1)
Latar Belakang Masalah
CV. Azukhruf Sinar Gemilang merupakan badan usaha jenis industri padat karya yang bergerak dalam bidang perakitan alat-alat listrik, untuk itu apabila suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang padat karya akan maka keterlibatan karyawan akan banyak, sehingga semakin banyak karyawan yang terlibat dalam proses perindustrian maka diharapkan akan menghasilkan produk yang banyak dan keuntungan atau laba yang diterima dapat optimal, akan tetapi disamping banyaknya produk yang dihasilkan akan sejajar atau berbanding lurus dengan jumlah produk cacat yang dihasilkan pula. Jadi semakin banyak produk yang dihasilkan maka produk cacat akan banyak. b anyak. Dengan ada a da banyaknya produk cacat, maka biaya biaya untuk proses produksi produksi akan semakin tinggi. Biaya kualitas adalah biaya yang terjadi atau mungkin akan terjadi karena kualitas yang buruk. Biaya kualitas merupakan biaya yang berhubung berhubungan an dengan dengan penciptaan, penciptaan, pengident pengidentifikas ifikasian, ian, perbaikan perbaikan dan pencegahan pencegahan kerusakan. (Nasution, 2010 : 172) Biaya kualitas yang makin menurun merupakan salah satu sat u indikasi kualitas barang barang yang dihasilkan dihasilkan semakin baik, baik, maka untuk itu diperluka diperlukan n suatu manajemen manajemen kualitas agar kualitas barang yang dihasilkan lebih baik. TQM (Total (Total Quality Management ) merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas produk, tenaga kerja, proses dan
1
lingkungannya. lingkungannya. (Nasution, 2010 : 43) Pencapaian dan pemeliharaan tingkat kepuasan konsumen merupakan faktor yang sangat menetukan dalam pertumbuhan dan kelangsungan hidup perusahaan, perusahaan, melalui manajemen manajemen mutu terpadu terpadu (TQM) (TQM) ini manajemen manajemen perusahaan perusahaan mampu menjalankan usaha berdasarkan kekuatan dan keyakinan akan produk yang mereka hasilkan. Perusahaan dapat melakukan pengendalian utuk mencegah atau mengurangi terjadinya produk cacat (defect (defect prevention), prevention), sehingga dapat mencegah pemborosan pemborosan dari dari segi material material maupun manusi manusiaa (tenaga kerja) kerja) yang akhirny akhirnyaa dapat meningkatkan produktivitas dan laba perusahaan. Hal tersebut memungkinkan mereka untuk terus bergerak maju dalam pasar dan mengadakan perluasan produk yang berkualitas tinggi, untuk mencapai stabilitas laba dan pertumbuhan yang tinggi. Berdasarkan penjelasan di atas, yaitu masih banyaknya produk cacat yang dihasilkan pada proses perakitan alat-lata listrik maka dalam tugas akhir ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap kualitas produk di CV. Azukhruf Sinar Gemilang. “
PENGARUH
Untuk selanjutnya tugas akhir ini diberi judul judul
IMPLEMENTASI
MANAJEMEN
MUTU
TERPADU
(TQM) TERHADAP JUMLAH PRODUK CACAT PADA PROSES PERAKITAN ALAT-ALAT LISTRIK DI CV. AZUKHRUF SINAR GEMILANG SERANG – BANTEN”
2
2)
Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah ada pengaruh implementasi Manajemen mutu terpadu (TQM) terhadap jumlah produk cacat? 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya produk cacat pada CV. Azukhruf?
3)
Ruang Lingkup Masalah
Ruang lingkup penelitian ini terbatas pada CV. Azukhruf terutama permasalahan yang terjadi pada proses perakitan alat-alat listrik yang masih banyak produk cacat yang dihasilkan serta faktor-faktor yang berhubungan dengan permasalahan timbulnya produk cacat.
4)
Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penelitian ini, yaitu : 1. Untuk mengetahui pengaruh implementasi TQM terhadap jumlah produk cacat pada CV. Azukhruf. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi timbulnya prroduk cacat pada CV. Azukhruf Adapun manfaat dari penelitian ini, yaitu : 1.
Diharapkan dalam penelitian ini dapat membantu pimpinan perusahaan dalam pengidentifikasian masalah-masalah timbulnya produk cacat.
3
2.
Membantu pimpinan perusahaan dalam penyelesaian masalah dengan menggunakan metoda TQM atau PDCA ( Plan, Do, Check & Action)
3.
Sebagai obyek dalam penyusunan penelitian guna prasyarat memperoleh gelar sarjana ekonomi pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pertiwi.
5)
Kerangka Pemikiran
TPM adalah filosofi dan pola yang melibatkan teknik-teknik perbaikan mutu yang telah banyak diadopsi oleh perusahaan Amerika Serikat. Dasar filosofi TQM adalah pencegahan kecacatan (defect prevention) versus pendeteksian kecacatan. Dalam filosofi TQM, kontrol mutu adalah aktivitas terus-menerus (on-going ) di seluruh siklus proses yang berfokus pada pemahaman penyebab masalah dan berusaha mengurangi atau menghilangkan dampaknya dalam bentuk yang paling efektif-biaya. (Vehitzal dan Ella, 2010:409). Dengan menerapkan filosofi dan teknik TQM ini, pebisnis menjalankan perbaikan terus-menerus disemua operasi dengan mencari dan menemukan alasan bagi kinerja mutu yang kurang baik dan pelayanan pelanggan dan mengimplementasikan metode untuk mengurangi atau mengilangkan penyebab mutu kurang baik tersebut.
4
IMPLEMENTASI
PRODUK CACAT
TQM
Dari uraian di atas mengenai TQM, maka dapat diambil kesimpulan sementara bahwa suatu perusahaan mengadopsi manajemen mutu terpadu (TQM) dan mengimpleementasikannya, maka
6)
Hipotesis
Hipotesa ini masih merupakan dugaan sementara dan masih perlu diuji kebenarannya. Adapun beberapa model hipotesa yang dimaksud dapat dirumuskan sebagai berikut: Hipotesa
:
Diduga faktor implementasi Manajemen Mutu
Terpadu (X), mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Jumlah produk cacat (Y).
7)
Definisi Operasional
1) Implementasi TQM (X) Variabel yang diukur sebagai variabel bebasnya adalah Manajemen Kualitas Terpadu, maka indikator metode dalam Manajemen kualitas Terpadu yaitu : a. Perencanaan ( plan)
5
Alat (tool ) yang digunakan : 1) Checksheet 2) Brainstorming 3) Control Chart 4) Diagram Pareto 5) Diagram Tulang Ikan ( fishbone diagram) 6) Diagram Pencar ( scatter diagram) 7) 5W + 2H (Why, What, Where, When, Who, How dan How much) b. Melaksanakan perbaikan (do) c. Memeriksa hasil perbaikan (check) Alat (tool ) yang digunakan Diagram Batang d. Standarisasi (action)
2. Produk cacat (Y) Item-item variabelnya adalah:
8)
a.
Manusia (man)
b.
Mesin (machine)
c.
Metoda (method )
d.
Material (material )
e.
Lingkungan (enviropmen)
Skala pengukuran
Dalam penelitian peneliti menggunakan skala Likert yaitu Skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau 6
sekelompok orang tentang fenomena atau gejala sosial yang terjadi, hal ini secara spesifik telah ditatapkan oleh peneliti, yang selanjutnya disebut variabel penelitian. Variabel penelitian ini dijabarkan melalui dimensi-dimensi menjadi sub-variabel kemudian sub-variabel dijadikan indikator-indikator yang dapat dijadikan sebagai tolok ukur untuk menyusun item-item pertanyaan atau peryataan yang berhubungan dengan variabel penelitian. Pertanyaan atau peryataan akan dijawab oleh responden berbertuk skala Likert yang mempunyai gradasi dari sangat positif dan sangat negatif yang di ungkapkan melalui katakata sebagi berikut (Iskandar, 2008:82) : Pertanyaan atau peryataan
9)
Positif
Nrgatif
Sangat Setuju
(SS)
5
1
Setuju
(S)
4
2
Tidak Pasti
(TP)
3
3
Tidak Stuju
(TS)
2
4
Sangat Tidak Setuju
(STS)
1
5
Populasi dan Sampel 1. Populasi
Menurut Singaribuan (1989:8) yang dikutip oleh Iskandar (2008:68) populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit-unit analisis yang memiliki ciriciri yang akan diduga. Dan Nawawi (2003:141) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang dapat terdiri dari manuia, benda-benda, hewan, tumbuhtumbuhan, gejala-gejala, nilai tes atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian.
7
Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan subyek penelitian yang dijadikan sasaran. Populasi ini meliputi seluruh karyawan CV.Azukhruf Sinar Gemilang yang berjumlah 240 orang.
2. Sampel
Menurut Iskandar (2008:71) Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil secara representattif atau mewakili populasi yang bersangkutan atau bagian kecil yang diamati. Sampel dalam penelitian ini adalah bagian dari populasi yang akan diteliti. Dalam hal ini penulis mengambil sampel dari jumlah karyawan, yaitu sebanyak 148 orang. Teknik pengambilan sampel ini, menggunakan random sampling. Yaitu dengan menggunakan tabel krejcie Morgan dengan tingkat kesalahan 5%. (Lampiran 1)
10) Sumber Data dan Teknik pengumpulan Data a. Data Primer
Menurut Iskanadar (2008:76) Data Primer merupakan data yang diperoleh melalui serangkaian kegiatan sebagai berikut : 1)
Obsevasi Salah satu cara pengumpulan data yang utama dalam mengkaji situasi sosial yang dijadikan sebagai objek penelitian ini dengan menggunakan teknik observasi partisipatif, dimana peneliti berinteraksi secara penuh dalam situasi sosial dengan subjek penelitian. Teknik ini digunakan untuk mengamati, memahami peristiwa secara cermat,
8
mendalam dan terfokus terhadap subjek penelitian, baik dalam suasana formal maupun santai. Sedangkan menurut Jozef. R. Raco (2010:112) Data yang diobservasi dapat berupa gambaran sikap, kelakuan, perilaku, tindakan, keseluruhan interaksi antar manusia. Dan proses observasi dimulai dengan mengidentifikasi tempat yang hendak diteilti, setelah tempat penelitian diidentifikasi , dilanjutkan dengan membuat pemetaan, sehingga diperoleh gambaran umum tentang sasaran penelitian. 2)
Wawancara Wawancara adalah salah satu cara mengumpulkan informasi dengan bertanya secara bertatap muka langsung dengan responden. Untuk memperoleh data yang memadai sebagi cross check, peneliti juga menggunakan teknik wawancara dengan subyek yang terlibat dalam interaksi sosial yang dianggap memiliki pengetahuan , mendalami situasi dan mengetahui informasi untuk mewakili obyek penelitian. Sedangkan menurut Jozef Ricard Raco (2010:116) wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi yang tidak dapat diperoleh melalui observasi atau kuisioner.
3)
Penyebaran kuisioner Kuisioner adalah seperangkat pertanyaan yang disusun secara logis, sistematis tentang konsep yang menerangkan tentang variabel9
variabel yang diteliti. Penyebaran angket/kuisioner bertujuan untuk memperoleh data atau informasi mengenai masalah penelitian yang menggambarkan
variabel-variabel
yang
diteliti.
Kuisioner
yang
diedarkan kepada responden harus mempunyai validitas dan reliabilitas yang tinggi. b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui pengumpulan atau pengolahan data yang bersifat studi dokumentasi berupa penelaah terhadap dokumen pribadi, resmi kelembagaan, referansi-referensi yang memiliki relevasi dengan fokus permasalahan penelitian.
10) Teknik Analisa Data 1. Uji Hipotesis
a. Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah disusun benar-benar mampu mengukur apa yang harus diukur. Uji validitas digunakan untuk menguji seberapa cermat suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya. Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir (corrected item total correlation) yang penyelesaiannya dilakukan dengan menggunakan program SPSS 15.0. Uji validitas dilakukan dengan
10
membandingkan antara r hitung dengan r tabel melalui tahapan analisis sebagai berikut :
Rumus : ( n ∑XY ) – ( ∑X. ∑Y ) r =
√ [ n ∑X² - ( ∑ X )²] .[√n . ∑Y² - ( ∑ Y )²]
Keterangan: X = Skor masing-masing variabel yang ada pada kuesioner Y = Skor total semua variabel kuesioner n = Jumlah responden r xy = Korelasi antara variabel X dan Y. Kriteria pengujian adalah: r hitung 〉 r tabel → valid r hitung 〈 r tabel → tidak valid Butir-butir instrumen dianggap valid apabila koefisien korelasi (r hitung
〉
r kritis (0,30) (sugiyono dan wibowo :2004) dengan
penilaian: Pada hakekatnya nilai r bervariasi mulai dai -1 hingga +1 yang artinya : 1.
Jika r = 0 maka hubungan antara kedua variable sangat lemah atau tidak ada hubungan antara X dan Y
11
2.
Jika r = + 1 atau mendekati + 1 maka ada hubungan antara X dan Y sangat positif dan kuat
3.
Jika r = - 1 atau mendekati -1 maka ada hubungan antara X dan Y sangat kuat tapi bersifat negative
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui apakah alat pengumpul data pada dasarnya menunjukan tingkat ketepatan, keakuratan, kestabilan atau konsistensi alat tersebut dalam menggunakan gejalagejala tertentu dari sekelompok individu, walaupun dilakukan pada waktu yang berbeda. Uji reliabilitas dilakukan terhadap pertanyaan yang valid. Rumus yang dipakai untuk menguji reliabilitas dalaam penelitian ini adalah Cronbach alpha
yang penyelesaiannya
dilakukan dengan membandingkan antara r alpha dan r tabel.
Secara umum keandalan dalam kisaran 0,00 s/d 0,20 kurang baik, > 0,20 s/d 0,40 agak baik, > 0,40 s/d 0,60 cukup baik, > 0,60 s/d 0,80 baik, serta dalam kisaran > 0,80 s/d 1.00 dianggap sanggap baik. (Santoso,2001 : 227). Rumus Cronbach’s Alpha adalah sebagai berikut:
12
Dimana : r 11
= reabilitas instrument
k
= banyak butir pertanyaan
σt 2
= varians total
Σσb2 = jumlah varians butir 2. Metode Analisis a. Metode Kualitatif
Analisis kualitatif yaitu suatu analisis di mana data yang diperoleh mengenai objek penelitian yang merupakan data kualitatif dianalisis berdasarkan perbandingan antara teori dari literature dengan kenyataan yang diperoleh penulis selama penelitian dilakukan. Dengan metode penelitian yaitu deskriptif untuk melihat / menggambarkan bagaimana manajemen mutu terpadu (TPM) dalam upaya menurunkan jumlah produk cacat pada perusahaan dengan membandingkan keadaan yang sebenarnya terjadi. b.
Metode Kuantitatif
Yaitu dengan melakukan pengolahan data dengan menggunakan rumus: 1)
Analisa Regresi Linier sederhana
Sesuai dengan judul di atas yang terdiri dari 2(dua) variabel, yaitu variabel X sebagai Implementasi TPM dan variabel Y adalah Jumlah produk cacat, maka analisa data menggunakan
13
rumus statistik, yaitu menggunakan formula (siagian dan Sugiarto, 2005 : 227) yaitu : Rumus : Y = a + bX n (∑XY) – (∑X). (∑Y) b = n (∑X²) - ( ∑ X )²
∑Y - b (∑X) a= Keterangan :
n
Y = Variabel Tak Bebas X = Variabel Bebas a = Konstanta / Penduga bagi Intersep (α) b = Koefisien Regresi / penduga bagi koefisien regresi (β) n = Jumlah sample data 2) Analisa Korelasi
Korelasi itu berarti hubungan, begitu pula analisis korelasi yaitu suatu analisis yang digunakan untuk melihat hubungan antara dua variabel. uji korelasi tidak membedakan jenis variabel (tidak ada variabel bebas maupaun tak bebas). Digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara Implementasi TPM dengan Jumlah produk cacat ditentukan dengan klasifikasi koefisien korelasi yang digunakan, dimana nilai korelasi
14
menurut
Siagian dan Sugiarto, (2005 : 275),
dapat
dikelompokkan sebagai berikut : Nilai Korelasi (r)
Kriteria hubungan
0 0 – 0,5 0,5 – 0,8 0,8 – 1 1
Tidak ada korelasi Korelasi lemah Korelasi sedang Korelasi Kuat Korelasi sempurna
1) Koefisien Penentu ( KP )
Merupakan besarnya kontribusi variable X terhadap Y dalam persen (%) Rumus :
KP = r² x 100%
Keterangan : KP = Koefisien Penentu r = Koefisien Korelasi 2) Uji T – test
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh implementasi manajemen kualitas terpadu dengan jumlah produk cact di CV. Azukhruf, Serang-Banten , dapat dirumuskan sebagai berikut :
√ ( ) t hitung =
√ ( ) Keterangan : t hitung
= Hasil perhitungan
r
= Koefisien korelasi
n
= Jumlah sample/data 15
Langkah-langkah uji hipotesis H0 : t s < 0
: menunjukkan tidak terdapat pengaruh antara
Implementasi TPM dengan Jumlah produk cacat. H1 : t s > 0
:
menunjukan terdapat pengaruh antara
Implementasi TPM dengan Jumlah produk cacat. Kriteria keputusannya adalah : a) Jika t
hitung
t tabel dan sig 0,05 maka H0 diterima dan Ha
(H1) ditolak, artinya hipotesis atau dugaan sementara tidak terbukti benar. b) Jika t
hitung
t tabel dan sig 0,05maka H0 ditolak dan Ha (H1)
diterima, artinya hipotesis atau dugaan sementara terbukti benar c) Taraf signifikan = 5% d) Derajat keabsahan atau Besarnya t
tabel adalah
(df )= n – 3
3) Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi mencari seberapa besar variasi variabel independen dapat menjelaskan secara keseluruhan variasi variabel dependen. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
2
R YX1.X2 =
b1YX1 + b2 YX2 Y2
16
Dimana : R 2
= Koefisien korelasi
b1, b2 = Koefisien regresi Y
= variabel dependen
X1, X2 = variabel independen Koefisien determinasi ini mengukur seberapa besar sumbangan variabel independen secara keseluruhan terhadap naik turunya variasi nilai variabel dependen. Nilai koefisien determinasi (r) ini akan mempunyai range antara 0 sampai dengan 1.
11) Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitan skripsi ini bertempat di CV. Azukhruf, Serang-Banten dan rencana penelitian mulai bulan April 2013,
12) Outline Skripsi
JUDUL SKRIPSI Halaman judul Lembar persetujuan Lembar pengesahan Abstraksi Kata pengantar Daftar isi Daftar tabel Daftar gambar Daftar lampiran BAB I
Pendahuluan 1.1. Latar belakang 1.2. Perumusan masalah 1.3. Ruang Lingkup masalah 17
1.4. Sistematika penulisan BAB II
Landasan Teori 2.1. Pengertian TPM 2.2. Pengukuran TPM 2.3. Pengertian produk cacat 2.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi produk cacat 2.5. Pengaruh implementasi TPM terhadap produk Cacat
BAB III
Metode Penelitian 3.1. Kerangka pemikiran 3.2. Hipotesis 3.3. Asumsi 3.4. Definisi operasional 3.5. Teknik pengumpulan data 3.6. Populasi dan sampel 3.7. Teknik analisa data 3.8. Lokasi dan waktu penelitian
BAB IV
Pembahasan Hasil Penelitian 4.1. Gambaran obyek penelitian 4.2. Analisa data
BAB V
Penutup 5.1. Simpulan 5.2. Saran
Daftar pustaka Lampiran-lampiran Daftar Riwayat hidup Surat keterangan Penelitian
18
DAFTAR PUSTAKA
Siagian, Dergibson & Sugiarto. Metode Statistika untuk Bisnis dan Ekonomi. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Cetakan kedua. Jakarta .2002. Nasution, M.Nur. Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Manajement . Penerbit Ghalia Indonesia. Cetakan kedua. Ed. Kedua. Ciawi-Bogor. 2010. Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Cetakan Pertama. Penerbit Gaung Persada Press (GP Press). Jakarta. 2008. R, Jozef Raco, Metode Penelitian Kualitatif. Penerbit PT Grasindo, Jakarta. 2010. Rivai, Veithzal Rivai & Jauvani, Ella S, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan :dari teori ke praktik. Edisi Kedua , Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. 2010. Sugiyono, 2005 , Metode Analisa Data ,2005. http://ssantoso.umpo.ac.id/wpcontent/uploads/2012/03/METODE-ANALISIS-DATA.pdf
online : di
unduh pada 25 November 2012.
19
Lampiran 1 Tabel Krejcie-Morgan (Iskandar, 2008 : 71)
N
S
N
10 10 220 15 14 230 20 19 240 25 24 250 30 28 260 35 32 270 40 36 280 45 40 290 50 44 300 55 48 320 60 52 340 65 56 360 70 59 380 75 63 400 80 66 420 85 70 440 90 73 460 95 76 480 100 80 500 110 86 550 120 92 600 130 97 650 140 103 700 150 108 750 160 113 800 170 118 850 180 123 900 190 127 950 200 132 1000 210 136 1100 Keterangan : N = Populasi, S = Sampel
S
N 140 144 148 152 155 159 162 165 169 175 181 186 191 196 201 205 210 214 217 226 234 242 248 254 260 265 269 274 278 285
1200 1300 1400 1500 1600 1700 1800 1900 2000 2200 2400 2600 2800 3000 3500 4000 4500 5000 6000 7000 8000 9000 10000 15000 20000 30000 40000 50000 75000 100000
S 291 297 302 306 310 313 317 320 322 327 331 335 338 341 346 351 354 357 361 364 367 368 370 375 377 379 380 381 382 384
20