ACARA I
PENGENALAN ALAT
A. TUJUAN
Mengenal berbagai macam alat dan cara penggunaannya secara benar
pada praktikum Mikrobiologi.
B. TINJAUAN PUSTAKA
Mikrobiologi adalah area spesiliasisasi dari biologi yang
berhubungan dengan mahkluk hidup yang terlalu kecil untuk dapat
dilihat tanpa perbesaran. Beberapa mikroorganisme mikroskopis tersebut
secara kolektif disebut sebagai mikroorganisme, mikroba, atau beberapa
istilah lain, tergantung pada tujuannya (Talaro, 2008).
Karena objek kurang dari 1 mm pada diameternya tidak dapat
dilihat dengan jelas dan harus diperiksa dengan mikroskop,
mikrobiologi bersangkutan terutama dengan organisme dan agen – agen
kecil dan yang lebih kecil lagi. Bagaimanapun, beberapa mikroorganisme
terutama beberapa mikroba eukariotik dapat dilihat tanpa menggunakan
mikroskop (Willey, Sherwood, Woolverton, 2008).
Mikrobiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari kehidupan
organisme – organisme terlalu kecil untuk dilihat dengan mata
telanjang. Beberapa study harus melibatkan dan memakai gabungan
mikroskop yang baik. Meskipun mikroskop memiliki banyak tipe dan
variasi, hal mendasar dari mikroskop terdiri dari 2 sistem lensa,
yaitu variabel terkontrol dari sumber cahaya dan bagian mesin yang
dapat disesuaikan dengan bagian untuk menentukan panjang focal antara
lensa dan spesimen (Cappucino dan Sherman, 2011).
Sterilitas merupakan tanda dari suksesnya pekerjaan dalam
laboratorium mikrobiologi. Sterilisasi adalah proses dari dalam
pembuatan media yang bebas dari segala material atau pun kontaminan
lain. Untuk mencapai sterilisasi, wajib menggunakan peralatan yang
steril dan menggunakan teknik aspetik (Cappucino dan Sherman, 2011).
Saat media steril telah disiapkan, itu berarti media tersebut
telah siap menerima inokulasi dari media murni yang telah tumbuh
sebelumnya untuk memulai proses pertumbuhan. Manipulasi ini memerlukan
praktik dari teknik aseptik, bagian dari langkah mencegah kontaminasi
selama manipulasi media steril dan media lain. Keahlian dalam teknik
aseptik diperlukan untuk bisa berhasil dalam praktik mikrobiologi dan
itu adalah langkah awal yang dipelajari oleh mikrobiolog pemula.
Memindahkan media dari satu tabung media ke tabung media lain
dilakukan dengan jarum inokulasi atau needel yang sebelumnya telah
disterilisasi dengan pemijaran (Madigan, Martinko, Dunlap, dan Clark,
2009).
C. DASAR TEORI
Mikroorganisme adalah ilmu yang spesifik, yang mempelajari
tentang mahkluk hidup yang berukuran kecil, yang tidak dapat dilihat
secara kasat mata. Objek mikrobiologi adalah organisme yang dalam
istilah lain disebut dengan mikroorganisme atau mikroba atau
sebutan/istilah yang lainnya.
Ukuran dari objek mikrobiologi adalah kurang dari 1 mm sehingga
harus dilihat di bawah perbesaran mikroskop. Tetapi, tidak semua
mikroorganisme hanya dapat dilihat menggunakan mikroskop. Ada juga
mikroorganisme yang dapat dilihat secara kasat mata tanpa bantuan
mikroskop yaitu mikroorganisme eukariotik sebagai contohnya.
Karena mikrobiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
kehidupan organisme – organisme terlalu kecil untuk dilihat dengan
mata telanjang, beberapa study harus menggunakan gabungan mikroskop
yang baik untuk dapat melihat organisme – organisme tersebut dengan
jelas. Walaupun mikroskop mempunyai banyak tipe dan variasi, hal
mendasar dari mikroskop terdiri dari 2 sistem lensa, yaitu variabel
terkontrol dari sumber cahaya dan bagian untuk menentukan panjang
focal antara lensa dan spesimen.
Mikrobiologi juga tidak lepas dari kata sterilitas. Sterilitas
merupakan kunci keberhasilan dalam praktikum mikrobiologi. Sterilisasi
sendiri adalah proses pembebasan media uji dari segala bentuk
kontaminasi dan material lain yang tidak diinginkan. Sterilisasi dapat
dilakukan dengan menerapkan teknik aseptik dan menggunakan alat – alat
yang steril.
Saat praktikum mengenai oertumbuhan mikroba, yang harus
dipersiapkan adalah media untuk tempat pertumbuhan mikroba, dan
mikroba yang sebelumnya telah ditumbuhkan. Praktik ini menggunakan
teknik aseptik untuk mencegah kontaminan masuk dalam media. Teknik
aseptik merupakan langkah awal yang diperlukan praktikan pemula untuk
melakukan percobaan/praktikum. Teknik aseptik juga diperlukan saat
dilakukan pemindahan mikroba atau media dari satu tabung reaksi ke
tabung reaksi lain dengan menggunakan jarum inokulasi atau needle yang
steril. Pensterilan jarum inokulasi dilakukan dengan pemijaran jarum
pada api, terutama api yang berwarna biru.
D. SKEMA KERJA
Simulasi/demo alat dan penjelasan mengenai cara kerja dan fungsi alat
Praktek penggunaan alat dengan benar sesuai dengan fungsinya
E. HASIL PENGAMATAN
"No. "Nama Alat "Gambar Alat "Fungsi Alat "
"1. "Jarum " "Untuk menanam mikroba "
" "inokulasi " "dengan cara di "
" " " "tusukkan. "
"2. "Jarum " "Untuk mengambil mikroba"
" "enten " "berupa biakan atau "
" " " "fungi "
"3. "Jarum Ose " "Untuk menanam mikroba "
" " " "dengan cara goresan. "
"4. "Batang " "Untuk menanam mikroba "
" "spreader " "dengan cara sebar. "
"5. "Cawan " "Untuk meletakkan media "
" "petri " "yang akan di tanami "
" " " "mikroba. "
"6. "Lampu " "Untuk mensterilkan "
" "Bunsen " "alat-alat berbentuk "
" " " "logam dan mendukung "
" " " "cara kerja aseptis "
"7. "Glass Firn" "Untuk mengambil media "
" " " "atau cairan dan "
" " " "mengatur volume cairan "
" " " "yang di ambil yang di "
" " " "hubungkan dengan pipet "
" " " "volume. "
"8. "Mikro " "Untuk mengambil cairan "
" "pipet " "dalam jumlah kecil atau"
" " " "mikro. "
"9. "Pelubang " "Untuk membuat sumuran "
" "Sumuran " "pada medium agar. "
"10. "Kaca Objek" "Untuk meletakkan "
" " " "bakteri yang akan di "
" " " "amati "
"11. "Kaca Objek" "Untuk meletakkan objek "
" "cekung " "berwujud cair, yang "
" " " "diamati dengan "
" " " "mikroskop. "
"12. "Pinset " "Untuk mengambil benda "
" " " "yang tidak boleh di "
" " " "sentuh oleh tangan. "
"13. "Tabung U " "Untuk mengencerkan "
" " " "cairan atau meletakkan "
" " " "cairan lain. "
"14. "Tabung " "Untuk mengencerkan dan "
" "erlenmeyer" "meletakkan cairan. "
"15. "Beaker " "Untuk meletakkan cairan"
" "Glass " " "
"16. "Tabung " "Untuk menguji potensi "
" "durham " "mikrobia yang "
" " " "menghasilkan oksigen ( "
" " " "menimbulkan gelembung )"
"17. "Paper " "Tidak memiliki "
" "blank " "antibiotik, memiliki "
" " " "kegunaan yang sama "
" " " "dengan paper disk "
"18. "Tabung " "Untuk meletakkan media,"
" "reaksi " "wadah untuk pembiakan "
" " " "mikoorganisme "
"19. "Filter " "Untuk menyaring "
" "bakteri " "bakteri, merupakan "
" " " "media yang tidak tahan "
" " " "terhadap panas. "
"20. "Penjepit " "Untuk menjepit tabung "
" " " "reaksi atau alat "
" " " "lainnya saat dipanaskan"
" " " "atau untuk perlakuan "
" " " "lain. "
"21. "haemositom" "Untuk menghitung jumlah"
" "eter " "sel-sel bakteri. "
"22. "Mikroskop " "Untuk mengamati objek "
" " " "yang berukuran kecil "
" " " "atau tidak terlihat "
" " " "oleh mata telanjang "
" " " "atau mikroskopis dan "
" " " "juga sering digunakan "
" " " "untuk sediaan yang "
" " " "diwarnai. "
"23. "Autoklaf " "Untuk mensterilkan "
" " " "bahan, media, atau alat"
" " " "dengan pemanasan basah "
"24. "MSC " "Untuk menanam bakteri "
" "(Microbiol" "dan sterilisasi "
" "ogical " "menggunakan sinar UV. "
" "Safety " " "
" "Cabinet ) " " "
"25. "Inkubator " "Untuk mengeramkan media"
" " " "yang telah ditanam "
" " " "dengan jasad renik. "
"26. "Oven " "Untuk sterilisasi "
" " " "dengan panas kering. "
"27. "Kulkas " "Untuk menyimpan media "
" " " "steril yang siap di "
" " " "pakai, agar isi dan "
" " " "mutu media tersebut "
" " " "tidak berubah. "
"28. "Timbangan " "Untuk menimbang bahan "
" "digital " "pembuat media. "
"28. "Shaker " "Untuk menghomogenkan "
" "inkubator " "media dan "
" " " "mikroorganisme dalam "
" " " "tempat tertutup dengan "
" " " "memakai aliran listrik."
"30. "Colony " "Untuk menghitung "
" "cuonter " "kumpulan mikroorganisme"
" " " "yang membentuk kelompok"
" " " "seperti pada kumpulan "
" " " "biakan bakteri. "
"31. "vortex " "Untuk menghomogenkan "
" " " "suatu media dengan "
" " " "bahan yang digojok ( "
" " " "sementara) di dalam "
" " " "tabung reaksi "
" " " "menggunakan aliran "
" " " "listrik. "
"32. "Hot plate " "Untuk memanaskan bahan "
" " " "atau pembuat media "
" " " "sehingga homogen dan "
" " " "dapat dituang kedalam "
" " " "media. "
"33. "Pipet " "Untuk mengambil cairan "
" "tetes " "seperti Etanol 70% "
"34. "sendok " "Untuk menggambil bahan "
"35. "Pipet " "Untuk meneteskan cairan"
" "volume " "dalam jumlah kecil "
" " " "tanpa takaran yang "
" " " "pasti. "
"36. "Cawan " "Untuk menimbang zat "
" "arloji " "yang higroskopis. "
"37. "Magnet " "Untuk membantu "
" " " "menghomogenkan cairan "
" " " "didalam tabung "
" " " "erlenmeyer yang di "
" " " "pasangkan dengan "
" " " "magnetic stirrer. "
"38. "Rak tabung" "Untuk meletakkan tabung"
" "reaksi " "reaksi "
"39. "Antibiotik" "Untuk mengukur diameter"
" "zone " "zona hambat, bisa juga "
" "reader " "untuk menghitung "
" " " "bakteri. "
"40. "Gelas ukur" "Untuk mengukur cairan "
" " " "dalam volume tertentu. "
"41. "Hot plate " "Untuk menghomogenkan "
" "magnetic " "media dengan cara "
" "stirrer " "panas. "
F. PEMBAHASAN
Tujuan praktikum ini adalah agar praktikan mengenal bermacam-
macam alat dan penggunaannya secara benar pada praktikum mikrobiologi.
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi antara
lain : jarum ose, jarum inokulasi (needle), jarum enten, spreader,
cawan petri, kaca objek, penutup kaca objek, kaca objek cekung, tabung
reaksi, durham, haemositometer, labu ukur, erlenmeyer, beaker glass,
gelas ukur, pipet ukur, glass firn, penjepit, Bunsen, mikropipet,
yellow tip/ blue tip, pelobang sumuran, syringe dan milipore, filter
bakteri, cotton bud, paper disk, dan pinset.
Jarum ose digunakan untuk menanam mikroba dengan cara goresan.
Langkah pertama yaitu membagi cawan petri menjadi tiga bagian. Dua
bagian seperempat di bagian bawah cawan petri dan satu bagian setengah
lingkaran di bagian atasnya. Sebelum digunakan jarum ose harus di
sterilkan terlebih dahulu dengan cara pemijaran pada seliuruh
batangnya. Ambil mikroba sesuai perintah atau yang dibutuhkan dengan
ujung jarum ose dan digoreskan ke media pada cawan petri dengan arah
horizontal, zig-zag, dan rapat pada daerah pertama. Langkah
selanjutnya yaitu dengan menggoreskan jarum ose yang telah disentuhkan
pada bagian akhir bagian pertama ke daerah kedua dengan arah vertikal
zig-zag dan renggang . Kemudian goreskan jarum ose yang telah
disentuhkan pada bagian akhir bagian kedua ke daerah ketiga dengan
arah horizontal, zig-zag dan semakin renggang.
Selain jarum ose terdapat jarum inokulasi/ needle yang berfungsi
untuk menanamkan mikroba dengan cara tusukan. Jarum enten berfungsi
untuk mengambil mikroba berupa biakan jamur/ fungi, dan spreader yang
berfungsi untuk menanam mikroba dengan cara disebar.
Sebelum digunakan untuk menanam atau mengambil mikroba, seluruh
alat tersebut harus di sterilkan terlebih dahulu dengan cara
pemijaran. Jarum ose, jarum inokulasi, jarum enten, dan spreader di
celupkan ke dalam alkohol. Kemudian jarum ose, jarum inokulasi, dan
jarum enten di pijar pada nyala api Bunsen yang berwarna buru hingga
ujung jarum berwarna merah bara. Didiamkan sebentar hingga suhu tidak
terlalu panas sebelum digunakan. Sedangkan untuk spreader setelah
diberi alcohol ujung spreader tidak boleh langsung mengenai api Bunsen
karena ujung spreader dapat meleleh.
Dalam praktikum mirobiologi, cawan petri dapat digunakan untuk
membuat media. Sedangkan untuk membuat media cair menggunakan
Erlenmeyer. Selain itu dapat juga menggunakan tabung reaksi untuk
membuat media sekaligus digunakan untuk menanam mikroa atau pembiakan
bakeri. Agar mikroba dapat diamati dengan menggunaan mikroskop mikroba
yang akan diamati di letakan di kaca objek. Sedangkan untuk mengamati
pergerakan bakteri dapat menggunakan kaca objek cekung. Untuk menutup
objek yang akan diamati menggunakan penutup objek.
Tabung reaksi dan cawan petri digunakan sebagai tempat media
perkembangbiakan mikroba. Media yang sering digunakan dalam tabung
reaksi dan cawan petri berupa agar atau cairan, namun hanya yang
berupa padatan agar yang dapat di aplikasikan di cawan petri. Tabung
reksi yang digunakan untuk media akan selalu diberi penutup maupun
kapas berlemak untuk mencegah adanya kontaminan masuk ke media.
Durham dapat digunakan untuk mengetahui hasil fermentasi
karbohidrat apakah ada gas atau tidak. Sedagkan untuk menghitung
jumlah sel bakteri atau sel darah dapat menggunaan haemositometer.
Untuk mengencerkan larutan ke konsentrasi tertentu menggunakan labu
ukur. Strirer digunakan untuk membantu mengaduk media dalam bentuk
cairan.
Vortex dapat digunakan untuk homogenisasi senyawa kimia yang
terdapat di tabung reaksi, tabung diletakkan pada lubang kemudian
mesin dinyalakan agar dapat bergerak. Dengan tegangan yang diberikan
membuat larutan dalam tabung tersebut dapat tercamur merata.
Gelas ukur digunakan untuk mengukur volume cairan. Pipet ukur
digunakan untuk memindahkan cairan dalam skala militer. Alat yang
digunakan untuk mengambil cairan dalam jumlah banyak adalah glass
firn. Mikropipet mempunyai fungsi yang sama dengan glass firn,
perbedaanna terletak pada jumlah cairan yang akan di ambil. Mikropipet
digunakan bila zat yang akan diambil dalam skala mikro. Pada ujung
mikro pipet digunakan blu tip untuk mengambil cairan sebanyak 5-50 µL
dan yellow tip untuk mengambil cairan sebanyak 200-1000 µL.
Gelas beker digunakan sebagai tempat atau wadah larutan atau
cairan. Untuk menyaring larutan menggunakan milipore yang telah
terhubung dengan syringe untuk mengambil dan mengeluarkan larutan atau
cairan. Filter bakteri digunakan untuk menyaring bakteri yang ada
meda. Hot plate digunakan untuk pembuatan bahan yang memerlukan
pemanasan. Lubang sumuran digunakan untuk membuat lubang pada media
yang akan ditanami.
Mikroskop digunakan untuk melihat mikroorganisme atau sruktur
lain seperti sel dan haringan yang tidak dapat langsung terlihat
dengan cara memeperbesar bayangan obje yang akan diamati. Prinsip
kerja mikroskop yaitu dengan meletakkan objek yang akan diamati di
atas meja preparat dengan kaca objek atau kaca objek cekung yang
ditutup dengan kaca penutup kemudian diamati dengan mengatur fokus dan
persbesarannya.
Microbiological Safety Cabinet (MSC) digunakan sebagai ruang
untuk melakukan penanaman mikroba. Alat ini bekerja secara aseptis dan
steril karena memiliki pengaturan pola dan penyaringan udara. Sebelum
MSC digunakan maka perlu adanya aplikasi sinar UV selama 1x24 jam agar
terjamin kesterilannya. Lampu UV di pasang di langit-langit MSC agar
dapat mensterilkan udara dan semua permukaan alat. Praktikan perlu
berhati-hati dengan sinar V yang ada karena dapat merusak kulit dan
mata.
Membunuh mikroorganisme dengan cara penguapan dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu uap kering dan uap basah. Penguapan dengan uap
basah dapat dijumpai pada penggunaan autoklaf sedangkan uap kering
menggunakan oven yang memiliki rentang suhu optimum 160º-180ºC.
Penggunaan oven memerlukan waktu yang relative lebih lama daripada
sterilisasi uap basah karena panas lebih sulit untuk menembus
permukaan alat. Selain menggunakan uap basah dan kering ada teknik
sterilisasi dengan cara basah, pengaplikasian teknik ini degan
incubator. Cara kerja incubator adalah menginkubasi alat/media sesuai
dengan suhu yang diperlukan/diinginkan. Selain untuk proses
sterilisasi, inkubator digunakan untuk memacu proses perkembangbiakan
mikroba.
Shaker incubator digunakan untuk menghomogenkan media dan
mikroba dengan cara pengocokan dalam keadaan stabil dan dengan suhu
tertentu. Dalam menggunakan shaker incubator harus diperhatikan bahwa
alat terus menyala sampai waktu tertentu yang dibutuhkan karena
sewaktu-waktu dapat berhenti dan percobaan menjadi gagal.
Refrigerator atau lemari pendingin digunakan untuk berbagai
macam kebutuhan seperti penanganan dan tempat penyimpanan media. Media
yang dibuat dan tidak langsung digunakan di simpan di lemari pendingin
agar tetap terjaga kesterilannya dan tidak ditumbuhi bakteri atau
jamur, juga mencegah agar media tidak rusak selama belum digunakan
khususnya media yang tidak tahan panas. Selain media lemari pendingin
juga digunakan untuk menyimpan bahan/ alat yang steril.
Jika praktikan ingin menghitung banyaknya mikroba yang ada pada
suatu biakan dapat menggunakan colony counter. Dapat digunakan untuk
menghiung jumlah mikroba dalam satu lingkaran penuh atau dengan
membagi lingkaran menjadi empat bagian. Terdapat kaca pembesar yang
digunakan untuk memudahkan pekerjaan.
Praktikum di laboratorium mikrobiologi menuntut praktikan harus
senantiasa menjaga sterilitas untuk segala pekerjaan. Penting bagi
praktikan untuk selalu menggunakan alat steril dan teknik aseptis.
Teknik aseptis adalah teknik dimana hal tersebut mencegah adanya
kontaminasi dari kontaminan luar yang dapat mengganggu dan
menggagalkan percobaan.
Tiga cara yang dikenal dalam penanaman mikroba adalah strak
plate, spread plate, dan pour plate. Pada teknik streak plate sel
mikroba akan diletakkan di tepi media agar pada cawan petri dengan
jarum ose, kemudian mikroba akan di goreskan menggunakan jarum ose
dengan pola-pola tertentu. Jarum ose dan media harus terus disterilkan
setiap akan membuat pola baru.
Pada teknik spread plate campuran dengan volume yang kecil
terdiri dari 30-300 mikroba dituang ke tengah-tengah media agar cawan
petri lalu disebar menggunakan batang bengkok/ spreader ke seluruh
permukaa cawan petri hingga merata seluruhnya.
Pada teknik pour plate campuran mikroba dengan volume tertentu
dipanaskan terlebih dahulu dengan suhu ±45ºC kemudian dituang pada
cawan yang steril dan akan mengeras pada cawan petri. Teknik ini
biasanya digunakan untuk bakteri archae dan fungi.
G. KESIMPULAN
Pada praktikum pada acara 1 yaitu pengenalan alat, praktikan
telah mengenal alat-alat yang ada dan digunakan pada praktikum
mikrobiologi serta mengetahui kegunaan dari masing-masing alat
tersebut. Pada saat praktikum perlu adanya proses sterilisasi yang
dilakukakan sebelum ataupun sesudah penggunaan bahan. Pengembangbiakan
bahan mikroba bisa dilakukan di ruang steril maupun di ruang biasa
dengan tempat pengembangbiakan seperti di tabung reaksi.
H. DAFTAR PUSTAKA
Cappucino J.G. and Sherman, Natalie., 2011, Microbiology a Laboratory
Manual, 9th ed.,
Pearson Education, San Fransisco, pp. 1-6, 29-36
Madigan, M.T., Martinko, J.M., Dunlap P.V., and Clark, D.P., 2009,
Biology of
Microorganisms, 12th ed., Pearson Benjamin Cunnings, San
Fransisco, pp. 2-10,
113-115
Talaro, K.P., 2008, Foundations in Microbiology, 6th ed., McGraw-Hill,
New York, pp. 2,
16-17, 74
Tortora, G.J., Funke, B.R., Case, C.L., 2010, Microbiology and
Intoduction, 10th ed.,
Benjamin Cummings, San Fransisco, pp. 54-56
Willey, J.M., Sherwood, L.M., and Woolverton C.J., 2008, Prescott,
Harley, and Klein's
Microbiology, 7th ed., McGraw-Hill, New York, pp. 151-152
I. MENJAWAB PERTANYAAN DISKUSI
1. Autoklaf
Keterangan gambar:
1. Pegangan
2. Tutup autoklaf
3. Exhaust ( untuk membuang gas/ uap dalam autoklaf
4. Tombol power ( untuk menyalakan dan mematikan mesin autoklaf
5. Lampu penanda merah ( indikator air dalam autoklaf, menyala bila air
habis.
6. Lampu penanda hijau ( menunjukkan berlangsungnya sterilisasi
7. Indikator tekanan ( menunjukkan indikator tekanan pada autoklaf
8. Timer ( sebagai pengukur waktu
9. Drainese ( tombol untuk membuang air dalam autoklaf
10. Klap pengaman ( untuk menutup dan mengunci autoklaf
Fungsi Autoklaf
Untuk sterilisasi panas basah serta mensterilkan alat dan
bahan yang digunakan.
Prinsip kerja autoklaf
Autoclaf merupakan alat pemanas tertutup yang digunakan untuk
mensterilisasialat dengan tekana uap panas pada suhu 121° C
dengan tekanan 1 atm. Suhu panas membuat organisme mati.
Mikroskop
Keterangan gambar :
1. Body tube ( penghubung lensa objektif dan okuler
2. Lensa Okuler ( Lensa yang dekat dengan mata pengamat yang
berfungsi untuk membentuk bayangan maya tegak, diperbesar
dari lensa objektif.
3. Revolver ( mengganti perbesaran lensa objektif dengan cara
diputar.
4. Lensa Objektif ( lensa yang berada dekat dengan objek yang
diamati. Membentuk bayangan nyata, terbalik diperbesar yang
diatur oleh revolver untuk menentukan perbesarannya
5. Lengan Mikroskop ( untuk menyangga atau menopang mikroskop
dan untuk memegang ketika memindahkan
6. Kondensor dan diafragma ( mengatur jumlah cahaya yang masuk
7. Penjepit Preparat ( menjepit kaca objek agar tidak mudah
bergeser ketik diamati.
8. Coarse focus knob ( untuk memperjelas objek dengan menaik-
turunkan tabung mikroskop secara cepat
9. Fine focus knob ( untuk memfokuskan objek dengan menaik-
turunkan tabung mikroskop secara lambat atau halus.
10. Pengatur meja preparat untuk mengatur posisi meja agar dapat
diamati
11. Iluminator ( bisa diganti dengan cermin sebagai sumber cahaya
untuk mikroskop
12. Meja preparat ( untuk meletakkan kaca preparat yang ingin
diamati
Fungsi Mikroskop
Untuk mengamati mikroorganisme yang berukuran kecil atau tak
terlihat oleh mata telanjang
Prinsip Kerja Mikroskop
Objek ditempatkan dibawah lensa objektif sehingga dibentuk
bayangan nyata terbalik diperbesar. Lensa okuler mempunyai
peran sebagai loop sehinggapengamat dapat melakukan dengan
dua jenis penguatan yaitu dengan mata tak berakomodasi atau
dengan mata berakomodasi maksimum.
Keterangan gambar :
1. Jarum inokulasi ( Untuk menanam mikroba dengan cara di
tusukkan.
2. Jarum enten (Untuk mengambil mikroba berupa biakan atau fungi
3. Jarum Ose( Untuk menanam mikroba dengan cara goresan.
4. Batang spreader (Untuk menanam mikroba dengan cara sebar.
5. Pelubang Sumuran( Untuk membuat sumuran pada medium agar.
6. Pinset(Untuk mengambil benda yang tidak boleh di sentuh oleh
tangan.
-----------------------
3
2
1
6
5
4
7
10
12
11
11
10
8
7
6
5
4
3
2
1
9
12
5
2
3
4
1
6