PROPOSAL BUDIDA BUDIDAY YA ITIK IT IK PETELUR GABUNGAN KELOMPOK TANI TANI PETERNAK ITIK I.
PENDAHULUAN Pengembangan peternakan diarahkan untuk mewujudkan kondisi peternakan yang maju, efisien dan tangguh yang dicirikan oleh kemampuannya menyesuaikan pola dan struk struktur tur prod produksi uksi deng dengan an permi permintaan ntaan pasar serta kemampuanny kemampuannya a terha terhadap dap pemban pem bangu gunan nan wil wilay ayah, ah, kes kesemp empata atan n ker kerja, ja, pen pendap dapata atan, n, per perbai baikan kan tar taraf af hid hidup, up, perbaikan lingkungan hidup serta berperan dalam pertumbuhan ekonomi. Perkem Perk emba bang ngan an us usah aha a pe pete tern rnak akan an un ungg ggas as di In Indo done nesi sia a re rela lati tiff le lebi bih h ma maju ju dibandingkan usaha ternak yang lain. Hal ini tercermin dari kontribusinya yang cukup luas dalam memperluas lapangan kerja, peningkatan pendapatan masyarakat dan terutama sekali dalam pemenuhan kebutuhan makanan bernilai gizi tinggi. Salah satu usaha perunggasan yang cukup berkembang di Indonesia adalah usaha ternak itik. Meskipun tidak sepopuler ternak ayam, itik mempunyai potensi yang cukup besar sebagai penghasil telur dan daging. ika dibandingkan dengan ternak unggas yang lain, ternak itik mempunyai kelebihan diantaranya adalah memiliki daya tahan terhadap penyakit. !leh karena itu usaha ternak itik memiliki resiko yang relatif lebih kecil, sehingga sangat potensial untuk dikembangkan. Itik me Itik meru rupa paka kan n sa sala lah h sa satu tu as aset et na nasi sion onal al da dan n se seka kali ligu gus s ko komo modi dita tas s yan ang g bis bisa a diandalkan diand alkan sebagai sumb sumber er gizi dan sumb sumber er pend pendapata apatan n masy masyaraka arakat. t. "ebe "eberapa rapa daerah di pantai utara awa #engah #engah dan awa "arat yaitu Pemalang, #ega #egal, l, "rebes, Indramayu, Subang, $arawang serta daerah dataran tinggi yaitu Magelang memiliki potensi peternakan itik. %engan potensi ini diharapkan usaha ternak itik tidak saja mampu mam pu men menjad jadii usa usaha ha sa sampi mpinga ngan, n, nam namun un jug juga a se sebag bagai ai pe pengh nghasi asill pe penda ndapat patan an tambahan bagi keluarga. &tas dasar pemikiran tersebut, maka dibentuklah 'abungan $elompok #ani Peternak Itik ('apoktan) "&*!$&H M&+%I*I, dengan tujuan -. /. 0. 2. 3.
II.
ntuk usaha ekonomi kerakyatan mandiri. ntuk mendapatkan telur itik konsumsi, daging, dan juga pembibitan ternak itik. $otorannya bisa sebagai pupuk tanaman pangan1palawija. ntuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan kelompok. ntuk mencerdaskan bangsa melalui penyediaan gizi masyarakat. SEJARAH SINGKAT Itik dikenal juga dengan istilah "ebek (bahasaawa). (bahasaawa). +enek moyangnya berasal dari &merika tara merupakan itik liar ( Anas moscha) atau Wild mallard . #erus menerus dijin di jinak akka kan n ol oleh eh ma manu nusi sia a hi hing ngga ga ja jadi dila lah h it itik ik ya yang ng di dipe perl rlih ihar ara a se seka kara rang ng ya yang ng disebut Anas Anas domesticus (ternak itik). #ern rnak ak it itik ik di dise sebu butt ju juga ga se seba baga gaii ungg unggas as ai airr, ka kare rena na se seba bagi gian an ke kehi hidu dupa pann nny ya dilakukan di tempat yang berair. Hal ini ditunjukkan dari struktur fisik seperti selaput
jari dan paruh yang lebar dan panjang. Selain bentuk fisik dapat juga dilihat bahwa keberadaannya di muka bumi ini, dimana itik kebanyakan populasinya berada di daerah dataran rendah, yang banyak dijumpai di rawa4rawa, persawahan, muara sungai. %aerah4daerah seperti ini dimanfaatkan oleh itik menjadi tempat bermain dan mencari makan. Sebelum program intensifikasi pertanian menjadi program nasional, pemeliharaan itik secara tradisional atau dengan digembala memang sangat menunjang konsep pengendalian hama pertanian secara terpadu. Itik umumnya mencari makan di permukaan sawah dan sekitar batang1rumpun pada batang padi. +amun sejak penggunaan obat4obatan pembasmi hama pertanian makin intensif dan adakalanya dosisnya berlebihan, kasus keracunan itik sering menimbulkan konflik sosial. Pemeliharaan itik secara tradisional makin mengandung resiko besar. Melihat gambaran ini, mengubah kebiasaan cara pemeliharaan dari cara tradisional ke arah pemeliharaan intensif memang perlu, sebab bagaimanapun juga mempertahankan pemeliharaan tradisional dimasa mendatang tidak bisa diharapkan. Hal ini disebabkan pertama, makanan itik disawah atau dihabitatnya makin langka akibat penggunaan obat4obatan pembasmi hama5 kedua, tingkat produktifitas itik yang dipelihara secara tradisional makin kurang nilai ekonominya, hanya berkisar antara -642-7 atau rata4rata //,37 (lebih kurang 86 butir telur setahun). Hal ini menuntut para ilmiawan untuk memperkenalkan metode baru dalam mengelola ternak itik. "alai Penelitian #ernak ("P#) 9iawi "ogor memperkenalkan alternatif pemeliharaan ternak itik secara terkurung. #ernyata dengan percobaan4percobaan yang telah dilakukan, ternak itik dapat berkembang dan berproduksi sama bahkan dapat melebihi dari hasil pemeliharaan berpindah4pindah (tradisional). #entu saja tehnik pemeliharaan secara terkurung menuntut berbagai disiplin iilmu dan teknologi yang perlu diterapkan oleh peternak. +amun sebenarnya tuntutan tersebut tidaklah merugikan peternak, malahan akan memberikan hasil yang baik. Melaksanakan :Sapta Peternakan; peternak akan dapat memperoleh hasil yang optimal. Sapta Peternakan itu adalah
-. #empat bibit /. #empat makanan (pakan) 0. #empat perkandangan 2. #empat kontrol penyakit 3. #empat pasca panen <. #empat pemasaran =. #empat pengelolaan
III.
SENTRA PETERNAKAN
Secara internasional ternak itik terpusat di negara4negara &merika utara, &merika Selatan, &sia, >ilipina, Malaysia, Inggris, Perancis (negara yang mempunyai musim tropis dan subtropis). Sedangkan di Indonesia ternak itik terpusatkan di daerah pulau awa (#egal, "rebes, Mojosari, Indramayu, Subang dan $arawang), $alimantan ($ecamatan &labio, $abupaten &muntai) dan "ali serta ?ombok. IV.
JENIS
$lasifikasi (penggolongan) itik, menurut tipenya dikelompokkan dalam 0 (tiga) golongan, yaitu -) Itik petelur seperti Indian *unner, $haki 9ampbell, "uff ("uff !rpington) dan 9@ /6664I+&5 /) Itik pedaging seperti Peking, *ouen, &ylesbury, MuscoAy, 9ayuga5 0). Itik ornamental (itik kesayangan1hobby) seperti Bast India, 9all ('rey 9all), Mandariun, "lue Swedish, 9rested, Cood. enis bibit unggul yang diternakkan, khususnya di Indonesia ialah jenis itik petelur seperti itik tegal, itik khaki campbell, itik alabio, itik mojosari, itik bali, itik 9@ /6664I+& dan itik4itik petelur unggul lainnya. &dapun itik yang akan dikembangkan oleh 'apoktan "arokah Mandiri adalah itik Petelur jenis Itik &labio, Itik Mojosari. V.
PERSYARATAN LOKASI Mengenai lokasi kandang yang perlu diperhatikan adalah letak lokasi jauh dari keramaian1pemukiman penduduk, mempunyai letak transportasi yang mudah dijangkau dari lokasi pemasaran dan kondisi lingkungan kandang mempunyai iklim yang kondusif bagi produksi ataupun produktiAitas ternak. Itik serta kondisi lokasi tidak rawan penggusuran dalam beberapa periode produksi.
VI.
PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA Sebelum memulai usaha, 'apoktan "arokah Mandiri menyiapkan diri, terutama dalam hal pemahaman tentang pancausaha beternak yaitu (-). Perkandangan5 (/). "ibit nggul5 (0). Pakan #ernak5 (2). #ata ?aksana dan (3). Pemasaran Hasil #ernak.
6.1.
Penyiapan Sarana an Pera!a"an ntuk memaksimalkan hasil dalam budidaya Itik, 'apoktan "arokah Mandiri memahami perlunya persiapan persyaratan teknis budidaya itik, antara lain5
-) /) 0)
Persyaratan temperatur kandang D 0E derajat 9. $elembaban kandang berkisar antara <64<37 Penerangan kandang diberikan untuk memudahkan pengaturan kandang agar tata kandang sesuai dengan fungsi bagian4bagian kandang 2) Model kandang ada 0 (tiga) jenis yaitu a. kandang untuk anak itik (%!%) pada masa stater bisa disebut juga kandang boF, dengan ukuran - m/mampu menampung 36 ekor %!% b. kandang "rower (untuk itik remaja) disebut model kandang *en1kandang kelompok dengan ukuran -<4-66 ekor perkelompok
c.
3)
kandang layar ( untuk itik masa bertelur) modelnya bisa berupa kandang baterei ( satu atau dua ekor dalam satu kotak) bisa juga berupa kandang lokasi ( kelompok) dengan ukuran setiap meter persegi 243 ekor itik dewasa ( masa bertelur atau untuk 06 ekor itik dewasa dengan ukuran kandang 0 F / meter). $ondisi kandang dan perlengkapannya tidak harus dari bahan yang mahal tetapi cukup sederhana asal tahan lama (kuat). ntuk perlengkapannya berupa tempat makan, tempat minum dan mungkin perlengkapan tambahan lain yang bermaksud positif dalam managemen dapat diperoleh dari bahan plastic pabrikan. 6.#. Pe$%i%i"an #ernak itik yang dipelihara harus benar4benar merupakan ternak unggul yang telah diuji keunggulannya dalam memproduksi hasil ternak yang diharapkan.
-) Pemilihan bibit dan calon induk Pemilihan bibit ada 0 ( tiga) cara untuk memperoleh bibit itik yang baik adalah sebagai berikut a. membeli telur tetas dari induk itik yang dijamin keunggulannya b. memelihara induk itik yaitu pejantan G betina itik unggul untuk mendapatkan telur tetas kemudian meletakannya pada mentok, ayam atau mesin tetas c. membeli %!% (Day Old Duck ) dari pembibitan yang sudah dikenal mutunya maupun yang telah mendapat rekomendasi dari dinas peternakan setempat. 9iri %!% yang baik adalah tidak cacat (tidak sakit) dengan warna bulu kuning mengkilap.
a)
b) c) d)
e) f)
ntuk itik jenis pedaging atau petelur dan pejantan bibit, harus mempunyai sifat4sifat Pertumbuhan badannya cepat tetapi besar badan seragam, tidak mempunyai cacat tubuh. "erat itik pejantan muda pada umur /6 minggu adalah -,< kg, pada umur 26 minggu adalah -,8 kg. "erat itik betina muda pada umur /6 minggu adalah -,2 kg, pada umur 26 minggu beratnya -,< kg. Pertumbuhan bulunya cepat dan warna bulu seragam. "ulu sudah harus lengkap pada umur -2 hari. 9epat mencapai dewasa kelamin atau umur mulai bertelur adalah 3 < bulan. Mempunyai daya hidup yang tinggi, hal ini dapat diukur dari angka kematian yang rendah. &ngka kematian pada priode pemeliharaan anak (d.o.d) s1d mencapai umur mulai bertelur adalah sebesar 07, dari awal bertelur s1d diafkir adalah sebesar /7. #elur yang diperoduksi sebesar /66066 butir atau lebih pertahun sampai diafkir. #ernak itik sebaiknya diafkir setelah umurnya -,3 tahun. $emampuan mengola pakan yang sering disebut angka konAersi pakan harus kecil (nilainya / /,3). $g. Pakan $onAersi pakan $g. Produksi telur &rtinya untuk menghasilkan - kg telur dibutuhkan pakan sebanyak /,3 kg.
/) Perawatan bibit dan calon induk a. Perawatan "ibit "ibit (%!%) yang baru saja tiba dari pembibitan, hendaknya ditangani secara teknis agar tidak salah rawat. &dapun penanganannya sebagai berikut bibit diterima dan
ditempatkan pada kandang brooder (indukan) yang telah dipersiapkan sebelumnya. %an hal4hal yang perlu diperhatikan dalam brooder adalah temperatur brooder diusahakan yang anak itik tersebar secara merata, kapasitas kandang brooder (boF) untuk - m/ mampu menampung 36 ekor %!%, tempat pakan dan tempat minum sesuai dengan ketentuan yaitu jenis pakan itik fase stater dan minumannya perlu ditambah Aitamin1mineral. b. Perawatan calon Induk 9alon induk itik ada dua macam yaitu induk untuk produksi telur konsumsi dan induk untuk produksi telur tetas. Perawatan keduanya sama saja, perbedaannya hanya pada induk untuk produksi telur tetas harus ada pejantan dengan perbandingan jantan untuk 3 < ekor betina. 0) *eproduksi dan Perkawinan *eproduksi atau perkembangbiakan dimaksudkan untuk mendapatkan telur tetas yang fertil1terbuahi dengan baik oleh itik jantan. Sedangkan system perkawinan dikenal ada dua macam yaitu itik hand mating1pakan itik yang dibuat oleh manusia dan nature mating (perkawinan itik secara alami). 6.&.
Pe$e!i'araan
-) Sanitasi dan #indakan PreAentif Sanitasi kandang mutlak diperlukan dalam pemeliharaan itik dan tindakan preAentif (pencegahan penyakit) perlu diperhatikan sejak dini untuk mewaspadai timbulnya penyakit. /) Pengontrol Penyakit %ilakukan setiap saat dan secara hati4hati serta menyeluruh. 9acat dan tangani secara serius bila ada tanda4tanda kurang sehat pada itik. 0) Pemberian Pakan Pemberian pakan itik tersebut dalam tiga fase, yaitu fase stater (umur 68 minggu), fase grower (umur 8-8 minggu) dan fase layar (umur -8/= minggu). Pakan ketiga fase tersebut berupa pakan jadi dari pabrik (secara praktisnya) dengan kode masing4masing fase. 9ara memberi pakan tersebut terbagi dalam empat kelompok yaitu a. umur 64-< hari diberikan pada tempat pakan datar (tray feeder) b. umur -<4/- hari diberikan dengan tray feeder dan sebaran dilantai c. umur /- hari samapai -8 minggu disebar dilantai. d. umur -8 minggu=/ minggu, ada dua cara yaitu = hari pertama secara pakan peralihan dengan memperhatikan permulaan produksi bertelur sampai produksi mencapai 37. Setelah itu pemberian pakan itik secara ad libitum (terus menerus). %alam hal pakan itik secara ad libitum, untuk menghemat pakan biaya baik tempat ransum sendiri yang biasa diranum dari bahan4bahan seperti jagung, bekatul, tepung ikan, tepung tulang, bungkil feed suplemen Pemberian minuman itik, berdasarkan pada umur itik juga, yaitu a. umur 64= hari, untuk 0 hari pertama iar minum ditambah Aitamin dan mineral, tempatnya asam seperti untuk anak ayam. b. umur =4/8 hari, tempat minum dipinggir kandang dan air minum diberikan secara ad libitum (terus menerus) c. umur /8 hari4afkir, tempat minum berupa empat persegi panjang dengan ukuran / m F -3 cm dan tingginya -6 cm untuk /664066 ekor. #iap hari dibersihkan. 2) +utrisi Pakan Itik Petelur
Pedoman nutrisi pakan itik yang baku di Indonesia sampai sekarang memang belum ada, akan tetapi para peternak sendiri yang meramunya secara mencoba4coba. Para peternak biasanya menyusun pakan ternak itiknya berpedoman kepada formula dari luar negri, kemudian disesuaikan dengan bahan pakan yang ada di Indonesia. Syarat pakan yang baik untuk ternak itik adalah sebagai berikut -. *ansum disusun dari bahan4bahan makanan yang mengandung gizi lengkap seperti protein, lemak, serat kasar, Aitamin dan mineral. Susunlah dari beberapa jenis bahan makanan, semakin banyak ragamnya semakin baik, terutama dari sumber protein hewani. /. Setiap bahan makanan digiling halus, kemudian dipadatkan dalam bentuk pil tau butiran, agar jangan banyak tercecer waktu itik memakannya. "ahan yang biasa digunakan untuk pakan itik adalah5 dedak, jagung, bungkil kedele, bungkil kelapa, lamtoro, ikan, bekicot, remis, sisa dapur, tepung tulang, kepala1kulit udang dan lain4 lain. 0. umlah pemberian dan kadar protein di sesuaikan dengan umur pertumbuhan dan produksi telur. 2. #empat makanan harus dicegah jangan sampai tercemar jamur ataupun bakteri. adi harus selalu dalam keadaan bersih dan kering. 3. Sesuaikan jumlah tempat makanan dan minuman dengan jumlah itik, agar jangan saling berebutan pada waktu makan. >ormula ransum itik yang memenuhi syarat dapat dilihat dari #abel -. %an untuk jumlah kebutuhan ransum dapat dilihat di #abel /. #abel -. >ormula *ansum Itik yang Memenuhi Syarat Bahan Baku Jagung giling Dedak halus Ui ka!u "e#ung ikan Bungkil kela#a Bungkil kedele Jumlah 'adar #rtein ansum
Awal ( 0 – 4 mgg ) 25 $ 40 $ 5$ 20 $ 5$ 5$
Dara ( 5 - 22 mgg ) 20 $ 50 $ 5$ %5 $ 5$ 5$
Petelur ( 23 mgg dst) %5 $ &0 $ 5$ %0 $ 5$ 5$
%00 $ 20 – 22 $
%00 $ %* – %+ $
%00 $ %5 – %* $
#abel /. umlah $ebutuhan *ansum (Pakan) per Bkor per Hari Umur (minggu) % 2 3 4 5 & * , + %0 %%
Jumlah (gr) %5 30 40 &0 &5 *0 *0 *2 *4 *4 *5
3) Pemeliharaan $andang
Umur (minggu) %2 %3 %4 %5 %& %* %, %+ 20 2% 22
Jumah (gr) *& *& *0 *0 ,0 ,0 +5 +0 +0 %00 %%0
Kandang hendaknya selalu dijaga kee!sihannya dan daya gunanya aga! "!#duksi $idak $e!"enga!uh da!i k#ndisi kandang yang ada% Sa&a halnya se"e!$i $e!nak aya&' &aka $e!nak i$ik juga &e&e!lukan kandang $e!u$a&a "ada &ala& ha!i% Oleh ka!ena i$u kandang i$ik ha!us &e&enuhi sya!a$( sya!a$ seagai e!iku$ ) *% ,% .% 0% 2%
3%
6% 7%
Me&"unyai luas yang +uku" un$uk ju&lah i$ik yang di "eliha!a% Te!"isah da!i $e&"a$ "e&uki&an-!u&ah Me&"unyai /en$ilasi uda!a yang +uku"% 1uku" &asuk sina! &a$aha!i' kandang seaiknya &enghada" ke $i&u!% Mudah die!sihkan' lan$ai kandang ha!us leih $inggi da!i $anah sekelilingnya dan ha!us "ada$ lan$ainya% Tinggi kandangnya ha!us +uku" agi "e$e!nak un$uk eke!ja didala&nya% Di dala& kandang $e!sedia ala$ "e!lengka"an "#k#k 4$e&"a$ &akan' $e&"a$ &inu&' ala$ "e&anas ua$an' $e&"a$ e!$elu!5 agi ke"en$ingan hidu" i$ik yang e!sangku$an% Te!le$ak di dae!ah yang $enang' a&an dan &e&"unyai su&e! ai! yang +uku" dan e!sih% Di sekeliling kandang diua$ "a!i$ "e&uang ai! dan ja!ak an$a! kandang +uku" jauh' &ini&u& * 8 lea! kandang%
VII. HAMA DAN PENYAKIT Secara garis besar penyakit itik dikelompokkan dalam dua hal yaitu -) penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti Airus, bakteri dan protozoa /) penyakit yang disebabkan oleh defisiensi zat makanan dan tata laksana perkandangan yang kurang tepat. &dapun jenis penyakit yang biasa terjangkit pada itik adalah -) Penyakit %uck 9holera Penyebab bakteri Pasteurela aAicida. 'ejala mencret, lumpuh, tinja kuning kehijauan. Pengendalian sanitasi kandang,pengobatan dengan suntikan penisilin pada urat daging dada dengan dosis sesuai label obat. /) Penyakit Salmonellosis Penyebab bakteri typhimurium.'ejala pernafasan sesak, mencret. Pengendalian sanitasi yang baik, pengobatan dengan furazolidone melalui pakan dengan konsentrasi 6,627 atau dengan sulfadimidin yang dicampur air minum, dosis disesuaikan dengan label obat. VIII.
PANEN
(.1. Ha)i! U"a$a Hasil utama, usaha ternak itik petelur adalah telur itik (.#. Ha)i! Ta$%a'an Hasil tambah berupa induk afkir, itik jantan sebagai ternak daging dan kotoran ternak sebagai pupuk tanam yang berharga I*.
PAS+APANEN
$egiatan pascapanen yang biasa dilakukan adalah pengawetan. %engan pengawetan maka nilai ekonomis telur itik akan lebih lama dibanding jika tidak dilakukan pengawetan. #elur yang tidak diberikan perlakuan pengawetan hanya dapat tahan selama -2 hari jika disimpan pada temperatur ruangan bahkan akan segera membusuk. &dapun perlakuan pengawetan terdiri dari 3 macam, yaitu a) Pengawetan dengan air hangat Pengawetan dengan air hangat merupakan pengawetan telur itik yang paling sederhana. %engan cara ini telur dapat bertahan selama /6 hari. b) Pengawetan telur dengan daun jambu biji Perendaman telur dengan daun jambu biji dapat mempertahankan mutu telur selama kurang lebih - bulan. #elur yang telah direndam akan berubah warna menjadi kecoklatan seperti telur pindang. c) Pengawetan telur dengan minyak kelapa Pengawetan ini merupakan pengawetan yang praktis. %engan cara ini warna kulit telur dan rasanya tidak berubah. d) Pengawetan telur dengan natrium silikat. "ahan pengawetan natrium silikat merupakan cairan kental, tidak berwarna, jernih, dan tidak berbau. +atirum silikat dapat menutupi pori kulit telur sehingga telur awet dan tahan lama hingga -,3 bulan. &dapun caranya adalah dengan merendam telur dalam larutan natrium silikat-67 selama satu bulan. e) Pengawetan telur dengan garam dapur. 'aram direndam dalam larutan garam dapur (+a9l) dengan konsentrasi /34267 selama 0 minggu.
*.
MODAL DAN ANALISIS EKONOMI ntuk saha "udidaya Itik 'apoktan "arokah Mandiri, kami harapkan mendapat dukungan modal kerja dan modal inAestasi atau pinjaman modal dari Perbankkan sebesar -06.666.666,4 (Seratu tiga puluh juta rupiah) untuk 0 $elompok #ani, satu $elompok #ani terdiri dari 3 !rang, satu orang ketua, satu orang sekretaris, satu orang bendahara dan dua orang anggota yang akan memelihara ternak itik petelur sebanyak -/ paket perkelompok atau <666 ekor perkelompok dengan analisa usaha sebagai berikut 1,.1. Ana!i)i) U)a'a B-iaya Prasyaratan kredit yang dikehendaki 4 "unga (menurun) -/ 7 1tahun 4 Masa tanggung angsuran - tahun 4 ?ama kredit 0 tahun Perkiraan analisis usaha budidaya itik, sebagai berikut. -) Permodalan a. Modal kerja 1 Per$a!an A. Ma! Ker/a &nak itik siap telur um < bl 0< paketF366 ek F *p <.666 "iaya kelancaran usaha dan lain4lain B. Ma! In0e)"a)i $ebutuhan kandang 0< paket F *p 366.666,4
R-pia' -68.666.666,4 2.666.666,4 -8.666.666,4
umlah kebutuhan modal
1&,.,,,.,,,2
# Biaya2%iaya A. Biaya 3e!an4aran ProAisi dan lain4lain
2.666.666,4
B. Biaya Te"ap "iaya pengambalian kredit "iaya pengambalian angsuran dan bunga tahun I "iaya pengambalian angsuran dan bunga tahun II "iaya pengambalian angsuran dan bunga tahun III
38.E00.003,4 30,=00.003,4 28,300,006,4
"iaya penyusutan kandang biaya penyusutan kandang tahun I biaya penyusutan kandang tahun II biaya penyusutan kandang tahun III
0.<66.666,4 0.<66.666,4 0.<66.666,4
+. Biaya Tia3 Te"ap "iaya pembayaran ransum biaya ransum tahun I biaya ransum tahun II biaya ransum tahun III
/23.=66.666,4 230.<66.666,4 230.<66.666,4
"iaya pembayaran itik siap produksi pembayaran tahun I pembayaran tahun II 4 pembayaran tahun III 4
-68.666.666,4 4 4
"iaya pembayaran obat4obatan biaya pembayaran obat4obatan tahun I biaya pembayaran obat4obatan tahun II biaya pembayaran obat4obatan tahun III ("iaya obat4obatan adalah -7 dari biaya ransum) &
/.23=.666,4 2.30<.666,4 2.20<.666,4
Penapa"an Penjualan telur tahun I Penjualan telur tahun II Penjualan telur tahun III Penjualan itik culling / F -.2/3 F *p /.666,4
082.=2E.E/6,4 <-3.<66.666,4 <-3.<66.666,4 3.=66.666,4
1,.#.Ren4ana Pen5e$%a!ian Ma! an B-n5a (*upiah) #&H+
1
P!$!$
M?&H &+'S*&+
"+'&
-
-
SIS& PI+&M&+
-
*.9%999%999'(
2 3 4
0.%...%..2'( *2%399%999'( 27%:..%..2'( 0.%...%..2'( *9%099%999'( 2.'6..%..2'( 0.%...%..9'( 2%,99%999'( 07'2..'..9'( *.9%999%999'( .*%,99%999'( *3*%,99%999'(
73%333%332'( 0.%...%..9'( 9'(
1,.&. Ga$%aran Pe!-an5 A5ri%i)ni) #elur dan daging itik merupakan komoditi ekspor yang dapat memberikan keuntungan besar. $ebutuhan akan telur dan daging pasar internasional sangat besar dan masih tidak seimbang dari persediaan yang ada. Hal ini dapat dilihat bahwa baru dua negara #hailand dan Malaysia yang menjadi negara pengekspor terbesar. Hingga saat ini budidaya itik masih merupakan komoditi yang menjanji untuk dikembangkan secara intensif. *I.
*II.
ORGANISASI USAHA ( !rganisasi saha, 9opy Indentitas $elompok dan persyaratan lainnya, terlampir) PENUTUP
De&ikian P!#"#sal Usaha ini ka&i ajukan seagai dasa! "e!$i&angan "ihak "e!ankkan a$au &i$!a dal% A$as "e!ha$ian' ke"e!+ayaan dan ke!jasa&anya ka&i u+a"kan $e!i&a kasih% GABUNGAN KELOMPOK TANI (GAPOKTAN) PETERNAK ITIK BAROKAH MANDIRI KETUA
BENDAHARA
SEKRETARIS
H. HAIDIR DAMAR ALAM
......................................
.......................................
MENYETUJUI : KEPALA DESA
PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN
KETUA KTNA DESA
...............................................
WKPP ......................................
...........................................
...............................................
........................................... ................................................. NIP .................................. MENGETAHUI :
KEPALA UPTD PENYULUHAN PERTANHUTBUN KECAMATAN .................................................................
................................................................................. NIP. ........................................................
+a"a"an Proposal lengkap ini disusun atas permintaan mitra petani yang akan menjalankan usaha budidaya itik petelur. %engan dipublikasikan proposal ini semoga bermanfaat bagi mitra petani Indonesia yang juga berminat mengembangkan atau memulai usaha budidaya itik petelur atau sekedar bahan perbadingan bagi yang sudah menjalankan usaha budidaya itik. &da banyak proposal yang Saya buat atas permitaan Mitra Petani dan $operasi Pertanian di daerah Saya, diantaranya5 Proposal "udidaya #ernak Sapi Potong, "udidaya Pisang &baca, "udidaya Pepaya, "udidaya ati Mas, "udidaya Ikan Patin, *ice Mill, "udidaya #erpadu Pangan4#ernak dll.
DA7TAR PUSTAKA "ambang Suharno, Ir. dan $hairul &mri. "eternak itik secara intensif. -. Penerbit Penebar Swadaya. #ahun -EE8 /. *edaksi #rubus. "eternak Itik 9@. /6664I+&. Penerbit Penebar Swadaya. #ahun -EEE 0. %epartemen Peternakan *I 2. %inas Pertanhutbun $abupaten $arawang 2% Buku+li+k%l#gs"#$%+#&-"usk#"$anka!a;ang-"di-
Produk Herbal dari berbagai negara "erkah Herbal Indonesia %ragon #ea &ll 'reen Product Health Products >rom $ Health J "eauty Products @arious Health Products4'ood Health for Kou 9ounter Products Health J "eauty 9omplete +utrition Products Supplement J "eauty Products Herbal #ea Health!rganic #ea for the Mind, "ody and Soul KOLEKSI LENGKAP KHASIATNYA
TENTANG
TANAMAN
OBAT
KEGUNAAN
DAN