1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Latar Be Belak lakan ang g
Perni Pernika kaha han n dini dini menga mengamb mbil il bentu bentuk k yang yang berbe berbeda da dan memi memili liki ki berb berbag agai ai penyebab. Apakah itu terjadi pada seorang gadis atau laki-laki, pernikahan dini merupakan pelanggaran hak asasi manusia. Beberapa hak ini sesudahnya, seperti telah terdaftar pada tahun 1948 sesuai eklarasi !ni"ersal #ak Asasi $anusia dan banyak berhasil mengimplementasikan hak asasi manusia, termasuk hak untuk persetujuan bebas dan penuh untuk pernikahan. %elain itu, menegaskan persetujuan yang tidak dapat &bebas dan penuh& ketika setidaknya salah satu pasangan sangat de'asa. (arena itu untuk samasama pria dan perempuan menikah muda, memiliki 'a'asan dini fisik, dampak akademi, emos emosio iona nall
dan dan
eksp ekspre resi sif, f,
meng mengha hala lang ngii
kese kesemp mpat atan an
pend pendid idik ikan an
dan dan
pros prospe pek k
pengembangan indi"idu. !ntuk perempuan muda, sebagai tambahan, pernikahan dini hanya akan kehamilan dan melahirkan sebelum 'aktunya dan melayani seumur hidup pada aspek domestik dan se)ara seksual yang tidak mereka miliki kontrolnya. Praktek pernikahan usia dini paling banyak terjadi di Afrika dan Asia *enggara. i Asia *enggara didapatkan data bah'a sekitar 1+ juta anak usia di ba'ah 18 tahun telah telah menika menikah, h, sedangk sedangkan an di Afrika Afrika diperk diperkira irakan kan 4 dari dari popula populasi si anak, anak, menika menikah h sebelum mereka berusia 18 tahun. i Amerika atin dan (aribia, 9 'anita muda menikah saat mereka berusia 18 tahun. Pre"alensi tinggi kasus pernikahan usia dini ter)atat di /igeria 092, (ongo 042, Afganistan 0342, dan Bangladesh 0312. %e)ara umum, pernikahan anak lebih sering terjadi pada anak perempuan dibandingkan anak laki-laki, sekitar 3 anak laki-laki menikah sebelum mereka berusia 19 tahun. %elain %elain itu itu didapa didapatka tkan n pula pula bah'a bah'a peremp perempuan uan tiga tiga kali kali lebih lebih banyak banyak menika menikah h dini dini dibandingkan laki-laki. Analisis sur"ei penduduk antar sensus 0%!PA%2 ++3 dari Badan (oordinasi (eluarga Beren)ana /asional 0B((B/2 didapatkan angka pernikahan di perkotaan lebih rendah dibanding di pedesaan, untuk kelompok umur 13-19 tahun perbedaannya )ukup tinggi yaitu 3,8 di perkotaan dan 11,88 di pedesaan. #al ini menunjukkan bah'a 'anita usia muda di perdesaan lebih banyak yang melakukan perka'inan pada usia
2
muda muda..
$esk $eskip ipun un pern pernik ikah ahan an anak anak merup erupak akan an masa masala lah h
pred predom omin inan an di nega negara ra
berkembang, terdapat bukti bah'a kejadian ini juga masih berlangsung di negara maju yang orangtua menyetujui pernikahan anaknya berusia kurang dari 13 tahun. alam aspek pernikahan, sur"ei demografi dan kesehatan indonesia 0%(2 ++ melaporkan bah'a dari 5.641 perempuan usia 13-19 tahun sebesar 1.8 dari mereka sudah menikah dan dari 5.581 perempuan usia +-4 tahun sebesar 39. diantaranya sudah menikah. !sia 13-4 tahun oleh !/7PA dianggap sebagai pemuda dan 13-19 tahun tahun sebagai sebagai remaja remaja akhir akhir sehing sehingga ga jelas jelas bah'a bah'a remaja remaja berdas berdasark arkan an %( %( ++ menikah pada usia yang lebih muda. $enurut laporan %( ++ juga, sebanyak 4.6 perempuan pada umur 13 tahun telah menikah pertama kali. $enurut !! no. 1 perka'inan tahun 194 bah'a usia hukum minimum yang ditetapkan untuk menikah bagi perempuan 15 tahun dan 19 tahun bagi laki-laki. Pernik Pernikaha ahan n dini dini di a'a a'a *imur *imur ternya ternyata ta )ukup )ukup tinggi tinggi.. ari ari hasil hasil rilis rilis Badan Badan (epen (ependu duduk dukan an dan (elu (eluar arga ga Bere Beren)a n)ana na /asi /asiona onall 0B(( 0B((B/ B/22 a'a a'a *imu *imurr yang yang dikeluarkan, (amis 03 desember +162 men)apai 36.6 orang atau 19 persen dari total pernikahan di tahun +16 sebanyak 5.51 orang. (esehatan (esehatan reproduksi bagi remaja yang terlalu terlalu dini atau terlalu muda melakukan melakukan hubungan hubungan intim intim dengan dengan la'an la'an jenis jenis bagi bagi remaja remaja putri putri dapat dapat menye menyebabk babkan an banyak banyak penyakit salah satunya yaitu a )er"i: yang sampai sekarang tidak bisa diketahui gejala a'al, oleh karena itu kita )egah dengan tidak terlalu muda melakukan pernikahan. Bagi remaja pria mungkin lebih ke mental kesiapan dari seorang pria. Berdas Berdasark arkan an uraian uraian diatas diatas dapat dapat disim disimpul pulkan kan bah'a bah'a masih masih banyak banyak terjad terjadiny inyaa pernikahan
dini.
alam
teori Lawrence
Green 0/otoatmo 0/otoatmodjo,++ djo,++62 62
kesehatan kesehatan
indi"i indi"idu; du;mas masyar yarakat akat dipeng dipengaru aruhi hi oleh oleh dua faktor faktor pokok, pokok, yaitu yaitu faktor faktor perila perilaku ku dan berbagai faktor diluar perilaku 0non perilaku2. %elanjutnya faktor perilaku ini ditentukan oleh tiga kelompok faktor< berbagai faktor predisposisi 0 presdiposing factors2 factors2 men)akup pengetahuan, sikap, keper)ayaan tradisi, norma sosial, dan da n bentuk lainnya yang terdapat dalam diri indi"idu dan masyarakat. 7akt 7aktor or pend penduk ukun ung g 0enabli enabling ng factor factorss2 iala ialah h ters tersedi ediany anyaa sara sarana na pela pelaya yanan nan kesehatan dan kemudahan untuk men)apainya. %edangkan faktor pendorong 0reinforcing 0reinforcing
2
muda muda..
$esk $eskip ipun un pern pernik ikah ahan an anak anak merup erupak akan an masa masala lah h
pred predom omin inan an di nega negara ra
berkembang, terdapat bukti bah'a kejadian ini juga masih berlangsung di negara maju yang orangtua menyetujui pernikahan anaknya berusia kurang dari 13 tahun. alam aspek pernikahan, sur"ei demografi dan kesehatan indonesia 0%(2 ++ melaporkan bah'a dari 5.641 perempuan usia 13-19 tahun sebesar 1.8 dari mereka sudah menikah dan dari 5.581 perempuan usia +-4 tahun sebesar 39. diantaranya sudah menikah. !sia 13-4 tahun oleh !/7PA dianggap sebagai pemuda dan 13-19 tahun tahun sebagai sebagai remaja remaja akhir akhir sehing sehingga ga jelas jelas bah'a bah'a remaja remaja berdas berdasark arkan an %( %( ++ menikah pada usia yang lebih muda. $enurut laporan %( ++ juga, sebanyak 4.6 perempuan pada umur 13 tahun telah menikah pertama kali. $enurut !! no. 1 perka'inan tahun 194 bah'a usia hukum minimum yang ditetapkan untuk menikah bagi perempuan 15 tahun dan 19 tahun bagi laki-laki. Pernik Pernikaha ahan n dini dini di a'a a'a *imur *imur ternya ternyata ta )ukup )ukup tinggi tinggi.. ari ari hasil hasil rilis rilis Badan Badan (epen (ependu duduk dukan an dan (elu (eluar arga ga Bere Beren)a n)ana na /asi /asiona onall 0B(( 0B((B/ B/22 a'a a'a *imu *imurr yang yang dikeluarkan, (amis 03 desember +162 men)apai 36.6 orang atau 19 persen dari total pernikahan di tahun +16 sebanyak 5.51 orang. (esehatan (esehatan reproduksi bagi remaja yang terlalu terlalu dini atau terlalu muda melakukan melakukan hubungan hubungan intim intim dengan dengan la'an la'an jenis jenis bagi bagi remaja remaja putri putri dapat dapat menye menyebabk babkan an banyak banyak penyakit salah satunya yaitu a )er"i: yang sampai sekarang tidak bisa diketahui gejala a'al, oleh karena itu kita )egah dengan tidak terlalu muda melakukan pernikahan. Bagi remaja pria mungkin lebih ke mental kesiapan dari seorang pria. Berdas Berdasark arkan an uraian uraian diatas diatas dapat dapat disim disimpul pulkan kan bah'a bah'a masih masih banyak banyak terjad terjadiny inyaa pernikahan
dini.
alam
teori Lawrence
Green 0/otoatmo 0/otoatmodjo,++ djo,++62 62
kesehatan kesehatan
indi"i indi"idu; du;mas masyar yarakat akat dipeng dipengaru aruhi hi oleh oleh dua faktor faktor pokok, pokok, yaitu yaitu faktor faktor perila perilaku ku dan berbagai faktor diluar perilaku 0non perilaku2. %elanjutnya faktor perilaku ini ditentukan oleh tiga kelompok faktor< berbagai faktor predisposisi 0 presdiposing factors2 factors2 men)akup pengetahuan, sikap, keper)ayaan tradisi, norma sosial, dan da n bentuk lainnya yang terdapat dalam diri indi"idu dan masyarakat. 7akt 7aktor or pend penduk ukun ung g 0enabli enabling ng factor factorss2 iala ialah h ters tersedi ediany anyaa sara sarana na pela pelaya yanan nan kesehatan dan kemudahan untuk men)apainya. %edangkan faktor pendorong 0reinforcing 0reinforcing
3
factors2 factors2 adalah sikap dan perilaku petugas kesehatan, tokoh masyarakat atau kelompok peers. peers. alam
teori teori Lawr Lawren ence ce Green Green
juga dika dikatak takan an bah'a bah'a
promos promosii kesehat kesehatan an
mempunyai peranan penting dalam mengubah dan menguatkan ketiga kelompok faktor itu agar searah searah dengan dengan tujuan tujuan kegiat kegiatan an sehing sehingga ga menimb menimbulk ulkan an perila perilaku ku positi positiff dari dari masyarakat masyarakat terhadap program tersebut dan terhadap terhadap kesehatan kesehatan pada umumnya. umumnya. =leh karena itu, sebagai upaya untuk lebih mengetahui dan memahami bagaimana dampak dari pernikahan dini bagi kesehatan reproduksi.
Rumusan Masalah
Adakah hubungan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi reproduksi dengan pernikahan pernikahan dini di usun A'ar-a'ar esa *ambak >ejo (e)amatan (rembung (abupaten %idoarjo?
B. Tuj Tujuan uan Pene Penelit litian ian
1. Tu Tuju juan an umu umum m
$engana $enganalis lisis is hubunga hubungan n pegetah pegetahuan uan kesehat kesehatan an reprod reproduks uksii dengan dengan pernik pernikahan ahan dini dini di usun A'ar-a'ar esa *ambak >ejo (e)amatan (rembung (abupaten %idoarjo. 2. Tuj Tujuan uan kh khusu ususs
a. $engidentif $engidentifikasi ikasi karakte karakterist ristik ik responden. responden. b. $engidentifikasi pengetahuan tentang kesehatan reproduksi. ). $engidentif $engidentifikasi ikasi pengetahua pengetahuan n tentang pernikaha pernikahan n dini. d. $enganalisi $enganalisiss hubungan pengetahuan pengetahuan tentang kesehatan kesehatan reproduksi dengan dengan pernikahan dini. . Man!aa Man!aatt Penel Peneliti itian an
1. $anf $anfaa aatt bagi bagi mas masya yara rakat kat #asil penelitian penelitian ini dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya kesehatan reproduksi pada pernikahan dini . $anfaat $anfaat bagi bagi pemeri pemerinta ntah h daerah daerah setempa setempatt #asil peneliti penelitian an ini dapat memberikan memberikan informasi informasi tentang tentang dampak apa saja yang dapat terjadi pada kesehatan reproduksi jika pernikahan terlalu dini
4
6. $anfaat bagi peneliti Peneliti dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam bidang penelitian.
BAB II TIN"AUAN PU#TA$A
A.
Pengertian Pernikahan %ini %an kesehatan re&r'%uksi
5
Pernikahan dini menurut !! no. 1 perka'inan tahun 194 bah'a usia hukum minimum yang ditetapkan untuk menikah bagi perempuan 15 tahun dan 19 tahun bagi laki-laki. adi jika seorang 'anita harusnya menikah usia diatas 15 tahnun dan bagi pria usia diatas 19 tahun. B.
Permasalahan %alam &ernikahan %ini
Beberapa permasalahan dalam pernikahan
meliputi faktor yang mendorong
maraknya pernikahan anak, pengaruhnya terhadap pendidikan, terjadinya kekerasan dalam rumah tangga, dampak terhadap kesehatan reproduksi, anak yang dilahirkan dan kesehatan psikologi anak, serta tinjauan hukum terkait dengan pernikahan anak.
.
(akt'r )ang men%'r'ng marakn)a &ernikahan anak
i berbagai penjuru dunia, pernikahan anak merupakan masalah sosial dan ekonomi, yang diperumit dengan tradisi dan budaya dalam kelompok masyarakat. %tigma sosial mengenai pernikahan setelah mele'ati masa pubertas yang dianggap aib pada kalangan tertentu, meningkatkan pula angka kejadian pernikahan anak. $otif ekonomi, harapan ter)apainya keamanan sosial dan finansial setelah menikah menyebabkan banyak orangtua menyetujui pernikahan usia dini. Alasan orangtua menyetujui pernikahan anak ini seringkali dilandasi pula oleh ketakutan akan terjadinya kehamilan di luar nikah akibat pergaulan bebas atau untuk mempererat tali kekeluargaan.%e)ara umum, pernikahan anak lebih sering dijumpai di kalangan keluarga miskin, meskipun terjadi pula di kalangan keluarga ekonomi atas. i banyak negara, pernikahan anak seringkali terkait dengan kemiskinan. /egara dengan kasus pernikahan anak, pada umumnya mempunyai produk domestik bruto yang rendah.Pernikahan anak membuat keluarga, masyarakat, bahkan negara mengalami kesulitan untuk melepaskan diri dari jerat kemiskinan dan hal ini tentunya menyebabkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan yang rendah baik anak maupun keluarga dan lingkungannya. D.
Pernikahan usia %ini %an %erajat &en%i%ikan
%emakin muda usia menikah, maka semakin rendah tingkat pendidikan yang di)apai oleh sang anak. Pernikahan dini seringkali menyebabkan anak tidak lagi bersekolah, karena kini ia mempunyai tanggungja'ab baru, yaitu sebagai istri dan )alon ibu, atau kepala keluarga dan )alon ayah, yang diharapkan berperan lebih banyak
6
mengurus rumah tangga maupun menjadi tulang punggung keluarga dan keharusan men)ari nafkah. Pola lainnya yaitu karena biaya pendidikan yang tak terjangkau, anak berhenti sekolah dan kemudian dinikahkan untuk mengalihkan beban tanggungja'ab orangtua menghidupi anak tersebut kepada pasangannya. ari berbagai penelitian didapatkan bah'a terdapat korelasi antara tingkat pendidikan dan usia saat menikah, semakin tinggi usia anak saat menikah maka pendidikan anak relatif lebih tinggi dan demikian pula sebaliknya. Pernikahan di usia dini menurut penelitian !/@7 tahun ++5 tampaknya berhubungan pula dengan derajat pendidikan yang rendah. $enunda usia pernikahan merupakan salah satu )ara agar anak dapat mengenyam pendidikan lebih tinggi.
E.
Masalah %'mestik %alam &ernikahan usia %ini
(etidaksetaraan jender merupakan konsekuensi dalam
pernikahan
anak.
$empelai anak memiliki kapasitas yang terbatas untuk menyuarakan pendapat, menegosiasikan keinginan berhubungan seksual, memakai alat kontrasepsi, dan mengandung anak. emikian pula dengan aspek domestik lainnya. ominasi pasangan seringkali menyebabkan anak rentan terhadap kekerasan dalam rumah tangga. (ekerasan dalam rumah tangga tertinggi terjadi di ndia, terutama pada perempuan berusia 18 tahun. Perempuan yang menikah di usia yang lebih muda seringkali mengalami kekerasan. Anak yang menghadapi kekerasan dalam rumah tangga )enderung tidak melakukan perla'anan, sebagai akibatnya merekapun tidak mendapat pemenuhan rasa aman baik di bidang sosial maupun finansial. %elain itu, pernikahan dengan pasangan terpaut jauh usianya meningkatkan risiko keluarga menjadi tidak lengkap akibat per)eraian, atau menjanda karena pasangan meninggal dunia.
F.
$esehatan re&r'%uksi %an &ernikahan usia %ini
$asa pubertas 0puber2 ditandai dengan kematangan organ-organ reproduksi, baik primer 0produksi sperma atau sel telur2 maupun organ reproduksi sekunder 0kumis, rambut kemaluan, payudara2. A'al masa puber berkisar antara usia 111 tahun 0perempuan2 dan 1614 tahun 0laki-laki2. $asa pubertas di)irikan dengan terjadinya
7
perubahan kerja hormon serta terjadinya hormon yang dominan pada setiap jenis kelamin, estrogen 0pada perempuan2 dan testosterone 0pada laki-laki2. Pada masa pubertas laki-laki mulai mengalami mimpi basah, yaitu keluarnya sperma ketika mimpi tentang seks yang terjadi se)ara periodik berkisar setiap 6 minggu. $impi basah sebenarnya merupakan salah satu )ara tubuh laki-laki berejakulasi. #al ini normal bagi semua remaja laki-laki. %edangkan masa pubertas pada perempuan mengalami menstruasi 0haid2. $enstruasi akan berakhir saat perempuan berusia sekitar 433+ tahun 0disebut menopause2, di ndonesia menopause terjadi rata-rata di atas usia 3+ tahun. ="arium bayi perempuan yang baru lahir mengandung ratusan ribu sel telur tetapi belum berfungsi. (etika pubertas, o"arium sudah mulai berfungsi dan terjadi proses yang disebut siklus menstruasi 0jarak antara hari pertama menstruasi bulan ini dengan hari pertama menstruasi bulan berikutnya2. alam satu siklus, dinding rahim menebal sebagai persiapan jika terjadi kehamilan. %el telur yang matang akan berpotensi untuk dibuahi oleh sperma hanya dalam 4 jam. Apabila ternyata tidak terjadi pembuahan maka sel telur akan mati dan terjadilah perubahan pada komposisi kadar hormone yang akhirnya membuat dinding rahim akan luruh disertai pendarahan, yang disebut dengan menstruasi. (urangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi pada remaja, terutama yang telah mengalami haid, menyebabkan sering terjadi kehamilan tidak diinginkan . Pengertian kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan kesehatan yang sempurna baik se)ara fisik, mental, dan sosial dan bukan semata-mata terbebas dari penyakit atau ke)a)atan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya.13 %edangkan kesehatan reproduksi menurut #= adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau ke)a)atan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya.13. efinisi kesehatan reproduksi menurut hasil P 1994 di (airo adalah keadaan sempurna fisik, mental dan kesejahteraan sosial dan tidak semata-mata ketiadaan penyakit atau kelemahan, dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi dan fungsi dan proses.13 Penting untuk diketahui bah'a kehamilan pada usia kurang dari 1 tahun meningkatkan risiko komplikasi medis, baik pada ibu maupun pada anak. (ehamilan di usia yang sangat muda ini ternyata berkorelasi dengan angka kematian dan kesakitan
8
ibu. isebutkan bah'a anak perempuan berusia 1+-14 tahun berisiko lima kali lipat meninggal saat hamil maupun bersalin dibandingkan kelompok usia +-4 tahun, sementara risiko ini meningkat dua kali lipat pada kelompok usia 13-19 tahun.Angka kematian ibu usia di ba'ah 15 tahun di (amerun, @tiopia, dan /igeria, bahkan lebih tinggi hingga enam kali lipat. Anatomi tubuh anak belum siap untuk proses mengandung maupun melahirkan, sehingga dapat terjadi komplikasi berupa obstructed labour serta obstetric fistula. ata dari !/P7A tahun ++6, memperlihatkan 13-6+ di antara persalinan di usia dini disertai dengan komplikasi kronik, yaitu obstetric fistula. 7istula merupakan kerusakan pada organ ke'anitaan yang menyebabkan kebo)oran urin atau feses ke dalam "agina. anita berusia kurang dari + tahun sangat rentan mengalami obstetric fistula. Obstetric fistula ini dapat terjadi pula akibat hubungan seksual di usia dini.Pernikahan anak berhubungan erat dengan fertilitas yang tinggi, kehamilan dengan jarak yang singkat, juga terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan.$udanya usia saat melakukan hubungan seksual pertamakali juga meningkatkan risiko penyakit menular seksual dan penularan infeksi #C. Banyak remaja yang menikah dini berhenti sekolah saat mereka terikat dalam lembaga pernikahan, mereka seringkali tidak memahami dasar kesehatan reproduksi, termasuk di dalamnya risiko terkena infeksi #C. nfeksi #C terbesar didapatkan sebagai penularan langsung dari partner seks yang telah terinfeksi sebelumnya. ebih jauh lagi, perbedaan usia yang terlampau jauh menyebabkan anak hampir tidak mungkin meminta hubungan seks yang aman akibat dominasi pasangan. Pernikahan usia muda juga merupakan faktor risiko untuk terjadinya karsinoma ser"iks. (eterbatasan gerak sebagai istri dan kurangnya dukungan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan karena terbentur kondisi ijin suami, keterbatasan ekonomi, maka penghalang ini tentunya berkontribusi terhadap meningkatnya angka morbiditas dan mortalitas pada remaja yang hamil.
*.
Anak )ang %ilahirkan %ari &ernikahan usia %ini
%aat anak yang masih bertumbuh mengalami proses kehamilan, terjadi persaingan nutrisi dengan janin yang dikandungnya, sehingga berat badan ibu hamil seringkali sulit naik, dapat disertai dengan anemia karena defisiensi nutrisi, serta berisiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah. idapatkan bah'a sekitar 14 bayi yang lahir dari ibu
9
berusia remaja di ba'ah 1 tahun adalah prematur. Anatomi panggul yang masih dalam pertumbuhan berisiko untuk terjadinya persalinan lama sehingga meningkatkan angka kematian bayi dan kematian neonatus. epresi pada saat berlangsungnya kehamilan berisiko terhadap kejadian keguguran, berat badan lahir rendah dan lainnya. epresi juga berhubungan dengan peningkatan tekanan darah, sehingga meningkatkan risiko terjadinya eklamsi yang membahayakan janin maupun ibu yang mengandungnya. Asuhan antenatal yang baik sebenarnya dapat mengurangi terjadinya komplikasi kehamilan dan persalinan. /amun sayangnya karena keterbatasan finansial, keterbatasan mobilitas dan berpendapat, maka para istri berusia muda ini seringkali tidak mendapatkan layanan kesehatan yang dibutuhkannya, sehingga meningkatkan risiko komplikasi maternal dan mortalitas. $enjadi orangtua di usia dini disertai keterampilan yang kurang untuk mengasuh anak sebagaimana yang dimiliki orang de'asa dapat menempatkan anak yang dilahirkan berisiko mengalami perlakuan salah dan atau penelantaran. Berbagai penelitian menunjukkan bah'a anak yang dilahirkan dari pernikahan usia dini berisiko mengalami keterlambatan perkembangan, kesulitan belajar, gangguan perilaku, dan )enderung menjadi orangtua pula di usia dini.
H.
$'m&likasi &sik's'sial aki+at &ernikahan %an kehamilan %i usia %ini
(omplikasi psikososial akibat pernikahan dan kehamilan di usia dini didukung oleh suatu penelitian yang menunjukkan bah'a keluaran negatif sosial jangka panjang yang tak terhindarkan, ibu yang mengandung di usia dini akan mengalami trauma berkepanjangan, selain juga mengalami krisis per)aya diri. Anak juga se)ara psikologis belum siap untuk bertanggungja'ab dan berperan sebagai istri, partner seks, ibu, sehingga jelas bah'a pernikahan anak menyebabkan imbas negatif terhadap kesejahteraan psikologis serta perkembangan kepribadian mereka.
I.
Tinjauan hukum %alam &ernikahan usia %ini
(on"ensi #ak Anak 0(#A2 berlaku sebagai hukum internasional dan (#A diratifikasi melalui (eppres /o.65 tahun 199+, untuk selanjutnya disahkan sebagai undang-undang Perlindungan Anak 0!! PA2 /o.6 tahun ++. Pengesahan !! tersebut bertujuan untuk me'ujudkan perlindungan dan kesejahteraan anak. alam !!
10
PA dinyatakan dengan jelas bah'a /egara (esatuan >epublik ndonesia menjamin kesejahteraan tiap-tiap 'arga negaranya, termasuk perlindungan terhadap hak anak yang merupakan hak asasi manusia.(on"ensi #ak Anak telah menjadi bagian dari sistem hukum nasional, sehingga sebagai konsekuensinya kita 'ajib mengakui dan memenuhi hak anak sebagaimana dirumuskan dalam (#A. %alah satu prinsip dalam (#A yaitu Dkepentingan yang terbaik bagi anakE. $aksud dari prinsip Dkepentingan yang terbaik bagi anakE adalah dalam semua tindakan yang berkaitan dengan anak yang dilakukan oleh pemerintah, masyarakat, badan legislatif dan yudikatif, kepentingan yang terbaik bagi anak harus menjadi pertimbangan utama.alam !! PA pasal 1 ayat disebutkan bah'a Dperlindungan anakE adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi, se)ara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. alam deklarasi hak asasi manusia, dikatakan bah'a pernikahan harus dilakukan atas persetujuan penuh kedua pasangan. /amun kenyataan yang dihadapi dalam pernikahan usia dini ini, persetujuan menikah seringkali merupakan akumulasi dari paksaan atau tekanan orangtua;'ali anak, sehingga anak setuju untuk menikah seringkali merupakan rasa bakti dan hormat pada orangtua. =rangtua beranggapan menikahkan anak mereka berarti suatu bentuk perlindungan terhadap sang anak, namun hal ini justru menyebabkan hilangnya kesempatan anak untuk berkembang, tumbuh sehat, dan kehilangan kebebasan dalam memilih.Pernyataan senada juga dikeluarkan oleh International Humanist and Ethical Union, bah'a pernikahan anak merupakan bentuk perlakuan salah pada anak 0child abuse2.alam hal ini, mengingat berbagai konsekuensi yang dihadapi anak terkait dengan pernikahan dini sebagaimana telah dibahas, maka pernikahan anak tentunya menyebabkan tidak terpenuhinya prinsip Dyang terbaik untuk anakE, sehingga hal ini merupakan pelanggaran terhadap hak asasi anak. alam !! Perlindungan Anak dengan jelas disebutkan pula mengenai ke'ajiban orangtua dan masyarakat untuk melindungi anak, serta ke'ajiban orangtua untuk men)egah terjadinya perka'inan pada usia anak-anak 0pasal 52. %angsi pidana berupa hukuman kurung penjara dan denda diatur dalam pasal -9+ bila didapatkan pelanggaran terhadap pasal-pasal perlindungan anak
11
".
Te'ri Perilaku Lawrence Green $enurut Lawrence Green 0/otoatmodjo,++62 dalam rangka pembinaan dan peningkatan perilaku kesehatan masyarakat supaya lebih efektif perlu diperhatikan tiga faktor utama, yaitu<1+
a. 7aktor predisposisi 7aktor ini men)akup < pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan, tradisi dan keper)ayaan masyarakat terhadap hal hal yang berkaitan dengan kesehatan, sistem nilai yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi, dan sebagainya.1+ b. 7aktor pemungkin 7asilitas ini pada hakikatnya mendukung atau memungkinkan ter'ujudnya perilaku kesehatan. 7aktor ini $en)akup ketersediaan sarana dan prasarana fasilitas kesehatan bagi masyarakat. *ermasuk juga fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit, poliklinik, posyandu, polindes, dokter, bidan praktek s'asta, dan sebagainya.1+ ). 7aktor penguat Berbagai faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat, tokoh agama, sikap dan perilaku para petugas termasuk petugas kesehatan, atau kelompok peers ; sesama remaja yang melakukan perka'inan dini. *ermasuk juga di sini undang undang, peraturan peraturan baik dari pusat maupun pemerintah daerah yang terkait dengan kesehatan. !ntuk berperilaku sehat, masyarakat kadang kadang bukan hanya perlu pengetahuan dan sikap positif serta dukungan fasilitas kesehatan saja melainkan diperlukan perilaku )ontoh 0a)uan2 dari para tokoh masyarakat, tokoh agama, para petugas terutama petugas kesehatan.1+ $enurut Newcomb, bah'a sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, bukan pelaksanaan motif tertentu. %ikap terdiri dari berbagai tingkatan, yaitu < 1+
1. $enerima (receiving $enerima diartikan bah'a orang 0subjek2 mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan 0objek2.1+ . $erespon (responding $emberikan ja'aban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.1+
12
6. $enghargai (valuing $engajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap.1+ 4. Bertanggung ja'ab (responsible Bertanggung ja'ab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala risiko merupakan sikap yang paling tinggi.1+
BAB III $ERAN*$A $,N#EP DAN HIP,TE#I# PENELITIAN 1. $erangka $'nse&
Berdasarkan latar belakang masalah dan ditinjau menurut teori lauwrence green disusun kerangka konsep sebagai berikut < 7aktor predisposisi < 1. Pengetahuan . Budaya 6. %ikap 4. Pendidikan 3. !mur pertama
13
(ejadaian pernikahan usia dini
7aktor pendukung < 1. ata puskesmas setempat. . epartemen
7aktor pendorong < 1. Pemuka agama . =rang tua
(eterangan <
*idak diteliti
iteliti
*am+ar III.1- $erangka $'nse&
14
ari kerangka konsep diatas dapat diketahui bah'a kejadian pernikahan di usia dini diesa *ambak >ejo (e)amatan (rembung (abupaten %idoarjo,terjadi oleh beberapa faktor, yang kami teliti yakni faktor predisposisi yaitu pengetahuan, budaya, sikap, pendidikan ,umur pertama menikah dan anak keberapa.
2. Hi&'tesis &enelitian.
#ipotesis adalah ja'aban sementara dari suatu penelitian. Adapun rumusan hipotesis penelitian ini adalah adanya hubungan pernikahan dini dengan p engetahuan.
15
BAB I MET,DE PENELITIAN A. Ran/angan Penelitian
alam penelitian ini digunakan jenis penelitian =bser"asional dengan !ross "ectional analitik yang menganalisis hubungan beberapa faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi pada pernikahan usia dini di usun A'ar-a'ar esa *ambak >ejo (e)amatan (rembung (abupaten %idoarjo. B. Tem&at Dan 0aktu Penelitian
1. Penelitian ini dilakukan di usun A'ar-a'ar esa *ambak >ejo, (e)amatan (rembung, (abupaten %idoarjo. . aktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 13 7ebruari 13 $aret +14. . P'&ulasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian atau obyek yang diteliti. alam penelitian ini populasi yang digunakan adalah Pasangan usia subur 0113 orang2 di dusun a'ar-a'ar desa *ambak rejo ke)amatan krembung kabupaten sidoarjo.
D. Besar sam&el %an ara &engam+ilan sam&el
16
%ampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap me'akili seluruh populasi. $enurut %astroasmoro 0++82, jumlah sampel yang digunakan sebagai subjek penelitian ini dihitung dengan rumus proporsi binominal 0binominal proportions2. ika besar populasi 0/2 diketahui, maka di)ari dengan menggunakan rumus berikut<
d
F limit dari error atau presisi absolut
(eterangan < n F jumlah sampel minimal yang diperlukan F derajat keper)ayaan p
F proporsi pernikahan dini yang terjadi
G
F 1-p 0proporsi pernikahan dini yang tidak terjadi2
ika ditetapkan<
Atau dibulatkan 4, maka untuk / yang diketahui bisa diubah menjadi<
17
%ehingga besar sampel yang digunakan < n=
115 115 (0.05)2+1
n=
29,67
Berdasarkan rumus diatas maka besar sampel penelitian ini adalah 9,5 orang yang dibulatkan menjadi 6+ orang. %ehingga dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah 6+ pasangan usia subur di dusun a'ar-a'ar desa *ambak rejo (e)amatan (rembung (abupaten %idoarjo. !ntuk )ara pengambilan sampel kami menggunakan random sampling. E. aria+el Penelitian
a. Cariabel independen
< Pernikahan usia dini
18
b. Cariabel dependen
< Pengetahuan kesehatan reproduksi
(. De!inisi ,&erasi'nal N,
1
aria+el
De!inisi
Alat Ukur
#k'r
#kala
Pengetahuan tentang (esehatan >eproduksi
$engetahui tentang kesehatan reproduksi
(uesioner
a. *ahu
/ominal
Pernikahan ini
$engetahui tentang (uesioner kejadian pernikahan dini yang terjadi
b. (urang ; *idak tahu a. Ha
/ominal
b. *idak
*. ara Pengum&ulan Data
a. ata primer
<
ata primer ini dikumpulkan menggunakan teknik 'a'an)ara dan alat pengumpulan data berupa kuesioner. b. ata sekunder
<
ata sekunder ini dikumpulkan menggunakan teknik studi dokumen dan alat pengumpulan data berupa )atatan lapangan dengan sumber data bu ku P!% di esa *ambak >ejo 'ilayah kerja Puskesmas (rembung, %idoarjo.
H. Met'%eteknik &eng'lahan %ata
19
ata mentah yang didapat dari hasil 'a'an)ara berdasarkan kuesioner yang diolah ke dalam bentuk tabulasi dengan menggunakan komputer dengan langkahlangkah sebagai berikut 0Gbal, ++42< 1. Editing Adalah setiap lembar kuesioner diperiksa untuk memastikan bah'a setiap pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner sudah terisi semua. #. !oding Adalah pemberian kode pada setiap ja'aban yang terkumpul dalam kuesioner untuk memudahkan proses pengolahan data. $. "coring Adalah setiap pertanyaan diberi skor untuk dikelompokkan menurut kategori %. &rosessing Adalah melakukan pemindahan atau memasukkan data dari kuesioner ke dalam komputer untuk di proses. Pemindahan data ke dalam komputer dilakukan dengan %P%%. '. !leaning Adalah proses yang dilakukan setelah data di masukkan kedalam komputer, data akan diperiksa apakah ada kesalahan atau tidak, jika ada data yang salah maka akan diperiksa oleh cleaning ini. . )abulating Adalah sistem pengolahan data langsung yang ditabulasi oleh kuesioner. ni juga metode yang paling sederhana bila dibandingkan dengan metode yang lain. *abulasi
20
ini dilakukan dengan memasukkan data dari kuesioner ke dalam kerangka tabel yang telah disiapkan, tanpa proses perantara yang lainnya. *. +escribing Adalah proses menggambarkan dan menerangkan data. 8. ,nal-sis Adalah melakukan uji statistik dengan menggunakan program %P%%.
I. ara meng'lah %ata
,nalisa bivariate digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara "ariabel independent dan "ariabel dependent . Analisis ini bertujuan mengetahui hubungan kemaknaan antara "ariabel dengan menggunakan !his/uare dengan derajat ketepatan absolut 1+ dan dilanjutkan dengan koefisiensi korelasi kontingensi. Analisis data dengan menggunakan analisi I test 0hi-%Guare2 dengan langkah-langkah sebagai berikut< 1 .Perumusan hipotesis . Penentuan df f F 0)-120r-12, dengan ) adalah jumlah kolom dan r adalah jumlah baris. 6. Penentuan engan batas kemaknaan 4.Penentuan batas penolakan #+ 0I-*abel2 3. Perhitungan I
O = Observe frequency
>umusan I
I F Ʃ 0o e2 n 5. (esimpulan
= !"ec#e$ frequency = #%#&' b&rs ! #%#&' %'%* n
21
#+ ditolak apabila I J I tabel #+ ditolak apabila I K I tabel
BAB HA#IL PENELITIAN
A. *am+aran Umum Daerah Penelitian
Penelitian dilaksanakan di usun a'ar-a'ar, esa *ambak rejo
yang masuk dalam
'ilayah kerja Puskesmas (rembung, (e)amatan (rembung, (abupaten %idoarjo, Pro"insi a'a *imur. Berikut adalah data umum dan data khusus esa *ambak rejo<
22
*am+ar &eta ke/amatan $rem+ung 1. I%entitas
a. usun
< A'ar-a'ar
b. esa;kelurahan
< *ambak rejo
). (e)amatan
< (rembung
d. (abupaten
< %idoarjo
e. Pro"insi
< a'a *imur
2. Data ge'gra!i
a. (abupaten %idoarjo memiliki luas 'ilayah 1.44,3 ha dengan batas-batas 'ilayah administrasi sebagai berikut< a. Barat
< (abupaten Pasuruan
b. *imur
< %elat $adura
). %elatan
< Pasuruan
d. !tara
< (ota $adya %urabaya dan (abupaten Lresik
23
b. ilayah kerja Puskesmas (rembung meliputi sebagian 'ilayah (e)amatan (rembung dengan batas-batas sebagai berikut < -%ebelah !tara < (e)amatan *ulangan dan Prambon -%ebelah *imur
< (e)amatan Porong
-%ebelah %elatan
< (e)amatan /goro $ojokerto
-%ebelah >arat < (e)amatan Prarnbon ). uas daerah dan keadaan daerah (e)amatan (rembung (abupaten %idoarjo terdiri dari 19 desa. Adapun keadaan tanah di (e)amatan (rernbung adalah tanah subur dan tidak ada daerah banjir maupun daerah ra'a. #asil utama daerah (e)amatan (rembung (abupaten %idoarjo adalah pertanian. uas 'ilayah (e)amatan (rembung terdiri dari sa'ah 4,61 , tebu ,9 dan pekarangan 9, . Data %em'gra!i
a. umlah penduduk
< 1.+3 =rang
b. umlah (epala (eluarga < 186 (( 3. Data sum+er %a)a
a. %arana pendidikan 12 umlah *(
< 1 Buah
2 umlah %;$
< 4 Buah
62 umlah %*P;$*s
<-
42 umlah %$!;$A
<-
b. %arana ibadah 12 umlah $asjid
< Buah
24
2 umlah $ushola
< 13 Buah
62 umlah Lereja
<-
42 umlah Pura
<-
32 umlah Cihara
<-
4. "enis &ekerjaan
a. P/%
< 16 =rang
b. */
< 1+ =rang
). (arya'an %'asta
< 3 =rang
d. iras'asta;pedagang
< 6 =rang
e. Petani
< 6 =rang
f.
< 1 =rang
Buruh tani
g. Pertukangan
< =rang
h. Pensiunan
< 16 =rang
i.
/elayan
<-
j.
Pemulung
<-
k. asa
< 1 =rang
5. Tingkat &en%i%ikan
a. *(
< 19 =rang
b. %;$
< 459 =rang
). %$P;%*P
< 6+1 =rang
d. %$A;%*A
< 1+6 =rang
e. Perguruan *inggi
< 6 =rang
6. P'tensi &rasarana kesehatan
25
a. Puskesmas pembantu
< 1 buah
b. Poliklinik;balai pengobatan
<-
). Prakter dokter
< 1 buah
d. Posyandu
< Buah
e. >umah %akit
<-
f.
<-
Apotek
B. HA#IL PENELITIAN Ta+el 4.1. Distri+usi Res&'n%en Ber%asarkan karakteristik %i %usun A7ar8a7ar %esa Tam+ak Rej' 0ila)ah $erja Puskesmas $rem+ung Tahun 2913 N' 1.
2.
.
$arakteristik
"umlah :'rang;
Persen :<;
Umur
1-1 tahun
+
+
M1-6+ tahun
13
3+
M6+- 43 tahun
13
3+
Pendidikan >endah
13
3+
Pendidikan %edang
1+
66
Pendidikan *inggi
3
1
Pendapatan >endah
5
+
Pendapatan %edang
9
6+
Pendapatan *inggi
13
3+
Pen%i%ikan
Pen%a&atan keluarga
Ta+el 4.2. Distri+usi Res&'n%en Ber%asarkan &engetahuan kesehatan re&r'%uksi %i %usun A7ar8a7ar %esa Tam+ak Rej' 0ila)ah $erja Puskesmas $rem+ung Tahun 2913
26
Pengetahuan
"umlah :'rang;
Persentase :<;
*ahu
3
1
(urang ; *idak tahu
3
86
"umlah
9
199
Ta+el 4.. Distri+usi Res&'n%en Ber%asarkan &ernikahan %ini %i %usun A7ar8a7ar %esa Tam+ak Rej' 0ila)ah $erja Puskesmas $rem+ung Tahun 2913 Pernikahan Dini
"umlah :'rang;
Persentase :<;
Ha
4
*idak
6
5
"umlah
9
199
. Analisis Data Hu+ungan Pengetahuan Tentang $eshatan Re&r'%uksi Dengan Pernikahan Dini %i Dusun A7ar8a7ar Desa Tam+ak Rej' $e/amatan $rem+ung $a+u&aten #i%'arj'
Ta+el 4.3. Distri+usi (rekuensi &engetahuan kesehatan re&r'%uksi se+agai !akt'r terja%in)a &ernikahan %ini %i %usun A7ar8a7ar %esa Tam+ak Rej' 0ila)ah $erja Puskesmas $rem+ung Tahun 2913
27
Pengetahuan Kesehatan Reproduksi * Pernikahan Dini Crosstabulation Pernikahan Dini Ya Pengetahuan Kesehatan
Tahu
Count
Reproduksi
Kesehatan Reproduksi Kurang$Tidak tahu
0
5
1.2
.!
5.0
100.0"
.0"
100.0"
2
2
25
5.!
1%.2
25.0
!.0"
%2.0"
100.0"
&
2
0
&.0
2.0
0.0
2."
&'.&"
100.0"
Count Expected Count " #ithin Pengetahuan Kesehatan Reproduksi
Total
Total
5
Expected Count " #ithin Pengetahuan
Tidak
Count Expected Count " #ithin Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Chi-Square Tests
(alue Pearson Chi/-uare
d)
*s+,p. -ig. 2/
Exact -ig. 2/
Exact -ig. 1/
sided
sided
sided
1%.&1a
1
.000
Continuit+ Correction3
1.%0&
1
.000
4ikelihood Ratio
1!.'5!
1
.000
isher6s Exact Test 4inear/3+/4inear *ssociation 7 o) (alid Cases3
.000 1%.05&
1
.000
.000
0
a. 2 cells 50.0" ha8e expected count less than 5. The ,ini,u, expected count is 1.1&. 3. Co,puted onl+ )or a 2x2 ta3le
!ji statistik dengan &earson !hi "/uare tidak memenuhi syarat karena # cells 03+2 memiliki nilai ekspektasi frekuensi kurang dari 3, sedangkan uji statistik menggunakan 0isher1s E2act test diperoleh nilai p F +,+++ yang berarti #1 diterima 0#+
28
ditolak2 yaitu ada hubungan antara pengetahuan kesehatan reproduksi dengan pernikahan dini di usun A'ar-a'ar esa *ambak >ejo, (e)amatan (rembung, (abupaten %idoarjo.
BAB I PEMBAHA#AN
29
alam penelitian ini, kami berusaha membandingkan hubungan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan pernikahan dini.
A. Umur
Pernikahan usia subur yang menikah dini makin marak terjadi karena pergaulan yang semakin bebas dan putusnya sekolah dan keterbatasan ekonomi. ari hasil ini responden usia muda yang sudah menikah sebanyak 4. !sia 1-1 tahun +, M1-6+ tahun sebesar 3+, M6+- 43 tahun sebesar 3+.
B.
Tingkat Pen%i%ikan Res&'n%en
%emakin muda usia menikah, maka semakin rendah tingkat pendidikan yang di)apai oleh sang anak. Pernikahan dini seringkali menyebabkan anak tidak lagi bersekolah, karena kini ia mempunyai tanggung ja'ab baru, yaitu sebagai istri dan )alon ibu, atau kepala keluarga dan )alon ayah, yang diharapkan berperan lebih banyak mengurus rumah tangga maupun menjadi tulang punggung keluarga dan keharusan men)ari nafkah. apat dilihat bah'a responden dengan tingkat pendidikan yang rendah sebesar 13 03+2, untuk pendidikan sedang sebesar 1+ 0662 dan pendidikan tinggi sebesar 3 012.
.
Tingkat Penghasilan Res&'n%en
apat dilihat bah'a responden dengan tingkat pendapatan keluarga rendah sebesar 5 0+ 2, pendapatan sedang sebesar 9 06+ 2, dan pendapatan tinggi sebesar 13 03+ 2. *ingkat penghasilan responden ini merupakan faktor dalam menentukan terjadinya pernikahan dini akibat dari kebutuhan ekonomi.
30
D. Tingkat Pengetahuan
ari hasil analisis, terdapat hubungan antara pengetahuan kesehatan reproduksi dengan pernikahan dini. >esponden yang mengetahui tentang kesehatan reproduksi hanya 3 01 2 dan yang tidak mengetahui sebesar 3 086 2. ari sini dapat dilihat bah'a pengetahuan sangat berperan penting terhadap pengetahuan kesehatan reproduksi.
BAB II PENUTUP
31
A. $esim&ulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan perniaha dini di usun A'ar-a'ar esa *ambak rejo (e)amatan (rembung
(abupaten %idoarjo, pada bulan februari-maret, dengan 6+ responden
ternyata didapatkan responden 012 yang mengetahui tentang kesehatn reproduksi dan responden 042 yang melakukan pernikahan dini. #al ini menunjukkan bah'a rendahnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan masi tingginya pernikahan dini. #asil analisis menunjukkan bah'a, tingkat pendidikan responden, tingkat pendapatan, peranan tenaga kesehatan dan moti"asi dari keluarga sangat mempengaruhi terjadinya pernikahan dini. 7aktor faktor tersebut mun)ul baik sebagai moti"asi atau yang menurunkan moti"asi dalam kejadian pernikahan dini. ari hasil analisis juga menunjukkan adanya hubungan antara faktor pekerjaan, pengetahuan, dan tradisi masyarakat untuk menikahkan anaknya pada usia yang masih terhitung muda. 7aktor faktor tersebut )ukup berperan dalam masyarakat dusun A'ara'ar sehingga menyebabkan rendahnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan tingginya pernikahan di usia dini.
A. #ARAN
alam saran dikelompokkan menjadi 6 bagian yaitu, saran yang ditujukan untuk para usia subur , saran yang ditujukan bagi instansi kesehatan dan saran bagi pemerintah. %aran tersebut yaitu < 1. Bagi para pasangan usia subur. -
ebih sering mengikuti penyuluhan atau men)ari pengetahuan tentang kesehatan reproduksi
-
Para pasangan usia muda harusnya lebih ingin men)ari tahu tentang beberapa efek samping pernikahan dini baik untuk kesehatan reproduksi istri dan bagi psikis suami.
32
-
Aktif mengunjungi Puskesmas atau instansi kesehatan lainnya untuk mendapat penyuluhan maupun berkonsultasi mengenai masalah kesehatan reproduksi yang dihadapi setelah menikah di usia dini.
. Bagi instansi kesehatan dan petugas kesehatan. -
$eskipun penyuluhan dalam penelitian ini tidak mempengaruhi terhadap kesehatan reproduksi dan meningkatnya pernikahan dini, namun penyuluhan tetap diperlukan untuk menambah pengetahuan para pasangan usia subur tentang pentingnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, sehingga diharapkan dengan pengetahuan yang )ukup dapat meningkatkan pengetahuan para pasangan usia subur.
6. Bagi pemerintah -
$eningkatkan keterpaduan, koordinasi dan intergrasi khususnya dalam bidang kesehatan ibu se)ara lintas sektor melalui kegiatan baik ditingkat pusat, pro"insi dan kabupaten atau kota.
-
$eningkatkan penyuluhan dan promosi dengan mengembangkan konseling, informasi dan edukasi yang spesifik melalui metode dan media yang sesuai dengan sasaran antara lain < seminar, lokakarya, pelatihan, kampanye, serta siaran melalui media elektronik, )etak dan media lain lain.
DA(TAR PU#TA$A
1. !/@7. @arly marriage< )hild spouses. nno)enti igest ++1N<-9. . #@!. !/ publishes #@! statement< )hild marriage is )hild abuse. idapat dari< www.iheu.org . ++3. 6. !/@7. hild prote)tion information sheet< )hild marriage. idapat dari< www.unicef.org . ++5. 4. !/P7A. hild marriage fa)t sheet. idapat dari< www.unpfa.org . ++3.