PROFIL RUMAH SAKIT DAERAH dr. ADNAAN WDUMUM PAYAKUMBUH TAHUN 2015
KOTA PAYAKUMBUH TAHUN 2016
2
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Adnaan WD Payakumbuh adalah salah satu SKPD dilingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh yang merupakan unsur penunjang penyelenggaraan pemerintah daerah dibidang Pelayanan Kesehatan. Sebagai salah satu Satuan Kerja Pemerintah Daerah di lingkungan Pemda yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan BLUD ( PPK –BLUD ) dan dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang /jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. Hal tersebut bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat, memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan dan sejalan dengan praktek bisnis yang sehat. Rumah Sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, padat pakar, padat modal dan padat teknologi. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan di rumah sakit menyangkut berbagai fungsi, antara lain pelayanan, pendidikan dan penelitian, serta mencakup berbagai tingkatan maupun jenis disiplin pelayanan. Agar rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang demikian kompleks, rumah sakit harus memiliki perangkat penunjang sumber daya manusia yang profesional baik di bidang teknis medis maupun administrasi kesehatan. B. Sejarah
Payakumbuh sebelum kemerdekaan telah menjadi pusat pelayanan pemerintahan dan kegiatan sosial Luhak Limo Puluah. Payakumbuh pada Pemerintahan Belanda merupakan tempat kedudukan asisten residen yang menguasai wilayah Limo Puluah Koto yang disebut Afdeeling Limo Puluah Koto begitu juga masa pemerintahan Jepang. Asal nama Kota Payakumbuh, terdiri dari dua kata yaitu payo dan kumbuah. Payo dalam bahasa Indonesia berarti rawarawa dan kumbuh adalah sejenis tanaman yang dahulunya banyak tumbuh subur di daerah rawa di Kenagarian Koto Nan Gadang (pusat kota sekarang). Kota Payakumbuh kemudian menjadi salah satu kota berkembang di Propinsi Sumatera Barat.
3
Letak geografis RSUD dr. Adnaan WD adalah ± 1 km sebelah Utara dari pusat Kota Payakumbuh di Kelurahan Labuh Baru dan Balai Kaliki Koto Nan Gadang Kecamatan Payakumbuh Utara. RSUD dr. Adnaan WD sekarang ini merupakan pusat rujukan untuk wilayah sekitarnya termasuk wilayah sebagian Kabupaten Lima Puluh Kota dan Tanah Datar. Jumlah penduduk Kota Payakumbuh Tahun 2014 sebanyak 125.690 jiwa yang tersebar di 5 kecamatan dan 64 kelurahan. RSUD dr. Adnaan WD berdiri Tahun 1923 yang menjadi sarana pelayanan pengobatan pada zaman penjajahan Belanda dan Jepang. Pada Tahun 1967 menjadi Rumah Sakit Pembantu Payakumbuh dengan luas areal 3.267 m 2 dengan 26 tempat tidur dan jumlah personil 30 orang termasuk 1 orang dokter umum yang merangkap Kepala Rumah Sakit. Tahun 1978 – 1992 status RSUD dr. Adnaan WD adalah Tipe D dan pada Tahun 1993 menjadi Tipe C , melalui SK Menkes No. 191/Menkes/SK/II/1993. Berdasarkan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1956 dan melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 1970 tanggal 17 Desember 1970, Kota Payakumbuh ditetapkan sebagai kota kecil menjadi Daerah Tingkat II dengan wilayah pemerintahan sendiri. Tanggal dikeluarkannya Permendagri tersebut di atas kemudian ditetapkan sebagai hari jadi
Kota Payakumbuh. Tahun 1993
berdasarkan SK DPRD Kodya Dati II Payakumbuh Nomor 1 di kukuhkan nama rumah sakit ini “RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh” . Pada Tahun 2002 berdasarkan SK Mendagri Nomor 1 tentang Lembaga Teknis Daerah dan dengan SK Walikota Payakumbuh Nomor 17 Tahun 2002 tanggal 14 Desember, ditetapkan RSUD dr. Adnaan WD sebagai Unit Swadana Daerah dengan menerapkan PPK-BLUD secara penuh. Pada
aspek
manajemen
mutu,
RSUD
dr.
Adnaan
WD
melalui assesmentakreditasi rumah sakit pada Tahun 2010 dengan status terakreditasi: LULUS TINGKAT LENGKAP. Pengakuan Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) tersebut pada dasarnya adalah pengakuan telah terpenuhinya standar pelayanan rumah sakit yang meliputi 16 (enam belas) pelayanan yang terdiri dari: Administrasi dan Manajemen, Pelayanan Medis, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Keperawatan, Rekam Medis, Pelayanan
4
Farmasi, K3, Pelayanan Radiologi, Pelayanan Laboratorium, Pelayanan Kamar Operasi,
Pelayanan pengendalian Infeksi di RS, Pelayanan Perinatal Risiko
Tinggi, Pelayanan Rehabilitasi Medik, Pelayanan Gizi, Pelayanan Intensif dan Pelayanan Darah. Saat ini RSUD dr. Adnaan WD mempunyai kapasitas tempat tidur sebanyak 200 tempat tidur dengan pelayanan spesialistik : spesialis penyakit dalam, spesialis bedah, spesialis anak, spesialis kebidanan dan kandungan, spesialis mata, spesialis THT, spesialis paru, spesialis neurology, spesialis jantung, spesialis kulit dan kelamin yang ditunjang dengan peralatan yang cukup memadai. C. Landasan Hukum
Berdasarkan Dasar Hukum terkait dengan Operasional RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh adalah sebagai berikut : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor : 28 Tahun 1999, tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme; 2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor : 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor : 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor : 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; 5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor : 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 6. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; 7. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah dirubah kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2008; 8. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009, tentang Kesehatan;
5
9. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009, tentang Rumah Sakit; 10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000, tentang Kewenangan Pemerintah dan Propinsi sebagai Daerah Otonom; 11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 105 tahun 2000, tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah; 12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 106 Tahun 2000, tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan dalam Pelaksanaan Dekonsentrasi dan Tugas Perbantuan; 13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 108 Tahun 2000, tentang Tata Cara Pertanggungjawaban Kepala Daerah; 14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah; 15. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum; 16. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akutansi Pemerintahan; 17. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 18. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan SPM; 19. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 20. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi, Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; 21. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah; 22. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
6
23. Permenkeu RI Nomor 7 tahun 2006 tentang Persyaratan Administratif dalam rangka Pengusulan dan Penetapan Satuan Kerja Instansi Pemerintah Untuk menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan BLU; 24. Permenkeu RI Nomor 8 tahun 2006 tentang KewenanganPengadaan Barang/Jasa BLU; 25. Permenkeu RI Nomor 9 tahun 2006 tentang Pembentukan Dewan Pengawas pada BLU; 26. Permenkeu RI Nomor 10 tahun 2006 tentang Pedoman Penetapan Remunerasi bagi Pejabat Pengelola, Dewan Pengawas dan Pegawai BLU; 27. Permendagri RI Nomor 61 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah; 28. Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 191/Menkes/SK/II/1993 tentang Penetapan Status RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh menjadi kelas C. 29. Surat
Keputusan
Walikota
Payakumbuh
No.
445.08/1034/WK-
Pyk/IX/2009 tentang Penetapan pengelolaan keungan RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh sebagai Badan Layanan Umum Daerah. D. Gambaran Umum Visi :
Visi merupakan gambaran (impian) mengenai masa depan yang hendak diwujudkan. Organisasi pemerintah yang digerakkan oleh visi dan misi adalah lebih baik daripada digerakkan oleh aturan-aturan formal. Adapun visi RSUD dr. Adnaan WD adalah
Rumah Sakit Umum Daerah Yang Maju, Aman (Safety)
“
dan Terdepan Dalam Pelayanan Kesehatan Rujukan di Sumatera Barat Tahun 2017
”
Misi :
Adapun misi menjelaskan jalan yang dipilih untuk menuju masa depan yang akan diwujudkan itu. Untuk mewujudkan visi tersebut, maka telah pula dirumuskan misi RSUD dr. Adnaan WD yaitu: 1. Melaksanakan pelayanan kesehatan rujukan yang komprehensif bagi masyarakat. 2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang berwawasan mutu dan keselamatan pasien.
7
3. Menjalankan pengelolaan rumah sakit yang sehat dan berwawasan lingkungan 4. Memberikan nilai positif bagi pelanggan internal dan eksternal rumah sakit. Motto :
Untuk mengimplementasikan misi RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh yang di aplikasikan dalam bentuk program dan kegiatan, maka diperlukan Motto yaitu ; “Memberikan Pelayanan Yang SMART (Senyum, Manusiawi, Aman, Ramah, Tepat)”. E. Tujuan
Tujuan Umum adalah : Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat “. Tujuan khusus adalah : 1. Melaksanakan pembelajaran (pendidikan, pelatihan, penelitian) dan pengembangan SDM agar profesional, produktif dan berkomitmen. 2. Melaksanakan pelayanan yang ”SMART” (Senyum, Manusiawi, Aman,
Ramah, Tepat). 3. Meningkatkan kemampuan keuangan ( financial returns) dan mengelola RS secara mandiri. 4. Meningkatkan kepuasan pelanggan.
8
BAB II FASILITAS LAYANAN A. Pelayanan
Pelayanan yang dilakukan di RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh terdiri dari: 1. Pelayanan Administrasi dan Manjemen -
Administrasi Umum
-
Keuangan
2. Pelayanan Medis dan Keperawatan -
Pelayanan Rawat Jalan terdiri dari : a. Poliklinik Umum k. Poliklinik Kulit Kelamin b. Poliklinik Gigi l. Klinik Jantung c. Poliklinik Penyakit m. Klinik Dalam Kedokteran Fisik & Rehabilitasi d. Poliklinik Bedah Umum n. Klinik Bedah Orthopedi e. Poliklinik Mata o. Klinik Jiwa f. Poliklinik Kesehatan Anak g. Poliklinik Kebidanan dan Penyakit Kandungan h. Poliklinik THT i. Poliklinik Paru & DOTS
-
p.
Hemodialisa
q.
Diagnostik Terpadu & Intervensi terpadu Klinik Konsultasi Gizi Klinik General Check Up
r. s.
. Poliklinik Neurologi Pelayanan Rawat Inap terdiri dari: a. Ruang Melati rawatan anak (26 TT) b. Ruang Cempaka I&II rawatan penyakit dalam, jantung & kulit (55 TT) c. Ruang Teratai rawatan bedah umum, mata,THT dan Orthopedi (31 TT) d. Ruang Dahlia rawatan paru dan neurologi (26 TT) e. Ruang Mawar rawatan kebidanan & kandungan (23 TT)
-
Pelayanan Gawat Darurat 24 jam
-
Pelayanan Intensif (ICU) (4 TT)
-
Pelayanan Perinatologi (10 TT)
9
-
Pelayanan/ Tindakan Operasi Kecil s.d Operasi Besar
-
Pelayanan ICU
3. Pelayanan Penunjang Medik -
Pelayanan Radiologi
-
Pelayanan Laboratorium
-
Pelayanan Farmasi/obat – obatan
-
Pelayanan Gizi
-
Pelayanan Rehabilitasi Medik/Fisioterapi
-
Pelayanan IPSRS
4. Pelayanan Khusus -
Bank darah (Transfusi dan donor darah)
-
General Check Up
-
EKG
-
USG
-
Diagnostik Terpadu
-
Hemodialisa
5. Pelayanan Non Medis -
Pelayanan Ambulance
-
Pelayanan Kesehatan Lingkungan
-
Pelayanan Rekam Medis & SIMRS
-
Pelayanan PKRS (Promosi Pelayanan Rumah Sakit)
Fasilitas Lainnya : 1. Gudang 2. Kantin. 3. Bank Nagari serta ATM : Bank Nagari dan BNI 46. B. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2007, Permendagri Nomor 64 Tahun 2007 dan Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 4 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat dan Lembaga Teknis Lingkungan di Lingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh. Susunan struktur organisasi RSUD dr. Adnaan WD adalah :
10
DIREKTUR
Direktur Umum & Keuangan
Direktur Pelayanan & Penunjang
Kabag Umum & Kepegawaian
Kabid Pelayanan Medis
Kabag Akuntansi & Pelaporan
Kabid Pelayanan Keperawatan
Kabag Perencanaan&Penganggaran
Kabid Pelayanan Penunjang
Direktur Utama
: dr. Hj. Merry Yuliesday, MARS
Direktur Umum dan Keuangan
: Yusrizal, SKM, M.Kes
Kabag Umum dan Kepegawaian
: Yusfadodi, SKM, M.Kes
Kabag Akuntansi dan Pelaporan
: Roza Susanti, S.Sos
Kabag Perencanaan dan Penggaran
: Risdi Ikhsan, SKM, MKM
Direktur Pelayanan dan Penunjang
: dr. Hj. Elista Yosepha, MARS
Kabid Pelayanan Medis
: dr. Wahyu Kurniaty
Kabid Pelayanan Keperawatan
: Ns. H. Bismar, S.Kep
Kabid Pelayanan Penunjang
: Milizar Mukhtar, SKM, M.Kes
Tugas Pokok dan Fungsi 1. Uraian Tugas dan Fungsi Direktur Utamasebagai berikut :
Direktur Utama RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengkoordinasikan, mengarahkan, membina, mengawasi, mengendalikan dan mengevaluasi penyelenggaraan kegiatan RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh. Direktur Utama RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh mempunyai fungsi sebagai berikut :
11
a.
Menyelenggarakan pelayanan rumah sakit yang dilaksanakan oleh instalasi dan ditunjang perangkat struktur organisasi dan kelompok fungsional;
b.
Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan oleh badan diklat rumah sakit;
c.
Menyelenggarakan pengelolaan administrasi umum dan keuangan yang dilaksanakan oleh direktur umum dan keuangan;
d.
Menyelenggarakan
pengelolaan
pelayanan
dan
penunjang
yang
dilaksanakan oleh direktur pelayanan dan penunjang; e.
Memberikan petunjuk dan arahan dalam pelaksanaan tugas rumah sakit. Direktur Utama RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh mempunyai uraian
tugas sebagai berikut : a.
Menyusun langkah kegiatan rumah sakit dengan berpedoman pada tugas dan fungsi dari kegiatan tahun lalu serta data yang tersedia sebagai pedoman kerja;
b.
Mengkoordinir direktur umum dan keuangan, direktur pelayanan dan penunjang, serta kelompok jabatan fungsional baik secara langsung maupun melalui pertemuan berkala agar terjalin hubungan kerjasama yang baik dan saling mendukung dalam pelaksanaan tugas masing-masing;
c.
Mengatur dan mendistribusikan tugas direktur umum dan keuangan, direktur pelayanan dan penunjang, serta kelompok jabatan fungsional dalam melaksanakan tugas sesuai dengan pedoman dan program yang akan dicapai;
d.
Memberi petunjuk dan arahan kepada direktur umum dan keuangan, direktur pelayanan dan penunjang, serta kelompok jabatan fungsional dalam melaksanakan tugas sesuai dengan pedoman
dan program yang
akan dicapai; e.
Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan dengan kebijakan dan petunjuk kerjanya untuk memberikan tindakan hukuman kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas;
f.
Melakukan evaluasi pelaksanaan tugas rumah sakit untuk mengetahui permasalahan serta memberikan pentunjuk dan pemecahan masalah;
12
g.
Menghimpun pelaksanaan tugas yang telah dicapai untuk bahan laporan tahunan rumah sakit;
h.
Menyampaikan
saran
dan
pertimbangan
kepada walikota melalui
sekretaris daerah kota tentang pelaksanaan tugas rumah sakit dan program kerjanya; i.
Menilai prestasi hasil kerja bawahan sesuai dengan hasil yang telah dicapai untuk pengembangan karir;
j.
Membuat laporan pelaksanaan tugas rumah sakit kepada walikota melalui sekretaris daerah kota sebagai pertanggung jawaban kepada atasan;
k.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan uraian tugas dan permasalahannya. Uraian Tugas dan Fungsi Direktur Umum dan Keuangan sebagai
2.
berikut: Direktur Umum dan Keuangan RSUD dr. Adnaan
WD Payakumbuh
mempunyai tugas pokok membantu direktur utama dalam mengkoordinir, dan mengevaluasi
pelaksanaan
tugas-tugas
pada
bagian
perencanaan
dan
penganggaran, bagian umum kepegawaian, bagian akuntansi dan pelaporan, dan instalasi fungsional, serta kelompok jabatan fungsional yang berada dibawah tanggung jawabnya, dan bertanggung jawab kepada direktur utama RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh. Direktur Umum dan Keuangan RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh mempunyai fungsi sebagai berikut : a.
Perencanaan dan penganggaran;
b.
Penatausahaan, administrasi umum, logistik, dan kepegawaian;
c.
Penyelenggaraan akuntansi, keuangan dan pelaporan;
d.
Penyelenggaraan administrasi rekam medis dan pelaporan;
e.
Pengelolaan barang dan pemeliharaan sarana dan prasarana;
f.
Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan;
g.
Penyelenggaraan kepustakaan, publikasi, pemasaran, sosial, dan informasi;
h.
Penyelenggaraan peningkatan mutu;
13
i.
Pengendalian
dan
pengawasan
terhadap
pelaksanaan
tugas
pada
masing-masing bagian dan instalasi fungsional yang berada dibawah tanggungjawabnya; Direktur Umum dan keuangan membawahi : -
Bagian Perencanaan dan penganggaran
-
Bagian umum dan kepegawaian
-
Bagian Akuntasi dan pelaporan
-
Kelompok jabatan fungsional a. Instalasi rekam medik b. Instalasi pemeliharaan sarana rumah sakit c. Badan diklat d. Promosi kesehatan rumah sakit e. Badan kendali mutu Direktur Umum dan Keuangan RSUD dr. Adnaan
WD Payakumbuh
mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a.
Menyusun langkah-langkah kegiatan direktur umum dan keuangan dengan berpedoman kepada tupoksi serta kegiatan terdahulu sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b.
Mengatur dan mendistribusikan tugas kepada bagian-bagian dan kelompok fungsional yang berada dibawahnya baik secara tertulis maupun lisan sesuai dengan permasalahannya;
c.
Mengkoordinir, memberi arahan, mengawasi, dan mengevaluasi para bagian dilingkungan direktur umum dan keuangan baik secara langsung maupun melalui pertemuan berkala agar terjalin hubungan kerjasama yang baik dan saling mendukung dalam pelaksanaan tugas masing-masing;
d.
Mengkoordinir,
memberi
arahan,
mengawasi
dan
mengevaluasi
penyusunan perencanaan dan penganggaran RSUD dr. Adnaan
WD
Payakumbuh; e.
Mengkoordinir,
memberi
arahan,
mengawasi,
mengevaluasi
penyelenggaraan administrasi umum, logistik dan kepegawaian; f.
Mengkoordinir, memberi arahan, mengawasi, mengevaluasi pelaksanaan akuntansi dan administrasi keuangan;
14
g.
Mengkoordinir, memberi arahan, mengawasi, mengevaluasi pelaksanaan administrasi rekam medis dan pelaporan;
h.
Mengkoordinir, memberi arahan, mengawasi, mengevaluasi kegiatan pengelolaan barang dan pemeliharaan sarana prasarana;
i.
Mengkoordinir, memberi arahan, mengawasi, mengevaluasi kegiatan pendidikan dan pelatihan;
j.
Mengkoordinir, memberi arahan, mengawasi, mengevaluasi kegiatan kepustakaan, publikasi, pengawasan, sosial dan informasi;
k.
Mengkoordinir,
memberi
arahan,
mengawasi,
mengevaluasi
penyelenggaraan peningkatan mutu; l.
Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan serta petunjuk pelaksanaan yang berhubungan dengan fungsi direktur umum dan keuangan sebagai pedoman kerja;
m. Menyiapkan bahan penyusunan laporan pertanggung jawaban rumah sakit berdasarkan hasil yang telah dicapai; n.
Menyiapkan saran dan pertimbangan pada direktur utama untuk menunjang pelaksanaan tugas dan program kerja;
o.
Menilai prestasi hasil kerja bawahan sesuai dengan hasil yang telah dicapai untuk pengembangan karir;
p.
Membuat laporan pelaksanaan tugas direktur umum dan keuangan kepada direktur utama sebagai pertanggungjawaban kepada atasan;
q.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan uraian tugas dan permasalahannya;
3.
Uraian Tugas dan Fungsi Direktur Pelayanan dan Penunjang sebagai
berikut : Direktur Pelayanan dan Penunjang mempunyai tugas pokok membantu direktur utama dalam mengkoordinir, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas-tugas pada bidang pelayanan medis, bidang pelayanan keperawatan, bidang pelayanan penunjang, dan instalasi fungsional, serta jabatan fungsional yang berada di bawah tanggung jawabnya, dan bertanggung jawab kepada direktur utama RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh.
15
Direktur Pelayanan dan Penunjang RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh mempunyai fungsi sebagai berikut : a.
Perencanaan sistem dan kebutuhan sumber daya bagi terselenggaranya pelayanan rumah sakit;
b.
Penyelenggaraan pelayanan medis, pelayanan keperawatan, dan pelayanan penunjang;
c.
Pengkoordinasian pelaksanaan pelayanan medis, pelayanan keperawatan, dan pelayanan penunjang;
d.
Pengendalian, pengawasan, dan evaluasi pelaksanaan pelayanan medis, pelayanan keperawatan, dan pelayanan penunjang;
e.
Pengkoordinasian, pengawasan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan pelayanan di instalasi-instalasi yang berada dibawah tanggungjawabnya; Direktur Pelayanan dan Penunjang RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh
mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a.
Menyusun langkah-langkah kegiatan direktur pelayanan dan penunjang dengan berpedoman kepada tupoksi serta kegiatan terdahulu sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b.
Mengatur
dan
mendistribusikan
tugas
kepada
bidang-bidang
dan
kelompok fungsional yang berada dibawahnya baik secara tertulis maupun lisan sesuai dengan bidang dan permasalahannya; c.
Mengkoordinir, memberi arahan, mengawasi, dan mengevaluasi dalam pelaksanaan pelayanan medis;
d.
Mengkoordinir, memberi arahan, mengawasi, dan mengevaluasi dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan;
e.
Mengkoordinir, memberi arahan, mengawasi, dan mengevaluasi dalam pelaksanaan pelayanan penunjang;
f.
Mengkoordinir, penyelenggaraan
memberi
arahan,
peningkatan
mutu
mengawasi, pelayanan
dan
mengevaluasi
medis,
pelayanan
keperawatan, pelayanan penunjang; g.
Melaksanakan pertemuan ilmiah berkala dirumah sakit dengan komite medis dan komite keperawatan;
16
h.
Menyiapkan bahan penyusunan laporan pertanggung jawaban rumah sakit untuk berdasarkan hasil yang telah dicapai;
i.
Memberi saran dan pertimbangan pada direktur utama untuk menunjang pelaksanaan tugas dan program kerja;
j.
Membuat laporan pelaksanaan tugas direktur pelayanan dan penunjang kepada direktur utama sebagai pertanggungjawaban kepada atasan;
k.
Menilai prestasi hasil kerja bawahan sesuai dengan hasil yang telah dicapai untuk pengembangan karir;
l.
Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan serta petunjuk pelaksanaan yang berhubungan dengan fungsi direktur pelayanan dan penunjang sebagai pedoman kerja;
m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan uraian tugas dan permasalahannya. 4.
Bagian Perencanaan dan Penganggaran
Tugas Pokok Bagian Perencanaan dan Penganggaran mempunyai tugas pokok menyusun, menyiapkan dan mengevaluasi perencanaan dan penganggaran, pelaporan rekam medik rumah sakit dan pertanggungjawaban kepada direktur umum dan keuangan. Sedangkan uraian tugas sebagai berikut : a. Menyusun dan menyiapkan rencana kerja rumah sakit dengan berpedoman pada tugas pokok serta kegiatan program kerja yang terdahulu untuk pedoman pelaksanaan tugas b. Menyusun dan menyiapkan pelaporan rekam medik c. Mengevaluasi perencanaan dan penganggaran d. Membagi tugas pada bawahan serta memberi arahan sesuai dengan bidang tugas dan permasalahannya. e. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan dilingkungan bagian perencanaan dan penganggaran dan pelaporan rekam medik untuk mengetahui permasalahan agar tidak terjadi penyimpangan. f.
Menghimpun dan mempelajari peraturan-peraturan dan perundangundangan
dan
petunjuk
teknis
serta
bahan-bahan
lainnya
berhubungan dengan perencanaan sebagai pedoman serta acuan kerja.
yang
17
g. Melasanakan pengumpulan dan penyuluhan data yang berhubungan dengan perencanaan h. Menyiapkan bahan penyusunan kebijaksaaan, evaluasi pelaporan program dengan perencanaan i.
Menginventarisir segala masalah yang berhubungan dengan perencanaan dan menyiapkan bahan pedoman petunjuk dan pemecahan masalah
j.
Menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis, bagan dan acuan kerja untuk keperluan perencanaan
k. Menyiapkan bahan dan menyusun program dan rencana kerja rumah sakit l.
Menyiapkan bahan dan menyusun pelaksanaan dan pengendalian program dan rencana kerja
m. Menyampaikan bahan penyusunan laporan tahunan berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan n. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan untuk kelancaran pelaksanaan tugas di bidang perencanaan o. Menilai prestasi kerja bawahan dilingkungan bagian perencanaan dan penganggaran berdasarkan hasil yang dicapai sebagai bahan peningkatan karier p. Membuat
laporan
pertanggungjawaban
bagian
perencanaan
dan
penganggaran kepada atasan q. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugas permasalahannya. 5.
Bagian Umum dan Kepegawaian
Bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas pokok melakukan urusan penatausahaan, surat menyurat, rumah tangga, perlengkapan dan logistik rumah sakit, penatalaksanaan perpustakaan, pengelolaan barang, dan mengelola administrasi
kepegawaian.
Sedangkan
Uraian
tugas
bagian
umum
dan
kepegawaian sebagai berikut a. Menyusun rencana kegiatan bagian umum dan kepegawaian dengan berpedoman kepada tugas pokok dan fungsi serta program kerja yang terdahulu untuk pelaksanaan tugas,
18
b. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku dan memberikan arahan sesuai dengan
bidang tugas
permasalahan agar tidak terjadi penyimpangan c. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan staf dilingkungan bagian umum dan kepegawaian untuk mengetahui permasalahan agar tidak terjadi penyimpangan. d. Menyiapkan bahan dan menyusun konsep kebijakan pedoman dan petunjuk teknis bagian umum dan kepegawaian. e. Melaksanakan urusan surat menyurat, kearsipan, ekspedisi dan urusan umum maupun kepegawaian. f. Melaksanakan pengelolaan barang, pemeliharaan sarana dan prasarana, perlengkapan, logistik,dan rumah tangga rumah sakit. g. Melaksanakan pengelolaan pengembangan, dan pembinaan kepegawaian h. Mengadakan perlengkapan administrasi rumah tangga dan administrasi perjalanan dinas rumah sakit i. Menginventarisir daftar urutan kepegawaian baik dari segi kepangkatan, penjenjangan karier( status struktural dan diklat fungsional) dan kebutuhan rumah sakit j. Meneliti dan merumuskan surat masuk kepada unit kerja yang terkait untuk mendapatkan penyelesaian lebih lanjut serta meneruskan surat keluar untuk ditandatangani oleh pimpinan. k. Menandatangani surat permintaan barang dan alat sesuai dengan kebutuhan pada bagian umum dan kepegawaian. l. Memberikan masukan dan pertimbangan kepada atasan dalam rangka penyusunan pelaksanaan tugas dan program kerja m. Menilai prestasi kerja bawahan
dilingkungan
bagian
umum
dan
kepegawaian berdasarkan hasil yang dicapai sebagai bahan peningkatan karier n. Membuat laporan pertanggung jawaban bagian umum dan kepegawaian kepada atasan o. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugas dan permasalahannya.
19
6.
Bagian Akuntansi dan Pelaporan
Bagian Akuntansi dan pelaporan mempunyai tugas pokok melakukan dan melaksanakan pengelolaan keuangan, akuntansi dan pelaporan keuangan dan bertanggungjawab kepada direktur umum dan keuangan, sedangkan uraian tugas akuntansi dan pelaporan sebagai berikut : a. Menyusun rencana kegiatan bagian akuntansi dan pelaporan
dengan
berpedoman kepada tugas pokok dan fungsi serta data dan program kerja yang terdahulu untuk pedoman pelaksanaan tugas b. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku dan memberikan arahan sesuai dengan bidang tugas dan permasalahannya c. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan staf dilingkungan bagian akuntansi dan pelaporan untuk mengetahui permasalahan agar tidak terjadi penyimpangan d. Menghimpun dan mempelajari peraturan-peraturan dan perundangundangan serta petunjuk teknis dan bahan lainnya yang berhubungan dengan keuangan sebagai acuan kerja e. Menyiapkan bahan dan data serta mengolahnya yang berhubungan dengan prosedur administrasi keuangan f. Melaksanakan akuntansi rumah sakit dan menyiapkan laporan keuangan g. Mengawasi
dan mengevaluasi pelaksanaan tugas pemegang kas dan
pembantu pemegang kas h. Menyiapkan bahan penyusunan untuk pelaksanaan dan pengendalian program kerja pada bagian akuntansi dan pelaporan i. Menyiapkan bahan dan menyusun laporan tahunan berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan j. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan untuk menunjang pelaksanaan tugas dan program kerja k. Menilai prestasi kerja bawahan dilingkungan bagian akuntansi dan pelaporan berdasarkan hasil yang dicapai sebagai bahan peningkatan karier l. Membuat laporan pertanggungjawaban bagian akuntansi dan pelaporan kepada atasan
20
m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugas dan permasalahannya. C. Sarana
RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh memiliki sarana berupa peralatan peralatan medik dan non medik. a. Peralatan Medik Setiap tahun diupayakan penambahan peralatan Rumah Sakit mulai dari peralatan medis sederhana, Poliklinik, IGD, Peralatan medis lengkap seperti Peralatan Bedah, Kebidanan, mata, penyakit dalam, peralatan gigi Dental unit, dsbnya). 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
ECG DC Shock Ventilator USG Incubator Radiant Warmer Phaco Biometry Dental Unit Retinoskopi Astrub (analisa gas darah)
12.
Kimia Klinik dan Hematologi 13. Alat uji silang darah 14. X – Ray + CR 15. Mesin Anestesi 16. Laparascopy 17. Echocardiograpi 18. Treadmill 19. Colposcopy 20. Endoscopy THT 21. Endoscopy Penyakit dalam 22. Alat-alat fisioterapi b. Peralatan Non Medik, Transportasi dan Komunikasi Peralatan Non Medik
1. Peralatan listrik dengan genset 2 x 25 KVA, dan genset kapasitas 100 KVA otomatis, serta Genset Kapasitas 300 KVA 2. Incenerator 20 Kg /jam 3. IPAL system Bio-Filter dan water treatment 4. Peralatan dapur lengkap Sarana Transportasi
1.
7 Unit mobil Ambulance
2.
1 Unit mobil Dinas Direktur Utama
3.
1 Unit mobil dinas referal
4.
1 Unit mobil dinas Operasional
5.
2 Unit kendaraan roda dua.
21
D. Prasarana
RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh mengembangkan pembangunan prasarana pelayanan berupa : No 1 2
3
Prasarana Gedung Kantor dan Poliklinik Gedung IGD
Kondisi Cukup Representatif Tidak memadai karena meningkatnya jumlah pasien dan perlu
pengembangan baru Tidak memadaiIGD untuk rawatan pasien anak-anak dan perlu dibangun baru Ruang Rawatan Nusa Indah Tidak layak untuk digunakan dan akan dialih fungsikan untuk pembangunan gedung ICU, OK dan CSSD Ruang Rawatan Dahlia Cukup memadai Ruang Rawatan Teratai Cukup memadai Ruang Rawatan Anggrek / Tidak mencukupi dan perlu VIP penambahan ruang VIP baru Ruang Rawat Cempaka Memadai Gedung Laboratorium Cukup Memadai Gedung UTDRS Memadai Gedung ICU Tidak memadai dan perlu pembangunan gedung ICU yang representatif Ruang Rawat Melati
4
5 6 7 8 9 10 11
12 13
14 15
16 17
Gedung Radiologi Gedung OK ( Kamar Operasi )
Cukup memadai Tidak memadai dan perlu pembangunan gedung ICU yang representatif Gedung Farmasi dan Apotik Sudah dibangun di Tahun 2012 Gedung Gizi dan Loundry Tidak layak digunakan dan perlu pembangunan gedung Gizi dan Loundry yang representatif Gedung Fisioterapi Tidak memadai dan perlu perluasan gedung Gedung Hemodialisa dan Memanfaatkan atau merehab gedung diagnostik terpadu farmasi atau apotik lama pada tahun 2014.
Bangunan yang telah ada DED dan sedang dalam tahap perencanaan : a. Perencanaan
Teknis
(DED)
Pembangunan
Gedung
ICU,ICCU,NICU,VK,CSSD & IBS yang representatif dan sesuai standar ( 4 lantai) telah selesai tahun 2012. b. Perencanaan Teknis (DED) Pembangunan Gedung Rawat Inap ( VIP, Kelas I, II,III) dilaksanakan tahun 2015;
22
c. Perencanaan Teknis (DED) Pengembangan Gedung IGD dilaksanakan tahun 2015; d. Perencanaan Teknis (DED) Pembangunang Gedung Kantor Baru (2 Lantai) dilaksanakan tahun 2015; e. Perencanaan Teknis (DED) Pembangunan gedung IPSRS dilaksanakan tahun 2015; f.
Perencanaan Teknis (DED) Pembangunan gedung Gizi dan laundry dilaksanakan tahun 2014;
E. Ketenagaan
Ketenagaan di RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS), CPNS, Kontrak, Dokter Tamu dan Kontrak Biaya Umum. Dapat dilihat pada diagram berikut : Diagram 1. Ketenagaan RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh Tahun 2015
Ketenagaaan 10
3 23
PNS CPNS
100
Kontrak Dokter Tamu 28
315
KBU THL
Sumber : Laporan Umum&Kepegawaian 2015 Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit tidak terlepas dari kompetensi dan kapabilitas dari petugas baik manajemen, medis serta penunjang dapat dilihat pada diagram dibawah ini :
23
Diagram 2. Pendidikan dan Pelatihan yang Diikuti Karyawan RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh Tahun 2015
13 Orang
42 Orang
Manajemen Medis Penunjang
45 Orang
Sumber : Laporan Umum&Kepegawaian 2015
24
BAB III KINERJA A. Pendapatan dan Sumber Dana
Pendapatan RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh berasal dari pelayanan medis dengan menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan BLUD ( PPK –BLUD ) dan dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang /jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan. Dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. Pendapatan RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh dapat dilihat pada diagram dibawah ini : Diagram 1. Pendapatan RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh
Pendapatan Rp 22.16 M
2013 Rp60.16 M
2014 Rp28.31 M
2015
Sumber : Laporan Keuangan 2015 Berdasarkan diagram diatas, didapat bahwa pendapatan RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh dari tahun 2013-2015 terjadi peningkatan yang signifikan. Pendapatan sebesar Rp 22.16,- tahun 2013, Rp 28.31,- tahun 2014 dan Rp 60.16,tahun 2015. Sumber dana pelayanan kesehatan di RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh berasal dari APBN, APBD dan PAD/BLU.
25
Diagram 2. Sumber Dana RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh 50 44 M
45 40 35 30 25
26,5 M 24 M
APBN
22,16 M
20
16,59 M
APBD PAD/BLU
15 10 5
2,15 M
3,88 M 0
0
0 2013
2014
2015
Sumber : Laporan Keuangan 2015 Berdasarkan diagram diatas didapat bahwa sumber dana dari APBN hanya ada pada tahun 2013 sebesar Rp. 24.000.000.000,-. Sumber dana dari APBD sebesar Rp. 2.150.311.600,- tahun 2013, sebesar Rp. 3.877.423.450,- tahun 2014 dan sebesar Rp. 16.588.036.000,-. Sumber dana dari PAD/BLU sebesar Rp. 22.155.392.982,- tahun 2013, sebesar Rp. 26.500.000.000,- tahun 2014 dan sebesar Rp. 44.000.000.000,- tahun 2015. Dapat disimpulkan, dengan meningkatnya pendapatan dan sumber dana RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh tiap tahun , maka ini merupakan peluang bagi rumah sakit untuk meningkatkan pelayanan kesehatan perorangan dan masyarakat yang optimal dan komprehensif untuk yang akan datang. B. Kunjungan Pelayanan Kesehatan
Kunjungan pelayanan kesehatan merupakan salah satu kegiatan yang biasa kita temui hampir disetiap rumah sakit dan pusat pelayanan kesehatan, termasuk di RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh.
26
Diagram 3. Kunjungan RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh 90000 80000 70000 60000 50000 40000 30000 20000 10000 0
Kunj. Rawat Jalan
Kunj. IGD
Kunj. Rawat Inap
2013
71678
21627
12780
2014
67409
19016
11291
2015
81220
19179
10887
Sumber : Laporan Rekam Medik 2015 Berdasarkan diagram diatas didapat bahwa, kunjungan rawat jalan di RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh 2015 terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya dengan jumlah kunjungan 81.220 kunjungan, begitu juga kunjungan Gawat Darurat terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya dengan jumlah kunjungan 19.179 kunjungan. Namun pada kunjungan Rawat Inap terjadi penurunan dari tahun- tahun sebelumnya dengan jumlah kunjungan 10.887 kunjungan. Pengumpulan data di RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh adalah merupakan data yang dikumpulkan setiap hari dari pasien rawat inap dan rawat jalan. Data tersebut berguna untuk memantau perawatan pasien setiap hari, minggu, bulan dan seterusnya. Informasi tersebut digunakan oleh RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh sebagai dasar perencanaan, memantau pendapatan dan pengeluaran dari pasien oleh pihak manajemen rumah sakit. Kinerja pelayanan kesehatan di atas dapat dilihat pada diagram dibawah ini :
27
Diagram 4. Kinerja Pelayanan Kesehatan RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh 80 70 60 50 40 30 20 10 0
BOR
BTO
TOI
LOS
GDR
NDR
2013 65.43
64.65
1.95
3.76
41.35
2014 56.22
55.99
2.85
3.56
43.49
18.4
2015 66.82
61.58
1.97
3.91
43.49
22.18
17.99
Sumber : Laporan Rekam Medik 2015 Tingkat penggunaan tempat tidur (BOR) sebesar 65,43% tahun 2013, 56,22% tahun 2014 dan 66,82% tahun 2015 dengan jumlah tempat tidur yang tersedia sebanyak 170 TT. Menurut Permenkes No. 1171 tahun 2011 tentang Sistim Informasi Rumah Sakit bahwa nilai ideal BOR 60-85%. Frekuensi BOR terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya dan masih dalam nilai yang ideal. Secara statistik apabila meningkatnya BOR, maka seiring juga meningkatnya penggunaan tempat tidur dan akan bertambah pula pendapatan rumah sakit. Namun dari tahun 2013 – 2015 nilai BOR mengalami fluktuasi yaitu terjadi penurunan pada tahun 2014 dan seiring dengan penurunan angka kunjungan rawat inap. Tetapi berlawanan dibandingkan dengan pendapatan rumah sakit yang terus terjadi peningkatan. Hal ini di asumsikan dimana biaya rawatan berdasarkan tarif INA CBGs pada umumnya lebih tinggi dari tarif yang ditetapkan rumah sakit dan penghitungan sensus harian yang kurang tepat. Pendapat Baber-Jonshon bahwa suatu nilai ideal yang perlu menyeimbangkan kualitas medis, kepuasan pasien, keselamatan pasien dan aspek pendapatan ekonomi bagi rumah sakit.
28
BOR dihitung dengan cara membandingkan jumlah TT (tempat tidur) yang terpakai (O) dari jumlah TT yang tersedia (A). Perbandingan ini ditunjukkan dalam bentuk persentase. Dengan rumus :
BOR =
O A
x 100%
Tingkat frekuensi pemakaian tempat tidur (BTO), yaitu suatu nilai ratarata berapa kali dalam satu periode waktu tertentu, satu tempat tidur rumah sakit dipakai. Di dapat angka BTO di RSUD dr. Adnaan WD adalah pada tahun 2013 sebesar 64,65 kali, tahun 2014 sebesar 55,99 kali dan tahun 2015 sebesar 61,58 kali. Angka BTO tersebut fluktuatif dan juga melebihi nilai ideal yang ditetapkan Permenkes No. 1171 tahun 2011 tentang Sistim Informasi Rumah Sakit bahwa nilai ideal BOR 40-50 kali/tahun. Hal tersebut menunjukkan bahwa perputaran pemakaian tempat tidur sangat cepat, hal ini diasumsikan dapat meningkatkan beban kerja tim perawatan dan tempat tidur tidak sempurna dibersihkan karena
terus digunakan pasien
secara bergantian. Kondisi ini mudah menimbulkan ketidak puasan pasien, bisa mengancam keselamatan pasien (patient safety ), bisa menurunkan kinerja kualitas medis dan bisa meningkatkan kejadian infeksi nosokomial. Sehingga ke depan perlu penambahan tempat tidur khususnya untuk rawat inap, pengukuran beban kerja petugas serta memperhitungkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) tim perawatan dan pasien. Dimana jumlah pasien keluar hidup dan mati dalam periode tertentu (D) dan jumlah tempat tidur yang tersedia pada periode tersebut (A). Untuk BTO digunakan rumus sebagai berikut :
BTO =
D A
Interval pemakaian tempat tidur (TOI), yaitu rata-rata jumlah hari sebuah tempat tidur (TT) tidak ditempati untuk perawatan pasien. Hari antara saat TT di tinggalkan oleh seorang pasien hingga digunakan lagi oleh pasien berikutnya. Angka TOI di RSUD dr. Adnaan WD pada tahun 2013sebesar 1,95 hari, tahun 2014 sebesar 2,85 hari dan tahun 2015 sebesar 1,97 hari . Meskipun angka TOI
29
fluktuatif, tetapi masih dalam nilai ideal menurut Permenkes No. 1171 tahun 2011 tentang Sistim Informasi Rumah Sakit 1-3 hari. Hal ini sangat menguntungkan rumah sakit dari sisi ekonomi, karena TT produktif digunakan pasien. Namun tidak sejalan dengan angka BTO yang melebihi nilai ideal yang ditetapkan dalam Permenkes. Hal ini dapat diasumsikan terjadinya kesalahan dalam mengentrikan dan menginventarisir data dari pencatatan pelaporan sensus harian pasien rawat inap. Untuk menghitung TOI bisa digunakan rumus :
TOI = (A − O)
t D
Dimana jumlah TT tersedia (A), rerata jumlah TT terpakai (O), jumlah hari dalam periode laporan dan jumlah pasien keluar hidup dan mati dalam periode laporan (D). Ditinjau dari mutu pelayananan analisis kinerja RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Average Length of Stay (AvLOS) adalah rata-rata lamanya seorang pasien mendapat perawatan, sejak tercatat sebagai pasien rawat inap hingga keluar dari rumah sakit baik hidup dan mati. Indikator ini secara umum bisa memberi gambaran tingkat penggunaan sarana dan kepentingan financial atau efisiensi pelayanan di rumah sakit. Frekuensi AvLOS pada tahun 2013 sebesar 3,76 hari, tahun 2014 sebesar 3,56 hari dan tahun 2015 sebesar 3,91 hari. Nilai AvLOS masih dibawah nilai ideal Permenkes No. 1171 tahun 2011 tentang Sistim Informasi Rumah Sakit 6-9 hari. Hal ini menggambarkan kurangnya tingkat efisiensi dan mutu pelayanan RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh. Dari aspek medis, semakin panjang atau semakin pendek pasien dirawat (aLOS) maka bisa menunjukkan kinerja kualitas medis yang kurang baik. Dari aspek ekonomis, semakin panjang pasien dirawat maka semakin tinggi biaya dikeluarkan pasien, begitu juga sebaliknya semakin pendek pasien dirawat maka semakin rendah pendapatan RS. Diasumsikan ini karena kesalahan dalam pendiagnosaan penyakit dan perawatan pasien serta cara menghitung lama
30
rawatan pasien. Jadi, diperlukan keseimbangan antara sudut pandang medis dan ekonomis. 2. Rasio Kematian Netto (NDR), yaitu angka kematian pasien rawat inap yang dirawat lebih atau sama dengan 48 jam untuk tiap 1000 penderita keluar baik hidup atau mati pada periode tertentu. Indikator ini lebih bermakna dalam penilaian mutu pelayanan rumah sakit, karena jika dibandingkan dengan yang meninggal <48 jam setelah dirawat lebih memberikan gambaran upaya rumah sakit dalam menyelamatkan jiwa pasien. Pasien yang meninggal >48 jam setelah dirawat sangat dipengaruhi oleh tingkat keparahan pasien pada waktu masuk rumah sakit. Oleh karena itu untuk menilai mutu pelayanan di rumah sakit, indikator angka kematian yang dipakai adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat (NDR). Frekuensi NDR di RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh sebesar 17,99 ‰ tahun 2013, 18,40‰ tahun 2014 dan 22,18‰ tahun 2015. Jadi angka NDR di RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh masih kurang dari standar yang ditetapkan Kementerian Kesehatan yaitu 25 ‰ sehingga mutu pelayanan rumah sakit cukup baik. 3. Angka Kematian Umum (GDR), yaitu angka kematian untuk tiap 1000 penderita keluar baik hidup dan mati pada periode tertentu. Angka GDR sebesar 41,35‰ tahun 2013, 43,49‰ tahun 2014 dan 43,49 ‰ tahun 2015 dengan standar GDR dari Kemeterian Kesehatan adalah 45 ‰. Hal ini menunjukkan bahwa mutu pelayanan di RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh cukup baik karena tingkat kematian umum masih kurang dari nilai standar. Dengan
menggunakan
analisis
Baber-Jhonson
rumah
sakit
dapat
memantau dan menilai tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur, dimana grafik tersebut dapat dibuat dengan melihat perpaduan empat parameter yaitu BOR, aLOS, TOI, BTO. Analisis ini dafat dilihat pada diagram dibawah ini :
31
Diagram 5. Analisis Baber-Jhonson RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh 2015 30 28 26 24 22 20 ) i r 18 a 16 h ( S 14 O L a 12 10 8 6 4 2 0
BOR BOR LOS TOI
Zona Efisiens
BTO
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10
TOI (hari)
Sumber : Laporan Rekam Medik 2015 Dari grafik diatas dapat dilihat keempat nilai parameter yaitu BOR, aLOS, TOI dan BTO berpotongan di satu titik. Titik itulah yang disebut dengan titik Baber Jhonson (BJ), dengan artian datanya benar, rumusnya benar, cara menghitungnya benar dan pembulatannya benar. Dari pertemuan keempat parameter diatas menjelaskan bahwa penggunaan tempat tidur RSUD dr. Adnaan WD masih belum efesien dimana titik BJ masih berada diluar daerah efisien. Maka hal ini juga menunjukkan pelayanan medis dan non medis masih kurang optimal dalam memberikan mutu pelayanan kepada pasien.
32
C. 10 Penyakit terbanyak Rawat Jalan, Rawat Inap dan Gawat Darurat serta Penyebab Kematian Diagram 6. 10 Penyakit terbanyak Rawat Jalan RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh Tahun 2015 3000 2479 2500
2078
2000
1804
1500
1058
1000
857
745
535
500
464
342
134
0
Sumber : Laporan Rekam Medik 2015 Dari diagram diatas dapat diketahui bahwa, penyakit terbanyak yang tercatat dari kunjungan rawat jalan RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh adalah Febris dengan kode R50.9 sebanyak 2.479 kasus tahun 2015. Diagram 7. 10 Penyakit terbanyak Rawat Inap RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh Tahun 2015 600 500 400
492 348
345
344
300 200 100 0
Sumber : Laporan Rekam Medik 2015
269
241
231
225
219
212
33
Dari diagram diatas dapat diketahui bahwa, penyakit terbanyak yang tercatat dari kunjungan rawat Inap RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh adalah Gastroenteritis dengan kode A09.9 sebanyak 492 kasus tahun 2015. Diagram 8. 10 Penyakit terbanyak IGD RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh Tahun 2015 2500
2336 2060 1824
2000
1601 1500 926
1000
711 440
500
413
410
397
0
Sumber : Laporan Rekam Medik 2015 Dari diagram diatas dapat diketahui bahwa, penyakit terbanyak yang tercatat dari kunjungan IGD RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh adalah Febris dengan kode R50.9 sebanyak 2.336 kasus tahun 2015. Diagram 9. 10 Penyakit terbanyak Penyebab Kematian RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh Tahun 2015 70
60
60 50
40
40 30 20
18
17
10 0
Sumber : Laporan Rekam Medik 2015
16
15
15
14
13
13
34
Dari diagram diatas dapat diketahui bahwa, penyakit terbanyak yang menjadi penyebab kematian di RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh adalah Stroke hemoraghic dengan kode I61.9 sebanyak 60 kasus pada tahun 2015. D. Hambatan dan Tantangan
1. Luas areal RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh merupakan areal yang kurang ideal untuk pengembangan Rumah Sakit masa depan seperti prasarana pelayanan kesehatan dan areal hijau untuk taman dan areal untuk parkir kendaraan. 2. Peralatan-peralatan kedokteran dan sarana penunjang lainnya banyak yang masih harus ditingkatkan jika dibandingkan dengan Standar Rumah Sakit. Dibutuhkan biaya yang cukup besar untuk pengadaan dan pemeliharaan peralatan medis tersebut. 3. Motivasi dan produktivitas SDM belum optimal 4. Kepatuhan terhadap SOP belum optimal 5. Pelayanan dan penggunaan bahan habis pakai dan obat belum efisien 6. Marketing & Public Realation belum profesional 7. Banyak berdirinya Rumah Sakit Swasta yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dan Ketenaga Kerjaan. 8. Tingginya kebutuhan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. E. Manfaat
Dengan profil ini, kita bisa mendapatkan berbagai informasi yang sangat berguna diantaranya : 1. Untuk mengetahui biaya yang dibutuhkan untuk pelayanan terhadap pasien. 2. Untuk mengetahui kualitas dari pelayanan yang diberikan 3. Untuk mengetahui informasi yang dibutuhkan oleh pihak penentu akreditasi dan pihak penanggung biaya pelayanan 4. Penentu prioritas pelayanan dan mengelola keberagaman layanan dokter spesialis 5. Dasar dalam pengambilan keputusan dan kebijakan.
35
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan
1. Terlaksananya pembelajaran (pendidikan, pelatihan dan penelitian) serta pengembangan SDM agar profeesional, produktif dan berkomitmen. 2. Meningkatnya kemampuan keuangan dan pengelolaan Rumah Sakit secara mandiri. 3. Kurang terlaksananya pelayanan yang SMART 4. Kurangnya kepuasan pelanggan baik internal maupun eksternal B. Saran
1. Bagi profesional kesehatan, menyamakan definisi operasional dlm pengisian form pelaporan riwayat pasien dari sumber data yaitu rawatan. 2. Bagi penanggung jawab SIMRS, meningkatkan Monitoring dan Evaluasi data secara periodik agar mudah mengidentifikasi masalah lebih dini dengan metode sensus harian yang artinya dilakukan setiap hari. 3. Bagi petugas rekam medis, melaksanakan invetaris data dan dokumentasi agar tidak terjadi duplikasi data dengan menggunakan aplikasi SIRS baru yang sesuai dengan kebutuhan RS. 4. Bagi penanggung jawab sarana dan prasarana, menerapkan manajemen logistik, baik barang habis pakai maupun barang inventaris yang disesuai dengan kebutuhan RS (unit cost). 5. Bagi karyawan profesional kesehatan dan manajemen, melaksanakan pelayanan sesuai SPM dan SOP/tupoksi agar tidak overlap tugas dan kewenangan dalam melakukan pekerjaan. 6. Bagi karyawan profesional kesehatan dan manajemen, perlu peningkatan kompetensi dan profesionalitas karyawan RS dengan melalui pendidikan dan pelatihan. 7. Bagi Kasubag Perencanaan dan kasubag keuangan , mengalokasikan anggaran yang cukup untuk kegiatan pelayanan RS berdasarkan skala prioritas yang bersifat transparansi dan akuntabilitas serta tepat waktu. 8. Bagi karyawan profesional kesehatan dan manajemen berorentasi pada consumen tidak pada keuntungan.
36
9. Bagi pengambil keputusan, memberikan reward berdasarkan beban kerja (renumerasi) 10. Bagi pengambil keputusan dan kebijakan, diharap melahirkan kebijakan berdasarkan data yang satu pintu. Agar proses pelayanan mempunyai nilai efisiensi , efektifitas dan equity dalam pelayanan kesehatan, untuk mewujudkan visi dan misi RS pada 2017 sesuai Renstra. Profil RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh tahun 2015 merupakan gambaran umum dari pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Rumah Sakit. Dengan menerapkan PPK-BLUD secara penuh RSUD dr. Adnaan WD dapat meningkatkan mutu pelayanan melalui program dan kegiatan unggulan. Diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Payakumbuh akan pelayanan kesehatan pada masyarakat yang komprehensif . Dengan tersusunnya profil ini, diharapkan dapat menjadi dasar dan gambaran untuk perencanaan, perbaikan dan pengembangan pembangunan RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh baik fisik maupun non fisik di tahun-tahun berikutnya.
Payakumbuh,
Agustus 2016
Direktur Utama
dr. Hj. Merry Yuliesday, MARS NIP. 19600715 198803 2 005
37
Lampiran a. Pelayanan Medis dan Keperawatan Pelayanan Rawat Jalan RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh Tahun 2015 Pelayanan Tenaga Pelayanan Tenaga a. Poliklinik Umum 15 org r. Poliklinik Kulit 2 org Kelamin b. Poliklinik Gigi 5 org s. Klinik Jantung 1 org c. Poliklinik Penyakit 4 org t. Klinik 1 org
Dalam
Kedokteran Fisik & Rehabilitasi Klinik Bedah Orthopedi Klinik Jiwa
d. Poliklinik Bedah Umum
2 org
u.
e. Poliklinik Mata
1 org
v.
f. Poliklinik Kesehatan Anak g. Poliklinik Kebidanan dan Penyakit Kandungan h. Poliklinik THT i. Poliklinik Paru & DOTS
2 org
w. Hemodialisa
2 org
x.
2 org 2 org
r. s.
1 org (reveral) 1 org (reveral) 4 TT
Diagnostik Terpadu & Intervensi terpadu Klinik Konsultasi Gizi Klinik General Check Up
. Poliklinik Neurologi 2 org Sumber : Laporan Umum&Kepegawaian 2015 b. Prasarana Prasarana RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh Tahun 2015 No Nama Kondisi 1 Gedung Kantor dan Poliklinik Cukup Representatif 2 Gedung IGD Tidak memadai karena meningkatnya jumlah pasien dan perlu pengembangan IGD baru 3 Ruang Rawat Melati Tidak memadai untuk rawatan pasien anak-anak dan perlu dibangun baru 4 Ruang Rawatan Nusa Indah Tidak layak untuk digunakan dan akan dialih fungsikan untuk pembangunan gedung ICU, OK dan CSSD 5 Ruang Rawatan Dahlia Cukup memadai 6 Ruang Rawatan Teratai Cukup memadai
7 8 9 10 11
Ruang Rawatan Anggrek / VIP Ruang Rawat Cempaka Gedung Laboratorium Gedung UTDRS Gedung ICU
Tidak mencukupi dan penambahan ruang VIP baru Memadai Cukup Memadai Memadai Tidak memadai dan pembangunan gedung ICU representatif
perlu
perlu yang
38
12 13
Gedung Radiologi Gedung OK ( Kamar Operasi )
14 15
Gedung Farmasi dan Apotik Gedung Gizi dan Loundry
16
Gedung Fisioterapi
Cukup memadai Tidak memadai dan perlu pembangunan gedung ICU yang representatif Sudah dibangun di Tahun 2012 Tidak layak digunakan dan perlu pembangunan gedung Gizi dan Loundry yang representatif Tidak memadai dan perlu perluasan
gedung dan Memanfaatkan atau merehab gedung farmasi atau apotik lama pada tahun 2014. Sumber : Laporan Umum&Kepegawaian 2015 17
Gedung Hemodialisa diagnostik terpadu
c. Ketenagaan Ketenagaan RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh Tahun 2015
S.2 Kesehatan Dokter Spesialis Anak Dokter Spes. Penyakit Dalam Dokter Spesialis Bedah Dokter Spesialis Bedah Digestiv
9 2 4 2
-
-
-
Dokter Tamu -
-
-
-
-
-
-
-
-
2 2 2 1 1 1 1
-
-
-
-
-
-
2 2 2 1 1 1 1
1
-
-
-
-
-
-
1
1
-
-
-
-
-
-
1
-
-
-
-
1
-
-
1
14 15 17 18
Dokter Spesialis THT Dokter Spesialis Kandungan Dokter Spesialis Paru Dokter Spesialis Anastesi Dokter Spesialis Neurologi Dokter Spesialis Radiologi Dokter Spesialis Jantung Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Terapi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Dokter Spesialis Patologi klinik Dokter Spesialis Mata Dokter Spesialis Jiwa Dokter Spesialis Ortopedi Dokter Umum
1 10
1
-
4
1 1 1 -
-
-
2 1 1 15
19 20 21 22 23 24 25 26 27
Dokter Gigi Apoteker S1 Farmasi S1 Kesehatan Masyarakat S1 Keperawatan D.IV Kebidanan D.IV Anastesi D.IV Analisis Kesehatan D.III Keperawatan
4 1 1 3 22 1 1 1 100
1 1 1 11
-
3 2 1 21
-
2 16
1 1 2 -
5 5 1 5 29 2 1 1 148
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 13
Jenis Ketenagaan
PNS
CPNS
PTT
Kontrak
KBU
THL
Jml
-
-
9 2 4 2
39
28 29 30 31 32 33 34 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
D.III Keperawatan Gigi D.III Anesthesi D.III Refraksionis Optisien D.III Kebidanan D.III Fisioterapi D.III Radiologi D.III Analis Kesehatan D.III Farmasi D.III Elektro Medik D.III Gizi D.III Pranata Boga D.III Rekam Medik D.III Kesling D.I Kebidanan D.I Kesling D.I Transfusi Darah Perawat (SPK) Asisten Apoteker (SAA/SMF) S2 Non Kesehatan S1 Non Kesehatan D.III Non Kesehatan SMA SMKK SMEA STM SLTP
5 3 4 31 3 6 15 9 2 7 1 9 1 1 1 1 2 1 11 4 8 5 3 3 3
1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 -
-
1 2 1 2 3 9 4 4 14 10 7 6 3
-
3 2
2 4 -
6 3 4 39 5 7 17 13 2 8 1 19 2 1 1 1 1 8 1 17 9 22 15 10 9 8
55 56
SD Tamat SD Tidak Total
1315
-28
-0
2 1 100
-3
-
-
23
10
3 1 479
Sumber : Laporan Umum&Kepegawaian 2015 d. Pendidikan dan Pelatihan Pendidikan dan Latihan RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh Tahun 2015. Pelatihan Jumlah Manajemen : - Penataan Kearsipan 2 Orang - Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis Akrual 7 Orang - Pelatihan Sopir Ambulance 1 Orang - Diklat teknis manajemen kepegawaian 1 Orang - TOT pengelolaan keuangan daerah 2015 modul perencanaan 1 Orang dan penganggaran daerah - Workshop direktur dan pimpinan RS 2 Orang
-
Implementasi PPK BLUD Leadership dan Intrepeneure pimpinan RS dalam implemenrasi JKN Rekrut dan pengelolaan Tenaga BLUD Non PNS Pengadaan jasa BLUD yang aman, efektis, efisien Seminar Nasional Renumerasi RS Era JKN Ujian sertifikasi Ahli PBJ
1 Orang 2 Orang 3 Orang 1 Orang 6 Orang 1 Orang 2 Orang
40
-
Sertifikasi Trainer Edukator Kesehatan Klinis Tingkat Dasar Penyusunan dan Penilaian Kinerja BLUD Penyusunan Business Plan Studi banding ke RSUD dr. Syaiful Anwar Jumlah Medis : - Workshop Anestesi - Simposium dan workshop endoscopic - Asessor -
1 Orang 2 Orang 1 Orang 3 Orang 37 Orang 1 Orang 1 Orang 6 Orang
Fellowship divisi kornea dan bedah refraktif PIT PERDOSRI XIV Lembaga Rehab kompeten masyarakat Resusitas Neonatus Teknis jenjang karir dan kredensial keperawatan Central sterile supply departement (CSSD) Teknis program PPBB rabies Senam Lasia KIP/Konseling bagi ibu Keperawatan intensif Resusitas neonatus Laboratorium TB Keterampilan dasar kamar bedah Seminar nasional keperawatan Tim Reaksi Cepat (TRC) Workshop persiapan akreditasi RS CTU IUD implan bagi bidan Manajemen BBLR metode kanguru Perawat IPCN Jumlah Penunjang : - Seminar dan Workshop Neurodynamics for cervical dan upper extremity - RMIK - Workshop dan seminar ilmiah radiologi - Pengelolaan Limbah cair dan B3 RS - Pelayanan darah - Sanitasi RS Sumbar - Peningkatan kompetensi kaidah koding INA CBG’s bagi verifikator BPJS Kesehatan dan Koder - Teknis BDBS
1 Orang 1 Orang 2 Orang 2 Orang 1 Orang 2 Orang 1 Orang 1 Orang 2 Orang 1 Orang 2 Orang 1 Orang 2 Orang 5 Orang 1 Orang 3 Orang 1 Orang 2 Orang 1 Orang 40 Orang
- NCP Food Service Jumlah Sumber : Laporan Umum&Kepegawaian 2015
2 Orang 11 Orang
1 Orang 2 orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang
41
e. Pendapatan Pendapatan RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh No Tahun Pendapatan 1 2013 Rp. 22.155.392.983,2 2014 Rp. 28.308.362.244,3 2015 Rp. 60.160.399.227,Sumber : Laporan Keuangan 2015 f.
No 1 2 3
Sumber Dana
Sumber Dana RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh Tahun APBN APBD PAD/BLU 2013 Rp. 24.000.000.000,- Rp. 2.150.311.600,- Rp. 22.155.392.982,2014 Rp. 3.877.423.450,- Rp. 26.500.000.000,2015 Rp. 16.588.036.000,- Rp. 44.000.000.000,Sumber : Laporan Keuangan 2015 g. Kinerja Pelayanan Kinerja Pelayanan Kesehatan RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh Tahun 2015 No Indikator 2013 2014 2015 1 Kunjungan Rawat Jalan 71.678 67.409 81.220 2 Kunjungan IGD 21.627 19.016 19.179 3 Kunjungan Rawat Inap 12.780 11.291 10.887 4 BOR (60-85%) 65,43 56,22 66,82
5 BTO (40-50 kali) 64,65 6 TOI (1-3 hari) 1,95 7 LOS (6-9 hari) 3,76 8 GDR (45 per 1000) 41,35 9 NDR (25 per 1000) 17,99 Sumber : Laporan Rekam Medik 2015
55,99 2,85 3,56 43,49 18,40
61,58 1,97 3,91 43,49 22,18
h. 10 Penyakit terbanyak Rawat Jalan, Rawat Inap dan Gawat Darurat serta Penyebab Kematian 10 Penyakit terbanyak di Rawat Jalan RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh Tahun 2015 No Code Diagnosa Kasus 1 R50.9 Febris 2.479 2 J45.9 Asma Bronkial 2.078 3 K29.7 Gastritis 1.804 4 T14.1 Vulnus Laceratum 1.058 5 A09 Gastro Enteritis 857 6 S09.8 Cidera Kepala Ringan 745 7 H52.7 Gangguan Refraksi 535 8 K04.0 Pulpitis 464 9 I10 Hypertensi 342 10 A16.2 Tuberculosis Paru 134 Sumber : Laporan Rekam Medik 2015
42
No 1 2 3 4 5 6
10 Penyakit terbanyak di Rawat Inap RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh Tahun 2015 Code Diagnosa Kasus A09.9 Gastroenteritis 492 K29.1 Gastritis Akut 348 A91 Dengue Hemoragic Fever 345 R50.9 Febris 344 R56.0 Febris Convulsion 269 I50.0 CHF 241
7 K30 Dyspepsia 8 I64 Stroke 9 P59.9 Ikterik Neonatorium 10 J44.1 P.P.O.K Exacerbasi Sumber : Laporan Rekam Medik 2015
No 1 2 3 4 5 6
10 Penyakit terbanyak di IGD RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh Tahun 2015 Code Diagnosa Kasus R50.9 Febris 2.336 J45.9 Asma 2.060 K29.7 Gastritis 1.824 T14.1 Vulnus Laceratum 1.601 A09.9 Gastro Enteritis 926 S09.8 Cidera Kepala Ringan – Sedang 711
7 T14.0 Haematom 8 I10 Hypertensi 9 R42 Vertigo 10 R11 Vomitus Sumber : Laporan Rekam Medik 2015
No 1 2 3 4 5 6 7
8 9 10
231 225 219 212
440 413 410 397
10 Penyakit terbanyak Penyebab Kematian RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh Tahun 2015 Code Diagnosa Kasus I61.9 Stroke Hemoraghic 60 I50.0 CHF 40 P07.1 BBLR 18 A09.9 GEA 17 I64 Stroke Iskemik 16 P21.0 Aspiksia Berat 15 K74.6 Sirosis Hepatis 15 J81 ALO A16.2 TB Paru A41.9 Septikemia Sumber : Laporan Rekam Medik 2015
14 13 13