BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang Presentasi adalah salah satu cara untuk menunjukkan dan menjelaskan isi
dari sebuah topik pembahasan kepada audiens. Di zaman ini kemampuan presentasi sangat dibutuhkan oleh setiap orang terutama mahasiswa, dalam rangka berkomunikasi dengan mahasiswa lain, pengajar, maupun masyarakat bukan hanya untuk menunjukkan kemampuan dalam menyajikan suatu bahan tetapi juga untuk menyorot kedalaman pengetahuan. Tujuan dari presentasi bermacam-macam, misalnya untuk membujuk (biasanya dibawakan oleh wiraniaga), untuk memberi informasi (biasanya oleh seorang pakar), atau untuk meyakinkan (biasanya dibawakan oleh seseorang yang ingin membantah pendapat tertentu).Sementara salah satu jenis presentasi yang sering digunakan oleh kalangan mahasiswa dalam kegiatan akademik adalah presentasi ilmiah. Presentasi ilmiah sendiri tidak terlalu jauh berbeda secara struktur dari presentasi bisnis, kerja, dan sejenisnya. Perbedaan utama hanyalah dari segi konten dan isi karena dalam presentasi ilmiah yang disampaikan biasanya adalah berupa laporan laboratorium, laporan pembelajaran, atau hasil penelitian yang telah diakui kebenarannya sehingga layak untuk disampaikan kepada publik. Sementara kesamaannya dengan presentasi umum adalah sama-sama menyampaikan suatu informasi atau materi di depan penonton banyak. Sebagai mahasiswa fakultas kedokteran universitas Mulawarman yang menggunakan sistem PBL (Problem Based Learning) kami dituntut untuk menyampaikan laporan ilmiah dalam bentuk presentasi ilmiah tiap minggunya.
1
Maka dari itu, menjadi suatu keharusan bagi kami untuk mengerti bagaimana cara membuat dan menyampaikan presentasi ilmiah yang baik berdasarkan hasil dari diskusi kelompok yang bersumber dari materi-,materi yang bersifat ilmiah. Hal yang berbau ilmiah saja sudah cukup menjadi masalah karena mengandung bahasa yang sulit dan pengetahuan yang tidak mudah dipahami oleh semua mahasiswa, belum lagi jika ditambah dengan mempresentasikan laporan ilmiah tersebut. Seorang presentator harus bisa memahami dengan baik materi dari presentasi ilmiah yang akan disampaikan sehingga audiens dapat menerima materi tersebut dengan baik. Di samping pemahaman, terdapat beberapa kiat-kiat dan etika untuk dapat menyampaikan presentasi ilmiah dengan baik yang ternyata masih belum dimiliki oleh seluruh mahasiswa Kedokteran Universitas Angkatan 2010 sehingga tidak semua presentasi ilmiah yang diselenggarakan dalam pleno dapat berjalan dengan baik. Disamping kiat-kiat presentasi ilmiah yang baik, cara lain untuk mencapai presentasi ilmiah yang efektif dapat dicapai dengan melakukan persiapan presentasi yang matang dengan bantuan dari berbagai macam media. Dan persiapan presentasi itulah yang menjadi kekuatan tersendiri bagi presentator agar dapat menciptakan presentasi ilmiah yang menarik dan efektif. Efektif disini memiliki arti presentasi tersebut tidak hanya dapat dimengerti oleh presentator namun oleh audience pula. Sementara untuk hal persiapan presentasi yang baik belum di kuasai oleh sebagian besar mahasiswa kedokteran unmul angkatan 2010. Dari permasalahan di atas penulis berinisiatif untuk mengangkat makalah mengenai “Presentasi Ilmiah yang Efektif di Kalangan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman Angkatan 2010” untuk dapat mengulas secara utuh mengenai presentasi ilmiah yang baik. Kami harap penulisan makalah ini akan sangat berguna dalam pembuatan presentasi mahasiswa ke depannya.
2
1.2
Rumusan Masalah 1. Apakah makna dari presentasi ilmiah? 2. Bagaimana kiat-kiat presentasi ilmiah yang efektif? 3. Bagaimana
langkah-langkah
membuat
presentasi
ilmiah
dengan
multimedia? 4. Bagaimana etika dalam melakukan presentasi ilmiah yang baik dan benar?
1.3
Manfaat penulisan Manfaat dari penulisan makalah ini adalah : 1. Sebagai referensi untuk pembaca dan masyarakat terutama bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman. 2. Sebagai bahan untuk menyampaikan aspirasi penulis terkait mengenai masalah tersebut.
1.4
Tujuan penulisan Penulisan makalah ini bertujuan : 1. Untuk
meningkatkan
minat
dan
kemampuan
mahasiswa
dalam
mempresentasikan makalah atau materi laporan yang bersifat ilmiah dengan baik dan benar. 2. Untuk menambah pengetahuan mahasiswa tentang bagaimana cara presentasi ilmiah yang baik dan benar
3
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Presentasi Ilmiah Presentasi (presentation) sering dipahami sebagai suatu kegiatan menyampaikan informasi mengenai suatu hal, baik gagasan ataupun objek, di hadapan orang banyak. Karena itu, presentasi sering diartikan juga sebagai berbicara di hadapan publik (public speaking). Morrisey & Sechrest mendeskripsikan bahwa presentasi melibatkan penyiapan dan penyampaian suatu pokok bahasan kritis dalam bentuk yang logis dan ringkas, sehingga menghasilkan komunikasi yang efektif. Berdasarkan uraian tadi dapat didefinisikan presentasi sebagai kegiatan berbicara di hadapan publik untuk mengkomunikasikan secara efektif suatu pokok bahasan yang merupakan informasi mengenai suatu gagasan atau objek.(Gafura, 2009). Presentasi ilmiah yang efektif dapat digambarkan apabila terjalin komunikasi dua arah antara presentator dan si penerima informasi , dalam arti informasi yang disampaikan oleh presentator dapat dimengerti oleh audience.
Gambar 1. Proses presentasi ilmiah yang efektif
4
Sementara presentasi ilmiah merupakan kegiatan yang lazim dilakukan dalam dunia ilmiah seperti dunia pendidikan kedokteran. Kegiatan itu berfungsi
untuk
menyebarkan
informasi
ilmiah
dan
meningkatkan
intelektualitas dari mahasiswa, Karena mahasiswa merupakan intelektual yang berkewajiban menyebarkan ilmu yang dimilikinya. Kemahiran mahasiswa kedokteran untuk dapat melakukan presentasi ilmiah merupakan suatu kebutuhan, salah satunya bagi mahasiswa kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman yang memiliki tugas presentasi pleno setiap minggunya.
2.2
Kiat-Kiat Presentasi Ilmiah yang Efektif Presentasi ilmiah dalam pleno bukanlah hal yang baru bagi mahasiswa Kedokteran
Universitas Mulawarman angkatan 2010, namun
dalam
aplikasinya ternyata belum banyak dijumpai presentasi ilmiah yang efektif dalam presentasi kesehariannya. Berikut terdapat beberapa perbedaan antara presentasi yang efektif dan yang tidak efektif.
Presentasi yang efektif yaitu: -
Energi dan penuh semangat
-
Kontak mata dengan audiens
-
Berbicara dengan jelas dan cukup keras
-
Sesekali bergerak saat berbicara
-
Menggunakan anekdot dan humor yang sesuai
-
Mengenakan pakaian yang serasi
-
Argumen-argumen terstruktur dengan baik
-
Slide dapat dibaca
-
Tipe slide bervariasi
-
Tidak lebih dari 1 slide per menit
-
Variasi teknologi lain, misalnya video
-
Selesai tepat waktu dan sediakan waktu untuk Tanya jawab.
5
Presentasi yang tidak efektif yaitu: -
Tujuan tidak jelas
-
Postur tubuh kurang baik, tidak ada kontak mata, dan berbicara dengan suara yang monoton
-
Pengulangan yang tidak perlu (dalam presentasi atau dari pembicara sebelumnya)
-
Kurang persiapan
-
Terlalu rumit/sederhana bagi audiens
-
Terlalu banyak slide
-
Slide tidak dapat dibaca
-
Penggunaan efek-efek teknis Power Point yang berlebihan
-
Penggunaan warna yang buruk pada slide
-
Pengunaan peralatan teknis yang keliru
-
Melebihi waktu yang dialokasikan untuk presentasi anda. Dari poin-poin di atas dapat dilihat tolak ukur bagaimana suatu presentasi
dapat dinilai efektif atau tidak efektif, dan agar dapat mencapai presentasi yang efektif perlu mengetahui pendalaman materi yang dimiliki oleh presentator.Hal ini menjadi salah satu kiat dalam menggalang keberhasilan dalam berpresentasi ilmiah. Suatu presentasi dibagi menjadi tiga bagian komponen dengan masing-masing kumpulan pertanyaan yang harus presentator tanyakan pada dirinya sendiri saat sebelum presentasi , ketiga bagian presentasi tersebut adalah sebagai berikut : 1. Pendahuluan
Bagaimana cara Anda membina hubungan dengan audiens?
Bagaimana cara Anda menangkap perhatian audiens? Akankah Anda menggunakan kutipan, gambar, fakta atau kisah?
6
Apa
maksud
presentasi
Anda
dan
bagaimana
anda
akan
menyatakannya dengan jelas di awal pembicaraan sehingga audiens tahu apa yang akan disampaikan pada mereka? 2. Isi presentasi
Apakah urutan logis untuk topik yang ingin Anda cakup dan dapatkah Anda membuat alur atau cerita untuk membantu audiens memahami arah presentasi anda?
Apa 3-5 butir kunci yang ingin Anda sampaikan dan bagaimana cara Anda menggunakan data atau ilustrasi untuk menyampaikan butir-butir tersebut pada audiens?
Bagaimana cara Anda meringkas butir-butir Anda, dan kemudian beralih ke bagian berikutnya dari presentasi Anda?
3. Ringkasan
Ringkas semua butir kunci.
Ilhami audiens untuk menggunakan informasi yang Anda sampaikan.
Selain pendalaman materi presentasi ilmiah, terdapat kiat-kiat lain untuk mencapai presentasi yang sukses. Kiat yang pertama yang harus dimiliki oleh presentator adalah melakukan persiapan secara matang agar presentasi berhasil baik atau sukses dengan menganalisis dimana kita menjadi pembicara,siapakah hadirin/audien yang akan menyimak presentasi kita, lokasi tempat berlangsung acara apakah di gedung yang luas atau hanya di ruang kelas yang relatif kecil. Dengan mengetahui tentang keadaan lokasi yang akan digunakan untuk presentasi, memudahkan presentator untuk memilih media alat bantu presentasi yang akan digunakan seperti mekrofon misalnya. Kiat kedua dalam membuat presentasi ilmiah yang efektif adalah menentukan tujuan presentasi dan kiat yang ketiga adalah menyusun isi
7
presentasi, hal-hal yang perlu dilakukan dalam menyusun isi adalah sebagai berikut :
Mengumpulkan
bahan:
pengalaman
sendiri/orang
lain,
buku,
jurnal,database elektronik dll.
Menyeleksi bahan: bahan utama, bahan sampingan dan bahan tambahan.
Memberikan struktur pada presentasi, struktur yang baik dan jelas akan: - Menarik perhatian - Membantu pemahaman - Membuat pesan anda lebih mengesankan
Dan kiat terakhir untuk dapat menyampaikan presentasi ilmiah secara efektif adalah membagi presentasi menjadi tiga bagian utama yakni:
Pengantar
Bagian utama
Kesimpulan Untuk kiat terakhir, sudah banyak diterapkan di presentasi pleno mahasiswa
kadokteran UNMUL angakatan 2010, dengan bagian pengantar berupa penjelasan mengenai Learning Objective yang akan disampaikan atau bahkan strukturisasi bagan yang akan disampaikan, dilanjutkan dengan pebahasan materi ilmiah, dan ditutup dengan kesimpulan.
8
2.3
Langkah Presentasi Ilmiah dengan Multimedia Dalam era teknologi informasi seperti sekarang ini, hampir semua presentasi ilmiah sudah menggunakan bantuan multimedia, karena banyaknya keunggulan yang didapat dengan presentasi menggunakan multimedia ini tak terkecuali untuk Fakultas Kedokteran UNMUL. Presentasi pleno yang biasa dilakukan oleh mahasiswa kedokteran di universitas ini sudah biasa menggunakan fasilitas multimedia, namun dalam penggunaannya masih belum optimal . Optimal di sini memiliki arti mahasiswa hanya menggunakan multimedia tanpa mengetahui langkah mengolah media tersebut menjadi tepat guna sesuai dengan keuntungan dan kerugiannya. Keunggulan-keunggulan dari presentasi ilmiah dengan menggunakan multimedia ini, antara lain yaitu:
Presentasi akan menjadi lebih menarik karena penyaji dapat membuat manuver dalam memvariasi teknik penyajian bahan, termasuk melalui animasi.
Dapat membantu pemahaman, karena bahan presensi dibuat secara ringkas sehingga membantu peserta menangkap esensi bahan yang dibahas
Membantu ingatan peserta, karena presentasinya yang dibaut lebih ringkas dan lebih menarik
Penyaji dapat memberikan penekanan pada butir permasalahan yang dikehendaki secara menarik
Penyaji dapat menghemat waktu, karena dapat mengoreksi bahan ketika sewaktu-waktu diperlukan.
Memberi kesenangan kepada pesertanya, dan juga peserta dapat langsung meminta copy file presentasi dari penyaji. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam presentasi ilmiah dengan
menggunakan multimedia, antara lain yaitu:
9
Memastikan bahwa penyampaian dengan multimedia ini mampu memperkuat pesan utama yang ingin disampaikan
Pencocokan alat bantu (multimedia) dengan peralatan yang tersedia pada tempat presentasi
Persiapan dilakukan dengan tepat dan cermat
Pemakaian multimedia atau alat bantu presentasi tidak terlalu banyak, agar tidak terlalu memakan banyak waktu
Penggunaan alat tidak terlalu rumit, dan pastikan bahwa penyaji sudah dapat menggunakan alat tersebut dengan baik
Penyaji dapat melakukan pemakaian dengan terampil.
Agar manfaat multimedia dapat dinikmati dengan baik oleh peserta presentasi, maka presentasi multimedia ini perlu disiapkan dengan baik. Presentasi multimedia yangs sering digunakan adalah presentasi dengan menggunakan slide atau power point pada komputer. Dalam menyiapkan presentasi multimedia dengan slide / power point ini, langkah-langkah yang dapat ditempuh adalah sebagai berikut:
Tentukan butir-butir terpenting bahan yang akan dibahas. Penyebutan butir hendaknya tidak boleh terlalu singkat, tetapi juga tidak boleh terlalu elaboratif karena elaborasi akan dilakukan secara lisan oleh penyaji.
Atur butri-butir tersebut agar alur penyajian menjadi runtut dan runut (koheren dan kohesif).
Kerangka pikir sebaiknya perlu disajikan dalam diagram atau bagan alir untuk menunjukkan alur penalarannya.
Tuliskan ringkasan pembahasaanya dalam bingkai power point dengan ukuran huruf atau gambar yang memadai. Jangan memenuhinya dengan terlalu banyak kata. Slide yang baik berisi tidak lebih dari 25 kata.
Pilih rancangan / background slide yang cocok dan sesuai. Diusahakan memilih rancangan yang menarik, namun tidak mendominasi butir bahasan atau isi presentasi itu sendiri.
10
Sebelum melakukan presentasi, lakukan uji coba tayang prsentasi tersebut. Untuk memastikan bahwa semua slide sudah dibuat dengan benar dan bahan yang disajikan dalam slide dapat terbaca oleh peserta dalam ruangan yang tersedia.
Jika perlu, cetak (print) bahan dalam slide tersebut untuk digunakan sebagai pegangan dalam penyajian presentasi. Berbagai macam alat bantu presentasi seperti whiteboard dan flipchart,
poster/flipchart yang telah dipersiapkan, overhead proyektor, slide proyektor, videotape dan film, multimedia, handout dan model. Dalam menggunakan alat bantu slide, beberapa hal yang harus diperhatikan adalah:
Jangan menggunakan terlalu banyak: 8-10 buah sudah cukup, lebih dari itu membingungkan
Gunakan banyak bahan yang berupa grafik: gambar, grafik, diagram, peta dll.
Jangan menjejalinya dengan terlalu banyak kata: 20-25 kata pada setiap slide
Gambar 2. Contoh tampilan slide yang tidak efektif
11
Gambar 3. Contoh tampilan slide yang menarik dan efektif
Dari Gambar 2 dan Gambar 3 dapat dilihat perbedaan antara tampilan slide yang menarik untuk presentasi ilmiah dan slide kurang menarik untuk ditampilkan. Selain slide, multimedia lain yang dapat digunakan sebagai media presentasi ilmiah lainnya adalah video. Dalam aplikasinya penggunaan video dalam presentasi pleno oleh mahasiawa kedokteran UNMUL masih jarang digunakan. Padahal video memiliki beberapa keuntungan yang dapat membuat presentasi memiliki nilai lebih, keuntungan tersebut yakni:
Dapat mendemonstrasikan berbagai proses dan kejadian
Dapat menjadi sangat mengesankan
Dapat menambah sentuhan profesional Disamping keunggulannya, terdapat pula kekurangan dari penggunaan alat
bantu video, yakni:
Dapat mengambil alih presentasi
Memerlukan ruangan yang harus digelapkan
Peralatan dapat menjadi tidak berfungsi Kemungkinan penggunaan film dan video yang paling efektif adalah untuk
menayangkan berbagai video-klip pendek yang khusus dibuat untuk
12
memperkuat pesan dari pembawa presentasi. Multimedia yang bisa dipakai sebagai alat bantu presentasi antara lain: -
kamera digital
-
komputer
-
full multimedia
-
keypad atau keyboard mini interaktif
Keuntungan dari penggunaan multimedia adalah
sangat mengesankan
kemampuannya nyaris tak terbatas: teks, grafik, suara (yang terkombinasi
atau terpisah), gambar diam maupun dengan gambar bergerak
input atau masukan langsung dari berbagai sumber, termasuk dari jaringan
komputer lain dan internet
fleksibel dan dapat menerima masukan selama presentasi berlangsung
Kerugian multimedia:
terletak diantara pembawa presentasi dan hadirin
memerlukan ruangan yang perlu digelapkan
terlalu menonjol, terutama untuk hadirin yang sedikit jumlahnya
harganya terlalu mahal
persiapan dan penggunaannya sangat rumit
cenderung mudah ketinggalan zaman Handout atau selebaran yang dibagikan kepada hadirin berisi ringkasan
butir-butir utama presentasi dapat membantu pemahaman maupun ingatan. Kecuali keadaan-keadaan khusus, handout harus selalu dibagikan pada akhir presentasi. Di dalam melakukan presentasi, kita dapat mempertimbangkan untuk menggunakan catatan-catatan yang dapat membantu kita mengingat secara terstruktur apa yang harus kita sampaikan. Beberapa bentuk catatan yang sering dipakai:
13
Alat bantu visual sebagai catatan
Naskah yang seluruhnya ditulis kata demi kata:pidato tertulis, kita akan
direkam, menggunakan autocue,menulis naskah tapi tidak untuk dibawa
Lembaran kertas atau kartu pengingat
2.4
Etika dalam Presentasi Ilmiah Presentasi ilmiah akan lebih tinggi peluang keberhasilannya bila penyaji mematuhi tata cara presentasi yang benar. Selain tata cara yang benar, presentator perlu memperhatikan etika yang baik. Etika berkaitan dengan prinsip dan keyakinan mengenai mana yang baik dan tidak baik serta mana yang benar dan mana yang salah. Etika dalam presentasi diantaranya:
Menjaga perilaku agar tidak merugikan orang lain. Kerugian mencakup hak atau kesempatan, kehilangan muka, dan tersinggung perasaannya. Hak dalam forum ilmiah meliputi hak berbicara, hak membela dan mempertahankan pendapatnya, serta hak untuk mendapatkan pengakuan. Kehilangan muka dapat terjadi apabila aib atau kekurangan diungkapkan secara vulgar. Sementara itu, apabila seseorang telah melakukan sesuatu yang sangat berharga, ia mempunyai hak untuk mendapatkan pengakuan.
Jujur. Segala hal menyangkut informasi yang dsajikan. Jika menyajikan data, penyaji harus secara jujur menyebutkan apakah data itu hasil penelitiannya ataukah diambil dari sumber lain. Jika diambil dari sumber lain, harus disebutkan secara lengkap sesuai dengan kelaziman dunia ilmiah.
Menyajikan bahan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Selain etika yang harus dijaga oleh penyaji, ada juga etika yang harus
dijaga oleh peserta agar jalannya forum ilmiah sesuai dengan yang semestinya. Etika tersebut diantaranya:
Pertama, setiap peserta harus jujur pada diri sendiri. Artinya, dia akan bertanya jika memang tidak tahu, akan mencari klarifikasi apabila masih
14
bingung atau belum yakin, akan mengecek apakah pemahamannya sudah benar ataukah belum, dsb.
Setiap peserta wajib menghargai pendapat/gagasan orang lain dan hal ini mensyaratkan bahwa dia wajib menyimak apabila ada orang yang berbicara (atau bertanya). Misalnya, ketika orang lain telah mengusulkan gagasan, dia tidak akan berbicara seolah-olah dialah pengusul pertama gagasan tersebut. Ketika pertanyaan telah diajukan oleh peserta lain, dia tidak akan mengulangi pertanyaan itu. Ketika peserta lain telah menyatakan sesuatu dan dia menyetujuinya, dia dapat mengungkapkan dukungannya.
Menyimak jawaban dari penyaji. Akan lebih bagus jika penanya menunjukkan apresiasi positif terhadap jawaban yang telah diberikan. Apabila dengan terpaksa penanya meninggalkan ruangan sebelum jawaban diberikan, dia wajib meminta maaf dan meminta izin untuk meninggalkan ruangan. Jalannya forum ilmiah banyak ditentukan oleh moderator sebagai
pemandu. Etika yang harus dijaganya adalah:
Presentator
harus
adil.
Artinya,
semua
peserta
sedapat-dapatnya
memperoleh kesempatan yang relatif sama dalam berpartisipasi aktif selama forum berlangsung. Keseimbangan tempat duduk peserta dan kesetaraan gender harus benar-benar dijaga. Demikian juga keseimbangan dalam hal waktu atau jumlah pertanyaan yang boleh diajukan oleh peserta.
Menaati jadwal yang telah dibuat. Pertama, moderator seyogianya tidak terlalu banyak mengambil waktu untuk berkomentar yang tidak fungsional. Kedua, moderator harus mengatur waktu yang digunakan oleh semua pihak, baik penyaji maupun peserta.
15
Etika notulen:
Mencatat dengan rapi dan teliti semua hal yang terungkap dalam forum
Meringkas hasil catatan dan disebarkan kepada forum
Etika yang seharusnya dilakukan oleh tekhnisi atau operator dalam presentasi :
Memastikan bahwa peralatan teknologi bekerja dengan baik.
Mengontrol peralatan selama presentasi. 2.4.1 Tujuh Hal yang Mempengaruhi Kesuksesan dalam Presentasi Ilmiah Sebelum memulai presentasi, bahkan saat memasuki bagian depan ruangan, tampakkan sikap percaya diri, antusiasme dan kesungguhan sepenuhnya. Tariklah nafas panjang, keluarkanlah segenap pengetahuan, keterampilan dan keyakinan yang menjadi dasar kepercayaan diri anda. Tersenyumlah, dan biarkan tubuh anda mengekspresikan kondisi batiniah anda yang demikian. Keharmonisan antara kondisi batiniah dan fisiologi lahiriah anda sangat berpengaruh. Pendengar akan menangkap ketakutan dan kgelisahan kecil yang remeh dengan jalan mengamati sikap tubuh anda. Sebaliknya, mereka dapat mendeteksi kepercayaan diri, keyakinan dan kredibilitas semata-mata dari cara anda berdiri dan bergerak. Ada tujuh faktor yang dapat memberikan kesuksesan pada kita selama presentasi:
Awal
Suasana hati
Suara
Tubuh
Alat bantu
Pengaturan/kedisiplinan waktu
16
Kesimpulan
Berikut penjabaran dari faktor yang menentukan kesuksesan dalam presentasi :
Awal
Seperti berbagai kegiatan lainnya, lebih dari separuh pertempuran dimulai dari awal yang baik. -
Jangan mengawalinya dengan minta maaf. Kata- kata pembuka yang disampaikan seharusnya mengandung makna:” dengarkan saya. Saya punya sesuatau yang menarik dan penting untuk anda.”
-
Memperkenalkan diri sendiri
Suasana hati
Sementara presentasi terus berjalan, kita harus selalu melakukan kontak dengan hadirin dan memeliharanya termasuk membentuk, memahami, serta merespon suasana hati mereka. Ekspresi wajah, saling tukar pandang, gerakan menyeret kaki, sebentar-sebentar melihat arloji, gemerisik kertas, sering menggeser duduknya dan lain-lain dapat mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi. Suasana hati yang diinginkan tentunya bergantung pada tujuan kita sendiri, namun ada beberapa faktor yang penting artinya untuk presentasi: -
Profesionalisme
-
Derajat formalitas yang tepat
-
Antusiasme yang terkendali
-
Menarik, menjalankan dan mendorong
-
Penggunaan humor yang baik.
-
Salah satu faktor yang harus kita hindari saat menjadi pembicara dalah sifat arogansi. Hal ini akan membuat orang sangat tidak tertarik dengan kita. Jika kita menghormati mereka meskipun mereka datang dalam rangka untuk belajar, maka mereka akan bertambah menghormati kita.
17
Suara
Suara adalah senjata utama seorang pembicara, meskipun bukan satusatunya. -
Suara harus dapat didengar
-
Menekankan pada perhatian dan maksud
-
Langkah/kecepatan berbicara
-
Nada
-
Volume
Tubuh Tubuh ternyata dapat membantu maupun mengganggu presentasi kita.
Hal-hal yang harus diperhatikan terkait tubuh saat presentasi: -
Posisi tubuh berdiri dan kita harus: Dapat dilihat oleh seluruh hadirin Nyaman untuk catatan kita Nyaman untuk mengendalikan alat bantu kita Nyaman untuk mikrofon
-
Apa yang harus dilakukan dengan kedua tangan kita. Bila ada podium, maka tangan dapat diletakkan diatasnya. Bila
sedang berdiri, tempat yang paling pas untuk kedua tangan kita adalah membuatnya santai di samping tubuh, kecuali kedua tangan sedang digunakan untuk mengoperasikan alat bantu visual, atau untuk memegang buku catatan, atau untuk membuat gerak isyarat. Kita harus menghindari memasukkan kedua tangan kita ke dalam saku celana maupun saku jaket, atau menggenggamkan kedua tangan kita, baik di depan maupun di belakang tubuh. -
Kontak mata Kontak mata dengan masing-masing hadirin sangat vital artinya. Kontak mata memiliki beberapa fungsi:
18
Memperoleh dan mempertahankan perhatian Menciptakan hubungan antara pembicara dan hadirin Memberikan umpan balik -
Kebiasaan Kita tidak harus berdiri tegak sempurna, tanpa bergerak sama sekali sehingga tampak tidak manusiawi. Meskipun demikian, kebiasaan yang berulang-ulang
atau
secara
jelas
menunjukkan
ketegangan
dapat
mengganggu hadirin. Kebiasaan yang harus dihindari: Menggoyangkan tubuh ke samping atau ke belakang dan ke muka Memain-mainkan spidol, alat tulis, tongkat penunjuk dan kaca mata. Memasukkan kedua tangan ke dalam saku Mengulang-ulang gerak isyarat yang tidak ada artinya Berjalan ke sana kemari -
Gerak isyarat Sebagian orang memang ada yang melakukan gerak istarat secara alami. Apabila memiliki ketrampilan ini kita justru harus menggunakannya. Akan tetapi, apabila kita tidak memilikinya atau tidak merasa pasti, yang paling bijaksana adalah membatasi gerak isayarat sampai kita mampu mengembangkan pengalaman maupun rasa percaya diri kita. Kelemahan atau gerak isyarat yang berulang-ulang dapat mengganggu hadirin.
Alat bantu Alat bantu yang digunakan dengan baik dapat membangun suatu
presentasi. Hanya saja, alat bantu yang sama jika digunakan dengan buruk justru merusak segalanya. Ketika menggunakan alat bantu, hindari:
19
-
Menghalangi flipchart atau layar untuk menayangkan gambar dari proyektor
-
Berbicara terlebih dahulu dan kemudian menulis yang telah anda katakan
-
Berbicara ke layar atau ke papan tulis
-
Berbicara sementara selebaran sedang diedarkan
-
menunjukkan satu hal dan berbicara tentang suatu yang lain
-
membiarkan ohp tetap berjalan selama jangka waktu cukup lama.
Pengaturan/kedisiplinan waktu Perasaan
bahwa
seorang
pembicara
secara
tidak
sadar
menyampaikan presentasinya dengan waktu yang sangat cepat akan mematikan perhatian hadirin. Sebailknya, seorang pembicara yang menjelaskan bahwa dia memang ingin menepati waktu yang diberikan justru akan menimbulkan rasa percaya diri.
Kesimpulan Bagian akhir presentasi memiliki arti penting yang kedua setelah
bagian
awalnya.Ketika
presentasi
selesai
dan
hadirin
mengajukan
pertanyaan-pertanyaan, maka hal yang perlu diperhatikan: -
Dengarkanlah dengan cermat –sampai akhir
-
Jika perlu, ulangi dengan kata-kata sendiri
-
Pastikanlah mengapa pertanyaan itu diajukan
-
Berhati-hatilah dengan berbagai asumsi
-
Pisahkanlah tiap bagiannya
-
Tetaplah berkepala dingin
-
Jangan sekali-kali menghina maupun merendahkan penanya
-
Jangan merasa bahwa anda harus menjawab
-
Jangan menjawab pertanyaan terlalu panjang atau terlalu pendek.
20
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan Kemampuan untuk menyajikan presentasi adalah suatu kebutuhan bagi
seorang mahasiswa. Kunci kesuksesan utama presentasi adalah menguasai materi presentasi dan mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan presentasi dengan matang, terutama untuk persiapan media. Kesiapan mental tidak akan berarti jika presentasi tidak dapat ditampilkan pada saatnya. Melatih kemampuan penunjang presentasi lainnya akan sangat bermanfaat bagi perkembangan berkomunikasi. Beberapa hal yang perlu dilatih terkait kemampuan menyajikan materi adalah suasana hati, suara, gerakan tubuh, serta kedisiplinan waktu. Jika seorang presentor dapat menguasai aspek-aspek di atas maka presentasi tersebut dapat dikatakan berhasil dan tepat sasaran. Hal itu akan menjadi lebih baik lagi jika dalam menyampaikan materi seorang presentor dapat menjangkau pemahaman seluruh audiens dan membuat presentasi sedemikian menariknya dengan tips-tips yang telah dipaparkan di dalam makalah ini, serta mampu menciptakan suasana diskusi yang interaktif dari akhir presentasi sebagai tanda pemahaman yang baik oleh audiens. Untuk memiliki kemampuan presentasi yang baik memang tidak mudah, tapi dengan latihan-latihan yang dianjurkan penampilan akan menjadi lebih baik. Jangan menyerah jika kita masih belum dapat menguasai satu aspek dalam presentasi karena dengan melatih komunikasi dengan orang banyak hal ini akan menjadi pemicu bagi perkembangan kita sebagai mahasiswa
21
3.2
Saran 1. Mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan kemampuan presentasi mereka dengan menerapkan kiat-kiat presentasi dalam makalah ini dengan baik. 2. Mahasiswa dapat berperan aktif dalam presentasi ilmiah baik di lingkungan kampus maupun lingkungan luar. 3. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman angkatan 2010 dapat meningkatkan kemampuan presentasi mereka untuk dapat tampil baik dalam pleno.
22
Daftar Pustaka
Dikutip dari boeditomo.blogspot.com/2008/11/materi-presentasi-ilmiahdan-berpidato.html pada tanggal 20 februari 2011 pukul 10.00 WITA. Dikutip
dari
slide
ilmiah;
Suci
Sundusiah,
M.Pd
dan
Rika
Widawati,S.S.,M.Pd Dikutip dari www.scribd.com/19743920/Presentasi-ilmiah pada tanggal 20 februari 2011 pukul 10.00 WITA. Handout Presentasi; dr. Siti Khotimah, M.Kes
23