HEWAN PENULARAN RABIES Anjing Kucing Kera Di
luar negeri : kelelawar, serigala (fox), racoon (musang), dll
Cara penularan *
Aerogen (udara)
Transplantasi
(kornea)
Jilatan atau kontak dengan bahan mengandung virus Rabies pada kulit yang lecet atau mukosa
Sifat Agent Penyebab
Sinar matahari dan sinar ultra violet
Zat pelarut dan lemak sabun / deterjen, ether, chloroform, yodium, betadin, dll
Gleserin 10 % -> cepat mati
Suhu 56 dc -> selama 30 menit akan mati
Inkubasi
Jumlah dan besar luka
Lokasi
luka gigitan (Route Inokulasi)
Banyaknya syaraf di luka gigitan
Umlah virus dan sifat strain virus (virulensi
Gejala klinis 1. Stadium Prodromal Gejala awal berupa demam, malaise,mual dan rasa nyeri ditenggorokan selama beberapa hari. 2. Stadium Sensoris Rasa nyeri/panas disertai rasa kesemutan pada tempat bekas luka, disusul dengan rasa cemas dan reaksi yang berlebihan terhadap rangsangan sensorik. 3. Stadium Eksitasi Gelisah hebat dan kaget-kaget (tonus otot meninggi), Hydrophobi, Hydrophob i, Aerophobi, Hyphersaliva Hyphersalivasi si dan kejangkejang Penderita sering meninggal pada stadium ini.. 4. Stadium Paralisis Aphatis, stupor, koma dan meninggal .
Penanganan luka gigitan HPR 1.
2.
3. 4.
Pencucian luka gigitan dengan sabun/deterjen dibawah air mengalir selama 10-15 menit dilakukan berulang-ulang dan diberi antiseptis. Tidak dibenarkan menjahit luka, bila terpaksa dengan jahitan situasi perlu diberi SAR infiltrasi sekitar luka gigitan. Pemberian pengobatan Pasteur (Post exposure treatment) sesuai dengan Protap. Pemberian obat lain : antibiotik, ATS dll bila diperlukan (symtomatis).
Investigasi sebelum pemberian VAR atau SAR
Kontak/Jilatan/Gigitan
Kejadiannya didaerah tertular atau bebas
Apakah didahului tindakan provokatif
Hewan yang menggigit ditangkap ?
Apakah penderita pernah dapat VAR
Hewannya apakah divaksin ?
Identifikasi lokasi luka gigitan
Apakah lukanya resiko tinggi
Luka pada mukosa
Luka didaerah atas bahu ( muka, kepala, leher )
Luka pada jari tangan dan kaki
Luka pada genetalia
Luka multipel ( banyak tempat )
Untuk Luka didaerah resiko rendah diberi VAR
Untuk Luka didaerah resiko tinggi beri kombinasi VAR dan SAR
Kontak saliva dengan daerah yang tidak ada luka tidak perlu diberi VAR atau SAR
Pemberian VAR 1.
Purified Vero Rabies Vaccin (PVRV). Vaksin kering dalam vial dan pelarut 0,5 ml. Dosis dewasa dan anak-anak sama 0,5 ml metode 2-1-1 (4 kali pemberian)--> H.0 2 kali pemberian deltoideus ka,ki IM. H.7 dan H.21.
Cat : Kalau penderita mendapatkan SAR diulang VAR 05 ml hari ke 90.
Pemberian SAR 1.Serum Homolog kemasan kemasan 1vial 2 ml (1ml = 150 IU) Dengan dosis 20 IU/kg BB disuntikan infiltrasi disekitar luka sebanyak mungkin dan sisanya IM, diberikan bersamaan dengan VAR, sebelumnya tidak dilakukan skin test. 2. Serum Heterolog (kuda) kemasan 1vial 20 20 ml (1ml = 100 IU) Dengan dosis 40 IU/kg BB disuntikan infiltrasi disekitar luka sebanyak mungkin dan sisanya IM, diberikan bersamaan dengan VAR, sebelumnya dilakukan skin test.
Pemberian VAR untuk Profilak Cara I Dasar hari 1 dan 28 Ulangan 1 tahun dan 3 tahun setelah pemberian pertama Disuntikkan secara IM didaerah deltoidius dengan dosis 0,5 ml Cara ke II Dasar hari ke 1, 7 dan 28 Ulangan tiap 6 bulan sampai 1 tahun Disuntikkan secara intrakutan dibagian fleksor lengan bawah dengan dosis 0,1 ml
Untuk Siapa Profilak Boleh diberikan ?
Orang yang beresiko terinfeksi
Dokter Hewan
Tekhnisi yang bekerja pada hewan
Karyawan Lab yang bekerja dengan virus rabies
Karyawan rumah potong hewan
Nakes Yang merawat penderita rabies
Petugas peternakan yang menangani hewan rabies
Pengobatan setelah gigitan ulang Seseorang yang telah mendapat VAR dan digigit lagi oleh HPR Sebelum 3 bulan setelah pemberian VAR lengkap tidak perlu divaksin lagi 3 bulan sampai 1 tahun setelah pemberian VAR lengkap diberi 1 boster Lebih dari 1 tahun setelah pemberian VAR lengkap diulang dari awal
Perawatan Rabies Pada Manusia
Penderita dirujuk kerumah sakit
Pasang Infus RL/Nacl dan difiksasi
Kalau diperlukan beri anti kejang
Petugas yang merawat memakai alat pelindung diri
Di RS penderita harus dirawat diruang Isolasi
Efek samping Pemberian SAR
Serum Sicnes
Hentikan segera pemberian SAR
Syok Anafilaktik
Injeksi Adrenalin 0,3-0,5 IM atau SC ulangi tiap 5-10 menit sampai Syok teratasi
1.
2.
3.
4. 5.
Kurangnya pengetahuan masyarakat shg masih ada kasus gigitan berobat ke dukun dan tidak ke Sarkes Masih kurangnya kerjasama Lintas Sektoral terkait dalam mewujudkan Pulau Sumatera bebas Rabies Tahun 2004. Hewan penular Rabies banyak yang tidak terpelihara (liar) dan tingginya populasi binatang penular rabies. Sebahagian Puskesmas RC belum berfungsi sesuai yg di harapkan Pemakaian VAR cukup tinggi karena HPR yg mati/dibunuh sering di buang.
1. 2.
3. 4.
5.
Meningkatkan penyuluhan pd masyarakat mengenai Rabies Meningkatkan koordinasi lintas sektoral dan LSM dan organisasi kemasyarakatan kemasyarakatan dalam penanggulangan Rabies. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat terhadap penanggulangan gigitan HPR. Melatih petugas Puskesmas dan Puskesmas Rabies Centre dalam penanggulangan gigitan HPR. Pengadaan VAR serta tersediaanya dana penunjang kegiatan Rabies di Provinsi dan dari DAU Kab/Kota