132
PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
A. Judul Penerapan Model Problem Problem
Based Based Instruction Instruction
untuk Meningkatkan Meningkatkan (PBI) untuk
Hasi Hasill Belaj Belajar ar dan dan Akti Aktivi vitas tas Sisw Siswaa Mater Materii Optik Optik Kelas Kelas VIIIA VIIIA SMPN SMPN 7 Semarang Tahun Pelajaran 2008/2009. B. Mata Pelajaran dan Bidang Kajian a. Mata pelajaran b. Bidang Kajian
: IPA. : Fisika.
C. Pendahuluan Kela Kelass VIII VIIIA A SMPN SMPN 7 Sema Semara rang ng adal adalah ah kela kelass hete hetero roge gen, n, berjumlah berjumlah 42siswa 42siswa terdiri dari 26 perempuan perempuan dan 16 16 laki-laki. laki-laki. Menurut Menurut keteran keterangan gangur guru u mata mata pelaja pelajaran ran,, hasil hasil belajar belajar siswa siswa mata pelajaran pelajaran
IPA IPA
semester I tahun 2008/2009 adalah : nilai tertinggi 83, nilai terendah 60 dan rata-rat rata-rataa = 68,3, 68,3, ketunt ketuntasa asan n belajar belajar = 52,3% 52,3% dengan dengan Kriteri Kriteriaa Ketunt Ketuntasa asan n Minimu Minimum m (KKM) (KKM) = 68. Hasil Hasil terseb tersebut ut belum belum sesuai sesuai harapan harapan Kurik Kurikulu ulum m Tingk ingkat at Satu Satuan an Pend Pendid idik ikan an (KTS (KTSP) P) SMPN SMPN 7 Sema Semaran rang g yang yang telah telah menetapkan ketuntasan belajar individu = 68 dan ketuntasan belajar klasikal 75%. Pembelajaran materi optik tahun 2005/2006 sampai 2007/2008 telah dilakukan dengan menerapkan menerapkan berbagai berbagai model. model. Pengaruh Pengaruh penerapan penerapan model model terhada terhadap p hasil hasil belajar belajar siswa siswa dapat dapat diketah diketahui ui dari dari ketunt ketuntasa asan n hasil hasil belajar belajar yang dicapai. Menurut Menurut Supratioko Supratioko,K,(20 ,K,(2009) 09) guru pengampu fisika pada kelas tersebut, ketuntasan hasil belajar siswa pada pembelajaran pembelajaran dengan model Direct Direct Instruction Instruction (DI) adalah 34,28%. Ketuntasan hasil belajar siswa pada pada pembelaja pembelajaran ran
yang yang menera menerapka pkan n model model demont demontras rasii 68,42% 68,42%.. Dan
ketuntasan ketuntasan hasil hasil belajar siswa pada pembelajaran pembelajaran yang menerapkan menerapkan model model jigsaw 34,21%. Secara ringkas ditunjukkan oleh Tabel 1. Dari keterangan tersebu tersebutt dapat dapat disimp disimpulk ulkan an bahwa: bahwa: 1) penggu penggunaa naan n model model pembel pembelaja ajaran ran mempengaruhi mempengaruhi hasil belajar siswa. 2) melalui melalui demontrasi demontrasi materi optik lebih mudah difahami difahami siswa. siswa. 3) tingkat keberhasilan keberhasilan belajar materi optik dengan dengan
1
132
menerapkan menerapkan model pembelajar pembelajaran an demontrasi demontrasi di SMPN 7 Semarang Semarang lebih baik dari pada Direct Instruction(DI) atau jigsaw. jigsaw.
NO 1 2 3
Tabel 1. Ketuntasan belajar, Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan Model Pembelajaran Tahun Siswa tuntas KKM Model Pembelajaran Pelajaran 67 Direct Instruction(DI)2005/2006 34,28% tanya jawab. 2006/2007 68,42% 67 Demostrasi. 2007/2008 34,21% 68 Jigsaw.
Berdasarkan Berdasarkan hasil observasi observasi pada tanggal tanggal 25 Februari 2009, 2009, aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran adalah 5 siswa mendengarkan penjelasan guru sambil tiduran, 10 siswa berbicara sendiri dengan teman dudu duduk k di deka dekatn tny ya saat saat guru guru memb membah ahas as soal soal latih latihan an.. Lebi Lebih h dari dari 50% pertanyaan yang yang diajukan guru, siswa menjawab tidak benar. Siswa kurang percay percayaa diri diri dalam dalam menyam menyampaik paikan an gagasa gagasan. n. Dua dari dari sepulu sepuluh h kelomp kelompok ok tidak bersedia mempresenta mempresentasikan sikan hasil diskusi diskusi mereka. Dan aktivitas aktivitas siswa siswa belum terlihat secara signifikan. signifikan. Hal tersebut tersebut menunjukka menunjukkan n aktivitas aktivitas siswa siswa belum terlatih. Peningkatan hasil belajar masih dimungkinkan untuk dapat dipe diperol roleh eh deng dengan an mene menerap rapkan kan model model peng pengaj ajara aran n yang yang meman memanfaa faatk tkan an keragaman dalam kelas dan karakter siswa pada usia sekitar 12-13 tahun yang sangat dinamis. Model pembelajaran berbasis masalah ( Problem Based dapatt menj menjad adii pili piliha han n kare karena na Mode Modell PBI PBI sesu sesuai ai deng dengan an Instruction/PBI ) dapa karak karakter ter sisw siswaa SMP. SMP. Sisw Siswaa SMP SMP bias biasaa meng mengha hada dapi pi dan dan meme memeca cahk hkan an masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari. Dengan PBI siswa dilatih dan ditunjukk ditunjukkan an dengan dengan contoh contoh nyata bagaimana menemukan dan memecahan memecahan masalah masalah dengan dengan baik. baik. Kompet Kompetens ensii ini pentin penting g untuk untuk bekal bekal hidup hidup mereka mereka menca encapa paii
keman emand diria irian. n.
Deng engan
PBI PBI
disa disam mpin ping
belaj elajar ar
mela melak kukan ukan
pemecahan masalah kontektual, mereka diharapkan lebih banyak melakukan aktivitas aktivitas dalambelajar dalambelajar pera eran
guru
IPA. IPA. Menurut Menurut Ibrahim (dalam Trianto Trianto,, 2007: 72)
dala alam Probl Problem em
Based Based
antara ra Instru Instructi ction/ on/(P (PBI) BI) anta
lain lain::
mengorientasikan siswa kepada masalah autentik , menfasilitasi/membimbing 2
132
peny penyelid elidika ikan, n, menfas menfasilit ilitasi asi dialog dialog siswa siswa dan menduk mendukung ung belajar belajar siswa. siswa. Dengan Dengan peran tersebut maka guru menjalankan fungsinya fungsinya sebagai sebagai motivator motivator belajar dan memberi memberi perhatian serta bimbingan untuk untuk mencapai kemandirian dalam menemukan dan memecahkan masalah IPA. IPA. Materi optikkonse optikkonsep p dan dan penerapan penerapan cermin dan lensa dalam produk teknologi sehari-hari merupakan merupakan materi materi esensial karena karena dekat dengan kehi kehidu dupa pan n manu manusi sia, a, bend bendaa dan dan geja gejala lany nyaa muda mudah h dite ditemu muka kan. n. Tingk ingkat at keabstrakan konsep optik dapat berkurang dengan bantuan pengamatan obyek nyata. Cermin dan lensa mudah kita jumpai pada kehidupan sehari-hari dalam berbagai aplikasidari tingkat sederhana sampai yang rumit. Dengan karakter semacam ini memungkink memungkinkan an siswa untuk dapat dapat menemukan menemukan masalah masalah dalam kehidupan kehidupan sehari-hari sehari-hari dan mengamati mengamati melalui percobaan/eks percobaan/eksperime perimen n dengan dengan bimbingan guru. Memperha Memperhatikan tikan
hal tersebut tersebut peningka peningkatan tan hasil belajar belajar
dan aktiftas siswa dapat diupayakan pada materi optik melalui penerapan model
Problem Problem Based Based Instruction Instruction/(PBI) .
Problem Penerapan Model Problem
Oleh karena itu PTK tentang
Based Instruction Instruction/(PBI)
Untuk Meningkatkan Meningkatkan
Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Materi Optik perlu dilaksanakan. D. Rumusan Masalah Dari Dari uraia uraian n diata diatass masa masalah lah yang yang dika dikaji ji adal adalah ah baga bagaima imana na penin peningka gkatan tan hasil hasil belajar belajar dan aktivit aktivitas as siswa siswa melalui melalui penera penerapan pan model model Negeri Problem Based Instruction (PBI) materi optik di kelas VIIIA SMP Negeri 7Semarang tahun pelajaran 2008/2009? 2008/2009? E. Tujuan Penelitian Penelit Penelitian ian ini bertuju bertujuan an untuk untuk meningka meningkatka tkan n hasil aktivi aktivitas tas siswa siswa
belajar belajar dan
pada pada materi materi optik optik kelas kelas VIIIA VIIIA SMP 7Semar 7Semarang ang
pelajaran 2008/2009 melalui penerapan model PBI .
F. Manfaat Penelitian Penelitian ini bermanfaat untuk : 3
tahun tahun
132
1. Meng Menget etah ahui ui penin peningk gkata atan n hasi hasill
belaj belajar ar siswa siswa mater materii optik optikko kons nsep ep dan
penerapan cermin dan lensa dalam produk produk teknologi sehari-hari melalui penerapan model PBI. 2. Meningkatk Meningkatkan an aktivitas aktivitas siswa siswa materi optikkons optikkonsep ep dan penerapan penerapan cermin dan lensa dalam produk teknologi sehari-hari melalui penerapan model PBI. G. Batasan dan Pengertian Istilah 1. Has Hasil bela belaja jarr
: meru erupkan kan ben bentuk tuk atau atau wuju wujud d pres restas tasi yang ang dicap icapai ai
siswa setelah melakukan proses belajar. belajar. Menurut Menurut Bloom Bloom hasil belajar meliput meliputii tiga tiga aspek aspek peruba perubahan han yaitu: yaitu: 1) Aspek kognit kognitif if yaitu yaitu hasil hasil belajar belajar dalam hal perolehan perolehan pengetahuan pengetahuan dan pemahaman. pemahaman. 2) Aspek afektif yaitu hasil belajar dalam hal perolehan nilai-nilai dan sikap. 3) Aspe Aspek k psik psikom omo otori torik k yaitu aitu hasil asil bela belaja jarr
dala dalam m
hal pero perole leha han n
ketrampilan. 2. Akti Aktiv vitas itas : Kegi Kegiat atan an-k -keg egia iata tan n siswa iswa yang ang menu enunju njuk pada pada jen jenis kemamp kemampuan uan tertent tertentu. u. Dalam Dalam penelit penelitian ian ini aktivi aktivitas tas siswa siswa dibata dibatasi si hany hanyaa dua dua jeni jeniss kegi kegiat atan an yaitu aitu:: kegi kegiat atan an-k -keg egia iata tan n lisa lisan/ n/or oral al dan dan kegiatan-keg kegiatan-kegiatan iatan visual. visual. Kegiatan Kegiatan visual visual yang berhubung berhubungan an dengan dengan eksperimen eksperimen meliputi: menyiapkan alat, memilih alat, merangkai merangkai alat /kit potik, potik, mengoperas mengoperasikan ikan alat dan melakukan melakukan pengukuran pengukuran.. Kegiatan Kegiatan lisan/ lisan/ora orall melipu meliputi: ti: mengaj mengajuka ukan n pertan pertanyaa yaan, n, menjaw menjawab ab pertany pertanyaan, aan, menyamp menyampaik aikan an pendapat, pendapat, memapar memaparkan kan hasil diskus diskusida idan n
menarik menarik
kesimpulan. 3. Problem Problem Based Instruction Instruction (PBI) adalah suatu model pengajaran yang didasarkan pada banyaknya masalah, siswa mengerjakan permasalahan yang otentik dengan dengan maksud maksud untuk untuk menyusun menyusun pengetahuan pengetahuan mereka sendiri, sendiri, mengembang mengembangkan kan inkuiri, inkuiri, meningkatk meningkatkan an ketrampilan ketrampilan berfikir berfikir tingkat lebih tinggi serta mengembangkan kemandirian dan percaya diri. 4. Materi optik
: adalah materi ajar yang dikembangkan dari
Kurikulum Tingkat Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) meliputi mel iputi prilaku cahaya
4
132
pada cermin, lensa, kaca plan plan paralel, paralel, prisma dan aplikasi aplikasinya nya pada pada alat-alat optik yang ditemuan dalam kehidupan sehari-hari. 5. Penelitian Penelitian tindakan tindakan kelas kelas (PTK) (PTK) ini hanya hanya berlaku berlaku pada pada materi optik optik di di kelas VIIIA SMP 7 Semarang tahun pelajaran 2008/2009. H. Kajian Pustaka a. Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI). Embrio Embrio model model pembel pembelaja ajaran ran Proble Problem m Based Based Instruct Instruction ion (PBI) dicetuskan sejak tahun 1916 oleh John Dewey. Dewey menganjurkan guru untu untuk k mend mendor oron ong g sisw siswaa terli terliba batt dalam dalam tuga tugass proye proyek k dan dan memb memban antu tu mereka menyelidiki menyelidiki masalah-masa masalah-masalah lah intelektual intelektual dan sosial sosial (W (Wiyanto iyanto,, 2008: 24). Menurut Dewey (dalam Sujana, 2001: 19) belajar berdasarkan masal masalah ah adala adalah h inter interak aksi si antar antaraa stimulus dan respons, meru merupa paka kan n hubungan antara dua arah belajar dan lingkungan. Lingkungan memberi masu masuka kan n beru berupa pa bant bantua uan n dan dan masa masala lah h seda sedang ng sist sistem em syar syaraf af otak otak menafsirkan secara efektif sehingga masalah dapat dianalisis dan dicari pemec pemecahan ahanny nyaa dengan dengan baik. baik. Pembel Pembelajar ajaran an berbas berbasis is masalah masalah yang yang baik baik menuru menurutt Arends Arends (Arend (Arends,1 s,1997 997 dalam dalam Wiyanto iyanto,, 2008: 2008: 26-27) 26-27) diawali diawali dengan mengangkat masalah dari dunia nyata yang bermakna. Termasuk dalam pembelajaran berbasis masalah ini adalah pembelajaran inquiry dan pembelajaran discovery. Discovery meru merupa paka kan n pros proses es mental mental dalam dalam mengas mengasimi imilas lasika ikan n konsep konsep dan prinsi prinsip. p. Inquiry dibeda dibedakan kan dalam dalam tiga tiga tingkatan yaitu:1) discovery , 2) inkuiri terbimbing dan 3) inkuiri inkuiri terbuka. terbuka. Konsek Konsekuen uensi si dari dari PBI PBI ini adalah adalah memban membangki gkitka tkan n usaha usaha sendir sendirii untuk mencari pemecahan masalah dan memberi keleluasaan kepada siswa untuk untuk mengkonstr mengkonstruksi uksi pengetahuan pengetahuannya. nya. Sehingga Sehingga model PBI merupakan merupakan suatu uatu model odel pemb embelaj elajar aran an yang ang : 1) didas idasar ark kan pada pada bany banyak akny nyaa permasalahan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan yang yang nyata nyata pula. pula. 2) didasa didasarka rkan n pada pada usaha usaha sendir sendirii untuk untuk memecah memecahkan kan masal asalah ah
sert sertaa
mem membang bangun un
peng penget etah ahua uan n
yang ang
meny enyerta ertain iny ya.
3)
menghasilk menghasilkan an pengetahuan pengetahuan yang benar-benar benar-benar bermakna bermakna (Trianto, (Trianto, 2007: 2007: 67). 67). Secara Secara garis garis besar besar PBI terdiri terdiri dari penyaj penyajian ian kepada kepada siswa siswa situas situasii masalah masalah yang yang otenti otentik k dan bermak bermakna na yang yang dapat dapat memberi memberi kemuda kemudahan han 5
132
kepa kepada da mere mereka ka untu untuk k dikem dikemba bang ngka kan n
teru terutam tamaa
mela melaku kuka kan n untu untuk k
peny penyel elid idik ikan an dan dan
memb membant antu u
sisw siswaa
inku inkuir iri. i. PBI PBI
meng mengem emba bang ngka kan n
kemampuan kemampuan berpikir berpikir,, pemecahan pemecahan masalah masalah dan ketrampilan ketrampilan intelektual, intelektual, belaja belajarr berbag berbagai ai peran peran orang orang dewasa dewasa melalui melalui pelibat pelibatan an mereka mereka dalam dalam penga pengalama laman n nyata nyata atau simula simulasi si dan menjad menjadii siswa siswa yang yang otonom otonom dan mandiri mandiri.. Lingku Lingkunga ngan n belajar belajar PBI dicirik dicirikan an oleh oleh keterb keterbuka ukaan, an, proses proses demokr demokrasi asi dan peran peran aktif aktif siswa. siswa. Peran Peran guru guru dalam dalam pembel pembelajar ajaran an PBI adalah mengajukan mengajukan masalah, masalah, memfasilitasi memfasilitasi penyelidika penyelidikan, n, menfasilitas menfasilitasii dialog siswadan mendukung belajar siswa (Trianto, (Trianto, 2007: 72). Ciri utama utama pembelajaran model PBI adalah : 1)
Suatu pengajuan pertanyaan atau masalah.
2)
Suatu pe pemusatan an antar di disiplin, pe penyelidikan authentik.
3)
Menghasilkan karya dan peragaan.
(Depdiknas, 2004: 23). Sintak pembelajaran model PBI adalah seperti pada Tabel 2.
Tabel 2. Sintak Pembelajaran PBI
6
132
Fase-Fase
Perilaku Guru
Fase 1. Orientasi siswa kepada masalah.
Guru Guru men menjela jelask skan an tuju tujuan an pemb pembel elaj ajar aran an,, men menjela jelask skan an logi logisstik tik yang ang dib dibutu utuhkan hkan,, memo memoti tiva vasi si sisw siswaa terl terlib ibat at pada pada akti aktivi vita tass pemecahan masalah yang dipilih.
Fase 2. Mengorganisasikan siswa untuk belajar.
Guru Guru memb memban antu tu sisw siswaa mend mendef efin inis isik ikan an dan dan mengorgani anisasika ikan tug tugas bela elajar yang berhubungan dengan masalah tersebut. Fase 3. Membimbing Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan penyelidikan individu info inform rmas asii yang yang sesu sesuai ai,, mela melaks ksan anak akan an maupun kelompok. eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah. Guru nmembantu siswa dalam merencanakan Fase 4. Mengembangkan dan dan meny menyiap iapka kan n kary karyaa yang sesu sesuai ai sepe seperti rti dan menyajikan hasil lapo lapora ran, n, vide video o dan dan mode modell dan dan memb memban antu tu karya. mereka untuk berbagi tugas dengan teman.
Fase 5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Guru Guru memb memban antu tu sisw siswaa untu untuk k mela melaku kuka kan n refleks refleksii atau evalua evaluasi si terhad terhadap ap penyel penyelidi idikan kan mere mereka ka dan pro proses ses-pro -prosses yang ang mere mereka ka gunakan.
(Trianto, 2007: 71-72) b. Hasil Belajar. Hasil belajar adalah penguasaan penguasaan pengetahuan pengetahuan atau keterampilan keterampilan yang dikembangkan dikembangkan melalui mata pelajaran, pelajaran, lazimnya lazimnya ditunjukan ditunjukan dengan nilai nilai tes atau atau angk angkaa nilai nilai yang yang dibe diberi rika kan n oleh oleh guru guru (Kamu (Kamuss Baha Bahasa sa Indonesia) Indonesia).. Istilah hasil belajar dapat diartikan sebagai kemampuan kemampuan baru sama ama
sekali
atau
dapa apat
juga
berup rupa
penyem nyemp purnaan
maupun
pengembangan dari suatu kemampuan yang telah dimiliki seseorang yang dipero diperoleh leh dari proses proses belajar belajar (W (Wink inkel, el, 1978: 1978: 38). 38). Berdas Berdasar ar penger pengertian tian tersebut tersebut dapat disimpulk disimpulkan an bahwa ada dua hasil belajar yaitu a) Sesuatu Sesuatu yang ang
mema emang
ditu ituju
yang ang
merup rupakan
kemam emamp puan
baru
atau atau
penyempurnaan kemampuan yang telah dimiliki. b) Sesuatu yang tidak dituju yang merupakan efek samping. (Widyaningsih, 2008: 10)
7
132
Pembelajaran diharapkan dapat berperan mengubah tingkah laku siswa. siswa. Hal ini sesuai sesuai dengan dengan pendapat pendapat Nana Sudjana (2005: 111) 111) bahwa hasil hasil belajar belajar adalah adalah bentuk bentuk tingka tingkah h laku laku yang yang dimili dimiliki ki siswa siswa setelah setelah menyelesaikan pengalaman belajar. Bentuk tingkah laku itu dapat berupa kema kemamp mpua uanm nmem embe beri ri
reak reaksi si
terh terhad adap ap
rang rangsa sang ngan an
sosi sosial al
verb verbal al,,
mengemukakan konsep, prinsip dan memecahkan masalah. Hasil belajar diperoleh siswa setelah dinyatakan berhasil dalam suatu penilaian yang dilakukan pada akhir pembelajaran. Hasil belajar pada hakekatnya tersirat dalam tujuan pembelajaran. Oleh sebab itu hasil belajar siswa di sekolah dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan kualitas pembelajar an. Dalam pandangan Dick, dkk (dalam Sopan, 2000: 30) hasil belajar meru merupa paka kank nkem emap apua uan n
yang yang
dimi dimili liki ki
sisw siswaa
seba sebaga gaii
hasi hasill
kegi kegiat atan an
pembelajaran. Mereka Mereka membedakan membedakan hasil belajar atas empat macam yaitu yaitu pengetahuan pengetahuan,, ketrampilan ketrampilan intelektual, intelektual, ketrampilan ketrampilan motorik, motorik, dan sikap. sikap. Untuk Untuk menget mengetahu ahuii hasil hasil belaja belajarr yang yang dicapai dicapai siswa siswa maka maka dilaku dilakukan kan pen penil ilai aian an..
Peni Penila laia ian n
dapa dapatt
diad diadak akan an seti setiap ap saat saat sela selama ma kegi kegiat atan an
berlan berlangsu gsung ng,, dapat dapat pula pula diadak diadakan an setelah setelah siswa siswa menyel menyelesa esaika ikan n suatu suatu progr program am pembelaj pembelajaran aran dalam dalam waktu waktu tertentu tertentu.. Penilai Penilaian an terhada terhadap p hasil hasil belajar menggunakan alat ukur berupa tes maupun non tes. Menurut Bloom hasil belajar meliputi tiga aspek perubahan yaitu: 1. Aspek Aspek Kognitif Kognitif yaitu yaitu hasil hasil belajar belajar dalam dalam hal peroleha perolehan n pengetah pengetahuan uan dan pemahaman. 2. Aspek Aspek Afekt Afektif if yaitu hasil hasil belajar belajar dalam hal peroleh perolehan an nilai-ni nilai-nilai lai dan sikap. 3. Aspek spek Psik sikomo omotori torik k yaitu aitu has hasil bela belaja jarr dalam alam hal hal pero perole leha han n ketrampilan diminatinya. Dari pendapat-pend pendapat-pendapat apat diatas dapat diambil diambil kesimpulanbah kesimpulanbahwa wa hasil hasil belajar belajar adalah adalah bentuk bentuk tingka tingkah h laku laku yang yang dimili dimiliki ki siswa siswa setelah setelah menyelesaik menyelesaikan an pengalaman pengalaman belajaryang belajaryang meliputi aspek kognitif, kognitif, afektif dan psikomotorik.
c. Aktivitas dalam Pembelajaran. 8
132
Diantara Diantara ahli yang menjelaskan menjelaskan aktivitas aktivitas adalah Paul D. Dierich. Menurut Paul D. Dierich (dalam Hamalik, 2008: 172-173) aktivitas belajar dibedakan dibedakan dalam 8 kelompok: kelompok: a) kegiatan-keg kegiatan-kegiatan iatan visual, b) kegiatankegiatankegiata kegiatan n lisan/o lisan/oral, ral, c) kegiata kegiatan-k n-kegi egiatan atan menden mendengar garkan kan,, d) kegiata kegiatannkegiatan menulis, e) kegiatan-kegiatan menggambar, f) kegiatan-kegiatan metrik metrik,, g) kegiat kegiatan-k an-kegi egiatan atan emosio emosional nal,, h) kegiata kegiatan-k n-kegi egiatan atan mental mental.. Penelitian Penelitian ini menitik beratkan aktivitas belajar pada kegiatan-kegiatan kegiatan-kegiatan visual dan kegiatan-kegiatan lisan/oral. Maksud kegiatan-kegiatan visual adalah mengamati obyek eksperimen, sedang kegiatan-kegiatan lisan/oral adalah bertanya, menjawab, diskusi dan presentasi. Tokoh okoh lain lain adala adalah h Skin Skinne nerr yang yang meng mengait aitka kan n akti aktivi vitas tas deng dengan an minat. Menurut Menurut
Skinner Skinner
(1977), (1977),
apabila apabila
seseorang seseorang
mempunyai mempunyai
minat terhadap terhadap suatu obyek obyek maka minat tersebut tersebut akan mendorong mendorong seseorang untuk berhubungan lebih dekat dengan obyek tersebut, yaitu melakukan melakukan aktivitas aktivitas sesuatu
lebih
aktif
dan
positif positif
demi
mencapai mencapai
yang diminati. Memperhatika Memperhatikan n pendapat pendapat diatas yang dimaksud dimaksud aktivitas aktivitas belajar
padapenelitian tindakan kelas ini adalah sejauh mana peserta didik terlibat dalam proses proses pembelajaran pembelajaran
IPA IPA baik
saat
berdiskus berdiskusii
kelompok, kelompok,
melakukan eksperimen, mengerjakan tugas yang diberikan guru di kelas maupun kegiatan - kegiatan lain yang mengarahi pencapaian penc apaian tujuan pembelajaran. Peserta didik dikatakan aktif apabila peserta didik dapat bekerj bekerjasam asamaa dengan dengan baik baik dalam dalam kelomp kelompokn oknya, ya, berani berani mengem mengemuka ukakan kan pendapat saat berdiskusi dan bersedia menyelesaikan tugas yang diberikan guru. guru. Dengan Dengan demiki demikian an siswa siswa akan akan lebih lebih bermin berminat at untuk untuk belaja belajarr IPA IPA karen karenaa doro dorong ngan an bany banyak akny nyaa akti aktivi vitas tas belaj belajar ar yang yang dilak dilakuk ukan an.. Pada Pada akhirnya akhirnya peningkatan peningkatan aktivitas aktivitas siswa dapat memacu peserta didik untuk untuk berusaha
d.
mendapatkan hasil yang terbaik pada pelajaran IPA. IPA.
Karakteristik materi Optik.
9
132
Ruang lingkup lingkup materi materi optik adalah adalah konsep konsep cermin dan lensa lensa serta aplika aplikasin sinya ya dalam dalam produk produk teknol teknologi ogi seharisehari-har hari. i. Aplika Aplikasi si materi materi optik optik terseb tersebut ut dalam dalam produk produk teknolo teknologi gi
seharisehari-har harii pada pada berbag berbagai ai peralat peralatan an
sangat sangat banyak. banyak. Karena itu materi ini esensial. Gejala-gejala Gejala-gejala fisika pada materi materi optik optik seperti seperti pemant pemantula ulan n dan pembia pembiasan san cahaya cahaya yang yang menjad menjadii faktor terpentingdapat diamati secara sederhana tanpa harus menggunakan alat bantu yang rumit. Contoh penerapan konsep konsep cermin dan lensa lensa dalam produk teknologi teknologi sehari-hari adalah kaca mata mata dan kamera. Mater Materii dasa dasarr dala dalam m judu judull pene peneli litia tian n ini ini ditu dituru runk nkan an dari dari sila silabu buss pembelajaran pembelajaran pada Standart Kompetensi (SK) 6: Memahami konsep konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optikal dalam produk teknologi seharihari. hari. Kompet Kompetens ensii Dasar Dasar (KD) (KD) 6.3: 6.3: Menyeli Menyelidik dikii sifat-s sifat-sifa ifatt cahaya cahaya dan hubung hubungann annya ya dengan dengan berbag berbagai ai bentuk bentuk cermin cermin dan lensa. Dan KD 6.4: 6.4: Mendes Mendeskri kripsi psikan kan alat-ala alat-alatt optik optik dan penerap penerapann annya ya dalam dalam kehidu kehidupan pan sehari-hari. I. Model Penelitian 1.
Seting Penelitian dan Kharakteristik Subyek. a. Waktu aktu
: Penelit Penelitian ian tindak tindakan an kelas kelas dilaks dilaksanak anakan an pada pada Maret Maret 2009 2009
samp sampai ai Apri Aprill 2009 2009 yaitu aitu pada pada seme semest ster er gena genap p tahu tahun n pela pelaja jara ran n 2008/2009. b. b. Tempa empatt
: Pene Peneli liti tian an dil dilak aksa sana naka kan n di SMP SMP Nege Negeri ri 7 Sem Semar aran ang g yang yang
berlokasi di jalan jal an Imam Bonjol 191 A Semarang, Semarang, c. Subyek Subyek Penelit Penelitian ian : Subye Subyek k penelit penelitian ian tind tindaka akan n kelas kelas (PTK) (PTK) ini ini adalah adalah siswa kelas VIIIA SMPN 7 Semarang pada semester genap tahun pelajaran 2008/2009, yang berjumlah 42 siswa terdiri 16 siswa lakilaki dan 26 siswa siswa perempu perempuan. an. Kelas Kelas VIIIA VIIIA dipilih dipilih sebaga sebagaii subye subyek k penelitian penelitian karena memiliki memiliki karakteristik karakteristik kelas heterogen, heterogen, hasil belajar dan aktivitas rendah. Dalam pembelajaran IPA masih terpusat pada guru.
2. Langkah-lang Langkah-langkah kah Penelitian Penelitian Tindaka Tindakan n Kelas(PT Kelas(PTK). K).
10
132
Siklus Siklus pertama direncanaka direncanakanselam nselamaa 4 pertemuan pertemuan masingmasingmasing 2x40 menit. Materi pembelajaran pada siklus 1 adalah tentang pembiasan pada: 1) lensa cekung, 2) lensa cembung, 3) prisma dan 4) kaca plan paralel. a. Peren rencanaa anaan n. Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan meliputi: 1) Melaku Melakukan kan observ observasi asi awal untuk : mengid mengident entifik ifikasi asi hal-hal hal-hal yang berhubun berhubungan gan dengan dengan masalah teknik, memantapkan memantapkan skenario dan pemilihan pendekatan pembelajaran. Masalah-masalah teknik yang ber berhu hubu bung ngan an deng dengan an guru guru diid diiden enti tifi fika kasi si mela melalu luii wawa wawanc ncar araa dengan guru pengajar fisika. 2) Penyu Penyusu suna nan n pera perang ngat at pembel pembelaja ajaran ran
sepe seperti rti silab silabus us dan sistem sistem
penilaian, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja sisw siswaa
(LKS (LKS))
untu untuk k
mewu mewuju judk dkan an
peni pening ngka kata tan n
akti aktivi vita tass
belajarsiswa. 3) Meny Menyia iapk pkan an medi mediaa pemb pembel elaja ajaran ran beru berupa pa alat alat pera peraga ga sede sederh rhan anaa yang sesuai denga materi pembelajaran. 4) Menyusu Menyusun n kisi kisi-ki -kisi si soal soal tes. tes. 5) Menyusu Menyusun n dan menyiap menyiapkan kan alat evaluasi evaluasi berupa berupa lembar observ observasi asi untu untuk k
peni penila laia ian n
afek afekti tif, f,
lemb lembar ar
obse observ rvas asii
untu untuk k
peni penila laia ian n
psikomotor dan tes obyektif untuk penilaian kognitif. 6) Menetapkan Menetapkan kelas kelas yang yang akan akan digunakan digunakan untuk penelitian. penelitian. b. b. Pelak Pelaksa sanaa naan n Tin Tinda daka kan. n. Pada Pada tahap tahap ini penelit penelitii melaksa melaksanak nakan an kegiata kegiatan n pembel pembelajar ajaran an sesuai dengan dengan skenar skenario io yang yang telah telah direnca direncanak nakan. an. Skenar Skenario io pembel pembelaja ajaran ran direncanakan direncanakan berbasis inkuiri dengan memanfaatkan alat peraga sains fisika fisika materi materi alat optik. optik. Ada Ada empat empat tatap tatap muka muka yang yang akan akan dilaku dilakukan kan untuk mencapai mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Setiap tatap muka terdiri dari lima tahapan yaitu: 1) Tahap ahap awal awal (15 (15 meni menitt ) guru guru memb membim imbi bing ng sisw siswaa mene menemu muan an masalah yang dekat dengan lingkungan. 11
132
2) Tahap ahap kedu keduaa (25 (25 meni menit) t) sisw siswaa pada pada kelo kelomp mpok ok masi masing ng-m -mas asin ing g melakukan percobaan menggunakan kit optik . Kegiatan ini dipandu oleh LKS yang berisi: tugas melakukan melakukan kegiatan untuk mengamati mengamati gejal gejalaa pemb pembias iasan an pada
lensa, lensa, prism prismaa atau atau kaca kaca plan plan paral parale, e,
menjawab pertanyaan-pertanyaan, diskusi di dalam kelompok untuk membahas membahas dan menyimpul menyimpulkan kan hasil pengamatan pengamatan pada pada percobaan percobaan mereka mereka masing masing-ma -masin sing g serta serta menuan menuangka gkan n hasil hasil diskus diskusii tersebu tersebutt pada lembar laporan sementara hasil percobaan. 3) Tahap ketiga ketiga (25 menit) menit) siswa siswa menempelkan menempelkan hasil hasil diskusi diskusi kelompok kelompok berupa
laporan
sementara
hasil
percobaan
serta
mempresentasikannya kepada seluruh siswa di depan kelas. Dalam presentasi presentasi diharapkan diharapkan siswa siswa menyampaika menyampaikan n temuan-temuan temuan-temuan hasil observasi dan dengan bantuan guru menjelaskan kesimpulan kesimpulan hasil diskusi kelompoknya. 4) Tahap keempat keempat (10 menit) menit) dengan dengan memanfaatk memanfaatkan an hasil hasil diskusi, diskusi, guru guru membimbing siswa membuat rangkuman materi. 5) Tahap kelima kelima (5 menit) menit) guru melakuk melakukan an evaluasi evaluasi dengan dengan tes tertulis tertulis dalam bentuk kuis. c. Observasi. Obse Observ rvas asii dilak dilakuk ukan an bers bersama amaan an deng dengan an wakt waktu u pelak pelaksa sana naan an pembelajaran pembelajaran.. Hal yang dipriorotask dipriorotaskan an dalam observasi observasi adalah proses proses tindakan, efek tindakan maupun hasil tindakan yang dilakukan. Fungsi obse observ rvas asii untu untuk k merek merekam am semua semua akti aktivi vitas tas dan dan kema kemamp mpua uan n yang yang ditunjukkan siswa selama kegiatan pembelajaran. Setiap kejadian yang ber berhu hubu bung ngan an deng dengan an oby obyek yang ang diam diamat atii dica dicata tatt pada pada lemb lembar ar pengamatan yang telah tersedia untuk digunakan sebagai bahan refleksi.
d. Refleksi. Data yang diperoleh dari observasi pelaksanaan tindakan berupa lembar observasi observasi dan hasil tes obyektif. Data tersebut tersebut dikumpulk dikumpulkan, an, 12
132
dianali dianalisis sis dan dievalu dievaluasi asi untuk untuk menget mengetahu ahuii berhas berhasil il atau tidakn tidaknya ya tindakan yang telah dilakukan pada siklus pertama. Hasil refleksi ini menjadi dasar acuan untuk memperbaiki: rencana pembelajaran, proses pembelajaran pembelajaran,, kinerja kinerja guru, perbaikan perbaikan bahan kajian, LKS atau sarana lainnya lainnya yang berhubung berhubungan an dengan dengan keberhasilan keberhasilan pencapaian tujuan. tujuan. Analisis Analisis data hasil observasi observasi dilakukan tiap aspek. Modelanalis Modelanalisis is data tiap-tiap aspek dapat dipaparkan sebagai berikut: 1) Aspe Aspek k Ketra Ketramp mpil ilan an Psi Psiko komo moto tor. r. Analis Analisis is data data aspek aspek ketramp ketrampilan ilan dilaku dilakukan kan terhad terhadap ap data data hasi hasill obse observ rvas asii meng menggu gunak nakan an tabel tabel hasil hasil anal analis isis is peng pengama amata tan n dengan langkah-langkah sebagai berikut : (a) Siswa Siswa diberi skor antara antara 1-4 jika melakukan melakukan satu satu kegiatan. kegiatan. (b) Menjumlahkan skor skor hasil observasi yang yang diperoleh siswa. (c) Mengubah Mengubah ke koefisien koefisien dalam bentuk bentuk persen persen dengan rumus rumus : P = Jumlah skor skor yang diperolehJumlah skor skor ideal x 100 %. (Sugiyono, 2003: 204). (d) Mengkatego Mengkategorikan rikan banyakny banyaknyaa persen persen ke dalam tingkatan tingkatan : i. Sangat rendah / tidak baik
= Kurang dari 40.
ii.Rendah / kurang baik
= 40 %-55 %.
iii.Cukup tinggi / cukup baik
= 56 %-75 %.
iv.Tinggi iv.Tinggi / baik
= 76 %-100 %.
(Suharsimi, 1998: 246). 2) Aspe Aspek k Sik Sikap ap.. Analisis data aspek sikap dilakukan dengan menggunakan table table hasi hasill obse observ rvas asii deng dengan an lang langka kahh-lan langk gkah ah seba sebagai gai beri beriku kutt : anali analisi siss
desk deskrip riptif tif kuan kuanti titat tatif if
kemu kemudi dian an
diku dikuali alita tatif tifka kan n
untu untuk k
mendeskripsikan tingkat pencapaian aspek sikap siswa dengan cara : (a) Meng Mengga gabu bung ngka kan n skor skor yang yang dipe dipero roleh leh sisw siswaa berd berdas asar ar hasi hasill observasi. (b) Mengubah ke koefisien dalam bentuk bentuk persen dengan rumus : P = Jumlah skor yang diperolehJumlah skor idea l x 100 %. (Sugiyono, 2003: 204). 13
132
(c) Mengkategor Mengkategorikan ikan banyaknya banyaknya persen persen ke dalam tingkatan tingkatan : i. Sangat rendah / tidak baik
= Kurang dari 40 %.
ii.Rendah / kurang baik
= 40 %-55 %.
iii.Cukup tinggi / cukup baik
= 56 %-75 %.
iv.Tinggi iv.Tinggi / baik
= 76-100 %.
(Suharsimi, 1998: 246). 3) Aspe Aspek k Kog Kogni niti tif. f. Analisis data aspek kognitif dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : (a) Jawaba Jawaban n obyekti obyektif/u f/uraia raian n dianali dianalisis sis dengan dengan cara tiap tiap jawaban jawaban benar benar diberi skor sesuai sesuai pedoman pedoman penilaian, penilaian, selanjutnya selanjutnya skor tiap nomor jawaban dijumlahkan sehingga diperoleh skor total jawaban benar obyektif / uraian. (b) (b) Nila Nilaii akhi akhirr sisw siswaa dite ditent ntuk ukan an deng dengan an rumu rumuss seba sebaga gaim iman anaa pedoman penilaian penilaian tes dalam skala 0-100. (c) Mengkategor Mengkategorikan ikan nilai nilai akhir ke dalam dalam tingkatan tingkatan : i. Kura Kurang ng dari dari 40,0 40,0
= San Sanga gatt ren renda dah h / tida tidak k bai baik. k.
ii. 41,0-55,9
= Rendah / kurang baik.
iii. 56 56,0-75,9
= Cukup tinggi / cukup baik.
iv. 76,0-100,0
= Tinggi / baik.
(Suharsimi, 1998: 246). Hasil Hasil belaj belajar ar sisw siswaa
dipero diperoleh leh dari dari perp perpadau adauan an
tiga tiga aspek aspek :
kognitif, psikomotor dan afektif dengan bobot 3: 2: 1 . Penentuan bobot tersebut berdasarkan kecenderungan indikator terhadap ketiga aspek itu.
Mempertimbangkan hal tersebut maka nilai hasil belajar dirumuskan : N = 3xSkor kognitif+2x skor psikomotor+skor afektif6. 4) Aspe Aspek k Akti Aktivi vita tas. s. Analis Analisaa data data aktivi aktivitas tas siswa siswa dilauk dilaukan an dengan dengan langka langkah-l h-lang angkah kah sebagai berikut :
14
132
(a) Aktivitas Aktivitas yang dilakukan dilakukan oleh oleh siswa diberi skor skor menurut menurut jenis aktivitas belajar yang dilakukan. Satu jenis aktivitas belajar diberi skor 1-2. (b) (b) Menj Menjum umla lah h skor skor yang diper diperol oleh eh sisw siswaa dan dan meni menilai lai deng dengan an rumus : Nilai yang diperoleh adalah :
x = Jumlah skor yang diperolehJumlah skor maksimal x 100. (Sugiyono, 2003: 204) (c) Mengkategor Mengkategorikan ikan kedalam kedalam kriterian kriterian tingkatan. tingkatan. Kriteria aktivitas aktivitas disetarakan disetarakan dengan dengan Kriteria berfikir berfikir kreatif sebagai sebagai berikut: Siswa dikategorikan : i. Sangat aktif
: 81,25 < x <= 100.
ii.Aktif
: 62,50 < x <= 81,25.
iii.Kur iii.Kurang ang aktif aktif
: 43,75 43,75 < x <= 62,50. 62,50.
iv.S iv.San anga gatt kura kurang ng akt aktif if
: 25,0 25,00 0 < x <= 43, 43,75 75..
Dengan x adalah nilai yang diperoleh (Tim Peneliti Program Pasca Sarjana UNY, UNY, 2003-2004). Selanjutnya hasil analisis data pengamatan digunakan sebagai dasar dalam merencanakan kegiatan pada siklus berikutnya. Siklus II. Siklus kedua direncanakan dengan mengacu pada hasil refleksi siklus pert pertam ama. a. Keemp Keempat at tahap tahapan an pada pada sikl siklus us I diata diatass (per (peren encan canaa aan, n, tinda tindaka kan, n, observasi dan refleksi) merupakan serangkaian yang dilakukan pula pada siklus siklus II. Revisi Revisi bahan kajian dilakukan dilakukan jika diperlukan diperlukan guna memperbaiki memperbaiki kegi kegiat atan an sikl siklus us I, agar agar hasi hasiln lny ya lebi lebih h meni mening ngka kat. t. Seti Setiap ap peru peruba baha han n disesuaikan dengan perkembangan hasil refleksi. Materi yang diberikan pada silkus II merupakan materi lanjutan dari siklus pertama. 3. Data Data Pene Peneli liti tian an.. Data penelitian berupa : a. Tes : diperoleh diperoleh dengan dengan melakuk melakukan an tes tertulis tertulis soal-so soal-soal al obyekti obyektiff terhadap terhadap subyek belajar disetiap akhir siklus. 15
132
b. Observ Observasi asi psiko psikomot motor or :diper :diperole oleh h dengan dengan melakukan melakukan observas observasii terhad terhadap ap subyek belajar selama proses pembelajaran berlangsung. Sampel dipilih secara acak selama siklus berlangsung. c. Obse Observ rvas asii afek afektif tif : dipe dipero roleh leh deng dengan an melak melakuk ukan an obse observ rvas asii sika sikap p sisw siswaa selama mengikuti pembelajaran. Sampel dipilih dipilih secara acak selama siklus berlangsung. d. Observasi Observasi kinerja kinerja guru guru : diperoleh diperoleh melalui melalui observasi observasi oleh kolabo kolaborator/g rator/guru uru mitra terhadap kinerja subyek peneliti selama proses proses pembelajaran pembelajaran dalam satu siklus. Sampel diambil secara acak selama siklus berlangsung. e. Obser bserv vasi asi akti aktivi vita tass siswa iswa : dip diperol eroleh eh den dengan gan melak elakuk ukan an obs observa ervassi terh terhad adap ap subye subyek k belaj belajar ar pada pada aspe aspek k akti aktivi vita tass belaj belajar ar selam selamaa pros proses es pembelajaran pembelajaran berlangsung. berlangsung. Sampel Sampel proses proses pembelajaran pembelajaran dipilih dipilih secara acak selama siklus berlangsung. 4. Indi Indika kato torr Kebe Keberha rhasi silan lan.. Keb Keberha erhassilan ilan
pen penelit elitia ian n
tin tindaka dakan n
ini ini
ditan itand dai
adan adany ya
penin peningka gkatan tan hasil hasil belajar belajar siswa siswa yang yang diukur diukur berdas berdasar ar ketunt ketuntasa asan n belajar belajar klasikal. Indikator ketuntasan belajar siswa mengacu pada Kriteria Ketuntasan Minimal Minimal (KKM) SMPN7 Semarang yaitu : a) Siswa dinyatakan dinyatakan telah belajar belajar tuntas jika mencapai nilai 68, 68, b) Kelas telah belajar tuntas jika terdapat 85% siswa yang telah belajar tuntas. Apab Apabila ila kelas kelas belu belum m menc mencap apai ai ketu ketunt ntas asan an belaj belajar ar maka maka penelitian tindakan kelas dilanjutkan pada siklus berikutnya. Tindakan yang dipilih pada siklus itu direncanakan berdasar hasil refleksi dari tindakan pada siklus sebelumnya. Dengan Dengan memperhatikan memperhatikan hal tersebut tersebut penelitian penelitian tindakan tindakan kelas (PTK) ini, dinyatakan telah berhasil mencapai tujuan apabila : a. Hasil Hasil belajar belajar minim minimal al 85% sisw siswaa mencapai mencapai KKM/t KKM/tunt untas. as. b. Aktivitas Aktivitas siswa siswa minimal25% minimal25% dalam kategori kategori aktif. 5. Analis Analisaa Instrumen Instrumen Penelit Penelitian ian.. Judul Judul : Penerapan Penerapan Model Model PBI Untuk Untuk Meningk Meningkatk atkan an Hasil Hasil belajar belajar dan Aktivi Aktivitas tas Siswa Siswa Materi Materi optik optik Kelas VIII A SMP7 SMP7 Semaran Semarang g Pelajaran 2008/2009. 16
Tahun ahun
132
Tujua ujuan n
: meni mening ngka katk tkan an hasi hasill bela belaja jarr dan dan akti aktivi vita tass sisw siswaa mate materi ri
optik di kelas VIII A SMP 7Semarang 7Semarang tahun pelajaran pelajaran 2008/2009 2008/2009 dengan penarapan model PBI. Tabel 3 . Analisa Instrumen Penelitian Tindakan Kelas (PTK) N0
Variabel
1
Penya jian belajar oleh guru.
Aspek
Indikator •
Kegiatan.
Kognitif.
•
•
Afektif.
2
•
Hasil belajar siswa. Psikomotorik.
3
•
•
Aktifitas belajar.
•
-
•
Model
Melaksanakan tahapan Lembar pemb embelaj elajaaran dengan baik observasi melip meliput utii kegi kegiata atan n : aper aperse seps psi, i, proses motivasi, kegi egiatan atan inti dan pembelajaran. penutup. Meng Mengik ikut utii tes tes tert tertul ulis is yang yang Tes tertulis. direncanakan guru. Menyadari pentingnya pemanfaatan optik dalam produk Observasi. teknologi. Melakukan Melakukan pengamatan pengamatan tentang pemb pembent entuka ukan n bayang bayangan an benda benda Observasi pada ada lensa cemb embung, lens ensa kegiatan cekung. praktek. Melakukan Melakukan pengamatan pengamatan tentang Observasi pem pembe bent ntuk ukan an bayan bayanga gan n pada pada kegiatan alat-alat optik yang sering praktek. dijum jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Melakukan aktivitas oral Observasi (diskusi/presentasi) dengan baik. PBM. Observasi Mela Melaku kuka kan n akti aktivi vita tass vis visual ual PBM. (pen (penga gama mata tan n oby obyek bela belaja jar) r) dengan baik.
17
132
6. Jadwal Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas. Jadwal Penelitian Tindakan Kelas(PTK) Peserta PKM SMPN 7 Semarang Tahun 2008/2009 NO
Jenis Kegiatan
1. 2.
Observasi Awal Penyusunan Proposal Konsultasi penyusunan proposal/ desiminasi Pembuatan instrumen dan Perangkat PBM Pelaksanaan intervensi dan Observasi Evaluasi dan Refle Refleks ksi, i, Peng Pengis isia ian n Kuisener Siklus I Evaluasi dan Refle Refleks ksi, i, Peng Pengis isia ian n Kuisener Siklus II Evaluasi dan Refle Refleks ksi, i, Peng Pengis isia ian n Kuisener Siklus III Pemba embah hasan asan Hasil asil Penelitian Penyusunan Laporan P Peelaporan
3. 4. 5.
6.
7.
8. 9. 10. 11.
Februari 2009 x x
Maret 2009
x
x
x
x
Bulan April 2009
Mei 2009
Juni 2009
x
x
x
x
x
x x x x
18
x x
132
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi. 1991. Teknik Belajar yang Efektif . Jakarta: Rineka Cipta Balitbang, Depdiknas. 2006. Model Pengembangan silabus Mata Pelajaran dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPA IPA Terpadu. Terpadu. Jakarta. Dalyana. 1991. Dasar-Dasar Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Karya. Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia . 3 rd ed . Jakarta : Balai Pustaka. Hamalik,O. 2008. Proses Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Hamalik,O.2008. Kuriulum dan Pembelajara. Jakarta :Bumi Aksara Lewin, Kurt. 1990. Action Reseacrh and Minority Problems The Action Research Reader. Reader. University. 3 rd ed . Deakin University. Mapiare,A.1982. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional. Mustofa,B.2008. Metode Penulisan Skripsi dan Tesis. Yogyakarta: Penerbit Optimis. Purwanto, N.1986. M. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Karya. Roestiyah, N.K. 1987. Masalah-Masalah Keguruan. Jakarta: Bina Aksara. Sugiyono, 2003. Metode Penelitian Administratif . Bandung: Alfabeta. Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto,S, Suharjono, Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas . Jakarta: Bumi Aksara Suparno, AS. 1998. Penelitian Tindakan Kelas, Makalah disajikan dalam Lokakarya Nasional Instruktur PKG. Bogor : Depdikbud Triani.Ch. 2008. Bahan Ajar Perkembangan Psikologi Peserta Didik . Semarang. Unnes Trianto.2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik Konsep Landasan Teori-Praktis dan Implementasinya. Jakarta: Prestasi Pustaka Uno,H.B.2008.Teori Motivasi dan Pengukurannya .Jakarta: Bumi Aksara Wibawa, Dr. Basuki. 2003. Penelitian Tindakan Kelas . Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.. Widyaningsih,T.S. 2008. Implementasi Teknik Two Stay Two Straydan Media Kartu Gambar Dalam Pembelajaran IPS Geografi Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IX F SMP Negeri Bangun Tapan. Laporan PTK.Tidak PTK.Tidak Diterbitkan. Winkel, W.S. 1983. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta : Gramedia. Wiyanto.2008. Menyiapkan Guru Sains Mengembangkan Kompetensi Laboratorium. Semarang: Unnes Press Yamin,H.M.2007. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi .Jakarta:Persada Press.
132
KISI-KISI PENYUSUNAN INSTRUMEN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) Judul Judul : Penerap Penerapan an Model PBI Untuk Untuk Mening Meningkatkan katkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa pada Materi Optik Kelas VIIIA SMP 7 Semarang Tahun Pelajaran 2008/2009. Tujuan : Meningkatkan Meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa materi optika di kelas VIIIA SMP7 Semarang tahun pelajaran 2008-2009 2008-2009 melalui penerapan model PBI. N0
1
Variabel Penyajian belajar oleh guru.
Aspek Kegiatan .
Kognitif.
2
Hasil belajar siswa.
Afektif.
Psikomotorik.
3
Aktivitas belajar.
-
Indikator
Model
Melaks Melaksana anakan kan tahapa tahapan n pembela pembelajara jaran n Observasi dengan baik meliputi kegiatan: proses aperse apersepsi psi,, motiva motivasi, si, kegiat kegiatan an inti dan pembelajaran penutup. . Mengikuti tes tertulis yang direncanakan guru. Tes tertulis. Melaksana anakan tugas proyek oyek dan menyusun laporan tugas proyek secara tertulis. Meny Menyad adar arii pent pentin ingn gny ya memp mempel elaj ajar arii Observasi. pem peman anfa faat atan an optik tik dala dalam m pro produk duk teknologi. Menjelaskan cara kerja beberapa Observasi produk teknologi yang relevan, seperti : kegiatan mikroskop, berbagai jenis teropong, praktek. periskop dan sebagainya melalui percoaan/pengamatan. Melakukan ativitas oral Observasi (diskusi/presentasi) dengan baik PBM. Melakukan ativitas visual (pengamatan Observasi obyek belajar) dengan baik. PBM.
132
LEMBAR OBSERVASI SISWA JENIS PENILAIAN : Psikomotor.
Guru Pengajar : Ilyasin,S.Pd
MATA PELAJARAN : IPA.
Kelas/Semester: VIIIA/2.
Nama Siswa.
N Ke o. lo A m bs po en. k 3 9 20 21 23 36 2 13 27 30 35 42 17 18 19 28 29 41 8 10 11 25 26 34 6 14 16 31 32 40
I
II
III
IV
V
Indikator.
Menyiapkan alat dan bahan.
Menyusun alat atau bahan.
4
4
3
2
1
3
2
Membaca Membaca hasil hasil pengukuran. 1
4
3
2
1
Membuat kesimpulan hasil percobaan. 4
3
2
1
Mengkomunikasika n data hasil percoba percobaan an di depan depan teman-temannya dengan bahasa yang ba baik dan run runtut, tut, Data hasil percobaan percobaan tepat dan benar. 4
3
Aisahal. K Chintya Intan Ks Intan Oke D Maulida A Siti N Aisaha Dika Ws Nadhiroh Nur.Su Siti A Yunita Rs Fariska Yrk Fitri Hanik R Nila D Nugroho Fp Yulfa Sn Evan Dani M Dindha A M. Fajar.Md M.Syahbt Rauf Ap Ali Maskur Dinda Plma Evan Nh Prayogi.Ew Fajar Wiky M
Semarang,
April 2009.
2
1
132
RUBRIK PENSKORAN ASPEK PSIKOMOTORIK No 1
Indikator Menyiap kan alat dan bahan.
Skor 4
•
3 2 1
•
•
•
2
Menyusu n alat atau bahan.
4 3 2 1
3
Membaca hasil pengukur an.
4 3 2 1
4
Membuat kesimpul an hasil percobaa n.
4 3 2 1
5
Mengkomunikasika n data hasil percobaan di depan teman-temannya dengan bahasa yang baik dan runtut, data hasil percobaan tepat dan benar.
4 3 2 1
•
•
•
•
•
•
•
• •
•
•
•
• •
•
Kriteria meny menyedi ediak akan an alat alat dan dan baha bahan n perco percoba baan an deng dengan an lengkap. sala salah h satu satu alat/b alat/bah ahan an perc percob obaan aan tidak tidak disi disiap apka kan n dengan lengkap. dua alat/ba alat/bahan han percob percobaant aantida idak k disiap disiapkan kan dengan dengan lengkap. lebih dari dua alat/bahan percobaan tidak disiapkan dengan lengkap. Menyusun alat dan bahan sesuai prosedur LKS tanpa bantuan orang lain. Menyusun alat dan bahan sesuai prosedur LKS tetapi pernah satu kali minta bantuan orang lain. Menyusun alat dan bahan sesuai prosedur LKS tetapi pernah lebih satu kali minta bantuan orang lain. Tidak idakma mamp mpu u meny menyus usun un alat alat dan dan baha bahan n sesu sesuai ai prosedur LKS. Mampu Mampu membac membacaa hasil hasil penguk pengukura uran n serta serta satuan satuan secara benar. Mampu Mampu membaca membaca hasil hasil penguk pengukura uran n tetapi tetapi satuan satuan salah atau sebalikanya. Hanya membaca hasil pengukuran tanpa menyebutkan satuan atau sebaliknya. Tidak mampu membaca hasil pengukuran. Membuat kesimpulan berdasarkan analisa dari dari data hasil percobaan dengan baik tanpa bantuan dari guru. Membuat kesimpulan berdasarkan analisa dari dari data hasil percobaan dengan 1 x bantuan dari guru. Membuat kesimpulan berdasarkan analisa dari dari data hasil percobaan dengan 2-3 x bantuan dari guru. Membuat kesimpulan berdasarkan analisa dari dari data hasil percobaan dengan bantuan dari guru lebih dari 3x. Semua indikator terpenuhi dengan baik. Memenuhi 2 indikator namun salah satu indikator belum tercapai dengan baik. Hanya 1 indikator terpenuhi.
132
•
Jumlah skor ideal
Tidak dapat memenuhi indikator dengan baik.
20
Kriteria aspek psikomotor. i. Kurang dari 40 40 %
= sa sangat re rendah / tidak baik.
ii.40 %-55 %
= rendah / kurang baik.
iii.56 %-75 %
= cukup tinggi / cukup baik.
iv.76 %-100 %
= tinggi / baik.
(Suharsimi, 1998: 246).
132
LEMBAR OBSERVASI SISWA Jenis Penilaian: Afektif. Mata Pelajaran : IPA. No ab Ke se Nama siswa. lo mp n. ok.
I
3
AISAHAL. KAROMAH
9
CHINTYA
20
INTAN KS
21
INTAN OKE D
23
MAULIDA A
36
SITI N
2
AISAHA
13
II
III
IV
DIKA WS
27
NADHIROH
30
NUR.SU
35
SITI A
42
YUNITA RS
17
FARISKA YRK
18
FITRI
19
HANIK R
28
NILA D
29
NUGROHO FP
41
YULFA SN
8
EVAN
10
DANI M
11
DINDHA A
25
MUH. FAJAR.MD
26
M.SYAHBT
34
RAUF AP
Kehadiran di kelas/laboratorium.
Partisip Partisipasi asi kegiatan praktikum.
4
4
3
2
1
3
Guru Pengajar : Ilyasin,S.Pd. Kelas/Semester : VIII/2. dalam dalam
2
1
Indikator. Sistematis.
4
3
2
Kejujuran.
1
4
3
2
1
Kedisiplinan dalam mengembalikan alat/bahan. 4 3 2 1
Ju ml ah sk or.
132
V
VI
6
ALI MASKUR
14
DINDA PLMA
16
EVAN NH
31
PRAYOGI.EW
32
FAJAR
40
WIKY M
5
AL. HEGAR
7
ARVAN DIKA
22
MAULAN GK
33
RATNA CA
37
SOFIA DA
38
SUBIC TU
Semarang,.........April 2009
132 KRITERIA PENSEKORAN ASPEK AFEKTIF
Indikator Kehadiran di kelas/laboratorium .
S kor 4. 3 2 1
Kriteria • •
•
•
Parti Partisi sipa pasi si kegiatan praktikum.
dalam dalam
Sistematis.
•
4 3 2 1 4 3 2 1
Kejujuran.
• • •
•
•
•
•
•
4 3 2 1
•
•
•
Kedisiplinan dalam mengembalikan alat/bahan percobaan
•
4 3
•
2
•
1 Jumlah skor ideal
•
Hadir di kelas sebelum guru masuk kelas/lab. Hadir Hadir di kelas5 kelas5 menit sesuda sesudah h guru guru masuk masuk kelas/lab. Hadir di kelas antara 5-10 menit sesudah guru masuk kelas/lab. Hadi Hadirr di kela kelass lebih lebih dari dari10 10 meni menitt sesu sesuda dah h guru masuk kelas/lab. Beker ekerjja sama dengan semua anggota ota kelompok. Bekerja sama dengan 4-3 anggota a nggota kelompok. Bekerja sama dengan 2-1 anggota a nggota kelompok. Tidak idak mau mau beke bekerja rja sama sama deng dengan an angg anggot otaa kelompok. Seluruh kegiatan percobaan dilakukan sesuai prosedur LKS. Melaukan kegiatan percobaan namun ada 2-1 bagian dilakukan tidak sesuai prosedur LKS. Melaukan kegiatan percobaan namun ada 3-4 bagian dilakukan tidak sesuai prosedur LKS. Tidak melakukan kegiatan percobaan sesuai prosedur LKS. Seluruh data hasil percobaan tidak mencontoh kelompok lain. 1-2 data hasil percobaan mencontoh kelompok lain. 3-4 data hasil percobaan mencontoh kelompok lain. Selu Seluru ruh h data data hasi hasill perco percoba baan an menc mencon onto toh h kelompok lain. Masing Masing-mas -masing ing kelomp kelompok ok mengem mengembal balika ikan n semua alat dan bahan percobaan ke tempat semula. Ada 1 alat dan bahan bahan percoba percobaan an yang yang tidak tidak dikembalikan ke tempat semula. Ada 2 alat dan bahan percobaan yang tidak dikembalikan ke tempat semula. Lebih dari dari 2 alat dan bahan bahan percobaan percobaan yang yang tidak dikembalikan ke tempat semula.
20
Kriteria aspek afektif : (i) Sangat Sangat rendah / tidak baik (ii) Rendah Rendah / kurang kurang baik
= Kurang Kurang dari 40 %. = 40 %-55 %. 26
132 (iii)Cukup tinggi / cukup baik (iv)Tinggi (iv) Tinggi / baik (Suharsimi, 1998: 246).
= 56 %-75 %. = 76-100 %.
LEMBAR OBSERVASI OBSERVASI AKTIVITAS AKTIV ITAS BELAJAR SISWA SISWA Jenis Pe Penilaian : Aktivitas Be Belajar Mata Pelajaran : IPA
N0 Kelo Absen mpok. . 3 9 20 21 23 36 I 2 13 27 30 35 42 II 17 18 19 28 29 41 III 8 10 11 25 26 34 IV 6 14 16 31 32 40 V
Nama Siswa. AISAHAL. K CHINTYA INTAN KS INTAN OKE D MAULIDA A SITI N AISAHA DIKA WS NADHIROH NUR.SU SITI A YUNITA RS FARISKA YRK FITRI HANIK R NILA D NUGROHO FP YULFA SN EVAN DANI M DINDHA A MUH. FAJAR.MD M.SYAHBT RAUF AP ALI MASKUR DINDA PLMA EVAN NH PRAYOGI.EW FAJAR WIKY M
Guru Pe Pengajar Kelas/Semester
: Il Ilyasin,S.Pd : VIII/2
Turus. Melakukan Melakukan ativitas ativitas oral Melakukan (diskusi/presentasi) . ativitas visual (pengamatan obyek belajar). A B C D E F G H I
JUMLAH
Semarang, 7 April 2009. Observer.
27
132 RUBRIK PENSEKORAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA No 1
2
Indikator
Jenis Aktivitas
Alat Bantu Observasi
Melakukan ativ ativit itas as oral ral (diskusi/prese ntasi) ntasi) dengan dengan baik
A. Mengaj Mengajuka ukan n pertan pertanyaa yaan n B. Menj Menjaw awab ab perta pertany nyaan aan C. Meny Menyam ampa paik ikan an pendapat D. Memaparkan hasil diskusi E. Mena Menarik rik kesi kesimp mpul ulan an
Melakukan aktivitas visual (pengamatan obyek belajar) dengan baik.
F. Meny Menyiap iapka kan, n,me memi milih lih alat. G. Merangkai alat /kit potik. H. Mengop Mengopera erasik sikan an alat. alat. I. Melakukan pengamatan/ pengukuran.
Jagung.
K.tholo. K.hitam. K. hijau. K. tanah.
Skor
Jumlah
1 1 1 2 1
2 2 2 2 8
( Hamalik, 2008). Keterangan Siswa Melakukan salah satu jenis aktivitas deberi 1 turus. Nilai yang yang diperoleh diperoleh adalah, x = jumlah skor yang yang diperolehjuml diperolehjumlah ah skor maksimal x 100. Kriteria aktivitas diambil dari kriteria berfikir kreatif sebagai berikut: siswa dikategorikan : 1. Sangat Aktif
: 81,25 < x <= 100.
2. Aktif
: 62,50 < x <= 81,25.
3. Kurang aktif
: 43,75 < x <= 62,50.
4. Sangat kurang aktif
: 25,00 < x <= 43,75.
Dengan x adalah nilai yang diperoleh (Tim Peneliti Program Pasca Sarjana UNY, 2003-2004).
28
6
132 OBSERVASI OBSERVASI PENY P ENYAJIAN AJIAN BELAJAR/ KINERJA GURU Aspek Penilaian Mata Pelajaran
No
Aspek yang Diamati.
1
Keterampilan membuka dan menutu menutup p pembelajaran .
2
Variasi dalam menggunakan media dan bahan pelajaran.
3
Keterampilan bertanya.
4
Keterampilan membimbing
: Kinerja Guru Guru Pengajar: Ilyasin,S.Pd : IPA Kelas/Semester : VIII/2 SIKLUS : 1/2 Dilakukan. Indikator.
Ket. Ya.
1. Menarik perhatian peserta didik. 2. Menim enimb bulka lka n moti motiva vassi belajar peserta didik. 3. Meng engaitk itkan bah bahan an ajar jar yang lalu dengan yang akan diberikan. 4. Meng engevalu alua si proses pembelajara n.
1. 2. 3. 4. 1. 2.
1. Memp emperhati ati kan prinsip prinsip penggunaan jenis media. 2. Ketepatan saat penggunaan. 3. Ketera teram mpila ila n dalam mengoperasi kan. 4. Membantu meningkatk an proses pembelajara n. Peng Pengun ungk gkap apan an cuku cukup p jelas jelas.. Pembe Pemberi rian an wak waktu tu berp berpik ikir. ir. Peny Penyeb ebara aran n pertany pertanyaan aan ke selur seluruh uh kelas. Penggu Penggunaa naan n pertany pertanyaan aan pelacak pelacak.. Merumu Merumuska skan n tujuan tujuan diskus diskusi. i. Menye Menyeba bark rkan an kesemp kesempata atan n pese peserta rta 29
Tidak.
132 kelompok kecil.
didik berpartisipasi. 3. Meran Merangk gkum um has hasil il dis disku kusi si.. 4. Memb emberika ikan gamb ambara aran lanjut.
tin tindak
Rubrik pensekoran penyajian belajar/kinerja guru : Skor 1 untuk Ya. Skor 0 untuk Tidak. Kriteria Penyajian belajar/kinerja guru Nilai BAIK apabila jumlah skor lebih dari 12. Nilai SEDANG apabila jumlah skor x, dimana 8 ≤ x ≤ 12. Nilai KURANG apabila jumlah skor kurang dari 8.
LEMBAR KINERJA GURU PERSIAPAN MENGAJAR NAMA GU GURU
: ILYASIN,S.Pd
MAT MATA PELA PELAJA JARA RAN N
: IPA IPA
KELA KELAS/ S/SE SEME MEST STER ER
: VII VIIII/2
SIKLUS
: 1/2
NO I
I II
Aspek
Skor maksimum
Persiapan 1. Program tahunan 2. Program semester 3. Alan Alanis isaa mat mater erii pelajaran 4. Silabus 5. RPP/ scenario Evaluasi 1. Evaluasi hasil belajar 2. Analisa hasil belajar 3. Daya serap 4. Penilaian tugas 5. Program perbaikan – pengayaan Jumlah
30
2 2 3 3 10 2 2 2 2 2 20
Skor Perolehan
132 Semarang, ......................April 2009 Kolaborator
Rubrik penskoran kinerja guru
NO
I
Aspek dinilai
yang Skor Maximu m
Persiapan 1. Program tahunan
II
2
2. Program semester
2
3. Alanisa materi pelajaran
3
4. Silabus
3
5. RPP/ skenario
10
Keterangan Perolehan
Tidak ada prota,skor=0 Ada prota tetapi kurang komunikatif , skor=1 Ada dan komunikatif , skor= 2 Tidak ada prosem,skor=0 Ada prosem tetapi kurang komunikatif , skor=1 Ada dan komunikatif , skor= 2 Tidak ada AMP, skor=0 Ada tetapi kurang memadai , skor=1 Ada memadai , skor= 2 Ada dengan perluasan, skor=3 Tidak ada silabus ,skor=0 Ada kurang memadai , skor=1 Ada memadai , skor= 2 Ada dengan perluasan , skor=3 Tidak ada , skor=0 Ada tidak memenuhi syarat minimal , skor=1-5 Ada memenuhi syarat syarat minimal , skor=5-8 Ada dengan dikembangkan , skor 9-10
Evaluasi 31
Skor Peroleha n
132 1. Evaluasi hasil belajar
2
2. Analisa hasil belajar 3. Daya serap 4. Penilaian tugas 5. Program perbaikan -pengayaan Jumlah
2 2 2 2
Tidak ada skor=0 Hanya dengan tes tertulisr skor = 1 Dengan lebih dari satu cara skor =2 Tidak ada skor=0 Ada skor= 2 Tidak ada skor=0 Ada skor= 2 Tidak ada skor=0 Ada skor= 2 Tidak ada skor=0 Ada skor= 2
LEMBAR OBSERVASI PENYAJIAN BELAJAR/ KINERJA GURU Aspek Penilaian Mata Pelajaran
No
Aspek yang Diamati.
: Kinerja Guru Guru Pengajar: Ilyasin,S.Pd : IPA Kelas/Semester : VIII/2 SIKLUS : 1/2 Dilakukan. Indikator.
Ket. Ya.
1
Keterampilan membuka dan menutu menutup p pembelajaran .
5. Menarik perhatian peserta didik. 6. Menim enimb bulka lka n moti motiva vassi belajar peserta didik. 7. Meng engaitk itkan bah bahan an ajar jar yang lalu dengan yang akan diberikan. 8. Meng engevalu alua si proses pembelajara n.
2
Variasi dalam menggunakan media dan bahan
5. Memp emperhati ati kan prinsip prinsip penggunaan 32
Tidak.
132 pelajaran.
3
4
Keterampilan bertanya.
Keterampilan membimbing kelompok kecil.
5. 6. 7. 8. 5. 6. 7. 8.
jenis media. 6. Ketepatan saat penggunaan. 7. Ketera teram mpila ila n dalam mengoperasi kan. 8. Membantu meningkatk an proses pembelajara n. Peng Pengun ungk gkap apan an cuku cukup p jelas jelas.. Pembe Pemberi rian an wak waktu tu berp berpik ikir. ir. Peny Penyeb ebara aran n pertany pertanyaan aan ke selur seluruh uh kelas. Penggu Penggunaa naan n pertany pertanyaan aan pelacak pelacak.. Merumu Merumuska skan n tujuan tujuan diskus diskusi. i. Menye Menyeba bark rkan an kesemp kesempata atan n pese peserta rta didik berpartisipasi. Meran Merangk gkum um has hasil il dis disku kusi si.. Memb emberika ikan gamb ambara aran tin tindak lanjut.
Rubrik pensekoran penyajian belajar/kinerja guru : Skor 1 untuk Ya. Skor 0 untuk Tidak. Kriteria Penyajian belajar/kinerja guru Nilai BAIK apabila jumlah skor lebih dari 12. Nilai SEDANG apabila jumlah skor x, dimana 8 ≤ x ≤ 12. Nilai KURANG apabila jumlah skor kurang dari 8.
REFLEKSI SIKLUS 2 1. FASE 1 ORIE ORIENT NTASI ASI MASALA MASALAH H 33
132 Demonstras Demonstrasi/meng i/menghadirk hadirkan an fenomena fenomena menarik dari lingkungan lingkungan yang riil tetap dilaksanakan seperti pada siklus 1 mengawali pembelajaran pada siklus 2. Hadirnya fenomena riil tentang penggunaan alat tes cacat mata mempercepat siswa menemukan permasalahan yang yang terkait dengan alat-alat optik. Disamping itu kita mendapatkan siswa dalam berkonsentrasi tentang materi alat-alatoptik dengan segera.
2. FASE 2 MENGOR MENGORGAN GANISA ISASI SI SISW SISWA A Pembag Pembagian ian kelomp kelompok ok menggu menggunak nakan an kelomp kelompok ok belaja belajarr yang yang telah telah dibentuk oleh kelas dengan beberapa penyempurnaan. Perubahan perlakuan pada fase ini hanya dalam penempatan tempat duduk dalam kelompok. Dari penelitian yang pernah penulis lakukan siswa kelas 8 tempat duduk sebaiknya menggu menggunak nakan an prinsi prinsip p satuan satuan terpisa terpisah, h, tempat tempat duduk duduk siswa siswa laki-la laki-laki ki tidak tidak berdekatan dengan tempat duduk siswa perempuan. Mereka merasa memiliki beban psiologis jika duduk berdekatan dengan teman lain jenis. Pengaturan tempat tempat duduk duduk secara secara acak tidak akan akan memberi memberikan kan beban beban untuk untuk remaja remaja madya.Umumn madya.Umumnya ya ciri perkembanga perkembangan n seseorang seseorang yang mulai ingin mengenal mengenal lawan jenis dan berkomunikasi dengan lawan jenis ada pada remaja madya usia 15-17 tahun (Ani.Ch.T, 2008).
Pemb embatas atasan an wak waktu prak prakte tek k
: kegia egiata tan n siswa iswa diber iberii bata batass wakt waktu u
kurang kurang-leb -lebih ih 20 menit menit serta serta dicantu dicantumk mkan an batasa batasan n waktu waktu itu pada pada LKS. LKS. Maksud Maksud pemberian pemberian batas waktu adalah seperti diuraikan diuraikan pada perencanan silus 1. Pencantuman batas watu dalam LKS dimaksudkan untuk memberi peri pering ngat atan an secar secaraa terus terus mene meneru russ sehi sehing ngga ga merek merekaa tida tidak k terle terlena na dalam dalam kesibukan.
3. FASE 3 Membim Membimbin bing g penyelid penyelidika ikan n individ individu u Pemb Pembimb imbin inga gan n
sisw siswaa
dalam dalam
melak melakuk ukan an
kegi kegiata atan/ n/pe peng ngam amata atan n
:
pembe pemberia rian n bimbin bimbingan gan siswa siswa pada pada hakeka hakekatny tnyaa bersif bersifat at indivi individu du (Jasmi (Jasmine. ne. 2007 hal:177). hal:177). Untuk tujuan evektivitas evektivitas kerja mereka dibantu dengan LKS yang diberikan masing-masin masing-masing g kelompok kelompok 2-3 lembar. lembar. Dengan rasio 1 LKS untuk 2 orang siswa maka diskusi antar mereka dalam satu kelompok lebih maksimal. maksimal. Akibat Akibat logis logis yang akan terjadi terjadi adalah meningkatny meningkatnyaa bel belaj ajar ar.. Pera Peran n LKS LKS adal adalah ah untu untuk k memb memban antu tu 34
aktivitas aktivitas
kerj kerjaa kelo kelomp mpok ok dala dalam m
132 melaksanakan tugas mereka agar lebih terarah. Yang lebih diharapkan adalah munculn munculnya ya ide-id ide-idee baru baru dalam dalam mencap mencapai ai tujuan tujuan belaja belajarr serta serta pengua penguasaa saan n konsep secara lebih cepat.
4. FASE 4 Mengemban Mengembangkan gkan dan menyaji menyajikan kan hasil hasil karya untuk untuk dipresentas dipresentasikan ikan Pemb Pembim imbi bing ngan an
ini ini
berf berfun ungs gsii
untu untuk k
meny menyak akin inan an
bahw bahwaa
hasi hasill
pengamatan siswa benar. Guru harus bekerja keras sebagai pelayan yang baik sehingga menjangkau semua kelompok. Guru dapat mengetahui ketercapaian tujuan di setiap kelompok secara meyakinkan meyakinkan melalui bimbingan bimbingan kelompok ini. Kelompok yang belum mendapatkan hasil dengan benar dapat disarankan untuk melakukan melakukan pengamatan lebih jeli. Bantuan Bantuan dari teman observer observer dalam melakukan bimbingan ini sangat mendukung tercapainya tujuan lebih cepat.
5. FASE 5 Mengana Menganalisis lisis dan dan mengevaluas mengevaluasii proses proses pemecahan pemecahan masalah masalah Pembatasan Pembatasan waktu Presentasi diperlukan sebagaimana sebagaimana yang dijelaskan pada refleksi siklus 1. Untuk pemerataan kesempatan disarankan agar petugas presenter bergilir dan jika diperlukan bisa 2 siswa secara bersamaan.
Seluruh Seluruh perencanaan perencanaan tindakan pada siklus siklus 2 tersebut tersebut disajikan disajikan untuk evekti evektifita fitass pencap pencapaian aian tujuan tujuan pembel pembelaja ajaran ran dan pening peningkat katan an indika indikator tor keberhasilan yang telah dicapai pada siklus 1. Hasil pelaksanaan atas rencana tindakan tersebut dapat disaksikan dalam data hasil pengamatan berikut.
Aspek kognitif Ma ksimal Tertinggi Terendah
100 83 58
Rata-Rata Ketuntasan Belajar
70,8
Klasikal
54,8
Tuntas
35
132 Psikomotor 8 3,3 Psiomotor Tinggi
% 1
Psio Psiomo moto torr
4,3
Cuku Cukup p
Tinggi
% 2,4
Psikomotor Rendah
%
Avektif Rata-Rata Kategori Baik Kategori Cukup Baik Kategori Kurang Baik
90,7 88% 12% 0%
Aktivitas 0,0 Sangat Aktif(Sa)
% 28,6
Aktif(A)
% 38,1
Kurang Aktif(Ka) Sangat Kurang
% 23,8
Aktif(Ska)
% 9,5
Pasif
%
36