Pra perancangan pabrik MBK (metal Isobutil Keton) dari bahan aseton dengan proses hidrogenasi kapasitas 24.000/ton/tahun
Dedik irawan (0205010002) Syaiful anwar (0205010013
Dosen pembimbing Ir. Bambang Ismuyanto, MS Susy Yuniningsih, ST.MT Teknik kimia 2008
BAB I PENDAHULUAN
1. PERKEMBANGAN INDUSTRI Metil Isobutil Keton (MIBK) mulai ditemukan proses pembuatannya pada awal perang dunia II oleh Hibernia-Scholven. Walaupun telah ditemukan proses pembuatannya, namun belun diproduksi secara massal karena kurangnya permintaan atau konsumsi MIBK oleh pabrik industri lainnya. Pada awal tahun 1965 industri cat dan thiner di Eropa mulai banyak didirikan sehingga permintaan MIBK sebagai salah satu pelarut atau Solven dalam industri cukup meningkat tajam.(wikipedia .com) Pada tahun 1975, perusahaan di Amerika mengembangkan proses pembuatan MIBK melalui hidrogenasi dalam sebuah kolom, sehingga kualitas MIBK yang didapatkan mempunyai kemurnian yang lebih baik dari pada proses produksi sebelumnya. Berawal dari proses yang dikembangkan oleh Amerika, permintaan MIBK semakin bertambah besar didalam negeri ataupun didalam negeri diantaranya adalah negara jepang, Korea, Belanda, Australia, Brazil. Jepang adalah salah satu negara pengimport MIBK paling besar sehingga pada tahun 1986 jepang mulai memproduksi MIBK dan mengeksportnya ke kawasan Asia. (wikipedia .com) Indonesia mulai menggunakan MIBK pada awal tahun 1991 dengan mengimportnya dari jepang, terutama setelah dikeluarkannya Undang-undang PMA pada tahun 1967 yang kemudian diikuti dengan adanya Undang-undang PMDA pada tahun 1968, industri cat dan thiner di dalam negeri mengalami
I-1
perkembangan yang cukup pesat. Semenjak pendirian pabrik cat baru maupun perluasan pabrik semakin gencar sehingga kapasitas produksi semakin meningkat. Hal inilah yang menyebabkan adanya peningkatan konsumsi MIBK sebagai salah satu bahan pelarut untuk industri cat, thiner dan tinta cetak sampai saat ini, dan juga permintaan dari industri lain ataupun untuk laboratorium. 1.2 PEMBUATAN Metil Isobutil Keton (C6H12O) dapat diproduksi dengan cara menghidrogenasi mesytil Oxide yang diperoleh dari aseton melalui serangkaian reaksi seperti yang diuraikan sebagai berikut : dua molekul aseton direaksikan dengan NaOH dengan temperatur reaksi 30 °C (M.B Smith & J.March 2001). Kemudian
diaseton
alkohol
(CH3C(O)CH2C(OH)(CH3)2)
yang
terbentuk
didehidrasi dengan menggunakan asam fosfat dengan temperatur 110°C - 130°C (Conant, J. B.; Tuttle, N ,1941). Untuk
menghasilkan
mesytil
oxide.
Selanjutnya
mesityl
oxide
dihidrogenasi dengan bantuan katalis logam sehingga dihasilkan Metil Isobutil Keton (MIBK) (Uhde,2005)
1.3 PENGGUNAAN Penggunaan MIBK atau metil isobutil keton dalam industri sangat bervariasi diantaranya adalah sebagai pelarut dalam industri cat dan thiner, dan
I-2
bahan pembuat tinta cetak, rubber antiozonants, sintetik organik, bahan pembuat atil amil keton, metil amil keton peroksida, poliester, fiberglass, pelarut dalam ekstraksi metal, bahan pembuat pestisida, minyak sayur, bahan larutan pembersih pengeras, parfum, antioksidan, bahan campuran penyimpanan zat kimia, pelarut untuk vernis( Smith, M. B.; March, J, 2001)
1.4 SIFAT-SIFAT BAHAN DAN PRODUK 1.4.1 Bahan Baku A. Aseton (96%) Sifat-sifat fisika : 1. Berwujud cairan bening tidak berwarna 2. Mudah menguap atau folatil 3. Mudah terbakar 4. Baunya harum 5. Spesifik grafity pada 2 °C = 0,79 6. Melting point = -94 °C 7. Boiling Point = 87 °C Sifat-sifat kimia : 1. Massa molekul relatif = 58 2. Dapat larut dalam air, alkohol dan eter pada suhu kamar 3. Sedikit larut dalam kloroform 1.4.2 Bahan Pembantu A. Natrium Hidroksida (NaOH 5%)
I-3
Sifat-sifat fisika : 1. Berbentuk liquid tak berwarna 2. Melting Point = 318,4°C 3. Boiling point = 1390°C Sifat-sifat kimia : 1. Massa Molekul relatif = 40 2. Dapat larut dalam air 3. dapat larut dalam alkohol, eter dan gliserin B. Asam Fosfat (H3 PO4 98% ) Sifat-sifat fisika : 1. Berbentuk liquid tak berwarna 2. Spesifik grafity pada 18,2°C = 0,79 3. Melting point = 42,35 °C 4. Boiling Point = 213°C Sifat-sifat kimia : 1. Massa molekul relatif = 58 2. Dapat larut dalam air, 3. Larut dalam alkohol C. Nikel (Ni) Sifat-sifat fisika : 1. Berbentuk padatan
I-4
2. Spesifik grafity pada = 8,90 3. Melting point = 1452°C 4. Boiling Point = 2900°C Sifat-sifat kimia : 1. Massa molekul relatif = 56,69 2. Tidak dapat larut dalam air dan NH3 3. Sedikit larut dalam HCL dan H2SO4 D. Hidrogen (H2) Sifat-sifat fisika : 1. Berwujud gas dan tidak berwarna 2. Spesifik grafity pada - 252,7 °C = 0,0709 3. Boiling Point = - 25,27°C Sifat-sifat kimia : 1. Massa molekul relatif = 1 2. Kelarutan = 2,1 cc pada 0°C dan 0,8 pada 80 °C 1.4.3 Produk A. Metil Isobutil Keton (MIBK) Sifat-sifat fisika : 1. Berwujud cairan tidak berwarna 2. Baunya harum 3. Spesifik grafity pada 20°C = 0,8042 4. Melting point = -84 °C 5. Boiling Point = 114 °C
I-5
Sifat-sifat kimia : 1. Rumus molekul C6H12O 2. Massa molekul relatif = 100 3. Kelarutan dalam air 29 gr per 100gr pada 20 °C
1.5 Penentuan Kapasitas Berdasarkan nilai import dan konsumsi MIBK di Indonesia maka kapasitas produksi dengan perhitungan ditentukan sebagai berikut : Import + kapasitas lama + kapasitas baru = (0.5 x Kapasitas Baru) + konsumsi Tabel 1.1 Import MIBK di Indonesia Tahun
Volume (ton)
Kenaikan (%)
2001
7.398,974
-
2002
7894,4504
6,6965
2003
8.550,7818
8,1720
2004
9.251,0710
8,1898
2005
10256,0649
10,8635
Tabel 1.2 produksi MIBK di Indonesia Tahun
Volume (ton)
Kenaikan (%)
2001
16.773,4500
-
2002
17.499,0034
4,325
2003
18.095,4471
3,4084
2004
19.450,2266
7,48869
2005
20.812,62075
6,5461
I-6
Tabel 1.3 Konsumsi MIBK di Indonesia Tahun
Volume (ton)
Kenaikan (%)
2001
24.172,42
2002 25.393,45
4,808443
26.646,23
4,70151
28.701,30
7,160194
30.979,52
7,353977
2003 2004 2005 Sumber : data statistik surabaya
Dari tabel 1.1 : kenaikan rata-rata import per tahun = 8,4805 % Dari tabel 1.2 : kenaikan rata rata Produksi per tahun = 5,442048% Dari tabel 1.2 : kenaikan rata rata konsumsi per tahun = 6,006031 % RUMUS : M1 + M2 + M 3 = M4 + M5 Dimana : Input = Output Input terdiri dari:
jumlah impor ( M1 )
jumlah produksi (M2)
Kapasitas produksi ( M3 )
Output terdiri dari:
Jumlah ekspor ( M4 )
Perkiraan jumlah konsumsi ( M5 )
Dengan memakai rumus : P = Po ( 1 + i )n Dimana : P
= Jumlah kapasitas yang diperkirakan
Po =
Data impor tahun terakhir
I-7
i
=
% kenaikan rata-rata
n
=
Rencana pendirian pabrik (dihitung dari data terakhir)
Dari rumusan tersebut dapat kita hitung perkiraan jumlah konsumsi, jumlah produksi dan jumlah impor MIBK tahun 2012, yaitu : a. Perkiraan jumlah impor MIBK pada tahun 2007 ( M1 ) P = =
10.256,0649 ( 1 + 0,081805)5 15.407,39237 ton
Penurunan impor karena adanya pendirian pabrik baru diasumsikan sebesar 3,5 %.
Jadi jumlah impor MIBK tahun 2012 (M1) diperkirakan sebesar
14.868,13364 ton b. Perkiraan jumlah produksi MIBK pada tahun 2007 (M 2) P = =
20.812,62075 ( 1 + 0,05442048)5 27.124,00128 ton
c. Perkiraan jumlah konsumsi MIBK pada tahun 2007 ( M5 ) P = =
30.979,52 ( 1 + 0,06006031 )5 43.959,967 ton
d. Jumlah ekspor MIBK yang diperkirakan tahun 2007 ( M4 ) M4 = 30 % dari kapasitas Produksi (M3) e. Kapasitas produksi MIBK yang diperkirakan tahun 2007 ( M3 ) M3 + M2 + M 4= M1+ M 5 (Jumlah Ekspor +Jumlah Produksi + Kapasitas Produksi = Jumlah Impor + Perkiraan Jumlah Konsumsi)
I-8
Dari persamaan di atas dapat dihitung kapasitas produksi MIBK tahun 2007, yaitu : M3 = ( M 1 + M5 ) – ( M 4 + M2 ) = (M1 + M5 ) – (0,3 M 3 + M2) M3 = (14.868,13364 + 43.959,967 ) – (0,3 M3 + 27.124,00128 ) = 24.475,18203 ton Kapasitas produksi MIBK tahun 2012 ditentukan sebesar 24.000 ton /th karena pertimbangan bahan baku, dan pangsa pasar dan pemenuhan terhadap import, export.
I-9
BAB II SELEKSI DAN URAIAN PROSES
2.1 MACAM MACAM PROSES Metil isobutil keton dapat di produksi dengan dua proses, yaitu : a. Kondensasi pada temperatur tinggi b. Kondensasi pada temperatur rendah 2.1.1 Kondensasi Aseton Pada Suhu Tinggi Proses ini dimulai dengan kondensasi aseton pada temperatur tinggi pada fase liquid dengan menggunakan katalis basa sehingga membentuk phoron dan bereaksi samping membentuk diaseton alkohol. Karena diaseton alkohol hanya sebagai produk samping, maka jika dilanjutkan dengan reaksi dehidrasi, mesityl oxide yang terbentuk hanya dalam jumlah yang kecil, sehingga pada hidrogenasi mesityl oxide hanya sedikit pula metil isobutil keton yang dihasilkan. 2.1.2 Kondensasi Aseton Pada Temperatur Rendah Proses hidrogenasi dengan kondensasi aseton pada temperatur rendah dikembangkan oleh Hibernia-Scholven yaitu dengan cara mengkondensasi aseton dengan menggunakan katalis NaOH di dalam suatu reaktor dengan temperatur reaksi 30 oC, kemudian diaseton alkohol yang terbentuk didehidrasi dengan asam fosfat pada temperatur 120 oC, sehigga dihasilkan mesityl oxide yang selanjutnya didehidrasi dengan katalis nikel pada temperatur 120 oC dan tekanan 1 atm sehingga terbentuk metil isobutil keton.
10
2.2 SELEKSI PEMILIHAN PROSES Dari dua metode pembuatan metil isobutil keton diatas, maka dipilih pembuatan metil isobutil keton dengan proses hidrogenasi dengan kondensasi aseton pada temperatur rendah. Pemilihan ini didasarkan pada hal sebagai berikut: Tabel 2-2 . Seleksi pemilihan pproses Parameter
Kondensasi tinggi
Kondensasi rendah
50 – 100 oC
30 oC
4 atm
1 atm
* Konversi
10%
80%
* Yield
45%
72%
* Kemurnian
80%
98%
Besar
Sedang
* POT
5 tahun
2 tahun
* ROI
26%
35,27%
1.aspek operasi : * Suhu * Tekanan 2. aspek proses :
3.aspek ekonomi : * Investasi
Pemilihan proses
dengan kondensasi rendah juga dapat mencegah
terjadinya proses hidrogenasi secara berlebihan oleh katalis logam sehingga terbentuk produk kondensasi yang lebih tinggi (C6 atau C12 ) yang dapat menyebabkan deaktivasi katalis itu sendiri. (Uhde,2005).
11
2.3 URAIAN PROSES Proses pembuatan metil isobutil keton dapat dibagi menjadi 4 tahap, yaitu : 1. Tahap Persiapan 2. Tahap Kondensasi 3. Tahap Dehidrasi 4. Tahap Hidrogenasi 2.3.1 Tahap Persiapan Pada tahap ini dilakukan persiapan bahan pembantu yang diangkut dari storage (F-151) dibawa ke Mixer (M-150) yang dilengkapi dengan pengaduk yang kemudian dialirkan ke reaktor (R-110) 2.3.2 Tahap Kondensasi Pada tahap ini aseton dari storage (F-112) diangkut dengan pompa (L-111) menuju reaktor (R-110) yang dilengkapi dengan pengaduk dan jaket pendingin untuk kondensasi dengan larutan NaOH 5% pada temperatur 30 oC, tekanan 1 atm dengan waktu tinggal satu jam; reaksi yang terjadi adalah eksoterm sehingga digunakan jaket pendingin. Setelah reaksi selesai, diaseton alkohol (DAA) yang terbentuk ditampung dalam tangki DAA (F-113) selama satu jam Reaksi yang terjadi : 2C3H6O
NaOH
C6H12O2
2.3.3 Tahap Dehidrasi Diaseton alkohol dari tangki DAA (F-113) dialirkan oleh pompa (L-122) menuju reaktor ( R-120) yang dilengkapi dengan pengaduk dan coil pemanas untuk direksikan dengan asam fosfat yang dialirkan dari storage (F-123) dengan 12
teperatur reaksi 120 oC dan tekanan 1 atm sehingga terbentuk mesityl oxide (MO). Sisa aseton dan sebagian air yang menguap akibat suhu reaksi yang tinggi masuk kedalam kondensor (E-121), lalu dipisahkan aseton dari air pada kolom destilasi (D-130), aseton sebagai produk atas direcycle ke reaktor (R-110), sedangkan air produk bawah dibuang. Reaksi berlangsung secara endotermis. Mesityl oxide yang terbentuk ditampung dalam tangki MO (F113) selama satu jam. Reaksi yang terjadi : C6H12O2
98%H3PO4
C6H10O + H 2Osteam + P
2.3.4 Tahap Hidrogenasi Mesityl Oxide dari tangki MO(F113) dialirkan oleh pompa (L-122) menuju heater (E-143) untuk dipanaskan sampai suhu bahan mencapai 120 oC kemudian masuk ke kolom Hidrogenasi (D-140) untuk dihidrogenasi dengan mengggunakan katalis nikel dengan temperatur reaksi sebesar 120 oC dan tekanan sebesar 1 atm. Hidrogen yang digunakan dialirkan oleh blower (G-146A) dari storage (F-148A) menuju heater (E-144A) dan heater (E-144B) untuk dipanaskan sampai suhunya mencapai 120 oC, kemudian tekanannya diturunkan dari 3 atm menjadi 1,5 atm dengan menggunakan Ekspander(G-149). Reaksi hidrogenasi diatas menghasilkan metil isobutil keton (MIBK) dengan kemurnian sebesar 98%. Kelebihan gas hidrogen dialirkan kembali kedalam kolom oleh blower (G-146B),sedangkan MIBK yang telah terbentuk dialirkan oleh pompa (L-147) menuju tangki MIBK (F-148C) untuk kemudian dikemas dan dipasarkan. Reaksi yang terjadi : C6H10O + H 2
C6H12O 13
14
BAB III NERACA MASSA
Kapasitas Produksi
= 24.000 ton/tahun = 3333,33333 kg/jam
Waktu operasi
= 300 hari/tahun ; 24 jam/hari
Satuan
= kg/jam
Kapasitas Bahan Baku
= 5770,79338 kg aseton /jam
1.TANGKI PENGENCER (M-150) Masuk
Keluar
Dari F-151 :
ke R-110
NaOH = 8,3333
NaOH = 8,3333
air
air
= 158,3334
Total
= 166,6667
= 12,5000
Air proses : air
= 145,8333 Total
= 166,6667
2. REAKTOR (R-110) Masuk
Keluar
Dari F-112 :
Ke F-113 :
aseton
= 4431,96908
DAA
= 4431,96908
air
= 184,66538
NaOH
= 0,83333
Dari F-134 :
aseton
= 1107,99256
asetonR = 1107,99256
air
= 386,165
Air
= 46,16636
Dari M-150 : air
= 158,3334
NaOH
= 8,3333
Total
= 5937,96908
Total
= 5937,96908
3. Reaktor (R-120) Masuk
Keluar
Dari F-113 :
Ke F-124 :
DAA
= 4431,96908
MO
= 3369,82506
aseton
= 1107,99256
DAA
= 4431,19656
air
= 389,165
air
= 66,66633
Ke E-121 : aseton
= 1107,99256
Dari F-123 :
air
= 954,3498
H3 PO4
Hilang dalam proses :
= 163,334
H3 PO4
Total
= 6092,46064
Total
= 163,334
= 6092,46064
4. KOLOM DESTILASI (D-130) Masuk
Keluar
Dari E-121 :
ke F-134 :
aseton
= 1107,99256
Hasil Atas :
air
= 954,3498
aseton
= 1107,99256
air
= 46,16636
Ke buangan : Bottom : Air = 907,88804 Total
= 2062,34236
Total
= 2062,34236
5. KOLOM HIDROGENASI (D-140) Masuk
Keluar
Dari F-124 :
ke E-141 :
MO
= 3369,82506
Hasil Atas :
DAA
= 4431,19656
MIBK = 3266,66700
air
= 66,66633
air
= 66,66633
Dari 148A :
H2
H2
Ke buangan :
= 65,33334
= 6,533334
Hasil bawah :
Total
= 3951,55463
MO
= 168,49140
DAA
= 4431,19656
Total
= 3951,55463
BAB III NERACA MASSA
Kapasitas Produksi
= 24.000 ton/tahun = 3333,33333 kg/jam
Waktu operasi
= 300 hari/tahun ; 24 jam/hari
Satuan
= kg/jam
Kapasitas Bahan Baku
= 4431,96908 kg aseton /jam
1.TANGKI PENGENCER (M-150) Masuk
Keluar
Dari F-151 :
ke R-110
NaOH = 0,83333
NaOH = 0,83333
air
air
= 15,83334
Total
= 16,66667
= 1,25000
Air proses : air
= 14,58333 Total
= 16,66667
2. REAKTOR (R-110) Masuk
Keluar
Dari F-112 :
Ke F-113 :
aseton
= 4431,96908
DAA
= 4431,96908
air
= 184,66538
NaOH
= 0,83333
Dari F-134 :
aseton
= 1107,99256
asetonR = 1107,99256
air
= 246,66508
Air
= 46,16636
Dari M-150 : air
= 15,83334
NaOH
= 0,83333
Total
= 5787,46005
Total
14
= 5787,46005
3. Reaktor (R-120) Masuk
Keluar
Dari F-113 :
Ke F-124 :
DAA
= 4431,96908
MO
= 3369,82506
NaOH
= 0,83333
DAA
= 4431,19656
aseton
= 1107,99256
air
= 66,66633
air
= 246,66508
Ke E-121 : aseton
= 1107,99256
Dari F-123 :
air
= 819,47962
H3PO4
= 1,63334
Hilang dalam proses :
air
= 0,03333
H3PO4
Total
= 5789,12683
= 1,63334
NaOH
= 0,83333
Total
= 5789,12683
4. KOLOM DESTILASI (D-130) Masuk
Keluar
Dari E-121 :
ke F-134 :
aseton
= 1107,99256
Hasil Atas :
air
= 819,47962
aseton
= 1107,99256
air
= 46,16636
Ke buangan : Bottom : Air = 773,31326 Total
= 1927,47218
Total
15
= 1927,47218
5. KOLOM HIDROGENASI (D-140) Masuk
Keluar
Dari F-124 :
ke E-141 :
MO
= 3369,82506
Hasil Atas :
DAA
= 4431,19656
MIBK = 3266,66700
air
= 66,66633
air
= 66,66633
Dari 148A :
H2
= 6,533334
H2
Ke buangan :
= 65,33334
Hasil bawah :
Total
= 3951,55463
MO
= 168,49140
DAA
= 4431,19656
Total
16
= 3951,55463
BAB IV NERACA PANAS
Satuan
= kkal/jam
1.TANGKI PENGENCER (M-150) Masuk
Keluar
∆H1
= 50,00071112
∆H2
= 50,00071112
Total
= 50,00071112
Total
= 50,00071112
2. REAKTOR (R-110) Masuk ∆H1
∆HR Total
Keluar
= 428,578570
= 6440,504577 = 6869,08315
∆H2
= 1242,04893
Q1
= 5283,58006
Qloss
= 343,45416
Total = 6869,08315
3. REAKTOR (R-120) Masuk ∆H1
∆HR Total
= 1242,04893
= 309536,05840 = 310778,10730
∆H2
Keluar = 1242,04893
∆H3
= 211742,09180
Q1
= 59271,92778
Qloss
= 30829,41796
Total
17
= 310778,10730
4. KONDESOR (E-121) Masuk ∆H1
Total
Keluar
= 211742,09180
= 211742,09180
∆H2
= 26463,68072
Q1
= 174691,30650
Qloss
= 10587,10459
Total
= 211742,09180
5. KOLOM DESTILASI (D-130)
Masuk ∆H1
Q2
Total
= 50675,96672
∆H4
Keluar = 2289,45889
∆H7
= 58000,04113
Q1
= 617194,58640
Qloss
= 35657,05718
= 662465,17690
= 713141,14362
Total
= 713141,14362
6. KOLOM HIDROGENASI (D-140) Masuk ∆H1
= 6488,57271
Q2
= 1268191,04100
Total
= 1274679,61400
∆H4
Keluar = 2289,45889
∆H7
= 32,28843
Q1
= 1141095,18900
Qloss
= 127467,96130
Total
18
= 1274679,61400
19
BAB V SPESIFIKASI ALAT
1. Tangki Penampung NaOH (F-151) Fungsi
: Menyimpan bahan pembantu NaOH
Kapasitas
: 114,87509 ft3
Bentuk
: Silinder tegak, tutup atas datar dan tutup bawah conical
Diameter
: 4,469 ft
Tinggi
: 9,34 ft
Tebal
: 3/16 in
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-240 Grade M Jumlah
: 1 buah
2. Tangki Penampung Aseton (F-112) Fungsi
: Menyimpan bahan baku aseton
Kapasitas
: 9636,19033 ft3
Bentuk
: Silinder tegak, tutup bawah datar dan tutup atas conical
Diameter
: 19,938 ft
Tinggi
: 35,805 ft
Tebal
: 5/16 in
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-240 Grade M Jumlah
: 8 buah
19
3. Tangki Penampung Asam Fosfat (F-123) Fungsi
: Menyimpan bahan pembantu asam fosfat
Kapasitas
: 50,992 ft3
Bentuk
: Silinder tegak, tutup atas datar dan tutup bawah conical
Diameter
: 3,469ft
Tinggi
: 5,137 ft
Tebal
:3/16 in
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-240 Grade M Jumlah
: 1 buah
4. Tangki Penampung hydrogen (F-148) Fungsi
: Menyimpan bahan pembantu hydrogen
Kapasitas
: 1502,0085 ft3
Bentuk
: Spherical
Diameter
: 14,211 ft
Tebal
: 1/16 in
Bahan konstruksi : High Alloy Steel SA-167 Grade 3 Jumlah
: 4 buah
5. Tangki Penampung DAA (F-113) Fungsi
: Menyimpan sementara DAA
Kapasitas
: 335,9175 ft3
Bentuk
: Silinder tegak, tutup atas datar dan tutup bawah conical
Diameter
: 6,479 ft
Tinggi
: 11,741 ft
20
Tebal
: 2/16 in
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-240 Grade M Jumlah
: 1 buah
6. Akumulator (F-134) Fungsi
: menampung sementara aseton yang akan di-recycle
Kapasitas
: 10,6231 ft3
Bentuk
: Silinder horizontal, tutup bawah-atas dished
Diameter
: 1,6145 ft
Lebar
: 4,8435 ft
Tebal
: 5/16 in
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-240 Grade M Jumlah
: 1 buah
7. Akumulator (F-148B) Fungsi
: menampung produk (MIBK) sementara
Kapasitas
: 35,687 ft3
Bentuk
: Silinder horizontal, tutup bawah-atas standar dished
Diameter
: 14,.1368 ft
Lebar
: 42,4104 ft
Tebal
: 5/16 in
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-240 Grade M Jumlah
: 1 buah
21
8. Tangki Penampung MIBK (F-148C) Fungsi
: menyimpan produk sebelum dipasarkan
Kapasitas
: 5901,7554 ft3
Bentuk
: Silinder tegak, tutup atas conical tutup bawah plat datar
Diameter
: 17,9396 ft
Tinggi
: 32,228 ft
Tebal
: 5/16 in
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-240 Grade M Jumlah
: 2 buah
9. Tangki Pengencer (M-150) Fungsi
: mengencerkan NaOH 40% menjadi NaOH 5%
Kapasitas
: 0,35899 ft3
Bentuk
: Silinder tegak, tutup atas dan bawah standar dished
Diameter
: 0,64355 ft
Tinggi
: 1,39253 ft
Tebal
: 3/16 in
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-240 Grade M Pengaduk
: impeller jenis aksial dengan 4 buah plat blade tanpa baffle
Daya Pengaduk
: 1 Hp
Jumlah
: 1 buah
22
10. Pompa (L-111) Fungsi
: memompa aseton dari tangki penampung ke reaktor
Kapasitas
: 180,72 ft3/j
Daya
: 0,5 Hp
Jenis
: centrifugal
Bahan
: Cast iron
Jumlah
: 1 buah
11. Pompa (L-122) Fungsi
: memompa DDA dari tangkivF-113 ke reactor R-120
Kapasitas
: 255,96 ft3/j
Daya
: 0,5 Hp
Jenis
: centrifugal
Bahan
: Cast iron
Jumlah
: 1 buah
12. Pompa (L-145) Fungsi
: memompa bahan dari F-124 ke kolom Hidrogenasi D-140
Kapasitas
: 191,16 ft3/j
Daya
: 0,5 Hp
Jenis
: centrifugal
Bahan
: Cast iron
Jumlah
: 1 buah
23
13. Pompa (L-147) Fungsi
: memompa produk dari F-148B ke tangki MIBK F-117
Kapasitas
: 292,32 ft3/j
Daya
: 0,5 Hp
Jenis
: Centrifugal
Bahan
: Cast iron
Jumlah
: 1 buah
14. Pompa (L-133) Fungsi
: memompa aseton dari akumulator F-134 ke reactor R-110
Kapasitas
: 47,16 ft3/j
Daya
: 0,5 Hp
Jenis
: Centrifugal
Bahan
: Cast iron
Jumlah
: 1 buah
15. Blower (G-146B) Fungsi
: Alat transportasi H2 dari kolom Hidrogenasi D-140 untuk direcycle
Type
: Blower sentrifugal
Kapasitas
: 2,84458 ft3/j
Daya Motor
: 4 Hp
Bahan
: carbon steel
Jumlah
: 1 buah
24
16. Blower (G-146B) Fungsi
: Alat transportasi H2 dari tangki H2 F-148A ke Hidrogenator D-140
Type
: Blower sentrifugal
Kapasitas
: 2,84458 ft3/j
Daya Motor
: 30 Hp
Bahan
: carbon steel
Jumlah
: 1 buah
17. Kondesor (E-121) Fungsi
: mengembunkan hasil atas dari reactor R-120
Type
: Condesor horizontal dengan 1-2 sheel and tube
Beban panas
: 840259,7335 BTU/j
Rate aliran
: Uap
= 4249,30517 lb/j
Air dingin
= 27508,88958 lb/j
Ukuran
:
Bagian sheel
: Diameter dalam
= 10 in
Baflle spacing
= 10 in
Bagian Tube
: 1 in OD, 15 BWG, 1,25 in square pitch Jumlah = 32 buah Passes = 2 Panjang = 12 ft
Luas heat transfer : 96,52 ft Bahan konstruksi : Carbon steel
25
Jumlah
: 1 buah
18. Kondesor (E-131) Fungsi
: mengembunkan hasil atas dari kolom destilasi D-130
Type
: Condesor horizontal dengan 1-2 sheel and tube
Beban panas
: 2449223,743 BTU/j
Rate aliran
: Uap
= 8671,90601 lb/j
Air dingin
= 97190,51323 lb/j
Ukuran
:
Bagian sheel
: Diameter dalam
= 15,25 in
Baflle spacing
= 15,25 in
Bagian Tube
: 1 in OD, 15 BWG, 1,25 in square pitch Jumlah = 76 buah Passes = 2 Panjang = 16 ft
Luas heat transfer : 296,201 ft Bahan konstruksi : Carbon steel Jumlah
: 1 buah
19. Kondesor (E-141) Fungsi
: mengembunkan hasil atas dari kolom hidrogenasi (D-140)
Type
: Condesor horizontal dengan 1-2 sheel and tube
Beban panas
: 4528227,389 BTU/j
Rate aliran
: Uap
= 13309,78934 lb/j
Air dingin
= 104819,1022 lb/j
26
Ukuran
:
Bagian sheel
: Diameter dalam
= 21.25 in
Baflle spacing
= 21,25 in
Bagian Tube
: 1 in OD, 15 BWG, 1,25 in square pitch Jumlah = 166 buah Passes = 2 Panjang = 16 ft
Luas heat transfer : 687,03 ft Bahan konstruksi : Carbon steel Jumlah
: 1 buah
20. Reboiler (E-132) Fungsi
: menguapkan sebagian aseton yang keluar dari bawah D-130
Type
: kettle Reboiler 1-2 sheel and tube
Beban panas : 538385,2652 BTU/j Rate aliran
Ukuran
: Uap air
= 2881,30746 lb/j
Cairan
= 4249,30517 lb/j
:
Bagian sheel : Diameter dalam = 10 in Bagian Tube : 1 in OD, 15 BWG, 1,25 in square pitch Jumlah = 32 buah Passes = 2 Panjang = 12 ft Luas heat transfer : 44,86544 ft
27
Bahan konstruksi : Carbon steel Jumlah
: 1 buah
21. Reboiler (E-142) Fungsi
: menguapkan sebagian MIBK yang keluar dari D-140
Type
: kettle Reboiler 1-2 sheel and tube
Beban panas : 1565446,164 BTU/j Rate aliran
Ukuran
: Uap air
= 5585,08214 lb/j
Cairan
= 8711,59734 lb/j
:
Bagian sheel : Diameter dalam = 10 in Bagian Tube : 1 in OD, 15 BWG, 1,25 in square pitch Jumlah = 32 buah Passes = 2 Panjang = 16 ft Luas heat transfer : 130,45385 ft Bahan konstruksi : Carbon steel Jumlah
: 1 buah
22. Kolom Hidrogenasi (D-140) Fungsi
: Sebagai tempat reaksi hidrogenasi MO menjadi MIBK
Type
: sieve tray
Kapasitas
:123 ,311 ft3
Bentuk
: silinder tegak dengan tutup atas dan bawah standar dished head
28
Diameter
: 5 ft
Tinggi
: 36 ft
Tebal
: 3/16 in
Bahan konstruksi : high alloy steel SA-240 Grade type 316 Jumlah
: 1 buah
23. Kolom Destilasi (D-130) (lihat di perancangan alat utama) 24. Reactor (R-110) (lihat diperancangan alat utama) 25. Reactor (D-120) Fungsi
: Mereaksikan DAA dengan bantuan katalis asam fosfat
Tipe
: Mixed flow
Kapasitas
: 378,014433 ft3
Bentuk
: Silinder tegak, tutup atas standar dan tutup bawah conical
Diameter
: 6,94792 ft
Tinggi
: 5,137 ft
Tebal
:2/16 in
Bahan konstruksi : High alloy steel SA-240 Grade S type 316 Jumlah
: 1 buah
Jenis pengaduk
: axial
Bahan
: High Alloy steel SA-140 Grade type 316
Jumlah
: 1 buah
Daya
: 23 Hp
29
26. Tangki Penampung MO (F-124) Fungsi
: menyimpan sementara MO
Kapasitas
: 123,311 ft3
Bentuk
: Silinder tegak, tutup atas datar tutup bawah Conikal
Diameter
: 6,479 ft
Tinggi
: 8,994 ft
Tebal
: 2/16 in
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-240 Grade M Jumlah
: 1 buah
27. Ekspander (G-149) Fungsi
: menurunkan tekanan dari 5 atm menjadi 1,5 atm
Kapasitas
: 153,1157 m3
Tipe
: multistage Reciprocating
Daya
: 1 Hp
Bahan konstruksi : Carbon Steel Jumlah
: 1 buah
28. Heater (E-144A) Fungsi
: memanaskan gas hydrogen dari 30 oC menjadi 75 oC
Tipe
: DPHE
Beban panas
: 40237,43435 BTU/j
Rate aliran
: Hydrogen
= 144,03388 lb/j
Steam
= 84,11002 lb/j
: Anulus
: aan = 1,19 in2
Ukuran
30
de = 0,915 in de’ = 0,40 in Tube
: ap = 1,5 in2 di = 1,38 in do = 1,66 in
Bahan konstruksi : Carbon Steel Jumlah
: 1 buah
29. Heater (E-144A) Fungsi
: memanaskan gas hydrogen dari 75 oC menjadi 120 oC
Tipe
: DPHE
Beban panas
: 40237,43435 BTU/j
Rate aliran
: Hydrogen
= 144,03388 lb/j
Steam
= 84,11002 lb/j
: Anulus
: aan = 1,19 in2
Ukuran
de = 0,915 in de’ = 0,40 in Tube
: ap = 1,5 in2 di = 1,38 in do = 1,66 in
Bahan konstruksi : Carbon Steel Jumlah
: 1 buah
30. Heater (E-144A) Fungsi
: memanaskan bahan dari 100 oC menjadi 120 oC
31
Tipe
: DPHE
Beban panas
: 124682,054 BTU/j
Rate aliran
: Liquid
= 12762,70901lb/j
Steam
= 3857,26043 lb/j
Ukuran
: Anulus
: aan = 1,19 in2 de = 0,915 in de’ = 0,40 in
Tube
: ap = 1,5 in2 di = 1,38 in do = 1,66 in
Bahan konstruksi : Carbon Steel Jumlah
: 1 buah
32
33
BAB VI PERANCANGAN ALAT UTAMA
Nama alat
: Kolom destilasi
Kode
: D-130
Fungsi
: memisahkan aseton sebagai produk atas dari air berdasarkan perbedaan titik didih.
Tipe
: Sieve Tray
Data perancangan : 1. Feed masuk pada suhu 86,81 oC =359,95 K Rate feed
: 64,62997 kgmol/j
Xf
: 0,29558
2. Destilat Produk masuk pada suhu 74,19 oC = 347,34 K Rate
: 21,66812 kgmol/j
Xd
: 0,886
3. Bottom produk pada suhu 100,002 oC = 373,152 K Rate
: 42,96185 kgmol/j
Xb
:0
4. Tekanan operasi = 1 atm 5. Aseton keluar sebagai produk atas dengan kadar 96% (berat). 6. Feed dan refluks dalam keadaan satureted liquid. 7. dari Appendix B didapat data : Enriching
: VI-1
V = 73,84842 kgmol/j L = 52,18030 kgmol/j Exchauching : V’ = 73,84842 kgmol/ j L’ = 116,81027 kg mol/j Dari grafik kesetimbangan aseton dan air diperoleh : R
= 2,40816
Rm
= 1,20408
Jumlah tray teoritis = 12 buah Dimana :
Xf = 0.29558
Yf = 0,57
Xd = 0,68
Yd = 0,8816
Xb = 0,03
Yb = 0,04
Perhitungan : 1. Menentukan BM campuran Enriching a. Bagian atas BM liquid
= Xd.BM1 + (1-Xd).BM2 = (0,68 x 58) + (1-0,68) x 18 = 45,2
BM uap
= Yd.BM1 + (1-Yd). BM2 = (0,8816 x 58) + (1- 0,8816) x 18 = 53,264
VI-2
b. Bagian bawah BM liquid
= Xf.BM1 + (1-Xf).BM2 = (0,29558 x 58) + (1- 0,29558) x 18 = 29,8232
BM uap
= Yf.BM1 + (1-Yf). BM2 = (0,57 x 58) + (1- 0,57) x 18 = 40,8
Exchausting a. Bagian atas BM liquid
= 29,8232
BM uap
= 40,8
b. Bagian bawah BM liquid
= Xb.BM1 + (1-Xb).BM2 = (0,03 x 58) + (1-0,03) x 18 = 19,2
BM uap
= Yb.BM1 + (1-Yb). BM2 = (0,04 x 58) + (1-0,04) x 18 = 19,6
VI-3
2. Perhitungan beban Destilasi Perhitungan beban destilasi dapat dilihat pada tabel 6-1 : Tabel 6-1. Perhitungan rate uap dan rate liquid Rate uap Komponen
Rate liquid
lbmol/j
BM
lb/j
lbmol/j
BM
lb/j
B. Atas
162,80623
53,264
8671,710861
115,0366894
45,2
5199,65836
B.bawah
162,80623
40,8
6642,494051
115,0366894
29,8232
6642,49405
B. Atas
162,80623
40,8
6642,494051
257,5199212
29,8232
6642,494005
B.bawah
162,80623
19,6
3191,002044
257,5199212
19,2
3191,002044
Enriching
Exchausthing
Beban terbesar : V = 8671,710861 lb/j
; BM uap
= 53,264
L = 6642,49405 lb/j
; BM liquid
= 29,8232
3. Perhitungan densitas campuran a. Densitas uap (v) Persamaan yang digunakan : v =
BMv.To.P1 53,264 x 273,15x1 = 0,112586493 lb/cuft Vo.T1.Po 359 x 359,96x1
b. Densitas liquid (l) Persamaan yang digunakan : VI-4
ml l = x i Vo.T1.Po
l =
1107,99256 x 49,375 x 819,47962 1927,47218
1927,47218
= 54,95519468 lb/cuft 4. Menentukan diameter dan Tray spacing Data perancangan : V
= 8671,7109 lb/j
L
= 6642,4941 lb/j
v
= 0,112586493 lb/cuft
l
= 54,95519468 lb/cuft
= 0,8 dyne/cm
harga : Shell = $ 2,8/ ft 2 Tray = $ 0,79/ft2 Down Comer = $ 0,5 /ft2 Persamaan yang digunakan : G=Cx
D = 1,13
( l v) Vm G
Dimana : Vm = 1,3 V C = Konstanta Harga shell
= 1,3 x8671,7109 lb/j = 9799,033273 ( Gb. 8-38, Ludwig Hal. 56) = (.d.T/12)x harga Shell VI-5
x 62,5
Harga tray
= (/4.d2 – 5%./4.d2)x harga tray
Harga down comer = ( 60%.d..T/12)x harga down comer Dengan persamaan diatas dapat dihitung diameter dan tray spacing yang kolom nominal perhitungan dapat dilihat pada tabel 6-2: Tabel 6-2 perhitungan diameter dan Tray spacing kolom yang optimal
T
d
Harga ($)
in C
G
ft
Shell
Tray
Down Comer
Total
10 5
12,4243
31,7347
697,528
593,319
95,2040
1386,05103
12 30
74,5458
12,9556
341,7175
98,8865
46,6402
487,24429
15 100 248,4862
70.961
233,958
29,6660
31,9324
295,55635
18 135 335,4563
6,1073
241,.6308
21,9748
31,9796
296.58520
20 165 410,0022
55.243
242,8481
17,9794
33,1458
293.97322
24 230 571,5182
4,619
246,8277
12,8982
33,689
293.41494
30 320 795,1557
3,9668
261,573
9,2706
35,7015
306.54511
36 340 8844,853
3,8484
3045157
8,7253
41,5627
354.80363
Dari tabel 6-2 perhitungan diameter dan tray spacing kolom yang optimal D = 5 ft = 60 in T = 24 in 5. Menentukan tipe Tray L = 6642,4941lb/j x 7,48 gal/cuft = 15,14581786 gal/menit 60 menit x 54,9952 lb/cu Berdasarkan Gb.8.63 ludwig hal.96, maka tipe aliran adalah reverse flow.
VI-6
6. Pengecekan Terhadap Liquid Head Persamaan yang digunakan : Qmax = 1,3.L = 1,3 x 15,144581786 = 19,68956322 gpm Qmin = 0,7.L = 0,7 x 15,144581786 = 10,60207250 gpm Lw/d = % x d howmax =
Q max
x
2/ 3
howmin =
Q min
x
2 /3
2,98.Lw
2,98.Lw
hw
= 1,5 in
hl
= how + hw
dari persamaan diatas dapat ditentukan optimasi Lw/d, perhitungannya dapat dilihat pada tabel 6-3.optimasi nilai lw/d Lw/d
0,55
0,60
0,65
0,70
0,75
0,80
0,85
Lw
19,8
21,6
23,4
25,2
27
28,8
30,6
howmax
0,4811018
0,453988
0,4303976
0,4096504
0,3912352
0,3747590
0,3599146
howmin
0,3184249
0,300479
0,2848655
0,2711336
0,2589452
0,2480402
0,2382152
Hlmax
3,7311018
3,703988
3,6803977
3,6596504
3,6412352
3,6247590
3,6099146
Hlmin
3,5684249
3,550479
3,5348655
3,5211336
3,5089452
3,4980402
3,4882152
hw
3,25
3,25
3,25
3,25
3,25
3,25
3,25
Optimasi diameter kolom dstilasi dengan : Lw/d = 55% VI-7
Ad
= 4% x At (Gb,”Applied Process Design ludwig hal.56)
Perhitungan : Diambil : hw –hc = ¼ in, sehingga hc =3,25 – ¼ = 3 in Ac = Lw x hc = (19,8 x 3)/ 144 = 0,4125 ft2 Ad = 4% x At = )0,04 x (π/4,52 ) = 0,785 ft2 Ap = harga terkecil antara Ac dan Ad 0,4125 ft2 hd = 0,03 x Q max = 0,03 x 100.Ap 2
2
19,6896 100.x0,4125
= 0,00683511 in ketentuan : hd < 1 in (memenuhi) 7. Pengecekan harga tray spacing (T = 24 in ) Data perncangan : Lw/d = 55%
how = 0,4811in
d = 5 ft = 60 in
hd = 0,006835 in
T = 24 in
hl = 3,3711018 in
Susunan segitiga Ketentuan :
hb
≤0,05
T + hw Perhitungan : Ao
0,9065 = n2
Aa Aa
= 2{ ( x
r
2
2 2 x ) r . sin
VI-8
1
x } r
Dimana : Wd
: 8% d = 0,08 x 60 = 4,8 in
Ww
: 3 in
Ws
: 3 in
Maka : X
=
d Wd Ws 5 4,8 3 1,85 ft 2 12 2 12
r
=
d Ww 5 3 2,25 ft 2 12 2 12
Sehingga :
Aa =2
[
2 2 1,85 2,25 1,85
2 1 1 , 85 2 , 25 sin
]
2 , 25
14,512 ft
Ditrial : n = 3,5, maka : Ao = 1,073888 ft 2 Maka : Uo
: Vmax /Ao
Vmax = 1,3 V =
1,3x
8671,7109lb / j 27,8104cuft / dtk 0,1126lb / cuftx 3600dtk / j
Uo = (27,8104 cuft/dtk)/ 1,073888ft 2 = 25,8104 cuft/dtk Ac = At – Ad = π/4.d2 – 4%( π/4.d2) = π/4.52 – 4%( π/4.5 2) = 18,84 ft2
VI-9
2
v 12 1 ,14
hp
Maka : hp
Uo 2 . gc
2
0 , 11259 12 54 , 95519
Ao 0 ,4 1 , 25 1 Ac
Ao Ac
2 25 , 9 1 , 073888 1 , 14 0 , 4 1 , 25 18 , 84 2 x 32 , 2
2
1 , 073888 1 18 , 84
= 0,39891 in VI-10
hr = 31,2/pl = 31,2/ 54,95519468 = 0,567735228 in ht = hp + hr + hl = 0,39891 + 0,567735228 + 3,3711018 = 4,697743959 in hb = hl + ht + hd = 3,3711018 + 4,697743959 + 0,006835 = 8,435680844 in Cek ketentuan : hb ≤0,05 T + hw
8,435680844 0,30956627 ≤0,5 (memenuhi) 24 3,25 8. Stabilitas tray dan weeping Ketentuan : hpm > hpw Dengan :
hpm
v 12 1 ,14
2 Uo 2 . gc
Ao Ao 1 0 , 4 1, 25 Ac Ac
VI-10
2
2
dimana : 8671,7109 =14,97483 0,1126lb / cuftx 3600dt / j
V = 0,7 V
= 0,7
Uo = Vmin / Ao
= (14,97483 cuft/dtk) 1,073888 ft2 = 13,9445
Maka : 0 ,11259 hpm 12 54 , 95519
2 13 ,9445 1 ,14 2 x 32 , 2
1, 073888 1, 25 0 , 4 18 , 84
1 , 073888 1 18 ,84
= 0,398906955 in Hpw = 0,05 hl + 0,2 =0,20049573 in Kerena Hpm > hpw maka memenuhi syarat 9.Entraiment syarat tidak terjadi Entraiment : ( Eo/E) ≤1 Dimana : Eo = 0,1 E = 0,22 (73/σ) (Uc/Tc)3,2 Uc = Vmax / Ac = (27,8104 cuft/dt) 18,84 ft 2 = 1,47614 ft/dt Tc = T – 2,5 hl = 24 – 2,5(3,37311018) = 14,67224556 in Sehingga : E = 0,22 ( 73//0,8) ( 1,47614/14,67224556)
3,2
= 0,012919256
Maka : Eo / E = 0,1 / 0,0112919256 = 7,7403835 ≥1 (memenuhi ) 10. Pelepasan uap dalam down comer syarat pelepasan uap yang baik : WI/Wd ≤0,6 VI-11
2
Dimana : WI
= 0,8 (how x (T + hw – hb)) ½ = 0,8 (0,4811 x (24 + 3,25 – 8,43568)) ½ = 2,40687 in
Wd
= 4,8 in
Maka : WI/Wd = 2,40687 / 4,8 = 0,501413 < 0,6 (memenuhi) 11. Efisiensi Tray Dari pers. 11.5-1
Geankoplis hal. 654 didapatkan hubungan sebagai
berikut : ε o = jumlah plate teoritis/ jumlah plate aktual Sehingga : jumlah plate aktual = jumlah plate teoritis / ε o Dimana : Jumlah plate teoritis = 12 buah Efisiensi tray untuk hidrokarbon = 50 -85 % Efisiensi tray overall = 85 % Maka : Jumlah palte aktual = 12/ 0,85 = 15 buah
VI-12
12. Penentuan lokasi Feed Penentuan lokasi Feed untuk destilasi multikomponen dengan menggunakan metode kirkbride ( pers. 11.7-21 Geankoplis hal 677) : Log
Ne Ns
0 , 206
XHFf log XLF
B D
XLw XHD
2
Dimana : X HF
= 0,29558
XLF
= 0,70442
B
= 42,96185 kgmol/j
D
= 21,66812 kgmol/j
XLw
=1
XHD
= 0,8816
Maka : Log
Log
Ne 0 , 29558 0 , 206 log Ns 0 , 70442
42 , 96185 21 , 66812
Ne 0,006089761 Ns
Ne = 1,006108341. Ns Dimana : N = Ne + Ns 12 = 1,006108341. Ns + Ns Ns = 5,981730774 Jadi feed masuk pada tray ke-6 secara teoritis. VI-13
2
1 0 , 8816
13. Menghitung dimensi kolom destilasi a. Menetukan tinggi kolom Tinggi kolom = (n-1) Tray Spacing + tinggi puncak + tinggi ruang bawah Menghitung tinggi ruang bawah yang akan tempati liquida dalam kolom destilasi Rate liquid = 6642,494051 lb/j Residence = 10 menit Volume liquid = (m/) x resindence time = (6642,494051 / 54,9552) x 1/6 jam = 20,14518096 cuft jika ditentukan tinggi ruang bawah 2 ft, maka : volume ruang bawah = /4. d2 . L = /4. 52 .2 = 39,25 cuft karena volume ruang bawah > volume ruang liquid, maka tinggi ruang bawah memenuhi syarat. Menghitung tinggi ruang atas yang akan ditempati oleh uap dalam kolom destilasi Rate gas
= 8671,710861 lb/j
Residance time
= 10 menit
Volume uap
= (m/) x resindence time = (8671,710861 / 54,9552) x 1/6 jam = 26,2993625 cuft
jika ditentukan tinggi ruang atas 2 ft, maka : VI-14
volume ruang bawah = /4. d2 . L = /4. 52 .2 = 39,25 cuft karena volume ruang atas > volume uap, maka tinggi ruang atas memenuhi syarat. Sehingga : Tinggi kolom destilasi = (15 -1)(24/12) + 2 + 2 = 32 ft = 9,7536 dm b. Menetukan tebal menara Dengan menggunakan persm. 3-6 B&Y hal. 4 didapat hubungan sebagai berikut : ts =
pi.di` C 2( fE 0,6. pi )
direncanakan : bahan konstruksi : SA-240 Grade M tipe 316 dari APP. D B&Y Hal. 342 didapatkan : f
= 18750 psi
C
= 2/16 in
E
= 0,85
Pi
= 1 atm = 14,7 psia
Sehingga : ts
=
14,7 x (5x12) 2 2, 443 3 2(18750 x 0,85 0,6.14,7) 16 16 16
distandarisasi untuk diameter luar (OD) dari tabel 5-7 B&Y didapat OD standart = 60 in, sehingga : ID
= OD- 2.ts
= 60 – 2(3/16) = 59,625 in VI-15
c. Menetukan tebal tutup menara Direncanakan : tutup atas dan bawah berbentuk standart dished head Dari persamaan B& Y hal. 259 : th =
0,885. pi.Rc` C 2( fE 0,1. pi)
Maka : th =
0,885x14,7 x59,625 2 2,7788 3 in 2(18750 x0,85 0,1.14,7) 16 16 16
penentuan tekanan yang mampu diterima tutup menara : pi =
f .E .t (0,885.Ro 0,1.t ) 18750 x0,85x
pi =
3 16
3 (0,885 x59,625 0,1. ) 16
56,6505527322 psi 14,7 psi
d. Penentuan tinggi tutup. a
= ID / 2 = 59,625 / 2 = 29,8125 in
b
=r-
BC AB 2
2
dimana : AB = ID/2 – Icr BC = r – icr
VI-16
Dari tabel 5-6 B&Y, untuk OD = 60 in dengan tebal 3/16 in, didapatkan icr = 9/16 in, dan dari tabel 5-6 B&Y didapat sf = 2 in, maka : AB
= 29,8125 -9/16 = 29,25 in
BC
= 59,625 – 9/16 = 59,0625 in
Sehingga : b
= 59,625 -
OA
= t + b + sf
2 2 59,0625 29,25 = 7,9882353 in
= 3/16 + 7,9882353 + 2 = 10,1757353 in = 0,847978 ft. 14. Menentukan Ukuran Nozzle a. Noszzle feed masuk Rate masuk
= 1927,47218 kg/j = 4249,30517 lb/j = 1,18036 lb/dtk
Densitas liquid campuran (ρl) : Tabel 6-4. perhitungan densitas liquid campuran Komponen
Massa ( kg/j)
Xi
ρi(lb/cuft)
Xi. ρi
Aseton
1107,99256
0,5748
49,375
28,38075
Air
819,47962
0,4252
62,5
26,575
Total
1927,47218
1
-
54,95575
VI-17
Didapat : ρl = 54,95575 lb/cuft Viskositas liquid campuran (μl) : Tabel 6-5 perhitungan viskositas campuran Komponen
Massa ( kg/j)
Xi
μi (cps)
Xi. ρi
Aseton
1107,99256
0,5748
0,19
0,10921
Air
819,47962
0,4252
0,33
0,14032
Total
1927,47218
1
-
0,24953
Didapat : μl = 0,2495375 cps = 0,30364 lb/j.ft Rate volumetrik (ql) = m/ ρl = 1,18036 lb/dtk / 54,95575 lb/cuft = 0,02148 cuft/dtk Asumsi : aliran turbulen Dari peter and Timmerhaus ed.4 Hal. 496 didapatkan hub : Di opt
= 3,9 x q0,45 x ρl0,13 = 3,9 x 0,021480,45 x 54,95575 0,13 = 1,16595 in
Jika digunakan standar (APP.K B & Y Hal. 387), dipilih pipa standart yaitu: D nom
= 1,5 in
OD
= 1,9 in
Sch
= 40 ST 405
ID
= 1,610 in
Cheking asumsi : VI-18
NRe
=
ID.v.
Dimana : V
= laju aliran fluida = q/A = 0,02148/ (π/4. (1,61/12)2) = 1,52 ft/dtk
Maka :
NRe
I1,61 .x1,52 x54,95575 x3600 = 12 66838.3696 2100 0,60364
Sehingga asumsi aliran turbulen adalah memenuhi. b. Noszzle uap keluar top kolom Rate keluar
= 3933,55076 kg/j = 8671,906 lb/j = 2,40886 lb/dtk
Densitas liquid campuran (ρl) : Tabel 6-6. perhitungan densitas liquid campuran Komponen
Massa ( kg/j)
Xi
ρi(lb/cuft)
Xi. ρi
Aseton
3776,20484
0,96
49,375
47,4
Air
157,34592
0,4
62,5
2,5
Total
3933,55076
1
-
49,9
Didapat : ρl = 49,9lb/cuft VI-19
Viskositas liquid campuran (μl) : Tabel 6-5 perhitungan viskositas campuran Komponen
Massa ( kg/j)
Xi
μi (cps)
Xi. ρi
Aseton
3776,20484
0,96
0,21
0,2016
Air
157,34592
0,4
0,40
0,0160
Total
3933,55076
1
-
0,2176
Didapat : μl = 0,2176cps = 0,5264 lb/j.ft Rate volumetrik (ql) = m/ ρl = 2,40886 lb/dtk / 49,9 lb/cuft = 0,04827 cuft/dtk Asumsi : aliran turbulen Dari peter and Timmerhaus ed.4 Hal. 496 didapatkan hub : Di opt
= 3,9 x q0,45 x ρl 0,13 = 3,9 x 0,048270,45 x 49,9l 0,13 = 1,6576 in
Jika digunakan standar (APP.K B & Y Hal. 387), dipilih pipa standart yaitu: D nom
= 2 in
OD
= 2,375 in
Sch
= 40 ST 405
ID
= 2,067 in
Cheking asumsi :
VI-20
NRe
=
ID.v.
Dimana : V
= laju aliran fluida = q/A = 0,04937/ (π/4. (2,067/12) 2) = 4,2838 ft/dtk
Maka :
NRe
2,067 .x 4,2838 x 49,9 x3600 = 12 251811,5132 2100 0,5264
Sehingga asumsi aliran turbulen adalah memenuhi
c. Noszzle uap keluar top kolom Rate keluar
= 2779,3942 kg/j = 6127,45245 lb/j = 1,702 lb/dtk
Densitas liquid campuran (ρl) : Tabel 6-8. perhitungan densitas liquid campuran Komponen
Massa ( kg/j)
Xi
ρi(lb/cuft)
Xi. ρi
Aseton
2668,21576
0,96
49,375
47,4
Air
111,17844
0,4
62,5
2,5
Total
2779,39420
1
-
49,9
VI-21
Didapat : ρl = 49,9lb/cuft Viskositas liquid campuran (μl) : Tabel 6-9 perhitungan viskositas campuran Komponen
Massa ( kg/j)
Xi
μi (cps)
Xi. ρi
Aseton
2668,21576
0,96
0,21
0,2016
Air
111,17844
0,4
0,40
0,0160
Total
2779,39420
1
-
0,2176
Didapat : μl = 0,2176cps = 0,5264 lb/j.ft Rate volumetrik (ql) = m/ ρl = 1,702 lb/dtk / 49,9 lb/cuft = 0,0341 cuft/dtk Asumsi : aliran turbulen Dari peter and Timmerhaus ed.4 Hal. 496 didapatkan hub : Di opt
= 3,9 x q0,45 x ρl 0,13 = 3,9 x 0,03410,45 x 49,9l 0,13 = 1,4176 in
Jika digunakan standar (APP.K B & Y Hal. 387), dipilih pipa standart yaitu: D nom
= 1,5 in
OD
= 1,9 in
Sch
= 40 ST 405
ID
= 1,610 in
Cheking asumsi : VI-22
NRe
=
ID.v.
Dimana : V
= laju aliran fluida = q/A = 0,0341/ (π/4. (1,61/12) 2) = 2,413 ft/dtk
Maka :
NRe
1,61 .x 2,.413x 49,9 x 3600 = 12 11048,387 2100 0,5264
Sehingga asumsi aliran turbulen adalah memenuhi d. Noszzle uap keluar bottom Rate keluar
= 2102,58486 kg/j = 4635,35858 lb/j = 1,2876 lb/dtk
Densitas liquid campuran (ρl) : Tabel 6-10. perhitungan densitas liquid campuran Komponen
Massa ( kg/j)
Xi
ρi
Xi. ρi
(lb/cuft) Aseton
0
0
49,375
0
Air
2102,58486
1
62,5
62,5
Total
2102,58486
1
-
62,5
VI-23
Didapat : ρl = 62,5 lb/cuft Viskositas liquid campuran (μl) : Tabel 6-11 perhitungan viskositas campuran Massa ( kg/j)
Xi
μi (cps)
Xi. ρi
0
0
0,18
0
Air
2102,58486
1
0,26
0,26
Total
2102,58486
1
-
0,26
Komponen Aseton
Didapat : μl = 0,26 cps = 0,629 lb/j.ft Rate volumetrik (ql) = m/ ρl = 1,2876 lb/dtk / 62,5 lb/cuft = 0,0206 cuft/dtk Asumsi : aliran turbulen Dari peter and Timmerhaus ed.4 Hal. 496 didapatkan hub : Di opt
= 3,9 x q0,45 x ρl 0,13 = 3,9 x 0,02060,45 x 62,5 0,13 = 1,1635 in
Jika digunakan standar (APP.K B & Y Hal. 387), dipilih pipa standart yaitu: D nom
= 1,5 in
OD
= 1,9 in
Sch
= 40 ST 405
ID
= 1,610 in
Cheking asumsi : VI-24
NRe
=
ID.v.
Dimana : V
= laju aliran fluida = q/A = 0,0206/ (π/4. (1,61/12)2) = 1,4758 ft/dtk
Maka :
NRe
1,61 .x1, 4578x 62,5 x3600 = 12 69963,97058 2100 0,629
Sehingga asumsi aliran turbulen adalah memenuhi e. Noszzle uap keluar reboiler Rate keluar
= 1329,27156 kg/j = 2930,51208 lb/j = 0,814 lb/dtk
Densitas liquid campuran (ρl) : Tabel 6-12. perhitungan densitas liquid campuran Massa ( kg/j)
Xi
ρilb/cuft)
Xi. ρi
0
0
49,375
0
Air
1329,27156
1
62,5
62,5
Total
1329,27156
1
-
62,5
Komponen Aseton
VI-25
Didapat : ρl = 62,5 lb/cuft Viskositas liquid campuran (μl) : Tabel 6-13 perhitungan viskositas campuran Massa ( kg/j)
Xi
μi (cps)
Xi. ρi
0
0
0,18
0
Air
1329,27156
1
0,26
0,26
Total
1329,27156
1
-
0,26
Komponen Aseton
Didapat : μl = 0,26 cps = 0,629 lb/j.ft Rate volumetrik (ql) = m/ ρl = 0,814 lb/dtk / 62,5 lb/cuft = 0,013 cuft/dtk Asumsi : aliran turbulen Dari peter and Timmerhaus ed.4 Hal. 496 didapatkan hub : Di opt
= 3,9 x q0,45 x ρl 0,13 = 3,9 x 0,0130,45 x 62,5 0,13 = 10,9458 in
Jika digunakan standar (APP.K B & Y Hal. 387), dipilih pipa standart yaitu: D nom
= 1in
OD
= 1,315 in
Sch
= 40 ST 405
ID
= 1,049 in VI-26
Cheking asumsi : NRe
=
ID.v.
Dimana : V
= laju aliran fluida = q/A = 0,013/ (π/4. (1,049/12) 2) = 2,167 ft/dtk
Maka :
NRe
1,049 .x 2,167 x 62,5x 3600 = 12 67761,81438 2100 0,629
Sehingga asumsi aliran turbulen adalah memenuhi 15. Sambung tutup dengan shell dan antar shell Untuk mempermudah pemeliharaan dan perbaikan kolom destilasi, maka tutup menara dihubungkan dengan shell, dan hubungan shell adalah dengan menggunakan sistem flange dan bolting. Data-data : 1. flange Bahan : HAS SA-240 grade S Type 304 ( App. D, B & Y hal. 324) Tensile strength minimum : 75000 psia Allowable Stress : 17.000 psi Type Flange
: Range Flange Root
2. Bolting VI-27
Bahan : HAS SA -240 Grade B.6 Type 416
(App.D B & Y hal. 344)
Tensile Streght minimum : 75.000 psi Allowable Stress : 19.300 psia 3. Gasket Bahan : asbestos
( Gb. 12.11 hal. 228 B&Y)
Tebal :1/8 in Gasket faktor (m) : 2 Minimum design seating Stress (Y) : 1.600 psia Pi : 14,7 psia
Perhitungan A. menentukan lebar gasket Dengan menggunakan Pers. 12-2 B & Y yaitu : 0 ,5
Do DI
Y pm Y p ( m 1 )
0 ,5
1600 Do DI
(14 , 7 x 2 ) 1600 14 , 7 ( 2 1 )
DO = 1,0047 x DI = 1,0047 x 59,625 59,905 in lebar gasket minimum = (DO - DI) / 2 = (59,905 – 59,625) / 2 = 0,14 in VI-28
Diambil lebar gasket (n) = 0,25 in Diameter rata – rata gasket = 60 in + 0,25 in = 60,25 in B. Menentukan jumlah dan beban baut a. Perhitungan beban uap Beban supaya gasket tidak bocor (Hy), dengan pers. 12-88 B&Y yaitu : Wm2 = Hy = b x x Gy Dari Gb. 12 – 12 B&Y hal .299 : Bo = n / 2 = 0,25 / 2 = 0,125 in Untuk bo 0,25, maka b = bo, sehingga : Hy = 0,125 x x 60,25 x 1600 = 37837 lb beban tanpa tekanan (Hp) : dari pers. 12-40 B&Y hal 240 yaitu : Hp = 2.b..G.m.P = 2x0,125xx 60,25 x 2 x 14,7 = 1390,50975 lb beban baut karena internal pressure (H) : H = .G2.P/4 = x 60,252 x (14,7/4) = 41889,10622 lb total beban operasi (Wim 1) : VI-29
Wm1 = Hp + H = 1390,590975 + 41889,10622 = 43279,61597 lb karena Wm 1>Wm2, maka yang mengontrol adalah Wm1 b. perhitungan luas minimum Bolting Area dari pers.12-92 B&Y hal.240 yaitu : Am1 = WM1 / fb = 43279,61597 / 19300 = 2,2425 in2 c. perhitungan Bolt Optimum dari tabel 10.4 B&Y hal.188 dicoba: ukuran baut = ¾ in root area
= 0,302 in2
maka jumlah botling minimum : jumlah baut minimum = Am1 / root area = (2,2425 in2) / (0,302 in2) = 7,425 = 8 buah dari tabel 10.4 B&Y didapat : bolting spacing distance (Bs) = 3 in minimal radial distance (R) = 1 1/8 in edge distance (E) bolting circle dioameter (C) : VI-30
= 13/16 in
C = ID shell + 2 (1,4159.go + R) Dengan : go = tebal shell = 3/16 in Maka : C = 59,625 + 2((1,4159 x (3/16)) + 1 1/18 = 62,406 in diameter luar flange : OD = C + 2E = 62,406 + 2(13/16) = 64,031 checking lebar gasket : Ab aktual = jumlah bolt x root area = 8 x 0,302 = 2,416 in2 lebar gtasket minimum = Ab aktual x
= 2,416 x
f 2.. y.G
17000 2 xx1600 x 60, 25
= 0,0678 in < 0,25 in (memenuhi) d. perhitungan moment untuk keadaan bolting up (tanpa tekanan dalam), maka : dari pers. 12-94 B&Y hal.242 yaitu : w=
( Ab Am) / fa (2,416 2,2425) 17000 = =39597,25 lb 2 2.
dari pers. 12-98 B&Y hal. 242, yaitu : VI-31
hg =
C G 62,406 60,25 = =1,078 in 2 2
moment flange (Ma): Ma = W x hg = 39597,25 x 1,078 = 42685,8355 in-lb beban dalam keadaan operasi : W = Wm1 = 43279,61597 lb Hirostatic and force pada daerah dalam flange (HD) : HD = 0,78 x B2 x P = 0,78 x 602 x 14,7 = 41542,2 lb jika radial dari bolt circle pada aksi HD : hg =
C B 62,406 60 = =1,203 in 2 2
moment MD : MD = hD x HD = 1,203 x 41542,2 = 49975,2666 in-lb Hg = W-H = 43279,61597–41889,10622 = 1390,50975 lb Mg = Hgxhg = 1390,50975-1,078 = 1498,9695 in-lb HT = H – HD = 41889,10622 – 41542,2 = 346,90622 lb hT =
hD hG 1,203 1,078 = =1,1405 in 2 2
MT = HT x hT = 346,90622 x 1,1405 = 395,6465 in-lb Moment total pada keadaan operasi (Mo) : VI-32
Mo = MD + Mg + MT = 49975,2666 + 1498,9695 + 395,6465 = 51869,8826 in-lb Jadi Mmax = Mo, karena Mo > Ma e. perhitungan tebal flange. Dari pers. 12-85 B&Y hal.239 yaitu : 0 ,5
Y M max t fb
k = A/B = OD/B = 64,031/60 = 1,067 dari gb.12-22 B&Y hal.239, untuk k = 1,067 didapat : y = 30 Maka : 0 ,5
30 x 51869,8826 t = 1,2351 in 17000 x60
digunakan tebal flange = 1,5 in 16. Perhitungan diameter penyangga Penyangga dirancang untuk menahan beban kolom destilasi dan perlengkapannya. Beban – beban yang ditahan oleh penyangga terdiri dari : a. berat bagian shell 1. berat shell 2. berat tutup b. berat perlengkapan bagian dalam VI-33
1. berat down comer 2. berat tray c. berta perlewngkapan bagian luar 1. berat pipa 2. berat isolasi 3. berat tangga 4. berat kelengkapan nozzle, valve dan alat kontrol direncanakan : 1. bahan konstruksi kolom secara keseluruhan adalah HAS SA-240 Grade M Type 316. 2. sistem penyangga yang digunaka adalah leg.lug dan base plate Dimensi menara : A. Berat bagian shell 1. berat shell keliling = x do = x 5 = 15,57 ft tinggi = tinggi total – tinggi tutup = 32 – (2x0,848) = 30,304 ft luas = keliling x tebal shell = 15,57 x (1/64) = 0,2453 ft2 volume = luas x tinggi = 0,2453 x 30,304 VI-34
= 7,4336 ft3 berat = volume x HAS = 7,4336 ft2 x 490 lb/ft3 = 3642,464 lb 2. berat tutup mencari DO blanko : dari pers.5-12 B&Y hal.88 yaitu : DO blanko = DO + (DO/42) + 2.sf + 2/3 icr Dari tabel 5.6 B&Y, untuk tebal = 3/16 in, maka : Sf = 2 in Icr= 9/16 in Maka : DO blanko = 60 + (60/42)+(2x2)+(2/3x9/16) = 65,8036 in = 5,4836 ft volume = /4.Do blanko 2 x tebal tutup = /4 x 5,4836 2 x 1/16 = 0,4188 ft2 berat tutup = 2 x (volume tutup x HAS) = 2 x (0,4188 x 490) = 410,424 lb B. berat perlengkapan bagian dalam 1. berat Down comer VI-35
dipakai dasar perhitungan dengan down comer tanpa lubang aliran uap : Luas = /4.di2 = /4 x (59,625/12)2 = 19,3805 ft2 volume = luas x tebal down comer = 19,3805 x 1/64 = 0,2982 ft2 berat = volume x HAS = 0,2982 x 490 = 146,118 lb/plate berat plate total = 15 plate x 146,118 lb/plate = 2191,77 lb berat liquida = 4249,305168 lb/j maka: berat total = 2191,77 + 4249,305168 = 6441,0752 lb 2. berat tray ditetapkan berat tiap tray = 25 lb/ft 2 luas tray = Ac – Ao = 18,84 – 1,0739 = 17,7661 ft2 jumlah tray = 15 buah maka : berat tray = n x luas tray x berat tray/ft2 = 15 x 17,7661 x 25 VI-36
= 6662,2875 lb 3. berat penyangga ukuran : 2 ½ x 2 ½ x 3/8 (equal angles,item 5.a9,App.G B&Y p.357) berat : 5,9 lb/ft berat penyangga = 5,9 lb/ft x 15 x 24/12 = 177 lb C. berat perlengkapan bagian luar 1. berat puipa (feed, uap, refluks, kondensor,bottom,destilat) ditetapkan : 4 x tinggi kolom destilasi dari App. K B&Y hal. 387 diambil : pipa = 3 in sch 40 berat = 7,58 lb/ft maka : berat pipa = 4 x 32 x 7,58 = 970,24 lb 2. berat isolasi ditetapkan : bahan = 50 llb/ft2 tebal isolasi = 3-6 in diambil 4 in maka: berat isolasi = .d.t isolasi .Lshell.bahan = x 5 x (4/12) x 32 x 50 = 8373,333 lb 3. berat tangga ditetapkan : berat tangga = 15 lb/ft tinggi kolom VI-37
maka: brerat tangga = 15 lb/ft x 32 ft = 480 lb 4. berat kelengkapan nozzle, valve dan alat kontrol ditetapkan : berat kelengkapan total = 1 ton = 2204,6 lb jadi berat total yang harus ditopang kaki support adalah : Wtotal = Wshell + Wkelengkapan bagian dalam + Wkelengkapan bagian luar = (3642,464 + 410,424) + (2191,77 + 6662,2875 + 177) + (970,24 + 8373,333 + 480 + 2204,6) = 25112,1185 lb untuk keamanan digunanan kelebihan 20%,maka : W aktual = 1,2 x 25112,1185 = 30134,5422 lb 17. Penyangga (Lug) Bentuk I-Beam sebagai penyanga digunkanan sistem lug, sehingga berlaku rumus : 4.Pw.( H 1) W p n.Dbc n
(pers.10-76 B&Y hal.197)
dimana : Pw = total beban permukaan karena angin (lb) H
= tinggi vesel dari pondasi (ft)
L
= jarak antara level denganm dasar pondasi (ft)
Dbc = diameter (ft) n
= jumlah support (4 buah)
W = berat total (lb) VI-38
P
= beban kompresi total maklsimum untuk tiap lug
Kolom dianggap terletak dalam ruangan, sehingga tekanan angin tidak dikontrol, sehingga berlaku rumus : P=
W 30134,5422 = = 7533,6356 lb n 4
Menentukan kolom support : Data : Bahan tiap kolom 7533,6356 lb Tinggi bejana total (H) : 30,304 ft Tinggi kolom (l) : ;l = 0,5 H + 5 ft = (0,5 x 30,304) + 5 = 20,152 ft = 241,824 in jadi tinggi leg = 20,152 ft = 241,824 in Trial ukuran I – beam : Untuk pemilihan I-beam, dicoba 10” dengan : Ukuran = 10 x 4 5/8 Berat = 35 lb Pemasangan I-Beam dengan beban eksentrik (terhadap sumbu) Dari App. G B&Y hal.355 didapat : B = 4,944 in H = 10 in Ay = 10,22 in2
r1-1= 3,78 in Maka : VI-39
l 241,824 63,9746 r 3,78 untuk l/r < 120 maka : fc aman = 17000 – 0,485 (l/k)2 = 17000 – 0,485 (63,9746)2 = 15015,01652 psi luas (A) yang dibutuhkan : A=
p 7533,6356 = 0,5017 in 2 fc aman 15015,01652
Karena A yang dibutuhkan < A yang tersedia, maka I-beam dengan ukuran diatas telah memenuhi.
Kesimpulan pemakaian I-beam : Ukuran
= 10”, 10 x 4 5/8 in
Berat
= 35 lb
Peletakan beban dengan beban eksentrik. 18. perencanaan Base plate Berdasarkan Hess hal. 163 : Dibuat : base plate dengan toleransi panjang 5 % dan toleransi lebar 20% Bahan : concrete ( beton) Maka : fbp = 600lb/in2 (tabel Hess hal 162) Menentukan luas base plate VI-40
Ab =
P fbp
Dimana : Abp
= luas base plate (in2)
P
= beban tiap kolom = 7533,6356 lb
fbp
= 600 lb/in2
Maka : A base plate =
7533,6356 = 12,5561 in2 600
Menentukan panjang dan lebar base plate : Abp = l x p Dimana : l = lebar base plate = 2m + 0,8b p = panjang base plate = 2n + 0,95d Dengan I-beam 6x 3 3/8 in, diperoleh : h = d = 10 in b = 4,944 in Dengan mengasumsikan m = n, maka : Abp
= ( 2n + 0,95d) x (2m + 0,8b)
12,561
= ( 2m + 0,95x 10 ) x (2m + 0,8x 4,944)
12,561
= ( 2m + 9,5 ) x (2m + 3,9552)
4m2 + 26,9104m + 25,0183 = 0 Dengan menggunakan rumus ABC :
VI-41
m1,2 =
26 , 9104
( 26
, 9104
2
4 . 4 x 25 , 0183 )
0 ,5
2 ,4
Didapat: m1
= 1,114 in
m2
= -5,613 in
Diambil : m = n = 1,114 in Maka : l
= 2m + 0,8b = (2x 1,114) + ( 0,8 x 4,944) = 6,1832 in = 7 in
p
= 2m + 0,95d = (2x 1,114) + ( 0,95 x 10) = 11,728 in = 12 in
Ditetapkan ukuran base plate : 7” + 12” dengan : A = 7” x 12” = 84 in2 Beban yang harus ditahan adalah : f=
P 7533,6356 = 89,6861 Psia < 600 psia A 84
karena f < fbp, maka dimensi base plate adalah memenuhi. Cek harga m dan n : Panjang base plate : 12 = 2n + ( 0,95 x 10 ) n = 1,25 in lebar base plate : 7
= 2m + (0,8 x 4,944) m
= 3,0448 in
VI-42
karena m > n, maka m dijadikan sebagai acuan : Menentukan tebal base plate : dengan menggunakan Pers. 7-12 Hess Hal. 163 yaitu : tbp
= (1,5.10-4 x P x n2) 0,5 = (1,5.10-4 x 89,6861 x 3,04482) 0,5 = 0,2024 in = 4/16 in = 0,25 in
Menghitung dimensi baut : Data : Beban baut 7533,6356 lb Jumlah baut = 4 buah
Maka : Beban untukl 1 baut = 7533, 6356 / 4 = 1883,4089 lb Luas baut : Pb Ab fs dimana : Ab
= luas baut
Pb
= baban tiap baut
Fs
= stress tiap baut maksimum = 12000 psi
Maka : VI-43
1883,4089 Ab 0,157 in 12000
2
dari tabel 10-4 B & Y hal. 188, didapatkan : ukuran baut : 5/8 in Dengan dimensi : Ukuran baut
= 5/8 in
Bolt cycle
= 1 ½ in
Jarak radial min
= 15/16 in
Edge distance
= ¾ in
Nut dimention
= 1 1/6 in
Radius fillet max
= 5/16 in
Menentukan dimensi lug dan gusset Digunakan : 2 plate horizontal (lug) dan 2 plate Vertikal (gusset) Dari Gb. 10.6 B& Y hal.192, didapatkan : A = Lebar lug = ukuran baut + 9 in = 5/8 + 9 = 9,625 in B = jarak antar gusset = ukuran baut + 8 in = 5/8 = 8 = 8,625 in
L
= lebar Gusset = 2 x ( lebar kolom – 0,5 ukuran baut) = 2 x ( 4,944 – 0,5 x 5/8 ) = 9,263 in
lebar lug atas (a) : a
= 0,5 x ( L + ukuran baut ) VI-44
= 0,5 x ( 9,263 + 5/8 ) = 4,944 in Perbandingan tebal plate = B/L = 8,625 / 9,263 = 0,931 Dari tabel 10.6 B & Y hal.192 : untuk B/L = 0,931; maka = 0,565 Sedangkan : e = 0,5 x nut dimension = 0,5 x 1 1/16 = 0,5313 in Bending momen max sepanjang sumbu radial : My =
p 2.l (1 ). ln (1 ) (pers. 10-40 B&Y Hal. 192) 4. .e
Dimana : P
= beban tiap baut
= poison ratio ( 0,3 untuk steel )
L
= Panjang horizontal plate bawah
E
= nut dimension
=0,565
Maka : My =
1883,4089 2x 9,263 (1 0,3).ln (1 0,3) = 687,7476 4. .0,3
Tebal plate horizontal : Thp = 6 . My f . allowed
0 ,5
6 x 687 , 7476 12000
VI-45
0,5
= 0,5864 in
Maka digunakan plate dengan tebal 0,5864 in Dari Gb. 10.6 B & Y hal. 191, didapat : Tebal gusset min (tg) : tg
= 3/8 x thp = 3/8 x 0,5864 = 0,2199 in = 3,5184/16 in =4/16 in
Tinggi gusset (Hg) : Hg = A + ukuran baut = 9,625 + 5/8 = 10,25 in Tinggi lug = Hg + 2.thp = 10,25 + 2(0,5864) = 11,4228 in Kesimpulan dimensi lug dan gusset Lug
: lebar = 9,625 in Tebal = 0,5864 in Tinggi = 11,4228 in
Gusset : lebar = 9,263 in Tebal = 4/16 in Tinggi = 10,25 in 19. Menentukan Dimensi pondasi beban total yang harus ditahan oleh pondasi : 1. berat beban bejana total 2. berat kolom penyangga 3. berat base plate ditentukan : 1. Masing-masing kolom penyangga diberi pondasi 2. spesifikasi pondasi didasarkan penyangga pada sistem pondasi. VI-46
atas berat badan setiap kolom
3. spesifikasi smua penyangga sama. Data : 1. beban yang ditanggung tiap penyangga = 7533,6356 lb 2. beban tiap penyangga = berat x tinggi = 35 lb/in x 11,4228 in = 399,798 lb 3. beban tiap base plate : Wbp = p x l x t x Dimana : Wbp
= beban base plate (lb)
P
= panjang base plate = 12 in = 1 ft
l
= lebar base plate = 7 in = 0,583 ft
t
= tebal base plate = 0,25 in = 0,0208 ft
= densitas bahan konstruksi = 493,75 lb/cuft
maka : Wbp = 1 x 0,583 x 0,0208 x 493,75 = 5,987 lb Berat total : W = 7533,6356 + 399,798 + 5,987 = 7939,4206 lb Gaya yang bekerja pada pondasi dianggap sebagai gaya vertikal berat total kolom, sedangkan bidang kerja dianggap bujursangkar dengan perencanaan ukuran : Luas tanah untuk atas pondasi
= luas pondasi atas = 15 x 15
VI-47
= 225 in2 Luas tanah untuk dasar pondasi
= luas pondasi bawah = 40 x 40 = 1600 in2
Tinggi pondasi = 16 in Luas rata-rata permukaan (A) : A = 0,5 x (15 + 40)2 = 756,25 in
2
Volume pondasi (V) : V = A x t = 756,25 in 2 x 16 in = 12100 in3 Berat pondasi (W) : W=Vx Dimana : Densitas Wet Gravel = 126 lb/ cuft ( tabel 3-118 Perry’s Ed 6)
Maka : W = 12100 in 3 x 126 lb/ft 3 x ( 1 ft3/1728 in3) = 882,2917 lb Asumsi : Tanah atas pondasi berupa cement sand dan gravel dengan minimum safe bearing power = 5 ton/ft 3 , dan maksimum safe bearing = 10 ton/ ft3 (tabel 12-2 Hess Hal. 224) berat total pondasi ( W total ) : W
total
: 7939,4206 + 882,2917 = 8821,7123 lb
Tekanan dari sistem pondasi terhadap luas tanah (P) : VI-48
P = W total / A = 8821,7123 lb/1600 in2 = 5,5136 lb/in3 Acuan harga safety didasarkan pada minimum bearing poer yaitu 6000 kg/ft2 atau sebesar 91,8617 lb/in2, karena tekanan tanah = 5,5136 lb/ in 2 kurang dari 91,8617 lb/in 2, berarti pondasi dapat digunakan. Kesimpulan Pondasi Luas atas
= 15 x 15 = 225 in2 = 0,145 m2
Luas bawah = 40 X40 = 1600 in 2 = 1,0323 m2 Tinggi
= 16 in = 0,4064 m
Bahan Konstruksi cemen and Gravel.
VI-49
BAB VI PERANCANGAN ALAT UTAMA Nama Alat : Reaktor Kode alat : R- 120 Fungsi
: Sebagai tempat untuk mereaksikan diaseton alkohol menjadi mesityl oxide dengan bantuan katalis asam fosfat.
Type
: Silinder tegak dengan tutup atas standart dished dan tutup bawah konikal.
Perlengkapan : Pengaduk Kondisi operasi : -
fase
: Liqiud – liquid
-
tekanan
: 1 atm = 14,7 psia
-
waktu tinggal : 1 jam
Dasar perancangan : 1. massa masuk
: 57789, 12683 kg/ j
2. bahan konstruksi : carbon Steel SA-240 grade m Type 316 f = 18750 psi 3. jenis pengelasan
: Double Welded Butt joint, = 0,85
4. faktor korosi
: 1/16
5. densitas campuran : 54,02 lb/cuft 6.1. Rancangan Dimensi Tangki A. Menentukan volume liquid Rate volumetrik : V = m / campuran =
5789,12683lb/j x 1 jam= 236,258969 cuft 54,02lb/cuft
1
Meghitung diameter tangki (di): -
Volume liquid : 236,258969 cuft/j
-
Volume koil pemanas,pengaduk dan ruang kosong = 25 % Vtotal
-
Asumsi volume larutan = 75% volume total tangki, maka : Volume tangki =
volumelaru tan 236,258969cuft = =78,75299 ft 3 75% 0,75
V tangki = V1 + V2 + V3 Dimana : V1 = Volume tutup atas = 0,0847 di3 V2 = Volume silinder = ¼..di 2. Ls V3 = Volume tutup bawah =
.di 3 1 24 tan 2
Asumsi : Ls = 1,5. di Maka : 78,75299 = 0,0847 di3 + ¼ .. di2 .1,5di +
.di 3 24 tan 60
78,75299 = 1,33774.di3 di
= 3,890 ft = 46,68 in
Menentukan tinggi liquid (Lls) Volume liquid dalam shell : V1iquid = V 1 + V2 236,258969 cuft = (0,0847 x 3,890 3)+(/4 x di3 x Lls) 236,258969 cuft = 4.985769704 +46.20813717 Lls 46.20813717
Lls
Lls = 473.8666 = 10.25505 ft = 123.06056 in
2
Menghitung Tekanan design : P design = P operasi + P hidrostatik P hidrostatik = . ( H-1)/ 144 = 54,02.(55,69674- 1) / 144 = 20,396179 psi Sehingga : P design = (14,7 + 20,396179)psi – 14,7 psi = 20,396179 psi
Perencanaan tebal silinder (ts) ts =
pi.di C 2.( fE 0,6.Pi)
dimana : ts
= tebal silinder (in)
Pi
= tekanan design (psi)
di
= diameter dalam (in)
maka : ts =
20,396179 x 46,68 0, 478 3 in 2.(18750 0,6 x20,396179) 16 16
standarisasi do : do = di + 2 ts = 46,68 + 2 (3/16) = 47,055 in dari tabel 5-7 B& Y hal 89, diadapatkan : Do = 47 in
Ts = 3/16 in
Di = do – 2ts = 47 – 2 (3/16) = 46.625 in Icr = 6% x 46.625 = 2.79 in ts = 5/16 in Menentukan tinggi silinder (Ls) Volume tangki = V1 + V2 + V3
3
r = di = 46.625 in = 3,9 ft
78,75299 ft 3 = (0,0847 x 3,8903) + /4(3,8903)Ls + 4,4486 78,75299 ft 3 = 58,86387 + 46.20814 Ls + 4,4486 46.20814 Ls
= 762.0037645
Ls = 16.49068 ft = 197.8882 in Cek hubungan Ls dengan di : Ls/di = 16.49068 / 3.930488 = 4.195581 ft (memenuhi)
Perancangan tutup silinder 1. tutup atas (tha) tha =
0,885. pi.rc C ( fE 0,1.Pi)
Dimana : tha = tebal tutup atas (in) Pi = tekanan design (Psi) rc = diamater dalam (in) f
= tekanan yang diperbolehkan (Psi)
c
= faktor korosi = 1/16 in
Maka : tha =
0,885 x20,396179 x46,625 1 (18750x0,85) - (0,1x20,396179) 16
= 0,052 x 16 = 16 2. tutup bawah (thb) thb =
0,845 ≈ 3 16 16
pi.di C 2( fE 0,6.Pi) cos1 / 2
Dimana : thb
= tebal tutup bawah (in)
4
di
= diameter dalam (in)
f
= Tekanan yang diijinkan (psi)
= sudut konikal = 120 o
E
= tipe pengelasan = 0,85
Pi
= tekanan design (Psi)
Maka : thb =
20,396179 x46,625 1 2, 44 3 in 2(18750 x 0,85 0,6 x20,396179) cos 60 16 16 16
menentukan tinggi tutup 1. tinggi tutup atas (ha) a = di / 2 = 46,625 / 2 = 23.3125 in AB = a – icr = 23,3125 – 2.79 = 20.515 in BC = r – Irc =46,625 – 2,79 = 43.8275 in AC =
BC 2 AB2 = 43.82752 20=.5152
= 38.72963 in
b = r – AC = 46,625 – 38,72963 = 7.89537 in maka ha = tha + b + Sr = 3/16 in + 7.89537 in + 1,5 in = 9.58287 in 2. tinggi tutup bawah (hb) hb = ha = 9.58287 in menentukan tinggi total tangki H = ha + Ls + hb = 9.58287 + 197.8882 + 9.58287 = 217.0539 in = 18.29765 ft 6.2 Perhitungan Dimensi Pengaduk Perencanaan : 1. digunakan pengaduk jenis aksial . 2. bahan konstruksi impeller High alloy Steel SA-240 Grade M Type 316 Data : 5
1. Dt/Di = 3 2. Z1/Di = 0.4 - 3 3. Zi /Di = 0,4 – 0.25 4. W/Di = 0,25 Sehinga : a. Menentukan diameter impeller : Dt/Di = 3 Di = Dt/3 = 3,9 /3 = 1.3 ft = 15.6 in b. Menentukan tinggi impeller dari dasar tangki : Zi/Di = 0,4 Zi = 0,4 x Di = 0,4 x 1.3 = 0.524065 ft = 6.216667 in c. Menentukan tinggi liquid dalam tangki : ZL/Di = 2,4 ZL = Di/2,4 = 15.6/2,4 = 37.3 in = 3.14439 ft d. Menentukan lebar impeller : W/Di = 0,25 W
= 0,25 x Di = 0,25 x 15,56 = 3.885417 in = 0.327540625 ft
e. Menentukan tebal Blades : J/Dt
= 1/12 ( Mc Cabe Hal 253)
J
= Dt/12 = 3,9 / 12 = 0.325 ft = 3.9 in
f. menentukan panjang impeler L/Di = ¼ x Di = ¼ x 1.3 = 0.325 ft = 3.9 in g. Menentukan jumlah impeller : n=
Hliq 123.0606 0.252836 buah = 1 buah 2.di 2 2 x (15.6) 2
h.Daya pengaduk : 6
.. n . Di P gc 3
5
Dimana : P
= daya pengaduk (lb/ft.dt)
= Po = Power number ( fig. 477 Brown hal. 507) harga Po didapatkan berdasarkan harga Nre : 2
n.. Di Nre = Dimana : n
= putaran pengaduk = 150 rpm = 2,5 rps = 9000 rph
Di
= diameter ipeller = 1.3 ft
= densitas larutan = 54,02 lb/cu ft
= Viskositas larutan = 1,20955 . 10-4 lb/ft.dt = 0,43544 lb/ft j
Maka : 2
NRe =
2,5x.54,02 x1.3 4
=1902937,5
1,20955.10
Untuk NRe turbulen dengan harga diatas , didapatkan : Po = 7, maka : 3
P=
2
7 x.54,02 x 2,5 x1.3 32,2
312,98343lbf . ft / dt 6,2596Hp ≈6 HP
jika efisiensi motor 87% = P =
6,2596 = 7,1950 ≈7 HP 0,87
Menghitung Poros Pengaduk 1. diameter poros pengaduk (Hesse,pers.16-2, hal;465) T = s d 16
3
= 63025 P 60
= 630257 = 7325,9167 lb in 60
7
dari Hesse, tabel 16-1 hal.467,untuk bahan rolled stell SAE 1020, mengandung bahan karbon 20% dengan elastisitas 36000 lb/m2 diketahui; S = 20% x 36000 = 7200 lb/m2 1
1
16 T 3 = 16 7352,9167 3 = 1,7321 in = 0,1447 ft D= s 7200 Menentukan panjang poros L = H + Z - Zi H = Tinggi silinder ditambah tutup atas = 197.8882 + 9.58287 = 207.47107 in Z = panjang poros diatas tangki = 0,4 m = 1.3123 ft = 15.748 in Zi = jarak impeler dari dasar tangki = 6.216667 in jadi panjang poros pengaduk : L = (207,47107 + 15,748) – 6.21667 = 217.002403 in = 18.29330257 ft 6.3 Perhitungan Koil Pemanas Dasar Perencanaan : Q = 128337,189 BTU/j M = 1352,01899 lb/j Bahan : Karbon Steel SA-240 T 1=302oF t 1=68oF
t 2=248oF T 2 = 302oF 1. Menentukan T LMTD ∆t1 = T1 – t2 = 302 – 248 = 54 oC ∆t2 = T2 – t 1 = 302 – 68 = 234 oC
8
t LMTD =
54 234 = 122,75 oF 54 ln 234
2. Temperatur kalorik : tc = ½ (T1 + T2) = 302 oF tc = ½ (t1 + t2) = 158 oF Dari Kern, tabel 11,hal. 844,untul IPS 1 ½ Sch.40 in diperoleh : do = 1,9 in
a’ = 1,76 in
di = 1,5 in
a” = 0,498 ft
3. Luas Perpindahan Panas Evaluasi Perindahan Panas Shell
Tube
2
1.a S =2.04in = 0.014167 ft2 144 2.Gs = M/a S = 57789, 12683 0.014167
Hio = hox
= 12.89847 x (1.61 / 12) 1.9 / 12 = 10.92976 Btu/j.ft2.oF
= 4079136.502 lb/j.ft3 3.N Res =
(1.61 / 12)(158003.7313) 0.19 x 2.42
= 16862.49351 > 2100 4.JH = 1200 (kern fig 20.2 hal.718) k Cp. de k
1/ 3
5.Ho = JH.
di do
1/ 3
0.385 0.9363 x0.0019 = 1200 1.61 / 12 0.385
= 12.89847 Btu/j.ft2.oF
9
2.UC =
hioxho 10.92976 x12.89847 = = 5.916393 Btu/j.ft 2.oF hio ho 10.92976 12.89847
3.jika ditetapkan harga rd = 0,004 ft2oF/BTU Rd =
UC UD UCxUD
0,004 =
5.916393UD 5.916393 .UD
UD = 5.892727 Btu/j.Ft2 .OF Luas Perpindahan Panas 4. A =
Q 1228337,189 BTU / j = = 177.4249 ft 2 UDx0 LMTD 5.892727 x122,75
5. Panjang koil : L=
A 177.4249 = = 356.275 ft a" 0,498
6. Jumlah Lilitan: N=
L 356.275 = = 22.69267 ≈23 buah .dc x5
7. Tinggi Lilitan Koil : jika antara 2 koil = 2 in maka : Lc = (N-1)(jarak+do)+do= 87.7 in = 7.39311ft 6.4 Perhitungan Nozzle A. Nozzle Pada Tutup Atas 1. Menentukan nozzle untuk memasukkan DAA : Bahan rate bahan masuk : 4431.96908 Kg/j = 9770.719034 lb/j Densitas campuran : 54,02 lb/cuft Rate Volumetrik (Qf) : m/ρ= 9770.719034/54,02 = 180.8722516 ft 3/j Dari peter & timmerhaus, persamaan 15, hal. 525 didapat :
10
Diopt = 3.9 x (Qf)0.45 x (ρ)0.13 = 3.9 x (180.8722516) 0.45x (54,02) 0.13 = 67.93820649 in Standarisasi ID dari Geankoplis App. 5-1 hal. 892, dipilih pipa 3 in sch 40 dengan ukuran : -
ID = 3.068 in
-
OD =3.500 in
-
A = 0.05130 ft2
Pengecekan asumsi : V = Qf/A = 180.8722516/0.05130 = 3,52578 ft/j NRe = D x V x ρ/ μ= 3.068x 3,52578 x 54,02 / 0,43544 = 1341.951511 > 2100 (tidak memenuhi ) 2. Menentukan Nozzle Untuk pemasukan NaOH Bahan rate bahan masuk : 8.3333 Kg/j = 18.37159318 lb/j Densitas campuran : 54,02 lb/cuft Rate Volumetrik (Qf) : m/ρ= 18.37159318/54,02 = 0.34008873 ft 3/j Dari peter & timmerhaus, persamaan 15, hal. 525 didapat : Diopt = 3.9 x (Qf)0.45 x (ρ)0.13 = 3.9 x (0.34008873) 0.45x (54,02) 0.13 = 4.031932106 in Standarisasi ID dari Geankoplis App. 5-1 hal. 892, dipilih pipa 2 in sch 40 dengan ukuran : -
ID = 2.067 in
-
OD =32.375 in
-
A = 0.02330 ft2
Pengecekan asumsi : V = Qf/A = 0.34008873/0.02330 = 14.59608282 ft/j
11
NRe = D x V x ρ/ μ= 2.067x 14.59608282 x 54,02 / 0,43544 = 3742.855444 > 2100 (memenuhi) 3. Menentukan Nozzle Untuk pemasukan H 3PO4 Bahan rate bahan masuk : 163.334 Kg/j = 360.0861364 lb/j Densitas campuran : 54,02 lb/cuft Rate Volumetrik (Qf) : m/ρ= 360.0861364/54,02 = 6.665792973 ft 3/j Dari peter & timmerhaus, persamaan 15, hal. 525 didapat : Diopt = 3.9 x (Qf)0.45 x (ρ)0.13 = 3.9 x (6.665792973) 0.45x (54,02) 0.13 = 15.38260974 in Standarisasi ID dari Geankoplis App. 5-1 hal. 892, dipilih pipa 2 in sch 40 dengan ukuran : -
ID = 2.067 in
-
OD =32.375 in
-
A = 0.02330 ft2
Pengecekan asumsi : V = Qf/A = 0.34008873/0.02330 = 14.59608282 ft/j NRe = D x V x ρ/ μ= 2.067x 14.59608282 x 54,02 / 0,43544 = 3742.855444 > 2100 (memenuhi) 4. Menentukan Nozzle Untuk pemasukan aseton® Bahan rate bahan masuk : 1107.99256 Kg/j = 2442.680398 lb/j Densitas campuran : 54,02 lb/cuft Rate Volumetrik (Qf) : m/ρ= 2442.680398/54,02 = 45.21807475 ft 3/j Dari peter & timmerhaus, persamaan 15, hal. 525 didapat : Diopt = 3.9 x (Qf)0.45 x (ρ)0.13 = 3.9 x (45.21807475) 0.45x (54,02) 0.13
12
= 36.40718769 in Standarisasi ID dari Geankoplis App. 5-1 hal. 892, dipilih pipa 2 in sch 40 dengan ukuran : -
ID = 2.067 in
-
OD =32.375 in
-
A = 0.02330 ft2
Pengecekan asumsi : V = Qf/A = 0.34008873/0.02330 = 14.59608282 ft/j NRe = D x V x ρ/ μ= 2.067x 14.59608282 x 54,02 / 0,43544 = 3742.855444 > 2100 (memenuhi) 5. Menentukan Nozzle Untuk pemasukan koil pemanas dari perhitungan koil diperoleh Diopt= 1.610 in Standarisasi ID dari Geankoplis App. 5-1 hal. 892, dipilih pipa 2 in sch 40 dengan ukuran : -
ID = 2.067 in
-
OD =32.375 in
-
A = 0.02330 ft2 B. Nozzle pada tutup bawah 1. Menentukan Nozzle Pengeluaran produk -
rate bahan masuk = 57789, 12683 kg/ j = 127401.909 lb/j
V = m / campuran =
5789,12683lb/j x 1 jam= 236,258969 cuft 54,02lb/cuft
Dari peter & timmerhaus, persamaan 15, hal. 525 didapat : Diopt = 3.9 x (Qf)0.45 x (ρ)0.13 = 3.9 x (2.358421122) 0.45x (54,02) 0.13 = 9.637764554 in
13
Standarisasi ID dari Geankoplis App. 5-1 hal. 892, dipilih pipa 3 in sch 40 dengan ukuran : -
ID = 3.068 in
-
OD =3.500 in
-
A = 0.05130 ft2
Pengecekan asumsi : V = Qf/A = 2.358421122/0.05130 = 0.03831093 ft/j NRe = D x V x ρ/ μ= 3.068x 0.03831093 x 54,02 / 0,43544 = 1341.951511 dari Brownell & Young table 12.2 hal 221 diperoleh dimensi flange untuk semua nozzle , dipilh flange standart type welding neck dengan dimensi nozzle sebagai berikut : Nozzle
NPS
A
T
R
E
K
L
B
A
3
7 1/2
1 5/16
5
4¼
3.05
2¾
3.07
B
2
6
¾
3 5/8
3 1/16
2.38
2½
2.07
C
½
3½
7/16
1 1/8
1 3/16
0.84
1 7/8
0.62
D
1¼
4 5/8
5/8
2½
2 5/16
1.66
2¼
1.38
E
2
6
¾
3 5/8
3 1/16
2.36
2½
2.07
F
3
7½
1 5/16
5/16
4¼
3.50
2¾
3.07
Keterangan : -
Nozzle A : Nozzle untuk pemasukan DAA
-
Nozzle B : Nozzle untuk pemasukan H 2SO4
-
Nozzle C : Nozzle untuk pemasukan H 3PO4
-
Nozzle D : Nozzle untuk pemasukan aseton®
-
Nozzle E : Nozzle untuk pemasukan koil pemanas
14
-
Nozzle F : Nozzle untuk Pengeluaran produk
6.5. Perhitungan Tutup Dengan Dinding Tangki Reaktor A Gasket bahan : asbestos gasket faktor (m) = 2 minimum designt seating stress (y) = 1600 psi perhitungan : tebal gasket dari Brownell & young,pers. 12-2,hal 226 do di
y Pxm y P (m 1)
dimana : do = diameter luar gasket di = diameter dalam gasket P = internal pressure = 14.7 psia Diketahui do = do Sheel = 47 in Sehingga : 47 1600 14.7 x2 di 1600 14.7 (2 1)
di = 47.26409312 in jadi lebar gaket minimum n=
di do 47,26409312 47 = 0.132046562 in x 16/16 = 2.112744999/16 2 2
≈2/16 in diameter rata – rata gasket (G)
15
G = do + n = 47 + 0.1= 47.1 in beban gasket suoaya tidak bocor (Hy) Wm2 = Hy = μ.B.G.y Dimana : B = lebat efektif gasket G = diameter rata – rata gasket Y = yield stress = 1600 psia Lebar seating gasket bawah = bo =
n 0 .1 = = 0.05 in 2 2
Jika bo > 0.25, maka b = bo, sehingga didapatkan Wm2 = Hy= πx0.25x47.1x1600 = 59157.6 lb beban baut supaya tidak bocor (Hp) Hp = 2.c.B.G.m.P = 2x πx0.25x47.1x2x14.7= 1087.0209 lb Beban Karena Tekanan dalam (H) H = π/4.G2.P = π/4.(47.1) 2.14.7= 25599.3422 lb Total Beban baut pada kondisi Operasi Wm1 = H + Hp = 25599.3422 + 1087.0209 = 26686.3631 lb jika Wm1 < Wm2,maka beban yang mengontrol dalam operasi adalah Wm1 B. Bolting bahan : ASTM A-139 Grade B-7 Allowable Strees (f) = 20000 lb Luas Minimum Bolting area Am1=Wm1/f = 26686.3631/ 20000 = 1.33431815 in2
16
Perhitungan Bolting Optimum Ukuran baut = ¾ in Root area = 0.302 in 2 Actual = 76 Jumlah Bolting Optimum = Am1/root area = 1.33431815/ 0.302 = 4.418272036 = 4 buah Bolting Circle diameter (C) C = di shell + 2 (1.4159 x gO x R) Dimana : Di shell = 46.625 in Go = n = 0.1 R = 1 1/8 C = 46.625 + 2 (1.4159 x 0.1 x 1 1/8) = 46.9435775 in Diameter luar flange OD = C + 2 E = 46.9435775 + (2 x ¾) = 48.4435775 in2 Cek lebar gasket Ab actual = jumlah bolt x Root Area = 4 x 0.302 = 1.208 in 2 Lebar gasket minimum (L) : L = Ab actual x
= 1.208 x
F 2.. y.G
20000 2 xx1600 x47.1
= 0.05 in < 0.5 (L
Untuk keadaan bolting up (tanpa tekanan dalam )
17
W=
= -
( Am Ab ) 2
xf a
(1.33431815 1.208) x20000 = 25423.1815 lb 2
Jarak Radial dari beban gasket yang beraksi terhadap Bolt Circle (hG) hG = ½ . (C - G) = ½ . (48.9435775 -47.1 ) = 1.8435775 in
Momen Flange (M a ) Ma = hG x W = 1.8435775 x 25423.1815 = 46869.6054 lb.in Dalam KOndisi operasi W = Wm1 = 26686.3631 lb Gaya hidrostatik pada daerah flange (HD) HD = 0.785 x b2 x P Dimana : B = do shell tangki reactor = 47 in P = tekanan Operasi = 14.7 lb/in2 Maka : HD = 0.785 x (472) x 14.7 = 25490.7555lb Jarak Radial bolt circle pada aksi (hD) hD = ½ x (C - G) = ½ . (48.9435775 -47.1 ) = 1.8435775 in Momen Komponen (M D) MD = HD x hD = 25599.3422 x 1.8435775 = 47194.37129 lb.in Perbedaan antara baut flang dan gaya hidrostatik total (HG) HG = W – H = Wm1 – H = 26686.3631 - 25599.3422 = 1087.0209 lb Momen Flange (M G) MG = HG – hG = 1087.0209 - 1.8435775 = 1085.177323lb.in Perbedaan anatra gaya hidrostatik total dengan gaya hidrostatik dalam area Flange (HT)
18
HT = H – HD = 25599.3422 - 25490.7555 = 108.5867 lb hT = ½ (hD x hG) = ½ x (1.8435775 x 1.8435775) = 3.398777999 in Momen Komponen (MT) MT = HT x hT = 108.5867 x 3.398777999 = 369.0620869 lb.in Momen total pada kondisi operasi (Mo) Mo = MD + MG + MT = 47194.37 + 1085.17 + 369.1 = 48648.64 lb.in Karena Ma < Mo, maka Mmaks = Mo = 48648.64 lb.in C.
Flange Perhitungan :
Tebal Flange Dari Brownell & young,pers.12.85,hal. 239 FT =
YxMo sehingga didapat 2 t xB YxM maks fxB
t=
k=
A B
dimana : A = diameter luar Flange (48.44in2 ) B = diameter dalam Flange (47 in) F = strees yang dizinkan untuk flange = 18750 psi Maka k = 48.44/47 = 1.030638 in Dari Brownell&Young, pers. 12.22,hal 238, didapat : Y = 9.75 Sehingga tebal flange : t=
9.75 x48648.64 18750 x 47
= 0.733648603 ≈2 in
19
6.6 Perhitungan System Penyangga Reaktor penyangga dirancang untuk mampu menyangga berat bejana total dengan perlengkapannya. Berta total terdiri dari : -
berat silinder
-
berta tutup atas dan tutup bawah
-
berat larutan dala reactor
-
berat koil pemanas
-
berat poros pengaduk dan poerlengakapannya
-
berat attachment
-
berat impeller
1. Perhitungan menentukan berat reactor Berat Silinder (Ws)
x(OD 2 ID 2 ) xHx 4 Dimana : Ws : berat bagian sinder Ws =
OD : Diameter luar = 47 in = 3.948 ft ID : Diameter dalam : 46.625 in = 3.9165 ft H = tinggi silinder = 217.0539 in = 18.29765 ft ρ= densitas bahan konstruksi = 489 lb/ft2 sehingga : Ws =
x(3.948 2 3.9165 2 ) x18.29765 x 489 4
= 1731.772254 lb = 785.526741 kg
Berat tutup atas dan tutup bawah W da = A x tha x ρ
20
A = 6.28 x Rc x tha Dimana : Wda : Berat tutup atas,lb Tha : tebal tutup atas = 3/16 in ρ: densitas bahan konstruksi = 489 lb/ft2 A : luas tutup atas, in2 Rc : Crown Radius = ID = 46.625 in = 3.9165 ft Ha : tinggi tutup = 9.58287 in Jadi A = 6.28 x 46.625 x (3/16) = 54.9009 in 2 Sehingga : Wda = A x tha x ρ= 54.9009 x (3/16) x 0.2741 = 2.82157 lb Untuk tutup atas dan bawah = 2 x Wda = 2 x 2.82157 = 5.64313 lb = 2.559707028 kg Berat larutan dalam reactor Wl = m x T Dimana : m = berat liquid = 57789, 12683 kg/ j T = lama pengisian = 0.5 jam W1 = 57789, 12683 kg/ j x 0.5 jam = 28894.56342 kg Berat Attacment Merupakan berat seluruh perlengkapan berupa nozzle dan lain – lain : Wa = 18% x Ws Dimana : Ws = berat silinder = 785.526741 kg Wa = 18% x 785.526741 = 141.394813 kg Berat Koil Pemanas
x (OD 2 ID 2 ) xHx 4 Dimana : Ws : berat bagian sinder Wc=
OD : Diameter luar = 1,9 in = 0.0583 ft 21
ID : Diameter dalam : 1,5 in = 0.1342 ft H = panjang koil = 4275.3 in = 356.275 ft ρ= densitas bahan konstruksi = 489 lb/ft2 sehingga Wc =
x (0.05832 0.13422 ) x365.275 x489 4
= 8.58303 lb = 3.89323665 kg
Berat poros pengaduk
xDpxLp 2 x 4 Dimana : Wp=
Wp = berat poros pengaduk.kg Dp = diameter poros pengaduk = 1,7321 in = 0,1447 ft Lp = panjang poros pengaduk = 18.29330257 ft ρ= densitas bahan konstruksi = 489 lb/ft2 sehingga : Wp =
2 x 0.1447 x18.29330257 x 4889 = 18587.9409 lb 4
= 8431.434668 kg
Berat Impeler W1 = V x ρ V = 4 x (ρx l x t ) Dimana : Wi = berat Impeler , Kg V = Volume total blade L = lebar Blade = 0.327540625 ft T = tebal blade = 3.9 in P = panjang 1 kepingan blade
22
P = Di/2 = 0,1447 ft/2 = 0.07235 ft Di = diameter pengaduk = 0,1447 ft ρ= densitas bahan konstruksi = 489 lb/ft2 dari Pherry ,edisi 6,table 3-118,hak3-95
Volume impeller pengaduk V = 4 x (0.07235 x 0.327540625 x 3.9 ) = 0.369682 ft3 Sehingga Wi = 0.369682 ft 3 x 489 lb/ft3 = 180.7745 lb = 81.99877478 kg Jadi berat reactor : W T = WS + Wd + Wl + Wa + WC + WP + Wi = 785.526741 + 2.559707028 + 28894.56342 + 141.394813 + 3.89323665 + 8431.434668 + 81.99877478 = 38341.371 Kg = 84527.3873 lb untuk faktor keamanan diambil 10% berlebih berat reactor W T = 10% x 84527.3873 lb = 8452.73873 lb Sehingga WTactual = 84527.3873 + 8452.73873 = 92980.12603 lb 2.Penyangga (Lug) Bentuk I-Beam sebagai penyanga digunkanan sistem lug, sehingga berlaku rumus : 4.Pw.( H 1) W p n.Dbc n
(pers.10-76 B&Y hal.197)
dimana : Pw = total beban permukaan karena angin (lb) H
= tinggi vesel dari pondasi (ft)
L
= jarak antara level denganm dasar pondasi (ft)
Dbc = diameter baut (ft)
23
n
= jumlah support (4 buah)
W = berat total (lb) P
= beban kompresi total maklsimum untuk tiap lug
Vessel dianggap terletak dalam ruangan, sehingga tekanan angin tidak dikontrol, sehingga berlaku rumus : P=
W 92980.12603 = = 23245.03151 lb n 4
Menentukan jarak pondasi ke dasar kolom (L) L = 5 ft = 60 in Menentukan tinggi vessel di atas dasar tangki (H) H = Ls + ha + hb + L = 197.8882 + 9.58287 + 9.58287 + 60 = 277.05394 = 23.35564714 ft Menentukan panjang penyangga (l) I=½H+½L = (1/2x23.35564714) + (1/2 x 5) = 14.17782357 ft Jadi tinggi penyangga (leg) = 14.17782357 ft = Trial ukuran I Beam Untuk ukuran I Beam diambil ukuran (5x3) in dengan pemasangan tanpa beban eksentrik. Dari App. G B&Y hal.355 didapat : Nominal Size
: 5 in
Area of Section (A)
: 2.87 in2
Depth of Beam (h)
: 5 in
Width of Flange (b)
: 3.00 in
Axis I1-1
: 12.1 in
Axis r1-1
: 2.05 in2 24
a
: 1.5 in
Maka : l 170.13388 = 82.99213798 in r 2.05
karena l/r berada diantara 60 - 120 maka fc = 18000 18000
fc =
1 (l / r) 18000
18000 2
=
1 (82.99213798) 2 = 15364.0428 18000
luas (A) yang dibutuhkan : A=
p 23245.03151 = 1.512950192 in fc 15364.0428
2
Karena A yang dibutuhkan < A yang tersedia, maka I-beam dengan ukuran diatas telah memenuhi. Kesimpulan pemakaian I-beam : Ukuran
: 5 x 3 in
Area of Section (A)
: 2.87 in2
Depth of Beam (h)
: 5 in
Width of Flange (b)
: 3.00 in
Jumlah penyangga
: 4 buah
Peletakan beban dengan beban eksentrik. 1. perencanaan Base plate Berdasarkan Hess hal. 163 : Dibuat : base plate dengan toleransi panjang 5 % dan toleransi lebar 20% Bahan : concrete ( beton) Maka : f bp = 600lb/in2 (tabel Hess hal 162)
25
Menentukan luas base plate Ab =
P fbp
Dimana : Abp
= luas base plate (in2)
P
= beban kolom = 23245.03151 lb
fbp
= 600 lb/in2
Maka : A base plate =
23245.03151 = 38.74171918 in2 600
Menentukan panjang dan lebar base plate : Abp = l x p Dimana : l = lebar base plate = 2m + 0,8b p = panjang base plate = 2n + 0,95d Dari B&Y, appendik G,hal. 355, diperoleh : h = d = 5 in b = 3.00 in Dengan mengasumsikan m = n, maka : Abp
= ( 2n + 0,95d) x (2m + 0,8b)
38.74171918
= ( 2m + 0,95x 5 ) x (2m + 0,8x 3.00)
38.74171918
= ( 2m + 4.75) x (2m + 2.4)
38.74171918
= 11.4 + 9.5m + 4.8m + 4m2
27.34171918
= 14.3m + 4 m 2
4m 2 + 14,3 m – 27.34171918 = 0 Dengan menggunakan rumus ABC :
26
m1,2 =
14.3 (14.32 4 x4 x(27.34171918))
0 ,5
2 x4
Didapat: m1
= 1.379610046 in
m2
= - 4.954610046 in
Diambil : m = n = 1.38 in Maka : l
= 2m + 0,8b = (2x 1.38) + ( 0,8 x 3.00) = 5.16 in = 5 in
p
= 2m + 0,95d = (2x1.38) + ( 0,95 x 10) = 12.26 in = 12 in
Ditetapkan ukuran base plate : 5” + 12” dengan : A = 7” x 12” = 60 in2 Beban yang harus ditahan adalah : f=
P 23245.03151 = 387.4171918 lb/in2 < 600 lb/in2 A 60
karena f < fbp, maka dimensi base plate adalah memenuhi. Menentukan tebal base plate : dengan menggunakan Pers. 7-12 Hess Hal. 163 yaitu : tbp
= (1,5.10-4 x P x m2) 0,5 = (1,5.10-4 x 23245.03151 x 1.382) 0,5 = 2.576853838 in = 3/16 in
Menghitung dimensi baut : Jumlah baut = 4 buah Maka : Beban untukl 1 baut = 23245.03151 / 4 = 5811.257878 lb 27
Luas baut : Pb Ab fs dimana : Ab
= luas baut
Pb
= baban tiap baut
Fs
= stress tiap baut maksimum = 12000 psi
Maka : 5811.257878 2 Ab 0.48427149 in 12000
Dari tabel 10-4 B & Y hal. 188, didapatkan : Ukuran baut : 5/8 in Dengan dimensi : Ukuran baut
= 5/8 in
Bolt cycle
= 1 ½ in
Jarak radial min
= 15/16 in
Edge distance
= ¾ in
Nut dimention
= 1 1/6 in
Radius fillet max
= 5/16 in
Menentukan dimensi lug dan gusset Digunakan : 2 plate horizontal (lug) dan 2 plate Vertikal (gusset) Perhitungan : thp
My =
6 xM y f all
(B&Y, hal.193)
P 2 xl x (1 )) x ln (1 y 1 ) 4 x ex
28
Dimana : thp : tebal plate horizontal .in My : Bending Moment pada baut fall
: Allowable working stress = 12000 lb/in2
t
: teabal shell : 3/16 in = 0.1875 ft
P
: beban baut : 23245.03151 lb
μ
: Poisson ration = 0.33 (untuk baja)
l
: panjang horizontal plate bagian bawah = 0.5 + b = 0.5 + 3 = 3.5 in 3 : nut dimention = 8 = 1.1875 in 2 2
e
jarak antara gusket (b): b : ukuran baut + 8 = 1 ½ + 8 = 9.5 in jari – jari luar bearing plate (l) = 2 x (b – ½ x ukuran baut) = 2 x [3 – (1/2 x 1 ½ )] = 4.5 in konstruksi dan perhitungan momen (y1) = b 9 .5 = = 2.1 in l l 4 .5
sehingga : My =
23245.03151 2 x 3 .5 (1 0.3). ln (1 0.565)= 1462.997675 lb.in 4. x1.1875
Tebal plate horizontal :
thp
6x1462.997675 = 0.855277053 in 12000
Dari Gb. 10.6 B & Y hal. 191, didapat : L
= lebar gusset = 2 x (lebar kolom – 0.5 ukuran baut) = 2 x (9.5 – 0.5x5/8) = 18.375 in
29
Tebal gusset min (tg) : tg
= 3/8 x thp = 3/8 x 0.855 = 0.3207in = 5.132/16 in =5/16 in
Tinggi gusset (Hg) : A
= ukuran baut + 9 in = 5/8 + 9 = 9.625 in
Hg = A + ukuran baut = 9,625 + 5/8 = 10,25 in Tinggi lug = Hg + 2.thp = 10,25 + 2(0.855277053) = 11.96055411 in Kesimpulan dimensi lug dan gusset Lug
: lebar = 9,625 in Tebal = 0.855277053 in Tinggi = 12 in
Gusset : lebar = 18 in Tebal = 5/16 in Tinggi = 10,25 in Menentukan Dimensi pondasi beban total yang harus ditahan oleh pondasi : 1. berat beban bejana total 2. berat kolom penyangga 3. berat base plate ditentukan : 1. Masing-masing kolom penyangga diberi pondasi 2. spesifikasi semua penyangga sama. Perhitungan : beban yang ditanggung tiap kolom W = 92980.12603 lb
30
Wbp = px l x t x ρ Dimana : Wbp
= beban base plate (lb)
P
= panjang base plate = 12 in = 1 ft
l
= lebar base plate = 5 in = 0.4215ft
t
= tebal base plate = 0.2 in = 0.016 ft
= densitas bahan konstruksi = 489 lb/cuft
maka : Wbp = 1 x 0,4215 x 0,016 x 489 = 3.297816 lb beban tiap kolom Wp = L x A x f x ρ Dimana : L
= tinggi kolom reactor = 14.17782357 ft
A
= luas kolom I beam = 2.87 in2 = 0.0119 ft2
F
= faktor koreksi = 3.4
ρ
= 489 lb/cuft
Wp = 14.17782357 x 0.0119 x 3.4 x 489 = 280.50739 lb Beban total WT = W + Wbp + Wp = 92980.12603 + 3.297816 + 280.50739 = 93263.931 lb Gaya yang bekerja pada pondasi dianggap sebagai gaya vertikal berat total kolom, sedangkan bidang kerja dianggap bujursangkar dengan perencanaan ukuran :
31
Luas tanah untuk atas pondasi = luas pondasi atas = 15 x 15 = 225 in2 Luas tanah untuk dasar pondasi
= luas pondasi bawah
= 40 x 40 = 1600 in2 Tinggi pondasi = 16 in Luas rata-rata permukaan (A) : A = 0,5 x (15 + 40)2 = 756,25 in 2 Volume pondasi (V) : V = A x t = 756,25 in2 x 16 in = 12100 in3 Berat pondasi (W) : W=Vx Dimana : Densitas Wet Gravel = 126 lb/ cuft ( tabel 3-118 Perry’s Ed 6) Maka : W = 12100 in 3 x 126 lb/ft 3 x ( 1 ft 3/1728 in3 ) = 882,2917 lb Asumsi : Tanah atas pondasi berupa cement sand dan gravel dengan minimum safe bearing power = 5 ton/ft 3 , dan maksimum safe bearing = 10 ton/ ft3 (tabel 12-2 Hess Hal. 224) berat total pondasi ( W total) : W total
: 7939,4206 + 882,2917 = 8821,7123 lb
Tekanan dari sistem pondasi terhadap luas tanah (P) : P = W total / A = 8821,7123 lb/1600 in2 = 5,5136 lb/in3
32
Acuan harga safety didasarkan pada minimum bearing poer yaitu 6000 kg/ft2 atau sebesar 91,8617 lb/in 2, karena tekanan tanah = 5,5136 lb/ in2 kurang dari 91,8617 lb/in2, berarti pondasi dapat digunakan. Kesimpulan Pondasi : Luas atas
= 15 x 15 = 225 in2 = 0,145 m2
Luas bawah = 40 X40 = 1600 in2 = 1,0323 m2 Tinggi
= 16 in = 0,4064 m
Bahan Konstruksi cemen and Gravel.
33
BAB VI PERANCANGAN ALAT UTAMA Nama alat : Reaktor Fungsi
: Sebagai tempat untuk mereaksikan diaseton alkohol menjadi mesityl oxide dengan bantuan katalis asam fosfat.
Type
: Silinder tegak dengan tutup atas standart dished dan tutup bawah konikal.
Dasar perancangan : 1. massa masuk
: 57789, 12683 kg/ j
2. suhu reaksi
: 120 oC
3. tekanan
: 1 atm
Perhitungan Vessel a. Menentukan diameter Campuran Menghitung densitas campuran campuran = (mi / m Total )x i Susunan bahan masuk : DAA
: 4431,96908 kg/j
Aseton
: 1107,99256 kg/j
NaOH
: 8,3333
H3PO4
: 163,3334 kg/j
Total
: 5789,12683 kg/j
Diket
:
DAA
: 0,938 g/mL =
kg/j
Aseton : 789,900 lb/cuft
lb/cuft
NaOH
: 8,3333 lb/cuft
H3 PO4 : 163,3334 lb/cuft Maka dengan memasukkan data ke persamaan diatas didapat : campuran = 54,02 lb/cuft Menghitung volume tangki Rate volumetrik : V = m / = 12762,70901 / 54,02 = 236,258969 cuft/j Direncanakan : - volume pengaduk dan coil = 20% volume total - ruang kosong 5 % Maka : V = 0,25 x 236,258969 cuft/j = 59,064742 cuft Bila tangki berisi 75% bahan, maka : V tangki = 59,064742 / 0,75 = 78,75299 cuft Meghitung diameter tangki : V tangki = V1 + V2 + V3 Dimana : V1 = Volume tutup atas = 0,0847 di3 V2 = Volume silinder = ¼..di2. Ls 3
. di V3 = Volume tutup bawah = 24. tan1 / 2 Asumsi : Ls = 1,5. di Maka :
.d 78,75299 = 0,0847 di + ¼ .. di .1,5di + 24. tan 60 3
3
2
78,75299 = 1,33774.di3 di
= 3,890 ft = 46,68 in
Volume liquid dalam shell : V1 = V larutan – V3 3
= 283,51075 -
.6,562 24. tan 60
= 262,16721 cuft Tinggi liquid dalam tangki : H = V1 / (1/4. . di 2) H = 262,16721 / (1/4. . 6,562 2) H = 7,75597 ft Menghitung Tekanan design : P design = P operasi + P hidrostatik Dimana : P hidrostatik = . ( H-1)/ 144 = 54,02.(7,75597- 1) / 144 = 2,53443 psi Sehingga : P design = 14,7 + 2,53443 = 17,23443 psi b.
Perencanaan tebal silinder
Direncanakan : 1. bahan
: hogh Alloy Stell SA-240 Grade M Type 316
2. f allowable
: 18750 psi
3. faktor korosi : 1/6 4. Type pengelasan : Double Welded butt joint ( E =0,85) Menghitung tebal shell ts =
pi.di C 2.( fE 0,6.Pi)
dimana : ts
= tebal silinder (in)
Pi
= tekanan design (psi)
di
= diameter dalam (in)
maka : ts =
17,23443 x78,744 1 1,68 2 in 2.(18750 x 0,85 0,6 x17,23443) 16 16 16
dari tabel 5-7 B& Y hal 89, diadapatkan : Do = 84 in Icr = 5 1/8 r = 84 in ts = 5/16 in maka : Di = Do- 2ts = 84 – 2(5/16) = 83,375 in
= 6,94792 ft Cek hubungan Ls dengan Di : 3
3
3
378,01433 = 0,0847 6,94792 + ¼ .. 6,94792 . Ls + Ls
= 8,55747 ft
Ls/Di = 8,55747 / 6,94792 = 1,2 <1,5 (memenuhi ) c. perancangan tutup silinder (th) 1. tutup atas (tha) tha =
0,885. pi.rc C ( fE 0,1.Pi)
Dimana : tha = tebal tutup atas (in) Pi = tekanan design (Psi) rc = diamater dalam (in) f
= tekanan yang diperbolehkan (Psi)
c
= faktor korosi = 1/16 in
Maka : tha =
0,885.17,23443 x83,375 1 (18750 x0,85 0,1x17,23443) 16
dari fig. 5-6 B &Y hal 87, didapatkan : a
= Di/2
AB
= a – icr
BC
= r – icr
AC =
BC AC 2
2
.6,94792 24. tan 60
b
= r-AC
OA = ts + b + sf Dimana : Di
= diameter dalam = 83,375 in
ts
= tebal silinder = 2/16 in
Icr
= Knukle radius = 5 1/8 in
Sehingga : a
= 83,375 / 2 = 41,6875 in
AB
= 41,6875 – 5 1/8 = 36,5625 in
BC
= 84- 36,.5625 = 47,4375 in
AC
=
b
= 84 – 30,224 = 53,776 in
2
47,4375 36,5625
2
= 30,224 in
Dari tabel 5-6 B&Y hal. Untuk ts = 2/16 in didapat : Sf
= 1,5 -2 (diambil sf = 1,5 )
Maka : OA = 3/16 + 53,776 + 1,5 = 55,4635 in = 4,62195 ft 2. tutup bawah (thb) thb =
pi.di C 2( fE 0,6.Pi) cos1 / 2
Dimana : thb
= tebal tutup bawah (in)
di
= diameter dalam (in)
f
= Tekanan yang diijinkan (psi)
= sudut konikal = 120 o
E
= tipe pengelasan = 0,85
Pi
= tekanan design (Psi)
Maka : thb =
17,23443 x83,375 1 2,44 3 in 2(18750 x0,85 0,6 x17,23443) cos 60 16 16 16
Dari tabel 5-6 B&Y hal. 88, Untuk ts = 2/16 in didapatkan : sf b=
= 1,5 – 2 ( diambil sf = 1,5 ) 1/ 2.di 1 / 2.83,375 24,06829in tan 1 / 2 tan 60
OA= b + f = 24,06829 + 1,5 = 25,56829 in = 2,13069 ft Jadi tinggi vessel = tutup atas + tinggi silinder + tinggi tutup bawah = 4,62195 ft + 8,55747 ft + 2,13069 ft = 15,31011 ft perhutingan pengaduk perencanaan : 1. digunakan pengaduk jenis aksial . 2. bahan konstruksi impeller High alloy Steel SA-240 Grade M Type 316 Data : 1. Dt/Di = 3 2. Z1/Di = 2,7 -3,9 3. Zi /Di = 0,75 – 1,3 4. W/Di = 0,17 Sehinga :
a. Menentukan diameter impeller : Dt/Di = 3 Di = Dt/3 = 83,375/3 = 27,79167 in = 2,31597 ft b. Menentukan tinggi impeller dari dasar tangki : Zi/Di = 0,75 – 1,3 ( diambil Zi/Di = 0,9) Zi = 0,9 x Di = 0,9 x 27,79167 = 25,0125 in = 2,08438 ft c. Menentukan panjang impeller : L/Di = 1/3 L = Di/3 = 27,79167/3 = 9,26389 in = 0,77199 ft d. Menentukan lebar impeller : W/Di = 0,17 W
= 0,17 x Di = 0,17 x 27,79167 = 4,72458 in = 0,39372 ft
e. Menentukan jumlah impeller : n=
Hliq.Sg 7,75597 x 0,88 0,09823 = 1buah diameter tan gki 6,94792
f. Menentukan tebal Blades : J/Dt
= 1/12 ( Mc Cabe Hal 253)
J
= Dt/12 = 83,375 / 12 = 6,94792 ft
g. Menentukan jumlah impeller : n=
H 2. Di
2
7,75597 0,72buah = 1buah 2 2x 2,31597
h. Daya pengaduk :
.. n . Di P gc 3
5
Dimana : P
= daya pengaduk (lb/ft.dt)
= Po = Power number ( fig. 477 Brown hal. 507) harga Po didapatkan berdasarkan harga Nre :
n.. Di Nre =
2
Dimana : n
= putaran pengaduk = 150 rpm = 2,5 rps = 9000 rph
Di
= diameter ipeller = 2,31597 ft
= densitas larutan = 54,02 lb/cu ft
= Viskositas larutan = 1,20955 . 10-4 lb/ft.dt = 0,43544 lb/ft j
Maka : 2
2,5 x.54,02 x 2,31597
NRe =
4
1, 20955.10
Untuk NRe turbulen dengan harga diatas , didapatkan : Po = 7, maka : 3
P=
7 x.54,02 x 2,5 x 2,31597
2
32,2
12225,91639lbf . ft / dt 22,22893 Hp
Diambil : daya pengaduk = 23 Hp
Perhitungan Koil Pemanas
a.Dari App. B diketahui : Q = 128337,189 BTU/j M = 1352,01899 lb/j b. TLMTD t1=68oF T1=302oF
T2=302oF T2 = 248oF t LMTD =
54 234 = 122,75 o F 54 ln 234
c. tc = ½ (T1 + T2) = 302oF tc = ½ (t1 + t2) = 158 oF d. ukuran pipa yang digunakan : data – data : do = 1,9 in di = 1,5 in a’ = 1,76 in a” = 0,498 ft2/ft
Shell
Tube Hio = 15000BTU/j.ft2oF
dp 2 .N .
1.N Re =
Dp = (1/2 – 1/3 ) di( bejana ) Dp = 6.94792 x 1/3 = 2,31597 ft NRe =
2,31597 2 x150 x160x 0,88 0,19 x2,42
= 92389,348 > 2100 (aliran turbulen) 2.JH = 1200 (kern fig 20.2 hal.718) 0, 14
k Cp. 3.Ho = JH. di k w 1/ 3
= 1/ 3
0,085 0,61x0,19. 1200 2,31597 0,085 = 48,8377
2.UC =
hioxho 1500 x 48,8377 = = 47,29776 hio ho 1500 48,8377
3.jika ditetapkan harga rd = 0,004 ft2oF/BTU Rd =
UC UD UCxUD
0,004 =
47, 299776 UD 47,29776.UD
UD = 39,77305
4. a =
L=
Q 1228337,189 BTU / j = =251,59801 ft2 UDx0 LMTD 39,77305 x122,75 A 251,59801 = = 505,21689 ft a" 0,498i
Hc =
L 505, 21689 = = 32,179,42 ≈32 buah .dc x5
Jika hv = 2, Lc = (hc-1)(hc+do)+do=122,8 in = 10,23 ft
1.Perhitungan diameter penyangga Penyangga dirancang untuk menahan beban kolom destilasi dan perlengkapannya. Beban – beban yang ditahan oleh penyangga terdiri dari : a. berat bagian shell 1. berat shell 2. berat tutup b. berat perlengkapan bagian dalam 1. berat down comer 2. berat tray c. berta perlewngkapan bagian luar 1. berat pipa 2. berat isolasi 3. berat tangga 4. berat kelengkapan nozzle, valve dan alat kontrol direncanakan :
1. bahan konstruksi kolom secara keseluruhan adalah HAS SA-240 Grade M Type 316. 2. sistem penyangga yang digunaka adalah leg.lug dan base plate Dimensi menara : A. Berat bagian shell 1. berat shell keliling = x do = x 5 = 15,57 ft tinggi = tinggi total – tinggi tutup = 32 – (2x0,848) = 30,304 ft luas = keliling x tebal shell = 15,57 x (1/64) = 0,2453 ft2 volume = luas x tinggi = 0,2453 x 30,304 = 7,4336 ft3 berat = volume x HAS = 7,4336 ft2 x 490 lb/ft3 = 3642,464 lb 2. berat tutup mencari DO blanko : dari pers.5-12 B&Y hal.88 yaitu : DO blanko = DO + (DO/42) + 2.sf + 2/3 icr
Dari tabel 5.6 B&Y, untuk tebal = 3/16 in, maka : Sf = 2 in Icr= 9/16 in Maka : DO blanko = 60 + (60/42)+(2x2)+(2/3x9/16) = 65,8036 in = 5,4836 ft volume = /4.Do blanko 2 x tebal tutup = /4 x 5,4836 2 x 1/16 = 0,4188 ft2 berat tutup = 2 x (volume tutup x HAS) = 2 x (0,4188 x 490) = 410,424 lb B. berat perlengkapan bagian dalam 1. berat Down comer dipakai dasar perhitungan dengan down comer tanpa lubang aliran uap : Luas = /4.di2 = /4 x (59,625/12)2 = 19,3805 ft2 volume = luas x tebal down comer = 19,3805 x 1/64 = 0,2982 ft2
berat = volume x HAS = 0,2982 x 490 = 146,118 lb/plate berat plate total = 15 plate x 146,118 lb/plate = 2191,77 lb berat liquida = 4249,305168 lb/j maka: berat total = 2191,77 + 4249,305168 = 6441,0752 lb 2. berat tray ditetapkan berat tiap tray = 25 lb/ft 2 luas tray = Ac – Ao = 18,84 – 1,0739 = 17,7661 ft2 jumlah tray = 15 buah maka : berat tray = n x luas tray x berat tray/ft2 = 15 x 17,7661 x 25 = 6662,2875 lb 3. berat penyangga ukuran : 2 ½ x 2 ½ x 3/8 (equal angles,item 5.a9,App.G B&Y p.357) berat : 5,9 lb/ft berat penyangga = 5,9 lb/ft x 15 x 24/12 = 177 lb C. berat perlengkapan bagian luar 1. berat puipa (feed, uap, refluks, kondensor,bottom,destilat)
ditetapkan : 4 x tinggi kolom destilasi dari App. K B&Y hal. 387 diambil : pipa = 3 in sch 40 berat = 7,58 lb/ft maka : berat pipa = 4 x 32 x 7,58 = 970,24 lb 2. berat isolasi ditetapkan : bahan = 50 llb/ft2 tebal isolasi = 3-6 in diambil 4 in maka: berat isolasi = .d.t isolasi .Lshell.bahan = x 5 x (4/12) x 32 x 50 = 8373,333 lb 3. berat tangga ditetapkan : berat tangga = 15 lb/ft tinggi kolom maka: brerat tangga = 15 lb/ft x 32 ft = 480 lb 4. berat kelengkapan nozzle, valve dan alat kontrol ditetapkan : berat kelengkapan total = 1 ton = 2204,6 lb jadi berat total yang harus ditopang kaki support adalah : Wtotal = Wshell + Wkelengkapan bagian dalam + Wkelengkapan bagian luar
= (3642,464 + 410,424) + (2191,77 + 6662,2875 + 177) + (970,24 + 8373,333 + 480 + 2204,6) = 25112,1185 lb untuk keamanan digunanan kelebihan 20%,maka : W aktual = 1,2 x 25112,1185 = 30134,5422 lb 2.Penyangga (Lug) Bentuk I-Beam sebagai penyanga digunkanan sistem lug, sehingga berlaku rumus : 4.Pw.( H 1) W p n.Dbc n
(pers.10-76 B&Y hal.197)
dimana : Pw = total beban permukaan karena angin (lb) H
= tinggi vesel dari pondasi (ft)
L
= jarak antara level denganm dasar pondasi (ft)
Dbc = diameter (ft) n
= jumlah support (4 buah)
W = berat total (lb) P
= beban kompresi total maklsimum untuk tiap lug
Kolom dianggap terletak dalam ruangan, sehingga tekanan angin tidak dikontrol, sehingga berlaku rumus : P=
W 30134,5422 = = 7533,6356 lb n 4
Menentukan kolom support : Data : Bahan tiap kolom 7533,6356 lb
Tinggi bejana total (H) : 30,304 ft Tinggi kolom (l) : ;l = 0,5 H + 5 ft = (0,5 x 30,304) + 5 = 20,152 ft = 241,824 in jadi tinggi leg = 20,152 ft = 241,824 in Trial ukuran I – beam : Untuk pemilihan I-beam, dicoba 10” dengan : Ukuran = 10 x 4 5/8 Berat = 35 lb Pemasangan I-Beam dengan beban eksentrik (terhadap sumbu) Dari App. G B&Y hal.355 didapat : B = 4,944 in H = 10 in Ay = 10,22 in2
r1-1= 3,78 in Maka : l 241,824 63,9746 r 3,78 untuk l/r < 120 maka : fc aman = 17000 – 0,485 (l/k)2 = 17000 – 0,485 (63,9746)2 = 15015,01652 psi luas (A) yang dibutuhkan : A=
p 7533,6356 = 0,5017 in 2 fc aman 15015,01652
Karena A yang dibutuhkan < A yang tersedia, maka I-beam dengan ukuran diatas telah memenuhi.
Kesimpulan pemakaian I-beam : Ukuran
= 10”, 10 x 4 5/8 in
Berat
= 35 lb
Peletakan beban dengan beban eksentrik. 3.perencanaan Base plate Berdasarkan Hess hal. 163 : Dibuat : base plate dengan toleransi panjang 5 % dan toleransi lebar 20% Bahan : concrete ( beton) Maka : fbp = 600lb/in2 (tabel Hess hal 162) Menentukan luas base plate Ab =
P fbp
Dimana : Abp
= luas base plate (in2)
P
= beban tiap kolom = 7533,6356 lb
fbp
= 600 lb/in2
Maka : A base plate =
7533,6356 = 12,5561 in2 600
Menentukan panjang dan lebar base plate :
Abp = l x p Dimana : l = lebar base plate = 2m + 0,8b p = panjang base plate = 2n + 0,95d Dengan I-beam 6x 3 3/8 in, diperoleh : h = d = 10 in b = 4,944 in Dengan mengasumsikan m = n, maka : Abp
= ( 2n + 0,95d) x (2m + 0,8b)
12,561
= ( 2m + 0,95x 10 ) x (2m + 0,8x 4,944)
12,561
= ( 2m + 9,5 ) x (2m + 3,9552)
4m2 + 26,9104m + 25,0183 = 0 Dengan menggunakan rumus ABC :
m1,2 =
26,9104 (26,9104 2 4.4x 25,0183)
0 ,5
2,4
Didapat: m1
= 1,114 in
m2
= -5,613 in
Diambil : m = n = 1,114 in Maka : l
= 2m + 0,8b = (2x 1,114) + ( 0,8 x 4,944) = 6,1832 in = 7 in
p
= 2m + 0,95d = (2x 1,114) + ( 0,95 x 10) = 11,728 in = 12 in
Ditetapkan ukuran base plate : 7” + 12” dengan : A = 7” x 12” = 84 in2 Beban yang harus ditahan adalah : f=
P 7533,6356 = 89,6861 Psia < 600 psia A 84
karena f < fbp, maka dimensi base plate adalah memenuhi. Cek harga m dan n : Panjang base plate : 12 = 2n + ( 0,95 x 10 ) n = 1,25 in lebar base plate : 7
= 2m + (0,8 x 4,944) m
= 3,0448 in
karena m > n, maka m dijadikan sebagai acuan : Menentukan tebal base plate : dengan menggunakan Pers. 7-12 Hess Hal. 163 yaitu : tbp
= (1,5.10-4 x P x n2) 0,5 = (1,5.10-4 x 89,6861 x 3,04482) 0,5 = 0,2024 in = 4/16 in = 0,25 in
Menghitung dimensi baut : Data : Beban baut 7533,6356 lb
Jumlah baut = 4 buah Maka : Beban untukl 1 baut = 7533, 6356 / 4 = 1883,4089 lb Luas baut : Pb Ab fs dimana : Ab
= luas baut
Pb
= baban tiap baut
Fs
= stress tiap baut maksimum = 12000 psi
Maka : 1883,4089 Ab 0,157 in 12000
2
dari tabel 10-4 B & Y hal. 188, didapatkan : ukuran baut : 5/8 in Dengan dimensi : Ukuran baut
= 5/8 in
Bolt cycle
= 1 ½ in
Jarak radial min
= 15/16 in
Edge distance
= ¾ in
Nut dimention
= 1 1/6 in
Radius fillet max
= 5/16 in
Menentukan dimensi lug dan gusset Digunakan : 2 plate horizontal (lug) dan 2 plate Vertikal (gusset)
Dari Gb. 10.6 B& Y hal.192, didapatkan : A = Lebar lug = ukuran baut + 9 in = 5/8 + 9 = 9,625 in B = jarak antar gusset = ukuran baut + 8 in = 5/8 = 8 = 8,625 in
L
= lebar Gusset = 2 x ( lebar kolom – 0,5 ukuran baut) = 2 x ( 4,944 – 0,5 x 5/8 ) = 9,263 in
lebar lug atas (a) : a
= 0,5 x ( L + ukuran baut ) = 0,5 x ( 9,263 + 5/8 ) = 4,944 in
Perbandingan tebal plate = B/L = 8,625 / 9,263 = 0,931 Dari tabel 10.6 B & Y hal.192 : untuk B/L = 0,931; maka = 0,565 Sedangkan : e = 0,5 x nut dimension = 0,5 x 1 1/16 = 0,5313 in Bending momen max sepanjang sumbu radial : My =
p 2.l (1 ). ln (1 ) (pers. 10-40 B&Y Hal. 192) 4. .e
Dimana : P
= beban tiap baut
= poison ratio ( 0,3 untuk steel )
L
= Panjang horizontal plate bawah
E
= nut dimension
=0,565
Maka : My =
1883,4089 2x 9,263 (1 0,3).ln (1 0,3) = 687,7476 4. .0,3
Tebal plate horizontal : 0 ,5
Thp
6.My 6 x687,7476 = f .allowed 12000
0, 5
= 0,5864 in
Maka digunakan plate dengan tebal 0,5864 in Dari Gb. 10.6 B & Y hal. 191, didapat : Tebal gusset min (tg) : tg
= 3/8 x thp = 3/8 x 0,5864 = 0,2199 in = 3,5184/16 in =4/16 in
Tinggi gusset (Hg) : Hg = A + ukuran baut = 9,625 + 5/8 = 10,25 in Tinggi lug = Hg + 2.thp = 10,25 + 2(0,5864) = 11,4228 in Kesimpulan dimensi lug dan gusset Lug
: lebar = 9,625 in Tebal = 0,5864 in Tinggi = 11,4228 in
Gusset : lebar = 9,263 in Tebal = 4/16 in
Tinggi = 10,25 in 19. Menentukan Dimensi pondasi beban total yang harus ditahan oleh pondasi : 1. berat beban bejana total 2. berat kolom penyangga 3. berat base plate ditentukan : 1. Masing-masing kolom penyangga diberi pondasi 2. spesifikasi pondasi didasarkan
atas berat badan setiap kolom
penyangga pada sistem pondasi. 3. spesifikasi smua penyangga sama. Data : 1. beban yang ditanggung tiap penyangga = 7533,6356 lb 2. beban tiap penyangga = berat x tinggi = 35 lb/in x 11,4228 in = 399,798 lb 3. beban tiap base plate : Wbp = p x l x t x Dimana : Wbp
= beban base plate (lb)
P
= panjang base plate = 12 in = 1 ft
l
= lebar base plate = 7 in = 0,583 ft
t
= tebal base plate = 0,25 in = 0,0208 ft
= densitas bahan konstruksi = 493,75 lb/cuft
maka : Wbp = 1 x 0,583 x 0,0208 x 493,75 = 5,987 lb Berat total : W = 7533,6356 + 399,798 + 5,987 = 7939,4206 lb Gaya yang bekerja pada pondasi dianggap sebagai gaya vertikal berat total kolom, sedangkan bidang kerja dianggap bujursangkar dengan perencanaan ukuran : Luas tanah untuk atas pondasi
= luas pondasi atas = 15 x 15 = 225 in2
Luas tanah untuk dasar pondasi
= luas pondasi bawah = 40 x 40 = 1600 in2
Tinggi pondasi = 16 in Luas rata-rata permukaan (A) : A = 0,5 x (15 + 40)2 = 756,25 in
2
Volume pondasi (V) : V = A x t = 756,25 in 2 x 16 in = 12100 in3 Berat pondasi (W) : W=Vx Dimana : Densitas Wet Gravel = 126 lb/ cuft ( tabel 3-118 Perry’s Ed 6)
Maka : W = 12100 in 3 x 126 lb/ft 3 x ( 1 ft3/1728 in3) = 882,2917 lb Asumsi : Tanah atas pondasi berupa cement sand dan gravel dengan minimum safe bearing power = 5 ton/ft 3 , dan maksimum safe bearing = 10 ton/ ft3 (tabel 12-2 Hess Hal. 224) berat total pondasi ( W total ) : W
total
: 7939,4206 + 882,2917 = 8821,7123 lb
Tekanan dari sistem pondasi terhadap luas tanah (P) : P = W total / A = 8821,7123 lb/1600 in2 = 5,5136 lb/in3 Acuan harga safety didasarkan pada minimum bearing poer yaitu 6000 kg/ft2 atau sebesar 91,8617 lb/in2, karena tekanan tanah = 5,5136 lb/ in 2 kurang dari 91,8617 lb/in 2, berarti pondasi dapat digunakan. Kesimpulan Pondasi Luas atas
= 15 x 15 = 225 in2 = 0,145 m2
Luas bawah = 40 X40 = 1600 in 2 = 1,0323 m2 Tinggi
= 16 in = 0,4064 m
Bahan Konstruksi cemen and Gravel.
DAFTAR PUSTAKA
Brownel, l.E and Young, E.M, 1959, “ Process Equipment design “, Willey Estern Limited, New York. Coulson, J.M and Richardson, J.F, 1985, “ An Introduction to Chemical Engineering Design”, Chemical Engineering Vol. 6, Pergarnon Press Oxford. Foust, A.S, “ Principle Unit operation” 2 nd Edition, D. van Nostrand Company Inc., Tokyo. Genakoplis, C.J, 1983,” Transport Process and Unit Operation ”, 2nd Edition, Allya and Bacon., New York. Hesse, H.C and Rushton, J.H 1959, “ Process Equipment design “,2nd Edition, D. van Nostrand Company Inc., New York Hougen, O.A, Watson, K.M and Ragazt, R.A 1976, “Chemical process Principles”, 2nd Edition,A. Wileyinternational Edition, john Willey and Sons Inc., New York. Kern, D.Q, “ Proccess Heat Transfer “, Iternational student edition. Mc Graw Hill Itnternational Book company,Tokyo. Kir And Othmer, D.F, “ Encyclopedia of Chemical Technology “3rd Edition, john Willey And Sons, New York 1969. Ludwig, E.E 1964, “ Applied Process Design for Chemical and Petro Chemical Plant”, Vol. 2, Gult Publising Co., Houtson, Texas. Mc. Cabe, W.L, Smith, J.T and Harriot, P, 1985, “ Unit Operation of Chemical Engineering. “, 4th Edition, Mc. Graw Hill Book Co.,Singapore .
Perry, R.H, 1950, “ Chemical Engineering Hand Book “, 3 rd Edition, Mc Graw Hill, Koggakusha Company, Ltd, Tokyo. Petter, M.S and Thimmerhause, K.D 1981, “ Plant design and Economics for Chemical Engineering “, 3 rd Edition Mc Graw Hill Book Co, Singapore. Smith, J.M and Van Ness, H.C, 1984, “ Introdution to Chemical Engineering Thermodynamics “, 3 rd Edition, Mc Graw Hill Co., Singapore. Ulrich, G.D, 1984, “ A guide to Chemical Engineering process design Economic”, John Willey and Sons Inc., New York. Van Winkle, M,V, 1967, “Destilation”, Mc Graw Hill Book Co., New York.
BAB VII INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA
7.1 Instrumentasi Alat control (instrumentasi ) sangat penting dalam operasi suatu pabrik, terutama dalam industri kimia. Adapun tujuan utama dari penggunaan alat control dari penggunaan alat control adalah untuk mengukur dan mencatat segala perubahan yang terjadi selama berlangsungnya proses operasi. Bila diinginkan suatu hasil dengan kondisi tertentu pula, maka hal ini akan data tercapai dengan bantuan instrument. Instrument disini berfungsi sebagai alat ukur yang terdiri dari indicator (petunjuk), pencatat dan alat kontrol (pengendali). Adapun yang dikendalikan meliputi : Suhu, tekanan, rate aliran, tinggi bahan dalam suatu tangki dan sebagainya. Pengendalian proses bisa dilakukan secara otomatis atau manual. Pengendalian secara manual diguankan apabila pengendali sepenuhnya ditangani oleh mausia pengendalian secara otomatis, bila pengendalian proses dilakukan oleh alat control yang bisa bekerja sendiri. Dengan adanya alat control ini diharapkan jalanya proses dapat dijaga pada kondisi yang diinginkan. Tujuan utama pemasangan alat instrumentasi secara spesifik adalah : a. menjaga keamanan operasi suatu proses dengan jalan : menjaga variable-variabel proses agar berada dalam batas operasi yang aman. Mendeteksi situasi bahaya dengan membuat tanda-tanda bahaya dan memutuskan hubungan secara proses otomatis.
VII-1
b. Mendapatkan rate produksi yang diinginkan. c. Menjaga kualitas produk. d. Meningkatkan efisiensi kerja e. Menjamin keselamatan kerja karyawan. Pengendalian
proses
dilakukan
secara
otomatis
apabila
tidak
memungkinkan dilakukan secara manual atau biaya operasi alat control otomatis lebih murah dibandingkan jika dengan menggunakan tenaga manusia. Disamping itu pengendalian proses secara otomatis mempunyai keuntungan yaitu : Keselamatan kerja lebih terjamin jumlah pegawai lebih sedikit ketelitian yang cukup tinggi (akurat) ketelitian dapat dipertanggung jawabkan oleh karena itu perencanaan pendirian pabrik ini cenderung pada pemakaian alat secara otomatis. Namun tenaga manusia juga masih dibutuhkan dalam pengoperasian dan dan pengawasan proses 7.1.1 pemilihan instrumentasi untuk menentukan alat instrumentasi apa saja yang digunakan maka perlu ditinjau kondisi input dan kondisi operasi yang menjadi persyaratan. Jadi harus diketahui parameter apa yang tidak dapat dikontrol (disturbance) dan yang dapat dikontrol (manipulative parameter) serta outputnya. Disamping itu harus dipertimbangkan pula segi keuntungan ekonomisnya maupun keuntungan prosesnya. Kriteria alat pengendali tersebut adalah : mudah dalam pengopersiaanya.
VII-2
Mudah mendapatkan suku cadangnya Mudah dalam perawatannya Terjamin kualitasnya dan harganya murah 7.1.2 Macam-macam instrumentasi 1. pengatur suhu a. Temperature indicator (TI) Fungsi : mengetahui secara langsung suhu fluida pada aliran tertentu. b. Temperature Controller (TC) Fungsi : mengendalikan suhu fluida dalam aliran proses agar sesuai dengan harga yang ditentukan. c. Temperatur Recorder (TR) Fungsinya : mencatat suhu dari suatu aliran kontinyu. d. Temperatur Recorder Controller (TRC) Fungsi : mencatat secara kontinyu da mengendalikan suhu pada harga yang ditetapkan. 2. Pengatur |Tekanan a. Temperature indicator (TI) Fungsi : mengetahui tekanan pada peralatan setiap saat b. Pressure recorder (PR) Fungsi : untuk mencatat dalam peralatan secara kontinyu. c. Pressure recorder Controller (PRC) Fungsi : mengendalikan dan mencatat tekanan dalam peralatan secara kontinyu.
VII-3
d. Pressure Controller Fungsi : mengatur tekanan dalam alat proses secara kontinyu agar sesuai dengan harga yang dikehendaki. 3. pengatur aliran a. flow recorder (FR) Fungsi : mencatat laju alir fluida secara kontinyu.. b. Flow Cotroller (FC) Fungsi : mengendalikan laju fluida melalui perpipaan. c. FloW Recorder Controller (FRC) Fungsi : mencatat dan mengukur laju alir fluida melalui perpipaan. 4. Pengatur Tinggi cairan a. Level Indicator (LI) Fungsi : mengetahui secara langsung tinggi fluida. b. Level Controller (LC) Fungsi : mengatur tinggi fluida dalam tangki agar tidak melebihi dari batas tertinggi dasn terendah yang ditentukan. Pemasangan instrumentasi pada pra rencana pabrik MIBK ditabelkan sebagi berikut Alat-alat kontrol yang digunakan : Temperature Controller (TC) Pressure Controller (PC) Ratio Controller (RC) Level Controller (LC)
VII-4
Flow Controller (FC) Level Indicator (LI) Pressure Indicator (PI) Temperature Indicator (TI) Tabel 7.1. Alat-alat control pabrik MIBK No
Nama alat
1
Mixer (M-151)
2
3
4
5
6
Reactor (R-110)
Storage NaOH (F-151)
Reactor (R-120)
Destilator (D-130)
Reboiler (E-132)
Parameter -
Laju alir NaOH sebagai input
-
Ketinggian NaOH dalam tangki
-
Tekanan reaksi dalam tangki
-
Laju alir bahan dalam tangki
-
Ketinggian bahan dalam tangki
-
Temperature bahan keluar
-
Keluaran bahan dari tangki
-
Ketinggian bahan dalam tangki
-
Tekanan udara dalam tangki
-
Ketinggian bahan dalam tangki
-
Temperature bahan dalam tangki
-
Laju alir bahan masuk
-
Ketinggian bahan dalam tangki
-
Tekanan udara dalam tangki
-
Laju alir bahan masuk
-
Temperature bahan dalam tangki
-
Temperature steam
VII-5
instrmn
7
Kondesor (E131))
-
Temperatur Pendingin
8
Akumulator (F-134)
-
Ketinggian bahan dalam tangki
9
Hidrogenator (134)
-
Temperatur bahan dalam tangki
-
Tekanan udara dalam tangki
-
Laju alir bahan masuk
-
Ketinggian bahan dalam tangki
10
Reboiler (E-142)
-
Temperature steam
11
Kondesor (E-141)
-
Temperature pendingin
12
Akumlulator (F-148)
-
Ketinggian bahan dalam tangki
13
Storage (148B)
-
Ketinggian tangki
14
Gas Holder (F-149A)
-
Tekanan gas dlam tnagki
15
Tangki DAA (F-113)
-
Ketinggian bahan dalam tangki
16
Tangki MO (F-124)
-
Ketinggian bahan dalam tangki
17
Tangki MIBK (F-148C)
-
Ketinggian bahan dalam tangki
18
Heater (E-144A)
-
Temperatur steam
19
Heater (E-144B)
-
Temperatur steam
7.2. Keselamatan Kerja 7.2.1 Usaha Keselamatan Kerja kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang mnimpa seseorang dalam hubungannya dengan pekerjaannya. Kecelakaan kerja ini jelas menimbulkan kerugian
bagi
karyawan,
perusahaan,
maupun
masyarakat.
Kerananya
penanggulangannya sangat perlu diwujudkan dalam rumus nyata yang kosisten.
VII-6
Keselamatan kerja merupakan factor yang harus diperhatikan dalam suatu pabrik untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sehingga para pekerja dapat menjalankan tugasnya dengan aman. Di dalam pembuatan MIBK ada kemungkinan terjadi kebakaran dan kecelakaan lain yang memerlukan perhatian, ketelitian dan penanganan khusus dalam proses operasinya. Usaha untk mencegah terjadinya kecelakaan dilakukan dengan tindakan “usaha keselamatan kerja”. Pelaksanaan usaha keselamatan kerja bertujuan untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja, kebakaran, maupun penyakit akibat kerja dalam lingkungan kerja. Disamping itu juga untuk meningkatkan produktifitas serta profit keuntungan perusahaan. Usaha-usaha ini difokuskan untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kerja, sehingga dapat diambil langkah-langkah preventif untuk menghindarinya. 7.2.2 sebasb-sebab terjadinya kecelakaan kerja a. Bahan-bahan kimia pembantu berbahaya Dalam memproduksi MIBK diperlukan bahan-bahan kimia yang sebagian dapat menimbulkan dampak keracunan maupun kerusakan lainnya, antara lain : NaOH dan H2PO4 yang dapat menyebabkan sesak nafas, iritasi ringan pada kulit dan mata. b. Lingkungan Fisik Meliputi mesin-mesin, peralatan lingkungan kerja (suhu,penerangan dan bangunan itu
sendiri).
Kecelakaan
yang terjadi akibat
kesalahan
perencanaan, kerusakan alat karena kesalahan waktu pembelian, peletakan/
VII-7
penyusunan peralatan yang tidak tepat, serta lingkungan kerja yang tidak memenuhi syarat (panas, bising, penerangan yang kurang dan lain lain) c. Manusia Sebab-sebab kecelakaan kerja karena faktor manusia adalah : Ketidak mampuan fisik, mental, serta factor bakat lainnya. Ketidak cocokan terhadap lingkungan kerja. Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan kerja Kurang adanya motivasi dan kesadaran akan keselamatan kerja. d. system manajemen kesalahan system manajemen yang dapat mengakibatkan kecelakaan adalah: manajemen yang tidak memperhatikan keselamatan kerja tidak diterapkannya prosedur kerja dengan baik. Kurangnya pengawasan terhadap kegiatan pemeliharan dan modifikasi pabrik. Tidak jalannya inspeksi peralatan. Tidak adanya system penanggulangan bahaya atau isyarat dini akan adanya bahaya. 7.3. Peningkatan Usaha Keselamatan Kerja 7.3.1 Bahan – bahan kimia pembantu yang berbahaya Penempatan pada tempatr khusus dan harus diberi tanda peringatan akan bahaya yang ditimbulkan ataupun usaha penanggulangan pertama jika terjadi kecelakaan.
VII-8
7.3.2 lingkungan fisik Penanganan lingkungan fisik dapat meliputi: Perencanaan
dan
penempatan
mesin
–
mesin
serta
dengan
memperhatikan segi keselamatan kerja. Bangunan tiap unit harus terpisah (diberi sarana jalan antar bangunan ), sehingga dapat menghambat apabila ada suatu unit yang terbakar. Menciptakan suasana kerja yang nyaman. 7.3.3 Manusia Pemilihan, penempatan dan pembinaan (training) karyawan agar terwujud “the right man on the right job” dengan kesdaran tinggi terhadap keselamatan kerja karyawan perusahaan tersebut. 7.3.4 Sistem Manajemen System manajemen yang baik dan benar meliputi : Pokok – pokok kebijaksanaan direksi dalam bidang keselamatan kerja dan kesehatan kerja dengan disertai pelaksanaan dan pengawasan. Melaksanaan prosedur kerja dengan berpedoman pada buku pedoman keselamatan kerja yang telah ada. Membuat usaha – usaha untuk mengatasi bahaya yang mungkin timbul di tempat kerja karena ketidak siplinannya karyawan. 7.4
Alat Perlindungan Diri Berdasarkan Undang Undang Keselamatan kerja No.1 tahun 1970, untuk
mengurangi tejadinya kecelakaan kerja maka setiap perusahaan diwajibkan untuk
VII-9
menyediakan alat pelindung diri bagi setiap karyawan sesuai dengan pekerjaannya. Macam – macam alat perlindungan diantaranya: Masker (alat pelindung pernafasan) Alat pelindung mata Topi atau helm pengaman Alat pelindung muka Sepatu pengaman Baju pelindung Sarung tangan 7.5 Keselamatan Kerja Kesehatan kerja juga merupakan hal yang sangat penting, meliputi: a. Industrial hygiene/kesehatan perusahaan Menyangkut bidang teknis da dititik beratkan pada persoalan kebersihan dan lain – lain yang berhubunngan dengan kesehatan bagi tenaga kerja. b. Hyperkas/kesehatan perusahaan dan keselamatan kerja Menyangkut bidang teknis dan bidang medis, dimana seluruh karyawan dituntut untuk ikut terjun secara aktif dalam persoalan – persoalan hyperkas atau keselamatan kerja. c. toksilogi yaitu ilmu yang mempelajari masalah – masalah racun daalm industri dan penyakit akibat terjadinya keracunan. d. gizi kerja
VII-10
yaitu memenuhi gizi yang dibutuhkan tenaga kerja di perusahaan yang bertujuan untuk meningkatkan produktifitas. e. sanitasi industri menangani masalah – masalah hubungan pabrik yang dikaitkan dengan rantai lingkungan kerja serta penyakit yang ditimbulkan. f. ventilasi industri pemasangan kipas yang bertujuan untuk meningkatkan sirkulasi udara di lingkungan pabrik sehingga memberi rasa nyaman bagi pekerja. Keselamatan dan kesehatan kerja yang terpacu pada proses industri merupakan syarat yang harus dipenuhi demi kelancaran kegiatan produksi. Syarat – syarat tersebut diatas apabila dapat diterapkan secara harmonis antara perusahaan dan karyawan akan dapat memberi rasa aman bagi semua pihak yang terkait dan akhirnya akan meningkatkan motivasi dan produktivitas kerja para karyawan untuk meningkatkan kualitas produksi. 7.6. Pengaman Alat Untuk menghindari kerusakan alat seperti peledakan, kebakaran, dan lain – lainnya, maka pada alat – alat tertentu pula dipasang suatu alat pengaman seperti safety valve, isolasi dan alat pemadam kebakaran. 7.7. keselamatan kerja karyawan Para karyawan terutama operator perlu diberikan bimbingan atau pengarahan agar karyawan dapat melaksanakan tuugasnya dengan baik dan tidak
VII-11
membahayakan keselamatan jiwa orang lain. Alat – alat pelindung yang diperlukan pada pra rencana pabrik MIBK ini dapat dilihat pada table 7.2. Table 7.2. alat – alat keselamatan kerja pada pabrik MIBK
No
Alat Pelindung
Unit
1
Masker
Unit bahan baku, unit proses
2
Topi
Semua Unit Proses
3
Sarung Tangan
Semua Unit Proses
4
Sepatu Karet
Semua Unit Proses
5
PMK
Semua Unit Proses
Disamping itu, perusahaan juga melakukan upaya untuk menunjang dan menjamin keselamatan kerja para karyawan dengan tindakan: Memasang penerangan dan ventilasi yang baik, system pemipaan yang teratur dan menutup motor – motor yang bergerak. Memasang tanda – tanda bahaya dan instruksi keselamatan kerja ditempat yang rawan . Menyediakan sarana pemadam kebakaran yang mudah dijangkau. Pengaturan
peralatan
yang
baik
mengoperasikan peralatan dengan baik.
VII-12
sehingga
para
pekerja
dapat
VII-13
BAB VIII UTILITAS PABRIK
Utilitas adalah salah satu bagian yang sangat penting dan diperlukan untuk menunjang jalannya proses dalam suatu industri kimia. Pada pra rencana pabrik MIBK ini terdapat empat unit utilitas yaitu : Unit penyediaan air Unit penyediaan steam Unit penyediaan listrik Unit penyediaan bahan bakar 8.1 unit penyediaan air a. Air pendingin Berfungsi sebagai pendingin pada alat reactor dan kondesor. Untuk penghematan, air yang telah didinginkan pada cooling water dapat digunakan lagi. Kebutuhan air pendigin pada pabrik MIBK dapat dilihat pada apenddik D sebesar 104761,4545 kg/jam Air digunaka untuk media pendingin dengan alasan : Air merupakan materi yang banyak didapat Mudah menyerap panas Tidak mudah menyusut karena pendinginan Tidak mudah terkondensasi Syarat-syarat air yang bisa digunakan untuk pendingin, air harus memenuhi persyaratan tertentu yaitu tidak mengandung : Besi sebagai penyebab korosi VIII-1
Silica yang dapat menyebab kan karat Kesadahan air harus rendah (hardness) karena kesadahan tinggi berarti mengandung Mg dan Caq yang banyak sehingga berefek pada pembentukan kerak b. Air umpan Iar umpan boiler merupakan bahan baku pembuatan steam yang berfungsi sebagai media pemanas. Steam yang digunakan mempunyai tekanan 6 atm (88,2 Psia). Untuk keperluan ini, perlu dilakukan pengolahan lanjutan terhadap air untuk memenuhi persyaratan sebagai berikut : (Perry’s. ed.hal 9-76) Total padatan (total Disolved solid) = 3.500 ppm Alkalinitas
= 700 ppm
Padatan terlarut
= 300 ppm
Silica
= 60- 10 ppm
Besi
= 0,1 mg/L
Tembaga
= 0,5 mg/L
Oksigen
= 0,007 mg/L
Kesadahan (hardness)
=0
Kekeruhan (turbinity)
= 175 ppm
Minyak
= 7 ppm
Residual fosfat
= 140 ppm
VIII-2
Selain harus memenuhi persyaratan diatas, air umpan boiler juga harus bebas dari : Zat-zat yang menyebabkan korosi, seperti gas-gas terlarut O2,CO2, H2S dan NH3 dengan jumlah besar Zat-zat yang menyebabkan busa, yaitu zat organic, anorganik, dan zat yang tak terlarut dengan jumlah besar Zat-zat yang dapat menimbulkan kerak seperti garam Ca, Mg sulfat dan garam garam karbonat (CaCO3, MgCo3). Untuk ion Ca dan Mg dapat dihilangkan dengan cara menurunkan kesadahannya. Pengurangan kesadahan ini dengan cara pertkaran ion dalam on exchanger. c. Air sanitasi Air sanitasi adalah air yang disanitasi untuk pabrik MIBK dapat dilihat pada appendik D sebesar 1386 kg/jam Standar air sanitasi yang harus dipenuhi : Syarat fisika : Tidak berwarna Tidak berbau Tidak berasa Mempunyai suhu dibawah suhu udara Kekeruhan kurang dari 1 ppm SiO2 pH netral syarat kimia : Tidak beracun
VIII-3
Tidak mengandung bakteri non pathogen yang dapat merubah sifat fisik air. d.
Air Proses Pada Pra rencana pabrik MIBK, air proses digunakan pada mixer (M-150) yaitu sebesar 14,58333 kg/jam. Air proses harus memenuhi standar kualitas sebagai berikut : Syarat Fisik : Tidak berwarna Tidak berbau Tidak berasa Mempunyai suhu dibawah suhu udara Kekeruhan kurang dari 1 ppm SiO2 pH netral Syarat kimia : Tidak beracun Tidak mengandung zat terlarut baik organic maupun anorganik dalam jumlah melewati yang ditantukan Syarat biologi : Tidak mengandung bakteri pathogen Tidak mengandung bakteri pathogen yang dapat mengubah sifat fisik air
8.2 Unit Penyediaan Steam
VIII-4
Bahan baku pembuatan steam adalah air umpan boiler. Steam yang dihasilkan dalam utilitas ini mempunyai kondisi : Tekanan
: 6 atm = 88,2 Psia
Temperature : 170 C = 339,8 F Zat yang terkandung dalam umpan boiler yang dapat menyebabkan kerusakan pada boiler : Kadar zat terlarut yang cukup tinggi Zat padat terlarut (suspensed solid ) Garam-garam kalsium dan magnesium Zat organic Silica, sulfat, asam bebas dan oksida Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh umpan boiler untuk steam : 1. Tidak boleh membuih Busa disebabkan oleh adanya solid matter, suspended solid matter dan suspended matte. Dengan adanya busa dapat menyebabkan : Kesulitan pembacaantinggi permukaan dalam reboiler Buih dapat menyebabkan percikan yang kuat sehingga dapat menyebabkan adanya solid yang menempeldan mengakibatkan terjadinya korosi. Untuk mengatasi hal ini perl adanya pengontrolan yang baik terhadap kandungan Lumpur, kerak dan alkalinitas air umpan boiler. 2. Tidak boleh membentuk kerak dalam boiler Kerak dalam boiler dapat menyebabkan :
VIII-5
Perpindahan panas terhambat Menimbulkan kebocoran karena tekanan yang kuat dalam boiler yang disebabkan pecahnya kerak sewaktu-waktu. 3. Tidak menyebabkan korosi pada pipa Korosi pada pipa disebabkan oleh keasaman (pH rendah), minyak dan lemak, bikarbonat, bahan organic dan gas-gas seperti H2S, SO2, CO2 dan O2 yang terlarut dalam air. Reaksi elektro kimia antara besi dan air akan membentuk lapisan pelindung anti korosi pada permukaan baja, yaitu : Fe 2+ + H2O
Fe(OH)2 + 2H+
Tetapi jika terdapat oksigen dalam air, maka lapisan hydrogen yang terbentuk akan bereaksi dengan oksigen membentuk air. Akibat hilangnya lapisan pelindung tersebut terjadilah korosi menurut reaksi sebagai berikut :
4H + + O2
2H2O
4Fe(OH) + H2O
4Fe (OH)2
adanya bikarbonat dalam air akan menyebabkan terbentuknya CO2 karena adanya pemanasan dan tekanan. CO2 yang terjadi bereaksi dengan air menjadi asam bikarbonat. Dengan adanya pemanasan, garam bikarbonat ini membentuk CO2 lagi reaksi yang terjadi : Fe + 2H2CO3
4Fe(HCO3)2 + H2O
4Fe(HCO3)2 + H2O + panas
FeO2 + 2H2O + 2CO2
Dalam pra rencana pabrik MIBK perincian kebutuhan steam dapat dilihat pada Appendix D sebesar 4497,39952 kg/ j.
VIII-6
Proses Pengolahan Air pada Unit Pengolahan Air Secara garis besar proses pengolahan air untuk mendpatkan air bersih dibagi menjadi beberapa tahapan : 1. Pre-Treatment setelah dilakukan penyaringn awal untuk menghilangkan kotoran-kotoran ukuran besar, kemudian air ditampung dalam bak Pre sedimentasi untuk mengendapkan partikel-partikel padat dengan gaya gravitasi. Pada proses ini tidak ada penambahan bahan kimia dan aliran air harus laminaragar proses pengendapan dapat berlangsung dengan baik, sehingga kotoran-kotoran dan Lumpur yang telah mngendap tidak tercampur lagi. 2. Koagulan dan flokulasi langkah berikutnya dalam proses penjernihan air, bahan-bahan ringan yang tercampur terlepas dari semua kotoran dan mengendap bersama-sama. Bahan kimia yang menjadi flok disebut koagulan (bahan penggumpal) dan yang paling sering diguanakan adalah aluminiumsulfat.
Koagulan ini banyak
digunakan karena sangat baik dalam membentuk flok-flok, ekonomis, stabil dan mudah dalam pengerjaannya. Karena koagulan ini bersifat asam, maka dalam limbah ditambahkan Ca(OH)2, dimana pembentukan flok yang optimum pada pH = 7. 3. Sedimentasi Setelah proses koagulasi dan flokulasi, air dialirkan menuju bak sedimentasi. Tujuan dari pengendapan adalah memisahkan padatan yang tidak larut dalam
VIII-7
air. Gumpalan-gumpalan flok mengendap berdasarkan berat jenisnya (gaya gravitasi). 4. Filtrasi Tujuan dari filtrasi adalah untuk memisahkan padatan-padatan tersuspensi yang masih terikat dalam air yang tidak terendapkan, dengan cara mengalirkan ke medium porous padatan-=padatan yang halus akan membentuk lapisan seperti gelatin disekitar media filter. Bahan filter yang dipakai adalah pasir kuarsa, yang perlu dijaga dalam saringan pasir agar lapisan terbentuk tidak retak dan air tidak mengalir begitu saja sehingga fungsi penyaringan tidak ada. 5. Klorinasi dan demineralisasi Setelah melewati proses filtrasi, untuk kebutuhan air sanitasi perlu ditambahkan klorin (Cl2) yang bertujuan untuk : Membunuh bakteri yang berbahaya (sebagai desinfektan) Menghancurkan materi organic yang tidak dikehendaki Untuk kebutuhan air boiler, air jernih perlu dilunakkan untuk menurunkan kesadahannya dengan jalan demineralisasi dengan tujuan mencegah timbulnya kerak dalam boiler Proses pelunakan air Untuk pelunakan air (water softening) dilakukan dengan proses pertukaran ion dalam suatu tangki pelunakan (ion Exchanger) dengan menggunakan resin H2Z ( zeolit ). Air yang dialirkan kedalam tangki pelunakan ini akan melewati resin-resin H2Z.
VIII-8
Setelah keluar dari tangki pelunakan ini diharapkan air sudah tidak mengandung ion Ca2+ dan Mg2+, segingga air siap digunakan sebagai air pengisi boiler. Untuk menghilangkan kandungan oksigen dalam air umpan boiler ditambahkan hidrazin, N2H4 yang bereaksi dengan oksigen membentuk gas nitrogen. N2H4 + O2
2H2O + N2
Gas nitrogen yang dihasilkan ini tidak berbahaya lagi bagi steam dan tidak menyebabkan bertambahnya total solid. Efisiensi dan kemurnian hidrazin dapat mencapai 100% yaitu 1 ppm hidrazin akan menghilangkan 1 ppm oksigen dengan bertambahnya temperature. Selain itu hidrazin juga melindungi permukaan besi sehingga dapat terhindar dari korosi. Pemakaian resin yang terus menerus menyebabkan resin tidak aktif lagi dan ini dapat diketahui dari pemerikasaan kesadahan air yang terus menerus dilakukan regenerasi terhadap resin dilakukan dengan mengganti ion-ion Ca dan Mg dengan ion Na untuk digunakan NaOH sebagai reagen. Resin ziolit tidak dapat diregenerasi 100% karena ion Ca dan Mg akan tetap dikombinasi dengan butir-butir ziolit. Yang terpenting dalam proses regenerasi ini adalah jumlah minimum NaOH yang digunakan untuk menghasilkan air yang mempunyai derajat kesadahan maksimum yang diperbolehkan. 8.3 Unit Penyediaan Listrik Tenaga listrik yang dibutuhkan peabrik, direncanakan didapat dengan berlangganan dari PLN dan dengan pengadaan sendiri, agar lebih efisien.
VIII-9
Kebutuhan listrik untuk penerangan pabrik dihitung berdasarkan kuat penerangan untuk masing-masing ruangan dan daerah sekitar pabrik. Adapun jumlah listrik untuk penerangan pabrik maupun untuk keperluan utilitas dan proses produksi adalah sebagai berikut : 1.Perincian kebutuhan listrik untuk peralatan proses dapat dilihat pada appendik D sebesar 70,5 Hp 2.perincian kebutuhan listrik utilitas dilihat di appendix D sebesar 173 Hp. 3.Sehingga total kebutuhan listrik = 181,58 Hp Kebutuhan listrik untuk penerangan Untuk keperluan penerangan dapat diperoleh dengan mengetahui luas bangunann dan areal tanah kemudian dihitung dengan rumus : α = (a x F) / (UxD) dimana : α = lumen per outlet a = luas daerah (ft2) f = food candle U = Koefisien utilitas (0,8) D = Efisiensi rata-rata perorangan (0,75) Kebutuhan listrik untuk penerangan lokasi dapat dilihat pada appendix. D dengan luas total area = 85032,44 ft2 dan lumen sebesar 856607,01 ft3 Untuk jalan, taman ruang proses produksi, utilitas dan gudang produk akan digunakan lampu merkuri 250 watt dengan outlet lumen 10.000.dari appendix D didapatkan jumlah lampu mercusuar yang diperlukan = 86 buah
VIII-10
Untuk penerangan daerahlainnya digunakan lampu TL 40 watt dimana lampu Tl 40 watt output lumen yang dihasilkan = 1960, sehingga jumlah lampu yang dibutuhkan 428 buah. Maka : kebutuhan listrik untuk penerangan = 38,62 kwatt Kebutuhan listrik seluruhnya
= 220,2 kwatt
Kebutuhan listrik didapat dengan menggunakan 1 buah generator 1 buah generator dengan kapasitas sebesar 300 kwatt atau 300 kVA. 8.4 Unit Penyediaan Bahan Bakar bahan baker yang dibutuhkan oleh pabrik adalah berasal dari 2 sumber, yaitu boiler dan generator. Pemilihan jenis bahan baker yang digunakan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut : Harganya relative lebih murah Mudah didapat Viscositasnya relative rendah sehingga mudah mengalami pengabutan Heating valuenya relative lebih tinggi Tidak menyebabkan kerusakan pada alat 1. Boiler Kebutuhan bahan baker
: 730L/ hari
2. Generator Kebutuhan bahan baker
: 5173,716 l/hari
Maka : Kebutuhan bahan bakar total : 5903,716 L/ hari
VIII-11
VIII-12
VIII-13
BAB IX LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK
Pemilihan lokasi pabrik merupakan faktor yang sangat berkaitan erat dengan efisiensi perusahaan dan harus dapat dipertanggungjawabkan baik dari segi teknis maupun ekonomis sedangkan tata letaknya merupakan faktor dipertimbangkan agar kelancaran operasional pabrik menjadi sangat efektif. Oleh karena itu lokasi dan tata letak pabrik merupakan dua faktor yang tidak terpisahkan untuk menciptakan lingkungan kerja yang efektif dan efisien. Tapi hal yang paling mendasar adalah tersedianya infrastruktur yang harus diciptakan oleh pemerintah setempat agar investor menjadi tertarik untuk mendirikan pabrik di daerahnya sehingga tercipta kawasan industri yang dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai kompensasi dari daerah yang kini memiliki otonomi yang luas untuk merealisasikan kebijakan arah pembangunan. Rencana pendirian pabrik Metal Isobutil Keton ini di desa loh bener, kabupaten Indramayu, Jawa Barat. 9.1.
Penentuan Lokasi Pabrik Dalam pendirian suatu pabrik, pemilihan lokasi menjadi faktor yang
sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup pabrik baik sekarang maupun masa mendatang. Oleh karena itu perencanaannya harus mempertimbangkan beberapa faktor yaitu :
IX-1
1. Faktor utama a. Bahan baku b. Marketing c. Utiltas (bahan bakar, sumber air, dan listrik) d. Keadaan geografis dan masyarakat 2. Faktor Khusus a. Tenaga Kerja b. Transportasi c. Karakteristik lingkungan lokasi. d. Perluasan pabrik 9.1.1. Faktor Utama A. Bahan baku. Lokasi pabrik jika ditinjau dari keberadaan bahan baku maka pabrik hendaknya didirikan dekat dengan sumber bahan baku agar sistem transport bahan baku menjadi efisien yang akhirnya dapat mengurangi biaya produksi. Bahan baku dari pabrik Metil Isobutyl Keton dasar ini adalah aseton dan hidrogen. Gas hidrogen akan diperoleh dari PT. Pupuk Kujang di kawasan industri Cikampek. Karena sumber bahan baku ini diproduksi oleh salah satu pabrik petrokimia milik pemerintah yang terbesar di Indonesia, maka kapasitas dan keberadaannya dapat diandalkan untuk pengadaan bahan baku pabrik ini untuk jangka waktu yang lama. Sedangkan aseton diperoleh dari Selain itu Indramayu merupakan kota sentral dari pertemuan beberapa jalur ekonomi dan bisnis di Pulau Jawa. Pemilihan lokasi ini juga ditunjang
IX-2
dengan jaraknya yang strategis dari beberapa kota-kota besar seperti Bandung (130 Km ke arah selatan), Jakarta (205 Km ke arah barat), Semarang (210 Km ke arah timur jalur utara), dan Jokjakarta (340 Km ke arah timur jalur selatan). Kota-kota besar ini sangat strategis dan prospektif sebagai sumber bahan baku MIBK (metal isobutyl keton). B. Marketing. Marketing merupakan salah satu faktor yang penting didalam industri kimia karena strategi marketing sangat menentukan keuntungan perusahaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah : 1. Daerah marketing. 2. Proyeksi kebutuhan produk masa sekarang dan akan datang. 3. Pengaruh persaingan dagang. 4. Jarak dan sarana pengangkutan untuk lokasi pemasaran. Indramayu merupakan jalur utama distribusi bisnis dan ekonomi yang strategis di Pulau Jawa sebagai pulau terpadat di Indonesia. Sebagai jalur pertemuan dari beberapa kota besar diharapkan perusahaan akan memperoleh keuntungan bisnis yang besar. C. Utiltas (bahan bakar, sumber air, dan listrik). Faktor utilitas menjadi sangat penting karena menyangkut kelancaran proses produksi. Utilitas meliputi kebutuhan bahan bakar, air, dan listrik. Bahan bakar digunakan untuk menggerakkan generator atau alat yang menghasilkan panas seperti boiler.
IX-3
Untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari diambil dua sumber : air sungai dan air PDAM. Air sungai diolah terlebih dahulu pada unit utilitas untuk menghasilkan air yang berkualitas sesuai dengan ketentuan. Apabila dalam masa kemarau air sungai surut maka digunakan air PDAM untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Jadi air PDAM hanya bersifat cadangan. Air digunakan untuk sanitasi dan untuk kebutuhan proses (air pendingin). Sumber listrik diperoleh dari PLN, walaupun demikian tenaga generator sangat diperlukan sebagai cadangan yang harus siap bila setiap saat diperlukan karena listrik PLN tidak akan selamanya berfungsi dengan baik yang disebabkan pemeliharaan atau perbaikan jaringan listrik. D. Keadaan geografis dan masyarakat. Keadaan geografis dan masyarakat harus mendukung iklim industri untuk menciptakan kenyamanan dan ketentraman dalam bekerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah : 1. Kesiapan masyarakat setempat untuk berubah menjadi masyarakat industri. 2. Keadaan alam seperti gempa bumi, banjir, angin topan, dll. 3. Kondisi tanah tempat pabrik berdiri yang dapat menyulitkan pemasangan konstruksi bangunan atau peralatan proses. 9.1.2. Faktor Khusus A. Tenaga Kerja. Kebutuhan tenaga kerja baik tenaga kasar atau tenaga ahli sangat mudah didapat karena letaknya yang tidak jauh dari kota-kota besar. Tingkat
IX-4
pendidikan masyarakat dan tenaga kerja juga menjadi pendukung pendirian pabrik ini. B. Transportasi. Transportasi di daerah Indramayu dapat dilakukan dari darat dan laut. Distribusi bahan baku dan pemasaran produk dapat terjangkau dengan waktu yang tidak terlalu lama karena letaknya yang strategis. C. Perluasan pabrik. Karena kawasan industri di daerah Indramayu tidak terlalu banyak, maka harga tanah industri tidak terlalu tinggi sehingga perluasan pabrik perlu direncanakan untuk meningkatan kapasitas produksi sebagai konsekuensi dari meningkatnya permintaan produk. Berdasarkan beberapa pertimbangan faktor-faktor diatas, maka dipilih lokasi pabrik di daerah Lohbener – Balongan – Indramayu, Jawa Barat (gambar 9.1.1).
IX-5
IX-6
IX-7
Gambar 9.1.1. Lokasi Pabrik
Skala 1:1.750.000
INDRAMAYU Kandanghaur
Losarang
Lokasi Pabrik Lohbener Karangampel Balongan Gegesik Jatibarang
Arjawinangun
IX-8
Tata Letak Pabrik (Plant Lay out) Plant Lay Out Pra Rencana Pabrik MIBK metal Isobutil keton perlu disusun sebelum pembangunan infrastruktur pabrik seperti perpipaan, listrik dan peralatan proses untuk menciptakan kegiatan operasional yang baik, konstruksi yang ekonomis, distribusi dan transportasi (bahan baku, proses, dan produk) yang efektif, ruang gerak karyawan yang memadai sehingga kenyamanan dan keselamatan kerja alat maupun seluruh karyawan terpenuhi. Lay out pabrik ini dibagi menjadi 2 bagian besar, yaitu : 1. Tata ruang pabrik (plant layout). 2. Tata ruang peralatan proses (process layout). 9.1.3. Tata Ruang Pabrik Pengaturan posisi bangunan diatur sedemikian rupa agar transportasi proses dan lalu lintas manusia menjadi efektif dan efisien. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tata ruang pabrik adalah : 1. Letak bangunan hendaknya memperlancar keperluan administrasi. 2. Bahan baku dan produk dapat didistribusikan dengan mudah ke dalam maupun keluar pabrik. 3. Letak bangunan proses berpisah dari perkantoran. 4. Menempatkan bahan-bahan yang berbahaya di daerah terisolasi. 5. Menyediakan lahan kosong untuk perluasan pabrik.
IX-9
Tata letak Pabrik MIBK (metal isobutyl keton) dapat dilihat pada gambar 9.2.1.
U B
T
30
28 29
S
5
5
27
6 26
8
14
25 19
24
23 15
18 22 21
14
17
5 16
20
5 13
5 12
10
5
6
9 4
10
7
8
11 3
1
2
1
2
2
2
3
1
Jalan Raya
Gambar 9.2.1. Tata Letak Pabrik Metil Isobutil Keton
IX-10
2
Keterangan gambar : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
Pos Keamanan Taman Tempat Parkir Tamu Front Office Toilet Ruang Dapur Ruang Serbaguna (Aula) Ruang Rapat Penelitian & Pengembangan (R & D) Tempat Parkir Kendaraan Operasional dan Karyawan Gudang Distribusi Produk Timbangan Truk Operasional Gudang Distribusi Bahan Baku Gudang Produk Area Proses Factory Manager Dept. Produksi Laboratorium Pengendalian Mutu (Quality Control) Dept. Teknik Musollah ATM Bank Ruang Makan Karyawan (Kantin) Koperasi Karyawan Poliklinik Ruang Kontrol Ruang Generator Boiler/ Utilitas (Unit Pengolahan Air) Bengkel (Workshop) Area Perluasan Pabrik
9.1.4. Tata Ruang Peralatan Proses Dalam perencanaan process layout ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu : 1. Aliran bahan baku dan produk. Pengaturan aliran bahan baku dan produk yang tepat dapat menunjang kelancaran dan keamanan produksi. Pemasangan elevasi perlu
IX-11
memperhatikan ketinggian. Biasanya pipa atau elevator dipasang pada ketinggian minimal 3 meter agar tidak mengganggu lalu lintas karyawan. 2. Aliran udara. Aliran udara di sekitar area proses harus lancar agar tidak terjadi stagnasi udara pada tempat yang dapat menyebabkan akumulasi bahan kimia berbahaya sehingga mengancam keselamatan pekerja. 3. Pencahayaan. Penerangan seluruh area pabrik terutama daerah proses harus memadai apalagi pada tempat-tempat yang prosesnya berbahaya sangat membutuhkan penerangan khusus. 4. Lalu lintas manusia. Dalam perencanaan process layout perlu memperhatikan ruang gerak pekerja agar dapat mencapai seluruh alat proses dengan mudah dan cepat sehingga penanganan khusus seperti kerusakan alat (trouble shooting) dapat segera teratasi. 5. Efektif dan efisien. Penempatan alat-alat proses diusahakan agar dapat menekan biaya operasi tapi sekaligus menjamin kelancaran dan keamanan produksi pabrik sehingga dapat menguntungkan dari segi ekonomis.
IX-12
6. jarak antar alat proses. Untuk alat proses bertekanan tinggi atau bersuhu tinggi sebaiknya berjauhan dari alat lainnya agar bila terjadi ledakan atau kebakaran tidak cepat merambat ke alat proses lainnya. Tata letak peralatan proses ini secara garis besar berorientasi pada keselamatan dan kenyamanan pekerja sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerja. Tata letak peralatan proses dapat dilihat pada gambar 9.2.2.
1
6 5 2
10 7 8
11
3 12 4
9
Gambar 9.2.2. Tata Letak Peralatan Pabrik Metil Isobutil Keton
IX-13
Keterangan Gambar 9.3 1. Tangki NaOH 2. Tangki Aseton 3. Tangki H3PO 4 4. Tangki H2 5. Mixer 6. Reaktor 7. Tangki Diaseton Alkohol (DAA) 8. Rekator 9. Tangki Mesityl Oxide 10. Kolom Destilasi 11. Kolom Hidrogenasi 12. Tangki Metil Isobutil Keton (MIBK)
IX-14
IX-15
BAB X STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
Suatu perusahaan biasanya memiliki bentuk organisasi yang berfungsi sebagai penghubung yang sifatnya dinamis, dalam arti dapat menyesuaikan diri terhadap segala perubahan, dan pada hakekatnya struktur organisasi merupakan suatu ebntuk yang dengan sadar diciptakan manusia untuk mencapai tujuan tertentu. Pada umumnya organisasi dibuat dalam suatu struktur yang merupakan gambaran skematis tentang hubungan atau kerjasama antar departemen yang terdapt dalam kerangka usaha untuk mencapai suatu tujuan tersebut. 10.1. Dasar Perusahaan Bentuk perusahaan
: Perseroan Terbatas (PT)
Lokasi pabrik
: Lohbener,Balongan, Indramayu, Jawa Barat
Kapasitas produksi
: 24.000 ton/thn
Status investasi
: Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
10.2. Bentuk Perusahaan Pabrik MIBK dasar direncanakan berstatus perusahaan swasta nasional yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT), bentuk ini digunakan dengan alasan : 1.
Terbatasnya tanggung jawab para pemegang saham karena segala sesuatu yang menyangkut kelancaran perusahaan dipegang oleh pimpinan perusahaan dan setiap pemegang saham hanya mungkin menderita kerugian sebesar jumlah yang ditanamkan pada PT yang bersangkutan.
X-1
2.
Kedudukan atau wewenang antara pimpinan perusahaan dan para pemegang saham (pemilik) terpisah satu sama lain.
3.
Kemungkinan terhimpunnya modal yang besar dan mudah, yaitu dengan membagi modal atas sejumlah saham-sahamnya. PT dapat menarik modal dari banyak orang.
4.
Kehidupan PT lebih terjamin karena tidak berpengaruh oleh berhentinya salah seorang pemegang saham, direktur atau karyawan.
Ini berarti suatu PT
mempunyai potensi hidup lebih permanen dari bentuk perusahaan lainnya. 5.
Adanya efisiensi dalam perusahaan. Tiap bagian dalam PT dipegang oleh orang yang ahli dalam bidangnya. Tiap orang atau tiap bagian mempunyai bagian dengan tugas yang jelas, sehingga ada dorongan untuk mengerjakan sebaik-baiknya.
10.3. Struktur Organisasi Struktur organisasi yang digunakan adalah sistem garis dan staff. Alasan pemilihan sistem garis dan staff adalah : 1. Terdapat kesatuan pimpinan dan perintah, sehingga disiplin kerja lebih baik. 2. Biasa digunakan untuk organisasi yang cukup besar dengan produksi kontinu. 3. Sering digunakan dalam perusahaan yang berproduksi secara massal. 4. Masing-masing kepala bagian/manager secara langsung bertanggung jawab atas aktivitas yang dilakukan untuk mencapai tujuan. 5. Pimpinan tertinggi pabrik dipegang oleh seorang direktur yang bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.
Anggota Dewan Komisaris merupakan
X-2
wakil-wakil dari pemegang saham dan dilengkapi dengan staff ahli yang bertugas memberikan saran kepada direktur. Di samping alasan tersebut ada beberapa kebaikan yang dapat mendukung pemakaian sistem organisasi staf dan garis yaitu : 1. dapat digunakan oleh setiap organisasi besar, apapun tujuannya, betapapun luas tugasnya dan betapapun kompleks susunan organisasinya. 2. pengambilan keputusan yang sehat lebih mudah dapat diambil, karena adanya staf ahli. 3. perwujudan “the right man in the right place” lebih mudah dilaksanakan. Dari kelebihan-kelebihan sistem organisasi garis dan staf di atas maka dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan sistem organisasi perusahaan pada MIBK (metal Isobutil keton) yaitu menggunakan sistem organisasi garis dan staf. Pembagian tanggung jawab dan wewenang berdasarkan departementasi. Pada setiap departemen dibagi lagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil lagi yaitu divisi. Selanjutnya tiap divisi dibagi lagi menjadi unit-unit. Setiap departemen dipimpin oleh seorang manajer yang dibantu oleh asisten manajer, sedangkan untuk divisi dikepalai oleh seorang divisi manajer yang dibantu oleh asisten divisi manajer.
X-3
10.4. Tugas dan Tanggung Jawab Organisasi 1. Pemegang Saham Pemegang saham adalah sekelompok orang yang ikut dalam pengumppulan modal untuk mendirikan pabrik dengan cara membeli saham perusahaan. Pemegang saham adalah pemilik perusahaan yang besarnya tergantung dari prosentase kepemilikan saham. Kekayaan pribadi pemegang saham tidak dipertanggungjawabkan sebagai jaminan atas hutang-hutang perusahaan. Penanam saham wajib menanamkan modalnya paling sedikit 1 tahun. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah rapat dari pemegang saham yang memiliki kekuasaan tertinggi dalam mengambil keputusan untuk kepentingan perusahaan. RUPS biasanya dilakukan paling sedikit sekali dalam setahun, atau selambat-lambatnya enam bulan sejak tahun buku yang bersangkutan berjalan (neraca telah aktif). 2. Dewan Komisaris Dewan komisaris terdiri dari para pemegang saham perusahaan. Pemegang saham adalah pihakpihak yang menanamkan modalnya untuk perusahaan dengan cara membeli saham perusahaan. Besarnya kepemilikan pemegang saham terhadap perusahaan tergantung/sesuai dengan besarnya modal yang ditanamkan, sedangkan kekayaan pribadi dari pemegang saham tidak dipertanggungjawabkan sebagai jaminan atas hutang-hutang perusahaan. Pemegang saham harus menanamkan saham paling sedikit 1 (satu) tahun. Tugas dan wewenang dewan komisaris adalah :
X-4
a. Bertanggung jawab terhadap pabrik secara umum dan memberikan laporan pertanggungjawaban kepada para pemegang saham dalam RUPS. b. Menerima pertanggungjawaban dari para manager pabrik. 3. Direktur Utama Posisi direktur utama merupakan pemimpin tertinggi perusahaan secara langsung dan penanggung jawab utama dalam perusahaan scara keseluruhan selama perusahaan berdiri. Tugas dan wewenang direktur utama adalah : a. menetapkan strategi perusahaan, membuat perencanaan kerja dan menginstruksikan cara-cara pelaksanaannya kepada manager. b. Mengurus harta kekayaan perusahaan. c. Menetapkan sistem organisasi yang dianut dan menetapkan pembagian ekrja, tugas, dan tanggung jawab dalam eprusahaan untuk mencapai tujuan atau target perusahaan yang telah direncanakan. d. Mengadakan koordinasi yang tepat pada seluruh bagian organisasi. e. Memberikan instruksi resmi kepada bawahannya untuk melaksanakan tugas masin-masing. f.
Mempertanggungjawabkan kepada dewan komisaris semua anggaran pembelanjaan dan pendapatan perusahaan.
g. Selain tugas diatas, direktur utama berhak mewakili perseroan secara sah dan langsung dalam segala hal dan kejadian yang berhubungan dengan keperntingan perusahaan. Dan harus berkonsultasi kepada dewan komisaris setiap akan melakukan tindakan perusahaan yang krusial seperti
X-5
peminjaman uang ke Bank, memindahtangankan perseroan untuk menanggung hutang perusahaan, dll). 4. Penelitian dan Pengembangan (R&D). Divisi LITBANG bersifat independent. Divisi ini bertanggung jawab langsung kepada direktur utama. Divisi LITBANG bertugas mengembangkan secara kreatif dan inovatif segala aspek perusahaan terutama yang berkaitan dalam peningkatan kualitas produksi sehingga mempu bersaing dengan produk kompetitor. 5. Manajer Pabrik Manager pabrik diangkat dan diberhentikan oleh direktur utama. Manager pabrik bertanggung jawab penuh terhadap kelancaran produksi, dimulai dari perencanaan produksi, perencanaan bahan baku, perangkat produksi. Tugas utamanya adalah merencanakan, mengontrol, dan mengontrol semua kegiatan yang berkaitan dari mulai bahan baku sampai menghasilkan produk. 6. Manager Admnistrasi Manager administrasi memiliki ruang lingkup kerja yang lebih luas dari amnager produksi. Manager administrasi bertanggung jawab atas segala kegiatan kerja diluar produksi. Semua manajemen perusahaan diatur dan dijalankan oleh bagian administrasi, termasuk strategi pemasaran, pengaturan keuangan perusahaan, hubungan masyarakat, dan mengatur masalah ketenagakerjaan.
X-6
7. Departemen Quality Control (Pengendalian Mutu) Departemen QC bertugas mengawasi mutu bahan baku yang diterima dan produk yang dihasilkan. Selama mengawasi mutu produk, tidak hanya produk jadi saja yang di analisis tapi juga pada setiap tahapan proses. Misalnya pada tahap dewatering dan defueling, departemen QC harus mengontrol apakah base oil yang keluar dari alat flash drum II sudah memenuhi ketentuan yang ditetapkan untuk dialirkan ke proses selanjutnya. 8. Departemen Produksi Kepala Dept. Produksi bertanggung jawab atas jalannya proses produksi sesuai yang direncanakan, termasuk merencanakan kebutuhan bahan baku agar target produksi terpenuhi. a. Divisi Produksi Divisi produksi bertanggung jawab kepada kepala Dept. Produksi atas kelancaran proses. Divisi ini juga mengatur pembagian shift dan kelompok kerja sesuai spesialisasinya pada masing-masing tahapan proses dan mengendalikan kondisi operasi sesuai prosedurnya. b. Divisi Gudang Bertanggung jawab kepada kepala Dept. Produksi atas ketersedian bahan baku yang dibutuhkan sesuai banyaknya produksi yang diinginkan sehingga tidak terjadi kekurangan atau kelebihan, mengatur aliran distribusi bahan baku dari tangki supply ke dalam gudang dan selain itu juga mengatur aliran distribusi produk untuk dialirkan ke tangki suply.
X-7
9. Departemen Teknik Kepala Dept. Teknik bertanggung jawab atas kelancaran alat-alat proses selama produksi berlangsung, termasuk pemeliharaan alat proses dan instrumentasinya. Apabila ada keluhan pada alat penunjang produksi maka dept. teknik langsung mengatasi masalahnya. a. Divisi Utilitas Bertanggung jawab kepada kepala Dept. Teknik mengenai kelancaran alatalat utilitas. b. Divisi Bengkel & Perawatan Bertugas memperbaiki alat-alat atau instrumen yang rusak c. Divisi lingkungan Bertugas untuk penanganan pengolahan limbah dan pemanfaatannya Departemen Pemasaran Kepal Dept. Pemasaran bertanggung jawab dalam mengatur masalah pemasaran produk, termasuk juga melakukan research marketing agar penentuan harga dapat bersaing di pasaran, menganalisis strategi pemasaran perusahaan maupun kompetitor, mengatur masalah dsitribusi penjualan produk ke daerah-daerah, melakukan promosi pada berbagai media massa baik cetak maupun elektronik agar produk dapat terserap konsumen. a. Divisi Penjualan Bertanggung jawab kepada kepala Dept. Pemasaran mengenai penjualan produk pada berbagai daerah distribusi sekaligus mensurvei kebutuhannya agar dapat dipasok setiap saat.
X-8
b. Divisi promosi Melakukan promosi ke berbagai sumber tentang kelebihan produk perusahaan minimal masyarakat konsumen mengetahui produk yang diproduksi perusahaan. c. Divisi Research Marketing Melakukan analisis pasar untuk memenangkan persaingan dengan kompetitor dan selalu membuat strategi pemasaran setiap saat sesuai perkembangan di lapangan. d. Divisi Transportasi Mengatur distribusi produk agar tepat sasaran dan tepat waktu. 10. Departemen Keuangan Kepala Dept. Keuangan bertanggung jawab mengatur neraca perusahaan dengan melakukan pembukuan sebaik-baiknya baik pemasukan ataupun pembelanjaan untuk kebutuhan perusahaan, selain itu juga membayarkan gaji ke rekening bank tiap karyawan pada setiap akhir bulan. Dan juga membayarkan jaminan sosial atas pemutusan hak kerja (PHK) karyawan. Dept. Keuangan membawahi 2 divisi yaitu : a. Divisi Pembukuan Keuangan b. Divisi Penyediaan & Pembelanjaan 11. Departemen Sumber Daya Manusia (SDM) Kepala Dept. SDM bertugas merencanakan, mengelola, dan mendayagunakan SDM, baik yang telah bekerja ataupun yang akan dipekerjakan. Selain itu Dept. SDM mengatur masalah jenjang karier dan masalah penempatan
X-9
karyawan, atau pemindahan karyawan antar departermen atau antar divisi sesuai dengan tingkat prestasinya. a. Divisi Kesehatan Bertugas memperhatikan kesehatan karyawan. Apabila poliklinik yang tersedia tidak dapat mengatasi masalah kesehatan karyawan maka dapat diintensifkan di rumah sakit langganan perusahaan sesuai kebutuhan pengobatan. b. Divisi Ketenagakerjaan Mengatur kesejahteraan karyawan seperti pemberian fasilitas atau bonus perusahaan untuk karyawan yang berprestasi. Selain itu merekrut tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 12. Departemen Hubungan Masyarakat (HUMAS) Kepala Dept. Humas bertugas menjalin hubungan kemasyarakatan baik di dalam perusahaan, antar instansi ataupun dengan masyarakat setempat. Selain itu menjaga kenyamanan, keindahan, dan keamanan perusahaan dari mulai keindahan taman, toilet sampai kebersihan gudang dan produksi. Keamanan perusahaan meliputi pengontrolan setiap kendaraan yang masuk perusahaan baik kendaraan bahan baku, produk, sampai kendaraan tamu. Dan juga menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan kerja di seluruh area pabrik. Dept. Humas membawahi 2 divisi yaitu : a. Divisi Keamanan b. Divisi Kebersihan
X-10
10.5. Jaminan Sosial Jaminan sosial adalah jaminan yang diterima oleh pihak karyawan jika terjadi sesuatu hal yang bukan karena kesalahannya menyebabkan dia tidak dapat melakukan pekerjaan. Jaminan sosial yang diberikan oleh perusahaan pada karyawan adalah : a. Tunjangan Tunjangan di luar gaji pokok, diberikan kepada tenaga kerja tetap berdasarkan prestasi yang telah dilakukannya dan lama pengabdiannya kepada perusahaan tersebut. Tunjangan lembur yang diberikan kepada tenaga kerja yang bekerja di luar jam kerja yang telah ditetapkan (khusus untuk tenaga kerja shift) b. Fasilitas Fasilitas yang diberikan berupa seragam kerja untuk karyawan, perlengkapan keselamatan kerja (misal helm, sarung tangan, sepatu boot, kacamata pelindung dan lain-lain), antar jemput bagi karyawan, kendaraan dinas, tempat tinggal dan lain-lain. c. Pengobatan Untuk pengobatan dan perawatan pertama dapat dilakukan di poliklinik perusahaan dan diberikan secara cuma-cuma kepada karyawan yang membutuhkan dengan ketentuan sebagai berikut : Untuk pengobatan dan perawatan yang dilakukan pada rumah sakit yang telah ditunjuk akan diberikan secara cumacuma Karyawan yang mengalami kecelakaan atau terganggu kesehatannya
X-11
dalam menjalankan tugas perusahaan, akan mendapat penggantian ongkos pengobatan penuh. d. Insentive atau bonus Insentive diberikan dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas dan merangsang gairah kerja karyawan. Besarnya insentive ini dibagi menurut golongan dan jabatan. Pemberian insentive untuk golongan operatif (golongan kepala seksi ke bawah) diberikan setiap bulan sedangkan untuk golongan di atasnya diberikan pada akhir tahun produksi dengan melihat besarnya keuntungan dan target yang dicapai. e. Cuti Cuti tahunan selama 12 hari kerja dan diatur dengan mengajukan permohonan satu minggu sebelumnya untuk dipertimbangkan ijinnya Cuti sakit bagi tenaga kerja yang memerlukan istirahat total berdasarkan surat keterangan dokter Cuti hamil selama 3 bulan bagi tenaga kerja wanita Cuti untuk keperluan dinas atas perintah atasan berdasarkan kondisi tertentu perusahaan 10.6. Jadwal dan Jam Kerja Pabrik MIBK (metal Isobutil Keton) ini direncanakan akan beroperasi selama 330 hari dalam setahun dan 24 jam per hari, sisa harinya digunakan untuk perbaikan dan perawatan atau dikenal dengan istilah shut down.
X-12
a. Untuk pegawai non shift Bekerja selama 6 hari dalam seminggu (total kerja 40 jam per minggu) sedangkan hari minggu dan hari besar libur. Pegawai non shift ini termasuk karyawan yang tidak langsung menangani operasi pabrik, misalnya : direktur, kepala departemen, kepala divisi, karyawan kantor/administrasi dan divisidivisi di bawah tanggung jawab non teknik atau yang bekerja di pabrik dengan jenis pekerjaan tidak kontinu. Ketentuan jam kerja adalah sebagai berikut : Senin – Kamis : 08.00 – 16.00 (Istirahat : 12.00 – 13.00) Jum’at
: 08.00 – 16.00 (Istirahat 11.00 – 13.00)
Sabtu
: 08.00 – 15.00
b. Untuk pegawai shift Sehari bekerja 24 jam, yang terbagi dalam 3 shift. Karyawan shift ini termasuk karyawan yang secara langsung menangani proses operasi pabrik, misalnya : kepala shift, operator, karyawan-karyawan shift, gudang serta keamanan dan keselamatan kerja. Ketentuan jam kerja pegawai shift sebagai berikut : Shift I
: 07.00 – 15.00
Shift II
: 15.00 – 23.00
Shift III
: 23.00 – 07.00
Jadwal kerja dibagi dalam empat minggu dan empat kelompok (regu). Setiap kelompok kerja akan mendapatkan libur satu kalil dari tiga kali shift. Jadwal kerja karyawan shift dapat dilihat pada tabel 10.1.
X-13
Tabel 10.1. Jadwal Kerja Karyawan Pabrik Regu I II III IV
Minggu Pertama Libur Pagi Siang Malam
Kedua Pagi Siang Malam Libur
Ketiga Siang Malam Libur Pagi
Keempat Malam Pagi Siang Malam
Karena kemajuan suatu pabrik atau perusahaan tergantung pada kedisiplinan karyawannya, maka salah satu cara untuk menciptakan kedisiplinan adalah dengan memberlakukan presensi. Dari mulai direktur utama sampai karyawan kebersihan diberlakukan presensi setiap jam kerjanya yang nantinya dapat
menjadi
pertimbangan
perusahaan
karyawannya.
X-14
dalam
meningkatkan
karier
PEMEGANG SAHAM
DEWAN KOMISARIS
DIREKTUR UTAMA
DIREKTUR TEKNIK
DIREKTUR ADMINISTRASI
KABAG TEKNIK
KABAG PRODUKSI
KABAG UMUM
KABAG
KABAG KEUANGAN
KABAG SDM
PEMASARAN
Kasie
Kasie Lingkungan
Kasie Utilitas
Bengkel dan
Kasie Proses
Kasie Kontrol dan Laboratorium
perawata
LITBANG
KAsie Humas
KAsie Keamanan
Kasie kesehatan dan
dan Transportasi
kesejahteraan
Kasie Penjualan
Kasie IKlan dan
Kasie Penyediaan
Promosi
dan Purchasing
Kasie Personalia
KAsie Pelatihan dan tenaga kerja
BAB XI ANALISA EKONOMI
Perencanaan suatu pabrik juga perlu ditinjau dari faktor-faktor ekonomi yang menentukan apakah pabrik tersebut layak didirikan atau tidak. Factor-faktor yang perlu dipertimbangkan adalah penentuan untung rugi dalam mendirikan pabrik Metil Isobutil keton, sebagai mana berikut : Return Of Investment (ROI) Pay Out Point (POT) Break Event Point (BEP) Sedangkan untuk menghitung factor factor diatas perlu diadakan penaksiran beberapa hal yang enyangkut administrasi perusahaan dan jalannya proses, yaitu : 11.1 Faktor-Faktor Panentu 11.1.1 Total Capital Investment (TCI) Total capital investment yaitu modal yang akan dibutuhkan untuk mendirikan pabrik sebelum berproduksi, terdiri dari : 1. Fixed Capital Investment (FCI) a. Biaya langsung (Direct Cost), meliputi : Pembelian alat Instrumentasi Perpipaan terpasang Listrik terpasang Isolasi
XI-1
Bangunan Halaman pabrik Fasilitas Workshop Pemasangan dan instalasi b. Biaya tak langsung Engginering Konstruksi 2. Working Capital Investment (WCI) Yaitu modal untuk menjalankan pabrik yang berhubungan denganlaju produksi, yang meliputi : a) Penyediaan bahan baku dalam waktu tertentu b) Pengemasan produk dalam waktu tertentu c) Utilitas dalam waktu tertentu d) Gaji dalam waktu tertentu e) Uang tunai Sehingga : TCI = FCI + WCI 11.1.2 Total Ongkos Produksi total ongkos produksi adalah biaya yang digunakan untuk operasi pabrik dan biaya perjalanan produk, meliputi : a. Biaya pembuatan terdiri dari Biaya produksi langsung (DPC) Biaya produksi tetap (FC) Biaya Overhead pabrik
XI-2
b. Biaya Umum (general Expenses), terdiri dari : Administrasi Distribusi dan pemasaran Penelitian dan pengembangan( research and development) Adapun ongkos produksi total terbagi menjadi : a. Ongkos Variabel (VC) Yaitu segala biaya yang pengeluarannya berbanding lurus dengan laju produksi, yang meliputi : Biaya bahan baku Biaya utilitas Baiya pengepakan b. Ongkos semi Variabel (SVC) Yaitu biaya pengeluaran yang tidak berbanding lurus dengan laju produksi, meliputi : Plant Over head Pemeliharaan dan perbaikan Laboratorium Operating supplies General Expenses c. Ongkos Tetap Ongkos tetap meliputi : Depresiasi Asuransi
XI-3
Pajak Bunga 11.1.3 penaksiran harga alat haraga satuan alat akan berubah, tergantung pada perubahan kondisi ekonomi. Untuk itu digunakan beberapa cara konversi harga alat terhadap harga alat pada beberapa tahun yang lal, sehingga diperoleh harga yang ekivalen dengan harga sekarang . harga lat dalam Pra rencana pabrik Metil Isobutil Keton didasarkan pada data harga alat yang terdpat pada peter dan timmerhaus dan Gd Ulrich. Sedangkan untuk menaksir harga alat pada tahun 2009 digunakan persamaan berikut : Cx = lx x Ck lk dari perhitungan Appendix E, didapatkan harga peralatan untuk pabrik metal Isobutil Keton sebesar Rp. 26.306.092.143,11.2 Penentuan Total Capital Investment (TCI) 11.2.1 Modal Tetap A. Modal langsung (Direct Cost = DC)
XI-4
1 harga peralatan
Rp
26,306,092,143
2 instrumentasi dan kontrol (10%E)
Rp
2,630,609,214
3 perpipaan (17%E)
Rp
4,414.3725.611
4 listrik terpasang (10%E)
Rp
2,630,609,214
5 bangunan (18% E)
Rp
4,735.096.585
6 Pengembangan lahan (5%)
Rp
7 Fasilitas pelayanan umum(20% E)
Rp
5.261.218.428
8 Fasilitas dan Bengkel (40%E)
Rp
10,522.436.857
9 tanah dan gedung (App.E)
Rp
2,645.600.000
10 Pemasangan (35%E)
Total Modal langsung
XI-5
1,315.304.607
Rp
9.207.132.250
Rp
70,168,471,903
B. Biaya Tak langsung (Indirect Cost =IC) 1
Engineering and Supervisi (5% DC)
Rp
3,508,423,595
2
konstruksi
Rp
4,911,793,033
Rp
8,420,216,628
Total biaya Tak langsung
C. Biaya Langsung dan Tak Langsung (Total Plant Cost =TPC) TPC = TPDC + TPIC = Rp =
Rp
70,168,471,903
+ Rp
8,420,216,628
78,588,688,531
Total Plant Cost
Rp
78,588,688,531
Kontaraktor (5% TPC)
Rp
3,929,434,427
Biaya tak terduga
Rp
5,501,208,197
Modal Tetap (FCI)
Rp
88,019,331,155
11.2.2 Modal Kerja (Working Capital Investment = WCI)
Modal kerja (15%FCI)
Rp13,202,899,673.00
Total capital investment = Modal kerja (WCI) + Modal Tetap (FCI) = Rp 13,202,899,673 + = Rp 101,222,230,828.00
XI-6
Rp
88,019,331,155
Modal Perusahaan
a. 60% modal sendiri (60% TCI)
Rp
60,733,338,497
b. 40% modal pinjam (40TCI)
Rp
40,488,892,331
11.3 Biaya Produksi Total (TPC) Biaya Produksi Total = Biaya Manufacture + Biaya Umum 11.3.1 Biaya Manufactur A. Biaya Produksi Langsung (DPC)
1 Bahan baku (per 1 tahun)
Rp
160,043,000,000
2 Gaji karyawan (per 1 tahun)
Rp
3,957,600,000
3 Biaya utilitas
Rp
49,574,112,480
4 Biaya pengemasan (per 1 tahun)
Rp
9,024,503,524
5 Biaya laboratorium (10% Gaji)
Rp
395,760,000
6 Pemeliharaan (2%FCI)
Rp
1,760,386,623
7 Op. Supplies (10% Pemeliharaan)
Rp
17,603,866
Rp
224,772,966,493
Total DPC
XI-7
B. Biaya Produksi Tetap (Fixed Production Cost = FPC)
1 Depresiasi (10% FCI)
Rp
8,801,933,116
2 Pajak Kekayaan (1%FCI)
Rp
880,193,312
3 Asuransi (1% FCI)
Rp
880.193.311
4 Bunga Pinjaman (15%x40%FCI)
Rp
5.281.159.869
Rp
15.843.479.608
C.B Overhead (57% gaji + pemeliharaan)
Rp
3,259.252.375
Total Biaya Manufaktur
Rp
243,868,096,674
Total FPC
11.3.2 Biaya Umum (GE)
A
Biaya Administrasi (18% gaji+ pemeliharaan )
Rp
1,029,237,592
B
Biaya distribusi = Biaya Administrasi
Rp
1,029,237,592
C
Biaya Penelitian
Rp
1,029,237,592
Total GE
Rp
3,087,712,776
Total TPC
Rp
246,955,809,450
XI-8
11.3 Laba perusahaan Besar laba perusahaan : Laba perusahaan = penjualan (S) – Biaya produksi (TPC) Dimana : penjualan (S) Rp
300,000,000,000
Rp
50.285.671.800
Rp
35.199.970.260
sehingga laba kotor perusahaan pajak penghasilan = 30% maka : laba bersih
11.4 Analisa Profitabilitas A. Return Of Investment (ROI) ROI bt = (laba kotor/ modal tetap) x 100% = (Rp 50,285,671,800/ Rp 88,019,331,155) x 100% = 57,13 % ROI at = (laba bersih / modal tetap) x 100% = (Rp 35,199,970,260/ Rp 88,019,331,155) x 100% = 39,99 % B. Pay Out Time (POT) Cash Flow = laba bersih + Depresiasi Cash Flow = Rp 35,199,970,260 + Rp 8,801,933,116 = Rp 44,001,903,376
XI-9
POT
= (modal tetap/Cash flow ) x 1 tahun = (Rp 88,019,331,155 / Rp 44,001,903,375) x 1 tahun = 2,00 tahun
C. Break Even Point (BEP) FC + 0,3 SVC BEP =
x 100% S – 0,7. SVC – VC
Dimana :
1
Biaya Tetap (FC)
Rp
18,836,136,867
Bahan baku
Rp
160,043,000,000
Gaji karyawan
Rp
3,957,600,000
Biaya utilitas
Rp
49,574,112,480
Biaya pengemasan
Rp
9,024,503,524
Pemeliharaan
Rp
1,760,386,623
Rp
224,360,000,000
Biaya umum
Rp
3,087,712,776
biaya laboratorium
Rp
395,760,000
operating Suplies
Rp
176,038,662
biaya Overhead Pabrik
Rp
2,858,993,312
Rp
15,366,969,612
2 Biaya Variabel (VC)
Total Variabel Cost 3 Biaya Semi Variabel (SVC)
Total Semi Variabel Cost
Sehingga : Rp 18,836,136,867 – (0,3x Rp 15,366,969,612) BEP = Rp 300,000,000,000 – (0,7x Rp 15,366,969,612) - Rp 224,360,000,000 = 36,14 %
XI-10
D. NPV (Net Present Value) Data :
Bunga Bank = 15 % per tahun
Masa konstruksi = 2 tahun
Penngembalian Pinjaman
Umur pabrik = 10 tahun
Maka : Ca-2
= 50% FCI (1 + i) n = 50% x Rp
88,019,331,155 (1 + 0,15) ²
= Rp. 55.012.081.972,Ca-1
= 50% FCI (1 + i) n = 50% x Rp
88,019,331,155 (1 + 0,15)¹
= Rp. 82,518,122,958,Ca-0
= - (Ca-2 – Ca-1) = - Rp. 137.530.000.000,-
perhitungan NPV dapat dilihat pada table berikut :
XI-11
Tahun ke 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Cash Flow 137.530.000.000 44.001.903.375 44.001.903.375 44.001.903.375 44.001.903.375 44.001.903.375 44.001.903.375 44.001.903.375 44.001.903.375 44.001.903.375 44.001.903.375 13.202.899.673
Fd (I = 15%) 1 0,86 0,756 0,6575 0,5717 0,4971 0,4323 0,3759 0,3269 0,2842 0,24718 0,2149
Total
PV (Rp) 137.530.000.000 37.841.636.903 33.265.438.952 28.931.251.469 25.155.888.159 21.873.346.168 19.022.022.829 16.540.315.479 14.384.222.213 12.505.340.939 10.876.390.476 2.837.303.140 85.703.156.726
NVP yang diperoleh memiliki harga positif, sehingga dapat disimpulkan pabrik ini layak dirancang dengan kondisi tingkat bunga 15 % per tahun E. Internal Rate of Return (IRR) Metode ini menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dipenuhi persamaan dibawah ini dengan mencoba-coba harga I yaitu laju bunga NPV1 IRR
= i1 +
x (i2 –i1 ) NPV1 – NPV2
Dimana : i1
= besarnya bunga pinjaman (ke-1) yang ditrial = 14%
XI-12
i2
= besarnya bunga pinjaman (ke-2) yang ditrial = 16%
perhitungan NPV pada masing-masing trial bunga pinjaman dapat dilihat pada table : Tahun
Fd PV (Rp)
Fd (I = 16%)
1
137.530.000.000
1
44.001.903.375
0,87
38.281.655.936
0,86
37.841.636.903
2
44.001.903.375
0,769
33.837.463.695
0,756
33.265.438.952
3
44.001.903.375
0,6749
29.696.884.588
0,6575
28.931.251.469
4
44.001.903.375
0,592
26.049.126.798
0,5717
25.155.888.159
5
44.001.903.375
0,5193
22.850.188.423
0,4971
21.873.346.168
6
44.001.903.375
0,4555
20.042.866.987
0,4323
19.022.022.829
7
44.001.903.375
0,3996
17.583.160.589
0,3759
16.540.315.479
8
44.001.903.375
0,3505
15.422.667.133
0,3269
14.384.222.213
9
44.001.903.375
0,3075
13.530.585.288
0,2842
12.505.340.939
10
44.001.903.375
0,2697
11.867.313.340
0,24718
10.876.390.476
11
13.202.899.673
0,2366
3.123.806.063
0,2149
2.837.303.140
ke
Cash Flow
0
-137,530,000,000
1
(I = 14%)
Total
94.755.718.840
PV (Rp) -137,530,000,000
85.703.156.726
Sehingga : 94.755.718.840 IRR
= 14+
x (16 –14) 94.755.718.840 – 85.703.156.726
= 34,93%
XI-13
karena nilai IRR yang diperoleh lebih besar dsari besarnya bunga pinjama bank yang ditetapkan, maka dapat disimpulkan bahwa pabri ini layak untuk didirikan dengan tingkat bunga pinjaman sebesar 15% per tahun.
Rp / tahun 300(S) (Milyar)
226 (VC+SVC)
(0.3.SVC)0.46 18 (FC)
36.14 kapasitas (%)
XI-14
BAB XI ANALISA EKONOMI
Perencanaan suatu pabrik juga perlu ditinjau dari faktor-faktor ekonomi yang menentukan apakah pabrik tersebut layak didirikan atau tidak. Factor-faktor yang perlu dipertimbangkan adalah penentuan untung rugi dalam mendirikan pabrik metal Isobutil keton, sebagai mana berikut : Return Of Investment (ROI) Pay Out Point (POT) Break Event Point (BEP) Sedangkan utuk menghitung factor factor diatas perlu diadakan penaksiran beberapa hal yang enyangkut administrasi perusahaan dan jalannya proses, yaitu : 11.1 Faktor-Faktor Panentu 11.1.1 Total Capital Investment (TCI) Total capital investment yaitu modal yang akan dibutuhkan utnk mendirikan pabrik sebelum berproduks, terdiri dari : 1. Fixed Capital Investment (FCI) a. Biaya langsung (Direct Cost), meliputi : Pembelian alat Instrumentasi Perpipaan terpasang Listrik terpasang Isolasi
Bangunan Halaman pabrik Fasilitas Workshop Pemasangan dan instalasi b. Biaya tak langsung Engginering Konstruksi 2. Working Capital Investment (WCI) Yaitu modal untuk menjalankan pabrik yang berhubungan denganlaju produksi, yang meliputi : a) Penyediaan bahan baku dalam waktu tertentu b) Pengemasan produk dalam waktu tertentu c) Utilitas dalam waktu tertentu d) Gaji dalam waktu tertentu e) Uang tunai Sehingga : TCI = FCI + WCI 11.1.2 Total Ongkos Produksi total ongkos produksi adalah biaya yang digunakan untuk operasi pabrik dan biaya perjalanan produk, meliputi : a. Biaya pembuatan terdiri dari Biaya produksi langsung (DPC) Biaya produksi tetap (FC) Biaya Overhead pabrik
b. Biaya Umum (general Expenses), terdiri dari : Administrasi Distribusi dan pemasaran Penelitian dan pengembangan( research and development) Adapun ongkos produksi total terbagi menjadi : a. Ongkos Variabel (VC) Yaitu segala biaya yang pengeluarannya berbanding lurus dengan laju produksi, yang meliputi : Biaya bahan baku Biaya utilitas Baiya pengepakan b. Ongkos semi Variabel (SVC) Yaitu biaya pengeluaran yang tidak berbanding lurus dengan laju produksi, meliputi : Plant Over head Pemeliharaan dan perbaikan Laboratorium Operating supplies General Expenses c. Ongkos Tetap Ongkos tetap meliputi : Depresiasi Asuransi
Pajak Bunga 11.1.3 penaksiran harga alat haraga satuan alat akan berubah, tergantung pada perubahan kondisi ekonomi. Untuk itu digunakan beberapa cara konversi harga alat terhadap harga alat pada beberapa tahun yang lal, sehingga diperoleh harga yang ekivalen dengan harga sekarang . harga lat dalam Pra rencana pabrik Metil Isobutil Keton didasarkan pada data harga alat yang terdpat pada peter dan timmerhaus dan Gd Ulrich. Sedangkan untuk menaksir harga alat pada tahun 2009 digunakan persamaan berikut : Cx = lx x Ck lk dari perhitungan Appendix E, didapatkan harga peralatan untuk pabrik metal Isobutil Keton sebesar Rp. 26.306.092.143,11.2 Penentuan Total Capital Investment (TCI) 11.2.1 Modal Tetap A. Modal langsung (Direct Cost = DC)
1 harga peralatan
Rp
26,306,092,143
2 instrumentasi dan kontrol (10%E)
Rp
2,630,609,214
3 perpipaan (17%E)
Rp
4,414.3725.611
4 listrik terpasang (10%E)
Rp
2,630,609,214
5 bangunan (18% E)
Rp
4,735.096.585
6 Pengembangan lahan (5%)
Rp
7 Fasilitas pelayanan umum(20%)
Rp
8 Fasilitas dan Bengkel (40%E)
Rp
10,522.436.857
9 tanah dan gedung (App.E)
Rp
2,645.600.000
10 Pemasangan (35%E)
Total Modal langsung
1,315.304.607
11,311.619.620
Rp
9.207.132.250
Rp
70,168,471,903
B. Biaya Tak langsung (Indirect Cost =IC) 1
Engineering and Supervisi (5% DC)
Rp
3,508,423,595
2
konstruksi
Rp
4,911,793,033
Rp
8,420,216,628
Total biaya Tak langsung
C. Biaya Langsung dan Tak Langsung (Total Plant Cost =TPC) TPC = TPDC + TPIC = Rp =
Rp
70,168,471,903
+ Rp
8,420,216,628
78,588,688,531
Total Plant Cost
Rp
78,588,688,531
Kontaraktor (5% TPC)
Rp
3,929,434,427
Biaya tak terduga
Rp
5,501,208,197
Modal Tetap (FCI)
Rp
88,019,331,155
11.2.2 Modal Kerja (Working Capital Investment = WCI)
Modal kerja (25%FCI)
Rp13,202,899,673.00
Total capital investment = Modal kerja (WCI) + Modal Tetap (FCI) = Rp 13,202,899,673 + = Rp 101,222,230,828.00
Rp
88,019,331,155
Modal Perusahaan
a. 60% modal sendiri (60% TCI)
Rp
60,733,338,497
b. 40% modal pinjam (40TCI)
Rp
40,488,892,331
11.3 Biaya Produksi Total (TPC) Biaya Produksi Total = Biaya Manufacture + Biaya Umum 11.3.1 Biaya Manufactur A. Biaya Produksi Langsung (DPC)
1 Bahan baku (per 1 tahun)
Rp
160,043,000,000
2 Gaji karyawan (per 1 tahun)
Rp
3,957,600,000
3 Biaya utilitas
Rp
49,574,112,480
4 Biaya pengemasan (per 1 tahun)
Rp
9,024,503,524
5 Biaya laboratorium (10% Gaji)
Rp
395,760,000
6 Pemeliharaan (2%FCI)
Rp
1,760,386,623
7 Op. Supplies (10% Pemeliharaan)
Rp
17,603,866
Rp
224,772,966,493
Total DPC
B. Biaya Produksi Tetap (Fixed Production Cost = FPC)
1 Depresiasi (10% FCI)
Rp
8,801,933,116
2 Pajak Kekayaan (1%FCI)
Rp
880,193,312
3 Asuransi (1% FCI)
Rp
352,077,325
4 Bunga Pinjaman (15%x40%FCI)
Rp
8,801,933,116
Rp
15.843.479.608
C.B Overhead (57% gaji + pemeliharaan)
Rp
3,259.252.375
Total Biaya Manufaktur
Rp
243,868,096,674
Total FPC
11.3.2 Biaya Umum (GE)
A
Biaya Administrasi (18% gaji+ pemeliharaan )
Rp
1,029,237,592
B
Biaya distribusi = Biaya Administrasi
Rp
1,029,237,592
C
Biaya Penelitian
Rp
1,029,237,592
Total GE
Rp
3,087,712,776
Total TPC
Rp
246,955,809,450
11.3 Laba perusahaan Besar laba perusahaan : Laba perusahaan = penjualan (S) – Biaya produksi (TPC) Dimana : penjualan (S) Rp
300,000,000,000
Rp
50.285.671.800
Rp
35.199.970.260
sehingga laba kotor perusahaan pajak penghasilan = 30% maka : laba bersih
11.4 Analisa Profitabilitas A. Return Of Investment (ROI) ROI bt = (laba kotor/ modal tetap) x 100% = (Rp 50,285,671,800/ Rp 88,019,331,155) x 100% = 57,13 % ROI at = (laba bersih / modal tetap) x 100% = (Rp 35,199,970,260/ Rp 88,019,331,155) x 100% = 39,99 % B. Pay Out Time (POT) Cash Flow = laba bersih + Depresiasi Cash Flow = Rp 35,199,970,260 + Rp 8,801,933,116 = Rp 44,001,903,376
POT
= (modal tetap/Cash flow ) x 1 tahun = (Rp 88,019,331,155 / Rp 44,001,903,375) x 1 tahun = 2,00 tahun
C. Break Even Point (BEP) FC + 0,3 SVC BEP =
x 100% S – 0,7. SVC – VC
Dimana :
1
Biaya Tetap (FC)
Rp
18,836,136,867
Bahan baku
Rp
160,043,000,000
Gaji karyawan
Rp
3,957,600,000
Biaya utilitas
Rp
49,574,112,480
Biaya pengemasan
Rp
9,024,503,524
Pemeliharaan
Rp
1,760,386,623
Rp
224,360,000,000
Biaya umum
Rp
3,087,712,776
biaya laboratorium
Rp
395,760,000
operating Suplies
Rp
176,038,662
biaya Overhead Pabrik
Rp
2,858,993,312
Rp
15,366,969,612
2 Biaya Variabel (VC)
Total Variabel Cost 3 Biaya Semi Variabel (SVC)
Total Semi Variabel Cost
Sehingga : Rp 18,836,136,867 – (0,3x Rp 15,366,969,612) BEP = Rp 300,000,000,000 – (0,7x Rp 15,366,969,612) - Rp 224,360,000,000 = 36,14 %
D. NPV (Net Present Value) Data :
Bunga Bank = 25 % per tahun
Masa konstruksi = 2 tahun
Penngembalian Pinjaman
Umur pabrik = 10 tahun
Maka : Ca-2
= 50% FCI (1 + i) n = 50% x Rp
88,019,331,155 (1 + 0,15) ²
= Rp. 55.012.081.972,Ca-1
= 50% FCI (1 + i) n = 50% x Rp
88,019,331,155 (1 + 0,15)¹
= Rp. 82,518,122,958,Ca-0
= - (Ca-2 – Ca-1) = - Rp. 137.530.000.000,-
perhitungan NPV dapat dilihat pada table berikut :
Tahun ke
Cash Flow
Fd (I = 25%)
PV (Rp)
0
-137,530,000,000
1
-137,530,000,000
1
44,001,903,375
0.8
35,201,522,700
2
44,001,903,375
0.64
28,161,218,160
3
44,001,903,375
0.512
22,528,974,528
4
44,001,903,375
0.4096
18,023,179,623
5
44,001,903,375
0.32768
14,418,543,698
6
44,001,903,375
0.262144
11,534,834,958
7
44,001,903,375
0.2097152
9,227,834,958
8
44,001,903,375
0.16777216
7,382,294,373
9
44,001,903,375
0.134217728
5,905,835,449
10
44,001,903,375
0.107374182
472,668,399
11
13,202,899,673
0.085899346
1,134,120,446 15,966,804,484
Total
NVP yang diperoleh memiliki harga positif, sehingga dapat disimpulkan pabrik ini layak dirancang dengan kondisi tingkat bunga 25 % per tahun E. Internal Rate of Return (IRR) Metode ini menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dipenuhi persamaan dibawah ini dengan mencoba-coba harga I yaitu laju bunga NPV1 IRR
= i1 +
x (i2 –i1 ) NPV1 – NPV2
Dimana : i1
= besarnya bunga pinjaman (ke-1) yang ditrial = 24%
i2
= besarnya bunga pinjaman (ke-2) yang ditrial = 26%
perhitungan NPV pada masing-masing trial bunga pinjaman dapat dilihat pada table : Tahun ke
Cash Flow
Fd (I = 1 4%)
PV (Rp)
Fd (I = 16%)
0
-137,530,000,000
1
-137,530,000,000
1
1
44,001,903,375
0.81
35,641,541,734
0.79
34,761,503,666.25
2
44,001,903,375
0.65
28,601,237,194
0.63
27,721,199,126.25
3
44,001,903,375
0.52
22,880,989,755
0.5
22,000,951,687.50
4
44,001,903,375
0.42
18,480,799,418
0.4
17,600,761,350.00
5
44,001,903,375
0.34
14,960,647,148
0.31
13,640,590,046.25
6
44,001,903,375
0.28
12,320,532,945
0.25
11,000,475,843.75
7
44,001,903,375
0.22
9,680,418,743
0.2
8,800,380,675.00
8
44,001,903,375
0.18
7,920,342,608
0.16
7,040,304,540.00
9
44,001,903,375
0.14
6,160,266,473
0.12
5,280,228,405.00
10
44,001,903,375
0.12
5,280,228,405
0.1
4,400,190,337.50
11
13,202,899,673
0.09
1,188,260,971
0.08
1,056,231,973.84
Total
25,717,364,192
15,966,804,484
Sehingga : 25,717,364,192 IRR
= 24+
x (26 –24) 25,717,364,192 – 15,966,804,484
= 29.27 %
PV (Rp)
karena nilai IRR yang diperoleh lebih besar dsari besarnya bunga pinjama bank yang ditetapkan, maka dapat disimpulkan bahwa pabri ini layak untuk didirikan dengan tingkat bunga pinjaman sebesar 25% per tahun.
Rp / tahun 300(S) (Milyar)
226 (VC+SVC)
(0.3.SVC)0.46 18 (FC)
36.14 kapasitas (%)
BAB XII DISKUSI DAN KESIMPULAN
12.1 DISKUSI sistem dan cara pengelolaan yang baik dan tepat pada proses manajemen pemasaran adalah merupakan kunci utama keberhasilan dalam suatu industri Didukung dengan kualitas produk yang baik juga akan menjadi daya saing di pasaran. Produksi Metil Isobutil keton dalam pra rencana pabrik ini diharapkan dapat memperoleh hasil pemasaran yang baik, karena sampai saat ini belum ada pabrik di Indonesia yang memproduksi MIBK ini. Untuk mengetahui sampai seberapa jauh kelayakan pabrik MIBK ini, maka perlu dilakukan tinjauan segi ekonomi, proses dan manajemen perusahaan. 12.1.1 EKONOMI seperti
telah
diketahui
bahwa
perhitunga
ekonomi
merupakan
pertimbangan utama untuk mendirikan pabrik.adapun beberapa analisa ekonomi yang dapat dipakai untk menilai sejauh mana kelayakan pabrik ini adalah : Laju pengembalian modal (ROI) Waktu penmegmbalian modal (POT) Titik impas (BEP) Dari perhitungan analisa pada Bab XI terlihat bahwa secara ekonomis pabrik ini layak untuk didirikan. 12..1.2 PROSES
proses yang dipilih adalah roses kondensasi dengan temperatur rendah. Alasa pemilihan proses ini adalah : Mudah dalam pengendalian operasi Kapasitas yang dihasilkan dalam jumlah besar 12.1.3 MANAJEMEN bentuk perusahaa perseroan terbatas, sehingga diharapkan dalam perkembangan selanjutnya, modal dapat diperoleh dengan menjual saham kepada masyarakat, sedang bentuk struktur organisasi yang dipilih adalah garis dan staf, dimana dalam hal ini kesatuan dalam pimpinan tetap diperhatikan, demikian pula dalam pembagian pekerjaanh juga disesuaikan dengan kemampuan setiap individu.
D-210A
PERALATAN LARUTAN ALUM 23 22 21 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
F-221
D-210B P-8
Fuel Oil
Gas
steam
Q-220 F-216 P-3
BLOW DOWN
L-222
F-215 P-10
F-223 L-222 F-214
F-218
COOLING TOWER POMPA KEPERLUAN SANITASI BAK AIR SANITASI POMPA BAK SANITASI BAK KLORINASI POMPA KE BAK KLORINASI POMPA KE PERALATAN BAK AIR PENDINGIN POMPA KE BAK AIR PENDINGIN POMPA KE BOILER DEAERATOR BOILER POMPA KE DEAERATOR BAK AIR LUNAK POMPA AIR BERSIH BAK AIR BERSIH SAND FILTER TANGKI CLARIFIER POMPA SKIMMER SKIMMER POMPA AIR SUNGAI ANION EXCHANGER KATION EXCHANGER
NO KODE
P -227
L-217
L-240 L-230 F-229 L-228 F-227 L-226 L-225 F-224 L-223 L-222 D-221 Q-220 L-219 F-218 F-217 L-216 F-215 F-214 F-213 F-212 L-211 D-210B D-210A
NAMA ALAT
L-219 SUNGAI
P -9
F-212 PERALATAN
F-225
BUANGAN
L-226 P-5
L-211
Air Proses
V -1 V-2
L-224 AIR SANITASI F-230
UNIT PENGOLAHAN AIR PRA RENCANA PABRIK METIL ISOBUTIL KETON (MIBK)
F-232 OLEH :
L-233 L-231 Cl2
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG
L-230
SYAIFUL ANWAR 020 .501.0013 DEDIK IRAWAN 020 .501.0002
DISETUJUI DOSEN PEMBIMBING : Ir. BAMBANG ISMUYANTO, MT. SUSY YUNININGSIH. ST, MT
R
0 ,25 in
K B
60 in
0.875 in A1 A2 T 9/16 in
10 ,18 in
A3 A4
DETAIL LUBANG TRAY
A5 60 in
E
2 in
A
T
R
E
K
B
NPS
11/16
2 7 /8
2 9/16
1.90
2 7 /16
1.61
1.5
6
5
3/4
3 5/8
3 1 /16
2.3 0
2 1 /2
2.07
2
5
11 /16
2 7/8
2 9 /16
1.9 0
2 7/16
2.07
1.5
5
11 /16
2 7/8
2 9/16
1.9 0
2 7/16
2.07
1.5
4 1/4
9/16
2
1 15/16
1.32
1.05
1
L
2 3 /16
3/16 in
59 ,625 in
A
29 .813 in 60 in
DETAIL NOZZLE
DETAIL TRAY TAMPAK ATAS OUTLET DOWN COMER
59,625 in
TAMPAK ATAS
17 PONDASI 16 ANCHOR BOLT 15 BASE PLATE 14 NOZZLE BUTTOM 13 HEAD BUTTOM 12 NOZZLE REBOILER 11 PENYANGGA 10 LUG & GUSSET 9 NOZZLE FEED 8 SIEVE TRAY 7 SHELL (SILINDER) 6 NOZZLE REFLUK 5 FLANGE 4 GASKET 3 BAUT 2 TUTUP ATAS 1 NOZZLE TOP COLOUM NO NAMA BAGIAN
5/8 in
DETAIL TUTUP ¼ in
A2
3/16 in 4
60 In 1 A2 2 3
10,18 In
INLET DOWN COMER
3/16 in
DETAIL FLANGE DAN BAUT
A3
4
TAMPAK SAMPING
12 in
TAMPAK DEPAN
5 A3 6 A1
7
0.2 5 in
A1
8 363,648in
c
9
16 in
10
DETAIL PONDASI
11
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG
A5
A5
12
241,824
12 in
13
A4
14
A4
16
12 in
15
40 in
PERANCANGAN ALAT UTAMA KOLOM DESTILASI OLEH :
17
Ir.BAMBANG ISMUYANTO MS DETAIL LUG DAN LEG
DETAIL BASE PLATE DEDIK IRAWAN
TAMPAK SAMPING
DISETUJUI DOSEN PEMBIMBING :
20 in
POTONGAN MEMBUJUR
V-1
SUSY YUNININGSIH ST, MT
APPAENDIK E ANALISA EKONOMI PABRIK
1. Metode Penafsiran Harga Penafsiran harga tiap tahun mengalami perubahan sesuai dengan kondisi perekonomian yang ada. Untuk penafsiran harga peralatan, diperlukan indeks yang dapat digunakan utnuk mengkonversi harga peralatan pada massa lalu, sehingga diperoleh harga pada saat ini, digunakan persamaan: Cx
= Ck
Ix Ik
( peter & timmerhaus, hal 164 )
Dimana : Cx
= tafsiran harga alat saat ini
Ck
= tafsiran harga alat pada tahun k
Ix
= indeks harga pada saat ini
Ik
= indek harga tahun k
Sedangkan untuk menafsirkan harga alat yang sama dengan kapasitas berbeda digunakan persamaan sebagai berikut: n vA VB
CA CB
dimana : VA
= Harga alat A
VB
= Harga alat B
CA
= Kapasitas alat A
APPENDIK E
CB
= kapasitas Alat B
n
= eksponen harga alat ( peter & timmerhaus)
harga alat pada Pra rencana pabrik MIBK didasarkan pada harga Alat yang terdapat pada Peter &timerhaus dan Ulrich GD Tabel E.1 Indek harga Alat pada tahun sebelum evaluasi No
Tahun
indeks harga
X2
X.Y
1
1975
182
33124
359450
2
1976
192
36864
379392
3
1977
204
41616
403308
4
1978
219
47961
433182
5
1979
239
57121
472981
6
1980
261
68121
516780
7
1981
297
88209
588357
8
1982
314
98596
622348
9
1983
317
100489
628611
10
1984
323
104329
640832
11
1985
325
105625
645125
12
1986
318
101124
631548
13
1987
324
104976
643788
14
1988
343
117649
681884
15
1989
355
126025
706095
16
1990
356
126736
708440
31720
4569
1358565
9062121
2
APPENDIK E
Kenaikan harga tiap tahun merupakan fungsi linier tahun dan indeks harga tahun k sehingga membentuk persamaan garis lurus : Y = m X + c .............................................................................(1) Dimana : C
= konstanta
m
= gradien
Y
= tahun
X
= indeks harga
Untuk mencari harga m dan c, didapatkan dengan metode kuadrat terkecil sebagai berikut : Misal : selisih ruas kiri dan kanan persamaan 1 = R R
= mX + c –Y
R2
= (mX + c –Y) 2
R m
= 2 (mX + c- Y)X
sedangkan :
R =0 m 2
maka : 0 = 2(mX + c – Y) X m.X2 + X. X = XY................................................................... (2) m.X + n.C = Y................................................................... .........(3)
3
APPENDIK E
Dimana : C
= n.c
n
= jumlah data
dari persamaan (2) dan (3) diperoleh : m=
n XY Y . X 2 n x2 ( X )
m=
X . Y X . XY 2 2 n X (X )
Maka : m=
(16x 9062121) (4569 x 31720) =0,075766 2 (16 x1358565) (4569)
m=
(31720x1358565) (4569 x9062121) = 1960,86396 2 (16x1358565) (4569)
jadi persamaan harga indeks adalah : Y = 0,075766.X + 1960,86396 Indeks harga (X) pada 2012 ( Y= 2012) adalah : 2012
= 0,075766.X + 1960,86396
X
= 582,53095
2. penafsiran harga peralatan Dengan menggunakan rumus-rumus pada metode penafsiran harga didapatkan harga peralatan proses seperti terlihat pada Tabel E.2, dan harga peralatan utilitas dapat dilihat pada tabel E.3dan tabel E.4.
4
APPENDIK E
Contoh perhitungan peralatan : Berikut adalah contoh perhitungan penafsiran harga pompa jenis centrifugal dengan daya 0,5 hp: Dari Gb. 5-49 sampai gambar G.5-51 Ulrich hal 310, untuk pompa jenis centrifugal dengan daya 0,5 hp diperoleh : Cp : $ 2.000 FBM : 1,9 Sehingga : CBM = Cp x FBM = $ 2.000x 1,9 = $ 3.800 Maka : Harga alat tahun 2012 =
=
indeks tahun 2012 x Harga tahun 1982(CBM) indeks tahun1982 582,53095 x $ 3.800 315
= $ 7027 jika diasumsikan : $ 1 = 9500 maka : harga pompa sentrifugal
= $ 7027 x Rp. 9500 = Rp. 66.756.500 ,-
Dengan cara yang sama harga peralatan proses dapat dilihat pada tabel berikut :
5
APPENDIK E
Tabel. E.2 Penafsiran Harga peralatan Proses No
Nama Alat Proses
kode
jumlah
satuan (Rp)
Total (Rp)
1
Reaktor
R-110
1
4.996.582.940
2
Pompa
L-111
1
6934822,62
6.934.823
3
Tangki Aseton
F-112
8
482911222,6
3.863.289.781
4
Tangki DAA
F-113
1
4996589875
4.996.589.875
5
Reaktor
R-120
1
5286468371
5.286.468.371
6
Kondesor
E-121
1
150279115,3
150.279.115
7 8 9
Pompa Tangki H3PO4 Tangki MO
L-122 F-123 F-124
1 1 1
69348922 42164144,95 274725757
69.348.922 42.164.145 274.725.757
10 Kolom destilasi
D-130
1
849662999,9
849.663.000
11 Kondesor
E-131
1
150279115,3
150.279.115
12 Reboiler
E-132
1
227291093,9
227.291.094
13 Pompa
L-133
1
69348922,62
69.348.923
14 Akumulator Kolom 15 Hidrogenasi 16 Kondesor 17 Reboiler
F-134
1
296064305,8
296.064.306
D-140 E-141 E-142
1 1 1
1263259974 154093306,1 205758253,4
1.263.259.974 154.093.306 205.758.253
18 Heater
E-143
1
164703691,2
164.703.691
19 Heater 20 Heater
E-144A E-144B
1 1
168171137,4 183774644,9
168.171.137 183.774.645
21 Pompa
L-145
1
69348922,62
69.348.923
22 Blower
G-146A
1
109224553,1
109.224.553
23 Blower 24 Pompa 25 Tangki H2
G-146B L-147 F-148A
1 1 4
96221630,13 69348922,62 461170335,5
96.221.630 69.348.923 1.844.681.342
26 Akumulator
F-148B
1
220078805,9
220.078.806
27 Tangki MIBK
F-148C
2
466440853,6
932.881.707
28 Expander
G-149
1
442446126,3
442.446.126
29 Mixer 30 Tangki NaOH
M-150 F-151 TOTAL
1 1
196084078,7 51387551,66
196.084.079 51.387.552 22.805.427.878
6
4.996.582.940
APPENDIK E
Tabel E.3 Penafsiran Harga Peralatan Utilitas No Nama Alat Proses 1 Pompa air sungai 2 3 4 5 6 7 8
Pompa Clarifier Clarifier Pompa sand filter sand filter Pompa bak air bersih Cooling Tower Pompa Demineralizer
9 Kation Exchanger 10 11 12 13 14 15 16
Anion Exchanger Pompa deaerator Deaerator Boiler Pompa air proses Pompa air sanitasi pompa air pendingin
Kode L-219 L-217 F-216 L-215 F-214 L-224 P-227 L-211 D210A D210B L-222 P-221 Q-220 L-233 L-231 L-226 Total
Jumlah 2
Bahan Cast Iron
Harga Total 158115543,6
2 1 2 1 2 1 2
Cast Iron Carbon Steel Cast Iron Carbon Steel Cast Iron Cast Iron Cast Iron
155341586,7 300419532,8 155341586,7 122539546,3 155341586,7 554791381 155341586,7
1
Carbon Steel
325939936,3
1 2 1 1 2 2 2
Carbon Steel Cast Iron Carbon Steel Carbon Steel Cast Iron Cast Iron Cast Iron
325939936,3 155341586,7 135923888,3 195563961,8 155341586,7 155341586,7 155341586,7 3206624833
Tabel E.4 Penafsiran Harga Peralatan dari beton
No 1 2 3 4 5 6 7
Nama Alat Proses skimer Bak penampung Bak air bersih Bak air pendingin Bak air lunak Bak klorinasi Bak air sanitasi
Kode F-218 F-215 F-212 F-225 F-223 F-230 F-232
Total
7
Jumlah 1 1 1 1 1 1 1
Harga Total 4507699,7 41609353,57 41609353,57 65881476,49 35367950,54 31207015,18 33287482,86 294039431,9
APPENDIK E
Sehingga : Harga total peralatan = harga peralatan proses + harga peralatan utilitas + harga peralatan dari beton = Rp.22.805.427.878 + Rp.3.206.624.833 Rp.294.039.431,9 = Rp.26306092143 3. Bahan baku Pengeluaran bahan baku tiap tahun dapat dilihat pada tebel berikut: Tabel E.6 Harga kebutuhan bahan baku No
Nama Bahan Jumlah (kg/j)
Harga total (Rp/tahun)
4431,96908
Harga Satuan (Rp/kg) 5000
1
Aseton
2
NaOH
16,66667
3000
360.000.072
3
H3PO 4
1,6667
4500
54.001.080
4
H2
65,33334
8000
3.763.200.384
5
Nikel
0,47724
7000
24.052.896
TOTAL
159.550.000.000
160043000000
4. Utilitas Pengeluaran untuk utilitas tiap tahun dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel E.6 Harga Kebutuhan Utilitas
NO
Utilitas
1
Listrik Bahan bakar
2
Kebutuhan (tiap jam)
harga pembelian (Rp/tahun)
300 kW
48600000000
245,988 L
974112480 49574112480
TOTAL
8
APPENDIK E
5. Pengemasan Produksi : 3333,3333 Kg/jam
= 24000000 kg/tahun
Densitas MIBK = 797,827823 kg/m3 Maka : Volume MIBK
: 24000000 / 797,827823 kg/m3 : 30081,67841 m3 /tahun : 30081678,41 L/tahun
kemasan berupa jirigen dengan kapasitas 25 L MIBK tiap jirigen harga Jirigen : Rp. 7500,- per biji jumlah jirigen tiap tahun
= 30081678,41/ 25 = 1203267,136 biji = 1203268 biji
sehingga : Biaya pengemasan per tahun = Rp. 7500 x 1203268 = Rp. 9024503524,6. Penjualan Kapasitas Produksi 3333,33333 kg/jam = 24000000 kg/tahun Jumlah produk = 1203268 jirigen/tahun Harga Jual = Rp. 12500 per tahun Maka : Harga penjualan MIBK per tahun
= Rp. 12.500 x 24000000 = Rp. 300.000.000.000,-
harga jual satuan Jirigen
= Rp. 300.000.000.000 / 1203268 = Rp. 249,321,0158
9
APPENDIK E
7. Gaji Karyawan Perhitungan gaji karyawan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel E.7 Daftar Gaji Karyawan
Jabatan Dirut Litbeng direktur kep.Bagian Quaity Control Kasie. Produksi Kasie. Teknik
Jumlah Gaji/bulan/orang 1 Rp8.000.000 4 Rp5.000.000 2 Rp6.000.000 6 Rp4.000.000 3 Rp4.000.000 2 Rp3.000.000 3 Rp3.000.000
Gaji total /bulan Rp8.000.000 Rp20.000.000 Rp12.000.000 Rp24.000.000 Rp12.000.000 Rp6.000.000 Rp9.000.000
Kasie. Pemasaran Kasie. SDM Kasie. Humas Kasie. Keuangan Unit Produksi/ shift Unit perawatan Unit produksi Unit Utilitas Unit Pemasaran Unit Keuangan
3 4 2 2 115 3 4 4 3 2
Rp3.000.000 Rp3.000.000 Rp3.000.000 Rp3.000.000 Rp1.500.000 Rp1.000.000 Rp1.500.000 Rp1.000.000 Rp1.500.000 Rp1.500.000
Rp9.000.000 Rp12.000.000 Rp6.000.000 Rp6.000.000 Rp172.500.000 Rp3.000.000 Rp6.000.000 Rp4.000.000 Rp4.500.000 Rp3.000.000
Unit SDM Sopir Satpam Kebersihan Parkir Total
9 4 4 4 2 186
Rp800.000 Rp500.000 Rp500.000 Rp300.000 Rp200.000
Rp7.200.000 Rp2.000.000 Rp2.000.000 Rp1.200.000 Rp400.000 Rp329.800.000
Maka pengeluaran untuk gaji pegawai tiap tahun = Rp3.957.600.000,-
10
APPENDIK E
8. Harga Tanah dan Bangunan Perhitungan tanah dan bangunan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel E.8 Harga Tanah dan Bangunan No 1 2
keterangan Tanah Bangunan
Luas (m 2) 7.694 4.814 TOTAL
Harga (Rp/m2) 250.000 150.000
11
Total (Rp) 1.923.500.000 722.100.000 2.645.600.000
Appendik D- 1
APPENDIK D PERHITUNGAN UTILITAS Uniy utilitas merupakan sarana yang sangat penting bagi kelanggengan proses produksi. Unit utilitas yang diperlukan pada pra perancangan pabrik MIBK ini meliputi : Unit penyediaan air Unit penyediaan steam Unit penyediaan listrik Unit penyediaan bahan bakar 1. unit penyediaan air a. air sanitasi. Air ini digunakan untuk karyawan, laaboratorium, taman dan lain – lain. Kebutuhan air sanitasi dapat diperinci sebagai berikut :
kebutuhan karyawan = 30 L/hari tiap orang dari perincian tenaga kerja (bab. 10) didapat tenaga kerja secara keseluruhan berjumlah 186 karyawan. Kebutuhan air untuk 186 karyawan setiap hari : = 186 orang x 30 liter/hari = 232.5 liter/jam = 0,2325 m3/jam jika air = 995,68 kg/m 3 maka: kebutuhan air karyawan = 0,2325 m3/jam x 995,68 kg/m3 = 231.4956 kg/jam
= 232 kg/jam
Appendik D- 2
laboratorium dan taman air untuk kebutuhan karyawan laboratorium dan taman di perkirakan 50% dari kebutuhan karyawan, maka : = 50% x 232 kg/jam = 116 kg/jam jika kebutuhan air sanitasi secara keseluruhan : = 232 + 116 = 348 kg/j = 8352 kg/hari
b. air boiler air boiler digunakan pada peralatan – peralatan berikut : No
Nama Alat
Jumlah (kg/hari)
1.
Reaktor (R-120)
14718,52296
2
Reboiler (E-132)
31366,85976
3.
Reboiler (E-142)
60801,03936
4.
Heater
(E-143)
488,86560
5.
Heater
(E-144)
562,30080
Total
107937,58848
c. Air Pendingin d. Air pendingin digunakan pada peralatan – peralatan berikut :
No 1.
Nama Alat Reaktor (R-110)
Jumlah (kg/hari) 15661,04568
Appendik D- 3
2
kondensor (E-121)
299470,81104
3.
kondensor (E-131)
1058047,86240
4.
kondensor (E-141)
1141095,18888
Total
2514274,90800
e. air proses air proses digunakan pada tangki pengencer (M-150) yaitu untuk mengencerkan NaOH 40% menjadi NaOH 5% sebesar 14,58334 kg/hari. Jadi total air yang harus disuplai adalah : No
Nama Alat
1.
Air Sanitasi
2
Air Boiler
3.
Air Pendingin
4.
Air Proses
Jumlah (kg/hari) 33264 107937,58848 2514274,90800 350
Total
2655826,49648
Untuk menghemat kebutuhan air, maka dilakukan sirkulasi air.Diperkiraka air yang dapat disirkulasi adalah 95% dari air pendingin dan kondensat. Maka jumlah air yang dapat di sirkulasi adalah : Air pendingin = 2514274,90800 x 0,95 = 2388561,16260 kg/hari Air kondensat = 107937,58848 x 0,95 = 102540,70906 kg/hari = 2491101,87166 kg/hari make Up = kebutuhan air total – sirkulasi air = 2655826,49648 – 2491101,87166 = 164724,62482 kg/hari = 6863,52603 kg/jam
Appendik D- 4
untuk faktor keamanan disediakan cadangan 30% dari kebutuhan air yang harus masuk, maka : kebutuhan air total = 1,3 x 6863,52603 = 8922,58384 kg/jam pra perancangan pabrik MIBK ini menggunakan air sungai untuk memenuhi kebutuhan air sanitasi, air boiler, air pendingin dan air proses. Peralatan yang digunakan pada bagian pengolahan air ini adalah sebagai berikut : 1. Pompa (L-219) Fungsi : mengalirkan air dari sungai ke skimer. Tipe : sentrifugal Rate aliran = 8922,58384 kg/j = 19670,7283 lb/j = 5,4641 lb/dt densitas : 62,5 lb/cuft vioskositas = 0,85 Cp x 6,7197.10-4 lbm/ft/dt = 0,0006 lb/ft.dt menghitung rate volumetrik Q = (5,4641 lb/dt)(62,5 lb/cuft) = 0,0874 cuft/dt = 5,2455 cuft/mt = 39,2419 gal/mnt asumsi : aliran turbulen
Appendik D- 5
dari peter and timmerhaus : ID optimal = 3,9 Q0,45.0,13 = 3,9 x 0,08740,45 x 62,50,13 = 2,2295 in standarisasi ID = 2,5 in sch. 40 (tabel 11,kern) diperleh : ID = 2,469 in = 0,2058 ft OD= 2,88 in Flow area = 4,79 in2 = 0,0333 ft2 Menghitung kecepatan aliran fluida dal;am pipa V1 = Q/A1 (kecepatan aliran air dari sungai) = 0 ft/dt (karena A1 sungai terlalu besar) V2 = Q/A2 = (0,0874 cuft/dt)/(0,0333 ft2) = 2,6246 ft/dt V = V2 – V1 = 2,6246 – 0 = 2,6246 ft/dt Menghitung Reynold Number
VD 62,5 x 2,6246 x 0,2058 N re 56264,8625 2100 0,0006 (memenuhi syarat aliran turbulen karena NRe > 2100)
Menentukan panjang pipa direncanakan :
Pipa lurus (L) = 30 ft
Appendik D- 6
Elbow 90o sebanyak 3 buah L /D
= 32 ( tabel 1 Peter and Timmerhaus hal 484 )
L elbow = 32. ID = 3 x 32 x 0,0258 ft = 19,7568 ft
Gate Valve sebanyak 2 buah L/D
= 7 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal 485)
L gate valve
= 7. ID = 2 x 7 x 0,2058 ft = 2,8812 ft
Globe valve sebanyak 1 buah L/D
= 300 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal 485)
L globe valve
= 300. ID = 7 x 0,2058 ft = 61,74 ft
Entrance valve = 1,9 ft
Exit valve
= 3,8 ft
Panjang total sistem perpipaan : L pipa = 30 + 19,7568 + 2,8812 + 61,74 + 1,9 + 3,8 = 118,6374 ft Menghitung friction loss Bahan yang digunakan : comerrcial steel Maka : = 0,000046 ( genakoplis hal. 88)
Appendik D- 7
/D = 0,000733 Didapatkan : f = 0,005 1. pada straight pipe : F1 =( 4xf x V2x ΔL) / (2 x D x gc) =(4 x 0,005 x 2,62462 x 118,6374)/ (2x32,2x0,2058 ) = 1,2332 lbf.ft/ lbm 2. Kontraksi dan Pembesaran Kc = 0,4 x (1,25 – A1/A2) (A2/A1, dianggap = 0, karena A1 sungai besar ) maka : Kc = 0,4 x (1,25 – 0) = 0,5 F2 = ( Kc x V2) / (2 x άx gc) = 0,5 x 2,62462 / 0,5 x 2,62462 / 2x1x32,2 = 0,0535 lbf.ft/lbm 3. sudden enlargement from expantion loss at river entrance Kex = 1 – (A2/A1)2 = 1 F3 = ( Kex x V2) / (2 x άx gc) = 1 x 2,62462 / 2x1x32,2 = 0,107 lbf.ft/lbm 4. friction in 3 elbow 90o Kf = 0,75 F4 = ( Kf x V2) / (2 x άx gc) = 0,75 x 2,62462 / 2x1x32,2 = 0,2407 lbf.ft/lbm Sehingga :
Appendik D- 8
ΣF
= F1 + F 2 + F3 + F 4 = 1,2332 + 0,0535 + 0,107 + 0,2407 = 1,6344 lbf.ft/lbm
Ditentukan : ΔZ
= 20 ft (datum level)
ΔP
= 0 ( karea P1 = P 2 pada tekanan 1 atm abs)
V1
= 0 ft/dt (karena diameter tangki > diameter pipa )
V2
= 2,6246 ft/dt
ά
= 1 ( untuk aliran turbulen)
ρ1
= ρ2 ( fluida Incompresible)
Dengan menggunakan persamaan bernouli : (ΔV2/2. ά.gc) + (ΔZ/gc) + (ΔP/ ρ) + ΣF = Ws (2,62462/2x1x32,2) +(20/32,2) + 0 + 1,6344 = Ws Ws
= 2,2963 lbf.ft/lbm
Menentukan tenaga penggerak pompa WHP = Ws.Q.ρ/ 550 = 2,2963 x 0,0874 x 62,5 / 550 = 0,0228 Hp dari fig 14-37 peter and timmerhaus didapatkan : ηpompa = 18%
maka : BHP = WHP/ ηpompa = 0,0228 / 0,8 = 0,1267 Dari fig. 14-38 peter and timmerhaus didapatkan: ηmotor = 80%
Appendik D- 9
Maka : Hp
= BHP / ηpompa = 0,1267/0,8 = 0,1584
Digunakan daya pompa 0,5 Hp Bahan konstruksi : cast iron Jumlah : 1 buah 2. Skimer (L-218) Fungsi : menampung air dari sungai, memisahkan kotoran terapung yang dilengkapi dengan sekat pada bagian permukaan sampai dasar ba, sekaligus sebagai bak pengendapan awal. Bahan konstruksi : beton bertulang Rate
: 8922,58384 kg/j
Densitas air : 995,68 kg/m3 Waktu tinggal : 24 jam Maka : Rate Volumetrik = 8922,58384/995,68 = 8,9613 m3 /j Volume air = 8,9613 x 24 = 215,0712 m3 Direncanakan bak berisi 80 % air maka : Volume bak = 215,0712/ 0,8 = 268,839 m3 Direncanakan bak berbentuk persegi panjang dengan ratio : Panjang (P) : Lebar (L) : Tinggi (T) = 4 : 3 : 2 Maka : Volume bak penampung = P x L x T = 4 x 3 x 2 = 24 m3 24X3 = 268,839 m3
Appendik D- 10
X
= 2,2375 m
Didapat : Panjang = 4 x 2,2375 = 8,95 m Lebar
= 3 x 2,2375 = 6,7125 m
Tinggi
= 2 x 2,2375 = 4,475 m
Dimensi bak : Bentuk
: persegi panjang
Ukuran
: (8,95 x 6,7125 x 4,475)m3
Bahan
: Beton Bertulang
Jumlah
: 1 buah
3. Pompa (L-217) Fungsi : mengalirkan air dari skimer ke clarifier Rate aliran
= 8922,58385 kg/j = 19670,7283 lb/j = 5,4641 lb/dt
Densitas : 62,5 lb/cuft Viskositas
= 0,85 cp x 6,7197 . 10-4 lbm/ft.dt = 0,0006 lb/ft.dt
Menghitung rate volumetrik Q
= (5,4641b/dt)/ (62,5 lb/cuft) = 0,0874 cuft/dt = 5,2455 cuft/mt = 39,2419 gal/menit
Appendik D- 11
Asumsikan : aliran turbulen Dari peter and timmerhaus : ID optimal
= 3,9.Q0,45 . ρ0,13 = 3,9 x 0,0874 0,45 x 62,5 0,13 = 2,2295 in
Standarisasi ID = 2,5 in Sch. 40 ( Tbel 11, Q kern ) diperoleh : ID
= 2,469 in = 0,02058 ft
OD
= 2,88 in
Flow area = 4,79 in 2 = 0,0333 ft 3 Menghitung kecepatan aliran fluida dalam pipa V1
= Q/A1 ( kecepatan aliran air dari tangki) = 0 ft/dt (karena A1 tangki terlalu besar )
V2
= Q/A2 = ( 0,0874 cuft/dt) /(0,0333 ft2 ) = 2,6246 ft/dt
ΔV
= V2 - V1 = 2,6246 – 0 = 2,6246 ft/dt
Menghitung Reynold Number NRe
=
.VD 62,5x 2,6246 x0,2058 = 56264,8625 > 2100 0,0006
( memenuhi Syarat aliran turbulen karena Nre > 2100 ) Menentukan panjang pipa Direncanakan : -
pipa lurus (L) = 20 ft
-
Elbow 90 o sebanyak 2 buah
Appendik D- 12
L/D = 32 ( tabel Peter and Timmerhaus hal.484) Lelbow = 32.ID = 32 x2 x0,2058 ft = 13,1712 ft -
Gate valve sebanyak 2 buah L/D
= 7 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve
= 7. ID = 2 x 7 x 0,2058 ft = 2,8812 ft
-
Globe valve sebanyak 1 buah L/D
= 300 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve
= 300. ID = 300 x 0,2058 ft = 61,74 ft
-
Entrance valve = 1,9 ft
-
Exit valve = 3,8 ft
Panjang total sistem perpipaan : L pipa = 20 + 13,1712 + 2,8812 + 61,74 + 1,9 + 3,8 = 103,4924 ft Menghitung friction loss Bahan yang digunakan : Commencial steel Maka :
ε = 0,000046 m ( genakoplis hal. 88)
ε / D = 0,000733
Appendik D- 13
didapat : f = 0,005 1. pada straight pipe 4 xfx v x L 2
F1 =
2 xgcxD
2 4x 0,005x 2,6246 x103, 4924 =1,0758 lbf.ft/lbm 2 x32,2 x0,2058
2. kontraksi dan pembesaran Kc = 0,4 x ( 1,25 – A2/A1) (A2/A1 dianggap = 0, karena A 1 tangki besar ) maka : Kc = 0,4 x ( 1,25 – 0) = 0,5 2 0,5 x 2,6246 F2 = = 0,0535 lbf.ft/lbm 2 xxgc 2x1x32,2 Kcx v
2
3. Sudden enlargement from expansion loss at river entrance Kex = 1 – (A1/ A2 )2 = 1 2 1x 2,6246 2 Kex. v F3= =0,107 lbf.ft/lbm 2 xxgc 2 x1x32,2
4. friction in 2 elbow 90O Kf = 0,75 F4 = 2x
Kfxv 2 0,75x 2,6246 2 =2x = 0,1604 lbf.ft / lbm 2 xxgc 2 x1x 32,2
Sehingga : ΣF
= F1 + F 2 + F3 + F 4 = 1,0758 + 0,0535 + 0,107 + 0,1604 = 1,3967 lbm.ft / lbm
Appendik D- 14
Ditentukan : ΔZ = 20 ft ΔP = 0 (karena P1 = P2 pada tekanan 1 atm abs) V1 = 0 ft/dt (karena diameter tangki >>> diameter pipa) V2 = 2,6246 ft / dt ά= 1 (untuk aliran turbulen ) ρ1 = ρ2 (fluida incompressible) Dengan menggunakan persamaan bernouli : (ΔV2 / 2.ά.gc) + (ΔZ/gc) + (ΔP/ρ) + ΣF = Ws (2,62462 / 2.1.32,2) + (20/32,2) + 0 + 1,3967 = Ws Ws = 2,1248 lbf.ft / lbm Menentukan tenaga penggerak pompa WHP
= Ws.Q.ρ/ 550 = 2,1248 x 0,0874 x 62,5 / 550 = 0,0211 Hp
Dari fig. 14 – 37 peter and Timmerhaus didapat : ήpompa = 18% Maka :
BHP = WHP / ήpompa = 0,0211 / 0,18 = 0,1172
Dari fig 14 – 38 peter and Timmerhaus didapat : ήmotor = 80% Maka: Hp = BHP / ήmotor = 0,1172/ 0,8 = 0,1465 Digunakan daya pompa 0,5 Hp Bahan konstruksdi : Cast iron Jumlah : 1 buah
Appendik D- 15
4. Clarifier (F-216) Fungsi : tempat terjadinya flokulasi dan sedimentasi yaitu dengan jalan pencampuran alum atau Al 2(SO4) 30% sebanyak 80 ppm (0,08 kg /m3 ) yang dilengkapi dengan pengaduk putaran cepat. Bahan konstruksi : plat aluminium Rate : 8922,58384 kg/j Waktu tinggal : 4 jam Maka : Rate volumetrik = 8922,58384/ 995,68 = 8,9613 m 3/j Volume air = 8,9613 x 4 = 35,8452 m3 Direncanakan : bak berisi 80% air Sehingga : Volume bak = 35,8452 /0,8 = 44,8065 m3 Kebutuhan koagulan = 0,08 kg /m3 x 44,8065 m3 x 30% = 1,0754 kg dalam 1 hari dibutuhkan = 1,0754 x 24 = 25,8096 kg volume tangki = (1/4).π.1,5 d3 44,8065 = (1/4).π.1,5 d3 d
= 3,3635 m
tinggi liquida : L = 1,5 x 3,3635 = 5,0453 m dimensi bak : diameter = 3,3635 m tinggi liquida = 5,0453 m
Appendik D- 16
power pengaduk putaran cepat jenis pengaduk : flat blade turbine Dt (diameter tangki) = 3,3635 m Da/Dt = 1/3, dimana Da = 1,1212 m = 3,6785 ft Letak dari dasar : E/da = 1 E
= 3,6785 ft
Putaran 50 rpm = 0,833 rps µ = 0,0006 lb/ft.s ρ= 62,5 lb/ft 3 NRe
= Da2 .( ρ/µ) = (3,6785)2 x )62,5/0,0006) = 1409516,901
dari fig 9-13, Mc Cba didapatkan Np = 1,5 (kurva C)
power = P
3 nP .. n . Da 5 = gc
=
3 1,5x 62,5x 1,67 . 3,6785 32,2 x 550
16,6057 hp
Efisiensi motor = 90% Power yang dibutuhkan = 16,6057/0,90 = 18,4508 Hp Diambil power yang besar 19 Hp 5. Bak Penampung Fungsi : untuk menampung air dari clarifier. Rate
: 8922,58384 kg/j
Appendik D- 17
Laju alir = 8,9613 m3 / j Waktu tinggal = 4 jam = 8,9613 m3 / j x 4 jam
Volume bak
= 35,8452 m3 direncanakan bak berisi 80% volume,
maka :
volume bak = 35,8452 / 0,8 = 44,8065 bak berbentuk persegi panjang dengan ukuran : tinggi = lebar = x panjang = 2,5 X V
= 2,5 X3
Maka : 44,8065 m3 = 2,5 X 3 X
= 2,617 m
Kesimpulan : Tinggi
= 2,5989 m
Lebar
= 2,5989 m
Panjang
= 6,5425 m
6. pompa sand filter ( L-214) fungsi : untuk mengalirkan air dari bak penampung ke sand filter. Tipe
: sentrifugal
Rate aliran
= 8922,58384 kg/j = 19670,7283 lb/j = 5,4641 lb/dt
Appendik D- 18
Densitas : 62,5 lb/cuft Viskositas = 0,85 cp x 6,7197. 10-4 lbm/ft.dt = 0,0006 lb/ft.dt Menghitung rate volumetrik Q
= ( 5,4641 lb/dt) /(62,5 lb/cuft) = 0,0874 cuft/dt = 5,2455 cuft/mnt = 39,2419 gal/mnt
Asumsikan : aliran turbulen Dari peter and timmerhaus : ID optimal
= 3,9.Q0,45 . ρ0,13 = 3,9 x 0,0874 0,45 x 62,5 0,13 = 2,2295 in
Standarisasi ID = 2,5 in Sch. 40 ( Tabel 11, Q kern ) diperoleh : ID
= 2,469 in = 0,02058 ft
OD
= 2,88 in
Flow area = 4,79 in 2 = 0,0333 ft 3 Menghitung kecepatan aliran fluida dalam pipa V1
= Q/A1 ( kecepatan aliran air dari tangki) = 0 ft/dt (karena A1 tangki terlalu besar )
V2
= Q/A2 = ( 0,0874 cuft/dt) /(0,0333 ft2 ) = 2,6246 ft/dt
Appendik D- 19
ΔV
= V2 - V1 = 2,6246 – 0 = 2,6246 ft/dt
Menghitung Reynold Number NRe
=
.VD 62,5x 2,6246 x0,2058 = 56264,8625 > 2100 0,0006
( memenuhi Syarat aliran turbulen karena Nre > 2100 ) Menentukan panjang pipa Direncanakan : -
pipa lurus (L) = 90 ft
-
Elbow 90 o sebanyak 2 buah L/D = 32 ( tabel Peter and Timmerhaus hal.484) Lelbow = 32.ID = 32 x2 x0,2058 ft = 13,1712 ft
-
Gate valve sebanyak 2 buah L/D
= 7 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve
= 7. ID = 2 x 7 x 0,2058 ft = 2,8812 ft
-
Globe valve sebanyak 1 buah L/D
= 300 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve
= 300. ID = 300 x 0,2058 ft = 61,74 ft
-
Entrance valve = 1,9 ft
Appendik D- 20
-
Exit valve = 3,8 ft
Panjang total sistem perpipaan : L pipa = 90 + 13,1712 + 2,8812 + 61,74 + 1,9 + 3,8 = 173,4924 ft Menghitung friction loss Bahan yang digunakan : Commencial steel Maka :
ε = 0,000046 m ( genakoplis hal. 88)
ε / D = 0,000733 didapat : f = 0,005 1. Pada straight pipe 4 xfx v x L 2
F1 =
2 xgcxD
2 4x 0,005x 2,6246 x173, 4924 =1,8035 lbf.ft/lbm 2 x32,2 x0,2058
2. kontraksi dan pembesaran Kc = 0,4 x ( 1,25 – A2/A1) (A2/A1 dianggap = 0, karena A 1 tangki besar ) maka : Kc = 0,4 x ( 1,25 – 0) = 0,5 2 0,5 x 2,6246 F2 = = 0,0535 lbf.ft/lbm 2 xxgc 2x1x32,2 Kcx v
2
3. Sudden enlargement from expansion loss at river entrance Kex = 1 – (A1/ A2 )2 = 1 1x 2,6246 2 F3= =0,107 lbf.ft/lbm 2 xxgc 2 x1x32,2 Kex. v
2
Appendik D- 21
4. friction in 2 elbow 90O Kf = 0,75 F4 = 2x
Kfxv 2 0,75x 2,6246 2 =2x = 0,1604 lbf.ft / lbm 2 xxgc 2 x1x 32,2
Sehingga : ΣF
= F1 + F 2 + F3 + F 4 = 1,8035 + 0,0535 + 0,107 + 0,1604 = 2,1244 lbm.ft / lbm
Ditentukan : ΔZ = 70 ft ΔP = 0 (karena P1 = P2 pada tekanan 1 atm abs) V1 = 0 ft/dt (karena diameter tangki >>> diameter pipa) V2 = 2,6246 ft / dt ά= 1 (untuk aliran turbulen ) ρ1 = ρ2 (fluida incompressible) Dengan menggunakan persamaan bernouli : (ΔV2 / 2.ά.gc) + (ΔZ/gc) + (ΔP/ρ) + ΣF = Ws (2,62462 / 2.1.32,2) + (70/32,2) + 0 + 1,3967 = Ws Ws = 4,4053 lbf.ft / lbm Menentukan tenaga penggerak pompa WHP
= Ws.Q.ρ/ 550 = 4,4053 x 0,0874 x 62,5 / 550 = 0,0438 Hp
Dari fig. 14 – 37 peter and Timmerhaus didapat : ήpompa = 18%
Appendik D- 22
Maka : BHP = WHP / ήpompa = 0,0438 / 0,18 = 0,2433 Dari fig 14 – 38 peter and Timmerhaus didapat : ήmotor = 80% Maka: Hp = BHP / ήmotor = 0,2433/ 0,8 = 0,3041 Digunakan daya pompa 0,5 Hp Bahan konstruksdi : Cast iron Jumlah : 1 buah 7. Sand filter (F-213) Fungsi
: menyaring partikel yang tidak dapat mengandap
Type
: tangki tegak
Waktu tinggal : 1 jam Rate
= 8922,58384 kg/jam = 8,9613 m3 / jam
Volume air = 8,9613 x 1 = 8,9613 m3 Direncanakan : Tangki berisi 80% bahan Volume bahan = V padatan + Vair Volume air dalam bed = 0,8 x 8,9613 = 7,169 m 3 Volume ruang kosong = 0,2 x 7,169 = 1,438 m 3 Menentukan volume padatan : 0,4 V padatan
= 1,4338 / (1,4338 + V padatan ) = 2,1507 m3
Appendik D- 23
Maka : Vb
= 2,1507 + 8,9613 = 11,112 m 3
Volume bejana = 11,112 m3 /0,8 = 13,89 m 3 Bnetuk : silinder dengan tutup atas dan bawah standart dished Maka : Vbak = π/4. d2. Ls
(Ls = 1,5 d)
13,89 = π/4.1,5 d3 d
= 2,2764 m = 89,622 in
standarisasi (B & Y hal.90) : d = 90 in = 2,286 m Ls = 1,5 x 2,286 = 3,429 m Kesimpulan : Dimensi bejana : diameter = 2,2764 m Tinggi
= 3,4146 m
Bahan konstruksi = carbon steel
8. Bak Air Bersih ( F-212) Fungsi : menampung air bersih untuk didistribusikan ke proses selanjutnya. Rate : 8922,58384 kg/j Densitas air : 995,68 kg/m3 Waktu tinggal : 16 jam Maka : Rate volumetrik = : 8922,58384 kg/j / 995,68 kg/m3 = 8,9613 m3/j
Appendik D- 24
Volume air = 8,9613 m3/j x 16 = 143,3808 m3 Direncanakan bak berisi 80% air maka : Volume bak : 143,3808 m 3/ 0,8 = 179,226 m3 direncanakan bak berbentuk persegi panjang dengan ratio : Panjang (L) : Lebar (L) : Tinggi (T) = 5;4;3 Maka : Volume bak penampung = Px L x T = 5 x 4 x 3 = 60 m3 30 X3 X
= 179,226 m3 = 1,8145 m
Didapat : Panjang = 5 x 1,8145 m = 9,0725 m Lebar
= 4 x 1,8145 m = 7,258 m
Tinggi = 3 x 1,8145 m = 5,4435 m Dimensi bak : Bentuk : persegi panjang Ukuran : (9,0725 x 7,258 x 5,4425) m3 Bahan : Beton Jumlah : 1 buah 9. pompa ( L-211) fungsi : untuk mengalirkan air dari bak air bersih kekation exchanger Tipe
: sentrifugal
Rate aliran
= 300,88002 kg/j = 663,32009 lb/j
Appendik D- 25
= 0,1843 lb/dt Densitas : 62,5 lb/cuft Viskositas = 0,85 cp x 6,7197. 10-4 lbm/ft.dt = 0,0006 lb/ft.dt Menghitung rate volumetrik Q
= (0,1843 lb/dt) /(62,5 lb/cuft) = 0,0029 cuft/dt = 50,147cuft/mnt = 1,3017 gal/mnt
Asumsikan : aliran turbulen Dari peter and timmerhaus : ID optimal
= 3,9.Q0,45 . ρ0,13 = 3,9 x 0,0029 0,45 x 62,5 0,13 = 0,4815 in
Standarisasi ID = 0,5 in Sch. 40 ( Tabel 11, Q kern ) diperoleh : ID
= 0,622 in = 0,0518 ft
OD
= 0,84 in
Flow area = 0,304 in 2 = 0,0021 ft 2 Menghitung kecepatan aliran fluida dalam pipa V1
= Q/A1 ( kecepatan aliran air dari tangki) = 0 ft/dt (karena A1 tangki terlalu besar )
V2
= Q/A2 = ( 0,0029 cuft/dt) /(0,0021 ft2 )
Appendik D- 26
= 1,381 ft/dt ΔV
= V2 - V1 = 1,381 – 0 = 1,381 ft/dt
Menghitung Reynold Number NRe
=
.VD 62,5x1,381x 0,0518 = 74751,645833 > 2100 0,0006
( memenuhi Syarat aliran turbulen karena Nre > 2100 ) Menentukan panjang pipa Direncanakan : -
pipa lurus (L) = 100 ft
-
Elbow 90 o sebanyak 2 buah L/D = 32 ( tabel Peter and Timmerhaus hal.484) Lelbow = 32.ID = 32 x2 x 0,0518 ft = 3,3152 ft
-
Gate valve sebanyak 2 buah L/D
= 7 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve
= 7. ID = 2 x 7 x 0,0518 ft = 0,7252 ft
-
Globe valve sebanyak 1 buah L/D
= 300 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve
= 300. ID = 300 x 0,0518 ft = 15,54 ft
Appendik D- 27
-
Entrance valve = 1,9 ft
-
Exit valve = 3,8 ft
Panjang total sistem perpipaan : L pipa = 100+ 3,3152 + 0,7252 + 15,54 + 1,9 + 3,8 = 125,2804 ft Menghitung friction loss Bahan yang digunakan : Commencial steel Maka :
ε = 0,000046 m ( genakoplis hal. 88)
ε / D = 0,0029 didapat : f = 0,0095 1.Pada straight pipe 4 xfx v x L 2
F1 =
2 xgcxD
2 4x 0,009 x1,381 x125, 2804 =2,5784 lbf.ft/lbm 2 x 32, 2x 0,0518
2.kontraksi dan pembesaran Kc = 0,4 x ( 1,25 – A2/A1) (A2/A1 dianggap = 0, karena A 1 tangki besar ) maka : Kc = 0,4 x ( 1,25 – 0) = 0,5 2 0,5 x 1,381 F2 = = 0,0148 lbf.ft/lbm 2 xxgc 2 x1x32,2 Kcx v
2
3.Sudden enlargement from expansion loss at river entrance Kex = 1 – (A1/ A2 )2 = 1
Appendik D- 28
2 1x 1,3812 Kex. v F3= = 0,0296 lbf.ft/lbm 2 xxgc 2 x1x 32,2
4.friction in 2 elbow 90O Kf = 0,75 0,75x 1,3812 Kfxv 2 F4 = 2x =2x = 0,0444 lbf.ft / lbm 2 xxgc 2 x1x32,2 Sehingga : ΣF
= F1 + F 2 + F3 + F 4 = 2,5784 + 0,0148 + 0,0296 + 0,0444 = 2,6672 lbm.ft / lbm
Ditentukan : ΔZ = 90 ft ΔP = 0 (karena P1 = P2 pada tekanan 1 atm abs) V1 = 0 ft/dt (karena diameter tangki >>> diameter pipa) V2 = 1,381 ft / dt ά= 1 (untuk aliran turbulen ) ρ1 = ρ2 (fluida incompressible) Dengan menggunakan persamaan bernouli : (ΔV2 / 2.ά.gc) + (ΔZ/gc) + (ΔP/ρ) + ΣF = Ws (1,381 2 / 2.1.32,2) + (90/32,2) + 0 + 2,6672 = Ws Ws = 5,4918 lbf.ft / lbm Menentukan tenaga penggerak pompa WHP
= Ws.Q.ρ/ 550
Appendik D- 29
= 5,4918 x 0,0029 x 62,5 / 550 = 0,00181 Hp Dari fig. 14 – 37 peter and Timmerhaus didapat : ήpompa = 18% Maka : BHP = WHP / ήpompa = 0,00181 / 0,18 = 0,0101 Dari fig 14 – 38 peter and Timmerhaus didapat : ήmotor = 80% Maka: Hp = BHP / ήmotor = 0,0101/ 0,8 = 0,0126 Digunakan daya pompa 0,5 Hp Bahan konstruksdi : Cast iron Jumlah : 1 buah
10. pompa ( L-224) fungsi : untuk mengalirkan air dari bak air bersih ke bak air pendingin Tipe
: sentrifugal
Rate aliran
= 7221,12040 kg/j = 15919,68203 lb/j = 4,4221 lb/dt
Densitas : 62,5 lb/cuft Viskositas = 0,85 cp x 6,7197. 10-4 lbm/ft.dt = 0,0006 lb/ft.dt Menghitung rate volumetrik Q
= (4,4221 lb/dt) /(62,5 lb/cuft)
Appendik D- 30
= 0,0708 cuft/dt = 4,248 cuft/mnt = 31,7793 gal/mnt Asumsikan : aliran turbulen Dari peter and timmerhaus : ID optimal
= 3,9.Q0,45 . ρ0,13 = 3,9 x 0,0708 0,45 x 62,5 0,13 = 2,0279 in
Standarisasi ID = 2 in Sch. 40 ( Tabel 11, Q kern ) diperoleh : ID
= 2,067 in = 0,1723 ft
OD
= 2,38 in
Flow area = 3,35 in 2 = 0,0233 ft 2 Menghitung kecepatan aliran fluida dalam pipa V1
= Q/A1 ( kecepatan aliran air dari tangki) = 0 ft/dt (karena A1 tangki terlalu besar )
V2
= Q/A2 = (0,0708 cuft/dt) /(0,0233 ft2 ) = 3,0386 ft/dt
ΔV
= V2 - V1 = 3,0386 – 0 = 3,0386 ft/dt
Menghitung Reynold Number NRe
=
.VD 62,5x 3,0386 x 0,1723 = 54536,53959 > 2100 0,0006
( memenuhi Syarat aliran turbulen karena Nre > 2100 )
Appendik D- 31
Menentukan panjang pipa Direncanakan : -
pipa lurus (L) = 120 ft
-
Elbow 90 o sebanyak 4 buah L/D = 32 ( tabel Peter and Timmerhaus hal.484) Lelbow = 32.ID = 32 x4 x 0,1723 ft = 22,0544 ft
-
Gate valve sebanyak 2 buah L/D
= 7 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve
= 7. ID = 2 x 7 x 0,1723 ft = 2,4115 ft
-
Globe valve sebanyak 1 buah L/D
= 300 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve
= 300. ID = 300 x 0,1723 = 51,675 ft
-
Entrance valve = 1,9 ft
-
Exit valve = 3,8 ft
Panjang total sistem perpipaan : L pipa = 120 + 22,0544 + 2,4115 + 51,675 + 1,9 + 3,8 = 201,8409 ft
Appendik D- 32
Menghitung friction loss Bahan yang digunakan : Commencial steel ε = 0,000046 m ( genakoplis hal. 88)
Maka :
ε / D = 0,00088 didapat : f = 0,006 1.Pada straight pipe 4 xfx v x L 2
F1 =
2 xgcxD
2 4x 0,005x 3,0386 x 201,8409 = 4,0308 lbf.ft/lbm 2 x32,2 x 0,1723
2.kontraksi dan pembesaran Kc = 0,4 x ( 1,25 – A2/A1) (A2/A1 dianggap = 0, karena A 1 tangki besar ) maka : Kc = 0,4 x ( 1,25 – 0) = 0,5 2 0,5 x 3,0386 F2 = = 0,0717 lbf.ft/lbm 2 xxgc 2 x1x 32, 2 Kcx v
2
3.Sudden enlargement from expansion loss at river entrance Kex = 1 – (A1/ A2 )2 = 1 2 1x 3,0386 F3= = 0,1434 lbf.ft/lbm 2 xxgc 2x1x32,2 Kex. v
2
4.friction in 4 elbow 90O Kf = 0,75 2 0,75x 3,0386 Kfxv 2 F4 = 4x =4x = 0,4301 lbf.ft / lbm 2 xxgc 2 x1x 32,2
Appendik D- 33
Sehingga : ΣF
= F1 + F 2 + F3 + F 4 = 4,0308 + 0,0717 + 0,1434 + 0,4301 = 4,676 lbm.ft / lbm
Ditentukan : ΔZ = 100 ft ΔP = 0 (karena P1 = P2 pada tekanan 1 atm abs) V1 = 0 ft/dt (karena diameter tangki >>> diameter pipa) V2 = 3,0386 ft / dt ά= 1 (untuk aliran turbulen ) ρ1 = ρ2 (fluida incompressible) Dengan menggunakan persamaan bernouli : (ΔV2 / 2.ά.gc) + (ΔZ/gc) + (ΔP/ρ) + ΣF = Ws
2 ( 3,0386 / 2.1.32,2) + (90/32,2) + 0 + 4,676 = Ws Ws = 7,925 lbf.ft / lbm Menentukan tenaga penggerak pompa WHP
= Ws.Q.ρ/ 550 = 7,925 x 0,0708 x 62,5 / 550 = 0,0637 Hp
Dari fig. 14 – 37 peter and Timmerhaus didapat : ήpompa = 18% Maka : BHP = WHP / ήpompa = 0,0637 / 0,18 = 0,3539 Dari fig 14 – 38 peter and Timmerhaus didapat : ήmotor = 80%
Appendik D- 34
Maka: Hp = BHP / ήmotor = 0,3539/ 0,8 = 0,4424 Digunakan daya pompa 0,5 Hp Bahan konstruksdi : Cast iron Jumlah : 1 buah 11. Kation Exchanger (D-210B) Fungsi
: menghilangkan ion-ion positif penyebab kesadahan
Digunakan
: Hidrogen exchanger (H 2 Z) , dimana tiap m 3 H2 Z dapat menghilangkan 6500 – 9000 hardness
Direncanakan : kapasitas 10000 gr kation/ m3 resin Rate
= 300,88002 kg/j = 663,3201 lb/j =0,1843 lb/dt
densitas air = 62,5 lb/cuft rate volumetrik = (663,3201 lb/j) / (62,5 lb/cuft) = 10,6131 cuft/j = 0,1769 cuft/menit = 1,3233 gal/menit = 79,3968 gal/j direncanakan : bentuk silinder dimana
: kecepatan air = 5 gpm/ft2
Appendik D- 35
tinggi Bed = 3 m maka : Luas penampang bed = (1,3233 gpm)/ ( 5 Gpm/ ft2) = 0,2647 ft2 = 0,0246 m2 Volume Bed
= Luas x Tinggi = 0,0246 m2 x 3 m = 0,0738 m 3
sehingga didapat diameter : = (1/4)..D2
A
0,0246 = (1/4)..D2 D = 0,3066 m Tinggi tangki : H/D = 3 H
= 3 x 0,3066 = 0,9198 m
Volume tangki : Vt = luas x tinggi = 0,0246 x 0,9198 = 0,0226 m3 Asumsi : tiap gallon air mengandung 4 grain kation Maka : Kation dalam air
= 79,3968 gal/j x 4 grain/gal = 317,5872 grain/j
Appendik D- 36
dalam 0,0738 m 3 H2Z dapat dihilangkan hardness sebanyak : = 0,0738 x 10000 gr/m 3 = 738 gr = 738 gr x (1/453,59 gr/lb) x (7000 grain/lb) = 11389,13997 grain umur resin
= ( 11389,13997 grain) / (317,5872 grain/j) = 35,8615 jam
setelah umur 35,8615 jam resin harus diregenerasi dengan asam sulfat atau asam klorida. Bahan Konstruksi : Carbon Steel SA-240 Grade M Type 316 12. Anion Exchanger (D-210A) Fungsi
: menghilangkan ion-ion negatif penyebab kesadahan SO4 -2 NO3- dan F yang terkandung dalam air
Direncanakan : kapasitas 10000 gr anion/ m3 resin Rate
= 300,88002 kg/j = 663,3201 lb/j =0,1843 lb/dt
densitas air = 62,5 lb/cuft rate volumetrik = (663,3201 lb/j) / (62,5 lb/cuft) = 10,6131 cuft/j = 0,1769 cuft/menit = 1,3233 gal/menit = 79,3968 gal/j
Appendik D- 37
direncanakan : bentuk silinder : kecepatan air = 5 gpm/ft2
dimana
tinggi Bed = 3 m maka : Luas penampang bed = (1,3233 gpm)/ ( 5 Gpm/ ft2) = 0,2647 ft2 = 0,0246 m2 Volume Bed
= Luas x Tinggi = 0,0246 m2 x 3 m = 0,0738 m 3
sehingga didapat diameter : = (1/4)..D2
A
0,0246 = (1/4)..D2 D = 0,3066 m Tinggi tangki : H/D = 3 H
= 3 x 0,3066 = 0,9198 m
Volume tangki : Vt = luas x tinggi = 0,0246 x 0,9198 = 0,0226 m3 Asumsi : tiap gallon air mengandung 4 grain anion Maka :
Appendik D- 38
Kation dalam air
= 79,3968 gal/j x 4 grain/gal = 317,5872 grain/j
dalam 0,0738 m 3 DOH dapat dihilangkan hardness sebanyak : = 0,0738 x 10000 gr/m 3 = 738 gr = 738 gr x (1/453,59 gr/lb) x (7000 grain/lb) = 11389,13997 grain umur resin
= ( 11389,13997 grain) / (317,5872 grain/j) = 35,8615 jam
setelah umur 35,8615 jam resin harus diregenerasi dengan asam sulfat atau asam klorida. Bahan Konstruksi : Carbon Steel SA-240 Grade M Type 316 13. Bak Air Lunak (F-223) Fungsi
: menampung air4 bersih untuk umpan air boiler.
Rate
= 4497,39952 kg/j
densitas air = 995,68 kg/m 3 waktu tinggal = 4 jam maka : rate volumetrik = (4497,39952 kg/j )/ 995,68 kg/m3 = 4,5169 m3/j Volume air = 4,5169 x 4 = 18,0676 m3 Direncanakan bak berisi 80% air maka : Volume bak = 18,0676 / 0,8 = 22,5845 m3 Direncanakan bak berbentuk persegi panjang dengan ratio :
Appendik D- 39
Panjang (P) : Lebar (L) : Tinggi (T) = 5 : 3 : 2 Maka : Volume bak penampung = P x L x T = 5 x 3 x 2 = 30 m3 30 x 3 = 22,5845 X = 0,9097 m Didapat : Panjang
= 5 x 0,9097 = 4,5485 m
Lebar
= 3 x 0,9097 = 2,7291 m
Tinggi
= 2 x 0,9097 = 1,8194 m
Dimensi bak : Bentuk : persegi panjang Ukuran : ( 4,5485 x 2,7291) x 1,8194) m 3 Bahan : beton Jumlah : 1 Buah 14. pompa ( L-222) fungsi : untuk mengalirkan air dari bak air lunak ke deaerator Tipe
: sentrifugal
Rate aliran
= 4497,39952 kg/j = 9914,96698 lb/j = 2,7542 lb/dt
Densitas : 62,5 lb/cuft Viskositas = 0,85 cp x 6,7197. 10-4 lbm/ft.dt = 0,0006 lb/ft.dt
Appendik D- 40
Menghitung rate volumetrik Q
= (2,7542 lb/dt) /(62,5 lb/cuft) = 0,0441 cuft/dt = 42,646 cuft/mnt = 19,7947 gal/mnt
Asumsi : aliran turbulen Dari peter and timmerhaus : ID optimal
= 3,9.Q0,45 . ρ0,13 = 3,9 x 0,0441 0,45 x 62,5 0,13 = 1,6388 in
Standarisasi ID = 2 in Sch. 40 ( Tabel 11, Q kern ) diperoleh : ID
= 2,067 in = 0,1723 ft
OD
= 2,38 in
Flow area = 3,35 in 2 = 0,0233 ft 2 Menghitung kecepatan aliran fluida dalam pipa V1
= Q/A1 ( kecepatan aliran air dari tangki) = 0 ft/dt (karena A1 tangki terlalu besar )
V2
= Q/A2 = (0,0441 cuft/dt) /(0,0233 ft2 ) = 1,8927 ft/dt
ΔV
= V2 - V1 = 1,8927 – 0 =1,8927 ft/dt
Menghitung Reynold Number NRe
=
.VD 62,5x1,8927 x 0,1723 = 33970,02188 > 2100 0,0006
Appendik D- 41
( memenuhi Syarat aliran turbulen karena Nre > 2100 )
Menentukan panjang pipa Direncanakan : -
pipa lurus (L) = 30 ft
-
Elbow 90 o sebanyak 1 buah L/D = 32 ( tabel Peter and Timmerhaus hal.484) Lelbow = 32.ID = 32 x 0,1723 ft = 5,5136 ft
-
Gate valve sebanyak 2 buah L/D
= 7 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve
= 7. ID = 2 x 7 x 0,1723 ft = 2,4115 ft
-
Globe valve sebanyak 1 buah L/D
= 300 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve
= 300. ID = 300 x 0,1723 = 51,675 ft
-
Entrance valve = 1,9 ft
-
Exit valve = 3,8 ft
Panjang total sistem perpipaan :
Appendik D- 42
L pipa = 30+ 5,5136 + 2,4122 + 51,69 + 1,9 + 3,8 = 95,3158 ft Menghitung friction loss Bahan yang digunakan : Commencial steel ε = 0,000046 m ( genakoplis hal. 88)
Maka :
ε / D = 0,00088 didapat : f = 0,006 1. Pada straight pipe 4 xfx v x L 2
F1 =
2 xgcxD
2 4x 0,006 x1,8927 x 95,3158 = 0,7285 lbf.ft/lbm 2x 32,2 x0,1723
2. kontraksi dan pembesaran Kc = 0,4 x ( 1,25 – A2/A1) (A2/A1 dianggap = 0, karena A 1 tangki besar ) maka : Kc = 0,4 x ( 1,25 – 0) = 0,5 2 0,5 x 1,8927 F2 = = 0,0278 lbf.ft/lbm 2 x xgc 2 x1x 32,2 Kcx v
2
3. Sudden enlargement from expansion loss at river entrance Kex = 1 – (A1/ A2 )2 = 1
2 1 x 1,8927 F3= = 0,0417 lbf.ft/lbm 2 x xgc 2 x1 x 32 ,2 Kex . v
2
4. friction in 4 elbow 90O Kf = 0,75
Appendik D- 43
2 0,75x 1,8927 Kfxv 2 F4 = 4x =4x = 0,0417 lbf.ft / lbm 2 xxgc 2x1x32,2
Sehingga : ΣF
= F1 + F 2 + F3 + F 4 = 0,7385 + 0,0278 + 0,0556 + 0,0417 = 0,8636 lbm.ft / lbm
Ditentukan : ΔZ = 20 ft ΔP = 0 (karena P1 = P2 pada tekanan 1 atm abs) V1 = 0 ft/dt (karena diameter tangki >>> diameter pipa) V2 = 1,8927 ft / dt ά= 1 (untuk aliran turbulen ) ρ1 = ρ2 (fluida incompressible) Dengan menggunakan persamaan bernouli : (ΔV2 / 2.ά.gc) + (ΔZ/gc) + (ΔP/ρ) + ΣF = Ws
2 (1,8927 / 2.1.32,2) + (20/32,2) + 0 + 0,8636 = Ws Ws = 1,5403 lbf.ft / lbm Menentukan tenaga penggerak pompa WHP
= Ws.Q.ρ/ 550 = 1,5403 x 0,0441 x 62,5 / 550 = 0,0077 Hp
Dari fig. 14 – 37 peter and Timmerhaus didapat : ήpompa = 18%
Appendik D- 44
Maka : BHP = WHP / ήpompa = 0,0077 / 0,18 = 0,0428 Dari fig 14 – 38 peter and Timmerhaus didapat : ήmotor = 80% Maka: Hp = BHP / ήmotor =0,0428/ 0,8 = 0,0535 Digunakan daya pompa 0,5 Hp Bahan konstruksdi : Cast iron Jumlah : 1 buah 15. Deaerator (D-221) Fungsi : menghilangkan gas-gas impurities dalam air umpan boiler dengan sistem pemanasan steam. Rate
: 4497, 39952 kg/jam
Densitas air
: 995,68 kg/m3
Waktu tinggal : 4 jam Maka : Rate = 4497, 39952 / 995,68 = 4,5169 m3 /jam Volume air = 4,5169 x 4 = 18,0676 m3 Volume air diperkirakan mengisi 80% volume tangki, maka : Volume tangki = 18,0676/ 0,8 = 22,5845 m3 Direncanakan : tangki silinder harizontal dengan H = 2 D Diameter tangki : Vt
= (1/4). . D2 .2D
22,5845 = ¼. ). . 2D3
Appendik D- 45
D = 2,432 m Tinggi tangki : H = 2 x 2,432 = 4,864 m Bahan Konstruksi : carbon steel SA-240 grade M Type 316. Jumlah : 1 buah 16. Bak Air Pendingin ( F-226) Fungsi
: Menampung air bersih untuk air pendingin.
Rate
: 104761, 4545 kg/j
Densitas air
: 995,68 kg/m3
Waktu tinggal : 3 jam Maka : Rate volumetrik
= 104761,4545 / 995,68 = 105,216 m3/j
Volume air
= 105,216 x 3 = 315,648 m3
Direncanakan bak berisi 80% air maka : Volume bak = 315,648 / 0,8 = 394,56 m3 Direncanakan bak bak berbentuk persegi panjang dengan ratio : Panjang (P) : lebar (L) : tinggi (T) = 5 : 4 : 3 Maka : Volume bak penampung
= P x L x T = 5 x 4 x 3 = 60 m3
60 x3
= 394,56 m3
x
= 1,8735 m
didapat : panjang
= 5 x 1,8735 = 9,3675 m
Appendik D- 46
lebar
= 4 x 1,8735 = 7,494 m
Panjang
= 3 x 1,8735 = 5,6205 m
Dimensi bak : Bentuk
: persegi panjang
Ukuran
: (9,3675 x 7,494 x 5,6205) m 3
Bahan : beton Jumlah
: 1 buah
17. pompa ( L-227) fungsi : untuk mengalirkan air dari bak air bersih ke klorinasi dan ke proses Tipe
: sentrifugal
Rate aliran
= 1400,58333 kg/j = 635,3004 lb/j = 0,1765 lb/dt
Densitas : 62,5 lb/cuft Viskositas = 0,85 cp x 6,7197. 10-4 lbm/ft.dt = 0,0006 lb/ft.dt Menghitung rate volumetrik Q
= (0,1765 lb/dt) /(62,5 lb/cuft) = 0,002824 cuft/dt = 0,16944 cuft/mnt = 1,26758 gal/mnt
Asumsi : aliran turbulen
Appendik D- 47
Dari peter and timmerhaus : ID optimal
= 3,9.Q0,45 . ρ0,13 = 3,9 x 0,002824 0,45 x 62,5 0,13 = 0,109798 in
Standarisasi ID = 2 in Sch. 40 ( Tabel 11, Q kern ) diperoleh : ID
= 0,269 in = 0,0224 ft
OD
= 0,405 in
Flow area = 0,058 in 2 = 0,0004 ft 2 Menghitung kecepatan aliran fluida dalam pipa V1
= Q/A1 ( kecepatan aliran air dari tangki) = 0 ft/dt (karena A1 tangki terlalu besar )
V2
= Q/A2 = (0,002824 cuft/dt) /(0,0004 ft2 ) = 7,06 ft/dt
ΔV
= V2 - V1 = 7,06 – 0 = 7,06 ft/dt
Menghitung Reynold Number NRe
=
.VD 62,5x 7,06 x 0,0224 = 33970,02188 > 2100 0,0006
( memenuhi Syarat aliran turbulen karena Nre > 2100 ) Menentukan panjang pipa Direncanakan : -
pipa lurus (L) = 90 ft
-
Elbow 90 o sebanyak 2 buah L/D = 32 ( tabel Peter and Timmerhaus hal.484)
Appendik D- 48
Lelbow = 32.ID = 2 x 32 x 0,0224 ft = 1,4336 ft -
Gate valve sebanyak 2 buah L/D
= 7 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve
= 7. ID = 2 x 7 x 0,0224 ft = 0,3136 ft
-
Globe valve sebanyak 1 buah L/D
= 300 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve
= 300. ID = 300 x 0,0224 = 6,72 ft
-
Entrance valve = 1,9 ft
-
Exit valve = 3,8 ft
Panjang total sistem perpipaan : L pipa = 90 + 1,4336 + 0,3136 + 6,72 + 1,9 + 3,8 = 14,1672 ft Menghitung friction loss Bahan yang digunakan : Commencial steel Maka :
ε = 0,000046 m ( genakoplis hal. 88)
ε / D = 0,0067 didapat : f = 0,009
Appendik D- 49
1. Pada straight pipe 4 xfx v x L 2
F1 =
2 xgcxD
2 4x 0,006 x 7,06 x14,1672 = 17,6223 lbf.ft/lbm 2 x 32, 2x 0,0224
2. kontraksi dan pembesaran Kc = 0,4 x ( 1,25 – A2/A1) (A2/A1 dianggap = 0, karena A 1 tangki besar ) maka : Kc = 0,4 x ( 1,25 – 0) = 0,5 2 0,5 x 7,06 F2 = = 0,3870 lbf.ft/lbm 2 xxgc 2x1x32,2 Kcx v
2
3. Sudden enlargement from expansion loss at river entrance Kex = 1 – (A1/ A2 )2 = 1
F3=
Kex. v
2
2 xxgc
1x 7,06
2
= 0,7740 lbf.ft/lbm 2x1x32,2
4. friction in 4 elbow 90O Kf = 0,75 2 0,75x 7,06 Kfxv 2 F4 = 4x =4x = 1,1610 lbf.ft / lbm 2 xxgc 2 x1x32,2
Sehingga : ΣF
= F1 + F 2 + F3 + F 4 = 17,6222 + 0,3870 + 0,7740 + 1,1610 = 19,9442 lbm.ft / lbm
Ditentukan :
Appendik D- 50
ΔZ = 90 ft ΔP = 0 (karena P1 = P2 pada tekanan 1 atm abs) V1 = 0 ft/dt (karena diameter tangki >>> diameter pipa) V2 = 7,06 ft / dt ά= 1 (untuk aliran turbulen ) ρ1 = ρ2 (fluida incompressible) Dengan menggunakan persamaan bernouli : (ΔV2 / 2.ά.gc) + (ΔZ/gc) + (ΔP/ρ) + ΣF = Ws ( 7,06
2
/ 2.1.32,2) + (90/32,2) + 0 + 19,9442 = Ws Ws = 23,5132 lbf.ft / lbm
Menentukan tenaga penggerak pompa WHP
= Ws.Q.ρ/ 550 = 23,5132 x 0,0028 x 62,5 / 550 = 0,00748 Hp
Dari fig. 14 – 37 peter and Timmerhaus didapat : ήpompa = 18% Maka : BHP = WHP / ήpompa = 0,00748 / 0,18 = 0,0416 Dari fig 14 – 38 peter and Timmerhaus didapat : ήmotor = 80% Maka: Hp = BHP / ήmotor =0,0416/ 0,8 = 0,052 Digunakan daya pompa 0,5 Hp Bahan konstruksdi : Cast iron Jumlah : 1 buah
Appendik D- 51
18. Pompa (L-232) fungsi : untuk mengalirkan air dari bak klorinasi ke bak klorinasi Tipe
: sentrifugal
Rate aliran
= 1386 kg/j = 628,6855 lb/j = 0,1746 lb/dt
Densitas : 62,5 lb/cuft Viskositas = 0,85 cp x 6,7197. 10-4 lbm/ft.dt = 0,0006 lb/ft.dt Menghitung rate volumetrik Q
= (0,1746 lb/dt) /(62,5 lb/cuft) = 0,0028 cuft/dt = 0,1676 cuft/mnt = 1,2539 gal/mnt
Asumsi : aliran turbulen Dari peter and timmerhaus : ID optimal
= 3,9.Q0,45 . ρ0,13 = 3,9 x 0,0028 0,45 x 62,5 0,13 = 0,4740 in
Standarisasi ID = 0,5 in Sch. 40 ( Tabel 11, Q kern ) diperoleh : ID
= 0,622 in = 0,0518 ft
OD
= 0,840 in
Flow area = 0,304 in 2 = 0,0021 ft 2
Appendik D- 52
Menghitung kecepatan aliran fluida dalam pipa V1
= Q/A1 ( kecepatan aliran air dari tangki) = 0 ft/dt (karena A1 tangki terlalu besar )
V2
= Q/A2 = (0,0028 cuft/dt) /(0,0021 ft2 ) = 1,3333 ft/dt
ΔV
= V2 - V1 = 1,3333 – 0 = 1,3333
ft/dt
Menghitung Reynold Number NRe
=
.VD 62,5x1,3333 x 0,0518 = 7194,2646 > 2100 0,0006
( memenuhi Syarat aliran turbulen karena Nre > 2100 ) Menentukan panjang pipa Direncanakan : -
pipa lurus (L) = 20 ft
-
Elbow 90 o sebanyak 2 buah L/D = 32 ( tabel Peter and Timmerhaus hal.484) Lelbow = 32.ID = 2 x 32 x 0,0518 ft = 10,33152 ft
-
Gate valve sebanyak 2 buah L/D
= 7 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve
= 7. ID = 2 x 7 x 0,0518 ft = 0,7252 ft
Appendik D- 53
-
Globe valve sebanyak 1 buah L/D
= 300 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve
= 300. ID = 300 x 0,018 ft = 15,54 ft
-
Entrance valve = 1,9 ft
-
Exit valve = 3,8 ft
Panjang total sistem perpipaan : L pipa = 20+ 0,33152 + 0,7252 + 15,54 + 1,9 + 3,8 = 26,7568 ft Menghitung friction loss Bahan yang digunakan : Commencial steel Maka :
ε = 0,000046 m ( genakoplis hal. 88)
ε / D = 0,0029 didapat : f = 0,006 1. Pada straight pipe 4 xfx v x L 2
F1 =
2 xgcxD
2 4x 0,006 x1,3333 x16,7568 = 0,3422 lbf.ft/lbm 2 x 32, 2x 0,0518
2. kontraksi dan pembesaran Kc = 0,4 x ( 1,25 – A2/A1) (A2/A1 dianggap = 0, karena A 1 tangki besar ) maka : Kc = 0,4 x ( 1,25 – 0) = 0,5
Appendik D- 54
2
0,5 x 1,3333 F2 = 2 xxgc 2 x1x32,2 Kcx v
2
= 0,0138 lbf.ft/lbm
3.Sudden enlargement from expansion loss at river entrance Kex = 1 – (A1/ A2 )2 = 1 2 1x 1,3333 F3= = 0,0276 lbf.ft/lbm 2 xxgc 2 x1x 32, 2 Kex. v
2
4.friction in 4 elbow 90O Kf = 0,75 2 0,75x 1,3333 Kfxv 2 F4 = 4x =4x = 0,0414 lbf.ft / lbm 2 xxgc 2 x1x 32,2
Sehingga : ΣF
= F1 + F 2 + F3 + F 4 = 0,3422 + 0,0138 + 0,0276 + 0,0414 = 0,4250 lbm.ft / lbm
Ditentukan : ΔZ = 20 ft ΔP = 0 (karena P1 = P2 pada tekanan 1 atm abs) V1 = 0 ft/dt (karena diameter tangki >>> diameter pipa) V2 = 1,3333 ft / dt ά= 1 (untuk aliran turbulen ) ρ1 = ρ2 (fluida incompressible) Dengan menggunakan persamaan bernouli : (ΔV2 / 2.ά.gc) + (ΔZ/gc) + (ΔP/ρ) + ΣF = Ws
Appendik D- 55
2 (1,3333 / 2.1.32,2) + (20/32,2) + 0 + 0,4250 = Ws Ws = 1,07372 lbf.ft / lbm Menentukan tenaga penggerak pompa WHP
= Ws.Q.ρ/ 550 = 1,07372 x 0,0028 x 62,5 / 550 = 0,00034 Hp
Dari fig. 14 – 37 peter and Timmerhaus didapat : ήpompa = 18% Maka : BHP = WHP / ήpompa = 0,00034 / 0,18 = 0,0019 Dari fig 14 – 38 peter and Timmerhaus didapat : ήmotor = 80% Maka: Hp = BHP / ήmotor = 0,0019/ 0,8 = 0,0024 Digunakan daya pompa 0,5 Hp Bahan konstruksdi : Cast iron Jumlah : 1 buah 19. bak klorinasi ( F-230) Fungsi : mengklorinasi air untuk keperluan sanitasi Rate
: 1386 kg/ jam
Densitas air
: 995,68 kg/m3
Waktu tinggal : 6 jam Maka : Rate volumetrik
= 1386 / 995,68 = 1,3920 m3/j
Volume air
= 1,3920 x 6 = 8,352 m3
Appendik D- 56
Direncanakan bak berisi 80% air maka : Volume bak = 8,352 / 0,8 = 10,44 m3 Direncanakan bak bak berbentuk persegi panjang dengan ratio : Panjang (P) : lebar (L) : tinggi (T) = 5 : 3 : 2 Maka : Volume bak penampung
= P x L x T = 5 x 3 x 2 = 60 m3
30 x3
= 10,44 m3
x
= 0,7034 m
didapat : panjang
= 5 x 0,7034 = 3,517 m
lebar
= 3 x 0,7034 = 2,1102 m
Panjang
= 2 x 0,7034 = 1,4068 m
Dimensi bak : Bentuk
: persegi panjang
Ukuran
: (3,517 x 2,1102 x 1,4068 ) m 3
Bahan
: beton
Jumlah
: 1 buah
20. bak air sanitasi ( F-232) Fungsi : menampung air untuk keperluan sanitasi Rate
: 1386 kg/ jam
Densitas air
: 995,68 kg/m3
Waktu tinggal : 6 jam Maka :
Appendik D- 57
Rate volumetrik
= 1386 / 995,68 = 1,3920 m3/j
Volume air
= 1,3920 x 6 = 8,352 m3
Direncanakan bak berisi 80% air maka : Volume bak = 8,352 / 0,8 = 10,44 m3 Direncanakan bak bak berbentuk persegi panjang dengan ratio : Panjang (P) : lebar (L) : tinggi (T) = 5 : 3 : 2 Maka : Volume bak penampung
= P x L x T = 5 x 3 x 2 = 60 m3
30 x3
= 10,44 m3
x
= 0,7034 m
didapat : panjang
= 5 x 0,7034 = 3,517 m
lebar
= 3 x 0,7034 = 2,1102 m
Panjang
= 2 x 0,7034 = 1,4068 m
Dimensi bak : Bentuk
: persegi panjang
Ukuran
: (3,517 x 2,1102 x 1,4068 ) m 3
Bahan
: beton
Jumlah
: 1 buah
Appendik D- 58
2. Unit Penyediaan Steam (Boiler) dan Air Pendingin (Cooling Tower) a.Boiler Pada Pra –rencana pabrik MIBK ini steam yang akan digunakan bertekanan 6 atm (88,2 psia) yang diperoleh dari boiler dan direncanakan menggunakan boiler fire tube. Kebutuhan steam = 4684,79117 kg/j Power Boiler : Dari pers. 172 savern W.H “ steam and Gas Power” hal 140 : Hp =
msx( Hg Hf ) Hfg 34,5
Dimana : Ms : rate steam yang dihasilkan = 4684,79117 kg/j = 10328,09061 lb/j Hg
: entalphi steam pada 338 oF = 489,1325 BTU/ lb
Hf
: entalphi air masuk boiler ( pada 78,8 oF) = 4,6848 BTU/lb
Hfg : entalphi air pada suhu 131 oF = 97,98 BTU/lb (Geankoplishal.802) Angka 970,3 dan 34,5 adalah penyesuaian pada penguapan 34,5 hp/lb pada 131 o F menjadi uap kering Maka : Hp =
10328,09061x (489,1325 4,6848) = 149,466 970,3 34,5
Kapasitas boiler : Q=
msx (Hg Hf ) 1000
Q=
10328,09061x (489,1325 4,6848) =5003,4197 BTU/j 1000
(pers.171, Savern W.H hal,140)
Appendik D- 59
pers.173, Savern W.H hal,141 faktor evaporasi
= (Hg – Hf) / 970,3 = ( 489,1325 4,6848) / 970,3 = 0,4993
air yang dibutuhkan : air = 0,4993 x 10328,09061 = 5156,8156 lb/j = 2339,1162 kg/j sebagai bahan bakar digunakan fuel oil, dengan heating value = 18000 BTU/lb ( Perry’s Ed. 3 Hal. 16 – 29) diperkirakan : efisiensi boiler 70% maka bahan bakar yang dibutuhkan : Q
=
msx(Hg Hf ) effxhv
Q
=
10328,09061x (489,1325 4,6848) 0,7 x18800
Q
= 380,1991 lb/j = 172,4572 kg/j
Maka jumlah perpindahan panas boiler dan jumlah tube : Direncanakan : panjang tube = 16 ft Data : Heating Valeu surface = 10 ft2/ Hp Boiler Pipa yang digunakan = 1,5 in nominal pipa (Ips) Luas permukaan Linier feed = 0,498 ft 2 (tabel 11 Kern Hal.844)
Appendik D- 60
Maka jumlah Tube : Nt =
A atxl
Dimana : A
= luas perpindahan panas Boiler = 10 x Hp Boiler = 10 x 149,466 = 1494,66 ft2
sehingga jumlah pipa yang diperlukan : Nt =
1494,66 =187,5828 buah 0,498 x16
Spesifikasi Boiler Nama Alat
: Boiler
Fungsi
: menghasilkan steam
Jenis
: Fire tube Boiler
Rate Steam
: 10328,09061 lb/j
Heating surafce
:1494,66 ft2
Jumlah Tube
: 187,5828 buah
Ukuran tube
: 1,5 in Ips, L = 16 ft, susunan segi empat
Bahan bakar
: fuel oil
Rate fuel Oil
: 172,4572 kg/j
b.Unit penyediaan air ( Cooling Tower) Pada Pra-rencana pabrik NIBK ini air pendingin digunakan pada alatalat seperti reaktor dan kondesor yang direncanakan menggunakan
Appendik D- 61
cooling tower jenis counter flow induced Draft cooling tower ( Perry’s ad,6 hal.12-15 ) Kebutuhan air pendingin = 104761,4545 kg/j = 230957, 1026 lg/j (densitas air =62,5 lb/cuft) = 3695,31364 cuft/j = 61,588565 cuft/mnt = 460,744 gal/mnt suhu wet bulb udara ( kelembaban 70 %) = 21,5 oC (71,7 OF) suhu air masuk menara
= 30 oC ( 86 OF)
suhu air keluar menara
= 10 oC ( 50 OF)
konsentrasi air
= 1 gpm/cuft
Volume yang dibuthkan
= Rate volumetrik/ konsntrasi air = 460,744/ 1 = 460,744 cuft
Dimensi menara : Volume
= 1/4 . . D2 . L ( jika : L: = 4D)
460,744
= ¼... 4D2 .
D
= 5,2744 ft = 1,6076 m
sedangkan : luas
= 1/4 . . D2 = 1/4 . . (5,2744) 2 = 21,8381 ft 2 = 2,0288 m 2
Appendik D- 62
dari Fig. 12-15 perry ed. 6 didapat : persen standart tower performance adalah 100 %, maka : Hp fan / luas tower area (ft2) = 0,041 Hp/ft2 Hp fan
= 0,041 Hp/ft2 x luas tower area(ft2) = 0,041 Hp/ft2 x 21,8381 ft2 = 0,8954 Hp
maka digunakan motor sebesar 1 Hp c.Unit penyediaan Listrik Kebutuhan tenaga listrik digunakan untuk menggerakkan motor, penerangan, instrumentasi dan lain-lain dipenuhi dari generator dan listrik PLN. Perincian kebutuhan listrik untuk proses : a. Daerah proses industri Tabel D.1 pemakaian daya peralatan proses No 1 2 3
Kode Alat R-110 R-120 M-150
Nama Alat Reaktor Reaktor Tangki penampung
Daya (Hp) 10 23 1
4 5 6 7 8
L-111 L-115 L-133 L-145 L-147
Pompa Pompa Pompa Pompa Pompa
0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
9 10
L-146A L-146B
Blower Blower
3 4 43,5
TOTAL
Appendik D- 63
b. Daerah pengolahan air Tabel D.2. Pemakaian daya Peralatan air dan steam No 1 2
Kode Alat L-219 L-217
Nama Alat Pompa Pompa
Daya (Hp) 0,5 0,5
3 4 5 6
L-214 L-211 L-224 L-222
Pompa Pompa Pompa Pompa
0,5 0,5 0,5 0,5
7 8 9
L-232 L-227 Q-220
Pompa Pompa Boiler
0,5 0,5 149
10 11
P-227 F-216
Cooling Tower Pengaduk
1 19
TOTAL
173
Jadi total kebutuhan untuk motor penggerak = 70,5 + 173 = 243,5 hp x 0,7457 Kw/Hp = 181,58 kW c. Kebutuhan listrik penerangan. Untuk keperluan oenerangan dapat diperoleh dengan mengetahui luas bangunan dan areal tanah dengan menggunakan rumus: =(a.F) / (U.D) dimana : = lumen per outlet a = luas daerah (ft2)m F = Food Candle U = Koefisien Utilitas (0,8) D = Efisiensi rata-rata penerangan (0,75)
Appendik D- 64
Maka : Tabel D.3 kebutuhan daya untuk penerangan
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Lokasi pos penjagaan taman parkir kantor perpustakaan kantin musollah poliklinik pos penimbangan truk laboratorium gudang produk cair gudang produk baku gudang bahan bakar toilet listrik/ruang generator PMK ketle bengkel ruang proses areal perluasan pabrik pengolahan air pembuangan sludge jalan ruang serba guna Total
luas (ft2) 129,16 2690,9 3767,26 1743,71 645,82 516,66 387,49 430,55 215,27 2152,73 1614,55 2690,91 861,09 538,18 1073,36 387,49 2152,73 1614,55 21527,3 16145,46 5381,82 2152,73 13217,76 2690,91 84728,39
candle 10 5 10 20 10 5 5 10 10 20 10 10 10 10 10 5 10 20 20 5 10 10 5 20 260
Lumen 2152,67 22424,17 62787,67 58123,67 10763,67 4305,5 3229,08 71750,83 3587,83 71757,67 26909,17 44848,5 14351,5 8969,67 17939,33 3229,08 35878,83 53818,33 717576,7 134545,5 89697 35878,83 110148 89696,67 1694370
Untuk taman,utilitas, area proses dan area penyimpanan produk akan diapaki lampu mercusuar 250 watt dengan out put lumen sebesar 10.000. Dari perhitungan diatas didapatkan : luman untuk taman
= 22424,17
lumen untuk water treatment
= 89697,00
lumen untuk areal proses
= 717576,67
lumen untuk areal produk
= 26909,17
Appendik D- 65
total luman
= 856607,01
jumlah total lampu mercusuar yang dibutuhkan = 856607,01/10000 = 85,66 = 85 buah untuk penerangan daerah lainnya digunakan lampu TL 40 watt dengan out put lumen 1960, maka : jumlah lampu TL yang dibutuhkan
= 1694370/ 1960 = 427,43 = 428 buah
kebutuhan listrik untuk
= (86x250) + (428 x 40) = 38620 Watt 38,62 kW
jadi total kebutuhan listrik, yaitu untuk kebutuhan proses dan penerangan adalah : Total Listrik = 181,58 + 38,62 = 220,2 kW kebutuhan listrik disuplai dari generator. Power faktor untuk generator = 75 % Power yang harus dibangkitkan generator
= (100/75) x 220,2 = 293,6 kW
digunakan generator pembangkit = 300 kW (300 kVA) spesifikasi alat Type Generator
: AC generator 3 fase
Appendik D- 66
Kapaasitas
: 300kVA
Frekuensi
: 200 Hz
Penggerak
: Diesel Oil (solar)
Jumlah
: 1 buah
d. Unit penyediaan Bahan Bakar Jenis bahan bakar yang digunakan : Diesel oil (solar) Perhitungan jumlah bahan bakar : Daya generator
= 3000 kVA ( 1 kVA = 56,884 BTU/menit) = 300 x 56,884 = 17065,2 BTU/menit = 1023912 BTU/ jam
heating value minyak residu = 19200 lb/BTU, maka : jumlah minyak yang dibutuhkan = 1023912 /19200 = 53,33 lb/j = 24,2 kg/j diketahui : densitas solar = 0,8 kg/L maka : V = 24,2/0,8 = 30,24 L/j = 725,7 L/hari = 730 L/hari
Appendik A- 1
APPENDIX A PERHITUNGAN NERACA MASSA
Kapasitas Produksi
: 3333,33333 Kg/ jam
Operasi pabrik
: 300 hari
Satuan
: kg/jam
Kapasitas bahan
: 5770,79338 kg/jam
1. Tangki Pengencer (M-150) Fungsi
: untuk mengencerkan NaOH 40% (berat) menjadi 5% (berat) dengan penambahan air proses.
Penggunaan
: 0,361 % kapasitas produksi : 0,00361 x 4616,63446 kg/jam : 16,66667 kg/jam
perhitungan
:
Mencari kebutuhan air pengencer Kandungan NaOH murni yang ada pada NaOH 5 % : NaOH
: 0,05 x 16,6666665 : 0,8333 kg
Kandungan air yang ada pada NaOH 5 % : Air
: 100 % - 5 % x 16,66666 : 15,833332
Maka kandungan NaOH 40% yang dibutuhkan pada tangki pengencer :
Appendik A- 2
NaOH
: (100 %/40%) x 0,8333 : 2,08333
Air yang ada pada NaOH 40 % adalah : Air =
100 40 x 2 , 08333 100
1 , 25 kg
Maka kebutuhan air pengencer pada tangki pengencer : Air pengencer = air pada NaOH 5% - air pada NaOH 40% = 15,83334 kg – 1,25 kg = 14,58334 kg MASUK
KELUAR
Dari F-151 :
Ke R-110 :
NaOH
= 0,83333
NaOH
= 0,83333
Air
= 1,25000
Air
= 15,83334
Air proses = 14,58333 Total
= 16,66667
Total
= 16,66667
2. Reaktor (R-110) Fungsi
: Untuk mengubah aseton menjadi diaseton alkohol dengan katalis NaOH 5 % (berat)
Kondisi operasi : Suhu operasi : 30 oC Tekanan
: 1 atm
Waktu tinggal : 1 jam Konversi
: 80%
Appendik A- 3
Reaksi
: 2C3H6O
Perhitungan
C6H12O2
:
Aseton Aseton 96% dari storage = 5770,7933 kg Komposisi : Aseton = 96% x 5770,79338 kg = 5539,96164 kg Air
= 4% x 5770,79338 kg = 230,83174 kg
Aseton mula-mula = 5539,96164 kg = 95,51658 kmol Aseton Bereaksi
= 0,80 x 95,51658 kmol = 76,516558 kmol
Aseton sisa = 95,51658 kmol – 76,516558 kmol = 19,10332 kmol = 1107,99256 kg jika aseton sisa direcycle dengan kemurnian yang sama, maka : kandungan air pada aseton recycle : 100 96 x1107,99256 46 ,16636 kg 96
Sehingga : komposisi asetone cycle : aseton = 1107,99256 kg Air
=
46 ,16636 kg 1154 ,15892 kg
Maka : Aseton fres feed = aseton mula – mula – aseton recycle = 5570,79338 kg – 1154,15892 kg
Appendik A- 4
= 4616,63446 kg Dengan komposisi : Aseton = 96% x 4616,63446 kg = 4431,96908 kg Air
= 4% x 4616,63446 kg = 184,66538 kg
NaOH Kemurnian : 5% (berat) Penggunaan : 0,361% kapasitas produksi Dari M-150 didapat : NaOH = 0,83333 kg Air
= 15,83334 kg
Diaseton Alkohol (DAA) DAA di bentuk = ½ x mol aseton bereaksi = ½ x 76,41326 mol = 38,20663 kmol = 4431,96908 kg MASUK
KELUAR
Dari F-12 :
Ke F-113 :
Aseton
= 4431,96908
DAA
= 4431,96908
Air
= 184,66538
Aseton
= 1107,99256
Dari F-134 :
NaOH
=
Aseton
= 1107,99256
Air
= 246,66508
Air
=
0,83333
46,16636
Dari M-150 : NaOH
=
0,83333
Air
=
15,83334
Total
= 5787,46005
Total
= 5787,46005
Appendik A- 5
3.Reaktor (R-120) Fungsi : untuk mengubah diaseton alkohol menjadi mesytil oxide dengan katalis H3PO4 98% (berat) Kondisi Operasi : -
Suhu reaksi : 49,51oC
-
Tekanan
-
Waktu tinggal : 1 jam
-
Konversi : 90 %
: 1 atm
Reaksi : C6H12O2
C6H10O + H2O
Perhitungan : Diaseton Alkohol (DAA) Boiling point 166 °C DAA mula – mula = 4431,96908 kg = 38,20663 kmol DAA bereaksi = 0,90 x 38,20663 kmol = 34,38597 kmol DAA sisa = 38,2066 kmol - 34,38597 kmol = 3,82066 kmol = 443,19656 kg Asam Fosfat Kemurnian = 98% Penggunaan = 0,376% kapasitas Produksi = 0,0376 x 443,19656 kg = 1,66667 kg Dengan komposisi : Asam Fosfat = 98% x 1,66667 kg = 1,63334 kg Air
= 2% x 1,66667 kg = 0,03333 kg
Appendik A- 6
Mesytil Oxide (MO) (Mr = 98) MO terbentuk = 1/1 x mol DAA bereaksi = 1 x 34,38597 kmol = 34,38597 kmol = 3369,82506 kg AIR Air mula-mula
= 389,165 kg
Air terbentuk
= 1/1 x 34,38597 kmol = 34,38597 kmol = 618,94746 kg
Sehingga : Air total = 246,68952 kg + 618,94746 kg = 865,64598 kg asumsi : karena suhu reaksi yang tinggi, 100% aseton dan 94,667% air menguap dan masuk pada kondensor (E-121) maka bahan yang menguap adalah : aseton = 1107,99256 kg air
= 94,667% x air total = 94,667% x 865,64598 kg = 819,4762 kg MASUK
KELUAR
DARI F-113:
Ke F-124 :
DAA = 4431,96908
MO = 3369,82506
Aseton = 1107,99256
DAA = 443,19656
Appendik A- 7
Air
= 246,66508
Air
= 66,66633
Dari F-123:
Ke E-121 :
Air
Aseton = 1107,99256
= 15,83334
Total = 5786,66016
Air
= 819,4762
Total
= 5786,66016
4. Kolom Destilasi (D-130) Fungsi : memisahkan aseton dari air untuk di-recycle ke R-110 Direncanakan : -
aseton dari feed keluar sebagai destilat dengan komposisi 96% (berat).
-
96 % Air dari feed keluar sebagai bottom product.
Derajat kesetimbangan mol fraksi didapatkan tabel : BAHAN
BERAT/(kgmol/jam)
MOL (kgmol/jam)
i
Aseton
1107,99256
19,102
0,5748
Air
819,47926
45,527
0,4252
Total
1927,47218
64,629
1
d =
0,96 / 58 = 0,9 (0,96 / 58) (0,04 / 18)
b =
0,06 / 58 = 0,01878 (0,06 / 58) (0,94 / 18)
Maka : F
=D+B
64,629
=D+B
Appendik A- 8
D
= 64,629 – B
F x f
= D x d + B x b
64,629 x 0,574 37,148
= (64,629 – B) x (0.9) + ( B 0,01878) = (58,1661 – 0,9 B) + 0,01878 B = 58,1661 – 0,88122 B
0,88122 B
= 58,1661 – 37,14B = 21,0181
B
= 23,85
D
= 64,629 – 23,85
D
= 40,779 kg mol/jam
Hasil atas : = d x D
Aseton
= 0,9 x 40,779 = 36,7011 x 58 = 1064,3319 kg /jam air
=
0,04 / 18 xD (0,96 / 58) (0,04 / 18)
=
0,022 x 40,779 1,655 0,022
= 9,62 kg/jam hasil bawah : Aseton = 1107,99256 - 1064,3319 = 43,66066 kg/jam air
= 819,47926 - 9,62
Appendik A- 9
= 809,85926 kg/jam MASUK
KELUAR
Dari E-121 :
Ke F-134 :
Aseton = 1107,99256
Hasil atas :
Air
Aseton = 1064,3319
= 819,47926
Air
=
9,62
Ke E132 : Aseton = 43,66066
Toatal = 1927,47218
Air
=
809,85926
Total
= 1927,47218
5. Kolom Hidrogenasi (D-140) fungsi
: menghidrogenasi mesytil oxide (MO) menjadi metil isobutil keton
(MIBK) dengan bantuan katalis nikel. Kondisi Operasi : -
suhu reaksi : …………. oC SALAH
-
tekanan : 1 atm
-
konversi : 95%
direncanakan : -
100% MIBK yang terbentuk dari reaksi berubah menjadi hasil ats dengan komposisi 98 % (berat)
-
100% Air keluar sebagai hasil atas.
-
DAA dan MO sebagai hasil bawah.
-
Excess gas hidrogen sebesar 10%
-
Sisa gas hidrogen yang tidak bereaksi di-recyle kembali ke dalam kolom.
Reaksi : C6H10O + H2
C6H12O
Appendik A- 10
Perhitungan : Mesytil Oxide (MO) Boiling point 129 °C MO mula – mula = 3369,82506 kg = 34,38597 kmol MO bereaksi
= 0,95 x 34,38597 kmol = 32,66667 kmol
MO sisa
= 34,38597 kmol – 32,66667 kmol = 1,71930 kmol = 168,49140 kmol
Hidrogen (H2) H2 untuk reaksi = 1/1 x mol MO bereaksi = 1 x 32,66667 kmol = 32,66667 kmol Excess H2 sebesar 10% maka : H2 mula – mula = 1,1 x 32,666667 kmol = 35,93334 kmol = 71,86668 kg H2 sisa
= 35,933334 kmol – 32,66667 kmol = 3,26667 kmol = 6,53334 kg
jika H2 sisa di-recycle ke dalam kolom, maka : H2 fresh feed = H2 mula – mula – H2 recycle = 71,86668 kg – 6,53334 kg = 65,3334 kg Metil Isobutil Keton (MIBK)
Appendik A- 11
MIBK terbentuk = 1/1 x mol MO bereaksi = 1 x 32,66667 kmol = 32,66667 kmol = 3266,66700 kg Air Air mula – mula = 66,66633 kg Maka : Komposisi hasil atas : MIBK
= 32266,66700 kg
Air
= 66,66633 kg
Komposisi hasil bawah : DAA
= 443,19656 kg
MO
= 168,49140 kg MASUK
KELUAR
Dari F-124 :
Ke E-141 :
MO
= 3369,82506
Hasil atas :
DAA
= 443,19656
MIBK
= 3266,66700
Air
=
Air
= 66,66633
66,66633
Dari F-148A :
Ke buangan :
H2
Hasil bawah :
= 65,33334
Dari F-148B :
MO
= 168,49140
H2
= 6,53334
DAA
= 433,19656
Total
= 3951,55463
Total
= 3951,55463
Appendik A- 12
Appendik B- 1
APPENDIX B NERACA PANAS
Satuan : kkal/jam Suhu referensi : 25OC 1. Tangki Pengencer (M-150) ΔH1
ΔH2
Neraca Panas Total : ΔH1 = ΔH2 Dimana : ΔH1 = Panas bahan masuk ΔH2 = Panas bahan keluar Perhitungan : Menghitung panas bahan masuk (ΔH 1) Rumus : ΔH1 = Σm . Cp . ΔT Suhu bahan masuk = 30oC komponen
Massa (kg)
Cp
ΔT
ΔH1 (kkal)
(kkal/kgoC) NaOH
0,83333
0,000165587 5
0,00069
Air
1,25000
1
5
6,25000
Air
14,58334
1
5
43,75002
pengencer Total
50,75001
Appendik B- 2
Menghitung suhu bahan keluar (t2) ΔH 1 = ΔH2 50,0071 = m . Cpcampuran . ΔT 50,0071 = 16,66667 x 950,0084 x (t2 - 25) t2 = 28,1579oC Menghitung Panas Bahan Keluar (ΔH2) Rumus : ΔH2 = Σm . Cp . ΔT Suhu bahan keluar = 28,1579oC ΔH1 = 16,66667 x 950,0084 x (28,1579 - 25) = 50,0071 kkal
2. Reaktor (R-110) ΔH3 ΔH1
ΔH2 ΔH4
Neraca panas Total : ΔH 1 + ΔH R = ΔH2 + Q1 + Qloss Dimana : ΔH1 = panas yang dikandung bahan masuk ΔH2 = panas yang dikandung bahan keluar ΔHR = Panas reaksi Q1 = Panas yang diserap air pendingin Qloss = panas hilang
Appendik B- 3
Menghitung panas bahan masuk (ΔH 1) Rumus : ΔH1 = Σm . Cp . ΔT Suhu bahan masuk : = 26oC
-
Aseton
-
Aseton recycle = 29,14oC
-
NaoH
= 28,16oC
-
Air
= 29,14oC
-
Air recycle
= 26oC
komponen
Massa (kg)
Cp (kkal/kg.oC)
ΔT (oC)
ΔH1 (kkal)
Aseton
4431,96908
0,00030315
1
1,34355
Aseton R
1107,99256
0,00030589
4,14
1,40314
NaOH
16,66667
0,9500084
3,16
50,03777
Air
46,16636
1
4,14
191,12873
Air R
184,66538
1
1
184,66538
Total
428,57857
Menghitung panas reaksi (ΔHR) Reaksi : 2C3H6O
C3H6O2
RUMUS : ΔH R = ΔHoR + ΔH oP + ΔHo25 ΔH o25 = ΔH o25 produk - ΔH o25 reaktan Diketahui : ΔHo25 aseton = 88,3014 Kj/mol
Appendik B- 4
ΔHo25 DAA = -486,76 Kj/mol Maka : ΔHo25 = (38,20663 x -486,76) – (95,51658 x 88,3014) = -20731,7028 kj =-6456,4113 kkal ΔHoR = m . Cp . ΔT = 5539,96164 x 0,00031903 x (30 - 25) = 8,83707 kkal ΔHoP = m . Cp . ΔT = 4431,96908 x 0,00031903 x (30-25) = 7,06966 kkal Sehingga : ΔHR = (8,83707 + 7,06966) + (-6456,4113) = -6440,504577 kkal Menghitung panas bahan keluar (ΔH2) Rumus: ΔH2 = Σm . Cp . ΔT Suhu bahan keluar =30oC ΔT (oC)
Cp (kkal/kgoC)
ΔH1 (kkal)
komponen
Massa (kg)
DAA
4431,96908 0,00031903
5
7,06966
Aseton
1107,99256 0,00029841
5
1,65318
NaOH
0,83333
0,0016453
5
0,00069
Air
246,66508
1
5
1233,3254
Total
1242,04893
Appendik B- 5
Menghitung panas yang diserap pendingin (Q1) Neraca panas total : ΔH1 + ΔHR = ΔH2 + Q1 + Q loss ΔH1 + ΔHR = ΔH2 + Q1 + 0,05 (ΔH1 + ΔHR ) Q1 = 0,95 (ΔH1 + ΔHR) – ΔH2 = 0,95 (428,57857 = 3825,66472) – 1242,04893 = 0,95 (428,57857 + 3825,66472) – 1242,04893 = 5283,58006 kkal Kebutuhan Pendingin : Masuk = 26oC, t keluar = 36oC, Cp = 0,80969 kkal/kgoC Q1 = m . Cp . ΔT m=
5283 ,58006 = 652,54357 kg 0 ,80969 x (36 26 )
Menghitung panas lolos (Qloss ) Qloss = 5%Panas masuk = 0,05 (ΔH1 + ΔHR) = 0,05 (428,57857 + 6440,504577) = 343,45416 kkal
Appendik B- 6
3. Reaktor (R-120) ΔH4 ΔH1
ΔH3 ΔH2
Qloss ΔH5 Neraca panas total : ΔH1 + Q 1 = ΔH2 + ΔH3 + ΔHR + Qloss Perhitungan : Menghitung panas bahan masuk (ΔH 1) ΔHas. fosfat = (1,63334 x 0,00004260 x 5) + (0,03333 x 1 x 5) = 0,17008 kkal ΔH1
= ΔH1 dari R-110 + ΔHAs.fosfat = - 1242,04893 + 0,17008 = - 1241,87885 kkal
Menghitung panas bahan liquid keluar (ΔH2) Rumus : ΔH1 = Σm . Cp . ΔT komponen
Massa (kg)
MO
3369.82506
DAA
Cp (kkal/kgoC)
ΔH1 (kkal)
95
100.52828
4431,196956 0,000339980
95
16.83305
NaOH
0,83333
0,00017790
95
0.01408
H3PO4
1.63334
0.0042060
95
0.06526
Air
66.66633
1
95
6333.3013
Total
0,00031402
ΔT (oC)
66450,74202
Appendik B- 7
Menghitung panas bahan uap keluar (ΔH3) Rumus : ΔH2 = Σ(m . Cp . ΔT + mλ) komponen
λ(kkal/kg)
Massa (kg)
ΔH1 (kkal)
Aseton
1107,99256
69,44444
76943,92285
Air
819,47962
69,44444
56908,3033
Total
1333852,2262
komponen
Massa (kg)
Cp (kkal/kgoC)
ΔH1 (kkal)
Aseton
1107,99256
0,00037338
39,30171
Air
819,47962
1
77850,56390
Total
211742,09180
Menghitung panas reaksi (ΔHR) Reaksi : C6H12O2
C6H10O + H2O
RUMUS : ΔHR = ΔHoR + ΔHo P + ΔHo 25 ΔHo25 = ΔHo produk - ΔHo reaktan Diketahui : ΔHo 25 DAA = -486,76 Kj/mol ΔHo 25 MO
= -230,29 Kj/mol
ΔHo 25 Air
= -285,83 Kj/mol
Maka : ΔHo25 = [(34,38597 x -230,29) + (39,38597 x -285,83)]-(38,2066 x -486,76)
Appendik B- 8
= 850,1723 kj =230,06018 kkal ΔHo R = m . Cp . ΔT = 4431,96908 x 0,0003998 x (120 - 25) = 168,33062 kkal ΔHo P = m . Cp . ΔT = 3369,82506 x 0,00031412 x (120 - 25) +618,94764 x (120-25) = 58900,53698 kkal Sehingga : ΔHR = 168,33062 + 58900,53698 + 203,06018 = 58900,53698 kkal
(endotermis)
Menghitung panas yang diberikan oleh steam (Q1) ΔH1 + Q 1 = ΔH2 + ΔH3 + ΔHR + 0,01 (ΔH1 + Q1 ) Q1 = 6450 ,742202 211742 ,0918 59271 ,992778 0 ,9 (1241 ,87885 ) 0 ,9
= 309536,0584 kkal stean jenuh pada 150oC : P = 476 kPa λ= 504,729 kkal maka : m=
Q 1 309536,058 4 = = 613,27179 kg 504,729
Menghitung panas lolos (Qloss ) Qloss = 10 %Panas masuk = 0,1 (ΔH1 + Q1)
Appendik B- 9
= 0,1 (-1241,8788 + 309536,0584) = 308229,41796 kkal 4. Kondensor (E-121) ΔH3 ΔH1
ΔH2
Qloss ΔH4 Menghitung : Menghitung panas bahan masuk (ΔH 1) : ΔH1 = ΔH3 dari R-120 = 211742,09180 kkal Menghitung panas bahan keluar (ΔH2) : ΔH2 = Σm . Cp . ΔT = (1107,99256 x 0,00030416 x 32,28) + (819,47962 x 1 x 32,28) = 26463,68072 kkal Menghitung panas yang diserap pendingin (Q1 : Q1 = ΔH1 – ΔH2 - Qloss = 21174,09180 – 26463,68072 – 0,05 (211742,0918) = 174691,3065 kkal kebutuhan air pendingin : m=
Q1 cp T
Appendik B- 10
= 174691.306 5 1( 40 26 )
= 12477.95046 kg Menghitung panas lolos (Qloss ) Qloss
=
5 % panas masuk
=
0,05 x 211742.09180
= 10587.10459 kkal 5. Kolom Destilasi (D-130) ΔH1 ΔH1
Q1 ΔH4 ΔH6
ΔH3
Q2
Qloss ΔH5
ΔH7
Neraca panas Total : ΔH1 + Q 2 = ΔH4 + ΔH7 + Q1 + Q3 perhitungan : Menghitung refluks (R) dari kurva didapat : Xd = 0.4 Rm 1
0.88163 = 0.4Rm +0.4 Rm Sedangkan : R
= 2Rm
= 1.20408
Appendik B- 11
= 2 x1,20408 = 2,40816
Maka : Xd = 0,88163 = 0,25868 R 1 2 ,440816
cairan jenuh kembali ke kololm destilasi : Lo D
R
=
Lo
= R.D = 2,40816 x 21,6813 = 52,18030 kmol/j
Aliran air masuk kondesor : V
= (R + 1) .D = (2,40816 +1) 21,6813 = 73,84842 kmol/j
Aliran liquid masuk reboiler : L’
= Lo + (q.F) = 52,18030 + (1x64,62997) = 116,81027 kmol/j
Aliran liquid keluar reboiler : V’
= V + F (q-1) = 73,84842 + 64,62997 (1-1) = 73,84842 kmol/j
Appendik B- 12
Panas yang terkandung dalam bahan masuk kolom destilasi (ΔH1 ) Bahan masuk pada suhu 86,81oC Rumus : ΔH1 = m . Cp . ΔT komponen
Massa (kg)
Cp (kkal/kgoC)
ΔT (oC)
Aseton
1107,99256
0,000034944
61,81
23,93141
Air
819,47962
1
61,81
50652,03531
Total
ΔH1 (kkal)
50675,96672
Menghitung panas uap masuk kondesor (ΔH2) Rumus : ΔH2 = m . Hv Dimana : m
= Xd.V
Komponen uap masuk kondesor : Komponen
Xdi
V(kmol/j)
Mv(kmol/j)
Aseton
0,88163
73,84842
65,10698
Air
0,11837
73,84842
8,74144
komponen Aseton Air Total
Mv (kmol/j) 65,10698 8,74144
Mv Hv ΔH2 (kg/j) (kkal/kg) (kkal) 3776,20484 158,33333 597899,08710 157,34592
172,22222 27098,46365 624997,55070
Appendik B- 13
Menghitung panas yang terkandung dalam refluks keluar kondesor (ΔH 3) : Bahan masuk refluks pada suhu 74,19 oC Rumus : ΔH3 = m . Cp . ΔT Dimana : m
= Xd.Lo
Komponen
Xdi
Lo(kmol/j)
Ml(kmol/j)
Aseton
0,88163
52,18030
46,00372
Air
0,11837
52,18030
6,17658
komponen Ml(kmol/j)
Ml (kg/j)
Aseton
46,00372
Cp (kkal/kgoC) 2668,21576 0,3401
Air
6,17658
111,17844
1
ΔT (oC) 49,19
ΔH3 (kkal)
49,19
5468,86746
Total
44,63797
5513,50543
Menghitung panas liquid keluar kondesor (ΔH4) Bahan masuk refluks pada suhu 74,19 oC Rumus : ΔH4 = m . Cp . ΔT komponen Massa (kg)
Cp (kkal/kgoC)
Δt (oC)
ΔH4 (kkal)
Aseton
1107,99256
0,00034944
61,81
23,93141
Air
819,47962
1
61,81
50652,03531
Total
50675,9667
Appendik B- 14
Menghitung panas liquid masuk reboiler (ΔH5) Suhu bahan masuk reboiler 100,002oC Rumus : ΔH4 = m . Cp . ΔT Dimana : m = Xb.L’ komponen
Xbi
L (kkal/kgoC)
Ml (kmol/j)
Aseton
0
116,81027
0
Air
1
116,81027
61,81
komponen Ml
Ml (kal/kgoC)
Cp Δt (oC) (kal/kgoC)
ΔH5 (kkal)
(kmol/j) Aseton
0
0
0,0003591
75,002
0
Air
116,81027
2102,58486
1
75,002
157698,0697
Total
157698,0697
Menghitung panas uap keluar reboiler (ΔH 6) Rumus : ΔH6 = m . Hv Dimana : m = Xb.V komponen
Xbi
L (kkal/kgoC)
Ml (kmol/j)
Aseton
0
73,84842
0
Air
1
73,84842
73,84842
Appendik B- 15
komponen Aseton Air
Mv (kmol/j) 0 72,84842
Mv (kg/j)
Hv (kkal/kg) 0
0 1329,27156
ΔH6 (kkal) 0
142,22222 189051,95220
Total
189051,95220
Menghitung panas liquid keluar reboiler (ΔH7 ) Suhu liquid keluar 100,002oC Rumus : ΔH7 = m.Cp. ΔT Komponen
Massa (kg)
Cp(kkal/kgoC
Δt(oC)
ΔH7(kkal)
Aseton
0
0,00035907
75,008
0
Air
773,31326
1
75,008
58000,04113
Total
50675,96672
Menghitung panas disekitar kondensor(Q1) Q1 = ΔH2 – (ΔH3 + ΔH4)s = 624997,5507 – (5513,50543 + 2289,45889) = 617194,5864 kkal Menghitung kebutuhan air pendingin: m = Q 1 = 617194,586 4 44085 ,32760 kg / j 1 .( 40 26 ) Menghitung panas steam reboiler(Q2 ) Q2 = Q1 H4 H7 - 0,95 H1 0 ,95
Q2 = 617194,5864 2289,45889 58000,04113 - 0,95 x 50675,96672 0,95
Appendik B- 16
= 662465,1769 kkal/j Kebutuhan steam: Digunakan steam jenuh pada suhu 150oC dengan: P = 618 kPa λ= 912,38 BTU/lb = 506,87778 kkal/kg Maka: m = Q 2 = 662465,176 9 1306 ,95249 kg 506 ,87778 Menghitung panas lolos(Q3) Q3 = 5% Panas masuk = 0,05 x + (Q2 + ΔH1) = 0,05 x (662465,1769 + 50675,96672) = 35657,05718 kkal/j 6. Kolom Hidrogenasi (D-140)
ΔH2 ΔH1
Q1 ΔH4 ΔH6
Qloss
ΔH3 Q2
ΔH5 ΔH7
I. Tahap Reaksi Menghitung panas bahan masuk (ΔH 1) Suhu bahan masuk 119,8 oC Rumus: ΔH1 = m. Cp. ΔT
Appendik B- 17
Komponen
Massa (kg)
Δt (oC)
Cp
ΔH1 (kkal)
(kkal/kgoC) MO
3369,82506
0,00031383
94,8
100,25595
DAA
443,19656
0,00039964
94,8
16,79089
Air
66,66633
1
94,8
6319,96808
H2
71,86668
3,44853954
94,8
23494,41510
Total
29931,43002
Menghitung panas reaksi (ΔHR) Reaksi: C6H10O + H2
C6H12O
Rumus: ΔHg
= ΔHoR+ ΔHo25 + ΔHoP
ΔHo25 = ΔHo25 produk – ΔHo25 reaktan
Diketahui: ΔHo25 MO
= - 320,29 kJ/mol
ΔHo25 H2
= 0
ΔHo25
= - 45,17 kJ/mol
Maka:
ΔHo25 = (32,6667 x -45,17) – (34,38597 x -230,29)
Appendik B- 18
= 6443,19155 kJ = 1538,92986 kkal ΔHR
= Σm. Cp. ΔT = (3369,82506 x 0,31402 x 95 ) + (71,86668 x 3448,53954 x 95) = 23644,86161 kkal
ΔHP
= m. Cp. ΔT = 3266,666700 x 0,42990 x 95 = 133,41231 kkal
Sehingga: ΔHR = ΔHoR + ΔHoP + ΔHo25 = 25317,20378 kkal Menghitung Panas bahan keluar (ΔH 2) Satu liquid keluar 120oC Rumus Komponen
: ΔH2 = m . Cp. ΔT Massa( kg)
Cp
Δt (oC)
ΔH1 (kkal)
o
(kkal/kg C) MIBK
3266,66700
0,00042990
95
133,41231
MO
168,49140
0,00031402
95
5,02642
DAA
443,19656
0,00039979
95
16,83263
Air
66,6633
1
95
6333,30135
H2
6,53334
3,44853954
95
2140,39573
Total
6828,96844
Appendik B- 19
II. Tahap Pemisahan Neraca Panas Total : ΔH1
+ Q 2 = ΔH4 + ΔH7 + Q1 + Q3
Menghitung Refluk (R) Dari kurva didapat : XD = 0,639 Rm 1
0,89817 = 0,639 Rm + 0,639 Rm
= 0,40559
Sedangkan : R
= 2Rm = 2 x 0,40559 = 0,81118
Sedangkan XD 0,899817 = = 0,49590 Rm 1 0,81118 1
Cairan jenuh kembali ke kolom destilasi : R=
Lo D
Lo = R.D = 0,81118 X 36,37036 = 29,550291 kmol/j aliran uap masuk kondesor : V = (R + 1 ).D
Appendik B- 20
= (0,81118 + 1) x 36, 37036 = 65,87327 kmol/j aliran liquid masuk reboiler : L’ = Lo + (qF) = 29,50291 + (1,41,91032) = 71,41323 kmol/j Aliran uap keluar boiler : V’ = V + F (q-1) = 65,83727 + 41,91032 (1-1) = 65,87327 kmol/j Panas yang terkandung dalam bahan masuk kolom destilasi (ΔH1 ) ΔH1
= 8626,96844 – 2140,39573 = 6488,57271 kkal
Menghitung panas uap masuk kondensor (ΔH2) Suhu bahan masuk 114,4C Rumus : ΔH2 = m.Hv Dimana : m = Xd V Komposisi uap masuk kondensor : Komponen
Xdi
V (kkal/j)
Mv (kmol/)
MIBK
0,89817
65,87327
59,16539
Air
0,10183
65.87327
6,70788
Appendik B- 21
Mv (kg/j)
MIBK
Mv (kmol/j) 59,16539
5961,539
Hv ΔH6 (kkal) (kkal/kg) 191,66667 1134003,32800
Air
6,70788
120,74184
150,00000
komponen
Total
18111,27600 1152114,60400
Menghitung panas yang terkandung dalam refluks keluar kondesor (ΔH 3) : Bahan masuk refluks pada suhu 114,4 oC Rumus : ΔH3 = m . Cp . ΔT Dimana : m
= Xd.Lo
Komponen
Xdi
Lo(kmol/j)
Ml(kmol/j)
MIBK
0,89817
29,50291
26,49863
Air
0,10183
29,50291
3,00428
komponen Ml(kmol/j) MIBK
26,49863
Air
3,00428
Ml (kg/j)
Cp (kkal/kgoC) 2649,86300 0,0004253 54,07704
1
Total
Menghitung panas liquid keluar kondesor (ΔH4) Bahan masuk refluks pada suhu 141,4 oC Rumus : ΔH4 = m . Cp . ΔT
ΔT (oC) 89,4
ΔH3 (kkal)
89,4
4834,48738
100,72561
4935,23999
Appendik B- 22
komponen Massa (kg)
Cp (kkal/kgoC)
Δt (oC)
ΔH4 (kkal)
MIBK
3266,66700
0,00042530
89,4
124,20462
Air
66,66633
1
89,4
5959,96990
Total
6084,17452
Menghitung panas liquid masuk reboiler (ΔH5) Suhu bahan masuk reboiler 155,5oC Rumus : ΔH5 = m . Cp . ΔT Dimana : m = Xb.L’ komponen
Xbi
L (kkal/kgoC)
Ml (kmol/j)
DAA
0,68965
71,41323
49,25013
MO
0,31035
71,41323
22,16309
komponen Ml
Ml (kal/kgoC)
Cp (kal/kgoC)
Δt (oC)
ΔH5 (kkal)
(kmol/j) DAA
49,25013
5713,015508 0,0004262
130,5
317,75276
MO
22,16310
2171,98380
130,5
98,46274
0,0003474
Total
Menghitung panas uap keluar reboiler (ΔH 6) Rumus : ΔH6 = m . Hv Dimana : m = Xb.V
416,21550
Appendik B- 23
komponen
Xbi
V’ (KMOL/J)
Mv (kmol/j)
DAA
0,68965
65,87327
42,42950
MO
0,31035
65,87327
20,44377
Mv (kg/j)
Hv (kkal/kg)
ΔH6 (kkal)
DAA
Mv (kmol/j) 42,42950
4921,82200
219,444444
1080066,4730
MO
20,44377
2003,48946
208,33333
417393,63080
Komponen
Total
149760,10300
Menghitung panas liquid keluar reboiler (ΔH7 ) Suhu liquid keluar 155,5oC Rumus : ΔH7 = m.Cp. ΔT Komponen
Massa (kg)
Cp(kkal/kgoC
Δt(oC)
ΔH7(kkal)
DAA
0,42620
0,00042620
130,5
24,65019
MO
0,34738
0,00034738
130,5
7,63824
Total
Menghitung panas disekitar kondensor(Q1) Q1 = ΔH2 – (ΔH3 + ΔH4) = 11522114,60400 – (4935,23999 + 6084,17452) = 1141095,189 kkal Kebutuhan air pendingin:
32,28843
Appendik B- 24
m = Q 1 = 617194,586 4 44085 ,32760 kg / j 1 .( 40 26 ) Menghitung panas steam reboile (Q2) Q2 Q1 H4 H7 - 0,9. H1 0 ,95
= 6084 ,17452 32 ,288431 1141095 ,189 0 ,9 x 6488 ,57271 0 ,95
= 1268191,04100 kkal/j Kebutuhan steam: Digunakan steam jenuh pada suhu 170oC dengan: P = 69,136 Psi λ= 901 BTU/lb = 500,59317 kkal/kg Maka: m = Q 2 = 1268191, 04100 2533 ,37664 kg 500 ,59317
Menghitung panas lolos(Q3) Panas lolos = 5% panas masuk Qloss = 0,1 (ΔH1 + Q 2) = 0,1 (6488,57271 + 1268191,04100) = 127467,96130 kkal/j
Appendik B- 25
7. Heater (E-144A) ΔH3
ΔH1
ΔH2
Qloss ΔH4
Neraca Panas Total : ΔH1 + ΔH2 + ΔH3 + ΔH4 + Qloss ΔH1 + Q1 = Qloss Dimana : ΔH1
= Panas yang dikandung bahan masuk
ΔH2
= Panas yang dikandung bahan keluar
Q1
= Panas yang diberikan steam
Qloss
= Panas hilang
Perhitungan : Menghitung panas bahan masuk (ΔH 1): ΔH1
= m. Cp. ΔT = 65,33334 x 14,28kJ/kg.K x (303-298)K = 4664,80048 kJ = 1114,16845 kkal
Appendik B- 26
Menghitung panas bahan keluar (ΔH2) : ΔH1
= m. Cp. ΔT = 65,33334 kg x 14,37kJ/kg.K x (348-298)K = 46942,00479 kJ = 11211,90522 kkal
Menghitung panas yang diberikan (Q1): Qloss
=5 % panas masuk
Q1
= 0,1 (ΔH2 + Qloss – ΔH1) = (11211,90522 + 0,05 (1114,16485 +11211,90522) – 1114,16485 = 10714,04046 kkal
Kebutuhan steam : Steam masuk pada : Suhu
= 120oC Tekanan = 198,54 kPa λ= 2202,2 kJ/kg = 525,9864 kkal/kg
Maka : m=
Q1 10714, 04046 = 20 ,3694 kg / j 525 ,9864
Menghitung panas lolos (Qloss ) Qloss
= 5% panas masuk = 0,05 x 12326,07367 = 616,30368 kkal
Appendik B- 27
8. Heater (E-144B) ΔH3
ΔH1
ΔH2 Qloss ΔH4
Neraca Panas Total : ΔH1 + ΔH2 + ΔH3 + ΔH4 + Qloss ΔH1 + Q 1 = Qloss
Perhitungan : Menghitung panas bahan masuk (ΔH 2): ΔH2
= ΔH2 bahan dari E-143 = 11211,90522 kkal
Menghitung Panas bahan keluar (ΔH 2): ΔH2
= m. Cp. ΔT = 65,33334 kg x 14,44kJ/kg.K x (393-298)K = 89624,2758 kJ = 21406,39052 kkal
Menghitung panas yang diberikan (Q1): Qloss
=5 % panas masuk
Q1
= 0,1 (ΔH2 + Qloss – ΔH1) = (21406,39052 + 0,05 (11211,90522 +21406,39052) – 11211,90522 = 11825,40008 kkal
Appendik B- 28
Kebutuhan steam : Steam masuk pada : Suhu
= 150oC Tekanan = 476 kPa λ= 2113,2 kJ/kg = 504,72915 kkal/kg
Maka : m=
Q1 11825,4000 8 = 23 ,4292 kg / j 504 ,72915
Menghitung panas lolos (Qloss ) Qloss
= 5% panas masuk = 0,05 x 32618,29574 = 1630,91479 kkal
Appendik B- 29
Tahap perhitungan Bublble Point dan Dew Point 1. Perhitungan bubble point dengan sistem binari komponen : Diketahui : Feed terdiri dari dua komponen (i) =2 Dengan mengasumsikan Psat pertama adalah 760 mmHg maka persamaan antoine dapat dihitung : T1sat
= (Bi/(Ai- ln Psat)- Ci
Dimana : T
=K
A,B,C = Kostanta Antoine untuk masing-masing komponen Nilai T yang didapat dalam proses pengujian bubble point dapat dihitung dengan persamaan : To
= Σ(xi.tisat)
Dengan memasukan to sebagai awal maka dapat dihitung : Ln άik = Ai -Aik – (Bi/(t + Ci) + (Bk/9t+C k) Pi sat dapat di hitung dengan persamaan : Psat
= P/ Σ(άk.xi)
Nilai dari t akan dipakai untuk menghitung t yang baru dengan metode iterasi, sampai didapat nilai yang sama. Pengecekan terhadap t yang didapat dengan persamaan : Ki
= Pisat/P
Yi
= Xi/Ki
Dimana hasil yang diperoleh : P = 760 mmHg : Xi dan Yi = 1
Appendik B- 30
2. Perhitungan dew point dengan sistem biner komponen: Perhitungan Psat menggunakan prsamaan : Psat
= P x Σ(yi/ άk)
Untuk perhitungan selanjutnya analog dengan trial and error pada bubble point. Pengecekan terhadap t yang didapat dengan persamaan: Xi
= yi/K
Appendik B- 31
Tabel B.1.Trial Feed Bubble Point Komponen Aseton Air
C
F(kmol/jam) 19.10333 45.52664556
Total F 64.62996556 64.62996556
Xi (kg mol) 0,295579919 0.704420081
A 16,6513 18,3036
B 2940,46 3816,44
-45,93 -46,13
P(mmHg) 760 760
T1 sat (1) 339,4482083 373,1521012
To (K) 363,1899073 363,1899073
Alfa- ki 1 0,327466956
B 1444,168946 1444,168946
Ti sat (2) 359.5452568 359.5452568
Alfa-ki 1 0,31706984
P 1464.551264 1464.551264
Ti sat(3) 360.0147372 360.0147372
Alfa-ki 1 0,318403797
P 1461.904085 1461.904085
Ti sat (4) 359.9540544 359.9540544
Alfa-ki 1 0,318231286
P 1462.245884 1462.245884
Ti sat(5) 359.9618945 359.9618945
Alfa-ki 1 0,318253573
P 1462.20172 1462.20172
Ti sat (6) 359.9608815 359.9608815
Alfa-ki 1 0,318250693
P 1462.207426 1462.207426
Ti sat(7) 359.9610124 359.9610124
Alfa-ki 1 0,318251065
P 1462.206689 1462.206689
Ti sat (8) 359.9609955 359.9609955
Alfa-ki 1 0,318251017
P 1462.206784 1462.206784
Ti sat(9) 359.9609977 359.9609977
Alfa-ki 1 0,318251023
P 1462.206772 1462.206772
Ti sat (10) 359.9609974 359.9609974
Alfa-ki 1 0,31825117
P 1462.206774 1462.206774
Ti sat(9) 359.9609974 359.9609974
Alfa-ki 1 0,318251023
P 1462.206773 1462.206773
Ti sat (12) 359.9609974 359.9609974
Alfa-ki 1 0,31825117
P 1462.206773 1462.206773
Ti sat(9) 359.9609974 359.9609974
Alfa-ki 1 0,318251023
P 1462.206773 1462.206773
Ti sat (14) 359.9609974 359.9609974
Pi sat(mmHg) 1462.20677 465.348801
K 1.923956281 0.612301054
Yi 0.568682842 0.431317158 1
P 432.19896 327.80104 760
Ti sat (C) 86.81099744
Appendik B- 32
Appendik C- 1
APENDIX C SPESIFIKASI PERALATAN
1. Tangki Penampang NaOH (F-151) Fungsi
: Menyimpan NaOH selama 1 bulan yang digunakan sebagai katalis.
Bahan
: Carbon Steel SA-240 Grade C
Bentuk
: Silinder tegak dengan tutup bawah konikal (ά= 120o ) dan tutup atas plat datar.
Perancangan : Menghitung volume tangki (Vt) Kebutuhan NaOH
= 2,08333 kg/j
Lama penyimpanan = 2 minggu = 14 hari Jumlah tangki
= 1 buah
Densitas NaOH
= 63,97083 lb/cuft
Maka: NaOH tersimpan = 2,08333 x 14 x 24 = 699,9989 kg = 1543,2175 lb Volume NaOH
=
1543,2175 24,12377cuft 63,97083
Jika NaOH mengisi 90% tangki, maka volume tangki (Vt): Vt =
24,12377 26,80419cuft 0,9
Appendik C- 2
Menghitung diameter shell (Ds) Vt = 1 / 4 .π. Ds2 . H
Dimana : Ds
= diameter tangki (ft)
H
= tinggi shell (ft) = 1,5 Ds
Vt
= volume tangki (cuft)
Maka: 26,80419 = 1 /4 .π. Ds2. (1,5 Ds) Ds
= 2,83409 ft = 34,0091 in
Menghitung tekanan design Tinggi larutan dalam shell (HI): HI =
4 Vt 4 1543,2175 x = x 24,12377cuft Ds 2 63,97083
Sedangkan: P design = P hidrostatik + 14,7 Dimana: g ) HI gc 63,97083 x1x3,82603 = 1,69968 psi 144 144
( P hidrostatik =
Maka:
Appendik C- 3
P design = 1,69968 + 14,7 = 16,39968 psi Menghitung tebal silinder (ts)
ts =
PixDi C 2( fE 0,6 Pi)
(pers. 3-19 BY)
Dimana: ts = tebal shell (in) Pi = tekanan design (psi) Di = diameter shell (in) f = stress yang diijinkan (psi) = 18750 E = efisiensi pengelasan = 0,8
(App.D, BY hal.342) BY hal.254)
C = faktor korosi = 2/16 in Sehingga: ts =
16,39968 x34,00908 2 2 2,298 3 in 2(18750 x 0,8 0,6 x16,39968) 16 16 16 16
Standarisasi diameter tangki Dari tabel 57, BY hal.89 untuk Di = 34,00908 in didapatkan Do = 34 in Maka: Ds = Do - 2ts = 34 – 2(3/16) = 33,625 in Hs = 1,5 x 33,625 = 50,4375 in
Appendik C- 4
Menghitung tebal tutup bawah Direncanakan: tutup bawah berbentuk conical dengan sudut 120o
thb =
PixDi 1 2( fE 0,6Pi) cos 2
C
dimana: thb = tebal tutup bawah (in) Pi
= tekanan design (psi)
Di = diameter tangki setelah standarisasi (in) f
= stress yang diijinkan (psi) = 18750 psi
E
= efisiensi pengelasan = 0,8
C
= faktor korosi = 2/16 in
Maka: thb =
16,39968 x34,00908 2 2,595 3 in 2(18750 x0,8 0,6 x16,39968) cos 60 16 16 16
Menghitung tebal tutup atas ( tha) Direncanakan: tutup atas berbentuk plat datar
tha =
PixDi C 2( fE 0,6 Pi)
dimana: tha = tebal tutup atas (in) Pi = tekanan operasi (psi)
(pers. 3-19 BY)
Appendik C- 5
Di = diameter shell (in) f
= stress yang diijinkan (psi) = 18750 psi (App.D,BY hal.342)
E = Efisiensi pengelasan = 0,8
(BY hal.254)
C = faktor korosi = 2/16 in Sehingga:
tha =
14,7 x33,625 2 2,2638 3 in 2(18750 x 0,8 0,6x14,7) 16 16 16
Menghitung tinggi tangki penampung Ht = tinggi tutup bawah + tinggi shell + tinggi tutup atas Dimana: Tinggi shell = 50,4375 in Tinggi tutup atas = 0 Tinggi tutup bawah = OA= b + sf Dari tabel 5-6 B &Y hal.88, untuk thb = 3/16 in maka: sf = 1,5 – 2 in Diambil: sf = 1,5 in 1 xDs 1 Sedangkan: b = 2 x 33,625 9,7067in 1 2 tan 2 tan 60 Maka: Tinggi tutup bawah = OA = 9,7067 + 1,5 = 11,2067 in Sehingga:
Appendik C- 6
Ht = 11,2067 + 0 = 61,6442 in 2. Tangki Penampung Aseton (F-112) Fungsi: Menyimpan aseton selama 1 bulan sebagai bahan baku. Bahan: Carbon Steel SA-240 Grade C Bentuk: Silinder tegak dengan tutup atas conikal (ά= 120o ) dan tutup bawah plat datar. Perancangan:
Menghitung volume tangki (Vt) Kebutuhan aseton= 4431,96908 kg/j Lama penyimpanan
= 1 bulan = 30 hari
Jumlah tangki
= 8 buah
Densitas aseton
= 49,28976 lb/cuft
Maka: Aseton tersimpan = 4431, 96908 x 24 = 1489141,611 kg = 3282961,595 lb volume aseton untuk 1 tangki Volume aseton
=
:
3282961,595 66605,3475cuft 49, 28976
Volume aseton untuk 1 tangki :
Volume aseton
=
66605,3475 66605,3475cuft 8
Appendik C- 7
Jika aseton mengisi 90% tangki, maka volume tangki (Vt) : Vt =
8325,6684 9250,7427cuft 0,9
Menghitung diameter shell (Ds) Vt = ¼.π. Ds2.H Dimana : Ds = diameter tangki (Ft) H = tinggi (ft) = 1,5 Ds Vt = Volume tangki (cuft) Maka : 9250,7427 = ¼.π. Ds2(1,5Ds) Ds = 19,8795 ft = 238,5539 in Menghitung tekanan design. Tinggi larutan dalam shell (HI) HI =
4 VI 4 8325,6684 x x 26,8373 fit 2 19 , 8795 Ds
Sedangkan : Pdesign
= Phidrostatik + 14,7
Dimana : g ) HI gc 49,28976 x1x26,8373 9,1861 psi 144 144
( Phidrostatik
=
Appendik C- 8
Maka : Pdesign
= 9,1861 + 14,7 = 23,8861 psi
Menghitung tebal Silinder (ts) ts=
PixDi C 2( fE 0,6 Pi)
(pers 3-19 BY)
Dimana : ts = tebal sheel (in) Pi = tekanan design (psi) Di = diameter shell (in) f
= stress yang di ijinkan (psi) = 18750 psi (App D, BY hal 342)
E = efisiensi pengelasan = 0,8
(BY hal 254)
C = faktor korosi = 2/16 in Sehingga : ts =
23,8861x 238,554 23,8861x238,554 12 5,0419 5 + + = = 2(18750 x 0,8 0,6 x23,8861) 2(1875 x0,8 0,6x 23,8861) 16 16 16
Standrisasi diameter tangki. Dari tabel 57, BY hal 89 untuk Di = 238,554 in di dapatkan Do =240 in maka: Ds
= Do -2ts = 240-2(5/16) = 39,375 in Hs = 1,5 x 239,375 = 359,0625 in
Menghitung tebal tutup atas (tha) Direncanakan : tutup atas berbentuk conical dengan sudut 120o
Appendik C- 9
Tha =
PixDi 1 2( fE 0,6 Pi) cos 2
C
Dimana : Tha
= tebal tutp atas (in)
Pi
= tekanan operasi (psi)
Di
= diameter tangki setelah standarisasi (in)
f
= stress yang di ijinkan (psi) = 18750 psi
E
= efisiensi pengelasan = 0,8
C
= faktor korosi = 2/16 in
Maka : tha =
14, x 239,375 1 3,7556 4 + = = in 2(18750 x 0,8 0,6x14,7) cos 60 16 16 16
Menghitung tebal tutup bawah (thb) Direncanakan : tutup bawah berbentuk plat datar Sehingga : thb = ts =5/16 in Menghitung tinggi tangki penampung Ht
= tinggi tutup bawah + tinggi sheell + tinggi tutup atas
Dimana : Tinggi shell
= 359,0625 in
Tinggi tutup bawah
=0
Tinggi tutup atas
= OA = b + sf
Dari tabel 5-6 B dan Y hal 88, untuk tha = 4/16 in maka sf = 1,5-2,5 in
Appendik C- 10
Di ambil : sf = 1,5 in 1 1 xDs x 239,375 Sedangkan : b = 2 =2 = 69,1016 in 1 tan 60 tan 2 Maka : Tinggi tutup atas = OA = 69,1016 + 1,5 = 70, 6016 in Sehingga : Ht = 0 + 359, 0625 + 70,6016 = 429,6641 in 3. Tangki Penampung H3PO4 (F-123) Fungsi
: Menyimpan H3PO4 selama 1 bulan yang digunakan sebagi katalis
Bahan
: Carbon steel SA-240 Grade C
Bentuk
: Slinder tegak dengan tutup bawah konikal (ά=120o) dan tutup
atas Plat datar. Perancangan : Menghitung volume tangki (Vt) Kebutuhan H3PO 4
= 1,66667 kg/j
Lama penyimpanan
= 1 bulan = 30 hari
Jumlah tangki
= 1 buah
Densitas H3PO4
= 115, 29073 lb/cuft
Maka : H3PO4 tersimpan
= 1,66667 x 30 x 24 = 1200,0024 kg =2645, 5253 lb.
Volume H3PO 4
=
2645,5253 = 22,9466 cuft 115,29073
Appendik C- 11
Jika H3PO4 mengisi 90% tangki, maka volume tangki(Vt): Vt
22,9466 = 25,4962 cuft 0,9
=
Menghitung diameter shell (Ds) Vt = ¼ .π.Ds2.H Dimana : Ds
= Diameter tangki (ft)
H
= tinggi shell (ft) = 1,5 Ds
Vt
= volume tangki (cuft)
Maka : = ¼ .π.Ds2.(1,5 Ds)
25,4962
Ds = 2,7872 ft = 33,4466 in Menghitung tekanan design. Tinggi larutan dalam shell (HI): HI =
4 VI 4 22,9466 x = x =3,7628 ft DS2 2,78722
Sedangkan : Pdesign = Pdesign + 14,7 Dimana :
( Pdesign =
g )HI 115,29073 x1x3,7628 gc = 3,0126 psi 144 144
Maka : Pdesign = 3,0126 + 14,7 = 17,7128 psi
Appendik C- 12
Menghitung tebal Silinder (ts) ts=
PixDi C 2( fE 0,6 Pi)
(pers 3-19 BY)
Dimana : ts = tebal sheel (in) Pi = tekanan design (psi) Di = diameter shell (in) f
= stress yang di ijinkan (psi) = 18750 psi (App D, BY hal 342)
E = efisiensi pengelasan = 0,8
(BY hal 254)
C = faktor korosi = 2/16 in Sehingga : ts =
17,7126 x33, 4466 12 2,3162 3 ++ = = in 2(18750 x 0,8 0,6 x17,7126) 16 16 16
Standrisasi diameter tangki. Dari tabel 57, BY hal 89 untuk Di = 33.4466 in di dapatkan Do =34 in maka: Ds
= Do -2ts = 34 - 2(3/16) = 33,625 in Hs = 1,5 x 33,625 = 50,4375 in
Appendik C- 13
Menghitung tebal tutup bawah (thb) Direncanakan : tutup atas berbentuk conical dengan sudut 120o Tha =
PixDi 1 2( fE 0,6 Pi) cos 2
C
Dimana : tha
= tebal tutp atas (in)
Pi
= tekanan operasi (psi)
Di
= diameter tangki setelah standarisasi (in)
f
= stress yang di ijinkan (psi) = 18750 psi
E
= efisiensi pengelasan = 0,8
C
= faktor korosi = 2/16 in
Maka : ts =
17,7126 x 33,625 2 2,6357 3 ++ = = in 2(18750 x 0,8 0,6 x17,7126) cos 60 16 16 16
Menghitung tebal tutup atas (tha) Direncanakan : tutup atas berbentuk plat datar tha =
PixDi 1 2( fE 0,6 Pi) cos 2
C
Dimana : tha
= tebal tutp atas (in)
Pi
= tekanan operasi (psi)
(pers 3-19 BY)
Appendik C- 14
Di
= diameter tangki setelah standarisasi (in)
f
= stress yang di ijinkan (psi) = 18750 psi
(App D,BY, hal 342)
E
= efisiensi pengelasan = 0,8
(BY hal 254)
C
= faktor korosi = 2/16 in
Maka : ts =
14,7 x33,625 2 2,2638 3 + = = in 2(18750 x 0,8 0,6 x14,7) 16 16 16
Menghitung tinggi tangki penampung Ht
= tinggi tutup bawah + tinggi sheell + tinggi tutup atas
Dimana : Tinggi shell
= 50, 4375 in
Tinggi tutup bawah
=0
Tinggi tutup atas
= OA = b + sf
Dari tabel 5-6 B dan Y hal 88, untuk tha = 4/16 in maka sf = 1,5-2,5 in Diambil : sf = 1,5 in 1 1 xDs x 33,625 2 2 Sedangkan : b = = = 9,7067 in 1 tan 60 tan 2 Maka : Tinggi tutup atas = OA = 9,7067 in + 1,5 = 11, 7067in] Sehingga : Ht = 11, 7067 in + 50,4375 in + 0 in = 61,6442 in
Appendik C- 15
4. Tangki Penampung H2 (F-148A) Fungsi
: Menampung hidrogen selama 1 minggu sebagai bahan pembantu.
Bahan
: higj Alloy Steel SA-240 Grade 3 Type 304
Bentuk
: Spherical
Perancangan : Menghitung volume tangki (Vt) Kebutuhan H2 = 65,33334 kg/j Lama penyimpanan
= 1 minggu = 7 hari
Jumlah tangki
= 8 buah
Densitas H3PO4
= 115, 29073 lb/cuft
Perhitungan : Hidrogen tersimpan = 65,33334 x 7 hari x 24 jam = 10976,00112 kg. Volume H2
= n.R.T/P
Dimana : n
= jumlah mol H2 = 5488,000056 kmol
H
= kostanta gas = 82,057.103m 3 atm/kmol.K
T
= suhu hidrogen = 30oC
P
= tekanan hidrogen = 3 atm
= 303 K
Maka : Volume H2 =
5488,00056 x82,057.10 3x 303 45483, 2151 3
Volume 1 tangki: Volume H2 =45483,2151m3/ 8 tangki = 5685,4019m 3/tangki
Appendik C- 16
Jika hidrogen mengisi 90% tangki, maka volume tangki : Vt = 5685,4019 m3/0,9 = 6317,1132m 3 Menghitung diameter tangki (Ds) Vt
= 4/3.π.r2
6317,1132
= 4/3. π.r2
r
= 11,47ft = 37,63 ft
Ds
= 2 x37,63 ft = 75,26 ft
Menghitung tabel tangki (ts) t =
pxR 1,85 xf 0,2 xp
(PERS. 4-115, Ulrich)
dimana : ts
= tebal tangki (in)
P
= tekanan design (psi)
R
= jari-jari tangki (in)
F
= Stress yang diijinkan (psi) = 18750 (App.D, B&Y hal 342)
Maka : Ts
=
29,4x 903,12 12.25 13 = in 1,85x18750 0,2 x29,4 16 16
Appendik C- 17
5. Tangki Penampung DAA ( F-133) Fungsi : menyimpan DAA selama 1 jam sebelum didehidrasi. Bahan : carbon Steel SA-240 grade S Type 304 Bentuk : Silinder tegak dengan tutup atas berbentuk plat datar dan tutup bawah konikal dengan sudut 120 o Perancangan : Menghitung volume tangki (Vt) Kebutuhan DAA
= 5787,46005 kg/jam
Lama penyimpanan
= 1 jam
Jumlah tangki
= 1 buah
Densitas DAA
= 42,20294 lb/cuft
Maka DAA tersimpan
= 5787,46005 x 1 = 5787,46005 kg = 12759,0344 lb
Volume DAA
= 12759,0344/42,2024 = 302,3257 cuft
jika DAA mengisi 90% tangki, maka volume tangki (vt) : Vt =
302,3257 = 335,9175 cuft 0,9
menghitung diameter Shell (Ds) Vt = Vs + Vk dengan : Vs
= volume silinder
= 1/4.π.Ds2.Ls
Appendik C- 18
Ds = Volume konstanta = tg1/ 2 3
Vk
Dimana : Ds
= diameter tangki (ft)
Ls
= tangki Shell (ft) = 1,5 Ds
Vt
= Volume tangki (cuft)
Maka : Vs
= 1/4.π.Ds2. (1,5 Ds) = 1,1775 Ds 3
Ds
3
Vk
=
tg 60
= 0,07554. Ds3
Sehingga : Vt
= Vs + Vk
335,9175
= 1,1775 Ds3 + 0,07554. Ds3
Ds
= 6,4479 ft
Ds
= 77,3756 in
Menghitung tekanan design S Volume liquid dalam shell : Vls
= Vlarutan - V konis = 302,3257 – (0,07554 x 6,44793) = 282,0754 cuft
Tinggi larutan dalam shell (HI) : HI
=
4 Vl 4 x = x 2 Ds
Appendik C- 19
= 9,2632 ft Sedangkan : Pdesign = P hidrostatik + 14,7
Dimana :
P hidrostatik
g gc HI 42,20294 x1x9,2632 = 2,7148 psi 144 144
Maka : Pdesign = 2,7148 +14,7 = 17,4148 psi Menghitung tebal silinder (ts) ts =
pixDi C 2fE 0,6Pi
(pers. 3-19 B&Y)
dimana : ts
= tebal shell (in)
Pi
= tekanan design (psi)
Di
= diameter shell (in)
f
= Stress yang diijinkan (Psi) = 18750 Psi
E
= efisiensi pengelasan = 0,8
C
= faktor korosi = 1/16 in
(App.D, B&Y hal.342) ( B&Y hal. 254)
Sehingga : ts =
17,4148 x77,3756 1 1,7192 2 in 2 18750 x0,8 0,6 x17,4148 16 16 16
Appendik C- 20
Standarisasi diameter tangki Dari tabel 57 B&Y hal.89 untuk Di = 77,3756 in didapatkan Do = 78 in Maka : Ds
= Do – 2ts = 78 – 2(4/16) = 77,75 in
Hs
= 1,5 x 77,75 = 116,625 in
Menghitung tebal tutup atas (tha) Direncanakan : tutup atas berbentuk plat datar Tha =
pixDi C 2fE 0,6 Pi
(pers. 3-19 B&Y)
Dimana : tha
= tebal tutup atas (in)
Pi
= tekanan operasi (Psi)
Di
= diameter Shell (in)
F
= Stress yang diijinkan (Psi) = 18750 Psi
E
= efisiensi pengelasan = 0,8
C
= faktor korosi = 2/16 in
(App.D, B&Y hal.342) ( B&Y hal. 254)
Sehingga : Tha =
14,7 x77,75 2 2,6115 3 in 2 18750x 0,8 0,6 x77,75 16 16 16
Menghitung tebal tutup bawah (thb) Direncanakan : tutup bawah berbentuk conical dengan sudut 120 o
Appendik C- 21
Thb =
pixDi C 2fE 0,6 Pi cos1 / 2
Dimana : thb
= tebal tutup atas (in)
Pi
= tekanan operasi (Psi)
Di
= diameter tangki setelah standarisasi (in)
F
= Stress yang diijinkan (Psi) = 18750 Psi
E
= efisiensi pengelasan = 0,8
C
= faktor korosi = 2/16 in
(App.D, B&Y hal.342) ( B&Y hal. 254)
Maka : Thb =
17,4148 x77,75 1 2,4453 3 in 2 18750 x 0,8 0,6 x17,4148 cos 60 16 16 16
Menghitung tinggi tangki penampung : Ht = tinggi tutup bawah + tinggi Shell + tinggi tutup atas Dimana : Tinggi shell
= 116,625 in
Tinggi tutup atas
=0
Tinggi tutup bawah
= OA = b + sf
Dari tabel 5-6 B&Y hal 88, untuk Thb = 3/16 in maka sf = 1,5 – 2 in Dan diambil sf = 1,5 in
Sedangkan
:b=
1 / 2 Ds 1/ 2x 77,75 = 22,4445 in tan1 / 2 tan 60
Appendik C- 22
Maka : Tinggi tutup bawah = OA = 22,4445 + 1,5 = 23,9445 in Sehingga : Ht = 23,9445 in +116,625 in + 0 = 140,5695 in 6. Akumulator (F-134) Fungsi
: menampung destilat sementara
Jenis
: akumulator horizontal
Kapasitas
: 10,6231 cuft
Jumlah
: 1 buah
Direncanakan : 1. tangki berbentuk silinder horizontal dengan tutup atas dan bawah standar dished head 2. bahan konstruksi yaitu carbon Steel SA-240 grade M Type 316. 3. liquida mengisi 80 % volume tangki. 4. L/D = 3
( Ulrich, Hal. 249)
Perhitungan : densitas campuran
= 49,9 lb/cuft
Waktu tinggal
= 10 menit
Masa bahan masuk
= 1154,15892 kg/j = 2544,45876 lb/j
Menentukan volume akumulator Volume bahan masuk : V= Maka :
massaBahanMasuk x waktu tinggal densitascampuran
Appendik C- 23
V=
2544,45876lb/j 1 jam x x10menit 8,4985cuft 49,9 lb/cuft 60menit
Liquida mengisi 80% tangki, maka volume tangki : Vt =
8,4985 10,6231cuft 0,8
Menentukan dimensi tangki Vt
= 0,25.π.di2.L + 2. 0,847.di 3
10,6231
= 0,25.π.di2 (3di) + 0,1694. di 3
di
= 1,6145 ft = 19,347 in
L
= 3.di = 3 x 1,6145 ft = 4,8435 ft = 58,122 in
Menentukan tekanan design Pdesign
= P hidrostatik + 14,7
Dimana : P hidrostatik
= ρ.h / 144 = (49,9 x 4,8435)/144 = 1,6784 Psia
Maka : Pdesign
= 1,6784 + 14,7 = 16,3784 Psia
Appendik C- 24
Menentukan tebal tangki = ΣW.0,5L
M
= 2544,45876 x 0,5 x 58,122 = 73944,51602 in-lb [I/Y]
= [π.r3. ts3]/ r = π.r2. ts3 = π.(½di)2. ts = π.9,6872 .ts =294,6512 ts in2
Maka : f
= M/[I/Y]
18750 = 73944,51602 in lb/ 294,6512 ts in2 ts
= (0,214/16) + Cs = (0,214/16) + 1/6 ≈2/16 in
jadi tebal tangki : 2/16 in Menentukan tebal tutup Direncanakan : tutup atas dan bawah standar dished head tha = (0,885 x Pi x R)/( f E – 0,1 Pi) + C
(dimana :R=D)
Maka : tha = (0,885 x 16,3784 x 19,374)/( 18750 x 0,8 – 0,1 16,3784) + 1/6 = 1.2996/16 = 2/16 in tebal tutup bawah :
Appendik C- 25
thb = tha = 2/16 in Dimensi akumulator : Diameter
= 1,6145 ft
Panjang
= 4,8435 ft
Tebal
= 2/16 in
7. Akumulator (F-148B) Fungsi
: menampung destilat sementara
Jenis
: akumulator horizontal
Kapasitas
: 35,687 cuft
Jumlah
: 1 buah
Direncanakan : 5. Tangki berbentuk silinder horizontal dengan tutup atas dan bawah standar dished head 6. Bahan konstruksi yaitu carbon Steel SA-240 grade M Type 316. 7. Liquida mengisi 80 % volume tangki. 8. L/D = 3
( Ulrich, Hal. 249)
Perhitungan : densitas campuran
= 42,9 lb/cuft
Waktu tinggal
= 10 menit
Masa bahan masuk
= 3333,33333 kg/j = 7348,66666 lb/j
Menentukan volume akumulator Volume bahan masuk : V=
massaBahanMasuk x waktu tinggal densitascampuran
Appendik C- 26
Maka : V=
7348,6666lb/j 1 jam x x10menit 28,5496cuft 42,9 lb/cuft 60menit
Liquida mengisi 80% tangki, maka volume tangki : Vt =
28,5496 35,687cuft 0,8
Menentukan dimensi tangki Vt
= 0,25.π.di2.L + 2. 0,847.di 3
35,687
= 0,25.π.di2 (3di) + 0,1694. di 3
di
= 14,1368 ft = 169,6416 in
L
= 3.di = 3 x 14,1368 ft = 42,4104 ft = 508,9248 in
Menentukan tekanan design Pdesign
= P hidrostatik + 14,7
Dimana : P hidrostatik
= ρ.h / 144 = (49,9 x 42,4104 )/144 = 12,6348 Psia
Maka : Pdesign
= 12,6348 + 14,7 = 27,3348 Psia
Appendik C- 27
Menentukan tebal tangki = ΣW.0,5L
M
= 7348,66666 x 0,5 x 508,9248 = 1869959,355 in lb [I/Y]
= [π.r3. ts3]/ r = π.r2. ts3 = π.(½di)2. ts = π.84.82082. ts = 2590,9438 ts in2
Maka : f
= M/[I/Y]
18750 = 1869959,355 in lb / 2590,9438 ts in2 ts
= (0,615/16) + Cs = (0,615/16) + 1/6 ≈2/16 in
jadi tebal tangki : 2/16 in Menentukan tebal tutup Direncanakan : tutup atas dan bawah standar dished head tha = (0,885 x Pi x R)/( f E – 0,1 Pi) + C
(dimana :R=D)
Maka : tha = (0,885 x 16,3784 x 19,374)/( 18750 x 0,8 – 0,1 16,3784) + 1/6 = 1.2996/16 = 2/16 in tebal tutup bawah :
Appendik C- 28
thb = tha = 2/16 in Dimensi akumulator : Diameter
= 1,6145 ft
Panjang
= 4,8435 ft
Tebal
= 2/16 in
8. Tangki penampung MIBK (F-148) Fungsi
: menyimpang MIBK selama 3 hari sebagai produk
Bahan
: carbon Steel SA-240 Grdae C
Bentuk
: Silinder tegak dengan tutup atas konikal (ά= 120 o) dan tutup bawah plat datar.
Perancangan : Menghitung volume tangki Kebtuhan MIBK
= 3333,33333 kg/ j
Lama penyimpanan
= 3 hari
Jumlah tangki
= 2 buah
Densitas aseton
= 49,80665 lb/cuft
Maka : MIBK tersimpan
= 3333,33333 x 3 x 24 = 239999,9998 kg = 529103,9995 lb
Volume MIBK
= 529103,9995/ 49,80665 = 10623,1598 cuft
Volume aseton untuk satu tangki : Volume MIBK
= 10623,1598/ 2
= 5311,5799 cuft
Appendik C- 29
Jika MIBK mengisi 90% tangki, maka volume tangki (Vt) : Vt = 5311,5799/ 0,9 = 5901,7554 cuft Menghiltung diameter shell (Ds) Vt
= ¼ .π. Ds2. H
Dimana : Ds
= diameter tangki (ft)
H
= tinggi shell (ft) = 1,5 Ds
Vt
= volume tangki (cuft)
Maka : 5901,7554 cuft = ¼ .π. Ds 2. (1,5 Ds) Ds
= 17,1135 ft =2053626 in
Menghitung Tekanan Design Tinggi larutan dalam shell (H) : HI
= (4/ π) x (Vl/Ds2 )= (4/ π) x (5311,5799 cuft/ 17,1135 2 = 23,1033 ft
sedangkan : Pdesign = Phidrostatik + 14,7 Dimana :
Phidrostatik
g gc HI 49,80665 = 144 144
= 7,991 Psi
Maka : Pdesign = 7,991 Psi + 14,97 = 22,691 Psi
Appendik C- 30
Menghitung tebal silinder : ts =
PixDi +C 2 ( fEx0,6 Pi)
(pers 3-19 B&Y)
Dimana : ts = tebal shell (in) Pi = tekanan design (psi) Di = Diameter Shell (in) f = Stress yang diijinkan (Psi) = 18750 Psi E = Efisiensi pengelasan
= 0,8
C = factor Korosi
= 2/16 in
( APP. D, B&Y hal.342) (B&Y hal 254 )
Sehingga : ts =
22,691x 205,3626 2 4,4875 5 + = = inc. 2(18750 x 0,8 0,6 x 22,691) 16 16 16
Standarisasi diameter tangki Dari table 57 B& Y hal.89 untuk Di = 205,3626 in didapatkan Do = 216 in Maka : Ds
= Do – 2ts = 216 – 2(5/16) = 215,375 in
Hs
= 1,5 x 215 x215,375 = 323,0625 in
Menghitung tebal tutup atas Direncanakan : tutup atas berbentuk conical dengan sudut 120o
Appendik C- 31
tha =
PixDi
+C 1 2( fe 0,6 Pi) cos 2
dimana : tha
= tebal tutup atas (in)
Pi
= tekanan operasi (Psi)
Di
= diameter tangki setelah standarisasi (in)
F
= Stress yang diijinkan (Psi) = 18750 Psi
E
= Efisiensi pengelasan = 0,8
C
= factor korosi = 2/16 in
Maka : Tha =
14,7x 215,375 1 2(18750 x 0,8 0,6x14,7) cos 60 2
+
2 5,3791 6 + = inc. 16 16 16
Menghitung tebal tutup bawah (thb) Direncanakan : tutup bawah berbentuk plat datar thb =
PixDi 2( fE 0,6Pi)
+C
(Pers. 3-19 B&Y)
dimana : thb
= tebal tutup bawah (in)
Pi
= tekanan design (Psi)
Di
= diameter Shell (in)
F
= Stress yang diijinkan (Psi) = 18750 Psi
E
= Efisiensi pengelasan = 0,8
C
= factor korosi = 2/16 in
(App.D, B& Y hal.342) (B & Y hal,254)
Appendik C- 32
Maka : Thb =
22,691x 215,375 2 4,6088 5 + = = inc. 2(18750 x0,8 0,6 x 22,691) 16 16 16
Menghitung tinggi tangki penampung Ht
= tinggi tutup bawah + tinggi tutup atas + tinggi shell
Dimana : Tinggi shell
= 323,0625 in
Tinggi tutup bawah
=0
Tinggi tutup atas
= OA = b + sf
Dari table 5-6 B & Y hal 88 untuk Tha = 6/16 in maka : sf = 1,5-3 in Diambil : sf = 1,5 Sedangkan : b =
1 / 2.DS 1 / 2 x 215,375 = 62,1734 in tan 1 / 2 tan 60
Maka : Tinggi tutup bawah = OA = 62,1734 + 1,5 = 63,6734 in Sehingga : Ht = 0 + 323,0625 + 63,6734 = 386,7359 in 9. Mixer (M- 150) fungsi : mengencerkan NaOH dari konsentrasi 40% menjadi konsentrasi 5 %. Bentuk : silinder tegak dengan tutup atas dan tutup bawah berbentuk dished head. a. Menentukan volume tangki Bahan masuk : 36,74334 lb/j : 16,66667 kg/j ρ(densitas )
: 63,97083 lb/ft 3
Appendik C- 33
waktu pengenceran = ½ jam volume bahan =
36,74334 x (1/ 2) = 0,28719 ft3 63,97083
volume liquid dalam tangki 80 % maka volume tangki (Vt) : Vt = 0,28719/0,8
= 0,35899 cuft
b. Menentukan diameter tangki Dipergnakan dimensi = Ls = 1,5 Ds Volume tnagki = 2.V dish + Vs = 0,0847 Ds2
V dish Vs
= π/4. Ds2.1,5 Ds
0,35899
= (2 x 0,0847 + 1,1775 Ds2 )
Ds
= 0,64355 ft
Volume larutan dalam tutup bawah = 0,087 x 0,643553 = 0,02258 ft3 volume larutan dalam shell = 0,35899 -0,02258 = 0,33641 ft3 Tinggi larutan dalam shell = 4/ π. 0,33641/0,64355 2 Tinggi larutan dalam tutup bawah : BC = r- icr AB = (ID/2) – icr B= r -
BC AB 2
2
Dimana : Icr = 0,06 x D = 0,06 x 0,64355 = 0,03861 ft r
= D = 0,64355 ft
maka :
Appendik C- 34
BC = 0,64355 - 0,03861 = 0,60494 ft AB = (0,64355/2) - 0,03861 = 0,28317 ft b
= 0,64355 -
2
0,60494 - 0,28317
2
sehingga : tinggi larutan (HI) = 1,03475 + 0,35778 = 1,39253 ft = 16,71036 c. Menentukan menentukan design P design = 14,7 + hidrostatik Dimana : P hidrostatik =
.( g / gc).Hi 63,97083 x1x16,71036 = 7,4234 Psi 144 144
Maka : P design = 14,7 + 7,4234 = 22,1234 Psi d. Menentukan tebal tangki Bahan konstruksi = carbon stell SA-240 grade C type 347 F allowable
= 18750 psi
C
= 2/16 in
E
= 0.8
Tebal bagian silinder : ts
=
pd .Di.12 C 2 ( fE 0,6. pi
ts
=
22,1234x 7,7226 x12 2 2(18750 x 0,8 0,6 x 22.1234 16
ts
=
3,0944 3 in 16 16
Appendik C- 35
standarisasi : dari table 5.7 B &Y hal. 90, untuk Di = 7,722 in maka Do = 12 in maka : Ds = Do – 2 ts = 12 –(2.3 /16) = 11,625 Tebal bagian tutup bawah : th
=
0,88. pd .Rc C fE 0,1. pi
th
=
0,885 x 22,1234 x 7,7226 2 18750 x 0,8 0,1x 22.1234 16
th
=
2,1613 3 in 16 16
perhitungan pengaduk : data : µ = 64 Cps = 0,043 lb/ft.dt ρ= 63,97083 lb/cuft Dipakai : Impeler jenis aksial dengan 4 buah plat blade Dari Mc. Cabe fig. 9.9 : D impeler
= 1/3 x 7,7226 = 2,5472 in = 0,215 ft
Lebar Blade
= 0,2 . D impeller 0,2 x 0,215 = 0,043 ft
Panjang blade = 0,25 D impeller =0,054 ft Maka dasar perhitungan kurva Dpada fig 9-13 Mc.Cabe ed.4 Didapat : kecepatan putaran (n) = 90 rpm = 1,5 rps Maka : Nre =
.D 2 .n 63,97083x 0, 2152 x1,5 = =103,15296 0,043
Dari kurva D fig.9-20 Mc.Cabe :
Appendik C- 36
P=
Np.n 3 .Dimpeler 5 . 1x1,53 0,215 5 x 63,97083 = =0,0031 Hp gc 32,2
Grand losses (kebocoran tenaga akibat poros dan bearing) = 0,5 Hp Power Input = 0,0031 + 0,5 = 0,5031 = 0,1258 Hp Maka : Total daya yang diperlukan = 0,5061 + 0,1258 = 0,6289 Hp Dipakai daya sebesar 1 Hp 10. Pompa (L-111) fuingsi : Mengalirkan aseton dari f-112 ke R-110 Tipe : sentrifugal Rate aliran = 4431,96908 kg/j = 9770,71903 lb/j =2,7141 lb/dt Densitas : 54,02 lb/cuft Viskositas = 0,31 cp x 6,7197.10-4 lbm/ft.dt =0,00588 lb/ft.dt Menghitung rate volumetrik Q = (2,7141 lb/dt)/(54,02 lb/cuft) = 0,0502 cuft/dt 3,012 cuft/mt 22,5328 gal/mnt Asumsi : aliran turbulen Dari peter and timmerhaus : ID optimal = 3,9.Q0,45.ρ0,13
Appendik C- 37
= 3,9x0,05020,45x54,020,13 = 1,0148 in Standarisasi ID = 1,25 in sch. 40 (tabel 11, kern) diperoleh : ID = 1,38 in = 0,115 ft OD = 1,66 in Flow Area = 1,5 in 2 = 0,0104 ft2 Menghitung kecepatan aliran fluida dalam pipa V1 = Q/A1 = 0ft/dt (karena diameter tangki>>>diameter pipa) V2=Q/A2 =(0,0502 cuft/dt)/(0,0140 ft2) =4,8269 ft/dt ΔV = V2 – V1 = 4,8269 – 0 = 4,8269 ft/dt Menghitung Bilangan Reynold Number NRe =
.vD 54,02 x 4,8269 x 0,115 = = 5099,68552 > 2100 0,00588
(memenuhi syarat aliran turbulen karena NRe >2100) Menentukan panjang pipa Direncanakan : Pipa luruis (L) = 40 ft Elbow 90O sebanyak 3 buah L/D = 32 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 484) L elbow = 32 ID =3 x 32 x 0,115 ft
Appendik C- 38
=11,04 ft Gate valve sebanyak 2 buah L/D = 7 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 485) L gate valve = 7 ID =2 x 77 x 0,115 ft =1,61 ft Globe Valve sebanyak 1 buah L/D = 300 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 485) L Globe Valve = 300 ID =3 x 300 x 0,115 ft =11,04 ft Entrance valve = 1,9 ft Exit valve = 3,8 ft Panjang total system pemipaan : L pipa = 40 + 11,04 +1,61 + 34,5 + 1,9 + 3,8 =92,85 ft Menghitung friction loss Bahan yang digunakan : Commercial Steel Maka : ε= 0,000046 m (Geankoplis hal.88) ε/D = 0,00131 Didapat : f = 0,09 1. pada straight pipe
Appendik C- 39
F1 =
4 xfxv 2 x L 4 x0,009 x 4,8269 2 x92,85 = = 10,5157 lbf.ft/lbm 2 xgcxD 2 x32,2 x0,115
2. kontraksi dan pembesaran Kc = 0,4 x (1,25 – A2/A1) (A2/A1 dianggap = 0, karena A1 tangki besar) Maka : Kc = 0,4 x (1,25 – A2/A1) (A2/A1 dianggap = 0, krena A1 tangki besar) Maka : Kc = 0,4 x (1,25 - 0) = 0,5
Kcxv 2 0,5 x 4,8269 2 F2 = = = 0,1809 lbf.ft / lbm 2 xxgc 2 x1x32,2 3. sudden enlargement from expansion loss at river entrance Kex = 1 - (A1/A2)2 = 1
Kex.v 2 1x 4,82692 F2 = = = 0,3618 lbf.ft / lbm 2 xxgc 2x1x32,2 4. friction in 3 elbow 90O Kf = 0,75
Kfxv 2 0,75 x 4,8269 2 F2 = 3 x =3x = 0,814 lbf.ft / lbm 2 xxgc 2 x1x32,2 Sehingga : ΣF = F1 + F2 + F 3 + F4 = 10,5157 + 0,1809 + 0,3618 + 0,814 = 11,8724 lbm.ft / lbm
Appendik C- 40
Ditentukan : ΔZ = 20 ft ΔP = 0 (karena P1 = P2 pada tekanan 1 atm abs) V1 = 0 ft/dt (karena diameter tangki >>> diameter pipa) V2 = 4,8269 ft / dt ά= 1 (untuk aliran turbulen ) ρ1 = ρ2 (fluida incompressible) Dengan menggunakan persamaan bernouli : (ΔV2 / 2.ά.gc) + (ΔZ/gc) + (ΔP/ρ) + ΣF = Ws (4,82692 / 2.1.32,2) + (20/32,2) + 0 + 11,8724 = Ws Ws = 12,8553 lbf.ft / lbm Menentukan tenaga penggerak pompa WHP = Ws.Q.ρ/ 550 = 12,8553 x 0,0502 x 54,02 / 550 = 0,0634 Hp Dari fig. 14 – 37 peter and Timmerhaus didapat : ήpompa = 18% Maka : BHP = WHP / ήpompa = 0,0634 / 0,18 = 0,3522 Dari fig 14 – 38 peter and Timmerhaus didapat : ήmotor = 80% Maka: Hp = BHP / ήmotor = 0,3522 / 0,8 = 0,4403 Digunakan daya pompa 0,5 Hp Bahan konstruksdi : Cast iron
Appendik C- 41
Jumlah : 1 buah 11.
Pompa (L-122) fuingsi : Mengalirkan aseton dari f-113 ke R-120 Tipe : sentrifugal Rate aliran = 5787,46005 kg/j = 12759,03443 lb/j =3,54418 lb/dt Densitas : 49,87286 lb/cuft Viskositas = 0,575 Cp x 6,7197.10-4 lbm/ft.dt =0,000386 lb/ft.dt
Menghitung rate volumetrik Q = (3,54418 lb/dt)/(49,87286 lb/cuft) = 0,0711 cuft/dt = 3,012 cuft/mt = 22,5328 gal/mnt Asumsi : aliran turbulen Dari peter and timmerhaus : ID optimal = 3,9.Q0,45.ρ0,13 = 3,9x0,071120,45x49,872860,13 = 1,973 in Standarisasi ID = 2 in sch. 40 (tabel 11, kern) diperoleh : ID = 2,067 in = 0,1723 ft OD = 2,38 in
Appendik C- 42
Flow Area = 3,35 in 2 = 0,0233 ft2 Menghitung kecepatan aliran fluida dalam pipa V1 = Q/A1 = 0ft/dt (karena diameter tangki>>>diameter pipa) V2 = Q/A2 = ( 0,0711 cuft/dt)/(0,0233 ft2) = 3,0515 ft/dt ΔV = V2 – V1 = 3,0515 – 0 = 3,0515 ft/dt Menghitung Bilangan Reynold Number NRe =
.vD 49,87286 x3,0515x 0,1723 = = 67932,19084 > 2100 0,000384
(memenuhi syarat aliran turbulen karena NRe >2100) Menentukan panjang pipa Direncanakan : Pipa luruis (L) = 30 ft Elbow 90O sebanyak 3 buah L/D = 32 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 484) L elbow = 32 ID =3 x 32 x 0,1723 ft =16,5408 ft Gate valve sebanyak 2 buah L/D = 7 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 485) L gate valve = 7 ID =2 x 7 x 0,1723 ft
Appendik C- 43
=2,4122 ft Globe Valve sebanyak 1 buah L/D = 300 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 485) L Globe Valve = 300 ID =3 x 300 x 0,1723 ft =51,69 ft Entrance valve = 1,9 ft Exit valve = 3,8 ft Panjang total system pemipaan : L pipa = 30 + 16,5408 +2,4122 + 51,69 + 1,9 + 3,8 =106,343 ft Menghitung friction loss Bahan yang digunakan : Commercial Steel Maka : ε= 0,000046 m (Geankoplis hal.88) ε/D = 0,000876 Didapat : f = 0,0045 1. pada straight pipe F1 =
4 xfxv 2 x L 4 x0,0045 x3,05152 x106,343 = = 1,6063 lbf.ft/lbm 2 xgcxD 2 x32,2 x 0,1723
2. kontraksi dan pembesaran Kc = 0,4 x (1,25 – A2/A1) (A2/A1 dianggap = 0, karena A1 tangki besar) Maka :
Appendik C- 44
Kc = 0,4 x (1,25 - 0) = 0,5 F2 =
Kcxv 2 0,5 x3,05152 = = 0,0723 lbf.ft / lbm 2 xxgc 2x1x32,2
3. sudden enlargement from expansion loss at river entrance Kex = 1 - (A1/A2)2 = 1 F2 =
Kex.v 2 1x 3,0515 2 = = 0,1446 lbf.ft / lbm 2 xxgc 2 x1x 32,2
4. friction in 3 elbow 90O Kf = 0,75 F2 = 3 x
Kfxv 2 0,75 x3,0515 2 =3x = 0,3253 lbf.ft / lbm 2 xxgc 2x1x32,2
Sehingga : ΣF = F1 + F2 + F 3 + F4 = 1,6063 + 0,0723 + 0,1446 + 0,3253 = 2,1485 lbm.ft / lbm Ditentukan : ΔZ = 20 ft ΔP = 0 (karena P1 = P2 pada tekanan 1 atm abs) V1 = 0 ft/dt (karena diameter tangki >>> diameter pipa) V2 = 3,0515 ft / dt ά= 1 (untuk aliran turbulen ) ρ1 = ρ2 (fluida incompressible) Dengan menggunakan persamaan bernouli : (ΔV2 / 2.ά.gc) + (ΔZ/gc) + (ΔP/ρ) + ΣF = Ws
Appendik C- 45
(3,05152 / 2.1.32,2) + (20/32,2) + 0 + 2,1485 = Ws Ws = 2,9142 lbf.ft / lbm Menentukan tenaga penggerak pompa WHP = Ws.Q.ρ/ 550 = 2,9142 x 0,0711 x 49,87286 / 550 = 0,0188 Hp Dari fig. 14 – 37 peter and Timmerhaus didapat : ήpompa = 18% Maka : BHP = WHP / ήpompa = 0,0188 / 0,18 = 0,1044 Dari fig 14 – 38 peter and Timmerhaus didapat : ήmotor = 80% Maka: Hp = BHP / ήmotor = 0,1044/ 0,8 = 0,1305 Digunakan daya pompa 0,5 Hp Bahan konstruksdi : Cast iron Jumlah : 1 buah 12. Pompa (L-145) fungsi : Mengalirkan aseton dari F-124 ke R-140 Tipe : sentrifugal Rate aliran = 3951,55463 kg/j = 8711,59734 lb/j = 2,41989 lb/dt Densitas : 55,55026 lb/cuft Viskositas = 1,9 Cp x 6,7197.10-4 lbm/ft.dt
Appendik C- 46
= 0,00128 lb/ft.dt Menghitung rate volumetrik Q = (2,41989 lb/dt)/(45,55026 lb/cuft) = 0,0531 cuft/dt = 3,186 cuft/mt Asumsi : aliran turbulen Dari peter and timmerhaus : ID optimal = 3,9.Q0,45.ρ0,13 = 3,9x0,05310,45x45,550260,13 = 1,7099 in Standarisasi ID = 2 in sch. 40 (tabel 11, kern) diperoleh : ID = 2,067 in = 0,1723 ft OD = 2,38 in Flow Area = 3,35 in 2 = 0,0233 ft2 Menghitung kecepatan aliran fluida dalam pipa V1 = Q/A1 = 0ft/dt (karena diameter A1 tangki>>>A1 pipa) V2=Q/A2 = (0,0531 cuft/dt)/(0,0233 ft2) = 2,279 ft/dt ΔV = V2 – V1 = 2,279 – 0 = 2,279 ft/dt Menghitung Bilangan Reynold Number NRe =
.vD 45,55023 x2,279 x 0,1723 = = 13973,67034 > 2100 0,00128
Appendik C- 47
(memenuhi syarat aliran turbulen karena NRe >2100) Menentukan panjang pipa Direncanakan : Pipa luruis (L) = 60 ft Elbow 90O sebanyak 3 buah L/D = 32 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 484) L elbow = 32 ID =3 x 32 x 0,1723 ft =16,5408 ft Gate valve sebanyak 2 buah L/D = 7 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 485) L gate valve = 7 ID =2 x 7 x 0,1723 ft =2,4122 ft Globe Valve sebanyak 1 buah L/D = 300 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 485) L Globe Valve = 300 ID = 3 x 300 x 0,1723 ft = 51,69 ft Entrance valve = 1,9 ft Exit valve = 3,8 ft Panjang total system pemipaan : L pipa = 60 + 16,5408 + 2,4122 + 51,69 + 1,9 + 3,8
Appendik C- 48
= 136,343 ft Menghitung friction loss Bahan yang digunakan : Commercial Steel Maka : ε= 0,000046 m (Geankoplis hal.88) ε/D = 0,000876 Didapat : f = 0,007 1. pada straight pipe
4 xfxv 2 x L 4 x0,007 x 2,279 2 x136,343 F1 = = = 1,7869 lbf.ft/lbm 2 xgcxD 2 x32,2 x0,1723 2. kontraksi dan pembesaran Kc = 0,4 x (1,25 – A2/A1) (A2/A1 dianggap = 0, karena A1 tangki besar) Maka : Kc = 0,4 x (1,25 - 0) = 0,5 F2 =
Kcxv 2 0,5 x 2,279 2 = = 0,0403 lbf.ft / lbm 2 xxgc 2 x1x 32,2
3. sudden enlargement from expansion loss at river entrance Kex = 1 - (A1/A2)2 = 1 F2 =
Kex.v 2 1x 2,279 2 = = 0,0806 lbf.ft / lbm 2 xxgc 2 x1x32,2
4. friction in 3 elbow 90O Kf = 0,75 F2 = 3 x
Kfxv 2 0,75 x 2,279 2 =3x = 0,1815 lbf.ft / lbm 2 xxgc 2 x1x 32, 2
Appendik C- 49
Sehingga : ΣF = F1 + F2 + F 3 + F4 = 1,7869 + 0,0403 + 0,0806 + 0,1815 = 2,0893 lbm.ft / lbm Ditentukan : ΔZ = 20 ft ΔP = 0 (karena P1 = P2 pada tekanan 1 atm abs) V1 = 0 ft/dt (karena diameter tangki >>> diameter pipa) V2 = 4,8269 ft / dt ά= 1 (untuk aliran turbulen ) ρ1 = ρ2 (fluida incompressible) Dengan menggunakan persamaan bernouli : (ΔV2 / 2.ά.gc) + (ΔZ/gc) + (ΔP/ρ) + ΣF = Ws (2,2792 / 2.1.32,2) + (20/32,2) + 0 + 2,0893 = Ws Ws = 2,7911 lbf.ft / lbm Menentukan tenaga penggerak pompa WHP = Ws.Q.ρ/ 550 = 12,8553 x 0,0502 x 54,02 / 550 = 0,0123 Hp Dari fig. 14 – 37 peter and Timmerhaus didapat : ήpompa = 18% Maka : BHP = WHP / ήpompa = 0,0683 / 0,18 = 0,0683 Dari fig 14 – 38 peter and Timmerhaus didapat : ήmotor = 80%
Appendik C- 50
Maka: Hp = BHP / ήmotor = 0,0683 / 0,8 = 0,0854 Digunakan daya pompa 0,5 Hp Bahan konstruksdi : Cast iron Jumlah : 1 buah 13. Pompa (L-147) fuingsi : Mengalirkan bahan dari f-112 ke R-110 Tipe : sentrifugal Rate aliran = 6037,27337 kg/j = 13309,77287 lb/j = 3,6972 lb/dt Densitas : 45,55026 lb/cuft Viskositas = 0,18 Cp x 6,7197.10-4 lbm/ft.dt = 0,000121 lb/ft.dt Menghitung rate volumetrik Q = (3,6972 lb/dt)/(45,55026 lb/cuft) = 0,0812 cuft/dt = 4,872 cuft/mt = 36,4474 gal/mnt Asumsi : aliran turbulen Dari peter and timmerhaus : iD optimal = 3,9.Q0,45.ρ0,13 = 3,9x0,08120,45x54,550260,13
Appendik C- 51
= 2,070 in Standarisasi ID = 1,25 in sch. 40 (tabel 11, kern) diperoleh : ID = 2,469 in = 0,2058 ft OD = 2,88 in Flow Area = 4,79 in 2 = 0,0333 ft2 Menghitung kecepatan aliran fluida dalam pipa V1 = Q/A1 = 0ft/dt (karena diameter tangki>>>diameter pipa) V2=Q/A2 = (0,0812 cuft/dt)/(0,00333 ft2) = 2,4384 ft/dt ΔV = V2 – V1 = 2,4384 – 0 = 2,4384 ft/dt Menghitung Bilangan Reynold Number NRe =
.vD 45,55026 x 2,4384 x0,2058 = = 188910,375 > 2100 0,00121
(memenuhi syarat aliran turbulen karena NRe >2100) Menentukan panjang pipa Direncanakan : Pipa luruis (L) = 60 ft Elbow 90O sebanyak 3 buah L/D = 32 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 484) L elbow = 32 ID =3 x 32 x 0,2058 ft =19,7568 ft
Appendik C- 52
Gate valve sebanyak 2 buah L/D = 7 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 485) L gate valve = 7 ID =2 x 7 x 0,115 ft =2,8812 ft Globe Valve sebanyak 1 buah L/D = 300 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 485) L Globe Valve = 300 ID =3 x 300 x 0,2058 ft =61,74 ft Entrance valve = 1,9 ft Exit valve = 3,8 ft Panjang total system pemipaan : L pipa = 60 + 19,7568 +2,8812 + 61,74 + 1,9 + 3,8 =10,078 ft Menghitung friction loss Bahan yang digunakan : Commercial Steel Maka : ε= 0,000046 m (Geankoplis hal.88) ε/D = 0,000733 Didapat : f = 0,005 1. pada straight pipe F1 =
4 xfxv 2 x L 4 x0,009 x 2,4684 2 x160,078 = = 1,4363 lbf.ft/lbm 2 xgcxD 2 x32,2 x 0, 2058
Appendik C- 53
2. kontraksi dan pembesaran Kc = 0,4 x (1,25 – A2/A1) (A2/A1 dianggap = 0, karena A1 tangki besar) Maka : Kc = 0,4 x (1,25 - 0) = 0,5 F2 =
Kcxv 2 0,5 x 2,4384 2 = = 0,0462 lbf.ft / lbm 2 xxgc 2 x1x 32,2
3. sudden enlargement from expansion loss at river entrance Kex = 1 - (A1/A2)2 = 1 F3 =
Kex.v 2 1x 2,4384 2 = = 0,0923 lbf.ft / lbm 2 xxgc 2 x1x32,2
4. friction in 3 elbow 90O Kf = 0,75 F4 = 3 x
Kfxv 2 0,75x 2,4384 2 =3x = 0,2077 lbf.ft / lbm 2 xxgc 2 x1x 32,2
Sehingga : ΣF = F1 + F2 + F 3 + F4 = 1,4363 + 0,0462 + 0,0923 + 0,2077 = 1,7825 lbm.ft / lbm Ditentukan : ΔZ = 20 ft ΔP = 0 (karena P1 = P2 pada tekanan 1 atm abs) V1 = 0 ft/dt (karena diameter tangki >>> diameter pipa) V2 = 2,4384 ft / dt
Appendik C- 54
ά= 1 (untuk aliran turbulen ) ρ1 = ρ2 (fluida incompressible) Dengan menggunakan persamaan bernouli : (ΔV2 / 2.ά.gc) + (ΔZ/gc) + (ΔP/ρ) + ΣF = Ws (2,43842 / 2.1.32,2) + (20/32,2) + 0 + 1,7824 = Ws Ws = 2,4959 lbf.ft / lbm Menentukan tenaga penggerak pompa WHP = Ws.Q.ρ/ 550 = 2,4959 x 0,0812 x 45,55026 / 550 = 0,0168 Hp Dari fig. 14 – 37 peter and Timmerhaus didapat : ήpompa = 18% Maka : BHP = WHP / ήpompa = 0,0168 / 0,18 = 0,0933 Dari fig 14 – 38 peter and Timmerhaus didapat : ήmotor = 80% Maka: Hp = BHP / ήmotor = 0,0933 / 0,8 = 0,1166 Digunakan daya pompa 0,5 Hp Bahan konstruksdi : Cast iron Jumlah : 1 buah 14. Pompa (L-133) fuingsi : Mengalirkan aseton dari F-134 ke R-110 Tipe : sentrifugal Rate aliran = 1154,15892 kg/j
Appendik C- 55
= 2544,45876 lb/j =0,7068 lb/dt Densitas : 54,02 lb/cuft Viskositas = 0,15 Cp x 6,7197.10-4 lbm/ft.dt =0,000101 lb/ft.dt Menghitung rate volumetrik Q = (0,7068 lb/dt)/(54,02 lb/cuft) = 0,0131 cuft/dt = 0,786 cuft/mt = 5,8801 gal/mnt Asumsi : aliran turbulen Dari Peter and Timmerhaus : ID optimal = 3,9.Q0,45.ρ0,13 = 3,9x0,01310,45x54,020,13 = 0,9313 in Standarisasi ID = 1,25 in sch. 40 (tabel 11, kern) diperoleh : ID = 1,049 in = 0,0874 ft OD = 1,32 in Flow Area = 0,864 in 2 = 0,006 ft2 Menghitung kecepatan aliran fluida dalam pipa V1 = Q/A1 = 0ft/dt (karena A1 tangki>>>A2 pipa) V2=Q/A2
Appendik C- 56
= (0,0131 cuft/dt)/(0,006 ft2) =2,1833 ft/dt ΔV = V2 – V1 = 2,1833 – 0 = 2,1833 ft/dt Menghitung Bilangan Reynold Number NRe =
.vD 54,02 x 2,1833 x0,0874 = = 102060,585 > 2100 0,000101
(memenuhi syarat aliran turbulen karena NRe >2100) Menentukan panjang pipa Direncanakan : Pipa luruis (L) = 40 ft Elbow 90O sebanyak 3 buah L/D = 32 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 484) L elbow = 32 ID =3 x 32 x 0,0874 ft =8,3904 ft Gate valve sebanyak 2 buah L/D = 7 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 485) L gate valve = 7 ID =2 x 7 x 0,0874 ft =8,3904 ft Globe Valve sebanyak 1 buah L/D = 300 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 485) L Globe Valve = 300 ID
Appendik C- 57
=3 x 300 x 0,0874 ft =26,22 ft Entrance valve = 1,9 ft Exit valve = 3,8 ft Panjang total system pemipaan : L pipa = 60 + 8,3904 +1,2236 + 26,22 + 1,9 + 3,8 =101,534 ft Menghitung friction loss Bahan yang digunakan : Commercial Steel Maka : ε= 0,000046 m (Geankoplis hal.88) ε/D = 0,00173 Didapat : f = 0,006 1. pada straight pipe F1 =
4 xfxv 2 x L 4 x0,006 x 2,1833 2 x101,534 = = 2,0637 lbf.ft/lbm 2 xgcxD 2x 32,2x 0,115
2. kontraksi dan pembesaran Kc = 0,4 x (1,25 – A2/A1) (A2/A1 dianggap = 0, karena A1 tangki besar) Maka : Kc = 0,4 x (1,25 - 0) = 0,5 F2 =
Kcxv 2 0,5 x 2,1833 2 = = 0,037 lbf.ft / lbm 2 xxgc 2 x1x 32, 2
3. sudden enlargement from expansion loss at river entrance Kex = 1 - (A1/A2)2 = 1
Appendik C- 58
F3 =
Kex.v 2 1x 2,18332 = = 0,074 lbf.ft / lbm 2 xxgc 2 x1x 32, 2
4. friction in 3 elbow 90O Kf = 0,75 F2 = 3 x
Kfxv 2 0,75 x 2,18332 =3x = 0,1665 lbf.ft / lbm 2 xxgc 2 x1x 32,2
Sehingga : ΣF = F1 + F2 + F 3 + F4 = 12,0637+ 0,037 + 0,074 + 0,1665 = 2,3412 lbm.ft / lbm Ditentukan : ΔZ = 20 ft ΔP = 0 (karena P1 = P2 pada tekanan 1 atm abs) V1 = 0 ft/dt (karena diameter tangki >>> diameter pipa) V2 = 2,1833 ft / dt ά= 1 (untuk aliran turbulen ) ρ1 = ρ2 (fluida incompressible) Dengan menggunakan persamaan bernouli : (ΔV2 / 2.ά.gc) + (ΔZ/gc) + (ΔP/ρ) + ΣF = Ws (2,18332 / 2.1.32,2) + (20/32,2) + 0 + 2,3412 = Ws Ws = 3,0363 lbf.ft / lbm Menentukan tenaga penggerak pompa WHP = Ws.Q.ρ/ 550 = 3,0363 x 0,0131 x 54,02 / 550
Appendik C- 59
= 0,0039 Hp Dari fig. 14 – 37 peter and Timmerhaus didapat : ήpompa = 18% Maka : BHP = WHP / ήpompa = 0,0039 / 0,18 = 0,0217 Dari fig 14 – 38 peter and Timmerhaus didapat : ήmotor = 80% Maka: Hp = BHP / ήmotor = 0,0217 / 0,8 = 0,0271 Digunakan daya pompa 0,5 Hp Bahan konstruksdi : Cast iron Jumlah : 1 buah 15. Blower (L-146B) Fungsi
: sebagai alat transportasi gas hidrogen yang di-recycle .
Rate
: 6,53334 Kg/j
Suhu masuk
: 120 oC
Tekanan
: 1 atm (14,7 Psia )
Pressur drop
: 0,5 psia
Perhitungan : Menentukan volume gas : Vgas =
n.R .T P
Dimana : n=
6,53334kg 3,26667 kgmol 2
R = 82,057.103 m3.atm/kgmol.K
Appendik C- 60
T = 120 oC = 393 K P = 1 atm Maka : 3
Vgas
3,26667 x82,057.10 x 393 = 105,345 m 3 = 3720,2236 cuft 1
Menentukan rate volumemetrik Rate Volumetrik = massa/ densitas Dimana : Densitas =
14,4034lb 0,00387lb / cuft 3720,2236cuft
Menentukan daya blower Hp = Hp Udara / η Dimana : Hp udara = V.P/33000 = 144 x 3720,2236 x0,5 / 33000 = 8,1169 Efisiensi = 70% Maka : Hp = 8,1169/0,7 = 11,596 Diambil power sebesar 12 Hp Kesimpulan Type
: Blower centrifugal
Jumlah
: 1 buah
Bahan
: Carbon steel
Appendik C- 61
16. Blower (L-146A) Fungsi
: sebagai alat transportasi gas hidrogen dari F-148A ke D-140
Rate
: 65,33334 kg /j
Suhu
: 30 oC
Tekanan
: 3 atm (44,1 psia)
Presure drop : 0,5 Psi Perhitungan : Menentukan volume gas Vgas =
n.R .T P
Dimana : n=
6,53334kg 32,6667 kgmol 2
R = 82,057.103 m3.atm/kgmol.K T = 30 oC
= 303 K
P = 3 atm Maka : 3
Vgas
32,6667 x82,057.10 x 303 = 270,7334 m 3 = 9560,8606 cuft 36
Menentukan rate volumemetrik Rate Volumetrik = massa/ densitas Dimana : Densitas =
144,0339lb 0,0151lb / cuft 9560,8606 cuft
Menentukan daya blower
Appendik C- 62
Hp = Hp Udara / η Dimana : Hp udara = V.P/33000 = 144 x 9560,8606 x0,5 / 33000 = 20,81169 Efisiensi = 70% Maka : Hp = 20,81169/0,7 = 29,7309 Diambil power sebesar 30 Hp Kesimpulan Type
: Blower centrifugal
Daya
: 30 Hp
Jumlah
: 1 buah
Bahan
: Carbon steel
17. Kondensor (E-121) T1 = 248 oF t2 = 78,8 oF
t2 = 95 oF
T1 = 135,104 oF Perencanaan : 1) Uapa campuran berada dalam shell dan pendingin (air) dalam tube 2) Factor kekotoran minimal 0,001 BTU/j.ft2. oF
Appendik C- 63
3) Pressure Drop maksimal untuk shell dan tube sebesar 2 Psi Perhitungan : 1. neraca bahan dan panas Dari app.B didapat : Q = 211742,09180 Kkal/j = 840259,7335 BTU/j M = 1927,47218 kg/j
= 4249,30517 lb/j
m = 12477,95046 kg/j
= 27508,888958 lb/j
248 95 135,104 78,8 T1 t 2 T2 t1 = 2. ΔTLMT = =96,728 oF 248 95 T t ln ln 1 2 135,104 78,8 T2 t 1
karena isothermal maka : ft = 1 sehingga : Δt = ΔTLMT = 96,728 o F 3. suhu kalorik Tc = ½ (T1 + T2 ) = 191,552 oF tc = ½ (T1 + T2 ) = 86,9 o F 4. Trial UD = 90 BTU/j.ft. oF A=
Q 840259,7335 = =96,52 ft2 UDx t 90 x 96,728
M=
A 840259,7335 = =30,723 ≈31 buah '' a xl 90 x 96,728
Dari table 9, hal.841 Q Kern didapat : Nt Stadar
= 32 buah
Ids
= 10 in
N
=1
B
= Ids = 10 in
Appendik C- 64
12xl 12x12 = = 14,4 B 10
N+1=
UD korektor =
Nt Nt s tan dart
xUD s tan dart =
31 O x 90 = 87,118 BTU /jft F 32
Evaluasi Perpindahan Panas Shell ( Uap campuran ) 5. as =
IDs.B.c 10 x10 x 0, 25 = n.Pt.l 44 1x.11 / 4144
= 0,139
Tube (air) Nt .a' n.144
5’.at =
=
32.0,576 = 0,064 2.144
6. Gs = M/as 6’. Gt = m/at = 4249,30517 / 0,139 = 27508,88958/0,064 = 30570,54079 = 429826,3997 NRe =
=
de.Gs .2,42
NRe =
(0,99 / 12).30570,54079 0,247.2,42
0,856 .429826,4 12 = 0,85.2,42
= 4219,3422 7. Asumsi kondesor horizontal ho = 180 BTU / j. ft. oF G=
=
M 2 /3 Nt .l
32
2 /3
= 35,132
= 14905,66351 7’. V = Gt/ 3600.ρ V=
4249,30517
di.Gt .2,42
429826,3997 3600.62,5
= 1,91
.12
= 0,94; hi = 500 hi koreksi = 0,94.500 = 470
Appendik C- 65
ho tw = tc Tc tc ho hio
di hio = hi koreksi x do
=
180 86,9 191,552 86,9 180 402,32 O =119,249 F
0,856 = 470 . 1
= 402,32
f = 0,309; kf = 0,22; sf = 0,879 ho = 165 Btu / j.fto F
8.Uc =
hio.ho 402,32 x165 = = 117,011 hio ho 402,32 165
9.Rd =
Uc Ud 117,011 87,188 = Uc.Ud 117,011x87,188
Rd hitung > Rd ketetapan (memenuhi) Evaluasi Pressure Drop Shell Uap Campuran 1. N Re = 4219,3422 2.
f = 0,0025
(Kern,fig.29,hal.839) 3. Ps =
f .Gs 2 .Id .( N 1) 25,221010.de.sg
Tube (Air) 1’. N Re = 14905,66351 2’. f = 0,00029 (Kern,fig.29,hal.839) 3’. Ps =
f .Gt 2 .I .n 25,221010.di.sg
Appendik C- 66
=
=
0,0029(30570,54079) 2 .12.2 5,22.10 10.(0,856 / 12).1
10 0,0025(30570,54079) 2 . .14,4 12 = 0,345 10 25,22.10 .(0,99 / 12).0,879 = 0,00371 psi < 2 psi 4n v 2 Pn= x sg 2 g (memenuhi)
=
4.2 1,912 x 1 2 x32,2
= 0,453 Pt = 0,345 + 0,453 = 0,789 psi Pt < 2 psi (memenuhi)
Kesimpulan Fungsi : mengembunkan uap campuran yang berasal dari Destilator (R-130) Tipe : Shell & Tube Tipe HE : 1-2 Diminsi kondesor : Shell : Ids = 10 in; n = 1; b=10 in Tube : OD = 1 in 15 BWG; 1=12 ft; nt = 32 buah; Pt=1,25 in Susunan square pitch; n = 2;a” = 0,576 in2; di=0,856 in Bahan : Carbon steel 18. Kondensor (E-131) T1 = 165,542 oF t2 = 78,8 oF
t2 = 104 oF
Appendik C- 67
T1 = 156,146 oF Perencanaan : 1) Uapa campuran berada dalam shell dan pendingin (air) dalam tube 2) Factor kekotoran minimal 0,001 BTU/j.ft2. oF 3) Pressure Drop maksimal untuk shell dan tube sebesar 2 Psi Perhitungan : a. neraca bahan dan panas Dari app.B didapat : Q = 617194,5864 Kkal/j = 2449223,743 BTU/j M = 3933,55076 kg/j
= 8671,90601 lb/j
m = 44085,3276 kg/j
= 97190,51323 lb/j
b. ΔTLMT =
61,542 77,346 =69,14 oF 61,542 ln 77,346
karena isothermal maka : Ft = 1 sehingga : Δt = ΔT LMTD = 69,14 oF c. Suhu kalorik Tc = ½ (T1 + T2 ) = 160,844 oF tc = ½ (T1 + T2 ) = 91,4 o F d. Trial UD = 120 BTU/j.ft. oF A=
Q 2449223,743 = =295,201 ft2 UDx t 120 x 69,14
M=
A 295,201 = =70,47 ≈71 buah '' a xl 0,261x12
Dari table 9, hal.841 Q Kern didapat : Nt Stadar
= 76 buah
Appendik C- 68
Ids
= 15,25 in
N
=1
B
= Ids = 15,25 in
N+1=
12xl 12x16 = = 12,59 B 15,25
UD korektor =
Nt Nt s tan dart
xUD s tan dart =
71 x120 = 112,11 BTU /jft OF 76
Evaluasi Perpindahan Panas Shell ( Uap campuran ) e.
as =
IDs.B.c = n.Pt.l 44
15,25 x15,25 x0,25 1x.11 / 4 x144
Gs = M/as = 8671,90601 / 0,323 = 26848 NRe =
=
5’.at =
=
Nt .a' n.144 76.0,576 = 0,152 2.144
6’. Gt = m/at
= 0,323 f.
Tube (air)
= 97190,51323/0,152 = 639411,2713 NRe =
de.Gs .2,42
di.Gt .2,42
=
(0,99 / 12).26848,00622 0,223.2,42
0,856 .639411,2713 12 0,8.2,42
= 4104,363 = 23559,5751 g.
Asumsi kondesor 7’ . V = Gt/ 3600.ρ horizontal
Appendik C- 69
ho = 180 BTU / j. ft. oF G=
=
V=
M Nt
2 /3
.l
8671,90601 76 2 / 3.16
23559,5751 3600.62,5
= 2,84 = 0,94; hi = 740 hi koreksi = 0,94.740 = 695,6
= 30,21 ho tw = tc Tc tc ho hio
di hio = hi koreksi x do
=
180 91,4 160,844 91, 4 180 595,434 O =107,52 F f = 0,262; kf = 0,12; sf = 0,879 ho = 220 Btu / j.fto F
8.Uc =
hio.ho 595,434 x 220 = = 160,65 hio ho 595, 434 220
9.Rd =
Uc Ud 160,65 112,11 = =0,0021 Uc.Ud 160,65 x112,11
Rd hitung > Rd ketetapan (memenuhi)
0,856 = 695,6 . 1
= 595,434
Appendik C- 70
Evaluasi Pressure Drop Shell Uap Campuran
Tube (Air)
4. N Re = 4104,363 5.
1’. N Re = 23559,5751
f = 0,0025
2’. f = 0,00029 (Kern,fig.29,hal.839)
(Kern,fig.29,hal.839) 6. Ps =
3’. Ps =
f .Gs 2 .Id.( N 1) 25,221010.de.sg =
=
f .Gt 2 .I .n 25,221010.di.sg
2,5.10 4 s(639411,2713) 2 5, 22.1010.(0,856 / 12).1
= 0,878 15, 25 0,0025( 26848,0062) . .12 12 4n v 2 10 Pn= x 25,22.10 .( 0,99 / 12).0,879 sg 2 g = 0,00381 psi < 2 psi 2
(memenuhi)
4.2 2,842 = x 1 2 x32,2 =1 Pt = 0,878 + 1 = 1,878 psi Pt < 2 psi (memenuhi)
Kesimpulan Fungsi : mengembunkan uap campuran yang berasal dari reaktor (R-120) Tipe : Shell & Tube Tipe HE : 1-2 Diminsi kondesor : Shell : Ids = 15,25 in; n = 1; B=15,25 in Tube : OD = 1 in 15 BWG; 1=12 ft; nt = 76 buah; Pt=1,25 in
Appendik C- 71
Susunan square pitch; n = 2;a” = 0,576 in2; di=0,856 in Bahan : Carbon steel 19. Kondensor (E-141) T1 = 237,9 oF t2 = 78,8 oF
t2 = 122 oF
T1 = 111,69 oF Perencanaan : 1) Uapa campuran berada dalam shell dan pendingin (air) dalam tube 2) Factor kekotoran minimal 0,001 BTU/j.ft2. oF 3) Pressure Drop maksimal untuk shell dan tube sebesar 2 Psi Perhitungan : a. neraca bahan dan panas Dari app.B didapat : Q = 1141095,189 Kkal/j = 4528227,389 BTU/j M = 6037,28084 kg/j
= 13309,78934 lb/j
m = 47545,63287 kg/j
= 104819,1022 lb/j
b. ΔTLMTD =
115,92 32,89 =65,91 oF 115,92 ln 32,89
karena isothermal maka : ft = 1 sehingga : Δt = ΔTLMT D= 65,91 oF c. suhu kalorik Tc = ½ (T1 + T2 ) = 174,81 oF tc = ½ (T1 + T2 ) = 100,4o F
Appendik C- 72
d. Trial UD = 100 BTU/j.ft. oF A=
Q 45528227,389 = =687,03 ft2 UDx t 100x 65,91
M=
A 687,03 = =164,02 ≈164 buah '' 0,2618x16 a xl
Dari table 9, hal.841 Q Kern didapat : Nt Stadar
= 166 buah
Ids
= 21,25 in
N
=1
B
= Ids = 21,25 in
N+1=
12xl 12x16 = = 9,04 B 21,25
UD korektor =
Nt Nt s tan dart
xUD s tan dart =
164 x100 = 98,8 BTU /jftOF 21,25
Evaluasi Perpindahan Panas Shell ( Uap campuran ) e.
as =
IDs.B.c = n.Pt.l 44
21,25x 21,25 x0,25 1x.11 / 4 144
5’.at =
=
Nt .a' n.144 166.0,576 = 0,332 2.144
6’. Gt = m/at
= 0,627 f.
Tube (air)
Gs = M/as = 13309,78934 / 0,627 = 21227,73419
= 104819,1022/0,332 = 315720,1873 NRe =
di.Gt .2,42
Appendik C- 73
NRe =
=
=
de.Gs .2,42
0,856 .315720,1873 12 0,7.2,42
(0,99 / 12).21227,73419 0,263.2,42
= 13294,78947
= 2751,60744 g.
Asumsi kondesor
7’ . V = Gt/ 3600.ρ
horizontal
V=
ho = 180 BTU / j. ft. oF M G= Nt 2 / 3 .l
=
13309,78934 2/ 3 166 .16
= 27,54
= 1,4 = 0,94; hi = 440 hi koreksi = 0,94.440 = 413,6 di hio = hi koreksi x do
ho tw = tc Tc tc ho hio =
100 86,9 174,81 100,4 100 354,042 O =150,145 F f = 0,686; kf = 0,0851; sf = 0,284 ho = 200 Btu / j.fto F
315720,1873 3600.62,5
0,856 = 413,6 . 1
= 354,042
Appendik C- 74
8.Uc =
hio.ho 354,042 x 200 = = 127,8 hio ho 354,042 200
9.Rd =
Uc Ud 127,8 98,8 = Uc.Ud 127,8 x98,8
Rd hitung > Rd ketetapan (memenuhi) Evaluasi Pressure Drop Shell Uap Campuran
Tube (Air)
7. N Re = 2751,60744 8.
1’. N Re = 13294,7947
f = 0,0027 (Kern,fig.29,hal.839) Ps =
9.
2’. f = 0,00029
f .Gs 2 .Id .( N 1) 25,221010.de.sg
(Kern,fig.29,hal.839) 3’. Ps =
21,25 2 0,0027( 212227,7342) . .9,04 12 = 10 25,22.10 .(0,99 / 12).0,686
=
f .Gt 2 .I .n 25, 221010.di .sg
0,0029(315720,1873) 2 .1 5,22.1010 .(0,856 / 12).1
= 0,0033 psi < 2 psi (memenuhi) = 0,248 Pn=
=
4n v 2 x sg 2g 4.2 1,4 2 x 1 2 x32, 2
= 0,243 Pt = 0,248 + 0,243 = 0,491 psi Pt < 2 psi (memenuhi)
Kesimpulan Fungsi : mengembunkan uap campuran yang berasal dari Hidrogenator (R-140)
Appendik C- 75
Tipe : Shell & Tube Tipe HE : 1-2 Dimensi kondesor : Shell : Ids = 21,25 in; n = 1; b=21,25 in Tube : OD = 1 in 15 BWG; 1=16 ft; Nt = 166 buah; Pt=1,25 in Susunan square pitch; n = 2;a” = 0,576 in2; di=0,856 in Bahan : Carbon steel Jumlah : 1 buah 20. Reboiler (E-132) T1 = 188,24 oF t2 = 302 oF
t2 = 302 oF
T1 = 212 oF Perencanaan : 1) Uap campuran berada dalam shell dan pemanas dalam tube 2) Factor kekotoran minimal 0,003 j.ft2. oF / BTU 3) Pressure Drop maksimal untuk shell dan tube sebesar 2 Psi Perhitungan : a. neraca bahan dan panas suhu feed masuk : 392,95 K Dari app.B didapat : Q = 156446,164 BTU/j M = 2533,37664 kg/j
= 5585,08214 lb/j
Appendik C- 76
qs = m.cp.t = 8711,59734 x 0,68 x64,26 = 380668,926 BTU/j qv = 0,8 x 8711,59734 x (380-210) = 1184777,238 BTU/j b. ΔTLMT D =
100,36 85 =92,46747 oF 100,36 ln 85
karena steam jenuh, maka : ft = 1 sehingga: Δt=ΔT LMTD=92,46747 oF c. Suhu kalorik Tc = ½ (T1 + T2 )= ½ (338+338) = 338 oF tc = ½ (t1 + t2 ) = ½(237,64 + 253) = 245,32 oF d. Q/A = 12000 BTU/j.ft2 A=156446,164 /12000= 130,45385 ft2 Nt=
A 130,45385 = =31,14349 '' a xl 0,2618 x16
Dari Nt standart = 32 buah (square pitch) Ids
= 10 in
n
=2
Pt
= 1,25 in
Appendik C- 77
Evaluasi Perpindahan Panas Shell ( Uap campuran )
Tube (air)
e.
-
5’.-
f.
-
6’. -
g.
Trial ho = 120 BTU / j.
7’. Hio = 1500 BTU/j.ft2.OF
ft. oF ho tw = tc Tc tc ho hio 1500 = 245,32 92,68 120 1500 =331,13481OF t = tw-tc = 331,13481OF – 245,32 = 85,81481OF dari fig.15.11 kern hal.473 : hv = 300 BU/j.ft 2.OF hs = 68 BTU/j.ft 2.OF ho =
=
Q qs qv hs hv
1565446,164 380668,926 1184777,2381 68 300
= 163,96691 BTU/j.ft2.OF
Appendik C- 78
8.Uc =
hio.ho 1500 x163,96691 = = 147,80965 hio ho 1500 163,96691
9.Ud =
Q 538385,2652 = =105,62928 ( Ntxa" xl)t (32x 0,1309x12)101,4
10.Rd=
Uc Ud 192,25103 105,62928 = =0,00427>0,003 UcxUd 192,25103 x105,62928
Rd hitung > Rd ketetapan (memenuhi) Evaluasi Pressure Drop P Shell diabaikan P Tube (steam) : 1. a1 =
G1 =
Ntxa' 32x0,548 = =0,06089 nx144 2x144
m 2881,30746 47319,87945 a1 0,06089
0,834 x 4731,87945 di. Gi 12 NRe = 93722,75916 .2,42 0,0145 x 2, 24 2. f = 0,00015 3. Ps =
4
2
1, 5. x( 47319,87945 ) x12 x 2 10 0, 0014 psi 10 0,834) 10 2x5,22.10 .di. sg 2x 5,22.10 x( x 0,79 12 2
f. Gi .l.n
2
2
4n v 4 x 2 0,2103 4. Pn = x x 0,00695 psi sg 2.g ' 0,79 2x 32,2 5. Pt = 0,0014 + 0,00695 = 0,00835 psi < 2 psi ( memenuhi)
Appendik C- 79
Kesimpulan Tipe : Shell & Tube Tipe HE : 1-2 Dimensi Reboiler : Shell : IDs = 10 in; n = 1 Tube : OD = 1 in 14 BWG; 1=12 ft; Nt = 32 buah; Pt=1,25 in Susunan square pitch; di = 0,834in, de = 0,99 in; Bahan Konstruksi : Carbon steel Jumlah : 1 buah 21. Reboiler (E-142) T1 = 237,64 oF t2 = 338 oF
t2 = 338 oF
T1 = 253 oF Perencanaan : 1) Uap campuran berada dalam shell dan pemanas dalam tube 2) Factor kekotoran minimal 0,001 j.ft2. oF / BTU 3). Pressure Drop maksimal untuk shell dan tube sebesar 2 Psi Perhitungan : 1. neraca bahan dan panas suhu feed masuk : 359,95 K Dari app.B didapat : Q = 1565446,164 BTU/j
Appendik C- 80
M = 2533,37664 kg/j
= 5585,08214 lb/j
qs = m.cp.t = 8711,59734 x 0,68 x 64,26 = 380668,926 BTU/j qv = 0,8 x 8711,59734 x (380-210) = 1184777,59734 BTU/j 2. ΔTLMT D =
100,36 85 =101,41655 oF 100,366 ln 85
karena steam jenuh, maka : ft = 1 sehingga: Δt=ΔT LMTD=92,46747 oF 3. Suhu kalorik Tc = ½ (T1 + T2 )= ½ (338+338) = 338 oF tc = ½ (t1 + t2 ) = ½(237,64 + 253) = 245,32 oF 4. Q/A = 12000 BTU/j.ft2 A=1565446,164/12000 = 130,45385 ft2 Nt=
A ''
a xl
=
130,45385 = 31,14349 0,2618 x16
Dari Nt standart = 32 buah (square pitch) Ids = 10 in,n= 2, Pt= 1,25 in
Appendik C- 81
Evaluasi Perpindahan Panas Shell ( Uap campuran )
Tube (air)
5.
-
5’.-
6.
-
6’. -
7.
Trial ho = 180 BTU / j. ft.
7’. Hio = 1500 BTU/j.ft2.OF
o
F
ho tw = tc Tc tc ho hio
1500 = 245,32 92,68 120 1500 =331,13481OF t = tw-tc = 331,13481 – 245,32 = 85,81481 OF dari fig.15.11 kern hal.473 : hv = 3000 BU/j.ft 2.OF hs = 68 BTU/j.ft 2.OF ho =
=
Q qs qv hs hv
1565446,164 380668,926 1184777,2381 68 300
= 163,96691 BTU/j.ft2.OF
Appendik C- 82
8.Uc =
hio.ho 1500 x163,96691 = = 147,80965 hio ho 1500 163,96691
9.Ud =
Q 1565446,164 = =126,30181 ( Ntxa" xl)t (32x 0,2618 x12)92,5
10.Rd=
Uc Ud 147,80965 126,30181 = =0,0012>0,001 UcxUd 147,80965 x126,30181
Rd hitung > Rd ketetapan (memenuhi) Evaluasi Pressure Drop P Shell diabaikan P Tube (steam) : 1. a1 =
G1 =
Ntxa' 32x0,546 = =0,06067 nx144 2x144
m 5585,08214 92056,73545 a1 0,06067
0,834 x 92056,73545 di. Gi 12 NRe = 20336,75497 .2,42 0,13 x2,24 2. f = 0,00023 3. Ps =
2
4
2,3.10 x (92056, 73545 2 ) x16 x 2 0,0126 psi 10 10 0,834) 2x5,22.10 .di.sg 2x 5,22.10 x ( x 0,79 12 f. Gi .l.n
2
4n v 4 x 2 0,60264 2 4. Pn = x x 0,06635 psi sg 2.g ' 0,68 2 x 32, 2 5. Pt = 0,0126 + 0,06635 = 0,00835 psi 1111< 2 psi ( memenuhi)
Appendik C- 83
Kesimpulan Tipe : Shell & Tube Tipe HE : 1-2 Dimensi Reboiler : Shell : IDs = 10 in; n = 1 Tube : OD = 1 in 14 BWG; 1=12 ft; Nt = 32 buah; Pt=1,25 in Susunan square pitch; di = 0,834in, de = 0,99 in; Bahan Konstruksi : Carbon steel Jumlah : 1 buah 22. Heater (E-144A) Fungsi : untuk memanaskan gas H 2 dari 30 OC menjadi 75 OC. Type : Double Pipe Heat Exchanger. t1= 86OF T1 = 248 OF
T 2 = 248 OF
t2 = 167 OF Dasar perancangan : T1 = Suhu steam masuk = 248
O
F
T2 = Suhu steam keluar = 248 OF t1 = Suhu liquid masuk = 86 OF t2 = Suhu liquid keluar = 167 OF Rd gabungan maksimum 0,002 jam.ft2 OF ( faktor kekotoran ) P liquid maksimum = 5 Psi
Appendik C- 84
P uap maksimum = 2 psi tekanan = 3 atm = 44,1 Psia massa liquid panas ( dari App. B) = 144, 03388 lb/j perhitungan : 1. Neraca massa dan panas Q = M. Cp. t = m. =144,0338 lb/ j x 3,41072 BTU / lb. OFx (167-86)oF = m.908,50686 BTU/lb m=
36791,99805 = 43,79934 lb/ j 908,50686
2. t LMTD =
(248 86) (248 167) = 116,053 oF (248 86) ln (248 167)
Karena t1 = t2 maka Ft = 1, heat exchanger Type 1-2 t = ft.tLMTD
= 1 x 116,053 oF
3. suhu kalorik Tc = ½(T1=T2) = ½ (86+167) = 126,5oF tc = ½ (t1+t2) = ½ (248+248) = 248 oF dari tabel 6.22 hal 110 kern didapat : 2 x 1 ¼ bagian anulus : aan = 1,19 in de = 0,915 in de’ = 0,40 in bagian tube :
ap = 1,50 in di = 1,38 in do = 1,66 in
Appendik C- 85
Evalausi perpindahan panas Bagian Anulus (Hidrogen) 4. G.an=
=
Bagian Pipa (steam)
M aan
5’. G. P=
144,03388 1,19 144
=
= 17429,30985 lb/j ft2 NRE =
Gan .de
NRE =
.2.42 0,40 12 0,0090016 x2,42
.2.42 1,38 12 0,03x 2,42
=
= 6660,395504
6. JH = 81
6’. JH = 23 1/ 3
1/ 3
ho k Cp. JK an de k
hi k Cp. 7’. JK p di k
1/ 3
=
81x
GP .di
4204,73664x
= 26670,05181
7.
43,79934 1,50 144
= 4204,73664 lb/j ft2
17429,30985x =
M aP
0,129 3,41072 x 2,42 (0,915 / 12) 0,129 2. o
= 114,05188 BTU / j.ft F
0,0137 0,45 x0,03 x2,42 = 23x (1,38 / 12) 0,0137 = 3,661 BTU / j.ft2. oF hio hi di x p p do
an = 1 karena <1cp,maka : = 3,661x ho = 114,01588
1,38 1,66
= 3,0432 karena pipa terisi steam maka :
Appendik C- 86
p = 1 sehingga : hio = 3,0432 BTU/j.ft2oF
8. UC =
hio.ho 3,0432 x114,01588 = = 2,9641 BTU /j.ft2oF hio ho 3,0432 114,01588
9. Rd =
UC UD UCxUD
0,002=
2,9641 UD 2,9641xUD
UD = 2,9466 10. Ao =
L=
Q 39791,99805 = = 116,3639 ft2 UD.t LMTD 2,9466x116,053
Ao 116,3639 = = 267,89 ft .do 3,14 x 1,06 12
Menentukan 1 ekonomis : Dimana : n=
L 2x1
L baru = npb.2.1 A baru = .do. L baru UD baru =
Q UD.t LMTD
Rd dihitung =
UC UDbaru UCxUDbaru
Appendik C- 87
Rddihitung rdketetapa n Rdketetapan
% Design =
maka dengan menggunakan persamaan diatas, didapat :
1
n
L baru
A baru
UD baru
Rd
% design
dihitumng 12’
12
288’
125,1
2,741
0,0275
1275
16’
9
288’
125,1
2,741
0,0275
1275
20’
7
280’
121,6
2,820
0,0172
760
Kesimpulan : 1 = 20’; n = 7; % = 760 Evaluasi P Bagian Anulus (Hidrogen) 1. NRE =
Bagian pipa (Steam) 1’. Nre = 6660,395504
Gan .de
.2.42 2’. F = 0,0035 + 0,40 12 0,0090016 x2,42
0,264 N Re .0,42
17429,30985x =
= 0,0035+
0,264 6660,395504 x0,42
= 26670,05181 =0,01004 2. f = 0,0035 +
= 0,0035+ = 0,00715
0, 264 N Re x 0,42 0,264 26670,0582 x0,42
3’.Pp=
4. f .Gp2 .L 2.g ..di
4x 0,01004 x4204,73664 2 x 280 = 1,38 2.x 4,81x108x 28,752x 12
Appendik C- 88
3. Pl =
4. f .Gan2 .L 2.g..de'
= 0,00218
= 4.x 0,00715 x17429,30985 2 x280 0,40 2 x 4,8108 x 218,752 x 12 = 0,00159 ft
V2 4. Pn =n 2. g V=
Gan 17429,30985 = 3600. 3600 x 218,75
= 0,022 ft/dt Pn = 7 x
0,022 2 = 0,000053 Psi 2 x 32, 2
Pan= P1 + Pn = 0,00159 + 0,000053 = 0,001643 ft x = 0,0025 psi
23. Heater (E-144B) Fungsi : untuk memanaskan gas H 2 dari 30 OC menjadi 75 OC. Type : Double Pipe Heat Exchanger. t1= 167OF T1 = 302 OF
T 2 = 302 OF
Appendik C- 89
t2 = 248 OF Dasar perancangan : T1 = Suhu steam masuk = 302
O
F
T2 = Suhu steam keluar = 302 OF t1 = Suhu liquid masuk = 167OF t2 = Suhu liquid keluar = 248OF Rd gabungan maksimum 0,002 jam.ft2 OF ( faktor kekotoran ) P liquid maksimum = 5 Psi P uap maksimum = 2 psi tekanan = 1 atm = 14,7 Psia massa liquid panas ( dari App. B) = 144, 03388 lb/j perhitungan : 1. Neraca massa dan panas Q = M. Cp. t = m. =144,0338 lb/ j x 3,41072 BTU / lb. OFx (248-167)oF = m.478,39048 BTU/lb m=
40237,43435 = 84,11002 lb/ j 478,39048
2. t LMTD =
(302 167) (302 248) = 88,4 oF (302 167) ln (302 167)
Karena t1 = t2 maka Ft = 1, heat exchanger Type 1-2 t = ft.tLMTD = 1 x 88,4oF 3. suhu kalorik
Appendik C- 90
Tc = ½(T1=T2) = ½ (167+248) = 207,5oF tc = ½ (t1+t2) = ½ (302+302) = 302 oF dari tabel 6.22 hal 110 kern didapat : 2 x 1 ¼ bagian anulus : aan = 1,19 in de = 0,915 in de’ = 0,40 in bagian tube :
ap = 1,50 in di = 1,38 in do = 1,66 in Evalausi Perpindahan Panas
Bagian Anulus (Hidrogen) 5. G.an=
=
M aan
Bagian Pipa (steam) 5’. G.P =
144,03388 1,19 144
=
= 17429,30985 lb/j ft2 NRE =
Gan .de .2.42
0,40 12 0,0090016 x2,42
= 26670,05181 6. JH = 81
84,11002 1,50 144
= 8074,56192 lb/j ft2 NRE =
17429,30985x =
M aP
GP .di .2.42
1,38 12 0,0148x 2,42
8074,56192 x =
= 25926,25142 6’. JH = 80
Appendik C- 91
ho k Cp. JK an de k
hi k Cp. 7’. JK p di k
1/ 3
7.
1/ 3
=
1/ 3
0,120 3,5x 2,42 x 0,0095 = 81x (0,915 / 12) 0,120
80 x
2. o
= 110,197897BTU / j.ft F an = 1 karena <1cp,maka :
0,0170 0,54 x 0,0148 x (1,38 / 12) 0,0170
= 12,34568 BTU / j.ft2. oF
2o
ho = 110,197898 BTU/j.ft F hio hi di x p p do = 12,34568x
1,38 1,66
= 10,26328 BTU/j.ft2oF karena bentuk pipa dengan steam maka : p = 1 maka: hio = 10,26328 BTU/j.ft2oF
8. UC =
hio.ho 10,26328 x110,197897 = = 9,338885 BTU /j.ft2oF hio ho 10,26328 110,197897
9. Rd =
UC UD UCxUD
0,002=
9,338885 UD 9,338885 xUD
UD = 9,215799
Appendik C- 92
10. Ao =
L=
Q 40237,43435 = = 49,39068 ft2 UD.t LMTD 9,215799x 88,4
Ao 49,39068 = = 113,70734 ft 1,06 .do 3,14 x 12
Menentukan 1 ekonomis : Dimana : n=
L 2x1
L baru = npb.2.1 A baru = .do. L baru UD baru =
Q UD.t LMTD
Rd dihitung =
% Design =
UC UDbaru UCxUDbaru
Rddihitung rdketetapa n Rdketetapan
maka dengan menggunakan persamaan diatas, didapat :
1
n
L baru
A baru
UD baru
Rd
% design
dihitumng 12’
5
120’
52,124
8,733
0,0080
299,95
16’
4
128’
55,599
8,188
0,0156
681,05
20’
3
120’
52,124
8,733
0,0080
299,95
Kesimpulan :
Appendik C- 93
1 = 12’; n = 5; % = 299,5 Evaluasi P Bagian Anulus (Hidrogen) 1. NRE =
Bagian pipa (Steam) 1’. Nre = 25926,25142
Gan .de
.2.42
0,264 N Re .0,42
2’. F = 0,0035 + 0,40 12 0,0095 x2,42
17429,30985x =
= 0,0035+
0,264 25926,25142 x 0,42
= 25270,85668 =0,0071968 2. f = 0,0035 +
0, 264 N Re x 0,42
3’.Pp=
4. f .Gp2 .L 2.g ..di
= 0,0035+
0,264 25270,85668 x 0, 42
= 0,0072368 3. Pl =
4. f .Gan2 .L 2.g..de'
= 4.x 0,00724 x17429,30985 2 x 280 0,40 2 x 4,8108 x 218,752 x 12 = 0,000689 ft
V2 4. Pn =n 2. g V=
Gan 17429,30985 = 3600. 3600 x 218,75
=
4x 0,0071968x 8074,56192 2 x 299,9 1,38 2.x 4,81x108 x 28,752 x 12 = 0,000104
Appendik C- 94
= 0,022 ft/dt Pn = 7 x
0,022 2 = 0,000687 Psi 2 x 32, 2
Pan= P1 + Pn = 0,000687 + 0,000689 = 0,001376 ft x = 0,000209 psi Pan = 0,000209 Psi < 2 Psi
24. Reaktor ( R-120) Fungsi : sebagai tempat untuk mereaksikan diaseton alkohol menjadi mesityl oxide dengan bantuan katalis asam fosfat. Type : Silinder tegak dengan tutup atas standart dished dan tutup bawah konikal. Dasar perancangan : 1. massa masuk
: 57789, 12683 kg/ j
2. suhu reaksi
: 120 oC
3. tekanan
: 1 atm
Perhitungan Vessel a. Menentukan diameter Campuran Menghitung densitas campuran campuran = (mi / m Total )x i Susunan bahan masuk :
Appendik C- 95
DAA
: 4431,96908 kg/j
Aseton
: 1107,99256 kg/j
NaOH
: 8,3333
H3PO4
: 163,3334 kg/j
Total
: 5789,12683 kg/j
Diket
:
DAA
: 4431,96908 lb/cuft
kg/j
Aseton : 1107,99256 lb/cuft NaOH
: 8,3333 lb/cuft
H3 PO4 : 163,3334 lb/cuft Maka dengan memasukkan data ke persamaan diatas didapat : campuran = 54,02 lb/cuft Menghitung volume tangki Rate volumetrik : V = m / = 12762,70901 / 54,02 = 236,258969 cuft/j Direncanakan : volume pengaduk dan coil = 20% volume total Maka : V = 0,2 x 236,258969 cuft/j = 283,51075 cuft Bila tangki berisi 75% bahan, maka : V tangki = 283,51075 / 0,75 = 378,01433 cuft Meghitung diameter tangki : V tangki = V1 + V2 + V3 Dimana :
Appendik C- 96
V1 = Volume tutup atas = 0,0847 di3 V2 = Volume silinder = ¼..di2. Ls
. di V3 = Volume tutup bawah = 24. tan1 / 2 3
Asumsi : Ls = 1,5. di Maka :
.d 378,01433 = 0,0847 di + ¼ .. di .1,5di + 24. tan 60 3
3
2
378,01433 = 1,33774.di3 di
= 6,562 ft = 78,744 in
Volume liquid dalam shell : V1 = V larutan – V3 3
= 283,51075 -
.6,562 24. tan 60
= 262,16721 cuft Tinggi liquid dalam tangki : H = V1 / (1/4. . di 2) H = 262,16721 / (1/4. . 6,562 2) H = 7,75597 ft Menghitung Tekanan design : P design = P operasi + P hidrostatik Dimana : P hidrostatik = . ( H-1)/ 144
Appendik C- 97
= 54,02.(7,75597- 1) / 144 = 2,53443 psi Sehingga : P design = 14,7 + 2,53443 = 17,23443 psi b.
Perencanaan tebal silinder Direncanakan : 1. bahan
: hogh Alloy Stell SA-240 Grade M Type 316
2. f allowable
: 18750 psi
3. faktor korosi : 1/6 4. Type pengelasan : Double Welded butt joint ( E =0,85) Menghitung tebal shell ts =
pi.di C 2.( fE 0,6.Pi)
dimana : ts
= tebal silinder (in)
Pi
= tekanan design (psi)
di
= diameter dalam (in)
maka : ts =
17,23443 x78,744 1 1,68 2 in 2.(18750 x 0,85 0,6 x17,23443) 16 16 16
dari tabel 5-7 B& Y hal 89, diadapatkan : Do = 84 in Icr = 5 1/8 r = 84 in
Appendik C- 98
ts = 5/16 in maka : Di = Do- 2ts = 84 – 2(5/16) = 83,375 in = 6,94792 ft Cek hubungan Ls dengan Di : 3
378,01433 = 0,0847 6,947923 + ¼ .. 6,947923. Ls + Ls
= 8,55747 ft
Ls/Di = 8,55747 / 6,94792 = 1,2 <1,5 (memenuhi ) c. perancangan tutup silinder (th) 1. tutup atas (tha) tha =
0,885. pi.rc C ( fE 0,1.Pi)
Dimana : tha = tebal tutup atas (in) Pi = tekanan design (Psi) rc = diamater dalam (in) f
= tekanan yang diperbolehkan (Psi)
c
= faktor korosi = 1/16 in
Maka : tha =
0,885.17,23443 x83,375 1 (18750 x0,85 0,1x17,23443) 16
.6,94792 24. tan 60
Appendik C- 99
dari fig. 5-6 B &Y hal 87, didapatkan : a
= Di/2
AB
= a – icr
BC
= r – icr
AC = b
BC AC 2
2
= r-AC
OA = ts + b + sf Dimana : Di
= diameter dalam = 83,375 in
ts
= tebal silinder = 2/16 in
Icr
= Knukle radius = 5 1/8 in
Sehingga : a
= 83,375 / 2 = 41,6875 in
AB
= 41,6875 – 5 1/8 = 36,5625 in
BC
= 84- 36,.5625 = 47,4375 in
AC
=
b
= 84 – 30,224 = 53,776 in
2
47,4375 36,5625
2
= 30,224 in
Dari tabel 5-6 B&Y hal. Untuk ts = 2/16 in didapat : Sf
= 1,5 -2 (diambil sf = 1,5 )
Maka : OA = 3/16 + 53,776 + 1,5 = 55,4635 in = 4,62195 ft 2. tutup bawah (thb)
Appendik C- 100
thb =
pi.di C 2( fE 0,6.Pi) cos1 / 2
Dimana : thb
= tebal tutup bawah (in)
di
= diameter dalam (in)
f
= Tekanan yang diijinkan (psi)
= sudut konikal = 120 o
E
= tipe pengelasan = 0,85
Pi
= tekanan design (Psi)
Maka : thb =
17,23443 x83,375 1 2,44 3 in 2(18750 x0,85 0,6 x17,23443) cos 60 16 16 16
Dari tabel 5-6 B&Y hal. 88, Untuk ts = 2/16 in didapatkan : sf b=
= 1,5 – 2 ( diambil sf = 1,5 ) 1/ 2.di 1 / 2.83,375 24,06829in tan 1 / 2 tan 60
OA= b + f = 24,06829 + 1,5 = 25,56829 in = 2,13069 ft Jadi tinggi vessel = tutup atas + tinggi silinder + tinggi tutup bawah = 4,62195 ft + 8,55747 ft + 2,13069 ft = 15,31011 ft perhutingan pengaduk perencanaan : 1. digunakan pengaduk jenis aksial . 2. bahan konstruksi impeller High alloy Steel SA-240 Grade M Type 316
Appendik C- 101
Data : 1. Dt/Di = 3 2. Z1/Di = 2,7 -3,9 3. Zi /Di = 0,75 – 1,3 4. W/Di = 0,17 Sehinga : a. Menentukan diameter impeller : Dt/Di = 3 Di = Dt/3 = 83,375/3 = 27,79167 in = 2,31597 ft b. Menentukan tinggi impeller dari dasar tangki : Zi/Di = 0,75 – 1,3 ( diambil Zi/Di = 0,9) Zi = 0,9 x Di = 0,9 x 27,79167 = 25,0125 in = 2,08438 ft c. Menentukan panjang impeller : L/Di = 1/3 L = Di/3 = 27,79167/3 = 9,26389 in = 0,77199 ft d. Menentukan lebar impeller : W/Di = 0,17 W
= 0,17 x Di = 0,17 x 27,79167 = 4,72458 in = 0,39372 ft
e. Menentukan jumlah impeller : n=
Hliq.Sg 7,75597 x 0,88 0,09823 = 1buah diameter tan gki 6,94792
f. Menentukan tebal Blades : J/Dt
= 1/12 ( Mc Cabe Hal 253)
J
= Dt/12 = 83,375 / 12 = 6,94792 ft
Appendik C- 102
g. Menentukan jumlah impeller : H
n=
2. Di
2
7,75597 0,72buah = 1buah 2 2x 2,31597
h. Daya pengaduk :
.. n . Di P gc 3
5
Dimana : P
= daya pengaduk (lb/ft.dt)
= Po = Power number ( fig. 477 Brown hal. 507) harga Po didapatkan berdasarkan harga Nre :
n.. Di
2
Nre =
Dimana : n
= putaran pengaduk = 150 rpm = 2,5 rps = 9000 rph
Di
= diameter ipeller = 2,31597 ft
= densitas larutan = 54,02 lb/cu ft
= Viskositas larutan = 1,20955 . 10 -4 lb/ft.dt = 0,43544 lb/ft j
Maka : 2
NRe =
2,5 x.54,02 x 2,31597 4
1, 20955.10
Untuk NRe turbulen dengan harga diatas , didapatkan : Po = 7, maka :
Appendik C- 103
3
P=
7 x.54,02 x 2,5 x 2,31597
2
12225,91639lbf . ft / dt 22,22893 Hp
32,2
Diambil : daya pengaduk = 23 Hp
Perhitungan Koil Pemanas a.Dari App. B diketahui : Q = 128337,189 BTU/j M = 1352,01899 lb/j b. TLMTD t1=68oF T1=302oF
T2=302oF T2 = 248oF t LMTD =
54 234 = 122,75 o F 54 ln 234
c. tc = ½ (T1 + T2) = 302oF tc = ½ (t1 + t2) = 158 oF d. ukuran pipa yang digunakan : data – data : do = 1,9 in di = 1,5 in
Appendik C- 104
a’ = 1,76 in a” = 0,498 ft2/ft
Shell
Tube Hio = 15000BTU/j.ft2oF
dp 2 .N . 1.N Re = Dp = (1/2 – 1/3 ) di( bejana ) Dp = 6.94792 x 1/3 = 2,31597 ft NRe =
2,31597 2 x150 x160x 0,88 0,19 x2,42
= 92389,348 > 2100 (aliran turbulen) 2.JH = 1200 (kern fig 20.2 hal.718) 0, 14
k Cp. 3.Ho = JH. di k w 1/ 3
= 1/ 3
1200
0,085 0,61x0,19. 2,31597 0,085
= 48,8377
8.UC =
hioxho 1500 x 48,8377 = = 47,29776 hio ho 1500 48,8377
Appendik C- 105
9.jika ditetapkan harga rd = 0,004 ft2oF/BTU Rd =
UC UD UCxUD
0,004 =
47, 299776 UD 47,29776.UD
UD = 39,77305 10. a =
L=
Q 1228337,189 BTU / j = =251,59801 ft2 UDx0 LMTD 39,77305 x122,75 A 251,59801 = = 505,21689 ft a" 0,498i
Hc =
L 505, 21689 = = 32,179,42 ≈32 buah .dc x5
Jika hv = 2, Lc = (hc-1)(hc+do)+do=122,8 in = 10,23 ft
22. Kolom Hidrogenasi (D-140) fungsi : memisahkan MIBK produk atas dari campuran berdasarkan perbedaan titik didih Tipe : sieve Tray Dari perencanaan : 1. Feed masuk pada suhu 119,8oC = 392,95 K Rate = 41,91032 kgmol/j Xf = 0,77944 2. destilat produk masuk pada suhu 114,4 oC = 387,55 oK rate = 36,37036 kgmol/j Xd = 0,89,817
Appendik C- 106
3. bottom produk pada suhu 155,5-C = 428,65 oK rate = 5,53996 kg mol/j Xb = 0 4. tekanan operasi = 1 atm 5. MIBK keluar sebagai produk atas dengan kadar 98% (berat) 6. feed dan Reflux dalam keadaan saturated liquid. 7. dari appendix B dapat data : Enriching : V = 65,87327 kgmol/j L = 29,50291 kgmol/j Exchuasting : V’= 65,87327 kgmol/j L’= 71,41323 kgmol/j Dari grafik keseimbangan MIBK dari MO diperoleh : R = 0,81118 `
Rm = 0,40559
jumlah tray teoritis = 10 buah Dimana : Xf = 0,77944 Xd = 0,85
Yd = 0,89187
Xb = 0,01
Yb = 0,01
Perhitungan : 1. menentukan BM campuran Enriching
Yf = 0,86
Appendik C- 107
a. bagian atas BM liquid = Xd.BM1 + (1-Xd). BM 2 = (0,85 x 100) + (1-0,85) x 116 = 102,4 BM uap = Yd.BM1 + (1-Xf).BM2 = (0,89817 x 100) + (1-0,77944) x 116 = 101,62928
b. Bagian bawah BM liquid = Xd.BM 1 + (1-Xd). BM 2 = (0,77944 x 100) + (1-0,77944) x 116 = 103,52896 BM uap = Yd.BM1 + (1-Xf).BM2 = (0,86 x 100) + (1-0,86) x 116 = 102,24 Exchausting a. Bagian atas BM liquid = 103,52896 BM uap = 102,24
b. Bagian bawah BM liquid = Xd.BM1 + (1-Xd). BM 2 = (0,01 x 100) + (1-0,01) x 116
Appendik C- 108
= 115,84 BM uap = Yd.BM1 + (1-Xf).BM2 = (0,01 x 100) + (1-0,01) x 116 = 115,84
2. Perhitungan beban destilasi perhitngan beban destilasi dapat dilihat pada tabel 6-1 : tabel C.2-1. perhitungan rate uap dan rate liquid Komponen
Rate uap Lbmol/j
BM
Rate liquid Lb/j
Lbmol/j
BM
Lb/j
Enriching B.Atas
145,2241 101,63 14759,032 65,0421 102,4
6660,313
B. bawah
145,2241 102,24 14847,723 65,0421 103,52896 14847,723
Exchausting B.atas
65,87327 102,24 6734,8831 157,438 103,52896 6734,883
B. bawah
65,87327 115,84 7630,76
157,438 115,84
Beban terbesar : V = 14847,723 lb/j ; BM uap = 102,24 L = 14847,723 lb/j ; BM liquid = 103,52896 3. Perhitungan densitas campuran a.Densitas uap (v) Persamaan yang digunakan :
7630,76
Appendik C- 109
BM .To .P1 102,24 x 273,15 x3 v = = 0,19797 lb/cuft Vo.T1 .Po 359 x 392,95 x1 b. densitas liquid (l) persamaan yang digunakan : l =
mi
mtotal xi = 45,550258 lb/cuft
4. Menentukan diameter dan tray spacing data perancangan : v = 14847,723 lb/j L = 14847,723 lb/j v= 0,198 lb/cuft l = 45,55 lb/cuft = 3,5 dyne/cm harga : Shell = $ 2,8/ft2 Tray = $0,79 / ft2 Down comer = $ 0,5 ft2 Persamaan yang digunakan : G=Cx
( l v)
D = 1,13
vm G
Dimana : Vm = 1,3 V = 1,3 x 14847,723 lb/j = 46777,93 lb/j C = konstanta (Gb.8-38,Ludwig hal. 56) Harga Shell = (.d.T/12) x harga shell
Appendik C- 110
Harga tray = (/4.d2 – 5%./4.d2 ) x harga tray Harga down corner = (60%.d.T/12) x harga Down Corner Dengan persamaan diatas dapat dihitung diameter dan tray spacing kolom yang nominal perhitungan dapat dilihat pada tabel 6-2:
Tabel C.2-2. perhitungan diameter dan tray spacing kolom yang optimal T
C
G lb/j.ft2
D ft
in
Harga ($) Shell
Tray
Total D.corner
10
75
224.7274
9,76382 214,60867 56,16419 29,29145 300,06431
12
150
449,45481 6,90406 182,10150 28,08210 24,85462 235,03821
15
235
704,14587 5,51590 181,85918 17,92474 24,82154 224,60547
18
320
958,83692 4,72689 187,01456 13,16348 25,52519 225,70323
20
360
1078,6915 4,45655 195,91002 11,70087 26,73931 234,35002
24
440
1318,4008 4,03110 212,64874 9,57344
29,02394 251,24612
30
480
1438,2554 3,85949 254,49458 8,77566
34,73538 298,00562
36
525
1573,0918 3,69038 292,01204 8,02346
39,85606 339,89155
Dari tabel 6-2 diatas, dipilih harga ynag paling murah yaitu: D = 6 ft = 72 in T = 15 in 5. Menentukan tipe Tray L=
14847,723lb / jx7,48 gal / cuft 40,63679 gal / menit 60menitx 45,55lb / cuft
Appendik C- 111
Berdasarkan Gb. 8.3 Hal. 96 maka tipe aliran adalah reverse flow 6. Pengecekan terhadap liquid head persamaan yang digunakan : Q max
= 1,3.L
= 1,3 x 40,63679
= 52,8278 gpm
Q min
= 0,7. L
= 0,7 x 40,63679
= 28,4458 gpm
Lw/d
= %xd 2 /3
how Max =
Q max 2,98.Lw
Q min = 2,98.Lw
2/ 3
howmin
hw
= 1,5 in < hw <3,5 in
hl
= how + hw
dari persamaan tersebut diatas dapat ditentukan optimasi Lw/d,
perhitungannya dapat dilihat pada tabel 6-3 sebagai berikut : Lw/d
0,05
0,60
0,65
0,70
0,75
0,80
0,85
Lw
19,8
21,6
23,4
25,2
27
28,8
30,6
How Max
0,596
0,56243
0,533202
0,50750
0,48469
0,46427
0,44588
How Min
0,3945
0,37226
0,35292
0,33591
0,32081
0,30730
0,29513
hl Max
3,8460
3,81243
3,78320
3,75750
3,73469
3,71427
3,69588
hl min
3,6445
3,62226
3,60290
3,58591
3,57081
3,55730
3,54513
Appendik C- 112
3,25
hw
3,25
3,25
3,25
3,25
3,25
3,25
Optimasi diameter kolom destilasi dengan : Lw/d = 55% Ad
= 4 % x At (Gb. 8-38, Ludwig , Aplied Process Design )
Perhitungan : diambil : hw – hc = ¼ in , sehingga hc = 3,25 – ¼ = 3 in Ac
= Lw x hc = (19,8 x3) /144 = 0,4125 ft2
Ad
= 4 % x At = 0,04 x (/4. 62) = 1,1304 ft2
Ap
= harga terkecil antara Ac dan Ad = 0,4125 ft2 2
hd
= 0,03 x
Q max 52,8278 = 0,03 x 100.Ap 100x 0,4125
= 0,0492 in ketentuan : hd < 1 in ( memenuhi) 7.Pengecekan harga Tray spacing (T = 15 in) Data perancangan : Lw/d = 55%
how
= 0,596 in
d = 6 ft = 72 in
hd
= 0,0492 in
T = 15 in
hl
= 3,846 in
Susunan segitiga Ketentuan : Perhitungan :
hb 0,5 T hw
2
Appendik C- 113
Ao 0,9065 2 Aa
n
Aa = 2 (X
r X 2
2
) ( r .sin 2
1
X r
Dimana : Wd
= 8,5 % d = 0,085 x 72 = 6,12 in
Ww
= 3 in
Ws
= 3 in
Maka : X=
d Wd Ws 6 6,12 3 2, 24 ft 2 12 2 12
r =
d Ww 6 3 2,75 ft 2 12 2 12
Sehingga : Aa = 2 ( 2, 24
2
2
2
2,75 2,24 ) (2,75 .sin
1
2,24 = 22 ft 2,75
Ditrial : n = 2,5 , Maka : Ao = 3,12489 ft2
Maka : Vo = Vmax / Ao Vmax = 1,3 .V = 1,3 x
14847,723lb / j = 27,0929 cuft/dtk 0,1979lb / cuftx360 dtk / j
Vo = 27,0929 (cuft/dtk)/3,12489 ft2 = 8,6671 ft/dtk Ac
= At – Ad
Appendik C- 114
= /4. d2 – 4%(/4. d2 ) = /4. 62 – 0,04 (/4. 62) = 27,1296 ft2 2 2 Ao v Ao Uo 0,4 hp = 12 1,14 1,25 1 l Ac 2.gc Ac
Maka : 2 2 0,19797 4,66692 3,124888 3,124888 hp = 12 1,14 0, 4 1,25 1 27 , 1296 45,5503 2.x32,2 27,1296 hr
= 31,2 /l = 31,2/45,55023 = 0,68496 in
ht
= hp + hr +hl
ht
= 0,8185178 + 0,68496 + 3,84602
ht
= 4,61675 in
hb
= hl + ht + hd = 3,84602 + 4,61675 + 0,0492 = 8,51197 in
Cek ketentuan : hb 8,51197 0,5 = 0,4664 0,5 ( memenuhi) T hw 15 3, 25
8. Stabilitas Tray dan Weeping ketentuan : hpm > hpw
Appendik C- 115
dengan : 2 2 Ao v Ao Uo 0,4 hpm : 12 1,14 1,25 1 l Ac 2.gc Ac
dimana : Vmin = 0,7.V = 0,7x
14847,723lb / j = 14,5833 cuft/dtk 0,19797lb / cuftx 3600dtk / j
Vo = Vmin / Vo = (14,5833 cuft/dtk) / (3,12489 ft2 = 4,66692 ft/dt Maka :
Hpm
2 2 0,19797 4,66692 3,12489 3,12489 = 12 1,14 0,4 1,25 1 27,1296 27,1296 45,555 2 x 32, 2 = 0,81852 in hpw = 0,05. hl + 0,2 = (0,05 x 3,84602) + 0,2 = 0,3923 in karena hpm > hpw, maka memenuhi syarat. 9.Entrainment Syarat tidak terjadi entraiment : (Eo/E) ≤1 Dimana : 3, 2
Uc 73 Eo = 0,1 dan E = 0,22 Tc
Dimana : Uc = Vmax / Ac = (27,0929 cuft/dt)/27,1296 ft2 = 0,99831 ft/dt Tc = T – 2,5.hl = 15 – 2,5 (3,846) = 5,38497 in Sehingga :
Appendik C- 116
0,99831 73 E = 0,22 x x 0,02087 3,5 5,38497 3, 2
Maka : Eo/ E = 0,1 / 0,02087 = 4,79127 1 ( memenuhi)
10. Pelepasan uap dalam down Comer Syarat pelepasan uap yang baik : WI / Wd ≤0,6 Dimana : = 0,8 (how x (T + hw – hb ))1/2
WI
= 0,8 (0,59602 x (15 + 3,25 – 8,51197 ))1/2 = 1,92733 in Wd
= 6,12 in
Maka : WI / Wd
= 1,92733/ 6,12 = 0,31492 < 0,6 ( memenuhi)
11. Efisiensi Tray Dari persamaan 11.5-1 Genkoplis hal. 654 didapatkan hubungan sebagai berikut : = Jumlah plat teoritis / jumlah plat aktual sehingga : jumlah plat aktual = jumlah plat teoritis / Dimana : Jumlah plat teoritis = 10 buah Efisiensi Tray untuk Hidrokarbon = 50 – 85%
Appendik C- 117
Efisiensi Tray overal = 85 % Maka : Jumlah plat aktual = 10/ 0,85 = 12 buah 12. Penentuan lokasi Feed Penentuan lokasi Feed untuk destilasi multikomponen dengan menggunakan metode kirkbride ( pers. 11.7-21 Geankoplis hal 677) : 2 XLw Ne XHFf B Log 0, 206 log Ns XLF D XHD Dimana : X HF
= 0,01
XLF
= 0,01
B
= 5,53996 kgmol/j
D
= 36,37036 kgmol/j
XLw
=1
XHD
= 0,89817
Maka : 2 1 Ne 0 , 77944 5 , 53996 Log 0, 206 log Ns 0,01 36,37036 0,8816 Log
Ne 0, 2326 Ns
Ne = 1,4584. Ns Dimana :
Appendik C- 118
N = Ne + Ns 12 = 1,4584. Ns + Ns Ns = 4,88 Jadi feed masuk pada tray ke-5 secara teoritis. 13. Menghitung dimensi kolom destilasi a. Menetukan tinggi kolom Tinggi kolom = (n-1) Tray Spacing + tinggi puncak + tinggi ruang bawah Menghitung tinggi ruang bawah yang akan tempati liquida dalam kolom destilasi Rate liquid = 14847, 723 lb/j Residence = 10 menit Volume liquid = (m/) x resindence time = ( 14847, 723 / 45,55) x 1/6 jam = 54,327257 cuft jika ditentukan tinggi ruang bawah 4 ft, maka : volume ruang bawah = /4. d2 . L = /4. 62 .4 = 28,26 cuft karena volume ruang bawah > volume ruang liquid, maka tinggi ruang bawah memenuhi syarat. Menghitung tinggi ruang atas yang akan ditempati oleh uap dalam kolom destilasi Rate gas
= 14847,723 lb/j
Residance time
= 10 menit
Appendik C- 119
Volume uap
= (m/) x resindence time = ( 14847, 723 / 45,55) x 1/6 jam = 54,327257 cuft
jika ditentukan tinggi ruang atas 4 ft, maka : volume ruang bawah = /4. d2 . L = /4. 62 .4 = 28,26 cuft karena volume ruang atas > volume uap, maka tinggi ruang atas memenuhi syarat. Sehingga : Tinggi kolom destilasi = (12 -1)(15/12) + 4 + 4 = 30 ft = 9,144 m b. Menetukan tebal menara Dengan menggunakan persm. 3-6 B&Y hal. 4 didapat hubungan sebagai berikut : ts =
pi.di ` C 2( fE 0,6. pi )
direncanakan : bahan konstruksi : SA-240 Grade M tipe 316 dari APP. D B&Y Hal. 342 didapatkan : f
= 18750 psi
C
= 2/16 in
E
= 0,85
Pi
= 1 atm = 14,7 psia
Sehingga : ts
=
14,7 x (6x12) 2 2,532 3 2(18750 x 0,85 0,6.14,7) 16 16 16
Appendik C- 120
distandarisasi untuk diameter luar (OD) dari tabel 5-7 B&Y didapat OD standart = 78 in, sehingga : ID
= OD- 2.ts
= 78 – 2(3/16) = 77,625 in
c. Menetukan tebal menara Direncanakan : tutup atas dan bawah berbentuk standart dished head Dari persamaan B& Y hal. 259 : th =
0,885. pi.Rc` C 2( fE 0,1. pi)
Maka : th =
0,885x14,7 x 77,625 2 2,507 3 in 2(18750 x0,85 0,1.14,7) 16 16 16
penentuan tekanan yang mampu diterima tutup menara : pi =
f .E .t (0,885.Ro 0,1.t ) 18750 x0,85x
pi =
3 16
3 (0,885 x77,625 0,1. ) 16
43,51psi 14,7 psi
d. Penentuan tinggi tutup. a
= ID / 2 = 77,625 / 2 = 38,8125 in
b
=r-
BC AB
dimana : AB = ID/2 – Icr
2
2
Appendik C- 121
BC = r – icr Dari tabel 5-6 B&Y, untuk OD = 78 in dengan tebal 3/16 in, didapatkan icr = 9/16 in, dan dari tabel 5-6 B&Y didapat sf = 2 in, maka : AB
= 38,8125 -9/16 = 38,25 in
BC
= 77,625 – 9/16 = 77,0625 in
Sehingga : b
= 77,625 -
OA
= t + b + sf
2
2
77,625 38,25
= 10,078 in
= 3/16 + 10,078 + 2 = 12,2655 in = 1,0221 ft. 14. Penentuan pipa katalis Data perancangan : Tekanan operasi 1 atm = 14,7 psia Tekanan design = 0 psi + ( 20% x 0 ) = 0 psi ( faktor keamanan 20% ) Suhu operasi = 120 oC Waktu tinggal 2 detik (stenley wallasa Hal. 551 tabel 17.1) Perancangan : Bahan konstruksi HAS SA- 240 Grade M Tipe 316 Tutup atas dan bawah standar dished Tipe pengelasan double welded ( E=0,85)
Appendik C- 122
Faktor korosi = 1/16 in
Perhitungan : a. menentukan dimensi reaktor menentukan volume reaktor Volume gas : V = n. R. T/P Diamna : R = 0,7302 cuft.atm /lb mol. oR n = 35,93334 kmol/jam V = n. R. T/P = 35,93334 x 2,2046 x (1/3600) = 0,022005 lbmol/detik. Maka : Volume gas =
0,02201x07302 x 707,67 = 11,3735 cuft/det ik 1
Volume liquid : Data : Massa bahan = 3951,55463 kg / jam = 3951,55463 x 2,2046 x (1/3600) = 2,41989 lb/detik densitas campuran = 70,872 lb/cuft
Appendik C- 123
maka : vulome liquid = massa bahan / densitas = 2,41989/70,872 = 0,03414 cuft/detik volume total = (V gas + V liquid) x waktu tinggal = (11,3735 + 0,03414)x 2 detik = 11,40764 cuft/detik x 2 detik = 22,81528 cuft Menentukan Volume Bahan Masuk Aktual v gas = . V reaktor (= dari tabel 4.22 Ulrich) V reaktor = 22,81528 / 0,7 = 32,59326 cuft Menetukan Kebutuhan Katalis Data : Katalis = Nikel Densitas Ni = 555,627 lb/cuft V katalis = v reaktor – V bahan = 32,59235 – 22,81528 = 9,77797 cuft berat katalis = V katalis x densitas = 9,77797 x 555,627 = 5432,904137 lb Menentukan Panjang Pipa Yang Terisi Katalis v aktual reaktor = /4.Di 2.L
Appendik C- 124
sehingga : panjang pipa (L) = V aktual / (/4.Di 2) direcanakan : pipa yang dipakai 1,5 in 15 BWG, 10 OD (kern. Hal.834) a’ = 1,47 in2 = 0,0102 ft2 maka : L = 32,59326 / 0,0102 = 3195,4176 ft Trial : Dipakai dengan panjang L = 9 ft yang terisi katalis 8 ft Menentukan Jumlah Potongan Pipa Nt = l pipa total terisi katalis / L satu pipa terisi katalis = 3195,4176 / 8 = 399,4272 buah = 400 buah maka : laju alir tiap satu pipa yang terisi katalis = L.a”. dimana : a’ = flow artea (ft2) L = panjang pipa terisi katalis (ft) = porositas = 0,7 maka : Vi = 0,0102 x 8 x 0,7 = 0,05712 cuft Cek waktu reaksi :
Appendik C- 125
T = V satu pipa / rate satu pipa = 0,05712 / 0,02852 = 2,00 (memenuhi) jadi trial panjang pipa 9 ft dengan pipa terisiu katalis 8 ft memenuhi. Menentukan Susunan Pipa Direncanakan : susunan katalis berbentuk segitiga Dimana : Pt = ½ DO + c +1/2 = Do + c = 1,5 + 1/16 = 1,5625 in mencari luas satu pipa ; t = Pt sin 60 = 1,5625 x sin 60 + 1,3532 in luas susunan pipa (segitiga) = ½ x pt xt = ½ x 1,5625 x 1,3532 = 1,0572 in2 = 0,0073 ft2 diketahui : Nt = 400 buah maka : Luas seluruh pipa = Nt x l susunan pipa = 400 X 0,0073 = 2,92 ft2
Appendik C- 126
26. Ekspander (G-14 9) fungsi : menurunkan tekanan gas hiidrogen dari 6,68 atm menjadi 1,5 atm type : multi stage reciprocating expander perencanaan : p1 = tekanan masuk expander = 6,68 atm = 98,196 psia = 14140,224 lb/ft2 P2 = tekanan luar expander = 1,5 atm = 22,044 psia = 3174,336 lb/ft2 maka laju alir massa (M): m = 65,33334 kg/j = 144,034 lb/j = 72,017 lbmol/j densitas hidrogen = 69,49 lb/cuft menghitung kerja yang dibangkitkan expander : ws x
mxP (persamaan 4-19 Ulrich hal, 93)
dimana : Ws = kerja yang dibangkitkan expander (lb.ft/jam) = efisiensi (50 -60%, ulrich hal.90) m
= laju alir massa gas (Lb/jam)
P = beda tekanan expander (psia)
Appendik C- 127
maka : ws 0,55 x
144,034 x (14140,224 3174,336) = 12501,1281 lb.ft/jam 69,49
= 3,4725 lb.ft/detik x (1 Hp/550 lb.ft/s) = 0,006 Hp x (0,7457 kW/1Hp) = 0,00447 kW diketahui : efisiensi motor = 65% (Gb.14-38 hal.521 timmerhaus) maka : daya motor = 0,006 / 0,65 = 0,0097 Hp digunakan : daya motor = 1 Hp kesimpulan : tipe : Multi stage reciprocating expander kapasitas :144, 034 lb/jam kerja expander :0,00447 kW daya motor :1 Hp 27. Tangki MO (F-124) Fungsi : Menyimpan mesytil oxide (MO) selama 1 jam. Bahan : Carbon Steel SA-240 grade S type 304 Bentuk : Silinder tegak dengan tutp atas berbentuk plat datar dan tutrup bawah konikal (= 120o) Perancangan : Menghitung volume tangki (Vt ) Kebutuhan MO = 5789,12683 kg/j Lama penyimpanan = 1 jam Jumlah tangki = 1 buah
Appendik C- 128
Densitas MO = 73,125 lb/cuft Maka : MO tersimpan = 5789,12683 kg/j x 1 jam = 5789,12683 kg = 12762,70901 lb Volume MO =
12762,70901 = 174,5328 cuft 73,125
Jika MO mengisi 90% tangki. ,aka Volume tangki (Vt) : Vt =
174,5328 = 193,9253 cuft 0,9
Menghitung diameter Shell (Ds) Vt = Vs + Vk Dengan : Vs = volume silinder = ¼ ..Ds 2.Ls Vk = volume konis =
.Ds 3 24tg 12
Dimana ; Ds = Diameter tangki (ft) Ls = Tinggi Shell (ft) = 1,5 Ds Vt = Volume tangki (cuft) Maka : Vs = ¼ ..Ds 2.(1,5.Ds)= 1,1775.Ds2
.Ds 3 Vk = = 0,07554. Ds2 24tg 60
Appendik C- 129
Ds = 5,36896 ft =64,4275 in Menghitung tekanan design volume liquid dalam shell ; Vls = vlarutan - V konis = 174,5328 – (0,07554 x 5,368963) = 162,8419 cuft Tinggi larutan dalam shell (Hl) : Hl=
4 Vl 4 174,5328 x 2 x 7,7131 ft . Ds 5,36896 2
Sedangkan : Pdesign = P hidrostatik + 14,7 Dimana : P hidrostatik =
.Hl 77,125x 7,7131 =4,13 psi 144 144
Naka : Pdesign = 4.13 psi + 14,7 psi = 18,83 psi Menghitung tebal silinder (ts) Ts =
Pi.Ds c (Pers. 319 B%Y) 2( fE 0,6.Pi)
Dimana : Ts = tebal Shell (in) Pi = tekanan design (psi) Ds = diameter Shell (in)
Appendik C- 130
F = stress yang diijinkan (psi) = 18750 E = efisiensi pengelasan = 0,8 C = faktor korosi (in)=1/16 Maka : Ts =
18,83x 64, 427 1 1,648 1,648 2 in 2(18750 x 0,8 0,6.18,83) 16 16 16 16
Standarisasi diameter tangki Dari tabel 57 B&Y hal 89, untuk Di = 64,4275 in didapatkan Do = 66 in Maka : Ds = Do – 2.ts = 66 – 2 (2/16) = 65,75 in Hs = 1,5 x 65,75 = 98,625 in Menghitung tebal tutup atas (tha) Tha =
Pi.Ds c 2( fE 0,6.Pi)
Tha = tebal tutup atas (in) Pi = tekanan design (psi) Ds = diameter Shell (in) F = stress yang diijinkan (psi) = 18750 E = efisiensi pengelasan = 0,8 C = faktor korosi (in)=1/16 Maka :
Appendik C- 131
Tha =
18,83 x64,427 1 1,66 2 in 2(18750 x 0,8 0,6.18,83) 16 16 16
Menghitung tebal tutup bawah (thb) Thb =
Pi.Ds c 2( fE 0,6.Pi) cos 1 2
Thb = tebal tutup bawah (in) Pi = tekanan design (psi) Ds = diameter Shell (in) F = stress yang diijinkan (psi) = 18750 E = efisiensi pengelasan = 0,8 C = faktor korosi (in)=1/16 Maka : Thb =
18,83x 65,75 1 2,23 3 in 2(18750 x0,8 0,6.18,83) cos 60 16 16 16
Menghitung tinggi tangki penampungan Ht = tinggi tutup bawah + tinggi shell + tinggi tutup atas Dimana ; Tinggi sell = 98,625 in Tinggi tutup atas = 0 in Tinggi tutu7p bawah = OA = b + sf Dari tabel 5-6 B&Y hal. 88, untuk thb = 3/16, maka : sf = 1,5 – 2 in Deiambil : sf = 1,5 in Sedangkan : b =
1/ 2 .Ds 1/ x65,75 = 2 =18,98 in tg1 / 2 tg 60
Appendik C- 132
Maka : Tinggi tutp bawah = OA = 18,98 + 1,5 = 20,48 in Sehingga : Ht=20,48 + 98,625 + 0 = 119,11 in 28. kolom destilasi (D-130) ( Lihat Perancangan Alat Utama ) 29. Reaktor (R-110) Fungsi :sebagai tempat untuk mereaksikan aseton menjadi diaseton alkohol dengan katalis NaOH type : Mixel Flow Reaktor Jenis : silinder tegak dengan tutup atas standart dished dan tutup bawah conikal dengan sudut 120 o Pelengkap : pengaduk dan jaket pendingin. Kondisi opersai : tekanan = 1 atm = 14,7 psia Temperatur = 30oC = 68 oF Fase = liquid Bahan konstruksi : high alloy Steel SA-240 Grade T type 321 Perhitungan : Komposisi bahan masuk reaktor (R-110) Komponen
Massa (kg/jam)
Densitas (kg/m3)
Aseton
4431,96908
789,900
Aseton
1107,99256
789,900
NaOH
0,83333
1024,681
Appendik C- 133
Air
246,66508
1000,000
Menentukan densitas campuran: c = (mi / m total) x i maka : c =
4431,6908
1107, 99256 0,83333 246, 66508 x789 ,9 x789 ,9 x1024, 681 5787, 46005 x1000 5787 ,46005 5787 ,46005 5787 ,46005
798,88840 m3 /j= 49,87286 lb/ft 2 1. Perhitungan Dimensi Reaktor Volume reaktor Rumus : V = Q.t Dimana : V = volume larutan (cuft) Q = rate volumetrik bahn dalam reaktor (cuft/j) t = waktu tinggal (ditetapkan 1 jam) maka : V=
=
m xt 12759,03443lb / j x1 jam 49,8728lb / ft 3
= 255,83122 cuft volume jarak pendingin dan pengaduk 20% dari volume larutan, maka : V jaket+pengaduk = 20% x 255,83122 = 51,16624 cuft
Appendik C- 134
V reaktor
=V
larutan
+ V jaket + V pengaduk
= 255,83122 + 51,16624 = 306,99746 cuft ditetapkan reaktor terdiri dari 80-% maka volume total reaktor adalah : V total reaktor = 306,99746 / 0,8 = 383,74683 cuft Diameter silinder Asumsi : Ls = 1,5 Ds V total = V1 + V2 + V3
.Di 3 = .di 2 .Ls 0,000049.di 2 24 tan 1 2 4 383,74683 = 0,07554.di2 + 1,1775.di3 + 0,08467. di2 di3
= 286,86848
di
= 6,59379 ft = 79,12548 in
Tebal silinder Plate shell yang digunakan SA-240 gradee T Type 321 suhu Operasi 30oC = 86oC tekanan operasi 1 atm allowable working stress 18750 lb/in2 joint efisiensi 0,8 faktor korosi 0,125 penentuan tinggi liquida : Hvg
=
V Vg Vtutupbawa h
/ 4. di
2
Appendik C- 135
=
255,83122 24, 27364
/ 4 x 6,59379
2
= 6,78452 P hidrostatik
=
H . 144
=
6,78452 x49,87286 144
= 2,34975 psi Pdesign
= P operasi + P hidrostatik = 14,7 psi + 2,34975 psi = 17,04975 Psi
Rumus : ts
=
Pi.di C 2( fE 0,6.Pi)
=
17,04975 x79,12548 2,7 3 0,125 in 2(18750 x 0,8 0,6 x17,04975) 16 16
Standarisasi dari brownell and Young hal 89 : Do
= Di + 2 ts = 79,12548 + (2 x 3/16) = 79,50048 in = 6,62504 ft
Do
= 84 in
Ts
= 5/16
Icr
= 5,125 in
r
= 84 in
Di
= Do – 2 ts
Appendik C- 136
= 84 – (2x 5/16) = 83,375 in = 6,94792 ft
Tinggi silinder (Ls) Ls
= 1,5 xdi = 1,5 x 83,375 = 125,0625 in = 10,42188 ft
Tebal tutup atas (tha) Dari brownell and Young Hal. 88 tabel 5-6 didapatkan : Rumus : Tha =
0,885xPi.Di C ( fE 0,1.Pi)
Tha = tebal tutup atas (in) Pi = tekanan design (psi) Di = diameter dalam (in) F = stress yang diijinkan (psi) = 18750 E = efisiensi pengelasan = 0,8 C = faktor korosi (in)=1/16 Maka : Tha =
0,885 x17,04975 x83,375 3,34 4 0,125 in (18750 x0,8 0,6.17,04975) 16 16
Tinggi tutup atas Dari Brownell & Young hal. 88 tabel 5-6 didapatkan : Untuk : tha
= 4/13 in
Appendik C- 137
Maka : sf
= 1,5 -2,5 in ; Icr = ¾ in
Ditetapkan : sf = 2 in
AB
= ID/2 –Icr =
83,375 3 40,9375in 2 4
BC
= Rc – Icr = 83,375 – ¾ = 82,625 in
AC
=
BC AB
=
82,625 40,9375
2
2
2
2
= 71,77055 in b
= RC- AC = 83,375 - 71,77055 = 11,60445 in
OA
= tha + b +s = 4/16 + 11,60445 + 2 = 13,85445 in = 1,15454 ft
Tebal tutup bawah (thb) Rumus : Thb =
Pi.DI C 2( fE 0,6.Pi) cos 1 2
Thb = tebal tutup bawah (in) Pi = tekanan design (psi) di = Rc = diameter Shell (in) f = stress yang diijinkan (psi) = 18750 E = efisiensi pengelasan = 0,8
Appendik C- 138
C = faktor korosi (in)=1/16 Maka : 0,885 x17,04975 x83,375 3,31 4 0,125 in 2(18750 x0,8 0,6.17,04975) cos 60 16 16
Thb =
Tinggi tutup bawah Dari Brownell & Young hal. 88 tabel 5-6 untuk thb 4/16 didapatkan : Sf = 1,5 – 2,5 Diambil : sf = 1,5 b= OA
1/ 2 .Di tg1 / 2
=
1/ 2 x83,375 tg 60
=24,06829 in
= b +s = 24,06829 + 1,5 = 25,56829 in = 2,13069 ft
Jadi tinggi vessel total = t tutup atas + t silinder + t tutup bawah = 1,15454 + 10,42188 + 2,13069 = 13,70711 ft 2. Perhitungan pengaduk Perencanaan : Digunakan pengaduk jenis aksial turbin dengan 4 blades pada 90 o Bahan konstruksi impeller adalah high Alloy Steel SA-240 Grade M Type 316 Bahan konstruksi Hot Roller SAE 1020 Data-data jenis pengaduk ( Brownell Hal . 507) didapatkan : Dt/Di = 3,0
Appendik C- 139
ZI/Di = 2,7 -3,9 Zi/Di = 0,87 W/Di = 0,1 Dimana : Dt : diameter dalam silinder Di : diameter impeller W : lebar baffle dari dasar tangki Zi : tinggi impeller dari dasar tangki Zl : tinggi zat cair dalam silinder a. Menentukan Diameter Impeller Dt/Di = 3,0 Di
= Dt/3
Di
=
6,94792 2,31597 ft 27,79164in 3
b. Menentukan Impeller dari dasar tangki Diambil : Zi/Di = 0,87 Maka : Zi = 0,87 x 2,31597 = 2,01489 ft = 24,17868 in c.Menentukan Tinggi Zat Cair Dalam Silinder ZI = 3 x Di ZI = 3 x 2,31597 = 6,94791 ft = 83,37492 in d. Menentukan Lebar Impeller W = 0,1 x Di = 0,1 x 2,31597 = 0,231597 ft = 2,77916 in
Appendik C- 140
e.Menentukan Tebal Blades J 1 Dt 10 MC.Cabehal.253 Dt 6,94792 J 0,69479 ft 8,33750in 10 10
f. Menentukan Jumlah pengaduk Rumus : H
n=
2x Di
2
Dimana : N : jumlah pengaduk H : tingi liquida Di : diameter pengaduk Maka : n=
6,94791 2
0,64768buah = 1 buah
2 x 2,31597
g.Menentukan Daya pengaduk Rumus :
.. n .Di P = (Brown hal.506) gc 3
Dimana : P : Daya pengadukan (lb.ft/dt)
Appendik C- 141
Ф : power Number ( Brown gb. 477, hal.507) Ρ : Densitas larutan (lb/cuft) n
: Putaran pengadukan (rps)
Di : Diameter pengaduk (ft) gc : 32,0lbm.ft/lbf.dt2 dengan menghitung bilangan Reynold (NRe)
Di .n. ( Brown hal 508) 2
NRe =
Dimana : Di : diameter pengaduk (ft) n
: putaran pengaduk = 150 rpm = 2,5 rps ( perry ed 6 hal 19-6)
ρ : densitas larutan (lb/ft3) μ : viskositas larutan (lb/ft.s ) maka :
2 2 ,315972x 2,5 x9,87286 NRe = 259733,7152 ( Brown hal 508) 3 2,57479 x10 NRe > 2100, maka Aliran turbulen Sehingga
Ф= Po ( Brown, Gb 477 Hal. 507) Maka :
P=
49,87286 x 2,53 x2,31597 32, 2
5
4514,93088lb. ft / dt 8,20897 Hp
Appendik C- 142
Kehilangan-kehilangan daya : Gain loss (kebocoran daya pada poros dan bearing ) diperkirakan 5% daya masuk Transmision system loss ( kebocoran belt atau gear) diperkirakan 10% dari daya yang dibutuhkan : P dibutuhkan
= ( 0,05 +0,10). P dibutuhkan + P =
p 8, 20897 9,65761Hp 10 Hp 0,85 0,85
Maka digunakan daya pengaduk sebesar 10 Hp
Appendik A- 1
APPENDIX A PERHITUNGAN NERACA MASSA
Kapasitas Produksi
: 3333,33333 Kg/ jam
Operasi pabrik
: 300 hari
Satuan
: kg/jam
Kapasitas bahan
: 5770,79338 kg/jam
1. Tangki Pengencer (M-150) Fungsi
: untuk mengencerkan NaOH 40% (berat) menjadi 5% (berat) dengan penambahan air proses.
Penggunaan
: 0,361 % kapasitas produksi : 0,00361 x 4616,63446 kg/jam : 16,66667 kg/jam
perhitungan
:
Mencari kebutuhan air pengencer Kandungan NaOH murni yang ada pada NaOH 5 % : NaOH
: 0,05 x 16,6666665 : 0,8333 kg
Kandungan air yang ada pada NaOH 5 % : Air
: 100 % - 5 % x 16,66666 : 15,833332
Maka kandungan NaOH 40% yang dibutuhkan pada tangki pengencer :
Appendik A- 2
NaOH
: (100 %/40%) x 0,8333 : 2,08333
Air yang ada pada NaOH 40 % adalah : Air =
100 40 x 2 , 08333 100
1 , 25 kg
Maka kebutuhan air pengencer pada tangki pengencer : Air pengencer = air pada NaOH 5% - air pada NaOH 40% = 15,83334 kg – 1,25 kg = 14,58334 kg MASUK
KELUAR
Dari F-151 :
Ke R-110 :
NaOH
= 0,83333
NaOH
= 0,83333
Air
= 1,25000
Air
= 15,83334
Air proses = 14,58333 Total
= 16,66667
Total
= 16,66667
2. Reaktor (R-110) Fungsi
: Untuk mengubah aseton menjadi diaseton alkohol dengan katalis NaOH 5 % (berat)
Kondisi operasi : Suhu operasi : 30 oC Tekanan
: 1 atm
Waktu tinggal : 1 jam Konversi
: 80%
Appendik A- 3
Reaksi
: 2C3H6O
Perhitungan
C6H12O2
:
Aseton Aseton 96% dari storage = 5770,7933 kg Komposisi : Aseton = 96% x 5770,79338 kg = 5539,96164 kg Air
= 4% x 5770,79338 kg = 230,83174 kg
Aseton mula-mula = 5539,96164 kg = 95,51658 kmol Aseton Bereaksi
= 0,80 x 95,51658 kmol = 76,516558 kmol
Aseton sisa = 95,51658 kmol – 76,516558 kmol = 19,10332 kmol = 1107,99256 kg jika aseton sisa direcycle dengan kemurnian yang sama, maka : kandungan air pada aseton recycle : 100 96 x1107,99256 46 ,16636 kg 96
Sehingga : komposisi asetone cycle : aseton = 1107,99256 kg Air
=
46 ,16636 kg 1154 ,15892 kg
Maka : Aseton fres feed = aseton mula – mula – aseton recycle = 5570,79338 kg – 1154,15892 kg
Appendik A- 4
= 4616,63446 kg Dengan komposisi : Aseton = 96% x 4616,63446 kg = 4431,96908 kg Air
= 4% x 4616,63446 kg = 184,66538 kg
NaOH Kemurnian : 5% (berat) Penggunaan : 0,361% kapasitas produksi Dari M-150 didapat : NaOH = 0,83333 kg Air
= 15,83334 kg
Diaseton Alkohol (DAA) DAA di bentuk = ½ x mol aseton bereaksi = ½ x 76,41326 mol = 38,20663 kmol = 4431,96908 kg MASUK
KELUAR
Dari F-12 :
Ke F-113 :
Aseton
= 4431,96908
DAA
= 4431,96908
Air
= 184,66538
Aseton
= 1107,99256
Dari F-134 :
NaOH
=
Aseton
= 1107,99256
Air
= 246,66508
Air
=
0,83333
46,16636
Dari M-150 : NaOH
=
0,83333
Air
=
15,83334
Total
= 5787,46005
Total
= 5787,46005
Appendik A- 5
3.Reaktor (R-120) Fungsi : untuk mengubah diaseton alkohol menjadi mesytil oxide dengan katalis H3PO4 98% (berat) Kondisi Operasi : -
Suhu reaksi : 49,51oC
-
Tekanan
-
Waktu tinggal : 1 jam
-
Konversi : 90 %
: 1 atm
Reaksi : C6H12O2
C6H10O + H2O
Perhitungan : Diaseton Alkohol (DAA) Boiling point 166 °C DAA mula – mula = 4431,96908 kg = 38,20663 kmol DAA bereaksi = 0,90 x 38,20663 kmol = 34,38597 kmol DAA sisa = 38,2066 kmol - 34,38597 kmol = 3,82066 kmol = 443,19656 kg Asam Fosfat Kemurnian = 98% Penggunaan = 0,376% kapasitas Produksi = 0,0376 x 443,19656 kg = 1,66667 kg Dengan komposisi : Asam Fosfat = 98% x 1,66667 kg = 1,63334 kg Air
= 2% x 1,66667 kg = 0,03333 kg
Appendik A- 6
Mesytil Oxide (MO) (Mr = 98) MO terbentuk = 1/1 x mol DAA bereaksi = 1 x 34,38597 kmol = 34,38597 kmol = 3369,82506 kg AIR Air mula-mula
= 389,165 kg
Air terbentuk
= 1/1 x 34,38597 kmol = 34,38597 kmol = 618,94746 kg
Sehingga : Air total = 246,68952 kg + 618,94746 kg = 865,64598 kg asumsi : karena suhu reaksi yang tinggi, 100% aseton dan 94,667% air menguap dan masuk pada kondensor (E-121) maka bahan yang menguap adalah : aseton = 1107,99256 kg air
= 94,667% x air total = 94,667% x 865,64598 kg = 819,4762 kg MASUK
KELUAR
DARI F-113:
Ke F-124 :
DAA = 4431,96908
MO = 3369,82506
Aseton = 1107,99256
DAA = 443,19656
Appendik A- 7
Air
= 246,66508
Air
= 66,66633
Dari F-123:
Ke E-121 :
Air
Aseton = 1107,99256
= 15,83334
Total = 5786,66016
Air
= 819,4762
Total
= 5786,66016
4. Kolom Destilasi (D-130) Fungsi : memisahkan aseton dari air untuk di-recycle ke R-110 Direncanakan : -
aseton dari feed keluar sebagai destilat dengan komposisi 96% (berat).
-
96 % Air dari feed keluar sebagai bottom product.
Derajat kesetimbangan mol fraksi didapatkan tabel : BAHAN
BERAT/(kgmol/jam)
MOL (kgmol/jam)
i
Aseton
1107,99256
19,102
0,5748
Air
819,47926
45,527
0,4252
Total
1927,47218
64,629
1
d =
0,96 / 58 = 0,9 (0,96 / 58) (0,04 / 18)
b =
0,06 / 58 = 0,01878 (0,06 / 58) (0,94 / 18)
Maka : F
=D+B
64,629
=D+B
Appendik A- 8
D
= 64,629 – B
F x f
= D x d + B x b
64,629 x 0,574 37,148
= (64,629 – B) x (0.9) + ( B 0,01878) = (58,1661 – 0,9 B) + 0,01878 B = 58,1661 – 0,88122 B
0,88122 B
= 58,1661 – 37,14B = 21,0181
B
= 23,85
D
= 64,629 – 23,85
D
= 40,779 kg mol/jam
Hasil atas : = d x D
Aseton
= 0,9 x 40,779 = 36,7011 x 58 = 1064,3319 kg /jam air
=
0,04 / 18 xD (0,96 / 58) (0,04 / 18)
=
0,022 x 40,779 1,655 0,022
= 9,62 kg/jam hasil bawah : Aseton = 1107,99256 - 1064,3319 = 43,66066 kg/jam air
= 819,47926 - 9,62
Appendik A- 9
= 809,85926 kg/jam MASUK
KELUAR
Dari E-121 :
Ke F-134 :
Aseton = 1107,99256
Hasil atas :
Air
Aseton = 1064,3319
= 819,47926
Air
=
9,62
Ke E132 : Aseton = 43,66066
Toatal = 1927,47218
Air
=
809,85926
Total
= 1927,47218
5. Kolom Hidrogenasi (D-140) fungsi
: menghidrogenasi mesytil oxide (MO) menjadi metil isobutil keton
(MIBK) dengan bantuan katalis nikel. Kondisi Operasi : -
suhu reaksi : …………. oC SALAH
-
tekanan : 1 atm
-
konversi : 95%
direncanakan : -
100% MIBK yang terbentuk dari reaksi berubah menjadi hasil ats dengan komposisi 98 % (berat)
-
100% Air keluar sebagai hasil atas.
-
DAA dan MO sebagai hasil bawah.
-
Excess gas hidrogen sebesar 10%
-
Sisa gas hidrogen yang tidak bereaksi di-recyle kembali ke dalam kolom.
Reaksi : C6H10O + H2
C6H12O
Appendik A- 10
Perhitungan : Mesytil Oxide (MO) Boiling point 129 °C MO mula – mula = 3369,82506 kg = 34,38597 kmol MO bereaksi
= 0,95 x 34,38597 kmol = 32,66667 kmol
MO sisa
= 34,38597 kmol – 32,66667 kmol = 1,71930 kmol = 168,49140 kmol
Hidrogen (H2) H2 untuk reaksi = 1/1 x mol MO bereaksi = 1 x 32,66667 kmol = 32,66667 kmol Excess H2 sebesar 10% maka : H2 mula – mula = 1,1 x 32,666667 kmol = 35,93334 kmol = 71,86668 kg H2 sisa
= 35,933334 kmol – 32,66667 kmol = 3,26667 kmol = 6,53334 kg
jika H2 sisa di-recycle ke dalam kolom, maka : H2 fresh feed = H2 mula – mula – H2 recycle = 71,86668 kg – 6,53334 kg = 65,3334 kg Metil Isobutil Keton (MIBK)
Appendik A- 11
MIBK terbentuk = 1/1 x mol MO bereaksi = 1 x 32,66667 kmol = 32,66667 kmol = 3266,66700 kg Air Air mula – mula = 66,66633 kg Maka : Komposisi hasil atas : MIBK
= 32266,66700 kg
Air
= 66,66633 kg
Komposisi hasil bawah : DAA
= 443,19656 kg
MO
= 168,49140 kg MASUK
KELUAR
Dari F-124 :
Ke E-141 :
MO
= 3369,82506
Hasil atas :
DAA
= 443,19656
MIBK
= 3266,66700
Air
=
Air
= 66,66633
66,66633
Dari F-148A :
Ke buangan :
H2
Hasil bawah :
= 65,33334
Dari F-148B :
MO
= 168,49140
H2
= 6,53334
DAA
= 433,19656
Total
= 3951,55463
Total
= 3951,55463
Appendik A- 12
Appendik B- 1
APPENDIX B NERACA PANAS
Satuan : kkal/jam Suhu referensi : 25OC 1. Tangki Pengencer (M-150) ΔH1
ΔH2
Neraca Panas Total : ΔH1 = ΔH2 Dimana : ΔH1 = Panas bahan masuk ΔH2 = Panas bahan keluar Perhitungan : Menghitung panas bahan masuk (ΔH 1) Rumus : ΔH1 = Σm . Cp . ΔT Suhu bahan masuk = 30oC komponen
Massa (kg)
Cp
ΔT
ΔH1 (kkal)
(kkal/kgoC) NaOH
0,83333
0,000165587 5
0,00069
Air
1,25000
1
5
6,25000
Air
14,58334
1
5
43,75002
pengencer Total
50,75001
Appendik B- 2
Menghitung suhu bahan keluar (t2) ΔH 1 = ΔH2 50,0071 = m . Cpcampuran . ΔT 50,0071 = 16,66667 x 950,0084 x (t2 - 25) t2 = 28,1579oC Menghitung Panas Bahan Keluar (ΔH2) Rumus : ΔH2 = Σm . Cp . ΔT Suhu bahan keluar = 28,1579oC ΔH1 = 16,66667 x 950,0084 x (28,1579 - 25) = 50,0071 kkal
2. Reaktor (R-110) ΔH3 ΔH1
ΔH2 ΔH4
Neraca panas Total : ΔH 1 + ΔH R = ΔH2 + Q1 + Qloss Dimana : ΔH1 = panas yang dikandung bahan masuk ΔH2 = panas yang dikandung bahan keluar ΔHR = Panas reaksi Q1 = Panas yang diserap air pendingin Qloss = panas hilang
Appendik B- 3
Menghitung panas bahan masuk (ΔH 1) Rumus : ΔH1 = Σm . Cp . ΔT Suhu bahan masuk : = 26oC
-
Aseton
-
Aseton recycle = 29,14oC
-
NaoH
= 28,16oC
-
Air
= 29,14oC
-
Air recycle
= 26oC
komponen
Massa (kg)
Cp (kkal/kg.oC)
ΔT (oC)
ΔH1 (kkal)
Aseton
4431,96908
0,00030315
1
1,34355
Aseton R
1107,99256
0,00030589
4,14
1,40314
NaOH
16,66667
0,9500084
3,16
50,03777
Air
46,16636
1
4,14
191,12873
Air R
184,66538
1
1
184,66538
Total
428,57857
Menghitung panas reaksi (ΔHR) Reaksi : 2C3H6O
C3H6O2
RUMUS : ΔH R = ΔHoR + ΔH oP + ΔHo25 ΔH o25 = ΔH o25 produk - ΔH o25 reaktan Diketahui : ΔHo25 aseton = 88,3014 Kj/mol
Appendik B- 4
ΔHo25 DAA = -486,76 Kj/mol Maka : ΔHo25 = (38,20663 x -486,76) – (95,51658 x 88,3014) = -20731,7028 kj =-6456,4113 kkal ΔHoR = m . Cp . ΔT = 5539,96164 x 0,00031903 x (30 - 25) = 8,83707 kkal ΔHoP = m . Cp . ΔT = 4431,96908 x 0,00031903 x (30-25) = 7,06966 kkal Sehingga : ΔHR = (8,83707 + 7,06966) + (-6456,4113) = -6440,504577 kkal Menghitung panas bahan keluar (ΔH2) Rumus: ΔH2 = Σm . Cp . ΔT Suhu bahan keluar =30oC ΔT (oC)
Cp (kkal/kgoC)
ΔH1 (kkal)
komponen
Massa (kg)
DAA
4431,96908 0,00031903
5
7,06966
Aseton
1107,99256 0,00029841
5
1,65318
NaOH
0,83333
0,0016453
5
0,00069
Air
246,66508
1
5
1233,3254
Total
1242,04893
Appendik B- 5
Menghitung panas yang diserap pendingin (Q1) Neraca panas total : ΔH1 + ΔHR = ΔH2 + Q1 + Q loss ΔH1 + ΔHR = ΔH2 + Q1 + 0,05 (ΔH1 + ΔHR ) Q1 = 0,95 (ΔH1 + ΔHR) – ΔH2 = 0,95 (428,57857 = 3825,66472) – 1242,04893 = 0,95 (428,57857 + 3825,66472) – 1242,04893 = 5283,58006 kkal Kebutuhan Pendingin : Masuk = 26oC, t keluar = 36oC, Cp = 0,80969 kkal/kgoC Q1 = m . Cp . ΔT m=
5283 ,58006 = 652,54357 kg 0 ,80969 x (36 26 )
Menghitung panas lolos (Qloss ) Qloss = 5%Panas masuk = 0,05 (ΔH1 + ΔHR) = 0,05 (428,57857 + 6440,504577) = 343,45416 kkal
Appendik B- 6
3. Reaktor (R-120) ΔH4 ΔH1
ΔH3 ΔH2
Qloss ΔH5 Neraca panas total : ΔH1 + Q 1 = ΔH2 + ΔH3 + ΔHR + Qloss Perhitungan : Menghitung panas bahan masuk (ΔH 1) ΔHas. fosfat = (1,63334 x 0,00004260 x 5) + (0,03333 x 1 x 5) = 0,17008 kkal ΔH1
= ΔH1 dari R-110 + ΔHAs.fosfat = - 1242,04893 + 0,17008 = - 1241,87885 kkal
Menghitung panas bahan liquid keluar (ΔH2) Rumus : ΔH1 = Σm . Cp . ΔT komponen
Massa (kg)
MO
3369.82506
DAA
Cp (kkal/kgoC)
ΔH1 (kkal)
95
100.52828
4431,196956 0,000339980
95
16.83305
NaOH
0,83333
0,00017790
95
0.01408
H3PO4
1.63334
0.0042060
95
0.06526
Air
66.66633
1
95
6333.3013
Total
0,00031402
ΔT (oC)
66450,74202
Appendik B- 7
Menghitung panas bahan uap keluar (ΔH3) Rumus : ΔH2 = Σ(m . Cp . ΔT + mλ) komponen
λ(kkal/kg)
Massa (kg)
ΔH1 (kkal)
Aseton
1107,99256
69,44444
76943,92285
Air
819,47962
69,44444
56908,3033
Total
1333852,2262
komponen
Massa (kg)
Cp (kkal/kgoC)
ΔH1 (kkal)
Aseton
1107,99256
0,00037338
39,30171
Air
819,47962
1
77850,56390
Total
211742,09180
Menghitung panas reaksi (ΔHR) Reaksi : C6H12O2
C6H10O + H2O
RUMUS : ΔHR = ΔHoR + ΔHo P + ΔHo 25 ΔHo25 = ΔHo produk - ΔHo reaktan Diketahui : ΔHo 25 DAA = -486,76 Kj/mol ΔHo 25 MO
= -230,29 Kj/mol
ΔHo 25 Air
= -285,83 Kj/mol
Maka : ΔHo25 = [(34,38597 x -230,29) + (39,38597 x -285,83)]-(38,2066 x -486,76)
Appendik B- 8
= 850,1723 kj =230,06018 kkal ΔHo R = m . Cp . ΔT = 4431,96908 x 0,0003998 x (120 - 25) = 168,33062 kkal ΔHo P = m . Cp . ΔT = 3369,82506 x 0,00031412 x (120 - 25) +618,94764 x (120-25) = 58900,53698 kkal Sehingga : ΔHR = 168,33062 + 58900,53698 + 203,06018 = 58900,53698 kkal
(endotermis)
Menghitung panas yang diberikan oleh steam (Q1) ΔH1 + Q 1 = ΔH2 + ΔH3 + ΔHR + 0,01 (ΔH1 + Q1 ) Q1 = 6450 ,742202 211742 ,0918 59271 ,992778 0 ,9 (1241 ,87885 ) 0 ,9
= 309536,0584 kkal stean jenuh pada 150oC : P = 476 kPa λ= 504,729 kkal maka : m=
Q 1 309536,058 4 = = 613,27179 kg 504,729
Menghitung panas lolos (Qloss ) Qloss = 10 %Panas masuk = 0,1 (ΔH1 + Q1)
Appendik B- 9
= 0,1 (-1241,8788 + 309536,0584) = 308229,41796 kkal 4. Kondensor (E-121) ΔH3 ΔH1
ΔH2
Qloss ΔH4 Menghitung : Menghitung panas bahan masuk (ΔH 1) : ΔH1 = ΔH3 dari R-120 = 211742,09180 kkal Menghitung panas bahan keluar (ΔH2) : ΔH2 = Σm . Cp . ΔT = (1107,99256 x 0,00030416 x 32,28) + (819,47962 x 1 x 32,28) = 26463,68072 kkal Menghitung panas yang diserap pendingin (Q1 : Q1 = ΔH1 – ΔH2 - Qloss = 21174,09180 – 26463,68072 – 0,05 (211742,0918) = 174691,3065 kkal kebutuhan air pendingin : m=
Q1 cp T
Appendik B- 10
= 174691.306 5 1( 40 26 )
= 12477.95046 kg Menghitung panas lolos (Qloss ) Qloss
=
5 % panas masuk
=
0,05 x 211742.09180
= 10587.10459 kkal 5. Kolom Destilasi (D-130) ΔH1 ΔH1
Q1 ΔH4 ΔH6
ΔH3
Q2
Qloss ΔH5
ΔH7
Neraca panas Total : ΔH1 + Q 2 = ΔH4 + ΔH7 + Q1 + Q3 perhitungan : Menghitung refluks (R) dari kurva didapat : Xd = 0.4 Rm 1
0.88163 = 0.4Rm +0.4 Rm Sedangkan : R
= 2Rm
= 1.20408
Appendik B- 11
= 2 x1,20408 = 2,40816
Maka : Xd = 0,88163 = 0,25868 R 1 2 ,440816
cairan jenuh kembali ke kololm destilasi : Lo D
R
=
Lo
= R.D = 2,40816 x 21,6813 = 52,18030 kmol/j
Aliran air masuk kondesor : V
= (R + 1) .D = (2,40816 +1) 21,6813 = 73,84842 kmol/j
Aliran liquid masuk reboiler : L’
= Lo + (q.F) = 52,18030 + (1x64,62997) = 116,81027 kmol/j
Aliran liquid keluar reboiler : V’
= V + F (q-1) = 73,84842 + 64,62997 (1-1) = 73,84842 kmol/j
Appendik B- 12
Panas yang terkandung dalam bahan masuk kolom destilasi (ΔH1 ) Bahan masuk pada suhu 86,81oC Rumus : ΔH1 = m . Cp . ΔT komponen
Massa (kg)
Cp (kkal/kgoC)
ΔT (oC)
Aseton
1107,99256
0,000034944
61,81
23,93141
Air
819,47962
1
61,81
50652,03531
Total
ΔH1 (kkal)
50675,96672
Menghitung panas uap masuk kondesor (ΔH2) Rumus : ΔH2 = m . Hv Dimana : m
= Xd.V
Komponen uap masuk kondesor : Komponen
Xdi
V(kmol/j)
Mv(kmol/j)
Aseton
0,88163
73,84842
65,10698
Air
0,11837
73,84842
8,74144
komponen Aseton Air Total
Mv (kmol/j) 65,10698 8,74144
Mv Hv ΔH2 (kg/j) (kkal/kg) (kkal) 3776,20484 158,33333 597899,08710 157,34592
172,22222 27098,46365 624997,55070
Appendik B- 13
Menghitung panas yang terkandung dalam refluks keluar kondesor (ΔH 3) : Bahan masuk refluks pada suhu 74,19 oC Rumus : ΔH3 = m . Cp . ΔT Dimana : m
= Xd.Lo
Komponen
Xdi
Lo(kmol/j)
Ml(kmol/j)
Aseton
0,88163
52,18030
46,00372
Air
0,11837
52,18030
6,17658
komponen Ml(kmol/j)
Ml (kg/j)
Aseton
46,00372
Cp (kkal/kgoC) 2668,21576 0,3401
Air
6,17658
111,17844
1
ΔT (oC) 49,19
ΔH3 (kkal)
49,19
5468,86746
Total
44,63797
5513,50543
Menghitung panas liquid keluar kondesor (ΔH4) Bahan masuk refluks pada suhu 74,19 oC Rumus : ΔH4 = m . Cp . ΔT komponen Massa (kg)
Cp (kkal/kgoC)
Δt (oC)
ΔH4 (kkal)
Aseton
1107,99256
0,00034944
61,81
23,93141
Air
819,47962
1
61,81
50652,03531
Total
50675,9667
Appendik B- 14
Menghitung panas liquid masuk reboiler (ΔH5) Suhu bahan masuk reboiler 100,002oC Rumus : ΔH4 = m . Cp . ΔT Dimana : m = Xb.L’ komponen
Xbi
L (kkal/kgoC)
Ml (kmol/j)
Aseton
0
116,81027
0
Air
1
116,81027
61,81
komponen Ml
Ml (kal/kgoC)
Cp Δt (oC) (kal/kgoC)
ΔH5 (kkal)
(kmol/j) Aseton
0
0
0,0003591
75,002
0
Air
116,81027
2102,58486
1
75,002
157698,0697
Total
157698,0697
Menghitung panas uap keluar reboiler (ΔH 6) Rumus : ΔH6 = m . Hv Dimana : m = Xb.V komponen
Xbi
L (kkal/kgoC)
Ml (kmol/j)
Aseton
0
73,84842
0
Air
1
73,84842
73,84842
Appendik B- 15
komponen Aseton Air
Mv (kmol/j) 0 72,84842
Mv (kg/j)
Hv (kkal/kg) 0
0 1329,27156
ΔH6 (kkal) 0
142,22222 189051,95220
Total
189051,95220
Menghitung panas liquid keluar reboiler (ΔH7 ) Suhu liquid keluar 100,002oC Rumus : ΔH7 = m.Cp. ΔT Komponen
Massa (kg)
Cp(kkal/kgoC
Δt(oC)
ΔH7(kkal)
Aseton
0
0,00035907
75,008
0
Air
773,31326
1
75,008
58000,04113
Total
50675,96672
Menghitung panas disekitar kondensor(Q1) Q1 = ΔH2 – (ΔH3 + ΔH4)s = 624997,5507 – (5513,50543 + 2289,45889) = 617194,5864 kkal Menghitung kebutuhan air pendingin: m = Q 1 = 617194,586 4 44085 ,32760 kg / j 1 .( 40 26 ) Menghitung panas steam reboiler(Q2 ) Q2 = Q1 H4 H7 - 0,95 H1 0 ,95
Q2 = 617194,5864 2289,45889 58000,04113 - 0,95 x 50675,96672 0,95
Appendik B- 16
= 662465,1769 kkal/j Kebutuhan steam: Digunakan steam jenuh pada suhu 150oC dengan: P = 618 kPa λ= 912,38 BTU/lb = 506,87778 kkal/kg Maka: m = Q 2 = 662465,176 9 1306 ,95249 kg 506 ,87778 Menghitung panas lolos(Q3) Q3 = 5% Panas masuk = 0,05 x + (Q2 + ΔH1) = 0,05 x (662465,1769 + 50675,96672) = 35657,05718 kkal/j 6. Kolom Hidrogenasi (D-140)
ΔH2 ΔH1
Q1 ΔH4 ΔH6
Qloss
ΔH3 Q2
ΔH5 ΔH7
I. Tahap Reaksi Menghitung panas bahan masuk (ΔH 1) Suhu bahan masuk 119,8 oC Rumus: ΔH1 = m. Cp. ΔT
Appendik B- 17
Komponen
Massa (kg)
Δt (oC)
Cp
ΔH1 (kkal)
(kkal/kgoC) MO
3369,82506
0,00031383
94,8
100,25595
DAA
443,19656
0,00039964
94,8
16,79089
Air
66,66633
1
94,8
6319,96808
H2
71,86668
3,44853954
94,8
23494,41510
Total
29931,43002
Menghitung panas reaksi (ΔHR) Reaksi: C6H10O + H2
C6H12O
Rumus: ΔHg
= ΔHoR+ ΔHo25 + ΔHoP
ΔHo25 = ΔHo25 produk – ΔHo25 reaktan
Diketahui: ΔHo25 MO
= - 320,29 kJ/mol
ΔHo25 H2
= 0
ΔHo25
= - 45,17 kJ/mol
Maka:
ΔHo25 = (32,6667 x -45,17) – (34,38597 x -230,29)
Appendik B- 18
= 6443,19155 kJ = 1538,92986 kkal ΔHR
= Σm. Cp. ΔT = (3369,82506 x 0,31402 x 95 ) + (71,86668 x 3448,53954 x 95) = 23644,86161 kkal
ΔHP
= m. Cp. ΔT = 3266,666700 x 0,42990 x 95 = 133,41231 kkal
Sehingga: ΔHR = ΔHoR + ΔHoP + ΔHo25 = 25317,20378 kkal Menghitung Panas bahan keluar (ΔH 2) Satu liquid keluar 120oC Rumus Komponen
: ΔH2 = m . Cp. ΔT Massa( kg)
Cp
Δt (oC)
ΔH1 (kkal)
o
(kkal/kg C) MIBK
3266,66700
0,00042990
95
133,41231
MO
168,49140
0,00031402
95
5,02642
DAA
443,19656
0,00039979
95
16,83263
Air
66,6633
1
95
6333,30135
H2
6,53334
3,44853954
95
2140,39573
Total
6828,96844
Appendik B- 19
II. Tahap Pemisahan Neraca Panas Total : ΔH1
+ Q 2 = ΔH4 + ΔH7 + Q1 + Q3
Menghitung Refluk (R) Dari kurva didapat : XD = 0,639 Rm 1
0,89817 = 0,639 Rm + 0,639 Rm
= 0,40559
Sedangkan : R
= 2Rm = 2 x 0,40559 = 0,81118
Sedangkan XD 0,899817 = = 0,49590 Rm 1 0,81118 1
Cairan jenuh kembali ke kolom destilasi : R=
Lo D
Lo = R.D = 0,81118 X 36,37036 = 29,550291 kmol/j aliran uap masuk kondesor : V = (R + 1 ).D
Appendik B- 20
= (0,81118 + 1) x 36, 37036 = 65,87327 kmol/j aliran liquid masuk reboiler : L’ = Lo + (qF) = 29,50291 + (1,41,91032) = 71,41323 kmol/j Aliran uap keluar boiler : V’ = V + F (q-1) = 65,83727 + 41,91032 (1-1) = 65,87327 kmol/j Panas yang terkandung dalam bahan masuk kolom destilasi (ΔH1 ) ΔH1
= 8626,96844 – 2140,39573 = 6488,57271 kkal
Menghitung panas uap masuk kondensor (ΔH2) Suhu bahan masuk 114,4C Rumus : ΔH2 = m.Hv Dimana : m = Xd V Komposisi uap masuk kondensor : Komponen
Xdi
V (kkal/j)
Mv (kmol/)
MIBK
0,89817
65,87327
59,16539
Air
0,10183
65.87327
6,70788
Appendik B- 21
Mv (kg/j)
MIBK
Mv (kmol/j) 59,16539
5961,539
Hv ΔH6 (kkal) (kkal/kg) 191,66667 1134003,32800
Air
6,70788
120,74184
150,00000
komponen
Total
18111,27600 1152114,60400
Menghitung panas yang terkandung dalam refluks keluar kondesor (ΔH 3) : Bahan masuk refluks pada suhu 114,4 oC Rumus : ΔH3 = m . Cp . ΔT Dimana : m
= Xd.Lo
Komponen
Xdi
Lo(kmol/j)
Ml(kmol/j)
MIBK
0,89817
29,50291
26,49863
Air
0,10183
29,50291
3,00428
komponen Ml(kmol/j) MIBK
26,49863
Air
3,00428
Ml (kg/j)
Cp (kkal/kgoC) 2649,86300 0,0004253 54,07704
1
Total
Menghitung panas liquid keluar kondesor (ΔH4) Bahan masuk refluks pada suhu 141,4 oC Rumus : ΔH4 = m . Cp . ΔT
ΔT (oC) 89,4
ΔH3 (kkal)
89,4
4834,48738
100,72561
4935,23999
Appendik B- 22
komponen Massa (kg)
Cp (kkal/kgoC)
Δt (oC)
ΔH4 (kkal)
MIBK
3266,66700
0,00042530
89,4
124,20462
Air
66,66633
1
89,4
5959,96990
Total
6084,17452
Menghitung panas liquid masuk reboiler (ΔH5) Suhu bahan masuk reboiler 155,5oC Rumus : ΔH5 = m . Cp . ΔT Dimana : m = Xb.L’ komponen
Xbi
L (kkal/kgoC)
Ml (kmol/j)
DAA
0,68965
71,41323
49,25013
MO
0,31035
71,41323
22,16309
komponen Ml
Ml (kal/kgoC)
Cp (kal/kgoC)
Δt (oC)
ΔH5 (kkal)
(kmol/j) DAA
49,25013
5713,015508 0,0004262
130,5
317,75276
MO
22,16310
2171,98380
130,5
98,46274
0,0003474
Total
Menghitung panas uap keluar reboiler (ΔH 6) Rumus : ΔH6 = m . Hv Dimana : m = Xb.V
416,21550
Appendik B- 23
komponen
Xbi
V’ (KMOL/J)
Mv (kmol/j)
DAA
0,68965
65,87327
42,42950
MO
0,31035
65,87327
20,44377
Mv (kg/j)
Hv (kkal/kg)
ΔH6 (kkal)
DAA
Mv (kmol/j) 42,42950
4921,82200
219,444444
1080066,4730
MO
20,44377
2003,48946
208,33333
417393,63080
Komponen
Total
149760,10300
Menghitung panas liquid keluar reboiler (ΔH7 ) Suhu liquid keluar 155,5oC Rumus : ΔH7 = m.Cp. ΔT Komponen
Massa (kg)
Cp(kkal/kgoC
Δt(oC)
ΔH7(kkal)
DAA
0,42620
0,00042620
130,5
24,65019
MO
0,34738
0,00034738
130,5
7,63824
Total
Menghitung panas disekitar kondensor(Q1) Q1 = ΔH2 – (ΔH3 + ΔH4) = 11522114,60400 – (4935,23999 + 6084,17452) = 1141095,189 kkal Kebutuhan air pendingin:
32,28843
Appendik B- 24
m = Q 1 = 617194,586 4 44085 ,32760 kg / j 1 .( 40 26 ) Menghitung panas steam reboile (Q2) Q2 Q1 H4 H7 - 0,9. H1 0 ,95
= 6084 ,17452 32 ,288431 1141095 ,189 0 ,9 x 6488 ,57271 0 ,95
= 1268191,04100 kkal/j Kebutuhan steam: Digunakan steam jenuh pada suhu 170oC dengan: P = 69,136 Psi λ= 901 BTU/lb = 500,59317 kkal/kg Maka: m = Q 2 = 1268191, 04100 2533 ,37664 kg 500 ,59317
Menghitung panas lolos(Q3) Panas lolos = 5% panas masuk Qloss = 0,1 (ΔH1 + Q 2) = 0,1 (6488,57271 + 1268191,04100) = 127467,96130 kkal/j
Appendik B- 25
7. Heater (E-144A) ΔH3
ΔH1
ΔH2
Qloss ΔH4
Neraca Panas Total : ΔH1 + ΔH2 + ΔH3 + ΔH4 + Qloss ΔH1 + Q1 = Qloss Dimana : ΔH1
= Panas yang dikandung bahan masuk
ΔH2
= Panas yang dikandung bahan keluar
Q1
= Panas yang diberikan steam
Qloss
= Panas hilang
Perhitungan : Menghitung panas bahan masuk (ΔH 1): ΔH1
= m. Cp. ΔT = 65,33334 x 14,28kJ/kg.K x (303-298)K = 4664,80048 kJ = 1114,16845 kkal
Appendik B- 26
Menghitung panas bahan keluar (ΔH2) : ΔH1
= m. Cp. ΔT = 65,33334 kg x 14,37kJ/kg.K x (348-298)K = 46942,00479 kJ = 11211,90522 kkal
Menghitung panas yang diberikan (Q1): Qloss
=5 % panas masuk
Q1
= 0,1 (ΔH2 + Qloss – ΔH1) = (11211,90522 + 0,05 (1114,16485 +11211,90522) – 1114,16485 = 10714,04046 kkal
Kebutuhan steam : Steam masuk pada : Suhu
= 120oC Tekanan = 198,54 kPa λ= 2202,2 kJ/kg = 525,9864 kkal/kg
Maka : m=
Q1 10714, 04046 = 20 ,3694 kg / j 525 ,9864
Menghitung panas lolos (Qloss ) Qloss
= 5% panas masuk = 0,05 x 12326,07367 = 616,30368 kkal
Appendik B- 27
8. Heater (E-144B) ΔH3
ΔH1
ΔH2 Qloss ΔH4
Neraca Panas Total : ΔH1 + ΔH2 + ΔH3 + ΔH4 + Qloss ΔH1 + Q 1 = Qloss
Perhitungan : Menghitung panas bahan masuk (ΔH 2): ΔH2
= ΔH2 bahan dari E-143 = 11211,90522 kkal
Menghitung Panas bahan keluar (ΔH 2): ΔH2
= m. Cp. ΔT = 65,33334 kg x 14,44kJ/kg.K x (393-298)K = 89624,2758 kJ = 21406,39052 kkal
Menghitung panas yang diberikan (Q1): Qloss
=5 % panas masuk
Q1
= 0,1 (ΔH2 + Qloss – ΔH1) = (21406,39052 + 0,05 (11211,90522 +21406,39052) – 11211,90522 = 11825,40008 kkal
Appendik B- 28
Kebutuhan steam : Steam masuk pada : Suhu
= 150oC Tekanan = 476 kPa λ= 2113,2 kJ/kg = 504,72915 kkal/kg
Maka : m=
Q1 11825,4000 8 = 23 ,4292 kg / j 504 ,72915
Menghitung panas lolos (Qloss ) Qloss
= 5% panas masuk = 0,05 x 32618,29574 = 1630,91479 kkal
Appendik B- 29
Tahap perhitungan Bublble Point dan Dew Point 1. Perhitungan bubble point dengan sistem binari komponen : Diketahui : Feed terdiri dari dua komponen (i) =2 Dengan mengasumsikan Psat pertama adalah 760 mmHg maka persamaan antoine dapat dihitung : T1sat
= (Bi/(Ai- ln Psat)- Ci
Dimana : T
=K
A,B,C = Kostanta Antoine untuk masing-masing komponen Nilai T yang didapat dalam proses pengujian bubble point dapat dihitung dengan persamaan : To
= Σ(xi.tisat)
Dengan memasukan to sebagai awal maka dapat dihitung : Ln άik = Ai -Aik – (Bi/(t + Ci) + (Bk/9t+C k) Pi sat dapat di hitung dengan persamaan : Psat
= P/ Σ(άk.xi)
Nilai dari t akan dipakai untuk menghitung t yang baru dengan metode iterasi, sampai didapat nilai yang sama. Pengecekan terhadap t yang didapat dengan persamaan : Ki
= Pisat/P
Yi
= Xi/Ki
Dimana hasil yang diperoleh : P = 760 mmHg : Xi dan Yi = 1
Appendik B- 30
2. Perhitungan dew point dengan sistem biner komponen: Perhitungan Psat menggunakan prsamaan : Psat
= P x Σ(yi/ άk)
Untuk perhitungan selanjutnya analog dengan trial and error pada bubble point. Pengecekan terhadap t yang didapat dengan persamaan: Xi
= yi/K
Appendik B- 31
Tabel B.1.Trial Feed Bubble Point Komponen Aseton Air
C
F(kmol/jam) 19.10333 45.52664556
Total F 64.62996556 64.62996556
Xi (kg mol) 0,295579919 0.704420081
A 16,6513 18,3036
B 2940,46 3816,44
-45,93 -46,13
P(mmHg) 760 760
T1 sat (1) 339,4482083 373,1521012
To (K) 363,1899073 363,1899073
Alfa- ki 1 0,327466956
B 1444,168946 1444,168946
Ti sat (2) 359.5452568 359.5452568
Alfa-ki 1 0,31706984
P 1464.551264 1464.551264
Ti sat(3) 360.0147372 360.0147372
Alfa-ki 1 0,318403797
P 1461.904085 1461.904085
Ti sat (4) 359.9540544 359.9540544
Alfa-ki 1 0,318231286
P 1462.245884 1462.245884
Ti sat(5) 359.9618945 359.9618945
Alfa-ki 1 0,318253573
P 1462.20172 1462.20172
Ti sat (6) 359.9608815 359.9608815
Alfa-ki 1 0,318250693
P 1462.207426 1462.207426
Ti sat(7) 359.9610124 359.9610124
Alfa-ki 1 0,318251065
P 1462.206689 1462.206689
Ti sat (8) 359.9609955 359.9609955
Alfa-ki 1 0,318251017
P 1462.206784 1462.206784
Ti sat(9) 359.9609977 359.9609977
Alfa-ki 1 0,318251023
P 1462.206772 1462.206772
Ti sat (10) 359.9609974 359.9609974
Alfa-ki 1 0,31825117
P 1462.206774 1462.206774
Ti sat(9) 359.9609974 359.9609974
Alfa-ki 1 0,318251023
P 1462.206773 1462.206773
Ti sat (12) 359.9609974 359.9609974
Alfa-ki 1 0,31825117
P 1462.206773 1462.206773
Ti sat(9) 359.9609974 359.9609974
Alfa-ki 1 0,318251023
P 1462.206773 1462.206773
Ti sat (14) 359.9609974 359.9609974
Pi sat(mmHg) 1462.20677 465.348801
K 1.923956281 0.612301054
Yi 0.568682842 0.431317158 1
P 432.19896 327.80104 760
Ti sat (C) 86.81099744
Appendik B- 32
Appendik C- 1
APENDIX C SPESIFIKASI PERALATAN
1. Tangki Penampang NaOH (F-151) Fungsi
: Menyimpan NaOH selama 1 bulan yang digunakan sebagai katalis.
Bahan
: Carbon Steel SA-240 Grade C
Bentuk
: Silinder tegak dengan tutup bawah konikal (ά= 120o ) dan tutup atas plat datar.
Perancangan : Menghitung volume tangki (Vt) Kebutuhan NaOH
= 2,08333 kg/j
Lama penyimpanan = 2 minggu = 14 hari Jumlah tangki
= 1 buah
Densitas NaOH
= 63,97083 lb/cuft
Maka: NaOH tersimpan = 2,08333 x 14 x 24 = 699,9989 kg = 1543,2175 lb Volume NaOH
=
1543,2175 24,12377cuft 63,97083
Jika NaOH mengisi 90% tangki, maka volume tangki (Vt): Vt =
24,12377 26,80419cuft 0,9
Appendik C- 2
Menghitung diameter shell (Ds) Vt = 1 / 4 .π. Ds2 . H
Dimana : Ds
= diameter tangki (ft)
H
= tinggi shell (ft) = 1,5 Ds
Vt
= volume tangki (cuft)
Maka: 26,80419 = 1 /4 .π. Ds2. (1,5 Ds) Ds
= 2,83409 ft = 34,0091 in
Menghitung tekanan design Tinggi larutan dalam shell (HI): HI =
4 Vt 4 1543,2175 x = x 24,12377cuft Ds 2 63,97083
Sedangkan: P design = P hidrostatik + 14,7 Dimana: g ) HI gc 63,97083 x1x3,82603 = 1,69968 psi 144 144
( P hidrostatik =
Maka:
Appendik C- 3
P design = 1,69968 + 14,7 = 16,39968 psi Menghitung tebal silinder (ts)
ts =
PixDi C 2( fE 0,6 Pi)
(pers. 3-19 BY)
Dimana: ts = tebal shell (in) Pi = tekanan design (psi) Di = diameter shell (in) f = stress yang diijinkan (psi) = 18750 E = efisiensi pengelasan = 0,8
(App.D, BY hal.342) BY hal.254)
C = faktor korosi = 2/16 in Sehingga: ts =
16,39968 x34,00908 2 2 2,298 3 in 2(18750 x 0,8 0,6 x16,39968) 16 16 16 16
Standarisasi diameter tangki Dari tabel 57, BY hal.89 untuk Di = 34,00908 in didapatkan Do = 34 in Maka: Ds = Do - 2ts = 34 – 2(3/16) = 33,625 in Hs = 1,5 x 33,625 = 50,4375 in
Appendik C- 4
Menghitung tebal tutup bawah Direncanakan: tutup bawah berbentuk conical dengan sudut 120o
thb =
PixDi 1 2( fE 0,6Pi) cos 2
C
dimana: thb = tebal tutup bawah (in) Pi
= tekanan design (psi)
Di = diameter tangki setelah standarisasi (in) f
= stress yang diijinkan (psi) = 18750 psi
E
= efisiensi pengelasan = 0,8
C
= faktor korosi = 2/16 in
Maka: thb =
16,39968 x34,00908 2 2,595 3 in 2(18750 x0,8 0,6 x16,39968) cos 60 16 16 16
Menghitung tebal tutup atas ( tha) Direncanakan: tutup atas berbentuk plat datar
tha =
PixDi C 2( fE 0,6 Pi)
dimana: tha = tebal tutup atas (in) Pi = tekanan operasi (psi)
(pers. 3-19 BY)
Appendik C- 5
Di = diameter shell (in) f
= stress yang diijinkan (psi) = 18750 psi (App.D,BY hal.342)
E = Efisiensi pengelasan = 0,8
(BY hal.254)
C = faktor korosi = 2/16 in Sehingga:
tha =
14,7 x33,625 2 2,2638 3 in 2(18750 x 0,8 0,6x14,7) 16 16 16
Menghitung tinggi tangki penampung Ht = tinggi tutup bawah + tinggi shell + tinggi tutup atas Dimana: Tinggi shell = 50,4375 in Tinggi tutup atas = 0 Tinggi tutup bawah = OA= b + sf Dari tabel 5-6 B &Y hal.88, untuk thb = 3/16 in maka: sf = 1,5 – 2 in Diambil: sf = 1,5 in 1 xDs 1 Sedangkan: b = 2 x 33,625 9,7067in 1 2 tan 2 tan 60 Maka: Tinggi tutup bawah = OA = 9,7067 + 1,5 = 11,2067 in Sehingga:
Appendik C- 6
Ht = 11,2067 + 0 = 61,6442 in 2. Tangki Penampung Aseton (F-112) Fungsi: Menyimpan aseton selama 1 bulan sebagai bahan baku. Bahan: Carbon Steel SA-240 Grade C Bentuk: Silinder tegak dengan tutup atas conikal (ά= 120o ) dan tutup bawah plat datar. Perancangan:
Menghitung volume tangki (Vt) Kebutuhan aseton= 4431,96908 kg/j Lama penyimpanan
= 1 bulan = 30 hari
Jumlah tangki
= 8 buah
Densitas aseton
= 49,28976 lb/cuft
Maka: Aseton tersimpan = 4431, 96908 x 24 = 1489141,611 kg = 3282961,595 lb volume aseton untuk 1 tangki Volume aseton
=
:
3282961,595 66605,3475cuft 49, 28976
Volume aseton untuk 1 tangki :
Volume aseton
=
66605,3475 66605,3475cuft 8
Appendik C- 7
Jika aseton mengisi 90% tangki, maka volume tangki (Vt) : Vt =
8325,6684 9250,7427cuft 0,9
Menghitung diameter shell (Ds) Vt = ¼.π. Ds2.H Dimana : Ds = diameter tangki (Ft) H = tinggi (ft) = 1,5 Ds Vt = Volume tangki (cuft) Maka : 9250,7427 = ¼.π. Ds2(1,5Ds) Ds = 19,8795 ft = 238,5539 in Menghitung tekanan design. Tinggi larutan dalam shell (HI) HI =
4 VI 4 8325,6684 x x 26,8373 fit 2 19 , 8795 Ds
Sedangkan : Pdesign
= Phidrostatik + 14,7
Dimana : g ) HI gc 49,28976 x1x26,8373 9,1861 psi 144 144
( Phidrostatik
=
Appendik C- 8
Maka : Pdesign
= 9,1861 + 14,7 = 23,8861 psi
Menghitung tebal Silinder (ts) ts=
PixDi C 2( fE 0,6 Pi)
(pers 3-19 BY)
Dimana : ts = tebal sheel (in) Pi = tekanan design (psi) Di = diameter shell (in) f
= stress yang di ijinkan (psi) = 18750 psi (App D, BY hal 342)
E = efisiensi pengelasan = 0,8
(BY hal 254)
C = faktor korosi = 2/16 in Sehingga : ts =
23,8861x 238,554 23,8861x238,554 12 5,0419 5 + + = = 2(18750 x 0,8 0,6 x23,8861) 2(1875 x0,8 0,6x 23,8861) 16 16 16
Standrisasi diameter tangki. Dari tabel 57, BY hal 89 untuk Di = 238,554 in di dapatkan Do =240 in maka: Ds
= Do -2ts = 240-2(5/16) = 39,375 in Hs = 1,5 x 239,375 = 359,0625 in
Menghitung tebal tutup atas (tha) Direncanakan : tutup atas berbentuk conical dengan sudut 120o
Appendik C- 9
Tha =
PixDi 1 2( fE 0,6 Pi) cos 2
C
Dimana : Tha
= tebal tutp atas (in)
Pi
= tekanan operasi (psi)
Di
= diameter tangki setelah standarisasi (in)
f
= stress yang di ijinkan (psi) = 18750 psi
E
= efisiensi pengelasan = 0,8
C
= faktor korosi = 2/16 in
Maka : tha =
14, x 239,375 1 3,7556 4 + = = in 2(18750 x 0,8 0,6x14,7) cos 60 16 16 16
Menghitung tebal tutup bawah (thb) Direncanakan : tutup bawah berbentuk plat datar Sehingga : thb = ts =5/16 in Menghitung tinggi tangki penampung Ht
= tinggi tutup bawah + tinggi sheell + tinggi tutup atas
Dimana : Tinggi shell
= 359,0625 in
Tinggi tutup bawah
=0
Tinggi tutup atas
= OA = b + sf
Dari tabel 5-6 B dan Y hal 88, untuk tha = 4/16 in maka sf = 1,5-2,5 in
Appendik C- 10
Di ambil : sf = 1,5 in 1 1 xDs x 239,375 Sedangkan : b = 2 =2 = 69,1016 in 1 tan 60 tan 2 Maka : Tinggi tutup atas = OA = 69,1016 + 1,5 = 70, 6016 in Sehingga : Ht = 0 + 359, 0625 + 70,6016 = 429,6641 in 3. Tangki Penampung H3PO4 (F-123) Fungsi
: Menyimpan H3PO4 selama 1 bulan yang digunakan sebagi katalis
Bahan
: Carbon steel SA-240 Grade C
Bentuk
: Slinder tegak dengan tutup bawah konikal (ά=120o) dan tutup
atas Plat datar. Perancangan : Menghitung volume tangki (Vt) Kebutuhan H3PO 4
= 1,66667 kg/j
Lama penyimpanan
= 1 bulan = 30 hari
Jumlah tangki
= 1 buah
Densitas H3PO4
= 115, 29073 lb/cuft
Maka : H3PO4 tersimpan
= 1,66667 x 30 x 24 = 1200,0024 kg =2645, 5253 lb.
Volume H3PO 4
=
2645,5253 = 22,9466 cuft 115,29073
Appendik C- 11
Jika H3PO4 mengisi 90% tangki, maka volume tangki(Vt): Vt
22,9466 = 25,4962 cuft 0,9
=
Menghitung diameter shell (Ds) Vt = ¼ .π.Ds2.H Dimana : Ds
= Diameter tangki (ft)
H
= tinggi shell (ft) = 1,5 Ds
Vt
= volume tangki (cuft)
Maka : = ¼ .π.Ds2.(1,5 Ds)
25,4962
Ds = 2,7872 ft = 33,4466 in Menghitung tekanan design. Tinggi larutan dalam shell (HI): HI =
4 VI 4 22,9466 x = x =3,7628 ft DS2 2,78722
Sedangkan : Pdesign = Pdesign + 14,7 Dimana :
( Pdesign =
g )HI 115,29073 x1x3,7628 gc = 3,0126 psi 144 144
Maka : Pdesign = 3,0126 + 14,7 = 17,7128 psi
Appendik C- 12
Menghitung tebal Silinder (ts) ts=
PixDi C 2( fE 0,6 Pi)
(pers 3-19 BY)
Dimana : ts = tebal sheel (in) Pi = tekanan design (psi) Di = diameter shell (in) f
= stress yang di ijinkan (psi) = 18750 psi (App D, BY hal 342)
E = efisiensi pengelasan = 0,8
(BY hal 254)
C = faktor korosi = 2/16 in Sehingga : ts =
17,7126 x33, 4466 12 2,3162 3 ++ = = in 2(18750 x 0,8 0,6 x17,7126) 16 16 16
Standrisasi diameter tangki. Dari tabel 57, BY hal 89 untuk Di = 33.4466 in di dapatkan Do =34 in maka: Ds
= Do -2ts = 34 - 2(3/16) = 33,625 in Hs = 1,5 x 33,625 = 50,4375 in
Appendik C- 13
Menghitung tebal tutup bawah (thb) Direncanakan : tutup atas berbentuk conical dengan sudut 120o Tha =
PixDi 1 2( fE 0,6 Pi) cos 2
C
Dimana : tha
= tebal tutp atas (in)
Pi
= tekanan operasi (psi)
Di
= diameter tangki setelah standarisasi (in)
f
= stress yang di ijinkan (psi) = 18750 psi
E
= efisiensi pengelasan = 0,8
C
= faktor korosi = 2/16 in
Maka : ts =
17,7126 x 33,625 2 2,6357 3 ++ = = in 2(18750 x 0,8 0,6 x17,7126) cos 60 16 16 16
Menghitung tebal tutup atas (tha) Direncanakan : tutup atas berbentuk plat datar tha =
PixDi 1 2( fE 0,6 Pi) cos 2
C
Dimana : tha
= tebal tutp atas (in)
Pi
= tekanan operasi (psi)
(pers 3-19 BY)
Appendik C- 14
Di
= diameter tangki setelah standarisasi (in)
f
= stress yang di ijinkan (psi) = 18750 psi
(App D,BY, hal 342)
E
= efisiensi pengelasan = 0,8
(BY hal 254)
C
= faktor korosi = 2/16 in
Maka : ts =
14,7 x33,625 2 2,2638 3 + = = in 2(18750 x 0,8 0,6 x14,7) 16 16 16
Menghitung tinggi tangki penampung Ht
= tinggi tutup bawah + tinggi sheell + tinggi tutup atas
Dimana : Tinggi shell
= 50, 4375 in
Tinggi tutup bawah
=0
Tinggi tutup atas
= OA = b + sf
Dari tabel 5-6 B dan Y hal 88, untuk tha = 4/16 in maka sf = 1,5-2,5 in Diambil : sf = 1,5 in 1 1 xDs x 33,625 2 2 Sedangkan : b = = = 9,7067 in 1 tan 60 tan 2 Maka : Tinggi tutup atas = OA = 9,7067 in + 1,5 = 11, 7067in] Sehingga : Ht = 11, 7067 in + 50,4375 in + 0 in = 61,6442 in
Appendik C- 15
4. Tangki Penampung H2 (F-148A) Fungsi
: Menampung hidrogen selama 1 minggu sebagai bahan pembantu.
Bahan
: higj Alloy Steel SA-240 Grade 3 Type 304
Bentuk
: Spherical
Perancangan : Menghitung volume tangki (Vt) Kebutuhan H2 = 65,33334 kg/j Lama penyimpanan
= 1 minggu = 7 hari
Jumlah tangki
= 8 buah
Densitas H3PO4
= 115, 29073 lb/cuft
Perhitungan : Hidrogen tersimpan = 65,33334 x 7 hari x 24 jam = 10976,00112 kg. Volume H2
= n.R.T/P
Dimana : n
= jumlah mol H2 = 5488,000056 kmol
H
= kostanta gas = 82,057.103m 3 atm/kmol.K
T
= suhu hidrogen = 30oC
P
= tekanan hidrogen = 3 atm
= 303 K
Maka : Volume H2 =
5488,00056 x82,057.10 3x 303 45483, 2151 3
Volume 1 tangki: Volume H2 =45483,2151m3/ 8 tangki = 5685,4019m 3/tangki
Appendik C- 16
Jika hidrogen mengisi 90% tangki, maka volume tangki : Vt = 5685,4019 m3/0,9 = 6317,1132m 3 Menghitung diameter tangki (Ds) Vt
= 4/3.π.r2
6317,1132
= 4/3. π.r2
r
= 11,47ft = 37,63 ft
Ds
= 2 x37,63 ft = 75,26 ft
Menghitung tabel tangki (ts) t =
pxR 1,85 xf 0,2 xp
(PERS. 4-115, Ulrich)
dimana : ts
= tebal tangki (in)
P
= tekanan design (psi)
R
= jari-jari tangki (in)
F
= Stress yang diijinkan (psi) = 18750 (App.D, B&Y hal 342)
Maka : Ts
=
29,4x 903,12 12.25 13 = in 1,85x18750 0,2 x29,4 16 16
Appendik C- 17
5. Tangki Penampung DAA ( F-133) Fungsi : menyimpan DAA selama 1 jam sebelum didehidrasi. Bahan : carbon Steel SA-240 grade S Type 304 Bentuk : Silinder tegak dengan tutup atas berbentuk plat datar dan tutup bawah konikal dengan sudut 120 o Perancangan : Menghitung volume tangki (Vt) Kebutuhan DAA
= 5787,46005 kg/jam
Lama penyimpanan
= 1 jam
Jumlah tangki
= 1 buah
Densitas DAA
= 42,20294 lb/cuft
Maka DAA tersimpan
= 5787,46005 x 1 = 5787,46005 kg = 12759,0344 lb
Volume DAA
= 12759,0344/42,2024 = 302,3257 cuft
jika DAA mengisi 90% tangki, maka volume tangki (vt) : Vt =
302,3257 = 335,9175 cuft 0,9
menghitung diameter Shell (Ds) Vt = Vs + Vk dengan : Vs
= volume silinder
= 1/4.π.Ds2.Ls
Appendik C- 18
Ds = Volume konstanta = tg1/ 2 3
Vk
Dimana : Ds
= diameter tangki (ft)
Ls
= tangki Shell (ft) = 1,5 Ds
Vt
= Volume tangki (cuft)
Maka : Vs
= 1/4.π.Ds2. (1,5 Ds) = 1,1775 Ds 3
Ds
3
Vk
=
tg 60
= 0,07554. Ds3
Sehingga : Vt
= Vs + Vk
335,9175
= 1,1775 Ds3 + 0,07554. Ds3
Ds
= 6,4479 ft
Ds
= 77,3756 in
Menghitung tekanan design S Volume liquid dalam shell : Vls
= Vlarutan - V konis = 302,3257 – (0,07554 x 6,44793) = 282,0754 cuft
Tinggi larutan dalam shell (HI) : HI
=
4 Vl 4 x = x 2 Ds
Appendik C- 19
= 9,2632 ft Sedangkan : Pdesign = P hidrostatik + 14,7
Dimana :
P hidrostatik
g gc HI 42,20294 x1x9,2632 = 2,7148 psi 144 144
Maka : Pdesign = 2,7148 +14,7 = 17,4148 psi Menghitung tebal silinder (ts) ts =
pixDi C 2fE 0,6Pi
(pers. 3-19 B&Y)
dimana : ts
= tebal shell (in)
Pi
= tekanan design (psi)
Di
= diameter shell (in)
f
= Stress yang diijinkan (Psi) = 18750 Psi
E
= efisiensi pengelasan = 0,8
C
= faktor korosi = 1/16 in
(App.D, B&Y hal.342) ( B&Y hal. 254)
Sehingga : ts =
17,4148 x77,3756 1 1,7192 2 in 2 18750 x0,8 0,6 x17,4148 16 16 16
Appendik C- 20
Standarisasi diameter tangki Dari tabel 57 B&Y hal.89 untuk Di = 77,3756 in didapatkan Do = 78 in Maka : Ds
= Do – 2ts = 78 – 2(4/16) = 77,75 in
Hs
= 1,5 x 77,75 = 116,625 in
Menghitung tebal tutup atas (tha) Direncanakan : tutup atas berbentuk plat datar Tha =
pixDi C 2fE 0,6 Pi
(pers. 3-19 B&Y)
Dimana : tha
= tebal tutup atas (in)
Pi
= tekanan operasi (Psi)
Di
= diameter Shell (in)
F
= Stress yang diijinkan (Psi) = 18750 Psi
E
= efisiensi pengelasan = 0,8
C
= faktor korosi = 2/16 in
(App.D, B&Y hal.342) ( B&Y hal. 254)
Sehingga : Tha =
14,7 x77,75 2 2,6115 3 in 2 18750x 0,8 0,6 x77,75 16 16 16
Menghitung tebal tutup bawah (thb) Direncanakan : tutup bawah berbentuk conical dengan sudut 120 o
Appendik C- 21
Thb =
pixDi C 2fE 0,6 Pi cos1 / 2
Dimana : thb
= tebal tutup atas (in)
Pi
= tekanan operasi (Psi)
Di
= diameter tangki setelah standarisasi (in)
F
= Stress yang diijinkan (Psi) = 18750 Psi
E
= efisiensi pengelasan = 0,8
C
= faktor korosi = 2/16 in
(App.D, B&Y hal.342) ( B&Y hal. 254)
Maka : Thb =
17,4148 x77,75 1 2,4453 3 in 2 18750 x 0,8 0,6 x17,4148 cos 60 16 16 16
Menghitung tinggi tangki penampung : Ht = tinggi tutup bawah + tinggi Shell + tinggi tutup atas Dimana : Tinggi shell
= 116,625 in
Tinggi tutup atas
=0
Tinggi tutup bawah
= OA = b + sf
Dari tabel 5-6 B&Y hal 88, untuk Thb = 3/16 in maka sf = 1,5 – 2 in Dan diambil sf = 1,5 in
Sedangkan
:b=
1 / 2 Ds 1/ 2x 77,75 = 22,4445 in tan1 / 2 tan 60
Appendik C- 22
Maka : Tinggi tutup bawah = OA = 22,4445 + 1,5 = 23,9445 in Sehingga : Ht = 23,9445 in +116,625 in + 0 = 140,5695 in 6. Akumulator (F-134) Fungsi
: menampung destilat sementara
Jenis
: akumulator horizontal
Kapasitas
: 10,6231 cuft
Jumlah
: 1 buah
Direncanakan : 1. tangki berbentuk silinder horizontal dengan tutup atas dan bawah standar dished head 2. bahan konstruksi yaitu carbon Steel SA-240 grade M Type 316. 3. liquida mengisi 80 % volume tangki. 4. L/D = 3
( Ulrich, Hal. 249)
Perhitungan : densitas campuran
= 49,9 lb/cuft
Waktu tinggal
= 10 menit
Masa bahan masuk
= 1154,15892 kg/j = 2544,45876 lb/j
Menentukan volume akumulator Volume bahan masuk : V= Maka :
massaBahanMasuk x waktu tinggal densitascampuran
Appendik C- 23
V=
2544,45876lb/j 1 jam x x10menit 8,4985cuft 49,9 lb/cuft 60menit
Liquida mengisi 80% tangki, maka volume tangki : Vt =
8,4985 10,6231cuft 0,8
Menentukan dimensi tangki Vt
= 0,25.π.di2.L + 2. 0,847.di 3
10,6231
= 0,25.π.di2 (3di) + 0,1694. di 3
di
= 1,6145 ft = 19,347 in
L
= 3.di = 3 x 1,6145 ft = 4,8435 ft = 58,122 in
Menentukan tekanan design Pdesign
= P hidrostatik + 14,7
Dimana : P hidrostatik
= ρ.h / 144 = (49,9 x 4,8435)/144 = 1,6784 Psia
Maka : Pdesign
= 1,6784 + 14,7 = 16,3784 Psia
Appendik C- 24
Menentukan tebal tangki = ΣW.0,5L
M
= 2544,45876 x 0,5 x 58,122 = 73944,51602 in-lb [I/Y]
= [π.r3. ts3]/ r = π.r2. ts3 = π.(½di)2. ts = π.9,6872 .ts =294,6512 ts in2
Maka : f
= M/[I/Y]
18750 = 73944,51602 in lb/ 294,6512 ts in2 ts
= (0,214/16) + Cs = (0,214/16) + 1/6 ≈2/16 in
jadi tebal tangki : 2/16 in Menentukan tebal tutup Direncanakan : tutup atas dan bawah standar dished head tha = (0,885 x Pi x R)/( f E – 0,1 Pi) + C
(dimana :R=D)
Maka : tha = (0,885 x 16,3784 x 19,374)/( 18750 x 0,8 – 0,1 16,3784) + 1/6 = 1.2996/16 = 2/16 in tebal tutup bawah :
Appendik C- 25
thb = tha = 2/16 in Dimensi akumulator : Diameter
= 1,6145 ft
Panjang
= 4,8435 ft
Tebal
= 2/16 in
7. Akumulator (F-148B) Fungsi
: menampung destilat sementara
Jenis
: akumulator horizontal
Kapasitas
: 35,687 cuft
Jumlah
: 1 buah
Direncanakan : 5. Tangki berbentuk silinder horizontal dengan tutup atas dan bawah standar dished head 6. Bahan konstruksi yaitu carbon Steel SA-240 grade M Type 316. 7. Liquida mengisi 80 % volume tangki. 8. L/D = 3
( Ulrich, Hal. 249)
Perhitungan : densitas campuran
= 42,9 lb/cuft
Waktu tinggal
= 10 menit
Masa bahan masuk
= 3333,33333 kg/j = 7348,66666 lb/j
Menentukan volume akumulator Volume bahan masuk : V=
massaBahanMasuk x waktu tinggal densitascampuran
Appendik C- 26
Maka : V=
7348,6666lb/j 1 jam x x10menit 28,5496cuft 42,9 lb/cuft 60menit
Liquida mengisi 80% tangki, maka volume tangki : Vt =
28,5496 35,687cuft 0,8
Menentukan dimensi tangki Vt
= 0,25.π.di2.L + 2. 0,847.di 3
35,687
= 0,25.π.di2 (3di) + 0,1694. di 3
di
= 14,1368 ft = 169,6416 in
L
= 3.di = 3 x 14,1368 ft = 42,4104 ft = 508,9248 in
Menentukan tekanan design Pdesign
= P hidrostatik + 14,7
Dimana : P hidrostatik
= ρ.h / 144 = (49,9 x 42,4104 )/144 = 12,6348 Psia
Maka : Pdesign
= 12,6348 + 14,7 = 27,3348 Psia
Appendik C- 27
Menentukan tebal tangki = ΣW.0,5L
M
= 7348,66666 x 0,5 x 508,9248 = 1869959,355 in lb [I/Y]
= [π.r3. ts3]/ r = π.r2. ts3 = π.(½di)2. ts = π.84.82082. ts = 2590,9438 ts in2
Maka : f
= M/[I/Y]
18750 = 1869959,355 in lb / 2590,9438 ts in2 ts
= (0,615/16) + Cs = (0,615/16) + 1/6 ≈2/16 in
jadi tebal tangki : 2/16 in Menentukan tebal tutup Direncanakan : tutup atas dan bawah standar dished head tha = (0,885 x Pi x R)/( f E – 0,1 Pi) + C
(dimana :R=D)
Maka : tha = (0,885 x 16,3784 x 19,374)/( 18750 x 0,8 – 0,1 16,3784) + 1/6 = 1.2996/16 = 2/16 in tebal tutup bawah :
Appendik C- 28
thb = tha = 2/16 in Dimensi akumulator : Diameter
= 1,6145 ft
Panjang
= 4,8435 ft
Tebal
= 2/16 in
8. Tangki penampung MIBK (F-148) Fungsi
: menyimpang MIBK selama 3 hari sebagai produk
Bahan
: carbon Steel SA-240 Grdae C
Bentuk
: Silinder tegak dengan tutup atas konikal (ά= 120 o) dan tutup bawah plat datar.
Perancangan : Menghitung volume tangki Kebtuhan MIBK
= 3333,33333 kg/ j
Lama penyimpanan
= 3 hari
Jumlah tangki
= 2 buah
Densitas aseton
= 49,80665 lb/cuft
Maka : MIBK tersimpan
= 3333,33333 x 3 x 24 = 239999,9998 kg = 529103,9995 lb
Volume MIBK
= 529103,9995/ 49,80665 = 10623,1598 cuft
Volume aseton untuk satu tangki : Volume MIBK
= 10623,1598/ 2
= 5311,5799 cuft
Appendik C- 29
Jika MIBK mengisi 90% tangki, maka volume tangki (Vt) : Vt = 5311,5799/ 0,9 = 5901,7554 cuft Menghiltung diameter shell (Ds) Vt
= ¼ .π. Ds2. H
Dimana : Ds
= diameter tangki (ft)
H
= tinggi shell (ft) = 1,5 Ds
Vt
= volume tangki (cuft)
Maka : 5901,7554 cuft = ¼ .π. Ds 2. (1,5 Ds) Ds
= 17,1135 ft =2053626 in
Menghitung Tekanan Design Tinggi larutan dalam shell (H) : HI
= (4/ π) x (Vl/Ds2 )= (4/ π) x (5311,5799 cuft/ 17,1135 2 = 23,1033 ft
sedangkan : Pdesign = Phidrostatik + 14,7 Dimana :
Phidrostatik
g gc HI 49,80665 = 144 144
= 7,991 Psi
Maka : Pdesign = 7,991 Psi + 14,97 = 22,691 Psi
Appendik C- 30
Menghitung tebal silinder : ts =
PixDi +C 2 ( fEx0,6 Pi)
(pers 3-19 B&Y)
Dimana : ts = tebal shell (in) Pi = tekanan design (psi) Di = Diameter Shell (in) f = Stress yang diijinkan (Psi) = 18750 Psi E = Efisiensi pengelasan
= 0,8
C = factor Korosi
= 2/16 in
( APP. D, B&Y hal.342) (B&Y hal 254 )
Sehingga : ts =
22,691x 205,3626 2 4,4875 5 + = = inc. 2(18750 x 0,8 0,6 x 22,691) 16 16 16
Standarisasi diameter tangki Dari table 57 B& Y hal.89 untuk Di = 205,3626 in didapatkan Do = 216 in Maka : Ds
= Do – 2ts = 216 – 2(5/16) = 215,375 in
Hs
= 1,5 x 215 x215,375 = 323,0625 in
Menghitung tebal tutup atas Direncanakan : tutup atas berbentuk conical dengan sudut 120o
Appendik C- 31
tha =
PixDi
+C 1 2( fe 0,6 Pi) cos 2
dimana : tha
= tebal tutup atas (in)
Pi
= tekanan operasi (Psi)
Di
= diameter tangki setelah standarisasi (in)
F
= Stress yang diijinkan (Psi) = 18750 Psi
E
= Efisiensi pengelasan = 0,8
C
= factor korosi = 2/16 in
Maka : Tha =
14,7x 215,375 1 2(18750 x 0,8 0,6x14,7) cos 60 2
+
2 5,3791 6 + = inc. 16 16 16
Menghitung tebal tutup bawah (thb) Direncanakan : tutup bawah berbentuk plat datar thb =
PixDi 2( fE 0,6Pi)
+C
(Pers. 3-19 B&Y)
dimana : thb
= tebal tutup bawah (in)
Pi
= tekanan design (Psi)
Di
= diameter Shell (in)
F
= Stress yang diijinkan (Psi) = 18750 Psi
E
= Efisiensi pengelasan = 0,8
C
= factor korosi = 2/16 in
(App.D, B& Y hal.342) (B & Y hal,254)
Appendik C- 32
Maka : Thb =
22,691x 215,375 2 4,6088 5 + = = inc. 2(18750 x0,8 0,6 x 22,691) 16 16 16
Menghitung tinggi tangki penampung Ht
= tinggi tutup bawah + tinggi tutup atas + tinggi shell
Dimana : Tinggi shell
= 323,0625 in
Tinggi tutup bawah
=0
Tinggi tutup atas
= OA = b + sf
Dari table 5-6 B & Y hal 88 untuk Tha = 6/16 in maka : sf = 1,5-3 in Diambil : sf = 1,5 Sedangkan : b =
1 / 2.DS 1 / 2 x 215,375 = 62,1734 in tan 1 / 2 tan 60
Maka : Tinggi tutup bawah = OA = 62,1734 + 1,5 = 63,6734 in Sehingga : Ht = 0 + 323,0625 + 63,6734 = 386,7359 in 9. Mixer (M- 150) fungsi : mengencerkan NaOH dari konsentrasi 40% menjadi konsentrasi 5 %. Bentuk : silinder tegak dengan tutup atas dan tutup bawah berbentuk dished head. a. Menentukan volume tangki Bahan masuk : 36,74334 lb/j : 16,66667 kg/j ρ(densitas )
: 63,97083 lb/ft 3
Appendik C- 33
waktu pengenceran = ½ jam volume bahan =
36,74334 x (1/ 2) = 0,28719 ft3 63,97083
volume liquid dalam tangki 80 % maka volume tangki (Vt) : Vt = 0,28719/0,8
= 0,35899 cuft
b. Menentukan diameter tangki Dipergnakan dimensi = Ls = 1,5 Ds Volume tnagki = 2.V dish + Vs = 0,0847 Ds2
V dish Vs
= π/4. Ds2.1,5 Ds
0,35899
= (2 x 0,0847 + 1,1775 Ds2 )
Ds
= 0,64355 ft
Volume larutan dalam tutup bawah = 0,087 x 0,643553 = 0,02258 ft3 volume larutan dalam shell = 0,35899 -0,02258 = 0,33641 ft3 Tinggi larutan dalam shell = 4/ π. 0,33641/0,64355 2 Tinggi larutan dalam tutup bawah : BC = r- icr AB = (ID/2) – icr B= r -
BC AB 2
2
Dimana : Icr = 0,06 x D = 0,06 x 0,64355 = 0,03861 ft r
= D = 0,64355 ft
maka :
Appendik C- 34
BC = 0,64355 - 0,03861 = 0,60494 ft AB = (0,64355/2) - 0,03861 = 0,28317 ft b
= 0,64355 -
2
0,60494 - 0,28317
2
sehingga : tinggi larutan (HI) = 1,03475 + 0,35778 = 1,39253 ft = 16,71036 c. Menentukan menentukan design P design = 14,7 + hidrostatik Dimana : P hidrostatik =
.( g / gc).Hi 63,97083 x1x16,71036 = 7,4234 Psi 144 144
Maka : P design = 14,7 + 7,4234 = 22,1234 Psi d. Menentukan tebal tangki Bahan konstruksi = carbon stell SA-240 grade C type 347 F allowable
= 18750 psi
C
= 2/16 in
E
= 0.8
Tebal bagian silinder : ts
=
pd .Di.12 C 2 ( fE 0,6. pi
ts
=
22,1234x 7,7226 x12 2 2(18750 x 0,8 0,6 x 22.1234 16
ts
=
3,0944 3 in 16 16
Appendik C- 35
standarisasi : dari table 5.7 B &Y hal. 90, untuk Di = 7,722 in maka Do = 12 in maka : Ds = Do – 2 ts = 12 –(2.3 /16) = 11,625 Tebal bagian tutup bawah : th
=
0,88. pd .Rc C fE 0,1. pi
th
=
0,885 x 22,1234 x 7,7226 2 18750 x 0,8 0,1x 22.1234 16
th
=
2,1613 3 in 16 16
perhitungan pengaduk : data : µ = 64 Cps = 0,043 lb/ft.dt ρ= 63,97083 lb/cuft Dipakai : Impeler jenis aksial dengan 4 buah plat blade Dari Mc. Cabe fig. 9.9 : D impeler
= 1/3 x 7,7226 = 2,5472 in = 0,215 ft
Lebar Blade
= 0,2 . D impeller 0,2 x 0,215 = 0,043 ft
Panjang blade = 0,25 D impeller =0,054 ft Maka dasar perhitungan kurva Dpada fig 9-13 Mc.Cabe ed.4 Didapat : kecepatan putaran (n) = 90 rpm = 1,5 rps Maka : Nre =
.D 2 .n 63,97083x 0, 2152 x1,5 = =103,15296 0,043
Dari kurva D fig.9-20 Mc.Cabe :
Appendik C- 36
P=
Np.n 3 .Dimpeler 5 . 1x1,53 0,215 5 x 63,97083 = =0,0031 Hp gc 32,2
Grand losses (kebocoran tenaga akibat poros dan bearing) = 0,5 Hp Power Input = 0,0031 + 0,5 = 0,5031 = 0,1258 Hp Maka : Total daya yang diperlukan = 0,5061 + 0,1258 = 0,6289 Hp Dipakai daya sebesar 1 Hp 10. Pompa (L-111) fuingsi : Mengalirkan aseton dari f-112 ke R-110 Tipe : sentrifugal Rate aliran = 4431,96908 kg/j = 9770,71903 lb/j =2,7141 lb/dt Densitas : 54,02 lb/cuft Viskositas = 0,31 cp x 6,7197.10-4 lbm/ft.dt =0,00588 lb/ft.dt Menghitung rate volumetrik Q = (2,7141 lb/dt)/(54,02 lb/cuft) = 0,0502 cuft/dt 3,012 cuft/mt 22,5328 gal/mnt Asumsi : aliran turbulen Dari peter and timmerhaus : ID optimal = 3,9.Q0,45.ρ0,13
Appendik C- 37
= 3,9x0,05020,45x54,020,13 = 1,0148 in Standarisasi ID = 1,25 in sch. 40 (tabel 11, kern) diperoleh : ID = 1,38 in = 0,115 ft OD = 1,66 in Flow Area = 1,5 in 2 = 0,0104 ft2 Menghitung kecepatan aliran fluida dalam pipa V1 = Q/A1 = 0ft/dt (karena diameter tangki>>>diameter pipa) V2=Q/A2 =(0,0502 cuft/dt)/(0,0140 ft2) =4,8269 ft/dt ΔV = V2 – V1 = 4,8269 – 0 = 4,8269 ft/dt Menghitung Bilangan Reynold Number NRe =
.vD 54,02 x 4,8269 x 0,115 = = 5099,68552 > 2100 0,00588
(memenuhi syarat aliran turbulen karena NRe >2100) Menentukan panjang pipa Direncanakan : Pipa luruis (L) = 40 ft Elbow 90O sebanyak 3 buah L/D = 32 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 484) L elbow = 32 ID =3 x 32 x 0,115 ft
Appendik C- 38
=11,04 ft Gate valve sebanyak 2 buah L/D = 7 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 485) L gate valve = 7 ID =2 x 77 x 0,115 ft =1,61 ft Globe Valve sebanyak 1 buah L/D = 300 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 485) L Globe Valve = 300 ID =3 x 300 x 0,115 ft =11,04 ft Entrance valve = 1,9 ft Exit valve = 3,8 ft Panjang total system pemipaan : L pipa = 40 + 11,04 +1,61 + 34,5 + 1,9 + 3,8 =92,85 ft Menghitung friction loss Bahan yang digunakan : Commercial Steel Maka : ε= 0,000046 m (Geankoplis hal.88) ε/D = 0,00131 Didapat : f = 0,09 1. pada straight pipe
Appendik C- 39
F1 =
4 xfxv 2 x L 4 x0,009 x 4,8269 2 x92,85 = = 10,5157 lbf.ft/lbm 2 xgcxD 2 x32,2 x0,115
2. kontraksi dan pembesaran Kc = 0,4 x (1,25 – A2/A1) (A2/A1 dianggap = 0, karena A1 tangki besar) Maka : Kc = 0,4 x (1,25 – A2/A1) (A2/A1 dianggap = 0, krena A1 tangki besar) Maka : Kc = 0,4 x (1,25 - 0) = 0,5
Kcxv 2 0,5 x 4,8269 2 F2 = = = 0,1809 lbf.ft / lbm 2 xxgc 2 x1x32,2 3. sudden enlargement from expansion loss at river entrance Kex = 1 - (A1/A2)2 = 1
Kex.v 2 1x 4,82692 F2 = = = 0,3618 lbf.ft / lbm 2 xxgc 2x1x32,2 4. friction in 3 elbow 90O Kf = 0,75
Kfxv 2 0,75 x 4,8269 2 F2 = 3 x =3x = 0,814 lbf.ft / lbm 2 xxgc 2 x1x32,2 Sehingga : ΣF = F1 + F2 + F 3 + F4 = 10,5157 + 0,1809 + 0,3618 + 0,814 = 11,8724 lbm.ft / lbm
Appendik C- 40
Ditentukan : ΔZ = 20 ft ΔP = 0 (karena P1 = P2 pada tekanan 1 atm abs) V1 = 0 ft/dt (karena diameter tangki >>> diameter pipa) V2 = 4,8269 ft / dt ά= 1 (untuk aliran turbulen ) ρ1 = ρ2 (fluida incompressible) Dengan menggunakan persamaan bernouli : (ΔV2 / 2.ά.gc) + (ΔZ/gc) + (ΔP/ρ) + ΣF = Ws (4,82692 / 2.1.32,2) + (20/32,2) + 0 + 11,8724 = Ws Ws = 12,8553 lbf.ft / lbm Menentukan tenaga penggerak pompa WHP = Ws.Q.ρ/ 550 = 12,8553 x 0,0502 x 54,02 / 550 = 0,0634 Hp Dari fig. 14 – 37 peter and Timmerhaus didapat : ήpompa = 18% Maka : BHP = WHP / ήpompa = 0,0634 / 0,18 = 0,3522 Dari fig 14 – 38 peter and Timmerhaus didapat : ήmotor = 80% Maka: Hp = BHP / ήmotor = 0,3522 / 0,8 = 0,4403 Digunakan daya pompa 0,5 Hp Bahan konstruksdi : Cast iron
Appendik C- 41
Jumlah : 1 buah 11.
Pompa (L-122) fuingsi : Mengalirkan aseton dari f-113 ke R-120 Tipe : sentrifugal Rate aliran = 5787,46005 kg/j = 12759,03443 lb/j =3,54418 lb/dt Densitas : 49,87286 lb/cuft Viskositas = 0,575 Cp x 6,7197.10-4 lbm/ft.dt =0,000386 lb/ft.dt
Menghitung rate volumetrik Q = (3,54418 lb/dt)/(49,87286 lb/cuft) = 0,0711 cuft/dt = 3,012 cuft/mt = 22,5328 gal/mnt Asumsi : aliran turbulen Dari peter and timmerhaus : ID optimal = 3,9.Q0,45.ρ0,13 = 3,9x0,071120,45x49,872860,13 = 1,973 in Standarisasi ID = 2 in sch. 40 (tabel 11, kern) diperoleh : ID = 2,067 in = 0,1723 ft OD = 2,38 in
Appendik C- 42
Flow Area = 3,35 in 2 = 0,0233 ft2 Menghitung kecepatan aliran fluida dalam pipa V1 = Q/A1 = 0ft/dt (karena diameter tangki>>>diameter pipa) V2 = Q/A2 = ( 0,0711 cuft/dt)/(0,0233 ft2) = 3,0515 ft/dt ΔV = V2 – V1 = 3,0515 – 0 = 3,0515 ft/dt Menghitung Bilangan Reynold Number NRe =
.vD 49,87286 x3,0515x 0,1723 = = 67932,19084 > 2100 0,000384
(memenuhi syarat aliran turbulen karena NRe >2100) Menentukan panjang pipa Direncanakan : Pipa luruis (L) = 30 ft Elbow 90O sebanyak 3 buah L/D = 32 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 484) L elbow = 32 ID =3 x 32 x 0,1723 ft =16,5408 ft Gate valve sebanyak 2 buah L/D = 7 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 485) L gate valve = 7 ID =2 x 7 x 0,1723 ft
Appendik C- 43
=2,4122 ft Globe Valve sebanyak 1 buah L/D = 300 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 485) L Globe Valve = 300 ID =3 x 300 x 0,1723 ft =51,69 ft Entrance valve = 1,9 ft Exit valve = 3,8 ft Panjang total system pemipaan : L pipa = 30 + 16,5408 +2,4122 + 51,69 + 1,9 + 3,8 =106,343 ft Menghitung friction loss Bahan yang digunakan : Commercial Steel Maka : ε= 0,000046 m (Geankoplis hal.88) ε/D = 0,000876 Didapat : f = 0,0045 1. pada straight pipe F1 =
4 xfxv 2 x L 4 x0,0045 x3,05152 x106,343 = = 1,6063 lbf.ft/lbm 2 xgcxD 2 x32,2 x 0,1723
2. kontraksi dan pembesaran Kc = 0,4 x (1,25 – A2/A1) (A2/A1 dianggap = 0, karena A1 tangki besar) Maka :
Appendik C- 44
Kc = 0,4 x (1,25 - 0) = 0,5 F2 =
Kcxv 2 0,5 x3,05152 = = 0,0723 lbf.ft / lbm 2 xxgc 2x1x32,2
3. sudden enlargement from expansion loss at river entrance Kex = 1 - (A1/A2)2 = 1 F2 =
Kex.v 2 1x 3,0515 2 = = 0,1446 lbf.ft / lbm 2 xxgc 2 x1x 32,2
4. friction in 3 elbow 90O Kf = 0,75 F2 = 3 x
Kfxv 2 0,75 x3,0515 2 =3x = 0,3253 lbf.ft / lbm 2 xxgc 2x1x32,2
Sehingga : ΣF = F1 + F2 + F 3 + F4 = 1,6063 + 0,0723 + 0,1446 + 0,3253 = 2,1485 lbm.ft / lbm Ditentukan : ΔZ = 20 ft ΔP = 0 (karena P1 = P2 pada tekanan 1 atm abs) V1 = 0 ft/dt (karena diameter tangki >>> diameter pipa) V2 = 3,0515 ft / dt ά= 1 (untuk aliran turbulen ) ρ1 = ρ2 (fluida incompressible) Dengan menggunakan persamaan bernouli : (ΔV2 / 2.ά.gc) + (ΔZ/gc) + (ΔP/ρ) + ΣF = Ws
Appendik C- 45
(3,05152 / 2.1.32,2) + (20/32,2) + 0 + 2,1485 = Ws Ws = 2,9142 lbf.ft / lbm Menentukan tenaga penggerak pompa WHP = Ws.Q.ρ/ 550 = 2,9142 x 0,0711 x 49,87286 / 550 = 0,0188 Hp Dari fig. 14 – 37 peter and Timmerhaus didapat : ήpompa = 18% Maka : BHP = WHP / ήpompa = 0,0188 / 0,18 = 0,1044 Dari fig 14 – 38 peter and Timmerhaus didapat : ήmotor = 80% Maka: Hp = BHP / ήmotor = 0,1044/ 0,8 = 0,1305 Digunakan daya pompa 0,5 Hp Bahan konstruksdi : Cast iron Jumlah : 1 buah 12. Pompa (L-145) fungsi : Mengalirkan aseton dari F-124 ke R-140 Tipe : sentrifugal Rate aliran = 3951,55463 kg/j = 8711,59734 lb/j = 2,41989 lb/dt Densitas : 55,55026 lb/cuft Viskositas = 1,9 Cp x 6,7197.10-4 lbm/ft.dt
Appendik C- 46
= 0,00128 lb/ft.dt Menghitung rate volumetrik Q = (2,41989 lb/dt)/(45,55026 lb/cuft) = 0,0531 cuft/dt = 3,186 cuft/mt Asumsi : aliran turbulen Dari peter and timmerhaus : ID optimal = 3,9.Q0,45.ρ0,13 = 3,9x0,05310,45x45,550260,13 = 1,7099 in Standarisasi ID = 2 in sch. 40 (tabel 11, kern) diperoleh : ID = 2,067 in = 0,1723 ft OD = 2,38 in Flow Area = 3,35 in 2 = 0,0233 ft2 Menghitung kecepatan aliran fluida dalam pipa V1 = Q/A1 = 0ft/dt (karena diameter A1 tangki>>>A1 pipa) V2=Q/A2 = (0,0531 cuft/dt)/(0,0233 ft2) = 2,279 ft/dt ΔV = V2 – V1 = 2,279 – 0 = 2,279 ft/dt Menghitung Bilangan Reynold Number NRe =
.vD 45,55023 x2,279 x 0,1723 = = 13973,67034 > 2100 0,00128
Appendik C- 47
(memenuhi syarat aliran turbulen karena NRe >2100) Menentukan panjang pipa Direncanakan : Pipa luruis (L) = 60 ft Elbow 90O sebanyak 3 buah L/D = 32 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 484) L elbow = 32 ID =3 x 32 x 0,1723 ft =16,5408 ft Gate valve sebanyak 2 buah L/D = 7 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 485) L gate valve = 7 ID =2 x 7 x 0,1723 ft =2,4122 ft Globe Valve sebanyak 1 buah L/D = 300 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 485) L Globe Valve = 300 ID = 3 x 300 x 0,1723 ft = 51,69 ft Entrance valve = 1,9 ft Exit valve = 3,8 ft Panjang total system pemipaan : L pipa = 60 + 16,5408 + 2,4122 + 51,69 + 1,9 + 3,8
Appendik C- 48
= 136,343 ft Menghitung friction loss Bahan yang digunakan : Commercial Steel Maka : ε= 0,000046 m (Geankoplis hal.88) ε/D = 0,000876 Didapat : f = 0,007 1. pada straight pipe
4 xfxv 2 x L 4 x0,007 x 2,279 2 x136,343 F1 = = = 1,7869 lbf.ft/lbm 2 xgcxD 2 x32,2 x0,1723 2. kontraksi dan pembesaran Kc = 0,4 x (1,25 – A2/A1) (A2/A1 dianggap = 0, karena A1 tangki besar) Maka : Kc = 0,4 x (1,25 - 0) = 0,5 F2 =
Kcxv 2 0,5 x 2,279 2 = = 0,0403 lbf.ft / lbm 2 xxgc 2 x1x 32,2
3. sudden enlargement from expansion loss at river entrance Kex = 1 - (A1/A2)2 = 1 F2 =
Kex.v 2 1x 2,279 2 = = 0,0806 lbf.ft / lbm 2 xxgc 2 x1x32,2
4. friction in 3 elbow 90O Kf = 0,75 F2 = 3 x
Kfxv 2 0,75 x 2,279 2 =3x = 0,1815 lbf.ft / lbm 2 xxgc 2 x1x 32, 2
Appendik C- 49
Sehingga : ΣF = F1 + F2 + F 3 + F4 = 1,7869 + 0,0403 + 0,0806 + 0,1815 = 2,0893 lbm.ft / lbm Ditentukan : ΔZ = 20 ft ΔP = 0 (karena P1 = P2 pada tekanan 1 atm abs) V1 = 0 ft/dt (karena diameter tangki >>> diameter pipa) V2 = 4,8269 ft / dt ά= 1 (untuk aliran turbulen ) ρ1 = ρ2 (fluida incompressible) Dengan menggunakan persamaan bernouli : (ΔV2 / 2.ά.gc) + (ΔZ/gc) + (ΔP/ρ) + ΣF = Ws (2,2792 / 2.1.32,2) + (20/32,2) + 0 + 2,0893 = Ws Ws = 2,7911 lbf.ft / lbm Menentukan tenaga penggerak pompa WHP = Ws.Q.ρ/ 550 = 12,8553 x 0,0502 x 54,02 / 550 = 0,0123 Hp Dari fig. 14 – 37 peter and Timmerhaus didapat : ήpompa = 18% Maka : BHP = WHP / ήpompa = 0,0683 / 0,18 = 0,0683 Dari fig 14 – 38 peter and Timmerhaus didapat : ήmotor = 80%
Appendik C- 50
Maka: Hp = BHP / ήmotor = 0,0683 / 0,8 = 0,0854 Digunakan daya pompa 0,5 Hp Bahan konstruksdi : Cast iron Jumlah : 1 buah 13. Pompa (L-147) fuingsi : Mengalirkan bahan dari f-112 ke R-110 Tipe : sentrifugal Rate aliran = 6037,27337 kg/j = 13309,77287 lb/j = 3,6972 lb/dt Densitas : 45,55026 lb/cuft Viskositas = 0,18 Cp x 6,7197.10-4 lbm/ft.dt = 0,000121 lb/ft.dt Menghitung rate volumetrik Q = (3,6972 lb/dt)/(45,55026 lb/cuft) = 0,0812 cuft/dt = 4,872 cuft/mt = 36,4474 gal/mnt Asumsi : aliran turbulen Dari peter and timmerhaus : iD optimal = 3,9.Q0,45.ρ0,13 = 3,9x0,08120,45x54,550260,13
Appendik C- 51
= 2,070 in Standarisasi ID = 1,25 in sch. 40 (tabel 11, kern) diperoleh : ID = 2,469 in = 0,2058 ft OD = 2,88 in Flow Area = 4,79 in 2 = 0,0333 ft2 Menghitung kecepatan aliran fluida dalam pipa V1 = Q/A1 = 0ft/dt (karena diameter tangki>>>diameter pipa) V2=Q/A2 = (0,0812 cuft/dt)/(0,00333 ft2) = 2,4384 ft/dt ΔV = V2 – V1 = 2,4384 – 0 = 2,4384 ft/dt Menghitung Bilangan Reynold Number NRe =
.vD 45,55026 x 2,4384 x0,2058 = = 188910,375 > 2100 0,00121
(memenuhi syarat aliran turbulen karena NRe >2100) Menentukan panjang pipa Direncanakan : Pipa luruis (L) = 60 ft Elbow 90O sebanyak 3 buah L/D = 32 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 484) L elbow = 32 ID =3 x 32 x 0,2058 ft =19,7568 ft
Appendik C- 52
Gate valve sebanyak 2 buah L/D = 7 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 485) L gate valve = 7 ID =2 x 7 x 0,115 ft =2,8812 ft Globe Valve sebanyak 1 buah L/D = 300 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 485) L Globe Valve = 300 ID =3 x 300 x 0,2058 ft =61,74 ft Entrance valve = 1,9 ft Exit valve = 3,8 ft Panjang total system pemipaan : L pipa = 60 + 19,7568 +2,8812 + 61,74 + 1,9 + 3,8 =10,078 ft Menghitung friction loss Bahan yang digunakan : Commercial Steel Maka : ε= 0,000046 m (Geankoplis hal.88) ε/D = 0,000733 Didapat : f = 0,005 1. pada straight pipe F1 =
4 xfxv 2 x L 4 x0,009 x 2,4684 2 x160,078 = = 1,4363 lbf.ft/lbm 2 xgcxD 2 x32,2 x 0, 2058
Appendik C- 53
2. kontraksi dan pembesaran Kc = 0,4 x (1,25 – A2/A1) (A2/A1 dianggap = 0, karena A1 tangki besar) Maka : Kc = 0,4 x (1,25 - 0) = 0,5 F2 =
Kcxv 2 0,5 x 2,4384 2 = = 0,0462 lbf.ft / lbm 2 xxgc 2 x1x 32,2
3. sudden enlargement from expansion loss at river entrance Kex = 1 - (A1/A2)2 = 1 F3 =
Kex.v 2 1x 2,4384 2 = = 0,0923 lbf.ft / lbm 2 xxgc 2 x1x32,2
4. friction in 3 elbow 90O Kf = 0,75 F4 = 3 x
Kfxv 2 0,75x 2,4384 2 =3x = 0,2077 lbf.ft / lbm 2 xxgc 2 x1x 32,2
Sehingga : ΣF = F1 + F2 + F 3 + F4 = 1,4363 + 0,0462 + 0,0923 + 0,2077 = 1,7825 lbm.ft / lbm Ditentukan : ΔZ = 20 ft ΔP = 0 (karena P1 = P2 pada tekanan 1 atm abs) V1 = 0 ft/dt (karena diameter tangki >>> diameter pipa) V2 = 2,4384 ft / dt
Appendik C- 54
ά= 1 (untuk aliran turbulen ) ρ1 = ρ2 (fluida incompressible) Dengan menggunakan persamaan bernouli : (ΔV2 / 2.ά.gc) + (ΔZ/gc) + (ΔP/ρ) + ΣF = Ws (2,43842 / 2.1.32,2) + (20/32,2) + 0 + 1,7824 = Ws Ws = 2,4959 lbf.ft / lbm Menentukan tenaga penggerak pompa WHP = Ws.Q.ρ/ 550 = 2,4959 x 0,0812 x 45,55026 / 550 = 0,0168 Hp Dari fig. 14 – 37 peter and Timmerhaus didapat : ήpompa = 18% Maka : BHP = WHP / ήpompa = 0,0168 / 0,18 = 0,0933 Dari fig 14 – 38 peter and Timmerhaus didapat : ήmotor = 80% Maka: Hp = BHP / ήmotor = 0,0933 / 0,8 = 0,1166 Digunakan daya pompa 0,5 Hp Bahan konstruksdi : Cast iron Jumlah : 1 buah 14. Pompa (L-133) fuingsi : Mengalirkan aseton dari F-134 ke R-110 Tipe : sentrifugal Rate aliran = 1154,15892 kg/j
Appendik C- 55
= 2544,45876 lb/j =0,7068 lb/dt Densitas : 54,02 lb/cuft Viskositas = 0,15 Cp x 6,7197.10-4 lbm/ft.dt =0,000101 lb/ft.dt Menghitung rate volumetrik Q = (0,7068 lb/dt)/(54,02 lb/cuft) = 0,0131 cuft/dt = 0,786 cuft/mt = 5,8801 gal/mnt Asumsi : aliran turbulen Dari Peter and Timmerhaus : ID optimal = 3,9.Q0,45.ρ0,13 = 3,9x0,01310,45x54,020,13 = 0,9313 in Standarisasi ID = 1,25 in sch. 40 (tabel 11, kern) diperoleh : ID = 1,049 in = 0,0874 ft OD = 1,32 in Flow Area = 0,864 in 2 = 0,006 ft2 Menghitung kecepatan aliran fluida dalam pipa V1 = Q/A1 = 0ft/dt (karena A1 tangki>>>A2 pipa) V2=Q/A2
Appendik C- 56
= (0,0131 cuft/dt)/(0,006 ft2) =2,1833 ft/dt ΔV = V2 – V1 = 2,1833 – 0 = 2,1833 ft/dt Menghitung Bilangan Reynold Number NRe =
.vD 54,02 x 2,1833 x0,0874 = = 102060,585 > 2100 0,000101
(memenuhi syarat aliran turbulen karena NRe >2100) Menentukan panjang pipa Direncanakan : Pipa luruis (L) = 40 ft Elbow 90O sebanyak 3 buah L/D = 32 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 484) L elbow = 32 ID =3 x 32 x 0,0874 ft =8,3904 ft Gate valve sebanyak 2 buah L/D = 7 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 485) L gate valve = 7 ID =2 x 7 x 0,0874 ft =8,3904 ft Globe Valve sebanyak 1 buah L/D = 300 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 485) L Globe Valve = 300 ID
Appendik C- 57
=3 x 300 x 0,0874 ft =26,22 ft Entrance valve = 1,9 ft Exit valve = 3,8 ft Panjang total system pemipaan : L pipa = 60 + 8,3904 +1,2236 + 26,22 + 1,9 + 3,8 =101,534 ft Menghitung friction loss Bahan yang digunakan : Commercial Steel Maka : ε= 0,000046 m (Geankoplis hal.88) ε/D = 0,00173 Didapat : f = 0,006 1. pada straight pipe F1 =
4 xfxv 2 x L 4 x0,006 x 2,1833 2 x101,534 = = 2,0637 lbf.ft/lbm 2 xgcxD 2x 32,2x 0,115
2. kontraksi dan pembesaran Kc = 0,4 x (1,25 – A2/A1) (A2/A1 dianggap = 0, karena A1 tangki besar) Maka : Kc = 0,4 x (1,25 - 0) = 0,5 F2 =
Kcxv 2 0,5 x 2,1833 2 = = 0,037 lbf.ft / lbm 2 xxgc 2 x1x 32, 2
3. sudden enlargement from expansion loss at river entrance Kex = 1 - (A1/A2)2 = 1
Appendik C- 58
F3 =
Kex.v 2 1x 2,18332 = = 0,074 lbf.ft / lbm 2 xxgc 2 x1x 32, 2
4. friction in 3 elbow 90O Kf = 0,75 F2 = 3 x
Kfxv 2 0,75 x 2,18332 =3x = 0,1665 lbf.ft / lbm 2 xxgc 2 x1x 32,2
Sehingga : ΣF = F1 + F2 + F 3 + F4 = 12,0637+ 0,037 + 0,074 + 0,1665 = 2,3412 lbm.ft / lbm Ditentukan : ΔZ = 20 ft ΔP = 0 (karena P1 = P2 pada tekanan 1 atm abs) V1 = 0 ft/dt (karena diameter tangki >>> diameter pipa) V2 = 2,1833 ft / dt ά= 1 (untuk aliran turbulen ) ρ1 = ρ2 (fluida incompressible) Dengan menggunakan persamaan bernouli : (ΔV2 / 2.ά.gc) + (ΔZ/gc) + (ΔP/ρ) + ΣF = Ws (2,18332 / 2.1.32,2) + (20/32,2) + 0 + 2,3412 = Ws Ws = 3,0363 lbf.ft / lbm Menentukan tenaga penggerak pompa WHP = Ws.Q.ρ/ 550 = 3,0363 x 0,0131 x 54,02 / 550
Appendik C- 59
= 0,0039 Hp Dari fig. 14 – 37 peter and Timmerhaus didapat : ήpompa = 18% Maka : BHP = WHP / ήpompa = 0,0039 / 0,18 = 0,0217 Dari fig 14 – 38 peter and Timmerhaus didapat : ήmotor = 80% Maka: Hp = BHP / ήmotor = 0,0217 / 0,8 = 0,0271 Digunakan daya pompa 0,5 Hp Bahan konstruksdi : Cast iron Jumlah : 1 buah 15. Blower (L-146B) Fungsi
: sebagai alat transportasi gas hidrogen yang di-recycle .
Rate
: 6,53334 Kg/j
Suhu masuk
: 120 oC
Tekanan
: 1 atm (14,7 Psia )
Pressur drop
: 0,5 psia
Perhitungan : Menentukan volume gas : Vgas =
n.R .T P
Dimana : n=
6,53334kg 3,26667 kgmol 2
R = 82,057.103 m3.atm/kgmol.K
Appendik C- 60
T = 120 oC = 393 K P = 1 atm Maka : 3
Vgas
3,26667 x82,057.10 x 393 = 105,345 m 3 = 3720,2236 cuft 1
Menentukan rate volumemetrik Rate Volumetrik = massa/ densitas Dimana : Densitas =
14,4034lb 0,00387lb / cuft 3720,2236cuft
Menentukan daya blower Hp = Hp Udara / η Dimana : Hp udara = V.P/33000 = 144 x 3720,2236 x0,5 / 33000 = 8,1169 Efisiensi = 70% Maka : Hp = 8,1169/0,7 = 11,596 Diambil power sebesar 12 Hp Kesimpulan Type
: Blower centrifugal
Jumlah
: 1 buah
Bahan
: Carbon steel
Appendik C- 61
16. Blower (L-146A) Fungsi
: sebagai alat transportasi gas hidrogen dari F-148A ke D-140
Rate
: 65,33334 kg /j
Suhu
: 30 oC
Tekanan
: 3 atm (44,1 psia)
Presure drop : 0,5 Psi Perhitungan : Menentukan volume gas Vgas =
n.R .T P
Dimana : n=
6,53334kg 32,6667 kgmol 2
R = 82,057.103 m3.atm/kgmol.K T = 30 oC
= 303 K
P = 3 atm Maka : 3
Vgas
32,6667 x82,057.10 x 303 = 270,7334 m 3 = 9560,8606 cuft 36
Menentukan rate volumemetrik Rate Volumetrik = massa/ densitas Dimana : Densitas =
144,0339lb 0,0151lb / cuft 9560,8606 cuft
Menentukan daya blower
Appendik C- 62
Hp = Hp Udara / η Dimana : Hp udara = V.P/33000 = 144 x 9560,8606 x0,5 / 33000 = 20,81169 Efisiensi = 70% Maka : Hp = 20,81169/0,7 = 29,7309 Diambil power sebesar 30 Hp Kesimpulan Type
: Blower centrifugal
Daya
: 30 Hp
Jumlah
: 1 buah
Bahan
: Carbon steel
17. Kondensor (E-121) T1 = 248 oF t2 = 78,8 oF
t2 = 95 oF
T1 = 135,104 oF Perencanaan : 1) Uapa campuran berada dalam shell dan pendingin (air) dalam tube 2) Factor kekotoran minimal 0,001 BTU/j.ft2. oF
Appendik C- 63
3) Pressure Drop maksimal untuk shell dan tube sebesar 2 Psi Perhitungan : 1. neraca bahan dan panas Dari app.B didapat : Q = 211742,09180 Kkal/j = 840259,7335 BTU/j M = 1927,47218 kg/j
= 4249,30517 lb/j
m = 12477,95046 kg/j
= 27508,888958 lb/j
248 95 135,104 78,8 T1 t 2 T2 t1 = 2. ΔTLMT = =96,728 oF 248 95 T t ln ln 1 2 135,104 78,8 T2 t 1
karena isothermal maka : ft = 1 sehingga : Δt = ΔTLMT = 96,728 o F 3. suhu kalorik Tc = ½ (T1 + T2 ) = 191,552 oF tc = ½ (T1 + T2 ) = 86,9 o F 4. Trial UD = 90 BTU/j.ft. oF A=
Q 840259,7335 = =96,52 ft2 UDx t 90 x 96,728
M=
A 840259,7335 = =30,723 ≈31 buah '' a xl 90 x 96,728
Dari table 9, hal.841 Q Kern didapat : Nt Stadar
= 32 buah
Ids
= 10 in
N
=1
B
= Ids = 10 in
Appendik C- 64
12xl 12x12 = = 14,4 B 10
N+1=
UD korektor =
Nt Nt s tan dart
xUD s tan dart =
31 O x 90 = 87,118 BTU /jft F 32
Evaluasi Perpindahan Panas Shell ( Uap campuran ) 5. as =
IDs.B.c 10 x10 x 0, 25 = n.Pt.l 44 1x.11 / 4144
= 0,139
Tube (air) Nt .a' n.144
5’.at =
=
32.0,576 = 0,064 2.144
6. Gs = M/as 6’. Gt = m/at = 4249,30517 / 0,139 = 27508,88958/0,064 = 30570,54079 = 429826,3997 NRe =
=
de.Gs .2,42
NRe =
(0,99 / 12).30570,54079 0,247.2,42
0,856 .429826,4 12 = 0,85.2,42
= 4219,3422 7. Asumsi kondesor horizontal ho = 180 BTU / j. ft. oF G=
=
M 2 /3 Nt .l
32
2 /3
= 35,132
= 14905,66351 7’. V = Gt/ 3600.ρ V=
4249,30517
di.Gt .2,42
429826,3997 3600.62,5
= 1,91
.12
= 0,94; hi = 500 hi koreksi = 0,94.500 = 470
Appendik C- 65
ho tw = tc Tc tc ho hio
di hio = hi koreksi x do
=
180 86,9 191,552 86,9 180 402,32 O =119,249 F
0,856 = 470 . 1
= 402,32
f = 0,309; kf = 0,22; sf = 0,879 ho = 165 Btu / j.fto F
8.Uc =
hio.ho 402,32 x165 = = 117,011 hio ho 402,32 165
9.Rd =
Uc Ud 117,011 87,188 = Uc.Ud 117,011x87,188
Rd hitung > Rd ketetapan (memenuhi) Evaluasi Pressure Drop Shell Uap Campuran 1. N Re = 4219,3422 2.
f = 0,0025
(Kern,fig.29,hal.839) 3. Ps =
f .Gs 2 .Id .( N 1) 25,221010.de.sg
Tube (Air) 1’. N Re = 14905,66351 2’. f = 0,00029 (Kern,fig.29,hal.839) 3’. Ps =
f .Gt 2 .I .n 25,221010.di.sg
Appendik C- 66
=
=
0,0029(30570,54079) 2 .12.2 5,22.10 10.(0,856 / 12).1
10 0,0025(30570,54079) 2 . .14,4 12 = 0,345 10 25,22.10 .(0,99 / 12).0,879 = 0,00371 psi < 2 psi 4n v 2 Pn= x sg 2 g (memenuhi)
=
4.2 1,912 x 1 2 x32,2
= 0,453 Pt = 0,345 + 0,453 = 0,789 psi Pt < 2 psi (memenuhi)
Kesimpulan Fungsi : mengembunkan uap campuran yang berasal dari Destilator (R-130) Tipe : Shell & Tube Tipe HE : 1-2 Diminsi kondesor : Shell : Ids = 10 in; n = 1; b=10 in Tube : OD = 1 in 15 BWG; 1=12 ft; nt = 32 buah; Pt=1,25 in Susunan square pitch; n = 2;a” = 0,576 in2; di=0,856 in Bahan : Carbon steel 18. Kondensor (E-131) T1 = 165,542 oF t2 = 78,8 oF
t2 = 104 oF
Appendik C- 67
T1 = 156,146 oF Perencanaan : 1) Uapa campuran berada dalam shell dan pendingin (air) dalam tube 2) Factor kekotoran minimal 0,001 BTU/j.ft2. oF 3) Pressure Drop maksimal untuk shell dan tube sebesar 2 Psi Perhitungan : a. neraca bahan dan panas Dari app.B didapat : Q = 617194,5864 Kkal/j = 2449223,743 BTU/j M = 3933,55076 kg/j
= 8671,90601 lb/j
m = 44085,3276 kg/j
= 97190,51323 lb/j
b. ΔTLMT =
61,542 77,346 =69,14 oF 61,542 ln 77,346
karena isothermal maka : Ft = 1 sehingga : Δt = ΔT LMTD = 69,14 oF c. Suhu kalorik Tc = ½ (T1 + T2 ) = 160,844 oF tc = ½ (T1 + T2 ) = 91,4 o F d. Trial UD = 120 BTU/j.ft. oF A=
Q 2449223,743 = =295,201 ft2 UDx t 120 x 69,14
M=
A 295,201 = =70,47 ≈71 buah '' a xl 0,261x12
Dari table 9, hal.841 Q Kern didapat : Nt Stadar
= 76 buah
Appendik C- 68
Ids
= 15,25 in
N
=1
B
= Ids = 15,25 in
N+1=
12xl 12x16 = = 12,59 B 15,25
UD korektor =
Nt Nt s tan dart
xUD s tan dart =
71 x120 = 112,11 BTU /jft OF 76
Evaluasi Perpindahan Panas Shell ( Uap campuran ) e.
as =
IDs.B.c = n.Pt.l 44
15,25 x15,25 x0,25 1x.11 / 4 x144
Gs = M/as = 8671,90601 / 0,323 = 26848 NRe =
=
5’.at =
=
Nt .a' n.144 76.0,576 = 0,152 2.144
6’. Gt = m/at
= 0,323 f.
Tube (air)
= 97190,51323/0,152 = 639411,2713 NRe =
de.Gs .2,42
di.Gt .2,42
=
(0,99 / 12).26848,00622 0,223.2,42
0,856 .639411,2713 12 0,8.2,42
= 4104,363 = 23559,5751 g.
Asumsi kondesor 7’ . V = Gt/ 3600.ρ horizontal
Appendik C- 69
ho = 180 BTU / j. ft. oF G=
=
V=
M Nt
2 /3
.l
8671,90601 76 2 / 3.16
23559,5751 3600.62,5
= 2,84 = 0,94; hi = 740 hi koreksi = 0,94.740 = 695,6
= 30,21 ho tw = tc Tc tc ho hio
di hio = hi koreksi x do
=
180 91,4 160,844 91, 4 180 595,434 O =107,52 F f = 0,262; kf = 0,12; sf = 0,879 ho = 220 Btu / j.fto F
8.Uc =
hio.ho 595,434 x 220 = = 160,65 hio ho 595, 434 220
9.Rd =
Uc Ud 160,65 112,11 = =0,0021 Uc.Ud 160,65 x112,11
Rd hitung > Rd ketetapan (memenuhi)
0,856 = 695,6 . 1
= 595,434
Appendik C- 70
Evaluasi Pressure Drop Shell Uap Campuran
Tube (Air)
4. N Re = 4104,363 5.
1’. N Re = 23559,5751
f = 0,0025
2’. f = 0,00029 (Kern,fig.29,hal.839)
(Kern,fig.29,hal.839) 6. Ps =
3’. Ps =
f .Gs 2 .Id.( N 1) 25,221010.de.sg =
=
f .Gt 2 .I .n 25,221010.di.sg
2,5.10 4 s(639411,2713) 2 5, 22.1010.(0,856 / 12).1
= 0,878 15, 25 0,0025( 26848,0062) . .12 12 4n v 2 10 Pn= x 25,22.10 .( 0,99 / 12).0,879 sg 2 g = 0,00381 psi < 2 psi 2
(memenuhi)
4.2 2,842 = x 1 2 x32,2 =1 Pt = 0,878 + 1 = 1,878 psi Pt < 2 psi (memenuhi)
Kesimpulan Fungsi : mengembunkan uap campuran yang berasal dari reaktor (R-120) Tipe : Shell & Tube Tipe HE : 1-2 Diminsi kondesor : Shell : Ids = 15,25 in; n = 1; B=15,25 in Tube : OD = 1 in 15 BWG; 1=12 ft; nt = 76 buah; Pt=1,25 in
Appendik C- 71
Susunan square pitch; n = 2;a” = 0,576 in2; di=0,856 in Bahan : Carbon steel 19. Kondensor (E-141) T1 = 237,9 oF t2 = 78,8 oF
t2 = 122 oF
T1 = 111,69 oF Perencanaan : 1) Uapa campuran berada dalam shell dan pendingin (air) dalam tube 2) Factor kekotoran minimal 0,001 BTU/j.ft2. oF 3) Pressure Drop maksimal untuk shell dan tube sebesar 2 Psi Perhitungan : a. neraca bahan dan panas Dari app.B didapat : Q = 1141095,189 Kkal/j = 4528227,389 BTU/j M = 6037,28084 kg/j
= 13309,78934 lb/j
m = 47545,63287 kg/j
= 104819,1022 lb/j
b. ΔTLMTD =
115,92 32,89 =65,91 oF 115,92 ln 32,89
karena isothermal maka : ft = 1 sehingga : Δt = ΔTLMT D= 65,91 oF c. suhu kalorik Tc = ½ (T1 + T2 ) = 174,81 oF tc = ½ (T1 + T2 ) = 100,4o F
Appendik C- 72
d. Trial UD = 100 BTU/j.ft. oF A=
Q 45528227,389 = =687,03 ft2 UDx t 100x 65,91
M=
A 687,03 = =164,02 ≈164 buah '' 0,2618x16 a xl
Dari table 9, hal.841 Q Kern didapat : Nt Stadar
= 166 buah
Ids
= 21,25 in
N
=1
B
= Ids = 21,25 in
N+1=
12xl 12x16 = = 9,04 B 21,25
UD korektor =
Nt Nt s tan dart
xUD s tan dart =
164 x100 = 98,8 BTU /jftOF 21,25
Evaluasi Perpindahan Panas Shell ( Uap campuran ) e.
as =
IDs.B.c = n.Pt.l 44
21,25x 21,25 x0,25 1x.11 / 4 144
5’.at =
=
Nt .a' n.144 166.0,576 = 0,332 2.144
6’. Gt = m/at
= 0,627 f.
Tube (air)
Gs = M/as = 13309,78934 / 0,627 = 21227,73419
= 104819,1022/0,332 = 315720,1873 NRe =
di.Gt .2,42
Appendik C- 73
NRe =
=
=
de.Gs .2,42
0,856 .315720,1873 12 0,7.2,42
(0,99 / 12).21227,73419 0,263.2,42
= 13294,78947
= 2751,60744 g.
Asumsi kondesor
7’ . V = Gt/ 3600.ρ
horizontal
V=
ho = 180 BTU / j. ft. oF M G= Nt 2 / 3 .l
=
13309,78934 2/ 3 166 .16
= 27,54
= 1,4 = 0,94; hi = 440 hi koreksi = 0,94.440 = 413,6 di hio = hi koreksi x do
ho tw = tc Tc tc ho hio =
100 86,9 174,81 100,4 100 354,042 O =150,145 F f = 0,686; kf = 0,0851; sf = 0,284 ho = 200 Btu / j.fto F
315720,1873 3600.62,5
0,856 = 413,6 . 1
= 354,042
Appendik C- 74
8.Uc =
hio.ho 354,042 x 200 = = 127,8 hio ho 354,042 200
9.Rd =
Uc Ud 127,8 98,8 = Uc.Ud 127,8 x98,8
Rd hitung > Rd ketetapan (memenuhi) Evaluasi Pressure Drop Shell Uap Campuran
Tube (Air)
7. N Re = 2751,60744 8.
1’. N Re = 13294,7947
f = 0,0027 (Kern,fig.29,hal.839) Ps =
9.
2’. f = 0,00029
f .Gs 2 .Id .( N 1) 25,221010.de.sg
(Kern,fig.29,hal.839) 3’. Ps =
21,25 2 0,0027( 212227,7342) . .9,04 12 = 10 25,22.10 .(0,99 / 12).0,686
=
f .Gt 2 .I .n 25, 221010.di .sg
0,0029(315720,1873) 2 .1 5,22.1010 .(0,856 / 12).1
= 0,0033 psi < 2 psi (memenuhi) = 0,248 Pn=
=
4n v 2 x sg 2g 4.2 1,4 2 x 1 2 x32, 2
= 0,243 Pt = 0,248 + 0,243 = 0,491 psi Pt < 2 psi (memenuhi)
Kesimpulan Fungsi : mengembunkan uap campuran yang berasal dari Hidrogenator (R-140)
Appendik C- 75
Tipe : Shell & Tube Tipe HE : 1-2 Dimensi kondesor : Shell : Ids = 21,25 in; n = 1; b=21,25 in Tube : OD = 1 in 15 BWG; 1=16 ft; Nt = 166 buah; Pt=1,25 in Susunan square pitch; n = 2;a” = 0,576 in2; di=0,856 in Bahan : Carbon steel Jumlah : 1 buah 20. Reboiler (E-132) T1 = 188,24 oF t2 = 302 oF
t2 = 302 oF
T1 = 212 oF Perencanaan : 1) Uap campuran berada dalam shell dan pemanas dalam tube 2) Factor kekotoran minimal 0,003 j.ft2. oF / BTU 3) Pressure Drop maksimal untuk shell dan tube sebesar 2 Psi Perhitungan : a. neraca bahan dan panas suhu feed masuk : 392,95 K Dari app.B didapat : Q = 156446,164 BTU/j M = 2533,37664 kg/j
= 5585,08214 lb/j
Appendik C- 76
qs = m.cp.t = 8711,59734 x 0,68 x64,26 = 380668,926 BTU/j qv = 0,8 x 8711,59734 x (380-210) = 1184777,238 BTU/j b. ΔTLMT D =
100,36 85 =92,46747 oF 100,36 ln 85
karena steam jenuh, maka : ft = 1 sehingga: Δt=ΔT LMTD=92,46747 oF c. Suhu kalorik Tc = ½ (T1 + T2 )= ½ (338+338) = 338 oF tc = ½ (t1 + t2 ) = ½(237,64 + 253) = 245,32 oF d. Q/A = 12000 BTU/j.ft2 A=156446,164 /12000= 130,45385 ft2 Nt=
A 130,45385 = =31,14349 '' a xl 0,2618 x16
Dari Nt standart = 32 buah (square pitch) Ids
= 10 in
n
=2
Pt
= 1,25 in
Appendik C- 77
Evaluasi Perpindahan Panas Shell ( Uap campuran )
Tube (air)
e.
-
5’.-
f.
-
6’. -
g.
Trial ho = 120 BTU / j.
7’. Hio = 1500 BTU/j.ft2.OF
ft. oF ho tw = tc Tc tc ho hio 1500 = 245,32 92,68 120 1500 =331,13481OF t = tw-tc = 331,13481OF – 245,32 = 85,81481OF dari fig.15.11 kern hal.473 : hv = 300 BU/j.ft 2.OF hs = 68 BTU/j.ft 2.OF ho =
=
Q qs qv hs hv
1565446,164 380668,926 1184777,2381 68 300
= 163,96691 BTU/j.ft2.OF
Appendik C- 78
8.Uc =
hio.ho 1500 x163,96691 = = 147,80965 hio ho 1500 163,96691
9.Ud =
Q 538385,2652 = =105,62928 ( Ntxa" xl)t (32x 0,1309x12)101,4
10.Rd=
Uc Ud 192,25103 105,62928 = =0,00427>0,003 UcxUd 192,25103 x105,62928
Rd hitung > Rd ketetapan (memenuhi) Evaluasi Pressure Drop P Shell diabaikan P Tube (steam) : 1. a1 =
G1 =
Ntxa' 32x0,548 = =0,06089 nx144 2x144
m 2881,30746 47319,87945 a1 0,06089
0,834 x 4731,87945 di. Gi 12 NRe = 93722,75916 .2,42 0,0145 x 2, 24 2. f = 0,00015 3. Ps =
4
2
1, 5. x( 47319,87945 ) x12 x 2 10 0, 0014 psi 10 0,834) 10 2x5,22.10 .di. sg 2x 5,22.10 x( x 0,79 12 2
f. Gi .l.n
2
2
4n v 4 x 2 0,2103 4. Pn = x x 0,00695 psi sg 2.g ' 0,79 2x 32,2 5. Pt = 0,0014 + 0,00695 = 0,00835 psi < 2 psi ( memenuhi)
Appendik C- 79
Kesimpulan Tipe : Shell & Tube Tipe HE : 1-2 Dimensi Reboiler : Shell : IDs = 10 in; n = 1 Tube : OD = 1 in 14 BWG; 1=12 ft; Nt = 32 buah; Pt=1,25 in Susunan square pitch; di = 0,834in, de = 0,99 in; Bahan Konstruksi : Carbon steel Jumlah : 1 buah 21. Reboiler (E-142) T1 = 237,64 oF t2 = 338 oF
t2 = 338 oF
T1 = 253 oF Perencanaan : 1) Uap campuran berada dalam shell dan pemanas dalam tube 2) Factor kekotoran minimal 0,001 j.ft2. oF / BTU 3). Pressure Drop maksimal untuk shell dan tube sebesar 2 Psi Perhitungan : 1. neraca bahan dan panas suhu feed masuk : 359,95 K Dari app.B didapat : Q = 1565446,164 BTU/j
Appendik C- 80
M = 2533,37664 kg/j
= 5585,08214 lb/j
qs = m.cp.t = 8711,59734 x 0,68 x 64,26 = 380668,926 BTU/j qv = 0,8 x 8711,59734 x (380-210) = 1184777,59734 BTU/j 2. ΔTLMT D =
100,36 85 =101,41655 oF 100,366 ln 85
karena steam jenuh, maka : ft = 1 sehingga: Δt=ΔT LMTD=92,46747 oF 3. Suhu kalorik Tc = ½ (T1 + T2 )= ½ (338+338) = 338 oF tc = ½ (t1 + t2 ) = ½(237,64 + 253) = 245,32 oF 4. Q/A = 12000 BTU/j.ft2 A=1565446,164/12000 = 130,45385 ft2 Nt=
A ''
a xl
=
130,45385 = 31,14349 0,2618 x16
Dari Nt standart = 32 buah (square pitch) Ids = 10 in,n= 2, Pt= 1,25 in
Appendik C- 81
Evaluasi Perpindahan Panas Shell ( Uap campuran )
Tube (air)
5.
-
5’.-
6.
-
6’. -
7.
Trial ho = 180 BTU / j. ft.
7’. Hio = 1500 BTU/j.ft2.OF
o
F
ho tw = tc Tc tc ho hio
1500 = 245,32 92,68 120 1500 =331,13481OF t = tw-tc = 331,13481 – 245,32 = 85,81481 OF dari fig.15.11 kern hal.473 : hv = 3000 BU/j.ft 2.OF hs = 68 BTU/j.ft 2.OF ho =
=
Q qs qv hs hv
1565446,164 380668,926 1184777,2381 68 300
= 163,96691 BTU/j.ft2.OF
Appendik C- 82
8.Uc =
hio.ho 1500 x163,96691 = = 147,80965 hio ho 1500 163,96691
9.Ud =
Q 1565446,164 = =126,30181 ( Ntxa" xl)t (32x 0,2618 x12)92,5
10.Rd=
Uc Ud 147,80965 126,30181 = =0,0012>0,001 UcxUd 147,80965 x126,30181
Rd hitung > Rd ketetapan (memenuhi) Evaluasi Pressure Drop P Shell diabaikan P Tube (steam) : 1. a1 =
G1 =
Ntxa' 32x0,546 = =0,06067 nx144 2x144
m 5585,08214 92056,73545 a1 0,06067
0,834 x 92056,73545 di. Gi 12 NRe = 20336,75497 .2,42 0,13 x2,24 2. f = 0,00023 3. Ps =
2
4
2,3.10 x (92056, 73545 2 ) x16 x 2 0,0126 psi 10 10 0,834) 2x5,22.10 .di.sg 2x 5,22.10 x ( x 0,79 12 f. Gi .l.n
2
4n v 4 x 2 0,60264 2 4. Pn = x x 0,06635 psi sg 2.g ' 0,68 2 x 32, 2 5. Pt = 0,0126 + 0,06635 = 0,00835 psi 1111< 2 psi ( memenuhi)
Appendik C- 83
Kesimpulan Tipe : Shell & Tube Tipe HE : 1-2 Dimensi Reboiler : Shell : IDs = 10 in; n = 1 Tube : OD = 1 in 14 BWG; 1=12 ft; Nt = 32 buah; Pt=1,25 in Susunan square pitch; di = 0,834in, de = 0,99 in; Bahan Konstruksi : Carbon steel Jumlah : 1 buah 22. Heater (E-144A) Fungsi : untuk memanaskan gas H 2 dari 30 OC menjadi 75 OC. Type : Double Pipe Heat Exchanger. t1= 86OF T1 = 248 OF
T 2 = 248 OF
t2 = 167 OF Dasar perancangan : T1 = Suhu steam masuk = 248
O
F
T2 = Suhu steam keluar = 248 OF t1 = Suhu liquid masuk = 86 OF t2 = Suhu liquid keluar = 167 OF Rd gabungan maksimum 0,002 jam.ft2 OF ( faktor kekotoran ) P liquid maksimum = 5 Psi
Appendik C- 84
P uap maksimum = 2 psi tekanan = 3 atm = 44,1 Psia massa liquid panas ( dari App. B) = 144, 03388 lb/j perhitungan : 1. Neraca massa dan panas Q = M. Cp. t = m. =144,0338 lb/ j x 3,41072 BTU / lb. OFx (167-86)oF = m.908,50686 BTU/lb m=
36791,99805 = 43,79934 lb/ j 908,50686
2. t LMTD =
(248 86) (248 167) = 116,053 oF (248 86) ln (248 167)
Karena t1 = t2 maka Ft = 1, heat exchanger Type 1-2 t = ft.tLMTD
= 1 x 116,053 oF
3. suhu kalorik Tc = ½(T1=T2) = ½ (86+167) = 126,5oF tc = ½ (t1+t2) = ½ (248+248) = 248 oF dari tabel 6.22 hal 110 kern didapat : 2 x 1 ¼ bagian anulus : aan = 1,19 in de = 0,915 in de’ = 0,40 in bagian tube :
ap = 1,50 in di = 1,38 in do = 1,66 in
Appendik C- 85
Evalausi perpindahan panas Bagian Anulus (Hidrogen) 4. G.an=
=
Bagian Pipa (steam)
M aan
5’. G. P=
144,03388 1,19 144
=
= 17429,30985 lb/j ft2 NRE =
Gan .de
NRE =
.2.42 0,40 12 0,0090016 x2,42
.2.42 1,38 12 0,03x 2,42
=
= 6660,395504
6. JH = 81
6’. JH = 23 1/ 3
1/ 3
ho k Cp. JK an de k
hi k Cp. 7’. JK p di k
1/ 3
=
81x
GP .di
4204,73664x
= 26670,05181
7.
43,79934 1,50 144
= 4204,73664 lb/j ft2
17429,30985x =
M aP
0,129 3,41072 x 2,42 (0,915 / 12) 0,129 2. o
= 114,05188 BTU / j.ft F
0,0137 0,45 x0,03 x2,42 = 23x (1,38 / 12) 0,0137 = 3,661 BTU / j.ft2. oF hio hi di x p p do
an = 1 karena <1cp,maka : = 3,661x ho = 114,01588
1,38 1,66
= 3,0432 karena pipa terisi steam maka :
Appendik C- 86
p = 1 sehingga : hio = 3,0432 BTU/j.ft2oF
8. UC =
hio.ho 3,0432 x114,01588 = = 2,9641 BTU /j.ft2oF hio ho 3,0432 114,01588
9. Rd =
UC UD UCxUD
0,002=
2,9641 UD 2,9641xUD
UD = 2,9466 10. Ao =
L=
Q 39791,99805 = = 116,3639 ft2 UD.t LMTD 2,9466x116,053
Ao 116,3639 = = 267,89 ft .do 3,14 x 1,06 12
Menentukan 1 ekonomis : Dimana : n=
L 2x1
L baru = npb.2.1 A baru = .do. L baru UD baru =
Q UD.t LMTD
Rd dihitung =
UC UDbaru UCxUDbaru
Appendik C- 87
Rddihitung rdketetapa n Rdketetapan
% Design =
maka dengan menggunakan persamaan diatas, didapat :
1
n
L baru
A baru
UD baru
Rd
% design
dihitumng 12’
12
288’
125,1
2,741
0,0275
1275
16’
9
288’
125,1
2,741
0,0275
1275
20’
7
280’
121,6
2,820
0,0172
760
Kesimpulan : 1 = 20’; n = 7; % = 760 Evaluasi P Bagian Anulus (Hidrogen) 1. NRE =
Bagian pipa (Steam) 1’. Nre = 6660,395504
Gan .de
.2.42 2’. F = 0,0035 + 0,40 12 0,0090016 x2,42
0,264 N Re .0,42
17429,30985x =
= 0,0035+
0,264 6660,395504 x0,42
= 26670,05181 =0,01004 2. f = 0,0035 +
= 0,0035+ = 0,00715
0, 264 N Re x 0,42 0,264 26670,0582 x0,42
3’.Pp=
4. f .Gp2 .L 2.g ..di
4x 0,01004 x4204,73664 2 x 280 = 1,38 2.x 4,81x108x 28,752x 12
Appendik C- 88
3. Pl =
4. f .Gan2 .L 2.g..de'
= 0,00218
= 4.x 0,00715 x17429,30985 2 x280 0,40 2 x 4,8108 x 218,752 x 12 = 0,00159 ft
V2 4. Pn =n 2. g V=
Gan 17429,30985 = 3600. 3600 x 218,75
= 0,022 ft/dt Pn = 7 x
0,022 2 = 0,000053 Psi 2 x 32, 2
Pan= P1 + Pn = 0,00159 + 0,000053 = 0,001643 ft x = 0,0025 psi
23. Heater (E-144B) Fungsi : untuk memanaskan gas H 2 dari 30 OC menjadi 75 OC. Type : Double Pipe Heat Exchanger. t1= 167OF T1 = 302 OF
T 2 = 302 OF
Appendik C- 89
t2 = 248 OF Dasar perancangan : T1 = Suhu steam masuk = 302
O
F
T2 = Suhu steam keluar = 302 OF t1 = Suhu liquid masuk = 167OF t2 = Suhu liquid keluar = 248OF Rd gabungan maksimum 0,002 jam.ft2 OF ( faktor kekotoran ) P liquid maksimum = 5 Psi P uap maksimum = 2 psi tekanan = 1 atm = 14,7 Psia massa liquid panas ( dari App. B) = 144, 03388 lb/j perhitungan : 1. Neraca massa dan panas Q = M. Cp. t = m. =144,0338 lb/ j x 3,41072 BTU / lb. OFx (248-167)oF = m.478,39048 BTU/lb m=
40237,43435 = 84,11002 lb/ j 478,39048
2. t LMTD =
(302 167) (302 248) = 88,4 oF (302 167) ln (302 167)
Karena t1 = t2 maka Ft = 1, heat exchanger Type 1-2 t = ft.tLMTD = 1 x 88,4oF 3. suhu kalorik
Appendik C- 90
Tc = ½(T1=T2) = ½ (167+248) = 207,5oF tc = ½ (t1+t2) = ½ (302+302) = 302 oF dari tabel 6.22 hal 110 kern didapat : 2 x 1 ¼ bagian anulus : aan = 1,19 in de = 0,915 in de’ = 0,40 in bagian tube :
ap = 1,50 in di = 1,38 in do = 1,66 in Evalausi Perpindahan Panas
Bagian Anulus (Hidrogen) 5. G.an=
=
M aan
Bagian Pipa (steam) 5’. G.P =
144,03388 1,19 144
=
= 17429,30985 lb/j ft2 NRE =
Gan .de .2.42
0,40 12 0,0090016 x2,42
= 26670,05181 6. JH = 81
84,11002 1,50 144
= 8074,56192 lb/j ft2 NRE =
17429,30985x =
M aP
GP .di .2.42
1,38 12 0,0148x 2,42
8074,56192 x =
= 25926,25142 6’. JH = 80
Appendik C- 91
ho k Cp. JK an de k
hi k Cp. 7’. JK p di k
1/ 3
7.
1/ 3
=
1/ 3
0,120 3,5x 2,42 x 0,0095 = 81x (0,915 / 12) 0,120
80 x
2. o
= 110,197897BTU / j.ft F an = 1 karena <1cp,maka :
0,0170 0,54 x 0,0148 x (1,38 / 12) 0,0170
= 12,34568 BTU / j.ft2. oF
2o
ho = 110,197898 BTU/j.ft F hio hi di x p p do = 12,34568x
1,38 1,66
= 10,26328 BTU/j.ft2oF karena bentuk pipa dengan steam maka : p = 1 maka: hio = 10,26328 BTU/j.ft2oF
8. UC =
hio.ho 10,26328 x110,197897 = = 9,338885 BTU /j.ft2oF hio ho 10,26328 110,197897
9. Rd =
UC UD UCxUD
0,002=
9,338885 UD 9,338885 xUD
UD = 9,215799
Appendik C- 92
10. Ao =
L=
Q 40237,43435 = = 49,39068 ft2 UD.t LMTD 9,215799x 88,4
Ao 49,39068 = = 113,70734 ft 1,06 .do 3,14 x 12
Menentukan 1 ekonomis : Dimana : n=
L 2x1
L baru = npb.2.1 A baru = .do. L baru UD baru =
Q UD.t LMTD
Rd dihitung =
% Design =
UC UDbaru UCxUDbaru
Rddihitung rdketetapa n Rdketetapan
maka dengan menggunakan persamaan diatas, didapat :
1
n
L baru
A baru
UD baru
Rd
% design
dihitumng 12’
5
120’
52,124
8,733
0,0080
299,95
16’
4
128’
55,599
8,188
0,0156
681,05
20’
3
120’
52,124
8,733
0,0080
299,95
Kesimpulan :
Appendik C- 93
1 = 12’; n = 5; % = 299,5 Evaluasi P Bagian Anulus (Hidrogen) 1. NRE =
Bagian pipa (Steam) 1’. Nre = 25926,25142
Gan .de
.2.42
0,264 N Re .0,42
2’. F = 0,0035 + 0,40 12 0,0095 x2,42
17429,30985x =
= 0,0035+
0,264 25926,25142 x 0,42
= 25270,85668 =0,0071968 2. f = 0,0035 +
0, 264 N Re x 0,42
3’.Pp=
4. f .Gp2 .L 2.g ..di
= 0,0035+
0,264 25270,85668 x 0, 42
= 0,0072368 3. Pl =
4. f .Gan2 .L 2.g..de'
= 4.x 0,00724 x17429,30985 2 x 280 0,40 2 x 4,8108 x 218,752 x 12 = 0,000689 ft
V2 4. Pn =n 2. g V=
Gan 17429,30985 = 3600. 3600 x 218,75
=
4x 0,0071968x 8074,56192 2 x 299,9 1,38 2.x 4,81x108 x 28,752 x 12 = 0,000104
Appendik C- 94
= 0,022 ft/dt Pn = 7 x
0,022 2 = 0,000687 Psi 2 x 32, 2
Pan= P1 + Pn = 0,000687 + 0,000689 = 0,001376 ft x = 0,000209 psi Pan = 0,000209 Psi < 2 Psi
24. Reaktor ( R-120) Fungsi : sebagai tempat untuk mereaksikan diaseton alkohol menjadi mesityl oxide dengan bantuan katalis asam fosfat. Type : Silinder tegak dengan tutup atas standart dished dan tutup bawah konikal. Dasar perancangan : 1. massa masuk
: 57789, 12683 kg/ j
2. suhu reaksi
: 120 oC
3. tekanan
: 1 atm
Perhitungan Vessel a. Menentukan diameter Campuran Menghitung densitas campuran campuran = (mi / m Total )x i Susunan bahan masuk :
Appendik C- 95
DAA
: 4431,96908 kg/j
Aseton
: 1107,99256 kg/j
NaOH
: 8,3333
H3PO4
: 163,3334 kg/j
Total
: 5789,12683 kg/j
Diket
:
DAA
: 4431,96908 lb/cuft
kg/j
Aseton : 1107,99256 lb/cuft NaOH
: 8,3333 lb/cuft
H3 PO4 : 163,3334 lb/cuft Maka dengan memasukkan data ke persamaan diatas didapat : campuran = 54,02 lb/cuft Menghitung volume tangki Rate volumetrik : V = m / = 12762,70901 / 54,02 = 236,258969 cuft/j Direncanakan : volume pengaduk dan coil = 20% volume total Maka : V = 0,2 x 236,258969 cuft/j = 283,51075 cuft Bila tangki berisi 75% bahan, maka : V tangki = 283,51075 / 0,75 = 378,01433 cuft Meghitung diameter tangki : V tangki = V1 + V2 + V3 Dimana :
Appendik C- 96
V1 = Volume tutup atas = 0,0847 di3 V2 = Volume silinder = ¼..di2. Ls
. di V3 = Volume tutup bawah = 24. tan1 / 2 3
Asumsi : Ls = 1,5. di Maka :
.d 378,01433 = 0,0847 di + ¼ .. di .1,5di + 24. tan 60 3
3
2
378,01433 = 1,33774.di3 di
= 6,562 ft = 78,744 in
Volume liquid dalam shell : V1 = V larutan – V3 3
= 283,51075 -
.6,562 24. tan 60
= 262,16721 cuft Tinggi liquid dalam tangki : H = V1 / (1/4. . di 2) H = 262,16721 / (1/4. . 6,562 2) H = 7,75597 ft Menghitung Tekanan design : P design = P operasi + P hidrostatik Dimana : P hidrostatik = . ( H-1)/ 144
Appendik C- 97
= 54,02.(7,75597- 1) / 144 = 2,53443 psi Sehingga : P design = 14,7 + 2,53443 = 17,23443 psi b.
Perencanaan tebal silinder Direncanakan : 1. bahan
: hogh Alloy Stell SA-240 Grade M Type 316
2. f allowable
: 18750 psi
3. faktor korosi : 1/6 4. Type pengelasan : Double Welded butt joint ( E =0,85) Menghitung tebal shell ts =
pi.di C 2.( fE 0,6.Pi)
dimana : ts
= tebal silinder (in)
Pi
= tekanan design (psi)
di
= diameter dalam (in)
maka : ts =
17,23443 x78,744 1 1,68 2 in 2.(18750 x 0,85 0,6 x17,23443) 16 16 16
dari tabel 5-7 B& Y hal 89, diadapatkan : Do = 84 in Icr = 5 1/8 r = 84 in
Appendik C- 98
ts = 5/16 in maka : Di = Do- 2ts = 84 – 2(5/16) = 83,375 in = 6,94792 ft Cek hubungan Ls dengan Di : 3
378,01433 = 0,0847 6,947923 + ¼ .. 6,947923. Ls + Ls
= 8,55747 ft
Ls/Di = 8,55747 / 6,94792 = 1,2 <1,5 (memenuhi ) c. perancangan tutup silinder (th) 1. tutup atas (tha) tha =
0,885. pi.rc C ( fE 0,1.Pi)
Dimana : tha = tebal tutup atas (in) Pi = tekanan design (Psi) rc = diamater dalam (in) f
= tekanan yang diperbolehkan (Psi)
c
= faktor korosi = 1/16 in
Maka : tha =
0,885.17,23443 x83,375 1 (18750 x0,85 0,1x17,23443) 16
.6,94792 24. tan 60
Appendik C- 99
dari fig. 5-6 B &Y hal 87, didapatkan : a
= Di/2
AB
= a – icr
BC
= r – icr
AC = b
BC AC 2
2
= r-AC
OA = ts + b + sf Dimana : Di
= diameter dalam = 83,375 in
ts
= tebal silinder = 2/16 in
Icr
= Knukle radius = 5 1/8 in
Sehingga : a
= 83,375 / 2 = 41,6875 in
AB
= 41,6875 – 5 1/8 = 36,5625 in
BC
= 84- 36,.5625 = 47,4375 in
AC
=
b
= 84 – 30,224 = 53,776 in
2
47,4375 36,5625
2
= 30,224 in
Dari tabel 5-6 B&Y hal. Untuk ts = 2/16 in didapat : Sf
= 1,5 -2 (diambil sf = 1,5 )
Maka : OA = 3/16 + 53,776 + 1,5 = 55,4635 in = 4,62195 ft 2. tutup bawah (thb)
Appendik C- 100
thb =
pi.di C 2( fE 0,6.Pi) cos1 / 2
Dimana : thb
= tebal tutup bawah (in)
di
= diameter dalam (in)
f
= Tekanan yang diijinkan (psi)
= sudut konikal = 120 o
E
= tipe pengelasan = 0,85
Pi
= tekanan design (Psi)
Maka : thb =
17,23443 x83,375 1 2,44 3 in 2(18750 x0,85 0,6 x17,23443) cos 60 16 16 16
Dari tabel 5-6 B&Y hal. 88, Untuk ts = 2/16 in didapatkan : sf b=
= 1,5 – 2 ( diambil sf = 1,5 ) 1/ 2.di 1 / 2.83,375 24,06829in tan 1 / 2 tan 60
OA= b + f = 24,06829 + 1,5 = 25,56829 in = 2,13069 ft Jadi tinggi vessel = tutup atas + tinggi silinder + tinggi tutup bawah = 4,62195 ft + 8,55747 ft + 2,13069 ft = 15,31011 ft perhutingan pengaduk perencanaan : 1. digunakan pengaduk jenis aksial . 2. bahan konstruksi impeller High alloy Steel SA-240 Grade M Type 316
Appendik C- 101
Data : 1. Dt/Di = 3 2. Z1/Di = 2,7 -3,9 3. Zi /Di = 0,75 – 1,3 4. W/Di = 0,17 Sehinga : a. Menentukan diameter impeller : Dt/Di = 3 Di = Dt/3 = 83,375/3 = 27,79167 in = 2,31597 ft b. Menentukan tinggi impeller dari dasar tangki : Zi/Di = 0,75 – 1,3 ( diambil Zi/Di = 0,9) Zi = 0,9 x Di = 0,9 x 27,79167 = 25,0125 in = 2,08438 ft c. Menentukan panjang impeller : L/Di = 1/3 L = Di/3 = 27,79167/3 = 9,26389 in = 0,77199 ft d. Menentukan lebar impeller : W/Di = 0,17 W
= 0,17 x Di = 0,17 x 27,79167 = 4,72458 in = 0,39372 ft
e. Menentukan jumlah impeller : n=
Hliq.Sg 7,75597 x 0,88 0,09823 = 1buah diameter tan gki 6,94792
f. Menentukan tebal Blades : J/Dt
= 1/12 ( Mc Cabe Hal 253)
J
= Dt/12 = 83,375 / 12 = 6,94792 ft
Appendik C- 102
g. Menentukan jumlah impeller : H
n=
2. Di
2
7,75597 0,72buah = 1buah 2 2x 2,31597
h. Daya pengaduk :
.. n . Di P gc 3
5
Dimana : P
= daya pengaduk (lb/ft.dt)
= Po = Power number ( fig. 477 Brown hal. 507) harga Po didapatkan berdasarkan harga Nre :
n.. Di
2
Nre =
Dimana : n
= putaran pengaduk = 150 rpm = 2,5 rps = 9000 rph
Di
= diameter ipeller = 2,31597 ft
= densitas larutan = 54,02 lb/cu ft
= Viskositas larutan = 1,20955 . 10 -4 lb/ft.dt = 0,43544 lb/ft j
Maka : 2
NRe =
2,5 x.54,02 x 2,31597 4
1, 20955.10
Untuk NRe turbulen dengan harga diatas , didapatkan : Po = 7, maka :
Appendik C- 103
3
P=
7 x.54,02 x 2,5 x 2,31597
2
12225,91639lbf . ft / dt 22,22893 Hp
32,2
Diambil : daya pengaduk = 23 Hp
Perhitungan Koil Pemanas a.Dari App. B diketahui : Q = 128337,189 BTU/j M = 1352,01899 lb/j b. TLMTD t1=68oF T1=302oF
T2=302oF T2 = 248oF t LMTD =
54 234 = 122,75 o F 54 ln 234
c. tc = ½ (T1 + T2) = 302oF tc = ½ (t1 + t2) = 158 oF d. ukuran pipa yang digunakan : data – data : do = 1,9 in di = 1,5 in
Appendik C- 104
a’ = 1,76 in a” = 0,498 ft2/ft
Shell
Tube Hio = 15000BTU/j.ft2oF
dp 2 .N . 1.N Re = Dp = (1/2 – 1/3 ) di( bejana ) Dp = 6.94792 x 1/3 = 2,31597 ft NRe =
2,31597 2 x150 x160x 0,88 0,19 x2,42
= 92389,348 > 2100 (aliran turbulen) 2.JH = 1200 (kern fig 20.2 hal.718) 0, 14
k Cp. 3.Ho = JH. di k w 1/ 3
= 1/ 3
1200
0,085 0,61x0,19. 2,31597 0,085
= 48,8377
8.UC =
hioxho 1500 x 48,8377 = = 47,29776 hio ho 1500 48,8377
Appendik C- 105
9.jika ditetapkan harga rd = 0,004 ft2oF/BTU Rd =
UC UD UCxUD
0,004 =
47, 299776 UD 47,29776.UD
UD = 39,77305 10. a =
L=
Q 1228337,189 BTU / j = =251,59801 ft2 UDx0 LMTD 39,77305 x122,75 A 251,59801 = = 505,21689 ft a" 0,498i
Hc =
L 505, 21689 = = 32,179,42 ≈32 buah .dc x5
Jika hv = 2, Lc = (hc-1)(hc+do)+do=122,8 in = 10,23 ft
22. Kolom Hidrogenasi (D-140) fungsi : memisahkan MIBK produk atas dari campuran berdasarkan perbedaan titik didih Tipe : sieve Tray Dari perencanaan : 1. Feed masuk pada suhu 119,8oC = 392,95 K Rate = 41,91032 kgmol/j Xf = 0,77944 2. destilat produk masuk pada suhu 114,4 oC = 387,55 oK rate = 36,37036 kgmol/j Xd = 0,89,817
Appendik C- 106
3. bottom produk pada suhu 155,5-C = 428,65 oK rate = 5,53996 kg mol/j Xb = 0 4. tekanan operasi = 1 atm 5. MIBK keluar sebagai produk atas dengan kadar 98% (berat) 6. feed dan Reflux dalam keadaan saturated liquid. 7. dari appendix B dapat data : Enriching : V = 65,87327 kgmol/j L = 29,50291 kgmol/j Exchuasting : V’= 65,87327 kgmol/j L’= 71,41323 kgmol/j Dari grafik keseimbangan MIBK dari MO diperoleh : R = 0,81118 `
Rm = 0,40559
jumlah tray teoritis = 10 buah Dimana : Xf = 0,77944 Xd = 0,85
Yd = 0,89187
Xb = 0,01
Yb = 0,01
Perhitungan : 1. menentukan BM campuran Enriching
Yf = 0,86
Appendik C- 107
a. bagian atas BM liquid = Xd.BM1 + (1-Xd). BM 2 = (0,85 x 100) + (1-0,85) x 116 = 102,4 BM uap = Yd.BM1 + (1-Xf).BM2 = (0,89817 x 100) + (1-0,77944) x 116 = 101,62928
b. Bagian bawah BM liquid = Xd.BM 1 + (1-Xd). BM 2 = (0,77944 x 100) + (1-0,77944) x 116 = 103,52896 BM uap = Yd.BM1 + (1-Xf).BM2 = (0,86 x 100) + (1-0,86) x 116 = 102,24 Exchausting a. Bagian atas BM liquid = 103,52896 BM uap = 102,24
b. Bagian bawah BM liquid = Xd.BM1 + (1-Xd). BM 2 = (0,01 x 100) + (1-0,01) x 116
Appendik C- 108
= 115,84 BM uap = Yd.BM1 + (1-Xf).BM2 = (0,01 x 100) + (1-0,01) x 116 = 115,84
2. Perhitungan beban destilasi perhitngan beban destilasi dapat dilihat pada tabel 6-1 : tabel C.2-1. perhitungan rate uap dan rate liquid Komponen
Rate uap Lbmol/j
BM
Rate liquid Lb/j
Lbmol/j
BM
Lb/j
Enriching B.Atas
145,2241 101,63 14759,032 65,0421 102,4
6660,313
B. bawah
145,2241 102,24 14847,723 65,0421 103,52896 14847,723
Exchausting B.atas
65,87327 102,24 6734,8831 157,438 103,52896 6734,883
B. bawah
65,87327 115,84 7630,76
157,438 115,84
Beban terbesar : V = 14847,723 lb/j ; BM uap = 102,24 L = 14847,723 lb/j ; BM liquid = 103,52896 3. Perhitungan densitas campuran a.Densitas uap (v) Persamaan yang digunakan :
7630,76
Appendik C- 109
BM .To .P1 102,24 x 273,15 x3 v = = 0,19797 lb/cuft Vo.T1 .Po 359 x 392,95 x1 b. densitas liquid (l) persamaan yang digunakan : l =
mi
mtotal xi = 45,550258 lb/cuft
4. Menentukan diameter dan tray spacing data perancangan : v = 14847,723 lb/j L = 14847,723 lb/j v= 0,198 lb/cuft l = 45,55 lb/cuft = 3,5 dyne/cm harga : Shell = $ 2,8/ft2 Tray = $0,79 / ft2 Down comer = $ 0,5 ft2 Persamaan yang digunakan : G=Cx
( l v)
D = 1,13
vm G
Dimana : Vm = 1,3 V = 1,3 x 14847,723 lb/j = 46777,93 lb/j C = konstanta (Gb.8-38,Ludwig hal. 56) Harga Shell = (.d.T/12) x harga shell
Appendik C- 110
Harga tray = (/4.d2 – 5%./4.d2 ) x harga tray Harga down corner = (60%.d.T/12) x harga Down Corner Dengan persamaan diatas dapat dihitung diameter dan tray spacing kolom yang nominal perhitungan dapat dilihat pada tabel 6-2:
Tabel C.2-2. perhitungan diameter dan tray spacing kolom yang optimal T
C
G lb/j.ft2
D ft
in
Harga ($) Shell
Tray
Total D.corner
10
75
224.7274
9,76382 214,60867 56,16419 29,29145 300,06431
12
150
449,45481 6,90406 182,10150 28,08210 24,85462 235,03821
15
235
704,14587 5,51590 181,85918 17,92474 24,82154 224,60547
18
320
958,83692 4,72689 187,01456 13,16348 25,52519 225,70323
20
360
1078,6915 4,45655 195,91002 11,70087 26,73931 234,35002
24
440
1318,4008 4,03110 212,64874 9,57344
29,02394 251,24612
30
480
1438,2554 3,85949 254,49458 8,77566
34,73538 298,00562
36
525
1573,0918 3,69038 292,01204 8,02346
39,85606 339,89155
Dari tabel 6-2 diatas, dipilih harga ynag paling murah yaitu: D = 6 ft = 72 in T = 15 in 5. Menentukan tipe Tray L=
14847,723lb / jx7,48 gal / cuft 40,63679 gal / menit 60menitx 45,55lb / cuft
Appendik C- 111
Berdasarkan Gb. 8.3 Hal. 96 maka tipe aliran adalah reverse flow 6. Pengecekan terhadap liquid head persamaan yang digunakan : Q max
= 1,3.L
= 1,3 x 40,63679
= 52,8278 gpm
Q min
= 0,7. L
= 0,7 x 40,63679
= 28,4458 gpm
Lw/d
= %xd 2 /3
how Max =
Q max 2,98.Lw
Q min = 2,98.Lw
2/ 3
howmin
hw
= 1,5 in < hw <3,5 in
hl
= how + hw
dari persamaan tersebut diatas dapat ditentukan optimasi Lw/d,
perhitungannya dapat dilihat pada tabel 6-3 sebagai berikut : Lw/d
0,05
0,60
0,65
0,70
0,75
0,80
0,85
Lw
19,8
21,6
23,4
25,2
27
28,8
30,6
How Max
0,596
0,56243
0,533202
0,50750
0,48469
0,46427
0,44588
How Min
0,3945
0,37226
0,35292
0,33591
0,32081
0,30730
0,29513
hl Max
3,8460
3,81243
3,78320
3,75750
3,73469
3,71427
3,69588
hl min
3,6445
3,62226
3,60290
3,58591
3,57081
3,55730
3,54513
Appendik C- 112
3,25
hw
3,25
3,25
3,25
3,25
3,25
3,25
Optimasi diameter kolom destilasi dengan : Lw/d = 55% Ad
= 4 % x At (Gb. 8-38, Ludwig , Aplied Process Design )
Perhitungan : diambil : hw – hc = ¼ in , sehingga hc = 3,25 – ¼ = 3 in Ac
= Lw x hc = (19,8 x3) /144 = 0,4125 ft2
Ad
= 4 % x At = 0,04 x (/4. 62) = 1,1304 ft2
Ap
= harga terkecil antara Ac dan Ad = 0,4125 ft2 2
hd
= 0,03 x
Q max 52,8278 = 0,03 x 100.Ap 100x 0,4125
= 0,0492 in ketentuan : hd < 1 in ( memenuhi) 7.Pengecekan harga Tray spacing (T = 15 in) Data perancangan : Lw/d = 55%
how
= 0,596 in
d = 6 ft = 72 in
hd
= 0,0492 in
T = 15 in
hl
= 3,846 in
Susunan segitiga Ketentuan : Perhitungan :
hb 0,5 T hw
2
Appendik C- 113
Ao 0,9065 2 Aa
n
Aa = 2 (X
r X 2
2
) ( r .sin 2
1
X r
Dimana : Wd
= 8,5 % d = 0,085 x 72 = 6,12 in
Ww
= 3 in
Ws
= 3 in
Maka : X=
d Wd Ws 6 6,12 3 2, 24 ft 2 12 2 12
r =
d Ww 6 3 2,75 ft 2 12 2 12
Sehingga : Aa = 2 ( 2, 24
2
2
2
2,75 2,24 ) (2,75 .sin
1
2,24 = 22 ft 2,75
Ditrial : n = 2,5 , Maka : Ao = 3,12489 ft2
Maka : Vo = Vmax / Ao Vmax = 1,3 .V = 1,3 x
14847,723lb / j = 27,0929 cuft/dtk 0,1979lb / cuftx360 dtk / j
Vo = 27,0929 (cuft/dtk)/3,12489 ft2 = 8,6671 ft/dtk Ac
= At – Ad
Appendik C- 114
= /4. d2 – 4%(/4. d2 ) = /4. 62 – 0,04 (/4. 62) = 27,1296 ft2 2 2 Ao v Ao Uo 0,4 hp = 12 1,14 1,25 1 l Ac 2.gc Ac
Maka : 2 2 0,19797 4,66692 3,124888 3,124888 hp = 12 1,14 0, 4 1,25 1 27 , 1296 45,5503 2.x32,2 27,1296 hr
= 31,2 /l = 31,2/45,55023 = 0,68496 in
ht
= hp + hr +hl
ht
= 0,8185178 + 0,68496 + 3,84602
ht
= 4,61675 in
hb
= hl + ht + hd = 3,84602 + 4,61675 + 0,0492 = 8,51197 in
Cek ketentuan : hb 8,51197 0,5 = 0,4664 0,5 ( memenuhi) T hw 15 3, 25
8. Stabilitas Tray dan Weeping ketentuan : hpm > hpw
Appendik C- 115
dengan : 2 2 Ao v Ao Uo 0,4 hpm : 12 1,14 1,25 1 l Ac 2.gc Ac
dimana : Vmin = 0,7.V = 0,7x
14847,723lb / j = 14,5833 cuft/dtk 0,19797lb / cuftx 3600dtk / j
Vo = Vmin / Vo = (14,5833 cuft/dtk) / (3,12489 ft2 = 4,66692 ft/dt Maka :
Hpm
2 2 0,19797 4,66692 3,12489 3,12489 = 12 1,14 0,4 1,25 1 27,1296 27,1296 45,555 2 x 32, 2 = 0,81852 in hpw = 0,05. hl + 0,2 = (0,05 x 3,84602) + 0,2 = 0,3923 in karena hpm > hpw, maka memenuhi syarat. 9.Entrainment Syarat tidak terjadi entraiment : (Eo/E) ≤1 Dimana : 3, 2
Uc 73 Eo = 0,1 dan E = 0,22 Tc
Dimana : Uc = Vmax / Ac = (27,0929 cuft/dt)/27,1296 ft2 = 0,99831 ft/dt Tc = T – 2,5.hl = 15 – 2,5 (3,846) = 5,38497 in Sehingga :
Appendik C- 116
0,99831 73 E = 0,22 x x 0,02087 3,5 5,38497 3, 2
Maka : Eo/ E = 0,1 / 0,02087 = 4,79127 1 ( memenuhi)
10. Pelepasan uap dalam down Comer Syarat pelepasan uap yang baik : WI / Wd ≤0,6 Dimana : = 0,8 (how x (T + hw – hb ))1/2
WI
= 0,8 (0,59602 x (15 + 3,25 – 8,51197 ))1/2 = 1,92733 in Wd
= 6,12 in
Maka : WI / Wd
= 1,92733/ 6,12 = 0,31492 < 0,6 ( memenuhi)
11. Efisiensi Tray Dari persamaan 11.5-1 Genkoplis hal. 654 didapatkan hubungan sebagai berikut : = Jumlah plat teoritis / jumlah plat aktual sehingga : jumlah plat aktual = jumlah plat teoritis / Dimana : Jumlah plat teoritis = 10 buah Efisiensi Tray untuk Hidrokarbon = 50 – 85%
Appendik C- 117
Efisiensi Tray overal = 85 % Maka : Jumlah plat aktual = 10/ 0,85 = 12 buah 12. Penentuan lokasi Feed Penentuan lokasi Feed untuk destilasi multikomponen dengan menggunakan metode kirkbride ( pers. 11.7-21 Geankoplis hal 677) : 2 XLw Ne XHFf B Log 0, 206 log Ns XLF D XHD Dimana : X HF
= 0,01
XLF
= 0,01
B
= 5,53996 kgmol/j
D
= 36,37036 kgmol/j
XLw
=1
XHD
= 0,89817
Maka : 2 1 Ne 0 , 77944 5 , 53996 Log 0, 206 log Ns 0,01 36,37036 0,8816 Log
Ne 0, 2326 Ns
Ne = 1,4584. Ns Dimana :
Appendik C- 118
N = Ne + Ns 12 = 1,4584. Ns + Ns Ns = 4,88 Jadi feed masuk pada tray ke-5 secara teoritis. 13. Menghitung dimensi kolom destilasi a. Menetukan tinggi kolom Tinggi kolom = (n-1) Tray Spacing + tinggi puncak + tinggi ruang bawah Menghitung tinggi ruang bawah yang akan tempati liquida dalam kolom destilasi Rate liquid = 14847, 723 lb/j Residence = 10 menit Volume liquid = (m/) x resindence time = ( 14847, 723 / 45,55) x 1/6 jam = 54,327257 cuft jika ditentukan tinggi ruang bawah 4 ft, maka : volume ruang bawah = /4. d2 . L = /4. 62 .4 = 28,26 cuft karena volume ruang bawah > volume ruang liquid, maka tinggi ruang bawah memenuhi syarat. Menghitung tinggi ruang atas yang akan ditempati oleh uap dalam kolom destilasi Rate gas
= 14847,723 lb/j
Residance time
= 10 menit
Appendik C- 119
Volume uap
= (m/) x resindence time = ( 14847, 723 / 45,55) x 1/6 jam = 54,327257 cuft
jika ditentukan tinggi ruang atas 4 ft, maka : volume ruang bawah = /4. d2 . L = /4. 62 .4 = 28,26 cuft karena volume ruang atas > volume uap, maka tinggi ruang atas memenuhi syarat. Sehingga : Tinggi kolom destilasi = (12 -1)(15/12) + 4 + 4 = 30 ft = 9,144 m b. Menetukan tebal menara Dengan menggunakan persm. 3-6 B&Y hal. 4 didapat hubungan sebagai berikut : ts =
pi.di ` C 2( fE 0,6. pi )
direncanakan : bahan konstruksi : SA-240 Grade M tipe 316 dari APP. D B&Y Hal. 342 didapatkan : f
= 18750 psi
C
= 2/16 in
E
= 0,85
Pi
= 1 atm = 14,7 psia
Sehingga : ts
=
14,7 x (6x12) 2 2,532 3 2(18750 x 0,85 0,6.14,7) 16 16 16
Appendik C- 120
distandarisasi untuk diameter luar (OD) dari tabel 5-7 B&Y didapat OD standart = 78 in, sehingga : ID
= OD- 2.ts
= 78 – 2(3/16) = 77,625 in
c. Menetukan tebal menara Direncanakan : tutup atas dan bawah berbentuk standart dished head Dari persamaan B& Y hal. 259 : th =
0,885. pi.Rc` C 2( fE 0,1. pi)
Maka : th =
0,885x14,7 x 77,625 2 2,507 3 in 2(18750 x0,85 0,1.14,7) 16 16 16
penentuan tekanan yang mampu diterima tutup menara : pi =
f .E .t (0,885.Ro 0,1.t ) 18750 x0,85x
pi =
3 16
3 (0,885 x77,625 0,1. ) 16
43,51psi 14,7 psi
d. Penentuan tinggi tutup. a
= ID / 2 = 77,625 / 2 = 38,8125 in
b
=r-
BC AB
dimana : AB = ID/2 – Icr
2
2
Appendik C- 121
BC = r – icr Dari tabel 5-6 B&Y, untuk OD = 78 in dengan tebal 3/16 in, didapatkan icr = 9/16 in, dan dari tabel 5-6 B&Y didapat sf = 2 in, maka : AB
= 38,8125 -9/16 = 38,25 in
BC
= 77,625 – 9/16 = 77,0625 in
Sehingga : b
= 77,625 -
OA
= t + b + sf
2
2
77,625 38,25
= 10,078 in
= 3/16 + 10,078 + 2 = 12,2655 in = 1,0221 ft. 14. Penentuan pipa katalis Data perancangan : Tekanan operasi 1 atm = 14,7 psia Tekanan design = 0 psi + ( 20% x 0 ) = 0 psi ( faktor keamanan 20% ) Suhu operasi = 120 oC Waktu tinggal 2 detik (stenley wallasa Hal. 551 tabel 17.1) Perancangan : Bahan konstruksi HAS SA- 240 Grade M Tipe 316 Tutup atas dan bawah standar dished Tipe pengelasan double welded ( E=0,85)
Appendik C- 122
Faktor korosi = 1/16 in
Perhitungan : a. menentukan dimensi reaktor menentukan volume reaktor Volume gas : V = n. R. T/P Diamna : R = 0,7302 cuft.atm /lb mol. oR n = 35,93334 kmol/jam V = n. R. T/P = 35,93334 x 2,2046 x (1/3600) = 0,022005 lbmol/detik. Maka : Volume gas =
0,02201x07302 x 707,67 = 11,3735 cuft/det ik 1
Volume liquid : Data : Massa bahan = 3951,55463 kg / jam = 3951,55463 x 2,2046 x (1/3600) = 2,41989 lb/detik densitas campuran = 70,872 lb/cuft
Appendik C- 123
maka : vulome liquid = massa bahan / densitas = 2,41989/70,872 = 0,03414 cuft/detik volume total = (V gas + V liquid) x waktu tinggal = (11,3735 + 0,03414)x 2 detik = 11,40764 cuft/detik x 2 detik = 22,81528 cuft Menentukan Volume Bahan Masuk Aktual v gas = . V reaktor (= dari tabel 4.22 Ulrich) V reaktor = 22,81528 / 0,7 = 32,59326 cuft Menetukan Kebutuhan Katalis Data : Katalis = Nikel Densitas Ni = 555,627 lb/cuft V katalis = v reaktor – V bahan = 32,59235 – 22,81528 = 9,77797 cuft berat katalis = V katalis x densitas = 9,77797 x 555,627 = 5432,904137 lb Menentukan Panjang Pipa Yang Terisi Katalis v aktual reaktor = /4.Di 2.L
Appendik C- 124
sehingga : panjang pipa (L) = V aktual / (/4.Di 2) direcanakan : pipa yang dipakai 1,5 in 15 BWG, 10 OD (kern. Hal.834) a’ = 1,47 in2 = 0,0102 ft2 maka : L = 32,59326 / 0,0102 = 3195,4176 ft Trial : Dipakai dengan panjang L = 9 ft yang terisi katalis 8 ft Menentukan Jumlah Potongan Pipa Nt = l pipa total terisi katalis / L satu pipa terisi katalis = 3195,4176 / 8 = 399,4272 buah = 400 buah maka : laju alir tiap satu pipa yang terisi katalis = L.a”. dimana : a’ = flow artea (ft2) L = panjang pipa terisi katalis (ft) = porositas = 0,7 maka : Vi = 0,0102 x 8 x 0,7 = 0,05712 cuft Cek waktu reaksi :
Appendik C- 125
T = V satu pipa / rate satu pipa = 0,05712 / 0,02852 = 2,00 (memenuhi) jadi trial panjang pipa 9 ft dengan pipa terisiu katalis 8 ft memenuhi. Menentukan Susunan Pipa Direncanakan : susunan katalis berbentuk segitiga Dimana : Pt = ½ DO + c +1/2 = Do + c = 1,5 + 1/16 = 1,5625 in mencari luas satu pipa ; t = Pt sin 60 = 1,5625 x sin 60 + 1,3532 in luas susunan pipa (segitiga) = ½ x pt xt = ½ x 1,5625 x 1,3532 = 1,0572 in2 = 0,0073 ft2 diketahui : Nt = 400 buah maka : Luas seluruh pipa = Nt x l susunan pipa = 400 X 0,0073 = 2,92 ft2
Appendik C- 126
26. Ekspander (G-14 9) fungsi : menurunkan tekanan gas hiidrogen dari 6,68 atm menjadi 1,5 atm type : multi stage reciprocating expander perencanaan : p1 = tekanan masuk expander = 6,68 atm = 98,196 psia = 14140,224 lb/ft2 P2 = tekanan luar expander = 1,5 atm = 22,044 psia = 3174,336 lb/ft2 maka laju alir massa (M): m = 65,33334 kg/j = 144,034 lb/j = 72,017 lbmol/j densitas hidrogen = 69,49 lb/cuft menghitung kerja yang dibangkitkan expander : ws x
mxP (persamaan 4-19 Ulrich hal, 93)
dimana : Ws = kerja yang dibangkitkan expander (lb.ft/jam) = efisiensi (50 -60%, ulrich hal.90) m
= laju alir massa gas (Lb/jam)
P = beda tekanan expander (psia)
Appendik C- 127
maka : ws 0,55 x
144,034 x (14140,224 3174,336) = 12501,1281 lb.ft/jam 69,49
= 3,4725 lb.ft/detik x (1 Hp/550 lb.ft/s) = 0,006 Hp x (0,7457 kW/1Hp) = 0,00447 kW diketahui : efisiensi motor = 65% (Gb.14-38 hal.521 timmerhaus) maka : daya motor = 0,006 / 0,65 = 0,0097 Hp digunakan : daya motor = 1 Hp kesimpulan : tipe : Multi stage reciprocating expander kapasitas :144, 034 lb/jam kerja expander :0,00447 kW daya motor :1 Hp 27. Tangki MO (F-124) Fungsi : Menyimpan mesytil oxide (MO) selama 1 jam. Bahan : Carbon Steel SA-240 grade S type 304 Bentuk : Silinder tegak dengan tutp atas berbentuk plat datar dan tutrup bawah konikal (= 120o) Perancangan : Menghitung volume tangki (Vt ) Kebutuhan MO = 5789,12683 kg/j Lama penyimpanan = 1 jam Jumlah tangki = 1 buah
Appendik C- 128
Densitas MO = 73,125 lb/cuft Maka : MO tersimpan = 5789,12683 kg/j x 1 jam = 5789,12683 kg = 12762,70901 lb Volume MO =
12762,70901 = 174,5328 cuft 73,125
Jika MO mengisi 90% tangki. ,aka Volume tangki (Vt) : Vt =
174,5328 = 193,9253 cuft 0,9
Menghitung diameter Shell (Ds) Vt = Vs + Vk Dengan : Vs = volume silinder = ¼ ..Ds 2.Ls Vk = volume konis =
.Ds 3 24tg 12
Dimana ; Ds = Diameter tangki (ft) Ls = Tinggi Shell (ft) = 1,5 Ds Vt = Volume tangki (cuft) Maka : Vs = ¼ ..Ds 2.(1,5.Ds)= 1,1775.Ds2
.Ds 3 Vk = = 0,07554. Ds2 24tg 60
Appendik C- 129
Ds = 5,36896 ft =64,4275 in Menghitung tekanan design volume liquid dalam shell ; Vls = vlarutan - V konis = 174,5328 – (0,07554 x 5,368963) = 162,8419 cuft Tinggi larutan dalam shell (Hl) : Hl=
4 Vl 4 174,5328 x 2 x 7,7131 ft . Ds 5,36896 2
Sedangkan : Pdesign = P hidrostatik + 14,7 Dimana : P hidrostatik =
.Hl 77,125x 7,7131 =4,13 psi 144 144
Naka : Pdesign = 4.13 psi + 14,7 psi = 18,83 psi Menghitung tebal silinder (ts) Ts =
Pi.Ds c (Pers. 319 B%Y) 2( fE 0,6.Pi)
Dimana : Ts = tebal Shell (in) Pi = tekanan design (psi) Ds = diameter Shell (in)
Appendik C- 130
F = stress yang diijinkan (psi) = 18750 E = efisiensi pengelasan = 0,8 C = faktor korosi (in)=1/16 Maka : Ts =
18,83x 64, 427 1 1,648 1,648 2 in 2(18750 x 0,8 0,6.18,83) 16 16 16 16
Standarisasi diameter tangki Dari tabel 57 B&Y hal 89, untuk Di = 64,4275 in didapatkan Do = 66 in Maka : Ds = Do – 2.ts = 66 – 2 (2/16) = 65,75 in Hs = 1,5 x 65,75 = 98,625 in Menghitung tebal tutup atas (tha) Tha =
Pi.Ds c 2( fE 0,6.Pi)
Tha = tebal tutup atas (in) Pi = tekanan design (psi) Ds = diameter Shell (in) F = stress yang diijinkan (psi) = 18750 E = efisiensi pengelasan = 0,8 C = faktor korosi (in)=1/16 Maka :
Appendik C- 131
Tha =
18,83 x64,427 1 1,66 2 in 2(18750 x 0,8 0,6.18,83) 16 16 16
Menghitung tebal tutup bawah (thb) Thb =
Pi.Ds c 2( fE 0,6.Pi) cos 1 2
Thb = tebal tutup bawah (in) Pi = tekanan design (psi) Ds = diameter Shell (in) F = stress yang diijinkan (psi) = 18750 E = efisiensi pengelasan = 0,8 C = faktor korosi (in)=1/16 Maka : Thb =
18,83x 65,75 1 2,23 3 in 2(18750 x0,8 0,6.18,83) cos 60 16 16 16
Menghitung tinggi tangki penampungan Ht = tinggi tutup bawah + tinggi shell + tinggi tutup atas Dimana ; Tinggi sell = 98,625 in Tinggi tutup atas = 0 in Tinggi tutu7p bawah = OA = b + sf Dari tabel 5-6 B&Y hal. 88, untuk thb = 3/16, maka : sf = 1,5 – 2 in Deiambil : sf = 1,5 in Sedangkan : b =
1/ 2 .Ds 1/ x65,75 = 2 =18,98 in tg1 / 2 tg 60
Appendik C- 132
Maka : Tinggi tutp bawah = OA = 18,98 + 1,5 = 20,48 in Sehingga : Ht=20,48 + 98,625 + 0 = 119,11 in 28. kolom destilasi (D-130) ( Lihat Perancangan Alat Utama ) 29. Reaktor (R-110) Fungsi :sebagai tempat untuk mereaksikan aseton menjadi diaseton alkohol dengan katalis NaOH type : Mixel Flow Reaktor Jenis : silinder tegak dengan tutup atas standart dished dan tutup bawah conikal dengan sudut 120 o Pelengkap : pengaduk dan jaket pendingin. Kondisi opersai : tekanan = 1 atm = 14,7 psia Temperatur = 30oC = 68 oF Fase = liquid Bahan konstruksi : high alloy Steel SA-240 Grade T type 321 Perhitungan : Komposisi bahan masuk reaktor (R-110) Komponen
Massa (kg/jam)
Densitas (kg/m3)
Aseton
4431,96908
789,900
Aseton
1107,99256
789,900
NaOH
0,83333
1024,681
Appendik C- 133
Air
246,66508
1000,000
Menentukan densitas campuran: c = (mi / m total) x i maka : c =
4431,6908
1107, 99256 0,83333 246, 66508 x789 ,9 x789 ,9 x1024, 681 5787, 46005 x1000 5787 ,46005 5787 ,46005 5787 ,46005
798,88840 m3 /j= 49,87286 lb/ft 2 1. Perhitungan Dimensi Reaktor Volume reaktor Rumus : V = Q.t Dimana : V = volume larutan (cuft) Q = rate volumetrik bahn dalam reaktor (cuft/j) t = waktu tinggal (ditetapkan 1 jam) maka : V=
=
m xt 12759,03443lb / j x1 jam 49,8728lb / ft 3
= 255,83122 cuft volume jarak pendingin dan pengaduk 20% dari volume larutan, maka : V jaket+pengaduk = 20% x 255,83122 = 51,16624 cuft
Appendik C- 134
V reaktor
=V
larutan
+ V jaket + V pengaduk
= 255,83122 + 51,16624 = 306,99746 cuft ditetapkan reaktor terdiri dari 80-% maka volume total reaktor adalah : V total reaktor = 306,99746 / 0,8 = 383,74683 cuft Diameter silinder Asumsi : Ls = 1,5 Ds V total = V1 + V2 + V3
.Di 3 = .di 2 .Ls 0,000049.di 2 24 tan 1 2 4 383,74683 = 0,07554.di2 + 1,1775.di3 + 0,08467. di2 di3
= 286,86848
di
= 6,59379 ft = 79,12548 in
Tebal silinder Plate shell yang digunakan SA-240 gradee T Type 321 suhu Operasi 30oC = 86oC tekanan operasi 1 atm allowable working stress 18750 lb/in2 joint efisiensi 0,8 faktor korosi 0,125 penentuan tinggi liquida : Hvg
=
V Vg Vtutupbawa h
/ 4. di
2
Appendik C- 135
=
255,83122 24, 27364
/ 4 x 6,59379
2
= 6,78452 P hidrostatik
=
H . 144
=
6,78452 x49,87286 144
= 2,34975 psi Pdesign
= P operasi + P hidrostatik = 14,7 psi + 2,34975 psi = 17,04975 Psi
Rumus : ts
=
Pi.di C 2( fE 0,6.Pi)
=
17,04975 x79,12548 2,7 3 0,125 in 2(18750 x 0,8 0,6 x17,04975) 16 16
Standarisasi dari brownell and Young hal 89 : Do
= Di + 2 ts = 79,12548 + (2 x 3/16) = 79,50048 in = 6,62504 ft
Do
= 84 in
Ts
= 5/16
Icr
= 5,125 in
r
= 84 in
Di
= Do – 2 ts
Appendik C- 136
= 84 – (2x 5/16) = 83,375 in = 6,94792 ft
Tinggi silinder (Ls) Ls
= 1,5 xdi = 1,5 x 83,375 = 125,0625 in = 10,42188 ft
Tebal tutup atas (tha) Dari brownell and Young Hal. 88 tabel 5-6 didapatkan : Rumus : Tha =
0,885xPi.Di C ( fE 0,1.Pi)
Tha = tebal tutup atas (in) Pi = tekanan design (psi) Di = diameter dalam (in) F = stress yang diijinkan (psi) = 18750 E = efisiensi pengelasan = 0,8 C = faktor korosi (in)=1/16 Maka : Tha =
0,885 x17,04975 x83,375 3,34 4 0,125 in (18750 x0,8 0,6.17,04975) 16 16
Tinggi tutup atas Dari Brownell & Young hal. 88 tabel 5-6 didapatkan : Untuk : tha
= 4/13 in
Appendik C- 137
Maka : sf
= 1,5 -2,5 in ; Icr = ¾ in
Ditetapkan : sf = 2 in
AB
= ID/2 –Icr =
83,375 3 40,9375in 2 4
BC
= Rc – Icr = 83,375 – ¾ = 82,625 in
AC
=
BC AB
=
82,625 40,9375
2
2
2
2
= 71,77055 in b
= RC- AC = 83,375 - 71,77055 = 11,60445 in
OA
= tha + b +s = 4/16 + 11,60445 + 2 = 13,85445 in = 1,15454 ft
Tebal tutup bawah (thb) Rumus : Thb =
Pi.DI C 2( fE 0,6.Pi) cos 1 2
Thb = tebal tutup bawah (in) Pi = tekanan design (psi) di = Rc = diameter Shell (in) f = stress yang diijinkan (psi) = 18750 E = efisiensi pengelasan = 0,8
Appendik C- 138
C = faktor korosi (in)=1/16 Maka : 0,885 x17,04975 x83,375 3,31 4 0,125 in 2(18750 x0,8 0,6.17,04975) cos 60 16 16
Thb =
Tinggi tutup bawah Dari Brownell & Young hal. 88 tabel 5-6 untuk thb 4/16 didapatkan : Sf = 1,5 – 2,5 Diambil : sf = 1,5 b= OA
1/ 2 .Di tg1 / 2
=
1/ 2 x83,375 tg 60
=24,06829 in
= b +s = 24,06829 + 1,5 = 25,56829 in = 2,13069 ft
Jadi tinggi vessel total = t tutup atas + t silinder + t tutup bawah = 1,15454 + 10,42188 + 2,13069 = 13,70711 ft 2. Perhitungan pengaduk Perencanaan : Digunakan pengaduk jenis aksial turbin dengan 4 blades pada 90 o Bahan konstruksi impeller adalah high Alloy Steel SA-240 Grade M Type 316 Bahan konstruksi Hot Roller SAE 1020 Data-data jenis pengaduk ( Brownell Hal . 507) didapatkan : Dt/Di = 3,0
Appendik C- 139
ZI/Di = 2,7 -3,9 Zi/Di = 0,87 W/Di = 0,1 Dimana : Dt : diameter dalam silinder Di : diameter impeller W : lebar baffle dari dasar tangki Zi : tinggi impeller dari dasar tangki Zl : tinggi zat cair dalam silinder a. Menentukan Diameter Impeller Dt/Di = 3,0 Di
= Dt/3
Di
=
6,94792 2,31597 ft 27,79164in 3
b. Menentukan Impeller dari dasar tangki Diambil : Zi/Di = 0,87 Maka : Zi = 0,87 x 2,31597 = 2,01489 ft = 24,17868 in c.Menentukan Tinggi Zat Cair Dalam Silinder ZI = 3 x Di ZI = 3 x 2,31597 = 6,94791 ft = 83,37492 in d. Menentukan Lebar Impeller W = 0,1 x Di = 0,1 x 2,31597 = 0,231597 ft = 2,77916 in
Appendik C- 140
e.Menentukan Tebal Blades J 1 Dt 10 MC.Cabehal.253 Dt 6,94792 J 0,69479 ft 8,33750in 10 10
f. Menentukan Jumlah pengaduk Rumus : H
n=
2x Di
2
Dimana : N : jumlah pengaduk H : tingi liquida Di : diameter pengaduk Maka : n=
6,94791 2
0,64768buah = 1 buah
2 x 2,31597
g.Menentukan Daya pengaduk Rumus :
.. n .Di P = (Brown hal.506) gc 3
Dimana : P : Daya pengadukan (lb.ft/dt)
Appendik C- 141
Ф : power Number ( Brown gb. 477, hal.507) Ρ : Densitas larutan (lb/cuft) n
: Putaran pengadukan (rps)
Di : Diameter pengaduk (ft) gc : 32,0lbm.ft/lbf.dt2 dengan menghitung bilangan Reynold (NRe)
Di .n. ( Brown hal 508) 2
NRe =
Dimana : Di : diameter pengaduk (ft) n
: putaran pengaduk = 150 rpm = 2,5 rps ( perry ed 6 hal 19-6)
ρ : densitas larutan (lb/ft3) μ : viskositas larutan (lb/ft.s ) maka :
2 2 ,315972x 2,5 x9,87286 NRe = 259733,7152 ( Brown hal 508) 3 2,57479 x10 NRe > 2100, maka Aliran turbulen Sehingga
Ф= Po ( Brown, Gb 477 Hal. 507) Maka :
P=
49,87286 x 2,53 x2,31597 32, 2
5
4514,93088lb. ft / dt 8,20897 Hp
Appendik C- 142
Kehilangan-kehilangan daya : Gain loss (kebocoran daya pada poros dan bearing ) diperkirakan 5% daya masuk Transmision system loss ( kebocoran belt atau gear) diperkirakan 10% dari daya yang dibutuhkan : P dibutuhkan
= ( 0,05 +0,10). P dibutuhkan + P =
p 8, 20897 9,65761Hp 10 Hp 0,85 0,85
Maka digunakan daya pengaduk sebesar 10 Hp
Appendik D- 1
APPENDIK D PERHITUNGAN UTILITAS Uniy utilitas merupakan sarana yang sangat penting bagi kelanggengan proses produksi. Unit utilitas yang diperlukan pada pra perancangan pabrik MIBK ini meliputi : Unit penyediaan air Unit penyediaan steam Unit penyediaan listrik Unit penyediaan bahan bakar 1. unit penyediaan air a. air sanitasi. Air ini digunakan untuk karyawan, laaboratorium, taman dan lain – lain. Kebutuhan air sanitasi dapat diperinci sebagai berikut :
kebutuhan karyawan = 30 L/hari tiap orang dari perincian tenaga kerja (bab. 10) didapat tenaga kerja secara keseluruhan berjumlah 186 karyawan. Kebutuhan air untuk 186 karyawan setiap hari : = 186 orang x 30 liter/hari = 232.5 liter/jam = 0,2325 m3/jam jika air = 995,68 kg/m 3 maka: kebutuhan air karyawan = 0,2325 m3/jam x 995,68 kg/m3 = 231.4956 kg/jam
= 232 kg/jam
Appendik D- 2
laboratorium dan taman air untuk kebutuhan karyawan laboratorium dan taman di perkirakan 50% dari kebutuhan karyawan, maka : = 50% x 232 kg/jam = 116 kg/jam jika kebutuhan air sanitasi secara keseluruhan : = 232 + 116 = 348 kg/j = 8352 kg/hari
b. air boiler air boiler digunakan pada peralatan – peralatan berikut : No
Nama Alat
Jumlah (kg/hari)
1.
Reaktor (R-120)
14718,52296
2
Reboiler (E-132)
31366,85976
3.
Reboiler (E-142)
60801,03936
4.
Heater
(E-143)
488,86560
5.
Heater
(E-144)
562,30080
Total
107937,58848
c. Air Pendingin d. Air pendingin digunakan pada peralatan – peralatan berikut :
No 1.
Nama Alat Reaktor (R-110)
Jumlah (kg/hari) 15661,04568
Appendik D- 3
2
kondensor (E-121)
299470,81104
3.
kondensor (E-131)
1058047,86240
4.
kondensor (E-141)
1141095,18888
Total
2514274,90800
e. air proses air proses digunakan pada tangki pengencer (M-150) yaitu untuk mengencerkan NaOH 40% menjadi NaOH 5% sebesar 14,58334 kg/hari. Jadi total air yang harus disuplai adalah : No
Nama Alat
1.
Air Sanitasi
2
Air Boiler
3.
Air Pendingin
4.
Air Proses
Jumlah (kg/hari) 33264 107937,58848 2514274,90800 350
Total
2655826,49648
Untuk menghemat kebutuhan air, maka dilakukan sirkulasi air.Diperkiraka air yang dapat disirkulasi adalah 95% dari air pendingin dan kondensat. Maka jumlah air yang dapat di sirkulasi adalah : Air pendingin = 2514274,90800 x 0,95 = 2388561,16260 kg/hari Air kondensat = 107937,58848 x 0,95 = 102540,70906 kg/hari = 2491101,87166 kg/hari make Up = kebutuhan air total – sirkulasi air = 2655826,49648 – 2491101,87166 = 164724,62482 kg/hari = 6863,52603 kg/jam
Appendik D- 4
untuk faktor keamanan disediakan cadangan 30% dari kebutuhan air yang harus masuk, maka : kebutuhan air total = 1,3 x 6863,52603 = 8922,58384 kg/jam pra perancangan pabrik MIBK ini menggunakan air sungai untuk memenuhi kebutuhan air sanitasi, air boiler, air pendingin dan air proses. Peralatan yang digunakan pada bagian pengolahan air ini adalah sebagai berikut : 1. Pompa (L-219) Fungsi : mengalirkan air dari sungai ke skimer. Tipe : sentrifugal Rate aliran = 8922,58384 kg/j = 19670,7283 lb/j = 5,4641 lb/dt densitas : 62,5 lb/cuft vioskositas = 0,85 Cp x 6,7197.10-4 lbm/ft/dt = 0,0006 lb/ft.dt menghitung rate volumetrik Q = (5,4641 lb/dt)(62,5 lb/cuft) = 0,0874 cuft/dt = 5,2455 cuft/mt = 39,2419 gal/mnt asumsi : aliran turbulen
Appendik D- 5
dari peter and timmerhaus : ID optimal = 3,9 Q0,45.0,13 = 3,9 x 0,08740,45 x 62,50,13 = 2,2295 in standarisasi ID = 2,5 in sch. 40 (tabel 11,kern) diperleh : ID = 2,469 in = 0,2058 ft OD= 2,88 in Flow area = 4,79 in2 = 0,0333 ft2 Menghitung kecepatan aliran fluida dal;am pipa V1 = Q/A1 (kecepatan aliran air dari sungai) = 0 ft/dt (karena A1 sungai terlalu besar) V2 = Q/A2 = (0,0874 cuft/dt)/(0,0333 ft2) = 2,6246 ft/dt V = V2 – V1 = 2,6246 – 0 = 2,6246 ft/dt Menghitung Reynold Number
VD 62,5 x 2,6246 x 0,2058 N re 56264,8625 2100 0,0006 (memenuhi syarat aliran turbulen karena NRe > 2100)
Menentukan panjang pipa direncanakan :
Pipa lurus (L) = 30 ft
Appendik D- 6
Elbow 90o sebanyak 3 buah L /D
= 32 ( tabel 1 Peter and Timmerhaus hal 484 )
L elbow = 32. ID = 3 x 32 x 0,0258 ft = 19,7568 ft
Gate Valve sebanyak 2 buah L/D
= 7 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal 485)
L gate valve
= 7. ID = 2 x 7 x 0,2058 ft = 2,8812 ft
Globe valve sebanyak 1 buah L/D
= 300 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal 485)
L globe valve
= 300. ID = 7 x 0,2058 ft = 61,74 ft
Entrance valve = 1,9 ft
Exit valve
= 3,8 ft
Panjang total sistem perpipaan : L pipa = 30 + 19,7568 + 2,8812 + 61,74 + 1,9 + 3,8 = 118,6374 ft Menghitung friction loss Bahan yang digunakan : comerrcial steel Maka : = 0,000046 ( genakoplis hal. 88)
Appendik D- 7
/D = 0,000733 Didapatkan : f = 0,005 1. pada straight pipe : F1 =( 4xf x V2x ΔL) / (2 x D x gc) =(4 x 0,005 x 2,62462 x 118,6374)/ (2x32,2x0,2058 ) = 1,2332 lbf.ft/ lbm 2. Kontraksi dan Pembesaran Kc = 0,4 x (1,25 – A1/A2) (A2/A1, dianggap = 0, karena A1 sungai besar ) maka : Kc = 0,4 x (1,25 – 0) = 0,5 F2 = ( Kc x V2) / (2 x άx gc) = 0,5 x 2,62462 / 0,5 x 2,62462 / 2x1x32,2 = 0,0535 lbf.ft/lbm 3. sudden enlargement from expantion loss at river entrance Kex = 1 – (A2/A1)2 = 1 F3 = ( Kex x V2) / (2 x άx gc) = 1 x 2,62462 / 2x1x32,2 = 0,107 lbf.ft/lbm 4. friction in 3 elbow 90o Kf = 0,75 F4 = ( Kf x V2) / (2 x άx gc) = 0,75 x 2,62462 / 2x1x32,2 = 0,2407 lbf.ft/lbm Sehingga :
Appendik D- 8
ΣF
= F1 + F 2 + F3 + F 4 = 1,2332 + 0,0535 + 0,107 + 0,2407 = 1,6344 lbf.ft/lbm
Ditentukan : ΔZ
= 20 ft (datum level)
ΔP
= 0 ( karea P1 = P 2 pada tekanan 1 atm abs)
V1
= 0 ft/dt (karena diameter tangki > diameter pipa )
V2
= 2,6246 ft/dt
ά
= 1 ( untuk aliran turbulen)
ρ1
= ρ2 ( fluida Incompresible)
Dengan menggunakan persamaan bernouli : (ΔV2/2. ά.gc) + (ΔZ/gc) + (ΔP/ ρ) + ΣF = Ws (2,62462/2x1x32,2) +(20/32,2) + 0 + 1,6344 = Ws Ws
= 2,2963 lbf.ft/lbm
Menentukan tenaga penggerak pompa WHP = Ws.Q.ρ/ 550 = 2,2963 x 0,0874 x 62,5 / 550 = 0,0228 Hp dari fig 14-37 peter and timmerhaus didapatkan : ηpompa = 18%
maka : BHP = WHP/ ηpompa = 0,0228 / 0,8 = 0,1267 Dari fig. 14-38 peter and timmerhaus didapatkan: ηmotor = 80%
Appendik D- 9
Maka : Hp
= BHP / ηpompa = 0,1267/0,8 = 0,1584
Digunakan daya pompa 0,5 Hp Bahan konstruksi : cast iron Jumlah : 1 buah 2. Skimer (L-218) Fungsi : menampung air dari sungai, memisahkan kotoran terapung yang dilengkapi dengan sekat pada bagian permukaan sampai dasar ba, sekaligus sebagai bak pengendapan awal. Bahan konstruksi : beton bertulang Rate
: 8922,58384 kg/j
Densitas air : 995,68 kg/m3 Waktu tinggal : 24 jam Maka : Rate Volumetrik = 8922,58384/995,68 = 8,9613 m3 /j Volume air = 8,9613 x 24 = 215,0712 m3 Direncanakan bak berisi 80 % air maka : Volume bak = 215,0712/ 0,8 = 268,839 m3 Direncanakan bak berbentuk persegi panjang dengan ratio : Panjang (P) : Lebar (L) : Tinggi (T) = 4 : 3 : 2 Maka : Volume bak penampung = P x L x T = 4 x 3 x 2 = 24 m3 24X3 = 268,839 m3
Appendik D- 10
X
= 2,2375 m
Didapat : Panjang = 4 x 2,2375 = 8,95 m Lebar
= 3 x 2,2375 = 6,7125 m
Tinggi
= 2 x 2,2375 = 4,475 m
Dimensi bak : Bentuk
: persegi panjang
Ukuran
: (8,95 x 6,7125 x 4,475)m3
Bahan
: Beton Bertulang
Jumlah
: 1 buah
3. Pompa (L-217) Fungsi : mengalirkan air dari skimer ke clarifier Rate aliran
= 8922,58385 kg/j = 19670,7283 lb/j = 5,4641 lb/dt
Densitas : 62,5 lb/cuft Viskositas
= 0,85 cp x 6,7197 . 10-4 lbm/ft.dt = 0,0006 lb/ft.dt
Menghitung rate volumetrik Q
= (5,4641b/dt)/ (62,5 lb/cuft) = 0,0874 cuft/dt = 5,2455 cuft/mt = 39,2419 gal/menit
Appendik D- 11
Asumsikan : aliran turbulen Dari peter and timmerhaus : ID optimal
= 3,9.Q0,45 . ρ0,13 = 3,9 x 0,0874 0,45 x 62,5 0,13 = 2,2295 in
Standarisasi ID = 2,5 in Sch. 40 ( Tbel 11, Q kern ) diperoleh : ID
= 2,469 in = 0,02058 ft
OD
= 2,88 in
Flow area = 4,79 in 2 = 0,0333 ft 3 Menghitung kecepatan aliran fluida dalam pipa V1
= Q/A1 ( kecepatan aliran air dari tangki) = 0 ft/dt (karena A1 tangki terlalu besar )
V2
= Q/A2 = ( 0,0874 cuft/dt) /(0,0333 ft2 ) = 2,6246 ft/dt
ΔV
= V2 - V1 = 2,6246 – 0 = 2,6246 ft/dt
Menghitung Reynold Number NRe
=
.VD 62,5x 2,6246 x0,2058 = 56264,8625 > 2100 0,0006
( memenuhi Syarat aliran turbulen karena Nre > 2100 ) Menentukan panjang pipa Direncanakan : -
pipa lurus (L) = 20 ft
-
Elbow 90 o sebanyak 2 buah
Appendik D- 12
L/D = 32 ( tabel Peter and Timmerhaus hal.484) Lelbow = 32.ID = 32 x2 x0,2058 ft = 13,1712 ft -
Gate valve sebanyak 2 buah L/D
= 7 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve
= 7. ID = 2 x 7 x 0,2058 ft = 2,8812 ft
-
Globe valve sebanyak 1 buah L/D
= 300 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve
= 300. ID = 300 x 0,2058 ft = 61,74 ft
-
Entrance valve = 1,9 ft
-
Exit valve = 3,8 ft
Panjang total sistem perpipaan : L pipa = 20 + 13,1712 + 2,8812 + 61,74 + 1,9 + 3,8 = 103,4924 ft Menghitung friction loss Bahan yang digunakan : Commencial steel Maka :
ε = 0,000046 m ( genakoplis hal. 88)
ε / D = 0,000733
Appendik D- 13
didapat : f = 0,005 1. pada straight pipe 4 xfx v x L 2
F1 =
2 xgcxD
2 4x 0,005x 2,6246 x103, 4924 =1,0758 lbf.ft/lbm 2 x32,2 x0,2058
2. kontraksi dan pembesaran Kc = 0,4 x ( 1,25 – A2/A1) (A2/A1 dianggap = 0, karena A 1 tangki besar ) maka : Kc = 0,4 x ( 1,25 – 0) = 0,5 2 0,5 x 2,6246 F2 = = 0,0535 lbf.ft/lbm 2 xxgc 2x1x32,2 Kcx v
2
3. Sudden enlargement from expansion loss at river entrance Kex = 1 – (A1/ A2 )2 = 1 2 1x 2,6246 2 Kex. v F3= =0,107 lbf.ft/lbm 2 xxgc 2 x1x32,2
4. friction in 2 elbow 90O Kf = 0,75 F4 = 2x
Kfxv 2 0,75x 2,6246 2 =2x = 0,1604 lbf.ft / lbm 2 xxgc 2 x1x 32,2
Sehingga : ΣF
= F1 + F 2 + F3 + F 4 = 1,0758 + 0,0535 + 0,107 + 0,1604 = 1,3967 lbm.ft / lbm
Appendik D- 14
Ditentukan : ΔZ = 20 ft ΔP = 0 (karena P1 = P2 pada tekanan 1 atm abs) V1 = 0 ft/dt (karena diameter tangki >>> diameter pipa) V2 = 2,6246 ft / dt ά= 1 (untuk aliran turbulen ) ρ1 = ρ2 (fluida incompressible) Dengan menggunakan persamaan bernouli : (ΔV2 / 2.ά.gc) + (ΔZ/gc) + (ΔP/ρ) + ΣF = Ws (2,62462 / 2.1.32,2) + (20/32,2) + 0 + 1,3967 = Ws Ws = 2,1248 lbf.ft / lbm Menentukan tenaga penggerak pompa WHP
= Ws.Q.ρ/ 550 = 2,1248 x 0,0874 x 62,5 / 550 = 0,0211 Hp
Dari fig. 14 – 37 peter and Timmerhaus didapat : ήpompa = 18% Maka :
BHP = WHP / ήpompa = 0,0211 / 0,18 = 0,1172
Dari fig 14 – 38 peter and Timmerhaus didapat : ήmotor = 80% Maka: Hp = BHP / ήmotor = 0,1172/ 0,8 = 0,1465 Digunakan daya pompa 0,5 Hp Bahan konstruksdi : Cast iron Jumlah : 1 buah
Appendik D- 15
4. Clarifier (F-216) Fungsi : tempat terjadinya flokulasi dan sedimentasi yaitu dengan jalan pencampuran alum atau Al 2(SO4) 30% sebanyak 80 ppm (0,08 kg /m3 ) yang dilengkapi dengan pengaduk putaran cepat. Bahan konstruksi : plat aluminium Rate : 8922,58384 kg/j Waktu tinggal : 4 jam Maka : Rate volumetrik = 8922,58384/ 995,68 = 8,9613 m 3/j Volume air = 8,9613 x 4 = 35,8452 m3 Direncanakan : bak berisi 80% air Sehingga : Volume bak = 35,8452 /0,8 = 44,8065 m3 Kebutuhan koagulan = 0,08 kg /m3 x 44,8065 m3 x 30% = 1,0754 kg dalam 1 hari dibutuhkan = 1,0754 x 24 = 25,8096 kg volume tangki = (1/4).π.1,5 d3 44,8065 = (1/4).π.1,5 d3 d
= 3,3635 m
tinggi liquida : L = 1,5 x 3,3635 = 5,0453 m dimensi bak : diameter = 3,3635 m tinggi liquida = 5,0453 m
Appendik D- 16
power pengaduk putaran cepat jenis pengaduk : flat blade turbine Dt (diameter tangki) = 3,3635 m Da/Dt = 1/3, dimana Da = 1,1212 m = 3,6785 ft Letak dari dasar : E/da = 1 E
= 3,6785 ft
Putaran 50 rpm = 0,833 rps µ = 0,0006 lb/ft.s ρ= 62,5 lb/ft 3 NRe
= Da2 .( ρ/µ) = (3,6785)2 x )62,5/0,0006) = 1409516,901
dari fig 9-13, Mc Cba didapatkan Np = 1,5 (kurva C)
power = P
3 nP .. n . Da 5 = gc
=
3 1,5x 62,5x 1,67 . 3,6785 32,2 x 550
16,6057 hp
Efisiensi motor = 90% Power yang dibutuhkan = 16,6057/0,90 = 18,4508 Hp Diambil power yang besar 19 Hp 5. Bak Penampung Fungsi : untuk menampung air dari clarifier. Rate
: 8922,58384 kg/j
Appendik D- 17
Laju alir = 8,9613 m3 / j Waktu tinggal = 4 jam = 8,9613 m3 / j x 4 jam
Volume bak
= 35,8452 m3 direncanakan bak berisi 80% volume,
maka :
volume bak = 35,8452 / 0,8 = 44,8065 bak berbentuk persegi panjang dengan ukuran : tinggi = lebar = x panjang = 2,5 X V
= 2,5 X3
Maka : 44,8065 m3 = 2,5 X 3 X
= 2,617 m
Kesimpulan : Tinggi
= 2,5989 m
Lebar
= 2,5989 m
Panjang
= 6,5425 m
6. pompa sand filter ( L-214) fungsi : untuk mengalirkan air dari bak penampung ke sand filter. Tipe
: sentrifugal
Rate aliran
= 8922,58384 kg/j = 19670,7283 lb/j = 5,4641 lb/dt
Appendik D- 18
Densitas : 62,5 lb/cuft Viskositas = 0,85 cp x 6,7197. 10-4 lbm/ft.dt = 0,0006 lb/ft.dt Menghitung rate volumetrik Q
= ( 5,4641 lb/dt) /(62,5 lb/cuft) = 0,0874 cuft/dt = 5,2455 cuft/mnt = 39,2419 gal/mnt
Asumsikan : aliran turbulen Dari peter and timmerhaus : ID optimal
= 3,9.Q0,45 . ρ0,13 = 3,9 x 0,0874 0,45 x 62,5 0,13 = 2,2295 in
Standarisasi ID = 2,5 in Sch. 40 ( Tabel 11, Q kern ) diperoleh : ID
= 2,469 in = 0,02058 ft
OD
= 2,88 in
Flow area = 4,79 in 2 = 0,0333 ft 3 Menghitung kecepatan aliran fluida dalam pipa V1
= Q/A1 ( kecepatan aliran air dari tangki) = 0 ft/dt (karena A1 tangki terlalu besar )
V2
= Q/A2 = ( 0,0874 cuft/dt) /(0,0333 ft2 ) = 2,6246 ft/dt
Appendik D- 19
ΔV
= V2 - V1 = 2,6246 – 0 = 2,6246 ft/dt
Menghitung Reynold Number NRe
=
.VD 62,5x 2,6246 x0,2058 = 56264,8625 > 2100 0,0006
( memenuhi Syarat aliran turbulen karena Nre > 2100 ) Menentukan panjang pipa Direncanakan : -
pipa lurus (L) = 90 ft
-
Elbow 90 o sebanyak 2 buah L/D = 32 ( tabel Peter and Timmerhaus hal.484) Lelbow = 32.ID = 32 x2 x0,2058 ft = 13,1712 ft
-
Gate valve sebanyak 2 buah L/D
= 7 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve
= 7. ID = 2 x 7 x 0,2058 ft = 2,8812 ft
-
Globe valve sebanyak 1 buah L/D
= 300 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve
= 300. ID = 300 x 0,2058 ft = 61,74 ft
-
Entrance valve = 1,9 ft
Appendik D- 20
-
Exit valve = 3,8 ft
Panjang total sistem perpipaan : L pipa = 90 + 13,1712 + 2,8812 + 61,74 + 1,9 + 3,8 = 173,4924 ft Menghitung friction loss Bahan yang digunakan : Commencial steel Maka :
ε = 0,000046 m ( genakoplis hal. 88)
ε / D = 0,000733 didapat : f = 0,005 1. Pada straight pipe 4 xfx v x L 2
F1 =
2 xgcxD
2 4x 0,005x 2,6246 x173, 4924 =1,8035 lbf.ft/lbm 2 x32,2 x0,2058
2. kontraksi dan pembesaran Kc = 0,4 x ( 1,25 – A2/A1) (A2/A1 dianggap = 0, karena A 1 tangki besar ) maka : Kc = 0,4 x ( 1,25 – 0) = 0,5 2 0,5 x 2,6246 F2 = = 0,0535 lbf.ft/lbm 2 xxgc 2x1x32,2 Kcx v
2
3. Sudden enlargement from expansion loss at river entrance Kex = 1 – (A1/ A2 )2 = 1 1x 2,6246 2 F3= =0,107 lbf.ft/lbm 2 xxgc 2 x1x32,2 Kex. v
2
Appendik D- 21
4. friction in 2 elbow 90O Kf = 0,75 F4 = 2x
Kfxv 2 0,75x 2,6246 2 =2x = 0,1604 lbf.ft / lbm 2 xxgc 2 x1x 32,2
Sehingga : ΣF
= F1 + F 2 + F3 + F 4 = 1,8035 + 0,0535 + 0,107 + 0,1604 = 2,1244 lbm.ft / lbm
Ditentukan : ΔZ = 70 ft ΔP = 0 (karena P1 = P2 pada tekanan 1 atm abs) V1 = 0 ft/dt (karena diameter tangki >>> diameter pipa) V2 = 2,6246 ft / dt ά= 1 (untuk aliran turbulen ) ρ1 = ρ2 (fluida incompressible) Dengan menggunakan persamaan bernouli : (ΔV2 / 2.ά.gc) + (ΔZ/gc) + (ΔP/ρ) + ΣF = Ws (2,62462 / 2.1.32,2) + (70/32,2) + 0 + 1,3967 = Ws Ws = 4,4053 lbf.ft / lbm Menentukan tenaga penggerak pompa WHP
= Ws.Q.ρ/ 550 = 4,4053 x 0,0874 x 62,5 / 550 = 0,0438 Hp
Dari fig. 14 – 37 peter and Timmerhaus didapat : ήpompa = 18%
Appendik D- 22
Maka : BHP = WHP / ήpompa = 0,0438 / 0,18 = 0,2433 Dari fig 14 – 38 peter and Timmerhaus didapat : ήmotor = 80% Maka: Hp = BHP / ήmotor = 0,2433/ 0,8 = 0,3041 Digunakan daya pompa 0,5 Hp Bahan konstruksdi : Cast iron Jumlah : 1 buah 7. Sand filter (F-213) Fungsi
: menyaring partikel yang tidak dapat mengandap
Type
: tangki tegak
Waktu tinggal : 1 jam Rate
= 8922,58384 kg/jam = 8,9613 m3 / jam
Volume air = 8,9613 x 1 = 8,9613 m3 Direncanakan : Tangki berisi 80% bahan Volume bahan = V padatan + Vair Volume air dalam bed = 0,8 x 8,9613 = 7,169 m 3 Volume ruang kosong = 0,2 x 7,169 = 1,438 m 3 Menentukan volume padatan : 0,4 V padatan
= 1,4338 / (1,4338 + V padatan ) = 2,1507 m3
Appendik D- 23
Maka : Vb
= 2,1507 + 8,9613 = 11,112 m 3
Volume bejana = 11,112 m3 /0,8 = 13,89 m 3 Bnetuk : silinder dengan tutup atas dan bawah standart dished Maka : Vbak = π/4. d2. Ls
(Ls = 1,5 d)
13,89 = π/4.1,5 d3 d
= 2,2764 m = 89,622 in
standarisasi (B & Y hal.90) : d = 90 in = 2,286 m Ls = 1,5 x 2,286 = 3,429 m Kesimpulan : Dimensi bejana : diameter = 2,2764 m Tinggi
= 3,4146 m
Bahan konstruksi = carbon steel
8. Bak Air Bersih ( F-212) Fungsi : menampung air bersih untuk didistribusikan ke proses selanjutnya. Rate : 8922,58384 kg/j Densitas air : 995,68 kg/m3 Waktu tinggal : 16 jam Maka : Rate volumetrik = : 8922,58384 kg/j / 995,68 kg/m3 = 8,9613 m3/j
Appendik D- 24
Volume air = 8,9613 m3/j x 16 = 143,3808 m3 Direncanakan bak berisi 80% air maka : Volume bak : 143,3808 m 3/ 0,8 = 179,226 m3 direncanakan bak berbentuk persegi panjang dengan ratio : Panjang (L) : Lebar (L) : Tinggi (T) = 5;4;3 Maka : Volume bak penampung = Px L x T = 5 x 4 x 3 = 60 m3 30 X3 X
= 179,226 m3 = 1,8145 m
Didapat : Panjang = 5 x 1,8145 m = 9,0725 m Lebar
= 4 x 1,8145 m = 7,258 m
Tinggi = 3 x 1,8145 m = 5,4435 m Dimensi bak : Bentuk : persegi panjang Ukuran : (9,0725 x 7,258 x 5,4425) m3 Bahan : Beton Jumlah : 1 buah 9. pompa ( L-211) fungsi : untuk mengalirkan air dari bak air bersih kekation exchanger Tipe
: sentrifugal
Rate aliran
= 300,88002 kg/j = 663,32009 lb/j
Appendik D- 25
= 0,1843 lb/dt Densitas : 62,5 lb/cuft Viskositas = 0,85 cp x 6,7197. 10-4 lbm/ft.dt = 0,0006 lb/ft.dt Menghitung rate volumetrik Q
= (0,1843 lb/dt) /(62,5 lb/cuft) = 0,0029 cuft/dt = 50,147cuft/mnt = 1,3017 gal/mnt
Asumsikan : aliran turbulen Dari peter and timmerhaus : ID optimal
= 3,9.Q0,45 . ρ0,13 = 3,9 x 0,0029 0,45 x 62,5 0,13 = 0,4815 in
Standarisasi ID = 0,5 in Sch. 40 ( Tabel 11, Q kern ) diperoleh : ID
= 0,622 in = 0,0518 ft
OD
= 0,84 in
Flow area = 0,304 in 2 = 0,0021 ft 2 Menghitung kecepatan aliran fluida dalam pipa V1
= Q/A1 ( kecepatan aliran air dari tangki) = 0 ft/dt (karena A1 tangki terlalu besar )
V2
= Q/A2 = ( 0,0029 cuft/dt) /(0,0021 ft2 )
Appendik D- 26
= 1,381 ft/dt ΔV
= V2 - V1 = 1,381 – 0 = 1,381 ft/dt
Menghitung Reynold Number NRe
=
.VD 62,5x1,381x 0,0518 = 74751,645833 > 2100 0,0006
( memenuhi Syarat aliran turbulen karena Nre > 2100 ) Menentukan panjang pipa Direncanakan : -
pipa lurus (L) = 100 ft
-
Elbow 90 o sebanyak 2 buah L/D = 32 ( tabel Peter and Timmerhaus hal.484) Lelbow = 32.ID = 32 x2 x 0,0518 ft = 3,3152 ft
-
Gate valve sebanyak 2 buah L/D
= 7 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve
= 7. ID = 2 x 7 x 0,0518 ft = 0,7252 ft
-
Globe valve sebanyak 1 buah L/D
= 300 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve
= 300. ID = 300 x 0,0518 ft = 15,54 ft
Appendik D- 27
-
Entrance valve = 1,9 ft
-
Exit valve = 3,8 ft
Panjang total sistem perpipaan : L pipa = 100+ 3,3152 + 0,7252 + 15,54 + 1,9 + 3,8 = 125,2804 ft Menghitung friction loss Bahan yang digunakan : Commencial steel Maka :
ε = 0,000046 m ( genakoplis hal. 88)
ε / D = 0,0029 didapat : f = 0,0095 1.Pada straight pipe 4 xfx v x L 2
F1 =
2 xgcxD
2 4x 0,009 x1,381 x125, 2804 =2,5784 lbf.ft/lbm 2 x 32, 2x 0,0518
2.kontraksi dan pembesaran Kc = 0,4 x ( 1,25 – A2/A1) (A2/A1 dianggap = 0, karena A 1 tangki besar ) maka : Kc = 0,4 x ( 1,25 – 0) = 0,5 2 0,5 x 1,381 F2 = = 0,0148 lbf.ft/lbm 2 xxgc 2 x1x32,2 Kcx v
2
3.Sudden enlargement from expansion loss at river entrance Kex = 1 – (A1/ A2 )2 = 1
Appendik D- 28
2 1x 1,3812 Kex. v F3= = 0,0296 lbf.ft/lbm 2 xxgc 2 x1x 32,2
4.friction in 2 elbow 90O Kf = 0,75 0,75x 1,3812 Kfxv 2 F4 = 2x =2x = 0,0444 lbf.ft / lbm 2 xxgc 2 x1x32,2 Sehingga : ΣF
= F1 + F 2 + F3 + F 4 = 2,5784 + 0,0148 + 0,0296 + 0,0444 = 2,6672 lbm.ft / lbm
Ditentukan : ΔZ = 90 ft ΔP = 0 (karena P1 = P2 pada tekanan 1 atm abs) V1 = 0 ft/dt (karena diameter tangki >>> diameter pipa) V2 = 1,381 ft / dt ά= 1 (untuk aliran turbulen ) ρ1 = ρ2 (fluida incompressible) Dengan menggunakan persamaan bernouli : (ΔV2 / 2.ά.gc) + (ΔZ/gc) + (ΔP/ρ) + ΣF = Ws (1,381 2 / 2.1.32,2) + (90/32,2) + 0 + 2,6672 = Ws Ws = 5,4918 lbf.ft / lbm Menentukan tenaga penggerak pompa WHP
= Ws.Q.ρ/ 550
Appendik D- 29
= 5,4918 x 0,0029 x 62,5 / 550 = 0,00181 Hp Dari fig. 14 – 37 peter and Timmerhaus didapat : ήpompa = 18% Maka : BHP = WHP / ήpompa = 0,00181 / 0,18 = 0,0101 Dari fig 14 – 38 peter and Timmerhaus didapat : ήmotor = 80% Maka: Hp = BHP / ήmotor = 0,0101/ 0,8 = 0,0126 Digunakan daya pompa 0,5 Hp Bahan konstruksdi : Cast iron Jumlah : 1 buah
10. pompa ( L-224) fungsi : untuk mengalirkan air dari bak air bersih ke bak air pendingin Tipe
: sentrifugal
Rate aliran
= 7221,12040 kg/j = 15919,68203 lb/j = 4,4221 lb/dt
Densitas : 62,5 lb/cuft Viskositas = 0,85 cp x 6,7197. 10-4 lbm/ft.dt = 0,0006 lb/ft.dt Menghitung rate volumetrik Q
= (4,4221 lb/dt) /(62,5 lb/cuft)
Appendik D- 30
= 0,0708 cuft/dt = 4,248 cuft/mnt = 31,7793 gal/mnt Asumsikan : aliran turbulen Dari peter and timmerhaus : ID optimal
= 3,9.Q0,45 . ρ0,13 = 3,9 x 0,0708 0,45 x 62,5 0,13 = 2,0279 in
Standarisasi ID = 2 in Sch. 40 ( Tabel 11, Q kern ) diperoleh : ID
= 2,067 in = 0,1723 ft
OD
= 2,38 in
Flow area = 3,35 in 2 = 0,0233 ft 2 Menghitung kecepatan aliran fluida dalam pipa V1
= Q/A1 ( kecepatan aliran air dari tangki) = 0 ft/dt (karena A1 tangki terlalu besar )
V2
= Q/A2 = (0,0708 cuft/dt) /(0,0233 ft2 ) = 3,0386 ft/dt
ΔV
= V2 - V1 = 3,0386 – 0 = 3,0386 ft/dt
Menghitung Reynold Number NRe
=
.VD 62,5x 3,0386 x 0,1723 = 54536,53959 > 2100 0,0006
( memenuhi Syarat aliran turbulen karena Nre > 2100 )
Appendik D- 31
Menentukan panjang pipa Direncanakan : -
pipa lurus (L) = 120 ft
-
Elbow 90 o sebanyak 4 buah L/D = 32 ( tabel Peter and Timmerhaus hal.484) Lelbow = 32.ID = 32 x4 x 0,1723 ft = 22,0544 ft
-
Gate valve sebanyak 2 buah L/D
= 7 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve
= 7. ID = 2 x 7 x 0,1723 ft = 2,4115 ft
-
Globe valve sebanyak 1 buah L/D
= 300 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve
= 300. ID = 300 x 0,1723 = 51,675 ft
-
Entrance valve = 1,9 ft
-
Exit valve = 3,8 ft
Panjang total sistem perpipaan : L pipa = 120 + 22,0544 + 2,4115 + 51,675 + 1,9 + 3,8 = 201,8409 ft
Appendik D- 32
Menghitung friction loss Bahan yang digunakan : Commencial steel ε = 0,000046 m ( genakoplis hal. 88)
Maka :
ε / D = 0,00088 didapat : f = 0,006 1.Pada straight pipe 4 xfx v x L 2
F1 =
2 xgcxD
2 4x 0,005x 3,0386 x 201,8409 = 4,0308 lbf.ft/lbm 2 x32,2 x 0,1723
2.kontraksi dan pembesaran Kc = 0,4 x ( 1,25 – A2/A1) (A2/A1 dianggap = 0, karena A 1 tangki besar ) maka : Kc = 0,4 x ( 1,25 – 0) = 0,5 2 0,5 x 3,0386 F2 = = 0,0717 lbf.ft/lbm 2 xxgc 2 x1x 32, 2 Kcx v
2
3.Sudden enlargement from expansion loss at river entrance Kex = 1 – (A1/ A2 )2 = 1 2 1x 3,0386 F3= = 0,1434 lbf.ft/lbm 2 xxgc 2x1x32,2 Kex. v
2
4.friction in 4 elbow 90O Kf = 0,75 2 0,75x 3,0386 Kfxv 2 F4 = 4x =4x = 0,4301 lbf.ft / lbm 2 xxgc 2 x1x 32,2
Appendik D- 33
Sehingga : ΣF
= F1 + F 2 + F3 + F 4 = 4,0308 + 0,0717 + 0,1434 + 0,4301 = 4,676 lbm.ft / lbm
Ditentukan : ΔZ = 100 ft ΔP = 0 (karena P1 = P2 pada tekanan 1 atm abs) V1 = 0 ft/dt (karena diameter tangki >>> diameter pipa) V2 = 3,0386 ft / dt ά= 1 (untuk aliran turbulen ) ρ1 = ρ2 (fluida incompressible) Dengan menggunakan persamaan bernouli : (ΔV2 / 2.ά.gc) + (ΔZ/gc) + (ΔP/ρ) + ΣF = Ws
2 ( 3,0386 / 2.1.32,2) + (90/32,2) + 0 + 4,676 = Ws Ws = 7,925 lbf.ft / lbm Menentukan tenaga penggerak pompa WHP
= Ws.Q.ρ/ 550 = 7,925 x 0,0708 x 62,5 / 550 = 0,0637 Hp
Dari fig. 14 – 37 peter and Timmerhaus didapat : ήpompa = 18% Maka : BHP = WHP / ήpompa = 0,0637 / 0,18 = 0,3539 Dari fig 14 – 38 peter and Timmerhaus didapat : ήmotor = 80%
Appendik D- 34
Maka: Hp = BHP / ήmotor = 0,3539/ 0,8 = 0,4424 Digunakan daya pompa 0,5 Hp Bahan konstruksdi : Cast iron Jumlah : 1 buah 11. Kation Exchanger (D-210B) Fungsi
: menghilangkan ion-ion positif penyebab kesadahan
Digunakan
: Hidrogen exchanger (H 2 Z) , dimana tiap m 3 H2 Z dapat menghilangkan 6500 – 9000 hardness
Direncanakan : kapasitas 10000 gr kation/ m3 resin Rate
= 300,88002 kg/j = 663,3201 lb/j =0,1843 lb/dt
densitas air = 62,5 lb/cuft rate volumetrik = (663,3201 lb/j) / (62,5 lb/cuft) = 10,6131 cuft/j = 0,1769 cuft/menit = 1,3233 gal/menit = 79,3968 gal/j direncanakan : bentuk silinder dimana
: kecepatan air = 5 gpm/ft2
Appendik D- 35
tinggi Bed = 3 m maka : Luas penampang bed = (1,3233 gpm)/ ( 5 Gpm/ ft2) = 0,2647 ft2 = 0,0246 m2 Volume Bed
= Luas x Tinggi = 0,0246 m2 x 3 m = 0,0738 m 3
sehingga didapat diameter : = (1/4)..D2
A
0,0246 = (1/4)..D2 D = 0,3066 m Tinggi tangki : H/D = 3 H
= 3 x 0,3066 = 0,9198 m
Volume tangki : Vt = luas x tinggi = 0,0246 x 0,9198 = 0,0226 m3 Asumsi : tiap gallon air mengandung 4 grain kation Maka : Kation dalam air
= 79,3968 gal/j x 4 grain/gal = 317,5872 grain/j
Appendik D- 36
dalam 0,0738 m 3 H2Z dapat dihilangkan hardness sebanyak : = 0,0738 x 10000 gr/m 3 = 738 gr = 738 gr x (1/453,59 gr/lb) x (7000 grain/lb) = 11389,13997 grain umur resin
= ( 11389,13997 grain) / (317,5872 grain/j) = 35,8615 jam
setelah umur 35,8615 jam resin harus diregenerasi dengan asam sulfat atau asam klorida. Bahan Konstruksi : Carbon Steel SA-240 Grade M Type 316 12. Anion Exchanger (D-210A) Fungsi
: menghilangkan ion-ion negatif penyebab kesadahan SO4 -2 NO3- dan F yang terkandung dalam air
Direncanakan : kapasitas 10000 gr anion/ m3 resin Rate
= 300,88002 kg/j = 663,3201 lb/j =0,1843 lb/dt
densitas air = 62,5 lb/cuft rate volumetrik = (663,3201 lb/j) / (62,5 lb/cuft) = 10,6131 cuft/j = 0,1769 cuft/menit = 1,3233 gal/menit = 79,3968 gal/j
Appendik D- 37
direncanakan : bentuk silinder : kecepatan air = 5 gpm/ft2
dimana
tinggi Bed = 3 m maka : Luas penampang bed = (1,3233 gpm)/ ( 5 Gpm/ ft2) = 0,2647 ft2 = 0,0246 m2 Volume Bed
= Luas x Tinggi = 0,0246 m2 x 3 m = 0,0738 m 3
sehingga didapat diameter : = (1/4)..D2
A
0,0246 = (1/4)..D2 D = 0,3066 m Tinggi tangki : H/D = 3 H
= 3 x 0,3066 = 0,9198 m
Volume tangki : Vt = luas x tinggi = 0,0246 x 0,9198 = 0,0226 m3 Asumsi : tiap gallon air mengandung 4 grain anion Maka :
Appendik D- 38
Kation dalam air
= 79,3968 gal/j x 4 grain/gal = 317,5872 grain/j
dalam 0,0738 m 3 DOH dapat dihilangkan hardness sebanyak : = 0,0738 x 10000 gr/m 3 = 738 gr = 738 gr x (1/453,59 gr/lb) x (7000 grain/lb) = 11389,13997 grain umur resin
= ( 11389,13997 grain) / (317,5872 grain/j) = 35,8615 jam
setelah umur 35,8615 jam resin harus diregenerasi dengan asam sulfat atau asam klorida. Bahan Konstruksi : Carbon Steel SA-240 Grade M Type 316 13. Bak Air Lunak (F-223) Fungsi
: menampung air4 bersih untuk umpan air boiler.
Rate
= 4497,39952 kg/j
densitas air = 995,68 kg/m 3 waktu tinggal = 4 jam maka : rate volumetrik = (4497,39952 kg/j )/ 995,68 kg/m3 = 4,5169 m3/j Volume air = 4,5169 x 4 = 18,0676 m3 Direncanakan bak berisi 80% air maka : Volume bak = 18,0676 / 0,8 = 22,5845 m3 Direncanakan bak berbentuk persegi panjang dengan ratio :
Appendik D- 39
Panjang (P) : Lebar (L) : Tinggi (T) = 5 : 3 : 2 Maka : Volume bak penampung = P x L x T = 5 x 3 x 2 = 30 m3 30 x 3 = 22,5845 X = 0,9097 m Didapat : Panjang
= 5 x 0,9097 = 4,5485 m
Lebar
= 3 x 0,9097 = 2,7291 m
Tinggi
= 2 x 0,9097 = 1,8194 m
Dimensi bak : Bentuk : persegi panjang Ukuran : ( 4,5485 x 2,7291) x 1,8194) m 3 Bahan : beton Jumlah : 1 Buah 14. pompa ( L-222) fungsi : untuk mengalirkan air dari bak air lunak ke deaerator Tipe
: sentrifugal
Rate aliran
= 4497,39952 kg/j = 9914,96698 lb/j = 2,7542 lb/dt
Densitas : 62,5 lb/cuft Viskositas = 0,85 cp x 6,7197. 10-4 lbm/ft.dt = 0,0006 lb/ft.dt
Appendik D- 40
Menghitung rate volumetrik Q
= (2,7542 lb/dt) /(62,5 lb/cuft) = 0,0441 cuft/dt = 42,646 cuft/mnt = 19,7947 gal/mnt
Asumsi : aliran turbulen Dari peter and timmerhaus : ID optimal
= 3,9.Q0,45 . ρ0,13 = 3,9 x 0,0441 0,45 x 62,5 0,13 = 1,6388 in
Standarisasi ID = 2 in Sch. 40 ( Tabel 11, Q kern ) diperoleh : ID
= 2,067 in = 0,1723 ft
OD
= 2,38 in
Flow area = 3,35 in 2 = 0,0233 ft 2 Menghitung kecepatan aliran fluida dalam pipa V1
= Q/A1 ( kecepatan aliran air dari tangki) = 0 ft/dt (karena A1 tangki terlalu besar )
V2
= Q/A2 = (0,0441 cuft/dt) /(0,0233 ft2 ) = 1,8927 ft/dt
ΔV
= V2 - V1 = 1,8927 – 0 =1,8927 ft/dt
Menghitung Reynold Number NRe
=
.VD 62,5x1,8927 x 0,1723 = 33970,02188 > 2100 0,0006
Appendik D- 41
( memenuhi Syarat aliran turbulen karena Nre > 2100 )
Menentukan panjang pipa Direncanakan : -
pipa lurus (L) = 30 ft
-
Elbow 90 o sebanyak 1 buah L/D = 32 ( tabel Peter and Timmerhaus hal.484) Lelbow = 32.ID = 32 x 0,1723 ft = 5,5136 ft
-
Gate valve sebanyak 2 buah L/D
= 7 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve
= 7. ID = 2 x 7 x 0,1723 ft = 2,4115 ft
-
Globe valve sebanyak 1 buah L/D
= 300 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve
= 300. ID = 300 x 0,1723 = 51,675 ft
-
Entrance valve = 1,9 ft
-
Exit valve = 3,8 ft
Panjang total sistem perpipaan :
Appendik D- 42
L pipa = 30+ 5,5136 + 2,4122 + 51,69 + 1,9 + 3,8 = 95,3158 ft Menghitung friction loss Bahan yang digunakan : Commencial steel ε = 0,000046 m ( genakoplis hal. 88)
Maka :
ε / D = 0,00088 didapat : f = 0,006 1. Pada straight pipe 4 xfx v x L 2
F1 =
2 xgcxD
2 4x 0,006 x1,8927 x 95,3158 = 0,7285 lbf.ft/lbm 2x 32,2 x0,1723
2. kontraksi dan pembesaran Kc = 0,4 x ( 1,25 – A2/A1) (A2/A1 dianggap = 0, karena A 1 tangki besar ) maka : Kc = 0,4 x ( 1,25 – 0) = 0,5 2 0,5 x 1,8927 F2 = = 0,0278 lbf.ft/lbm 2 x xgc 2 x1x 32,2 Kcx v
2
3. Sudden enlargement from expansion loss at river entrance Kex = 1 – (A1/ A2 )2 = 1
2 1 x 1,8927 F3= = 0,0417 lbf.ft/lbm 2 x xgc 2 x1 x 32 ,2 Kex . v
2
4. friction in 4 elbow 90O Kf = 0,75
Appendik D- 43
2 0,75x 1,8927 Kfxv 2 F4 = 4x =4x = 0,0417 lbf.ft / lbm 2 xxgc 2x1x32,2
Sehingga : ΣF
= F1 + F 2 + F3 + F 4 = 0,7385 + 0,0278 + 0,0556 + 0,0417 = 0,8636 lbm.ft / lbm
Ditentukan : ΔZ = 20 ft ΔP = 0 (karena P1 = P2 pada tekanan 1 atm abs) V1 = 0 ft/dt (karena diameter tangki >>> diameter pipa) V2 = 1,8927 ft / dt ά= 1 (untuk aliran turbulen ) ρ1 = ρ2 (fluida incompressible) Dengan menggunakan persamaan bernouli : (ΔV2 / 2.ά.gc) + (ΔZ/gc) + (ΔP/ρ) + ΣF = Ws
2 (1,8927 / 2.1.32,2) + (20/32,2) + 0 + 0,8636 = Ws Ws = 1,5403 lbf.ft / lbm Menentukan tenaga penggerak pompa WHP
= Ws.Q.ρ/ 550 = 1,5403 x 0,0441 x 62,5 / 550 = 0,0077 Hp
Dari fig. 14 – 37 peter and Timmerhaus didapat : ήpompa = 18%
Appendik D- 44
Maka : BHP = WHP / ήpompa = 0,0077 / 0,18 = 0,0428 Dari fig 14 – 38 peter and Timmerhaus didapat : ήmotor = 80% Maka: Hp = BHP / ήmotor =0,0428/ 0,8 = 0,0535 Digunakan daya pompa 0,5 Hp Bahan konstruksdi : Cast iron Jumlah : 1 buah 15. Deaerator (D-221) Fungsi : menghilangkan gas-gas impurities dalam air umpan boiler dengan sistem pemanasan steam. Rate
: 4497, 39952 kg/jam
Densitas air
: 995,68 kg/m3
Waktu tinggal : 4 jam Maka : Rate = 4497, 39952 / 995,68 = 4,5169 m3 /jam Volume air = 4,5169 x 4 = 18,0676 m3 Volume air diperkirakan mengisi 80% volume tangki, maka : Volume tangki = 18,0676/ 0,8 = 22,5845 m3 Direncanakan : tangki silinder harizontal dengan H = 2 D Diameter tangki : Vt
= (1/4). . D2 .2D
22,5845 = ¼. ). . 2D3
Appendik D- 45
D = 2,432 m Tinggi tangki : H = 2 x 2,432 = 4,864 m Bahan Konstruksi : carbon steel SA-240 grade M Type 316. Jumlah : 1 buah 16. Bak Air Pendingin ( F-226) Fungsi
: Menampung air bersih untuk air pendingin.
Rate
: 104761, 4545 kg/j
Densitas air
: 995,68 kg/m3
Waktu tinggal : 3 jam Maka : Rate volumetrik
= 104761,4545 / 995,68 = 105,216 m3/j
Volume air
= 105,216 x 3 = 315,648 m3
Direncanakan bak berisi 80% air maka : Volume bak = 315,648 / 0,8 = 394,56 m3 Direncanakan bak bak berbentuk persegi panjang dengan ratio : Panjang (P) : lebar (L) : tinggi (T) = 5 : 4 : 3 Maka : Volume bak penampung
= P x L x T = 5 x 4 x 3 = 60 m3
60 x3
= 394,56 m3
x
= 1,8735 m
didapat : panjang
= 5 x 1,8735 = 9,3675 m
Appendik D- 46
lebar
= 4 x 1,8735 = 7,494 m
Panjang
= 3 x 1,8735 = 5,6205 m
Dimensi bak : Bentuk
: persegi panjang
Ukuran
: (9,3675 x 7,494 x 5,6205) m 3
Bahan : beton Jumlah
: 1 buah
17. pompa ( L-227) fungsi : untuk mengalirkan air dari bak air bersih ke klorinasi dan ke proses Tipe
: sentrifugal
Rate aliran
= 1400,58333 kg/j = 635,3004 lb/j = 0,1765 lb/dt
Densitas : 62,5 lb/cuft Viskositas = 0,85 cp x 6,7197. 10-4 lbm/ft.dt = 0,0006 lb/ft.dt Menghitung rate volumetrik Q
= (0,1765 lb/dt) /(62,5 lb/cuft) = 0,002824 cuft/dt = 0,16944 cuft/mnt = 1,26758 gal/mnt
Asumsi : aliran turbulen
Appendik D- 47
Dari peter and timmerhaus : ID optimal
= 3,9.Q0,45 . ρ0,13 = 3,9 x 0,002824 0,45 x 62,5 0,13 = 0,109798 in
Standarisasi ID = 2 in Sch. 40 ( Tabel 11, Q kern ) diperoleh : ID
= 0,269 in = 0,0224 ft
OD
= 0,405 in
Flow area = 0,058 in 2 = 0,0004 ft 2 Menghitung kecepatan aliran fluida dalam pipa V1
= Q/A1 ( kecepatan aliran air dari tangki) = 0 ft/dt (karena A1 tangki terlalu besar )
V2
= Q/A2 = (0,002824 cuft/dt) /(0,0004 ft2 ) = 7,06 ft/dt
ΔV
= V2 - V1 = 7,06 – 0 = 7,06 ft/dt
Menghitung Reynold Number NRe
=
.VD 62,5x 7,06 x 0,0224 = 33970,02188 > 2100 0,0006
( memenuhi Syarat aliran turbulen karena Nre > 2100 ) Menentukan panjang pipa Direncanakan : -
pipa lurus (L) = 90 ft
-
Elbow 90 o sebanyak 2 buah L/D = 32 ( tabel Peter and Timmerhaus hal.484)
Appendik D- 48
Lelbow = 32.ID = 2 x 32 x 0,0224 ft = 1,4336 ft -
Gate valve sebanyak 2 buah L/D
= 7 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve
= 7. ID = 2 x 7 x 0,0224 ft = 0,3136 ft
-
Globe valve sebanyak 1 buah L/D
= 300 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve
= 300. ID = 300 x 0,0224 = 6,72 ft
-
Entrance valve = 1,9 ft
-
Exit valve = 3,8 ft
Panjang total sistem perpipaan : L pipa = 90 + 1,4336 + 0,3136 + 6,72 + 1,9 + 3,8 = 14,1672 ft Menghitung friction loss Bahan yang digunakan : Commencial steel Maka :
ε = 0,000046 m ( genakoplis hal. 88)
ε / D = 0,0067 didapat : f = 0,009
Appendik D- 49
1. Pada straight pipe 4 xfx v x L 2
F1 =
2 xgcxD
2 4x 0,006 x 7,06 x14,1672 = 17,6223 lbf.ft/lbm 2 x 32, 2x 0,0224
2. kontraksi dan pembesaran Kc = 0,4 x ( 1,25 – A2/A1) (A2/A1 dianggap = 0, karena A 1 tangki besar ) maka : Kc = 0,4 x ( 1,25 – 0) = 0,5 2 0,5 x 7,06 F2 = = 0,3870 lbf.ft/lbm 2 xxgc 2x1x32,2 Kcx v
2
3. Sudden enlargement from expansion loss at river entrance Kex = 1 – (A1/ A2 )2 = 1
F3=
Kex. v
2
2 xxgc
1x 7,06
2
= 0,7740 lbf.ft/lbm 2x1x32,2
4. friction in 4 elbow 90O Kf = 0,75 2 0,75x 7,06 Kfxv 2 F4 = 4x =4x = 1,1610 lbf.ft / lbm 2 xxgc 2 x1x32,2
Sehingga : ΣF
= F1 + F 2 + F3 + F 4 = 17,6222 + 0,3870 + 0,7740 + 1,1610 = 19,9442 lbm.ft / lbm
Ditentukan :
Appendik D- 50
ΔZ = 90 ft ΔP = 0 (karena P1 = P2 pada tekanan 1 atm abs) V1 = 0 ft/dt (karena diameter tangki >>> diameter pipa) V2 = 7,06 ft / dt ά= 1 (untuk aliran turbulen ) ρ1 = ρ2 (fluida incompressible) Dengan menggunakan persamaan bernouli : (ΔV2 / 2.ά.gc) + (ΔZ/gc) + (ΔP/ρ) + ΣF = Ws ( 7,06
2
/ 2.1.32,2) + (90/32,2) + 0 + 19,9442 = Ws Ws = 23,5132 lbf.ft / lbm
Menentukan tenaga penggerak pompa WHP
= Ws.Q.ρ/ 550 = 23,5132 x 0,0028 x 62,5 / 550 = 0,00748 Hp
Dari fig. 14 – 37 peter and Timmerhaus didapat : ήpompa = 18% Maka : BHP = WHP / ήpompa = 0,00748 / 0,18 = 0,0416 Dari fig 14 – 38 peter and Timmerhaus didapat : ήmotor = 80% Maka: Hp = BHP / ήmotor =0,0416/ 0,8 = 0,052 Digunakan daya pompa 0,5 Hp Bahan konstruksdi : Cast iron Jumlah : 1 buah
Appendik D- 51
18. Pompa (L-232) fungsi : untuk mengalirkan air dari bak klorinasi ke bak klorinasi Tipe
: sentrifugal
Rate aliran
= 1386 kg/j = 628,6855 lb/j = 0,1746 lb/dt
Densitas : 62,5 lb/cuft Viskositas = 0,85 cp x 6,7197. 10-4 lbm/ft.dt = 0,0006 lb/ft.dt Menghitung rate volumetrik Q
= (0,1746 lb/dt) /(62,5 lb/cuft) = 0,0028 cuft/dt = 0,1676 cuft/mnt = 1,2539 gal/mnt
Asumsi : aliran turbulen Dari peter and timmerhaus : ID optimal
= 3,9.Q0,45 . ρ0,13 = 3,9 x 0,0028 0,45 x 62,5 0,13 = 0,4740 in
Standarisasi ID = 0,5 in Sch. 40 ( Tabel 11, Q kern ) diperoleh : ID
= 0,622 in = 0,0518 ft
OD
= 0,840 in
Flow area = 0,304 in 2 = 0,0021 ft 2
Appendik D- 52
Menghitung kecepatan aliran fluida dalam pipa V1
= Q/A1 ( kecepatan aliran air dari tangki) = 0 ft/dt (karena A1 tangki terlalu besar )
V2
= Q/A2 = (0,0028 cuft/dt) /(0,0021 ft2 ) = 1,3333 ft/dt
ΔV
= V2 - V1 = 1,3333 – 0 = 1,3333
ft/dt
Menghitung Reynold Number NRe
=
.VD 62,5x1,3333 x 0,0518 = 7194,2646 > 2100 0,0006
( memenuhi Syarat aliran turbulen karena Nre > 2100 ) Menentukan panjang pipa Direncanakan : -
pipa lurus (L) = 20 ft
-
Elbow 90 o sebanyak 2 buah L/D = 32 ( tabel Peter and Timmerhaus hal.484) Lelbow = 32.ID = 2 x 32 x 0,0518 ft = 10,33152 ft
-
Gate valve sebanyak 2 buah L/D
= 7 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve
= 7. ID = 2 x 7 x 0,0518 ft = 0,7252 ft
Appendik D- 53
-
Globe valve sebanyak 1 buah L/D
= 300 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve
= 300. ID = 300 x 0,018 ft = 15,54 ft
-
Entrance valve = 1,9 ft
-
Exit valve = 3,8 ft
Panjang total sistem perpipaan : L pipa = 20+ 0,33152 + 0,7252 + 15,54 + 1,9 + 3,8 = 26,7568 ft Menghitung friction loss Bahan yang digunakan : Commencial steel Maka :
ε = 0,000046 m ( genakoplis hal. 88)
ε / D = 0,0029 didapat : f = 0,006 1. Pada straight pipe 4 xfx v x L 2
F1 =
2 xgcxD
2 4x 0,006 x1,3333 x16,7568 = 0,3422 lbf.ft/lbm 2 x 32, 2x 0,0518
2. kontraksi dan pembesaran Kc = 0,4 x ( 1,25 – A2/A1) (A2/A1 dianggap = 0, karena A 1 tangki besar ) maka : Kc = 0,4 x ( 1,25 – 0) = 0,5
Appendik D- 54
2
0,5 x 1,3333 F2 = 2 xxgc 2 x1x32,2 Kcx v
2
= 0,0138 lbf.ft/lbm
3.Sudden enlargement from expansion loss at river entrance Kex = 1 – (A1/ A2 )2 = 1 2 1x 1,3333 F3= = 0,0276 lbf.ft/lbm 2 xxgc 2 x1x 32, 2 Kex. v
2
4.friction in 4 elbow 90O Kf = 0,75 2 0,75x 1,3333 Kfxv 2 F4 = 4x =4x = 0,0414 lbf.ft / lbm 2 xxgc 2 x1x 32,2
Sehingga : ΣF
= F1 + F 2 + F3 + F 4 = 0,3422 + 0,0138 + 0,0276 + 0,0414 = 0,4250 lbm.ft / lbm
Ditentukan : ΔZ = 20 ft ΔP = 0 (karena P1 = P2 pada tekanan 1 atm abs) V1 = 0 ft/dt (karena diameter tangki >>> diameter pipa) V2 = 1,3333 ft / dt ά= 1 (untuk aliran turbulen ) ρ1 = ρ2 (fluida incompressible) Dengan menggunakan persamaan bernouli : (ΔV2 / 2.ά.gc) + (ΔZ/gc) + (ΔP/ρ) + ΣF = Ws
Appendik D- 55
2 (1,3333 / 2.1.32,2) + (20/32,2) + 0 + 0,4250 = Ws Ws = 1,07372 lbf.ft / lbm Menentukan tenaga penggerak pompa WHP
= Ws.Q.ρ/ 550 = 1,07372 x 0,0028 x 62,5 / 550 = 0,00034 Hp
Dari fig. 14 – 37 peter and Timmerhaus didapat : ήpompa = 18% Maka : BHP = WHP / ήpompa = 0,00034 / 0,18 = 0,0019 Dari fig 14 – 38 peter and Timmerhaus didapat : ήmotor = 80% Maka: Hp = BHP / ήmotor = 0,0019/ 0,8 = 0,0024 Digunakan daya pompa 0,5 Hp Bahan konstruksdi : Cast iron Jumlah : 1 buah 19. bak klorinasi ( F-230) Fungsi : mengklorinasi air untuk keperluan sanitasi Rate
: 1386 kg/ jam
Densitas air
: 995,68 kg/m3
Waktu tinggal : 6 jam Maka : Rate volumetrik
= 1386 / 995,68 = 1,3920 m3/j
Volume air
= 1,3920 x 6 = 8,352 m3
Appendik D- 56
Direncanakan bak berisi 80% air maka : Volume bak = 8,352 / 0,8 = 10,44 m3 Direncanakan bak bak berbentuk persegi panjang dengan ratio : Panjang (P) : lebar (L) : tinggi (T) = 5 : 3 : 2 Maka : Volume bak penampung
= P x L x T = 5 x 3 x 2 = 60 m3
30 x3
= 10,44 m3
x
= 0,7034 m
didapat : panjang
= 5 x 0,7034 = 3,517 m
lebar
= 3 x 0,7034 = 2,1102 m
Panjang
= 2 x 0,7034 = 1,4068 m
Dimensi bak : Bentuk
: persegi panjang
Ukuran
: (3,517 x 2,1102 x 1,4068 ) m 3
Bahan
: beton
Jumlah
: 1 buah
20. bak air sanitasi ( F-232) Fungsi : menampung air untuk keperluan sanitasi Rate
: 1386 kg/ jam
Densitas air
: 995,68 kg/m3
Waktu tinggal : 6 jam Maka :
Appendik D- 57
Rate volumetrik
= 1386 / 995,68 = 1,3920 m3/j
Volume air
= 1,3920 x 6 = 8,352 m3
Direncanakan bak berisi 80% air maka : Volume bak = 8,352 / 0,8 = 10,44 m3 Direncanakan bak bak berbentuk persegi panjang dengan ratio : Panjang (P) : lebar (L) : tinggi (T) = 5 : 3 : 2 Maka : Volume bak penampung
= P x L x T = 5 x 3 x 2 = 60 m3
30 x3
= 10,44 m3
x
= 0,7034 m
didapat : panjang
= 5 x 0,7034 = 3,517 m
lebar
= 3 x 0,7034 = 2,1102 m
Panjang
= 2 x 0,7034 = 1,4068 m
Dimensi bak : Bentuk
: persegi panjang
Ukuran
: (3,517 x 2,1102 x 1,4068 ) m 3
Bahan
: beton
Jumlah
: 1 buah
Appendik D- 58
2. Unit Penyediaan Steam (Boiler) dan Air Pendingin (Cooling Tower) a.Boiler Pada Pra –rencana pabrik MIBK ini steam yang akan digunakan bertekanan 6 atm (88,2 psia) yang diperoleh dari boiler dan direncanakan menggunakan boiler fire tube. Kebutuhan steam = 4684,79117 kg/j Power Boiler : Dari pers. 172 savern W.H “ steam and Gas Power” hal 140 : Hp =
msx( Hg Hf ) Hfg 34,5
Dimana : Ms : rate steam yang dihasilkan = 4684,79117 kg/j = 10328,09061 lb/j Hg
: entalphi steam pada 338 oF = 489,1325 BTU/ lb
Hf
: entalphi air masuk boiler ( pada 78,8 oF) = 4,6848 BTU/lb
Hfg : entalphi air pada suhu 131 oF = 97,98 BTU/lb (Geankoplishal.802) Angka 970,3 dan 34,5 adalah penyesuaian pada penguapan 34,5 hp/lb pada 131 o F menjadi uap kering Maka : Hp =
10328,09061x (489,1325 4,6848) = 149,466 970,3 34,5
Kapasitas boiler : Q=
msx (Hg Hf ) 1000
Q=
10328,09061x (489,1325 4,6848) =5003,4197 BTU/j 1000
(pers.171, Savern W.H hal,140)
Appendik D- 59
pers.173, Savern W.H hal,141 faktor evaporasi
= (Hg – Hf) / 970,3 = ( 489,1325 4,6848) / 970,3 = 0,4993
air yang dibutuhkan : air = 0,4993 x 10328,09061 = 5156,8156 lb/j = 2339,1162 kg/j sebagai bahan bakar digunakan fuel oil, dengan heating value = 18000 BTU/lb ( Perry’s Ed. 3 Hal. 16 – 29) diperkirakan : efisiensi boiler 70% maka bahan bakar yang dibutuhkan : Q
=
msx(Hg Hf ) effxhv
Q
=
10328,09061x (489,1325 4,6848) 0,7 x18800
Q
= 380,1991 lb/j = 172,4572 kg/j
Maka jumlah perpindahan panas boiler dan jumlah tube : Direncanakan : panjang tube = 16 ft Data : Heating Valeu surface = 10 ft2/ Hp Boiler Pipa yang digunakan = 1,5 in nominal pipa (Ips) Luas permukaan Linier feed = 0,498 ft 2 (tabel 11 Kern Hal.844)
Appendik D- 60
Maka jumlah Tube : Nt =
A atxl
Dimana : A
= luas perpindahan panas Boiler = 10 x Hp Boiler = 10 x 149,466 = 1494,66 ft2
sehingga jumlah pipa yang diperlukan : Nt =
1494,66 =187,5828 buah 0,498 x16
Spesifikasi Boiler Nama Alat
: Boiler
Fungsi
: menghasilkan steam
Jenis
: Fire tube Boiler
Rate Steam
: 10328,09061 lb/j
Heating surafce
:1494,66 ft2
Jumlah Tube
: 187,5828 buah
Ukuran tube
: 1,5 in Ips, L = 16 ft, susunan segi empat
Bahan bakar
: fuel oil
Rate fuel Oil
: 172,4572 kg/j
b.Unit penyediaan air ( Cooling Tower) Pada Pra-rencana pabrik NIBK ini air pendingin digunakan pada alatalat seperti reaktor dan kondesor yang direncanakan menggunakan
Appendik D- 61
cooling tower jenis counter flow induced Draft cooling tower ( Perry’s ad,6 hal.12-15 ) Kebutuhan air pendingin = 104761,4545 kg/j = 230957, 1026 lg/j (densitas air =62,5 lb/cuft) = 3695,31364 cuft/j = 61,588565 cuft/mnt = 460,744 gal/mnt suhu wet bulb udara ( kelembaban 70 %) = 21,5 oC (71,7 OF) suhu air masuk menara
= 30 oC ( 86 OF)
suhu air keluar menara
= 10 oC ( 50 OF)
konsentrasi air
= 1 gpm/cuft
Volume yang dibuthkan
= Rate volumetrik/ konsntrasi air = 460,744/ 1 = 460,744 cuft
Dimensi menara : Volume
= 1/4 . . D2 . L ( jika : L: = 4D)
460,744
= ¼... 4D2 .
D
= 5,2744 ft = 1,6076 m
sedangkan : luas
= 1/4 . . D2 = 1/4 . . (5,2744) 2 = 21,8381 ft 2 = 2,0288 m 2
Appendik D- 62
dari Fig. 12-15 perry ed. 6 didapat : persen standart tower performance adalah 100 %, maka : Hp fan / luas tower area (ft2) = 0,041 Hp/ft2 Hp fan
= 0,041 Hp/ft2 x luas tower area(ft2) = 0,041 Hp/ft2 x 21,8381 ft2 = 0,8954 Hp
maka digunakan motor sebesar 1 Hp c.Unit penyediaan Listrik Kebutuhan tenaga listrik digunakan untuk menggerakkan motor, penerangan, instrumentasi dan lain-lain dipenuhi dari generator dan listrik PLN. Perincian kebutuhan listrik untuk proses : a. Daerah proses industri Tabel D.1 pemakaian daya peralatan proses No 1 2 3
Kode Alat R-110 R-120 M-150
Nama Alat Reaktor Reaktor Tangki penampung
Daya (Hp) 10 23 1
4 5 6 7 8
L-111 L-115 L-133 L-145 L-147
Pompa Pompa Pompa Pompa Pompa
0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
9 10
L-146A L-146B
Blower Blower
3 4 43,5
TOTAL
Appendik D- 63
b. Daerah pengolahan air Tabel D.2. Pemakaian daya Peralatan air dan steam No 1 2
Kode Alat L-219 L-217
Nama Alat Pompa Pompa
Daya (Hp) 0,5 0,5
3 4 5 6
L-214 L-211 L-224 L-222
Pompa Pompa Pompa Pompa
0,5 0,5 0,5 0,5
7 8 9
L-232 L-227 Q-220
Pompa Pompa Boiler
0,5 0,5 149
10 11
P-227 F-216
Cooling Tower Pengaduk
1 19
TOTAL
173
Jadi total kebutuhan untuk motor penggerak = 70,5 + 173 = 243,5 hp x 0,7457 Kw/Hp = 181,58 kW c. Kebutuhan listrik penerangan. Untuk keperluan oenerangan dapat diperoleh dengan mengetahui luas bangunan dan areal tanah dengan menggunakan rumus: =(a.F) / (U.D) dimana : = lumen per outlet a = luas daerah (ft2)m F = Food Candle U = Koefisien Utilitas (0,8) D = Efisiensi rata-rata penerangan (0,75)
Appendik D- 64
Maka : Tabel D.3 kebutuhan daya untuk penerangan
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Lokasi pos penjagaan taman parkir kantor perpustakaan kantin musollah poliklinik pos penimbangan truk laboratorium gudang produk cair gudang produk baku gudang bahan bakar toilet listrik/ruang generator PMK ketle bengkel ruang proses areal perluasan pabrik pengolahan air pembuangan sludge jalan ruang serba guna Total
luas (ft2) 129,16 2690,9 3767,26 1743,71 645,82 516,66 387,49 430,55 215,27 2152,73 1614,55 2690,91 861,09 538,18 1073,36 387,49 2152,73 1614,55 21527,3 16145,46 5381,82 2152,73 13217,76 2690,91 84728,39
candle 10 5 10 20 10 5 5 10 10 20 10 10 10 10 10 5 10 20 20 5 10 10 5 20 260
Lumen 2152,67 22424,17 62787,67 58123,67 10763,67 4305,5 3229,08 71750,83 3587,83 71757,67 26909,17 44848,5 14351,5 8969,67 17939,33 3229,08 35878,83 53818,33 717576,7 134545,5 89697 35878,83 110148 89696,67 1694370
Untuk taman,utilitas, area proses dan area penyimpanan produk akan diapaki lampu mercusuar 250 watt dengan out put lumen sebesar 10.000. Dari perhitungan diatas didapatkan : luman untuk taman
= 22424,17
lumen untuk water treatment
= 89697,00
lumen untuk areal proses
= 717576,67
lumen untuk areal produk
= 26909,17
Appendik D- 65
total luman
= 856607,01
jumlah total lampu mercusuar yang dibutuhkan = 856607,01/10000 = 85,66 = 85 buah untuk penerangan daerah lainnya digunakan lampu TL 40 watt dengan out put lumen 1960, maka : jumlah lampu TL yang dibutuhkan
= 1694370/ 1960 = 427,43 = 428 buah
kebutuhan listrik untuk
= (86x250) + (428 x 40) = 38620 Watt 38,62 kW
jadi total kebutuhan listrik, yaitu untuk kebutuhan proses dan penerangan adalah : Total Listrik = 181,58 + 38,62 = 220,2 kW kebutuhan listrik disuplai dari generator. Power faktor untuk generator = 75 % Power yang harus dibangkitkan generator
= (100/75) x 220,2 = 293,6 kW
digunakan generator pembangkit = 300 kW (300 kVA) spesifikasi alat Type Generator
: AC generator 3 fase
Appendik D- 66
Kapaasitas
: 300kVA
Frekuensi
: 200 Hz
Penggerak
: Diesel Oil (solar)
Jumlah
: 1 buah
d. Unit penyediaan Bahan Bakar Jenis bahan bakar yang digunakan : Diesel oil (solar) Perhitungan jumlah bahan bakar : Daya generator
= 3000 kVA ( 1 kVA = 56,884 BTU/menit) = 300 x 56,884 = 17065,2 BTU/menit = 1023912 BTU/ jam
heating value minyak residu = 19200 lb/BTU, maka : jumlah minyak yang dibutuhkan = 1023912 /19200 = 53,33 lb/j = 24,2 kg/j diketahui : densitas solar = 0,8 kg/L maka : V = 24,2/0,8 = 30,24 L/j = 725,7 L/hari = 730 L/hari
APPAENDIK E ANALISA EKONOMI PABRIK
1. Metode Penafsiran Harga Penafsiran harga tiap tahun mengalami perubahan sesuai dengan kondisi perekonomian yang ada. Untuk penafsiran harga peralatan, diperlukan indeks yang dapat digunakan utnuk mengkonversi harga peralatan pada massa lalu, sehingga diperoleh harga pada saat ini, digunakan persamaan: Cx
= Ck
Ix Ik
( peter & timmerhaus, hal 164 )
Dimana : Cx
= tafsiran harga alat saat ini
Ck
= tafsiran harga alat pada tahun k
Ix
= indeks harga pada saat ini
Ik
= indek harga tahun k
Sedangkan untuk menafsirkan harga alat yang sama dengan kapasitas berbeda digunakan persamaan sebagai berikut: n vA VB
CA CB
dimana : VA
= Harga alat A
VB
= Harga alat B
CA
= Kapasitas alat A
APPENDIK E
CB
= kapasitas Alat B
n
= eksponen harga alat ( peter & timmerhaus)
harga alat pada Pra rencana pabrik MIBK didasarkan pada harga Alat yang terdapat pada Peter &timerhaus dan Ulrich GD Tabel E.1 Indek harga Alat pada tahun sebelum evaluasi No
Tahun
indeks harga
X2
X.Y
1
1975
182
33124
359450
2
1976
192
36864
379392
3
1977
204
41616
403308
4
1978
219
47961
433182
5
1979
239
57121
472981
6
1980
261
68121
516780
7
1981
297
88209
588357
8
1982
314
98596
622348
9
1983
317
100489
628611
10
1984
323
104329
640832
11
1985
325
105625
645125
12
1986
318
101124
631548
13
1987
324
104976
643788
14
1988
343
117649
681884
15
1989
355
126025
706095
16
1990
356
126736
708440
31720
4569
1358565
9062121
2
APPENDIK E
Kenaikan harga tiap tahun merupakan fungsi linier tahun dan indeks harga tahun k sehingga membentuk persamaan garis lurus : Y = m X + c .............................................................................(1) Dimana : C
= konstanta
m
= gradien
Y
= tahun
X
= indeks harga
Untuk mencari harga m dan c, didapatkan dengan metode kuadrat terkecil sebagai berikut : Misal : selisih ruas kiri dan kanan persamaan 1 = R R
= mX + c –Y
R2
= (mX + c –Y) 2
R m
= 2 (mX + c- Y)X
sedangkan :
R =0 m 2
maka : 0 = 2(mX + c – Y) X m.X2 + X. X = XY................................................................... (2) m.X + n.C = Y................................................................... .........(3)
3
APPENDIK E
Dimana : C
= n.c
n
= jumlah data
dari persamaan (2) dan (3) diperoleh : m=
n XY Y . X 2 n x2 ( X )
m=
X . Y X . XY 2 2 n X (X )
Maka : m=
(16x 9062121) (4569 x 31720) =0,075766 2 (16 x1358565) (4569)
m=
(31720x1358565) (4569 x9062121) = 1960,86396 2 (16x1358565) (4569)
jadi persamaan harga indeks adalah : Y = 0,075766.X + 1960,86396 Indeks harga (X) pada 2012 ( Y= 2012) adalah : 2012
= 0,075766.X + 1960,86396
X
= 582,53095
2. penafsiran harga peralatan Dengan menggunakan rumus-rumus pada metode penafsiran harga didapatkan harga peralatan proses seperti terlihat pada Tabel E.2, dan harga peralatan utilitas dapat dilihat pada tabel E.3dan tabel E.4.
4
APPENDIK E
Contoh perhitungan peralatan : Berikut adalah contoh perhitungan penafsiran harga pompa jenis centrifugal dengan daya 0,5 hp: Dari Gb. 5-49 sampai gambar G.5-51 Ulrich hal 310, untuk pompa jenis centrifugal dengan daya 0,5 hp diperoleh : Cp : $ 2.000 FBM : 1,9 Sehingga : CBM = Cp x FBM = $ 2.000x 1,9 = $ 3.800 Maka : Harga alat tahun 2012 =
=
indeks tahun 2012 x Harga tahun 1982(CBM) indeks tahun1982 582,53095 x $ 3.800 315
= $ 7027 jika diasumsikan : $ 1 = 9500 maka : harga pompa sentrifugal
= $ 7027 x Rp. 9500 = Rp. 66.756.500 ,-
Dengan cara yang sama harga peralatan proses dapat dilihat pada tabel berikut :
5
APPENDIK E
Tabel. E.2 Penafsiran Harga peralatan Proses No
Nama Alat Proses
kode
jumlah
satuan (Rp)
Total (Rp)
1
Reaktor
R-110
1
4.996.582.940
2
Pompa
L-111
1
6934822,62
6.934.823
3
Tangki Aseton
F-112
8
482911222,6
3.863.289.781
4
Tangki DAA
F-113
1
4996589875
4.996.589.875
5
Reaktor
R-120
1
5286468371
5.286.468.371
6
Kondesor
E-121
1
150279115,3
150.279.115
7 8 9
Pompa Tangki H3PO4 Tangki MO
L-122 F-123 F-124
1 1 1
69348922 42164144,95 274725757
69.348.922 42.164.145 274.725.757
10 Kolom destilasi
D-130
1
849662999,9
849.663.000
11 Kondesor
E-131
1
150279115,3
150.279.115
12 Reboiler
E-132
1
227291093,9
227.291.094
13 Pompa
L-133
1
69348922,62
69.348.923
14 Akumulator Kolom 15 Hidrogenasi 16 Kondesor 17 Reboiler
F-134
1
296064305,8
296.064.306
D-140 E-141 E-142
1 1 1
1263259974 154093306,1 205758253,4
1.263.259.974 154.093.306 205.758.253
18 Heater
E-143
1
164703691,2
164.703.691
19 Heater 20 Heater
E-144A E-144B
1 1
168171137,4 183774644,9
168.171.137 183.774.645
21 Pompa
L-145
1
69348922,62
69.348.923
22 Blower
G-146A
1
109224553,1
109.224.553
23 Blower 24 Pompa 25 Tangki H2
G-146B L-147 F-148A
1 1 4
96221630,13 69348922,62 461170335,5
96.221.630 69.348.923 1.844.681.342
26 Akumulator
F-148B
1
220078805,9
220.078.806
27 Tangki MIBK
F-148C
2
466440853,6
932.881.707
28 Expander
G-149
1
442446126,3
442.446.126
29 Mixer 30 Tangki NaOH
M-150 F-151 TOTAL
1 1
196084078,7 51387551,66
196.084.079 51.387.552 22.805.427.878
6
4.996.582.940
APPENDIK E
Tabel E.3 Penafsiran Harga Peralatan Utilitas No Nama Alat Proses 1 Pompa air sungai 2 3 4 5 6 7 8
Pompa Clarifier Clarifier Pompa sand filter sand filter Pompa bak air bersih Cooling Tower Pompa Demineralizer
9 Kation Exchanger 10 11 12 13 14 15 16
Anion Exchanger Pompa deaerator Deaerator Boiler Pompa air proses Pompa air sanitasi pompa air pendingin
Kode L-219 L-217 F-216 L-215 F-214 L-224 P-227 L-211 D210A D210B L-222 P-221 Q-220 L-233 L-231 L-226 Total
Jumlah 2
Bahan Cast Iron
Harga Total 158115543,6
2 1 2 1 2 1 2
Cast Iron Carbon Steel Cast Iron Carbon Steel Cast Iron Cast Iron Cast Iron
155341586,7 300419532,8 155341586,7 122539546,3 155341586,7 554791381 155341586,7
1
Carbon Steel
325939936,3
1 2 1 1 2 2 2
Carbon Steel Cast Iron Carbon Steel Carbon Steel Cast Iron Cast Iron Cast Iron
325939936,3 155341586,7 135923888,3 195563961,8 155341586,7 155341586,7 155341586,7 3206624833
Tabel E.4 Penafsiran Harga Peralatan dari beton
No 1 2 3 4 5 6 7
Nama Alat Proses skimer Bak penampung Bak air bersih Bak air pendingin Bak air lunak Bak klorinasi Bak air sanitasi
Kode F-218 F-215 F-212 F-225 F-223 F-230 F-232
Total
7
Jumlah 1 1 1 1 1 1 1
Harga Total 4507699,7 41609353,57 41609353,57 65881476,49 35367950,54 31207015,18 33287482,86 294039431,9
APPENDIK E
Sehingga : Harga total peralatan = harga peralatan proses + harga peralatan utilitas + harga peralatan dari beton = Rp.22.805.427.878 + Rp.3.206.624.833 Rp.294.039.431,9 = Rp.26306092143 3. Bahan baku Pengeluaran bahan baku tiap tahun dapat dilihat pada tebel berikut: Tabel E.6 Harga kebutuhan bahan baku No
Nama Bahan Jumlah (kg/j)
Harga total (Rp/tahun)
4431,96908
Harga Satuan (Rp/kg) 5000
1
Aseton
2
NaOH
16,66667
3000
360.000.072
3
H3PO 4
1,6667
4500
54.001.080
4
H2
65,33334
8000
3.763.200.384
5
Nikel
0,47724
7000
24.052.896
TOTAL
159.550.000.000
160043000000
4. Utilitas Pengeluaran untuk utilitas tiap tahun dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel E.6 Harga Kebutuhan Utilitas
NO
Utilitas
1
Listrik Bahan bakar
2
Kebutuhan (tiap jam)
harga pembelian (Rp/tahun)
300 kW
48600000000
245,988 L
974112480 49574112480
TOTAL
8
APPENDIK E
5. Pengemasan Produksi : 3333,3333 Kg/jam
= 24000000 kg/tahun
Densitas MIBK = 797,827823 kg/m3 Maka : Volume MIBK
: 24000000 / 797,827823 kg/m3 : 30081,67841 m3 /tahun : 30081678,41 L/tahun
kemasan berupa jirigen dengan kapasitas 25 L MIBK tiap jirigen harga Jirigen : Rp. 7500,- per biji jumlah jirigen tiap tahun
= 30081678,41/ 25 = 1203267,136 biji = 1203268 biji
sehingga : Biaya pengemasan per tahun = Rp. 7500 x 1203268 = Rp. 9024503524,6. Penjualan Kapasitas Produksi 3333,33333 kg/jam = 24000000 kg/tahun Jumlah produk = 1203268 jirigen/tahun Harga Jual = Rp. 12500 per tahun Maka : Harga penjualan MIBK per tahun
= Rp. 12.500 x 24000000 = Rp. 300.000.000.000,-
harga jual satuan Jirigen
= Rp. 300.000.000.000 / 1203268 = Rp. 249,321,0158
9
APPENDIK E
7. Gaji Karyawan Perhitungan gaji karyawan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel E.7 Daftar Gaji Karyawan
Jabatan Dirut Litbeng direktur kep.Bagian Quaity Control Kasie. Produksi Kasie. Teknik
Jumlah Gaji/bulan/orang 1 Rp8.000.000 4 Rp5.000.000 2 Rp6.000.000 6 Rp4.000.000 3 Rp4.000.000 2 Rp3.000.000 3 Rp3.000.000
Gaji total /bulan Rp8.000.000 Rp20.000.000 Rp12.000.000 Rp24.000.000 Rp12.000.000 Rp6.000.000 Rp9.000.000
Kasie. Pemasaran Kasie. SDM Kasie. Humas Kasie. Keuangan Unit Produksi/ shift Unit perawatan Unit produksi Unit Utilitas Unit Pemasaran Unit Keuangan
3 4 2 2 115 3 4 4 3 2
Rp3.000.000 Rp3.000.000 Rp3.000.000 Rp3.000.000 Rp1.500.000 Rp1.000.000 Rp1.500.000 Rp1.000.000 Rp1.500.000 Rp1.500.000
Rp9.000.000 Rp12.000.000 Rp6.000.000 Rp6.000.000 Rp172.500.000 Rp3.000.000 Rp6.000.000 Rp4.000.000 Rp4.500.000 Rp3.000.000
Unit SDM Sopir Satpam Kebersihan Parkir Total
9 4 4 4 2 186
Rp800.000 Rp500.000 Rp500.000 Rp300.000 Rp200.000
Rp7.200.000 Rp2.000.000 Rp2.000.000 Rp1.200.000 Rp400.000 Rp329.800.000
Maka pengeluaran untuk gaji pegawai tiap tahun = Rp3.957.600.000,-
10
APPENDIK E
8. Harga Tanah dan Bangunan Perhitungan tanah dan bangunan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel E.8 Harga Tanah dan Bangunan No 1 2
keterangan Tanah Bangunan
Luas (m 2) 7.694 4.814 TOTAL
Harga (Rp/m2) 250.000 150.000
11
Total (Rp) 1.923.500.000 722.100.000 2.645.600.000
F C
1 6
F LO W
L I
1 5
C O N TR O LLER
L E V E L IN D IK A T O R
L
1 4
L E V E L C O N T R O L L E R P C
1 3 1 2
P R E S S U R E C O N TR O L ER T C
T E M P E R A T U R C O N T R O L L E R S
1 1 1 0
S T EA M
C T W
C O O L IN G
W P
SC
8 7 6
STEA M
H W
W A S TE A L IR A N
3
TE K A N A N
1
N O M E R A L IR A N
NaOH H3PO4 H20 H2 C6H12O 2 O C6H10 C6H120 TOTAL
0,8333
2
3
4 4431,9691
5 5539,96164
0,8333 14,58334 15,83334 184,66538
230,83174
6 1107,99256 0,83333 246,66508
7
1,63334 0,03333
NOMOR ALIRAN 8 1107,99256 0,83333 1,63334 865,64598
2
9
4431,96908
98 100 0,8333
14,58334 16,66667 4616,6345
5770,79338
5787,56005
1,66667
11
12
13
66,66633(A) 71,86668
46,16636
EXPANDER TANGKI PENAMPUNG NAOH MIXER TANGKI PENAMPUNG PRODUK ACUMULATOR TANGKI PENAMPUNG H2 POMPA BLOWER BLOWER POMPA HEATER HEATER REBOILER KONDENSOR KOLOM HIDROGENASI ACUMULATOR POMPA REBOILER KONDESOR KOLOM DESTILASI TANGKI PENAMPUNG MO TANGKI PENAMPUNG ASAM PHOSPHAT POMPA KONDENSOR REAKTOR TANGKI PENAMPUNG DAA TANGKI ASETON POMPA REAKTOR KETERANGAN
JUMLAH
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGA DEWI MALANG
443,19656 168,4914 3266,667 3945,02129 1154,15892
71,86668
6,53334
DIRENCANAKAN OLEH
DISETUJUI DOSEN PEMBIMBING PEMBIMBING I
DEDIK IRAWAN 020.501.0002
443,19656
65,33334
819,47962
6,53334
3369,82506 5189,12682
14 1107,99256
G-149 F-151 M-150 F-148C F-148B F-148A L-147 G-146B G-146A L-145 E-144A E-144B E-142 E-141 D-140 F-134 L-133 E-132 E131 D-130 F-124 F-123 L-122 E-121 R-120 F-133 F-112 L-111 R-110 KODE
FLOW SHEET PRA RENCANA PABRIK METIL ISOBUTIL KETON KAPASITAS : 25.000 TON / TAHUN
65,33334
116
10
K E T E R A N G A N
S IM B O L
29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 NO
1
G A S
T E M P E R A T U R
2
BM 58 40 98 18
L IQ U ID
A L IR A N
4
KOMPONEN C3H6O
C O N D EN SO R
H O T W A TER
W
5
N O
T O W E R W A T E R
W A T ER P R O C E S S
9
Ir. BAMBANG ISMUYANTO MS SYAIFUL ANWAR 020.501.0013
1927,47218
PEMBIMBING II
SUSY YUNININGSIH ST.,MT