PROGRAM MANAJEMEN RISIKO FASILITAS DAN LINGKUNGAN TAHUN 2016 I.
PENDAHULUAN
Manajemen risiko merupakan disiplin ilmu yang luas. Seluruh bidang pekerjaan di dunia dunia ini pasti pasti menerap menerapkan kannya nya sebaga sebagaii sesuat sesuatuu yang yang sangat sangat pentin penting. g. Sebut Sebut misaln misalnya: ya: perminyakan, perbankan, penerbangan, IT, IT, ekspedisi luar angkasa, rumah sakit dan lain-lain. Makin besar risiko suatu pekerjaan, maka makin besar perhatiannya pada aspek manajemen risiko ini. Pengertian dari risiko adalah peluang terjadinya sesuatu yang akan mempunyai dampak pada pencapaian tujuan (S!"#S $%&':''$). Sedangkan manajemen risiko adalah budaya, proses dan struktur yang diarahkan untuk me*ujudkan peluang peluang sambil mengelola e+ek yang tidak diharapkan (S!"#S $%&':''$) atau kegiatan terkoordinasi untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi berkaitan dengan risiko berdasarkan IS %''':''. /e+eren /e+erensi si utama utama manaje manajemen men risiko risiko adalah adalah standa standarr ustral ustralia ia dan "e* #ealan #ealandd S!" S!"#S #S $%&' $%&': :'' ''$$ yang yang kemu kemudi dian an diad diadop opsi si oleh oleh lemb lembag agaa IS IS deng dengan an stan standa darr IS IS %''':''. IS pun menerbitkan standar pendukungnya, yaitu IS 0uide 1%:'' dan IS!I23 %'':''. 4an sudah barang tentu, seluruh akti+itas manajemen risiko di dunia ini merujuk pada standar-standar tersebut. Mana Manaje jeme menn risi risiko ko bertu bertuju juan an untu untukk mini minimi misa sasi si keru kerugi gian an dan dan meni mening ngka katk tkan an kesempatan kesempatan ataupun peluang. peluang. 5ila dilihat terjadinya kerugian dengan teori accident model dari I63I, maka manajemen risiko dapat memotong memotong mata rantai kejadian kerugian kerugian tersebut, tersebut, sehing sehingga ga e+ek e+ek domino dominonya nya tidak tidak akan akan terjad terjadi.i. Pada Pada dasarn dasarnya ya manajem manajemen en risiko risiko bersi+ bersi+at at pencegahan terhadap terjadinya kerugian maupun 7accident’ . II. II. LAT LATAR BEL BELAKA AKANG NG
Sarana pelayanan /umah Sakit (/S) termasuk ke dalam kriteria tempat kerja dengan berbagai ancaman bahaya yang dapat menimbulkan dampak kesehatan, tidak hanya terhadap para pelaku langsung yang bekerja di /S, tapi juga terhadap pasien maupun pengunjung puskesmas ataupun /S. Sehingga sudah seharusnya pihak pengelola menerapkan upayaupaya Manajemen /esiko. Sistem manajemen resiko dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja dapat diberikan batasan sebagai berikut: manajemen resiko merupakan bagian dari
sistem manajemen secara keseluruhan meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung ja*ab pelaksanaan prosedur, proses dan sumberdaya yang dibutuhkan bagi pengembangan penerapan, pencapaian, pengkajian, dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya kerja yang aman, e+isien dan produkti+. Potensi bahaya di rumah sakit, selain penyakit-penyakit in+eksi juga ada potensi bahaya-bahaya lain yang mempengaruhi situasi dan kondisi di tempat pelayanan tersebut, yaitu kecelakaan (peledakan, kebakaran, kecelakaan yang berhubungan dengan +asilitas, dan sumber-sumber cedera lainnya), radiasi, bahan-bahan kimia yang berbahaya, gas-gas anestesi, gangguan psikososial, dan ergonomi. Semua potensi-potensi bahaya tersebut jelas mengancam ji*a bagi kehidupan bagi para karya*an di rumah sakit, para pasien maupun para pengunjung yang ada di lingkungan puskesmas dan rumah sakit. Sarana pelayanan kesehatan ini mempunyai karakteristik khusus yang dapat meningkatkan peluang kecelakaan. Misalkan pemakaian tegel licin untuk lantai yang berada di ruang terbuka sehingga bila terkena air atau hujan akan licin sehingga menimbulkan kecelakaan pada penggunanya, pemeriksaan kabel listrik yang kurang sehingga terjadi kegagalan +ungsi yang menyebabkan terganggunya pelayanan yang diberikan ke pasien, dan masih banyak kejadian yang berhubungan dengan +asilitas ! lingkungan rumah sakit. 4ari berbagai potensi bahaya tersebut, maka perlu upaya untuk mengendalikan, meminimalisasi dan bila mungkin meniadakannya, oleh karena itu manajemen resiko di tempat pelayanan kesehatan perlu dikelola dengan baik. gar penyelenggaraan 8% rumah sakit lebih e+ekti+, e+esien dan terpadu diperlukan sebuah manajemen resiko di rumah sakit baik bagi pengelola maupun karya*an rumah sakit. III. TUJUAN
a. Tujuan 9mum, Meminimalisasi dan meniadakan risiko bisa timbul dari berbagai potensi bahaya yang berasal dari +asilitas dan lingkungan /S. b.Tujuan 8husus, . Meminimalisasi risiko yang ditimbulkan karena adanya kejadian alam. . Mengurangi dan meminimalisasi risiko kegagalan +asilitas yang ada di rumah sakit. %. Mengurangi dan meminimalisasi risiko akibat adanya tumpahan bahan berbahaya di rumah sakit.
$. Mengurangi dan meminimalisasi risiko yang bisa timbul karena adanya kejadian masal dari manusia. IV. KEGIATAN POKOK & RINCIAN KEGIATAN
. 8egiatan Pokok: a. 8eselamatan dan keamanan. b. 5ahan berbahaya dan beracun c. 4isaster plan. d. 8ebakaran. e. Sistem utilitas. +. Peralatan medis. . /incian kegiatan pada masing-masing kegiatan pokok adalah: a. Identi+ikasi risiko b. nalisa risiko. c. 2;aluasi risiko. d. Tata kelola risiko. e. Pelaporan insiden. +. Monitoring insiden dan kegiatan. g. 2dukasi sta+ tentang risk register. %. Penunjukan sta+ yang bertugas menga*asi pelaksanaan program manajemen risiko +asilitas dan lingkungan. $. Penyusunan program penga*asan manajemen risiko +asilitas dan lingkungan, a. Perencanaan program b. Pelaksanaaan program c. Mendidik sta+ d. Memonitor dan uji coba program e. 2;aluasi dan re;isi program V. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN
. Identi+ikasi risiko yang bisa timbul dari +asilitas dan lingkungan rumah sakit. No.
.
Nama K!"a#a$
8eselamatan dan keamanan. 5ahan berbahaya dan beracun 4isaster plan.
Ca%a ma'(a$a'a$ '!"a#a$
a. Identi+ikasi risiko b. nalisa risiko. c. 2;aluasi risiko.
8ebakaran. Sistem utilitas. Peralatan medis.
d. e. +. g.
Tata kelola risiko. Pelaporan insiden. Monitoring insiden dan kegiatan. 2dukasi sta+ tentang risk register.
.
Penunjukan sta+ yang bertugas 8ompetensi petugas penga*as. menga*asi pelaksanaan program Serti+ikasi petugas penga*as. mamajemen risiko +asilitas dan lingkungan.
%.
Perencanaan program
Penyusunan program manajemen risiko +asilitas dan lingkungan yang berkoordinasi dengan Sub 8omite Manajemen /isiko /S.
Pelaksanaaan program
Monitoring risiko yang timbul dari +asilitas dan lingkungan.
Mendidik sta+
Memberikan pelatihan tentang penanggulangan kebakaran, bahan berbahaya dan bencana alam.
Memonitor dan uji coba program
Monitoring program dengan
2;aluasi dan re;isi program
/apat koordinasi rutin antara petugas penga*as dan unit tekait untuk langkah e;aluasi dan tindak lanjut terhadap ririko yang timbul.
VI. SASARAN
. Tercapainya ''< identi+ikasi risiko yang bisa timbul dari +asilitas dan lingkungan rumah sakit. . Tercapainya ''< penunjukan sta+ yang bertugas menga*asi pelaksanaan program mamajemen risiko +asilitas dan lingkungan. %. Tercapainya ''< penyusunan program penga*asan manajemen risiko +asilitas dan lingkungan.
VII.
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
No.
.
K!"a#a$
a. b. c. d. e. +.
Identi+ikasi risiko nalisa risiko. 2;aluasi risiko. Tata kelola risiko. Pelaporan insiden. Monitoring insiden dan kegiatan. g. 2dukasi sta+ tentang risk register. . Penunjukan sta+ penga*as program manajemen risiko %. Perencanaan program Pelaksanaaan program
B)a$ 1
2
*
,
6
-
/
10
11
12
= = =
=
= =
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
= = =
=
=
Mendidik sta+ Memonitor dan uji coba program
+
=
=
=
=
=
= =
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
= =
=
=
=
=
2;aluasi dan re;isi program
=
VIII.EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN & PELAPORAN
2;aluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap & bulan sekali dan dilaporkan setiap bulan ke Tim 8% /S dan 4irektur. I. PENCATATAN & PELAPORAN KEGIATAN
. Pencatatan kegiatan akan dilakukan pada checksheet yang dibuat oleh petugas penga*as. . 6aporan pelaksanaan kegiatan akan dibuat setiap bulan oleh petugas penga*as dan dilaporkan kepada Tim 8% /S dan 4irektur.
Malang, 4esember 2015. Mengetahui, 8etua Tim 8%
Penyusun, Sekretaris Tim 8% ..
.
I. PENDAHULUAN
Manajemen risiko merupakan disiplin ilmu yang luas. Seluruh bidang pekerjaan di dunia ini pasti menerapkannya sebagai sesuatu yang sangat penting. Sebut misalnya: perminyakan, perbankan, penerbangan, IT, ekspedisi luar angkasa, dan lain-lain. Makin besar risiko suatu pekerjaan, maka makin besar perhatiannya pada aspek manajemen risiko ini. Pengertian dari risiko adalah peluang terjadinya sesuatu yang akan mempunyai dampak pada pencapaian tujuan (S!"#S $%&':''$). Sedangkan manajemen risiko adalah budaya, proses dan struktur yang diarahkan untuk me*ujudkan peluang peluang sambil mengelola e+ek yang tidak diharapkan (S!"#S $%&':''$) atau kegiatan terkoordinasi untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi berkaitan dengan risiko berdasarkan IS %''':''. /e+erensi utama manajemen risiko adalah standar ustralia dan "e* #ealand S!"#S $%&':''$ yang kemudian diadopsi oleh lembaga IS dengan standar IS %''':''. IS pun menerbitkan standar pendukungnya, yaitu IS 0uide 1%:'' dan IS!I23 %'':''. 4an sudah barang tentu, seluruh akti+itas manajemen risiko di dunia ini merujuk pada standar-standar tersebut. Manajemen risiko bertujuan untuk minimisasi kerugian dan meningkatkan kesempatan ataupun peluang. 5ila dilihat terjadinya kerugian dengan teori accident model dari I63I, maka manajemen risiko dapat memotong mata rantai kejadian kerugian tersebut,
sehingga e+ek dominonya tidak akan terjadi. Pada dasarnya manajemen risiko bersi+at pencegahan terhadap terjadinya kerugian maupun 7accident’ . II. LATAR BELAKANG
Sarana pelayanan /umah Sakit (/S) termasuk ke dalam kriteria tempat kerja dengan berbagai ancaman bahaya yang dapat menimbulkan dampak kesehatan, tidak hanya terhadap para pelaku langsung yang bekerja di /S, tapi juga terhadap pasien maupun pengunjung puskesmas ataupun /S. Sehingga sudah seharusnya pihak pengelola menerapkan upayaupaya Manajemen /esiko. Sistem manajemen resiko dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja dapat diberikan batasan sebagai berikut: manajemen resiko merupakan bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung ja*ab pelaksanaan prosedur, proses dan sumberdaya yang dibutuhkan bagi pengembangan penerapan, pencapaian, pengkajian, dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya kerja yang aman, e+isien dan produkti+. Potensi bahaya di rumah sakit, selain penyakit-penyakit in+eksi juga ada potensi bahaya-bahaya lain yang mempengaruhi situasi dan kondisi di tempat pelayanan tersebut, yaitu kecelakaan (peledakan, kebakaran, kecelakaan yang berhubungan dengan +asilitas, dan sumber-sumber cedera lainnya), radiasi, bahan-bahan kimia yang berbahaya, gas-gas anestesi, gangguan psikososial, dan ergonomi. Semua potensi-potensi bahaya tersebut jelas mengancam ji*a bagi kehidupan bagi para karya*an di rumah sakit, para pasien maupun para pengunjung yang ada di lingkungan puskesmas dan rumah sakit. Sarana pelayanan kesehatan ini mempunyai karakteristik khusus yang dapat meningkatkan peluang kecelakaan. Misalkan pemakaian tegel licin untuk lantai yang berada di ruang terbuka sehingga bila terkena air atau hujan akan licin sehingga menimbulkan kecelakaan pada penggunanya, pemeriksaan kabel listrik yang kurang sehingga terjadi kegagalan +ungsi yang menyebabkan terganggunya pelayanan yang diberikan ke pasien, dan masih banyak kejadian yang berhubungan dengan +asilitas ! lingkungan rumah sakit. 4ari berbagai potensi bahaya tersebut, maka perlu upaya untuk mengendalikan, meminimalisasi dan bila mungkin meniadakannya, oleh karena itu manajemen resiko di temapt pelayanan kesehatan perlu dikelola dengan baik. gar penyelenggaraan 8% rumah sakit lebih e+ekti+, e+esien dan terpadu diperlukan sebuah manajemen resiko di rumah sakit baik bagi pengelola maupun karya*an rumah sakit.
III. TUJUAN
c. Tujuan 9mum, Meminimalisasi dan meniadakan risiko yang ditimbulkan oleh berbagai potensi bahaya yang ada di /umah Sakit Islam Malang. d.Tujuan 8husus,