PROPOSAL LOMBA INOVASI PENGEMBANGAN PRODUK PERIKANAN 2012
Tortila lele “tortille”, Inovasi Produk Tortila Chips Berbasis Daging Lele
BENTUK PRODUK INOVASI: KERING
Diusulkan oleh : Jesika Riyanselina Fitri Ramadhini
(08/268860/TP/09184) (09/289234/PA/12932)
UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2012
1
A. JUDUL Tortila Lele “Tortile”, Inovasi Produk Tortila Chips Berbasis Daging Lele
B. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Indonesia mempunyai kekayaan alam berupa hasil perikanan yang sangat besar peranannya dalam menghasilkan bahan-bahan produksi perikanan. Berbagai jenis ikan, kerang, rajungan/kepiting, terubu karang, udang, ikan hias, ikan lele, nila, rumput laut dan hasil perikanan lainnya merupakan sebagaian kekayaan alam yang terkandung didalamnya. Ikan merupakan salah satu komoditas bahan pangan yang mempunyai kandungan protein cukup tinggi, serta mengandung asam lemak Omega-3 dan DHA. Produk bernilai tambah adalah suatu complimentary dari suatu teknik, diverifikasi dan peralatan yang diberikan pada produk sehingga produk mempunyai peningkatan ekonomi dan jaminan mutu (Quality Assurance) yang meliputi ketahanan pangan (food securty), keamanan pangan (Food Safety) dan pemanfaatan pangan (Food Utilization/consumption). Pengembangan produk ini mempunyai tujuan untuk meningkatkan nilai jual ikan dan mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya ikan. Jika nilai jual ikan meningkat, kerusakan ikan dapat ditekan, pendapatan nelayan ataupun petani ikan serta industri pengolah meningkat dan dapat meningkatkan devisa negara. Salah satu bentuk usaha pengembangan produk bernilai tambah adalah dengan merubah produk primer menjadi produk sekunder atau produk akhir yang siap saji. Produk-produk perikanann yang banyak diproduksi di Indonesia masih dari ikan ekonomis seperti ikan kaleng, tuna, tuna steak, tuna loin dan sebagainya. Sedangkan ikan non ekonomis sebagian besar dimanfaatkan olahan tradisional. Di Meksiko, Amerika Tengah, Amerika Serikat dan Kanada, tortilla adalah roti pipih tanpa ragi yang terbuat dari jagung giling atau gandum. Yang terbuat dari jagung giling adalah tortilla ala Amerika Utara dan banyak dianggap sebagai tortilla yang 'asli'. Faktanya memang tipe tortilla ini telah ada sebelum kedatangan bangsa Eropa di benua Amerika, dan mendapatkan nama 'tortilla' dari orang-orangSpanyol karena kemiripannya dengan kue dan telur dadar tradisional Spanyol. Berdasarkan ilmu asal kata (etymology), kata tortilla berasal dari kata torta yang berarti sebuah kue bundar. Dari produk tortilla ini kami mencoba mengembangkan bahan dasar tortilla bisa dikombinasikan dengan salah satu hasil perikanan yaitu lele. Metode pembuatan dari tortilla lele ini dibuat seperti chips yang biasanya disebut tortilla chips dengan harapan tortilla yang dihasilkan akan mempunyai nilai gizi yang lebih tinggi dan mempunyai daya simpan yang 2
lebih lama. Masyarakat Indonesia gemar mengkonsumsi produk-produk camilan seperti keripik, yang kebanyakan hanya mengandung karbohidrat saja dibanding gizi yang lainnya disini tortilla chips lele “tortille” akan menghadirkan suatu produk baru sebagai camilan yang tidak hanya mengandung karbohidrat saja tetapi memiliki gizi yang lain seperti protein hewani yang berasal dari ikan lele. Ikan lele yang memiliki nama latin Clarias batrachurs, L disukai dan digemari oleh banyak orang. Namun, tidak semua orang yang menyukai lele dengan alasan ikan lele menyukai makanan busuk yang berprotein dan kotoran yang berasal dari kakus. Padahal ikan lele memiliki kandungan gizi yang tinggi. Berikut nilai dan kandungan gizi yang terdapat pada 100 gr ikan lele: Kandungan gizi yang terkandung pada lele memiliki peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh dan apabila jenis gizi tersebut tidak terpenuhi dapat menimbulkan berbagai macam penyakit, diantaranya adalah: NO Jenis Zat Gizi
Bagian
ikan
yang
dapat Ikan segar utuh
dimakan 1
Kadar air (%)
78.5
47.1
2
Sumber Energi (cal)
90
54
3
Protein (gr)
18.7
11.2
4
Lemak (gr)
1.1
0.7
5
Kalsium (Ca) (mgr)
15
9
6
Posfor (P) (mgr)
260
156
7
Zat besi( Fe) (mgr)
2
1.2
8
Natrium (mgr)
150
90
9
Tiamin ( Vit B1)
0.1
0.06
10
Riboflavin (Vit B2) (mgr)
0.05
0.03
11
NiaSin (mgr)
2.0
1.2
Sumber: FAO,1972
2. Deskripsi Produk Tortilla chips lele “tortille” terbuat dari bahan utama daging ikan lele kukus dengan dicampur tepung jagung dan tambahan garam, gula, dan bawang putih sebagai bumbu. Tortille dibuat dengan cara mencampurkan semua bahan tadi menjadi adonan kemudian adonan dibentuk bulatan, dipipihkan, dan dipotong menjadi empat bagian 3
layaknya tortilla chips. Setelah itu dilakukan proses penggorengan sampai berwarna kuning dan terapung di minyak.
C. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah:
Bagaimana menghadirkan produk turunan dari olahan daging ikan lele yang variatif sehingga penikmat daging ikan lele dapat mengkonsumsi daging ikan lele dalam bentuk lain.
Bagaimana menghadirkan produk turunan daging ikan lele yang memiliki daya simpan yang lebih lama.
Bagaimana menghadirkan produk turunan daging ikan lele yang dapat dibuat dengan teknologi sederhana sehingga dapat meningkatkan jiwa technopreneurship mahasiswa dan masyarakat.
D. TUJUAN
Menghasilkan jenis produk baru berbasis daging ikan lele yang dapat meningkatkan variasi konsumsi dan mempunyai daya simpan yang lebih lama.
Diharapkan dapat memberikan nilai tambah pada produk ikan lele dengan membuat produk baru tanpa mengurangi nilai gizinya yang sangat berguna bagi tubuh manusia.
Meningkatkan jiwa technopreneurship pada individu mahasiswa sehingga mampu secara mandiri untuk menumbuhkembangkan potensi kewirausahaannya yang berbasis pengembangan teknologi aplikasi.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN 1. Berguna untuk masyarakat Produk Tortille dapat dikenal dan dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia karena memiliki beberapa keunggulan dari segi kualitas produk, harga, dan juga dari segi gizi. 2. Merangsang penambahan lapangan kerja
4
Dengan adanya produk baru berupa Tortille maka dibutuhkan orang yang ahli dalam bidang ini dan orang yang bekerja dalam proses pengolahannya sehingga membuka peluang penambahan lapangan kerja.
F. KEGUNAAN 1. Bagi mahasiswa, usulan usaha ini diharapkan dapat menjadi upaya pengembangan kreatifitas dan inovasi terhadap produk pangan dalam memenuhi kebutuhan dan selera masyarakat. 2. Bagi almamater, usulan usaha ini diharapkan dapat meningkatkan citra positif almamater di mata masyarakat. 3. Bagi masyarakat, usulan usaha ini diharapkan dapat diterapkan dalam pengolahan ikan lele dan inovasi produk pangan serta membuka lapangan pekerjaan baru. G. GAMBARAN UMUM RENCANA PENGEMBANGAN PRODUK 1. Aspek Bahan Baku Salah satu aspek kelayakan usaha adalah tersedianya bahan baku yang memadai sehingga proses produksi dapat berjalan lancar. Selain itu, tersedianya bahan baku juga menjamin terpenuhinya permintaan konsumen terhadap produk Tortille. Bahan baku utama yang digunakan pada pembuatan Tortile yaitu Daging ikan lele yang telah dipisahkan kepala dan tulangnya. Di Yogyakarta, ketersediaan ikan lele masih banyak dijumpai di pasar-pasar dan dijual dengan harga yang cukup terjangkau. Melihat kondisi ini, maka ketersediaan bahan baku produk Tortille tak perlu dirisaukan.
2. Aspek Potensi Pasar Potensi pasar yang sangat luas tercermin dari jumlah penduduk kota Yogyakarta yang cukup besar. Terlebih ditambah adanya pendatang dari luar daerah seperti mahasiswa dan pelajar. Besarnya jumlah masyarakat membuat bisnis kuliner di Yogyakarta menjanjikan keuntungan yang menggiurkan. Perkembangannya jumlah snack dengan berbagai jenis terus meningkat. Tortille memiliki potensi untuk berkembang pesat karena belum adanya kompetitor dari produk sejenis. Walaupun ada kompetisi hanya berasal dari tortilla chips berbasis tepung jagung saja tanpa penambahan bahan lain, tidak seperti halnya Tortille yang selain berbahan tepung jagung juga ditambahkan daging ikan lele. Tren masyarakat 5
yang semakin berhati-hati dalam memilih produk merupakan tantangan bagi Tortille untuk menghadirkan produk yang aman dan berkualitas.
3. Strategi Pemasaran Tortille sebagai produk inovasi berbasis daging ikan lele merupakan produk yang tergolong baru dimata masyarakat. Kondisi ini disikapi dengan merancang strategi pemasaran Tortille yang ideal. Pada dasarnya potensi pasar Tortille masih sangat luas karena masih sangat jarangnya produk sejenis dipasaran. Walaupun ada, kompetitor muncul dari produk tortilla jagung yang telah ada. oleh karena itu, proses pemasaran mengacu pada strategi STP (Segmentation, Targeting, Positioning) dan Four P (Product, Place, Promotion, Price) :
A. STP Strategy 1. Segmentation Segmentasi Tortille menggunakan segmentasi atas dasar geografis. Pemasaran Tortille awalnya akan dikhususkan di wilayah kota Yogyakarta. Wilayah ini dipilih karena potensi pasar yang ada sangat besar karena di wilayah Yogyakarta merupakan kota pelajar yang dipenuhi banyak para pelajar dan mahasiswa. 2. Targeting Target pemasaran Tortille ini adalah semua kalangan karena harganya cukup terjangkau. 3. Positioning Tortille memposisikan diri sebagai produk pangan yang menyehatkan, bergizi tinggi dan menjunjung hasil perikanan asli bangsa Indonesia yaitu lele. Selain itu Tortille dicitrakan sebagai produk yang aman dan lebih tahan lama bila disimpan. B. Marketing mix ( Four P) 1. Product Dilihat dari sisi produk, Tortille merupakan produk yang menarik karena memiliki keunggulan seperti nilai gizi yang cukup tinggi terutama sebagai sumber protein hewani, mempunyai daya simpan yang lebih lama. Jika ditinjau dari bahan dasarnya, maka produk ini merupakan produk yang unik karena pada umumnya 6
tortilla dibuat dari bahan tepung jagung saja, tetapi Tortille selain menggunakan bahan tepung jagung yang merupakan bahan nabati juga menggunakan bahan hewani yaitu daging ikan lele. Melalui keunggulan-keunggulan inilah, Tortille dapat menarik minat masyarakat untuk mengkonsumsinya. 2. Price Dilihat dari sisi harga, Tortille dijual dengan harga yang lebih terjangkau untuk masyarakat. Harga yang lebih terjangkau merupakan salah satu keunggulan pemasaran Tortille karena menjanjikan keuntungan lebih besar bagi pedagang. Tortille dijual dengan harga Rp. 8000,- per bungkus(200 gr). 3. Place Proses penyampaian produk Tortille dari produsen ke konsumen menggunakan saluran distribusi langsung dan tak langsung. Secara tak langsung proses penyampaian produk akan dilakukan melalui kerjasama dengan minimarket, kantin ataupun warung (misal : Kantin kampus, Alfamart, Indomaret). minimarket dipilih karena telah tersebar luas dimasyarakat dan letaknya lebih mudah dijangkau. Harapannya dengan banyaknya jumlah dan letaknya yang dekat, pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap Tortille tidak terhambat. Sedangkan secara langsung proses penyampaian produk akan dilakukan dengan jual beli melalui stand produk atau kios khusus yang bertujuan agar masyarakat lebih mengenal Tortille. 4. Promotion Promosi merupakan aspek penting dalam pemasaran karena Tortille tergolong produk yang belum familiar bagi masyarakat. Melalui kegiatan promosi inilah produk Tortille lebih dikenal masyarakat. Kegiatan promosi juga berfungsi sebagai langkah edukasi pasar. Edukasi pasar menjadi salah satu kunci pokok keberhasilan pemasaran. Langkah-langkah promosi yang dilakukan antara lain :
Penyebarluasan informasi Tortille di dunia maya melalui pembuatan bisnis online Tortille
Mengikuti pameran-pameran produk pangan.
Penyebarluasan informasi Tortille melalui media elektronik seperti radio.
Penyebarluasan informasi Tortille melalui pembuatan poster dan spanduk.
Membuat stand produk gratis di tempat-tempat strategis.
7
H. METODE PELAKSANAAN Adapun desain permbuatan Tortilla chips Lele ”Tortille” yaitu: Bahan
Alat
Daging Lele yang telah
Pisau
dipisahkan kepala dan
Talenan
tulangnya
Baskom plastik
Tepung maizena
Mesin giling
Bawang putih
Kompor
Garam halus
Timbangan
Gula
Sendok
Minyak goreng
Tabung gas+gas LPG
Dandang
Sarung tangan
Plastik
Wajan
Saringan
Sutil/Sodet
Mangkok
Blender
Daftar alir pembuatan Tortilla chips lele ”Tortille” Ikan Lele
Pemisahan kepala dan tulang
Kepala dan Tulang
Daging tanpa kepala dan tulang
Penghancuran daging sampai halus dengan blender
Daging lele halus
Pengukusan
8
Tepung maizenna
Daging lele hasil pengukusan
Pendinginan Garam halus Bawang putih
Adonan
Gula Pencampuran
Adonan
Pemipihan
“Tekso” Pencetakan
Peggorengan
Tortilla chips Lele “Tortille” Pengemasan
Pemasaran
9
Analisis Kimiawi Tortille Analisa Kimiawi produk diperlukan untuk mengetahui kandungan gizi yang terdapat pada produk jadi. Adapun analisa yang dilakukan akan memberikan informasi mengenai kadar air, kadar protein, kadar karbohidrat, kadar serat kasar dan kadar abu. Analisa kimiawi akan dilaksanakan di Laboratorium Pangan dan Gizi Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Uji Inderawi Tortille Uji ini dilaksanakan guna mengetahui tingkat penerimaan produk oleh konsumen guna menentukan dan mengevaluasi target pasar yang akan dituju. Uji inderawi ini meliputi rasa, tekstur, penampakan, aroma serta tingkat kesukaan Tortille. Dalam pengujian ini, pengambilan data dilakukan dengan menyertakan lembar pengujian yang akan diisi oleh konsumen.
10
I. JADWAL KEGIATAN No
Jenis Kegiatan 1
1
2
Persiapan -Pengajuan ijin penggunaan laboratorium inkubator -Pengadaan alat-alat penunjang -Orientasi pembuatan Tortille -Pengadaan bahan baku serta bahan panunjang untuk pembuatan Tortille Pelaksanaan -Pembuatan dan Analisis kimia Tortille -Analisis uji inderawi Tortille -Analisis usaha -Pembuatan Poster Publikasi -Sosialisasi kepada masyarakat -Pemasaran
3
Penyusunan Laporan Kegiatan -Rekapitulasi data hasil pelaksanaan program -Pembuatan laporan kegiatan -Pembuatan Manuskrip Publikasi
Bulan I 2 3 4
1
Bulan II 2 3 4
1
Bulan III 2 3 4
1
Bulan IV 2 3 4
1
Bulan V 2 3 4
Tolok Ukur
-Ijin tersedia -Alat tersedia -Metodologi terkuasai -Bahan baku dan penunjang tersedia
-Komposisi diketahui
kimia
Tortille
-Nilai usaha diketahui -poster publikasi jadi -Masyarakat mengetahui tentang Tortille -produk terjual
-Data terekapitulasi -Laporan selesai -manuskrip publikasi jadi
11
J. RANCANGAN BIAYA Penghitungan BEP a. Biaya Tetap (Fixed Cost) No Uraian 1
Peralatan · Pisau · Talenan · Baskom plastik · Timbangan · Sendok · saringan · Tabung gas ·
Dandang
· . . . .
Sarung tangan Wajan Sodet/sutil Blender Mesin penggiling adonan Kompor gas
. 2 3 4
Jumlah (buah)
Harga satuan
Total
2 2 2 1 6 2 1 2
Rp20,000.00 Rp9,000.00 Rp20,000.00 Rp80,000.00 Rp1,500.00 Rp30,000.00 Rp450,000.00 Rp55,000.00
Rp40,000.00 Rp18,000.00 Rp40,000.00 Rp80,000.00 Rp9,000.00 Rp60,000.00 Rp450,000.00 Rp110,000.00
60 2 2 1 1
Rp500.00 Rp25,000.00 Rp10,000.00 Rp250,000.00 Rp130,000.00
Rp30,000.00 Rp50,000.00 Rp20,000.00 Rp250,000.00 Rp130,000.00
1
Rp500,000.00
Rp500,000.00
Sewa Laboratorium Analisa Kimiawi dan Uji Indrawi Administrasi · Proposal dan Laporan · Manuskrip · Publikasi/promosi · Poster Total Fixed Cost
Rp200,000.00 Rp250,000.00
Rp100,000.00 Rp50,000.00 Rp264,000.00 Rp140,000.00 Rp2,791,000.00
b. Biaya dalam sekali produksi/Biaya Tidak Tetap (Variable Cost) No Uraian 1 Bahan-bahan Lele (kg) Tepung jagung (200 gr) Garam Gula
Jumlah 40 15 0.75 0.75
Harga satuan Rp14,000.00 Rp2,500.00 Rp6,000.00 Rp11,000.00
Total Rp560,000.00 Rp37,500.00 Rp4,500.00 Rp8,250.00 12
Bawang putih (kg) Minyak Goreng (liter) 3 Gas (tabung) 4 Kemasan (buah) Total Variable Cost
1.5 0.75 0.05 150
Rp10,000.00 Rp12,000.00 Rp80,000.00 Rp1,500.00
Rp15,000.00 Rp9,000.00 Rp4,000.00 Rp225,000.00 Rp863,250.00
Menurut Kuswadi (2007), BEP (dalam unit) = Biaya Tetap : kontribusi per unit. Kontribusi adalah selisih hasil penjualan dengan seluruh biaya variabel. Dengan pendekatan kontribusi kita dapat mengetahui apakah hasil penjualan bisa menutupi total biaya tetap setelah diperhitungkan sebelumnya untuk menutupi biaya variabel yang timbul. Asumsi =
Penjualan 90% dari total produksi per bulan
Waktu produksi 5 hari kerja/minggu = 20 hari/bulan
Jumlah Produksi 150 kemasan(@200 gr)/hari
Jadi, Biaya produksi per kemasan = Rp. 863,250.00 x 20: (150 kemasan x 20 hari) = Rp. 5,755.00
Dengan keuntungan per kemasan yang diharapkan 35%, maka harga jual produk per kemasan adalah (35% x Rp. 5,755.00) + Rp. 5,755.00= Rp. 7,769.25 ≈ Rp.7,800.00Perhitungan BEP = Biaya tetap : Kontribusi per unit = Rp2,791,000.00: (Rp 7,800.00 -Rp 5,755.00) = 1,364.792 kemasan ≈ 1,365 kemasan
Karena produksi per bulan 3,000 kemasan dengan asumsi penjualan 90% maka jumlah penjualan per bulan adalah 2,700 kemasan.
Waktu hingga mencapai BEP adalah (1,365 kemasan : 2,700 kemasan) x 1 bulan = 0,5056 bulan
13
K. KEBERLANJUTAN 1. Merealisasikan usaha ini menjadi sebuah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) milik mahasiswa. Yang nantinya diharapkan dapat menjadi salah satu sektor usaha penggerak perekonomian dimanapun UKM ini didirikan. 2. Membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat dengan dibukanya UKM yang mampu mendayagunakan masyarakat sekitar sebagai mitra kerja.
14
L. LAMPIRAN BIODATA ANGGOTA 1
1. Nama Lengkap
: Jesika Riyanselina
2. Tempat/Tanggal Lahir
: Mataram, 14 Februari 1990
3. Bangsa
: Indonesia
4. Agama
: Islam
5. Alamat
: Jl. Kaliurang km 5.6 Pandega Duksina 5 CT 1, Yogya
6. HP
: 085759717329
7. Email
:
[email protected]
8. Hobby
: Memasak
9. Motto Hidup
: Where there is a will there is a way
10. Nama Orang tua a. Bapak Pekerjaan b. Ibu
: Iriyanto : Guru : Euis Elin
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
PENDIDIKAN 1. SD
: SDN Pasirpeuteuy ( Tamat 2002)
2. SLTP : SLTPN 4 Ciamis ( Tamat 2005) 3. SLTA : SMAN 1 Ciamis ( Tamat 2008) 4. S-1
: Jurusan Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Demikian biodata diri ini dibuat berdasarkan fakta yang sebenarnya dan dapat dipertanggungjawabkan. Yogyakarta, 23 September 2012
Jesika Riyanselina
15
BIODATA ANGGOTA 2
1. Nama Lengkap
: Fitri Ramadhini
2. Tempat/Tanggal Lahir
: Bengkulu/10 Maret 1992
3. Bangsa
: Indonesia
4. Agama
: Islam
5. Alamat
: Jl. Kaliurang km 5.6 Pandega Duksina 5 CT 1, Yogya
6. HP
: 085225798645
7. Email
:
[email protected]
8. Hobby
: Membaca, memasak masakan yang unik
9. Motto Hidup
: Hidup itu pilihan
10. Nama Orang tua a. Bapak Pekerjaan b. Ibu
: Yuli Akman : PNS : Susdaini
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
PENDIDIKAN 1. SD
: SD N 3 Gumawang ( Tamat 2003 )
2. SLTP : SMP N 1 Belitang ( Tamat 2006 ) 3. SLTA : SMA N 1 Belitang ( Tamat 2009 ) 4. S-1
: Jurusan Matematika Fakultas Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Demikian biodata diri ini dibuat berdasarkan fakta yang sebenarnya dan dapat dipertanggungjawabkan. Yogyakarta, 23 September 2012
Fitri Ramadhini 16
Rincian rencana anggaran Jenis Pengeluaran
Jumlah Anggaran yang Diusulkan
Penyediaan Alat
Rp 1.787.000,00
Bahan Habis Pakai
Rp 863.250,00
Operasional(sewa laboratorium, analisa kimia dan uji indrawi)
Rp 450.000,00
Administrasi (Pelaporan, Promosi, Poster,dan Manuskrip)
Rp 554.000,00
Total Anggaran
Rp 3.654.250,00
17
GAMBARAN PROSES PEMBUATAN Tortille
1. Daging ikan lele yang sudah dihaluskan dan dikukus
2. Penambahan tepung maizena
3. Pencampuran bumbu (bawang putih, garam, dan gula)
18
4. Adonan dengan campuran bumbu
5. pembulatan
6. pemipihan dan pemotongan
7. hasil pemotongan
19
8. Produk yang sudah melalui proses penggorengan
9. Tortille yang disajikan dengan saus sambal dan tomat salsa
DESKRIPSI PRODUK Produk memiliki tekstur yang renyah, kuning kecoklatan dengan rasa yang enak karena menggunakan ikan sebagai bahan bakunya dan daya simpan lama karena seperti keripik. FORMULA Bahan:
250 gr lele, ambil dagingya, haluskan
Tepung maizena 10 sdm
2 siung bawang putih
Gula dan garam secukupnya
Cara membuat:
Daging lele yang sudah dihaluskan dikukus ±5 menit, angkat
Masukkan tepung maizena sedikit demi sedikit pada lele yang masih panas 20
Aduk-aduk dengan sendok sampai rata dan dingin
Uleni sampai kalis
Bentuk bulatan-bulatan
Pipihkan hingga ± 0.15 cm, potong menjadi 4 bagian sehingga berbentuk segitiga
Goreng dengan api sedang hingga mengambang dan kuning keemasan, angkat, tiriskan dengan dialasi tisu atau kertas
Sajikan dengan saus sambal atau tomat salsa.
21