Penyakit flu burung ( bird flu), yaitu penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Avian Influenza (VAI) yang sangat patogen (highly pathogenic avian influenza virus /HPAI), /HPAI), (subtipe H5N1) H5N1)
Pada epidemi influenza 1969-1970 hingga 1994-1995, diperkirakan jumlah penderita influenza yang masuk rumah sakit 16.000 sampai 220.000/epidemik 220.000/epidemik • Kasus terbanyak dari Vietnam, disusul Thailand, Kamboja dan terakhir Indonesia. Hingga Agustus Agustus 2005, sudah jutaan ternak mati mati akibat avian influenza. •
Insidensi
Etiologi flu burung Disebabkan virus avian influenza A (H5N1) yang merupakan virus patogen. Avian terdiri dari beberapa subtipe, misalnya subtipe yang paling patogen adalah H5N1, H7N3, H7N7, dan H9N2, namun virus flu burung yang umumnya dikenal adalah H5N1 dengan struktur genetik RNA
Patogenesis Transmisi virus influenza lewat partikel udara dan Transmisi lokalisasinya pada traktus respiratorius. Penularan bergantung bergantun g pada ukuran partikel (droplet) yang membawa virus tersebut masuk ke dalam saluran napas Setelah virus berhasil menerobos masuk kedalam sel, dalam beberapa jam sudah mengalami replikasi. Masa inkubasi dari penyakit ini yakni satu hingga empat hari (rata-rata dua hari) Sel-sel yang terinfeksi akan membengkak dan intinya mengkerut. Bersamaan dengan terjadinya disintegrasi dan hilangnya silia selanjutnya akan terbentuk badan inklusi
avian influenza H5N1 dapat bereplikasi di dalam sel nasofaring, dan di dalam sel gastrointestinal
Penularan atau transmisi dari virus influenza secara umum dapat terjadi melalui inhalasi, kontak langsung, ataupun kontak tidak langsung
Sebagian besar kasus infeksi virus flu burung pada manusia disebabkan penularan virus dari unggas ke manusia
Bukti bahwa terjadinya transmisi dari manusia ke manusia sangat jarang ditemukan
Diagnosis
•
Demam tinggi (temperatur permukaan mencapai lebih dari 38° C). Gejala lain berupa sefalgia, nyeri tenggorokan, mialgia dan malaise. Adapun keluhan gastrointestinal berupa diare dan keluhan lain berupa konjungtivitis.
Gejala klinis
•
•
Diagnosis pasti penyakit influenza dapat diperoleh melalui isolasi virus maupun pemeriksaan serologis
Komplikasi Pneumonia influenza primer Pneumonia bakterial sekunder Kematian
Pencegahan
Prognosis
Prognosis dari infeksi H5N1 tergolong buruk, angka kematian di Thailand sebesar 89% dan banyak terjadi pada anak-anak < 15 tahun. Kematian rata-rata rata-rata terjadi anatara 9-10 hari setelah penyakit muncul (rentan 6-30 hari) dan kebanyakan pasien meninggal karena kegagalan sistem pernafasan