Hukum #endel I $hukum segregasi% men3atakan baha dua alel untuk suatu karakter terariskan bersegregasi $memisah% selama pembentukan gamet dan akhirn3a berada dalam gamet-gamet 3ang berbeda 6engan demikian" sel telur atau sperma han3a memperoleh salah satu dari kedua alel 3ang ada dalam sel-sel somatik dari organisme pembuat gamet tersebut 6ilihat dari kromosom" segregasi ini sesuai dengan pembagian kedua anggota pasangan kromosom homolog ke gamet-gamet 3ang berbeda saat meiosis 7ika suatu organisme memiliki alel identik untuk karakter tertentu" artin3a organisme itu merupakan galur-galur murni untuk karakter tersebut *ersilangan 3ang han3a memiliki satu karakter tunggal dan dari induk galur murni disebut persilangan monohibrid" misaln3a pada arna bunga 8isbah enotipe pada persilangan ini adalah (+! dan nisbah genotipen3a !+2+! $:ampbell et al" 2&!&% :ara kerja 3ang dilakukan adalah dengan men3ilangkan 5 jantan wild type dan 5 ebony ;etelah 1 hari" dipindahkan atau dimatikan parentaln3a hi-s?uare Drosophila melanogaster merupakan organisme model 3ang ideal dan sering digunakan dalam praktikum genetika Hal tersebut disebabkan karena 6rosophila melanogaster mudah dikuturkan di laboratorium dan dapat hidup dengan baik pada medium buatan" mudah dan murah mendapatkan makanann3a $7ones @ Ai>kards" !99!% *er>obaan persilangan monohibrid pada praktikum kali ini menggunakan lalat wild type dan lalat mutan $ebony% Balat ebony digunakan karena han3a ada ! perbedaan siat denga lalat wild type *er>obaan hukum #endel I dilakukan dengan melakukan persilangan monohibrid $satu siat beda%" indukan $parental% disilangkan dengan indukan lain 3ang memiliki ! siat beda *raktikum kali ini menggunakan lalat wild type dan lalat tipe mutan $ebony% untuk parentaln3a Hasil persilangan $
x
;emi dominansi *eristia semi dominansi terjadi apabila suatu gen dominan tidak menutupi pengaruh alel resesin3a dengan sempurna" sehingga pada indiidu heteroCigot akan mun>ul siat antara $intermedier% 6engan demikian" indiidu heteroCigot akan memiliki enotipe 3ang berbeda dengan enotipe indiidu homoCigot dominan Dkibatn3a" pada generasi <2 tidak didapatkan nisbah enotipe ( + !" tetapi menjadi ! + 2 + ! seperti haln3a nisbah genotipe :ontoh peristia semi dominansi dapat dilihat pada pearisan arna bunga pada tanaman bunga pukul empat $#irabilis jalapa% Een 3ang mengatur arna bunga pada tanaman ini adalah #" 3ang men3ebabkan bunga berarna merah" dan gen m" 3ang men3ebabkan bunga berarna putih Een # tidak dominan sempurna terhadap gen m" sehingga arna bunga pada indiidu #m bukann3a merah" melainkan merah muda ,leh karena itu" hasil persilangan sesama genotipe #m akan menghasilkan generasi <2 dengan nisbah enotipe merah + merah muda + putih = ! + 2 + !
2 0odominansi ;eperti haln3a semi dominansi" peristia kodominansi akan menghasilkan nisbah enotipe ! + 2 + ! pada generasi <2 Fedan3a" kodominansi tidak memun>ulkan siat antara pada indiidu heteroCigot" tetapi menghasilkan siat 3ang merupakan hasil ekspresi masing-masing alel 6engan perkataan lain" kedua alel akan sama-sama diekspresikan dan tidak saling menutupi *eristia kodominansi dapat dilihat misaln3a pada pearisan golongan darah sistem DF, pada manusia $lihat juga bagian pada bab ini tentang beberapa >ontoh alel ganda% Een ID dan IF masing-masing men3ebabkan terbentukn3a antigen D dan antigen F di dalam eritrosit indiidu 3ang memilikin3a *ada indiidu dengan golongan darah DF $bergenotipe IDIF% akan terdapat baik antigen D maupun antigen F di dalam eritrositn3a Drtin3a" gen ID dan IF sama-sama diekspresikan pada indiidu heteroCigot tersebut *erkainan antara laki-laki dan perempuan 3ang masing-masing memiliki golongan darah DF dapat digambarkan seperti pada diagram berikut ini ( Een letal
Een letal ialah gen 3ang dapat mengakibatkan kematian pada indiidu homoCigot 0ematian ini dapat terjadi pada masa embrio atau beberapa saat setelah kelahiran
Dkan tetapi" adakalan3a pula terdapat siat subletal" 3ang men3ebabkan
kematian
pada aktu indiidu 3ang bersangkutan menjelang deasa
Dda dua ma>am gen letal" 3aitu gen letal dominan dan gen letal resesi Een letal dominan dalam keadaan heteroCigot dapat menimbulkan eek subletal atau kelainan enotipe" sedang gen letal resesi >enderung menghasilkan enotipe normal pada indiidu heteroCigot *eristia letal dominan antara lain dapat dilihat pada a3am redep $>reeper%" 3aitu a3am dengan kaki dan sa3ap 3ang pendek serta mempun3ai genotipe heteroCigot $:p>p% D3am dengan genotipe :p:p mengalami kematian pada masa embrio Dpabila sesama a3am redep dikainkan" akan diperoleh keturunan dengan nisbah enotipe a3am redep $:p>p% + a3am normal $>p>p% = 2 + ! Hal ini karena a3am dengan genotipe :p:p tidak pernah ada ;ementara itu" gen letal resesi misaln3a adalah gen pen3ebab albino pada tanaman jagung Tanaman jagung dengan genotipe gg akan mengalami kematian setelah >adangan makanan di dalam biji habis" karena tanaman ini tidak mampu melakukan otosintesis sehubungan dengan tidak adan3a khloroil Tanaman Eg memiliki arna hijau kekuningan" sedang tanaman EE adalah hijau normal *ersilangan antara sesama tanaman Eg akan menghasilkan keturunan dengan nisbah enotipe normal $EE% + kekuningan $Eg% = ! + 2 $;usanto" 2&!!% :hi-s?uare $>hi kuadrat% dalam genetika sering kali digunakan untuk menguji apakah data 3ang diperoleh dari suatu per>obaan itu sesuai dengan ratio 3angkita harapkan atau tidak 6i dalam suatu per>obaan jarang sekali kita memperoleh data 3ang sesuai dengan 3ang kita harapkan $se>ara teoritis% Hampir selalu menjadi pen3impangan *en3impangan 3ang ke>il relati lebih dapat diterima pada pen3impangan 3ang besar ;elain itu" apabila pen3impangan tersebut semakin sering terjadin3a dapat dikatakan semakin normal dan >enderung lebih dapat diterima daripada pen3impangan 3ang jarang terjadi ;ekarang 3ang menjadi pertan3aan adalah seberapa besar pen3impangan itu dapat diterima dan seberapa sering terjadin3a atau berapa besar peluang terjadin3a" dan jaabann3a dapat di>ari dengan uji X 2 ;emakin ke>il nilai X2 menunjukan baha data 3ang diamati semakin tipis perbedaann3a dengan 3ang diharapkan ;ebalikn3a semakin besar X 2 menunjukan semakin besar pula pen3impangann3a Fatas pen3impangan 3ang diterima atau besar
peluang terjadin3a nilai pen3impangan 3ang dapat diterima han3a satu kali dalam 2& per>obaan $peluang !G2& = &"&5% maka pada * = &"&5 adalah atau ditolakn3a data per>obaan" selain itu data juga dapat dianalisis melalui distribusi tipe kelahiran" rataan jumlah anak per kelahiran" bobot lahir" dan bobot sapih serta melalui analisis statistik berupa rataan siat" koeisien arians" analisis ragam dan keunggulan relati $Dbinaanto et al" 2&!!% *rinsip uji statistika >hi-s?uare adalah data 3ang dihasilkan pada setiap karakter $dominan dan resesi% dibandingkan dengan angka 3ang diperoleh #endel dengan prinsip segregasin3a $Dbinaanto et al" 2&!!% Aumus >hi-s?uare din3atakan dengan + X2 = $, / . % 2 G . 0eterangan + X2= >hi-s?uare = jumlah , = obsered number $angka 3ang diperoleh dari per>obaan% . = expe>ted number $angka 3ang diharapkan melalui prinsip segregasi #endel% Dngka X2 3ang telah diketahui kemudian dibandingkan dengan angka pada tabel >his?uare dengan degree o reedom $derajat kebebasan% 3ang sama 6egree o reedom $d% ditentukan dengan >ara mengurangkan dengan angka ! 7umlah ma>am enotip 3ang dihasilkan melalui pen3ilangan $d = n-!% $0lug @ :ummings" !994% ntuk menguji data hasil" digunakan 2 angka >riti>al theori>al 3ang berbeda 3aitu &"&5 dan &"&! 7ika angka 3ang dihasilkan lebih ke>il dari angka probabilitas &"&5 dan &"&! maka dikatakan per>obaan statistically significant $Dbinaanto et al" 2&!!% *ada per>obaan diketahui hasil $,% persilangan didapat lalat wild type seban3ak 95 ekor dan lalat tipe ebony seban3ak & ekor obaan adalah 95 ekor untuk lalat wild type dan & ekor untuk lalat tipe ebony :hi kuadrat didapatkan dengan rumus X 2 = " hasil >hi kuadrat untuk lalat wild type didapat X2h = "9! dan untuk lalat tipe ebony X2 = 2("5 Hasil menunjukan X 2 tabel $("14!% X 2 h $(!"))%" maka hasil persilangan tidak memenuhi nisbah mendel ( + ! karena X2 n3a semakin besar" sehingga terjadi pen3impangan ;alah satu aktor 3ang mempengaruhi persilangan monohibrid adalah jumlah indiidu
%ESIMP.,AN
Hasil per>obaan persilangana monohibrid ini tidak sesuai dengan nisbah (+! dari hukum #endel !