PENENTUAN KEBERADAAN ZAT ADITIF PADA PLASTIK KEMASAN MELALUI PERLAKUAN PEMANASAN PADA SPEKTROFOTOMETER IR
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA INSTRUMEN Tanggal Praktikum : 11 Oktober 2010
Disusun Oleh : Kelompok 7 Risa Nurkomarasari (0800530) Ersan Yudhapratama (0801357) Redi Ahmad Fauzi (0805450)
JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIDKAN INDONESIA 2010
1
Tanggal Praktikum : 08 Oktober 2010
PENENTUAN KEBERADAAN ZAT ADITIF PADA PLASTIK KEMASAN MELALUI PERLAKUAN PEMANASAN PADA SPEKTROFOTOMETER IR
A. Tujuan Praktikum
1. Menentukan keberadaan zat aditif pada plastik kemasan melalui perlakuan pemanasan. 2. Memahami prinsip dasar spektrometri inframerah dan menggunakannya untuk identifikasi zat. 3. Mengembangkan kemampuan komunikasi verbal dan nonverbal berkaitan dengan hasil analisis
B. Tinjauan Pustaka
Radiasi gelombang elektromagnetik adalah energi yang dipancarkan menembus ruang dalam bentuk gelombang-gelombang atau paket-paket energi. Tiap tipe radiasi gelombang elektromagnetik (mulai dari radiasi gelombang radio hingga radiasi gamma) dicirikan oleh panjang gelombang ( λ) atau frekuensi ( υ) dari gelombang tersebut. Radiasi Elektromagnetik mempunyai panjang gelombang, frekuensi, kecepatan, dan amplitudo. Panjang gelombang (dengan simbol ) adalah jarak antara dua puncak atau dua lembah dari suatu gelombang seperti terlihat pada Gambar 1 di bawah ini.
Gambar 1. Gelombang Elektromagnetik Biasanya satuan panjang gelombang dinyatakan dalam nm atau Angstrom (Stuart, B. 2004 : 3)
2
Ketika suatu radiasi gelombang elektromagnetik mengenai suatu materi, akan terjadi suatu interaksi yang berupa penyerapan energi (absorbsi) oleh atom-atom atau molekul-molekul dari materi tersebut. Spektroskopi inframerah merupakan suatu metode yang mengamati interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik yang elektromagnetik yang berada pada daerah panjang gelombang 0.75 – 1.000 µm atau pada bilangan gelombang 13.000 – 10 cm-1. Metode spektroskopi inframerah merupakan suatu metode yang meliputi teknik serapan (absorption), teknik emisi (emission), teknik fluoresensi (fluorescence). Komponen medan listrik yang banyak berperan dalam spektroskopi umumnya hanya komponen medan listrik seperti dalam fenomena transmisi, pemantulan, pembiasan,
dan
penyerapan.
Penyerapan
gelombang elektromagnetik dapat
menyebabkan terjadinya eksitasi tingkat-tingkat energi dalam molekul. Dapat berupa eksitasi elektronik, vibrasi, atau rotasi. Penemuan infra merah ditemukan pertama kali oleh William Herschel pada tahun 1800. Penelitian selanjutnya diteruskan oleh Young, Beer, Lambert dan Julius
melakukan
berbagai
penelitian
dengan
menggunakan
spektroskopi
inframerah. Pada tahun 1892 Julius menemukan dan membuktikan adanya hubungan antara struktur molekul dengan inframerah dengan ditemukannya gugus metil dalam suatu molekul akan memberikan serapan karakteristik yang tidak dipengaruhi oleh susunan molekulnya. Rumus yang digunakan untuk menghitung besarnya energi yang diserap oleh ikatan pada gugus fungsi adalah: E = h.ν = h.C /λ = h.C / v Keterangan :
E = energi yang diserap
h = tetapan Planck = 6,626 x 10
v = frekuensi
C = kecepatan cahaya = 2,998 x 10 8 m/det
λ = panjang gelombang
ν = bilangan gelombang
-34
Joule.det
Berdasarkan pembagian daerah panjang gelombang (Tabel 1), sinar inframerah dibagi atas tiga daerah yaitu:
3
Daerah infra merah dekat
Daerah infra merah pertengahan
Daerah infra merah jauh Tabel 1. daerah spektrum infra merah
Panjang
Jenis
Gelombang
Inframerah dekat Inframerah
jauh
Gelombang 14
Ikatan
3,8 x 10 13.000 - 4.000 cm
2,5 - 50 µ m
1.2x10
14
1.2x10 4.000 - 200 cm-1
Ikatan
6,0x10 12 6,0x10 12-
Interaksi 50 - 1.000 µ m
-1
14
Interaksi
Inframerah
Interaksi
Frekuensi (Hz)
Interaksi 0,75 - 2,5 µ m
pertengahan pertengahan
Bilangan
-1
Ikatan
200 - 10 cm
3,0x1011
Dari pembagian daerah spektrum elektromagnetik elektromagnetik tersebut tersebut di atas, daerah panjang gelombang yang sering digunakan pada alat spektroskopi inframerah adalah pada daerah inframerah pertengahan, yaitu pada panjang gelombang 2,5 – 50 µm atau pada bilangan gelombang 4.000 – 200 cm
-1
. Daerah tersebut adalah cocok
untuk perubahan energi vibrasi dalam molekul. Daerah inframerah yang jauh (40010cm-1, berguna untuk molekul yang mengandung atom berat, seperti senyawa anorganik tetapi anorganik tetapi lebih memerlukan teknik khusus percobaan. Senyawa kimia tertentu (hasil sintesa atau alami) mempunyai kemampuan menyerap radiasi elektromagnetik dalam daerah spectrum inframerah. Absorpsi radiasi IR pada material tertentu berkaitan dengan fenomena bergetarnya molekul atau atom. Metode Spektroskopi inframerah ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi suatu senyawa yang belum diketahui, karena spektrum yang dihasilkan spesifik untuk senyawa tersebut. Metode ini banyak digunakan karena:
Cepat dan relatif murah Dapat digunakan untuk mengidentifikasi gugus fungsional dalam molekul Spektrum inframerah yang dihasilkan oleh suatu senyawa adalah khas dan oleh
karena itu dapat menyajikan sebuah fingerprint (sidik jari) untuk senyawa tersebut.
4
Tabel 2. serapan Khas Beberapa Gugus fungsi : -1
Gugus Jenis Senyawa
Daerah Serapan (cm )
C-H
alkana
2850-2960, 1350-1470
C-H
alkena
3020-3080, 675-870
C-H
aromatik
3000-3100, 675-870
C-H
alkuna
3300
C=C
alkena
1640-1680
C=C
aromatik (cincin)
1500-1600
C-O
alkohol, eter, asam karboksilat, karboksilat, ester
1080-1300
aldehida, keton, asam karboksilat,
1690-1760
C=O
ester
O-H
alkohol, fenol(monomer)
3610-3640
O-H
alkohol, fenol (ikatan H)
2000-3600 (lebar)
O-H
asam karboksilat
3000-3600 (lebar)
N-H
amina
3310-3500
C-N
amina
1180-1360
NO2
nitro
1515-1560, 1345-1385 [http://id.wikipedia.org/wiki/Spektroskopi_inframerah]
Bila radiasi infra merah dilewatkan melalui suatu cuplikan, maka molekul-molekulnya dapat menyerap (mengabsorpsi) energi terjadilah transisi antara tingkat vibrasi dasar (ground state) dan tingkat vibrasi tereksitasi (exited state). Pengabsorpsian energy pada berbagai frekuensi dapat dideteksi oleh spektrofotometer inframerah, yang memplot jumlah radiasi infra merah yang diteruskan melalui suatu cuplikan sebagai fungsi frekuensi (atau panjang gelombang) radiasi. Plot tersebut disebut spectrum inframerah yang akan memberikan informasi penting tentang gugus fungsional suatu molekul. Vibrasi molekul hanya akan terjadi bila suatu molekul terdiri dari dua atom atau lebih. Untuk dapat menyerap radiasi infra merah (aktif inframerah), vibrasi molekul harus menghasilkan perubahan momen dwikutub. Gambar di bawah ini memperlihatkan vibrasi molekul yang menghasilkan perubahan momen dwikutub.
5
Molekul yang tidak mempunyai momen dwi kutub (µ = 0) atau selama bervibrasi ikatannya tidak menghasilkan perubahan momen dwikutub seperti O, N atau C12 maka rotasi rot asi ataupun vibrasi moleku molekulnya lnya tidak menyerap radiasi infra merah (tidak aktif inframerah). (Mudzakir, Ahmad. 2008 : 46-47)
Vibrasi molekul digolongkan atas dua golongan besar, yaitu: 1.
Vibrasi regangan (stretching)
Pada
vibrasi
ini
atom
bergerak
terus
sepanjang
ikatan
yang
menghubungkannya sehingga akan terjadi perubahan jarak antara keduanya, walaupun sudut ikatan tidak berubah.Terdapat dua macam vibrasi regangan, yaitu: a.
Regangan simetri
b.
Regangan asimetri
2. Vibrasi bending
Vibrasi bending adalah pergerakan atom yang menyebabkan perubahan sudut ikatan antara dua ikatan atau pergerakan dari sekolompok atom terhadap atom lainnya. Vibrasi bengkokan ini terbagi menjadi empat jenis, yaitu:
6
Vibrasi rocking, bergerak mengayun asimetri tetapi masih dalam bidang
datar
Vibrasi scissorin, dimana atom-atom yang terikat pada atom pusat bergerak
saling mendekat dan menjauh satu sama lain sehingga sudutnya berubahubah.
Vibrasi wagging , atom-atom bergerak keluar molekul, bolak-balik.
Vibrasi twisting, atom-atom yang terikat pada molekul yang diam berotasi
disekitar ikatannya.
Daerah Identifikasi
Vibrasi yang digunakan untuk identifikasi adalah vibrasi tekuk, khususnya vibrasi rocking (goyangan), yaitu yang berada di daerah bilangan -1 – 2000 cm-1 merupakan gelombang 2000 – 2000 – 400 400 cm . Karena di daerah antara 4000 – 2000
daerah yang khusus yang berguna untuk identifkasi gugus fungsional. Daerah ini menunjukkan absorbsi yang disebabkan oleh vibrasi regangan. Sedangkan daerah -1
antara 2000 – 400 cm
seringkali sangat rumit, karena vibrasi regangan maupun
bengkokan bengkokan mengakibatkan absorbsi pada daerah tersebut. D alam daerah 2000 – 400 – 400 cm-1 tiap senyawa organik mempunyai absorbsi yang unik, sehingga daerah tersebut sering juga disebut sebagai daerah sidik jari (fingerprint region). Meskipun pada daerah 4000 – 4000 – 2000 2000 cm-1 menunjukkan absorbsi yang sama, pada daerah 2000 – 400 – 400 -1
cm
juga harus menunjukkan pola yang sama sehingga dapat disimpulkan bahwa
dua senyawa adalah sama.
7
Instrumentasi Spektrofotometer Inframerah Transformasi Fourier
(Stuart, B. 2004 : 19)
Pada dasarnya Spektrofotometer Fourier Transform Infra Red (FTIR) adalah sama dengan Spektrofotometer Infra Red dispersi, yang membedakannya adalah pengembangan pada sistim optiknya sebelum berkas sinar infra merah melewati contoh. Dasar pemikiran dari Spektrofotometer Fourier Transform Infra Red adalah dari persamaan gelombang yang dirumuskan oleh Jean Baptiste Joseph Fourier (1768-1830) seorang ahli matematika dari Perancis. Persamaannya adalah sebagai berikut :
Dari deret Fourier tersebut intensitas gelombang dapat digambarkan sebagai daerah waktu atau daerah frekwensi. Perubahan gambaran intensitas gelobang radiasi elektromagnetik dari daerah waktu ke daerah frekwensi atau sebaliknya disebut Transformasi Fourier (Fourier Transform). Transform). Selanjutnya pada sistim optik peralatan optik peralatan instrumen Fourier Transform Infra Red dipakai dasar daerah waktu yang non dispersif. Sebagai contoh aplikasi pemakaian gelombang radiasi elektromagnetik yang berdasarkan daerah waktu adalah interferometer yang
8
dikemukakan oleh Albert Abraham Michelson (Jerman, 1831).Pada sistim optik Fourier Transform Infra Red digunakan radiasi LASER (Light Amplification by Stimulated Emmission of Radiation) yang berfungsi sebagai radiasi yang diinterferensikan dengan radiasi infra merah agar sinyal radiasi infra merah yang diterima oleh detektor secara utuh dan lebih baik.
Sistim optik Spektrofotometer optik Spektrofotometer FTIR [http://id.wikipedia.org/wiki/Spektrofotometer_Inframe [http://id.wikipedia.org/wi ki/Spektrofotometer_Inframerah_Transforma rah_Transformasi_Fourier] si_Fourier] Pada proses instrumen analisis sampelnya meliputi:
1. The source: energi IR yang dipancarkan dari sebuah benda hitam menyala. Balok ini melewati melalui logam yang mengontrol jumlah energi yang diberikan kepada sampel. 2. Interoferometer : sinar memasuki interferometer „spectra encoding‟ mengambil tempat, kemudian sinyal yang dihasilkan keluar dari interferogram. 3. Sampel : sinar memasuki kompartemen sampel dimana diteruskan melalui cermin dari permukaan sampel yang tergantung pada jenis analisis. 4. Detector : sinar akhirnya lolos ke detector untuk pengukuran akhir. Detector ini digunakan khusus dirancang untuk mengukur sinar interfrogram khusus. Detektor yang digunakan dalam Spektrofotometer Fourier Transform Infra Red adalah Tetra Glycerine Sulphate (disingkat TGS) atau Mercury Cadmium Telluride (disingkat MCT). Detektor MCT lebih banyak digunakan karena memiliki beberapa kelebihan dibandingkan detektor TGS, yaitu memberikan respon yang lebih baik pada frekwensi modulasi tinggi, lebih sensitif, lebih cepat, tidak dipengaruhi oleh temperatur, sangat selektif terhadap energi vibrasi yang diterima dari radiasi infra merah.
9
5. Computer : sinyal diukur secara digital dan dikirim kekomputer untuk diolah oleh Fourier Transformation berada. Spektrum disajikan untuk interpretasi lebih lanjut.
Gambar skema alat FTIR [Thermonicolet [Thermonicolet Corporation. Corporation. (2007). Introduction to Fourier Transform Infrared Spectrometry : 3] Keunggulan Spektrofotometer Spektrofotometer Fourier Transform Infra Red
Secara
keseluruhan,
analisis
menggunakan
Spektrofotometer
ini
memiliki dua kelebihan utama dibandingkan metoda konvensional lainnya, yaitu :
Dapat digunakan pada semua frekwensi dari sumber cahaya secara simultan sehingga analisis dapat dilakukan lebih cepat daripada menggunakan cara sekuensial atau pemindaian.
Sensitifitas dari metoda Spektrofotometri Fourier Transform Infra Red lebih besar daripada cara dispersi, sebab radiasi yang masuk ke sistim detektor lebih banyak karena tanpa harus melalui celah
Persiapan Sampel
10
Ada berbagai teknik untuk persiapan sampel, bergantung pada bentuk fisik sampel yang akan dianalisis. A. Padat
Jika zat yang akan dianalisis berbentuk padat, maka ada dua metode untuk persiapan sampel ini, yaitu melibatkan penggunaan Nujol mull atau pelet KBr.persiapan KBr.persiapan sampel ini, yaitu melibatkan penggunaan Nujol mull atau pelet KBr. 1. Nujol Mull
Cara persiapan sampel dengan menggunakan Nujol Mull yaitu: Sampel digerus dengan mortar dan pestle agar diperoleh bubuk yang halus. Dalam jumlah yang sedikit bubuk tersebut dicampur dengan Nujol agar terbentuk pasta, kemudian beberapa tetes pasta ini ditempatkan antara dua plat sodium klorida(NaCl) klorida(NaCl) (plat ini tidak mengabsorbsi inframerah pada wilayah tersebut). Kemudian plat ditempatkan dalam tempat sampel pada alat spektroskopi inframerah untuk dianalisis. 2. Pelet KBr
Sedikit sampel padat (kira-kira 1 - 2 mg), kemudian ditambahkan bubuk KBr murni (kira-kira 200 mg) dan diaduk hingga rata. Campuran ini kemudian ditempatkan dalam cetakan dan ditekan dengan menggunakan alat tekanan mekanik. Tekanan ini dipertahankan beberapa menit, kemudian sampel (pelet KBr yang terbentuk) diambil dan kemudian ditempatkan dalam tempat sampel pada alat spektroskopi inframerah untuk dianalisis. B. Cairan
Bentuk ini adalah paling sederhana dan metode yang paling umum pada persiapan sampel. sampel. Setetes sampel ditempatkan antara dua plat p lat KBr atau at au plat NaCl untuk membuat film tipis. Kemudian plat ditempatkan dalam tempat sampel alat spektroskopi inframerah untuk dianalisis. C. Gas
Untuk menghasilkan sebuah spektrum inframerah pada gas, dibutuhkan sebuah sel silinder /tabung gas dengan jendela pada setiap akhir pada sebuah material yang tidak aktif inframerah seperti KBr, NaCl atau CaF 2. Sel biasanya
11
mempunyai inlet dan outlet dengan keran untuk mengaktifkan sel agar memudahkan pengisian dengan gas yang akan dianalisis. Penggunaan dan Aplikasi
Spektroskopi inframerah biasanya digunakan untuk penelitian dan digunakan dalam industri yang sederhana dengan teknik yang sederhana dan untuk mengontrol kualitas. Spektroskopi inframerah mempunyai ketepatan yang tinggi pada aplikasi kimia organik dan anorganik. Spektroskopi inframerah juga sukses kegunaannya dalam semikonduktor mikroelektronik. untuk contoh, spektroskopi inframerah dapat digunakan untuk semikonduktor seperti silikon, gallium arsenida, gallium nitrida, zinc selenida, silikon amorp, silikon nitrida, dan sebagainya. Plastik merupakan polimer sintetik yang terbentuk dari reaksi polimerisasi monomer-monomernya. Keberadaan gugus R akan mempengaruhi jenis, sifat kimia, sifat mekanik, mekanik, dan penggunaan polimer. Jenis-jenis polimer karena perbedaan gugus Rdapat ditentukan melalui spektrometri infra merah. Zat aditif bermassa molekul rendah sering ditambahkan ke dalam polimer untuk memperoleh sifat-sifat berkaitan dengan keterbakaran dan keluwesannya. Zat aditif ini dapat berpindah ke dalam makanan atau minuman jika mengalami kontak yang cukup lama dengan makanan-minuman atau terkena perlakuan per lakuan panas. panas. Metode Meto de spektrometri inframerah dapat digunakan untuk menentukan keberadaan zat aditif ini jika diberikan perlakuan panas.
C. Alat dan Bahan
1. Alat
Gunting
1 buah
Interferometer FTIR FTIR Shimadzu Shimadzu 8400 8400 1 set
Pengaduk Magnet dengan pemanas
1 set
Labu erlenmeyer 50 mL
1 buah
Pinset
1 buah
Etanol
secukupnya
Sampel plastik wrap
secukupnya secukupnya
2. Bahan
12
D. Prosedur Kerja 1. Preparasi Sampel
Disediakan sampel plastik wrap dan digunting dengan ukuran ± 3 x 2 cm. Kemudian dibuatlah dua buah guntingan plastic wrap. Guntingan pertama akan langsung
diukur
sedangkan
guntingan
kedua
ditempatkan
dalam
labu
Erlenmeyer berisi 10 mL pelarut etanol. Dipanaskan dan diaduk dengan pengaduk magnet pelarut etanol dan guntingan plastic wrap dalam labu Erlenmeyer selama 2 jam. Setelah itu Plastik wrap tanpa perlakuan dan setelah perlakuan (dilakukan pemanasan) diuji dengan Interferometer FTIR Shimadzu 8400. Didapatkan spectra inframerah dari palstik wrap tanpa perlakuan dan setelah perlakuan dan bandingkan spectra keduanya. 2. Penggunaan Alat FTIR Shimadzu 8400
a. Persiapan Alat Sumber arus listrik dan alat FTIR dinyalakan, kemudian komputer dinyalakan dan ditunggu beberapa menit. b. Pengukuran Pada dekstop diklik gambar Short Cut program aplikasi FTIR 8400. Ditunggu beberapa saat sampai keluar “dialog box” dan diklik OK sehingga muncul menu pada layar, kemudian ke mudian diklik “FTIR 8400” pada menu. Setelah itu diklik “BKG Start” untuk memulai pengukuran dan ditunggu spektra pada layar sampai menghilang. Sampel siap ukur ditempatkan pada tempat sampel dari alat interferometer. interferometer. Diklik lagi “FTIR “FTIR 8400”
pada menu, menu,
kemudian diklik “BKG Start” untuk memulai pengukuran. Lalu diisi dialog box dengan identitas sampel dan di klik kl ik SAMPEL START . Ditunggu spektra yang diperoleh. Spektra yang diperoleh muncul pada layar diklik peak tabel pada menu CALC untuk memunculkan harga bilangan gelombang. Treshold dan Noise Level ditentukan untuk mengatur pemunculan harga bilangan gelombang. c. Mematikan Alat FTIR
13
Komputer dimatikan dengan cara mengklik mengklik start
Shut Downkemudian
alat FTIR serta sumber listriknya di matikan.
E. Hasil dan Analisis Data
Hasil Percobaan Spektrum IR untuk plastic wrap tanpa perlakuan
Dari hasil pengukuran, spektrum FTIR terhadap sampel sebelum dilakukan perendaman perendaman dengan alcohol (tanpa (t anpa perlakuan), perlakuan), terdapat minimal 9 puncak yang teridentifikasi oleh alat. Pada bilangan gelombang 2914,2; 2848,7; 2638,4; -1
1463,9; 1352,0; 1303,8; 1016,4; 719,4;408,9 cm . Namun secara umum, terdapat 3 peak yang menonjol. No
Frekuensi (cm-1)
Gugus fungsi
1
2194,2
C-H stretching
2
2848,7
C-H
3
2638,4
O-H (ikatan Hidrogen) Hidro gen)
4
1463,9
C-H strong
14
Peak yang nampak pada spektra infra merah untuk PVC disebabkan oleh streching C-H di daerah 2850-3000 cm-1, scissoring CH 2 di daerah 1450-1470cm-1. Peak ini merupakan peak untuk identifikasi alkana. Sedangkan 1 peak lagi didaerah -1
540-760 cm merupakan peak untuk ikatan C-Cl.
Spektrum IR untuk plastic wrap tanpa perlakuan
Setelah dilakukan perendaman dan pemanasan, spektrum yang nampak tidak mengalami perbedaan yang signifikan dengan spektrum sebelum perendaman dan pemanasan. pemanasan. Masih terdapat t erdapat peak di daerah 2850-3000cm 2850- 3000cm -1, 1450-1470cm-1, dan -1
daerah 540-760cm dengan intensitas yang hampir tidak terjadi perubahan. -1
No
Frekuensi (cm )
Gugus fungsi
1
2850-3000
C-H
2
1450-1470
C-H strong
3
540-760
C-X
15
Analisis Data Plastik wrap sering digunakan untuk membungkus makanan, buah-
buahan, dsb. Maka akan ada kontak langsung antara plastik wrap dengan makanan. Sehingga ada kemungkinan sebagian dari zat yang terkandung dalam plastik wrap akan tertinggal pada makanan, karena didalam makanan terdapat bahan-bahan organik (lemak, minyak,alkohol) yang dapat melarutkan polimer pada plastik wrap dengan pemanasan dan jika ini terjadi, maka besar kemungkinan untuk ikut terkonsumsi. Jika ada bagian dari polimer yang terdapat pada plastik wrap termakan akan berdampak buruk bagi kesehatan. Plastik wrap terbuat dari polimer, yaitu polivinilklorida (PVC). PVC merupakan polimer yang berasal dari vinilklorida sebagai monomernya. Vinilklorida merupakan molekul aktif infra merah, artinya molekul yang memiliki momen dipol asimteris. Sehingga molekul vinilklorida dapat dideteksi keberadaannya di dalam plastik wrap.
(Rumus molekul po livinilklorida) livinilklorida) Spektrum FTIR untuk PVC dapat diperkirakan, karena struktur dari PVC sudah diketahui. Pada PVC ada beberapa ikatan, yaitu C-C, C-H,C-H 2, C-Cl. Diperkirakan akan ada 3 peak yang paling tampak, yaitu pada ikatan C-H, C-H2 pada alkana dan juga ikatan C-Cl. Dalam palstik wrap juga biasanya terdapat di(2ethylhexyl) adipate sebagai plasticizer. Rumus molekulnya dalah :
Untuk mengidentifikasi peak yang muncul pada spektrum infra merah, dapat melihat tabil berikut:
16
Bond
Type
of
bond
Specific type
Absorption
of bond
peak −1
1470 cm alkyl
methylen
Appearance
strong
−1
medium to strong
−1
medium to strong
2850 cm 2925 cm
C-H 700 – 750 750
mono aromatic
−1
substituted benzene
−1
−1
cm
trifluromethyl
any
bromoalkanes
any
iodoalkanes
any
strong
1000 – 1100 1100
fluoroalkanes
chloroalkanes
690 – 710 710 cm
ordinary
C─X
cm
strong
1100 – 1200 1200 −1
cm
two strong, broad bands
540 – 760 760 −1
cm
500 – 600 600 −1
cm
500 cm−1
weak to medium
medium to strong medium to strong
(www.wikipedia.com) Adanya sebagian dari PVC yang terlarut dalam pelarut organik, dapat diketahui dari spektrum yang muncul antara sebelum pelarutan dan pemanasan dengan setelah pelarutan dan pemanasan. Jika ada PVC yang terlarut ketika pelarutan yang disertai pemanasan, spektrum setelah pelarutan akan menunjukkan perbedaan dengan spektrum sebelum pemanasan. Perbedaannya teletak di peak yang akan muncul. Peak yang akan muncul akan berkurang, atau bisa jadi hilang sama sekali. Akan tetapi pada sampel plastic wrap yang dianalisis pada percobaan kali ini, spectrum IR dari plastik wrap tanpa perlakuan dan dengan perlakuan tidak ada perubahan spectrum yang signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa plastik wrap yang dianalisi tidak mengandung zat aditif. Di bawah ini merupakan gabungan gabungan hasil spectrum IR plastik wrap tanpa perlakuan dan platik wrap dengan pemanasan.
17
F. Kesimpulan
Dari hasil hasil percobaan, dapat disimpulkan disimpulka n bahwa tidak ada zat aditif
yang
terdapat pada plastik wrap merk mer k Bagus® Klin Pak™ yang yang larut pada saat pemanasan.
G. Daftar Pustaka
Hendayana, Hendayana, Sumar. Su mar. (1994). Kimia Analitik Instrumen . Semarang: IKIP Semarang Press. Hermonicolet Hermonicolet Corporation. Corporation. (2007). Introduction to Fourier Transform Infrared Spectrometry.
Mudzakir, Mudzakir, Ahmad.dkk. (2008). Praktikum Kimia Anorganik (KI 425) . Bandung : Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI. Stuart, Barbara. (2004). Infrared Spectroscopy: Fundamentals and Applications. Tim Kimia Analitik Instrumen. (2009). Penuntun Praktikum Kimia Analitik Instrumen (KI-431). Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI
[http://id.wikipedia.org/wiki/Spektroskopi_inframerah] [http://id.wikipedia.org/wiki/Spektrofotometer_Inframerah_ [http://id.wikipedia.org/wi ki/Spektrofotometer_Inframerah_Transformasi_F Transformasi_Fourier ourier
18
LAMPIRAN 1. Tabel Pengamatan
Cara kerja
Pengamatan Pengamatan
Sampel Plastik -
Digunting dengan
ukuran 3 x 2 cm -
berwarna bening.
Dibuat dua buah guntingan
Dibuat 2 guntingan
Guntingan 1 (tanpa perlakuan)
Guntingan 2
Guntingan 1
perlakuan
dalam labu
pemanasan)
10 ml pelarut etanol
alat FTIR
Guntingan 2 (dengan
- Ditempatkan Erlenmeyer, berisi
- Diukur dengan
Sampel plastic wrap :
Etanol : larutan tak berwarna
-dipanaskan dan diaduk dengan
Setelah
dipanaskan
pengaduk magnet
plastic wrap sedikit
selama 2 jam
mengkerut.
-diukur dengan alat FTIR
Spektra
Spektra
inframerah
inframerah
Dibandingkan keduanya
19
2. Prosedur pengoperasian alat FTIR
a. Menghidupkan alat FTIR -
Nyalakan sumber listrik
-
Nyalakan interferometer
-
Nyalakan computer
b. Analisis sampel dengan FTIR -
Klik shortcut di desktop
-
Klik menu “instrument” klik FTIR 8400 FTIR 8400
-
Untuk spectrum background isi file name
-
Klik background start dan tunggu 30 detik
-
Tempatkan cuplikan pada tempat sampel
-
Untuk spectrum sampel klik file name, kemudian klik start sampel. Tunggu 30 detik.
-
Klik zero baseline
-
Klik abstrak
-
Untuk memunculkan angka klik peak table, OK.
-
Save file, save as pdf.
-
Print spectrum
c. Mematikan alat -
Matikan computer
-
Matikan interferometer
-
Matikan sumber listrik
20
3. Data Pengamatan
Spektrum Sampel plastic wrap tanpa perlakuan
Hasil analisis dan interpretasi data spectrum IR sampel plastic wrap (tanpa perlakuan) No
Frekuensi (cm-1)
Gugus fungsi
1
2194,2
C-H stretching
2
2848,7
C-H
3
2638,4
O-H (ikatan Hidrogen) Hidro gen)
4
1463,9
C-H strong
21
Spektrum sampel plastic wrap dengan perlakuan perlakuan
Hasil analisis dan interpretasi data spectrum IR sampel plastic wrap (tanpa perlakuan) No
Frekuensi (cm-1)
Gugus fungsi
1
2850-3000
C-H
2
1450-1470
C-H strong
3
540-760
C-X
22
4. Dokumentasi Foto Praktikum
Sampel dan peralatan praktikum prakt ikum
Set alat pada saat pemanasan sampel plastic wrap
Wadah Sampel
FTIR Shimadzu 8400
Komputer yang dihubungkan dengan
Plastik wrap setelah pemansan
alat FTIR
23
24