PERTANYAAN MENGENAI BIODIESEL, BIOETANOL DAN ENERGI TERBARUKAN, TEKNOLOGI NUKLIR DALAM KESEHATAN DAN GREEN CHEMISTRY
1. BIODIESEL, BIOETANOL DAN ENERGI TERBARUKAN
1) Apa yang dimaksud dengan bioethanol? Jawab: Bioetanol adalah adalah bahan bakar paling dikenal baik sebaik biofuel dan merupakan alkohol yang dihasilkan dari jagung, sorgum, kentang, gandum, tebu, bahkan biomassa seperti batang jagung dan limbah sayuran. Hal ini biasanya dicampur dengan bensin. 2) Darimanakah bioethanol dihasilkan? Jawab: Bioethanol dihasilkan dari proses fermentasi, dalam prosesnya bahan baku
yang
digunakan
merupakan
bahan
baku
yang
banyak
mengandung karbohidrat 3) Bahan baku apa sajakah yang dapat digunakan dalam bioethanol? Jawab: Bahan baku yang digunakan merupakan bahan baku yang banyak mengandung karbohidrat seperti ketela, gandum tebu atau tumbuhan yang mengandung selulosa dan helmiselulosa, saat ini bioethanol diproduksi dari limbah atau tumbuh- tumbuhan yang tidak menggangu pangan sebagai contoh gergajen kayu, jerami, skam padi dan lain sebagainya. 4) Bagaimana tahapan dalam pembuatan bioethanol? Jawab: Proses pembuatannya memerlukan beberapa tahap antara lain pretreadmen bahan baku, fermentasi, hidrolisis, setra pemurnian untuk mengurangi mengurangi kadar air didalam bioethanol. 5) Apa yang dimaksud dengan biodiesel? Jawab:
pemurnian
Biodiesel adalah minyak dari tumbuhan atau hewan yang telah digunakan sebagai alternatif atau dicampur dengan minyak solar di mobil dan armada industri dengan mesin diesel. 6) Apa contoh dari biodiesel? Jawab: Eksportir terkemuka biodiesel (kedelai) adalah Argentina yang pada Desember 2013 mengajukan keluhan ke Pertemuan WTO Ketiga terhadap Uni Eropa untuk menempatkan pajak impor di biodiesel, tetapi menanggapi permintaan tempat lain dengan meningkatkan ekspor ke Amerika Serikat yang menciptakan biodiesel sendiri juga sebanyak 1.1 miliar galon pada 2012. 7) Bagaimana proses pembuatan biodiesel secara sederhana? Jawab: Secara sederhana proses produksi biodiesel yaitu mengambil minyak yang terkandung dari tumbuhan atau biji-bijian. 8) Bahan baku apa yang dapat digunakan dalam pembuatan biodiesel? Jawab: Bahan baku yang masih mungkin dikembangkan dengan kandungan minyak yang cukup tinggi adalah alga. Alga merupakan Bahan baku Biofuell generasi ketiga Alga terdiri dari dua jenis ukuran yakni mikroalga dan makroalga. Alga memiliki potensi untuk dikembangkan di Indonesia sebagai bahan baku biofuel mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan dengan garis pantai terpanjang di dunia dan banyak
memiliki perairan termasuk perairan dangkal. Kondisi
tersebut sangat cocok untuk budidaya alga karena alga membutuhkan karbondioksida dan sinar matahari yang cukup. 9) Apa peranan bioenergy yang terbarukan? Jawab: Bioenergi merupakan alternatif yang mampu menjadi solusi tepat dalam mengatasi semakin menipisnya cadangan minyak bumi sebelum bahan bakar minyak fosil habis. Jadi yang harus dipersiapkan adalah regulasi, teknologi dan sumberdaya manusia yang memadai unuk
mengembangkan bioenergi sebagai alternatif sumber energi yang dapat diperbarui. 10) Apa perbedaan antara bioethanol dan biodiesel? Jawab: Bioethanol dan biodiesel merupakan kelompok dari Biofuell yang dikelompokkan berdasarkan generasinya. Bioethanol dan biodiesel dibedakan berdasarkan bahan baku dalam pembuatannya, diantaranya: Generasi pertama bio fuell berasal dari minyak nabati yang berasal dari jagung, singkong, gandum, sagu dan lain sebagainya. Namun generasi pertama dipandang bertentangan dengan
kebutuhan dan ketahanan
pangan. Oleh karena itu, para ahli kemudian mengembangkan generasi kedua yang berasal dari bahan yang mempunyai lignoselulosa misalnya: jerami, sekam, limbah kelapa sawit, limbah tebu, kayukayuan, rumput dan bahan lainnya. Setelah generasi kedua, kemudian dikembangkan generasi ketiga yang memanfaatkan alga sebagai bahan baku.
2. TEKNOLOGI NUKLIR DALAM KESEHATAN
1) Bagaimana asal mula dari fisika nuklir? Jawab: Asal-mula fisika nuklir terikat pada fisika atom, teori relativitas, dan teori kuantum dalam permulaan abad kedua-puluh. 2) Pada bidang apa saja fisika nuglir digunakan? Jawab: Instrumentasi-intrumentasinya telah memiliki kegunaan yang banyak di seluruh sains, teknologi, dan kedokteran; rekayasa nuklir dan kedokteran nuklir adalah dua bidang spesialisasi terapan yang sangat penting. 3) Bagaimana aplikasi dari teknologi nuklir? Jawab: Aplikasi teknik nuklir, baik aplikasi radiasi maupun radioisotop, sangat dirasakan manfaatnya sejak program penggunaan tenaga atom untuk maksud damai dilancarkan pada tahun 1953. 4) Bagaimana penggunaannya dibidang kedokteran? Jawab: Dewasa ini penggunaannya di bidang kedokteran sangat luas, sejalan dengan pesatnya perkembangan bioteknologi, serta didukung pula oleh perkembangan instrumentasi nuklir dan produksi radioisotop umur pendek yang lebih menguntungkan ditinjau dari segi medik. 5) Apa yang dimaksud dengan ilmu kedokteran nuklir? Jawab: Ilmu Kedokteran Nuklir adalah cabang ilmu kedokteran yang menggunakan sumber radiasi terbuka berasal dari disintegrasi inti radionuklida buatan, untuk mempelajari perubahan fisiologi, anatomi dan biokimia, sehingga dapat digunakan untuk tujuan diagnostik, terapi dan penelitian kedokteran.
6) Bagaiamana pemanfaatan kedokteran nuklir? Jawab: Pada kedokteran Nuklir, radioisotop dapat dimasukkan ke dalam tubuh pasien (studi invivo) maupun hanya direaksikan saja dengan bahan biologis antara lain darah, cairan lambung, urine da sebagainya, yang diambil dari tubuh pasien yang lebih dikenal sebagai studi in-vitro (dalam gelas percobaan). 7) Digunakan dalam pemeriksaan penyakit apa saja teknologi kedokteran nuklir tersebut? Jawab: Pemeriksaan kedokteran nuklir banyak membantu dalam menunjang diagnosis berbagai penyakitseperti penyakit jantung koroner, penyakit kelenjar gondok, gangguan fungsi ginjal, menentukan tahapan penyakit kanker dengan mendeteksi penyebarannya pada tulang, mendeteksi pendarahan pada saluran pencernaan makanan dan menentukan lokasinya, serta masih banyak lagi yang dapat diperoleh dari diagnosis dengan penerapan teknologi nuklir yang pada saat ini berkembang pesat. 8) Apa
kegunaan
kedokteran
nuklir
selain
membantu
penetapan
diagnosis? Jawab: Disamping membantu penetapan diagnosis, kedokteran nuklir juga berperanan dalam terapi-terapi penyakit tertentu, misalnya kanker kelenjar gondok, hiperfungsi kelenjar gondok yang membandel terhadap pemberian obat-obatan non radiasi, keganasan sel darah merah, inflamasi (peradangan)sendi yang sulit dikendalikan dengan menggunakan terapi obat-obatan biasa. 9) Bagaimana kadar penerapan kedokteran nuklir dalam kesehatan? Jawab: Bila untuk keperluan diagnosis, radioisotop diberikan dalam dosis yang sangat kecil, maka dalam terapi radioisotop sengaja diberikan dalam dosis yang besar terutama dalam pengobatan terhadap jaringan
kanker dengan tujuan untuk melenyapkan sel-sel yang menyusun jaringan kanker itu. 10) Teknologi aplikasi apa saja yang dihasilkan dari kedokteran nuklir? Jawab: Brakiterapi, teleterapi, Pesawat Gamma Kamera atau SPECT (Single Photon Emission Computed Thomography), dan Endoradioterapi.
3. GREEN CHEMISTRY
1) Apa yang dimaksud dengan green chemistry? Jawab: Green Chemistry adalah suatu falsafah atau konsep yang mendorong desain dari sebuah produk ataupun proses yang mengurangi ataupun mengeliminir
penggunaan
dan
penghasilan
zat-zat
(substansi)
berbahaya. 2) Apa saja yang mendasari teori green chemistry? Jawab: Konsep Green Chemistry itu sendiri berasal dari Kimia Organik, Kimia Anorganik, Biokimia, dan Kima Analitik. Bagaimanapun juga, konsep ini cenderung mengarah ke aplikasi pada sektor industri. 3) Apakah sama antara green chemistry dengan kimia lingkungan? Jawab: Green Chemistry berbeda dengan Environmental Chemistry (Kimia Lingkungan). Perbedaannya adalah sebagai berikut. Green Chemistry lebih berfokus pada usaha untuk meminimalisir penghasilan zat-zat berbahaya dan memaksimalkan efisiensi dari penggunaan zat-zat (substansi)
kimia.
Sedangkan,
Environmental
Chemistry
lebih
menekankan pada fenomena lingkungan yang telah tercemar oleh substansi-substansi kimia. 4) Apa saja kunci perkembangan green chemistry? Jawab: Menurut Ryoji Noyori,peraih hadiah Nobel Kimia pada tahun 2001,terdapat
3
kunci
perkembangan
Green
Chemistry
yaitu,
penggunaan Supercritical Carbon Dioxide sebagai pelarut, larutan Hidrogen Peroksida untuk proses oksidasi yang bersih
(clean
oxidation), dan penggunaan Hidrogen dalam sintesis kiral (chiral synthesis).
5) Apa yang dimaksud dengan Supercritical Carbon Dioxide? Jawab: Supercritical Carbon Dioxide adalah karbon dioksida (CO2) yang berada dalam fase cair (liquid phase),yang berada di atas ataupun pada temperatur dan tekanan kritis. Yaitu pada temperatur 31,1 oC ke atas dan tekanan 73,3 atm. Zat ini banyak dimanfaatkan sebagai pelarut dalam industri,dikarenakan oleh zat ini memiliki kandungan racun yang rendah dan memiliki tidak memiliki dampak lingkungan yang berarti. Selain itu, rendahnya temperatur dari proses dan stabilitas CO2 memungkinkannya berfungsi sebagai pelarut layaknya aqua distilata. 6) Apa yang dimaksud dengan Hidrogen Perioksida? Jawab: Hidrogen Peroksida (H 2O2), adalah suatu senyawa yang lazim digunakan sebagai dalam proses pemutihan kertas ( paper-bleaching ) dan desinfektan. Hidrogen Peroksida merupakan salah satu senyawa yang tergolong ke dalam oksidator kuat. Melalui proses katalisasi, dapat dihasilkan radikal hidroksil ( -OH) yang memiliki potensial oksidasi
dibawah
Fluor
dibandingkan
senyawa
meninggalkan
residu
(F). yang
yang
Keunggulan
Hidrogen
Peroksida
lain
senyawa
ini
adalah,
berbahaya.
Selain
itu,
tidak
kekuatan
oksidatornya dapat disesuaikan (adjustable). 7) Apa yang dimaksud dengan Sintesis kiral? Jawab: Sintesis kiral (chiral synthesis), adalah suatu proses sintesis organik yang menghasilkan suatu proses sintesis organik yang menghasilkan suatu senyawa dengan elemen kiralitas yang diinginkan. 8) Asas apa saja yang terdapat dalam Green Chemistry? Jawab: Terdapat 12 asas dalam Green chemistry antara lain: a. Menghindari penghasilan sampah b. Desain bahan kimia dan produk yang aman c. Desain sintesis kimia yang tak berbahaya
d. Penggunaan sumber daya yang dapat diperbaharui (renewable) e. Penggunaan katalis f.
Menghindari bahan kimia yang sifatnya derivatif (chemical derivatives)
g. Desain sintesis dengan hasil akhir (produk) yang mengandung proporsi maksimum bahan mentah h. Penggunaan pelarut dan kondisi reaksi yang aman i.
Peningkatan efisiensi energi
j.
Desain bahan kimia dan produk yang dapat terurai
k. Pencegahan polusi l.
Peminimalan potensi kecelakaan kerja
9) Apa tujuan diadakannya green chemistry? Jawab: Tujuan diadakannya green chemistry adalah untuk menyelamatkan bumi kita yang tercinta ini. 10) Bagaimana perkembangan green chemistry di dunia? Jawab: Seiring berkembangnya waktu, kesadaran para pelaku industri akan konsep ini semakin berkembang. Hampir setiap industri di negaranegara maju mulai menerapkan konsep kerja ini. Sementara itu, para ilmuwan pun banyak yang mulai mengadakan penelitian mendalam mengenai segala sesuatu mengenai konsep ini. Bahkan sejak tahun 1995, dibagikan The Presidential Green Chemistry Challenge Awards, kepada individu ataupun korporat yang dianggap telah turut andil dalam memberikan inovasi dalam Green Chemistry.