Pengertian Pelat Beton Bertulang Pelat beton bertulang yaitu struktur tipis yang dibuat dari beton bertulang dengan bidang yang arahnya horizontal, dan beban yang bekerja tegak lurus pada apabila struktur tersebut.Ketebalan bidang pelat ini relatif sangat kecil apabila dibandingkan dengan bentang panjang/lebar bidangnya.Pelat beton ini sangat kaku dan arahnya horisontal, sehingga pada bangunan gedung, pelat ini berfungsi sebagai diafragma/unsur pengaku horizontal yang sangat bermanfaat untuk mendukung ketegaran balok portal. Pelat beton bertulang banyak digunakan pada bangunan sipil, baik sebagai lantai bangunan, lantai atap dari suatu gedung, lantai jembatan maupun lantai pada dermaga. Beban yang yang bekerja bekerja pada pada pelat pelat umumny umumnyaa diperh diperhitu itungk ngkan an terhada terhadap p beban beban gravita gravitasi si (beban (beban mati dan/atau beban hidup. Beban tersebut mengakibatkan terjadi momen lentur (seperti pada kasus balok. !ang dimaksud dengan pelat beton bertulang yaitu struktur tipis yang dibuat dari beton bertulang dengan bidang yang arahnya horizontal, dan beban yang bekerja tegak lurus pada apabila struktur tersebut.Ketebalan bidang pelat ini relatif sangat kecil apabila diband dibanding ingkan kan dengan dengan bentan bentang g panjang panjang/le /lebar bar bidang bidangny nya.Pe a.Pelat lat beton beton ini sangat sangat kaku kaku dan arah arahny nyaa hori horiso sont ntal al,, sehi sehing ngga ga pada pada bang bangun unan an gedu gedung ng,, pela pelatt ini ini berf berfun ungs gsii seba sebaga gaii diafragma/unsur pengaku horizontal yang sangat bermanfaat untuk mendukung ketegaran balok portal.
Pelat beton bertulang banyak digunakan pada bangunan sipil, baik sebagai lantai bangunan, lantai atap dari suatu gedung, lantai jembatan maupun lantai pada dermaga. Beban yang yang bekerja bekerja pada pada pelat pelat umumny umumnyaa diperh diperhitu itungk ngkan an terhada terhadap p beban beban gravita gravitasi si (beban (beban mati dan/atau beban hidup. Beban tersebut mengakibatkan terjadi momen lentur (seperti pada kasus balok. dalam pembahasan kali ini penyusun membahas mengenai Plat "antai, dimana !ang dimaksud plat lantai adalah lantai yang tidak terletak di atas tanah langsung, jadi merupakan lantai tingkat. Plat lantai ini didukung oleh balok#balok yang bertumpu pada kolom#kolom bangunan. a. Tumpuan Pelat
$ntuk $ntuk merenc merencana anakan kan pelat pelat beton beton bertul bertulang ang yang yang perlu perlu diperti dipertimb mbang angkan kan tidak tidak hanya pembebanan saja, tetapi juga jenis perletakan dan jenis penghubung di tempat
tumpuan. Kekakuan hubungan antara pelat dan tumpuan akan menentukan besar momen lentur yang terjadi pada pelat. $ntuk bangunan gedung, umumnya pelat tersebut ditumpu oleh balok#balok secara monolit, yaitu pelat dan balok dicor bersama#sama sehingga menjadi satu#kesatuan, seperti pada gambar (a atau ditumpu oleh dinding#dinding bangunan seperti pada gambar (b. Kemungkinan lainnya, yaitu pelat didukung oleh balok#balok baja dengan sistem komposit seperti pada gambar (c, atau didukung oleh kolom secara langsung tanpa balok, yang dikenal dengan pelat cenda%an, seperti gambar (d.
b. Jenis
Perletakan Pelat Pada Balok
Kekakuan hubungan antara pelat dan konstruksi pendukungnya (balok menjadi satu bagian dari perencanaan pelat. &da ' jenis perletakan pelat pada balok, yaitu sbb 1) Terletak bebas
Keadaanini terjadi jika pelat diletakkan begitu saja di atas balok, atau antara pelat dan balok tidak dicor bersama#sama, sehingga pelat dapat berotasi bebas pada tumpuan tersebut, lihat gambar (). Pelat yang ditumpu oleh tembok juga termasuk dalam kategori terletak bebas. 2) Terjepit elastis
Keadaan ini terjadi jika pelat dan balok dicor bersama#sama secara monolit, tetapi ukuran balok cukup kecil, sehingga balok tidak cukup kuat untuk mencegah terjadinya rotasi pelat. (lihat gambar (* 3) Terjepit penuh
Keadaan ini terjadi jika pelat dan balok dicor bersama#sama secara monolit, dan ukuran balok cukup besar, sehingga mampu untuk mencegah terjadinya rotasi pelat (lihat gambar('.
c. Sistem Penulangan Pelat Beton Bertulang
+istem perencanaan tulangan pada dasarnya dibagi menjadi * macam yaitu ). +istem perencanaan pelat dengan tulangan pokok satu arah (selanjutnya disebut pelat satu arah/ one %ay slab *. +istem perencanaan pelat dengan tulangan pokok dua arah (disebut pelat dua arah/t%o %ay slab ). Penulangan pelat satu arah a. Konstruksi pelat satu arah.Pelat dengan tulangan pokok satu arah ini akan dijumpai jika pelat beton lebih dominan menahan beban yang berupa momen lentur pada bentang satu arah saja. ontoh pelat satu arah adalah pelat kantilever (luifel dan pelat yang ditumpu oleh * tumpuan.
Karena momen lentur hanya bekerja pada ) arah saja, yaitu searah bentang " (lihat gambar di ba%ah, maka tulangan pokok juga dipasang ) arah yang searah bentang " tersebut. $ntuk menjaga agar kedudukan tulangan pokok (pada saat pengecoran beton tidak berubah dari tempat semula maka dipasang pula tulangan tambahan yang arahnya tegak lurus tulangan pokok. -ulangan tambahan ini lazim disebut tulangan bagi. (seperti terlihat pada gambar di ba%ah. Kedudukan tulangan pokok dan tulangan bagi selalu bersilangan tegak lurus, tulangan pokok dipasang dekat dengan tepi luar beton, sedangkan tulangan bagi dipasang di bagian dalamnya dan menempel pada tulangan pokok.-epat pada lokasi persilangan tersebut, kedua tulangan diikat kuat dengan ka%at binddraad. ungsi tulangan bagi, selain memperkuat kedudukan tulangan pokok, juga sebagai tulangan untuk penahan retak beton akibat susut dan perbedaan suhu beton.
Pada pelat kantilever, karena momennya negatif, maka tulangan pokok (dan tulangan bagi dipasang di atas. ika dilihat gambar penulangan -ampak depan (gambar (a, maka tampak jelas bah%a tulangan pokok dipasang paling atas (dekat dengan tepi luar beton, sedangkan tulangan bagi menempel di ba%ahnya. -etapi jika dilihat pada gambar -ampak &tas (gambar (a, Pada garis tersebut hanya tampak tulangan horizontal dan vertikal bersilangan, sehingga sulit dipahami tulangan mana yang seharusnya dipasang di atas atau menempel di ba%ahnya. $ntuk mengatasi kesulitan ini, perlu aturan penggambaran dan simbol#simbol sbb
PELAKSANAAN DILAPANAN DAN PE!"IT#NAN $. %. Pelaksanaan Dilapangan
+etelah pengecoran kolom selesai, maka dilanjutkan dengan pekerjaan balok dsan pelat lantai. Prosesnya adalah • • • • • •
Pekerjaan perancah Pekerjaan pengukuran dan bekisting Pekerjaan pembesian "eveling pengecoran pelat lantai Pekerjaan kontrol kualitas Pekerjaan pengecoran
•
Pekerjaan curing
$. %.%. Peker&aan peranca'
Perancah (scaffolding adalah suatu struktur sementara yang digunakan untuk menyangga manusia dan material dalam konstruksi atau perbaikan gedung dan bangunan# bangunan besar lainnya. Biasanya perancah berbentuk suatu sistem modular dari pipa atau tabung logam, meskipun juga dapat menggunakan bahan#bahan lain. 0i beberapa negara &sia seperti 11 dan 2ndonesia, bambu masih digunakan sebagai perancah. $. %.(. Peker&aan pengukuran dan bekisting
Pemasangan bekisting balok dan pelat lantai#) didahului dengan pengukuran posisi balok.Pengukuran dilakukan dengan cara memberi tanda as bangunan pada kolom lantai ba%ah yang tadinya ada pada lantai ba%ah. Pengukuran yang didasarkan pada tanda as bangunan dari kolom ini ditujukan untuk mengantisipasi kesalahan pada posisi balok.
Berdasarkan pengukuran tersebut, maka bekisting balok dan pelat dapat difabrikasi pada posisi yang benar diatas perancah yang telah disiapkan. Pengaturan level balok dan pelatdapat dilakukan dengan mengatur ketinggian perancah ( $#head scaffolding .
$. %.). Peker&aan pembesian
abrikasi pembesian dilakukan di tempat fabrikasi, setelah bekisting siap, besi tulangan yangtelah terfabrikasi siap dipasang dan dirangkai di lokasi. Pembesian balok dilakukan terlebih dahulu, setelah itu diikuti dengan pembesian pelat lantai. Panjang penjangkaran dipasang '34 diameter tulangan utama, juga menggunakan kait.+elain itu perlu dipasang korset sejumlah 5 buah dalam tiap meter persegi untuk penulangan pelat lantai. Pekerjaan ini adalah untuk mengantisipasi terjadinya penurunan posisi tulanganatas. $. %.$. Pengecoran Pelat Lantai
&gar pengecoran pelat lantai dan sloof mencapai level yang benar dan tidak terjadi perbedaantinggi finishing cor, maka perlu dibuat alat bantu leveling pengecoran. "eveling pengecorandibuat dari besi siku " 63.63.6 yang ditumpukan pada beberapa titik besi beton. Besi betonini ditancapkan pada lantai kerja hingga posisi besi siku " 63.63.6 tidak lagi bergeser.Penempatan besi siku " 63.63.6 diukur dengan %aterpass dan diukur pada level sesuaigambar desain. Penempatan siku " 63.63.6 ini dibuat sedemikian hingga sulit untuk turun dan bergeser, tapi mudah untuk dicabut. $. %.*. Peker&aan Kontrol kualitas
+ebelum dilakukan pengecoran secara serentak, perlu dilakukan control kualitas yang terdiriatas dua tahap yaitu ). +ebelum pengecoran. +ebelum pengecoran dilakukan kontrol kualitas terhadap 7 Posisi dan penempatan bekisting. 7 Posisi dan penempatan pembesian. 7 arak antar tulangan. 7 Panjang penjangkaran. 7 Ketebalan beton decking. 7 $kuran baja tulangan yang digunakan.
*. Pada saat pengecoran.Pada saat berlangsungnya pengecoran, readymi4 truck yang datang diambil sampelnya.+ampel diambil menurut ketentuan yang tercantum
dalam spesifikasi.Pekerjaan control kualitas ini akan dilakukan bersama#sama dengan konsultan penga%as untuk selanjutnya dibuat berita acara pengesahan control kualitas. $. %.+. Peker&aan pengecoran
Pengecoran dilakukan dengan readymi4 truck yang dibantu dengan penggunaan concrete pump mengingat lokasi pengecoran yang relatif jauh dari akses transportasi truck.. 0alam halini pengecoran dilakukan secara sekaligus balok dan pelat seluruh lantai satu. $ntuk mempercepat proses pengecoran dipakai concrete pump. Pengecoran dibantu dengan alat vibrator untuk meratakan campuran beton. +elanjutnya finishing lantai cor ini adalah ratanamun dibiarkan kasar karena selanjutnya ada finishing dengan material lain. $. %.,. Peker&aan curing
uring dilakukan sehari ( *5 jam setelah pengecoran selasai dilakukan dengan meletakkan karung goni yang dibasahi dengan air dan dijaga/dikontrol untuk tetap dalam keadaan basah.