Nama
: Lukman Hariyanto
NIM
: 12503241051
Kelas
: P1 Proses Pembuatan Pipa
Secara umum ada 4 metode pembuatan pipa, dimana metode tersebut diterapkan pada semua bahan / material yang biasanya dipakai dalam penggunaan pipa, metodenya yaitu: 1. Pipa tanpa kelim dengan proses tempa (Wrought seamless pipe)
Dalam praktek pembuatannya, wrought seamless pipe memang merupakan pipa yang dibentuk tanpa membuat sambungan sama sekali, sehingga tidak ada bagian dari pipa yang pernah terganggu atau berubah materialnya akibat panas pengelasan. Pipa ini dibuat dari logam silinder pejal, yang dilubangi dalam kondisi hampir meleleh, biasa disebut billet . Ada empat jenis proses yang digunakan: a) Penembusan secara rotari (Hot rotary piercing) Biasanya diterapkan pada proses pembuatan dari pipa baja. Terdiri dari 4 proses yaitu piercing mill, plug rolling mill, reeling mill, dan sizing mill,yang dapat dilihat pada gambar
b) Proses Pilger-mill Biasanya diterapkan pada proses pembuatan dari pipa unsur tembaga dan paduannya.
Nama
: Lukman Hariyanto
NIM
: 12503241051
Kelas
: P1
c) Proses Push-bench (cupping)
d) Prose ekstruksi Biasanya diterapkan pada proses pembuatan dari pipa unsur alumunium dan paduanya, pipa unsur nikel dan paduanya, pipa unsur titanium dan paduanya,
Dengan metode pembuatan tanpa join tersebut (wrought seamless pipe), pipa yang dihasilkan dapat lebih baik karena kualitas baja yang dihasilkan adalah hampir sama pada setiap area permukaan pipa. Selain itu, ketebalan dengan menggunakan metode ini, pipa yang memiliki ketebalan berapapun memungkinkan untuk diproduksi 2. Pipa tempa (Forged pipe)
Nama
: Lukman Hariyanto
NIM
: 12503241051
Kelas
: P1
Pembuatan Pipa yang ditempa diutamakan dalam ukuran pipa yang lebih besar dan ketebalan dinding pipa yang lebih berat. Terdapat dua tipe dari forged pipe ini yang terdapat dalam spesifikasi ASTM untuk testing dan material yaitu Forged and bored pipe dan Hollow forged pipe. Pada forged and bored pipe, billet baja pertama kali dipanaskan pada temperatur hingga 2300 F dan kemudian diteruskan dengan proses forging dengan menggunakan pemukul forging atau penekanan berat untuk mendapatkan pendekatan diameter 1 inci lebih besar dari diameter yang diinginkan Pada hollow forged pipe, dimana pipa ini diproduksi secara langsung dari cairan billet baja dengan pembakaran dengan listrik hingga 2000-2200 F secara penekanan vertical kemudian ditransfer untuk ditarik (draw) secara horizontal dimanahasil dari piercing di letakkan ke mandrel dan dikerjakan melaui rangkaian ring die untuk menghasilkan ukuran yang diinginkan 3. Pipa las (Welded pipe)
proses pembutan pipa dengan metode las (walded) secara umum dibagi mejadi 2 yaitu:
Butt-welded Pipe atau Straight welded pipe
Bahan baku pembuatan pipa ini adalah pelat baja dengan bentuk profil strip. Pelat baja tersebut dibentuk menjadi pipa dengan melengkungkan pipa tersebut kearah sumbu pendeknya dengan roll pembentuk (shaper roll) sehingga membentuk pipa sebuah pipa. Celah pertemuan kedua sisi pelat strip tersebut kemudian di las memanjang sehingga membentuk sebuah pipa tanpa celah. Detail pembuatan butt-welded pipe ditunjukkan pada gambar dibawah.
metode fabrikasi pipa straight welded pipe
Nama
: Lukman Hariyanto
NIM
: 12503241051
Kelas
: P1
Pipa ini memiliki keunggulan dimana kualitas dari dinding pipa sangat mudah untuk dikontrol dan memiliki ketebalan yang seragam. Hal ini disebabkan karena pipa ini berasal dari pelat strip yang pembuatannya relative sangat mudah untuk dikontrol kualitas dan ketebalan pelatnya, sehingga hasil saat dibuat menjadi pipa pun relative sama baiknya dengan kualitas pelatnya sebelum jadi. Selain itu, apabila dibutuhkan pipa menerus yang cukup panjang, pipa ini memiliki keunggulan karena mudah untuk difabrikasi.
Spiral Welded Pipe
Dalam pasaran Indonesia biasa disebut pipa spiral, ada juga yang menyebutnya pipa casing. Meskipun namanya demikian, bukan berarti pipa ini berbentuk spiral, namun lebih merujuk kepada bahan baku pembuatannya yang merupakan pelat baja strip yang dibentuk menjadi spiral dan kemudian disambung sehingga membentuk sebuah pipa.
skema pembuatan pipa spiral
manufaktur spiral pipe Dalam system perpipaan, jenis pipa ini sangat dibatasi penggunaannya hanya untuk kebutuhan pipa dengan tekanan rendah karena ketipisannya. Bahkan dalam industri migas, pipa ini tidak digunakan dalam system pipa bertekanan, kebanyakan hanya digunakan sebagai casing untuk pondasi, atau pun sebagai pipe support. Keuntungan pipa ini adalah dapat dibuat
Nama
: Lukman Hariyanto
NIM
: 12503241051
Kelas
: P1
menjadi sangat besar dengan mudah. Namun pipa ini memiliki kelemahan dimana ketebalan untuk dapat membuat spiral cukup terbatas, sehingga pipa ini relative tipis. Selain itu, jumlah sambungan yang cukup banyak per satuan panjangnya membuat inspeksi pengelasan menjadi lebih banyak -jauh lebih banyak dari pada straight welded pipe- apabila akan digunakan sebagai pipa bertekanan. 4. Pipa cor (Cast pipe)
Pipa cor dibuat dengan pengecoran statis atau pengecoran sentrifugal. Pada pengecoran statis secara umum dibatasi untuk pipa dengan ukuran panjang
pipa
yang relatif
pedek. Katup, fitting dan komponen lain diproduksi dengan pengecoran dengan pasir (sand casting).
Aplikasi dari pipa ini digunakan untuk paper mill rolls, gun barrel, untuk instalasi penyuplai air bawah tanah, kontruksi gas bawah tanah dan lain-lain. Namun pipa ini tidak dianjurkan untuk aplikasi pada temperatur tinggi(>1050 F), dan tekanan tinggi (800psi). Material besi cor yang baik terhadap korosi baik internal ataupun eksternal dan beberapa non ferrous juga diproduksi dengan metode pengecoran statis dan sentrifugal Sumber: http://www.scribd.com/140854092/Proses-Pembuatan-Pipa, pada hari selasa tanggal 16,jam 09.23WIB http://fachrezakbar.wordpress.com/2012/03/22/memahami-dasar-dasar-pemipaan-1/, pada hari selasa tanggal 16,jam 07.55 WIB