PEMANASAN GLOBAL
Adinda Syafhira XI MIPA 1
Penyebab Pemanasan Global
Terjadinya efek rumah kaca disebabkan campur tangan manusia baik sengaja maupun tidak sengaja sehingga merusak alam. Contoh aktivitas alami yang menyebabkan terjadinya pemanasan global yaitu meletusnya gunung api. Selain menyebabkan terjadinya pemanasan global, letusan gunung api memengaruhi perubahan iklim secara global.
Sementara itu, terdapat beberapa aktivitas manusia yang memengaruhi terjadinya gas rumah kaca antara lain:
2. Aktivitas yang menyebabkan Adanya Gas Rumah Kaca
A.Transportasi
Semakin padatnya lalu lintas di suatu daerah akan menyebabkan tingkat polusi udara di daerah tersebut tinggi. Polusi udara disebabkan adanya gas-gas seperti karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), belerang oksida (SOx), hidrokarbon (HC), dan partikel lainnya. Gas-gas tersebut jika bereaksi dengan oksigen akan menghasilkan gas rumah kaca. Sebagai contoh, gas CO berubah menjadi gas CO2 jika bertemu dengan oksigen ketika di atmosfer.
Sarana transportasi banyak yang menggunakan bahan bakar fosil misal minyak bumi. Bahan bakar fosil merupakan penyuplai terjadinya pencemaran udara dan penghasil gas rumah kaca. Berikut ini persentase komponen pencemar udara yang bersumber dari transportasi sehingga menyebabkan terjadinya gas rumah kaca.
Aktivitas industri banyak melibatkan penggunaan bahan bakar fosil sebagai bahan bakar untuk kegiatan industri. Aktivitas industri yang melibatkan pemakaian bahan bakar fosil akan menaikkan konsentrasi gas karbondioksida di atmosfer sehingga menambah emisi gas rumah kaca.
B. Industri
Gambar di samping menjelaskan konsentrasi gas CO2 di atmosfer pada tahun 1800 sampai awal tahun 2000. Dari grafik tersebut diperlihatkan bahwa konsentrasi CO2 meningkat setiap tahunnya. Apabila kejadian itu dibiarkan terjadi akan menyebabkan meningkatnya gas rumah kaca secara merata di berbagai negara.
Perhatikan Gambar 4.2!
Aktivitas industri yang melibatkan penggunaan senyawa CFC (Chloro Fluoro Carbon) berpotensial menimbulkan efek rumah kaca. Aktivitas industri freezer, pendingin ruangan, cat semprot, dan hair spray banyak menggunakan senyawa CFC. Gas CFC tidak mudah terurai jika terlepas ke atmosfer. Gas CFC dapat merusak lapisan ozon sehingga menimbulkan lubang pada lapisan ozon. Lapisan ozon adalah lapisan yang melapisi bumi dan berfungsi untuk melindungi bumidari radiasi ultraviolet yang dipancarkan oleh matahari. Jika lapisan ozon rusak, sinar ultraviolet akan menerobos atmosfer bumi kemudian mencapai bumi sehingga bumi terasa panas.
Mengingat akan bahaya CFC, salah satu badan PBB yaitu UNEP (United Nation Environment Program) melalui kesepakatan yang diadakan di London, Inggris pada tahun 1991 menyetujui pengurangan produksi hingga 50% pada tahun 1995. Pada tahun 1997 penggunaan CFC dikurangi penggunaannya hingga 85%. Dengan adanya kesepakatan tersebut merupakan langkah awal pengurangan produksi pemakaian CFC. Selain itu, dengan adanya kesepakatan tersebut diharapkan maka selanjutnya CFC tidak digunakan kembali sehingga tidak memperbesar kerusakan ozon.
C. Pembuangan Sampah
Berdasarkan asalnya, sampah dibedakan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik (sampah basah) merupakan sampah yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup yang dapat membusuk. Contoh dari sampah organik yaitu sisa makanan, dedaunan kering, dan sisa buah ataupun sayur.
Sementara itu sampah anorganik (sampah kering) merupakan sampah yang berasal dari bahan non biologis dan sulit terurai sehingga diperlukan penanganan lebih lanjut. Contoh sampah anorganik seperti pastik, kaleng, kertas, dan kaca. Selain sampah organik dan anorganik, ada pula sampah B3 (bahan beracun dan berbahaya).
Sampah B3 dari bahan yang beracun dan berbahaya seperti limbah rumah sakit, limbah pabrik, dan limbah pertambangan.
menangani sampah B3 dapat dilakukan penanganan khusus dengan tujuan menghilangkan atau mengurangi sifat berbahaya dan beracun.
D. Penebangan Hutan
Hutan memiliki banyak manfaat bagi manusia. Hutan dimanfaatkan dalam industri kerajinan, industri farmasi, pariwisata, bahkan sebagai sarana penelitian. Selain itu hutan juga bermanfaat sebagai tempat hidup hewan, menyerap air hujan, dan menyerap karbondioksida.
Forest Watch Indonesian mencatat kerusakan hutan di Indonesia sudah mencapai 2 juta hektare per tahun. Jika tidak segera dihentikan, hutan yang tersisa akan segera hilang.
Apabila penebangan hutan terus menerus dilakukan maka Indonesia ikut serta menyuplai CO2. Hal ini disebabkan tidak adanya tanaman yang menyerap gas CO2 sehingga mengakibatkan terjadinya pemanasan global. Adanya penebangan hutan sebaiknya disertai adanya penanaman hutan kembali, sehingga hutan mampu menjalankan fungsinya secara tepat.
Penyebab Pemanasan Global
Pada dasarnya efek rumah kaca telah diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa untuk melindungi manusia. Tuhan menciptakan mekanisme tersebut sehingga menguntungkan bagi kehidupan manusia. Apabila efek rumah kaca tidak diciptakan, bumi akan terasa dingin dengan suhu mencapai . Perlu kita ketahui bahwa beberapa kegiatan manusia dapat menghasilkan gas-gas rumah kaca sehingga efek rumah kaca yang diciptakan Tuhan Yang Maha Esa tidak berperan dengan semestinya.
Efek rumah kaca akan merugikan manusia jika banyak gas rumah kaca di atmosfer. Gas rumah kaca adalah gas yang timbul secara alamiah dari proses kegiatan industri. Contoh gas rumah kaca seperti CO2 (karbon dioksida), CH4 (metana), NO (nitrogen oksida), dan CFC (kloro fluoro karbon). Apabila gas-gas tersebut terlepas ke atmosfer hingga ketinggian lapisan troposfer akan membentuk lapisan yang menyelimuti bumi. Hal ini menyebabkan sinar matahari yang masuk ke bumi banyak yang dipantulkan kembali ke bumi sehingga suhu bumi menjadi semakin panas. Selain gas-gas tersebut, terdapat juga gas lain yang menyebabkan polutan bagi manusia, seperti N2O yang bersumber dari pembakaran bahan bakar fosil. Gas-gas tersebut disebabkan oleh aktivitas-aktivitas manusia yang menghasilkan gas rumah kaca.
1. Efek Rumah Kaca
Tabel Persentase Komponen Pencemar
Persentase komponen pencemar udara yang tertera pada tabel di atas menggunakan asumsi bahwa pembakaran yang terjadi pada kendaraan bermotor dengan memenuhi persyaratan teknis yaitu mendekati pembakaran sempurna.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:
Mendeskripsikan penyebab dari pemanasan global.
Mendeskripsikan dampak dan penanggulangan dari pemanasan global.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, peserta didik berperilaku jujur, disiplin, teliti, tanggung jawab, serta berpikir kritis dan aktif.
Pendalaman materi
Menurut Buku Statistik Kehutanan Indonesia Kementerian Kehutanan 2013 yang dipublikasikan pada bulan Juli 2014, Indonesia memiliki luas hutan sekitar 124,02 juta hektare. Dengan luas tersebut, hutan di Indonesia menjadi salah satu paru-paru dunia yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Hutan berguna mengendalikan gas CO2 yang merugikan bagi manusia. Dewasa ini, luas hutan di Indonesia kian hari semakin menyusut dikarenakan penebangan hutan yang tak terkendali demi terwujudnya industri. Dampak terburuk bagi manusia yaitu meningkatnya persentase gas CO2 di atmosfer, peningkatan persentase gas ini diduga mengakibatkan pemanasan global. Simaklah penjelasan berikut untuk membantu Anda memahami pemanasan global.
Penyebab Pemanasan Global
Pemanasan global (global warming) adalah kenaikan suhu rata-rata di bumi akibat peningkatan emisi gas rumah kaca yang menyelimuti bumi. Akibat adanya pemanasan global, suhu di permukaan bumi menjadi meningkat antara . Kenaikan suhu tersebut disebabkan ulah manusia yang menyebabkan meningkatnya gas-gas rumah kaca yang menyelimuti atmosfer. Akibatnya, terjadilah efek rumah kaca (green house effect).
Efek Rumah Kaca
Aktivitas yang menyebabkan Adanya Gas Rumah Kaca
Transportasi
Industri
Pembuangan Sampah
Penenbangan Hutan
Pertanian dan Peternakan
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
13/06/2016
#
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
13/06/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
13/06/2016
#
Click to edit Master text styles
Click to edit Master title style
13/06/2016
#
Click icon to add picture
Click to edit Master title style
13/06/2016
#
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
13/06/2016
#
Click to edit Master title style
13/06/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
13/06/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
13/06/2016
#
Click to edit Master text styles
Click to edit Master title style
13/06/2016
#
11
Click to edit Master title style
Click to edit Master subtitle style
13/06/2016
#
Click to edit Master title style
13/06/2016
#
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
13/06/2016
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
#