Prinsip Kerja Rectifier Pada Bts TelkomFull description
teknik kimia
tugas kulliah ini boy
Descripción completa
Deskripsi lengkap
cara kerja sebuah rangkaian untuk penyearahDeskripsi lengkap
fhfuyDeskripsi lengkap
Full description
Deskripsi lengkap
....
ELISA
PRINSIP KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYUFull description
raw mill
Deskripsi lengkap
Karakterisasi Serbuk Magnet NdFeB Dengan Menggunakan Vibrating Vibrating Sample Sa mple Magnetometer (VSM)
Nama NIM
: Ciswandi : !"#$""""!%
&rogram Studi Fisika Fakultas Sains dan 'eknologi niersitas Islam Negeri (IN) S*ari+ ,ida*atulla- .akarta !"/ M012% ,
&rinsip Ker3a &ada Vibrating Vibrating Sample Magnetometer (VSM) Vibrating Sample Magnetometer (VSM) adalah alat yang bekerja untuk menganalisa sifat kemagnetan suatu bahan. Untuk mengetahui prinsip kerjanya bisa dilihat dilihat pada gambar berikut
Pada gambar (1) sampel pada ujung sample rod terletak diantara pick up coil. Selain itu terdapat pula magnet sebagai tempat menempelnya pick up coil. Sample rod bekerja dengan dengan cara berosilasi berosilasi daerah dimana sample rod bekerja terdapat terdapat pengaruh pengaruh medan magnet magnet yang berasal dari magnet. !leh karena itu ada perubahan fluks magnetik yang terjadi saat sample rod bekerja. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar diba"ah ini
Pada gambar (#) daerah yang ditandai dengan garis putus$putus menjelaskan adanya perubahan fluks magnetik yang terjadi ketika sample rod berosilasi. %luks magnetik itu sendiri adalah jumlah medan magnet yang mele"ati luas penampang tertentu untuk lebih jelasnya lihat gambar (&).
'etika fluks magnet berubah terhadap "aktu maka akan menimbulkan tegangan pada pickup coil sehingga dapat dituliskan pada persamaan berikut
Vcoil=
dФ dt
( )( )
V coil =
dФ dz
dz dt
( ) dФ dz
menunjukkan bah"a perubahan fluks terhadap sumbu yaitu sumbu dimana
sampel rod berosilasi sedangkan
( ) dz dt
menjelaskan ketika sample rod bergerak terhadap
sumbu maka terjadi perubahan "aktu.
*ambar (+) menjelaskan ketika sample rod berosilasi kemudian mengenai fluks magnetik sehingga terjadilah perubahan fluks magnetik terhadap sumbu . !leh karena itu medan magnet yang terdapat pada daerah yang diberi garis putus$putus (lihat pada gambar +) akan mengalami perubahan begitu pula dengan fluks magnetiknya juga mengalami perubahan. Maka bisa dikatakan perubahan fluks magnetik hanya terjadi pada daerah yang dilalui oleh sample rod saat berosilasi sedangkan daerah yang tidak dilalui oleh sample rod tidak terjadi perubahan fluks magnetik perhatikan gambar (,) diba"ah ini
-aerah yang diarsir merupakan daerah yang dilalui oleh sample rod sehingga perubahan
fluksnya ada nilainya atau lebih besar dari nol (
( )
dФ > 0¿ sedangkan yang tidak diarsir dz
adalah daerah yang tidak dilalui oleh sample rod sehingga tidak ada perubahan fluks yang
terjadi (
sumbu
( )
dФ =0 ¿ . tulah alasan mengapa perubahan fluks magnetik berubah terhadap dz
( )
dФ . dz
'arena luas daerah yang diarsir adalah
( A
=
lz),
maka untuk fluks magnetiknya
sebagai berikut
Ф= B . A Ф= B . ( l z )
Selanjutnya perubahan sample rod pada sumbu terhadap "aktu
( ) dz dt
dikarenakan setiap perubahan posisi benda (dalam hal ini berisolasi) itu membutuhkan "aktu meskipun perubahan posisi benda akan kembali ke posisi a"al dari benda itu. 'emudian ternyata ketika sample rod berosilasi osilasinya itu membentuk gelombang sinusoidal perhatikan gambar diba"ah ini
/erdasarkan gambar (0) didapatkan persamaan gelombangnya adalah
z = Asin ωt
.
ω =2 πf maka z = Asin 2 πft . Sehingga dapat diketahui hubungan antara
-imana
tegangan pada koil dengan frekuensi sampel rod tersebut dimana semakin besar frekuensi sampel rod maka tegangan pada koil akan semakin besar pula. tulah penjelasan dari
persamaan ini
Vcoil=
dФ dt .
Peristi"a dimana tegangan yang timbul berasal dari perubahan fluks magnetik terhadap "aktu disebut dengan ukum %araday yang mengatakan bah"a 2gaya gerak listrik (ggl) induksi yang timbul sebanding dengan perubahan laju fluks magnetiknya terhadap "aktu3 dengan perumusannya sebagai berikut ε
-imana
ε
N
N
=−
∆ ᶲ ∆ t
adalah ggl induksi yang dinyatakan dengan 4olt
adalah jumlah lilitan pada kumparan
∆ ᶲ adalah perubahan fluks magnetik ∆ t adalah perubahan "aktu
-engan alasan seperti inilah mengapa hukum %araday tentang perubahan fluks magnetik merupakan prinsip dasar dari kerja Vibrating Sample Magnetometer (VSM).
5anda minus ($) pada hukum %araday menunjukan bah"a arah arus yang timbul akibat ggl (gaya gerak listrik) induksi berla"anan dengan asal perubahan fluks. %enomena ini merupakan prinsip dari hukum Lenz yang menyatakan 2jika timbul **6 induksi pada suatu rangkaian maka arah arus induksi yang dihasilkan mempunyai arah sedemikian hingga menimbulkan medan magnet induksi yang menentang perubahan medan magnet (arus induksi berusaha mempertahankan fluks magnetic total tetap konstan)3.
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada percobaan berikut
Pada percobaan pertama (gambar a) magnet diarahkan masuk menuju kumparan maka jarum pada gal4anometer menyimpang kekanan sesaat kemudian kembali lagi ke posisi a"al al ini disebabkan ketika magnet dimasukkan kedalam kumparan medan magnet dalam kumparan akan bertambah dan fluks magnetik yang dilalui oleh magnet juga bertambah akibatnya akan
menimbulkan fluks induksi yang akan
menjaga fluks
magnetiknya agar tetap konstan yang mana arahnya berla"anan dengan fluks magnetik. -ari fluks induksi tersebut dapat menentukan arah arus induksinya dengan menggunakan kaidah tangan kanan yang mana arah arus tersebut yang membuat jarum gal4anometernya menyimpang kekanan. Pada percobaan kedua (gambar /) magnet diarahkan keluar dari kumparan setelah posisi magnet diluar jarum pada gal4anometer meyimpang ke kiri sesaat kemudian kembali lagi ke posisi a"al. al ini disebabkan ketika magnet dikeluarkan dari kumparan medan magnet dalam kumparan akan berkurang dan fluks magnetik yang dilaluinya pun berkurang sehingga akan timbul fluks induksi yang akan menjaga fluks magnetiknya tetap konstan dengan menambahkan jumlah fluks yang ada didalam kumparan yang arahnya searah dengan fluks induksi tersebut. -ari fluks induksi tersebut dapat menentukan arah arus induksinya
dengan menggunakan kaidah tangan kanan yang mana arah arus tersebut yang membuat jarum gl4anometernya menyimpang kekiri.
Pada percobaan ketiga (gambar c) posisi magnet diam akibatnya fluks magnetik pada kumparan tetap konstan dan tidak ada fluks induksi yang dihasilkan maka arah arus induksinya pun tidak dapat ditentukan. Sehingga jarum pada gal4anometer tetap nol tidak menyimpang kekanan maupun kekiri. Setelah memahami prinsip tersebut selanjutnya kembali ke Vibrating Sample Magnetometer (VSM) dimana pada Vibrating Sample Magnetometer (VSM) terdapat komponen sensor hall. Sensor hall adalah transduser (pengubah) yang ber4ariasi tegangan output sebagai respon terhadap medan magnet. Sensor hall ini bekerja berdasarkan efek hall yang kita tahu prinsip dasar dari efek hall adalah gaya 6orent. *aya 6orent merupakan gaya yang ditimbulkan oleh muatan listrik atau arus listrik yang bergerak dalam suatu medan magnet. 7adi apabila ada suatu ka"at yang memiliki arus dan berada dalam medan magnet maka ka"at tersebut akan dipengaruhi oleh sebuah gaya yang disebut gaya lorent. 8rah dari gaya 6orent dapat ditentukan menggunakan kaidah tangan kanan sebagai berikut ini
-ijelaskan bah"a ibu jari menunjukkan arah dari arus keempat jari sisa menunjukkan arah dari medan magnet dan telapak tangan menunjukkan arah dari gaya 6orent. Penjelasan diatas hanya membahas jika ka"at berarusnya hanya satu. 9amun bagaimana jika ka"at penghatar ada dua sejajar dengan arah arus kedua ka"at searah dan arus kedua ka"at berla"anan seperti pada gambar berikut
Pada gambar (:.a) menunjukkan dua ka"at sejajar dengan arus yang searah pada ka"at dengan arus 1 dengan arah keatas sesuai dengan kaidah tangan kanan maka medan magnetnya (/1) kearah kanan kemudian pengaruh dari medan magnet (/ 1) mengenai ka"at dengan arus # sehingga # dipengaruhi oleh medan magnet (/ 1) kemudian terjadilah gaya lorent pada ka"at dengan arus # yang arahnya masuk (menuju ka"at berarus 1). Pada ka"at berarus # dengan arahnya keatas maka medan magnet (/ #) kearah kanan juga kemudian pengaruh dari medan magnet (/#) mengenai ka"at berarus 1 sehingga 1 dipengaruhi oleh medan magnet (/ #) kemudian terjadilah gaya lorent pada ka"at dengan arus 1 yang arahnya masuk (menuju ka"at berarus #). 7adi terjadilah gaya tarik$menarik antar kedua ka"at sejajar tersebut. Pada gambar (:.b) menunjukkan dua ka"at sejajar dengan arus yang berla"anan pada ka"at dengan arus 1 dengan arah keatas sesuai dengan kaidah tangan kanan maka medan magnetnya (/ 1) kearah kanan kemudian pengaruh dari medan magnet (/ 1) mengenai ka"at # sehingga ka"at # dipengaruhi medan magnet (/ 1) kemudian terjadilah gaya lorent kearah luar (menjauh dari ka"at # ) hal ini disebabkan arus pada # keba"ah dan medan magnet yang mempengaruhinya kekanan. Pada ka"at dengan arus # kearah ba"ah maka medan magnet / # kearah kiri kemudian pengaruh dari medan magnet (/ #) mengenai ka"at 1 sehingga 1 dipengaruhi oleh medan magnet / # kemudian terjadillah gaya 6orent kearah luar (menjauhi ka"at 1) hal ini disebabkan medan magnet yang mempengaruhinya kearah kiri sedangkan arusnya keatas. 7adi terjadillah gaya tolak$menolak antar kedua ka"at tersebut. Prinsip dari gaya 6orent yang telah dijelaskan diatas adalah cara untuk menentukan kemana arah muatan bergerak pada efek hall. ;fek hall itu sendiri adalah suatu peristi"a berbeloknya aliran listrik dalam pelat konduktor karena pengaruh dari medan magnet. !leh
karena itu prinsip utama dari efek hall adalah gaya 6orent hal ini dibuktikan dengan adanya gaya yang terjadi ketika suatu arus mengalir pada benda dimana benda tersebut berada dalam medan magnet dan gaya tersebut tegak lurus terhadap arus.
/erdasarkan gambar (<) dijelaskan bah"a ketika arus mengalir yang ditunjukkan pada i kemudian terdapat magnet yang tentunya menghasilkan medan magnet dengan arah / 1 ditunjukkan pada gambar. Sesuai dengan hukum gaya lorent apabila suatu arus yang mengalir melalui suatu medan magnet maka akan timbul gaya yang arahnya tegak lurus dengan arus itu. Pada gambar (<) ditunjukkan ketika suatu arus melalui dengan arah i (bisa dilihat pada gambar <) kemudian melalui medan magnet dengan arah / 1 berdasarkan kaidah tangan kanan maka akan timbul gaya % 1 yang arahnya keatas positif (sesuai gambar <). Sehingga tegangan outputnya (tegangan hall) bernilai positif. Sebaliknya jika arah medan magnetnya diubah menjadi / # dengan arah arus yang sama (bisa dilihat pada gambar <) maka sesuai kaidah tangan kanan akan menghasilkan gaya keba"ah atau negatif. Sehingga tegangan output (tegangan hall) pun bernilai negatif. Prinsip pada efek hall tersebut juga berlaku pada saat meletakkan sensor hall pada Vibrating Sample Magnetometer (VSM) dalam peletakkannya tidaklah boleh terpasang dengan terbalik jika terbalik maka arus yang terdeteksi pada monitor menunjukkan negatif.
9amun kita anggap jika pemasangan sensor benar maka arus yang terdeteksinya pun menunjukkan positif. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar berikut ini
Pada gambar (1=) yang diatas menunjukan pemasangan sensor hall yang benar dimana arah arusnya ke atas dan arah medan magnet kekanan sehingga dengan menggunakan kaidah tangan kanan gaya lorentnya pun ke arah masuk (bisa dilihat pada gambar 1=). Pada gambar (1=) yang diba"ah pemasangan sensor hall yang terbalik dimana arah arusnya keba"ah dengan arah medan magnetnya sama yaitu ke kanan maka gaya lorentnya adalah ke arah keluar (bisa dilihat pada gambar 1=).
Cara &engoperasian Vibrating Sample Magnetometer (VSM)
1. 'alibrasi VSM menggunakan bola standar nikel murni 8. Preparasi Sampel 8dapun alat dan bahan yang harus disiapkan untuk kalibrasi adalah 1) VSM sample older #) /ola nikel murni &) 'apas +) Pinset plastik ,) 5imbangan digital dengan tingkat presisi yang tinggi dengan akurasi ====1 g 8da + cara sederhana yang harus diikuti untuk menyempurnakan pekerjaan. 1) Mengukur massa nikel dengan menggunakan timbangan digital. 5eknik yang paling efektif dan akurat untuk mengukur 4olume nikel adalah
membagi masa nikel dengan kerapatan (4olume nikel > massa nikel ? kerapatan nikel). 'erapatan nikel adalah :<=# g?cm&. #) *unakan pinset untuk mengambil bola nikel murni dan masukkan kedalam VSM sample holder. &) Masukkan kapas kedalam sampel holder untuk mencegah bola nikel tersebut bergerak. +) Sample holder siap dipasang pada batang sampel. /. @ara Menjalankan VSM Sebelum sample holder sepasang pada batang sampel alat VSM tersebut harus dipanaskan kurang lebih selama &= menit. Setelah VSM kira kira sudah panas maka prosedur kalibrasi dapat dijalankan berikut langkah kerja untuk menjalankan VSM 1) 9yalakan VSM 5unggu &= menit dan matikan oscilation (osilasi) batang sampel #) Pilih 2Aero 8djust3 pada monitor 8tur arus () medan magnet () dan momen magnet (m)ke nol secara berurutan klik 2 Aeroing3 2 Aeroing dan 2m Aeroing3. PerhatianB 6epaskan all Probe dari tengah coil sebelum mengklik m Aeroing. &) Pilih 2Para Setup3 pada monitor 8tur nilai parameter pada nstrument Status sebagai berikut •
Moment range
&= emu
•
field Cange
=== !e
•
5ime @osntant
=.1 S
•
5est 84erage
Sum a4erage of 1 order
•
5reat 84erage
sum a4erage of 1 order
•
;Dciting -e4ice
;lectromagnet
•
Mode of ctrl$
8uto
•
5esting Mode
normal
•
5reating Mode
Prototype
8tur nilai parameter pada 5est$@ontrol Parameter sebagi berikut •
5est Sanple Euality
. . . mg (massa nikel)
•
5est Sample -ensity
:.<=# g?cm&
•
*oal Magnetic %ield
,=== !e
/iarkan nilai parameter yang tersisa diatur secara default +) Pasang sample holder pada batang getar idupkan !scilation (osilasi) batang sampel kemudian klik 2ncrease 3 pada monitor untuk mengaktifkan medan magnet dan tunggu hingga nilai tersebut tertarik dalam *oal Magnetic %ield ,) Pusatkan Sampel older •
8ktifkan magnetic moment meter (display on)
•
Up$-o"n ($aDis) dan %or"ard$/ack"ard (y$aDis) hingga nilai momon magnetic maksimum
•
6eft$Cight (D$aDis) hingga nilai momen magnetic maksimum
•
8pabila sudah selesai klik 2-ecrease 3 pada monitor
0) Melakukan tes pengukuran Mengklik tombol on menu disebelah kanan pada monitor 25est Sample3 pilih 25est 9ormal m (eDt) 6oop3 lalu lakukan penamaan pada sample (tahun bulan tanggal dan nama sample) kemudian klik 25est sample3. F) ;4aluasi hasil pengukuran •
6akukan pengecekan gambaran dari nickelGs magnetic hyteresis loop
•
6akukan pengecekan nilai saturasi magnet (m) dan medan koersi4 ()
:) 8pakah nilai saturasi dan nilai medan koersif memenuhi persyaratan nilai kalibrasiH 7ika ya •
Matikan !scilation (osilasi) pada batang sampel dan pindahkan bola nikel dari sample holder.
•
Proses kalibrasi VSM selesai dan VSM siap untuk mengukur sampel.
7ika tidak maka ikuti langkah selanjutnya. <) Pilih 2Aero 8djust3 pada monitor Pada Aero Point and @alibration atur nilai kalibrasi dari momen magnetic
new cal . value =
standard ∋magnetic moment / field x old cal. value measured ∋magnetic moment / field
1=) 6akukan tes pengukuran kembali gunakan nilai m dan yang dikalibrasi kemudian lakukan pengukuran ulang #. Preparsi sampel VSM untuk pengukuran temperature ruang 8. Preparasi sampel bubuk 8lat dan bahan yang harus disiapkan adalah 1) VSM sample holder #) Sampel bubuk magnet &) 6em +) Spatula ,) 'apsul obat 0) 5atakan kapsul obat yang terbuat dari sterofom F) 5imbangan digital dengan tingkat presisi yang tinggi dengan akurasi ====1 g :) Cuang 4akum untuk serbuk magnet yang sensitif terhadap oksigen (pilihan)
@atatan beberapa serbuk magnet seperti serbuk 9d%e/ sintering sangat mudah teroksidasi pada udara terbuka. Untuk itu hal tersebut harus dihindari sengan melakukan preparasi dampel didalam ruang 4akum untuk mencegah proses oksidasi yang dapat merusak kualitas serbuk.
/erikut adalah langkah untuk preparasi sampel serbuk 1) 6etakkan seluruh alat dan bahan diatas meja. Untuk serbuk magnet yang sensitif terhadap oksigen letakkan semua alat dan bahan didalam ruang 4akum dan diikuti dengan pemompaan udara keluar. #) 'alibrasi timbangan digital &) Pasang kapsul obat pada tatakan dan letakkan diatas timbangan digital setelah itu kalibrasi ulang timbangan digital. +) *unakan spatula untuk mengambil sedikit serbuk magnet dan masukkan kedalam kapsul obat. ,) 5ulislah massa serbuk magnet yang ditunjukan oleh timbangan digital. 0) 5ambahkan satu atau dua tetes lem kedalam ronga kapsul untuk mengikat serbuk magnet (agar serbuk magnet menjadi padatan).
F) /iarkan lem mongering dengan sempurna sebelum dipasang pada smaple holder (kira kira membutuhkan "aktu lebih dari 0 jam) :) Pasangkan kapsul pada sampel holder hingga sample holder hampir tertutup kapsul. <) Sample holder siap dipasang pada batang sampel VSM. /. Prepararasi sampel pada magnetik padat 8lat dan bahan yang harus disiapkan 1) #) &) +) ,)
5empat?batang sampel pada VSM Potongan sampel magnetik Pipa pita penyegel Pinset plastik 6aboratorium dengan presisi tinggi dan timbangan digital dengan
pembacaan ====1 gram 0) Cuang 4akum untuk sampel magnetik yang sangat sensitif terhadap oksigen @atatan mirip dengan bubuk magnetik permukaan pada potongan magnetik padat tidak tercangkup oleh lapisan pelindung yang juga rentan terhadap proses oksidasi pada lingkungan udara terbuka. !leh karena itu preparasi sampel harus dilakukan didalam ruang 4akum.
6angkah$langkah preparasi untuk magnetik padat 1) 6etakkan alat dan bahan di atas meja. Untuk potongan magnetik padat yang sangat sensitif terhadap oksigen letakkan alat dan bahan yang dibutuhkan pada ruang 4akum yang tidak ada pengaruh dari udara luar #) 'alibrasi keseimbangan pada digital &) 8mbil potongan magnetik padat menggunakan pingset dan timbang masaa nya mengunakan timbangan digital +) /ungkus sampel tersebut menggunakan pipa penyegel dan sisipkan ke tempat sampel ,) 5empat sampel siap di taruh di ujung batang sampel yang akan bergetar pada VSM
/. Menjalankan VSM 1) Sample holder didalam kapsul obat Pasang sampel pada batang sampel
#) Pilih 2para setup3 pada monitor 8tur nilai parameter pada nstrument status sebagai berikut •
Moment Cange
&= emu
•
%ield Cange
=== !e
•
5ime @onstant
=.1 S
•
5est 84erage
Sum a4erage of 1 order
•
5reat 84erage
sum a4erage of 1 order
•
;Dciting -e4ice
;lectromagnet
•
Mode of ctrl$
8uto
•
5esting Mode
9ormal
•
5reating Mode
Prototype
8tur nilai parameter pada 5est$@ontrol Parameter sebagi berikut •
5est Sanple Euality
(massa sampel dalam mg)
•
5est Sample -ensity
(kerapatan sampel dalam g?cm&)
•
*oal Magnetic %ield
medan magnetic maksimal yang
dihasilkan oleh VSM dalam oersted) /irakan nilai parameter yang tersisa diatur secara defult
&) Penamaan file Pada kotak hitam disebelah kanan dari Sample 9o yang tertera dimonitor penamaan pada sample sesuai aturan penamaan pada VSM (tahun bulan tanggal dan nama sample) +) 5ipe pengukuran Mengklik tombol on pada menu di sebelah kanan pada monitor lalu pilih mode pengukuran tersedia pilihan untuk pengukuran suhu ruang •
%ast test m(eDt) loop
•
5est normal m(eDt) loop
•
5est magnetic cur4e
•
5est magnetic small loop
,) Pengukuran pada VSM berjalan idupkan oscillation (osilasi) batang sampel dan klik 25est Sample3 untuk memulai pengukuran. 0) ;4aluasi hasil VSM
asil VSM danpat di plot kan dengan berbagai cara. 5ersedia opsi untuk pengukuran temperature ruang adalah •
-ra" m(eDt)?M(eff) cur4e
•
-ra" /(eff) cur4e
•
-ra" permeability of cur4e
•
-ra" data cur4e of ctrl$
/agaimana cara menggunakannya pilih tipe mode gambar dan kill 25reat -ata3 F) Simpan dan cetak hasil
,asil 4nalisis Serbuk Magnetik Menggunakan VSM -alam pengukuran menggunakan VSM maka akan dihasilkan kur4a yang dinamakan kur4a histeresis. 'ur4a histeresis yang terbentuk ditampilkan dalam bentuk /() dan M(). Pengukuran pada praktikum kali ini menggunakan sampel serbuk 9d%e/. Sebelum melakukan pengukuran dengan sampel 9d%e/ VSM harus terlebih dahulu dikalibrasi dengan menggunakan 9ikel sebagai sampel yang berbentuk bola dengan massa &&:1 mg. Setelah dikalibrasi pada VSM maka dihasilkan kur4a sebagai berikut
1.5
1
0.5
B(T)
0 -0.8
-0.6
-0.4
-0.2
0
0.2
0.4
0.6
0.8
B(H) M(H)
-0.5
-1
-1.5 H(T)
*ambar (11)
Pada gambar (11) menunjukan hasil pengukuran menggunakan VSM berupa kur4a histeresis M() dan /(). Pada kur4a M() didapatkan nilai magnetisasi saturasinya sebesar =.0# 5. 9ilai saturasi adalah nilai medan magnetik maksimum yang dihasilkan oleh sampel. 7adi meskipun medan magnetik dari luar atau nilai diperbesar maka tidak akan menaikkan nilai magnetisasi yang dihasilkan. Selanjutnya kur4a M() (gambar 11) menunjukkan nilai magnetisasi remanen atau sisa yang dihasilkan sebesar =.=1: 5. Cemanen itu sendiri adalah suatu medan magnetik sisa setelah medan magnet dari luar () bernilai nol atau sudah tidak diberikan. Sehingga apabila medan magnetik dari luar diturunkan dari nilai saturasinya sampai nol maka hampir tidak ada medan magnetisasi yang dihasilkan. Pada kur4a M() (gambar 11) juga didapatkan medan koersif sebesar =.==:< 5. Pada kur4a /() (gambar 11) didapatkan nilai medan magnetik (/) sebesar 1 5 nilai (/) disini bukan saturasi dari kur4a /() sebab jika medan magnet dari luar () diperbesar maka nilai yang dihasilkan / juga semakin besar. 7adi medan magnetik (/) sebesar 1 5 ini merupakan nilai yang didapat ketika kur4a M() mengalami saturasi. 'emudian besar remanen (sisa) yang dihasilkan sebesar = 5 artinya tidak ada sisa medan magnet (/) ketika medan dari luar () yang diberikan adalah nol. 8dapun medan koersifnya yang dihasilkan adalah =.==01 5 sehingga energi produk maksimum yang dihasilkan hampir tidak ada (mendekati nol).
Setelah proses kalibrasi selesai proses selanjutnya adalah pengukuran sampel. Sampel yang digunakan adalah serbuk 9d%e/ dengan massa 0= mg kemudian diukur menggunakan VSM berikut adalah hasilnya 5 4 3 2 1 B(T)
B(H)
0 -3
-2
-1
0
1
2
3
M(H)
-1 -2 -3 -4 H(T)
*ambar 1#
*ambar (1#) menunjukkan hasil pengukuran berupa kur4a histeresis dalam parameter M() dan /() pada kur4a M() (gambar 1#) didapatkan nilai saturasinya sebesar 1.11 5 sehingga apabila medan magnet yang diberikan dari luar diperbesar maka akan tetap menghasilkan medan magnet (M) tetap sebesar 1.11 5. 'emudian nilai medan magnetik remanennya adalah =.:+ 5 artinya terdapat sisa dari medan magnet yang dihasilkan setelah medan magnet dari luar telah mencapai nol. -ari kur4a M() pada gambar (1#) juga didapatkan nilai dari medan koersifnya sebesar sebesar 1.+# 5. Selanjutnya pada kur4a /() (gambar 1#) didapatkan besar medan magnetik (/) sebesar &.0+ 5 dan nilai tersebut bukan nilai saturasi dari kur4a /() karena jika medan magnetik luar () diperbesar maka medan magnet (/) yang didapat juga semakin besar. 7adi nilai tersebut merupakan nilai yang didapat kur4a /() ketika kur4a M() mengalami saturasi. 'emudian pada kur4a /() didapatkan pula remanen atau sisanya sebesar =.F1 5 dan nilai medan koersif yang dihasilkan pada kur4a /(M) adalah =.F# 5. /erdasarkan kedua kur4a yaitu kur4a M() dan /() terjadi selisih nilai medan magnet ketika kur4a M() mengalami saturasi yaitu + 5 $ 1.1 5 > #.< 5 nilai + 5 disini
adalah nilai yang di dapatkan kur4a /() saat kur4a M() mengalami saturasi dan nilai #.< 5 merupakan besar medan magnetik yang diberikan dari luar (). 'arena sesuai persamaan / > M I sehingga / $ M > dimana / adalah medan magnet sampel M adalah magnetisasinya dan adalah besar medan magnetik yang diberikan dari luar. Selanjutnya menggunakan serbuk 9d%e/ dengan massa 00 mg berikut hasil setelah diukur menggunakan VSM 4 3 2 1 B(T)
0 -3
-2
-1
0
1
2
3
B(H) M(H)
-1 -2 -3 -4 H(T)
*ambar 1&
*ambar (1&) menunjukkan kur4a histeresis dalam parameter M() dan /() pada kur4a M() (gambar 1&) didapatkan nilai saturasinya sebesar =.<< 5. 'emudian nilai medan magnetik remanennya adalah =.F+ 5 artinya terdapat sisa dari medan magnet yang dihasilkan setelah medan magnet dari luar telah mencapai nol. -ari kur4a M() pada gambar (1&) juga didapatkan nilai dari medan koersifnya sebesar sebesar 1.+# 5. Pada kur4a /() (gambar 1&) didapatkan nilai medan magnet (/) sebesar &,1 5 dan nilai tersebut bukan saturasi dari kur4a /() karena jika medan magnetik luar () diperbesar maka medan magnetik (/) yang dihasilkan semakin besar pula. 'emudian pada kur4a /() didapatkan pula remanen atau sisanya sebesar 1 5 dan nilai medan koersif yang dihasilkan pada kur4a /(M) adalah =.0+ 5.
/erdasarkan kedua kur4a yaitu kur4a M$ dan /$ (gambar 1&) terjadi selisih nilai medan magnetik ketika kur4a M() mengalami saturasi yaitu + 5 $ =.<< 5 > &.=1 5 nilai + 5 disini yaitu nilai yang didapat kur4a /() saat kur4a M() saturasi dan nilai &.=1 5 merupakan besar medan magnetik yang diberikan dari luar (). /erdasarkan persamaan
B = M − dimana / adalah medan magnet sampel M adalah magnetisasinya dan adalah besar medan magnetik yang diberikan dari luar.
/ertotti *iorgio. 1<<:. Hysteresis in Magnetism. @alifornia 8cademic Press *iancoli -ouglas @. #==<. Physics for scientists and engineers with modern physics-4th ed . 9e" 7ersey Pearson ;ducation