Proposal Ekspor

CV MBC EXPORT, TRADING AND MANUFACTURING OF COMMODITIES INDONESIA Jl. Kapiminda Kapiminda VII No. 11 Sawojajar, Sawojajar, Malang – INDONESIA INDONESIA phone : 0341-9126929, 085 232 704 990 fax : 0341-359255 e-mail : [email protected] / [email protected] website website : www.mbc.co.id

PELUANG EKSPOR AGROBISNIS INDONESIA I. PENDAHULUAN

Era globalis globalisasi asi berdamp berdampak ak terhada terhadap p perubah perubahan an bagi semua semua negara negara di dunia dunia dalam dalam perda perdagan ganga gan n

intern internas asio iona nal. l.

Deng Dengan an

kemaju kemajuan an

tekn teknol olog ogii

komu komuni nikas kasii

dan

trans transpo port rtas asii

menjadikan persaingan perdagangan antar negara semakin sengit, tidak tekecuali di bidang pertanian & perikanan (agribisnis). Semua perusahaan berlomba-lomba mencari peluang pasar internas internasion ional al dengan dengan mendap mendapatk atkan an dukungan dukungan dari pemerin pemerintah tah negaran negaranya ya masingmasing-mas masing. ing. Negara-negara besar seperti yang terdapat di benua Eropa, Amerika, Australia, Afrika dan Asia lebih memperkuat memperkuat infrastrukturnya infrastrukturnya sebagai sebagai faktor penunjang dalam memenangkan memenangkan pangsa pasar internasional, dengan membangun pabrik-pabrik yang menghasilkan barang jadi yang kemudian dilempar ke pasar luar atau dengan kata lain merubah bahan baku (raw material) menj menjad adii baha bahan n siap siap paka pakaii atau atau saji saji denga dengan n merek merek daga dagang ng merek mereka. a. Hal Hal ini merup merupak akan an kesempatan bagi negara Indonesia dengan kekayaan alam yang berlimpah sebagai sumber bahan baku bagi negara-negara industri atau negara yang sudah maju, disamping dipasarkan pula ke negara-negara berkembang lainnya. Perdagangan global sudah dimulai, jarak antara negara yang satu dengan yang lainnya bukan merupakan suatu hambatan lagi dengan semakin canggihnya teknologi transportasi dan komunikasi yang ada. Korespondensi antara pembeli dengan penjual dapat dilakukan dengan saling berkirim e-mail dan memasarkan produknya cukup melalui internet yang dapat dilihat di seluruh negara dan secara otomatis dapat memangkas biaya operasional perusahaan. Dengan kemajuan teknologi dewasa ini sangat berdampak positif terhadap perdagangan hasil pertanian pertanian & perikanan Indonesia Indonesia di pasar Internasional, Internasional, ini ditunjukkan dengan semakin semakin

1

CV MBC EXPORT, TRADING AND MANUFACTURING OF COMMODITIES INDONESIA Jl. Kapiminda VII No. 11 Sawojajar, Malang – INDONESIA phone : 0341-9126929, 085 232 704 990 fax : 0341-359255 e-mail : [email protected] / [email protected] website : www.mbc.co.id

naiknya devisa negara dari sektor agribisnis dan semakin tumbuh dan berkembangnya perusahaanperusahaan berskala ekspor dengan menawarkan berbagai macam komoditasnya. Komoditas-komoditas unggulan Indonesia seperti kelapa sawit, karet, rumput laut, cokelat, kopi, kopra, kapulaga, lada, pala, cengkeh, pinang, minyak nilam, damar, gambir, kopra, kayu manis, perikanan, jahe, buah-buahan, sayuran segar, dan lain-lain merupakan komoditas yang masih mendominasi pasar internasional. Bila kita telaah, sebagian komoditas-komoditas tersebut di beli oleh perusahaanperusahaan luar negeri sebagai bahan baku untuk industri yang sebagian besar dilempar kembali ke pasar internasional termasuk Indonesia. Kita bisa bayangkan bila hal tersebut kita lakukan sendiri tanpa harus mengekspor keseluruhannya ke luar negeri dengan memproduksi sendiri menjadi bahan jadi atau setengah jadi dan melemparkan produk tersebut ke pasar lokal maupun internasional dengan merek dagang tersendiri yang secara otomatis dapat menyerap tenaga kerja yang lebih besar dan juga memiliki nilai tambah tersendiri, tetapi hal itu belum dapat kita lakukan secara optimal karena keterbatasan teknologi yang kita miliki saat ini serta persaingan yang semakin ketat. Selain komoditas tersebut di atas ternyata Indonesia memiliki komoditas-komoditas yang dianggap sampah tetapi ternyata memiliki pasar ekspor yang potensial seperti kulit rajungan (crab shell) yang sangat diminati negara seperti Korea & China, selain itu ada juga arang tempurung kelapa (coconut shell charcoal) berasal dari tempurung kelapa yang dibakar, sabut kelapa (coco fiber atau coco coir) bahan baku industri serat sabut kelapa adalah sabut kelapa yang merupakan hasil samping dari usaha perdagangan buah kelapa untuk konsumsi rumah tangga serta industri pengolahan kopra atau minyak kelapa. Bahan baku ini secara umum terdapat secara melimpah di daerah sentra produksi buah kelapa, terutama Propinsi Aceh, Sumatera Utara, Riau, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan, serta NTT dan Maluku. Dikarenakan pasar hasil-hasil pertanian, perikanan dan perkebunan Indonesia sangatlah terbuka lebar dipasaran Internasional maka sudah saatnya kita mengembangkan pasar hingga ke mancanegara atau dengan kata lain melakukan kegiatan ekspor disamping mendapatkan harga yang lebih bagus juga dapat menambah devisa negara, membuka lapangan kerja serta adanya dukungan dari pemerintah dan perbankan. Mungkin awalnya kita masih ragu-ragu dikarenakan adanya informasi bahwa melakukan perdagangan antar negara memiliki faktor resiko yang tinggi terutama menyangkut hal pemba-

yaran serta rumitnya prosedur yang harus dilalui, belum lagi antara pihak penjual dan pembeli tidak saling mengenal atau belum bertemu sebelumnya (hanya melalui korespondensi dan percakapan via telephone). Tetapi sebenarnya melakukan kegiatan perdagangan antar negara atau ekspor adalah sesuatu hal yang tidak sulit dan aman dilakukan. Untuk masalah 2


pembayaran ada banyak opsi yang dapat kita tempuh yang kesemuanya aman bagi pihak eksportir tersebut salah satunya dengan menerima sistem pembayaran berupa L/C (Letter of Credit) ataupun TT (Telegraphic Transfer) yang kami bahas pada bab tersendiri. Indonesia memiliki banyak sekali Sumber Daya Alam yang banyak diminati dunia bahkan beberapa komoditas pertanian, perikanan dan perkebunan Indonesia hampir tanpa pesaing di dunia. Kita ambil contoh cengkeh, pesaing Indonesia salah satunya adalah Madagaskar tetapi kita mengetahui bahwa kebutuhan dunia untuk komoditas ini terus meningkat, hampir semua negara memerlukan komoditas ini baik untuk memenuhi kebutuhan pabrik rokok, pharmasi ataupun konsumsi baik yang dijual secara retail ataupun dalam bentuk bumbu masakan. Bukan hanya cengkeh, hampir semua komoditas pertanian, perikanan dan perkebunan akan terus meningkat setiap tahunnya seiring terus bertambahnya jumlah populasi dunia dan banyak berdirinya pabrikasi pengolahan hasil-hasil pertanian. Jadi kita dapat menarik kesimpulan bahwa peluang ekspor dibidang pertanian, perikanan dan perkebunan sangat terbuka lebar dikarenakan: 1. Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia yang berlimpah artinya bahan baku murni diperoleh dari dalam negeri sendiri. 2. Permintaan-permintaan dari luar negeri untuk komoditas pertanian, perikanan dan perkebunan sangat besar. 3. Komoditas pertanian, perikanan dan perkebunan Indonesia banyak mendominasi pasar luar negeri. 4. Adanya kemudahan-kemudahan dan fasilitas yang diberikan pemerintah untuk ekspor hasil pertanian, perikanan dan perkebunan. 5. Banyak berdirinya manufaktur/pabrikasi di luar negeri yang memproses bahan baku (raw material) menjadi bahan campuran siap saji atau bahan konsumsi. 6. Harga dunia yang tetap stabil bahkan cenderung terus naik.

II. MAKSUD DAN TUJUAN Melihat peluang pasar ekspor diatas dan kuatnya jaringan UB (usaha bersama) yang dimiliki LDII di tiap daerah yang tersebar di seluruh Nusantara, maka kami bermaksud mengajak UB atau gabungan UB yang mempunyai komoditi hasil bumi, pertanian, perkebunan, hasil hutan, perikanan dan komoditi olahan lainnya untuk bekerja sama melakukan perdagangan ekspor. Kerjasama bisnis ekspor ini menjadi mungkin dicapai mengingat di tiap-tiap UB banyak terdapat potensi komoditi hasil bumi yang dapat dipasarkan ke manca negara.

Bisa dibayangkan betapa luar biasa hebatnya jika UB-UB yang tersebar di tiap Kota Kabupaten se Indonesia ini bersatu dan menyatukan langkah untuk melakukan bisnis ekspor, insya Allah akan menjadi kelompok usaha yang solid. Diharapkan nantinya, kekuatan dan potensi sumber daya alam dan manusia yang dimiliki oleh UB dan kami selaku pelaku ekspor bisa disinergikan untuk mencapai target kesuksesan dalam bisnis trading ekspor ini. Sehingga 3


tujuan utama dibentuknya UB, yakni kesejahteraan bagi anggota bisa segera diwujudkan.

III. PROFIL PERUSAHAAN A. Visi Misi CV MBC adalah kombiansi dari kebersamaan, sinergitas dan kemakmuran untuk bersama. Kami bergerak dalam paradigma global dalam melayani industri pasar yang terus berkembang.

Kami

berkomitmen

untuk

menjawab

kebutuhan

buyer/importir.

Kami

memberdayakan dan memasarkan komoditi hasil pertanian, kehutanan, perkebunan, perikanan maupun olhan home industri yang berasal dari daerah seluruh Indonesia. Sejak berdirinya CV MBC, kami telah mengambil bagian yang disebut Perdagangan Lintas Daerah dan Internasional Tanpa Batas. Kami adalah perusahaan yang membawa buyer/importir pada titik kepuasan sesungguhnya. Kami menggunakan kepercayaan dan jaringan yang tersebar di Indonesia dan Internasional untuk menyeimbangkan pasar ekspor agribisnis yang berlandaskan Kemakmuran Untuk Bersama.

B. Peoduk Yang Dipasarkan Saat ini kami fokus untuk ekspor komoditi seperti : kelapa sawit, karet, rumput laut, cokelat, kopi, kopra, kapulaga, lada, pala, cengkeh, pinang, minyak nilam, damar, gambir, kopra, kayu manis, perikanan, jahe, dan lain-lain.

C. Legalitas Badan Usaha -

-

Akte Pendirian, Akte Perseroan Komanditer nomor 17 tanggal 29 Juni 2008. Domisili Usaha : Jl. Kapiminda VII No. 11 Sawojajar 2 – Malang, INDONESIA. Phone : 0341- 9126929 Fax: 0341- 359255 Mobile : 085 232 704 990 Email : [email protected] [email protected] Website : www.mbc.co.id Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) : 21.042.891.8-657.000 Nomor Tanda Daftar Perusahaan : 132535202118 Nomor Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) : 510/628/421.107/2008

D. Struktur Kepengurusan

-

Direktur Manager Bisnis dan Manajemen Manager Keuangan

: Mansur, S.H : Nurhidayat, S.E : Siti Khairiyah

4


-

Manager Operasional Administrasi Sarana dan IT

: M. Sholeh Siregar : Sakinatin : Eko Rusdiyanto, S.Kom

E. Tenaga Profesional Dan Jaringan/ Agen Pemasaran Dalam melaksanakan bidang usahanya, CV MBC bekerja sama dengan agent-agent pemasaran ekspor-impor profesional baik yang ada di Indonesia maupun Internasional. Sehingga dapat mempermudah dalam melacak pangsa pasar, menganalisa distribusi suatu produk,

meneliti

kualitas

buyer

dalam

transaksi

dan

untuk

kelancaran

dalam

shipment/pengiriman.

IV. BENTUK KERJASAMA 1.

UB atau gabungan UB yang berminat untuk melakukan kegiatan ekspor, harus mengisi formulir keanggotaan MBC.

2.

Pihak MBC bertindak sebagai pemasaran dan konsultan setiap anggota.

3.

Setiap anggota diharuskan memberikan informasi dengan mengisi formulir seakurat mungkin dan dapat dipertanggung jawabkan. (formulir terlampir)

4. Setiap anggota akan mendapatkan keuntungan sebagai berikut: 

Pemasaran produk oleh tim MBC baik dalam maupun luar negeri.  Konsultasi pemasaran dan keamanan dalam bertransaksi.  MBC menjamin keamanan bagi setiap anggota dalam bertransaksi.  Pertemuan langsung dengan pembeli dari luar negeri bila berkunjung ke MBC.  Memberikan informasi-informasi lainnya yang berhubungan dengan kualitas, pengemasan, dll bila diperlukan. 2. Anggota bertanggung jawab menyediakan barang siap ekspor sampai di gudang anggota, sedangkan MBC bertanggung jawab atas pembiayaan korespondensi untuk mendapatkan buyer/importir sampai turunnya PO (purchase order) atau sales contract, trucking, stuffing, bongkar muat, shipment/pengiriman ke luar negeri, asuransi, mengurus dokumen dan sertifikat ekspor, clearence Bea dan Cukai, trucking di pelabuhan, warehousing selama menunggu kapal, terbitnya LC, negosiasi dokumen export, menyediakan rekening bank yang khusus untuk transaksi ekspor impor, dan pencairan LC atau DP di bank yang ditunjuk. 3.

Setiap transaksi yang berhasil dilakukan, maka keuntungan bersih akan dibagi 50% - 50 % masing-masing untuk MBC dan anggota.

5

CV MBC EXPORT, TRADING AND MANUFACTURING OF COMMODITIES INDONESIA Jl. Kapiminda VII No. 11 Sawojajar, Malang – INDONESIA phone : 0341-9126929, 085 232 704 990 fax : 0341-359255 e-mail : [email protected] / [email protected] website : www.mbc.co.id 4.

Bila pihak calon pembeli menginginkan sample/contoh produk yang dipasarkan maka biaya pengiriman dibebankan kepada setiap anggota dan setiap anggota diharuskan memberikan sample/contoh produk tersebut kepada MBC.

5.

Setiap informasi atau minat dari pihak pembeli yang masuk ke MBC akan diteruskan langsung kepada setiap anggota baik melalui e-mail/telpon, dan bila pihak calon pembeli menginginkan balasan segera mungkin maka pihak MBC dapat merespon atau membalas minat tersebut secara langsung, terkecuali hal-hal yang harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan setiap anggota antara lain perihal: negosiasi harga, sistem pembayaran dan waktu pengiriman yang diminta oleh calon pembeli.

6.

Bila terjadi permasalahan antara setiap anggota dengan pihak pembeli akibat kelalaian anggota seperti berat yang berkurang, kualitas yang tidak sesuai, penundaan pengiriman, dll maka merupakan tangung jawab sepenuhnya anggota/penjual tetapi pihak MBC bersedia memberikan bantuan bila diperlukan guna mencari jalan penyelesaian terbaik antara anggota dengan pihak pembeli dimana pihak MBC bertindak sebagai negosiator.

7.

Setiap anggota dan MBC sepakat untuk bekerjasama sebaik mungkin demi kemajuan bersama.

V. PENUTUP Demikian penjelasan singkat tentang gambaran rencana kerjasama ekspor agribisnis, semoga dengan adanya semangat, sumber daya, kerja keras serta doa kita bisa mencapai tujuan yang ingin diraih yang pada akhirnya kemakmuran untuk Bersama bisa benar-benar terwujud melalui (salah satunya) kerjasama ini.

6


SURAT PERJANJIAN KERJASAMA Nomor: ………/MBC/PK/……………/20………

I.

Perjanjian Kerjasama ini dibuat oleh dan antara :

MANSUR, SH, yang bertempat tinggal di Jl. Kapiminda VII Blok 11E No. 11 Sawojajar 2 Malang, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama serta sah mewakili CV MBC selaku perusahaan eksport komoditi hasil bumi, yang beralamat di Jl. Kapiminda VII Blok 11E No. 11 Sawojajar 2 – Malang. ----------------------------------------------------------------------------------------------Selanjutnya disebut Pihak Pertama. ------------------------------------------------------------------------------……………………., yang bertempat tinggal di Jl………………………………………………………, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama UB atau gabungan UB …………………………………………………………….. selaku penyedia produk komoditi eksporl. Selanjutnya disebut Pihak Kedua. ----------------------------------------------------------------------------------II. Pihak

Pertama dan Pihak Kedua di dalam perjanjian ini secara bersama-sama disebut Para Pihak. ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Para Pihak terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut: 1. Bahwa Pihak Pertama adalah perusahaan ekspor komoditi agribisnis. -----------------------2. Bahwa Pihak Kedua adalah pihak yang mempunyai produk untuk diekspor. ---------------3. Bahwa Para Pihak bermaksud untuk mengadakan perjanjian kerjasama eksport komoditi agribisnis yang saling menguntungkan. -------------------------------------------------------III. Bahwa berdasarkan kedudukan masing-masing, maka Para Pihak bermaksud untuk

mengadakan suatu ----------------------------------------------------------------------

Perjanjian

Kerjasama.

IV. Bahwa Para Pihak menjamin bahwa pihaknya mempunyai kapasitas hukum untuk

terikat dalam perjanjian ini dan perjanjian ini tidak bertentangan dengan kewajiban masing-masing Pihak dengan perjanjian-perjanjian atau kesepakatan lainnya dan sebelumnya tidak pernah mengikatkan diri dengan Pihak lain manapun juga. ------------------------------------V. Selanjutnya masing-masing Pihak menjamin bahwa pihaknya memiliki semua ijin-ijin usaha yang diperlukan dalam pelaksanaan perjanjian ini. Dan apabila sewaktu-waktu dokumen tersebut mengalami perubahan, masing-masing Pihak memiliki kewajiban untuk melaporkannya kepada Pihak lain sesegera mungkin dan tanpa penundaan. -----------------VI. Selanjutnya Para Pihak dengan ini menyatakan telah sepakat dan setuju untuk

mengadakan Perjanjian Kerjasama Ekspor Komoditi Agribisnis, selanjutnya disebut “Perjanjian” dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut : --------------------------------------------7


Pasal 1. Objek Perjanjian 1. Pihak Pertama selaku perusahaan yang bergerak di bidang ekspor komoditi agribisnis bertugas dan bertanggung jawab atas pembiayaan korespondensi untuk mendapatkan buyer/importir sampai turunnya PO (purchase order) atau sales contract, trucking, stuffing, bongkar muat, shipment/pengiriman ke luar negeri, asuransi, mengurus dokumen dan sertifikat ekspor, clearence Bea dan Cukai, trucking di pelabuhan, warehousing selama menunggu kapal, terbitnya LC, negosiasi dokumen export, menyediakan rekening bank yang khusus untuk transaksi ekspor impor, dan pencairan LC atau DP di bank yang ditunjuk. ---------------------

2.

Pihak Kedua bertanggung jawab menyediakan barang siap ekspor sampai di gudangnya. ---3. Apabila buyer/importir menginginkan sample/contoh produk yang akan di ekspor, maka biaya pengiriman dibebankan kepada Pihak Kedua dan Pihak Kedua diharuskan memberikan sample/contoh produk tersebut kepada Pihak Pertama. -----------------------------------4. Pihak Kedua berhak menentukan dan meminta pendapat pada Pihak Pertama dalam hal penentuan harga, sistem pembayaran dan jadwal pengiriman produk yang akan di ekspor. 5. Pihak Kedua tidak boleh bertransaksi langsung dengan buyer/importir atau main serobot setelah Pihak Kedua tahu secara detail data buyer/importir yang dimaksud, sehingga kerjasama yang saling menguntungkan dapat terjalin dengan langgeng. ------------------------------

Pasal 2. Kuantitas Objek Kerjasama Tiap komoditi yang akan di ekspor adalah minimal 1 x 20ft FCL (full container load) atau sekitar 16 – 20 MT (enam belas sampai dua puluh metric ton) sesuai jenis barang. --------------------------------------Pasal 3. Resiko Kerugian dan Tanggung Jawab Apabila dalam perjanjian ini terjadi kerugian karena kelalaian Pihak Pertama selaku pelaksana export yang menyebabkan tidak dapat dicairkannya uang dari bank buyer/importir, ditolaknya barang oleh importir karena kesalahan pada dokumen ekspor dan atau sebab lainnya yang merupakan akibat dari tanggung jawab dan kewajiban Pihak Pertama, maka kerugian sepenuhnya ditanggung oleh Pihak Pertama. Namun apabila terjadi permasalahan akibat kelalaian Pihak Kedua seperti berat yang berkurang, kualitas yang tidak sesuai dengan PO atau Sales Contract, penundaan pengiriman, dan lain-lain maka merupakan tangung jawab sepenuhnya Pihak Kedua, dan Pihak Pertama bersedia membantu atau bertindak sebagai negosiator guna mencari jalan penyelesaian terbaik. ------1. Pihak yang menjadi penyebab kerugian akan mengganti biaya dengan penuh sesegera mungkin tanpa ada penundaan, sedangkan batas waktu pengembalian akan dibicarakan kemudian sesuai kesepakatan Para Pihak. --------------------------------------------------------------------------Pasal 4. Pembagian Keuntungan Usaha Para Pihak sepakat bahwa pembagian keuntungan dari perjanjian ini akan disesuaikan dengan kewajiban dan tanggung jawab yang melekat pada masing-masing pihak, yaitu : ---------------------1. Pihak Pertama mendapat 50% (lima puluh persen) dan Pihak Kedua mendapat 50% (lima puluh persen) dari keuntungan bersih. --------------------------------------------------------------------------------2. Setelah LC atau DP atau CAD dapat dicairkan oleh Pihak Pertama, maka Pihak Pertama akan melakukan pembayaran bagi hasil dengan cara transfer ke rekening Pihak Kedua pada bank ……………………………… Cabang ………………………….. nomor rekening …………….. ………………………… atas nama …………………………………………

8


Pasal 5. Jaminan dan Sanksi-Sanksi 1. Pihak Pertama menjamin bahwa usaha ekspor agribisnis yang akan dilakukan ini adalah Legal secara hukum dan Pihak kedua tidak akan mendapat tuntutan atau gugatan berupa apapun dengan alasan apapun juga dari pihak lain. -----------------------------------------------------------2. Pihak Kedua menjamin bahwa komoditi yang akan di ekspor adalah sah miliknya sendiri dan bukan hasil dari perbuatan kejahatan atau yang melanggar hukum, apabila dikemudian hari ada pihak lain yang menuntut atau mempemasalahkan komoditi tersebut, maka Pihak Pertama dinyatakan tidak terlibat secara langsung maupun tidak langsung dan akan mendapat jaminan dari Pihak Kedua untuk tidak diproses secara hukum. ------------------------------3. Pihak Pertama menjamin bahwa usaha ekspor agribisnis yang dimaksud benar-benar sah dan riil sesuai dengan yang tercantum dalam PI (provorma invoice) dan PO (purchase order) atau sales contract yang akan diberikan kemudian oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua. --------

4.

Bahwa selama berlangsungnya perjanjian ini, Pihak Pertama tidak akan membuat dan menandatangani perjanjian-perjanjian, pernyataan-pernyataan atau kesanggupankesanggupan dengan Pihak lain yang sekiranya dapat mempengaruhi dan membahayakan keberadaan perjanjian ini. --------------------------------------------------------------------------------------------------

Pasal 6. Peristiwa Cedera Janji Pelanggaran terhadap salah satu pasal di atas merupakan cedera janji. ------------------------------------Pasal 7. Keadaan Memaksa 1.

Apabila salah satu pihak, walaupun telah melakukan sesuatu upaya yang layak, berada dalam keadaan tidak dapat melakukan kewajibannya yang ditentukan berdasarkan perjanjian ini, baik sebagian maupun seluruhnya, disebabkan oleh suatu keadaan memaksa (force majeure) yaitu suatu hal yang berada diluar kemampuannya dan terbukti sah yang dinyatakan oleh Pihak yang berwenang, sepanjang kewajiban itu terkena keadaan memaksa itu, maka kewajiban Pihak yang bersangkutan ditangguhkan selama keadaan memaksa berlangsung. ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------2. Keadaan memaksa itu wajib diatasi secepat mungkin dengan segala upaya yang layak. Jika keadaan berlangsung selama 3 (tiga) bulan, Pihak yang tidak dipengaruhi keadaan memaksa tersebut berhak mengakhiri Perjanjian ini dengan pemberitahuan tertulis. --------------3. Hal-hal yang termasuk diluar kemampuan manusia (force majeure) adalah : pemberontakan, peperangan, huru-hara, kebakaran, bencana alam, penyakit epidemi, pemogokan buruh pelabuhan udara/laut tempat pengiriman/penerima barang/peralatan, kecelakaan yang menimpa sarana penerima barang/peralatan (kapal laut/pesawat udara) serta diberlakukannya peraturan/ketentuan dari Pemerintah yang dapat mempengaruhi jalannya pelaksanaan kerjasama ini. ------------------------------------------------------------------------------------------------4. Para Pihak setuju untuk mengadakan perundingan mengenai pelaksanaan kerjasama yang tertunda akibat force majeure dalam waktu selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja sejak tanggal pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal ini. --------------------------------

9


Pasal 8. Aneka Ketentuan 1.

2.

3. 4.

5.

6.

Perjanjian ini tunduk pada hukum Republik Indonesia dan hukum bisnis export import internasional. ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Hal-hal yang tidak/belum cukup diatur dalam perjanjian ini akan diselesaikan oleh Para Pihak secara musyawarah dan mufakat dalam suatu akta secara notariil maupun dibawah tangan, yang merupakan satu kesatuan dan tidak terpisahkan dari perjanjian ini. ------------------------------Perjanjian ini tidak berakhir dengan meninggalnya salah satu pihak dalam kesepakatan, melainkan tetap berlaku dan wajib ditaati oleh para pengganti dan penerima hak Para Pihak. Jika salah satu ketentuan dalam perjanjian ini menjadi atau dinyatakan oleh suatu keputusan badan peradilan sebagai tidak sah atau tidak dapat dilaksanakan, maka ketentuan lainnya dalam perjanjian ini tidak akan terpengaruh karenanya, dan karenanya tetap akan berlaku secara sah dan mengikat Para pihak. Segera setelah mengetahui adanya suatu ketentuan dari kesepakatan ini yang tidak sah atau tidak dapat dilaksanakan, maka Para Pihak wajib untuk menggantikan ketentuan tersebut dengan ketentuan lain yang sah yang secara komersial paling mendekati maksud dari ketentuan yang digantikan. -----------------------------------Kecuali diperjanjikan secara tegas dan tertulis oleh Para Pihak dalam suatu dokumen terpisah, maka perjanjian ini merupakan satu-satunya dokumen yang memuat kesepakatan dan persetujuan diantara Para Pihak mengenai hal-hal yang diatur didalamnya, dan karenanya perjanjian ini menggantikan semua kesepakatan dan persetujuan, baik tertulis maupun lisan, yang dibuat oleh Para Pihak mengenai hal-hal yang diatur didalamnya. -------------------------------Lampiran-lampiran dalam perjanjian ini apabila ada merupakan bagian terpenting, satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini. --------------------------------------------

Pasal 9. Perselisihan dan Domisili Hukum 1. 2.

Segala perselisihan yang timbul antara Para Pihak akan diselesaikan secara musyawarah. Bilamana selambat-lambatnya dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka Para Pihak memilih domisili hukum yang tetap dan umum tentang segala hal yang mungkin timbul dari pelaksanaan kesepakatan ini di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kabupaten/Kota …………………………….. di Kabupaten/Kota ………………………………

Pasal 10. Masa Berlaku 1. Perjanjian ini mulai berlaku setelah ditandatangani oleh Para Pihak. 2. Perjanjian ini dapat diakhiri dalam hal : a. Persetujuan Para Pihak secara tertulis. -----------------------------------------------------------------------------Salah satu pihak dengan sengaja melalaikan kewajiban-kewajiban dan atau b. melanggar ketentuan yang telah disepakati bersama dalam perjanjian ini.---------------------------------------c. Salah satu Pihak jatuh pailit dan atau dibubarkan menurut undang-undang. --------------------d. Perjanjian ini dibuat dalam jumlah/rangkap secukupnya, sedangkan asli pertama dan asli kedua dibubuhi materai secukupnya serta ditandatangani oleh Para Pihak, asli pertama untuk Pihak Pertama dan asli kedua untuk Pihak Kedua yang kedua-duanya mempunyai kekuatan hukum yang sama. -----------------------------------------------------------------------------------------

10


Berdasarkan ketentuan-ketentuan tersebut diatas serta dilandasi itikad baik dari Para Pihak, maka Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh Para Pihak di ……………………………………, pada hari ………………….., tanggal ………………………..………...

Pihak Pertama,

Pihak Kedua,

MANSUR, SH

………………………….

SAKSI – SAKSI 1. Nama Alamat Nomor KTP

: ………………………………………………… : ………………………………………………… : …………………………………………………

2. Nama Alamat Nomor KTP

: ………………………………………………… : ………………………………………………… : …………………………………………………

Tanda tangan

Tanda tangan

FORMULIR KEANGGOTAAN MBC

INFO UB (Usaha Bersama) Nama UB atau Gabungan UB

:

Alamat

:

Telepon

:

11


Fax :

Email

:

Kontak Person (yang ditunjuk)

:

HP

:

INFO PRODUK 1. Nama Produk

:

2. Spesifikasi

: ……………………………………………………………….. ……………………………………………………………….. ……………………………………………………………….. ……………………………………………………………….. ……………………………………………………………….. ………………………………………………………………..

3. Sertifikat

:

YA

TIDAK

*)

sebutkan

4. Packing

:

5. Kuantitas

: 12


6. Minimum Order

:

7. Pembayaran

:

8. Pelabuhan Pengiriman :

9. Syarat Lainnya

FOB

:


:

2. Spesifikasi

: ……………………………………………………………….. ……………………………………………………………….. ……………………………………………………………….. ……………………………………………………………….. ……………………………………………………………….. ………………………………………………………………..

3. Sertifikat

:

YA

TIDAK

*)

sebutkan

4. Packing

:

5. Kuantitas

:

6. Minimum Order

:

13


7. Pembayaran

:


9. Syarat Lainnya

FOB

:


:

2. Spesifikasi

: ……………………………………………………………….. ……………………………………………………………….. ……………………………………………………………….. ……………………………………………………………….. ……………………………………………………………….. ………………………………………………………………..

3. Sertifikat

:

YA

TIDAK

*)

sebutkan

4. Packing

:

5. Kuantitas

:

6. Minimum Order

:

7. Pembayaran

: 14



9. Syarat Lainnya

FOB

:

15

Proposal Ekspor

Recommend Documents