BAB I. PENDAHULUAN
1.1. 1.1. Latar Latar Be Belak lakang ang
Permasalahan lingkungan saat ini semakin meningkat, terutama adanya pemanasan global yang tejadi di seluruh permukaan planet bumi ini dari daerah ekuator, sub tropik sampai sampai daerah daerah lintan lintang g tinggi tinggi bahkan bahkan sampai sampai kutub. kutub.
Kondis Kondisii sepert sepertii ini dipicu dipicu oleh oleh
aktifitas manusia yang terfokus kepada bagaimana memenuhi kebutuhan hidup sesaat tanpa memperhitungkan kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan. Aktifitas Aktifitas masyarakat masyarakat perkotaan perkotaan menghasilka menghasilkan n berbagai berbagai polutan polutan gas rumah kaca (CO2, CH4, N2O) dan dan gasgas-ga gass polu poluta tan n lain lain (CO, (CO, SO2, NO2, part partiku ikulat lat dll.) dll.)
yang yang
menyeb menyebabk abkan an pening peningkat katan an penyer penyerapa apan n radias radiasii gelomb gelombang ang panjan panjang g bumi, bumi, sehing sehingga ga menyebabkan menyebabkan peningkatan peningkatan suhu udara. Selain Selain meningkatkan meningkatkan suhu udara, polutan udara juga menyebabkan menyebabkan kualitas kualitas udara menjadi menjadi menurun menurun sehingga sehingga mengganggu mengganggu kesehatan kesehatan serta kenyamanan manusia. Menurut Murdiyarso (2003) gas rumah kaca global pada jaman pra industri sebesar 290 ppmv (CO2), 700 ppbv (CH4) dan 275 ppbv (N2O). Kemudian meningkat cepat yaitu yaitu pada tahun 1998 menjadi 360 ppmv (CO2), 1.745 ppbv (CH4) dan 311 ppbv (N2O). Diperkirakan oleh para ahli, pada tahun 2050 CO2 mencapai 550 ppmv. Kualitas udara di atmosfer bumi terus memburuk, diperkirakan dalam kurun waktu 100 tahun tahun mend mendat atan ang g peni pening ngkat katan an polu poluta tan n udara udara teru teruta tama ma gas-g gas-gas as ruma rumah h kaca kaca ini ini menyebabkan suhu udara rataan akan meningkat sebesar 4,5 ºC. Tingginya gas rumah kaca ini dibarengi dibarengi dengan dengan terus terus merosotnya merosotnya luas hutan. hutan.
Hasil pengukura pengukuran n World Bank Bank
(1995) dalam Murdiyarso (2003), kerusakan hutan tercatat sebesar 1,3 juta ha/tahun, sedangkan menurut Walhi (1999) dalam Murdiyarso (2003) tercatat 2,4 juta ha/tahun. Peningkatan suhu udara akibat terus meningkatnya polusi udara dan menurunnya luas hutan, hutan, dapat ditanggulang ditanggulangii dengan dibangunnya dibangunnya hutan di perkotaan. perkotaan. Hutan kota dapat dapat menyer menyerap ap dan menjer menjerap ap berbaga berbagaii poluta polutan n udara udara sehing sehingga ga akan mening meningkat katkan kan kualita kualitass udara udara serta serta mempuny mempunyai ai fungsi fungsi sebagai sebagai climat climatee ameli ameliora oratio tion n (mempe (memperba rbaiki iki kondisi iklim.
Kabupaten Bogor merupakan salah satu wilayah yang berbatasan langsung dengan ibukota RI dan secara geografis mempunyai luas sekitar 2.301,95 km2 terletak antara 6.190 lintang selatan dan 10601' -1070103' bujur timur. Wilayah ini berbatasan : Sebe Sebela lah h Utar Utaraa Sebe Sebela lah h Bara Baratt Sebelah Barat Daya Sebelah Timur Sebelah Timur Laut Sebelah Selatan Sebelah Tenggara Tengah
: : : : : : : :
Kabup Kabupat aten en Beka Bekasi si,, Kota Kota Depok Depok,, Kabup Kabupat aten en Leba Lebak k (Pro (Prop. p. Bant Banten en)) Kab Kabupaten Tangerang Kabupaten Karawang Kab Kabupaten Purw urwakar karta Kabupaten Sukabumi Kabupaten Cianjur Kotamadya Bogor
Peta Administrasi Kabupaten Bogor disajikan pada Gambar 1.
Gambar 1. peta administrasi administrasi Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kabuate Kabuaten n Bogor Bogor merupak merupakan an wilaya wilayah h pengemb pengembang angan an dan buffer buffer Kota Kota Jakart Jakarta. a. Perkembangan kotanya sangat pesat. Di Kota ini terjadi peningkatan jumlah penduduk,
luas permukiman, jumlah transportasi dan industri juga berkembang pesat. Di Kecamatan Gunung Gunung Putri Putri dan Citeur Citeurep ep terdap terdapat at beberap beberapaa indust industri ri skala skala besar. besar. Berbaga Berbagaii macam macam aktifitas aktifitas ini menyebabkan menyebabkan tingginya tingginya polutan udara di Kabupaten Kabupaten Bogor. Polutan Polutan udara yang yang tinggi tinggi menyeb menyebabk abkan an terjad terjadiny inyaa efek efek rumah rumah kaca dan pemana pemanasan san di perkot perkotaan. aan. Kondisi Kondisi ini akan menurunkan kualitas kualitas lingkungan. lingkungan. Penurunan Penurunan kualitas kualitas lingkungan lingkungan ini diantaranya adalah meningkatnya suhu udara, berubahnya iklim mikro, meningkatnya konsentrasi polutan udara, terganggunya kesehatan warga masyarakat dll. Oleh karena itu penataan penataan kota berdasarkan berdasarkan kaidah konservasi konservasi dalam mewujudkan mewujudkan kota lestari di Kabupaten Bogor sangat penting yaitu dengan cara mengalokasikan ruang untuk pembangunan hutan kota serta mengatur tata letak, penentuan tipe, bentuk, strata veget vegetas asii hutan hutan kota, kota, agar agar dapat dapat berf berfung ungsi si opti optima mall dalam dalam menga mengant ntis isip ipas asii adany adanyaa pemanasan di perkotaan yang dampaknya bersifat lokal. Apabila tindakan lokal seperti ini dilakukan bersama-sama di seluruh kota di planet bumi ini maka harapan perbaikan kondisi iklim global tidak mustahil akan terwujud. Selain dapat berdampak positif dalam mitigasi pemanasan global, pengelolaan hutan kota yang tepat akan dapat meningkatkan meningkatkan kualitas kualitas lingkungan kota diantarany diantaranyaa adalah menciptakan iklim mikro yang nyaman, pemasok oksigen, penapis bau, penjerap polutan, pengabsorbsi bermacam polutan udara, sebagai habitat satwa (serangga, burung dll.), menciptakan estetika yang indah dll. Kondisi ini akan menciptakan lingkungan kota yang dapat dijadikan penyangga kehidupan warga masyarakat kota secara lestari.
1.2. Tujuan Kegiatan
Tujuan penelitian ini adalah melakukan perancangan penataan hutan kota, termasuk penentuan tipe, bentuk, strata vegetasi dan tata letak hutan kota yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan (fisik dan biotik, lingkungan yang sudah terbangun) serta kondisi sosial ekonomi dan budaya masyarakat setempat agar tercipta kota lestari yang dapat memberikan manfaat sebagai penyangga kehidupan warga masyarakat yang berkualitas dan lestari.
Kerangka pikir kegiatan disajikan pada Gambar 2. Sumber polutan
Transportasi
Industri
Permukiman
Sumber lain
Polutan udara
Topogra fi • Cuaca (angin) • Lingkungan fisik lain (tanah) • Nilai sosial buda a
Kualitas udara
•
Penataan dan Pengelolaan Hutan Kota
Kualitas Lingkungan
Pemanasan udara
Pemanasan Global
Kualitas Sistem Penyangga Kehidupan
KOTA LESTARI
Gambar 2. Kerangka pemikiran mitigasi mitigasi pemanasan global melalui tindakan lokal deng dengan an pena penata taan an tipe tipe,, bent bentuk uk dan dan tata tata leta letak k huta hutan n kota kota untu untuk k mewujudkan kota lestari. Dalam Dalam bagan bagan alir alir ini dijela dijelaska skan n dampak dampak dari dari berbaga berbagaii aktifi aktifitas tas manusi manusiaa yang yang menghasilkan emisi polutan udara sehingga menyebabkan konsentrasi polutan udara di
atmosf atmosfer er mening meningkat kat serta serta menyeb menyebabk abkan an terjad terjadiny inyaa efek efek rumah rumah kaca dan pemana pemanasan san udara. udara.
Pening Peningkat katan an konsen konsentra trasi si polutan polutan dan pemanasan pemanasan udara akan menyeb menyebabk abkan an
kuali kualita tass udara udara dan dan kuali kualita tass lingk lingkun ungan gan menu menuru run n sera sera meny menyeb ebab abkan kan kenya kenyama mana nan n terganggu. Hutan Hutan kota kota berper berperan an pentin penting g dalam dalam menjer menjerap ap dan menyer menyerap ap berbaga berbagaii macam macam polutan sehingga daat menurunkan konsentrasi polutan udara, mengurangi efek rumah kaca sehingga dapat menurunkan suhu udara. Kondisi ini dapat meningkatkan kualitas lingkungan dan kenyamanan serta dapat mewujudkan kota lestari yang dengan daya dukung tinggi sehingga dapat menjadi penyangga kehidupan bagi warga masyarakat yang tinggal di dalamnya.
1.3. Manfaat Perbaikan Kualitas Udara
Hasil kegiatan ini sangat penting sebagai dasar pengelolaan lingkungan hidup untuk mening meningkat katkan kan kualitas kualitas lingkung lingkungan. an.
Penent Penentuan uan tata letak hutan kota yang yang tepat tepat dan
disesuikan disesuikan dengan kondisi kondisi lingkungan lingkungan seperti seperti topografi, topografi, iklim (curah hujan, suhu udara, angin), letak sumber pencemar dan letak permukiman, man kota akan dapat menjerap dan menyera polutan dengan maksimal. Hal ini akan sangat mengurangi konsentrasi polutan udara di atmosfer perkotaan. Selain itu hutan kota juga dapat menghasilkan oksigen yang sangat penting dan menyehatkan manusia. Pengelolaan hutan kota yang tepat akan dapat meningkatkan kualitas udara dan kesehatan masyarakat.
Mengantisipasi Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca di atmosfer terjadi terjadi pada saat polutan udara khususnya gas rumah kaca terdapa terdapatt di lapisan lapisan tropos troposfer fer..
Radiasi Radiasi matahar mataharii yang yang sampai sampai di atmosf atmosfer er akan
mengalami mengalami pembauran, pembauran, refleksi refleksi dan diteruskan diteruskan ke permukaan bumi. bumi.
Sebagian Sebagian besar
radias radiasii matahar mataharii yang yang sampai sampai permuk permukaan aan bumi, bumi, disera diserap p kemudi kemudian an dipanc dipancark arkan an oleh oleh permukaan tersebut dalam bentuk bentuk radiasi gelombang panjang. Gas rumah kaca memiliki memiliki sifat menyerap menyerap radiasi radiasi gelombang panjang. panjang. Oleh karena itu radiasi radiasi gelombang panjang yang seharusnya sebagian besar lolos ke angkasa, terserap oleh gas rumah kaca sehingga
terperangkap dan mengakibatkan suhu udara meningkat. Proses seperti ini disebut efek efek rumah kaca. Perkotaan dengan penduduk dan transportasi padat, perkembangan industri yang pesat serta konsumsi bahan bakar fosil yang tinggi, menyebabkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer (udara) tinggi dan dapat menyebabkan terjadinya efek efek rumah kaca. Efek rumah kaca di perkotaan dapat menyebabkan terbentuknya fenomena urban heat island (pulau panas) yang sekarang sudah terjadi di beberapa kota di dunia termasuk Indonesia. Fenome Fenomena na urban urban heat heat island island diciri dicirikan kan dengan dengan suhu suhu udara udara yang yang lebih lebih tinggi tinggi di perkotaan dibandingkan dengan daerah sekitarnya (sub urban dan rural), karena pancaran radiasi radiasi balik gelombang gelombang panjang panjang bumi tertahan tertahan oleh polutan yang ada di udara sehingga sehingga menyebabkan terjadinya efek rumah kaca dan suhu udara tinggi. Fenomena urban heat island island dapat diantisipasi diantisipasi dengan penataan penataan dan pengelolaan pengelolaan hutan kota yang tepat agar dapat menyerap dan menjerap gas rumah kaca sehingga dapat menurunkan suhu udara. Profil urban heat island disajikan pada Gambar 3.
Sumber : Rosenberg (2009)
Gambar 3. Profil Urban Heat Island. Island.
Perbaikan Cuaca dan Iklim
Pena Penata taan an huta hutan n kota kota yang yang dise disesu suai aika kan n deng dengan an ling lingku kung ngan an sete setemp mpat at akan akan menciptakan kondisi iklim mikro yang baik dan nyaman bagi mahluk hidup termasuk manusia. Hutan kota dapat mengintersepsi mengintersepsi radiasi surya sehingga yang yang dapat mengurangi intensitas radiasi surya. surya. Penurunan intensitas radiasi surya akan menyebabkan penurunan suhu suhu udar udaraa dan dan peni pening ngka kata tan n kele kelemb mbab aban an udara udara..
Kondi Kondisi si ikli iklim m mikr mikro o yang yang baik baik
memberikan kontribusi positif di dalam menekan laju pemanasan global.
Manajemen Hutan Kota
Saat ini hampir setiap pemerintah daerah di Indonesia memiliki ruang terbuka hijau termasuk termasuk hutan kota. Tetapi didalam didalam pelaksanaann pelaksanaannya ya belum ada panduan yang dapat dapat dijadikan pegangan bagaimana membangun membangun hutan kota yang baik. Hutan kota dibangun dibangun masih sebatas seperlunya tanpa mempertim mempertimbangkan bangkan kondisi lingkungan lingkungan dan berbagai berbagai faktor yang menentukan efektifitas hutan kota dalam meningkatkan kualitas lingkungan termasuk iklim. Bahkan menentukan kebutuhan luas hutan kotapun masih belum banyak dilakuk dilakukan. an.
Peneli Penelitia tian n ini sangat sangat berman bermanfaa faatt karena karena dapat dijadika dijadikan n dasar dasar dalam
manajemen pengembangan hutan kota di daerah.
1.4. Produk Akhir Kegiatan
Produk akhir dari kegiatan ini adalah tersedianya panduan pengelolaan hutan kota berdas berdasar ar kaidahkaidah-kai kaidah dah konser konservas vasii sumber sumberday dayaa alam alam dalam dalam rangka rangka upaya upaya mitiga mitigasi si pemanasan di perkotaan yang dapat meningkatkan kualitas lingkungan sehingga tercipta kota lestari yang dapat menjadi penyangga kehidupan warga masyarakat masyarakat kota. Panduan ini dapat digunakan oleh pemerintah daerah sebagai pertimbangan dalam penataan dan pengembangan tata ruang yang berwawasan lingkungan sehingga dapat menciptakan geen city yang sekarang ini sudah dicanangkan beberapa kota di Indonesia.
1.5. Keberlanjutan Proposal Paska Pelaksanaan
Perancangan pengelolaan hutan kota yang sudah tersusun, dapat digunakan sebagai acuan oleh Pemerintah Pemerintah Daerah Daerah
Kabupaten Kabupaten Bogor, tetapi tetapi tentu perlu perlu monitoring monitoring dan
evaluas evaluasii terus terus meneru meneruss karena karena semua semua variab variabel/ el/fak faktor tor yang yang mempen mempengar garuhi uhi kondisi kondisi lingkungan kota terus berubah secara dinamis. dinamis. Selain itu pemeliharaan hutan kota perlu dilakukan secara sinergis antar instansi di dalam Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor. Pembang Pembangunan unan hutan hutan yang yang memper memperhati hatikan kan kebutu kebutuhan han ruang ruang publik publik masyar masyarakat akat seperti : kebutuhan akan rekreasi, olah raga dan keindahan, akan memunculkan rasa memiliki dan rasa tanggungjawab masyarakat untuk memelihara, minimal tidak merusak hutan kota. Selain itu pemilihan pemilihan vegetasi lokal, endemik endemik atau khas daerah setempat setempat serta pemilihan vegetasi yang dapat menjadi habitat satwa (misalnya burung), maka akan dapat dijadikan masyarakat sebagai tempat pendidikan lingkungan (sebagai laboratorium alam), bahkan dapat dijadikan obyek penelitian yang sangat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan biologi dan lingkungan. Oleh Oleh kar karena ena
itu
hasi hasill
pera peranc ncan anga gan n
pemb pemban angu guna nan n
hut hutan kota kota ini perl perlu u
disosialisasikan kepada beberapa instansi terkait diantaranya Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kehutanan, Kehutanan, Dinas Kebersihan Kebersihan dan Lingkungan Lingkungan Hidup, Jasa Marga, DPRD, tokoh masyarakat masyarakat,, organisasi organisasi pemuda dll.
Kegiatan Kegiatan sosialisasi sosialisasi ini akan dapat memberikan memberikan
masukan dan penyempurnaan dalam pengelolaan hutan. Selain itu juga dengan sinerginya berbagai instansi dan berbagai bagian masyarakat dalam pengelolaan hutan kota maka upaya mitigasi pemanasan global melalui tindakan lokal akan lebih mudah dilaksanakan. Apabila kegiatan ini berhasil, maka akan dapat dijadikan model di beberapa daerah lain di Indonesia. Mitigasi pemanasan global akan efektif apabila dilakukan bersama-sama di seluruh seluruh daerah. Mitigasi Mitigasi pemanasan pemanasan global harus dimulai dimulai dari mitigasi mitigasi tingkat tingkat lokal (daerah).
BAB II. RENCANA KERJA DAN STRATEGI PELAKSANAAN PELAKSANAAN KEGIATAN
Perancangan pembangunan hutan kota berbasis konservasi sumberdaya alam dalam rangka menciptakan kota lestari ini terdiri dari beberapa tahapan kegiatan, yaitu : 2.1. 2.1. Ekpl Ekplor oras asii Data Data
Data yang diperlukan untuk menggambarkan kondisi lingkungan dan permasalahan lingkungan di Kabupaten Bogor adalah : a. Perk Perkem emban banga gan n unit unit indu indust stri ri b. Kondis Kondisii iklim (curah (curah hujan, hujan, suhu udara, udara, kelembab kelembaban an udara, kecepat kecepatan an dan arah angin minimal lima tahun terakhir) c. Data jumlah jumlah transpo transportas rtasi, i, kepadatan kepadatan lalu lalu lintas, lintas, jaring jaringan an jalan. jalan. d. Jumlah Jumlah dan pertum pertumbuha buhan n pendu penduduk duk.. e. Data Data monitor monitoring ing kuali kualitas tas udara udara secara secara time time series series.. f. Peta Peta penu penutu tupa pan n lah lahan an.. g. Rencan Rencanaa tata tata ruang ruang wilaya wilayah h Kabupat Kabupaten en Bogor. Bogor. h. Data sosial, sosial, ekonomi ekonomi dan budaya budaya masyarakat masyarakat setempat. setempat. i.
Lega Legali lita tass dan dan kebi kebija jakan kan meng mengen enai ai penet penetapa apan n ruan ruang g terb terbuka uka hijau hijau (RTH (RTH)) termasuk hutan kota.
2.2. Analisis Data Lingkungan Fisik Analisi Analisiss data data lingkun lingkungan gan fisik fisik (topogr (topografi afi,, tanah, tanah, iklim) iklim) dan biolog biologii akan akan dapat dapat menggambarkan kondisi lingkungan Kabupaten Bogor. Topografi, suhu udara dan arah angin akan menjadi dasar penentuan tata letak letak hutan kota. Dengan menganalisis kondisi topografi dan arah angin, dapat diperkirakan pergerakan sumber polutan dan daerah yang akan terkena dampak. Sedangkan jenis tanah dan kondisi iklim juga dijadikan dasar pemilihan vegetasi yang cocok dalam membangun hutan kota.
2.3. Analisis Analisis Spasial Spasial Penutup Penutupan an Lahan Lahan
Analisis spasial penutupan lahan sangat penting untuk memperkirakan lokasi hutan kota yang tepat. Dari analisis spasial penutupan lahan, maka dapat diperkirakan lokasi bebera beberapa pa sumber sumber poluta polutan n (area (area indust industri, ri, transp transport ortasi asi,, sawah, sawah, TPA dll.) dll.) serta serta lokasi lokasi
perm permuk ukim iman an temp tempat at berdi berdiam am warg wargaa masy masyar arak akat at yang yang haru haruss dili dilindu ndungi ngi deng dengan an membangun hutan kota sebagai windbreak serta penjerap dan penyerap polutan udara.
2.4. Analisis Analisis Spasial Spasial Sebaran Sebaran Polutan Polutan Udara Udara
Hasil Hasil analisi analisiss spasia spasiall sebara sebaran n poluta polutan n udara udara disaji disajikan kan dalam dalam peta peta dengan dengan tiga tiga tingkat konsentrasi polutan yaitu : a) area warna hijau (memenuhi standar baku mutu kualitas udara), b) area warna biru (konsentrasisi polutan sedang), sedangkan c) area warna merah merah (di atas standar baku mutu yang berdampak berdampak buruk bagi lingkungan). lingkungan). Peta sebaran polutan udara dan data suhu udara, dijadikan dasar penentuan prioritas lokasi pembangunan hutan kota.
2.5. Prakiraan Kebutuhan Luas Hutan Kota
Menurut Dahlan (2004), pendekatan parsial yang dapat dijadikan dasar penentuan kebutuhan luas hutan kota, yaitu : a. Berdas Berdasark arkan an perse persen n luas luas dari dari suatu suatu kota kota b. b. Berd Berdas asar arka kan n jumlah jumlah pendu penduduk duk c. Berd Berdas asar arka kan n isu isu penti penting ng Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri No.14 Tahun 1988, ruang terbuka hijau (RTH) kota adalah sebesar 40 %, sedangkan bedasarkan Peraturan Pemerintah No.63 Tahun 2002 tentang hutan kota, menyatakan bahwa luasan hutan kota sekurangkurangnya 10 % dari luas kota. Pendeka Pendekatan tan yang yang lain lain dalam dalam menent menentuka ukan n luas luas hutan hutan kota kota adalah adalah berdas berdasark arkan an kebut kebutuh uhan an hutan hutan kota kota per per kapi kapita ta (ber (berda dasa sark rkan an juml jumlah ah pend pendudu uduk) k)..
Berd Berdas asar arka kan n
Keputusan Menteri Pekerjaan Pekerjaan Umum No.378 Tahun 1987 menetapkan luasan RTH kota untuk fasilitas umum adalah sebesar 2,53 m2/jiwa dan untuk penyangga lingkungan kota sebesar 15 m2/jiwa. Penentuan luas hutan kota berdasarkan isu penting, misalnya kota yang sangat padat trans transpor porta tasi si maka maka perl perlu u dihi dihitu tung ng kebut kebutuha uhan n luas luas hutan hutan kota kota berd berdas asar arka kan n juml jumlah ah kendaraan di kota tersebut, serta kebutuhan bensin, solar, minyak tanah, gas dan lain-lain yang potensial mengemisikan mengemisikan polutan udara, kemudian dihitung kemampuan hutan kota dalam menyerap polutan.
Jumlah polutan khususnya CO2 dapat dijadikan dasar penentuan kebutuhan luas huta hutan n kota kota.. Prab Praban ang g (200 (2009) 9) mela melaku kuka kan n pend pendek ekat atan an pene penent ntua uan n luas luas huta hutan n kota kota berdasarkan kemampuannya menyerap CO2 sebagai berikut :
L = aV + bW bW + c X + d Y + eZ eZ K Keterangan : L =
Luas hutan kota (ha)
a
=
CO2 yang dihasilkan seorang manusia (g/jam)
b
=
CO2 yang dihasilkan dari pembakaran bensin (g/jam)
c
=
CO2 yang dihasilkan dari pembakaran solar (g/jam)
d
=
CO2 yang dihasilkan dari pembakaran minyak tanah (g/jam)
e
=
CO2 yang dihasilkan dari pembakaran LPG (g/jam)
V =
Jumlah penduduk
W =
Juml umlah konsumsi bensin
X =
Jumlah konsumsi solar
Y =
Juml umlah konsumsi mi minyak tan tanaah
Z =
Jumlah konsumsi LPG
K =
Kemamp ampuan uan hut hutan dal dalam men menyerap CO2 yaitu sebesar 8.000 gram/jam/ha (Prabang 2009)
2.5. Perancangan Pembangunan Hutan Kota Pera Peranca ncang ngan an pemb pemban angun gunan an dan dan penge pengelo lola laan an huta hutan n kota kota dihas dihasil ilka kan n denga dengan n mengoverlaykan beberapa peta yaitu peta sebaran polutan udara, peta penutupan lahan dan peta peta rencana rencana tata tata ruang ruang wilay wilayah ah
Kabup Kabupat aten en Bogor Bogor..
Sela Selain in itu juga juga dengan dengan
mengana menganalis lisis is kecende kecenderun rungan gan peningka peningkatan tan suhu suhu udara, udara, jumlah jumlah transp transport ortasi asi,, jumlah jumlah pend pendudu uduk k dan unit unit indu indust stri ri maka maka akan akan dapat dapat diper diperki kira rakan kan luas luas hutan hutan kota kota yang yang dibutuhkan. Pembangunan hutan kota juga mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi dan budaya masyarakat terutama dalam penentuan tata letak hutan kota serta pemilihan jenis jenis vegetasi vegetasi..
Ada beberapa beberapa jenis vegetasi vegetasi yang sangat sangat erat terkait terkait dengan dengan budaya
masyarakat masyarakat yang harus diperti dipertimbangkan mbangkan dalam dalam pembangunan hutan hutan kota.
Pemilihan Pemilihan
jenis vegetasi ini harus mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut : o
Pemil Pemiliha ihan n jenis jenis tana tanaman man yang yang dibu dibutuh tuhkan kan masy masyara arakat kat
o
Pemil Pemiliha ihan n jeni jeniss tana tanaman man endemi endemik k dan dan langka langka
o
Pemil Pemiliha ihan n jenis jenis tanama tanaman n yang memp mempuny unyai ai nilai nilai kein keindaha dahan n
o
Kebu Kebutu tuha han n
akan akan
amel ameliioras orasii
(perb perbai aika kan) n)
ikl iklim
yang ang
ber berkait kaitan an
deng dengan an
kenyamanan lingkungan Pengelolaan Pengelolaan hutan kota yang mempertimban mempertimbangkan gkan semua faktor baik lingkungan lingkungan fisik, biologi, sosial, ekonomi dan budaya masyarakat setempat secara partisipatif dengan melibatkan warga masyarakat serta menampung aspirasi mereka, maka diharapkan akan dapat mewujudkan kota lestari.
DAFTAR PUSTAKA
Dahlan E.N. 2004. Membangun Kota Kota Kebun (Garden City) Bernuansa Hutan Hutan Kota. Kota. IPB Press. Bogor. Departemen Dalam Negeri. 1988. Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 14 tentang Luas Ruang Terbuka Hijau. Jakarta. Departe Departemen men Kehuta Kehutanan nan.. Jakarta.
2002. 2002.
Peratu Peraturan ran Pemer Pemerint intah ah No. 63 tentang tentang Hutan Hutan Kota. Kota.
Murdiyarso D. 2003. Sepuluh Tahun Perjalanan Perjalanan Negosiasi Konvensi Perubahan Iklim. Iklim. Kerjasama Kerjasama Institut Institut Pertanian Pertanian Bogor dengan Wetlands Wetlands International. International. PT. Kompas Media Nusantara. Jakarta. Prabang Prabang S. S. 2009. 2009. Identi Identifik fikasi asi Keraw Kerawana anan n Lingkung Lingkungan an sebagai sebagai Basi Basiss Manajem Manajemen en Bencana di Jawa Tengah. http://pasca.uns.ac.id/?p=92 (17 Februari 2009). Rosenberg M. 2009. Urban Heat Island : Urban Heat Islands and Warm Cities. Cities. http:// geography.about.com/od/urbaneconomicgeography/a/urbanheatisland.htm
BAB IV. PEMBIAYAAN
No. 1.
2. 3. 4.
Keterangan Bahan habis pakai : a. Alat tulis kantor b. Kertas 10 rim c. Tinta
Pengeluaran Rp. 500.000,Rp. 300.000,Rp. 1.500.000,Rp. 3.000.000,Rp. 5.000.000,Rp.15.000.000,-
16.
Telpon, fax dll Sewa alat untuk digitasi Beli citra landsat, penelusuran beberapa peta (peta topografi, peta penutupan lahan, RTRW dll.) Analisis spasial peta penutupan lahan Analisis spasial peta sebaran polutan Biay Biayaa eksp eksplloras orasii dat data (data data seku sekund nder er)) sosi sosial al,, ekon ekonom omii, budaya masyarakat Data Iklim 5 parameter x 10 tahun x Rp. 100.000,Penelusuran pu pustaka Biay Biayaa kons konsiinyas nyasii, rapa rapatt-rap -rapat at,, ansp anspor ortt Konsumsi : 24 x 1 thn x 4org x Rp. 200.000,Biay Biayaa surv survey ey lap lapan ang g (per (perja jala lana nan n dinas dinas)) pene peneli liti ti 8 x 4 org x Rp. 450.000,Biay Biayaa surve survey y lapa lapang ng (per (perja jala lanan nan dina dinas) s) ten tenag agaa lapan lapang g 8 x 4 org x Rp. 200.000,Biay Biayaa tra trans nspo port rtas asii sur surve vey y lap lapan ang g 8 x 2 mobil x Rp. 500.000,Konsumsi su survey la lapang ang 8 x 8 org x 3 kali makan x Rp. 35.000,Sewa Sewa pera perala lata tan n (term (termom omet eter er air air raksa raksa 8 buah, buah, term termom omet eter er bola kering dan bola basah 8 buah, anemometer 1 buah, hemivericleview 1 buah) Biaya analisis kondisi iklim, analisis kerapatan (kerindangan pohon), analisis kualitas udara 3 jenis analisis x Rp. 3.000.000,Dokumentasi
17.
Fotocopy, penjilidan dan penggandaan laporan
Rp. 2.000.000,-
18.
Honorarium : Ketua tim 1 org x 12 bln x Rp. 750.000,Anggota tim 3 org x 12 bln x Rp 500.000,Jumlah
Rp. 9.000.000,Rp.18.000.000,Rp.147.550.000,-
5. 6. 7. 8. 9. 10. 10. 11. 11. 12. 12. 13. 14. 14.
15.
Rp.10.000.000,Rp.10.000.000,Rp. 5.000.000,Rp.
5.000.000,-
Rp.
3.000.000,-
Rp. 19.700.000,Rp. 14.400.000,Rp.
6.400.000,-
Rp. 8.000.000,Rp. 6.750.000,Rp. 3.000.000,-
Rp. 9.000.000
Rp. 1.000.000,-
Biodata Peneliti Ketua Tim 1. Nama
: Ir. Siti Badriyah Rushayati, MSi
2. Jenis Kelamin
: Perempuan
3. Tem Tempa pat/ t/Ta Tang ngga gall Lah Lahir ir
: Wono Wonogi giri ri,, 4 Jul Julii 196 1965 5
4. Pekerjaan
: Staf Pengajar Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor
5. Alamat Rumah
6. Alamat Kantor
: Jl. Citarum No 5 Laladon Indah, Ciomas, Bogor Telp
: (0251) 7520101
Fax
: (0251) 637650
: Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor Po. Box 168, Bogor - 16001 Telp/fax. Telp/fax. : (0251)621 (0251)621947 947
7. Latar Belakang Pendidikan No.
Tingkat Pendidikan
1 2
S1 S2
Universitas/Institut Nama Negara/ kota I PB Indonesia, Bogor I PB Indonesia, Bogor
8. Penga engallaman aman Profe rofessiona ionall
Bidang Keahlian
Agrometeorologi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Tahun Lulus
Gelar
1989 1999
Ir M.Si
: Sekr ekretar etariis Depa Depart rtem emen en Kons Konser erva vassi Sumbe umberd rday ayaa Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor dari tahun 2005 s/d 2007.
9. Buku Ilmiah/Artikel Ilmiah/Artikel yang pernah Ditulis No. Judul Buku/Artikel/Penelitian Nama Penulis 1. Pendidikan Li Lingkungan Hidup Siti Siti Badri adriy yah Rus Rushay hayati ati melalui Pengembangan Katerampilan Berwawasan Lingkungan (Magang Pendidikan Lingkungan Tim Bapedalda Papua) 2. Pendidikan Li Lingkungan Hidup Siti Siti Badr Badriy iyah ah Rush Rushay ayat atii melalui Katerampilan Berwawasan Lingkungan bagi Pendidik Usia Dini
Penerbit Faku Fakulltas tas Kehutanan IPB
ASDE ASDEP P Uru Urusa san n Sarana dan Pengembangan SDM, Kementrian Lingkungan Hidup
Tahun 2002
2002
No. Judul Buku/Artikel/Penelitian Nama Penulis 3. Penghematan Sumberdaya Siti Siti Bad Badri riy yah Rus Rusha hay yati ati Alam melalui Re-Use dan ReCycle Limbah (pada pelatihan Pendidikan Pengetahuan Hutan dan Lingkungan bagi Guru SD, SLTP)
4.
Buku Se Seri Ke Keanekaragaman Hayati : Mengenal Keanekaragaman Hayati
Siti Siti Bad Badri riy yah Rus Rusha hay yati ati
5.
Pengembangan Kurikulum Pelatihan di Bidang Lingkungan Hidup (Manajerial, Teknis dan Fungsional)
E.K.S. Harini M., S. Badriyah Rushayati, Rahmad H., Burhanudin M., Lin N.G., Siswoyo
6.
Standar Ko Kompete etensi Pen Peng gelola Ekowisata di Indonesia
E.K.S. Harini M., Ani Mardiastuti, S. Badriyah Rushayati, Rahmad H., Haryanto, Soedibyo, Istanto, Ae Priyatna, Burhanudin M.
7.
Pedoman Perencanaan Sumberdaya Manusia Pengelola Lingkungan Hidup dengan Konsep Model Berbasis Ekosistem.
E.K.S. Harini M., S. Badriyah Rushayati, Rahmad H., Burhanudin M., Lin N.G., Siswoyo
8.
Buku Pe Pegangan Pe Pembina Pramuka (Pendidikan Pengetahuan Hutan dan Lingkungan untuk Pramuka)
E.K.S. Harini M., S. Badriyah Rushayati, Rahmad H., Burhanudin M., Lin N.G., Siswoyo
Penerbit Kerj Kerjaasama sama Fakultas Kehutanan IPB dengan Bina Penyuluhan Kehutanan, Departemen Kehutanan Kerj Kerjaasama sama Fakultas Kehutanan IPB dengan KEHATI dan Coca Cola Fondation Kerjasama Fakultas Kehutanan IPB dengan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Kerjasama Fakultas Kehutanan IPB, dengan Direktorat Jenderal Perlindungan dan Konservasi Alam Direktorat Pengembangan Wisata Alam, Hutan dan Kebun Kerjasama Fakultas Kehutanan IPB dengan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Kerjasama Fakultas Kehutanan IPB dengan Perum Perhutani
Tahun 2002
2003
2001
2000
2001
2000
No. Judul Buku/Artikel/Penelitian Nama Penulis 9. Buku Pegangan Guru TK E.K.S. Harini M., S. mengenai Pendidikan Hutan dan Badriyah Rushayati, Lingkungan Rahmad H., Burhanudin M., Rinekso S., Siswoyo
10.
11.
12.
13. 13.
Peng Pengeemban mbanga gan n Pend Pendiidik dikan Siti Siti Bad Badri riy yah Rus Rusha hay yati ati Konservasi melalui Keterampilan Berwawasan Lingkungan (pada Pelatihan Pendidikan Konservasi Sumberdaya Alam Hayati Berbasis Agama) Peng Pengeemban mbanga gan n Met Meto ode dan dan Siti Badriyah Rushayati Media Pembelajaran Pendidikan Konservasi di Sekolah (pada Pelatihan Pendidikan Konservasi Sumberdaya Alam Hayati Berbasis Agama) Con Contoh toh-co -conto ntoh Prak Prakte tek k Siti Siti Bad Badri riy yah Rus Rusha hay yati ati Kegiatan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Penu Penuru runa na Polu Polusi si Timb Timbal al oleh oleh Jalur Tanjung (Mimos0s ( Mimos0s elengi Linn) di Taman Monas Jakarta Pusat
Lindri Suyanti, Siti Badriyah Rushayati, Rachmad Hermawan
Penerbit Kerjasama Fakultas Kehutanan IPB dengan PT. Perhutani (PERSERO) dan Yayasan Tunas Rimba Perhutani Kerj Kerjaasama sama Fakultas Kehutanan IPB dengan Royal Netherland Embassy
Tahun 2002
Kerjasama Fakultas Kehutanan IPB dengan Royal Netherland Embassy Kerj Kerjaasama sama Fakultas Kehutanan IPB dengan PT. Perhutani (PERSERO) dan Yayasan Tunas Rimba Perhutani Fakultas Kehutanan IPB
2004
2004
2002
2008
No. Judul Buku/Artikel/Penelitian 14. Ameliorasi Iklim Melalui Zonasi Bentuk dan Tipe Hutan Kota di Kabupaten Kabupaten Bandung, Propinsi Jawa Barat
(Sedang dilaksanakan)
Nama Penulis Ir. Siti Badriyah Rushayati, Msi; Dr. Ir. Endes N. Filmarasa, MS; Ir. Rachmad Hermawan, M.Sc; Dr. Ir. Lilik Budi Prasetyo
Penerbit Tahun Pendidikan Tinggi, 2009 Departemen Pendidikan Nasional
Ir. Rachmad Hermawan, M.Sc Ir. Lilik Prasetyo
Dr. Budi
9. Daftar Publikasi Publikasi yang pernah Ditulis No.
1.
2.
3.
Judul Publikasi
Pengaruh Perubahan Penggunaan Lahan terhadap Kualitas Air Daerah Aliran Sungai Ciliwung Hulu-Tengah Identifikasi Re Respon Anatomi Daun dan Pertumbuhan Kenari, Akasia dan Kayu Manis terhadap Emisi Gas Kendaraan bermotor. Struktur Anatomi Daun Akasia dan Sengon Akibat Pencemaran Udara di Jalan Tol Jagorawi Bogor.
Penulis
Nama Nasional/ Akreditasi Tahun Jurnal Internasional Siti Badriyah Media Nasional ISSN 0251- 2002 Rushayati Konser1677 vasi
Siti Badriyah Media Rushayati, KonserRizky Yusup vasi Maulana
Nasional
ISSN 02511677
2005
Siti Badriyah Media Rushayati, KonserHaris vasi Imansantosa
Nasional
ISSN 02511677
2005
10. Daftar Daftar Kegiatan Kegiatan Pemberd Pemberdayaa ayaan n Masyarak Masyarakat at yang yang pernah pernah Dilakuk Dilakukan an
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Nama Kegiatan
Evaluasi Model Pendidikan Pengetahuan tentang Hutan dan Lingkungan bagi Anak Sekolah Pemberdayaan Perempuan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup di Sekitar Taman Nasional
Tempat
Bogor Cianjur
Gunung Gede Pangrango, Bogor, Sukabumi, Cianjur Penyuluhan Kehutanan Desa Cibadak, Ciampea Mengajar pada Magang DeparteKurikulum Muatan men KonserLokal Bidang vasi Pendidikan Lingkungan Sumberdaya HidupPropinsi Papua huitan, Faklultas Kehutanan IPB Mengajar pada Magang ang DepartePendidikan Lingkungan men KonserHidup Tim Bapedalda vasi Binjai Sumberdaya huitan, Faklultas Kehutanan IPB Kontes Aksi Bumi dan Bogor, Lingkungan Hidup Jakarta dan (sebagai Pembina) sekitarnya Pen Pendid didikan ikan Ling ingkung kungan an : Masjid AlMengenal Hutan Hurriyh Kampus IPB Darmaga Sosialisasi Mo Model Cianjur Pendidikan Hutan dan Sukabumi Lingkungan bagi Anak Sekolah
Bulan/ Tahun
JanuariApril 2003
Sasaran
Guru SD, SLTP dan SMU
Jumlah staf/ mahasiswa/ masyarakat yang terlibat 58
September- Perempuan Desember sekitar Taman 2001 Nasional
250
28 Agustus 2000
Masyarakat Desa
59
13-16 Oktober 2002
Tim Bapedalda Papua
5
7-10 April 2003
Tim Bapedalda Binjai
6
Maret-Juni 2003
Mahasiswa dan masyarakat umum 26 Juni Juni 2002 2002 Anak-a Anak-anak nak peserta Pesantren Kilat
100
2001
60 guru 250 siswa
Guru Siswa
60
No.
9.
10. 10.
11. 11.
12. 12.
13. 13.
14. 14.
15. 15.
Nama Kegiatan
Sebagai Pe Pengajar pa pada Diklat Lingkungan Hidup bagi Pendidik Usia Dini (Peserta guruguruguru TK dan SD asal Kota Bogor) kerjasama dengan ASDEP Kementrian Lingkungan Hidup Seba Sebaga gaii Peng Pengaj ajar ar pad padaa Diklat TOT Lingkungan Hidup bagi Guru SMU Wilayah Jakarta kerjasama dengan ASDEP Kementrian Lingkungan Hidup Seba Sebaga gaii Peng Pengaj ajar ar pad padaa Pelatihan Pendidikan Hutan dan Lingkungan Hidup bagi Guru TK Kerjasama Fakultas Kehutanan IPB dengan PT. Perhutani (PERSERO) dan Yayasan Tunas Rimba Perhutani Peny Penyul uluh uhan an ten tenta tang ng penghijauan di SD Sukamantri I Peny Penyul uluh uhan an ten tenta tang ng penghijauan di SLTP Ciomas II Seba Sebaga gaii Peng Pengaj ajar ar pad padaa Pelatihan Pendidikan Konservasi Sumberdaya Alam dan Lingkungan Seba Sebaga gaii Peng Pengaj ajar ar pad padaa Pelatihan Pendidikan Lingkungan Berbasis Agama
Tempat
Bulan/ Tahun
Sasaran
Jumlah staf/ mahasiswa/ masyarakat yang terlibat 40
Serpong
1-4 Juli 2002
Guru TK dan SD
Serpong
26 - 30 Agustus 2002
Guru SMU
41
Madiun
28-31 Oktober 2002
Guru TK se Jawa di bawah PT Perhutani (PERSERO)
130
Suka Sukama man ntri tri I April pril 2000 000
Guru Guru dan siswa swa 9 guru SD Sukamantri I 120 siswa
SLTP Ciomas II
April pril 2000 000
Ciomas, Ciampea Bogor
1-8 Nopember 2000
Guru Guru dan siswa swa 30 guru SD SLTP 120 siswa Ciomas II Guru Guru-g -gur uru u SLT SLTP P 30
Bogor
4-8 Mei 2004 11-15 Mei 2004
Guru dan 42 Pembina Agama SD
Bogor, 26 Oktober 2009 Ir. Siti Badriyah Rushayati, M.Si