1. Apa persamaan antara perhitungan job order dan proses costing? Min 3 persamaan? Persamaannya adalah: Sama-sama bertujuan biaya bahan baku tenaga kerja dan o!erhead ke produk dan mekanisme menentukan harga pokok perunit. Sama menggunakan rekening o!erhead pabrik barang dalam proses dan barang jadi. Aliran biaya melalui rekening manu"aktur pada dasarnya sama. #. Mengapa pengumpulan biaya berdasarkan proses $proses costing% lebih mudah ketimbang biaya berdasarkan pesanan $job order%? Pengumpulan biaya pada process costing lebih mudah dari pada job-order costing karena dalam process costing biaya ditelusuri ke setiap departemen proses yang teribat yang masing-masing memiliki rekening &arang 'alam Proses sedangkan dalam job-order costing biaya harus ditelusuri ke masing-masing kartu biaya dimana hanya ada satu rekening &arang 'alam Proses. 3.
Pemotongan
(umlah unit barang barang dalam proses proses persediaan persediaan a)al
1**
(umlah unit dimulai dimulai di 'epartemen 'epartemen Pemotongan Pemotongan
,**
(umlah unit ditrans"er ditrans"er ke ke 'epartemen Perakitan Perakitan
**
(umlah unit diterima diterima dari 'epartemen 'epartemen Pemotongan Pemotongan
1+*
**
(umlah unit ditrans"er ditrans"er ke ke Persediaan Persediaan &arang (adi (umlah unit &arang &arang dalam proses proses persediaan persediaan akhir
Perakitan
+* #**
1**
Super!isor masing# departemen melaporkan bah)a persediaan akhir barang dalam proses ,* selesai untuk bahan baku di 'epartemen Pemotongan dan 1** selesai untuk bahan baku Perakitan. Persediaan akhir #* selesai untuk /enaga 0erja di 'epartemen Pemotongan dan * selesai di 'epartemen Perakitan. 2ntuk o!erhead pabrik persediaan akhir * selesai di 'epartemen Pemotongan dan * selesai di 'epartemen Perakitan. $Persentase penyelesaian dari pers. a)al barang dalam proses tidak diperlukan jika metode rata# tertimbang yang digunakan%. 'ata biaya untuk bulan (anuari adalah sebagai berikut:
&arang dalam proses Persediaan a)al: Perakitan
Pemotongan
&iaya dari 'epartemen sebelumnya
-
4
+.3#* &ahan &aku
4 1.+5#
+3*
/enaga 0erja
**
6!erhead pabrik
5,
1+
&iaya yang ditambahkan ke proses selama periode berjalan: &ahan &aku
4 13.,*+
/enaga 0erja
.***
6!erhead pabrik
.5*
.#5,
5.#1*
11.*#
(a)ab: 'epartemen Pemotongan: 1%
Skedul 0uantitas
Persediaan a)al
1**
'imulai periode ini
,**
'itrans"er ke 'ep. Perakitan Persediaan akhir $,* #* *%
#%
&iaya dibebankan:
&ahan &aku
1.+5#
**
** #**
**
4
/enaga 0erja
**
6!erhead Pabrik
5,7 -8
3.*++
&iaya ditambahkan arga;unit &ahan &aku 7 13.,*+% : ,#*
9kui!alen
13.,*+
** 7 $#** < ,*% = ,#*
$1.+5#
.***
** 7 $#** < #*% = *
$ ** 7
.5*7
** 7 $#** < *% = +*
$ 5, 7
= #
/enaga 0erja .***% : * = 1* 6!erhead Pabrik .5*% : +* = 17
-8
#,.1#7
* /otal biaya dibebankan ke 'ep.
3%
#5.,**
&iaya dipertanggungja)abkan
Selesai ditrans"er ke Perakitan
** < * =
#.***
Persediaan akhir: &ahan &aku /enaga 0erja 6!erhead Pabrik
$#** < ,* < #% = 3.*** $#** < #* < 1*% =
$#** < * < 1% = 1.#**7
.,**7
#5.,**
'epartemen Perakitan: 1%
**
Skedul 0uantitas
Persediaan a)al
1+*
'imulai periode ini
**
'itrans"er ke 'ep. Perakitan
+*
Persediaan akhir $1** * *%
#%
1**
,+*
&iaya dibebankan:
&.dari 'ep. Sebelumnya
+.3#*
&ahan &aku
+3*
/enaga 0erja
6!erhead Pabrik
1+ 7
1*.13
&iaya ditambahkan
9kui!alen
&.dari 'ep. Sebelumnya #.***% : ,+* = 5 &ahan &aku .#5,% : ,+* /enaga 0erja 5.#1*% : ,*
#.***
arga;unit
+* 7 $1** < 1**% = ,+*
$+.3#* 7
.#5,
+* 7 $1** < 1**% = ,+*
$+3* 7
5.#1*
+* 7 $1** < *% = ,*
$ 7
= 115
= 15
6!erhead Pabrik 11.*#% : ,* = 1+ 7 53,
11.*#7
+* 7 $1** < *% = ,*
$1+ 7
#.+7
/ot. b.dibebankan ke 'ep.
3%
,+*
,#.*1
&iaya dipertanggungja)abkan
Selesai ditrans"er ke Perakitan Persediaan akhir
1** < 5
+*< 53, = = .5**
.31
&ahan &aku
$1** < 1** < 115%
/enaga 0erja
$1** < * < 15%
6!erhead Pabrik
$1** < * < 1+%
= 1.15 = 1.*3 = 1.#,7
+.3+7
,#.*1
. >aporan &iaya Produksi 'epartemen Pertama &iaya @ata-rata /ertimbang. /yndol abricators Bnc. memproduksi suatu produk didua departemen. Produk ini dibuat dari lempengan logam yang dipotong dan dibentuk di 'epartemen Pemotongan dan Pembentukan. Produk ini kemudian ditrans"er ke 'epartemen Perakitan dimana bagian# lain yang dibeli dari pemasok luar ditambahkan ke unit dasar. 0arena hanya ada satu produk yang diproduksi oleh perusahaan maka system perhitungan biaya berdasarkan proses yang digunakan. Perusahaan menggunakan asumsi aliran biaya rata# tertimbang untuk mempertanggungja)abkan persediaan barang dalam proses. 'ata yang berkaitan dengan operasi bulan Co!ember di 'epartemen Pemotongan dan Pembentukan adalah:
(umlah unit di persediaan a)al
+**
(umlah unit yang mulai diproses selama periode berjalan 3.#** (umlah unit yg ditrans"er ke 'ep.Perakitan selama periode berjalan 3.** (umlah unit dipers.akhir $ selesai u; && * selesai u; /0 # u; &6P% ,**
&iaya yang dibebankan ke 'epartemen: 'itambahkan dibulan berjalan &ahan &aku
Pers.a)al
4 1.5#3
,+.,# /enaga 0erja langsung 1.,
#.3#
4
&6P
3.+**
#5.55,
&uatlah >aporan Produksi &ulan Co!ember untuk 'epartemen yang bersangkutan.
(a)ab: 1%
Skedul 0uantitas
Persediaan a)al
+**
'imulai periode ini
3.#**
'itrans"er ke 'ep. Perakitan Persediaan akhir $,* #* *%
#%
3.** ,**
.***
&iaya dibebankan:
&ahan &aku
1.5#3
/enaga 0erja
#.3#
6!erhead Pabrik
3.+**7
#.*
&iaya ditambahkan
9kui!alen
&ahan &aku ,+.,# $.5#3 7 ,+.,#% : 3.+* = ##+ /enaga 0erja 1.,% : 3.,* =
1.,
arga;unit
3.** 7 $,** < % = 3.+*
3.** 7 $,** < *% = 3.,*
$#.3# 7
3.** 7 $,** < #% = 3.*
$3.+**
6!erhead Pabrik #5.55,7 7 #5.55,% : 3.* = 5#7 3,
.***
113.37
/ot. b. dibebankan ke 'ep. 13.#
3%
&iaya dipertanggungja)abkan
Selesai ditrans"er ke Perakitan
3.** < 3, =
1#.+*
Persediaan akhir: &ahan &aku /enaga 0erja 6!erhead Pabrik
$,** < < ##+% $,** < * < % $,** < # < 5#%
= 1*.11, = 1.1#+ = 1.#+7
1#.,#7 13.#
&BADA M2/2 A02C/ACSB 2C/20 09B>ACEAC 'A>AM P@6S9S P@6'20SB
Pembentukan Pelapisan
(umlah unit dibarang dalam proses persediaan a)al 3.***
.***
(umlah unit dimulai di 'epartemen Pembentukan
#1.***
(umlah unit ditrans"er ke 'epartemen Pelapisan
15.***
(umlah unit diterima dari 'epartemen Pembentukan 15.*** (umlah unit ditrans"er ke Pers.&arang (adi 1.*** (umlah unit barang dalam proses. Pers.akhir .*** (umlah unit cacat selama periode berjalan 3.***
&arang dalam proses pers. a)al:
3.,**
#.**
&iaya dari departemen sebelumnya 1.35, &ahan baku
,1
/enaga kerja
3,,
6!erhead pabrik
5,
15,
31*
31* &iaya yang ditambahkan keproses selama periode berjalan: &ahan baku
3.++
1.#* /enaga kerja
#.#3,
6!erhead pabrik
3.1*
3.1+
3.1+
(a)ab: 'ep 1: 1%
Skedul kuantitas
Pers. a)al
.***
'imulai periode ini
#1.***
(umlah unit ditrans"er
15.***
Pers. akhir$1** 3*3*%
3.,**
&arang cacat$1** +*+*%
#.**
#% &iaya dibebankan: &ahan &aku /enaga 0erja &6P
#.***
,1 3,, 5,
#.***
&iaya ditambahkan: arga;unit &ahan &aku $,173.++%:#.***
9kui!alen
3.++ = *1+
15.***7$3.,**<1**%7$#.**<1**%= #.***
/enaga 0erja #.#3, $3,,7#.#3,%:##.***=*1#
15.***7$3.,**<3*%7$#.**<+*%
&6P 3.1*7 $5,73.1*%:##.***=*1+7
15.***7$3.,**<3*%7$#.**<+*% = ##.***
11.1**
*+
3% &iaya dipertanggungja)abkan:
'itrans"er ke 'ep. Perakitan 5.1#*
15.*** < *+ =
Pers. akhir &ahan baku /enaga kerja &6P
3.,** < 1** < *1+ = ,+ 3.,** < 3* < *1# = 1#5, 3.,** < 3* < *1+ = 15
5#
&arang Facat: &ahan baku /enaga kerja &6P
1.**+
= ##.***
#.** < 1** < *1+ = 3# #.** < +* < *1# = #3* #.** < +* < *1+ =3,
'ep #: 11.1** 1%
Skedul kuantitas
Pers. a)al
3.***
'imulai periode ini
15.***
(umlah unit ditrans"er
##.***
1.***
Pers. akhir$1** # #%
.***
&arang cacat$1** 1** 1**%
3.***
##.***
#% &iaya dibebankan:
&iaya dari dep.sblmnya
1.35,
&ahan baku
15,
/enaga kerja
31*
&6P
31*
&iaya ditambahkan: arga;unit
9kui!alen
&iaya dep.sebelumnya 7$3.***<1**%=##.***
5.1#* 1.***7$.***<1**% $1.35,75.1#*%:##.***=*+
&ahan baku 1.#* $15,71.#*%:##.*** =**+ /enaga kerja $31*73.1+%:15.***
3.1+ =*#1#
&6P $31*73.1+%:15.***
3.1+7 =*#1#7 #*.#++
3%
&iaya dipertanggungja)abkan:
1.***7$.***<1**%7$3.***<1**%=##.***
1.***7$.***<#%7$3.***<1**%=15.***
1.***7$.***<#%7$3.***<1**%=15.***
*5+
'itrans"er ke 'ep. Perakitan 1.**
1.*** < *5+ =
Pers. Akhir &iaya dept.sblmny
.*** < 1** < *+ = 1.51#
&ahan baku
.*** < 1** < **+ = 31#
/enaga kerja
.*** < # < *#1# = #1#
&6P
.*** < # < *#1# = #1#
#.,+
&arang Facat: &iaya dept.sblmny
3.*** < 1** < *.+ = 1.3
&ahan baku
3.*** < 1** < *.*+ = #3
/enaga kerja
3.*** < 1** < *.#1# = ,3,
&6P
3.*** < 1** < *.#1# = ,3,
#.5*
#*.#++
. perbedaan job order costing dan process costing. (ob 6rder Fosting Process Fosting -
&eberapa pekerjaan yang berbeda dikerjakan dalam satu periode
anya ada satu unit produksi yang diproduksi secara kontinyu dan dalam jangka panjang -
&iaya dikumpulkan untuk setiap pekerjaan
-
&iaya dikumpulkan perdepartemen
-
&iaya perunit dihitung untuk setiap pekerjaan berdasarkan kartu biaya
&iaya perunit dihitung perdepartemen berdasarkan laporan produksi perdepartemen
0artu biaya adalah dokumen sumber yang digunakan untuk mengendalikan pengumpulan biaya suatu pekerjaan. >aporan produksi departemen menjadi dukumen sumber yang menunjukkan pengumpulan dan posisi biaya perdepartemen ,. 0arakteristik sistem biaya proses yang diterapkan pada perusahaan manu"aktur adalah : •
•
•
Sistem produksi merupakan sistem produksi yang berjalan terus menerus $intermitten% Produk yang dihasilkan merupakan produksi massal dan bersi"at seragam $homogen% /ujuan produksi adalah untuk membentuk persediaan $in!entory%.
. >aporan pertanggung-ja)aban untuk sistem biaya proses ini terdiri dari 3 bagian yakni: •
•
•
&agian pertama berisi in"ormasi data produksi yang sekaligus laporan arus Gsik. Perlu dipahami bah)a pengertian unit dalam bagian ini adalah unit ekui!alen. &agian kedua berisi in"ormasi total akumulasi biaya yang menjadi tanggung ja)ab Manajer 'epartemen Produksi yang bersangkutan. &agian ketiga berisi in"ormasi bagaimana total biaya didistribusikan menjadi nilai dari barang dalam proses dan produk jadi.
+. 6utput dari proses akuntansi biaya bisa berupa ? •
>aporan harga pokok produksi
•
>aporan biaya pemasaran
•
Bn"o biaya untuk penyusunan anggaran
•
>aporan biaya penelitian dan pengembangan produk
5. 'asar pembebanan biaya berdasarkan akti!itas apa saja ? •
•
unit produksi jam mesin
•
tenaga kerja langsung
•
biaya bahan baku
•
biaya tenaga kerja langsung
•
biaya pemeliharaan
1*. Apa yang dimaksud dengan process costing ? suatu metode dimana bahan baku tenaga kerja dan o!erhead pabrik dibebankan ke pusat biaya atau departemen. &iaya yang dibebankan ke setiap unit produk yang dihasilkan ditentukan dengan membagi total biaya yang dibebankan ke pusat biaya tersebut dengan jumlah unit yang diproduksi pada pusat biaya yang bersangkutan.