1
PROPOSAL USAHA
Dari Sampah Jadi Berkah Diajukan Diajukan Sebagai Lomba Online Onl ine Entrepreneurship Award (OEA) 2011
Oleh : Murtafaqoh Suhailah Azzahrawaani
Universitas Al Azhar Indonesia
2
Ringkasan Proyek A. MANAGEMENT
Nama Usaha
: MANTU (Mantel Sepatu)
Nama Pimpinan perusahaan
: 1)Murtafaqoh 2) Suhailah 3) Azzahrawaani
Bidang Usaha
: Produksi Barang
Tujuan
: 1) Mencapai pangsa pasar yang luas 2) Pengembangan produksi yang bermutu dan murah 3) Menjaga ketersediaan kapasitas produksi
Misi
: 1) Peningkatan kapasitas produksi 2) Peningkatan efisiensi dan efektivitas produksi 3) Pengembangan produk 4) Healthy Finance
Kunci Kesuksesan
: 1) Harga yang kompetitif 2) Ketersediaan bahan baku yang murah 3) Variasi produk dengan berbagai motif 4) Penyediaan produk yang berkualitas 5) Kapasitas produksi yang bersifat kontinu
Resiko yang Dihadapi
: 1) Kompetitor yang semakin banyak 2) Daya beli yang rendah 3) Meningkatnya harga bahan baku
Rencana Jumlah Karyawan
: 4 Orang
B. PEMASARAN
Produk yang Dipasarkan
: Mantel Sepatu (jas hujan untuk sepatu)
Sasaran Konsumen
: Umum
Wilayah Pemasaran
: Jabodetabek
Rencana Penjualan / Bulan
: 150 pcs / Bulan
Penetapan Harga Jual
: Rp. 20.500,-
3
C. PRODUKSI
Kapasitas Produksi / Hari
: 10 pcs
Jenis Bahan Baku
: Jas hujan bekas
Ketersediaan Bahan Baku
: Banyak dan mudah
Sarana Produksi
: 1) Rumah sendiri 2) Mesin jahit 3) Aksesoris motif
Dampak Lingkungan
: 1) Mengurangi limbah sampah jenis plastik 2) Pengolahan limbah menjadi barang jadi 3) Mengurangi polusi sampah
D. KEUANGAN
Modal Awal
: Rp. 4.977.500 ,-
Target Penjualan / Bulan (Rp)
: Rp. 3.075.000 ,-
Target Keuntungan / Bulan (Rp)
: Rp. 1.087.500 ,-
Return of Investment
: 2 bulan
Break Event Point
: Rp. 10.850,-
4
1. Latar Belakang 1.1. Dasar Gagasan Usaha 1.1.1. Prospek Pasar
Peningkatan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia dalam beberapa tahun ini relatif meningkat. Pertambahan jumlah kendaraan bermotor dewasa ini dapat diprediksi karena tingkat pertumbuhan perekonomian bangsa ini yang cukup stabil. Selain itu tingkat permintaan yang cukup tinggi dari masyarakat, terutama jenis kendaraan roda dua. Motor menjadi alternatif masyarakat sebagai sarana transportasi, terutama yang terjadi di kota-kota besar seperti di Jakarta sebagai solusi akan masalah kemacetan yang ada. Faktor lain karena mudahnya masyarakat mengakses fasilitas sistem cicil dalam pembayaran kendaraan (kredit) yang diberikan oleh perusahaan jasa kredit kendaraan (Leasing Finance) untuk dapat memiliki sebuah kendaraan roda dua. Hal tersebut jelas menambah volume jenis kendaraan roda dua yang terjadi saat ini. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) berdasarkan riset Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenisnya di seluruh Indonesia, dalam hal ini yang kami riset adalah jenis kendaraan bermotor roda dua dalam lima tahun terakhir, maka terlihat jelas peningkatan jumlah kendaraan roda dua yang cukup signifikan yaitu sebagai berikut: No
Tahun
Total Jumlah Motor
Pertambahan
Peningkatan
(unit)
(unit)
(%)
1
2004
23.055.834
-
-
2
2005
28.556.498
5.500.664
19.26 %
3
2006
33.413.222
4.856.724
14.54 %
4
2007
41.955.128
8.541.906
20.36 %
5
2008
47.683.681
5.728.553
12.01 %
6
2009
52.433.132
4.749.451
9.06 %
Total penambahan Selama 5 tahun
29.377.298
56.03 %
Rata-rata penambahan per-tahun selama 5 tahun
5.875.460
20.00 %
16.097
0.05 %
Rata-rata penambahan per-hari selama 5 tahun (asumsi hari 365/tahun)
5
Melihat tabel di atas jelas terlihat tren volume kendaraan yang semakin tahun semakin meningkat dengan peningkatan yang bervariasi. Hal ini sangat berpengaruh positif terhadap pangsa pasar mantel sepatu (Mantu) karena target utama pasarnya adalah pengguna sepeda motor. Dengan bertambahnya jumlah kendaraan roda dua, berarti bertambah pula pemakai kendaraan ini , yang berarti semakin luas pangsa pasar yang bisa dijadikan sasaran produk Mantu. Pada wilayah Jabodetabek, khususnya di DKI Jakarta sendiri, tren peningkatan volume kendaraan roda dua juga mengalami kenaikan yang cukup fantastis. Kami mencatat data sepanjang tahun 2007, pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor roda dua di DKI Jakarta adalah sebesar 14,61 persen. Jenis kendaraan tersebut meningkat dibandingkan tahun lalu (2006)
yaitu
sebesar
12,98
persen
(http://metro.vivanews.com/news/read/9762-
data_jumlah_kendaraan_1). Pada redaksi yang berbeda juga merilis jumlah kendaraan roda dua
di DKI Jakarta pada tahun 2010 sebesar 8.244.346 unit (http://unic77.info/tahun-2011-lalulintas-jakarta-lumpuh-total.html). Dengan demikian pangsa pasar Mantu sangatlah terbuka luas
baik di Jabodetabek maupun di seluruh Indonesia. Selain itu, kami juga telah melakukan survey kepada 100 pengendara sepeda motor di DKI Jakarta pada bulan Mei 2011, diperoleh data bahwa ada 86 % pengendara sepeda motor belum memiliki jas hujan sepatu dan 42 % nya berniat membeli. Dari survey ini tentunya dapat dikatakan mampu mewakili sebagian besar pengendara roda dua di DKI Jakarta dan dapat ditarik kesimpulan bahwa prospek pasar Mantu sangat potensial. Hal tersebut juga akan bisa dikembangkan lebih massif apabila didukung dengan sistem promosi dan sosialisai yang intensif, karena menurut survey kami dari 100 pengendara sepeda motor di DKI Jakarta ada 78 % pengendara yang belum tahu akan adanya produk jas hujan sepatu. Faktor lain yang mempengaruhi gagasan atas produk Mantu yaitu iklim Indonesia yang tropis dengan intensitas curah hujan yang cukup tinggi. Dengan intensitas curah hujan yang cukup tinggi berarti akan mampu mendongkrak kapasitas penjualan Mantu ke pasar. Produk Mantu diharapkan akan memberikan sebuah solusi baru di masyarakat untuk menangani kebasahan pada sepatu konsumen dan memberikan satu alternatif sebagai pengembangan Safety Rider di saat hujan.
Berdasarkan analisis di atas, produk Mantu sangat potensial untuk dipasarkan dan terbuka luas pangsa pasar yang ada serta dapat membantu konsumen dalam berkendara di saat hujan. Selain itu Mantu menjadi salah satu aksesoris berkendara yang bermutu, ekonomis dan
6
fashionable karena didukung dengan berbagai motif dan tahan terhadap air. Dengan demikian
Mantu yang terbuat dari limbah tentunya akan mendorong terciptanya lingkungan yang bersih dari polusi sampah jenis plastik.
1.1.2. Manfaat Ekonomi
Dengan pemanfaatan sumber limbah jas hujan dari masyarakat sekiranya ada 2 manfaat ekonomi yang akan diperoleh. Pertama, dari sisi masyarakat sendiri dapat merasakan manfaat atas produk Mantu, yaitu dengan kami membeli jas hujan masayarakat yang telah rusak dan terbuang sia-sia, maka masyarakat akan mendapatkan manfaat ekonomi dengan mendapatkan uang dari jas hujan mereka. Sampah jas hujan masyarakat akan menjadi puing uang yang dapat masyarakat manfaatkan untuk keperluan mereka lainnya. selain itu manfaat ekonomi lainnya untuk masyarakat (terutama pengendara sepeda motor) adalah perbandingan harga Mantu yang relatif ekonomis (murah) bila dibandingkan dengan produk sejenis lainnya, karena bahan baku Mantu yang diperoleh dari limbah sampah jas hujan, sehingga masyarakat bisa membeli dengan harga yang rendah, yang berarti masyarakat dapat memperoleh produk ini secara ekonomis. Kemudian yang
kedua adalah manfaat ekonomi yang kami dapatkan
dengan
pengolahan limbah sampah jas hujan menjadi produk Mantu dengan menghasilkan laba secara kontinu, artinya kami menjual dengan perhitungan keuntungan yang akan kami dapat setelah Mantu tersebut dipasarkan ke pasar. Dengan demikian secara ekonomi manfaat ini sangat besar dan dapat terarah sesuai dengan tujuan dan misi kami memanfaatkan limbah sampah jas hujan dari masyarakat yang tidak terpakai, bahkan sebagian besar terbuang sia-sia.
1.1.3. Manfaat Sosial
Selain manfaat ekonomi yang bisa didapat, manfaat lain yang bisa diperoleh yaitu manfaat sosial. Mantu menjawab permasalahan limbah sampah jas hujan di masyarakat dengan mengolahnya lagi menjadi barang siap pakai dan bermanfaat. Manfaat sosial yang didapat dari produk Mantu diantaranya, pertama, masyarakat akan terbantu dari pengolahan limbah secara masal, artinya polusi sampah jas hujan yang terjadi dimasyarakat dapat dikurangi, sehingga masyarakat dapat terbantu dalam polusi sampah jas hujan ini. Kedua, adanya alternatif baru bagi pengendara sepeda motor untuk mempunyai
7
mantel sepatu yang murah dan bermutu, sehingga Mantu dapat dipakai dengan harga yang terjangkau untuk kebutuhan jas hujan sepatu. Manfaat ketiga, yaitu terbukanya peluang kerja baru bagi masyarakat, pada satu misi ke depan Mantu dapat mendorong terbukanya peluang kerja baru untuk masyarakat, baik secara kerja langsung maupun melakukan kerjasama dagang dengan kami. Dengan demikian kehadiran Mantu dimasyarakat erat kaitannya dengan berbagai banyak manfaat sosial yang akan dihasilkan.
1.2. Daftar Riwayat Hidup 1.2.1
Daftar Riwayat Hidup Pengelola I
Nama
: Murtafaqoh
Tempat Tanggal Lahir
: Jakarta, 01 Februari 1989
Agama
: Islam
Alamat Rumah
: Jl. Guru Mughni Gg. Mushalla RT.002 / 01 No.60B Kuningan Timur Jakarta Selatan 12950
Pendidikan Sekarang
: Semester VI Fakultas Sastra Prodi Sastra Arab
Pelatihan yang Pernah Diikuti
: Pelatihan Komputer di RPI
Hobi
: Nonton Bola, Dengar Musik, Korespondensi
Nomor Telepon
: 0857 1463 4025
1.2.2
Daftar Riwayat Hidup Pengelola II
Nama
: Suhailah
Tempat Tanggal Lahir
: Jakarta, 20 Oktober 1989
Agama
: Islam
Alamat Rumah
: Jl. Al Hidayah Basmol No.3 RT.006 / 006 Kembangan Utara, Kembangan Jakbar 11610
Pendidikan Sekarang
: Semester VI Fakultas Sastra Prodi Sastra Arab
Pelatihan yang Pernah Diikuti
: Pelatihan Outbound Al Azhar di Cigombong, Dakwah di dunia cyber di Sari Pan Pasifik
Hobi
: Nonton TV, Dengar Musik, Main Komputer.
Nomor Telepon
: 0857 1028 8377
8
1.2.3
Daftar Riwayat Hidup Pengelola III
Nama
: Azzahrawaani
Tempat Tanggal Lahir
: Sumenep, 26 September 1988
Agama
: Islam
Alamat Rumah
: Jl. Dr. Cipto Gg. Pasar Anom Baru No. 1 Kolor Sumenep Madura Jatim 69417
Pendidikan Sekarang
: Semester VI Fakultas Sastra Prodi Sastra Arab
Pelatihan yang Pernah Diikuti
: Entrepreunership Concept
Hobi
: Menulis
Nomor Telepon
: 0857 1609 7292
9
2.Aspek Pemasaran 2.1 Gambaran Umum Pasar 2.1.1
Jenis produk Mantu yang akan dipasarkan adalah sebagai berikut: No
1
2
3
4
Jenis Motif
Motif Jerapah
Motif Macan
Motif Naga
Motif Batik
Ukuran
b) Motif Macan
Harga satuan
M dan L
MT-001-J
Rp. 20.500 ,-
XL
MT-002-J
Rp. 25.500 ,-
XXL
MT-003-J
Rp. 30.500 ,-
M dan L
MT-001-M
Rp. 20.500 ,-
XL
MT-002-M
Rp. 25.500 ,-
XXL
MT-003-M
Rp. 30.500 ,-
M dan L
MT-001-N
Rp. 20.500 ,-
XL
MT-002-N
Rp. 25.500 ,-
XXL
MT-003-N
Rp. 30.500 ,-
M dan L
MT-001-B
Rp. 20.500 ,-
XL
MT-002-B
Rp. 25.500 ,-
XXL
MT-003-B
Rp. 30.500 ,-
Contoh gambar Mantu sebagai berikut: a) Motif Jerapah
Kode
10
c) Motif Naga
d) Motif Batik
Selain berbagai motif diatas, kami juga berusaha akan mengembangkan motif kontemporer yang sedang berkembang di masyarakat, misalnya motif wajah pribadi (pengendara), motif wajah artis, motif nama pribadi dan lain sebagainya (tentunya harus sesuai dengan perhitungan ongkos produksi).
11
2.1.2 Wilayah Pemasaran
Wilayah pemasaran yang akan kami jadikan sasaran adalah DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Namun untuk langkah awal, kami akan intensif di wilayah DKI Jakarta. Alasan yang sangat logis adalah pengendara roda dua di Ibu Kota jelas lebih besar dibandingkan keempat wilayah lainnya, yang kedua yaitu rencana tempat produksi Mantu yang berada di Jakarta. Dengan demikian proses distribusi dan jalannya arus barang akan lebih mudah dan efesien sebagai tindakan awal dalam mendistribusikan Mantu. 2.2 Permintaan 2.2.1. Jumlah Permintaan Terhadap Produk 2.2.1.1. Sasaran Pembeli (Konsumen)
Kami akan membidik sasaran konsumen 100 persen pengendara roda dua untuk semua kalangan dan profesi. Selain itu mempertimbangkan dari data survey yang telah kami lakukan dari 100 pengendara roda dua di DKI Jakarta, bahwa ada 68 % pengendara roda dua mengendarai dengan menggunakan sepatu, 29 % lainnya tidak menggunakan sepatu, 2 % tidak tahu serta 1 % tidak menjawab. Melihat data di atas artinya bahwa target konsumen ada sekitar 90 % lebih dari pengedara roda dua yang bisa ditindaklanjuti yaitu 68 % berkendara dengan sepatu dan 29 % tidak dengan sepatu. Jadi nantinya produk Mantu dapat membidik sekitar 20 % lebih dari yang tidak menggunakan sepatu karena Mantu juga dapat berfungsi sebagai mantel untuk sandal. Jadi ada peluang target konsumen yang sangat besar untuk memasarkan produk Mantu. 2.2.1.2. Jumlah Kebutuhan
Dari data survey yang kami dapatkan jumlah permintaan akan produk Mantu cukup signifikan, dari 100 pengendara roda dua yang berminat membeli produk ini mencapai sekitar 42 %, sedangkan menurut data yang kami catat ada sekitar 8.244.346 pengendara di DKI Jakarta. Berdasarkan data tersebut proyeksi jumlah kebutuhan Mantu dihitung dari tingkat menengah yaitu 30 % saja dari total pengendara, maka akan ada jumlah kebutuhan sekitar 2.473.309 pasang Mantu per-tahun atau sekitar 206.109
12
pasang Mantu per-bulannya. artinya data ini bisa mewakili sebagian besar pengendara roda dua di DKI jakarta. Dengan demikian jumlah kebutuhan akan sangat berpengaruh terhadap jumlah permintaan, dan untuk meningkatkan jumlah permintaan haruslah diimbangi dengan proses promosi dan sosialisasi yang intensif. 2.2.2. Permintaan Pasar
Dari data survey yang telah kami lakukan sebenarnya permintaan pasar Mantu cukup signifikan, hal ini terlihat dari 100 pengendara di DKI Jakarta ada sekitar 42 % berminat untuk membeli. Faktor yang sangat berpengaruh sekali terhadap permintaan karena masih sangat besar pengendara yang belum mengetahui adanya produk jenis ini di pasaran, yaitu sekitar 86 %. Dengan demikian kami memprediksi bahwa dengan adanya produk Mantu yang diimbangi dengan promosi dan sosialisasi yang intensif maka kecenderungan permintaan pasar akan semakin meningkat setiap tahunnya, selain itu tren pertambahan jenis kendaraan roda dua yang semakin tahun semakin bertambah akan mempengaruhi pula permintaan produk ini di pasaran. 2.3. Penawaran
Penawaran yang telah dilakukan oleh jenis produk ini yang telah ada dipasaran yang telah kami riset di internet ada sekitar 2 – 3 produk yang berbeda, akan tetapi produk tersebut masih sangat jarang beredar di Jakarta. Data yang kami peroleh yaitu dari sekitar 20 toko aksesoris motor yang ada di Jakarta Barat, hanya terdapat 2 toko yang menyediakan jas hujan sepatu (mantel sepatu), artinya produk ini masih sangat jarang dipasarkan di Jakarta sendiri. Penawaran lainnya yang cukup banyak di internet adalah merk “Jas Sepatu”. Produk tersebut berasal dan di produksi di Jawa Timur dan pemasarannya di Jakarta hanya sebatas agen saja, selain itu produk tersebut juga masih sangat jarang di toko-toko konvensional di Jakarta. Penawaran produk tersebut memang paling banyak di internet jika dibandingkan dengan produk jenis lainnya sehingga kami merasa hanya “Jas Hujan” yang menjadi kompetitor utama, karena
dapat dikatakan produknya paling banyak di pasarkan di internet.
13
2.4. Peluang Pasar
Melihat analisis yang ada, maka kami dapat memprediksi bahwa peluang pasar di Jakarat masih sangat besar, karena produk jenis ini masih sangat jarang di pasaran, hanya ada sekita dibawah 10 % saja produk yang beredar, sehiangga kami dapat menyimpulkan bahwa peluang pasar produk Mantu ini adalah sebagai berikut: Produk
Mantu
Permintaan
Penawaran
Peluang
40 %
10%
30%
2.5. Strategi Pemasaran Kompetitor (Pesaing) 2.5.1. Produk
Kami telah menganalisa beberapa produk mantel sepatu (jas hujan khusus sepatu) di internet dan di toko-toko konvensional di Jakarta. Dapat dikatakan bahwa produk jenis ini yang paling banyak beredar di internet adalah merk “Jas Sepatu” sedangkan produk lainnya tidak
bermerk, produk yang tidak bermerk ini yang kami sulit analisis. Untuk itu kami hanya sebatas menganalisis produk mantel sepatu dengan merk “Jas Sepatu”. Untuk “Jas Sepatu” ukuran yang ditawarkan adalah M, L, XL dan XXL, selain itu bahan
yang digunakan adalah bahan parasut atau sama seperti bahan yang digunakan untuk jas hujan biasa. Untuk model sendiri “Jas Sepatu” menawarkan motif corak bergaris dan dilengkapi dengan perekat di ujung atasnya tanpa adanya pengikat di bawah mata kaki, sehingga dapat diprediksi kurang terikat kencang pada bagian bawahnya. Berikut gambarnya:
14
Sedangkan produk lainnya (tanpa merk) memiliki kelebihan adanya pengikat dibagian bawahnya, sehingga mampu mengikat erat antara bagian bawah dengan bagian mata kaki, namun produk tanpa merk ini tidak dilengkapi motif apapun, jadi terkesan monoton dan kaku. Berikut contoh gambarnya:
2.5.2. Harga
Harga untuk jas hujan khusus sepatu di pasaran sangatlah bervariatif. Pasaran harga tersebut biasanya tergantung dari banyaknya pemesanan, semakin banyak memesan berarti semakin rendah harga yang ditawarkan. Khusus untuk produk dengan merk “Jas Sepatu” harga yang ditawarkan adalah sebagai berikut:
http://www.jas-sepatu.blogspot.com/ o
Harga satuan
o
Harga Agent No
: Rp. 60.000 , - / pasang
Banyaknya Barang
Harga
1
2 – 4
pasang
Rp. 55.000 / pasang
2
5 – 9
pasang
Rp. 50.000 / pasang
3
10 – 19 pasang
Rp. 45.000 / pasang
4
20 – 49 pasang
Rp. 40.000 / pasang
5
50 - ~
Rp. 35.000 / pasang
pasang
http://rhyzinside.blogspot.com/2009/11/jas-sepatu.html
No
1
Ukuran
M dan L
Harga
Rp. 35.000 / pasang
15
2
XL
Rp. 40.000 / pasang
3
XXL
Rp. 45.000 / pasang
http://alixwijaya.com/
No
Ukuran
Harga
1
S dan M
Rp. 32.900 / pasang
2
L dan XL
Rp. 34.900 / pasang
3
XXL
Rp. 35.900 / pasang
Untuk cara pembayaran yang banyak dilakukan oleh kompetitor adalah dengan mentransfer uang melalui rekening pemilik produk, selain itu syarat pembayaran yang ditetapkan adalah 100% lunas, kemudian produk dapat dikirim ke pembeli. 2.5.3. Jalur Penjualan
Jalur penjualan yang dilakukan oleh beberapa kompetitor dalam memasarkan produknya adalah sebagai berikut:
Produsen
Agent
Konsumen
Konsumen 2.5.4. Promosi
Promosi yang dilakukan oleh beberapa kompetitor dalam memasarkan produk ini adalah dengan mengupayakan media internet, diantaranya; iklan baris gratis, membuat toko online, membuat blog, promosi dengan jejaring sosial ( facebook, twitter, frendster dsb), membuat account di web-web terkenal seperti Kaskus.com, TokoBagus.com, Alibaba.com dan membuat komunitas pengguna internet. Selain itu untuk untuk pemasaran offline kebanyakan dari kompetitor membuka banyak agent atau distributor produk dengan menawarkan sistem kerjasama keagenan yang
16
menawarkan harga lebih rendah dengan pemesanan produk yang banyak, serta mendekati ke banyak perusahaan yang bergerak di bidang otomotif (khususnya motor). 2.6. Strategi Pemasaran Mantu 2.6.1. Produk
Mantu di design dan di buat se-fashionable mungkin, dengan berbagai warna dan motif yang menarik. Rencana motif yang akan diproduksi adalah sebagai berikut; o
Motif Jerapah
o
Motif macan
o
Motif Naga
17
o
Motif Batik
Kesemua motif diatas akan kami lengkapi dengan perekat dibagian atas dan pengikat dibagian bawahnya. Selain berbagai motif di atas, kelebihan dari Mantu adalah dari segi mutu produk, dengan cara merangkap bahan utama Mantu serta merangkap benang jahitannya, maka Mantu dapat diprediksi dapat digunakan dengan rentang waktu diatas satu tahun (dengan asumsi pemakaian Mantu per-hari 1 jam, maka Mantu dapat digunakan lebih dari 360 jam). 2.6.2. Ukuran dan Harga
Ukuran dan harga Mantu yang akan kami tawarkan adalah sebagai berikut; No
1
2
3
4
Jenis Motif
Motif Jerapah
Motif Macan
Motif Naga
Motif Batik
Ukuran
Kode
Harga satuan
M dan L
MT-001-J
Rp. 20.500 ,-
XL
MT-002-J
Rp. 25.500 ,-
XXL
MT-003-J
Rp. 30.500 ,-
M dan L
MT-001-M
Rp. 20.500 ,-
XL
MT-002-M
Rp. 25.500 ,-
XXL
MT-003-M
Rp. 30.500 ,-
M dan L
MT-001-N
Rp. 20.500 ,-
XL
MT-002-N
Rp. 25.500 ,-
XXL
MT-003-N
Rp. 30.500 ,-
M dan L
MT-001-B
Rp. 20.500 ,-
XL
MT-002-B
Rp. 25.500 ,-
XXL
MT-003-B
Rp. 30.500 ,-
18
Syarat pembayaran yang akan dilakukan adalah sebagai berikut;
Untuk pasar perorangan dan eceran
: Tunai 100%
Untuk distributor
: Tunai 50% sebelum produk dikirim dan 50% setelah dikirim
Cara pembayarannya adalah dengan cara cash maupun transfer via bank. Selain itu pemotongan harga sebesar 10% dari harga jual untuk distributor yang memesan produk dengan jumlah di atas 20 pasang atau lebih. 2.6.3. Jalur Penjualan
Jalur penjualan produk Mantu yang akan kami lakukan adalah sebagai berikut;
Produsen
Agent
Konsumen
Konsumen 2.6.4. Promosi
Promosi yang akan kami lakukan
dalam memasarkan produk ini adalah dengan
mengupayakan media internet, diantaranya; iklan baris gratis, membuat toko online, membuat blog, promosi dengan jejaring sosial ( facebook, twitter, friendster dsb), membuat account di web-web terkenal seperti Kaskus.com, TokoBagus.com, Alibaba.com dan membuat komunitas khusus pengendara motor di internet dengan mengusung tema Safety Rider serta listing produk di berbagai blog penyedia portal suatu produk. Selain itu, target pasar kami yang utama ialah untuk memenuhi permintaan dari
distributor -
distributor besar dan eceran yang berlokasi di Jabodetabek, dan juga
pemenuhan pesanan yang datang langsung kepada kami. Kami membagi segmen pasar menjadi 5 kelompok yaitu :
Kalangan perorangan (personal).
Distributor atau agent.
Komunitas pengendara.
19
Bekerjasama dengan perusahaan otomotif (khususnya motor).
Kalangan umum yang membutuhkan.
Proporsi Pembagian Segmentasi Pasar
Umum 20.00%
Perorangan 10.00%
Perusahaan 10.00% Komunitas 10.00%
Agent 50.00%
2.6.5. Konsep Toko Online dan Offline
Konsep toko online yang akan kami jalankan adalah toko online yang melisting berbagai produk baru dari kami. Kami menawarkan konsep toko online dengan sistem yang berbeda, yaitu konsep toko online yang menawarkan berbagai program sebagai berikut;
Konsumen akan mendapatkan harga khusus (diskon 10%) apabila konsumen memesan kurang dari 7 hari semenjak produk terbaru Mantu di listing
Program Pay 5 get 6, yaitu apabila konsumen membeli 5 pasang Mantu sekaligus maka akan mendapat 1 Mantu gratis.
Program 300/18, yaitu program khusus untuk distributor yang mampu menjual Mantu di atas 300 pasang per-bulan maka harga Mantu menjadi Rp.18.000,- / pasang.
Program Happy 10 Mantu , yaitu jika konsumen dapat merekomendasikan Mantu ke 10 orang dan 10 orang tersebut dapat menjual Mantu di minimum 10 pasang per-bulan/orang, maka konsumen tersebut akan mendapatkan hadiah.
20
Program Regular yaitu program keagenan yang mampu menjual Mantu 5 pasang/hari selama 1 bulan, maka akan mendapatkan harga diskon 10% – 15% dari harga jual.
Program Reseller yaitu program untuk konsumen non agent yang berminat menjual lagi produk Mantu dengan fasilitas toko online gratis dengan syarat membayar Rp. 410.000 , - sebagai fee kemitraan dan akan mendapatkan Mantu sebanyak 20 pasang.
Program Design yaitu untuk siapasaja yang dapat mengirimkan design Mantu terbaik, maka orang tersebut berhak atas 2 pasang Mantu.
Selain berbagai program di atas, toko online Mantu akan di dorong dengan teknik Search Engine Optimation (SEO) yang baik, yaitu dengan teknik Link Wheel Google,
sintak webpage yang friendly dan optimasi dengan Back Link Building.
2.7. Analisis Kompetitor
Perusahaan Pesaing No
Uraian
Mantu
Perusahaan A
Perusahaan B
1
Merk
Mantu
Jas Sepatu
Tidak Bermerk
2
Harga Jual
Rp. 20.500 , -
Rp. 50.00 ,-
Rp. 45.000 , -
3
Mutu Produk
>1 tahun
Tidak diketahui
Tidak diketahui
4
Motif
Variatif
1 jenis
Tidak ada
5
Potongan Harga
Variatif
Khusus Agent
Tidak diketahui
6
Bentuk Pembayaran
Cash / Transfer
Cash / Transfer
Cash / Transfer
7
Promosi
Online/ Offline
Online/ Offline
Online/ Offline
21
2.8. Metode Promosi
No
Metode Promosi
Target
Budget
1
Pembuatan Toko Online
Umum
Rp. 250.000 ,-
2
Pembuatan Web Komunitas
Umum
Rp. 100.000 , -
3
Jejaring Sosial
Umum
-
4
Iklan Baris Gratis
Umum
-
5
Account Portal Web Terkenal
Umum
-
6
Lain - lain
Umum Total
Rp. 150.000 ,Rp. 500.000 ,-
2.9. Penetapan Harga Jual
Penetapan harga jual yang akan kami lakukan tergantung dari harga bahan baku yang ada. Kami menetapkan harga bahan baku jas hujan bekas pada kisaran Rp. 1.000 , - / jas hujan dengan kerusakan parah dan Rp.1.500 , - / jas hujan dengan kerusakan ringan. Setelah itu ditambah dengan biaya beberapa bahan produksi lainnya yaitu sebesar Rp. 11.750 , - / sepasang Mantu, maka akan terlihat ongkos produksi sepasang Mantu sebesar Rp. 13.350 , - / sepasang Mantu dengan pengambilan laba sebesar Rp. 7.150 ,- / sepasang Mantu. Dengan demikian kami menetapkan harga jual satu pasang Mantu sebesar Rp. 20.500 ,- /sepasang Mantu (Tabel lengkapnya ada di bab Aspek Produksi). Untuk proyeksi penetapan harga jual selama 3 t ahun mendatang adalah sebagai berikut;
No
Tahun
Harga Jual (unit) / Rp
1
Tahun Ke - 1
Rp. 20.500 , -
2
Tahun Ke - 2
Rp. 22.500 , -
3
Tahun Ke - 3
Rp. 24.500 ,-
22
2.10. Rencana Penjualan per-Bulan Berikut adalah rencana proporsi penjualan;
No
Produk
Ukuran
Lokasi
1
Mantu
Semua
Distributor
2
Mantu
Semua
Umum /Eceran
Total
Per-bulan
Per-Tahun
100 / unit
1200 / unit
50 / unit
600 / unit
150 / unit
1.800 / unit
Rencana penjualan per-bulan
No
Lokasi
Ukuran
Pesanan
Harga
Jumlah
1
Distributor
semua
100/unit
Rp. 20.500,-
Rp. 2.050.000,-
2
Umum/ eceran
semua
50/unit
Rp. 20.500,-
Rp. 1.025.000,-
Total
150/unit
Rp. 3.075.000,-
2.11. Distribusi
Proses distribusi produk yang akan kami lakukan adalah melalui jasa pengiriman, yaitu dengan mengenakan biaya khusu untuk biaya pengiriman sesuai dengan daerah tujuan pengiriman. Sedangkan khusus pemesanan di atas 100 pasang Mantu, maka kami akan melakukan kebijakan gratis untuk biaya pengirimannya.
23
3. Aspek Produksi 3.1. Produk Mantu
Produk Mantu adalah produk jas hujan khusus sepatu yang dirancang dengan design yang elegant serta fashionable. Ciri utama produk ini adalah adanya motif Jerapah, motif Macan, motif Naga serta motif Batik pada setiap pasang Mantu dan disertai dengan perekat dibagian atas Mantu, selain itu Mantu dilengkapi dengan pengikat dibagian bawah yang berfungsi sebagai pengencang bagian bawah kaki. Jadi Mantu dirancang dengan tingkat kenyamanan tinggi untuk pengguna sepeda motor disaat hujan. Kegunaan utama produk ini adalah melindungi sepatu dari air hujan pada saat berkendara roda dua. Mantu juga membantu sebagai bagian dari Safety Rider pada kondisi hujan karena alasnya terbuat dari bahan karet yang tidak licin saat dipakai. Selain itu, produk ini dapat dimanfaatkan sebagai penangkal air yang elegant serta nyaman dipakai saat berkendara. 3.2. Skema Produksi
Penjualan
Distribusi
Konsumen
Produksi
Laba
Bahan Baku
24
3.3. Persiapan Tata Letak
Ruangan yang diperlukan untuk proses produksi tidaklah luas, kami memperkirakan luas area sebagai tempat produksi seluas 15 m². Dengan are seluas 15 m² tersebut memungkinkan untuk 1 buah mesin jahit dan tempat penyimpanan produk jadi. Begitu juga sebagai penyimpanan bahan baku produksi. Rencana area yang akan kami gunakan adalah rumah milik kami sendiri. 3.4. Pemenuhan Bahan Baku
Bahan baku yang diperlukan dalam memproduksi Mantu dirasa cukup memadai, hal ini karena bahan baku Mantu yang terbuat dari jas hujan bekas hampir dijumpai di setiap rumah. Hal tersebut telah kami survey, dari 100 responden 79% memiliki jas hujan, bahkan jas hujan mereka setelah rusak hanya dibuang dan sebagai sampah belaka. Kami akan memproses dan mengolah jas hujan bekas tersebut menjadi barang guna pakai, sehingga bisa dimafaatkan untuk sebuah bahan baku produksi Mantu. Berikut adalah bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat sepasang Mantu; No
Uraian
Biaya / Pasang
Biaya Per-Bulan
1
Bahan Baku Jas Huja Bekas / pasang
Rp. 1.500,-
Rp. 225.000,-
2
Alas Sepatu
Rp. 5.000,-
Rp. 750.000,-
3
Benang jahit
Rp.
Rp.
4
Perekat
Rp. 1.000,-
Rp. 150.000,-
5
Pengikat
Rp. 2.000,-
Rp. 300.000,-
6
Motif Tempel
Rp. 1.500,-
Rp. 225.000,-
7
Komisi Penjahit
Rp. 1.500,-
Rp. 225.000,-
8
Uang Kehadiran Penjahit
Rp. 1.000,-
Rp. 150.000,-
9
Listrik
Rp.
200,-
Rp.
30.000,-
10
Maentenance Peralatan
Rp.
150,-
Rp.
15.000,-
11
Lain-Lain
Rp.
50,-
Rp.
7.500,-
100,-
15.000,-
Total
Rp. 13.350,-
Rp. 2.092.500,-
Penetapan Harga
Rp. 20.500,-
Rp. 3.075.000,-
Laba Bersih
Rp. 7.150,-
Rp. 1.087.500,-
Dengan asumsi total produksi 150 pasang / bulan
25
3.5. Kapasitas Produksi No
Tahun
Rencana Produksi (unit)/tahun
1
Tahun Ke - 1
1.800 unit
2
Tahun Ke - 2
2.000 unit
3
Tahun Ke - 3
2.200 unit
3.6. Tenaga Kerja Langsung
Kami akan merencanakan pendayagunaan hanya satu pegawai, yaitu pada bagian operator jahit (penjahit). Penjahit bertugas menjahit bahan baku yang telah disediakan menjadi barang siap pakai. Selain itu, gaji untuk penjahit tersebut dalam satu bulan dihitung dari seberapa besar target penjahit dapat menyelesaikan sepasang Mantu. Asumsi kami disini adalah dalam satu hari penjahit mampu menyelesaikan 10 pasang / hari dengan intensif per Mantu Rp.1500 / pasang, maka gaji operator jahit sekitar Rp.450.000,-, sedangkan uang kehadiran dalam satu bulan sebesar Rp. 150.000,-. Jadi total gaji operator jahit dalam satu bulan sebesar Rp. 600.000,-. Selain itu untuk petugas distribusi, pemasaran, kurir maupun petugas promosi, hal itu akan dilakukan oleh kami sendiri.
26
4. Aspek Organisasi dan SDM 4.1. Umum
Nama Produk
: Mantu (Mantel Sepatu)
Nama Penasihat
: Ali Ma’rif
Nama Direktur
: Murtafaqoh
Nama Wadir I
: Suhailah
Nama Wadir II
: Azzahrawaani
Universitas
: Al Azhar Indonesia
Legal
: KTP / KTM
Tahun Berdiri
: 2011
4.2. Bagan Struktur Organisasi
Penasihat
Direktur
Wadir I
Wadir II
Operator
Kurir
27
4.3. Uraian Tugas Gaji No
Jabatan
Uraian Tugas
1
Penasihat
Pembimbing
2
Direktur
Memimpin jalannya produksi dan
Per-Bulan
Per-tahun
-
-
40% dari laba
480% dari laba
30% dari laba
360% dari laba
30% dari laba
360% dari laba
Rp. 600.000,-
Rp. 7.200.000,-
menentukan alur pemasaran 3
Wadir I
Design produk dan penyedia bahan baku
4
Wadir II
Pemasaran, Distribusi dan promosi
5
Operator
Pembuatan produk
6
Kurir (semua
Pendistribusian produk
-
pemilik)
4.4. Perijinan No
Perijinan
Jumlah (Rp)
1
SIUP
Rp. 500.000,-
2
Lain-lain
Rp. 250.000,Total
Rp. 750.000,-
-
28
4.5. Kegiatan Pra-Operasi dan jadwal Pelaksanaan Jadwal Pelaksanaan / minggu No
Kegiatan
1
2
3
v
v
v
v
v
4
5
1
Survey Pasar
2
Menyusun Rencana Usaha
3
Mengurus Perijinan
4
Survey Peralatan
v
v
5
Mencari Tenaga Kerja
v
v
6
Uji Coba Produk
7
Operasi
v
6
7
v
v v
29
5. Aspek Keuangan 5.1. Asumsi Biaya Proyek Kami merencanakan dana sebesar Rp. 5.000.000,- untuk dialokasikan sebagai berikut; Biaya Investasi Aset
Mesin jahit
: Rp.1.500.000,-
Lain-lain
: Rp. 750.000,-
Total
: Rp. 2.250.000,-
Biaya diasumsikan dengan harga mesin jahit di pasaran saat ini
Total pembiayaan proyek adalah sevesar Rp. 4.977.500,- . Modal tersebut untuk biaya investasi asset sebesar Rp. 2.250.000,- dan biaya produksi sebesar Rp.2.727.500,-.
Asumsi biaya bahan baku dan biaya gaji tidak mengalami kenaikan
30
5.2. Biaya Proyek
Keterangan
Total
Pribadi
Investor
Investasi Harta Tetap
Peralatan produksi; Mesin jahit
: Rp.1.500.000,-
Lain-lain
: Rp. 750.000,-
Total investasi
: Rp. 2.250.000,-
-
Rp. 2.250.000,-
Modal Kerja
Biaya Pokok Produksi: Bahan Baku
: Rp. 1.627.500,-
Total Biaya Pokok Produksi
: Rp. 3.877.500,-
Biaya Usaha
Biaya Promosi
: Rp. 500.000,-
Biaya Pegawai
: Rp. 600.000,-
Total Biaya usaha
: Rp. 1.100.000,-
Total Biaya operasional Perbulan : Rp. 4.977.500,-
-
Rp. 4.977.500,-
Total Biaya proyek
-
Rp. 4.977.500,-
Persen
: Rp. 4.977.500,100%
0%
100%
31
5.3. Proyeksi Laba Rugi 5.3.1. Asumsi Rencana Produksi
Kami mengasumsikan bahwa kegagalan hanya terjadi pada proses produksi. 5.3.2. Asumsi Rencana Penjualan
(1) Semua Produk habis terrjual (2) Harga jual tetap (3) Sistem pembayaran secara tunai. 5.3.3. Asumsi Biaya pokok produksi
Harga bahan baku tetap. 5.3.4. Asumsi Upah Tenaga Kerja Langsung
Asumsi untuk upah tenaga kerja diharapkan tetap yaitu 10 pasang Mantu perhari selama 30 hari dengan intensif per-Mantu Rp. 1.500,-, jadi total intensif untuk Operator (penjahit) Rp. 450.000,- lalu ditambah uang kehadiran sebesar Rp. 150.000,-. Dengan demikian total gaji pegawai sebesar Rp. 600.000,- / bulan.
5.4.Proyeksi Arus Kas
Proyeksi Arus Kas yang kami susun sebanyak 4 Periode, yaitu period 1- 4 Bulan pertama, periode bulan ke 5 -8, dan periode bulan ke 9 -12 .
32
Proyeksi Laba - Rugi Keterangan
Bulan 1 – 4
Bulan 5 – 8
Bulan 9 - 12
Rp. 12.300.000
Rp. 12.300.000.000
Rp.12.300.000
Bahan Baku
Rp. 6.510.000
Rp. 6.510.000
Rp. 6.510.000
Biaya Tenaga Kerja
Rp. 0
Rp. 0
Rp. 0
BOP
Rp. 2.250.000
Rp.
Rp. 0
Pendapatan penjualan Harga Pokok Penjualan
Laba Kotor
Rp. 3.540.000
0
Rp. 5.790.000
Rp 5.790.000
Rp. 0
Rp. 0
Rp. 0
Rp. 0
Biaya Pegawai dan Penjualan Umum :
Gaji Pemilik
Rp. 0
Biaya Promosi
Rp.
500.000
Gaji Pegawai
Rp.
2.400.000
Rp. 2.400.000
Rp. 2.400.000
Laba Operasional
Rp.
640.000
Rp. 3.390.000
Rp. 3.390.000
Beban Bunga
Rp.
Rp. 0
Rp. 0
Rp. 3.390.000
Rp. 3.390.000
Rp. 0
Rp. 0
Rp. 3.390.000
Rp. 3.390.000
Laba Sebelum Pajak
0
Rp.
640.000
Rp. 0
Pajak
Laba Bersih
Rp.
640.000
33
Penyusutan Peralatan P en y u su ta n
N ila i (R p )
Peralatan baru
Rp. 2.250.000
Total
Rp. 2.250.000
Umur
1 tahun
Peny/bulan
Rp. 187.500
Rp. 187.500
34
Cash Flow Keterangan
Bulan 1 – 4
Bulan 5 – 8
Bulan 9 - 12
Cashflow dari kegiatan operasional :
Pendapatan Penjualan
Rp. 12.300.000
Rp. 12.300.000
Rp. 12.300.000
Pemasok bahan Baku
Rp. 6.510.000
Rp. 6.510.000
Rp. 6.510.000
Pembayaran T K Langsung
Rp. 0
Rp.
0
Rp. 0
BOP
Rp. 2.250.000
Rp.
0
Rp. 0
Pembayaran B. Operasional
Rp. 2.900.000
Rp. 2.400.000
Rp. 2.400.000
Bunga
Rp.
Rp.
Rp. 0
Total Pembayaran Kas
Rp. 11.660.000
Pembayaran Kas :
0
0
Rp. 11.660.000
Rp. 11.660.000
Net Cashflow dari Kegiatan Operasional
Perusahaan
Rp.
640.000
Rp. 3.390.000
Rp. 3.390.000
Cashflow dari kegiatan investasi :
Investasi penambahan peralatan produksi
Rp. (2.250.000)
Rp
-
Rp
-
Rp. (2.250.000)
Rp
setara kas
Rp.
Rp. 3.390.000
Rp. 3.390.000
Saldo awal tahun kas
Rp. 0
Rp.
Rp. 4.030.000
Saldo akhir tahun kas
Rp.
Net Cashflow dari Kegiatan
Investasi
-
Rp
-
Penambahan kas dan
Catatan Penjualan tunai 100 %
640.000
640.000
640.000
Rp. 4.030.000
Rp. 7.420.000