“Penerapan Pembelajaran Berbasis Penilaian Portofolio untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Motivasi Belajar Peserta Didik pada Kompetensi Keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola Keuangan Kelas XI Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran Tahun Pelajaran 2018/2019”
Proposal Penelitian Tindakan Kelas
Penyusun : Ratnawati
PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN TAHAP 2 UNIVERSITAS SEBELAS MARET OKTOBER 2018
1
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan Proposal Penelitian Tindakan Kelas ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Kami sangat berharap Proposal Penelitian Tindakan Kelas ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Penerapan Pembelajaran Berbasis Penilaian Portofolio. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam proposal ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun. Semoga proposal penelitian sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan. Surakarta, 30 Oktober 2018
Ratnawati
Peserta PPG Daljab 2
DAFTAR ISI Halaman Judul ........................................... .................................................................. ............................................. ..................................... ...............1 Kata Pengantar .......................................... ................................................................. ............................................. ..................................... ...............1 Daftar Isi .......................................... ................................................................. ............................................. ............................................. .......................... ...1 BAB I
BAB II
Pendahuluan ........................................... ................................................................. ............................................ ........................1 1.1.
Latar Belakang.............................................................. .................................................................................... ...................... 2
1.2.
Identifikasi Masalah.................................................................... ............................................................................ ........ 3
1.3.
Rumusan Masalah......................................................... ............................................................................... ...................... 2
1.4.
Tujuan Penelitian .......................................................... ................................................................................ ...................... 3
1.5.
Manfaat Penelitian ...................................................................... .............................................................................. ........ 3
Kajian Teoritis ................................. ................. ................................. ................................ .................. ... 7 2.1. Teori Belajar yang Mendasari Penilaian Portofolio Port ofolio ....................... .......................7 2.2. Model Pembelajaran Berbasis Penilaian Portofolio ....................... .......................8 2.3.Penilaian Portofolio .......................................... ................................................................. ............................ .....11 2.4. Karakteristik Penilaian Portofolio ........................ ............................................... .........................13 2.5 Kerangka Berfikir. ............................................ ................................................................... ............................ .....16 2.7 Hipotesis Penelitian. ............................................. .................................................................... .........................18
BAB III Metodologi Penelitian ................................. ................. ................................. ...................... ..... 19 3.1 Setting Penelitian......................... Penelitian............................................... ............................................. ............................ .....19 3.2. Subjek Penelitian ......................................... ............................................................... ................................ ..........20 3.3. Sumber Data ............................................. .................................................................... ................................... ............20 3.4. Teknik Pengumpulan Data. ............................................ ......................................................... .............20 3.5. Validasi Data ........................................................ ............................................................................... .........................22 3.6. Analisis Data ............................................ ................................................................... ................................... ............23 3.7. Pengecekan Keabsahan Data. ............................................ ...................................................... ..........29 3.9 Prosedur Penelitian. .......................................... ................................................................. ............................ .....32
................................................................... ............................................. ................................... .............41 Daftar Pustaka ............................................
3
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian
Pembelajaran Otomatisasi dan Tata Kelola Keuangan pada Kelas XI semester 2 (Dua) di SMK sesuai dengan Kompetensi Dasar pada Spektrum Kurikulum 2013 revisi 2017 mencakup salah satu Kompetensi Dasar yaitu Menerapkan serta Mendokumentasikan Bukti-Bukti Penggunaan Anggaran. Kompetensi Keahlian ini merupakan salah satu kompetensi keahlian yang wajib ditempuh peserta didik Program Keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran. Kompetensi dasar ini menuntut peserta didik untuk mampu mendokumentasikan bukti-bukti penggunaan anggaran atau bukti bukti transaksi yang terkait dengan penggunaan anggaran. Selama proses pembelajaran peserta didik mengalami kesulitan dalam hal mengidentifikasi dan mencatat transaksi ke dalam bukti-bukti transaksi yang ada. Hal ini dikarenakan beberapa bukti transaksi masih asing dan belum banyak diketahui oleh peserta didik, baik dalam hal penggunaannya maupun pengisian bukti transaksi itu sendiri. Selaim itu it u selama proses pembelajaran p embelajaran peserta didik cenderung pasif dan kurang ada ada interaksi Untuk memaksimalkan hasil belajar peserta didik dalam Menerapkan Dan
Mendokumentasikan
Bukti-Bukti
Transaksi
diantaranya
perlu
diterapkan sebuah model pembelajaran yang menekankan pada proses berkarya peserta didik, sehingga tahapan - tahapan proses berkarya peserta didik dapat dipantau. Model Pembelajaran Berbasis Portofolio (MPBP)
merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat ditawarkan untuk memperbaiki kondisi tersebut. Model Pembelajaran Berbasis Portofolio menekankan pada pertimbangan kemajuan proses belajar peserta didik yang disusun sehingga peserta didik mampu melihat kemajuan pada setiap karya. Pemantauan kemajuan dilakukan dengan membandingkan hasil karya dari tugas pertama, kedua dan seterusnya sehingga dapat meminimalisir kesalahan yang terjadi dan diharapkan mampu memberikan motivasi kepada peserta didik untuk menghasilkan karya yang lebih baik. Pelaksanaa pembelajarannya yaitu dengan; 1) Adanya kerjasama yang terpadu antara peserta didik dengan peserta didik yang lain atau antara peserta didik dengan guru. 2) Peserta didik dapat memperbaiki hasil karya mereka. 3) Peserta didik berkonsentrasi pada karya individual atau karya kelompok. 4) Peserta didik memahami dan menggunakan kompetensi dasar dan indikator untuk menilai hasil karya mereka. Penilaiannya guru yang cenderung hanya menekankan nilai yang berasal dari hasil karya dalam hal ini dokumentsi bukti-bukti transaksi penggunaan anggaran. Hal ini juga menjadi faktor rendahnya hasil belajar peserta didik dikarenakan guru hanya berpatokan pada hasil belajar dari aspek keterampilannya saja atau dari aspek psikomotorik. Oleh karena itu untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik perlu ditingkatkan dalam aspek kognitif, dan afektif, sehingga pengetahuan dan sikap peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dapat dinilai untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik secara keseluruhan. Penggunaan penilaiaan portofolio dalam penilaiaan hasil belajar dapat dinilai setiap perkembangan peserta
5
didik, baik dari aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Aspek kognitif dapat dinilai dari hasil portofolio peserta didik yang meliputi hasil tes dan kemampuan peserta didik dalam mengumpulkan dan menyusun dokumen portofolionya. Aspek afektif dapat dinilai dari aktivitas peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran peserta didik dikelas. Aspek psikomotorik dapat dinilai dari kemampuan peserta didik dalam keterampilan Menerapkan Dan
Mendokumentasikan
Bukti-Bukti
Transaksi.
Dari
berbagai
permasalahan yang dihadapi, maka perlu adanya upaya perbaikan kualitas hasil belajar peserta didik, sebagai strategi untuk mengatasi permasalahan dalam hal ini perlu dilakukan melalui penelitian tindakan (action research) yang berorientasi pada perbaikan proses pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR)
Untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam menggambar gerak animasi secara tepat maka perlu dilakukan penelitian tindakan kelas, dengan menerapkan salah satu model pembelajaran berbasis portofolio. Adapun fokus permasalahan penelitian ini dibatasi dengan judul: Penerapan Pembelajaran Berbasis Penilaian Portofolio untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Motivasi Belajar Peserta Didik pada Kompetensi Keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola Keuangan Kelas XI Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran Tahun Pelajaran 2018/2019
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan data awal yang diperoleh dari proses pembelajaran sebelumnya diketahui beberapa hal yang mendasari diadakannya penelitian tindakan kelas ini yaitu sebagai berikut: 1.
Pada umumnya kemampuan peserta didik dalam mendeskripsikan bukti-bukti transaksi masih tergolong kurang. Sebagian besar peserta didik kurang mampu dalam mendeskripsikan bukti-bukti transaksi penggunaan anggaran
2.
Peserta didik belum mampu mengidentifikasi transaksi-transaksi penggunaan anggaran untuk kemudian dicatat ke dalam bukti transaksi yang tepat. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar peserta didik dimana peserta didik kurang mampu mengidentifikasi transaksi untuk dicatat ke dalam bukti transaksi yang tepat.
3.
Keaktifan peserta didik selama pembelajaran di kelas masih sangat kurang, hal ini dapat dilihat dari pengamatan selama proses pembelajaran di kelas. Peserta didik kurang memiliki motivasi dalam belajar, sehingga cenderung pasif selama proses belajar
1.3
Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Penerapan Pembelajaran Berbasis Penilaian Portofolio untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Motivasi Belajar Peserta didik Pada Kompetensi Keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola Keuangan Kelas XI Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran Tahun Pelajaran 2018/2019?
7
2. Apakah penerapan pembelajaran berbasis penilaian portofolio dapat Meningkatkan Hasil Belajar Belajar Peserta didik Pada Kompetensi Keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola Keuangan Kelas XI Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran Tahun Pelajaran 2018/2019? 3. Apakah penerapan pembelajaran berbasis penilaian portofolio dapat Meningkatkan Motivasi Belajar Belajar Peserta didik Pada Kompetensi Keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola Keuangan Kelas XI Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran Tahun Pelajaran 2018/2019?
1.4
Tujuan Penelitian
1. Mengetahui Penerapan Pembelajaran Berbasis Penilaian Portofolio untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Motivasi Belajar Peserta didik Pada Kompetensi Keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola Keuangan Kelas XI Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran Tahun Pelajaran 2018/2019 2. Mengetahui apakah pembelajaran berbasis penilaian portofolio dapat Meningkatkan Hasil Belajar Belajar Peserta didik Pada Kompetensi Keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola Keuangan Kelas XI Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran Tahun Pelaj aran 2018/2019 3. Mengetahui apakah pembelajaran berbasis penilaian portofolio dapat meningkatkan motivasi Belajar Belajar Peserta didik Pada Kompetensi Keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola Keuangan Kelas XI Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran Tahun Pelaj aran 2018/2019
1.5
Manfaat Penelitian
1.
Guru a.
Guru dapat melibatkan peserta didik lebih aktif selama proses pembelajaran terutama untuk Kompetensi Keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola Keuangan pada Kelas XI Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran.
b.
Guru dapat mencoba menggunakan strategi penilaian alternatif lain di samping yang sering digunakan selama ini untuk dapat meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar untuk Kompetensi Keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola Keuangan pada Kelas XI Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran.
c.
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam memilih dan mengembangkan berbagai model pembelajaran yang sesuai untuk kegiatan belajar mengajar terutama untuk Kompetensi Keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola Keuangan pada Kelas XI Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran
2.
Peserta Didik a.
Peserta didik lebih aktif dan kreatif karena peserta didik dapat terlibat langsung dalam proses pembelajaran dan memecahkan sendiri masalah pembelajaran yang dialaminya.
b.
Peserta didik dalam upaya meningkatkan hasil belajar melalui penilaian portofolio dalam Kompetensi Keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola Keuangan pada Kelas XI Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran.
9
BAB II KAJIAN TEORITIS
2.1. Teori Belajar yang Mendasari Penilaian Portofolio
Dasar pengembangan belajar mengajar dapat dari Model Pembelajaran Berbasis Portofolio adalah teori pembelajaran konstruktivisme, yang pada prinsipnya menggambarkan bahwa si pelajar membentuk atau membangun pengetahuannya melalui interaksi dengan lingkungan. (Fajar, 2002:43). Prinsip yang paling umum dan yang paling esensial yang dapat diturunkan
dari
konstruktivisme,
bahwa
dalam
merancang
suatu
pembelajaran adalah peserta didik memperoleh banyak pengetahuan di luar sekolah (kelas). Pemberian pengalaman belajar yang beragam memberikan kesempatan peserta didik untuk mengelaborasikananya. Dengan demikian, pendidikan dalam hal ini pembelajaran hendaknya memperhatikan hal di atas dan menunjang proses alamiah ini. Menurut
Yanger
dalam
Fajar
(2002:43-44)
penerapan
konstruktivisme dalam pembelajaran, berarti menempatkan peserta didik pada posisi sentral dalam keseluruhan program pembelajaran. Sebagai contoh,isu atau masalah yang muncul digunakan sebagai dasar pembahasan, diskusi, dan investigasi kegiatan di dalam atau di luar kelas. Pembelajaran Berbasis Portofolio sangat memperhatiakan bahkan melakukan hal tersebut dalam proses kegiatan belajar peserta didik. Pembelajaran Berbasis Portofolio dapat juga dikatakan sebgai upaya mendekatkan peserta didik kepada objek yang dibahas. Pengajaran yang
menjadikan materi pelajaran yang dibahas secara langsung dihadapkan kepada peserta didik atau peserta didik secara langsung mencari informasi tentang hal yang dibahas ke alam atau masyarakat s ekitarnya. Pada hakikatnya dengan Pembelajaran Berbasis Portofolio, di samping memperoleh pengalaman atau terlibat secara mental. Pengalaman fisik dalam arti melibatkan peserta didik atau mempertemukan peserta didik dengan objek pembelajaran. Pengalaman mental dalam arti memperhatikan informasi awal yang telah ada pada diri peserta didik, dan memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk menyusun (mengkonstruksi) sendirisendiri informasi yang diperolehnya.
2.2. Model Pembelajaran Berbasis Portofolio
Model Pembelajaran Berbasis Portofolio (MPBP) mengacu pada prinsip dasar pembelajaran antara lain: 1.
Prinsip belajar peserta didik aktif yaitu pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dimana hampir seluruh aktivitas peserta didik dimulai dari perencanaan dikelas, kegiatan dilapangan dan pelaporan.
2.
Kelompok belajar kooperatif yaitu pembelajaran berbasis kerjasama antara peserta didik dan antar komponen – komponen lain, seperti orang tua peserta didik dan lembaga terkait.
3.
Pembelajaran partisipatorik yaitu dalam proses pembelajaran peserta didik melakukan (learning by doing).
4.
Mengajar yang reaktif yaitu mensyaratkan guru yang reaktif agar peserta didik mempunyai motivasi belajar yang tinggi.
11
Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio, selain diupayakan dapat membangkitkan minat belajar peserta didik secara aktif, kreatif, juga dapat mengembangkan pemahaman nilai - nilai kemampuan berpartisipasi secara efektif, serta diiringi suatu sikap tanggung jawab. Menurut Barton & Collins dalam Sumarna S (2004: 25) semua obyek portofolio atau evidence (obyek penilaian) dibedakan menjadi empat macam yaitu: 1.
Hasil karya peserta didik ( artifact ), yaitu hasil kerja peserta didik yang dihasilkan di kelas.
2.
Reproduksi ( reproduction ) yaitu hasil kerja peserta didik yang dikerjakan di luar kelas.
3.
Pengesahan ( attestations ) yaitu pernyataan dan hasil pengamatan yang dilakukan oleh guru atau pihak lainnya tentang peserta didik.
4.
Produksi ( productions ) yaitu hasil kerja peserta didik yang dipersiapkan khusus untuk portofolio. Portofolio dapat dikatakan berfungsi untuk menunjukkan perjalanan
peserta didik, yaitu kemampuan peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Secara sederhana dapat diartikan sebagai bukti-bukti pengalaman belajar peserta didik yang dikumpulkan dalam kurun waktu tertentu. Pembelajaran berbasis portofolio menurut Arnie Fajar (2004: 45) memungkinkan peserta didik untuk: 1.
Berlatih memadukan antara konsep yang diperoleh dari penjelasan guru atau dari buku/bacaan dengan penerapannya dalam kehidupan seharihari.
2.
Peserta didik diberi kesempatan untuk mencari informasi diluar kelas baik dari informasi yang sifatnya benda atau bacaan, penglihatan, maupun pendapat dari pakar.
3.
Membuat alternatif untuk mengatasi objek yang dibahas.
4.
Membuat suatu keputusan (sesuai kemampuannya) yang berkaitan dengan konsep yang telah dipelajarinya dengan mempertimbangkan nilai – nilai yang ada dalam masyarakat.
5.
Merumuskan langkah yang akan dilakukan untuk mengatasi masala h.
Banyak sekali bentuk portofolio yang digunakan menurut Cole, Ryan, & Kick dalam Sumarna S (2004: 47) pada hakikatnya terdapat dua bentuk portofolio yaitu: 1.
Portofolio proses adalah portofolio yang menekankan pada tinjauan perkembangan peserta didik yang diamati dan dinilai dari waktu kewaktu. Pendekatannya lebih menekankan pada bagaimana peserta didik belajar, berkreasi, termasuk mulai dari draft awal, bagaimana proses awal tersebut terjadi dan sepanjang peserta didik itu dinilai.
2.
Portofolio hasil adalah portofolio yang menekankan pada tinjauan hasil terbaik yang telah dilakukan peserta didik, tanpa memperdulikan bagaimana proses mencapai hasil tersebut terjadi. Portofolio jenis ini betujuan untuk mendokumentasikan dan mengkoleksi semua pekerjaan mereka. Portofolio produk memiliki 2 bentuk yakni portofolio dokumentasi dan portofolio tampilan.
13
Penerapan
Model
Pembelajaran
Berbasis
Portofolio
dalam
pembelajaran menurut Sumarna (2004: 79) juga terdapat penilaian portofolio. Hal ini tidak dapat dipisahkan mengingat keduanya saling berhubungan, karena dalam penilaian portofolio peserta didik dituntut untuk menunjukkan kemampuan yang nyata menggambarkan aspek pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotorik). Peserta didik dapat merefleksikan tentang proses berpikir mereka sendiri, memecahkan masalah, atau pengambilan keputusan, dan mengamati pemahaman mereka tentang kompetensi dasar dan indikator yang telah mereka peroleh
2.3. Penilaian Portofolio
Penilaian dalam Bahasa Inggris sering disebut assessment yang berarti penaksiran atau menaksir. Menurut Sumarmo, Utari dan Hasan, Hamid dalam Fajar (2002: 89) asesmen (penilaian belajar) sebagai proses sistemik untuk menentukan hasil belajar peserta didik. Dengan demikian asesmen dapat diartikan sebagai proses pembelajaran yang dilakukan secara sistematis, untuk mengungkapkan kemajuan peserta didik secara individu untuk menentukan pencapaian hasil belajar dalam rangka pencapaian kurikulum. Adapun maksud dari penilaian adalah: 1.
Melacak kemajuan peserta didik (keeping track ), yaitu untuk menelusuri agar proses pembelajaran anak didik tetap sesuai dengan rencana
2.
Mengecek ketercapaian (checking up), yaitu untuk mengecek adakah kelemahan-kelemahan anak didik dalam proses pembelajaran
3.
Mendeteksi kesalahan ( finding out ), yaitu untuk mencari dan menemukan hal-hal yang menyebabkan terjadinya kelemahan dan kesalahan dalam proses pembelajaran.
4.
Menyimpulkan ( summing up), yaitu untuk menyimpulkan apakah anak didik telah mencapai kompetensi yang ditetapkan atau belum. Menurut
Supranata
dan
Hatta
(2004:21)
penilaian
portofolio
merupakan penilaian berbasis kelas terhadap sekumpulan karya peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi selama proses pembelajaran dalam kurun waktu tertentu, digunakan oleh guru dan peserta didik untuk memantau perkembangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik dalam mata pelajaran tertentu. Portofolio Penilaian merupakan pembelajaran praktek (melakukan) dan mempunyai beberapa standar perencanaan yang kuat, yakni mendorong adanya interaksi antar lingkungan terkait seperti interaksi antar peserta didik, guru , dan masyarakat yang saling melengkapi serta menggambarkan belajar peserta didik secara mendalam, yang pada akhirnya dapat membantu peserta didik menjadi sadar untuk meningkatkan dirinya sebagai pembaca dan penulis yang baik. Portofolio bukan objek, melainkan penilaian oleh peserta didik dan guru yang menggambarkan aktivitas dan proses yaitu mendorong peserta didik berdialog, merencanakan tujuan, bekerja sama, memilih, membandingkan, berbagi pengetahuan, mempertimbangkan, merenungi, membuat keputusan dan tidak hanya mempertanggungjawabkan apa yang telah dilakukan tetapi juga menguatkan dengan argumentasi yang tepat (Fajar, 2002: 90).
15
2.4. Karakteristik Penilaian Portofolio
Penilaian Portofolio merupakan pendekatan baru yang akhir-akhir ini sering diperkenalkan para ahli pendidikan untuk dilaksanakan di sekolah selain pendekatan penilaian yang telah digunakan. Secara r asional portofolio digunakan sebagai bahan untuk standarisasi. Penilaian portofolio tidak menggunakan perbandingan peserta didik melalui data kuantitatif seperti melalui tingkatan, peringkat, maupun skor tes. Penilaian portofolio merupakan satu alternatif untuk meningkatkan kemampuan peserta didik melalui evaluasi umpan balik dan penilaian sendiri. Portofolio peserta didik memberikan gambaran secara menyeluruh tentang proses dan pencapaian hasil belajar peserta didik pada kurun waktu tertentu. Portofolio peserta didik dapat berupa rekaman perkembangan belajar dan psikososial anak (development ),
catatan
peserta
didik
dari
awal
sampai
akhir
(comprehensive), atau kumpulan tentang kompetensi yang telah dikuasai anak secara kumulatif. Menurut Barton & Collins dalam Supranta-Hatta (2004 :25-26) semua objek penilaian portofolio (evidence) dibedakan menjadi empat macam yaitu : 1.
Hasil karya peserta didik (artifacts), yaitu hasil kerja peserta didik yang dihasilkan di kelas.
2.
Reproduksi (reproduction) yaitu hasil kerja peserta didik yang dihasilkan di luar kelas.
3.
Pengesahan (attestations) yaitu pernyataan dan hasil pengamatan yang
dilakukan oleh guru atau pihak lainnya tentang peserta didik. 4.
Produksi ( productions) yaitu hasil kerja peserta didik yang dipersiapkan khusus untuk portofolio. Portofolio ini sangat baik untuk sekolah maupun orang tua serata pihak-
pihak lain yang memerlukan informasi secara rinci tentang perkembangan belajar anak dan aspek psikososialnya sehingga mereka dapat memberikan bimbingan. Menurut Barton dan Collins (dalam Surapranata dan Hatta, 2004), terdapat beberapa karakteristik esensial dalam pengembangan berbagai bentuk portofolio antara lain: 1.
Multi sumber Multi sumber artinya portofolio memungkinkan untuk menilai berbagai macam evidence. Multiple sumber antara lain mencakup orang (peryataan dan observasi pesserta didik, guru, program, orang tua, dan anggota masyaraka), evidence yaitu apa saja yang akan dinilai.
2. Authentic Evidence peserta didik haruslah authentic, artinya ditinjau dari konteks maupun fakta harus saling berkaitan sati sama lian. Evidence peserta didik yang dinilai haruslah berkaitan dengan program pembelajaran, kriteria, kegiatan, standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang hendak dicapai. 3.
Dinamis Portofolio bersifat dinamis, artinya portofolio mencakup perkembangan dan perubahan (capturing growth and change ). Salah satu hal yang
17
penting dalam portofolio adalah evidence yang ditambahkan dari waktu ke waktu, tidak hanya sebelum atau sesudah penilaian portofolio dilakukan. Portofolio seharusnya memasukkan evidence peserta didik dari berbagai tahapan. 4.
Eksplisit Portofolio haruslah jelas, artinya semua tujuan pembelajaran berupa kompetensi dasar dan indikator haruslah dinyatakan secara jelas.
5.
Integrasi Portofolio senantiasa berkaitan antar program yang dilakukan peserta didik di kelas dengan kehidupan nyata. Dengan demikian, portofolio tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari sehingga peserta didik tidak jauh dari apa yang mereka alami.
6.
Kepemilikan Penilaian portofolio menekankan pada adanya rasa kepemilikan, yaitu adanya keterkaiatan antara evidence dengan kompetensi dasar dan indikator yang telah ditentukan dalam rangka mencapai standar kompetensi tertentu. Peserta didik harus merasa memiliki semua evidence yang mereka hasilkan. Dengan demikian mereka diharapkan dapat menjaga dengan baik semua evidence tersebut.
7.
Beragam tujuan Portofolio dilaksanakan tidak hanya mengacu pada satu standar kompetensi, kompetensi dasar atau indikator pencapaian hasil belajar. Tetapi juga dapat mengacu pada beberapa standar kompetensi,
kompetensi dasar atau indikator pencapaian hasil belajar. Portofolio juga dapat digunakan melihat keefektifan suatu program pembelajaran.
Penilaian yang akan dilakukan hendaknya dilakukan secara berkala dan berkelanjutan, artinya bahwa penilaian mengukur semua kompetensi dasar, dilakukan pada satu atau lebih kompetensi dasar, hasilnya dianalisis dan ditindaklanjuti melalui program remidial dan pengayaan, mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang diukur melalui pengamatan, kuisioner, atau instrumen lainnya. Penggunaan alat penilaian harus disesuaikan dengan tujuan melakukan penilaian, waktu yang tersedia, sifat tugas yang dilakukan peserta didik, dan materi yang diajarkan.
2.5. Kerangka Berfikir
Keberhasilan pembelajaran sangat ditentukan oleh bagaimana proses pembelajaran berlangsung. Dalam proses pembelajaran terdapat model pembelajaran yang sangat berpengaruh pada keberhasilan pembelajaran tersebut. Untuk itu model pembelajaran sebaiknya dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik agar hasil belajar yang diperoleh maksimal. Berdasarkan pengamatan pada peserta didik kelas XI Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran SMK Nasional Muara Jawa dalam Mendokumentasikan Bukti-Bukti Transaksi belum cukup baik. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal antara lain : 1.
Model dan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru masih konvensional. Metode pembelajaran masih tradisional hanya dengan
19
ceramah sehingga proses belajar mengajar masih sangat monoton. Kegiatan pembelajaran cenderung teacher center dimana guru lebih dominan dalam pembelajaran 2.
Peserta didik cenderung pasif selama pembelajaran. Motivasi belajar Peserta didik juga masih rendah.
Berdasarkan pembelajaran
permasalahan
tersebut
dibutuhkan
yang berfokus pada aktivitas
proses.
sebuah
model
Sebuah model
pembelajaran yang berfokus pada pendekatan proses dan pembelajaran berbasis portofolio. Adanya tahapan – tahapan yang dapat dilalui peserta didik dalam pembelajaran ini diharapkan hasil belajar dan motivasi belajar peserta didik dapat meningkat. Kerangka berpikir penelitian dapat disusun sebagai berikut: Proses Pembelajaran Menerapkan & Mendokumentasikan Bukti-Bukti Transasksi Otomatisasi & Tata Kelola Keuangan Kelas XI OTK Perkantoran SMK Nasional Muara Jawa Input (Kondisi Awal) 1. Peserta didik Hasil Belajar OTK Keuangan yang masih rendah Motivasi Belajar Kurang 2. Guru Menggunakan Metode Konvensional & Media Pembelajaran Konvensional
Model Pembelajaran Berbasis Penilaian Portofolio
Output Hasil Belajar Motivasi Belajar
1. Siklus I (Perencanaan, Pelaksanaan & Observasi, Evaluasi & Analisis, dan Refleksi) 2. Siklus II (Perencanaan, Pelaksanaan & Observasi, Evaluasi & Analisis, dan Refleksi)
2.6. Hipotesis Penelitian
Perumusan Hipotesis Tindakan Berdasarkan kerangka berfikir di atas dapat
dirumuskan
“Penerapan
hipotesis
Pembelajaran
tindakan Berbasis
dalam
penelitian
Penilaian
ini
adalah:
Portofolio
Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Dan Motivasi Belajar Peserta didik Pada Kompetensi Keahlian Otomatisasi Dan Tata Kelola Keuangan Kelas XI Otomatisasi Dan Tata Kelola Perkantoran Tahun Pelajaran 2018/2019”
21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas XI (Sebelas) Kompetensi Keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nasional Muara Jawa. Beralamat di Jl. Moch. Hatta Km III No. 12 Kelurahan Muara Jawa Pesisir Kecamatan Muara Jawa Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari sampai dengan April 2018 Pelaksanaan penelitian dibagi menjadi tiga tahap. Adapun tahap – tahap pelaksanaanya dapat dijelaskan sebagai berikut: a.
Tahap Persiapan. Tahap persiapan meliputi penyusunan instrumen penelitian. Tahap ini dilaksanakan pada awal bulan Januari 2018
b.
Tahap Penelitian. Tahap pengumpulan data penelitian meliputi kegiatan yang berlangsung di lapangan, yaitu pengambilan data dan analisis data. Tahap ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Maret 2018
c.
Tahap Penyelesaian. Tahap penyelesaian meliputi penarikan simpulan dan penyusunan laporan. Tahap ini dilaksanakan pada April 2018.
3.2. Subjek Penelitian
Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah peserta didik kelas XI Otomatisasi Dan Tata Kelola Perkantoran Tahun Pelajaran 2018/2019”
3.3. Sumber Data
Data dalam penelitian tindakan kelas berfungsi sebagai landasan refleksi. Data penelitian dikumpulkan dari berbagai sumber meliputi: 1.
Informan yaitu, Guru mata pelajaran Produktif dan peserta didik Kelas XI Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran SMK Nasional Muara Jawa
2.
Tempat dan peristiwa berlangsungnya aktivitas pembelajaran
3.
Hasil observasi dan wawancara di kelas XI Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran
4.
Arsip atau dokumen kelas XI Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran
. 3.4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini ada beberapa metode yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu dengan metode observasi, angket, tes, dan wawancara, dokumen portofolio peserta didik serta catatan lapangan:
23
1. Wawancara Menurut Denzin dalam Wiriaatmadja (2007: 117) wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan yang dipandang perlu. Metode wawancara digunakan untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan tujuan penelitian, dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung antara peneliti dengan responden yaitu peserta didik dan guru. 2. Catatan Lapangan Catatan lapangan digunakan untuk melengkapi data yang tidak tercatat dalam kegiatan pembelajaran. 3. Metode Observasi Metode observasi adalah salah satu metode dalam pengumpulan data, dimana peneliti mengadakan pengamatan secara langsung terhadap subyek yang diteliti. Metode ini digunakan untuk mengetahui tingkah laku peserta didik maupun guru selama proses pembelajaran berlangsung. Setiap faktor yang diamati dan ingin diteliti disusun dalam satu tabel disertai skala penelitian. 4. Angket Metode angket digunakan untuk mengetahui motivasi peserta didik terhadap
pembelajaran
dengan
pembelajaran
berbasis
penilaian
portofolio ini. Untuk memperoleh data dengan metode angket, sebelumnya angket disusun oleh peneliti kemudian dibagikan kepada peserta didik sebagai responden. Angket disusun berdasarkan unsur-
unsur yang terkait dengan motivasi belajar yang meliputi rasa ingin tahu terhadap konsep yang dijelaskan, terfokusnya perhatian peserta didik terhadap pembelajaran, waktu belajar yang dimiliki peserta didik, usaha peserta didik untuk memahami pelajaran yang diberikan, kreativitas peserta didik dalam membuat portofolio, usaha peserta didik dalam menyelesaikan portofolionya, irama perasaan, eksistensi, dan penampilan peserta didik selama kegiatan pembelajaran berlangsung. 5. Tes Tes digunakan sebagai alat untuk mengetahui hasil belajar peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan pembelajaran berbasis penilaian portofolio. 6. Dokumen Peserta didik Dokumen peserta didik ini berupa kumpulan hasil kerja peserta didik yang berupa portofolio. Dokumen ini diperlukan peneliti dengan asumsi bahwa portofolio peserta didik menunjukkan hasil belajar peserta didik selama pembelajaran.
3.5. Validasi Data
Validasi data adalah bahwa setiap keadaan harus memenuhi pendemonstrasian nilai yang benar, penyediaan dasar agar dapat diterapkan, serta memperbolehkan keputusan luar yang dapat dibuat tentang konsistensi dari prosedurnya (Moleong, 2010:320-321). Teknik pemeriksaan atau pengecakan keabsahan data ada 4 macam, yaitu perpanjangan keikutsertaan, ketekunan atau keajegan pengamatan,
25
triangulasi, dan pemeriksaan sejawat melalui diskusi. Dalam penelitian ini pengecekan datanya menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong, 2010: 330). Terdapat 4 (empat) macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori. Dengan triangulasi peneliti dapat me-recheck temuannya dengan jalan membandingkannya dengan berbagai sumber, metode, atau teori. Untuk itu maka peneliti dapat melakukannya dengan jalan: 1.
Mengajukan berbagai macam variasi pertanyaan
2.
Mengecek dengan berbagai sumber data
3.
Memanfaatkan berbagai metode agar pengecekan kepercayaan dapat dilakukan
3.6. Analisis Data
Analisis menurut Iskandar (2009: 107-108) dilakukan dengan melakukan maupun
telaah
terhadap
fenomena-fenomena
secara
keseluruhan,
terhadap bentuk - bentuk fenomena tersebut serta hubungan
kertekaitan di antara unsur pembentukan fenomena. Bogdan dan Taylor dalam Iskandar (2009: 74) menyatakan analisis data sebagai proses yang mencari usaha secara formal untuk menemukan tema dan ide.
Menurut Bogdan dan Biklen dalam Moleong (2003 : 248) analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting, dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Pelaksanaan analisis data merupakan suatu proses yaitu dimulai sejak pengumpulan data dilakukan dan dikerjakan secara intensif setelah meninggalkan lapangan. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menelaah semua data yang diperoleh melalui observasi, wawancara, dan penilaian portofolio peserta didik. Data yang diperoleh dari observer dikumpulkan dan dilakukan triangulasi data. Analisis data melalui klasifikasi data, penyajian data, dan penilaian keberhasilan tindakan. Klasifikasi
data
yaitu
kegiatan
memilah-memilah
data
dan
mengelompokkan sesuai dengan jenis datanya. Penyajian data merupakan kegiatan menyusun sekumpulan informasi yang diperoleh dari klasifikasi data. Sedangkan menurut Miler dan Huberman (dalam Patilima, 2004:98) analisis kualitatif merupakan “data yang berwujud kata-kata dan bukan rangkaian angka. Data tersebut dikumpulkan dalam aneka macam cara yaitu pengamatan
terlibat,
wawancara,
perekaman,
pencatatan,
dan
pengetikan,
selanjutnya
tetapi
analisis
diproses kualitatif
melalui tetap
menggunakan kata-kata yang biasanya disusun kedalam teks yang diperluas”. Prosedur yang ditempuh untuk analisis data yang digunakan mengacu pada
27
pendapat Miler dan Huberman (dalam Patilima, 2004:98) yaitu reduksi data, penyajian data atau display data dan penarikan kesimpulan. 1.
Reduksi data Proses penyerdehanaan yang dilakukan melalui seleksi, pemfokusan, dan pengabstraksian data mentah menjadi informasi yang bermakna. Tahap ini dilakukan setelah dilakukan semua data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan tes tertulis dalam lembar rekaman data. Rekaman data ini kemudian disusun lebih sistematis ditonjolkan pokok pokok yang penting sehingga lebih tajam tentang hasil pengamatan, juga mempermudah peneliti untuk mencatat kembali.
2.
Penyajian data/ Display data Display data adalah proses penampilan data secara lebih sederhana dalam bentuk paparan naratif, representatif tabulator termasuk dalam format matrik atau representatif grafik dan lain sebagainya. Data yang telah direduksi dan dikelompokkan dalam berbagai pola dideskripsikan.
3.
Penarikan kesimpulan Proses pengambilan intisari dari sajian data yang telah diorganisasi dalam bentuk kalimat/ formula yang singkat dan padat tetapi mengandung pengertian yang luas. Proses ini menghasilkan kesimpulan sementara yang berupa temuan penelitian/ hasil tindakan, yaitu berupa indikator hasil belajar peserta didik yang berkaitan dengan tindakan yang diberikan.
Setelah semua data terkumpul, kemudian data-data tersebut dihitung sebagai berikut : 1. Keberhasilan Tindakan Keberhasilan tindakan dihitung berdasarkan rumus persentase sebagai berikut:
Persentase Keberhasilan =
Skor yang ingin dicapai x100% skor maksimum
( Arikunto, 2002:235-236) Penguasaan tindakan ditentukan pada persentase keberhasilan tindakan yang telah dihitung. Penentuan taraf penguasaan tindakan dapat dilihat pada Tabel 3.2 sebagai berikut : Tabel 3.1. Penentuan Taraf Penguasaan Tindakan Persentase
Nilai
Nilai
Keberhasilan Tindakan
Dengan Angka
Dengan Huruf
91% - 100%
4,00
A
84% - 90%
3,70
A-
77% - 83%
3,30
B+
71% - 76 %
3,00
B
66% - 70%
2,70
B-
61% - 65%
2,30
C+
55% - 60%
2,00
C
41% - 54%
1,00
D
0
E
0-40%
(Sumber : Petunjuk Teknis PPL)
29
Sedangkan untuk mengukur aspek motivasi dan hasil belajar, berikut ini dijabarkan beberapa instrumen dan indikator yang digunakan: 1.
Aspek Motivasi Data motivasi peserta didik berdasarkan angket motivasi belajar peserta didik dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
=
( × 1 ) + ( × 2 ) + ( × 3 ) + ( × 4 ) + ( × 5) ∑ ×
(Arikunto,2002:235-236) Keterangan : X
: Skor motivasi
−
: banyak peserta didik yang memperoleh skor 1-5
Adapun skor motivasi belajar peserta didik digolongkan dengan kriteria sebagai berikut : Skor
Kriteria
1,0 < X ≤ 1,5
sangat kurang
1,5 < X ≤ 2,5
kurang
2,5 < X ≤ 3, 5
cukup
3,5 < X ≤ 4,5
baik
4,5 < X ≤ 5,0
sangat baik
Tabel 3.2 Kriteria Motivasi Belajar Peserta didik (Sumber: Arikunto, 2002:235-236)
2.
Hasil Belajar a.
Tes Tertulis Skor tes tertulis diperoleh dari hasil pre test dan post test peserta didik dalam dua silus pembelajaran, yaitu pre test dan post test pada siklus I dan pre test serta post test pada siklus II.
Nilai rata-rata pre test dan post test dhitung dengan rumus:
=
∑
Keterangan: Z
= skor rata-rata
∑Y
= jumlah skor yang diperoleh seluruh peserta didik
= jumlah peserta didik
(Sumber: Zubaidah, 2005: 20) Peserta didik dinilai tuntas dalam belajarnya jika nilai pre test maupun post test-nya adalah lebih besar atau sama dengan 70 (≥ 70). Adapun prosentase ketuntasan belajarnya dihitung dengan rumus:
% = ℎ ≥7 ℎ ℎ
b.
× 100%
Portofolio Nilai portofolio peserta didik diperoleh dari skor portofolio, yaitu jumlah seluruh nilai dari masing-masing dokumen portofolio peserta didik. Dokumen-dokumen tersebut adalah jurnal belajar, refleksi akhir
31
pembelajaran, pekerjaan rumah, hasil diskusi, dan hasil praktek . Skor portofolio tertinggi adalah 100. Rentangan skor portofolio adalah 0-100. Sedangkan untuk menentukan nilai rata-rata portofolio peserta didik dihitung dengan rumus sebagai berikut:
− =
∑ ℎ
3.7. Pengecekan Keabsahan Data
Menurut Moleong (2005:324) untuk menerapkan keabsahan (trustworthiness) data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Ada empat kriteria yang digunakan, yaitu derajat kepercayaan (transferability),
kebergantungan
(credibility), keteralihan
(dependanbility),
dan
kepastian
(confirmability). Pengecekan keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa cara yaitu: 1. Triangulasi Moleong (2005:330) mendefinisikan triangulasi sebagai “teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain, diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu”. Dengan demikian teknik triangulasi digunaka n untuk membandingkan data yang diperoleh dengan sesuatu yang berada diluar data tersebut. Denzin (dalam Moleong, 2005:330) “membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori”.
Triangulasi sumber digunakan untuk memeriksa keabsahan data dengan membandingkan data yang diperoleh dengan sesuatu diluar data tersebut. Teknik triangulasi yang digunakan adalah membandingkan hasil tes terakhir dengan hasil tes ujian pada pokok bahasan sebelumnya dengan dibantu oleh guru sebagai sumber lain mengenai informasi tentang kemampuan akademik yang dimiliki oleh subjek penelitian. Disamping itu dengan membandingkan hasil pekerjaan peserta didik dengan data wawancara, observasi dan catatan lapangan. Triangulasi metode dilakukan dengan cara mengecek temuan hasil penelitian dengan beberapa teknik pengumpulan data. Triangulasi teori dilakukan dengan membandingkan data yang diperoleh melalui observasi dengan teori terkait. Jadi triangulasi merupakan cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan. Dalam penelitian ini, peneliti melakukannya dengan jalan: mengajukan berbagai macam variasi pertanyaan, mengeceknya dengan berbagai sumber data, memanfaatkan berbagai metode agar pengecekan dapat dilakukan. 2. Pemeriksaan sejawat melalui diskusi Pemeriksaan sejawat merupakan pemeriksaan yang dilakukan dengan jalan mengumpulkan rekan-rekan sejawat, yang memiliki pengetahuan umum yang sama tentang apa yang sedang diteliti, sehingga
33
bersama peneliti dapat me-review persepsi, pandangan dan analisis yang sedang dilakukan. Maleong (2008: 333) menyatakan bahwa teknik pemeriksaan teman sejawat ini mengandung beberapa maksud sebagai salah satu teknik pemeriksaan keabsahan data, yaitu: 3. Membuat agar peneliti tetap mempertahankan sikap terbuka dan kejujuran. 4. Diskusi dengan teman sejawat ini memberikan suatu kesempatan awal yang baik untuk mulai menjajaki dan menguji hipotesis kerja yang muncul dari pemikiran peneliti.
3.8. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan (Action Research) yang dilakukan di kelas atau disebut juga sebagai Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif diri kolektif yang dilakukan oleh peserta – pesertanya dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan praktek pendidikan dan praktek sosial mereka terhadap situasi tempat praktik-praktik tersebut dilakukan. (Carr & Kemmis, dikutip dari Suwarsih Madya, 2006: 26) Penelitian dilaksanakan dengan berkolaborasi bersama guru mata pelajaran produktif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelesaikan permasalahan di kelas yaitu untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam menggambar gerak animasi dengan penggunaan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan tindakan berulang
atau siklus. Pelaksanaan PTK dimulai dari tahap perencanaan, dilanjutkan dengan rangkaian tahap tindakan dan observasi disertai evaluasi terhadap tindakan, dilanjutkan dengan tahap refleksi. Tindakan yang berulang artinya pada sikus I, II, dan berikutnya pada kompetensi menggambar gerak atau antara
diterapkan
tindakan
yang
sama,
yakni
melalui
penerapan
pembelajaran berbasis portofolio. Refleksi untuk tiap siklus tergantung dari fakta dan interpretasi data yang diperoleh atau situasi dan kondisi yang dijumpai pada pembelajaran agar diperoleh hasil yang optimal. Berdasarkan tujuan, penelitian lebih bersifat mendeskripsikan data berdasarkan fakta dan keadaan yang terjadi di sekolah.
3.9. Prosedur Penelitian
Prosedur dan langkah - langkah dalam melaksanakan tindakan penelitian mengikuti model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart dalam Depdikbud (1999: 21) yang berupa model spiral. Kemmis menggunakan sistem spiral refleksi diri yang dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan, refleksi, dan perencanaan kembali yang merupakan dasar untuk suatu perencanaan pemecahan masalah. Model Spiral “Apabila peneliti menilai adanya kesalahan atau kekurangan siklus I dapat memperbaiki atau memodifikasi dengan mengembangkannya dalam spiral keperencanaan langkah tindakan kedua”. Bila pada siklus II terdapat kekurangan dan kesalahan lagi maka dilakukan siklus III dan seterusnya. Siklus spiral baru berhenti apabila tindakan yang dilakukan oleh penguji sudah diakukan dengan baik. Bagi peneliti pengamatan atau observasi
35
dihentikan apabila data yang dikumpulkan untuk penelitian sudah jenuh, atau kondisi kelas sudah stabil. (Rochiati W, 2005: 63). Berikut ini adalah alur Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan ( Planning ), tindakan, pengamatan ( Action), dan refleksi ( Reflection):
Permasalahan
Perencanaan tindakan I
Pelaksanaan tindakan I
Siklus I
Refleksi I
Permasalahan baru hasil refleksi
Perencanaan tindakan II
Refleksi II
Siklus II
Apabila permasalahan belum terselesaikan
Dilanjutkan ke siklus berikutnya
Gambar 3.1: Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Sumber: Suhardjono, 2008: 16)
Pengamatan/ pengumpulan data I
Pelaksanaan tindakan II
Pengamatan/ pengumpulan data II
3.10. Tahap-Tahap Penelitian
Adapun tahap-tahap dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Kegiatan Pra Penelitian
Pada kegiatan pra penelitian ini yang dilakukan adalah : a. Melaksanakan observasi awal di SMK Nasional Muara Jawa. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui tentang permasalahan yang dihadapi dalam Kompetensi Keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola Keuangandan upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut. b. Menyelesaikan perijinan penelitian untuk disampaikan kepada Kepala SMK Nasional Muara Jawa. c. Peneliti menyusun instrumen penelitian berupa lembar observasi, pedoman wawancara,
angket, lembar
jurnal
belajar,
catatan
lapangan, tes untuk peserta didik, dan rencana pembelajaran.
2. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini direncanakan dalam 2 siklus, masing-masing siklus terdiri atas 4 tahap, yaitu: perencanaan ( planning), pelaksanaan tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection). a.
Siklus I
Pelaksanaan siklus I terdiri atas empat (4) tahapan yaitu : 1)
Tahap Perencanaan Tindakan ( Planning)
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut:
37
Sebelum penelitian dilakukan perlu dilakukan berbagai persiapan sehingga semua komponen yang direncanakan pada pembelajaran berbasis
penilaian
portofolio
untuk
Kompetensi
Keahlian
Otomatisasi dan Tata Kelola Keuangan ini dapat dikelola dengan baik.. Beberapa langkah persiapan yang perlu ditempuh antara lain: a)
Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang berisikan langkah-langkah yang dilakuakan guru serta aktivitas peserta didik dalam pembelajaran.
b)
Membuat hand out portofolio yang akan dibagikan kepada peserta didik untuk memperkenalkan portofolio kepada peserta didik.
c)
Menyiapakan contoh portofolio yang akan ditunjukkan kepada peserta didik dengan tujuan peserta didik mempunyai gambaran tentang portofolio yang akan mereka buat.
d)
Membuat lembar jurnal belajar peserta didik dan lembar refleksi akhir pembelajaran.
e)
Mempersiapkan cara merekam dan menganalisis data selama proses tindakan dilakukan yaitu dengan mempersipkan instrumen yang digunakan dalam penelitian.
f)
Menyiapkan angket yang akan dibagikan kepada peserta didik, untuk mengetahui motivasi peserta didik terhadap Pembelajaran Berbasis Penilaian Portofolio.
g)
Menyusun soal-soal tes untuk peserta didik, baik soal pre test maupun soal post test .
h)
Menyiapkan soal-soal diskusi, bahan untuk kegiatan praktek serta soal pekerjaan rumah.
i)
Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
j)
Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas peserta didik selama mengikuti pembelajaran.
k)
Menyiapkan format catatan lapangan.
2) Tahap Pelaksanaan Tindakan ( Action)
Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah : a)
Guru memperkenalkan pada peserta didik mengenai pembelajaran berbasis portofolio dan memberikan penjelasan kepada peserta didik mengenai prosedur yang terkait dengan pembelajaran berbasis portofolio.
b)
Guru peneliti membagikan handout portofolio kepada peserta didik dan menjelaskan portofolio yang harus dibuat peserta didik selama proses pembelajaran Otomatisasi dan Tata Kelola Keuangan.
c)
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan menggunakan pembelajaran. Guru memberikan pretest kepada peserta didik untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik
39
tentang materi yang akan diberikan dengan Pembelajaran Berbasis Penilaian Portofolio. d)
Mengelompokkan peserta didik menjadi 5 kelompok, dimana setiap kelompok terdiri atas 6-7 peserta didik (sesuai dengan jumlah peserta didik).
e)
Guru
memberikan
tugas
untuk
setiap
kelompok
untuk
dari
setiap
kelompok
untuk
didiskusikan bersama. f)
Guru
meminta
perwakilan
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. g)
Guru memberikan kesempatan pada setiap peserta didik untuk mengajukan pertanyaan, sanggahan, ataupun saran terhadap kelompok yang sedang mempresentasika hasil diskusinya.
h)
Setiap kelompok mengerjakan tugas yang diberikan guru dan memuat tugas tersebut dalam portofolio masing-masing.
i)
Guru meminta peserta didik untuk menyimpan semua hasil kerja ke dalam portofolio, untuk kemudian dikumpulkan pada akhir siklus pembelajaran.
3) Tahap Pengamatan (Observation )
Observasi atau pengamatan dilakukan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Pengamatan dilakukan dengan tujuan untuk mengamati kegiatan peserta didik maupun guru selama pembelajaran berlangsung. Pengamatan dilaksanakan oleh guru mata pelajaran dan
seorang observer pembantu. Hasil pengamatan oleh para observer dicatat dalam lembar observasi dan format catatan lapangan.
4) Tahap Refleksi (Reflection)
Setelah siklus I selesai, data-data yang diperoleh diolah kemudian peneliti bersama guru mata diklat melakukan diskusi untuk membahas pelaksanaan tindakan. Tindakan yang telah berhasil dalam siklus ini dipertahankan, sedangkan tindakan yang belum terlaksana dilakukan pada siklus selanjutnya atau siklus II. Pada tahap ini refleksi dilaksanakan untuk mengetahui apakah pelaksanaan pembelajaran mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik.
b. Siklus II
Pelaksanaan siklus II terdiri atas empat (4) tahapan yaitu : 1) Tahap Perencanaan Tindakan ( Planning)
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut: a.
Menyusun rencana pembelajaran.
b.
Membuat handout portofolio siklus II.
c.
Mempersiapkan tes untuk peserta didik.
d.
Menyiapkan soal studi kasus, bahan untuk kegiatan praktek serta soal pekerjaan rumah.
e.
Mempersiapkan instrumen-instrumen penelitian yaitu angket, pedoman wawancara, lembar observasi, dan format catatan lapangan.
41
f.
Mengelompokkan peserta didik secara heterogen berdasarkan peringkat peserta didik.
2)
Tahap Pelaksanaan Tindakan ( Action)
Pelaksanaan tindakan merupakan penerapan pembelajaran dan pelaksanaan
evaluasi
seperti
yang
direncanakan.
Kekurangan-
kekurangan dalam pelaksanaan pada siklus I diperbaiki pada siklus II. Adapun kegiatan dalam tahap ini adalah sebagai berikut: a)
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan menggunakan pembelajaran. Guru memberikan pretest kepada peserta didik untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik tentang materi yang akan diberikan dengan Pembelajaran Berbasis Penilaian Portofolio.
b)
Mengelompokkan peserta didik menjadi 6 kelompok, dimana setiap kelompok terdiri atas 5-6 peserta didik (sesuai dengan jumlah peserta didik) dan menerapkan diskusi dengan pemecahan studi kasus.
c)
Guru memberikan bahan diskusi berupa studi kasus untuk dikerjakan oleh peserta didik dalam kelompok.
d)
Guru membimbing peserta didik dalam menerapkan diskusi.
e)
Guru meminta perwakilan setiap kelompok mempresentasikan jawabannya di depan kelas, sedangkan peserta didik dari kelompok lain menanggapi.
f)
Guru memberikan kesimpulan dari hasil diskusi peserta didik.
g)
Guru meminta peserta didik untuk menyimpan semua hasil diskusi ke dalam portofolio, untuk kemudian dikumpulkan pada akhir siklus pembelajaran.
3)
Tahap Pengamatan (Observation )
Pengamatan dilakukan dengan tujuan untuk mengamati kegiatan guru maupun peserta didik selama kegiatan pembelajaran untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran tersebut sudah sesuai. Pengamatan kelebihan
juga digunakan untuk melihat kekurangan maupun pelaksanaan pembelajaran portofolio pada siklus II dan
membandingkan dengan pelaksanaan pada siklus I. Hasil pengamatan dicatat dalam lembar observasi dan format catatan lapangan.
4) Tahap Refleksi (Reflection)
Setelah siklus II selesai, data yang diperoleh diolah. Kegiatan refleksi digunakan oleh peneliti dan guru mata diklat untuk memaknai segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada siklus II. Hasil yang diperoleh pada siklus II dibandingkan dengan hasil yang diperoleh pada siklus I. Hasil
diskusi
digunakan
sebagai
acuan
dalam
mengambil
kesimpulan mengenai penelitian, apakah penelitian ini mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar para peserta didik pada Kompetensi Keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola Keuangan atau tidak.
43