Proses Sedimentasi Mekanik Proses sedimentasi secara mekanik merupakan proses dimana butir-butir sedimen tertransportasi hingga diendapkan di suatu tempat. Proses ini dipengaruhi oleh banyak hal dari luar. Transportasi Transportasi butir-butir butir-butir sedimen dapat dipengaruhi oleh air, gravitasi, gravitasi, angin, dan es. Dalam cairan, terdapat dua macam aliran, yakni laminar (yang tidak menghasilkan transportasi transportasi butir-butir sedimen) dan turbulent ( yang menghasilkan transportasi dan pengendapan butir-butir sedimen). rus turbulen ini membuat partikel atau butiran-butiran sedimen sedimen mengendap secara suspensi, suspensi, sehingga butiran-butiran butiran-butiran yang diendapkan diendapkan merupakan butiran sedimen berbutir halus (pasir hingga lempung). Proses sedimentasi yang dipengaruhi oleh gravitasi dibagi men!adi ", yakni yang dipengaruhi oleh arus turbidit, grain #lo$s, aliran sedimen cair, dan debris #lo$s. rus turbidit dipengaruhi oleh aliran air dan !uga gravitasi. %iri utama pengendpan oleh arus ini adalah butiran lebih kasar kasar akan berada di bagian ba$ah pengendapan pengendapan dan semakin halus ke bagian atas pengendapan. &rain #lo$s #lo$s biasanya ter!adi saat saat sedimen yang memiliki kemas kemas dan sorting yang sangat sangat baik !atuh pada slope slope di ba$ah gravitasi. gravitasi. 'iasanya sedimennya membentuk membentuk reverse grading. iui#ied iui#ied sediment #lo$s merupakan hasil dari proses liue#action. Sedangkan debris #lo$s, volume sedimen melebihi volume ar, dan menyebabka aliran dengan viskositas tinggi. Dengan sedikit turbulens, sorting dari partikel mengecil dan akhirnya menghasilkan endapan dengan sorting buruk.
* Proses Sedimentasi +imia$i Proses sedimentasi secara kimia$i ter!adi saat pori-pori yang berisi #luida menembus atau mengisi pori pori batuan. al ini !uga !uga berhubungan dnegan dnegan reaksi mineral pada batuan batuan tersebut terhadap cairan cairan yang masuk tersebut. 'erikut ini merupakn beberapa proses kimia$i dari diagenesis batuan sedimen klastik,
-Dissolution (pelarutan), mineral melarut dan membentuk porositas sekunder. -%ementation (Sementasi), pengendpan mineral yang merupakan semen dari batuan, semen tersebut diendapkan pada saat proses primer maupun sekunder. -uthigenesis, -uthigenesis, munulnya mineral baru yang tumbuh pada pori-pori batuan -ecrystalli/ation, -ecrystalli/ation, perubahan struktur +ristal, namun kompsisi mineralnya tetap sama. Mineral yang biasa terkristalisasi terkristalisasi adalah kalsit. -eplacement, melarutnya satu mineral yang kemudian terdapat mineral lain yang terbentuk dan menggantikan mineral tersebut -compaction (kompaksi) -bioturbation (bioturbasi), (bioturbasi), proses sedimentasi oleh he$an (makhluk hidup) Pengertian dan 0enis Sedimentasi 12 &34&51 &34&51 - 42 6768 - 24 - 24 %4MM32TS
+ali ini kita membah membahas as tenta tentang ng peng pengertia ertian n penge pengendap ndapan an (sedi (sedimenta mentasi) si) dan !eni !enis-!en s-!enis is peng pengendap endapan an (pengendapan oleh air sungai, pengendapan oleh air laut, pengendapan oleh angin dan pengendapan oleh gletser) Sedimentasi adalah terba$anya material hasil dari pengikisan dan pelapukan oleh air, angin atau gletser ke suat suatu u $ilay $ilayah ah yang kemud kemudian ian dien diendapka dapkan. n. Semua batu batuan an hasi hasill pelap pelapukan ukan dan peng pengikis ikisan an yang diendapkan diend apkan lama kelam kelamaan aan akan men!a men!adi di batua batuan n sedim sedimen. en. asi asill prose prosess sedim sedimentas entasii di suatu tempat dengan den gan tem tempat pat lai lain n aka akan n ber berbed beda. a. 'er 'eriku ikutt ada adalah lah cir cirii ben bentan tang g lah lahan an aki akibat bat pro proses ses pen pengen gendap dapan an berdasarkan tenaga pengangkutnya. pengangkutnya. a) Pengendapan oleh air sungai
'atuan hasil pengendapan oleh air disebut sedimen akuatis. 'entang alam hasil pengendapan oleh air, antara lain meander, o9bo$ lake, tanggul alam, dan delta. (1) Meander Meander, merupakan sungai yang berkelok-kelok yang terbentuk karena adanya pengendapan. Proses berkelok-keloknyaa sungai dimulai dari sungai bagian hulu. Pada bagian hulu, volume airnya kecil dan berkelok-kelokny tenaga yang terbentuk !uga kecil. kibatnya sungai mulai menghindari penghalang dan mencari !alan yang paling mudah dile$ati. Sementara, pada bagian hulu belum ter!adi pengendapan. Pada bagian tengah, yang $ilayahnya datar maka aliran airnya lambat, sehingga membentuk meander. Proses meander ter!adi pada tepi sungai, baik bagian dalam maupun tepi luar. Di bagian sungai yang aliranya cepat, akan ter!adi pengikisan, sedangkan bagian tepi sungai yang lamban alirannya, akan ter!adi pengendapan. pabila pabila hal itu berlangsung berlangsung secara terus-menerus terus-menerus akan membentuk meander.
(2) Oxbow lake Meander biasanya terbentuk pada sungai bagian hilir, sebab pengikisan dan pengendapan ter!adi secara terus-menerus. Proses pengendapan yang ter!adi secara terus menerus akan menyebabkan kelokan sungai terpotong dan terpisah dari aliran sungai, sehingga terbentuk o9bo$ lake, atau disebut !uga sungai mati.
(3) Delta Pada saat alira aliran n air mendekati mendekati muar muara, a, sepe seperti rti danau atau laut, kecep kecepatan atan alirannya alirannya men!a men!adi di lamb lambat. at. kibatnya, ter!adi pengendapan sedimen oleh air sungai. Pasir akan diendapkan, sedangkan tanah liat dan lumpur akan tetap terangkut oleh aliran air. Setelah sekian lama, akan terbentuk lapisan-lapisan sedimen. khirnya lapisan-lapisan sedimen membentuk dataran yang luas pada bagian sungai yang mendekati muaranya dan membentuk delta.
Pembentukan delta harus memenuhi beberapa syarat. Pertama, sedimen yang diba$a oleh sungai harus banyak ketika akan masuk laut atau danau. +edua, arus di sepan!ang pantai tidak terlalu kuat. +etiga, pantai harus dangkal. dangkal. %ontoh bentang alam ini ini adalah delta Sungai Musi, Musi, +apuas, dan +ali 'rantas. (4) Tanggul alam pabila ter!adi hu!an lebat, volume air meningkat secara cepat. kibatnya ter!adi ban!ir dan air meluap hingga ke tepi sungai. Pada saat air surut, bahan-bahan yang terba$a oleh air sungai akan terendapkan di tepi sungai. kibatnya, kibatnya, terbentuk suatu dataran di tepi sungai.
Timbulnya material yang tidak halus (kasar) terdapat pada tepi sungai. kibatnya tepi sungai lebih tinggi dibandingkan dataran ban!ir yang terbentuk. 'entang alam itu disebut tanggul sungai. Selain itu, !uga terdapat tanggul pantai sebagai hasil dari proses pengendapan oleh laut. +edua tanggul tersebut merupakan tanggul alam, karena proses terbentuknya berlangsung alami hasil penger!aan alam b) Pengendapan oleh air laut
'atuan hasil pengendapan oleh air laut disebut sedimen marine. Pengendapan oleh air laut dikarenakan adanya gelombang. 'entang alam hasil pengendapan oleh air laut, antara lain pesisir, spit, tombolo, dan penghalang pantai.
Pesisir merupakan $ilayah pengendapan di sepan!ang pantai. 'iasanya terdiri atas material pasir. :kuran dan komposisi material di pantai sangat bervariasi tergantung pada perubahan kondisi cuaca, arah angin, dan arus laut. rus pantai mengangkut material yang ada di sepan!ang pantai. 0ika ter!adi perubahan arah, maka arus pantai akan tetap mengangkut material material ke laut yang dalam. +etika material masuk ke laut yang dalam, ter!adi pengendapan material. Setelah sekian lama, terdapat akumulasi material yang ada di atas permukaan laut. kumulasi material itu disebut spit. 0ika arus pantai terus berlan!ut, spit akan semakin pan!ang. +adang-kadang spit terbentuk mele$ati teluk dan membetuk penghalang pantai (barrier beach). pabila di sekitar split terdapat pulau maka spit tersambung dengan daratan, sehingga membentuk tombolo. c) Pengendapan oleh angin
Sedimen hasil pengendapan oleh angin disebut sedimen aeolis. 'entang alam hasilpengendapan oleh angin dapat berupa gumuk pasir (sand dune). &umuk pasir ter!adi akibat akumulasi pasir yang cukup banyak dan tiupan angin yang kuat. ngin mengangkut dan mengendapkan pasir di suatu tempat secara bertahap, sehingga terbentuk timbunan pasir yang disebut gumuk pasir.
d) Pengendapan oleh gletser
Sedimen hasil pengendapan oleh gletser disebut sedimen glacial. 'entang alam hasil pengendapan oleh gletser adalah bentuk lembah yang semula berbentuk ; men!adi :. Pada saat musim semi tiba, ter!adi
pengikisan oleh gletser yang meluncur menuruni lembah. 'atuan atau tanah hasil pengikisan !uga menuruni lereng dan mengendap di lembah. kibatnya, lembah yang semula berbentuk ; men!adi berbentuk :. Sedimentologi dan Sedimentasi
Sedimentologi adalah cabang ilmu &eologi yang mempela!ari mengenai 'atuan sedimen,cara terbentuknya,lingkungan terbentuknya,proses dan #aktor-#aktor yang berperan dan komponen-komponen pada batuan sedimen. Sedimentasi adalah proses penimbunan atau terakumulasinya partikel atau komponen sedimen dalam suatu tempat yang biasanya berbentuk cekungan dengan mengalami beberapa proses terlebih dahulu. pembagian - Terrigenous %lastic Sedimentary ock
batuan
konglomerat
- %hemical Sedimentary ock
sedimen
i!ang
- 'io-%hemical Sedimentary ock
- Precipitate Sedimentary ock
%ouina
1ron - ;olcanoclastic Sedimentary ock
Tu##a
adapun lingkungan pengendapan dibagi men!adi tiga $ilayah
stone
6. 8. <.
ingkungan pengendapan %ontinental yaitu lingkungan pengendapan yang berada di daratan atau benua ingkungan pengendapan Transitional yaitu lingkungan pengendapan yang berada di batas antara daratan dan laut ingkungan pengendapan Marine yaitu lingkungan pengendapan yang berada di laut
proses-proses 6. Pelapukan
yang
berperan
dalam
sedimentasi
'atuan asal atau Source rock yang dapat berupa batuan 'eku,Sedimen,Metamor# yang mengalami pelapukan yang di sebabkan oleh beberapa #aktor, antara lain,#aktor #isik,#aktor kimia dan #aktor biologi. - #aktor #isik suhu(baik panas maupun dingin),tekanan dan kelembaban #aktor kimia kadar keasaman=p,hidrolisis,oksidasi dll - #aktor biologi pelapukan akibat adanya akti#itas makhluk hidup seperti akar tanaman yang masuk kedalam batuan dan pembuatan lubang oleh binatang. 8. 3rosi
Setelah batuan asal melapuk,kemudian sedikit demi sedikit ter!adi penggerusan atau erosi pada sur#ace. <. Transportasi
'atuan yang telah tergerus dan menghasilkan butiran atau partikel, kemudian partikel tersebut di ba$a=di transportkan menu!u lingkungan pengendapan oleh beberapa #aktor, yaitu air,angin dan es. ". Sedimentasi
>aitu ?. iti#ikasi
Peristi$a
peristi$a
pembatuan
terakumulasinya
atau
pemadatan
partikel-partikel
sedimen
yang
pada
di
pengaruhi
suatu
oleh
tempat.
tekanan.
ingkungan Pengendapan Sedimen I. Konsep Tentang Lingkungan Pengendapan
ingkungan pengendapan adalah tempat mengendapnya material sedimen beserta kondisi #isik, kimia, dan biologi yang mencirikan ter!adinya mekanisme pengendapan tertentu (&ould, 6@A8). 1nterpretasi lingkungan pengendapan dapat ditentukan dari struktur sedimen yang terbentuk. Struktur sedimen tersebut digunakan secara meluas dalam memecahkan beberapa macam masalah geologi, karena struktur ini terbentuk pada tempat dan $aktu pengendapan, sehingga struktur ini merupakan kriteria yang sangat berguna untuk interpretasi lingkungan pengendapan. Ter!adinya struktur-struktur sedimen tersebut disebabkan oleh mekanisme pengendapan dan kondisi serta lingkungan pengendapan tertentu. 'eberapa aspek lingkungan sedimentasi purba yang dapat dievaluasi dari data struktur sedimen di antaranya adalah mekanisme transportasi sedimen, arah aliran arus purba, kedalaman air relati#, dan kecepatan arus relati#. Selain itu beberapa struktur sedimen dapat !uga digunakan untuk menentukan atas dan ba$ah suatu lapisan. Didalam sedimen umumnya turut terendapkan sisa-sisa organisme atau tumbuhan, yang karena tertimbun,tera$etkan. Dan selama proses Diagenesis tidak rusak dan turut men!adi bagian dari batuan sedimen atau membentuk lapisan batuan sedimen. Sisa-sia organisme atau tumbuhan yang tera$etkan ini dinamakan #ossil. 0adi #osill adalah bukti atau sisa-sisa kehidupan /aman lampau. Dapat berupa sisa organisme atau tumbuhan, seperti cangkang kerang, tulang atau gigi maupun !e!ak ataupun cetakan.
Dari studi lingkungan pengendapan dapat digambarkan atau direkontruksi geogra#i purba dimana pengendapan ter!adi. ingkungan pengendapan merupakan keseluruhan dari kondisi #isik, kimia dan biologi pada tempat dimana material sedimen terakumulasi. (+rumbein dan Sloss, 6@7<) 0adi, lingkungan pengendapan merupakan suatu lingkungan tempat terkumpulnya material sedimen yang dipengaruhi oleh aspek #isik, kimia dan biologi yang dapat mempengaruhi karakteristik sedimen yang dihasilkannya. Secara umum dikenal < lingkungan pengendapan, lingkungan darat transisi, dan laut. 'eberapa contoh lingkungan darat misalnya endapan sungai dan endapan danau, ditransport oleh air, !uga dikenal dengan endapan gurun dan glestsyer yang diendapkan oleh angin yang dinamakan eolian. 3ndapan transisi merupakan endapan yang terdapat di daerah antara darat dan laut seperti delta,lagoon, dan litorial. Sedangkan yang termasuk endapan laut adalah endapan-endapan neritik, batial, dan abisal. %ontoh ingkungan Pengendapan Pantai Proses 5isik ombak dan aki#itas gelombang laut, Proses +imia pelarutan dan pengendapan dan Proses 'iologi 'urro$ing. +etiga proses tersebut berasosiasi dan membentuk karakteristik pasir pantai, sebagai material sedimen yang meliputi geometri, tekstur sedimen, struktur dan mineralogy.
II. Parameter Lingkungan Pengendapan
Parameter 6. 3lemen #isik
#isik
meliputi
elemen
static
dan
dinamik
dari
lingkungan
pengendapan.
-
3lemen #isik statis meliputi geometri cekungan('asin)B material yang diendapkan seperti kerakal silisiklastik, pasir, dan lumpurB kedalaman airB suhuB dan kelembapan.
-
3lemen #isik dinamik adalah #aktor seperti energy dan arah aliran dari angin, air dan esB air hu!anB dan hu!an sal!u. 8. Parameter kimia termasuk salinitas, p, 3h, dan karbondioksida dan oksigen yang merupakan bagian dari air yang terdapat pada lingkungan pengendapan. <. Parameter biologi dari lingkungan pengendapan dapat dipertimbangkan untuk meliputi kedua-duanya dari akti#itas organism, seperti pertumbuhan tanaman, penggalian, pengeboran, sedimen hasil pencernaan, dan pengambilan dari silica dan kalsium karbonat yang berbentuk material rangka. Dan kehadiran dari sisa organism disebut sebagai material pengendapan. III. Proses Sedimentasi dan Produknya
Tiap lingkungan sedimen memiliki karakteristik akibat parameter #isika, kimia, dan biologi dalam #ungsinya untuk menghasilkan suatu badan karakteristik sedimen oleh tekstur khusus, struktur, dan si#at komposisi. al tersebut biasa disebut sebagai #asies. 1stilah #asies sendiri akan mengarah kepada perbedaan unit stratigra#i akibat pengaruh litologi, struktur, dan karakteristik organik yang terdeteksi di lapangan. 5asies sedimen merupakan suatu unit batuan yang memperlihatkan suatu pengendapan pada lingkungan.
Proses Pengendapan Di Air Dan Darat
Proses pengendapan di air, terbentuknya berupa timbunan di laut dan akan berakhir di air hangat. 2amun pada kenyataan yang sering di!umpai, beberapa dikarenakan oleh aliran sungai. 1ni !uga termasuk timbunan di danau dan delta. +eseluruhan proses pengendapan hingga saat ini dapat diamati dalam berbagai bentuk $alaupun ada beberapa aspek pengendapan yang tidak sempurna. +emungkinan ini digunakan untuk mengklasi#ikasikan cara utama dimana material mengendap karena perpindahan air. Proses pengendapan di daratan, sebagai tempat a$al, tertransportasikan oleh arus sungai yang deras. 'atuan yang terpisah = tanah yang tererosi akan diba$a oleh aliran sungai, mulai dari dasar hingga menu!u puncaknya. Selama arus bergerak membelok dan memasuki area, kecepatannya akan menurun dan semakin banyaknya muatan yang diba$a akan terendap pada kerucut aluvial atau kipas aluvial. 3ndapan akan dapat dibedakan disekitar pegunungan dan sering di!umpai pada derah yang luas dan dalam. 'anyak material sedimen ditemukan di daratan pesisir di merika dan kemungkinan terbentuk di daerah tersebut. Timbunan menun!ukkan stratigra#i yang berasal dari #ormasi alaminya, dan karena perubahan volume aliran sungai yang deras, lapisan yang ada di dekatnya akan men!adi sangat berubah. Timbunan kerucut aluvial selalu menun!ukkan perbedaan utama dari endapan kasar Ctermasuk bongkahan di puncak dengan lempung di luarnya. 0ika proses erosi terus berlan!ut tanpa adanya pergerakan bumi, material yang ada di kerucut alivisl akan tererosi sendirinya. Tingkat akhir dalam proses pertumbuhan sungai !uga men!adi #aktor proses pengendapan. Setelah sungai mencapai tingkat de$asa, akan bertambah volume pengangkatan material sedimennya. 2atural leeves akan terbentuk pada saluran sungai dan pada saat itu !uga air meluap, mengisi area lain disetiap sampingnya dimana proses pengendapannya lambat. rea ini lebih dikenal sebagai alluvial = plain. Timbunan material di area tersebut !uga akan terstratigra#ikan. Didaerah padang pasir, sungai mengalir menu!u ke cekungan dalam yang kering = terisi air yang dangkal. Pengendapannya ter!adi di bebrapa daerah dimana ketika air meluap memba$a banyak material. 0ika pergerakan bumi mendukung proses pengendapan, dalamnya timbunan akan men!adi seimbang dan ke!adian ini ternyata sudah berlangsung dari $aktu yang cukup lama. Material akan terstratigra#ikan, namun banyak !uga yang hilang. Material tersebut bervariasi, biasanya mencakup lapisan garam dan gypsum. Sungai mengalir menu!u danau dan memba$a timbunan kemudian menu!u delta dan laut. Pengendapan di laut biasanya terbentuk dalam < daerah, yaitu 6. Eona pantai 8. Eona dangkalan <. Eona laut dalam Material pada /ona pantai memiliki keadaan alami secara sementara, se!ak timbul di garis pantai dan akan berubah secara tetap. Material ini didominasi oleh materioal kasar Cpasir dan kerikil. Transportasi
Proses transprtasi adalah proses perpindahan = pengangkutan material yang diakibatkan oleh tenaga kinetis yang ada pada sungai sebagai e#ek dari gaya gravitasi. Sungai mengangkut material hasil erosinya dengan berbagai cara, yaitu a. Traksi, yaitu material yang diangkut akan terseret pada dasar sungai. b. olling, yaitu material akan terangkut dengan cara menggelinding pada dasar sungai. c. Saltasi, yaitu material akan terangkut dengan cara meloncat pada dasar sungai. d. Suspensi, yaitu proses pengangkutan material secara mengambang dan bercampur dengan air sehingga menyebabkan air sungai men!adi keruh. e. Solution, yaitu pengangkutan material larut dalam air dan membentuk larutan kimia. Sedimentasi
Proses sedimentasi adalah proses pengendapan material karena aliran sungai tidak mampu lagi mengangkut material yang diba$anya. pabila tenaga angkut semakin berkurang, maka material yang berukuran besar dan lebih berat akan terendapkan terlebih dahulu, baru kemudian material yang lebih halus dan ringan. 'agian sungai yang paling e#ekti# untuk proses pengendapan ini adalah bagian hilir atau pada bagian slip o# slope pada kelokan sungai, karena biasanya pada bagian kelokan ini ter!adi pengurangan energi yang cukup besar. :kuran material yang diendapkan berbanding lurus dengan besarnya energi pengangkut, sehingga semakin ke arah hilir, energi semakin kecil, material yang diendapkanpun semakin halus. Sedimentasi adalah terba$anya material hasil dari pengikisan dan pelapukan oleh air, angin atau gletser ke suatu $ilayah yang kemudian diendapkan. Semua batuan hasil pelapukan dan pengikisan yang diendapkan lama kelamaan akan men!adi batuan sedimen. asil proses sedimentasi di suatu tempat dengan tempat lain akan berbeda. Pengendapan oleh air laut
'atuan hasil pengendapan oleh air laut disebut sedimen marine. Pengendapan oleh air laut dikarenakan adanya gelombang. 'entang alam hasil pengendapan oleh air laut, antara lain pesisir, spit, tombolo, dan penghalang pantai. Pesisir merupakan $ilayah pengendapan di sepan!ang pantai. 'iasanya terdiri dari material pasir. :kuran dan komposisi material di pantai sangat bervariasi tergantung pada perubahan kondisi cuaca, arah angin, dan arus laut. rus pantai mengangkut material yang ada di sepan!ang pantai. 0ika ter!adi perubahan arah, maka arus pantai akan tetap mengangkut material material ke laut yang dalam. +etika material masuk ke laut yang dalam, ter!adi pengendapan material. Setelah sekian lama, terdapat akumulasi material yang ada di atas permukaan laut. kumulasi material itu disebut spit. 0ika arus pantai terus berlan!ut, spit akan semakin pan!ang. +adang kadang spit terbentuk mele$ati teluk dan membetuk penghalang pantai (barrier beach). Pengendapan oleh angin
Sedimen hasil pengendapan oleh angin disebut sedimen aeolis. 'entang alam hasil pengendapan oleh angin dapat berupa gumuk pasir (sand dune). &umuk pantai dapat ter!adi di daerah pantai maupun gurun. &umuk pasir ter!adi bila ter!adi akumulasi pasir yang cukup banyak dan tiupan angin yang kuat. ngin
mengangkut dan mengedapkan pasir di suatu tempat secara bertahap sehingga terbentuk timbunan pasir yang disebut gumuk pasir. Pengendapan oleh gletser Sedimen hasil pengendapan oleh gletser disebut sedimen glacial. 'entang alam hasil pengendapan oleh gletser adalah bentuk lembah yang semula berbentuk ; men!adi :. Pada saat musim semi tiba, ter!adi pengikisan oleh gletser yang meluncur menuruni lembah. 'atuan atau tanah hasil pengikisan !uga menuruni lereng dan mengendap di lembah. kibatnya, lembah yang semula berbentuk ; men!adi berbentuk :. 6. Deposisi Pengendapan F Ter!adi saat pengangkutan partikel yang membutuhkan energi dan ter!adi pada $aktu yang relati# singkat. 3ndapan tersusun atas butiran F butiran mineral. Dapat !uga menghasilkan endapan kimia pada kondisi yang berbeda. 8. iti#ikasi Ter!adi dalam beberapa tahap, a. +ompaksi - Suee/ing out o# $ater.
ll
taken
together
are
termed
Diagenesis.
b. Sementasi - Precipitation o# chemical cement #rom trapped $ater and circulating $ater. c.
ekristalisasi-&ro$th
o#
grains
in
response
to
ne$
euilibrium
conditions
IV. ubungan Lingkungan Sedimentasi dan !asies Sedimentasi Galaupun para ahli geologi setu!u pada hasil pengertian dari lingkungan pengendapan, mereka ternyata menemukan kesulitan dalam penyusunan pengertian yang tepat dari lingkungan pengendapan ini. Sebagai ilustrasinya, lingkungan sedimen telah digambarkan dalam beberapa variasi yaitu
6.Tempat pengendapan dan kondisi #isika, kimia, dan biologi yang menun!ukkan si#at khas dari setting pengendapan C&ould, 6@A8. 8. +ompleks dari kondisi #isika, kimia, dan biologi yang tertimbun C+rumbein dan Sloss, 6@7<. <. 'agian dari permukaan bumi dimana menerangkan kondisi #isika, kimia, dan biologi dari daerah yang berdekatan CSelley, 6@AH. ". :nit spasial pada kondisi #isika, kimia, dan biologi scara eksternal dan mempengaruhi pertumbuhan sedimen secara konstan untuk membentuk pengendapan yang khas CShepard dan Moore, 6@??. De#inisi tersebut memang berbeda, tetapi pada umumnya memberikan tekanan pada kondisi #isika, kimia, dan biologi. Pada konteks ini, lingkungan pengendapan mengarah pada unit geomor#ik dimana ter!adi pengendapan. ingkungan ini dibentuk dari parameter khusus #isika, kimia, dan biologi yang sesuai terhadap unit geomor#ik dari geometri dan ukuran partikular. Proses ini akan mengoperasikan tingkat dan ntensitas yang menghasilkan tekstur khas, struktur, dan si#at lainnya, sehingga pengendapan yang khusus akhirnya terbentuk. Sebagai contohnya, pantai akan mempertimbangkan unit geomor#ik dari ukuran dan bentuk tertentu, proses #isika tertentu Cgelombang dan aktivitas arus, proses kimia Csolusi dan presipitasi, dan proses biologi Cpenggalian, sedimen ingestion, dan aktivitas serupa yang ter!adi untuk
menghasilkan badan pasir pantai yang khas oleh partikular geometri, tekstur dan struktur sedimen, dan mineralogi. 5asies menun!ukkan unit stratigra#i yang mengacu pada aspek litologi, struktural, dan karakter organisme yang dapat dikenali di lapangan. Tiap lingkungan sedimen memiliki karakteristik akibat parameter #isika, kimia, dan biologi dalam #ungsinya untuk menghasilkan suatu badan karakteristik sedimen oleh tekstur khusus, struktur, dan si#at komposisi. al tersebut biasa disebut sebagai #asies. 1stilah #asies sendiri akan mengarah kepada perbedaan unit stratigra#i akibat pengaruh litologi, struktur, dan karakteristik organik yang terdeteksi di lapangan. 5asies sedimen merupakan suatu unit batuan yang memperlihatkan suatu pengendapan pada lingkungan 1nterpretasi lingkungan umumnya menghambat karena adanya suatu kenyataan mengenai kecenderungan #asies yang sama yang dihasilkan pada setting lingkungan yang berbeda. al tersebut sering ter!adi sehingga akan membuat suatu penya!ian lingkungan yang khas pada suatu dasar #asies pengendapan tunggal. Sebagai contohnya, perlapisan silang siur dari batupasir dapat dibentuk karena transportasi angin dan air. 0ika terendap pada air, mereka akan terbentuk pada suatu pantai, sungai, pada saluran pasang surut, pada dangkalan samudera, atau pada lingkungan yang lain dimana proses traksi dapat berlangsung. 1nterpretasi lingkungan akan dapat kita kuasai !ika kita mampu mempela!ari hubungan #asies dengan urutan yang benar dibandingkan dengan #asies tunggal. ubungan suatu #asies dapat digagaskan dalam pembagian grup #asies yang ter!adi secara bersama F sama yang selan!utnya akan berkaitan dengan lingkungan. Sebagai contohnya, !ika pada perlapisan silang siur batupasir asosiasi terdekatnya adalah dengan terkandungnya tanah, batubara, atau serpih lanauan yang mengandung akar, daun, dan batang, kita bisa membuat interpretasi pengendapannya pada sistem sungai. Dalam mempela!ari hubungan #asies dan urutannya, kita harus benar F benar memperhatikan keadaan alami dari kontak hubungan antara #asies dan dera!at urutan baik acak maupun tidak. Dengan adanya aplikasi dari prinsip stratigra#i, kita dapat menduga hubungan dari dua #asies karena kontak dera!at atau penggambaran batas dari pendekatan lateral. Sementara itu, hubungan #asies karena kenaikan atau akibat erosi perbatasan yang mungkin dapat menggambarkan lingkungannya ataupun tidak, pada pendekatan lateral. Pada kenyataannya, #asies karena kontak erosi umumnya menandakan perubahan dari kondisi pengendapan dan men!adi permulaan siklus sedimentasi yang baru. 5asies di dalam hubungan partikular akan tersebar vertikal pada suatu cara pengacakan yang nyata atau mungkin menun!ukkan pola tertentu dari perubahan vertikal. Dua tipe umum dari perubahan #asies vertikal yaitu %oarsening :p$ard Seuence dan 5ining :p$ard Seuence. * %oarsening-up$ard seuences menun!ukkan adanya penambahan kenaikan ukuran butir dari dasar erosi atau kenaikannya. al ini menun!ukkan peningkatan energi arus pengendapan. * #ining-up$ard seuences sendiri merupakan kebalikannya, yaitu ukuran butir akan semakin halus dari puncak erosinya. Menun!ukkan penurunan energi arus pengendapan
V. Dasar"dasar Analisis Lingkungan
Pengenalan lingkungan sedimen didasarkan 6. +riteria berdasarkan komponen pengendapan primer
pada
dua
kriteria
pokok
a. +riteria #isik - &eometri unit #asies, menun!ukkan bentuk < dimensi dari tubuh sedimen, antara lain * bentuk euidimensional, seperti lembaran atau selimut, prisma * bentuk elongate, seperti pods, rebbon atau shoestring, dendroids (Potter, 6@78). - litologi, unit sedimen gross litologi merupakan indicator lingkungan pengendapan yang sangat umum. %ontohnya, tend batugamping men!adi deposit karena suhu hangat. shelves laut dangkal. - asosiasi #asies menyamping dan vertikal, hubungannya dengan pengamatan outcrop atau penentuan data bagian permukaan, sangat penting untuk membedakan lingkungan - struktur sedimen, penting untuk indikator lingkungan karena dibentuk oleh proses pengendapan, terutama yang terbentuk di lingkungan pengendapan.
b. +riteria geokimia +omposisi unsur utama batuan sedimen silisiklastik ber#ungsi sebagai komposisi kimia partikel silisiklastik yang membentuk batuan. c. +riteria biologi Digunakan untuk rekonstruksi paleoenvironmental, #osil adalah salah satu yang sangat berguna. 8. +riteria berdasarkan kenampakan sedimen a. +enampakan ukuran dari log sumur mekanik, meliputi resistivity, sonic velocity, dan radioaktivity. b. +enampakan interpretasi dari pengukuran sumur log meliputi density=porosity, ukuran butir, litologi, dip perlapisan. <. +arakteristik dari interpretasi darai reakaman re#leksi seismic, antara lain hubungan kontak utama (uni#ormity, com#ormity), strata kontinuitas, dip strata, identi#ikasi unit #asies seismik.
VI. Klasi#ikasi Lingkungan Pengendapan
+lasi#ikasi lingkungan pengendapan dapat dibedakan men!adi a. kontinetal, antara lain gurun atau eolian, #luvial termasuk braided river dan point bar river, dan limnic b. peralihan, termasuk delta. lobate, esturine, litoral (pantai, laguna, dan barrier islands, o##shore bar, tidal #lat.
c.
marine,
meliputi
neritis
atau
laut
dangkal,
deep
neiritis,
batial,
abisal.
VII. !asies $odel
Model #asies adalah miniatur umum dari sedimen yang spesi#ik. Model #asies dapat diiterpretasikan sebagai urutan ideal dari #asies dengan diagram blok atau gra#ik dan kesamaan. ingkasan model ini menun!ukkan sebagaio ukuran yang bertu!uan untuk membandingkan #rame$ork dan sebagai penun!uk observasi masa depan. model #asies memberikan prediksi dari situasi geologi yang baru dan bentuk dasar dari interpretasi lingkungan. pada kondisi akhir hidrodinamik. Model #asies merupakan suatu cara untuk menyederhanakan, menya!ikan, mengelompokkan, dan menginterpretasikan data yang diperoleh secara acak. da bermacam-macam tipe #asies model, diantaranya adalah a)
Model &eometrik berupa peta topogra#i, cross section, diagram blok tiga dimensi, dan bentuk lain ilustrasi gra#ik dasar pengendapan #rame$ork Model &eometrik empat dimensi adalah perubahan portray dalam erosi dan deposisi oleh $aktu .
b)
Model statistik digunakan oleh peker!a teknik, seperti regresi linear multiple, analisis trend permukaaan dan analisis #aktor. Statistika model ber#ungsi untuk mengetahui beberapa parameter lingkungan pengendapan atau memprediksi respon dari suatu elemen dengan elemen lain dalam sebuah proses-respon model.
Pro%enance& Proses& dan Diagenesis Sedimen
'atuan sedimen berasal dari pelapukan dan erosi batuan yang telah ada sebelumnya. Sedimen tertransportasi oleh bermacam-macam agen termasuk gravitasi, air yang mengalir, angin dan es yang bergerak (gletser). Sediment tersebut akan berpindah dari asalnya ke tempat-tempat pengendapan yang beragam. Di tempat tersebut sedimen diendapkan dalam berbagai macam lito#asies yang karakternya tergantung pada lingkungan pengendapannya. Setelah pengendapan dan ter!adinya timbunan sedimen,
akumulasi sedimen itu mengalami diagenesis. Proses-peroses #isika, kimia dan biologi mengakibatkan (6) perubahan dari sediment men!adi batuan sediment, (8) ter!adinya modi#ikasi pada tekstur dan mineralogi pada batuan. Diagenesis berla$anan dengan pelapukan karena proses pelapukan merupakan perubahan dari batuan men!adi tanah. rah reaksi keduanya berla$anan. Pada pelapukan ter!adi degradasi dan proses yang mengakibatkan batuan men!adi lepas, terdiri dari mineral yang stabil pada permukaan bumi, sedangkan pada diagenesis material sedimen berubah men!adi lebih padu.
Pelapukan dan Provenance
Si#at endapan sediment pada berbagai lingkungan tergantung pada beberapa #aktor yaitu
6. Sumber atau tempat sediment itu berasal, yang mengontrol !enis material yang terdapat sebagai sedimen
8. Pelapukan dan transportasi, yang mengontrol perubahan-perubahan yang ter!adi pada material sedimen <. +eadaan lingkungan pengendapan sedimen.
Pelapukan Pelapukan secara umum terbagi men!adi proses yaitu 6. Proses #isika yang disebut sebagai disintegrasi 8. Proses kimia yang disebut dekomposisi.
Prinsip disintegrasi pada pembentukan tanah atau sedimen yaitu berkurangnya ukuran butir tanpa perubahan pada komposisi kimianya. al ini ter!adi akibat penghancuran secara #isika melalui * brasi, yaitu proses penggerusan batuan oleh agen transport seperti air dan es. * 5rost ction, yaitu proses pembekuan air dalam batuan. al ini mengakibatkan batuan terpecah akibat bertambahnya volume air ketika membeku.
* ktivitas biologi, di antaranya rekahan pada batuan karena pertumbuhan akar. 'erkurangnya ukuran butir mengakibatkan bertambahnya luas permukaan partikel, hal ini tentunya akan meningkatkan la!u reaksi kimia yang ter!adi selama proses dekomposisi. Pro%enance
Provenance adalah sumber material sedimen, yang merupakan #aktor utama yang menentukan komposisi sedimen. 5aktor provenance mengontrol proses pelapukan dan si#at sedimen yang dapat disuplai oleh berbagai macam agen. 5aktor ini diantaranya relie# dan elevasi yang merupakan #ungsi dari setting tektonik, iklim dan vegetasi yang bersangkutan, serta komposisi dari batuan asal. Pada komposisi batuan asal kita bisa mengambil contoh yang sederhana, bila batuan asalnya banyak mengandung kuarsa maka sedimen yang dihasilkan akan banyak mengandung kuarsa !uga. 'ila batuan sumbernya kaya akan #elds#ar maka sedimen yang dihasilkan akan banyak mengandung #elds#ar dan mineral lempung tergantung dari tingkat pelapukan batuannya. elie# dan elevasi dari provenance akan berpengaruh pada dekomposisi dan disintegrasi, dan transportasinya. elie# adalah perbedaan ketinggian didalam cekungan erosional, yang mengontrol la!u erosi. Secara umum, daerah yang memiliki relie# yang tinggi, yang merupakan daerah upli#t yang akti#, akan mengalami la!u erosi yang tinggi. Sebaliknya pada daerah yang berelie# rendah yang umumnya datar memiliki la!u erosi yang rendah. Daerah yang datar merupakan daerah metastabil dimana energi potensial minimum. +onsekuensinya material tidak bisa turun dan mengakibatkan la!u disintegrasi rendah, hal ini akan mengakibatkan proses dekomposisi berlangsung cukuip lama.3levasi provenance !uga penting, karena elevasi akan mempengaruhi iklim, dimana pada gilirannya akan mempengaruhi proses disintegrasi dan dekomposisi. Pada elevasi yang tinggi air akan membeku, hal ini tentunya akan menyebabkan proses disintegrasi terutama #rost action berperan cukup dominan. Dengan demikian dapat disimpulkan bah$a pada elevasi yang tinggi proses disintegrasi cukup dominan sedangkan pada elevasi yang rendah terutama daerah tropis proses dekomposisi cukup dominan.
1klim dan vegetasi !uga memiliki peran yang penting. Pada iklim dingin la!u proses dekomposisi akan rendah sedangkan la!u proses disintegrasi akan tinggi. Sebaliknya pada iklim hangat proses dekomposisi akan lebih dominan daripada proses disintegrasi dan pada iklim panas proses yang dominan adalah disintegrasi sama seperti pada iklim dingin. ;egetasi akan banyak pada iklim hangat, basah dari pada iklim dingin dan panas. ;egetasi dapat menghasilkan asam organik dan senya$a lain yang dapat menyebabkan proses dekomposisi. %ontohnya lava muda di a$aii yang ditutupi oleh tumbuhan (lichens, yang banyak mengandung besi, terlapukan lebih tinggi daripada batuan yang sama dan seumur. al ini dapat men!a$ab pertanyaan mengenai proses disintegrasi dan dekomposisi pada pre-Devonian yang vegetasinya kurang, dimana pada pre-Devonian proses disintegrasi lebih penting dari pada dekomposisinya sehingga sedimennya sedikit mengandung lempung.
Produk hasil pelapukan
5enomena yang terpampang pada gambar ini adalah bagian dari proses hancurnya=lapuknya batuan beku pada sebuah tebing yang berkemiringan hampir @I dera!at di kaki gunung Semeru, di perbatasan +abupaten uma!ang dengan +abupaten Malang, 0a$a Timur.
Produk yang dihasilkan dari pelapukan yaitu kuarsa, mineral lempung dan oksida besi dan hidrat yang merupakan material residu yang tertinggal di tanah yang dihasilkan dari batuan yang terdekomposisi tinggi. Silicic acid dan kation berbagai logam (termasuk %a, Mg, 5e, Mn, 2a, dan +) dan P akan tertransportasikan !auh dari sumbernya.
Transportasi sediment
Transportasi sedimen dimulai ketika material terlapukan dan ion terlarut. Transportasi material yang terlarut disebut transportasi larutan, sedangkan material padat tertransportasi melalui transportasi mekanik. Transportasi mekanik di antaranya #alling, sliding, rolling, bouncing(saltation), #lo$ing dan transportasi supensi.
Transportasi sedimen tergantung pada si#at #isik dari agen transportasi, si#at material, si#at #isik dari campuran agen transportasi dan material, dan gaya yang menyebabkan transportasi.
gen transportasi diantaranya gravitasi, air mengalir, angin dan es yang bergerak. &ravitasi tidak hanya menyebabkan pergerakan material tetapi !uga menggerakan arus air dan es untuk bergerak turun.
Transportasi mekanik, di antaranya
* Transportasi gravitasi
&ravitasi merupakan agen utama yang mengakibatkan transportasi pada landslides dan mass#lo$. Pada pergerakan masa subaeria (#alls, slides, slumps, avalanches, mud#lo$a, dan subaerial debris #lo$s) dan submarine debris #lo$ transportasi ter!adi ketika gaya yang menahan (resisting #orce) terlampaui.
Pada #alls, slides, slumps dan avalanches, retakan dihasilkan ketika batuan kehilangan gaya kohesi antara partikelnya yang kemudian bergerak dan berhenti ketika energinya habis. Sedimen yang dihasilkan berupa breksi atau diamicite yang terpilah buruk, tidak berlapis.
Pada debris #lo$s, mud#lo$s dan olisostrom seluruh masa diendapkan sekali. Pergerakannya biasanya berlangsung ketika terdapat air yang mengakibatkan gaya gesek antar partikel mengecil dan mengakibatkan masa meluncur dan terendapkan dengan kacau. Produk yang dihasilkan terpilah buruk, banyak material umpur dan lapisan biasanya tebal dan massive.
&rain #lo$ adalah aliran dari butiran sediment yang inkohesi# yang terdapat pada lereng yang curam. liran ter!adi ketika akumulasi sedimen melebih gaya gesek antar partikel dan ketika gempa bumi. 3ndapan yang dihasilkan berupa pasir yang terpilah baik, tak berstruktur sampai berlaminasi secara lokal.
* Transportasi glacial
Transportasi ini dihasilkan oleh gaya gravitasi terhadap aliran #luida, tetapi la!u alirannya sangat lambat. &lacier memba$a partikel melalui penggusuran sepan!ang dasar dan sisinya. Partikel yang besar biasanya tertinggal dan yang lebih kecil akan terba$a lebih !auh. Sedimen yang terpilah baik, berukuran halus diendapkan sebagai out$ash dan yang terpilah buruk dan kasar diendapkan sebagai till.
* Transportasi air dan udara
+etika air dan udara bergerak ter!adi gesekan antara #luida dengan sekitarnya. Turbulensi dimulai dekat batas dengan sekitarnya, seperti dekat dasar sungai sebagai hasil dari interaksi gaya di tempat tersebut. 5aktor yang menentukan bergeraknya partikel adalah ukuran, densitas dan bentuk partikel, kecepatan aliran, viskositas #luida dan batas gaya gesek.
Sedimentasi akan ter!adi ketika #luida melambat. Masing-masing ukuran partikel !atuh keluar dari suspensi dan men!adi bagian dari pergerakan bed load. Pada unit pengendapan dari suspensi biasanya berupa laminasi tabular, ketebalan bervariasi tetapi biasanya tipis sa!a. apisan dari bed load yang terendapkan melalui traksi mungkin tipis tetapi cenderung sedang sampai tebal dan membentuk cross bedding, imbrikasi butir dan ripple marks.
Transportasi kimia
1on dan molekul yang dihasilkan dari dekomposisi akan men!adi bagian dari larutan dalam air tanah dan air permukaan. Selama perpindahan larutan mungkin mengalami pengenceran, pengkonsentrasian dan perubahan dalam kimianya karena reaksi dengan batuan yang dilaluinya. 0ika bereaksi dengan batuan atau sediment, batuan dan sediment mengalami perubahan diagenesis. Presipitasi kimia yang ter!adi selama diagenesis merupakan salah satu bentuk pengendapan kimia.
diagenesis
Setelah sedimen terendapkan, diagenesis adalah proses yang beker!a pada sedimen tersebut. Diagenesis merupakan proses #isika, kimia dan biologi yang secara umum mengubah sedimen men!adi batuan sedimen. Diagenesis kemungkinan berlan!ut beker!a setelah sedimen men!adi batuan, mengubah tekstur dan mineraloginya. Tu!uh proses diagenesis yang ter!adi yaitu 6. +ompaksi 8. ekristalisasi <. Pelarutan ". Sementasi ?. utigenisasi 7. eplacement A. 'ioturbasi
+ompaksi adalah proses yang menyebabkan volume sedimen berkurang. 1ni dihasilkan oleh tekanan penutup (overburden), yang diakibatkan oleh berat dari sedimen dan batuan di atasnya. Tekanan ini mengakibatkan penyusunan kembali butiran dan pengeluaran #luida, hal ini menghasilkan pengurangan porositas batuan sedimen. +emungkinan tingkat kompaksi merupakan #ungsi dari ukuran butir, bentuk butir, pemilahan, porositas a$al dan !umlah #luida yang terdapat dalam sedimen. Sedimen dengan pemilahan yang baik, membundar akan kurang kompak bila dibandingkan dengan sedimen yang terpilah buruk dan menyudut. Pada sedimen yang terpilah buruk ukuran butir yang kecil akan mengisi rongga antar butiran yang besar dan pada sedimen yang menyudut, ikatan antar butirnya akan sangat kuat karena bersi#at saling mengunci. Pada pasir porositas a$alnya sekitar 8?J - ?IJ, pada sedimen karbonat kemungkinan cukup tinggi yaitu sekitar ?IJ - A?J dan pada lumpur lempung lebih dari H?J. Pada
batuan sedimen porositas kecil yaitu IJ - 8J hal ini dikarenakan kompaksi dan proses diagnesis lain terutama sementasi.
ekristalisasi adalah proses di mana kondisi #isika dan kima menyebabkan pengorientasian kembali kristal lattice pada butir mineral. ekristalisasi beker!a melalui pelarutan dan presipitasi dari #ase mineral yang terdapat pada batuan. +etika #luida mele$ati batuan atau sedimen, komponen pada sedimen yang tidak stabil karena tekanan, p, temperature akan mengalami pelarutan. +emudian material yang terlarut itu akan mengalami transportasi dan akan terpresipitasi pada pori-pori sediment yang memiliki kondisi yang berbeda. al yang penting yaitu tekanan pelarutan, yaitu suatu proses di mana tekanan terkonsentrasi pada satu titik antara dua butir yang menyebabkan pelarutan dan migrasi ion atau molekul yang men!auhi titik itu. e$at proses ini massa tertransportasi dari titik kontak menu!u tempat dengan tekanan yang lebih rendah yang memungkinkan presipitasi dari larutan itu. Tentunya rekristalisasi ini akan menyebabkan pengurangan porositas sedimen dan mem#asilitasi rekristalisasi tekstur.
Sementasi adalah proses di mana ter!adi presipitasi kimia pada pembentukan kristal baru, terbentuk didalam pori-pori sedimen atau batuan yang mengikat satu butir dengan butir lainnya. Semen yang umum yaitu kuarsa, kalsit dan hematite, tetapi !enis semen secara luas di antaranya aragonite, Mg kalsit, dolomite, gypsum celesite, goethite, dan todorit. Tekanan pelarutan secara local dapat menghasilkan semen, tetapi banyak semen merupakan material baru (allochemical material) yang masuk melalui larutan. 0elas bah$a proses sementasi akan mengakibatkan berkurangnya porositas dan menghasilkan tekstur baru seperti spherulitic, comb te9ture, dan poikilotopic te9ture.
utigenesis (neocrystalitation) adalah proses yang mana #ase mineral baru mengalami kristalisasi didalam sediment atau batuan selama proses diagenesis ataupun setelahnya. Mineral baru mungkin terbentuk melalui reaksi di dalam #ase yang terdapat dalam sedimen atau batuan, mungkin !uga muncul karena presipitasi dari material yang masuk melalui #ase #luida, atau dihasilkan dari kombinasi sedimen primer dan material yang masuk. utigenesis operlap dengan pelapukan, sementasi dan biasanya rekristalisasi, dan kemungkinan menghasilkan replacement. 0enis dari #asa autigenesis !auh lebih beragam dibandingkan dengan mineral semen. 5ase autigenesis termasuk silikat seperti kuarsa, +-#eldspar, lempung,dan /eoliteB carbonat seperti kalsit, dolomite dan carbonat besiB evaporate mineral seperti halit, sylvite, gypsum dan anhidritBoksida seperti hematite, goetit, todorokitB dan mineral samping lainnyatermasuk sul#at, sul#ide dan #os#at.
eplacement yaitu proses yang mana mieral baru menggantikan (secara kimia dan #isika) in situ pada endapan mineral. eplacement mungkin bersi#at neomorphic, yang mana butiran yang baru memiliki #ase yang sama dengan asalnya atau polimorpisme dari #ase asalnya. Pseudomor#ic yang mana #ase baru merupakan tiruan dari bentuk eksternal dari #ase yang digantikan tetapi #asenya berbeda, allomorphic yaitu replacement dalam bentuk #ase baru yang biasanya berbeda bentuk kristalnya dan menggantikan
sepenuhnya #ase sediment asal. 5ase replacement sama beragamnya dengan #ase autigenesis, tetapi #ase replacement yang penting yaitu dolomite, opal, kuarsa dan ilite.
'ioturbasi adalah akti#itas biologis yang ter!adi dekat permukaan, termasuk burro$ing, boring dan pencampuran sedimen oleh organisme. Pada beberapa kasus proses ini dapat meningkatkan kompaksi, menghancurkan laminasi dan perlapisan. Selama proses bioturbasi beberapa organisme mempresipitasikan material yang ber#ungsi sebagai semen.
Daigenesis biasanya dibagi men!adi tiga tahap, yaitu 6. 3ogenesis, proses a$al diagenesis yang terdapat di antara endapan dan timbunan, atau dekat permukaan, 8. Mesogenesis, tahap tengah dari proses diagenesis yang ter!adi setelah penimbunan, <. Telogenesis, tahap akhir dari proses diagenesis.
$ekanisme Transportasi Sedimen 'atuan sedimen memiliki banyak hal menarik untuk dibahas. Selain bentuknya yang unik dan beragam serta !umlahnya yang melimpah di muka bumi (hampir A?J kulit bumi terdiri atas batuan sedimen), proses-proses yang ter!adi !uga sangatlah menarik untuk dibahas. Salah satu proses yang menarik adalah bagaimana sedimen sebagai penyusun batuan sedimen dapat terangkut dan diendapkan men'adi batuan sedimen.
Sebelum mengetahui bagaimana sedimen terangkut dan terendapkan dalam suatu cekungan mungkin ada baiknya kita dapat memahami prinsip apa sa!a yang bisa kita temukan dalam batuan sedimen. Prinsip prinsip tersebut sangatlah beragam diantaranya prinsip uni#ormitarianism. Prinsip penting dari uniformitarianism adalah proses-proses geologi yang ter!adi sekarang !uga ter!adi di masa lampau. Prinsip ini dia!ukan oleh Charles Lyell di tahun 6H
oleh Nicolaus Steno di tahun 677@.'eliau menga!ukan beberapa prinsip berkaitan dengan #enomena tersebut. Prinsip-prinsip itu adalah prinsip horizontality, superposition, dan original continuity. Prinsiphori/ontality men!elaskan bah$a semula batuan sedimen diendapkan dalam posisi hori/ontal. Pembentuk batuan sedimen adalah partikel-partikel atau sering disebut sedimen yang terbentuk akibat hancuran batuan yang telah ada sebelumnya seperti batuan beku, batuan metamor#, dan !uga batuan sedimen sendiri. 'erdasarkan ukuran partikel dari sedimen klastik, sedimen-sedimen dapat dibedakan sebagai berikut
Klasi#ikasi" 'erdasarkan ukuran partikel dari sedimen klastik
2ama Partikel
:kuran
Sedimen
'oulder='ongkah
L8?7 mm
&ravel
%obble=+erakal
7" F 8?7 mm
&ravel
Pebble=+erikil
8 F 7" mm
&ravel
Sand=Pasir
6=67 F 8mm
Sand
Silt=anau
6=8?7 F 6=67 mm
Silt
%lay=empung
6 mmNOmmO nbspNOnbspO spanNOspanOL
%lay
5aktor-#aktor yang mengontrol terbentuknya sedimen adalah iklim, topogra#i, vegetasi dan !uga susunan yang ada dari batuan. Sedangkan #aktor yang mengontrol pengangkutan sedimen adalah air, angin, dan !uga gaya gra#itasi. Sedimen dapat terangkut baik oleh air, angin, dan bahkan sal!u. Mekanisme pengangkutan sedimen oleh air dan angin sangatlah berbeda. Pertama, karena berat !enis angin relati# lebih kecil dari air maka angin sangat susah mengangkut sedimen yang ukurannya sangat besar. 'esar maksimum dari ukuran sedimen yang mampu terangkut oleh angin umumnya sebesar ukuran pasir. +edua, karena sistem yang ada pada angin bukanlah sistem yang terbatasi (con#ined) seperti layaknya channel atau sungai maka sedimen cenderung tersebar di daerah yang sangat luas bahkan sampai menu!u atmos#er.
Sedimen-sedimen yang ada terangkut sampai di suatu tempat yang disebut cekungan. Di tempat tersebut sedimen sangat besar kemungkinan terendapkan karena daerah tersebut relati# lebih rendah dari daerah sekitarnya dan karena bentuknya yang cekung ditambah akibat gaya gra#itasi dari sedimen tersebut maka susah sekali sedimen tersebut akan bergerak mele$ati cekungan tersebut. Dengan semakin banyaknya sedimen yang diendapkan, maka cekungan akan mengalami penurunan dan membuat cekungan tersebut semakin dalam sehingga semakin banyak sedimen yang terendapkan. Penurunan cekungan sendiri banyak
disebabkan oleh penambahan berat dari sedimen yang ada dan kadang dipengaruhi !uga struktur yang ter!adi di sekitar cekungan seperti adanya patahan.
Sedimen dapat diangkut dengan tiga cara
a. Suspensi
Dalam teori segala ukuran butir sedimen dapat diba$a dalam suspensi, !ika arus cukup kuat. kan tetapi di alam, kenyataannya hanya material halus sa!a yang dapat diangkut suspensi. Si#at sedimen hasil pengendapan suspensi ini adalah mengandung prosentase masa dasar yang tinggi sehingga butiran tampak mengambang dalam masa dasar dan umumnya disertai memilahan butir yang buruk. %irilain dari !enis ini adalah butir sedimen yang diangkut tidak pernah menyentuh dasar aliran.
b. Bedload transport
'erdasarkan tipe gerakan media pemba$anya, sedimen dapat dibagi men!adi •
endapan arus traksi
•
endapan arus pekat (density current ) dan
•
endapan suspensi.
rus traksi adalah arus suatu media yang memba$a sedimen didasarnya. Pada umumnya gravitasi lebih berpengaruh dari pada yang lainya seperti angin atau pasang-surut air laut. Sedimen yang dihasilkan oleh arus traksi ini umumnya berupa pasir yang berstruktur silang siur, dengan si#at-si#at
•
•
•
pemilahan baik tidak mengandung masa dasar ada perubahan besar butir mengecil ke atas ( ining u!ward ) atau ke ba$ah ( coarsening u!ward ) tetapi bukan perlapisan bersusun ( graded bedding ).
Di lain pihak, sistem arus pekat dihasilkan dari kombinasi antara arus traksi dan suspensi. Sistem arus ini biasanya menghasilkan suatu endapan campuran antara pasir, lanau, dan lempung dengan !arang-!arang berstruktur silang-siur dan perlapisan bersusun. rus pekat ( density) disebabkan karena perbedaan kepekatan (density) media. 1ni bisa disebabkan karena perlapisan panas, turbiditi dan perbedaan kadar garam. +arena gravitasi, media yang lebih pekat akan bergerak mengalir di ba$ah media yang lebih encer. Dalam geologi, aliran arus pekat di dalam cairan dikenal dengan nama turbiditi. Sedangkan arus yang sama di dalam udara dikenal dengan nuees ardentes atau $edus gembel, suatu endapan gas yang keluar dari gunungapi. 3ndapan dari suspensi pada umumnya berbutir halus seperti lanau dan lempung yang dihembuskan angin atau endapan lempung pelagik pada laut dalam.
c. Saltation
Dalam bahasa latin artinya meloncat umumnya ter!adi pada sedimen berukuran pasir dimana aliran #luida yang ada mampu menghisap dan mengangkut sedimen pasir sampai akhirnya karena gaya gra#itasi yang ada mampu mengembalikan sedimen pasir tersebut ke dasar. Pada saat kekuatan untuk mengangkut sedimen tidak cukup besar dalam memba$a sedimen-sedimen yang ada maka sedimen tersebut akan !atuh atau mungkin tertahan akibat gaya gra#itasi yang ada. Setelah itu proses sedimentasi dapat berlangsung sehingga mampu mengubah sedimen-sedimen tersebut men!adi suatu batuan sedimen.
Asal Sedimen di Dasar Laut
Sedimen yang di !umpai di dasar lautan dapat berasal dari beberapa sumber yang menurut einick (Dalam +ennet, 6@@8) dibedakan men!adi empat yaitu 6. ithougenus sedimen yaitu sedimen yang berasal dari erosi pantai dan material hasil erosi daerah up land. Material ini dapat sampai ke dasar laut melalui proses mekanik, yaitu tertransport oleh arus sungai dan atau arus laut dan akan terendapkan !ika energi tertrrans#orkan telah melemah. 8. 'iogeneuos sedimen yaitu sedimen yang bersumber dari sisa-sisa organisme yang hidup seperti cangkang dan rangka biota laut serta bahan-bahan organik yang mengalami dekomposisi. <. idreogenous sedimen yaitu sedimen yang terbentuk karena adanya reaksi kimia di dalam air laut dan membentuk partikel yang tidak larut dalam air laut sehingga akan tenggelam ke dasar laut, sebagai
contoh dan sedimen !enis ini adalah magnetit, phosphorit dan glaukonit. ". %osmogerous sedimen yaitu sedimen yang bersal dari berbagai sumber dan masuk ke laut melalui !alur media udara=angin. Sedimen !enis ini dapat bersumber dari luar angkasa, akti#itas gunung api atau berbagai partikel darat yang terba$a angin. Material yang bersal dari luar angkasa merupakan sisa-sisa meteorik yang meledak di atmos#ir dan !atuh di laut. Sedimen yang bersal dari letusan gunung berapi dapat berukuran halus berupa debu volkanin, atau berupa #ragmen-#ragmen aglomerat. Sedangkan sedimen yang bersal dari partikel di darat dan terba$a angin banyak ter!adi pada daerah kering dimana proses eolian dominan namun demikian dapat !uga ter!adi pada daerah sub tropis saat musim kering dan angin bertiup kuat. Dalam hal ini umumnya sedimen tidak dalam !umlah yang dominan dibandingkan sumber-sumber yang lain. Dalam suatu proses sedimentasi, /at-/at yang masuk ke laut berakhir men!adi sedimen. Dalam hal ini /at yang ada terlibat proses biologi dan kimia yang ter!adi sepan!ang kedalaman laut. Sebelum mencapai dasar laut dan men!adi sedimen, /at tersebut melayang-layang di dalam laut. Setelah mencapai dasar lautpun , sedimen tidak diam tetapi sedimen akan terganggu ketika he$an laut dalam mencari makan. Sebagian sedimen mengalami erosi dan tersus#ensi kembali oleh arus ba$ah sebelum kemudian !atuh kembali dan tertimbun. Ter!adi reaksi kimia antara butir-butir mineral dan air laut sepan!ang per!alannya ke dasar laut dan reaksi tetap berlangsung penimbunan, yaitu ketika air laut terperangkap di antara butiran mineral. (gus Supangat dan :mi mua$anah)
$acam"macam
Sedimen
Laut
3ra oseanogra#i secara sistematis telah dimulai ketika MS %hallenger kembali ke 1nggris pada tanggal 8" Mei 6HA7 memba$a sampel, laporan, dan hasil pengukuran selama ekspedisi laut yang memakan $aktu tiga tahun sembilan bulan. nggota ilmuan yang selalu menyakinkan dunia tentang kema!uan ilmiah %hallenger adalah 0ohn Murray, $arga +anada kelahiran Skotlandia. Sampel-sampel yang dikumpulkan oleh Murray merupakan penyelidikan a$al tentang sedimen laut dalam. Sedimen laut dalam dapat di bagi men!adi 8 yaitu Sedimen Terigen Pelagis dan Sedimen 'iogenik Pelagis. 6. Sedimen 'iogenik Pelagis Dengan menggunakan mikroskop terlihat bah$a sedimen biogenik terdiri atas berbagai struktur halus dan kompleks. +ebanyakan sedimen itu berupa sisa-sisa #itoplankton dan /ooplankton laut. +arena umur organisme plankton hannya satu atau dua minggu, ter!adi suatu bentuk hu!anQ sisa-sisa organisme plankton yang perlahan, tetapi kontinue di dalam kolam air untuk membentuk lapisan sedimen. Pembentukan sedimen ini tergantung pada beberapa #aktor lokal seperti kimia air dan kedalaman serta !umlah produksi primer di permukaan air laut. 0adi, keberadan mikro#il dalam sedimen laut dapat digunakan untuk menentukan kedalaman air dan produkti#itas permukaan laut pada /aman dulu. 8. Sedimen Terigen Pelagis ampir semua sedimen Terigen di lingkungan pelagis terdiri atas materi-materi yang berukuran sangat kecil. da dua cara materi tersebut sampai ke lingkungan pelagis. Pertama dengan bantuan arus turbiditas dan aliran gra#itasi. +edua melalui gerakan es yaitu materi glasial yang diba$a oleh bongkahan es ke laut lepas dan mencair. 'ongkahan es besar yang mengapung, bongkahan es kecil dan pasir dapat ditemukan pada sedimen pelagis yang ber!arak beberapa ratus kilometer dari daerah gletser atau tempat asalnya. Selain pengertian sedimen di atas ada pengertian lain tentang sedimen yaitu batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk oleh proses sedimentasi. Sedangkan sedimentasi adalah proses pengendapan
sediemen oleh media air, angin, atau es pada suatu cekungan pengendapan pada kondisi P dan T tertentu.
ST(KT(
S*DI$*+
Struktur merupakan suatu kenampakan yang diakibatkan oleh proses pengendapan dan keadaan energi pembentuknya. Pembentukannya dapat pada $aktu atau sesaat setelah pengendapan. Struktur berhubungan dengan kenampakan batuan yang lebih besar, paling bagus diamati di lapangan misal pada perlapCisan batuan.(Sugeng Gidada 8II8) Struktur sedimen umumnya dibedakan men!adi < golongan yaitu 6. Struktur anorganik terutama pelapisan, contoh graded beds, cross beds, mudcraks. 8. Struktur biogenik terdiri dari struktur !e!ak dan boring <. Struktur de#ormasi terdiri dari convolute bedding, ball and pillo$ dan diapiric. 'erbagai si#at #isik sedimen ditelaah sesuai dengan tu!uan dan kegunaannya. Diantaranya adalah tekstur sedimen yang meliputi ukuran butir (grain si/e), bentuk butir ( partikel shape), dan hubungan antar butir (#abrik), struktur sedimen, komposisi mineral, serta kandungan biota. Dari berbagai si#at #isik tersebut ukuran butur men!adi sangat penting karena umumnya men!adi dasar dalam penamaan sedimen yang bersangkutan serta membantu analisa proses pengendapan karena ukuran butir berhubungan erat dengan dinamika trans#ortasi dan deposisi (+rumbein dan Sloss (6@H<)). 'erkaitan dengan sedimentasi mekanik ukuran butir akan mencerminkan resistensi butiran sedimen terhadap proses pelapukan erosi=abrasi serta mencerminkan kemampuan dalam menentukan trans#ortasi dan deposisi. Trans#or Sedimen Dengan melihat cara trans#or sedimen dapat dilihat melalui 6. Trans#or Sedimen pada Pantai Petti!ohn (6@A?), Selley (6@HH) dan ichard (6@@8) menyatakan bah$a cara trans#ortasi sedimen dalam aliran air dibedakan men!adi tiga !enis, yaitu •
•
•
Sedimen merayap (bed load) yaitu material yang terangkut secara menggeser atau menggelinding di dasar aliran. Sedimen loncat (saltation load) yaitu material yang meloncat-loncat bertumpu pada dasar aliran. Sedimen layang (suspended load) yaitu material yang terba$a arus dengan cara melayang-layang dalam air.
8. Trans#or Sedimen Sepan!ang Pantai Trans#or sedimen sepan!ang pantai merupakan gerakan sedimen di daerah pantai yang disebabkan oleh gelombang dan arus yang dibangkitkannya (+omar 6@H<). Trans#or sedimen ini ter!adi di daerah antara gelombang pecah dan garis pantai akibat sedimen yang diba$anya (%arter, 6@@<). Menurut Triatmo!o (6@@@) trans#or sedimen sepan!ang pantai terdiri dari dua komponen utama yaitu trans#or sedimen dalam bentuk mata gerga!i di garis pantai Trans#or sedimen pantai banyak menimbulkan #enomena perubahan dasar perairan seperti pendangkalan
muara sungai erosi pantai perubahan garis pantai dan sebagainya (>u$ono, 6@@"). 5enomena ini biasanya merupakan permasalahan terutama pada daerah pelabuhan sehingga prediksinya sangat diperlukan dalam perencanaan ataupun penentuan metode penanggulangan. Menurut Triatmo!o (6@@@) beberapa cara yang biasanya digunakan antara lain adalah
a. Melakukan pengukuran debit sedimen pada setiap titik yang ditin!au, sehingga secra berantai akan dapat diketahui trans#or sedimen yang ter!adi.
b. Menggunakan peta= #oto udara atau pengukuran yang menun!ukan perubahan elevasi dasar perairan dalam suatu periode tertentu. %ara ini akan memberikan hasil yang baik !ika di daerah pengukuran terdapat bangunan yang mampu menangkap sedimen seperti training !etty, groin, dan sebagainya. c. umus empiris yang didasarkan pada kondisi gelombang dan sedimen pada daerah yang di tin!au. Transpor sedimen di perairan umumnya terdiri dari < mekanisme, yaitu suspended load, bed loaddan dissolved load. Suspended load mekanisme transpor dimana partikel tersebut diba$a bersama-sama dengan air secara keseluruhan, ukuran partikel bergantung dari kepadatan mereka dan kecepatan arus, dimana kecepatan arus yang lebih tinggi dapat memba$a lebih besar dan partikel yang lebih padat. 'ed load merupakan mekanisme transpor dimana partikel yang lebih kasar dan padat bergerak sepan!ang dasar perairan baik secara menggelinding, bergeser maupun meloncat-loncat karena pengaruh tumbukan diantara partikel dan turbulensi tetapi selalu kembali ke dasar. Mekanisme transpor dapat berubah dari suspended loadmen!adi bed loaddan sebaliknya karena adanya perubahan kecepatan aliran. Dissolve load dimana berbagai ion masuk ke perairan melalui proses $eathering, mekanisme transpor ini tidak terlihat (invisible) dimana ion-ion tersebut larut di dalam air. Dissolve loadsebagian besar terdiri dari %4-<(ion bikarbonat), %aR8, S4"-8, %l-, 2aR, MgR8, dan +R. 1on ini akhirnya terba$a ke lautan dan umumnya menyusun kadungan garam di lautan.
The 'oulders Moeraki adalah batu besar berbentuk bola yang tersebar di pantai-pantai berpasir, tetapi mereka tidak seperti batu bulat biasa yang telah dibentuk oleh sungai dan laut berdebar-debar. 'atu-batu tersebut diklasi#ikasikan sebagai concretions septarian, dan dibentuk pada sedimen dasar laut kuno. Mereka diciptakan oleh proses yang sama dengan pembentukan tiram mutiara, di mana lapisan materi mencakup nukleus atau inti. :ntuk tiram, inti ini merupakan butir pasir men!engkelkan.:ntuk batu-batu besar, itu adalah #osil kerang.
Sebuah #oto yang diambil oleh 2asa atas salah satu tambang batubara terbesar di sia bernama Tambang Panian di Pulau Semirara, 5ilipina, yang batubaranya dipakai sebagai tenaga listrik di 5ilipina dan sisanya diekspor ke 1ndia dan %hina. etaknya kira-kira 8HI +m selatan Manila. 5oto yang diambil tanpa halangan a$an ini menun!ukkan kerusakan lingkungan akibat pertambangan terbuka oleh satu dari tiga areal pertambangan batubara di Pulau itu. Selain permukaan tanah yang dibongkar, tampak pula aliran sedimen di laut Sulu yang berasal darioverburden tambang. Padahal perusahaan tambang batubara itu selalu menyangkal pertambangannya merusak lepas pantai Pulau Semirara.
sedimen itu diperkirakan bisa memberikan in#ormasi rinci tentang cuaca buruk atau kegiatan seismik utama pada masanya. 0uga bisa memberikan $a$asan tentang migrasi manusia di dalam dan luar daerah. Sedimentasi Sungai di Indonesia Sumber 'erita 1ptek Topik ingkungan Tags erosi, Sedimentasi Sungai, sungai 'arito,sungai %itandui
Problem erosi di 1ndonesia sudah mencapai tahap kritis. 'agaimana tidak. ihat sa!a kondisi sedimentasi di sungai %itandui yang mencapai ? !uta m8 kubik. ekor tertinggi dibanding sungai-sungai lainnya namun !uga masih dengan kisaran angka yang tinggi. 0adi, !angan berharap untuk melihat kebeningan sungai ataupun pantai, apalagi di ka$asan pulau 0a$a. al ini diungkapkan oleh +epala Sub Direktorat Pengendalian Pencenmaran aut, Departemen +elautan dan Perikanan, Subandono Diposantono, sebagaimana ditulis Media 1ndonesia. kibat sedimentasi ini merupakan salah satu penyebab ter!adinya erosi di pantai-pantai. Sedimentasi bahkan semakin tahun semakin meningkat. al ini menyebabkan beberapa muara sungai di Sumatra, +alimantan dan 0a$a men!adi dangkal. Sungai %itandui, 0a$a 'arat memecahkan rekor dengan sedimentasi pertahun yang terba$a aliran sungai ini mencapai ? !uta m 8 kubik. Sementara, sungai %ikonde mencapai AAI ribu meter kubik yang diendapkan di Segara nakan. Sedimentasi sungai 'arito mencapai mencapai A<< ribu m 8 kubik yang diendapkan di pelabuhan pelabuhan 'an!armasin, +alimantan. Sedang sungai Mahakam, +alimantan sedimentasinya mencapai 8,8 !uta m 8 kubik. Tinnginya sedimentasi ini mengakibatkan upaya pengerukan di pantai-pantai, terutama yang ber#ungsi untuk pelabuhan !adi membutuhkan dana besar. %ontohnya, pengerukan di pelabuhan Tan!ung Perak , Surabaya sampai sepan!ang 8?.III meter, pelabuhan 'ela$an, Medan mencapai 6<.?II meter, Palembang 8H.III meter, 'an!armasin 6?.III meter, Samarinda 8I.III meter, Pontianak 66.8?I meter, 0ambi 6A.III meter, Sampit 8A.III meter dan pelabuhan Pulai Pisa
[email protected] meter. kibat sedimentasi yang tinggi di sungai-sungai di 1ndonesia ini disamping !uga adanya erosi, tak kurang dari 68" pantai di 1ndonesia akhirnya mengalami kerusakan. Pantai di ceh, contohnya tak kurang dari <" pantainya mengalami kerusakan. Selain karena sedimentasi, !uga karena adanya pemukiman, pari$isata dan pembukaan tambak. Di 0a$a 'arat, pantai yang mengalami erosi mencapai 8H pantai. Sedang D+1 0akarta, tak kurang H pantai yang mengalami
erosi. Memang, erosi pantai tak semata-mata karena sedimentasi. 2amun, sedimentasi sungai mempunyai pengaruh besar terhadap erosi pantai. +eadaan ini sebenarnya amat memprihatinkan. Sayang, pemerintah kita kurang peduli terhadap peristi$a ini. Pemda D+1 sa!a sanggup untuk merenovasi Patung Selamat datangK di bundaran 1 dalam rangka menyambut :T D+1 bulan ini dengan biaya tak kurang dari 6" miliar. 2amun, sayang tak ada dana untuk me!ernihkan sungai %ili$ung yang coklat kelam ataupun kanal-kanal lainnya di pinggiran 0akarta yang tak lagi cokelat, tapi telah hitam kelam , bahkan. Mungkin bau tak sedap %ili$ung tak sempat terhirup para pe!abat, hingga kurang dirasa perlu untuk membuatnya !ernih kembali.
'an!ir di %irebon kibat Sedimentasi Sungai %isanggarung