ANALISIS KINERJA WASHING PLANT DI PT SANDAI INTI JAYA TAMBANG (SIJT), DESA SANDAI KIRI, KECAMATAN SANDAI, KABUPATEN KETAPANG, PROVINSI KALIMANTAN BARAT PROPOSAL TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Prasyarat Tugas Akhir (TTA-400) Pada Program Studi Pertambangan Fakutas Teknik Uni!ersitas "sam #andung Tahun Akademik $0%&'$0%
Disusun Ol! " Di#$s Sili%&n'$ (*+**-)
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN .AKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG / M 0 123 H PROPOSAL TUGAS AKHIR (TTA41)
ANALISIS KINERJA WASHING PLANT DI PT SANDAI INTI JAYA TAMBANG (SIJT), DESA SANDAI KIRI, KECAMATAN SANDAI, KABUPATEN KETAPANG, PROVINSI KALIMANTAN BARAT
I*
Ju5ul
Judul Judul tugas tugas akhir akhir yang yang diren direncan canaka akan n pemoh pemohon on yaitu yaitu 6ANALISIS KINERJA WASHING PLANT DI PT SANDAI INTI JAYA TAMBANG (SIJT), DESA SANDAI KIRI KIRI,, KECA KECAMA MAT TAN SAND SANDAI AI,, KABU KABUP PATEN TEN KET KETAPAN APANG, G, PROV PROVIN INSI SI KALIMAN KALIMANT TAN BARAT BARAT 7* Judul Judul yang diajukan diajukan pemohon pemohon untuk untuk pelaksan pelaksanaan aan tugas akhir tersebut tersebut dapat disesuaikan disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada ada di lapangan.
II*
L$%$8 Bl$9$n' Perta Pertamb mban anga gan n
meru merupa paka kan n
kegi kegiat atan an
yang yang
pada padatt
moda modal, l,
pada padatt
keterampilan dan padat teknologi, sehingga kegiatan pertambangan mempunyai bany banyak ak resi resiko ko..
Seca Secara ra gari garis s besa besarr taha tahapp-ta taha hap p kegi kegiat atan an dala dalam m usah usaha a
pertambangan meliputi survey tinjau, eksplorasi, studi kelayakan, development, eksploitasi, pengangkutan, pemurnian atau pengolahan dan pemasaran. Bahan galian yang dihasilkan dihasilkan dari tambang biasanya selain mengandung mineral berharga yang diinginkan juga mengandung mineral pengotor sehingga hasil hasil tambang tambang tidak tidak bisa langsun langsung g dimanfaat dimanfaatkan kan atau diperda diperdagang gangkan. kan. Untuk Untuk memisahkan mineral berharga dan mineral pengotor tersebut, maka dilakukan proses pengolahan bahan galian. Pengolahan bahan galian merupakan proses pemisahan mineral berharga dari mineral tidak berharga, yang dapat dilakukan secara secara mekani mekanis s atau atau non non mekani mekanis, s, sehin sehingga gga dihas dihasilk ilkan an produk produk yang yang kaya kaya mineral mineral berharga berharga konsentrat ! dan produk produk yang yang harga harga minera mineraln lnya ya berkad berkadar ar rendah, karena terdiri dari gangue mineral gangue mineral taiing taiing !. !. "alam pengolahan bahan galian salah satu tahap yang perlu dilakukan adalah adalah proses proses pemisaha pemisahan n konsentra konsentratt dan tailling tailling,, dalam dalam praktekny prakteknya a banyak banyak kendal kendala a yang yang dihada dihadapi pi terkai terkaitt proses proses pemis pemisah ahan an konsen konsentra tratt dan taill tailling ing,, sehingga pada akhirnya sasaran recovery perusahaan tidak dapat terpenuhi. terpenuhi. #al
ini dapat disebebkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah kemiringan tramme sreen* kecepatan putaran, dan debit air yang dialirkan. Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan suatu kajian teknis kegiatan pengolahan khususnya
sistem +ashing Pant untuk dapat mencapai target
reo!ery yang direncanakan.
III*
M$9su5 D$n Tu:u$n Pnli%i$n
2*
M$9su5 $egiatan tugas akhir ini dilakukan dengan maksud untuk optimalisasi
sistem +ashing Pant berdasarkan kemiringan Tromme Sreen dan kecepatan ,eed 2*
Tu:u$n %ujuan dilakukannya tugas akhir ini yaitu & % 'engetahui kadar silika Sio( ! sebelum dan setelah masuk ke +ashing Pant $ 'engetahui pengaruh kemiringan Tromme Sreen % dan Tromme Sreen $ , debit air yang digunakan, serta kecepatan putaran Tromme Sreen dan Tromme Sreen (. . 'embuat model hubungan antara kemiringan Tromme Sreen dan debit air terhadap hasil pengujian
IV*
P8u#us$n M$s$l$! )uang lingkup masalah dalam penelitian ini yaitu mengamati aktivitas
pengolahan bahan galian di P% Sandai *nti Jaya %ambang S*J% !, "esa Sandai $iri, $ecamatan Sandai, $abupaten $etapang, Provinsi $alimantan Barat. terutama pada kegiatan +ashing Pant .
V*
M%&5&l&'i Pnli%i$n
-*
Pn'$#;il$n D$%$
"ata Primer & didapatkan langsung dari hasil percobaan. %eknik pengambilan data yang dilakukan adalah berupa eksperimen pengujian alat!, terdiri dari & a Preparasi sampel
b $emiringan Tromme Sreen + dan Tromme Sreen ( "ebit air yang digunakan pada tromme sreen % dan tromme sreen $ d $ecepatan putaran Tromme Sreen + dan Tromme Sreen (.
"ata Sekunder & untuk mendapatkan gambaran umum penelitian, dilakukan studi literatur dari berbagai referensi yang berhubungan dengan kegiatan penelitian. "iantaranya seperti,studi literatur, jurnal, laporan terdahulu dsb.
-*
Pn'&l$!$n D$%$ %eknik
pengolahan
data
yang
dilakukan
adalah
dengan
cara
perbandingan -*2
An$lisis D$%$ 5$n P#;$!$s$n nalisis data dilakukan dengan cara mengkaji hubungan beberapa
variabel yang disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. "ari pembahasan tersebut akan diketahui pengaruh kemiringan tromme sreen* debit air dan kecepatan putaran tramme sreen terhadap reo!ery . -*1
Pn$8i9$n Ksi#
pengolahan data, analisis pembahasan data, berisi pula dari beberapa pertanyaan yang menjaab tujuan penelitian. -*-
Pl$<&8$n H$sil Pnli%i$n Pelaporan disajikan dalam sebuah laporan yang menggambarkan seluruh
kegiatan penelitian. /aporan ditulis secara sistematis sehingga mudah dimengerti oleh pembaca. Untuk lebih jelasnya metode penelitian ini sajikan dalam bentuk diagram alir yang dapat dilihat pada gambar 0.+.
G$#;$8 -* Di$'8$# Ali8 M%&5 Pnli%i$n
VI*
LANDASAN TEORI
=*
B$u9si% Bauksit terjadi dari proses pelapukan laterisasi! batuan induk, erat
kaitannya dengan penyebaran ne/heine* syenit* granit* andesit* doerite* gabro* basat* horn,es* shist* sate* kaoiniti* shae* imestone dan /honoite . Bauksit terjadi di daerah tropika dan subtropika serta membentuk perbukitan yang landai dengan memungkinkan pelapukan sangat kuat. pabila batuan-batuan tersebut mengalami pelapukan, mineral yang mudah larut akan terlarutkan, seperti mineral-mineral alkali, sedangkan mineral yang tahan akan pelapukan akan terakumulasi. "alam kondisi tertentu batuan yang terbentuk dari mineral silikat dan lempung akan terpecah-pecah dan silika terpisahkan sedangkan oksida aluminium dan oksida besi terkonsentrasi sebagai residu. $ejadian tersebut terjadi secara terus menerus dalam aktu yang cukup dan produk pelapukan terhindat dari erosi, akan menghasilkan endapan lateritik. $andungan aluminium yang tinggi pada batuan merupakan syarat utama dalam pembentukan bauksit, tetapi yang ebih penting adalah intensitas dan lamanya proses laterisasi. Bauksit terbentuk dari batuan yang mempunyai kadar l nisbi tinggi, kadar 1e rendah dan kadar kuarsa Si2 (! bebasnya sedikit atau bahkan tidak mengandung sama sekali misalnya sienit dan nefelin! yang berasal dari batuan beku, batu lempung-lempung dan serpih. Bauksit dapat ditemukan dalam lapisan mendatar tetapi kedudukannya di kedalaman tertentu. $ondisi-kondisi utama yang memungkinkan terjadinya endapan bauksit secara optimum adalah & +.
danya batuan yang mudah larut dan menghasilkan batuan sisa yang kaya alumunium
(.
danya vegetasi dan bakteri yang mempercepat proses pelapukan
3.
Porositas batuan yang tinggi sehingga siklus air berjalan dengan mudah
4.
danya pergantian musim cuaca! hujan dan kemarau kering!
0.
danya bahan yang tepat untuk pelarutan
5.
)elief bentuk permukaan! yang relatif rata, yang mana memungkinkan terjadinya pergerakan air dengan tingkat erosi minimum
6.
7aktu yang cukup untuk terjadinya proses pelapukan
Sumber 1ord-aumuniumorg
G$#;$8 =* P8&>il En5$<$n Bi:i! B$u9si%
Berdasarkan letak depositnya bijih bauksit terbagi kedalam beberapa kelompok, diantaranya & +.
"eposit Bauksit residual "iasosiasikan dengan kemiringan lereng yang menegah sampai hampir datar pada batuan nefelin syenit. Permukaan bauksit kemiringannya lebih dari 08 dan batasan yang umum adalah (08. Pada batuan syenit bagian baah bertekstur granitik . 9ona diatasnya menunjukan !ermikuer , /isoitik dan tekstur konkresi lainnya, dibaah :ona konkresi adalah :ona pelindian dengan dasar fragmen lempung kaolinit. 7alaupun dasar :ona pelindian ini melengkung, tidak dapat menghilangkan tekstur granitis. kaolinit nepelin syenit dipisahkan dengan bauksit bertekstur granitis oleh kaolinit yang kompak dan kasar. Sumber&;.!
(.
"eposit bauksit koluvial "iselubungi oleh kaolinit, nefelin, syenit. "eposit ini terletak di baah lampung dan termasuk s1am/ bau2ite dengan tekstur /isoitik dan ooitik yang masih terlihat jelas serta berada di daerah lembah. "ibagian atas deposit, kaolinit terus berkembang, dapat memotong secara mendatar atau menggantikan matriks yang tebal dari tekstur pisolitik. di beberapa tempat,
lapisan
lignnit
yang mendatangkan lempung
dapat
pula
memotong badan bijih bauksit sehingga bauksit tersebut menjadi alas dari lapisan lignit ini. 3.
"eposit bauksit alluvial pada perlapisan "apat berupa Perlapisan silang siur, dipisahkan dengan gravel yang bertekstur pisolitik. Bauksit tipe ini halus dan tertutup oleh alur runtuhan dari tipe deposit bauksit koluvial.
4.
"eposit bauksit alluvial pada konglomerat kasar "eposit tipe ini umumnya menutupi bauksit boulder dengan konglomerat kasar, terutama dari lempung karbonat dan pasir
=**
Ci8i .isi9 Bi:i! B$u9si% Secara
pengamatan
langsung
terhadap
bijih
bauksit
dilapangan
megasko/ik)< bijih bauksit memiliki ciri-ciri umum berarna coklat kemerahan, coklat kekuning-kuningan, hingga kuning kecoklatan. Bijih bauksit bersifat keras, berongga dan fragmental dengan ukuran berkisar + mm = +,0 cm!. Pada komposisi fragmen dan matriks yang terbentuk telahh mengalami pelapukan secara intensif dan pada umumnya menjadi mineral lempung dan oksida, dalam hal ini bauksi tidak memiliki sistem kristal an aggregate). $ekerasan bijih bauksit berkisar +-3 skala mohs.
Sumber 1ord-aumuniumorg
G$#;$8 2* Bi:i! B$u9si%
Bijih bauksit apabila basah secara kenampakan fisiknya seperti lempung atau tanah biasa, dan larut dalam air asam. $ondisi seperti tersebut tergantung koposisi mineralnya dimana apabila dominan mengandung mineral gibbsit , maka secara fisik dominan seperti diatas. $emudian apabila mineral yang terkandung
adalah bohmite, kekerasannya (.3-3 skala mohs, belahan sempurna, kemudian sangat cerah dan tidak banyak mengandung pengotor.
=*
Pn'&l$!$n B$!$n G$li$n Pengolahan bahan galian atau minera dressing adalah istilah umum
yang biasa dipergunakan untuk mengolah semua jenis bahan galian hasil tambang yang berupa mineral, batuan, bijih, atau bahan galian lainnya yang ditambang atau diambil dari endapan-endapan alam pada kulit bumi, untuk dipisahkan menjadi produk-produk berupa satu macam atau lebih bagian mineral yang dikehendaki dan bagian lain yang tidak dikehendaki, yang terdapatnya bersama-sama di alam. 'ineral yang dikehendaki biasanya disebut juga mineral berharga karena nilai ekonominya, sedangkan mineral yang tidak dikehendaki disebut mineral buangan 1aste!. Pada akhir proses pengolahan akan diperoleh ( macam hasil yaitu konsentrat yang sebagian besar terdiri dari mineral beharga dan produk yang mineralnya berkadar rendah taiing !. Pengolahan bahan galian yang dapat juga disebut sebgai minera /roessing tehnoogy dapat dibagi menjadi dalam 3 macam, yaitu& %
Minera D ressing Proses pengolahan bahan galian mineral yang bertujuan memisahkan mineral berharga dari mineral pengotornya, dilakukan secara mekanis dengan memanfaatkan perbedaan sifat-sifat fisik dari mineral-mineral tersebut, tanpa mengubah identitas atau sifat kimia dan fisiknya, menghasilkan produk yang kaya mineral berharga atau konsentrat dan mineral pengotornya yang kadarnya rendah taiing !.
$
32trati!e Metaurgy Proses pengolahan bahan galian dengan tujuan mengekstrak unsur logam dari mineralnya menjadi bahan logam yang terpisah dari pengotornya, dengan memanfaatkan reaksi kimia, sehingga terjadi perubahan dalam sifat-sifat fisik dan kimia dari asli mineral tersebut.
.
Fue Tehnoogy Fue Tehnoogy merupakan proses pengolahan bahan-bahan galian organik dimana dalam prosesnya mengalami perubahan-perubahan dalam sifat fisik dan sifat kimia dari mineral tersebut.
Pada umumnya mineral-mineral tersebut terbentuknya di alam secara bersamaan dengan batuan induknya, sehingga mineral beharga mineral yang diinginkan! dan mineral tidak beharga sebagai pengotor terdapat bersama-sama. $eberadaan mineral yang terdapat di alam yang selalu bersama atau berasosiasi dengan mineral lain, membuat mineral-mineral tersebut tidak dapat langsung dipakai dalam industri. Untuk itu diperlukan suatu proses untuk memisahkan mineral yang diinginkan mineral berharga! dari mineral lainnya agar kualitas mineral tersebut dapat ditingkatkan dan memenuhi persyaratan sebagai bahan baku untuk industri. Untuk mengetahui proses pengolahan bahan galian yang sesuai untuk suatu jenis mineral tertentu, lebih dahulu perlu diketahui sifat-sifat fisik dan kimia dari mineral tersebut serta mineral pengotornya. 'engingat proses pengolahan bahan galian merupakan jembatan antara proses penambangan dan proses ekstraksi logam mineral industri lainnya, maka pengenalan sifat-sifat bahan galian sangat diperlukan. $eberhasilan suatu proses pengolahan bahan galian sangat tergantung pada kelengkapan dan ketelitian dalam menentukan data atau informasi mineral atau kualitas bahan galian tersebut. =**
Tu:u$n Pn'&l$!$n B$!$n G$li$n Secara umum pengolahan bahan galian bertujuan untuk memisahkan
mineral yang mempunyai komposisi kimia, ukuran atau struktur tertentu dari mineral lain yang tidak diinginkan mineral pengotor!. Pemisahan juga dapat dilakukan berdasarkan perbedaan sifat fisik yang dimiliki oleh mineral, seperti berat jenis, sifat kemagnetan dan sifat kelistrikan. Pengolahan bahan galian dapat dilakukan dengan cara & +.
'emperkecil ukuran sehingga terjadi pembebasan dari partikel yang tidak sejenis satu sama lain
(.
'emisahkan partikel yang tidak sama komposisi kimianya atau tidak sama sifat fisiknya. >ara paling sederhana sampai sekarang yang sering dilakukan adalah
hand sorting . and sorting dilakukan dengan cara memilih mineral atau partikel tertentu dari tumpukannya yang terdapat bersama-sama mineral atau partikel lain, berdasarkan perbedaan bentuk atau sifat tertentu dari mineral atau partikel yang ditemukan.
Untuk menilai operasi pengolahan dikenal ( parameter, yaitu& +.
5eo!ery )! 5eo!ery adalah tingkat efektifitas pengambilan bagian berharga dari bijih yang dinyatakan dalam ? persen!, dihitung dari perbandingan berat konsentrat dikalikan kadar konsentrat dengan berat ,eed dikalikan kadar ,eed . Berikut rumus untuk menghitung nilai reo!ery .
"imana & ) @ )ecovery ?! > @ Berat $onsentrat gr! c @ $adar $onsentrat ?! 1 @ Berat Feed gr! f (.
@ $adar Feed ?!
$adar $! $adar adalah besaran mineral berharga yang didapatkan dinyatakan
dalam ?. Ailai kadar diperoleh dari hasil uji sampel di laboratorium atau dari kegiatan grain ounting , yaitu membandingkan antara persen volume suatu mineral tertentu terhadap mineral secara keseluruhan. Berikut rumus untuk menghitung kadar dengan menggunakan grain ounting
"imana &
=**
$$onsentrat
@ $adar $onsentrat ?!
n$onsentrat
@ Jumlah butir konsentrat per kotak
$onsentrat
@ Density konsentrat tonm3!
n%ailing
@ Jumlah butir tailing per kotak
%ailing
@ Density tailing tonm3!
Is%il$!4Is%il$! Pn'&l$!$n B$!$n G$li$n Beberapa istilah yang biasa digunakan di dalam pengolahan bahan galian
diantaranya adalah & +.
Umpan (Feed), adalah material yang diterima oleh alat-alat onentration untuk dilakukan proses pemisahan,
(.
$onsentrat (6onentrate), adalah produk yang diperoleh sebagai hasil pemisahan yang mengandung mineral berharga (!auabe /art),
3.
mpas (Taiing), adalah produk yang mengandung mineral tidak berharga atau mineral yang tidak diinginkan,
4.
mang (Miding), adalah produk tambahan yang diperoleh apabila proses pemisahan memberikan produk lebih dari ( macam dan mengandung mineral yang sama dengan konsentrat. pabila konsentrat yang diperoleh tidak mengandung kadar yang cukup
tinggi, maka konsentrat tersebut dapat dipisahkan kembali seperti semula. %ahapan kegiatan pemisahannya adalah, langkah pertama disebut roughing , kemudian langkah kedua disebut eaning o/eration. $onsentrat yang didapat dari proses roughing disebut sebagai rougher onentrate, sedangkan yang berasal dari proses eaning disebut sebagai eaner onentrate. =**2
T$!$< 4 T$!$< Pn'&l$!$n B$!$n G$li$n Pengolahan bahan galian dapat dibagi menjadi 4 empat! tahapan pokok,
yaitu& +.
$ominusi $ominusi atau pengahancuran bertujuan untuk memperkecil ukuran (si7e redution) menjadi partikel yang lebih kecil. Penghancuran dapat dilakukan dalam keadaan kering atau basah dalam bentuk /u/!, tergantung pada ukuran material yang akan dihancurkan dan pada alat yang dipakai. a! 6rushing , biasanya dilakukan dalam keadaan kering, b! 8rinding , dapat dilakukan dalam keadaan kering atau basah.
(.
$lasifikasi Ukuran (Si7ing) Si7ing adalah pemisahan material menjadi bagian-bagian yang berbeda sesuai dengan ukurannya. Si7ing dapat dilakukan dengan cara & a! Sreening atau sie!ing , yaitu dengan cara menyaring ayak!, b! 6assi,ying , berdasarkan perbedaan ukuran partikel dan kecepatan jatuhnya dalam air atau di udara, c! Miroso/e Si7ing , memisahkan partikel yang sangat halus dengan bantuan mikroskop.
3.
$onsentrasi $onsentrasi adalah proses pemisahan terhadap material yang berbeda dalam sifat fisiknya dengan bermacam-macam cara, antara lain &
a! 8ra!ity 6onentration, pemisahan berdasarkan perbedaan berat jenisnya, b! Fotation, pemisahan berdasarkan perbedaan sifat permukaan, c! Magneti 6onentration, berdasarkan sifat kemagnetan dari mineral, d! 3etrostati 6onentration, berdasarkan sifat konduktifitas dari mineral. 4.
Pengeringan (De1atering) Pengeringan bertujuan untuk memisahkan air dari padatan solid! dan dapat dilakukan dengan cara & a! Thikening , untuk mengurangi air sebanyak mungkin dengan jalan membiarkan
partikel
mengendap
oleh gaya beratnya
sendiri,
sehingga diperoleh /u/ yang kental, b! Fitering , menghasilkan air dari /u/ sehingga diperoleh solid yang bebas dari air, c! Jika
diinginkan
maka
de1atering
dapat
dilanjutkan
dengan
pengeringan untuk menguapkan airnya
=*2
Kinusi $ominusi atau penghancuran adalah sebagai langkah pertama yang bisa
dilakukan dalam operasi pengolahan bahan galian, bertujuan untuk memecahkan bongkah-bongkah besar menjadi ukuran yang lebih kecil. "ilihat dari ukuran yang dihasilkan, maka kominusi dapat dibagi kedalam ( tingkat, yaitu rushing dan grinding . =*2*
Pn'!$n?u8$n (Crushing) 6rushing adalah suatu langkah dalam pengolahan bahan galian yang
bertujuan untuk menghancurkan atau memecahkan bongkah-bongkah atau batuan besar menjadi fragmen yang lebih kecil. Jadi rushing bertujuan untuk memperkecil ukuran (si7e redution) untuk memperoleh produk yang berukuran sampai +(C in atau lebih. Daya penghancurpemecah dari alat rusher adalah hasil tekanan terhadap batuan oleh bagian yang bergerak dari alat (s1ing ja ) kepada bagian yang diam (,i2ed ja1) atau bagian lain yang bergerak dari alat tersebut. Daya tekan im/at) dari alat dapat memecahkan batuan yang berukuran besar menjadi ukuran yang lebih kecil.
Berdasarkan ukuran dari produk yang dihasilkan maka rusher dapat dibagi menjadi 4 empat!, yaitu & +.
6oarse 6rushing (Primary #reaking) lat yang digunakan adalah 9a1 6rusher dan 8yratory 6rusher , dengan ukuran produk 4E sampai 5E.
(.
Seondary 6rushing lat yang digunakan adalah 5edution 8yratory 6rusher* 6one 6rusher* Dis 6rusher dan S/ring 5os, dengan ukuran produk +4E sampai +E.
3.
Fine 6rushing lat yang digunakan adalah 8ra!ity Stam/ Mis, dengan ukuran produk mencapai kurang dari +4E.
4.
S/eia Uses lat yang digunakan adalah Toothed 5os dan ammer Mi .
=*2** Jaw Crusher 9a1 rusher terdiri dari ( dua! rushing ,aes atau ja1s yang berhadaphadapan dan membentuk sudut kecil arah kebaah. Satu diantaranya diam tertahan pada rusher ,rame (,i2ed ja1) sedangkan yang satu lagi dapat bergerak (s1ing ja1) mendekat dan menjauhi (,i2ed ja1) Dambar 3.3!. Berdasarkan amplitudo minimum dan cara menggerakkan s1ing ja1 maka ja1 rusher dapat dibedakan menjadi 3 tiga!, yaitu & +.
#ake Ty/e #ake rusher mempunyai s1ing ja1 tertahan sebelah atas dan amplitudo
terbesar terdapat di sebelah baah rushing ,ae, sehingga produk yang diperoleh tidak homogen.
#ake ty/e termasuk model lama yang sampai
sekarang masih dipakai dan biasa dibuat dalam ukuran yang cukup besar. (.
Dodge Ty/e Dodge rusher biasanya dibuat dalam ukuran yang lebih kecil. Bedanya
dengan bake ty/e yaitu s1ing ja1 tertahan di sebelah baah, sehingga lebar dari disharge o/ening hampir sama konstan!. Jadi produk dari dodge ty/e rusher ini mempunyai ukuran yang hampir sama besar. 3.
Singe Togge Ty/e S1ing ja1 ditahan di sebelah atas pada oentri bearing dari as yang
berputar.
Sumber imanshu* Sri!asta!* $00& G$#;$8 2*2 Jaw Crusher
=*2** Roll Crusher 6rushing ro terdiri dari ( dua! ro yang berbentuk silinder, berdiameter sama, diputar berlaan arah ke arah dalam asnya yang sejajar dan horisontal. 5o she yang terbuat dari baja merupakan rushing sur,ae dapat diganti apabila telah mengalami keausan. Feed yang dimasukkan ke dalam ro rusher seolah-olah terjepit di antara ro yang berputar sehingga akan pecah Dambar 3.4!.
Sumber imanshu* Sri!asta!* $00&
G$#;$8 2*1 Roll Crusher
Daya-gaya yang bekerja dalam proses penghancuran ini adalah &
%
Daya tangensial karena akibat dari perputaran ro
$
Daya normal
.
Daya berat dari partikel
=*2*
Pn''8us$n (Grinding) "alam pengertiannya grinding berbeda dengan rushing . 6rushing
dipakai untuk material yang kasar, dan penghancurannya disebabkan oleh gaya tekan (im/at), sedangkan grinding penghancurannya adalah oleh gaya gesek dan biasanya dipakai untuk material yang halus maksimum 5 mesh!. Prinsip kerja mesin grinding adalah gerakan benda berat yang meluncur di atas material yang akan dihancurkan. #a mi adalah alat grinding yang media penggerusnya berupa bola-bola baja atau aoy , dan mempunyai ukuran panjang kira-kira sama denngan diameternya atau tidak lebih dari ( kali diameter. Bentuk ba mi dapat berupa silinder atau one Dambar 3.0!.
Sumber imanshu* Sri!asta!* $00&
G$#;$8 2*Ball Mill
8rinding ba pada ba mi yang berbentuk silinder akan terbagi rata sepanjang she , sedangkan grinding ba pada onia she terbagi menurut diameter bola yang sebanding dengan diameter she . Jadi grinding ba yang besar berada pada diameter she yang besar untuk menghancurkan partikel yang besar, sedangkan grinding ba yang kecil berada one setion dekat ujung pengeluaran untuk menghancurkan partikel yang sudah halus.
Feed untuk ba mi dapat berukuran maksimum 3 inch dan digerus sampai menjadi ukuran 0C mesh. pabila ,eed semakin kecil, maka dapat dicapai produk yang lebih halus (CC mesh!.
=*1
Kl$si>i9$si U9u8$n (Sizing) $lasifikasi ukuran merupakan salah satu tahapan pengolahan bahan
galian yang bertujuan untuk memisahkan partikel sesuai dengan ukuran yang dikehendaki. Ukuran yang lolos melalui saringan biasanya disebut sebagai undersi7e dan partikel yang tertahan disebut o!ersi7e. Beberapa jenis ayakan yang sering digunakan antara lain & +.
:ibrating sreen, merupakan ayakan dinamis dengan permukaan hori:ontal dan miring digerakkan pada frekuensi +CCC = 6CCC #:.
(.
8ri77y , merupakan jenis ayakan statis, dimana material yang akan diayak mengikuti aliran pada posisi kemiringan tertentu.
3.
;siating sreen, merupakan ayakan dinamis pada frekuensi yang lebih rendah dari !ibrating sreen +CC = 4CC #:!
4.
5ei/roating sreen, merupakan ayakan dinamis dengan gerakan menggoyang, pukulan panjang (C -(CC #:!
0.
Tromme sreen, merupakan ayakan dinamis yang dioperasikan dengan gerakan memutar dalam bidang permukaan ayakan.
5.
5e!o!ing sreen, merupakan ayakan dinamis dengan posisi miring, berotasi pada kecepatan rendah +C-(C rpm!.
=*1*
Trommel Screen Tromme Sreen adalah alat sreening yang berbentuk silinder dan
banyak digunakan dalam industri skala besar terutama pada pertambangan dan juga industri. lat ini biasanya berputar di antara 30 dan 40? kecepatan kritis dan dapat menangani material dari ukuran 00mm-5Cmm ataupun tergantung ukuran yang diinginkan karena ukuran sreen-nya dapat diubah sesuai kebutuhan. Biasanya untuk menangani material yang ukurannya lebih kecil lagi, kegiatan penyaringannya dilakukan dalam kondisi penyaringan basah.
=*1** P8insi< K8:$ Al
%$ Tromme Sreen yang berbentuk seperti tabung besar, dimana tabung tersebut terdapat lubang = lubang saringan yang berfungsi untuk meloloskan material sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Tromme Sreen terdiri dari in/ut dan out/ut . "i dalam in/ut , ,eed tersebut diputar oleh sreen dengan kecepatan yang ditentukan. 'aterial yang tidak diinginkan akan keluar dengan sendirinya melalui lubang out/ut . 'aterial yang diinginkan akan lolos dari saringan dan masuk dalam daerah penampungan 'storage kemudian dialirkan melalui bet on!eyor . =*1** Jnis4Jnis Trommel Screen Berdasarkan prinsip kerjanya tromme screen dibagi atas tiga jenis & %
Tromme sreen dengan silinder tunggal yakan jenis ini terdiri dari satu silinder yang memiliki lubang pada kedua ujungnya. Silinder tersebut diputar pada porosnya secara hori:ontal. Silinder dibuat dari anyaman kaat atau pelat-pelat berlubang. Pada tromme silinder tunggal, material dimasukkan ke lubang pemasukan di sebelah kiri atas silinder (in/ut). Tromme merupakan ayakan yang diameter lubangnya makin ke kanan makin besar atau makin ke kanan ukuran mesh nya makin kecil. 'aterial yang tidak dapat meleati lubang ayakan yang terletak di ujung kanan dikeluarkan melalui lubang silinder yang terletak di ujung kanan yang disebut lubang pengeluaran (out/ut). Untuk mengetahui bentuk tromme sreen dengan silinder tunggal dapat dilihat pada Dambar 3.5 di baah ini.
Sumber S<
$
Tromme Sreen Bertingkat
Tromme screen bertingkat ini lebih dikenal dengan 6onia Tromme memiliki bentuk potongan kerucut. $emiringan pada ayakan jenis ini berkisar antara C,60-38 setiap panjang + ft, hal ini tergantung pada sifat material yang akan diayak. Tromme jenis ini sangat cocok untuk mengayak partikel yang kasar. 6onia Tromme mempunyai ayakan yang tersusun secara bertingkat. "i dekat ujung lubang pemasukan (in/ut) adalah ayakan yang mempunyai mesh paling besar untuk meleatkan partikel yang sangat halus terlebih dahulu. $emudian ayakan dengan mesh sedang terletak di tengah untuk meleatkan partikel yang agak kasar. Selanjutnya ayakan yang paling kanan dekat lubang pengeluaran (out/ut) merupakan ayakan dengan mesh terkecil untuk meleatkan partikel yang kasar. Untuk mengetahui bentuk tromme sreen bertingkat dapat dilihat pada Dambar 3.6 di baah ini.
Sumber S<
G$#;$8 2*+ Trommel Screen B8%in'9
%$.
Tromme S reen Silinder Dabungan Tromme sreen silinder gabungan merupakan tromme yang terdiri dari dua permukaan ayakan atau lebih yang konsentris pada poros yang sama. Permukaan ayakan dengan lubang paling kasar terletak di silinder bagian dalam dan semakin ke luar lubang ayakan makin halus. Panjang setiap silinder makin keluar silinder makin pendek. 'aterial yang akan diayak, dimasukkan melalui lubang pemasukan (in/ut) pada silinder yang bagian dalam. Setelah mengalami perputaran material yang paling kasar
langsung keluar dari silinder terdalam ke penampung +, sedang material yang lolos dari ayakan pertama menjadi umpan untuk ayakan kedua yang lubangnya agak halus. "i sini material yang kasar keluar dari silinder ke dua ke penampungan pertama. 'aterial yang agak kasar dan halus menjadi umpan diayakan ketiga pada silinder terluar. 'aterial halus dari ayakan ketiga langsung meleati lubang ayakan ke penampungan kedua, sedangkan material yang agak kasar keluar dari silinder terluar ke penampungan ketiga. Untuk mengetahui bentuk tromme sreen silinder gabungan dapat dilihat pada Dambar 3.F di baah ini.
Sumber S<
$elebihan dan kekurangan dari penggunaan tromme sreen antara lain & +.
$elebihan a #arga lebih murah dari !ibrating sreen
(.
$ekurangan a Biaya peraatan tinggi, terutama pada dinamo motor dan sikat b %idak dapat menghasilkan produk yang seragam seperti !ibrating sreen $ebutuhan tempat ruangan relative besar
=*-
K&nsn%8$si Proses konsentrasi adalah proses untuk memisahkan dan mendapatkan
mineral berharga agar terpisah dari mineral pengotornya. Pemilihan proses konsentrasi dilihat dari sifat fisik mineral yang akan dipisahkan. Proses ini dilakukan agar terjadi pengkayaan mineral-mineral berharga sehingga bahan
galian yang mutunya rendah dapat ditingkatkan menjadi kadar yang lebih tinggi dan tentunya layak untuk dipasarkan. Selain itu juga proses ini memudahkan pengambilan bahan tambang yang ekonomismineral logambatubara karena dilakukan dengan memanfaatkan sifat fisik bahan galian. Proses konsentrasi dapat diklasifikasikan menjadi 4 macam, yaitu & +.
8ra!ity 6onentration, yaitu proses konsentrasi dengan memanfaatkan gaya berat dari suatu bahan galian
(.
Magneti Se/aration, yaitu proses konsentrasi dengan memanfaatkan sifat kemagnetan suatu bahan galian
3.
3etrostati Se/aration, yaitu proses konsentrasi dengan memanfaatkan sifat kelistrikan suatu bahan galian
4.
Fotation, yaitu proses konsentrasi dengan memanfaatkan sifat atau reaksi terhadap air dari suatu bahan galian
=*=
Bn%u9 5$n U9u8$n Bu%i8$n Bentuk butiran mineral pada umumnya tidak teratur, sehingga sulit untuk
menyatakan dengan tepat apa yang dimaksud dengan ukuran butiran, dengan demikian ukuran butiran dipengaruhi oleh panjang, lebar, dan tebalnya. "alam si7ing assi,ying , selain faktor panjang, lebar, dan tebal juga dipengaruhi oleh berat jenis butiran dan bentuk permukaan butiran yang berpengaruh oleh pengendapannya. "engan miroso/e si7ing , butiran-butiran ditaburkan di atas side kaca untuk miroso/e! dan diamati di baah miroso/e. Penentuan ukurannya hanya dengan pengamatan dalam ( dua! dimensi pada permukaan side yang tegak lurus dengan sudut penglihatan. Prinsip sreening atau penyaringan adalah untuk meloloskan butiran yang lebih kecil melalui lubang saringan dan menahan butiran yang lebih besar dari lubang saringan. "alam hal ini material yang akan disaring harus dibuat mengadakan kontak dengan lubang saringan agar butiran-butiran tersebut dengan kecepatan dan arah tertentu dapat menerobos lubang saringan tanpa hambatan, sedang butiran-butiran yang lebih besar tertahan di atas saringan. Butiran yang lolos dari saringan disebut undersi7e dan yang tertahan disebut o!ersi7e.
=*+
Hopper
#opper adalah alat pelengkap pada rangkaian unit penghancur (rushing /ant) berbentuk seperti bak besar penampung material yang berfungsi sebagai tempat penerima material umpan yang berasal dari lokasi penambangan sebelum material tersebut masuk ke dalam alat penghancur (rusher). lat ini dipakai dihampir seluruh industri, mulai dari industri pertambangan, mineral, semen, petrokimia dan /o1er/ant . $lasifikasi ho//er ada (, yaitu & +.
Stati o//er Stati ho//er merupakan ho//er yang bersifat permanen, berfungsi untuk menjaga kontinyuitas proses produksi sebuah sistem produksi.
(.
Mo!abe o//er Mo!abe ho//er adalah pengembangan dari stati ho//er , yaitu alat ini memiliki kelebihan bisa bergeser kanan kiri pada relnya, sesuai kebutuhan di lapangan.
VII*
W$9%u 5$n Rn?$n$ K'i$%$n Sesuai dengan proposal yang kami ajukan, maka aktu pelaksanaan
%ugas khir sekitar G+ bulan yang dimulai pada tanggal +C September sampai dengan +C 2ktober, dengan rangkaian kegiatan sebagai berikut & T$;l +* P8in?i$n Rn?$n$ Tu'$s A9!i8
N&* + ( 3 4
K'i$%$n
S<%#;8 2 1
O9%&;8
Pengumpulan "ata Pengolahan "ata Penulisan /aporan /ain-/ain
$eterangan. & %idak ada kegiatan yang dilakukan & $egiatan dilakukan
VIII* P8#&!&n$n .$sili%$s Untuk menunjang terlaksananya kegiatan tersebut di atas, saya mengharapkan sekiranya dari pihak perusahaan dapat menyediakan fasilitas berupa & +.
%empat tinggal mess! untuk + orang selama kegiatan berlangsung.
(.
$onsumsi untuk + orang selama kegiatan berlangsung.
3.
Penyediaan alat-alat $esehatan dan $eselamatan $erja $3! selama kegiatan berlangsung bila diperlukan!.
4.
Peralatan dan perlengkapan penunjang kegiatan
0.
Penyediaan transportasi selama kegiatan berlangsung.
I@*
Ps8%$ dapun data peserta kegiatan %ugas khir di Bidang Pengolahan 'ineral
Bpm! Unit 'etalurgi $ec. 'untok $ab. Bangka Barat Prov. Bangka Belitung. adalah sebagai berikut &
@*
Aama
& Di#$s Sili%&n'$
AP'
& *+**-
Prodi
& T9ni9 P8%$#;$n'$n
*nstansi
& Uni8si%$s Isl$# B$n5un' (UNISBA)
Pnu%u< "emikian proposal ini kami susun sebagai kerangka acuan dalam
pelaksanaan %ugas khir. Besar harapan kami akan bantuan segenap "ireksi dan karyaan PT Ti#$! demi kelancaran serta suksesnya kegiatan ini. tas segala bantuan serta kerjasamanya kami ucapkan banyak terima kasih.
@I*
D$>%$8 Pus%$9$
+.
>urrie, J ' +H63, “Uni !peraion in Mineral "rocessing 7, >olombia& Burnaby British.
(.
Prodjosumarto Partanto, (CCC, 6Tam#ang Ter#u$a (Sur%ace Mining)& "epartemen Pertambangan *nstitut %eknologi Bandung, Bandung.
3.
$elly Ig, Spottisood "J, +HF(, 6'nroducion o Mineral "rocessing& >anada& John 7illey and Sons.
4.
Suhala, Supriatna, rifin ', (CCC, “Bahan Galian 'ndusri ''& , Pusat Penelitan dan Pengembangan %eknologi 'ineral Bandung, Jaa Barat, *ndonesia.
LEMBAR PENGESAHAN
Ju5ul
"
An$lisis Kin8:$ S!$9in' T$;l B85$s$89$n K#i8in'$n T$;l, D$n D;i% Ai8 Di P%*Ti#$! (P8s8&) Bi5$n' Pn'&l$!$n Min8$l (B<#) Uni% M%$lu8'i K?* Mun%&9 K$;* B$n'9$ B$8$% P8&* B$n'9$ Bli%un'
N$#$
"
Gi'i! I5 S$
NPM
"
*+**/
Bandung,
"esember (C+6
'enyetujui, $oordinator %ugas khir
Pembimbing Proposal,
uliadi, S.%.,'.%. A*$. ".CC.C.330
*r. /inda Pulungan, '.%. A*$. ".H3.C.+F4
'engetahui $etua Program Studi %eknik Pertambangan
Sri 7idayati, S.%., '.%. A*$.".H6.C.(6C