BAB I PENDAHULUAN A. LATAR LATAR BELAKA BELAKANG NG PENELIT PENELITIAN IAN Keperawanan (Virginitas) dalam kaca mata orang Timur, lebih merupakan perso persoala alan n kultur kultural. al. Hanya Hanya saja saja ada ada ketimp ketimpang angan an atau atau ketida ketidakad kadila ilan n gender gender disitu, disitu, dimana dimana perem perempua puan n cende cenderun rung g dipojo dipojokka kkan n dan dan ditunt dituntut ut untu untuk k menj menjag aga a kepe kepera rawa wana nann nnya ya,, seme sement ntar ara a laki laki-la -laki ki tida tidak k pern pernah ah dipermasa dipermasalahka lahkan n keperjaka keperjakaanny annya. a. Virginitas Virginitas kemudian kemudian menjadi menjadi sebuah sebuah mitos mitos yang yang sangat sangat sakral sakral,, sehing sehingga ga seolah seolah-ol -olah ah jika jika perem perempua puan n tidak tidak virgin (perawan) lagi, habislah seluruh harapan hidupnya. Oleh sebab itu, soal soal selap selaput ut dara dara tidak tidak bisa bisa menja menjadi di satu-s satu-satu atunya nya ukuran ukuran moral moral untuk untuk menentukan baik-buruknya seorang perempuan, sebab bisa jadi ia tidak virgin virgin karena karena mungk mungkin in diperk diperkosa osa,, atau atau mungk mungkin in berola berolah h raga raga dan dan lain lain seba sebaga gain inya ya.. Sehi Sehing ngga ga sang sangat atla lah h naif naif dan dan tida tidak k adil adil,, jika jika meng menguk ukur ur moralitas hanya semata-mata kerena ia tidak perawan, yang biasanya ditandai oleh robeknya selaput darah. Kalau virginitas itu disebabkan oleh karena ia melakukan seks bebas sebelum pranikah, barangkali umumnya orang orang sepak sepakat, at, dan khusus khususnya nya kultur kultur orang orang Timur Timur akan akan mengat mengataka akan n bahwa hal itu merupakan aib (kekurangan). Namun mestinya stigmatsiasi seperti itu juga harus diberikan kepada kaum laki-laki, sehingga lebih adil. Oleh sebab itu, harus ada pergeseran anggapan yang lebih berkeadilan gend gender er.. Arti Artiny nya a bahw bahwa a tunt tuntut utan an untu untuk k menj menjag aga a kesu kesuci cian an sebe sebelu lum m pranikah harus secara adil diberikan baik kepada kaum laki-laki, tidak hanya hanya perem perempua puan. n. Memang Memang untuk untuk meruba merubah h pola pola pikir pikir sepert sepertii ini tidak tidak mudah, sebab mitos mengenai keperawanan itu sudah mengakar (deep root rooted ed)) dala dalam m piki pikira ran, n, buda budaya ya dan dan kult kultur ur masy masyar arak akat at kita kita.. Tida Tidak k berlebihan berlebihan bahwa bahwa masalah masalah keperawan keperawanan an nampakny nampaknya a lebih merupaka merupakan n persoalan kultur, dimana aroma patriarkhinya sangat kental. Ia kemudian menjadi mitos yang cenderung merugikan perempuan. Seolah perempuan kalau kalau sudah sudah tidak tidak perawa perawan n lagi lagi dengan dengan serta serta merta merta diklai diklaim m sebaga sebagaii
1
perempuan yang tidak baik dan tidak bisa jadi harapan menjadi istri yang baik. Akibatnya perempuan akan selalu merasa bersalah dan rendah diri dihadapan laki-laki jika kehilangan selaput daranya. Anehnya tuntutan seperti itu hampir tidak pernah diberikan kepada laki-laki. Mungkin karena alat kelamin laki-laki yang sulit dideteksi secara medis. Namun bukankah yang menyebabkan tidak virgin karena hubungan seks juga laki-laki? Jadi, kultur
patriarkhi
itulah
sebenarnya
yang
sangat
mendominasi
mempermasalahkan soal keperawanan perempuan. Sebagai akibatnya soal keperjakaan seolah diabaikan sama sekali. Sampai-sampai kadang jika lelaki menikahi perempuan yang tidak perawan lagi, ia merasa tidak marem, ada sesuatu yang hilang dalam dirinya. Pandangan seperti ini jelas tidak adil dan sudah selayaknya didekonstruksi. Walaupun perlu dibongkar dengan wacana yang lebih berkeadilan gender, anehnya pula keperawanan inipun dijadikan suatu acuan yang disahkan dengan dibuatnya aturan dalam bentuk buku petunjuk tehnis pemeriksaan kesehatan TNI, yang menjadi pegangan dan acuan bagi suatu tim penguji kesehatan, untuk menentukan atau syarat nilai lulus atau tidaknya bagi peserta calon wanita TNI yang mengikuti test. B. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian mengenai latar belakang tersebut di atas, maka dalam penelitian tesis ini dirumuskan beberapa permasalahan, yaitu sebagai berikut: 1. Apakah yang dimaksud dengan? 2. Apakah yang dimaksud dengan? 3. Apakah menyebabkan dilanggarnya? C. TUJUAN PENELITIAN Dari perumusan masalah tersebut di atas, dapat dirumuskan beberapa tujuan dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut: 1. Untuk mendapatkan gambaran mengenai;
2
2. Untuk mendapatkan gambaran mengenai unsur-unsur; 3. Untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan antara dan. D. SISTEMATIKA PENULISAN Dalam proposal penelitian tesis ini, akan dilakukan pembahasan dengan sistematika penulisan sebagai berikut: Pada awal proposal tesis ini uraian dimulai dari Bab I, yang berisi tentang Pendahuluan yang akan menguraikan mengenai gambaran secara umum materi yang akan dibahas, yaitu meliputi Latar Belakang Penelitian, Perumusan
Masalah, Tujuan Penelitian dan Sistematika
Penulisan. Selanjutnya pada Bab II, yang berisi uraian tentang kerangka pemikiran dari proposal tesis ini. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai dan, serta analisis hubungan antara dan, yang kemudian ditutup dengan subbab penutup. Kemudian pada Bab III, berisi uraian tentang metode penelitian, yang akan diuraikan mengenai metode pendekatan, spesifikasi penelitian, dan teknik pengumpulan data yang terdiri dari jenis data, metode pengumpulan data dan metode analisis data.
3
BAB II KERANGKA PEMIKIRAN A. PENGANTAR Uraian dalam bab ini adalah merupakan suatu kerangka pemikiran dari
perumusan
masalah
yang
berupa
hubungan
antara
...................dan............ Berdasarkan hal tersebut, maka dalam suatu kegiatan ...... 1. Pengertian dan Dasar Hukum
2. Fungsi dan Ruang Lingkup B. 1. 2. Pengertian
C. ANALISIS HUBUNGAN DAN D. PENUTUP
4
BAB III METODE PENELITIAN A. PENGANTAR Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode penelitian yang digunakan dalam penelitian tesis ini, agar analisis yang dihasilkan dapat memperoleh validitas dan reliabilitasnya. Untuk itu, selanjutnya dalam bab ini uraian akan dimulai tentang spesifikasi penelitian dari penelitian tesis ini, yaitu spesifikasi penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis. Setelah itu akan diuraikan mengenai metode pendekatan yang digunakan, yaitu metode pendekatan yuridis normatif. Kemudian akan diuraikan juga tentang teknik pengumpulan data. Uraian ini akan menguraikan mengenai jenis data yang digunakan dalam penelitian tesis ini. Setelah diuraikan tentang jenis data yang digunakan, maka selanjutnya akan diuraikan mengenai metode untuk memperoleh data yang digunakan sesuai dengan jenis data yang yang digunakannya. Dan setelah itu atau yang terakhir akan diuraikan mengenai metode analisis data yang digunakan dalam penelitian tesis ini, agar hasil analisisnya, yaitu mencari hubungan antara dua konsep hukum (dalam penelitian ini, yaitu hubungan antara asas itikad baik dalam pelayanan medis dan hak pasien untuk mendapatkan pelayanan yang optimal) dapat diuji keabsahannya dan dapat diandalkan hasil penelitiannya. B. METODE PENELITIAN 1. Spesifikasi Penelitian Dalam penelitian ini, spesifikasi penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis. Yang dimaksud dengan deskriptif analitis, yaitu membuat deskripsi atau gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta, sifat dan hubungan antar fenomena atau gejala yang diteliti sambil menganalisisnya, yaitu mencari sebab akibat dari suatu hal dan menguraikannya secara konsisten dan sistematis serta logis.1 1
Lihat Moh. Nazir, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1985, hlm. 63, 72, 405, 406 & 427.
5
Selanjutnya, spesifikasi penelitian deskriptif analitis ini digunakan untuk menganalisis, yaitu mencari sebab akibat dari permasalahan yang terdapat
pada
perumusan
masalah
dan
menguraikannya
secara
konsisten, sistematis dan logis sesuai dengan perumusan masalah yang menjadi fokus dalam penelitian ini, yaitu hubungan antara ........... dan ...................... 2. Metode Pendekatan Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian tesis ini, yaitu yuridis normatif. Yang dimaksud dengan metode pendekatan yuridis normatif, yaitu suatu cara meneliti dalam penelitian hukum yang dilakukan terhadap bahan pustaka atau data sekunder belaka dan dengan menggunakan metode berpikir deduktif serta
kriterium kebenaran
koheren.2 Selanjutnya yang dimaksud dengan metode berpikir deduktif adalah cara berpikir dalam penarikan kesimpulan yang ditarik dari sesuatu yang sifatnya umum yang sudah dibuktikan bahwa dia benar dan kesimpulan itu ditujukan untuk sesuatu yang sifatnya khusus. 3 Sedangkan yang dimaksud dengan kebenaran koheren (the coherence theory of truth), adalah suatu pengetahuan, teori, pernyataan, proposisi, atau hipotesis dianggap benar kalau sejalan dengan pengetahuan, teori, pernyataan, proposisi, atau hipotesis lainnya, yaitu kalau proposisi itu meneguhkan dan konsisten dengan proposisi sebelumnya yang dianggap benar.4 C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA 1. Jenis Data Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini, yaitu data sekunder. Yang dimaksud dengan data sekunder yaitu data yang diperoleh peneliti dari penelitian kepustakaan dan dokumentasi, yang 2
Lihat Wila Chandrawila Supriadi, Metode Penelitian (tidak dipublikasikan) dalam Materi Kuliah “Metode Penelitian Hukum” Program Pascasarjana Program Studi Magister Hukum Kesehatan Unika Soegijapranata, Semarang, 2006, hlm. 8. 3
Sedarmayanti & Syarifudin Hidayat, MetodologiPenelitian, Mandar Maju, Bandung, 2002, hlm. 23.
4
A. Sonny Keraf & Mikhael Dua, Ilmu Pengetahuan (Sebuah Tinjauan Filosofis), Kanisius, Yogyakarta, 2001, hlm. 68.
6
merupakan hasil penelitian dan pengolahan orang lain, yang sudah tersedia dalam bentuk buku-buku atau dokumentasi yang biasanya disediakan di perpustakaan umum atau perpustakaan milik pribadi. 5 Di dalam penelitian hukum, data sekunder tersebut meliputi bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tertier. 6 Bahan hukum primer adalah bahan hukum yang terdapat dalam suatu aturan hukum atau teks otoritatif seperti peraturan perundangundangan, putusan hakim, traktat, kontrak, keputusan tata usaha negara. Bahan hukum primer yang dipergunakan dalam penelitian ini terdiri dari peraturan perundang-undangan, misalnya Undang-undang No. 36 Tahun 2009
Tentang
Kesehatan,
beserta
Peraturan
Pelaksanaan
dari
perundang-undangan tersebut, ......................... Sedangkan bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang diperoleh dari buku teks, jurnal-jurnal asing, pendapat para sarjana, kasus-kasus hukum, serta simposium yang dilakukan para pakar hukum mengenai .................s dan ...................... Selain itu, dalam penelitian ini dipergunakan pula bahan hukum tersier. Bahan hukum tersier adalah bahan hukum yang memberikan petunjuk atau penjelasan bermakna terhadap bahan hukum primer dan sekunder, seperti kamus hukum, ensiklopedia, dan lain-lain. Baik bahan hukum primer maupun bahan hukum sekunder diinventarisasi berdasarkan fokus permasalahan yang telah dirumuskan dalam perumusan masalah dan diklasifikasi menurut bidang kajiannya, agar memudahkan untuk menganalisisnya. 2. Metode Pengumpulan Data Oleh karena data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat kualitatif, maka metode pengumpulan data yang dipergunakan adalah studi kepustakaan. Studi kepustakaan adalah suatu kegiatan (praktis dan teoritis) untuk mengumpulkan (inventarisasi), dan 5
Hilman Hadikusuma, Metode Pembuatan Kertas Kerja atau Skripsi Ilmu Hukum, Mandar Maju, Bandung, 1995, hlm. 65. 6
Soerjono Soekanto & Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif (Suatu Tinjauan Singkat), Rajawali Pers, Jakarta, 2001, hlm. 13.
7
mempelajari (learning), serta memahami (reflektif, kritis dan sistematis serta logis) data yang berupa hasil pengolahan orang lain, dalam bentuk teks otoritatif (peraturan perundang-undangan, putusan hakim, traktat, kontrak, keputusan tata usaha negara, kebijakan publik, dan lainnya), literatur atau buku teks, jurnal, artikel, arsip atau dokumen, kamus, ensiklopedi dan lainnya yang bersifat publik maupun privat. 3. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif normatif. Metode kualitatif normatif ini dugunakan karena penelitian ini tidak menggunakan konsep-konsep yang diukur/dinyatakan dengan angka atau rumusan statistik. Dalam menganalisis data sekunder tersebut, penguraian data disajikan dalam bentuk kalimat yang konsisten, logis dan efektif serta sistematis sehingga memudahkan untuk interpretasi data dan konstruksi data serta pemahaman akan analisis yang dihasilkan, yaitu mencari sebab akibat dari suatu masalah dan menguraikannya secara konsisten, sistematis dan logis sesuai dengan perumusan masalah yang menjadi fokus dalam penelitian ini, yaitu hubungan antara X dan Y. D. PENUTUP Berdasarkan uraian mengenai metode penelitian tersebut di atas, dapat dijelaskan bahwa spesifikasi penelitian yang digunakan dalam penelitian tesis ini adalah deskriptif analitis. Sehingga metode pendekatan yang adekuat digunakan dalam penelitian tesis ini adalah metode pendekatan yuridis normatif. Sesuai dengan metode pendekatannya yaitu yuridis normatif, maka jenis data yang dapat digunakan adalah data sekunder yang bersifat kualitatif, yang terdiri dari Bahan hukum primer yakni peraturan perundang-undangan atau teks otoritatif; bahan hukum sekunder yakni bahan hukum yang diperoleh dari buku teks, jurnal-jurnal asing, pendapat para sarjana, kasus-kasus hukum, serta simposium yang dilakukan para pakar hukum; dan Bahan hukum tersier yakni bahan hukum yang memberikan petunjuk atau penjelasan bermakna terhadap bahan hukum primer dan sekunder, seperti kamus hukum, ensiklopedia, 8
dan lain-lain. Data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, sekunder dan tertier tersebut diperoleh dengan cara atau melalui suatu kegiatan yang dinamakan studi kepustakan / library reserch. Selanjutnya agar analisis yang diperoleh dari penelitian ini dapat diuji keabsahannya dan dapat diandalkan hasil penelitiannya, yaitu mencari hubungan antara X dan Y, maka metode analisis data yang digunakan adalah metode kualitatif normatif.
9
DAFTAR PUSTAKA A. A. Oka Mahendra, Proses Pemantapan Cita Hukum dan Penerapan Asas-asas Hukum Nasional Masa Kini dan di Masa yang Akan Datang dalam “Majalah Hukum Nasional” Nomor 1 Tahun 1995, BPHN Departemen Kehakiman; A. Sonny Keraf & Mikhael Dua, Ilmu Pengetahuan (Sebuah Tinjauan Filosofis), Kanisius, Yogyakarta, 2001; Abdulkadir Besar, Implementasi Cita Hukum dan Penerapan Asas-asas Hukum Nasional Sejak Lahirnya Orde Baru dalam “Majalah Hukum Nasional” No. 1 Tahun 1995, Pusat Dokumentasi Hukum BPHN Departemen Kehakiman; B. Arief Sidharta, Identifikasi dan Evaluasi Pemahaman Penerapan Asasasas Hukum Dalam Konteks Perkembangan Praktek Hukum Masa Kini dalam “Simposium Peningkatan Kurikulum Fakultas Hukum dan Metode Pengajaran
yang
Mendukung
Pembangunan
Hukum
Nasional”
diselenggarakan oleh: BPHN bekerjasama dengan FH UGM dan Kanwil Depkeh dan HAM RI Propinsi DIY, Yoyakarta, 21-22 Juli 2004; Darji Darmodiharjo & Shidarta, Penjabaran Nilai-nilai Pancasila Dalam Sistem Hukum Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta, 1996; Hilman Hadikusuma, Metode Pembuatan Kertas Kerja atau Skripsi Ilmu Hukum, Mandar Maju, Bandung, 1995; Krisnajadi, Bab-bab Pengantar Ilmu Hukum Bagian I , Sekolah Tinggi Hukum Bandung, Bandung, 1989; Moh. Nazir, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1985; Roeslan Saleh, Pembinaan Cita Hukum dan Penerapan Asas-asas Hukum Nasional dalam “Majalah Hukum Nasional” Nomor 1 Tahun 1995
10
BPHN Departemen Kehakiman; Satjipto Rahardjo, Hukum Dalam Jagat Ketertiban, UKI Press, Jakarta, 2006; Sedarmayanti & Syarifudin Hidayat, MetodologiPenelitian, Mandar Maju, Bandung, 2002; Soerjono Soekanto & Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif (Suatu Tinjauan Singkat), Rajawali Pers, Jakarta, 2001; Sofwan Dahlan, Hospital Bylaws dalam Materi Kuliah Aspek Hukum Rumah Sakit dan Hospital Bylaws, Program Pascasarjana Magister Hukum Kesehatan Unika Soegijapranata, Semarang, 2006; Sofwan Dahlan, Hukum Kesehatan (Rambu-rambu Bagi Profesi Dokter), Badan Penerbit UNDIP, Semarang, 2005; Wila Chandrawila Supriadi, Metode Penelitian (tidak dipublikasikan) dalam Materi Kuliah “Metode Penelitian Hukum” Program Pascasarjana Program Studi Magister Hukum Kesehatan Unika Soegijapranata, Semarang, 2006.
11