BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setrika berasal dari bahasa Belanda, yaitu Strijkijzer artinya menghilangkan kerutan dari baju dengan alat yang di panaskan. Konsep setrika sendiri datangnya dari Cina satu abad sebelum masehi. Pada masa itu, mereka menggunakan wajan besi dengan pegangan panjang yang berisi batubara. Setrika listrik pertama kali dipatenkan pada tahun 1882, namun pada saat itu penemuan ini tidak sukses karena sulit untuk digunakan dan belum banyak orang yang mendapat listrik di rumah. Pada awal abad ke -20, setrika listrik mulai populer dan akhirnya pada tahun 1920-an mucul setrika listrik dengan pengatur suhu. Abad 21 Setrika yang sering kita pakai sekarang pastinya sudah jauh lebih canggih dan mudah. Selain pengatur suhu ada juga yang dilengkapi dengan wadah air yang bisa kita semprotkan bersamaan pada saat kita menyetrika. Pada akhir abad ke-19 sekitar tahun 1870, seorang ibu rumah tangga bernama Mary Florence Potts di Lowa menemukan setrika cetak ( cast iron). Setrika ini sebenarnya sebenarnya merupakan setrika sadiron yang dua ujungnya dibuat runcing, agar menyetrika lebih mudah. Pada tahun berikutnya Mary juga membuat satu temuan baru yaitu sadiron dengan pegangan yang bisa di lepas, sehingga pegangan sadiron tidak ikut panas ketika sadiron dipanaskan.
Pada dasarnya, penemu “ setrika kuno” tidak dapat ditentukan secara pasti karena belum ada bukti sejarah yang menerangkannya. Akan tetapi, banyak orang yang mempercayai kalau setrika ditemukan oleh Henry W. Seely pada tahun 1882. Kemudian Crompton dan beberapa rekanya, kemudian Earl Richardson dan joseph Meyres yang menyempurnakan menyempurnakan terhadap strika listrik sehingga pada 1962 ditemukan strika uap.
B. Rumusan Masalah Apa yang terjadi terjadi saat ini apabila setrika setrika tidak ditemukan? Apa saja komponem-komponem dari setrika listrik itu? Mengapa dalam setrika listrik digunakan lempengan bimetal? Apa fungsi dari isolator pada setrika listrik? Bagaimana cara kerja pada setrika listrik?
BAB II 1
PENDAHULUAN
C. Kajian Teoritis
Listrik merupakan salah satu bentuk energi yang dihasilkan dari adanya gerakan partikel-partikel yang bermuatan seperti electron, positron dan ion. Energi listrik termasuk kedalam energi yang mudah diubah menjadi bentuk-bentuk energi lain. Proses perubahan energi listrik menjadi bentuk energi yang lain dapat dilakukan dengan menggunakan menggunakan alat-alat listrik salah satunya setrika listrik. Energi tidak dapat dibuat dan dimusnahkan, tetapi dapat diperbaharui (dirubah bentuknya) dari satu energi ke energi lainnya. Bentuk Energi: Listrik Panas Matahari Gerak Kimia Nuklir, dll
Energi dapat dapa t dirubah bentuknya dari satu sa tu bentuk bentu k ke bentuk b entuk yang ya ng lain tanpa ada a da
“
pengurangan jumlahnya . Setrik a listrik merupakan listrik merupakan peralatan peralatan listrik rumah listrik rumah tangga yang ”
tergolong dalam peralatan pemanas berdaya rendah yang menggunakan elemen pemanas sebagai komponem utamanya. Energi adalah kekuatan atau tenaga yang berfungsi agar kita dapat melakukan kegiatan atau aktivitas seperti, mengangkat barang atau kemampuan untuk melakukan usaha. Energi juga merupakan kemampuan untuk melakukan kerja (usaha). Setrika listrik merupakan salah satu alat listrik yang termasuk dalam kelompok pemanas listrik (electric heater ), ), yaitu alat listrik yang menggunakan elemen pemanas sebagai komponem utamanya. Pada setrika listrik produksi lama, kalor yang dihasilkan oleh elemen pemanas lebih cendrung tidak terkontrol sehingga hal ini dapat membuat elemen pemanas cepat rusak. Akan tetapi, setrika listrik produksi baru biasanya dilengkapi dengan saklar otmatis untuk mengontrol besarnya energi panas tersebut, pada saklar otomatis pada setrika listrik memanfaatkan teknologi bimetal.
D. Gambar Setrika Listrik
2
Sumber :
http://.anneahira.com/setrika-listrik-4490.htm.diakses 18 April 2012
E. Konsep dan Formulasi
Banyaknya energi listrik yang kita gunakan adalah sebanding dengan tegangan dan kuat arus listrik pada alat listrik tersebut, sehingga banyaknya energi listrik yang digunakan dapat kita hitung dengan persamaan: W=V.I.T
W = I² . R . t atau W =
Dimana
W = energi V = tegangan I = kuat arus t = waktu penggunaan penggunaan
F.
Komponem-komponem Komponem-komponem Setrika Listrik Listri k
Pada dasarnya kostruksi dan fungsi bagian-bagian pada setrik a setrik a listrik terdiri beberapa bagian, yaitu: 1. Elemen pemanas merupakan bagian setrika listrik yang berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi panas (kalor). Elemen pemanas pada setrika listrik
3
biasanya berupa koil atau lilitan kawat nekelin yan berbetuk pipih yang dililitkan pada selembar bahan tahan panas asbes atau mika. 2. Gagang atau pegangan setrika merupakan bagian setrika yang berfungsi untuk menjalankan setrika da terbuat dari bahan isolator yang t ahan panas. 3. Terminal
dan kabel penghubung merupakan bagian setrika yang berfungsi untuk
menghubungkan elemen pemanas (rangkaian seterik a seterik a listrik) dengan sumber listrik sedangkan kabel penghubung berfungsi sebagai penyalu r listrik dari listrik dari sumber maupun dalam rangkain listrik. 4. Besi pengumpul panas adalah alas pada seterik a seterik a listrik sebagai tumpuan dalam menyetrika, alas ini di lengapi dengan anti karat dan anti lengket sehingga dalam mnyetrika pada objek tidak akan lengket dan objek tersebut ti dak akan rusak. 5. Pengatur panas secara otomatis menggunakan menggunakan bantuan dari komponen thermostat yang tersusun dari bahan bimetal. 6. Besi pemberat berfungsi agar dalam menyetrik a listrik terdapat listrik terdapat tekanan yang berakibat pada objek menjadi tertekan dan akan lebih rapi. 7. Lempeng logam (besi atau baja) merupakan bagian setrika yang berfungsi untuk meneruskan energi panas dari elemen ke pakaian atau kain yang akan disetrika. 8. Kumparan pemanas terdiri dari logam bimetal berfungsi sebagai pengatur panas setrika sehingga tidak terlalu panas, dengan menggunakan logam bimetal sebagai saklar kedua untuk memutus arus. kawat kumparan harus terdiri atas bahan yang mudah panas, panas, seperti nikrom jika kumparan mempunyai mempunyai hambatan hambatan R dan rangkaian rangkaian menghasilkan arus I.
4
G. Prinsip Kerja
Prinsip kerja setrika listtrik pada dasarnya mengubah energi energ i listrik menjadi listrik menjadi energi panas melalau elemen pemanas dan di kumplkan pada pengumpul panas dan di gosokan pada objek yang akan di seterika. Energi listrik dapat digunakan dengan cara merubahnya merubahnya menjadi energi lainnya, seperti panas, gerak, cahaya dan bunyi. Contoh pemanfaatan energi listrik menjadi energi lainnya Dari listrik ke panas
=> Setrika, kompor
Dari listrik ke gerak
=> Kipas angin, motor listrik
Dari kimia ke panas
=> Lilin, kompor gas
Dari Gerak ke bunyi
=> Gitar, piano, tape, CD
Dari listrik ke cahaya
=> Lampu pijar dan neon
H. Jenis Setrika Listrik
Seterika terdiri dari dua jenis, yaitu: 1. Setrika jinjing
Tanpa pengatur panas .setrika ini terdapat banyak waktu dulu yang masih menggunakan manual
Menggunakan pengatur panas.setrika ini sudah banayak di gunakan rumah tangga di zaman sekarang,setrika sekarang,setrika ini bekerja atas atas kerja otomatis pada pada thermostat .
Dengan upa air seterika ini tingkatan tertinggi tertinggi pada dari seterik a listrik pada listrik pada rumah tangga.
2. Setrika listrik besa listrik besa
Roll iron
Press iron
5
I.
Cara Kerja Pemanas Setrika Listrik
Plat Pemanas Bimetal
Logam
Kumparan Pemanas Saklar
Arus (I)
+VCatu Daya
Arus listrik akan mengalir dari kutub positif (+) ke kutub negatif (-).jika arus yang mengalir bernilai I dan kumparan mempunyai resistansi atau tahanan R maka, daya panas yang dihasilkan adalah P = I. R
I = V/R
Kumparan tersebut langsung nantinya akan menjadi bagian pemanas pada setrika listrik tersebut. 1.
Ketika kabel penghubung setrika dihubungkan ke sumber listrik, maka arus listrik mengalir melalui elemen
2.
Elemen pemanas cara kerjanya ketika sumbe r listrik mengalir pada kawat nikelin maka kawat nikelin tesebutakan menghasilkan menghasilkan panas.
3.
Pengatur panas cara kerjanya yaitu bila panas sudah melebihi kapasitas maka pada lemepengan bimetal akan membengkok dan panas akan terrputus.
4.
Logam bimetal akan membengkok jika terlalu panas karena perbedaan koefisien muai dan akan lurus kembali jika sudah normal suhu nya.
6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Perubahan energi listrik menjadi energi panas banyak digunakan untuk pembuatan berbagai alat listrik, misalnya setrika listrik merupakan contoh alat yang memanfaatkan perubahan energi listrik menjadi energi panas. Listrik yang mengalir melalui elemen pemanas diubah menjadi energi panas sesuai dengan kegunaannya yang terbuat dari bahan yang mempunyai tahanan tinggi seperti nikelin dan nikrom. Saat ini, teknologi setrika listrik mengalami perkembangan yang pesat, sehingga saat di pasaran, setrika litrik terdapat dalam berbagai varian dan otomatisasi yang dapat memanjakan kita. Energi tidak dapat dibuat dan dimusnahkan, tetapi dapat diperbaharui (dirubah bentuknya) dari satu energi ke energi lainnya. Energy adalah kemampuan untuk melakukan kerja (usaha).
B. Saran
Kita harus hemat energi karena sebagian besar listrik yang kita gunakan adalah hasil dari mengubah energi lain dengan alat generator dimana bahan bakar generator yang kita pakai berasal dari alam yang tidak dapat diperbaharui. Bila kita hemat energi berarti kita ikut melestarikan alam.
7