BAB I PENDAHULUAN
Di era globalisasi yang telah diawali dengan Pasar bebas Asean Free Trade Agreement ( AFTA ) 2003 dan Word Trade Organization ( WTO ) 2020 mendatang, kesehatan dan keselamatan kerja ( k3 ) merupakan salah satu persyaratan yang ditetapkan dalam hubungan ekonomi antar negara yang harus dipenuhi seluruh negara anggota termasuk indonesia. Untuk dapat mewujudkan dan melindungi masyarakat pekerja indonesia, pembangunan di bidang kesehatan telah menjabarkan melalui visi indonesia sehat 2010 dan misinya yang menitik beratkan pada pemeliharaan dan peningkatan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau serta memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya.(buku pedoman pelaksanaan UKK di puskesmas ) Upaya kesehatan kerja (UKK) merupakan salah satu kegiatan pokok puskesmas dalam rangka memberikan perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja kepada masyarakat pekerja di wilayah kerja puskesmas. Bentuk upaya tersebut berupa pelayanan kesehatan bagi pekerja yang meliputi upaya peningkatan kesehatan,pencegahan penyakit akibat kerja,penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan yang merupakan hak-hak dasar pekerja sesuai deklarasi ILO 1998. Upaya Kesehatan Kerja ( UKK ) adalah penyerasian kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan dirinya, maupun masyarakat sekelilingnya, agar diperoleh produktivitas kerja yang optimal ( undang –undang no 23 tahun 1992 tentang kesehatan ,pasal 23) Gambaran mengenai masalah kesehatan kerja yang mencakup angka kesakitan dan kematian akibat kerja dari beberapa penelitian seperti lebih dari 50% pekerja indonesia peserta jamsostek mengidap penyakit kulit akibat masuknya zat kimia melalui kulit dan pernafasan,pada industri kecil didapatkan 60-80% gangguan faktor ergonomiseperti sakit pinggang pada anggota gerak atas dan bawah,nelayan penyelam tradisional dikepulauan seribu menderita barotrauma 41,37% dan penyakit dekompresi 6,91%,2,5,5 % penyelam tradisional menderita kelainan pernafasan berupa sesak nafas Menyadari keterbatasan sumber daya dan disesuaikan dengan prioritas masalah serta kecenderungan yang akan datang,maka departemen kesehatan dlam dokumen indonesia sehat 2010 lebih menetapkan 10 program dimana salah satunya ada keselamatan dan kesehatan kerja.
1
BAB II MAKSUD TUJUAN DAN MANFAAT
2.1
MAKSUD Penyusunan POA Program UKK ini dapat dipergunakan sebagai acuan bagi Puskesmas beserta pihak-pihak lain yang terkait dalam pemberian pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan aspek promotif, preventif agar terwujud pelayanan kesehatan yang efektif, efesien, rasional, bermutu dan proporsional
2.2 2.2.1
TUJUAN Umum Meningkatnya upaya kesehatan yang bersifat promotif dan preventif dalam mencapai kesehatan kerja
2.2.2
Khusus 1.
Tersedianya alokasi anggaran operasional untuk upaya program usaha kesehatan kerja di Puskesmas dan jaringannya
2.
Tersusunnya
perencanaan
program
Kesling
di
Puskesmas
untuk
penyelenggaraan upaya kesehatan di wilayah kerja. 3.
Terlaksananya kegiatan upaya program Kesling di Puskesmas dan jaringannya serta Poskesdes/Polindes dan Posyandu dan tempat pelayanan kesehatan lainnya.
4.
Meningkatnya peran serta masyarakat dalam kegiatan upaya kesehatan promotif dan preventif dalam program Kesling
2.3
MANFAAT POA 1.
Terciptanya rencana kerja yang efektif, efesien dan proporsional
2.
Adanya acuan pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif, preventif di Puskesmas dan jaringannya.
2
BAB III PROFIL PUSKESMAS 3.1 KONDISI GEOGRAFIS Puskesmas Kasembon merupakan salah satu Puskesmas di Kabupaten Malang yang berbatasan dengan : Sebelah utara
: Kabupaten Jombang
Sebelah timur
: kecamatan Ngantang
Sebelah selatan
: Kabupaten Kediri
Sebelah Barat
: Kabupaten Kediri
Luas wilayah kerja puskesmas Kasembon 2.772 ,41 KM2.,
merupakan daerah
pegunungan. Jarak tempuh desa ke puskesmas terjauh sekitar 10 KM sedangkan akses jalan semua desa bisa dilewati kendaraan roda 2 maupun roda 4. PETA WILAYAH PUSKESMAS KASEMBON
3
Luas wilayah per desa dapat dilihat pada tabel berikut ini : NO
NAMA KELURAHAN / DESA Sukosari Kasembon Wono Agung Pait Bayem Pondok Agung
1 2 3 4 5 6
LUAS WILAYAH (KM2) 404.24 415.56 672.86 479.72 5.886 6113 2.772.41
JUMLAH DESA Kelurahan Desa 0 0 0 0 0 0 0
JARAK KE PUSKESMAS (KM) 1 1 3 7 2 7
1 1 1 1 1 1 6
Sumber data : Data Luas Wilayah Kecamatan Kasembon tahun 2015 3.2 KONDISI DEMOGRAFIS Jumlah penduduk di Puskesmas Kasembon tahun 2015 mencapai 65.686 jiwa. Tabel data jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kasembon tahun 2015 NAMA DESA/KELURAHAN Sukosari Kasembon Wono Agung Pait Bayem Pondok Agung
JUMLAH PENDUDUK L P 2.907 2.914 2.068 2434 1.892 2164 2.251 2473 2.864 3022 2.973 3140 14.955 16.178 Sumber Data :Data Statistik Kec. Kasembon 2015 3.3
SARANA
KASEMBON
PELAYANAN
KESEHATAN
TOTAL 5821 4502 4056 4724 5886 6113 31.102
DI
KECAMATAN
Secara umum jumlah sarana pelayanan kesehatan yang berada di
Kecamatan Kasembon dapat dilihat pada tabel berikut: NO 1 5 6 7 8 9 10 11 13 14
JENIS SARANA YAN KES RSU PEMERINTAH PUSKESMAS PUSTU PONKESDES PUSLING POLINDES APOTEK DOKTER PRAKTEK SWASTA POSYANDU RUMAH BERSALIN
JUMLAH 1 1 2 3 3 3 1 1 44 0
KETERANGAN
TOTAL Sumber data: Data Profil Puskesmas Kasembon tahun 2014
3.4 KETENAGAAN DI PUSKESMAS BESERTA JARINGANNYA
4
Untuk ketenagaan berdasarkan tingkat pendidikan di Puskesmas Lamongan beserta jaringannya dapat dilihat pada tabel berikut: Status Kepegawaian PN S PTT KONTRAK 1 Dokter Umum 1 0 0 2 Dokter Gigi 0 0 1 3 Apoteker 0 0 0 5 S1 Keperawatan 1 0 0 6 Akper 3 0 6 SPK 1 0 0 7 AKL 1 0 0 8 AKZI 1 0 0 9 AKBID 8 1 0 10 SPRG 1 0 0 11 Amd Farm 1 0 0 12 Analis Kesehatan 0 0 1 17 SLTA 2 0 0 18 SLTP 0 0 0 J U M LAH 20 1 8 Sumber data: Data Kepegawaian Puskesmas Kasembon tahun 2015 No.
Pendidikan
MAGANG 1 0 0 0 1 0 0 0 2 0 0 0 0 2 6
3.5 SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG Bangunan gedung puskesmas Kasembon merupakan bangunan 1 lantai yang terdiri dari
ruang pelayanan , sedangkan lantai atas sebagai ruang Kepala Puskesmas dan
administrasi NO 1. 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
NAMA RUANG
JUMLAH
Lantai bawah : Pelayanan Rawat Jalan UGD Loket Apotik Ruang baby spa Kamar Bersalin Laboratorium Rawat inap Pojok Gizi Gudang Obat Ruang Penyimpanan Vaksin Ruang Kepala Puskesmas Ruang Tata Usaha Ruang Bendahara Ruang Rapat / Aula Mushola Dapur Gudang Rumah Dinas
4 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 2 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 2 Unit
Dalam rangka pelaksanaan program Kesling di Puskesmas beserta jaringannya dibutuhkan sarana dan prasarana penunjang abulance maupun alat kesehatan lainnya yang dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
5
No.
Jenis Sarana Penunjang
Jumlah Sarana Penunjang Kurang
1.
UKK kit
x
2.
Laboratorium
x
3
Alkes lainnya
Cukup
Lebih
x
4 Ambulan x Sumber data : Data Inventaris Barang Puskesmas Kasembon JUMLAH TENAGA KESLING 1.
Sanitarian
:1
MITRA KERJA 1. Bidan Desa :6 2. Perawat Desa :6 3. Jumlah Kader Posyandu a) Terlatih b) Tidak terlatih
: : 220 : ‘-
PERALATAN 1. Sanitarian Kit SARANA 1. Ruang Sanitasi
:1
3.6 CAKUPAN PROGRAM KESLING TAHUN 2015 NO 1 2 3 4 5
INDIKATOR KINERJA
SASARAN
Capaian Desa ODF Jamban Sehat Sarana air bersih Rumah sehat TTU memenuhi syarat
CAPAIAN
6 6761 8452
0 4741 7161
89
61
% 0 70 85 76 68,5
3.7 INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM Pelaksanaan kegiatan Program Kesling di Puskesmas menitikberatkan pada pelaksanaan upaya kesehatan yang bersifat promotif, preventif memiliki beberapa indikator yang dapat dijadikan sebagai ukuran keberhasilan pelaksanaan program tersebut antara lain yaitu: NO 1 2 3 4 5
INDIKATOR SPM KAB MALANG Capaian Desa ODF Jamban Sehat Sarana air bersih Rumah sehat TTU memenuhi syarat
Sumber : Laporan Bulanan s/d nop 2015
3.8 CAPAIAN PROGRAM DIBANDING TARGET
6
TARGET 24% 80% 85% 90% 90%
Dengan melihat indikator keberhasilan program diatas bila dibandingkan dengan target indikator keberhasilan adalah sebagai berikut : NO
1 2 3 4 5
INDIKATOR
Sasaran Desa ODF Kepemilikan jamban sehat Sarana air bersih Rumah sehat TTU memenuhi syarat
TARGET
CAPAIAN
KESENJA NGAN
24% 80% 85% 90% 90%
0% 64% 81% 76% 68,5%
16 4 14 22
Sumber data: Laporan bulanan Kesling 2015
3.9 KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT Kegiatan dalam setiap UKM Puskesmas disusun oleh Kepala Puskesmas dan penanggung jawab UKM tidak hanya mengacu pada pedoman dan acuan yang sudah ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan, Dinas Kesehatan Propinsi maupun Dinas Kesehatan Kabupaten, namun demikian perlu memperhatikan kebutuhan dan harapan masyarakat terutama sasaran program. Dalam hal ini kami perlu mengadakan survey untuk mengetahui kebutuhan masyarakat. Survey dilaksanakan menggunakan kuesioner dengan pertanyaan tertutup dan terbuka, No
Pertanyaan Tertutup
1
Apakah anda mengetahui syarat rumah sehat
2
Apakah Kebutuhan akses air minum anda terpenuhi
3
Apakah anda mengetahui syarat jamban sehat
4
Apakah akses jamban sehat anda sudah terpenuhi
5
Apakah tersedia tempat pembuangan sampah di tempat anda
Ya
Tidak
Sumber : kuesioner keinginan dan harapan masyarakat 2015 Usulan atau harapan masyarakat untuk pertanyaan terbuka yaitu: 1. Harapan apa yang anda inginkan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat 2. Informasi kesehatan apa yang anda butuhkan dan harapkan untuk meningkatkan pengetahuan anda tentang kesehatan
BAB IV IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
4.1 IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN
7
Dengan melihat uraian pada bab terdahulu nampak masih ditemukan permasalahan program Kesling, hal ini dapat dilihat bila kita bandingkan hasil cakupan kegiatan dengan indikator keberhasilan program menghasilkan berbagai kondisi yang tidak sesuai dengan target capaian,serta melihat dari harapan masyarakat sehingga dapat diperoleh beberapa permasalahan program Kesling yaitu: 1.
Cakupan kepemilikan jamban sehat masih dibawah target .....% dari target......%
2.
Cakupan rumah sehat diperiksa masih belum memenuhi target ...% dari target....%
3.
Cakupan Akses Air minum masih belum terpenuhi
4.
Cakupan Desa ODF masih belum Terpenuhi
5.
Cakupan TPM belum Terpenuhi
8
4.2. PENENTUAN PRIORITAS MASALAH Berdasarkan dari analisis penentuan permasalahan diatas maka perlu ditentukan prioritas masalah agar terwujud pelaksanaan kegiatan yang menganut prinsip efektif, efesien, proporsional serta rasional dengan mengunakan alat analisis manajemen yaitu: MCUA (Multiple Criteria Utility Assesment) sebagai berikut:
No
Kriteria
1
Besarnya masalah kesehatan
2
Keseriusan masalah kesehatan
3
Kemampuan Sumber Daya
1
Bobot (B)
25 40 35
2
S
BS
S
BS
3
75
1
25
3
120
1
40
3
105
1
35
Jumlah BS Ranking
300 1
Keterangan: B : Bobot (Nilai untuk menyatukan tingkat kepentingan) S : Skor 1 – 5 ( 1 = Tdk penting, 2 = Kurang penting, 3 = Penting, 4 = Lebih penting, 5 = Sangat penting ) Urutan Prioritas Masalah : 1. Cakupan kepemilikan jamban sehat masih dibawa target 2. Cakupan rumah sehat diperiksa masih dibawah target
9
100 2
4.2 PENYEBAB MASALAH: 4.3.1
Cakupan jamban sehat kurang dari target 1. Kesadaran masyarakat rendah 2. Ekonomi rendah 3. Masih sedikit contoh rumah yang menggunakan jamban sehat di beberapa desa 4. Dukungan aparat desa/kelurahan masih kurang 5. Kader kesling masih belum maksimal 6. Kuarangnya sosialisasai
4.3.2
Cakupan rumah sehat masih dibawah target 1.
Kesadaran masyarakat rendah
2.
Ekonomi rendah
3.
Masih sedikit contoh rumah yang menggunakan jamban sehat di beberapa desa
4.
Dukungan aparat desa/kelurahan masih kurang
5.
Kader kesling masih belum maksimal
6.
Kuarangnya sosialisasai
7.
Kurangnya media penyuluhan
8.
Pendataan kurang maksimal
10
4.3 MENCARI PENYEBAB MASALAH Upaya pencarian akar penyebab masalah dengan mencoba menelusuri faktor penyebab yang berpengaruh terhadap masalah tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan alat analisis diagram tulang ikan (fish bone analizer). Beberapa faktor akar penyebab masalah tersebut dikelompokan dalam berbagai kelompok faktor internal (sumberdaya) maupun faktor eksternal (lingkungan) yang dapat dilihat sebagai berikut: Cakupan jamban sehat kurang dari target LINGKUNGAN
MANUSIA
DANA
Kesadaran masyarakat rendah
Sosek masy rendah
Kurangnya dukungan aparat
Kader belum maksimal
Cakupan jamban sehat kurang dari target Kurangnya sarana penyuluhan
Kurangnya sosialisasai Kurangnya sosialisasai oleh kader
Contoh rumah menggunakan jambansehat kurang
MATERIAL
METODE
11
Cakupan Rumah sehat masih dibawah target
DANA
Kurangnya dana anggaran untuk penyuluhan
LINGKUNGAN
MANUSIA
Keterbatasan tenaga penyuluh
Kurangnya Dukungan masyarakat Institusi tempat kerja kurang mendukung
Cakupan rumah sehat masih dibawah target Kurangnya sarana dan prasarana
MATERIAL
Kurang koordinasi lintas program
METODE
12
4.4 PENENTUAN PRIORITAS PENYEBAB MASALAH TABEL 4.4.1 MENENTUKAN PRIORITAS PENYEBAB MASALAH DENGAN NGT CAKUPAN JAMBAN SEHAT RENDAH
NO.
PENYEBAB MASALAH I
TIM MANAJEMEN PUSK Suharti
Muntianah
dr. Yudiono
TOTAL
1.
Kesadaran masyarakat rendah
7
7
7
343
2.
Ekonomi rendah
6
6
5
180
3.
Masih sedikit contoh rumah menggunakan jamban sehat
2
2
2
8
4
Dukungan aparat desa masih kurang
3
1
3
9
5
Kader kesling belum maksimal
5
5
4
100
6
Kurangnya sosialisasi
1
4
6
24
7
Tidak ada petugas sanitarian
4
3
1
12
TABEL 4.4.2 MENENTUKAN PRIORITAS PENYEBAB MASALAH DENGAN NGT CAKUPAN RUMAH TANGGA SEHAT KURANG DARI TARGET NO.
PENYEBAB MASALAH I
TIM MANAJEMEN PUSK Suharti
Muntianah
dr. Yudiono
TOTAL
1.
Kesadaran masyarakat rendah
5
5
5
125
2.
Ekonomi rendah
4
4
6
96
3.
Media penyuluhan kurang
6
6
4
144
4.
Dukungan aparat desa masih kurang
3
3
3
27
5
Kader kesling belum maksimal
2
2
1
4
6
Kurangnya sosialisasi
1
1
2
2
7
Pendataan kurang maksimal
7
7
7
343
13
4.4 MENENTUKAN PRIORITAS PEMECAHAN MASALAH No
PRIORITAS MASALAH Cakupan jamban sehat kurang dari target
PENYEBAB MASALAH
Pelaksanaan pemicuan Penyuluhan
Ekonomi masyarakat rendah
Pemberian toilet/jamban Arisan jamban
Kader belum maksimal
Memaksimalkan kader yang ada Pelatihan kader Pembentukan kader baru Pengadaan leaflet Penyuluhan kelompok Konseling Kunjungan rumah
Kurangnya sosialisasi
No
PRIORITAS MASALAH
ALTERNATIF PEMECAHAN
Kesadaran masyarakat rendah
PENYEBAB MASALAH
ALTERNATIF PEMECAHAN
Dokungan aparat kurang
Advokasi dengan aparat desa/kelurahan Kerjasama lintas sektor
Masih sedikit contoh jamban sehat
Pengadaan leaflet
14
RANGKING
KETERANGAN
RANGKING
KETERANGAN
Pemasangan poster jamban sehat
2
Cakupan rumah sehat diperiksa masih kurang dari target
Pendataan kurang maksimal
Media penyuluhan belum memadai Kesadaran masyarakat rendah
Dukungan aparat kurang
Kader kesling masih kurang
Survey rumah sehat Skrening rumah sehat Koordinasi dengan lintasprogram Pengadaan brosur rumah sehat Pengadaan poster Penyuluhan Sosialisasi rumah sehat
Advokasi dengan aparat desa/kelurahan Memaksimalkan program bedah rumah Pembentukan kader kesling Pelatihan kader
15
PRIORITAS PEMECAHAN MASALAH : 1. Pemicuan ODF 2. Kunjungan rumah /monitoring hasil pemicuan 3. Penyuluhan kesehatan lingkungan
16