LAPORAN PRAKTIKUM ENERGI TERBARUKAN (TPT 2109) ACARA KE IV PENGENALAN KINCIR ANGIN
DISUSUN OLEH : Nama
: TUNJUNG BAYU HERNAWAN
Nim
: 2010/300816/TP/0988 2010/300816/TP/09883 3
Gol
: Rabu
Co. Ass
: Arif Sugianto
LAB. ENERGI DAN MESIN PERTANIAN JURUSAN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2012
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Energi yang berada di bumi ini tidak dapat dihancurkan ataupun dilenyapkan tetapi suatu energi hanya dapat di ubah dalam bentuk yang lain atau biasa disebut di konversi misalnya seperti energi gerak diubah menjadi energi listrik. Makhluk hidup membutuhkan energi untuk dapat melanjutkan hidup di dunia. Dengan energi, semua makhluk hidup dapat melaksanakan semua kegiatannya seperti bergerak, bernafas dan lain-lain. Di bumi ini terdapat berbagai macam bentuk energi. Salah satunya adalah energi yang berasal dari minyak fosil yang ada di dalam perut bumi. Namun energi fosil tidak dapat diperbaharui dalam waktu cepat. Sedangkan sumber energi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat saat ini berasal dari minyak fosil. Apabila tidak diantisipasi sejak dini, maka kemungkinan besar akan terjadi krisis energi yang akan melanda kehidupan. Padahal energi sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup. Oleh dikarena itu, diperlukan suatu pengubahan energi-energi yang ada menjadi energi yang dibutuhkan seperti energi listrik atau energi panas. Salah satu bentuk pengubahan energi ini seperti pemanfaatan energi angin menjadi sumber energi listrik yang menjadi lebih bermanfaat. Karena masih banyak energi angin yang belum termanfaatkan secara maksimal. Oleh karena itu diperlukan adanya konversi energi angin menjadi energi istrik yang dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Oleh karena itu sangat penting melakukan praktikum tentang pengenalan kincir angin ini. Karena kincir angin merupakan salah satu alat pengkonversi pengkonversi energi.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut
1. Mengetahui bagian-bagian dari kincir angin beserta fungsinya masingmasing. 2. Mengetahui kinerja dari kincir angin sebagai salah satu alat konversi enegi.
C. Manfaat
Manfaat yang diperoleh diperoleh praktikan setelah melakukan melakukan praktikum ini adalah praktikan dapat mengetahui mengetahui bagian-bagian serta fungsinya masingmasing dari kincir angin, mengetahui lebih detail mengenai kinerja pada kincir angin, menghitung daya yang dihasilkan oleh kincir angin serta dapat mengoperasikan kincir angin. Pada bidang teknik pertanian hal ini sangat bermanfaat dalam rangka untuk mengganti energi yang berbahan bakar fosil serta memanfaatkan alam untuk dikonversi menjadi energi yang ramah lingkungan.
BAB II DASAR TEORI
Pemenuhan energi listrik untuk berbagai kebutuhan saat ini dirasakan masih sangat tergantung pada sumberdaya energi tak terbarukan yang relatif semakin terbatas. Oleh karena itu dimasa mendatang pemanfaatan sumberdaya energi terbarukan merupakan alternatif yang perlu terus dikembangkan agar dapat mencapai daerah perdesaan sekalipun daerah tersebut terpencil. Pemanfaatan Energi Listrik Terbarukan dan Ramah Lingkungan dalam Rangka Meningkatkan Kesejahteraan Kesejahteraan Masyarakat Perdesaan. Penerapan pembangkit listrik tenaga angin [ energi terbarukan ] akan dikembangkan di daerah terpencil, terutama di pegunungan dan di pulau-pulau yang tidak terjangkau jaringan listrik PLN. Saat ini 30 persen daerah terpencil belum terjangkau listrik PLN. Pelaksanaan Pelaksanaan program kelistrikan diutamakan di kawasan timur Indonesia. Energi terbarukan yang akan dimanfaatkan adalah energi angin dan mikro hidro (Anonim 1, 2010). Pembangkit Listrik Tenaga Angin atau sering juga disebut dengan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) adalah salah satu pembangkit listrik energi terbarukan yang ramah lingkungan dan memiliki efisiensi kerja yang baik jika dibandingkan dengan pembangkit listrik energi terbarukan lainnya. Prinsip kerja PLTB adalah dengan memanfaatkan energi kinetik angin yang masuk ke dalam area efektif turbin untuk memutar baling-baling/kincir angin, kemudian energi putar ini diteruskan ke generator untuk membangkitkan energi listrik. Berdasarkan data dari GWEC, jumlah PLTB yang ada di dunia saat ini adalah sebesar 157.900 MWatt (sampai dengan akhir tahun 2009), dan pembangkit jenis ini setiap tahunnya mengalami peningkatan dalam pembangunannya sebesar 2030%. Teknologi PLTB saat ini dapat mengubah energi gerak angin menjadi energi listrik dengan efisiensi rata-rata sebesar 40%. Efisiensi 40% ini disebabkan karena akan selalu ada energi kinetik yang tersisa pada angin karena angin yang keluar dari turbin tidak mungkin mempunyai kecepatan sama dengan nol. Gambar 1
merupakan laju pertumbuhan dan daya elektrik total PLTB di dunia yang ada sampai saat ini ( Hidayat, 2005). Energi angin adalah pemanfaatan angin sebagai sumber energi. Sistem energi angin adalah perubahan energi kinetik (pergerakan) dari angin menjadi energi mekanik atau listrik yang bisa dimanfaatkan unt uk kepent i n gan pr akt i s. E n e r g i da ri
an gi n
da pa t
mekanik
di ma nf aa tk an
yang
pe la ya r a
berasal
(t rans port asi )
dan kepentingan yang lainnya, seperti memompa air dari
sumur yang
dalam dan menggiling gandum. Angin adalah udara yang bergerak dari tekanan yang tinggi ke tekanan yang rendah, yang terjadi dialam. Ud ar a yan g be rg er ak te rs eb ut me mp un ya i kecepata kecepatan. n.
Sehingga Sehingga
massa,
dengan dengan adanya adanya
faktor-fak faktor-faktor tor
kinetik
en e r g i
mempunyai energi
d an
kerapatan
dan
tersebut, tersebut,
angin
p o t e n si a l .
Akan
tetapi faktor kecepatan lebih mendominasi posisi massa terhadap permukaan bumi. Dengandemikian energi kinetik lebih dominan daripada energi potensial. E n e r g i a n g i n d i I n d o n e s i a m e m i l i k i p r o s p e k yang
m e n g u n t u n g k a n u n t u k dikembangkan. Angin mer merupakan ud udara
yang ang ber berge gera rak. k. Udar Udaraa ter terse sebu butt ber berge gera rak k da r i w i l a ya h ya n g me m p u n ya i te kan an at mos fe r ti ng gi
men uj u dae ra h yan gme gmempunyai tekanan
atmosfer yang lebih rendah. Makin besar perbedaan tekananmakin cepat udara bergerak. Seandainya tekanan udara seluruh permukaan bumi sama, kemungkinan tak akan ada angin. Namun hal tersebut tidak akan terjadi, karena jika dilihat kondisi matahari yang menyinari dan menghangatkan sebagian w i l a y a h b u m i d a n s e b a g i a n w i l a y a h l a i n n y a y a n g t e t a p gelap.
Ditempat
yang
hangat
udaranya
akan
mengembang
dan
mempunyai tekanan udara yang lebih rendah dibanding udara ditempat yang gelap atau dingin. Sehingga pemanasanyang tak merata dari permukaan bumi menimbulkan perbedaan tekanan, sehinggamenyebabkan angin. Angin dikendalikan oleh energi dari matahari, merupakan udara yang bergerak, sehingga ia mempunyai energi gerak yakni energi kinetik.
Dahulu sekitar tahuntahun 600-an energi tersebut oleh orang asia dalam hal ini persia mulai digunakan u n t u k dipasang
menghembuskan
layar
yang
p a d a p u n c a k m e n a r a , d a n disambungkan pada roda
batu batu di bawa bawah. h. Saat Saat angin angin mene menerpa rpa layar, layar, lay layar ar berge bergerak rak d a n k e m u d i a n menggerakkan roda batu untuk berputar. Putaran roda tersebut kemudian digunakan untuk menggiling jagung ataupun memompa air dari sumur,merupakan mesin kreasi orang Asia untuk pertanian, yang berteknologi lahir pada zamannya. Masalah pertanian jadi masalah kehidupan seharihari. Mesin tersebut, kinidisebut orang dengan kincir angin angin. Sekitar 500 tahun kemudian kincir angintersebut dibuat pula oleh orang Eropa, awalnya dibangun di Prancis sekitar tahun1180 kemudian di Inggris tahun 1187. Pembuatan
kincir angin
di Eropa
terus
berlangsung
besar-
besaran hinggaabad ke-19, yang kemudian menurun pembangunannya setelah ditemukan energiangin yakni energi uap dan minyak. Tapi pada ab ad 19 pe rk em ba nga n ki nci r angin angin ditan ditanda daii denga dengan n lahi lahirny rnyaa kinc kincir ir angin untuk keperluan pembangkit listrik,saat itu kincir angin model pemban gkit list rik mula i diban gun di Denmar k pada1890 pada1890 (Ste (Stein iner er,, 199 1999) 9).. Angin timbul akibat sirkulasi di atmosfer yang dipengaruhi oleh aktivitas matahari dalam menyinari bumi yang berotasi. Dengan demikian, daerah khatulistiwa akan menerima energi radiasi matahari lebih banyak daripada di daerah kutub, atau dengan kata lain, udara di daerah khatulistiwa akan lebih tinggi dibandingkan dengan udara di daerah kutub. Perbedaan berat jenis dan tekanan udara inilah yang akan menimbulkan adanya pergerakan udara. Pergerakan udara inilah yang didefinisikan sebagai angin. Angin laut adalah angin yang timbul akibat adanya perbedaan suhu antara daratan dan lautan. Seperti yang kita ketahui bahwa sifat air dalam melepaskan panas dari radiasi sinar matahari lebih lambat daripada daratan, sehingga suhu di laut pada malam hari akan lebih tinggi dibandingkan dengan suhu di daratan. Semakin tinggi suhu, tekanan udara akan semakin rendah. Akibat adanya perbedaan suhu ini akan menyebabkan terjadinya perbedaan tekanan tekanan udara di atas daratan dan lautan. Hal inilah yang menyebabkan menyebabkan
angin akan bertiup dari arah darat ke arah laut. Sebaliknya, pada siang hari dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 16.00 angin akan berhembus dari laut ke darat akibat sifat air yang lebih lambat menyerap panas matahari. Angin lembah adalah angin yang bertiup dari arah lembah ke arah puncak gunung yang biasa terjadi pada siang hari. Prinsip terjadinya hampir sama dengan terjadinya angin darat dan angin laut yaitu akibat adanya perbedaan suhu antara lembah dan puncak gunung. Angin musim dibedakan menjadi 2, yaitu angin musim barat dan angin musim timur. Angin Musim Barat/Angin Muson Barat adalah angin yang mengalir dari Benua Asia (musim dingin) ke Benua Australia (musim panas). Apabila angin melewati tempat yang luas, seperti perairan dan samudra, maka angin ini akan mengandung curah cur ah hujan yang tinggi. ti nggi. Angin Musim Barat menyebabkan Indonesia mengalami musim hujan. Angin ini terjadi pada bulan Desember, januari dan Februari, dan maksimal pada bulan Januari dengan kecepatan minimum 3 m/s. Angin Musim Timur/Angin Muson Timur adalah angin yang mengalir dari Benua Australia (musim dingin) ke Benua Asia (musim panas). Angin ini menyebabkan menyebabkan Indonesia Indonesia mengalami musim kemarau, karena karena angin melewati celah- celah sempit dan berbagai gurun (Gibson, Australia Besar, dan Victoria). Musim kemarau di Indonesia terjadi pada bulan Juni, Juli dan Agustus, dan maksimal pada bulan Juli. Kecepatan dan arah angin ini dipengaruhi oleh perbedaan yang diakibatkan oleh material permukaan Bumi dan ketinggiannya. Secara umum, suatu tempat dengan perbedaan tekanan udara yang tinggi akan memiliki potensi angin yang kuat. Ketinggian mengakibatkan pusat tekanan menjadi lebih intensif. Selain perbedaan tekanan udara, material permukaan bumi juga mempengaruhi kuat lemahnya kekuatan angin karena adanya gaya gesek antara angin dan material permukaan bumi ini. Disamping itu, material permukaan bumi juga mempengaruhi kemampuannya dalam menyerap dan melepaskan panas yang diterima dari sinar matahari. Sebagai contoh, belahan Bumi utara didominasi oleh daratan, sedangkan selatan sebaliknya lebih di dominasi oleh lautan. Hal ini saja sudah mengakibatkan angin di belahan Bumi utara dan selatan menjadi tidak seragam. Gambar 5 menunjukkan tekanan udara dan arah angin bulanan pada permukaan Bumi dari tahun 1959-1997. Perbedaan
tekanan terlihat dari perbedaan warna. Biru menyatakan tekanan rendah, sedangkan kuning hingga oranye menyatakan sebaliknya. Arah dan besar angin ditunjukkan dengan arah panah dan panjangnya. Angin topan adalah pusaran angin kencang dengan kecepatan angin 120 km/jam atau lebih yang sering terjadi di wilayah tropis di antara garis balik utara dan selatan. Angin topan disebabkan oleh perbedaan tekanan t ekanan dalam suatu sistem cuaca. Di Indonesia dan daerah lainnya yang sangat berdekatan dengan khatulistiwa, jarang sekali dilewati oleh angin ini. Angin paling kencang yang terjadi di daerah tropis ini umumnya berpusar dengan radius ratusan kilometer di sekitar daerah sistem tekanan rendah yang ekstrem dengan kecepatan sekitar 20 Km (Anonim 2, 2011). Berdasarkan data dari GWEC, potensi sumber angin dunia diperkirakan sebesar 50,000 TWh/tahun. Total potensial ini dihitung pada daratan dengan kecepatan angin rata-rata diatas 5,1 m/s dan pada ketinggian 10 m. Data ini setelah direduksi sebesar 10% sebagai toleransi yang dipengaruhi oleh faktorfaktor seperti kepadatan penduduk, dan lain-lain.
Sebaran potensi energi angin. (TWh/tahun)
(Anonim 3, 2010). Anemometer adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin, dan merupakan salah satu instrumen yang digunakan dalam sebuah stasiun cuaca. Istilah ini berasal dari kata Yunani anemos, yang berarti angin. Anemometer pertama adalah alat pengukur jurusan angin yang ditemukan oleh oleh Leon Battista Alberti. Anemometer dapat dibagi menjadi dua kelas: yang mengukur angin dari kecepatan, dan orang-orang yang mengukur dari tekanan angin, tetapi karena ada hubungan erat antara tekanan dan kecepatan, yang dirancang untuk satu alat pengukur jurusan angin akan memberikan informasi tentang keduanya (Anonim 4, 2010).
BAB III METODOLOGI A. Alat
1. Kincir Angin 2. Anemometer 3. Timbangan 4. Meteran 5. Alat tulis 6. Tang 7. Stopwatch
B. Bahan
1. Angin
C. Cara Kerja
1. Penjelasan dari co assisten didengarkan tentang bagian-bagian kincir angin beserta fungsinya dan juga proses konversi energy angin menjadi energi mekanik. 2. Kecepatan angin dihitung. 3. Dimensi kincir angin diukur. 4. Torsi kincir angin pada beberapa variasi pembebanan pembebanan diukur. 5. Efisisensi dari kincir angin dalam mengkonversi energi angin menjadi energi mekanik dihitung.
BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN ANALISA DATA A. Gambar Alat
1. Kincir angin
Gambar 1. Kincir Angin
Keterangan : a. Kerangka = Untuk membantu menegakkan kincir angin atau sebagai tempat kincir angin. b. Baling-baling = Sebagai kincir untuk menangkap angin dan akan berputar ketika terkena angin. c. Poros = Untuk memudahkan baling-baling berputar.
d. Rem = Untuk menghubungkan antara poros dengan timbangan. e. Timbangan = Untuk menghitung berat putaran dari baling-baling akibat terkena angin. f. Anemometer = Alat untuk unt uk mengukur kecepatan angin.
2. Analisa Data Daya Teoritis
Pth =
Dengan:
Pth
: daya teoritis angin (watt)
: kerapatan udara (kg.m )
A
: swept area (m )
V
: kecepatan angin (m.s )
-3
2
-1
Daya Teoritis yang diserap Sistem
Pet = Cp x Pth Dengan:
Pet
: daya yang diserap sistem (watt)
Pth
: daya teoritis angin (watt)
Cp
: konversi energi
Daya Aktual
Pak = m x L x 2 N Dengan:
Pak
: daya yang dihasilkan (watt)
M
: massa (kg)
L
: panjang lengan (m)
2N
: kecepatan putaran (rps)
Daya Aktual yang diserap Sistem
Pea = Cp x Pak Dengan:
Pea
: daya yang diserap sistem (watt)
Pak
: daya teoritis angin (watt)
Cp
: konversi energi
Efisiensi (%)
3. Data Pengamatan
Dimensi Kincir
: Panjang
= 1,5 m
Lebar
= 1,6 m
Swept area
= 1.6 x 1.5 = 2.4 m
Panjang lengan (L)
: 0,5 m
Kerapatan udara (p)
: 1,134 1,134 kg.m
-3
2
Tabel 1. Tabel pengamatan kincir angin
Variasi Rem
Kecepatan angin
Berat
Waktu 3 putaran
(m.s )
(kg)
(s)
1,4
0,4
10,75
0,9
0,29
10,98
0,6
0,41
15,39
1,9
1,3
33,16
1,7
0,9
17,19
1,9
1,2
14,15
1,8
2,76
21,96
1,3
1,2
9,18
1,3
2,1
19,71
Longgar
Sedang
Rapat
-1
-1
Kecepatan angin rata-rata (m.s ): Pada variasi longgar = 0.966 Pada variasi sedang
= 1.833
Pada variasi rapat
= 1.467
Berat rata – rata pada setiap variasi (Kg) : Pada variasi longgar = 0.366 Pada variasi sedang
= 1.133
Pada variasi rapat
= 2.020
B. ANALISA DATA 1. Daya teroritis Pada Variasi Rem Longgar
Pth
=
=
x 1,134 x 2,4 x 1,4
3
= 3,73 watt
Pth
= =
x 1,134 x 2,4 x 0,9
3
= 0,99 watt
Pth
= =
x 1,134 x 2,4 x 0,6
3
= 0,29 watt
Pada Variasi Rem Sedang
Pth
= =
x 1,134 x 2,4 x 1,9
3
= 9,33 watt
Pth
= =
x 1,134 x 2,4 x 1,7
= 6,69 watt
Pth
=
3
=
x 1,134 x 2,4 x 1,9
3
= 9,33 watt
Pada Variasi Rem Rapat
Pth
= =
x 1,134 x 2,4 x 1,8
3
= 7,94 watt
Pth
= =
x 1,134 x 2,4 x 1,3
3
= 2,99 watt
Pth
= =
x 1,134 x 2,4 x 1,3
3
= 2,99 watt
Rata-rata daya teoritis angin Pada variasi rem longgar
̅ =
= 1,67 watt
Pada variasi rem sedang
̅
=
= 8,45 watt
Pada variasi rem rapat
̅ =
= 4,64 watt
2. Daya Teoritis yang diserap Sistem Variasi rem longgar
Pet = Cp x Pth = 0,15 x 1,67 = 0,25 watt
Variasi rem sedang
Pet = Cp x Pth = 0,15 x 8,45 = 1,27 watt Variasi rem rapat
Pet = Cp x Pth = 0,15 x 4,64
= 0,7 watt
3. Daya Aktual Variasi rem longgar
Pak = m x L x 2 N = 0,4 x 0,5 x 2 x 3,14 x 0,465 = 0,584 watt
Pak = m x L x 2 N = 0,29 x 0,5 x 2 x 3,14 x 0,455 = 0,414 watt
Pak = m x L x 2 N = 0,41 x 0,5 x 2 x 3,14 x 0,325 = 0,418 watt
Variasi rem sedang
Pak = m x L x 2 N = 1,3 x 0,5 x 2 x 3,14 x 0,151 = 0,616 watt
Pak = m x L x 2 N = 0,9 x 0,5 x 2 x 3,14 x 0,291 = 0,82 watt
Pak = m x L x 2 N = 1,2 x 0,5 x 2 x 3,14 x 0,353 = 1,33 watt
Variasi rem rapat
Pak = m x L x 2 N = 2,76 x 0,5 x 2 x 3,14 x 0,14 = 1,21 watt
Pak = m x L x 2 N = 1,2 x 0,5 x 2 x 3,14 x 0,33 = 1,24 watt
Pak = m x L x 2 N = 2,1 x 0,5 x 2 x 3,14 x 0,15 = 0,99 watt
Rata-rata daya aktual angin Pada variasi rem longgar
̅ =
= 0,472 watt
Pada variasi rem sedang
̅
=
= 0,922 watt
Pada variasi rem rapat
̅ =
= 1,15 watt
4. Daya Aktual yang diserap Sistem Pada variasi rem longgar
Pea = Cp x Pak = 0,15 x 0,472 = 0,07 watt
Pada variasi rem sedang
Pea = Cp x Pak = 0,15 x 0,922 = 0,14 watt Pada variasi rem rapat
Pea = Cp x Pak = 0,15 x 1,15
= 0,17 watt
5. Efisiensi (%) Pada variasi rem longgar
=
x 100%
= 28 %
Pada variasi rem sedang
=
x 100%
= 11 %
Pada variasi rem rapat
=
x 100%
= 24,3 %
BAB V PEMBAHASAN Pada praktikum acara ke empat ini yaitu mengeni pengenalan kincir angin. Pada praktikum ini di lakukan pencatatan waktu putaran kincir angin sebanyak 3 kali putaran dan dilakukan sebanyak 3 kali dengan variasi rem sebanyak 3 variasi yaitu variasi longgar, variasi sedang dan variasi rapat. Pada saat mengitung putaran baling-baling sebanyak 3 kali, juga dilakukan penghitungan terhadap kecepatan angin yang terjadi saat penghitungan putaran baling-baling tersebut dengan mengunakan mengunakan anemometer digital. Setelah didapat data dari pencatatan data tersebut maka dilakukan perhitungan dengan mengunakan rumus yang telah ada pada buku panduan. Perhitungan yang dilakukan adalah meliputi daya teoritis, daya teoritis yang diserap system, daya actual, daya actual yang diserap system dan efisiensi dari beberapa variasi rem yang digunakan. Dari perhitungan tersebut didapat besar efisiensi pada beberapa variasi rem yaitu pada variasi rem longgar memiliki besar efisiensi sebesar 28 %. Pada variasi rem sedang memiliki besar efisiensi sebesar 11% dan pada variasi rem rapat memiliki besar efisiensi 24,3 %. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa semakin longgar rem yang digunakan maka niali efisiensinya akan semakin bertambah. Tetapi pada variasi sedang mengalami penurunan efisiensi disebabkan saat melakukan percobaan tersebut terjadi kendala pada remnya sehingga angka yang tercantum pada rem ada sedikit kesalahan dan kesalahan juga terdapat pada praktikan, karena saat mengambil data praktikan kurang terjadi koordinasi sehingga pencatatan waktu kurang tepat. Dan hal ini dapat mengakibatkan data yang di dapat menjadi m enjadi kurang valid. Pada praktium ini juga mengamati bagian-bagian dari kincir angin seperti baling-baling, kerangka dan poros. poros. Pada Pada kincir angin
baling-baling memiliki
fungsi untuk menangkap angin untuk dijadikan menjadi gerak yang dapat mengerakkan turbin, kerangka pada bagian kincir angin memiliki fungsi untuk pendukung dan penyokong agar kincir angin tetap kokoh dan poros pada bagian
kincir angin memiliki fungsi untuk tempat pusat dari putaran baling-baling agar putaran baling-baling dapat terpusat pada satu titik. Pada saat melakukan praktikum ini banyak terjadi kendala yaitu kesulitan dalam mencari angin. Kendala ini mungkin dikarenakan posisi tempat pengambilan data kurang tepat karena pada tempat pengambilan data banyak terdapat halangan-halangan angin untuk menuju tempat pengambilan data. Halangan-halangan itu antara lain seperti gedung tinggi, pohon besar dan yang lainnya. Dan yang menjadi kendala adalah keadaan cuaca saat melakukan pengambilan data dari kincir angin. Karena pada saat pengambilan data keadaan cuacanya sangat panas dan terdapat awan hitam dilangit. Sebab dengan keadaan cuaca seperti itu keberadaan angin akan tidak menentu. Sehingga tempat yang paling bagus dalam pengambilan data kincir angin tersebut adalah pada tempattempat yang luas seperti pantai, lapangan atau padang rumput. Sehingga data yang didapat akan lebih akurat.
BAB VI PENUTUP
A. KESIMPULAN 1. Kincir angin memiliki bagian-bagian antara lain baling-baling, poros, kerangka. Baing-baling pada bagian kincir angin tersebut tersebut memiliki fungsi sebagai penangkap energy angin, poros pada bgian kincir angin tersebut berfungsi sebagai pusat dari putaran baling-baling atau bisa sebagai penerus energy angin ke turbin dan kerangka pada bagian kincir angin berfungsi sebagai pendukung atau penyokong dari kincir angin tersebut agar tetap kokoh. 2. Pada praktikum ini didapat hasil kinerja kincir angin dari 3 variasi dan didapat hasil pada variasi longgar memiliki nilai efisien sebesar 28 %, pada variasi sedang memiliki nilai efisiensi 11% dan pada variasi rapat didapat
nilai
efisiensi
sebesar
24.3
B. SARAN Pada praktikum ini ada sedikit saran yaitu sebaiknya sebelum melakukan praktikum alat-alat yang akan digunakan untuk praktikum disiapkan dahulu sehingga tidak membuang-buang waktu yang lama.
%.
DAFTAR PUSTAKA Anonim 1. 2010. Kincir angin. Diakses pada kamis, 12 April 2012 pukul 19.00 WIB. Url : http://www.kincirangin.info/ Anonim 2, 2011.
Prinsip
kerja
pembangkit
listrik
tenaga
angin
dan
perkembangannya di dunia. Diakses pada kamis, 12 April 2012 pukul
19.08 WIB. Url : http://indone5ia.wordpress.com/2011/05/21/prinsipkerja-pembangkit-listrik-tenaga-angin-dan-perkemb kerja-pembangkit-listrik-tenaga-angin-dan-perkembangannya-d angannya-di-dunia/ i-dunia/ Anonim 3, 2010. Energi Angin. Diakses pada rabu, 11 April 2012 pukul 12.09 WIB. Url : http://www.scribd.com/doc/23628350/Energi-Angin Anonim 4, 2010. Anemometer. Diakses pada rabu, 11 April 2012 pukul 12.30 WIB.
Url
:
http://inventors.about.com/od/astartinventions/a/A http://inventors.about.co m/od/astartinventions/a/Anemometer.htm nemometer.htm Hidayat, S. 2005. Turbin Skala Kecil . ITB. Bandung Steiner,
F.R.
CIGR.1999.CIGR
Handbook
of
Agricultural
AmericanSociety of Agricultural Engineers.Culp,).
Engineering
.
LAMPIRAN
Diakses pada pada kamis, 12 april 2012 pukul pukul 19.30 WIB Url : http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/210699104.pdf Resume jurnal ............................................ .................................................................. ............................................ ............................................ ............................................ ...................... ............................................ .................................................................. ............................................ ............................................ ............................................ ...................... ............................................ .................................................................. ............................................ ............................................ ............................................ ...................... .......................................... ................................................................ ............................................ ............................................ .......................................... .................... ............................................ .................................................................. ............................................ ............................................ ............................................ ...................... ............................................ .................................................................. ............................................ ............................................ ............................................ ...................... ............................................ .................................................................. ............................................ ............................................ ............................................ ...................... .......................................... ................................................................ ............................................ .............................................. .......................................... .................. ............................................ .................................................................. ............................................ ............................................ ............................................ ...................... ............................................ .................................................................. ............................................ .............................................. ............................................ .................... ............................................ .................................................................. ............................................ ............................................ ............................................ ...................... ............................................ .................................................................. ............................................ .............................................. ............................................ .................... ............................................ .................................................................. ............................................ ............................................ ............................................ ...................... ............................................ .................................................................. .............................................. .............................................. .......................................... .................... ............................................ .................................................................. ............................................ ............................................ ..................................... ............... ............................................ .................................................................. .............................................. .............................................. .......................................... .................... ............................................ .................................................................. ............................................ ............................................ ............................................ ...................... ............................................ .................................................................. .............................................. .............................................. .......................................... .................... .......................................... ................................................................ ............................................ ............................................ .......................................... .................... ............................................ .................................................................. ............................................. ............................................. ........................................... ..................... ............................................ .................................................................. ............................................ ............................................ ............................................ ...................... ............................................ ................................................................... ............................................. ............................................ ........................................... ..................... .......................................... ................................................................ ............................................ ............................................ .......................................... .................... ............................................ ................................................................... ............................................. ............................................ .......................................... ....................