PROPOSAL TUGAS AKHIR
PENGARUH INFLASI TERHADAP ANALISA KELAYAKAN INVESTASI PEMBANGUNAN JALAN TOL
MEDAN - KUALANAMU
Proposal Tugas Akhir ini disusun untuk melengkapi salah satu bagian
persyaratan kelulusan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana
Sain Terapan pada Program Studi Perancangan Jalan dan Jembatan,
Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Jakarta
Disusun Oleh :
Muhammad Dito Setyadhi 4113120013
Pembimbing :
Iwan Supriyadi, BSCE., MT.
Ir. Dr. Irwan Prasetyo
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
Jalan Prof. Dr. G. A. Siwabessy, Kampus UI, Depok 16425
Laman : http://www.pnj.ac.id e-pos:
[email protected]
Telp/Fax. (021) 7863532, 7270036 Hunting
B A B I
P E N D A H U L U A N
I.1 Latar Belakang
Dewasa ini kebutuhan akan jalan tol cukup meningkat. Dilihat dari
jumlah penduduk Indonesia pada Juni 2014 adalah 260 juta jiwa sehingga
pembangunan jalan tol dilakukan untuk memeberikan fasilitas kemudahan dan
mencukupi kebutuhan penduduk di Indonesia akan perjalanan.
Dengan demikin kebutuhan akan jalan sangat diperlukan untuk memnuhi
kebutuhan manusia. Investasi jalan tol memiliki karakteristik sebagai
investasi infrastruktur yang sangat kuat. Di samping memiliki aset yang
bersifat mengendap (sunk), investasi jalan tol memiliki karakteristik
kebutuhan pendanaan yang sangat tinggi yang harus disediakan diawal (high
up-front capital requirement), rata-rata Rp. 50 sampai 70 milyar per km
di luar biaya pengadaan lahan untuk struktur jalan di permukaan tanah (at
grade), dengan masa pengembalian yang berjalan lambat dan lama antara 20
sampai 30 tahun. Biaya akan semakin meningkat untuk struktur jalan tol di
atas permukaan tanah (elevated), bisa mencapai Rp. 150 milyar per km.
Selama kurun waktu tersebut profil risiko investasi senantiasa berubah
mengikuti siklus hidup proyek. Karena sifat dan karakteristiknya itulah
baik pemerintah maupun calon badan usaha jalan tol dituntut melakukan
analisis kelayakan finansial yang mendalam meski untuk kepentingan
berbeda.
Dalam analisis kelayakan dibutuhkan sejumlah data dan asumsi yang
memadai dan asumsi tentang laju inflasi adalah salah satunya. Bila
sebagian besarperhatian difokuskan pada penilaian terhadap risiko
kenaikan harga lahan dan akurasi perkiraan volume lalulintas, demikian
pula seharusnya untuk inflasi.Di luar isu tentang durasi utang yang
memendek akibat inflasi yang tinggi (Mozes, 1995), isu inflasi menjadi
sangat relevan di sektor industri jalan nasional terutama karena rejim
tarif yang berlaku saat ini adalah sistem price-cap dengan tarif
disesuaikan mengikuti laju inflasi setiap dua tahun sekali. Berdasarkan
sistem ini, tarif tol dibatasi pada suatu level tertentu berdasarkan
indikator yang ditetapkan yang dalam kasus Indonesia indikator ini adalah
laju inflasi. Berdasarkan rejim tarif yang berlaku, asumsi inflasi
menjadi sangat berpengaruh terhadap arus kas (cash flow) karena terkait
langsung dengan pendapatan tol, biaya operasional/pemeliharaan, dan
tingkat diskonto bila menggunakan teknik net present value (NPV), IRR,
BCR, dan Payback Periode untuk perhitungan kelayakan. Bagi calon badan
usaha, kesalahan dalam mengestimasi inflasi dapat berakibat pada
kesalahan dalam pengambilan keputusan sementara kekuranghati-hatian dalam
memperlakukan inflasi dapat menghasilkan konklusi yang keliru tentang
dampaknya bagi kelayakan. Bagi Pemerintah, asumsi besaran inflasi sangat
mempengaruhi besaran kewajiban kontingensi atas dukungan pemerintah yang
diberikan kepada badan usaha, termasuk skim garansi land capping
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
12/PRT/M/2008 dan garansi lainnya yang diatur dalam Peraturan Menteri
Keuangan No. 38/PMK/2006.
Tulisan ini membahas peran inflasi dalam analisis kelayakan proyek
investasi jalan tol dan penentuan besaran kewajiban kontingensi
pemerintah untuk menegaskan bahwa asumsi tentang inflasi perlu disepakati
bersama antara pemerintah dan badan usaha dalam analisis kelayakan
finansial. Untuk memperjelas konsep yang ada, sebuah proyek jalan tol
hipotetik yang diselenggarakan dengan kontrak build/operate/transfer
(BOT) dipresentasikan dan didiskusikan.
I.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang yang telah diungkapkan diatas, dapat kami
rumuskan beberapa masalah yang menjadi fokus dari penelitian kami, yaitu
:
1) Apakah Jalan Tol Medan-Kualanamu dapat dinyatakan layak secara
finansial jika sudah pada tahap pengoperasian berlangsung ?
2) Bagaimana pengaruh inflasi terhadap Analisa Kelayakan Investasi Proyek
Jalan Tol Medan - Kualanamu ?
I.3 Tujuan Penelitian
Pernyataan di bawah ini menjelaskan mengenai apa saja tujuan-tujuan yang
akan dilakukan kami dalam mengamati, pada pembangunan Jalan Tol Medan -
Kualanamu tersebut setelah dapat dioperasikan, sebagai berikut :
1) Dapat melakukan pengamatan terhadap Jalan Tol Medan – Kualanamu untuk
mencari data yang korelatif terhadap masalah yang dikaji oleh
peneliti.
2) Dapat melakukan prediksi terhadap lalu lintas saat pengoperasian Jalan
Tol Medan Kualanamu dan memproyeksikan pertumbuhan lalu lintas yang
terjadi sampai dengan masa konsesi tersebut berakhir.
3) Dapat memberikan gambaran yang representatif terhadap kondisi
finansial perubahan yang mengusahakan Jalan Tol Medan-Kualanamu dengan
parameter kelayakan investasi seperti, Net Present Value (NPV),
Benefit Cost Ratio (B/C Ratio), dan Internal Rate Return (IRR) serta
Payback Period.
I.4 Batasan Masalah
Dalam melakukan kajian ulang suatu proyek yang sudah diresmikan dan
dioperasikan, dalam hal ini yang kami maksudkan adalah Jalan Tol Medan-
Kulanamu. Maka kami melakukan pembatasan dalam penelitian pada aspek
finansial.
I.5 Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini, tentunya diharapkan dapat memeberi manfaat
yaitu :
1) Sesuai dengan kajian Program Studi S1 Terapan Jalan Tol, maka
penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi
pengembangan Jurusan Teknik Sipil program studi Jalan dan Jembatan S1
Terapan.
2) Penelitian Pengaruh Inflasi terhadap Kelayakan Investasi Jalan Tol
Medan-Kualanamu ini diharapkan dapat menjadi acuan pemikiran bagi
peneliti selanjutnya.
3) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dasar bagi para
investor untuk mempertimbangkan kembali kebijakan yang sesuai dengan
kondisi pasca peresmian Jalan Tol Medan-Kulanamu tersebut.
4) Penulis tentunya berharap dapat memberikan referensi bagi siapa saja
yang akan meneliti tentang investasi pada Jalan Tol Medan-Kulanamu.
I.6 Lokasi Studi
Objek tempat dalam penelitian adalah ruas Jalan Tol Medan-Kulanamu
yang berada di wilayah Provinsi Sumatera Utara dan merupakan bagian
dari jaringan jalan tol trans sumatra
Gb I.1 Jaringan Jalan Tol Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi
Dari gambar diatas kita dapat mengetahui bahwa Jalan Tol Ruas Medan-
Kualanamu berada pada nomor 1 - 2 dengan panjang jalan 24 km. Jalan
tol ini akan menjadi objek lokasi studi kami dalam melakukan
penelitian kelayakan investasi.
BAB II
SISTEMATIKA PENULISAN
Adapun sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang dari permasalahan yang diajukan dan
merupakan gambaran umum dari isi tugas akhir, uraian permasalahan
secara umum, batasan masalah, tujuan dan sistematika penulisan
tugas akhir.
Bab II : Studi Literatur
Bab ini menguraikan dasar-dasar teori yang berhubungan dengan
permasalahan yang diajukan dan dilengkapi dengan sumber yang
dipakai.
Bab III : Metodologi Penelitian
Bab ini berisikan metode-metode yang digunakan untuk mengumpulkan
dan menganalisa data dalam menyelesaikan permasalahan yang
dikemukan.
Bab IV : Data dan Analisa Data
Bab ini menjelaskan mengenai pembahasan dari akar permasalahan yang
telah dirumuskan dalam penelitian dengan menganalisa data-data yag
telah diperoleh untuk menjadikan parameter kelayakan investasi
suatu proyek.
Bab V : Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisikan kesimpulan atas apa yang telah dianalisa
sebelumnya, dan selanjutnya dilengkapi dengan saran-saran yang
berhubungan dengan proyek pembangunan Jalan Tol Medan-Kulanamu.
Daftar Pustaka
Berupa bahan rujukan atau referensi-referensi dasar yang menjadi
acuan dalam penelitian kelayakan investasi pada Jalan Tol Medan-
Kulanamu.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
III.1 Investasi Proyek Infrastruktur Jalan Tol
Proyek infrastruktur adalah proyek yang membutuhkan initial cost atau
biaya awal yang sangat besar. Pemerintah yang mempunyai keterbatasan
dana menyebabkan pemerintah tidak bisa membangun semua proyek
infrastruktur dalam waktu yang bersamaan. Oleh karena itu, pemerintah
memberikan kesempatan kepada para investor khususnya, untuk
berinvestasi pada sektor ini.
Investasi dalam arti luas berarti mengorbankan sejumlah uang sekarang
untuk uang di masa depan. Ada dua atribut berbeda yang melekat: resiko
dan waktu. Pengorbanan terjadi saat sekarang ini dan memeiliki
kepastian. Hasil baru akan diperoleh kemudian dan besarnya tidak pasti
dalam proyek.
Proyek itu sendiri dapat diartikan sebagai suatu keseluruhan aktivitas
yang membangun sumber-sumber untuk mendapatkan kemanfaatan (benefit)
atau aktivitas yang mengeluarkan uang dengan harapan untuk mendapatkan
hasil (returns) di waktu yang akan datang, dan yang dapat
direncanakan. Aktivitas suatu proyek selalu ditunjukkan untuk mencapai
suatu tujuan (objective) dan mempunyai suatu titik tolak (starting
point) dan suatu titik akhir (ending point) baik biaya-biayanya,
maupun hasilnya yang penting dapat diatur.
Infrastruktur merupakan suatu bangunan atau fasilitas fisik yang
mendukung aktifitas perekonomian terutama dalam industri, perdagangan,
pertanian dan lain-lain. Pada penelitian kali ini, peneliti hanya
menekankan proyek infrastruktur pada jalan tol, tepatnya pada proyek
infrastruktur Jalan Tol Medan-Kulanamu.
III.2 Inflasi
inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan
terus-menerus (continue) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat
disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang
meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau
bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran
distribusi barang
III.3 Kelayakan Ekonomi dan Finansial
Dalam investasi, studi kelayakan ekonomi dan finansial merupakan studi
pendahuluan yang penting dilakukan untuk menilai suatu proyek. Analisa
finansial pada dasarnya adalah sebuah analisa yang melibatkan arus
dana yang keluar dan masuk pada pengelolaan investasi struktur.
Sedangkan analisa ekonomi pada dasarnya adalah dalam sebuah analisa
keuangan yang melibatkan arus dana yang terjadi tidak hanya pada
pengelola infrastuktur tapi yang terjadi juga pada pengguna
infrastruktur dan pihak-pihak lain yang terlibat.
III.4 Sumber Pendanaan Proyek
Pendanaan proyek adalah upaya mendapatkan dana atau modal yang
digunakan untuk membiyai suatu proyek dimana umumnya meliputi kegiatan-
kegiatan yang dilakukan seorang investor yang berhubungan dengan
proyek yang dikerjakan. Sumber pendanaan proyek tersedia dalam
berbagai macam dalam suatu perusahaan, dapat berasal dari modal
sendiri (equity) dan hutang (debt).
III.5 Teknik Evaluasi Investasi
Penganggaran Modal
Penganggaran modal (Capital Budgeting) adalah suatu proses untuk
menganalisa, mengevaluasi, dan menentukan apakah modal yang ada
pada saat ini dikatakan layak untuk mengikuti/mengadakan suatu
proyek.
Aliran Kas (Cash Flow)
Sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari
aktivasi perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas (Cash Flow)
yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran keluar
perusahaan.
Pendapatan dan Biaya Operasional
Variabel proyeksi pendapatan jalan tol adalah volume lalu lintas
dan tarif tol. Sedangkan variabel pengeluaran jalan tol meliputi
biaya awal yang terdiri dari biaya pembebasan lahan dan biaya
konstruksi, serta biaya opersional yang terdiri dari biaya
pengumpulan tol, biaya pelayanan tol, biaya pemeliharaan tol, biaya
wajib, biaya umum dan administrasi serta biaya kerja sama operasi.
Analisis dalam Capital Budgeting
Net Present Value (NPV)
Selisih antara pengeluaran dan pemasukan yang telah di diskon
dengan menggunakan diskon faktor. Dapat di rumuskan sebagai
berikut :
.............................................(3.1)
Dimana :
n = Periode unit usaha investasi
i = Bunga bank / discount rate
Fn = Cash flow bersih tahun ke - n
N = Umur masa konsesi proyek
Internal Rate of Return (IRR)
Untuk mencari suatu tingkat bunga yang akan menyamakan jumlah
nilai sekarang dari pendapatan atau net cash yang diharapkan
diterima dengan jumlah nilai sekarang dan pengeluaran untuk
investasi.
Dapat dirumuskan sebagai berikut:
.............................................(3.2)
Dimana :
N = Umur masa konsesi proyek
Fn = Cash flow bersih tahun ke - n
n = Periode unit usaha investasi
Benefit Cost Ratio (B/C Ratio)
Salah satu parameter untuk mengetahui apakah proyek tersebut
dinyatakan layak atau tidak. Jika pada saat analisis B/C Ratio <
1 maka proyek btersebut dinyatakan tidak layak, dan sebaliknya
jika B/C Ratio > 1 maka proyek tersebut dinyatakan layak. Jika
pada saat analisis B/C Ratio = 1 maka proyek tersebut dinyatakan
marginal (tidak untung atau rugi).
Payback Period (Titik Impas)
Suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran
investasi dengan menggunakan aliran kas. Dengan kata lain
payback period merupakan suatu periode yang dibutuhkan untuk
menutupi kembali pengeluaran investasi. Dapat dirumuskan sebagai
berikut :
...................................(3.3)
Dimana :
a = Jumlah initial investment
b = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke - n
c = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke - n+1
n = Tahun terakhir dimana arus kas masih belum dapat
menutupi initial invesment.
Time Value of Money (Nilai Waktu Uang)
Suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan
lebih berharga dari pada nilai uang di masa yang akan datang
atau suatu konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang yang
disebabkan karena perbedaan waktu. Suatu cash flow investasi
proyek infrastruktur jalan tol mempunyai periode yang panjang
hingga berpuluh-puluh tahun. Oleh karena itu, Time Value of
Money sangat perlu diperhitungkan.
Forecasting (Peramalan)
Proses perkiraan (pengukuran) demand masa yang akan datang
dengan menggunakan data masa lalu. Peramalan adalah dasar dari
segala jenis perencanaan dimana hal ini sangat diperlukan untuk
lingkungan yang tidak stabil. Perkiraan atau pengukuran dapat
dilakukan secara kualitatif maupun kuantitatif. Perkiraan secara
kualitatif biasanya menggunakan pendapat dari para ahli pada
bidangnya, sedangkan perkiraan secara kuantitatif menggunakan
metode statistik dan matematika.
Analisa Sensitivitas
Dalam menganalisa kelayakan proyek, banyak asumi yang digunakan
. penggunaan asumsi ini memiliki ketidakpastian yang sudah
diminimalkan berdasarkan nilai aktual yang terjadi di lapangan.
Untuk menguji sensitivitas proyek terhadap perubahan asumsi
pendapatan dan biaya operasional dibutuhkan beberapa skenario
yaitu :
Skenario 1 : jika nilai inflasi sesuai dengan kondisi
sekarang
Skenario 2 : jika nilai inflasi +/- 1% dari kondisi
sekarang
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
Kajian Literatur
Sebagai studi pendahuluan, dilakukan kajian teoritis dan literatur mengenai
studi pendahuluan proyek Jalan Tol Medan-Kulanamu dan kajian tentang jalan
tol di Indonesia serta sumber pendanaannya. Selain itu juga metoda
perhitungan yang digunakan dalam menetapkan layak atau tidaknya suatu
proyek tersebut dengan parameter kelayakan investasi.
Pengumpulan dan Identifikasi Data
Data yang dibutuhkan didapatkan dari pihak-pihak berikut :
Biaya Investasi serta Sumber Pendanaan Jalan Tol Medan-Kulanamu
yang diperoleh dari PT. Jasa Marga.
Proyeksi Traffic Lalu Lintas termasuk pertumbuhan volume lalu
lintas dan Revenue Tarif awal golongan kendaraan Jalan Tol Medan-
Kulanamu yang dapat diperoleh dari PT. Jasa Marga.
Shedule Waktu Tahapan Pelaksanaan dan Masa Konsesi proyek
pembangunan Jalan Tol Medan-Kulanamu dari PT. Jasa Marga.
Biaya O & M yang meliputi: Biaya Pengumpulan Tol, Pelayanan
Pengguna Tol, Perawatan serta General Administrasi Jalan Tol Medan-
Kulanamu yang dapat diperoleh dari PT. Jasa Marga.
Data-data umum lainnya seperti Tingkat Bunga Pinjaman yang dapat
diperoleh dari PT. Jasa marga berupa Business Plan atau proposal
bisnis pada proyek pembangunan Jalan Tol Medan-Kulanamu.
Data-data tingkat inflasi tahunan dan nilai suku bunga yang dapat
diperoleh dari official website Bank Indonesia.
Data-data umum Kota Medan yang didapat dari BPS Sumatera Utara.
Analisis dan Pembahasan
Data-data yang telah didapatkan sebelumnya, akan dianalisis sehingga dapat
dihitung tingkat pendapatan dan pengeluaran. Selanjutnya akan dianalisis
cash flow investasi proyek dengan komponen biaya dan pendapatan. Dari hasil
analisa tersebut akan dibahas kelayakan investasi menggunakan parameter
NPV, B/C Ratio, IRR dan Payback Period. Selain itu juga akan dihitung
analisa mengenai sensivitas yang digunakan untuk melihat bagaimana
seharusnya jalan tol tersebut dibangun demi mendapatkan keuntungan yang
maksimal.
Kesimpulan dan Saran
Pada akhirnya, dari analisis tersebut akan diambil kesimpulan tentang
investasi proyek ini dan beberapa rekomendasi berhubungan dengan beberapa
permasalahan yang ditemukan dalam suatu penelitian tersebut.
Lampiran Tugas Akhir
Dalam suatu laporan, lembar bagian yang digunakan untuk menunjukan data-
data hasil analisa perhitungan disebut juga dengan halaman lampiran. Bagian
ini merupakan suatu keharusan karena menjadi bukti otentik apabila dalam
terjadi suatu permasalahan, maka laporan ini dapat dipertanggungjawabkan.
Untuk lebih membantu dalam memahami rencana penelitian ini, maka dapat
digambarkan dalam diagram alur berikut ini :
BAB V
P E N U T U P
IV.1 Rencana Kegiatan
IV.2 Daftar Pustaka
A.A. Astri Dewi; P. Alit Sutanaya; D.M. Pritantha Wedagama. Analisa
Kelayakan Finansial Pembangunan Jalan Tol Benoa-Bandara-Nusa Dua.
Universitas Udayana. Bali. 2013
Brigham; Gapenski. Intermediate Financial Management, Fifth Edition.
1996.
Husnan, Dr. Suad, MBA., dkk. Studi Kelayakan Investasi Proyek, Edisi
Revisi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. 1994.
Jasa Marga, Laporan Proposal Tahun 2005. Juli. 2011.
Kadariah, dkk. Pengantar Evaluasi Proyek, Edisi Revisi. Jakarta: FEUI.
1999.
Kadin Indonesia: Roadmap Pembangunan Ekonomi Indonesia 2009 - 2014
Pebri, Hel; Kusuma, Surya E. Kaji Ulang Kelayakan Investasi Jalan Tol
Bogor Outer Ring Road (BORR) Seksi I. ITB. Bandung. 2009.
Sharpe, William F., dkk. Investment, Fifth Edition. Jakarta:
Prenhallindo. 1995.
Wibowo, Andreas. Bandung. Inflasi dalam Analisis Finansial Investasi
Jalan Tol: Perlakuan dan Pengaruhnya bagi Badan Usaha dan Pemerintah.
Bandung. 2012
IV.3 Kata Penutup
Demikian Proposal Tugas Akhir ini kami susun. Terima kasih banyak atas
dukungan dan bimbingannya. Besar harapan kami Tugas Akhir ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak. Tiada gading yang tak retak, kami menyadari
banyak kekurangan dalam proposal ini. Dengan tangan terbuka, kami
menerima kritik dan saran konstruktif demi penyempurnaan proposal kami
selanjutnya di masa yang akan datang.
Depok, 19 September 2014
Penyusun Tugas Akhir
(Muhammad Dito Setyadhi)
NIM.4113120013
Dosen Pembimbing I, Dosen Pembimbing II
(Iwan Supriyadi, BSCE., MT.) (Dr. Ir. Irwan Prasetyo)
NIP. 19640104 199603 1 001
Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Terapan Perencanaan Jalan dan Jembatan Lanjutan
(Eva Azahra Latifa, S.T., M.T.)
NIP. 19620507 198603 2 003
-----------------------
Bank Indonesia :
Tingkat Inflasi
Nilai Suku Bunga
Identifikasi Masalah
Pengumpulan Data
Analisa Kelayakan Investasi
Keimpulan Saran
Tinjauan Pustaka :
Asumsi Kriteria
Kondisi Awal
Dasar Analisa Data
Translingkar Kita Jaya:
Biaya Investasi
Sumber Pendanaan
Proyeksi Lalin
Tarif Tol Kendaraan
Biaya O & M, meliputi:
Pengumpulan Tol
Pelayanan Pengguna
Perawatan Jalan
General Administrasi
Bunga Pinjaman
Masa Konsesi Jalan
1
2
3