DEDIKASI 2012 UNIVERSITAS HASANUDDIN
PERANCANGAN RUMAH RAKYAT SEDERHANA PESISIR PANTAI PULAU BUTON – SULAWESI SULAWESI TENGGARA TENGGARA DENGAN DENGAN BAHAN BAHAN DAN DAN BUDAYA LOKAL
Nama Tim: Titisan Sangkuriang
Oleh: Asiya Nurhasanah Habirun
101144007
Muhammad Imaduddin Shidiq
101144022
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BANDUNG 2012
DATA DIRI PESERTA DEDIKASI 2012
Nama Tim
: Titisan Sangkuriang
Nama Rancangan
: Perancangan Rumah Rakyat Sederhana Pesisir Pantai Pulau Pulau Buton-Sulawesi Buton-Sulawesi Tenggara Tenggara Dengan Bahan dan Budaya Lokal
Nama Pergu rgurua ruan Tin Ting ggi
: Pol Polit iteeknik nik Ne Negeri Bandun ndung g
Alam Alamat at Perg Pergur urua uan n Ting Tinggi gi
: Jl. Jl. Gege Gegerk rkal alon ong g Hilir Hilir Ciwa Ciwarug ruga, a, Band Bandun ung g 40123 : (022)2016150 (fax Jurusan Tek. Sipil)
Telepon / Faksimile
Dosen Pembimbing
Nama Lengkap
: De D ewi Amalia, ST., MT.
NIP
: 19850428 201012 2005
Alamat Kantor
: Jl. Gegerkalong Hilir Ciwaruga, Bandung 40123
Alamat Rumah
: Jl. Suka Asih II No.13, RT.02, RW.07, Kel. Sindang Jaya, Kec. Mandala Jati, Bandung.
Telepon / Faksimi imile / HP
: 081938524467
E-mail
:
[email protected]
Mahasiswa 1 (Ketua tim)
Nama Lengkap
: Asiya Nurhasanah Habirun
NIM
: 101144007
Prog Progra ram m Stu Studi di / Sem Semes este terr
: DIVDIV- Tekn Teknik ik Pera Perawa wata tan n dan dan Per Perba baik ikan an Gedu Gedung ng / 5
Alamat Rumah
: Jl. Gn. Rahayu Perumahan LAPAN No. 1 Rt.06 Rw.09 Cimahi Utara
Telepon / Faksimi imile / HP
: 085797577460
E-mail
: as
[email protected]
Maha Mahasis siswa wa 2
Nama Lengkap
: Muhammad Imaduddin Shidiq
NIM
: 101144022 ii
Program Studi / Semester
: DIV- Teknik Perawatan dan Perbaikan Gedung /
Alamat Rumah
: Jl. Bomber Barat No.9
Telepon / Faksimile / HP
: 089656610919
E-mail
:
[email protected]
iii
BIODATA PEMBIMBING
Nama Lengkap
: Dewi Amalia, ST., MT.
NIP
: 19850428 201012 2005
Tempat / Tanggal Lahir
: Jakarta, 28 April 1985
Jenis Kelamin
: Perempuan
Bidang Keahlian
: Geoteknik
Kantor / Unit Kerja
:
[email protected]
Alamat Rumah
: Jl. Suka Asih II No.13, RT.02, RW.07, Kel. Sindang Jaya, Kec. Mandala Jati, Bandung.
Telepon / Faksimile/ HP
: 081938524467
E-mail
:
[email protected]
Tahun Lulus 2008 2010
RIWAYAT PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI Jenjang Perguruan Tinggi Jurusan/Bidang Studi S1 Institut Teknologi Sepuluh Teknik Sipil Nopember S2 Institut Teknologi Sepuluh Teknik Sipil Nopember (Geoteknik)
PESERTA KONFERENSI/SEMINAR/LOKAKARYA/SIMPOSIUM Tahun Judul Kegiatan Penyelenggara 2010 Seminar Nasional “Aplikasi Teknologi Institut Teknologi Prasarana Wilayah 2010” Sepuluh Nopember 2010 International Seminar on Applied Institut Teknologi nd Technology, Science, and Arts “2 Sepuluh Nopember APTECS 2010”
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena karuniaNya proposal karya mahasiswa ini dapat terselesaikan tepat waktu. Penulisan proposal karya mahasiswa ini bertujuan untuk mengikuti program karya ilmiah dengan judul : “Perancangan Rumah Rakyat Sederhana Daerah Pesisir Pantai Pulau Buton
–
Sulawesi Tenggara dengan Bahan dan Budaya Lokal ”. Selain untuk
mengikuti program ilmiah, penulis mempunyai harapan hasil perancangan rumah rakyat ini dapat diterapkan di daerah pesisir pulau Buton maupun di masyarakat luas. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada 1. Bapak Ir.Taufik Hamzah,MSA.,MBA. selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung yang telah memberikan dukungan dan motivasi. 2. Ibu Dewi Amalia, ST., MT. selaku dosen pembimbing yang telah membimbing kami sebagai penulis dalam menyusun proposal karya mahasiswa ini. 3. Orang Tua Asiya atas informasi yang telah diberikan. 4. Teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak dalam penyusunan proposal karya mahasiswa ini. Penulis menyadari proposal karya mahasiswa ini masih banyak memiliki kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang positif agar proposal karya mahasiswa ini menjadi lebih baik. Bandung, 15 November 2012
Tim Penulis
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PEGESAHAN DATA DIRI PESERTA BIODATA PEMBIMBING PERNYATAAN KEIKUTSERTAAN DEDIKASI 2012 KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR ABSTRAK BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah 1.3 Tujuan
i ii iv v vi vii viii viii xi 1 1 3 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Rumah Sederhana 2.2 Konsep Rumah Sehat 2.2.1 Lahan Hijau pada Halaman Rumah 2.2.2 Tata Ruang dan Pencahayaan 2.2.3 Penghawaan 2.3 Penggunaan Material Lokal 2.4 Budaya Lokal Masyarakat Pulau Buton
4 4 4 4 5 5 5 6
BAB III METODE PENULISAN 3.1 Jenis Penulisan 3.2 Objek Penulisan 3.3 Teknik Pengambilan Data 3.4 Prosedur Penulisan 3.5 Kerangka Penulisan
7 7 7 7 7 8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penentuan Bentuk Fisik Rumah Budaya Lokal dan Ventilasi 4.2 Kriteria Rumah Rakyat Sederhana di Pesisir Pantai 4.3 Pemanfaatan Material Lokal 4.4 Desain Rumah Pesisir 4.4.1 Eksterior Rumah 4.4.2 Interior Rumah 4.5 Rencana Anggaran Biaya
9 9 11 11 12 12 13 15
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan 5.2 Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
17 17 17 18 19
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Rencana Anggaran Biaya Rumah Rakyat di Pesisir Pantai
15
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Pulau Buton – Sulawesi Tenggara
2
Gambar 2.1 Sketsa Pemakaian Ventilasi Silang
5
Gambar 2.2 Rumah Adat
6
Gambar 3.1 Kerangka Berpikir Penulisan
8
Gambar 4.1 Sinar Matahari Masuk ke Rumah
9
Gambar 4.2 Sistem Sirkulasi Udara pada Atap
10
Gambar 4.3 Sistem Sirkulasi Udara pada Jendela
10
Gambar 4.4 Overstek pada Listplank
10
Gambar 4.5 Taman pada Halaman Rumah
11
Gambar 4.6 Tinggi Bangunan
13
Gambar 4.7 Tampak Depan
13
Gambar 4.8 Tampak Belakang
13
Gambar 4.9 Tampak Samping Kanan
13
Gambar 4.10 Tampak Samping Kiri
13
Gambar 4.11 Ruang Keluarga
13
Gambar 4.12 Ruang Tamu
13
Gambar 4.13 Bukaan Atap Pada Ruangan
14
Gambar 4.14 Denah Rumah Pesisir Pantai
14
Gambar 5.1 Desain Rumah Sederhana
17
viii
ABSTRAK
Daerah pesisir memiliki daya tarik tersendiri dan juga memiliki potensi ekonomi yang tinggi sehingga membuat banyak masyarakat memutuskan untuk menetap disana. Sayangnya jumlah tersebut tidak diiringi oleh kualitasnya. Banyak sekali dijumpai kemiskinan dan keterbelakangan pada masyarakat daerah pesisir. Banyak dari mereka yang masih kesulitan makan, tingkat kesehatan dan pendidikan rendah, serta memiliki pekerjaan seadanya. Tak hanya itu, perilaku kesadaran masyarakatpun rendah terutama dalam hal pengelolaan sampah. Situasi tersebut menambah buruk kondisi mereka. Belum lagi persoalan-persoalan lingkungan, diantaranya erosi/abrasi, penutupan muara, sedimentasi, dan intrusi air laut akibat pemanfaatan kawasan pesisir yang berlebihan kerap menimpa mereka. Untuk itu penulis mencoba untuk mengatasi masalah-masalah tersebut khususnya agar masyarakat daerah pesisir memiliki tempat tinggal yang layak, yaitu dengan merencanakan rumah rakyat sederhana di daerah pesisir. Rumah rakyat tersebut didisain mungil, nyaman, aman, dan ekonomis, sehingga dapat dijangkau oleh penduduk setempat yang sebagian besar berpenghasilan menengah kebawah. Meskipun ekonomis, tetapi unsur keindahan tetap diperhitungkan dalam perencanaan ini. Lokasi perencanaan berada di daerah pulau Buton – Sulawesi Tenggara yang memiliki jenis daratan karang atau kapur yang berbatu, tekanan angin cukup tinggi, suhu udara panas, berdebu, dan kadar garam yang tinggi. Perencanaan memperhatikan kondisi lingkungan, sumber material, gaya hidup penduduk sekitar pesisir pantai, tingkat perekonomian, bahaya lingkungan, dan pemanfaatan energi alam setempat. Material yang digunakan dalam perencanaan adalah material lokal dan unsur kebudayaan masyarakat setempat tetap dipertahankan dengan menjadikannya sebagai kiblat arsitektur rumah. Akhirnya dari perencanaan diperoleh rancangan rumah rakyat sederhana yang indah, aman, nyaman, ekonomis dengan harga Rp.893,537,- per meter persegi, serta berciri khas budaya daerah yang merupakan akar budaya bangsa. Kata kunci:
rumah, pesisir pantai, material, budaya
ix
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
Daerah pesisir memiliki daya tarik dan potensi ekonomi yang tinggi. Sepanjang wilayah pesisir memiliki potensi sumber daya alam hayati maupun non-hayati, sumber daya buatan, serta jasa lingkungan yang sangat penting bagi penghidupan masyarakat. Pilihan untuk hidup di kawasan pesisir tentu sangat relevan mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas sekitar 17.504 pulau dengan panjang garis pantai kurang lebih 81.000 km. Kemiskinan dan keterbelakangan masyarakat pesisir sejatinya bukan cerita baru di negeri ini. Kemiskinan yang mereka alami seakan menjelma menjadi kemiskinan yang bersifat struktural. Banyak masyarakat pesisir yang masih belum terpenuhi hak-hak dasarnya seperti pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, infrastruktur dan perilaku kesadaran masyarakat pesisir yang rendah terutama dalam pengelolaan sampah. Banyak sekali dijumpai masyarakat pesisir pantai sudah terbiasa membuang sampah langsung ke laut. Belum lagi persoalanpersoalan lingkungan, diantaranya erosi/abrasi, penutupan muara, sedimentasi, dan intrusi air laut akibat pemanfaatan kawasan pesisir yang berlebihan yang terjadi di pesisir bagian utara. Untuk itu penulis mencoba untuk mengatasi masalah-masalah tersebut dengan merencanakan rumah rakyat sederhana di daerah pesisir pantai. Lokasi perencanaan terletak di pulau Buton – Sulawesi Tenggara dengan Luas pulau 2
±4.633 km (lihat Gambar 1.1). Tanah didaerah sana didominasi oleh kapur (Sugiyanto, 2008) dan suhunya berkisar antara 20 C - 3 3 C (Wikipedia). °
°
1
U Lokasi Sumber : Wikipedia Indonesia
Gambar 1.1 Pulau Buton – Sulawesi Tenggara
Beberapa alasan yang melatar belakangi pengambilan l okasi ini adalah sebagai berikut: a.
Rumah rakyat di pesisir pantai pulau Buton lebih banyak di manfaatkan oleh masyarakat berpenghasilan menengah kebawah karena itu biaya perencanaan diusahakan sesu i dengan kemampuan masyarakat yang ada i pesisir.
b.
Beberapa lokasi di pesisir pantai pulau Buton masih banyak ditemukan lahan kosong. Pemanfaatan lahan kosong yang belum berpe nghuni tersebut dimaksudkan u tuk lebih mendaya gunakan lahan dan tentunya tetap memperhatikan aktor lingkungan (AMDAL).
c.
Daerah pesisir indah
antai pulau Buton merupakan daerah yan g menawan dan
sehingg
selalu
ramai
dikunjungi
wisatawan
lokal
maupun
mancanegara. P rancangan bangunan rumah rakyat yang m ungil nan indah merupakan nilai tambah yang diharapkan dapat menarik lebi h banyak wisata untuk berkunjung. Rumah rakyat di pesisir diartikan sebagai rumah ekonomis yang mulai dari awal perencanaan hingga pelaksanaan konstruksinya berupaya dibu t dengan biaya semurah mungkin d n seminimal mungkin mengganggu ekosis tem untuk masa depan. Dalam perencanaannya, rumah pesisir ini tetap memp erhatikan faktor kenyamanan bagi p engguna dan masyarakat sekitarnya. Per ncanaan rumah rakyat pesisir pantai ini dapat dicapai dengan beberapa cara antar lain:
2
a.
Perencanaan awal yang mencakup penempatan tata ruang rumah tidak menyalahi peraturan konstruksi dan tata ruang rumah sederhana sehingga mendapatkan udara yang nyaman dan sejuk.
b.
Bangunan direncanakan dengan sebanyak mungkin menggunakan material budaya lokal dan tidak terbuat dari bahan yang membahayakan kesehatan, misalnya tidak menggunakan plafond dan atap yang mengandung asbes yang sudah terbukti akan menggagu kesehatan.
c.
Menggunakan material yang memenuhi syarat optimal sehingga saat terjadi kebakaran material tersebut bukan merupakan sumber energi untuk menimbulkan api lebih banyak.
d.
Perencanaan bangunan rumah rakyat pesisir harus memperhatikan karakter / sifat manusia yang umumnya bertitik tolak dari budaya lokal setempat.
e.
Perencanaan rumah rakyat tersebut dilengkapi dengan perencanaan sistem pengolahan sampah.
Demikianlah perumahan rakyat pesisir dibangun dengan seluruh fasilitas didalamnya harus dibuat aman dan nyaman dengan menekankan biaya konstruksi dalam jangka panjang pemanfaatan rumah tetapi memberikan keuntungan secara ekonomis dan kesinambungan ekosistem.
1.2
Perumusan Masalah
Permasalahan yang disampaikan disini mencakup permasalahan yang umum terjadi pada rumah rakyat di pesisir pantai yaitu tentang bagaimana membangun rumah yang ekonomis, nyaman, dan ramah lingkungan pada kondisi lingkungan luar yang panas, berdebu, memiliki kadar garam yang tinggi, tekanan angin pantai, dan jenis daratan karang kapur yang berbatu.
1.3
Tujuan
Tujuan dari rancangan rumah rakyat pesisir pantai Buton khususnya dan Indonesia umumnya adalah membangun rumah yang ekonomis dan nyaman pada kondisi lingkungan luar yang panas, berdebu, memiliki kadar garam yang tinggi, tekanan angin pantai, dan jenis daratan karang kapur yang berbatu.
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Konsep Rumah Sederhana
Pada umumnya masyarakat pesisir pantai pulau Buton membangun rumah tanpa melakukan perencanaan karena keuangan yang sangat terbatas. Oleh karena itu terkadang pengadaan bahan dilakukan dengan pembelian secara eceran. Hal yang dilakukan pertama oleh mereka adalah pengadaan kayu yang diinginkan, pasir yang akan digunakan, dan seterusnya. Namun, jika pembangunan direncanakan terlebih dahulu dengan baik maka segala halangan ini dapat teratasi. Pada pembangunan rumah perlu memperhatikan aspek – aspek sebagai berikut: a. Rumah setidaknya memiliki keindahan bentuk, tidak hanya untuk pemiliknya saja namun orang lain yang melihatnya juga harus merasa nyaman. b. Bentuk dan ukuran rumah sangat berpengaruh dengan besarnya pengeluaran biaya dan umur bangunan. c. Bentuk struktur rumah sebaiknya disesuaikan dengan fungsi kebutuhannya. d. Struktur yang kokoh dan kuat akan memberikan rasa nyaman bagi pemilik rumah.
2.2
Konsep Rumah Sehat
Membangun rumah yang sehat dan aman merupakan keinginan setiap individu. Ketika hendak membangun rumah, aspek ekologis sangat penting perannya agar rumah yang dibangun dapat menciptakan suasana sehat dan aman bagi lingkungan sekitarnya.
2.2.1
Lahan Hijau pada Halaman Rumah
Membangun kawasan hijau pada lingukungan rumah merupakan salah satu contoh dukungan pada pelestarian bumi. Sebaiknya sisakan pekarangan rumah untuk menanam berbagai tumbuhan. Selain membantu kelestarian udara di lingkungan rumah juga menambah kesejukan rumah tinggal.
4
2.2.2
Tata Ruang dan Pencahayaan
Pemenuhan kebutuhan ruang didasari dari fungsi ruang dan aktivitas pada ruangan. Ukuran ruangan yang sesuai dengan kebutuhan akan membuat penghuni merasa nyaman dalam beraktivitas. Pencahayaan pada ruangan sebaiknya bersumber pada cahaya alami sehingga selain sehat juga dapat menghemat energi (tidak perlu menyalakan lampu di siang hari).
2.2.3
Penghawaan
Salah satu faktor kenyamanan di dalam rumah ditentukan juga oleh faktor penghawaan, yaitu membuat sirkulasi pergantian udara yang masuk dan keluar sehingga membuat lebih segar dan nyaman ketika berada di dalam rumah. Beberapa cara juga dapat dilakukan seperti membuat ventilasi minimal 5% dari luas ruangan, sirkulasi udara harus sama dengan volume udara yang keluar, dan menghindari udara yang berasal dari tempat pembuangan dan pembakaran limbah serta kamar mandi/wc. Kelancaran sirkulasi udara pada rumah memang penting bagi kesehatan sehingga perlu ada pada tiap bangunan rumah (lihat Gambar 2.1).
Sumber : Internet
Gambar 2.1 Sketsa Pemakaian Ventilasi Silang
2.3
Penggunaan Material Lokal
Selanjutnya
pembuatan
rumah
rakyat
daerah
pesisir
biasanya
menggunakan material lokal yaitu kayu Meranti Putih dan kayu Jati, mengingat kayu jenis ini mudah ditemukan. Demikian pula penggunaan pasir laut, batu kapur, dan batu gunung. Bahan – bahan daerah pesisir ini terutama bata merah
5
dan batako sulit didapatkan. Oleh karena itu biasanya bahan-bahan tersebut diproduksi langsung oleh masyarakat dengan peralatan yang sederhana. Material kapur yang terdapat di pulau Buton ini biasanya digunakan untuk pembuatan batako. Batako sendiri terdiri dari batu buatan atau batu cetak yang tidak dibakar dari tras dan kapur, teknologi ini sudah mulai dikenal oleh masyarakat dan sudah pula dipakai untuk pembuatan rumah sejak lama. Batu kapur biasanya digunakan untuk campuran semen 1 : 6 pada pembuatan batako dan acian akan tetapi pada pembuatan acian, kapur diayak terlebih dahulu. Perlu diketahui bahwa perolehan batu kapur sangat mudah, dengan menggali tanah sekitar 10 cm sudah ditemukan. Pasir adalah salah satu bahan agregat halus yang berbentuk butiranbutiran
kecil. Namun pasir yang akan digunakan berasal dari pasir laut.
Penggunaan pasir laut sebagai material utama pembangunan rumah di daerah pulau Buton merupakan kebiasaan masyarakat sekitar, keberadaan yang mudah di dapat dan ketersediaan yang melimpah merupakan salah satu faktor utama pemilihan material pasir laut.
2.4
Budaya Lokal Masyarakat Pulau Buton
Bentuk rumah di daerah pesisir pulau Buton pada zaman dahulu umumnya dikaitkan dengan budaya lokal. Rumah dengan ujung atap kayu menyilang melambangkan penghormatan rakyat terhadap rajanya. Mengingat daerah buton pada zaman dahulu merupakan daerah kesultanan dengan bentuk rumah kerajaan.
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 2.2 Rumah adat
6
BAB III METODE PENULISAN 3.1
Jenis Penulisan
Penulisan pada karya tulis ini bersifat studi literatur atau kajian pustaka. Data yang diperoleh dipaparkan secara deskriptif yang disertai dengan analisis sehingga menunjukkan suatu kajian ilmiah yang dapat dikembangkan dan diterapkan lebih lanjut.
3.2
Objek Penulisan
Objek penulisan ini adalah perancangan rumah rakyat sederhana di daerah pesisir pantai dengan menggunakan material lokal dan tetap mempertahankan budaya daerah. Dengan adanya perancangan ini diharapkan dapat memberikan solusi pembangunan rumah yang disesuaikan dengan penghasilan kalangan menengah kebawah tanpa menghilangkan aspek keamanan, kesehatan, keindahan, dan kenyamanan.
3.3
Teknik Pengambilan Data
Informasi yang dikumpulkan adalah informasi yang berkaitan dengan kondisi lingkungan daerah pesisir pantai, material bangunan yang mudah di dapatkan di daerah setempat, gaya hidup penduduk sekitar pesisir pantai, dan literatur tentang pemanfaatan energi alam pada rumah. Informasi ini didapatkan dari berbagai literatur, baik berupa buku yang sesuai dengan objek yang di kaji, referensi dari internet, maupun data empiris yang didapatkan dari warga sekitar.
3.4
Prosedur Penulisan
Setelah dilakukan pengumpulan data dan informasi, semua hasil diseleksi untuk memperoleh informasi yang relevan dengan permasalahan yang dikaji. Untuk penyajian masalah yang akan dibahas, maka dalam karya tulis ini penyajian dibagi atas dua pokok pembahasan yaitu perancangan rumah sederhana yang
7
nyaman serta penggunaan material dan dikaitkan budaya lokal daerah pesisir pantai setempat.
3.5
Kerangka Pemikiran
Pada karya tulis ini memiliki kerangka dalam proses penulisannya. Maksud dari pembuatan kerangka atau alur berpikir adalah untuk mempermudah proses penulisan. Pada Gambar 3.1 akan dijelaskan mengenai kerangka berpikir karya tulis ini.
1. 2. 3. 4. 5. 6.
LATAR BELAKANG Rumah rakyat di pesisir pantai lebih banyak dimanfaatkan oleh kalangan menengah kebawah. Pemanfaatan lahan kosong yang belum berpenghuni dengan efektif dan efisien Merancang rumah yang indah dan menjadi salah satu daya tarik rumah di pesisir. Perencanaan awal yang mencakup penempatan tata ruang rumah tidak menyalahi peraturan konstruksi dan tata ruang. Bangunan direncanakan dengan sebanyak mungkin menggunakan material lokal setempat. Perencanaan bangunan rumah rakyat pesisir harus memperhatikan karakter / sifat manusia yang umumnya bertitik tolak dari budaya lokal setempat.
PERUMUSAN MASALAH Bagaimana membuat rumah sederhana sehat, aman, nyaman, dan murah di pesisir pantai?
STUDI LITERATUR 1. Tinjauan tentang konsep rumah sederhana yang nyaman di pesisir pantai. Serta aspek dan parameter apasajakah yang membuat suatu rumah itu aman dan sehat. 2. Tinjauan tentang penggunaan material lokal yang dapat digunakan dalam pelaksanaan didasarkan atas kemudahan material yang didapat dan tersedia di lokasi, sehingga mempermudah dan mengurangi biaya konstruksi. 3. Tinjauan tentang budaya dan adat istiadat masyarakat pulau Buton, serta kebiasaan yang dilakukan jika kita akan membangun suatu rumah.
1. 2. 3. 4.
PEMBAHASAN Penjelasan tentang aspek – aspek dan parameter rumah yang nyaman dan sehat. Analisis pemilihan material lokal dipilih sebagai alternatif kemudahan akan material yang didapat serta dapat menekan biaya konstruksi karena persediannya yang cukup banyak. Penjelasan tentang proses dan metode pada pelaksanaan konstruksi Penjelasan mengenai kebiasaan masyarakat lokal yang dilakukan serta tinjauan tentang adat istiadat yang disesuaikan dengan hasil rancangan.
LUARAN YANG DIHARAPKAN Menerapkan desain rumah pesisir pantai yang sehat, aman, ekonomis, dan nyaman dengan hasil perencanaan yang telah dibuat dengan didukung oleh material lokal.
Gambar 3.1 Kerangka Berpikir Penulisan
8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Mendisain rumah rakyat sederhana harus memperhatikan lingkungan dan keseimbangan ekosistem. Dalam perencanaan ini diawali dengan menentukan bentuk fisik rumah yang disesuaikan budaya lokal dan ventilasi. Penentuan ventilasi sangatlah penting mengingat daerah pesisir merupakan daerah yang memiliki udara cukup panas. Perencanaan selanjutnya adalah penentuan material rumah rakyat sederhana di pesisir pantai dengan memanfaatkan material lokal. Setelah itu dilakukan analisis struktur yang disesuaikan dengan desain rumah pesisir, kemudian dilakukan perhitungan anggaran biaya yang diuraikan sebagai berikut:
4.1
Penentuan Bentuk Fisik Rumah Budaya Lokal dan Ventilasi
Rumah didesain menghadap kearah timur dan bentuk atap dibuat seperti piramida terpotong. Penentuan arah dimaksudkan agar sinar matahari pagi dapat masuk ke dalam rumah secara langsung (lihat Gambar 4.1).
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 4.1 Sinar Matahari Pagi Masuk ke Rumah
Desain atap dibuat menjadi 2 (dua) susun yang berfungsi sebagai ventilasi udara pada bagian atap sehingga sirkulasi udara dalam rumah menjadi stabil (lihat Gambar 4.2). Selain sistem sirkulasi udara pada atap, dibuatkan juga sirkulasi udara melalui jendela di dinding-dinding ruangan dengan engsel di tengah (lihat Gambar 4.3). 9
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 4.2 Sistem Sirkulasi Udara pada Atap
Sumber : Dokumentasi Penulis
ambar 4.3 Sistem Sirkulasi Udara pada Jendela
Untuk mem ertahankan budaya masyarakat setempat, pada bagian listplank di depan rumah dibuat overstek menyilang sepanjan g 1 meter yang menunjukan simbol umah rakyat seperti terlihat pada Gambar 4.4. Arti filosofis dari rumah dengan ujung atap kayu menyilang melambangkan penghormatan rakyat terhadap rajan ya. Mengingat daerah buton pada zaman da hulu merupakan daerah kerajaan.
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 4.4 Overstek pada Listplank
10
Pada sekeliling rum h dibuat taman yang berfungsi sebagai pe ahan debu pada saat angin bertiup se erti pada Gambar 4.5.
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 4.5 Taman pada Halaman Rumah
4.2
Kriteria Ru ah Rakyat Sederhana di Pesisir Pantai
Rumah raky t di pesisir pantai didesain untuk masyarakat kalangan menengah kebawah engan luas bangunan 54 meter persegi. Ru ah ini memiliki dua kamar tidur dengan ukuran 3 x 3 meter, ruang keluarga
erukuran 6 x 3
meter, satu kamar m ndi dan wc berukuran 1,5 x 2 meter, dan d pur berukuran 2 x 3 meter. Dengan tinggi dinding 3 meter dan jarak dari dinding ke ujung atap 2 meter (lihat Gambar 4.6). Dilengkapi dengan septic tank dan ta gki air dibawah tanah untuk penam ungan air bersih dan air hujan. Pada Gambar 4.14 akan diperlihatkan denah r umah.
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 4.6 Tinggi Bangunan
4.3
Pemanfaata Material Lokal
Material pe bentuk bangunan menggunakan material setempat yang mudah diperoleh. Di gunakan kayu meranti putih sebagai rangka atap, kolom, dan
11
elemen struktural lainnya sedangkan untuk elemen penunjang seperti pintu, kusen dan daun jendela menggunakan kayu Jati. Sedangkan pada bahan pembentuk dinding menggunakan batako yang dicetak sendiri dengan perbandingan 6 kapur dan 1 semen. Hal itu dilakukan karena masyarakat setempat memiliki kebiasaan memproduksi batako untuk membangun rumah. Untuk adukan spesinya mengunakan pasir laut dan semen dengan perbandingan 4 : 1. Telah diketahui bahwa pasir laut memiliki kadar garam yang tinggi, oleh karena itu kadar garam harus dihilangkan terlebih dahulu dengan cara disimpan di suatu tempat terbuka selama minimal 3 bulan. Pada pekerjaan acian dinding digunakan campuran dengan perbandingan 8 kapur halus dan 1 semen. Bahan pembuatan pondasi menggunakan
batu
gunung
dan
campuran
adukkannya
menggunakan
perbandingan 4 pasir dan 1 semen. Bahan pembentuk lainnya spererti genteng, keramik, kaca, cat, lampu, serta komponen lainnya didapatkan dari toko bangunan setempat.
4.4
Desain Rumah Pesisir
Desain rumah rakyat sederhana di pesisir pantai akan ditunjukan secara detail pada gambar-gambar berikut. Desain rumah terbagi atas 2 (dua) yaitu bagian eksterior dan interior.
4.4.1
Eksterior rumah
Pada Gambar 4.7 menunjukkan tampak depan desain rumah sederhana pesisir pantai. Terlihat pada ujung atap dibuatkan overstek yang menyilang. Pada bagian belakang rumah disediakan pintu keluar dan tetap ditambahkan jendela untuk sirkulasi udara seperti yang telah di paparkan sebeumnya (lihat Gambar 4.8).
12
Sumber : Dokum entasi Penulis
S um ber : Doku ment asi Penulis
Gambar 4.7 Tampak Depan
Gambar 4.8 Tamp k Belakang
Pada Gambar 4.9 dan 4.10 menunjukkan gambar tampa samping kanan dan samping kiri.
Sumber : Doku
entasi Penulis
Gambar 4.9 Tampak Samping Kanan
4.4.2
Sumber : Dokum ntasi Penulis
Gambar 4.10 Tampak Samping Kiri
Interior rumah
Ruang kelua ga atau ruang serba guna berada di bagia n kanan setelah memasuki pintu utama. Gambar 4.11 dan 4.12 menunjukkan interior ruangan tersebut.
Sumber : Dokume tasi Penulis
Sumber : Dokume tasi Penulis
Gambar 4.11 Ruang Keluarga
Gambar 4.12 Ruang Tamu
13
Ventilasi pada atap dibuat tidak menggunakan kaca agar udara dapat langsung masuk ke dalam ru ngan. Ventilasi ini digunakan di sekeliling ruangan yang berhubungan langsung dengan udara luar (lihat Gambar 4.13).
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 4.13 Bukaan Atap pada Ruangan
Pada Gambar 4.14 menunjukkan gambar denah rumah unt uk menjelaskan pemaparan pada Sub Bab 4.2.
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 4.14 Denah Rumah Pesisir Pantai
14
4.5
Rencana Anggaran Biaya Tabel 4.1 Rencana Anggaran Biaya Rumah Rakyat Pesisir Pantai
NO
PEKERJAAN
A 1 2
PEKERJAAN PERSIAPAN Pembersihan lapangan Pemasangan bouplank
B 1 2 3 4
PEKERJAAN GALIAN DAN URUGAN Galian Pondasi Pasir Pasang Bawah Pondasi Stall Urug Kembali Galian Pondasi Stall Tanah Urug Bangunan (standar)
C 1 2 3 4 5
PEKERJAAN PASANGAN Pasang Pondasi Menerus Pasang Pondasi Rollag Bata Pasang Batako Pasang Batako Bak KM/WC Pasang Batako Meja Dapur + Tungku
D 1 2 3 4 5 6
PEKERJAAN STRUKTUR Sloof 15/20 Kolom 15/15 Plat Meja Dapur + Tungku Ringbalk Balok Leufel Beton Rabat
E 1 2 3 4 5
PEKERJAAN PLESTER DAN ACI Plester Dinding Acian Dinding Sponengan Ban-banan Tali air
F 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA Kusen Pintu dan Jendela Utama Kusen Pintu dan Jendela Kusen Pintu Kusen dan Daun Pintu KM/WC Kusen Jendela Daun Pintu Utama Daun Pintu Kamar Daun Jendela Utama Daun Jendela Daun jendela kamar Slot Pintu Utama Slot Pintu Kamar Slot Pintu KM/WC Engsel Pintu Engsel Jendela Kait Angin Jendela / Ramskar Grendel Jendela Angkur
G 1 2 3 4
PEKERJAAN ATAP Rangka Atap Atap Genteng Beton Bubungan Listplank 3/30 Jati
H 1
PEKERJAAN PLAFOND Rangka Plafond
VOL
54.00 45.00
SAT
HARGA SAT
JML HARGA
M2 M1
10,000 10,000
540,000 450,000
JUMLAH
990,000 14.55 6.35 3.64 9.10
M3 M3 M3 M3
9,000 35,000 5,000 35,000
130,950 222,250 18,188 318,500 689,888
14.55 4.90 174.60 2.40 2.40
M3 M1 M2 M2 M2
125,000 9,000 12,000 12,000 12,000
1,818,750 44,100 2,095,200 28,800 28,800 4,015,650
1.75 1.56 0.07 1.75 0.30 2.60
M3 M3 M3 M3 M3 M3
1,350,000 1,350,000 1,600,000 1,350,000 1,350,000 250,000
2,357,100 2,104,988 112,000 2,357,100 405,000 650,000 7,986,188
349.20 349.20 172.00 8.00 3.00
M2 M2 M1 M1 M1
2,500 1,300 3,500 15,000 6,000
873,000 453,960 602,000 120,000 18,000 2,066,960
7.80 6.32 2.98 1.00 3.60 1.00 2.00 2.00 4.00 1.00 1.00 2.00 1.00 12.00 6.00 6.00 6.00 22.00
M1 M1 M1 bh M1 bh bh bh bh bh psg bh bh psg psg bh bh bh
30,000 30,000 30,000 350,000 30,000 550,000 250,000 225,000 125,000 125,000 100,000 40,000 40,000 13,000 9,000 8,000 6,000 1,500
234,000 189,600 89,400 350,000 108,000 550,000 500,000 450,000 500,000 125,000 100,000 80,000 40,000 156,000 54,000 48,000 36,000 33,000 3,643,000
36.00 36.00 8.50 34.00
m2 m2 M1 M1
70,000 50,000 45,000 11,500
2,520,000 1,800,000 382,500 391,000 5,093,500
39.50
M2
45,000
1,777,500
15
2 3
Penggantung Plafond Plafond Multiplek
1 2 3 4 5 6 7
PEKERJAAN KERAMIK Teras Lantai ruangan Lantai KM/WC Dinding KM/WC List KM/WC Meja Dapur List Meja dapur
1.00 31.00
Ls M2
350,000 22,000
350,000 682,000 2,809,500
I
2.75 44.00 2.25 9.75 7.00 0.90 2.00
M2 M2 M2 M2 M1 M2 M1
40,000 23,000 30,000 30,000 8,000 30,000 8,000
110,000 1,012,000 67,500 292,500 56,000 27,000 16,000 1,581,000
J 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PEKERJAAN SANITASI Penampungan Air Septictank Bak Kontrol Saluran Air Bersih Saluran Air Sabun Saluran Air Kotor Kloset jongkok Kran KM Kran Leher Angsa Kitchen zinc Floordrain Pompa Air
1.00 1.00 2.00 25.00 12.00 6.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
Ls Ls bh M1 M1 M1 bh bh bh bh bh bh
1,300,000 450,000 75,000 15,000 25,000 30,000 130,000 30,000 60,000 100,000 25,000 250,000
1,300,000 450,000 150,000 375,000 300,000 180,000 130,000 30,000 60,000 100,000 25,000 250,000 3,350,000
K 1 2 3 4
PEKERJAAN LISTRIK Titik Lampu + Saklar Stopkontak Listrik 450 MCB + Grounding
L 1 2 3 4 5 6 7 8
PEKERJAAN FINISHING Plamir Tembok Plamir Kayu Cat Tembok Cat Plafond Cat Kayu Melamin Kusen Melamin Pintu Melamin Jendela
M 1
PEKERJAAN LAIN-LAIN Rumput
9.00 6.00 1.00 1.00
bh bh LS ls
80,000 80,000 700,000 150,000
720,000 480,000 700,000 150,000 2,050,000
349.20 21.75 197.20 36.00 21.75 36.60 10.80 8.80
M2 M1 M2 M2 M1 M1 M2 M1
2,000 3,000 19,000 19,000 22,500 17,000 45,000 17,000
698,400 65,250 3,746,800 684,000 489,375 622,200 486,000 149,600 6,941,625
1.00 JUMLAH PPn + PPh = 16,5% JUMLAH TOTAL JUMLAH DIBULATKAN HARGA PER M2
ls
200,000
200,000 200,000 41,417,310 6,833,856 48,251,166 48,251,000 893,537
16
BAB V PENUTUP 5.1
Kesimpulan
Dari kondisi lokasi yang memiliki jenis daratan karang atau kapur yang berbatu, tekanan angin yang cukup tinggi, suhu udara panas dan berdebu, serta kadar garam yang tinggi, telah direncanakan rumah rakyat sederhana yang memperhatikan lingkungan, sumber material daerah setempat, gaya hidup sekitar pesisir pantai, tingkat perekonomian, bahaya lingkungan dan pemanfaatan energi alam (seperti angin dan cahaya matahari), serta tetap memperhatikan budaya masyarakat setempat. Akhirnya diperoleh rumah rakyat sederhana di pesisir pantai yang indah, nyaman, ekonomis dengan harga Rp.893.537,- per meter persegi serta bercirikhas budaya daerah yang merupakan akar budaya bangsa (lihat Gambar 5.1)
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 5.1 Desain Rumah Sederhana
5.2
Saran
Rancangan rumah yang dijelaskan dalam uraian karya ilmiah ini dapat di terapkan pada masyarakat setempat sehubungan sebagian besar material yang digunakan berasal dari material lokal. Rancangan rumah tersebut disarankan guna meningkatkan daya taraf hidup masyarakat pesisir pantai di pulau Buton – Sulawesi Tenggara terutama masyarakat yang berpenghasilan menegah kebawah.
17
DAFTAR PUSTAKA
________, 2011. “Ventilasi Silang Untuk Kelancaran Sirkulasi Udara Pada Rumah”. http://rencanarumah.com ( di unduh 5 November 2012)
Damayantie, Christie. 2012. “Desain Rumah Sederhana Konsep Bangunan Tahan Gempa” 9 Februari. http://lifestyle.kompasiana.com (di unduh 5 November 2012)
Sugiyanto, Gunawan. 2008. “Pulau Buton dengan Beragam Potensi
dan
Ancaman” 8 Agustus. http://gunawansugiyanto.wordpress.com (di unduh 5 November 2012)
Sibera, Ivan C. 2011. Buku Pintar Rencana Anggaran Biaya. Mediakom, Yogyakarta.
18
Lampiran 1 : Biodata Ketua Tim I. IDENTITAS DIRI Nama Lengkap Asiya Nurhasanah Habirun NIM 101144007 Program Studi DIV-Teknik Perawatan dan Perbaikan Gedung Jurusan Teknik Sipil Perguruan Tinggi Politeknik Negeri Bandung Tempat, Tanggal Lahir Burangasi, 22 November 1992 Alamat Rumah Jl. Gn. Rahayu Perumahan LAPAN No. 1 Rt.06 Rw.09 Cimahi Utara, Kode Pos 40514 No. Hp 085797577460 Alamat Email
[email protected] II. RIWAYAT PENDIDIKAN PROGRAM SD NAMA SEKOLAH Gunung Rahayu I TAHUN MASUK 1998 TAHUN LULUS 2004 III. NO 1
2
3 4 5
SMP 47 Bandung 2004 2007
SMA Pasundan 7 Bandung 2007 2010
PRESTASI AKADEMIK TAHUN PRESTASI / KARYA ILMIAH YANG PERNAH DI BUAT 2011 Karya Ilmiah dalam Program Kreativitas Mahasiswa 2011: “Model Rumah Sehat dan Ramah Lingkungan yang Dapat Diterapkan Di Indonesia” Juara II Kompetisi Rancang Bangun 2012 Universitas Udayana – Bali ( Judul karya: “Penerapan Green Building Pada Gedung Perkuliahan POLBAN) 2012 Juara I Lomba Rancang Struktur Kuda – Kuda Nasional IV Universitas Gajah Mada - Yogyakarta Karya Ilmiah dalam LKTI Universitas Sebelas Maret: “Perkuatan Kestabilan Lereng dengan Limbah Botol Plastik” Jurusan Teknik Sipil - POLBAN IPK = 2.82
19