DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG FAKULTAS ILMU SOSIAL
PROPOSAL SKRIPSI NAMA
: LUTHFI NOOR
NIM
: 3501406007
JURUSAN
: SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI
A. JUDUL PERANAN ORGANISASI IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMAIKATA IKATAN N PELAJA PELAJAR R PUTRI PUTRI NAHDLA NAHDLATUL TUL ULAMA ULAMA (IPNU(IPNU-IPP IPPNU) NU) DALAM MENGEMBA MENGEMBANGKA NGKAN N SIKAP KEPEMIM KEPEMIMPINA PINAN N SISWA SISWA DI MA
WALIS ALISON ONGO GO
KECA KE CAMA MATA TAN N
PECA PECANG NGAA AAN N
KABU KABUPA PATE TEN N
JEPARA
B. LATAR BELAKANG
Jepara merupakan salah satu Kabupaten/Kota yang terletak di Provinsi Jawa Tengah dengan luas wilayah 1.004,13 Km2 yang terbagi menjadi 14 Kecamat Kecamatan. an. Kabupa Kabupaten ten Jepara Jepara berbat berbatasan asan langsu langsung ng dengan dengan Laut Laut Jawa Jawa di sebela sebelah h utara utara dan barat, barat, Kabupa Kabupaten ten Demak Demak di sebelah sebelah selatan selatan,, Kabupa Kabupaten ten Kudus dan Pati di sebelah timur. Jepara termasuk kabupaten yang maju di Jawa Tengah. Hal ini dapat dilihat dari segi ekonomi, agama, dan pendidikan.
1
Dalam bidang ekonomi, sebagian besar masyarakat bekerja di bidang pertanian yaitu sebagai petani, petani, selain itu masyarakat bekerja sebagai nelayan, buruh, pegawai negeri, peternak dan lain sebagainya. Sedangkan di bidang industri, industri, masyarakat bekerja sebagai sebagai buruh, buruh, karyawan, karyawan, pekerja dan pemilik pab pabri rik. k.
Bida Bidang ng
indu indust stri ri
meru merupa paka kan n
bida bidang ng
yang yang
pali paling ng
mend mendor oron ong g
perek perekono onomia mian n masyar masyaraka akatt Jepara Jepara.. Saat Saat ini pertum pertumbuh buhan an indust industri ri Jepara Jepara berkembang pesat, seperti indutri meubel, ukir, monel, dan gerabah. Dalam bidang agama, mayoritas masyarakat Jepara beragama Islam. Agama Islam memiliki pengaruh yang kuat dalam kehidupan masyarakat. Hal ini ditand ditandai ai dengan dengan banyak banyaknya nya lembag lembagaa maupun maupun organi organisas sasii yang yang berger bergerak ak dalam bidang keagamaan seperti lembaga pendidikan, lembaga hukum, dan lembag lembagaa perban perbankan kan.. Salah Salah satu satu organi organisas sasii Islam Islam terbesa terbesarr yang yang terdap terdapat at di Jepara yaitu Nahdlatul Ulama (NU). Nahdlatul Ulama (NU) adalah Jam’iah Diniyah Diniyah Islamiyah Islamiyah (Organisasi (Organisasi Sosial Sosial Keagamaan Keagamaan Islam) yang berdiri pada tanggal 31 Januari 1926 atau bertepatan pada tanggal 16 rajab 1344 H oleh para ulama yang berhaluan Ahlusunnah Wal Jama’ah yang sering di singkat dengan Aswaja. Tokoh pendirinya antara lain K.H. Hasyim Asy’ari dan K.H Abdul Wahab Wahab Hasbullah. Hasbullah. Pendirian Pendirian organisasi organisasi Nahdlatul Nahdlatul Ulama (NU) tidak lepas dari adanya kekhawatiran akan hilangnya tradisi dan ajaran Islam yang telah kuat mengakar di tengah masyarakat muslim Indonesia, sebagai akibat dari dari muncul munculnya nya geraka gerakan n yang yang mengat mengatasn asnama amakan kan diriny dirinyaa sebaga sebagaii geraka gerakan n pemurnian dan pembaruan Islam (Zubaidi dkk. 2003:1). Nah Nahdl dlat atul ul Ulam Ulamaa (NU) (NU) memp mempun unya yaii peng pengaru aruh h yang yang besa besarr dala dalam m
bidang pendidikan di kota Jepara, terbukti dengan berdirinya sekolah-sekolah dibawah naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (LP Ma’arif NU), mulai dari sekolah tingkat dasar hingga sekolah menengah atas seperti SD/MI, SD/MI, SMP/MT SMP/MTs, s, dan SMA/MA SMA/MA.. Sekola Sekolah-s h-seko ekolah lah yang yang berada berada dibawah dibawah naunga naungan n Lembag Lembagaa Pendid Pendidika ikan n Ma’arif Ma’arif Nahdla Nahdlatul tul Ulama Ulama (LP Ma’arif Ma’arif NU) dalam dalam kuriku kurikulum lumnya nya menyer menyertak takan an mata mata pelaja pelajaran ran Ke-NU-a Ke-NU-an n ( Ahlussunnah Ahlussunnah dalam kegiat kegiatan an ekstra ekstra kuriku kurikulern lernya ya terdap terdapat at organi organisas sasii Wal Jama’ah Jama’ah) dan dalam Ikatan Ikatan Pelaja Pelajarr Nahdla Nahdlatul tul Ulama Ulama dan Ikatan Ikatan Pelaja Pelajarr Putri Putri Nahdla Nahdlatul tul Ulama Ulama (IPNU-IP (IPNU-IPPNU PNU). ). Ikatan Ikatan Pelajar Pelajar Nahdla Nahdlatul tul Ulama Ulama dan Ikatan Ikatan Pelajar Pelajar Putri Putri Nahdlatul Ulama (IPNU-IPPNU) adalah badan otonom Nahdlatul Ulama yang berfungsi berfungsi membantu melaksanakan melaksanakan kebijakan kebijakan Nahdlatul Nahdlatul Ulama (NU) pada segmen segmen pelajar pelajar,, santri, santri, pemuda pemuda dan mahasi mahasiswa swa yang yang berusi berusiaa 12-20 12-20 tahun. tahun. Sebagai Sebagai organisasi organisasi massa (ormas), Ikatan Pelajar Nahdlatul Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Nahdlatul Ulama (IPNU-IPPN (IPNU-IPPNU) U) secara institusional institusional maupun maupun organisasio organisasional nal bekerja bekerja dalam bidang bidang kemasyarakata kemasyarakatan n dan keagamaan keagamaan yang berada pada jenjang pendidikan. MA Walisongo merupakan Salah satu contoh sekolah yang berada di bawah naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (LP Ma’arif NU). Satu hal yang menarik dari MA Walisongo adalah sekolah ini berada dibawah naungan yayasan Walisongo yang juga membawahi MTs, SMP, MA, SMA, dan MAK. Kegiatan ekstrakurikuler yang diwajibkan di MA Walisongo yaitu Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU-IP (IPNU-IPPNU PNU). ). Ikatan Ikatan Pelajar Pelajar Nahdla Nahdlatul tul Ulama Ulama dan Ikatan Ikatan Pelajar Pelajar Putri Putri
3
Nahdla Nahdlatul tul Ulama Ulama (IPNU(IPNU-IPP IPPNU) NU) MA Waliso Walisongo ngo merupa merupakan kan komisa komisariat riat tersendiri tersendiri dan terpisah terpisah dari Ikatan Pelajar Nahdlatul Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putr Putrii Nahd Nahdlat latul ul Ulam Ulamaa (IPNU (IPNU-I -IPP PPNU NU)) Pimp Pimpin inan an Anak Anak Caba Cabang ng (PAC (PAC)) Pecangaan. Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU-IPPNU) komisariat MA Walisongo Walisongo seharusnya berada di bawah Rantin Ranting g Pecanga Pecangaan an Kulon, Kulon, karena karena di dalam dalam sebuah sebuah lembag lembagaa pendid pendidika ikan, n, akhirnya Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Ulama (IPNU(IPNU-IPP IPPNU) NU) langsu langsung ng berada berada di bawah bawah Pimpin Pimpinan an Anak Anak Cabang Cabang (PAC) (PAC) Pecang Pecangaan aan.. Kedudu Kedudukan kan Ikatan Ikatan Pelaja Pelajarr Nahdla Nahdlatul tul Ulama Ulama dan Ikatan Ikatan Pelajar Pelajar Putri Putri Nahdla Nahdlatul tul Ulama Ulama (IPNU(IPNU-IPP IPPNU) NU) MA Waliso Walisongo ngo seolah seolah-ol -olah ah ber berad adaa di bawa bawah h Organ Organis isas asii Sisw Siswaa Intra Intra Seko Sekola lah h (OSI (OSIS) S).. Pada Padaha hall tida tidak k demikian, kedudukan IPNU-IPPNU baik dengan OSIS maupun organisasi lain di sekolah bersifat koordinatif. Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU-IPPNU) yang telah kembali menjadi organisasi pelajar, ternyata bel belum um sepe sepenu nuhn hnya ya bisa bisa berk berkem emba bang ng secar secaraa riil riil di ling lingku kung ngan an seko sekola lah. h. Keberadaan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU-IPPNU) di MA Walisongo kurang maksimal dalam mengaktuali sasikan peran dan jati diri Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putr Putrii Nahd Nahdla latu tull Ulam Ulamaa (IPN (IPNUU-IP IPPN PNU) U) pada pada duni duniaa pela pelaja jar. r. Pimp Pimpin inan an Komisariat MA Walisongo dalam menjalankan aktifitasnya masih terbentur dengan keberadaan OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) maupun birokrasi sekolah.
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU-IPPNU) (IPNU-IPPNU) merupakan merupakan wadah pejuang pejuang pelajar pelajar Nahdlatul Nahdlatul Ulama untuk untuk mensos mensosiali ialisas sasika ikan n komitm komitmen en atau nilai-n nilai-nila ilaii keisla keislaman man,, keilmu keilmuan, an, kekade kekaderan ran dan pengga penggalia lian n dari dari pembin pembinaan aan potens potensii pelaja pelajar. r. Ikatan Ikatan Pelajar Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU-IPPNU) meru merupa paka kan n
orga organi nisa sasi si
kema kemasy syar arak akat atan an
deng dengan an
tuju tujuan an
inte intern rnal al
yait yaitu u
terbentukny terbentuknyaa kader pelajar Ikatan Pelajar Pelajar Nahdlatul Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU-IPPNU) yang beriman, bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia dan berwawasan kebangsaan dan bertanggung jawab atas tegak tegak dan terlak terlaksan sanany anyaa ajaran ajaran Islam Islam ala Ahlussun Ahlussunnah nah Wal Jama’ah Jama’ah ditengah-tengah masyarakat. Melihat sekilas tujuan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU-IPPNU) maka jelas bahwa bahwa Ikatan Ikatan Pelajar Pelajar Nahdla Nahdlatul tul Ulama Ulama dan Ikatan Ikatan Pelaja Pelajarr Putri Putri Nahdla Nahdlatul tul Ulama ama
(IPNU-IPPNU)
merup rupakan
wadah
untuk
mengkader
atau
memp mempers ersia iapk pkan an kade kader-k r-kad ader er Nahd Nahdlat latul ul Ulam Ulamaa (NU) (NU) yang yang akan akan menj menjad adii pej pejua uang ng dan dan akan akan berj berjua uang ng di masy masyar arak akat at dan dan ikut ikut meng mengua uatk tkan an atau atau memperkuat nuansa spiritual pemuda dikalangan masyarakat dan kemantapan beragama sehingga membentuk kesalehan sosial (kebaikan secara menyeluruh dikalangan generasi muda khususnya pelajar dan santri). Sekarang ini kader muda yang memiliki loyalitas tinggi sangat jarang ditemukan, sehingga kader muda saat ini menjadi sangat penting untuk dirawat dan dimaksimalkan potensinya guna regenerasi kepemimpinan di masa yang akan datang. Menurut Thoha (2004:264) Kepemimpinan adalah kegiatan untuk
5
mempengaruhi perilaku orang lain, atau seni mempengaruhi perilaku orang lain, atau seni mempengaruhi manusia baik perorangan maupun kelompok. Pemuda Pemuda atau atau Pelajar Pelajar sebaga sebagaii generas generasii peneru peneruss bangsa bangsa yang yang akan akan menjad menjadii pemimpin pemimpin dan motor penggerak pembangun pembangunan an seharusnya seharusnya memiliki memiliki sikap, sikap, kompet kompetens ensii dan nilai-n nilai-nilai ilai yang yang luhur luhur berdas berdasark arkan an Pancas Pancasila ila dan dibeka dibekali li dengan keagamaan yang kuat. Tetapi pada kenyataannya pelajar kurang bisa mencer mencermati mati dan meresp merespon on keadaa keadaan n sekita sekitarr (lingku (lingkunga ngan n sekola sekolah), h), bersik bersikap ap korektif dan proaktif dalam melihat posisi dirinya secara kritis di tengah-tengah masyarakat (lingkungan masyarakat) yang senantiasa mengalami perubahan. Sehing Sehingga ga pemuda pemuda atau atau pelaja pelajarr terjeba terjebak k dalam dalam peruba perubahan han dan cender cenderung ung meninggalkan nilai-nilai agama dan budaya ( Ahlussunnah Ahlussunnah Wal Jama’ah ). Oleh karena itu dibutuhkan wadah pengakaderan yang baik bagi pelajar atau siswa. Salah satunya adalah organisasi IPNU-IPPNU Komisariat MA Walisongo. Pengkaderan di IPNU-IPPNU akan menuai hasilnya di masa yang akan datang. Seorang pelajar yang mengikuti organisasi IPNU-IPPNU tentunya akan berbeda berbeda dengan pelajar yang tidak tidak mengikuti mengikuti organisasi organisasi IPNU-IPPNU. IPNU-IPPNU. Seoran Seorang g pelaja pelajarr yang yang mengik mengikuti uti organi organisas sasii IPNU-I IPNU-IPPN PPNU U akan akan memili memiliki ki kelebihan-kelebihan tertentu. Pengetahuan tentang ke-IPNU-IPPNU-an yang dimiliki oleh pelajar MA Walisongo sangat menentukan bagaimana sudut pandang pelajar tentang sika sikap p kepem kepemim impi pinan nan sisw siswaa di sekol sekolah ah.. Pengka Pengkade deran ran yan yang g
baik baik
akan akan
mempengaruhi juga perilaku atau sikap kepemimpinan pelajar MA Walisongo. Sikap kepemimpinan ini akan dimanifestasikan dalam pola perilaku keseharian
baik sebagai siswa maupun sebagai pemimpin suatu organisasi di sekolah. Dari Dari uraian uraian-ur -uraia aian n fakta fakta serta serta keingi keinginta ntahua huan n penuli penuliss diatas diatas dapat dapat dimunc dimunculk ulkan an permas permasala alahan han yang yang mendas mendasar ar yaitu: yaitu: bagaim bagaimana anakah kah perana peranan n organisasi IPNU-IPPNU dalam mengembangkan sikap kepemimpinan siswa di MA Waliso Walisongo ngo Pecang Pecangaan aan dan bagaim bagaimana ana bentuk bentuk pengka pengkader deran an (pelat (pelatiha ihan n kepemi kepemimpi mpinan nan)) IPNU-IP IPNU-IPNU NU yang yang diberi diberikan kan kepada kepada siswa siswa MA Waliso Walisongo ngo pecan pecangaa gaan? n? Permasa Permasalah lahan an terseb tersebut ut menuru menurutt penuli penuliss akan akan dapat dapat ditemu ditemukan kan jawabanya melalui penelitian dalam skripsi ini dengan judul: ”PERANAN ORGANISAS ORGANISASII IKATAN IKATAN PELAJAR PELAJAR NAHDLATUL NAHDLATUL ULAMA-IK ULAMA-IKATAN ATAN PELAJA PELAJAR R PUTRI PUTRI NAHDLA NAHDLATUL TUL ULAMA ULAMA (IPNU(IPNU-IPP IPPNU) NU) DALAM DALAM MENG MENGEM EMBA BANG NGKA KAN N
SIKA SIKAP P
KEPE KE PEMI MIMP MPIN INAN AN
SISW SISWA A
DI
MA
WALISONGO KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA’’.
C. IDENTIFIKASI MASALAH.
Berd Berdas asark arkan an lata latarr bela belaka kang ng yang yang telah telah di urai uraika kan n di atas atas,, maka maka pertanyaan yang muncul dalam penelitian ini antara lain : 1. Bagaim Bagaimana anakah kah sejarah sejarah perkemb perkembang angan an IPNU-IPP IPNU-IPPNU? NU? 2. Latar belakang belakang siswa siswa mengik mengikuti uti organi organisasi sasi IPNU-IPPNU IPNU-IPPNU?? 3. Apa saja faktor faktor pendoro pendorong ng dan faktor faktor pengha penghamba mbatt pengka pengkader deran an IPNUIPPNU di MA Walisongo Pecangaan ? 4. Bagaimanaka Bagaimanakah h peranan peranan organisas organisasii IPNU-IPPNU IPNU-IPPNU dalam mengem mengembangk bangkan an sikap kepemimpinan siswa MA Walisongo Pecangaan? 5. Bagaimana Bagaimana bentuk bentuk pengka pengkaderan deran (pelatih (pelatihan an kepemimpi kepemimpinan) nan) IPNU-IPP IPNU-IPPNU NU
7
yang diberikan kepada siswa MA Walisongo Pecangaan?
D. PEMBATASAN MASALAH
Berdas Berdasark arkan an identi identifik fikasi asi di atas, atas, fokus fokus utama utama dalam dalam peneli penelitian tian ini adalah pengembangan sikap kepemimpinan siswa MA Walisongo Pecangaan. Supaya nantinya permasalahan yang dikaji tidak meluas, maka penulis hanya meneliti tentang : 1. Peran eranan an
organ rganis isas asii
IPN IPNU-IP U-IPPN PNU U
dalam alam
men mengemb gemban ang gkan kan
sikap ikap
kepemipinan siswa MA Walisongo Pecangaan. 2. Bent Bentuk uk peng pengka kade deran ran (pel (pelati atiha han n kepe kepemi mimp mpin inan an)) IPNU IPNU-IP -IPPN PNU U yang yang diberikan kepada siswa MA Walisongo Pecangaan.
E. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan dari latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah
peranan
organisasi
IPNU-IPPNU
dalam
meng mengem emba bang ngka kan n sika sikap p kepe kepemi mimp mpin inan an sisw siswaa di MA Wa Wali liso song ngo o Pecangaan? 2. Bagaim Bagaimana anakah kah bentuk bentuk pengkade pengkaderan ran (pelat (pelatiha ihan n kepemi kepemimp mpina inan) n) IPNUIPNUIPPNU yang diberikan kepada siswa MA Walisongo Pecangaan?
F. TUJUAN PENELITIAN
Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan, maka penelitian
ini bertujuan : 1. Meng Menget etah ahui ui pera perana nan n orga organi nisa sasi si IPNU IPNU-I -IPP PPNU NU dala dalam m meng mengem emba bang ngka kan n sikap kepemimpinan siswa di MA Walisongo Pecangaan. 2. Mengetahui Mengetahui bentuk bentuk pengkaderan pengkaderan (pelatihan (pelatihan kepemimp kepemimpinan) inan) IPNU-IPP IPNU-IPPNU NU yang diberikan kepada siswa MA Walisongo Pecangaan.
G. KEGUNAAN PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secara teoritis maupun praktis. 1. Secar ecaraa teor teorit itis is a. Menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembaca tentang sikap kepemimpinan siswa. b. Hasil penelitian diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan social khususnya Sosiologi dan Antropologi. 2. Secar ecaraa Pra Prakt ktis is a. Sebagai bahan pengembangan wawasan bagi para peneliti tentang kepemimpinan, konsep-konsep kepemimpinan dan sikap kepemimpinan siswa. b. Sebagai bahan masukan bagi Lembaga Pendidikan Ma’arif NU dan IPNU-IPPNU IPNU-IPPNU Kabupaten Kabupaten Jepara dalam menentukan menentukan langkah-lan langkah-langkah gkah pem pembi bina naan an terha terhada dap p sisw siswaa dala dalam m upay upayaa meng mengem emba bang ngka kan n sika sikap p kepemipinan. c. Bagi Pemerintah, khususnya Dinas Pendidikan dan Departemen Agama,
9
beserta instansi yang terkait dapat memanfaatkan penelitian ini sebagai referen referensi si dan masuka masukan n di dalam dalam melaku melakukan kan pola pola pengka pengkader deran an atau pengembangan kepemimpinan bagi pelajar atau siswa.
H. BATASAN ISTILAH
Dalam penelitian ini perlu diberikan diberikan batasan batasan istilah istilah mengenai mengenai hal-hal hal-hal yang diteliti untuk mempermudah pemahaman dan menghindari kesalahpaha man dalam mengartikan atau menafsirkan serta untuk membatasi permasa lahan yang ada. 1. Peranan Peran Peran dapat dapat diarti diartikan kan sebaga sebagaii perang perangkat kat tingka tingkah h yang yang diharap diharapkan kan dimiliki oleh seseorang yang berkedudukan dimasyarakat (Alwi, 2002:854) Soekanto (2006:213) menyebutkan bahwa suatu peranan paling sedikit mencakup tiga hal : 1). Peranan meliputi norma-norma yang berhubungan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan rangka rangkaian ian peratu peraturan ran-pe -peratu raturan ran yang yang membim membimbin bing g seseor seseorang ang dalam dalam kehidupan masyarakat. 2). Peran adalah sebuah konsep konsep perihal apa yang dapat dilakukan individu dalam masyarakat sebagai organisasi. 3). Peran dapat juga diartikan sebagai sebagai perikelakuan individu yang yang penting bagi struktur social masyarakat. Menurut Hendropuspito (dalam Narwoko, 2004:160) Peranan social
yang yang ada dalam dalam masyar masyaraka akatt dapat dapat diklas diklasifi ifikas kasikan ikan menuru menurutt bermac bermacamammacam macam cara sesuai sesuai dengan dengan banyak banyaknya nya sudut sudut pandan pandang. g. Berbag Berbagai ai macam macam peranan dapat disebutkan sebagai berikut. Berdasarkan pelaksanaanya peranan social dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : 1. Peranan yang diharapkan ( expected roles ) yaitu cara ideal dalam pelaksanaan peranan menurut penilaian masyarakat. 2. Peranan yang disesuaikan ( actual roles ) yaitu cara bagaimana sebenarnya peranan itu dijalankan. Berdasarkan cara memperolehnya, peranan dibedakan menjadi : 1. Peranan bawaan ( ascribed roles ), yaitu peranan yang diperoleh secara otomatis, bukan karena usaha. 2. Peranan pilihan (achived roles ) yaitu peranan yang diperoleh atas dasar keputusannya sendiri. Perana Peranan n yang yang dimaks dimaksud ud dalam dalam penelit penelitian ian ini adalah adalah perike perikelak lakuan uan individu atau kelompok (organisasi IPNU-IPPNU) dalam menjalankan tugas dan fungsinya fungsinya bagi masyarakat (siswa MA Walisongo). Walisongo). 2. Organisasi Organi Organisas sasii berasa berasall dari dari kata kata organon dalam dalam bahasa bahasa Yunani Yunani yang yang berarti berarti alat. Schein (dalam Muhammad, Muhammad, 2007:23) 2007:23) organisasi organisasi adalah suatu koordi koordinas nasii rasiona rasionall kegiat kegiatan an sejuml sejumlah ah orang orang untuk untuk mencap mencapai ai beberap beberapaa tujuan tujuan umum umum melalu melaluii pembag pembagian ian pekerja pekerjaan an dan fungsi fungsi melalui melalui hierar hierarki ki otoritas otoritas dan tanggung jawab. Schein juga mengatakan mengatakan bahwa organisasi organisasi
11
mempunyai karakteristik tertentu yang mempunyai struktur, tujuan, saling berhu berhubun bungan gan satu satu bagian bagian dengan dengan bagian bagian yang yang lain lain dan tergan tergantun tung g pada pada komunikasi manusia untuk mengkoordinasikan aktivitas dalam organisasi tersebut. Sifat tergantung antara satu bagian dengan bagian lain menandakan bahwa organisasi yang dimaksudkan Schein ini adalah merupakan sistem. Thom Thomps pson on (196 (1969) 9) meny menyata ataka kan n bahw bahwaa sebu sebuah ah orga organi nisa sasi si adal adalah ah interg intergras rasii impers impersona onall dan sangat sangat rasion rasional al atas atas sejuml sejumlah ah spesia spesialis lis yang yang beker bekerja ja sama sama untuk untuk mencap mencapai ai tujuan tujuan yang yang telah telah disepa disepakat kati. i. Sedang Sedangkan kan Bakke mengatakan mengatakan suatu organisasi organisasi adalah suatu sitem yang berkelanjuta berkelanjutan n atas kegiatan manusia manusia yang bermacam-macam bermacam-macam dan terkoordinasi terkoordinasi berupa berupa pemanfaatan, perubahan dan penyatuan segenap sumber-sumber manusia, materi materi,, modal, modal, gagasa gagasan n dan sumber sumber alam alam untuk untuk memenu memenuhi hi kebutu kebutuhan han manusia tertentu dalam interaksinya dengan sistem-sistem kegiatan manusia dan sumber-sumbernya yang lain, dalam sutau lingkungan tertentu (Liliweri, 1997:23) Dari beberapa pengertian organisasi di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap organisasi harus memiliki tiga unsur dasar, yaitu : a. OrangOrang-ora orang ng (sekum (sekumpu pulan lan orang) orang),, b. Kerjasama, c. Tuju Tujuan an yan yang g ing ingin in dic dicap apai ai,, Organisasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sarana untuk melakukan kerja sama antara orang-orang dalam rangka mencapai tujuan bersama, dengan mendayagunakan sumber daya yang dimiliki.
3. IPNU-IPPNU Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU-IPPNU) adalah organisasi badan otonom dibawah naungan Nahdlatul Ulama, sekaligus sebagai organisasi kemasyarakatan pemuda di Indo Indone nesi siaa deng dengan an ciri ciri khas khas di bida bidang ng keag keagam amaa aan, n, kema kemasy syar arak akat atan an,, kepelajaran kepelajaran dan kepemudaan kepemudaan.. Sebagai Sebagai badan otonom NU, IPNU-IPPNU IPNU-IPPNU dituntut untuk senantiasa mensukseskan program-program NU di kalangan santri, pelajar, dan remaja, baik sebagai wadah penempatan kader maupun interaksi sosial kejuangan dengan nilai-nilai keagamaan, Ahlusunnah Wal
Jama’ah. Sedang sebagai organisasi sosial kemasyarakatan pemuda, IPNUIPPN IPPNU U
diha diharap rapka kan n
berp berper eran an
akti aktiff
mens mensuk ukse sesk skan an
prog progra ram-p m-pro rogr gram am
pemerintah pemerintah dibidang dibidang pelayanan, pelayanan, khususny khususnyaa kepada kepada pelajar, pelajar, pada seluruh aspek kehidupan. Karenanya pengembangan organisasi IPNU-IPPNU harus senantiasa memenuhi kebutuhan anggota dan masyarakat di satu sisi, dan kepentingan berbangsa dan bernegara di sisi yang lain. Di samping sebagai ban banom om dan dan orma ormas, s, kebe kebera rada daan an IPNU IPNU-I -IPP PPNU NU mene menemp mpat atii posi posisi si yang yang strategis, dimana didalamnya mempunyai cita-cita mulia yakni menciptakan kader-kader bangsa yang bertakwa kepada Allah Swt, berilmu, berakhlak mulia, mulia, berwaw berwawasa asan n kebang kebangsaa saan n dan bertan bertanggu ggungj ngjawa awab b atas atas tegak tegak dan terlaks terlaksana ananya nya
faham faham Ahl Ahlus ussu sunn nnah ah
wal wal
dalam Jama Jama’a ’ah h dalam
kehidu kehidupan pan
masyarakat Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. 4. Sikap Sikap adalah perasaan seseorang tentang obyek, aktivitas, peristiwa
13
dan orang lain. Perasaan ini menjadi konsep yang merepresentasikan suka atau tidak sukanya (positif, negatif, atau netral) seseorang pada sesuatu. Gerungan (dalam Walgito,1999:110) pengertian attitude itu dapat kita terje terjema mahk hkan an deng dengan an kata kata sika sikap p terh terhad adap ap obje objek k terte tertent ntu, u, yang yang dapa dapatt merupakan sikap pandangan atau sikap perasaan, tetapi sikap mana disertai oleh kecenderungan bertindak sesuai dengan sikap terhadap objek tadi. Jadi diterjemahkan an sebagai sebagai sikap dan kesediaan kesediaan bereaksi bereaksi attitude lebih tepat diterjemahk terhadap sesuatu hal. Sikap yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keyakinan seseorang meng mengen enai ai objek objek atau atau situ situas asii yang yang relat relativ ivee ajeg, ajeg, yang yang dise diserta rtaii adan adanya ya peras perasaan aan tertent tertentu, u, dan member memberika ikan n dasar dasar kepada kepada orang orang tersebu tersebutt untuk untuk membuat respon atau berperilaku dalam cara yang tertentu yang dipilihnya. 5. Kepemimpinan Kepemimpinan dan pemimpin merupakan suatu keatuan kata yang tidak dapat dipisahkan baik secara structural maupun fungsional. Menurut Fairchild Fairchild (dalam Sugiyarta, Sugiyarta, 2009:88) 2009:88) pemimpin dapat diartikan diartikan secara luas dan secara terbatas. Dalam pengertian yang luas pemimpin diartikan sebagai orang orang yang yang memimp memimpin in dengan dengan jalan jalan mempra memprakar karsai sai tingk tingkah ah laku laku social social dengan dengan cara mengatur, mengatur, menunjukka menunjukkan, n, mengorganis mengorganisir ir atau mengendalik mengendalikan an upaya yang dilakukan orang lain baik melalui prestise, kekuasaan maupun posisiny posisinya. a. Dalam pengertian terbatas pemimpin pemimpin diartikan diartikan sebagai sebagai orang yang memberikan bantuan dengan kualitas kualitas persuasive persuasive yang dimilikiny dimilikinyaa sehingga dapat diterima oleh pengikutnya secara sukarela.
Kepemimpinan dapat diartikan sebagai kegiatan untuk mempengaruhi orangorang-ora orang ng yang yang diarah diarahaka akan n terhada terhadap p pencap pencapaia aian n tujuan tujuan organi organisas sasi. i. Sutisna(19 Sutisna(1993) 93) merumuskan merumuskan kepemimpin kepemimpinan an sebagai sebagai proses proses mempengaru mempengaruhi hi kegiatan seseorang atau kelompok dalam usaha ke arah pencapaian tujuan dala dalam m
situ situas asii
tert terten entu tu..
Seme Sement ntara ara Soep Soepard ardii
(198 (1988) 8)
mend mendefi efini nisi sika kan n
kepemimpinan sebagai kemampuan untuk menggerakkan, mempengaruhi, memotivasi, mengajak, mangarahkan, menasehati, membimbing, menyuruh, meme memerin rinta tah, h, mela melara rang ng,, dan dan bahk bahkan an meng menghu huku kum m (kala (kalau u perl perlu) u),, sert sertaa membin membinaa dengan dengan maksud maksud agar agar manusi manusiaa sbagai sbagai media media manaje manajemen men mau beker bekerja ja dalam dalam rangka rangka mencap mencapai ai tujuan tujuan admini administr strasi asi secara secara efektif efektif dan efesien efesien.. Hal tersebu tersebutt menunu menunujuk jukkan kan bahwa bahwa kepemi kepemimpi mpinan nan sediki sedikitny tnyaa mencakup tiga hal yang saling berhubungan , yaitu adanya pemimpin dan karakteristiknya, adanya pengikut, serta adanya situasi kelompok, tempat pemimpin dan pengikut berinteraksi (Mulyasa, 2005:107). Menurut Prof. Dr. Mr. Prajudi Atmosudirjo dalam bukunya Beberapa
Pan Panda dang ngan an
Umum Um um
Tent Tentan ang g
Peng Pengam ambi bila lan n
Kepu Keputu tusa san n memberikan
pengertian kepemimpinan sebagai berikut : 1.Ke 1.Kepe pemi mimp mpin inan an
iala ialah h
kepr keprib ibad adia ian n
sese seseor oran ang g
yang yang
meny menyeb ebab abka kan n
sekelompo sekelompok k orang lain mencontoh mencontoh atau mengikuti mengikutinya. nya. Kepemimpin Kepemimpinan an ialah kepribadian kepribadian yang memancarkan memancarkan pengaruh, pengaruh, wibawa, wibawa, sedemikian sedemikian rupa sehingga sekelompok orang mau melakukan apa yang dikehendaki nya. 2. Kepemimpin Kepemimpinan an adalah seni, kesanggup kesanggupan an atau teknik untuk untuk membuat membuat
15
sekelompo sekelompok k orang mengikuti mengikuti atau mentaati mentaati apa yang dikehendakiny dikehendakinya, a, membuat mereka antusias atau bersemangat untuk mengikutinya, atau bahkan sanggup berkorban. 3. Kepemimpin Kepemimpinan an merupakan merupakan penyebab penyebab kegiatan, kegiatan, proses proses atau kesediaan kesediaan untuk mengubah pandangan atau sikap sekelompok orang, baik dalam organisasi formal maupun informal. 4. Kepemi Kepemimpi mpinan nan mempro memproduk duksi si dan memanc memancark arkan an pengar pengaruh uh terhad terhadap ap sekelo sekelompo mpok k orang orang sehing sehingga ga kelomp kelompok ok itu bersed bersedia ia untuk untuk mengub mengubah ah pikir pikiran, an, sikap, sikap, keperca kepercayaa yaan, n, dan sebaga sebagainy inya. a. Kepemi Kepemimpi mpinan nan dalam dalam organi organisas sasii formal formal merupa merupakan kan suatu suatu proses proses yang yang terus terus meneru menerus, s, yang yang membuat semua anggota organisasi giat dan berusaha memahami dan mencapai tujuan-tujuan yang dikehendaki oleh pemimpin. 5. Kepe Kepemi mimp mpin inan an ialah ialah suat suatu u bent bentuk uk pers persua uasi si,, suat suatu u seni seni memb membin inaa sekelo sekelompo mpok k orang orang melalu melaluii human human relatio relation n dan motiva motivasi si yang yang tepat, tepat, sehingga tanpa rasa takut mereka mau bekerja sama, memahami, dan mencapai tujuan organisasi. 6. Kepemimpinan ialah suatu sarana sarana , alat, atau instrumen untuk membuat sekelo sekelompo mpok k orang orang mau bekerja bekerja sama, sama, berday berdayaa upaya, upaya, menaati menaati segala segala sesuatu untuk mencapai tujuan yang ditentukan (Gunawan, 2000:127) Kepemi Kepemimpi mpinan nan menuru menurutt Soekan Soekanto to (2006: (2006:250 250)) adalah adalah kemamp kemampuan uan seseorang seseorang (pemimpin (pemimpin atau leader ) untuk memengaruhi orang lain (yang dipi dipimp mpin in atau atau
peng pengik ikiu iut-p t-pen engi giku kutn tnya ya))
sehi sehing ngga ga oran orang g
lain lain terse tersebu butt
bertingkah bertingkah laku sesuai sesuai dengan dengan kehendak kehendak pemimpin pemimpin tersebut. tersebut. Pengertian Pengertian
pem pemim impi pin n lebi lebih h terf terfok okus us kepa kepada da oran orang g atau atau kelo kelomp mpok ok oran orang g yang yang memimp memimpin, in, sedang sedangkan kan penger pengertian tian kepemi kepemimpi mpinan nan lebih lebih terfoku terfokuss kepada kepada usaha atau sifat dalam memimpin. Menuru Menurutt Wahjos Wahjosumi umidjo djo,, (1985: (1985:25) 25) kepemi kepemimpi mpinan nan adalah adalah proses proses dalam mempengaru mempengaruhi hi kegiatan-keg kegiatan-kegiatan iatan seseorang seseorang atau kelompok kelompok dalam usaha mencapai tujuan di dalam situasi tertentu. Kep Kepemim emimpi pina nan n
yan yang
dim dimaksu aksud d
dalam alam
pen penelit elitia ian n
ini ini
adal adalah ah
kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan yang dikehendakinya yang berkaitan dengan hak dan kewajibannya sebagai suatu warga masyarakat di lingkungannya.
I. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI 1. Kajian Pustaka a. IPNU-IPPNU
Agus Yahya 2004 dalam judul artikel Mencari Mencari Identit Identitas as IPNU mengemukakan kan bahwa pada Kongres Kongres XIV sebagai Organisasi Pelajar mengemuka IPNU di Surabaya tanggal 18-24 Juni 2003 telah berhasil mengembalikan IPNU sebagai organisasi pelajar. IPNU ingin mengembalikan prototype intelektualisme-religius sebagai jati dirinya yaitu dengan pengembangan nilai, penerapan penerapan nilai, dan pendukung pendukung nilai dengan dengan cara mempertahankan mempertahankan nilai ajaran ajaran Ahlu learning learning society society nilai Ahlussu ssunna nnah h Wal Jamaah Jamaah. Visi yang dikedepankan IPNU adalah membangun (masyarakat belajar) di kalangan pelajar. IPNU merupakan wahana tumbuhnya kesadaran tanggung jawab
17
moral moral akan akan pengem pengemban bang g nilai-n nilai-nila ilaii Aswaja Aswaja dan agen agen peruba perubahan han,, baik baik kult kultur ur,, trad tradis isi, i, maup maupun un stru strukt ktur ur yang yang mend mendud uduk ukka kan n NU seba sebaga gaii kepent kepenting ingan an bersam bersama. a. Hal ini menunt menuntut ut tiga tiga syarat, syarat, pertam pertama, a, orient orientasi asi diarahkan diarahkan nalar pengembang pengembangan an intelektual intelektual yang obyektif obyektif dan rasional. rasional. Kedua, pendalaman wawasan keislaman dan NU. Ketiga, respon terhadap persoalan lingkungan terutama pada fokus kepentingan pelajar (Rusydie 2004:3) M. Saif Saifud uddi din n Alia Alia 200 2004 dala dalam m jud judul arti artik kel Membangun mengemuka ukakan kan bahwa bahwa sebaga sebagaii Perad Peradaba aban n Bangsa Bangsa Bersa Bersama ma IPNU IPNU mengem organisasi social keagamaan dan kepemudaan, IPNU dituntut senantiasa mengaktualisasikan tiga visi besar. Pertama, visi keislaman. Dengan visi ini kader IPNU dituntut untuk dapat membumikan nilai-nilai keislaman ala
Ahlussunnah Ahlussunnah Wal Jamaah pada semua aspek kehidupan umat. Kedua, visi keilmuan. Sebagai generasi muda NU, kader IPNU dipersiapkan untuk menjadi menjadi kader bangsa yang berwawasan dan berintelektu berintelektualisme alisme tinggi. tinggi. Ketiga, visi kekaderan. Visi ini mengharuskan pada kader IPNU untuk menempatka menempatkan n organisasi organisasi sebagai wadah membina anggota dan berlatih agar menjadi kader-kader yang memiliki komitmen terhadap perjuangan organisasi, bertanggung jawab dalam menegmbangkan dan membentengi organi organisas sasii serta serta diharap diharapkan kan dapat dapat memben membentuk tuk pribad pribadii yang yang berakh berakhlak lak karimah karimah dan menghayati menghayati serta mengamalkan mengamalkan ajaran ajaran Ahlussunn Ahlussunnah ah Wal
Jamaah. (Rusydie 2004:93) Penelitian yang dilakukan oleh Hairus Salim HS dan Muhammad
Ridwan 1999 dalam jurnal yang berjudul Kultur Hibrida : Anak Muda NU
di Jalur Kultural mengemukakan bahwa pemuda NU telah memberikan peranan yang besar terhadap pembangunan bangsa antara lain peran dalam revolusi kemerdekaan 1945, penumbangan rezim Sukarno tahun 1966 dan rezi rezim m Soeh Soehar arto to Mei Mei 1988 1988.. Perk Perkem emba bang ngan an kaum kaum muda muda NU dapa dapatt diga digamb mbark arkan an di jalu jalurr kult kultur ural al.. Kegi Kegiata atan n ini ini lebi lebih h bero berori rien enta tasi si pada pada pengembangan dan pembangunan masyarakat sipil secara gradual, dengan perhatian perhatian pada penumbuhan penumbuhan sikap pluralisme, pluralisme, penghorma penghormatan tan pada hak asasi, dan peningkatan kemakmuran dan keadilan social. Ada beberapa factor yang dapat mendorong dan melahirkan sosok pemuda NU antara lain lain,, akse aksess pada pada pend pendid idik ikan an ting tinggi gi,, keya keyaki kina nan n trad tradis isii inte intele lekt ktua ual, l, marginalisasi ekonomi-politik, dan peran Gus Dur (Salim HS dan Ridwan, 1999:1-16) b. Kepemimpinan
Kepemi Kepemimpi mpinan nan (Leade (Leadersh rship) ip) merupa merupakan kan suatu suatu kegiat kegiatan an untuk untuk memp mempen enga garu ruhi hi oran orang g lain lain kare karena na kepe kepemi mimp mpin inan an meru merupa paka kan n moto motor r pen pengg ggera erak k bagi bagi sumb sumberer-su sumb mber er dan dan alatalat-al alat at manu manusi siaa dala dalam m suat suatu u organisasi. Oleh karena itu pentingya peranan kepemimpinan dalam usaha menc mencap apai ai suat suatu u tuju tujuan an orga organi nisa sasi si sehi sehing ngga ga dapa dapatt dika dikatak takan an bahw bahwaa kesuksesan atau kegagalan yang dialami sebagian besar ditentukan kualitas kepe kepemi mimp mpin inan an yang yang dimi dimili liki ki oleh oleh oran orangg-or oran ang g yang yang dise diserah rahii tuga tugass memimpin dalam organisasi itu. Pene Peneli liti tian an yang yang dila dilaku kuka kan n oleh oleh Audi Audith th M. Turm Turmud udhi hi 2006 2006
19
STIMIK-AMIK STIMIK-AMIKOM OM Yogyakarta Yogyakarta,, dengan judul judul jurnal jurnal : Peran Kepemim
pin pinan an
Dala Dalam m
Peru Peruba baha han n
Perubahan han Orga Organi nisa sasi sion onal al Peruba
memerlu memerlukan kan
kepemimpinan yang kuat dari segi otoritas yang dimiliki maupun dari segi kepribadian dan komitmen karena memimpin perubahan dengan segala komp komple leks ksit itas as
perm permas asal alah ahan an
dan dan
hamb hambat atan anny nyaa
meme memerl rluk ukan an power ,
keyaki keyakinan nan,, keperc kepercaya ayaan an diri, diri, dan keterli keterlibat batan an diri diri yang yang ekstra ekstra.. Seperti Seperti yang yang disebu disebutka tkan n oleh oleh Zalezni Zaleznik k (1986) (1986),, seoran seorang g pemimp pemimpin in tidak tidak boleh boleh bersi bersikap kap impers impersona onal, l, apalag apalagii pasif pasif terhada terhadap p tujuan tujuan-tuj -tujuan uan organi organisas sasi, i, melainkan harus mengambil sikap pribadi dan aktif. Dengan begitu ia tidak akan mudah patah oleh hambatan dan perlawanan. Ia justru akan bergairah menghadapi tantangan perubahan yang dipandangnya sebagai batu ujian kepemi kepemimpi mpinan nannya nya (Maxwel (Maxwell, l, 1995). 1995). Pemimp Pemimpin in peruba perubahan han juga juga harus harus visioner karena ia harus sanggup melihat cukup jauh ke depan ke arah mana kapal organisasi harus bergerak. Kotter (1990) menyebutkan bahwa memimp memimpin in peruba perubahan han harus harus dimula dimulaii dengan dengan menetap menetapkan kan arah setela setelah h meng mengem emba bang ngka kan n
suat suatu u
visi visi tent tentan ang g
masa masa depa depan, n, dan dan
kemu kemudi dian an
menyatukan langkah orang-orang dengan mengomunikasikan penglihatan nya dan mengilhami mereka untuk mengatasi rintangan-rintangan. Semua itu dilakukan tanpa harus bersikap otoriter. Wawan Susetya 2007, dalam buku Kepemimpinan Jawa mengemuka mengemukakan kan bahawa ada rambu-ramb rambu-rambu u bagi seorang pemimpin dan bisa dikontekstualkan pula kepada guru atau posisi sebagai orang tua yaitu: 1. Mulat (artinya mengetahui). Bagi seorang pemimpin hendaknya ( mulat )
mengetahui keberadaan atau keadaan rakyaknya dari dekat. Terlebih dalam situasi banyak musibah bencana alam. 2. Milolo (artin (artinya ya bombin bombing, g, mem-bo mem-bombo mbong, ng, membes membesark arkan an hati, hati, atau atau memuji memuji). ). Bagi Bagi seoran seorang g pemimp pemimpin in yang yang meliha melihatt rakyat rakyatnya nya terken terkenaa musib musibah, ah, ia harus harus membes membesrka rkan n hati, hati, member memberiny inyaa semang semangat at supaya supaya ban bangk gkit it dari dari duka duka nest nestap apaa agar agar tida tidak k laru larutt dala dalam m kese kesedi diha han n yang yang dihadapinya. 3.
Miluta
(art (artin inya ya
bimb bimban ang, g,
memb membim imbi bing ng,,
meng mengar arah ahka kan, n,
atau atau
menunj menunjukk ukkan an kesalah kesalahann annya) ya).. Seoran Seorang g pemimp pemimpin in sangat sangat ditung ditunggu gu nasihat baiknya oleh rakyat, sehingga berada pada rel yang lurus. 4. Palidarma (artinya memberikan teladan atau contoh). Rambu-rambu pal palid idar arma ma suda sudah h sang sangat at popu popula lar, r, yait yaitu u seba sebaga gaii pemi pemimp mpin in bisa bisa memberikan memberikan teladan sebagaiman sebagaimanaa falsafah falsafah kepemimpin kepemimpinan an Ki hadjar Dewantoro “Ing ngarsa sung tuladha”. 5. Palimarma (artiny (artinyaa member memberika ikan n maaf maaf atau memaafk memaafkan. an. Seoran Seorang g pemimpin yang bijak diharapkan dapat memaafkan kesalahan rakyatnya Hadari Nawawi 1993, dalam buku Kepemimpinan Menurut Islam mengemuka mengemukakan kan bahwa kepemimpin kepemimpinan an selalu berhubungan berhubungan dengan dengan dua belah belah pihak. pihak. Pihak Pihak yang yang pertam pertamaa disebu disebutt pemimp pemimpin in dan pihak pihak lainny lainnyaa adalah orang-orang yang dipimpin. Jumlah pemimpin selalu lebih sedikit daripa daripada da jumlah jumlah orang orang yang yang dipimp dipimpinn innya. ya. Kepemi Kepemimpi mpinan nan merupa merupakan kan gejala social, yang berlangsung sebagai interaksi antar manusia di dalam kelompoknya, baik berupa kelompok besar yang melibatkan orang dengan
21
jumlah yang banyak, maupun kelompok kecil dengan jumlah orang yang sedi sediki kit. t. Kepe Kepemi mimp mpin inan an seba sebaga gaii peri periha hall memi memimp mpin in beri berisi si kegi kegiat atan an menuntun, membimbing, memandu, menunjukkan jalan, mengepalai dan melatih, agar orang-orang yang dipimpin dapat mengerjakan sendiri. Diliha Dilihatt dari dari segi segi ajaran ajaran Islam Islam berarti berarti kepemi kepemimpi mpinan nan merupa merupakan kan kegiatan menuntun, membimbing, memandu dan menunjukkan jalan yang diridhai Allah SWT. Kegiatan itu bermaksud untuk menumbuhkembang kan kemampuan mengerjakannya sendiri di lingkungan orang-orang yang dipimpin, dalam usahanya mencapai ridha Allah SWT selama kehidupan nya di dunia dan di akhirat. Husein Husein Umar Umar (2004: (2004:3131-32) 32),, dalam dalam buku buku Riset Riset sumbe sumberr Daya Daya mengemukakan kan bahwa kepemimpin kepemimpinan an yang Manusia Manusia Dalam Dalam Organisas Organisasii mengemuka efektif tergantung dari landasan manajerial yang kokoh. Menurut Chapman yang dikutip Dale Timple, lima landasan kepemimpinan yang kokoh adalah 1) Cara berkomunikasi, 2) Pemberian motivasi, 3) Kemampuan memimpin, 4) Pengambilan keputusan, 5) kekuasaan yang positif. Selanjutnya seorang pemimpin dapat diketahui melalui ciri-cirinya. Untuk ciri umum menurut Rodger D. Colons seperti yang dikutip Dale Timpe antara lain, kelancaran berba berbahas hasa, a, kemamp kemampuan uan untuk untuk memecah memecahkan kan masala masalah, h, kesada kesadaran ran akan akan kebutuhan kebutuhan,, keluwesan, keluwesan, kecerdasan, kecerdasan, kesediaan kesediaan menerima menerima tanggung tanggung jawab, keterampilan social, kesadaran akan diri dan lingkungan. Untuk Untuk menjal menjalank ankan an peran-p peran-pera eran n sepert sepertii yang yang diuraik diuraikan an diatas diatas,, seoran seorang g pemimp pemimpin in harus harus mempun mempunyai yai sarana sarana,, 1) Kewena Kewenanga ngan n formal formal,, 2)
Pengetahuan dan pengalaman yang dapat ditambah, 3) Ganjaran dan hukum an untuk untuk karyaw karyawan an bawaha bawahanny nnya, a, 4) Komuni Komunikas kasii dan bawaha bawahanny nnya, a, 5) Perintah untuk bawahannya Sugi Sugiya yart rtaa (200 (2009: 9:99 99), ), dala dalam m buku buku Dinam Dinamik ika a Kelomp Kelompok ok dan mengemuka ukakan kan bahwa bahwa Fungsi Fungsi Kepemi Kepemimpi mpinan nan,, menuru menurutt Kepemimpinan mengem Cattel (1957) adalah sebagai berikut 1) Tugas memelihara kelompok, 2) Menj Menjun unju jung ng ting tinggi gi kepu kepuas asan an pera perana nan n dan dan stat status us,, 3) Memi Memili lih h dan dan menjelaskan tujuan, 4) Menemukan dan menjelaskan cara-cara mencapai tujuan. Sedangkan syarat-syarat pemimpin menurut R. Soewardi Prodjosa Poetro (1979) yaitu : mampu mampu memberikan memberikan penjelasan-penje penjelasan-penjelasan lasan kepada kepada bawah bawahann annya ya tentang tentang segala segala sesuatu sesuatu
yang yang berkai berkaitan tan dengan dengan tugas tugas yang
dihada dihadapi pi bersam bersama, a, memaha memahami mi watak watak dari dari orangorang-ora orang ng yang yang ada dalam dalam pengawasannya, selalu menjaga agar (Corps Disiplinair Disiplinair ) dari kelompoknya tetap tetap
terja terjami min, n,
bera berani ni
memp mempert ertan angg ggun ungj gjaw awab abkan kan
semu semuaa
hasi hasill-ha hasi sill
pek pekerj erjaa aan n di bawa bawah h wewe wewena nang ng dan dan tang tanggu gung ng jawa jawab, b, bija bijaks ksan ana, a, dan dan memp mempun unya yaii
pers perspe pekt ktif if masa masa depa depan. n. Seda Sedang ngka kan n menu menuru rutt Ki Haja Hajar r
Dewant Dewantoro oro,, syarat syarat-sy -syarat arat yang yang harus harus dimili dimiliki ki oleh oleh seoran seorang g pemimp pemimpin in mengacu kepada pepatah Jawa yaitu “ Ing ngarso sung tuladha, Ing madya
mangun karsa, Tut wuri handayani” 2. Kerangka Teori
Teori merupakan unsur penelitian yang besar peranannya dalam menjel menjelask askan an fenome fenomena na sosia sosiall atau atau fenome fenomena na alami alami yang yang menjad menjadii pusat pusat penel peneliti itian. an. Kerling Kerlinger er menyat menyataka akan n bahwa bahwa teori teori merup merupaka akan n serang serangkai kaian an
23
asumsi, konsep, konstrak, definisi dan proporsi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematik dengan cara merumuskan hubungan antar konsep (Singarimbun. S, 1992). Peneliti
akan
menggunakan
dua
teor eori
untuk
menjawab
permasalah permasalahan an yang terdapat dalam penelitian ini. Permasalahan Permasalahan pertama yaitu yaitu perana peranan n organi organisas sasii IPNU-I IPNU-IPPN PPNU U dalam dalam mengem mengemban bangka gkan n sikap sikap kepemimpinan siswa di MA Walisongo Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara akan dianalisis dianalisis menggunakan menggunakan teori fungsiona fungsionalisme lisme struktural dari Robert Merton. Permasalahan kedua yaitu bentuk pengkaderan (pelatihan kepemimpinan) yang diberikan IPNU-IPPNU kepada siswa MA Walisongo Pecang Pecangaan aan,, akan akan dianal dianalisi isiss menggu menggunak nakan an teori teori orangorang-ora orang ng terkem terkemuka uka (Great man theories ). 1. Teori Fungsionalisme Struktural Fungsiona Fungsionalisme lisme struktural struktural sering menggunaka menggunakan n konsep konsep sistem ketika membahas struktur atau lembaga sosial. Sistem adalah organisasi dari keselu keseluruh ruhan an bagian bagian-ba -bagia gian n yang yang saling saling tergant tergantung ung.. Sistem Sistem sosia sosiall ialah ialah struktur atau bagian yang saling berhubungan atau posisi-posisi yang saling dihubungkan oleh peranan timbal balik yang diharapkan. Pengaruh Weber dapat juga dilihat dalam batasan Merton tentang birokrasi. Merton (dalam Ritzer, 2004) mengamati beberapa hal berikut di dalam organisasi birokrasi modern antara lain, birokrasi merupakan struktur sosial yang terorganisasi secara secara rasion rasional al dan formal formal,, birokr birokrasi asi melipu meliputi ti suatu suatu pola pola kegiat kegiatan an yang yang memili memiliki ki batas-b batas-batas atas yang yang jelas, jelas, kegiat kegiatan-k an-kegi egiatan atan terseb tersebut ut secara secara ideal ideal
berhu berhubun bungan gan dengan dengan tujuan tujuan-tuj -tujuan uan organi organisas sasi, i, jabatan jabatan-jab -jabata atan n dalam dalam organisasi organisasi diintegrasi diintegrasikan kan ke dalam keseluruhan keseluruhan struktur struktur birokrasi, birokrasi, statusstatusstatus status dalam dalam birokra birokrasi si tersus tersusun un ke ke dalam dalam susun susunan an yang yang bersifat bersifat
hirarkis, hirarkis,
berbagai kewajiban serta hak-hak di dalam birokrasi dibatasi oleh aturanaturan yang terbatas secara terperinci, terperinci, Otoritas pada jabatan, jabatan, bukan bukan pada orang, dan hubungan-hubungan antara orang-orang dibatasi secara formal. Organisasi Organisasi-organ -organisasi isasi yang berskala berskala besar memberikan memberikan ilustrasi ilustrasi tentang tentang model birokrasi yang di uraikan oleh Weber dan Merton. Menurut Talcott Parsons bahwa fungsionalisme struktural dimulai dengan dengan empat empat fungsi fungsi pentin penting g untuk untuk semua semua sistem sistem “tinda “tindakan kan”, ”, terkena terkenall deng dengan an skem skemaa AGIL AGIL.. Pars Parson on yaki yakin n bahw bahwaa ada ada empa empatt fung fungsi si pent pentin ing g diperlukan semua sistem adaptasi (A), goal attainment (G) ( pencapaian tujuan tujuan), ), integr integratio ation n (I) (integ (integras rasi), i), dan latens latensii (L) (pemel (pemeliha iharaan raan pola. pola. Skema AGIL digunakan untuk semua tingkat dalam system teoritis. Parsons memp mempun unya yaii gaga gagasa san n yang yang jelas jelas meng mengen enai ai “tin “tingk gkat atan an”” anal analis isis is soci social al maupun mengenai hubungan antara berbagai tingkatan. Susunan hierarkis dan tingkat integrasi menurut sistem Parsons terjadi dalam dua cara yaitu masi masing ng-m -mas asin ing g ting tingka katt yang yang lebi lebih h renda rendah h meny menyed edia iaka kan n kond kondis isii atau atau kekuatan kekuatan yang diperlukan diperlukan untuk tingkat yang lebih tinggi dan tingkat tingkat yang lebih tinggi mengendalikan tingkat yang berada dibawahnya. Parsons memperhatikan komponen sistem sosial ada persyaratan fungsionalnya yaitu sistem sosial harus terstruktur (ditata) sedemikian rupa sehingga bisa beroperasi dalam hubungan yang harmonis dengan sistem
25
yang lainnya, untuk menjaga kelangsungan hidupnya sistem sosial harus mendapat dukungan yang diperlukan dari sistem yang lain, sistem sosial harus harus mampu mampu memenu memenuhi hi kebutu kebutuhan han para para aktorn aktornya ya dalam dalam propor proporsi si yang yang signifikan, sistem harus mampu melahirkan partisipasi yang memadai dari para anggotanya, anggotanya, sistem sistem sosial sosial harus mampu mengendali mengendalikan kan perilaku perilaku yang berpotensi mengganggu, bila konflik akan menimbulkan kekacauan harus dikendalikan dan untuk kelangsungan hidupnya sistem sosial memerlukan bahasa. Struktur dimaknai sebagai sebuah perangkat yang diharapkan dan dapa dapatt dini dinikm kmat atii oleh oleh indi indivi vidu du sela selaku ku akto aktorr atau atau suatu suatu lemb lembag agaa yang yang ber berke kedu dudu duka kan n di dalam dalam masy masyar arak akat at.. Berd Berdas asar arka kan n hal hal ters terseb ebut ut,, maka maka kait kaitan anny nyaa
deng dengan an lemb lembag agaa
orga organi nisa sasi si IPNU IPNU-I -IPP PPNU NU,,
dimaksud
adalah
dari
men mengem gembang bangka kan n
harapa apan sika sikap p
dan
siswa
peri perila laku ku
atau yang yang
pelajar sesua esuaii
hara harapa pan n
yang yang
untuk
dapat
denga engan n
paham aham
Ahlussunnah Wal Jamaah (Nahdlatul Ulama). Melihat sikap dan perilaku generasi muda saat ini yang kurang peduli terhadap lingkungan pendidikan terutama pendidikan keagamaan, maka diperlukan suatu peranan dari semua pihak yang nantinya dapat merubah kondisi pelajar atau siswa menjadi lebih baik. Salah satu dari struktur tersebut yang dapat menjadi harapan bagi siswa untuk dapat mengembangkan sikap kepemimpinannya adalah melalui organisasi IPNU-IPPNU di sekolah. IPNU-IP IPNU-IPPNU PNU sebaga sebagaii Badan Badan Otonom Otonom Nahdla Nahdlatul tul Ulama’ Ulama’ yang yang merupakan wadah kaderisasi pelajar NU sekaligus menjadi ujung tombak
bagi perjuangan NU. IPNU-IPPNU dituntut untuk senantiasa meningkatkan dan mengembangkan peran dan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan dan program NU, yang berkaitan dengan kelompok, masyarakat, pelajar, santri, mahasiswa sebagai basis keanggotaan IPNU-IPPNU. Sebagai Sebagai lembaga lembaga organisasi organisasi masyarakat masyarakat (ormas), (ormas),
IPNU-IPPNU IPNU-IPPNU
memiliki peran dan fungsi bagi masyarakat khususnya siswa. Sesuai dengan yang yang diun diungk gkap apak akan an Goff Goffma man n yang yang meli meliha hatt lemb lembag agaa dari dari berb berbag agai ai perspektif. Goffman melihat lembaga dari sudut efisiensi, tututannya, dan status, nilai-nilai moral, dan perannya (Ritzer,2004). Fungsi IPNU-IPPNU yait yaitu u 1) Wa Wada dah h perj perjua uang ngan an para para pela pelaja jarr NU dala dalam m pend pendid idik ikan an dan dan kepelaj kepelajara aran.2 n.2). ). Wadah Wadah pengka pengkader deran an pelajar pelajar NU untuk untuk memper mempersia siapka pkan n kede keder-k r-kad ader er bang bangsa sa dan dan kepe kepemi mimp mpin inan an Nahd Nahdla latu tull Ulam Ulama’. a’. 3) Wa Wada dah h penguatan pelajar NU dalam melaksanakan dan mengembangkan Islam ala Ahlussunnah wal jama’ah untuk melanjutkan semangat, jiwa dan nilai-nilai nahdliyah. 4) Wadah komunikasi pelajar NU untuk memperkokoh ukhuwah Terkai aitt deng dengan an hal hal nahdliy nahdliyah, ah, islamiy islamiyah, ah, insaniya insaniyah h , dan wathoniyah. Terk tersebut, tersebut, sebagai sebagai organisasi organisasi pelajar IPNU-IPPNU IPNU-IPPNU sangat berperan berperan dalam proses pengembangan sikap kepemimpinan di kalangan siswa. 2. Teori orang-orang terkemuka ( Great man theories) Kelompok teori orang-orang terkemuka disusun berdasarkan cara induktif dengan mempelajari sifat-sifat yang menonjol dari pimpinan atas atas kebe keberh rhas asil ilan an tuga tugass yang yang dija dijala lank nkan an teru teruta tama ma kema kemamp mpua uan n untu untuk k memi memimp mpin in..
Dias Diasum umsi sika kan n
bahw bahwaa
27
pemi pemimp mpin in-pe -pemi mimp mpin in
yang yang berh berhas asil il
Madrasah MadrasahOSIS Aliyah Walisongo
Perilaku
Sikap Kepemimpinan Kegiatan Ekstra Eks tra Kurikuler MA Walisongo Kedisiplinan U Komisariat MA Walisongo
PRAMUKA PMR
Tanggung Jawab
memainkan peranan dengan memiliki sifat-sitat unik dan kualitasnya adalah superior. Teori ini juga disebut teori serba sifat (Sugiyarta, 2009:107)
C. Kerangka Berpikir
Kerangka teoritis adalah kerangka berfikir yang bersifat teoritis atau konsep konseptua tuall mengen mengenai ai masalah masalah yang yang kita kita teliti. teliti. Kerang Kerangka ka berpik berpikir ir tersebu tersebutt menggambarkan hubungan antara konsep-konsep atau variable-variable yang akan diteliti. Skema kerangka berfikir pada penelitian ini adalah :
Dari kerangka berfikir diatas dapat dijelaskaan bahwa keberadaan Organisasi Organisasi IPNU-IPPNU IPNU-IPPNU di MA Walisongo Walisongo Pecangaan Pecangaan mempunyai mempunyai peranan dalam pengembangan sikap kepemimpinan siswa. Hal ini dapat dilihat dari siswa yang mengikuti kegiatan organisasi IPNU-IPPNU yang menjadi kegiatan
ekstrakurikuler wajib terutama bagi kelas X, akan menjadi titik awal proses pengkadera pengkaderan n di sekolah. sekolah. Sehingga nantinya siswa mempunyai mempunyai bekal dalam mengikuti mengikuti kegiatan-kegiatan kegiatan-kegiatan keorganisasian keorganisasian lainnya . Penulis Penulis dalam hal ini ingi ingin n meng mengan anali alisi siss baga bagaim iman anaa peran peranan an orga organi nisa sasi si IPNU IPNU-IP -IPPN PNU U dala dalam m mengembangkan sikap kepemimpinan siswa di MA Walisongo Pecangaan.
K. METODE PENELITIAN
1. Dasar Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kual kualit itat atif if..
Menu Menuru rutt
Bogd Bogdan an dan dan
Tayl Taylor or (dal (dalam am Mole Moleon ong, g, 2006 2006:4 :4))
mengemukak mengemukakan an bahwa metode kualitatif kualitatif ini digunakan digunakan sebagai prosedur prosedur penelitian penelitian yang menghasilk menghasilkan an data deskriptif berupa kata-kata kata-kata tertulis tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Penggunaan metode penel peneliti itian an ini disesu disesuaik aikan an dengan dengan tujuan tujuan pokok pokok peneli penelitia tian, n, yaitu yaitu untuk untuk mendeskripsikan peranan organisasi IPNU-IPPNU dalam mengembangkan sikap kepemimpinan siswa. 2. Lokasi Penelitian Lokasi adalah tempat dimana berlangsungnya fenomena yang akan diteliti. Pada penelitian ini lokasi yang dipilih sebagai tempat penelitian adalah MA Walisongo Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara. Tempat ini dipilih dipilih karena MA Walisongo Walisongo merupakan merupakan sekolah sekolah yang berada berada di bawah Lembag Lembagaa Pendid Pendidika ikan n Ma’arif Ma’arif Nahdla Nahdlatul tul Ulama Ulama (LP Ma’arif Ma’arif NU) yang yang memasukkan IPNU-IPPNU sebagai ekstra kurikuler wajib.
29
3. Fokus Penelitian Menurut Moleong (2006:116) tidak ada satupun penelitian yang dapat dilakukan tanpa adanya fokus yang diteliti. Penelitian ini difokuskan pad padaa peran peranan an orga organi nisa sasi si IPNU IPNU-IP -IPPN PNU U dala dalam m meng mengem emba bang ngka kan n sika sikap p kepemimpinan siswa MA Walisongo dan bagaimana bentuk pengkaderan atau pelatihan kepemimpinan yang diberikan kepada siswa MA Walisongo. 4. Subjek Penelitian Menurut Moleong (dalam Basrowi dkk, 2008:188) mengemukakan bahwa subjek penelitian merupakan orang dalam latar penelitian. Dalam hal ini subjek penelitiannya adalah siswa MA Walisongo Pecangaan, khususnya siswa yang mengikuti kegiatan organisasi IPNU-IPPNU. 5. Sumber Data a. Data Primer Data Data primer primer adalah adalah data data yang yang dipero diperoleh leh secara secara langsu langsung ng melalui melalui pengamatan pengamatan dan wawancara wawancara (Sugiyono (Sugiyono,, 2008:51). 2008:51). Disini peneliti peneliti akan melakukan wawancara dengan informan untuk menggali keterangan tentang tentang peranan peranan organisasi organisasi IPNU-IPPNU IPNU-IPPNU dalam mengembang mengembangkan kan sikap kepemimpinan siswa. Info Inform rman an
adal adalah ah
indi indiv vidu idu-ind -indiv ivid idu u
tert terten entu tu
yang yang
diwawancarai diwawancarai untuk keperluan keperluan informasi. informasi. Informan adalah orang yang dapat memberikan informasi atau keterangan atau data yang diperlukan oleh peneliti. Informan ini dipilih dari beberapa orang yang betul-betul dapat dipercaya dan mengetahui mengetahui objek yang diteliti (Koentjaran (Koentjaraningrat ingrat,,
1993:130). Sebagai informan kunci dalam penelitian ini adalah siswa MA Walisongo Pecangaan, sedangkan informan lainnya dalam penelitian ini ini adal adalah ah waka wakase sek k kesi kesisw swaan aan,, guru guru MA Wa Wali liso song ngo o dan dan Pemb Pembin inaa organisasi IPNU-IPPNU Komisariatt MA Walisongo Pecangaan. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data tambahan yang berupa informasi untuk melengkapi data primer. Data sekunder dalam penelitian ini berupa sumber tertulis, foto, dan arsip atau dokumen. Sela Selain in dari dari info inform rman an,, data data dala dalam m pene peneli liti tian an ini ini juga juga dipero diperoleh leh dari dari sumbe sumberr tertuli tertuliss yaitu yaitu dari dari buku-b buku-buk uku u atau atau literat literatur ur yang yang berkaitan dengan judul dan tema dari penelitian ini. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa gambar foto. Foto banyak digunakan sebagai alat untuk keperluan penelitian kualitatif karena dapat dipakai dalam berbagai keperluan. Foto yang dimanfaatkan dalam penelitian kualitatif ada dua kategori yaitu foto yang dihasilkan oleh orang lain atau foto yang dihasilkan oleh peneliti sendiri. Foto banyak digu diguna naka kan n bers bersam ama-s a-sam amaa deng dengan an peng pengam amat atan an sert sertaa saatsaat-sa saat at suatu suatu peristiwa yang bernilai sejarah, sosial, ritual dan kultural. Foto yang digunakan dalam penelitian ini adalah foto pribadi yang dihasilkan oleh peneliti sendiri pada saat proses observasi dan kegiatan penel peneliti itian an atau atau saat saat wawanc wawancara ara berlan berlangsu gsung. ng. Foto-fo Foto-foto to yang yang diambi diambill merupakan merupakan dokumen pribadi. Dokumentasi Dokumentasi pribadi pribadi adalah catatan atau
31
karang karangan an seseor seseorang ang secara secara tertuli tertuliss tentan tentang g tindak tindakan, an, pengal pengalama aman n dan kepercayaannya (Moleong, 2006 : 217). Dalam penelitian ini, pengambilan foto dilakukan pada saat observasi dan wawancara. Obyek yang diambil antara lain suasana suasana atau kondisi kondisi lingkungan lingkungan MA Walisongo Walisongo dan kegiatan kegiatan IPNU-IPPNU di MA Walisongo. 6. Teknik Pengumpulan data a. Wawancara Metode wawancara atau metode interview, mencakup cara yang dipergunakan dipergunakan kalau seseorang, seseorang, untuk tujuan tujuan suatu tugas tertentu, tertentu, mencoba mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari seorang repond reponden, en, dengan dengan bercak bercakap-c ap-caka akap p berhad berhadapa apan n muka muka dengan dengan orang orang itu (Koentjaraningrat, 1993:129) Menu Menuru rutt
Fais Faisal al
(200 (2005: 5:52 52))
wawa wawanc ncar araa
yait yaitu u
meto metode de
pengumpu pengumpulan lan data dengan dengan mengajukan mengajukan pertanyaan secara lisan. Dalam wawancara alat pengumpul datanya disebut pedoman wawancara. Suatu pedoman wawancara harus benar-benar dimengerti oleh pengumpul data. Dala Dalam m
peng pengum umpu pula lan n
data data,,
pene peneli liti ti
meng menggu guna naka kan n
wawa wawanc ncar araa seca secara ra terb terbuk ukaa dan dan wawa wawanc ncar araa seca secara ra tert tertut utup up untu untuk k memperoleh data yang valid dalam penelitian. b. Observasi Metode Metode observ observasi asi yang yang diguna digunakan kan dalam dalam peneli penelitia tian n ini yaitu observasi langsung, dimana peneliti mengadakan pengamatan secara langsung terhadap subyek yang diteliti dalam kurun waktu yang cukup
lama lama.. Obse Observ rvas asii dapa dapatt dila dilaku kuka kan n mela melalu luii peng pengli liha hata tan, n, penc penciu iuma man, n, pendengar pendengaran, an, peraba, peraba, dan dan pengec pengecap. ap. Observasi Observasi menurut menurut Arikunto Arikunto (2006 : 156) 156) dise disebu butt pula pula deng dengan an peng pengam amata atan, n, meli melipu puti ti kegi kegiat atan an pemu pemuata atan n perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Peneli Peneliti ti akan akan terjun terjun langsu langsung ng ke lokasi lokasi peneli penelitia tian n untuk untuk melakukan pengamatan dan pencatatan data secara sistematik pada objek penelitian dengan melihat instrumen sebagai pedoman pengamatan yang ditujukan kepada siswa dan guru MA Walisongo. Selain itu juga peneliti menggu menggunak nakan an metode metode observ observasi asi non-pa non-partis rtisipa ipasi, si, dimana dimana penelit penelitii tidak tidak terl terlib ibat at seca secara ra lang langsu sung ng dala dalam m kegi kegiat atan an yang yang IPNU IPNU-I -IPP PPNU NU MA Walisongo Pecangaan. Dalam Dalam peneli penelitian tian ini, ini, peneli peneliti ti akan akan melaku melakukan kan observ observasi asi seca secara ra
mend mendal alam am
tent tentan ang g
pera peran n
orga organi nisa sasi si
IPNU IPNU-I -IPP PPNU NU
dala dalam m
mengembangkan sikap kepemimpinan siswa di MA Walisongo. Dan yang menjadi indicator dalam penelitian ini yaitu peran organisasi IPNU-IPPNU dan sikap kepemimpinan. c. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2006:236). Dala Dalam m pene peneli liti tian an ini, ini, pene peneli liti ti akan akan meng mengam ambi bill atau atau mengutip dokumen yang berhubungan dengan dengan organisasi IPNUIPPN IPPNU, U, sehi sehing ngga ga data data ters terseb ebut ut dapa dapatt digu diguna naka kan n untu untuk k mend menduk ukun ung g
33
kelengkapan data yang ada pada peneliti. 7. Metode Analisis Data Analisis data adalah proses mencari dan menyususn secara sistematis sistematis data yang diperoleh diperoleh dari hasil wawancara, wawancara, catatan di lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2008:88). Menurut Miles dan Huberman (1992:20) tahap analisis data adalah sebagai berikut : 1. Pengumpulan data Peneliti mencatat semua data secara objektif dan apa adanya sesuai dengan hasil observasi dan wawancara di lapangan. 2. Reduksi Data Reduksi data yaitu memilih hal-hal pokok yang sesuai dengan fokus fokus peneli peneliti. ti. Reduks Reduksii data data merupa merupakan kan suatu suatu bentuk bentuk analis analisis is yang yang meng menggo golo long ngka kan, n, meng mengara arahk hkan an,, memb membua uang ng yang yang tida tidak k perl perlu u dan dan mengorgan mengorganisasik isasikan an data-data data-data yang direduksi direduksi memberikan memberikan gambaran gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan dan mempermudah peneliti untuk mencari sewaktu-waktu diperlukan. 3. Penyajian Data Penyaj Penyajian ian data data adalah adalah sekump sekumpula ulan n inform informasi asi tersusu tersusun n yang yang
Koleksi data
Reduksi data
Display data
memb member erik ikan an kemu kemung ngki kina nan n adan adanya yapena penari rika kan n pen penga gamb mbil ilan an
tind tindak akan an..
kesi kesimp mpul ulan an
dan dan
Peny Penyaj ajia ian ndata data meru merupa paka kan n anal analis isis is dala dalam m
ben bentu tuk k matr matrik ik,, netw networ ork, k, cart cart atau atau graf grafis is sehi sehing ngga ga pene peneli liti ti dapa dapatt menguasai data. 4. Pengambilan kesimpulan atau verifikasi Pene Peneli liti ti beru berusa saha ha menc mencar arii pola pola,, mode model, l, tema tema,, hubu hubung ngan an,, persamaan, hal-hal yang sering muncul, hipotesis dan sebagainya. Jadi dari data tersebut tersebut peneliti peneliti mencoba mencoba mengambil mengambil kesimpulan kesimpulan.. Verifikasi Verifikasi dapat dilakukan dengan keputusan, didasarkan pada reduksi data dan penyajian data yang merupakan jawaban atas masalah yang diangkat dalam penelitian.
Keempatnya dapat digambarkan dalam bagan berikut:
35
Pemaparan kesimpulan
Analisis Analisis Data Model interaktif interaktif dari Miles dan Huberman Huberman (dalam Basrowi dkk, 2008:210) Keem Keempa patt
komp kompon onen en ters terseb ebut ut sali saling ng inte intera rakt ktif if yakn yaknii
sali saling ng
mempengaruhi dan terkait. Peneliti memulai kegiatan penelitian dengan mengumpulkan atau mengoleksi data dari lapangan. Kegiatan selanjutnya setelah mengoleksi data yang banyak adalah diadakan reduksi data, selain itu untuk untuk pengum pengumpul pulan an diguna digunakan kan juga juga waktu waktu untuk untuk menyaj menyajika ikan n data. data. Kegiatan mengambil kesimpulan akan dilakukan apabila ketiga komponen sebelumnya sudah dilaksanakan. 8.
Validitas Data Validit Validitas as sangat sangat menduk mendukung ung dalam dalam menent menentuka ukan n hasil hasil akhir akhir penelitian, oleh karena itu diperlukan beberapa teknik untuk memeriksa keabsahan data yaitu dengan menggunakan teknik triangulasi. Menurut Sugiyono (2008:88) triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu.
L. SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI
Penulisan skripsi ini terdiri dari 3 (tiga) bagian yang mencakup 5 (lima)
Bab yang disusun berdasarkan sistematika sebagai berikut: A. Bagian Bagian Penda Pendahu hulua luan n Skripsi Skripsi Bagian pendahuluan skripsi ini terdiri dari Judul, Abstrak, Pengesahan, Motto dan Persembahan, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel (bila ada) dan Daftar Lampiran (bila ada). B. Bagi Bagian an Isi Isi Skr Skrip ipsi si 1. Bab Bab I Pend Pendah ahul ulua uan n Bab Bab pend pendah ahul ulua uan n ini ini terd terdir irii dari dari sub sub bab, bab, yang yang dimu dimula laii
deng dengan an
lata latarr
bela belaka kang ng
pene peneli liti tian an,,
iden identi tifi fika kasi si
dan dan
pem pemba bata tasa san n masa masalah lah,, maks maksud ud dan dan tuju tujuan an pene peneli liti tian an,, manf manfaa aatt penelitian, serta sistematika penulisan. 2. Bab II II Kerangk Kerangkaa Teoriti Teoritik k atau Tela Telaah ah Pustak Pustakaa Dalam Dalam bab ini akan akan diurai diuraikan kan mengen mengenai ai teori-t teori-teor eorii yang diharapkan mampu menjembatani atau mempermudah dalam memperoleh hasil penelitian. 3. Bab Bab III III Meto Metode de Pen Penel elit itia ian n Dala Dalam m bab bab ini ini pene peneli liti ti akan akan menj menjela elask skan an tenta tentang ng metode metode yang yang diguna digunakan kan melipu meliputi ti metode metode pendek pendekatan atan peneli penelitian tian,, metode pengolahan data, dan metode analisis data 4. Bab IV Hasil Hasil Pene Penelit litian ian dan dan Pemba Pembahas hasan an Beris erisii
tent tentan ang g
hasi hasill
penel enelit itia ian n
yan yang
meli melip puti uti
gambar gambaran an umum umum IPNU-IP IPNU-IPPNU PNU Komisa Komisaria riatt MA Waliso Walisongo ngo dan pemba pembahas hasan an mengen mengenai ai Peran Peran Organi Organisas sasii IPNU-I IPNU-IPPN PPNU U dalam dalam
37
Mengembangkan Sikap Kepemimpinan Siswa. 5. Bab V Pe Penutup Bab penutu penutup p ini berisi berisikan kan tentan tentang g kesimp kesimpula ulan n dan saran, peneliti akan mencoba menarik sebuah benang merah terhadap permasalahan yang diangkat. C.
Bagi Bagian an Akhi Akhirr Skri Skrips psii Bagi Bagian an akhi akhirr skrip skripsi si terd terdir irii dari dari Daft Daftar ar Pust Pustak akaa dan dan lampiran-lampiran.