Perpang Tni No. 46 Th. 2014

TENTARA TENTARA NASIONAL INDONESIA INDONESIA PERATU PERATURAN RAN PANGLIMA PANGLIMA TENTARA TENTARA NASIONA NASIONAL L INDONE INDONESIA SIA NOM NOMOR 46 TAHU AHUN 2014 2014 TENTANG PERATURAN PERATURAN BARIS BERBARIS TENTARA TENTARA NASIONAL INDONESIA INDONESIA DENG DENGAN AN RAHM RAHMAT AT TUHAN UHAN YANG YANG MAHA AHA ESA PANGLIMA PANGLIMA TENTAR TENTARA A NASIONAL NASIONAL INDONE INDONESIA, SIA,

Meni Menimb mban ang: g: a.

bahw bahwa a untu untuk k meng mengat atur ur ket keter erti tiba ban n dan dan kese kesera raga gama man n dal dalam am melaksanakan baris berbaris di lingkungan TNI, diperlukan peraturan tentang baris berbaris;

b. bahwa Surat Keputusan Panglima ABRI Nomor Skep/611/X/1985 tanggal 8 Ok Oktober 19 1985 tentang Pengesa Pengesahan han Peraturan Peraturan Baris Baris Berbari Berbaris s Angkatan Angkatan Berse Bersenjat njata a Repu Republ blik ik Indo Indone nesi sia a (PBB (PBB-A -ABR BRI) I),, kura kurang ng sesu sesuai ai lagi lagi deng dengan an ketentuan perundang-undangan dan perkembangan organisa organisasi si TNI, sehingg sehingga a perlu perlu dilakuka dilakukan n perubahan perubahan;; dan c. bahw bahwa a berd berdas asar arka kan n pert pertim imba bang ngan an sebag sebagai aima mana na dima dimaks ksud ud dala dalam m huru huruff adan adanb, b, perl perlu u mene meneta tapk pkan an Perat eratur uran an Pang Pangli lima ma Tentara Tentara Nasional Indonesia tentang Baris Berbaris Tentara Tentara Nasional Indonesia Indonesia (PBB-TNI); (PBB-TNI); Mengingat:

1. Undang-Undang Nom Nomo or 34 34 Tahun 20 2004 tentang Tentara Nasio Nasional nal Indon Indonesi esia a (Lemb (Lembara aran n Negara Negara Republ Republik ik Indon Indonesi esia a Tahun 2004 Nomor 127, Tambahan Tambahan Lembaran Negara Repub Republi lik k Indon Indonesi esia a Nomor Nomor 4439); 4439); 2. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2010 tentang Kepr Keprot otok okol olan an (Lem (Lemba bara ran n Nega Negara ra Repu Republ bliik Indo Indone nesi sia a Tahun ahun 2010 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5166); 3. Undan Undang-U g-Und ndang ang Nomor Nomor 25 Tahun ahun 2014 2014 tentan tentang g Huku Hukum m Disip siplin Milit liter (Lembara baran n Negara gara Repu Repub blik Indones onesiia Tahun 2014 Nomor 257, Tambahan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Indonesia Nomor 5591);

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.































2 4. Pera Peratu tura ran n Peme Pemeri rint ntah ah Nomo Nomorr 39 39 Tahun ahun 201 2010 0 tent tentan ang g Adminitr Adminitrasi asi Prajur Prajurit it Tentara entara Nasiona Nasionall Indonesi Indonesia a (Lembara (Lembaran n Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 50, Tambahan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Indonesia Nomor 5120); 5. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2010 Susunan Susunan Organis Organisasi asi Tentara entara Nasional Nasional Indonesia Indonesia;;

tentang

6. Peraturan Panglima TNI Nomor 174 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum di lingkungan Tentara Nasion Nasional al Indon Indonesi esia; a; dan 7. Peraturan Panglima TNI Nomor 28 Tahun 2013 tentang Tata Upacara Upacara Militer Militer Tentara Tentara Nasional Indonesia. MEMUTUSKAN:

Menetapkan: PERATURAN

PANGLIMA TENTARA NASIONAL INDONESIA TENTANG TENTANG PERATURAN PERATURAN BARIS BERBARISTENTARA BERBARISTENTARA NASIONAL INDONESIA. BAB I KETENT KETENTUAN UAN UMUM

Bagian pertama tentang pengertian Pasal 1 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan: 1.

Peraturan Baris-Berbaris yang selanjutnya disingkat menjadi PBBadala PBBadalah h peraturan peraturan tata tata cara baris baris berbari berbaris s yang diwuj diwujudkan udkan dalam dalam bentuk latihan fisik yang diperlukan guna menanamkan kebiasaan dan jiwa korsa dalam kehidupan militer yang diarahkan kepada terbentuknya terbentuknya suatu sikap sikap prajurit berkarakter berkarakter dan jasmani yang yang tegap, tang tangka kas, s, menu menumb mbuh uhka kan n disi disipl plin in,, loya loyali lita tas s ting tinggi gi,, kebe kebers rsam amaa aan n dan dan rasa tanggung tanggung jawab sehingga sehingga senantiasa senantiasa mengutamakan mengutamakan kepentingan kepentingan tugas diatas kepentingan individu.

2.

Aba-aba adalah perintah yang diberikan oleh seorang Komandan/pemimpin/pejabattertua/pejabat yang ditunjuk kepada pasukan/sekelompok orang untuk dilaksanakan pada waktunya secara serentak atau berturut-turut dengan tepat dan tertib.

3.

Aba-aba petunjuk adalah dipergunakan hanya jika perlu, untuk menegaskan menegaskan maksud dari pada aba-aba peringatan/pelaksan peringatan/pelaksanaan. aan.































3 6.

GERAK adalah aba-aba pelaksanaan untuk gerakan-gerakan yang meng menggun gunaka akan n kaki kaki dan gerak gerakanan-ger geraka akan n yang yang memaka memakaii anggot anggota a tubuh tubuh serta alat lainnya lainnya baik dalam keadaan berjalan berjalan maupun berhenti. berhenti.

7.

MULAI adalah aba-aba pelaksanaanuntuk gerakan-gerakan pelaksanaan pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan dikerjakan berturut-turut. berturut-turut.

8.

JALAN adalah aba-aba pelaksanaan untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat.

9.

SELESAI adalah suatu aba-aba gerakan akhir kegiatan yang aba – aba aba pelaksanaan pelaksanaan diawali dengan dengan “MULAI “MULAI”.

10. 10.

Lang Langka kah h bias biasa a adal adalah ahla lang ngka kah h berg berger erak ak ma maju ju deng dengan an panj panjan ang g lang langka kah h dan dan tem tempo po ter terte tent ntu u deng dengan an cara cara mele meleta taka kan n kak kakii di di atas atas tana tanah h tum tumit it lebi lebih h dahu dahulu lu,, disu disusu sull deng dengan an selu seluru ruh h tapa tapak k kaki kaki kemu kemudi dian an ujun ujung g kaki kaki meninggalkan meninggalkan tanah pada waktu membuat langkah langkah berikutnya. berikutnya.

11.

Langkah tegap adalah langkah yang dipersiapkan untuk memberikan penghormatan dan diberi hormat terhadap pasukan, Pos jaga kesat kesatria rian,p n,pen engh ghorm ormata atan n terhada terhadap p Pati Pati serta serta digun digunak akan an untuk untuk kegiatan-kegiatan tertentu.

12. 12.

Lang Langka kah h def defil ile e ada adala lah h lan langk gkah ah tega tegap p yan yang g men mengg ggun unaka akan n aba aba-a -aba ba pada acara acara tambahan ahan dari suatu DEFILE JALAN”digunakan pada “LANGKAH DEFILE JALAN”digunakan upacara yang kegiatannya dilaksanakan oleh pasukan dalam susunan tertentu, dipimpin seorang komandan yang bergerak maju melewati depan depan Irup dan menyam menyampaik paikan an penghormat penghormatan an kepada kepada mereka yang berhak menerima.

13. 13.

Lang Langka kahp hper erla laha han n adal adalah ah lang langka kah h pend pendek ek yang yang dita ditaha han n sebe sebent ntar ar dan dan dilaksa dilaksanaka nakan n secara secara terus terus meneru menerus s denga dengan n khidmat khidmat,, jarak jarak yang yang relat relatif if tidak jauh (dekat) digunakan untuk mengusung mengusung jenazah jenazah dan dan acara acara pedang pora.

14.

Langkah ke samping adalah langkah untuk me memindahkan pasukan/sebagianke kiri/ke kanan,menghindarkan aba-aba “Berhenti”, maka aka jumlah lah lang langkah-langkah maksimal 4 langkah, sekal sekaligu igus s telah telah diuca diucapka pkan n pada pada aba-ab aba-aba a perin peringat gatand andimu imulai lai melang melangkah kah dengan kaki kiri.

15.

Langkah ke kebelakang adalah langkah untuk memindahkan pasukan/sebagianke kebelakang,menghindarkan aba-aba “Berhenti”, maka jumlah langkah-langkah maksimal 4 langkah, sekaligus telah diucapkan pada aba-aba peringatan,dimulai melangkah dengan kaki































4 17.

Langkah lari adalah langkah melayangyang di dimulai dengan menghen menghentakk takkan an kaki kaki kiri 1 langka langkah, h, telapak telapak kaki diletak diletakkan kan dengan dengan ujung ujung tela telapak pak kaki kaki terle terlebi bih h dahulu dahulu,, lengan lengan dilen dilengg ggan angka gkan n deng dengan an panjang panjang langk langkah ah 80 CM dan tempo tempo langk langkah ah 165 tiap menit. menit.

18.

Si Sikap sempurna adalah sikap siap posisi berdiri dan duduk dalam pelaksanaannya pelaksanaannya sikaptidak sikaptidak ada gerakan bagi anggota tubuh dengan ketentuan yang telah diatur pada tiap-tiap bentuk posisi sikap sempurna.

19.

Sikap Sikap sempur sempurna na bersen bersenjat jata a (popor (popor tidak tidak dilip dilipat) at) adalah adalah berdi berdiri ri dengan dengan posisi kaki rapat lengan kiri tergantung lurus ke bawah rapat dengan badan adan,, tan tangan gan kan kanan mem memegan egang g senj enjata, ata, posi posis si senjata ata berdi rdiri teg tegak lurus disamping kana anan badan, popor di tanah sejajar deng engan ujung kaki, kepala tegak, pandangan ke depan, dagu ditarik ke belakang, dada dibusungkan, dibusungkan, telapak telapak kaki membentuk sudut 45 º.

20.

Sikap kap is istira tirah hat ada adalah lah si sikap posi posis si be berdir rdirii dan dan duduk uduk dal dalam pelaks laksan ana aann annya sikap kap rile ilek bagi agi anggot ggota a tub tubuh dengan gan kete etentua tuan yang telah diatur diatur pada tiap-tiap tiap-tiap bentuk posisi posisi sikap istirahat. istirahat.

21.

Peri Periks ksa a kera kerapi pih han adal adalah ah suat uatu kegiata iatan n den dengan posi osisi berdi rdiri yan yang dilaksanakan dengan dua cara biasa da dan parade dilakukan untuk memperbaiki memperbaiki dan merapihkan merapihkan pakaian dan dan perlengkapan perlengkapan yang melekat pada pada tubu tubuh h deng dengan an kete ketent ntua uan n yang yang tela telah h diat diatur ur pada pada kedu kedua a cara cara yang yang berbeda.

22.

Pedang perwira Angkatan Bersenjata (Tentara nasional Indonesia) adalah pedang yang merupakan kelengkapan khusus bagi Perwira Angkatan Bersenjata, Bersenjata, yang yang digunakan khusus untuk upacara. Bagian kedua tentang aba-aba Pasal 2

(1) (1)

Dala Dalam m bar baris is berb berbar aris is ada ada tig tiga a mac macam am abaaba-ab aba a yai yaitu tu:: a. aba-aba petunjuk. b. aba-aba peringatan. c. aba-aba pelaksanaan.

(2)

Aba-aba petunjuk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) a. diperg pergun unak akan an hanya anya jika ika perl perlu u untu untuk k men menegaska askan n ma maks ksud ud dar dari abaabaaba perin peringa gatan tan/p /pela elaks ksana anaan an.. Contoh: “UNTUK “UNTUK PERHATIAN ” . a. “K EPADA EPADA KOMANDAN KOMPI”. b.































5

3. 4.

DAN/DIR/KA/WAKIL” dan DAN/DIR/KA/WAKIL” dan sela selain in itu itu abaaba-ab aba a petu petunj njuk ukny nya a adalah pawas“K pawas“K EPADA PERWIRA IRA PENG PENGAWAS AWAS ”. EPADA PERW Kepad epada a Komanda andan n Batalyon atalyon:: ”KEPADA KOMANDAN BATALYON”. BATALYON”. Kepad PADA KEPALA KEPALA AJ NDAM”. epada a Kepala epala Ajendam: ”K EPADA AJENDAM”

(3)

Aba-aba peringatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) b. adalah inti perintah yang harus jelas untuk dapat dilaksanakan tanpa ragu-ragu. Contoh: a. LENCANG ANG KANAN KANAN”. “LENC “DUDUK b. DUDUK SIAP SIAP”. “IST c. ISTIRAH IRAHAT AT DI TEMPAT EMPAT ”.

(4)

Aba-aba pe pelaksanaan sebagaimana di dima mak ksud pa pada aya ayat (1 (1) c. untuk menegaskan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba petunjuk/peringatan petunjuk/peringatan dengan cara serentak atau berturut-turut. Contoh : “ GERAK . a. “ JALAN”. b. “MULAI”. c. ‟‟

(5) (5)

Kent Kenten entu tuan an pem pembe beri rian an aba aba-a -aba ba dia diatu turr seba sebaga gaii beri beriku kut: t: a. Pemberi aba-aba harus berdiri dengan sikap sempurna menghada menghadap p pasukan pasukan kecuali kecuali aba-aba aba-aba yang yang diberika diberikan n itu berlak berlaku u juga bagi pemberi aba-abamaka pemberi aba-aba tidak perlu menghadap pasukan. Contoh:Waktu Komandan Upacara (Dan Up) memberi aba-aba penghorm penghormatan atan kepada kepada Irup: “H ORMAT ORMAT SENJAT SENJATA A= G ERAK”. Pel Pelaksa aksan naan aan: Pada Pada waktu aktu memb emberi eri abaaba-ab aba a Dan Dan Up men menghadap adap ke arah Inspektur Upacara (Irup) sambil melakukan gerakan penghormatan bersama-sama dengan pasukan. Setelah penghormatan selesai dibalas oleh Irup maka dalam sikap Dan Up memb “Sedang memberi hormat” Da memberi erikan kan aba-ab aba a “ TEGAK SENJ SENJAT ATA= A= GERA GERAK K”. dan setelah aba-aba itu Dan Up bersamasama pasukan kembali kesikap sempurna. b. Aba-aba diucapkan dengan suara lantang, tegas dan bersemangat.

(6)

Untuk gerakan kelompok/pasukan dilaksanakan secara serentak bersama-sama. BAB II GERA GERAKAN KAN DITEM DITEMPAT PAT TANPA TANPA SENJA SENJAT TA

Bagian pertama ketentuan sikap sempurna































6 (2)

Pelaksanaan sikap sempurna posisi berdiri diatur dengan ketentuan sebagai berikut: a. Sikap berdiri badan tegak. b. Kedua tumit rapat dengan kedua telapak kaki membentuk sudut 45o. c. Lutut lurus dan paha dirapatkan, tumpuan berat badan dibagi atas kedua kaki. d. Peru Perutt dit ditari arik dan dan dada ada dibusu busun ngkan. an. e. Pund Pundak ak dita ditari rik k sedi sediki kitt keb kebel elak akan ang g dan danti tida dak k din dinai aikk kkan an.. f. Kedua tangan lurus dan rapat disamping badan, pergelangan tangan lurus, jari-jari tangan (mengepal) menggenggam tidak terpaksa dirapatkan pada paha. g. Punggung ibu jari menghadap kedepan merapat pada jahitan celana. h. Leh Leher luru lurus s, dag dagu dit ditari arik sedik dikit ke belakan akang g. i. Mulut ditutup, pandangan mata lurus mendatar kedepan, bernapas sewajarnya.

(3)

Pelaksanaan sikap sempurna posisi duduk di kursi diatur dengan ketentuan sebagai berikut: a. Sikap duduk dengan badan tegak, punggung tidak bersandar pada sandaran kursi. b. Keduakaki rapat tumit dirapatkan dengan kedua telapak kaki membentuk sudut 45o. c. Beratbadan be bertumpu pa pada pinggul. d. Lutut da dan pa paha di dibuka se selebar ba bahu. e. Khusus Wanita TNI saat menggunakan rok lutut dan paha dirapatkan. f. Peru Perutt dit ditari arik dan dan dada ada dibusu busun ngkan sewajar ajarn nya. g. Kedua ta tangan me menggenggam lu lurus kedepandiletakkan di atas lutut deng dengan an punggun punggung g tangan tangan mengha menghadap dap keatas. keatas. h. Leher lurus, dagu ditarik ke belakang sewajarnya. i. Mulut ditutup, pandangan mata lurus mendatar kedepan, bernapas sewajarnya.

(4)

Pelaksanaan sikap sempurna posisi duduk bersila diatur dengan ketentuan sebagai berikut: a. sikap duduk bersila dengan badan tegak. b. kaki ki kiri be berada di di bagian da dalam. c. berat ba badan be bertumpu pa pada pinggul. d. Peru Perutt dit ditar arik ik dan dan dad dada a dib dibus usun ungk gkan an sewa sewaja jarn rnya ya.. e. Kedua ta tangan menggenggam lu lurus kedepandiletakkan di atas lutut lutut dengan dengan pung punggun gung g tangan tangan meng menghad hadap ap keata keatas. s. f. Lehe Leherr luru lurus, s, dagu dagu dita ditari rik k ke bela belaka kang ng sewa sewaja jarn rnya ya.. g. Mulut ditutup, pandangan mata lurus mendatar kedepan, bernapas sewajarnya.

































7 Bagian kedua ketentuan istirahat Pasal 4 (1) (1)

Kete Ketent ntua uan n umu umum m dal dalam am isti istira raha hatt seb sebag agai ai beri beriku kut: t: a. Sikap is istirahat diawali da dari sikap sempurna. b. Aba-aba da dalam si sikap istirahat ad adalah: ISTIRAHAT HAT DI TEM TEMPA PAT T = G ERAK ” . 1. Istirahat biasa “ISTIRA 2. Istirahat perhatian “UNTUK PERHA TIAN - ISTIRAHAT DIT DITEMPA EMPAT T = GERA GERAK K”. “PARADE - ISTIRAHAT DITEMPAT = 3. Istirahat Parade “PARAD GERAK ” .

(2)

Pelaksanaan sikap istirahat posisi berdiri diatur dengan ketentuan sebagai berikut: a. Kaki kiri dipindahkan kesamping kiri, dengan jarak selebar bahu. b. Kedua belah tangan dibawa kebelakang . Tangan Tangan kiri memegang pergelan pergelangan gan tangan tangan kanan kanan deng dengan an ibu jari dan jari telunjuk telunjuk tepat dipe diperg rgel elan anga gan n tang tangan an kana kanan n, pu pung nggu gung ng ta tang ngan an ki kiri ri di dile leta takk kkan an dipinggang/kopelrim. c. Pandangan mata tetap lurus ke depan. (3) Untukistirahat parade posisi punggung tangan kiridiletakkan di atas pinggang/kopelrim bagian belakang. (4) Untukistirahat perhatian baik parade maupun bukan parade pelaksanaan sama dengan istirahat parade dengan memalingkankepala ditujukan kepada yang memberikan perhatian maksimal 45º.

(4)

Pelaksanaan sikap istirahat posisi duduk di kursi diatur dengan ketentuan sebagai berikut: a. Badan dikendorkan. b. Kedua kaki dibuka selebar bahu. c. Wanita TNI,baik menggunakan celana panjang maupun rok, tumitt dan lutut tumi lutut tetap rapat, rapat, tela telapak pak kaki kaki membentuk membentuk sudut sudut 45°. d. Badan dikendorkan.































8 g. h.

Wanita TNI yang me menggunakan celana panjang mengikuti ketentuan yang berlaku. Wanita TNI yang menggunakan rok, kedua kaki dilipat dibawah pinggul posisi lutut di depan rapat. Bagian Bagi an ketiga periksa periksa kerap kerapihan ihan Pasal 5

(1)

Ketentuan umum dalam periksa kerapian kerapian sebagai sebagai berikut: a. Diawali dari posisi istirahat. at. b. Khus Khusus us dila dilaks ksan anak akan an pada pada pasu pasuka kan n yan yang g dal dalam am posi posisi si berd berdir irii c. Aba-aba dalam periksa kerapian: PERIKSA A KERAP KERAPIH IHAN AN = MULAI MULAI = 1. Periksa kerapian biasa “PERIKS SELESAI “. “ PARA Periksa kerap kerapian ian parade parade “ 2. PARADE DE - PERI PERIKS KSA A KERA KERAPI PIHA HAN N = MULAI = SELESAI “ .

(2)

Tata cara periksa kerapian biasa dilaksanakan dilaksanakan dengan urutan sebagai berikut: “PE ERIKSA KERAP KERAPIIHAN“ melaksanakan a. Saat aba-aba peringatan,“P sikap sempurna. “MULAI“ Ba b. Setelah aba-aba pelaksanaan “MULAI Bada dan n di dibu bung ngku kukk kkan an 900, ka kaki ki lur lurus us.. c. Kedu Kedua a tan tanga gan n ter terga gant ntun ung g lur lurus us keba kebawa wah, h, keli kelima ma jari jari dibu dibuka ka.. d. Sela Selanj njut utny nya a mera merapi pihk hkan an bagi bagian an bawa bawah h seca secara ra beru beruru ruta tan. n. e. Dimu Dimula laii dari dari kaki kaki kiri kiri dan dan kaki kaki kana kanan n (bag (bagia ian n tali tali sepa sepatu) tu).. f. Dilanjutkan merapihkan saku celana bagian lutut sebelah kiri dan kanan (bila menggunakan PDL). g. Berikutnya menarik ujung baju bagian bawah depan, dan bada ditegakkan. h. Mena Menari rik k ujun ujung g baju baju bagi bagian an baw bawah bela belaka kang ng.. i. Mera Merapi pihk hkan an lida lidah/ h/tu tutu tup p saku saku dada dada bagi bagian an kiri kiri dan dan kana kanan. n. j. Merapihkan kerah baju bagian bagian kiri dan dan kanan. k. Memb Membe etul tulkan tutu tutup p kepal epala a (topi opi/bare baret) t).. l. Selan elanjjutn utnya tan tangan gan kem kembali bali ke ke sik sikap sem sempurn purna. a. bali ke sikap “S ELESAI”” kembali m. Setelah ada aba- aba pelaksanaan “SELESAI istirahat.































9

d. e. f. g. h. i. j. k.

kanan di bawah kiri berubadah menadi tagan kanan diatas) Saku Sa ku ce cela lana na ba bagi gian an sa samp mpin ing g ki kiri ri da dan n ka kana nan. n. Menarik ujung baju bagian bawah depan dan menegakkan badan. Menarik ujung baju bagian bawah belakang. Mene Me nepu puk k lid lidah ah/t /tut utup up sa saku ku da dada da ba bagi gian an ki kiri ri da dan n kan kanan an.. Menepuk kera rah h baju bagian kiri dan kanan. Membetulkan tutup kepala (topi/baret). Selanjutnya Selanjutn ya tangan kembali ke sikap sempurna. sempurna. “SELESAI”, ”, sec secara ara serentak serentak kembali Setelah ada aba-aba “SELESAI ke sikap istirahat.

Bagian keempat berhitung Pasal 6 (1)

Berh erhitun itung g dal dalam am bent entuk form forma asi bersaf rsaf.. a. Dari sikap sempurna berdiri “HITUNG NG = MULAI MULAI”. b. Aba-aba: “HITU c. Pelaksanaan: :”HITUNG”,kemudian 1. Setelah ada aba-aba peringatan:”HIT barisan yang berada di saf paling depan semua memalingkan kepala secara serentak ke ar arah kanan 45º, personel yang bertindak sebagai penjuru kanankepala kanan kepala lurus kedepan.te kedepan.teta tap p ber bersi sika kap p sem sempu purn rna. a. un untu tuk k saf saf ke kedu dua a dan seterusnya seterusnya kepala tetap tetap lurus ke depan. 2. Aba-aba pelaksanaan:”MULAI” hitungan pertama (satu) diawali dari penjuru kanan dengan kepala tidak dipalingkan. 3. Untuk urutan kedua dan seterusnya bersamaan dengan menyebut menyebut hitunga hitungan n dua dan seterus seterus kepala kepala dipali dipalingk ngkan an ke arah semula (lurus ke depan). 4. Untuk personel paling kiri belakang “L E NGKAP”. kekurangan anatau atau “LE berteriak melaporkanjumlah kekurang

(2) (2)

Berh Berhit itun ung g dala dalam m bent bentuk uk form formas asii ber berba banj njar ar































10 Lencang kanan/kiri dan lencang lencang depan: (1)

Ketentuan umum Lencang Kanan/Kiri setengah lengan lencang kanan/kiri dan lencang lencang depan sebagai sebagai berikut: berikut: a. Pas Pasukan ukan dalam alam posi osisi sik sikap semp empurna urna.. b. Aba-aba se sebagai be berikut: kanan/kiri “LENCANG “LENCANG KANAN/ 1. Untuk lencang kanan/kiri KANAN/KIR KIRII = GERAK “ setengah lengan lenc lencang ang kanan/kiri “SET “SETENGAH 2. Untuk setengah LENGAN LE LENCANG NCANG KANAN/KIRI = GERAK GERAK “ “LENCANG DEPAN lencang g depan depan “LE DEPAN= = GERAK” 3. Untuk lencan c. Dila Dilaks ksan anak akan an dala dalam m for forma masi si bers bersaf af dan dan ber berba banj njar ar..

(2)

Tata cara lencang kanan dan atau lencang kiri diatur dengan ketentuan sebagai berikut: a. Dila Dilaks ksan anak akan an pada pada saat saat pasu pasuka kand ndal alam am form formas asii bers bersaf af.. b. Pada aba-aba pelaksanaan saf paling depansemua mengangkat lurusle lurus leng ngan an kanan kanan/k /kir irii kesa kesamp mpin ing g sampa sampaii dibelakang punggung orang menyentuh bahu orang yang berada disebelah disebelah kanan/kiri,se kanan/kiri,selan lanjut jutny nya a meng mengamb ambil il jar jarak ak sat satu u len lengan gan se sehi hing ngga ga tangan menyentuh bahu orang yang berada disebelahnya. c. Jari-jari tangan menggenggam, punggung tangan menghadap ke atas,bers atas, bersamaa amaan n dengan dengan itu kepala kepala dipalin dipalingkan gkan ke kanan kanan/kir /kirii dengan tidak terpaksa. d. Penjuru saf tengah dan belakang, melaksanakan lencang depan 1 lengan ditambah 2 kepal, setelah lurus menurunkan tangan secara bersama-samasetelah bersama-samasetelah orang paling belakang memberi isyarat,, kepala tetap lurus kedepan sedan isyarat ang g saf 2 dan 3 yang lain memalingkan kepala kekanan/kiri dengan tidak mengangkat tangan. e. Masing-masing saf meluruskan diri hingga dapat melihat dada orang-oran orang-orang g yang berada berada disebelah disebelah kanan/k kanan/kiri iri sampai sampai kepada kepada penjuru kanan/kirinya. kanan/kirinya. f. Pen Penjuru uru kanan anan/ /kiri kiri tidak dak berub eruba ah tem tempat pat. “ TEGAK = G ERAK ” . g. Setelah lurus aba-aba “TEGAK h. Kepala dipalingkan kembali ke depan bersamaan tangan kanan kembali kembali ke sikap sikap sempurna sempurna































11

c.

d.

tangan jarak 1 lengan ditambah 2 kepal orang yang di depannya,jari-jari depannya ,jari-jari tangan menggenggam, punggung tangan menghadap ke atas. Banjar dua dan tiga saf terdepan mengambil antara satu lengan/setengah lengan disamping kanan, setelah lurus menuru menurunk nkan an tang tangan, an, sert serta a meneg menegakk akkan an kepala kepala kemb kembali ali deng dengan an serentak. GERAK” ban Pada aba- ab aba a “TEGAK = GERAK” banjar jar kanan anan kec kecual uali penj enjuru uru seca secara ra sere serent ntak ak menu menuru runk nkan an leng lengan an dan dan berd berdir irii dala dalam m sik sikap ap sempurna. Bagian keenam perubahan arah Pasal 8

Peruba Perubaha han n Arah Arah : (1)

Ketentuan umum pelaksanaan perubahan arah gerakan ditempat tanpa senjata diatur sebagai berikut: a. Semua emua ge gerak rakan diaw iawali ali da dari pos posisi si sikap sem sempur purna. na. b. Gerakan pe perubahan ar arah meliputi: 1. Hadap kanan. 2. Hadap kiri. 3. Hadap serong kanan. 4. Hadap serong kiri. 5. Balik kanan.

(2) Urutan kegiatan hadap kanan diatur dengan ketentuan sebagai berikut: aba a “HADAP KANAN Aba-ab “HADAP KANAN = G ERAK ”. a. b. Saat aba-aba pelaksanaan kaki kiri diajukan serong serongmelintang melintang di depan kaki kanan dengan lekukan kaki kiri berada di ujung kaki kanan jarak satu kepalan tangan berat badan berpindah ke kaki kananpandangan mata tetap lurus kedepan. c. Kaki kanan kanandan dan badan diputar diputar ke ke kanan kanan 90 ºdengan ºdengan poros poros tumit tumit kaki kanan. d. Kaki kiri dirapatkan kembali ke kaki kanan seperti dalam keadaan sikap sempurna.

































12 a. b.

c. d.

Aba- aba “HADAP SERONG KANAN = G ERAK” ERAK”. Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri digeser sejajar dengan kaki kanan, berjarak ± 20 cm atau se selebar ba bahu, posisi badan dan pandangan mata tetap lurus kedepan. Kaki kanan dan badan diputar ke kanan 45º dengan poros tumit kaki kanan. Tumit kaki kiri dirapatkan ke tumit kaki kanan dengan tidak diangkat.

(5)

Urutan kegiatan hadap serong kiri diatur dengan ketentuan sebagai berikut: Aba-ab a. aba a “HADAP SERONG KIRI = G ERAK” b. Pada aba-aba pelaksanaan kaki kanan digeser sejajar dengan kaki kiri, berjarak ± 20 cm atau selebar bahu, posisi badan dan pandangan mata tetap lurus kedepan. c. Kaki kiri dan badan diputar ke kiri 45º dengan poros tumit kaki kiri. d. Tumit kaki kanan dirapatkan ke tumit kaki kiridengan tidak diangkat.

(6) (6)

Urut Urutan an kegi kegiat atan an bali balik k kana kanan n diat diatur ur seba sebaga gaii beri beriku kut: t: Aba-ab “BALIK KANAN = G ERAK”. a. aba a “BALIK b. Kaki kiri diajukan melintang di depan kaki kanan, lekukan kaki ujung kaki kaki kanan kanan membentuk entuk huruf uruf ”T dengan an jarak jarak satu ” T” deng kiri kiri di ujung kepa kepallan tang angan, an, tum tumpuan uan bera beratt bada adan bera berad da di kaki aki kiri, ri, pos posisi badan dan pandangan mata tetap lurus kedepan. c. Kaki kanan dan badan diputar ke kanan 180º dengan poros tumit kaki kanan.































13 (2)

Ketentuan tutup barisan. a. Diaw Diawal alii dar darii pos posis isii sika sikap p semp sempur urna na den denga gan n form formas asii ber berba banj njar ar.. b. Aba-aba adalah“TUTUP BARISAN =JALA N”. c. Pada aba-aba pelaksanaan banjar kana anan dan kiri melangkah satu satu langk langkah ah ke ke sampin samping g kanan kanan dan kiri kiri(merapat (merapat kedalam), kedalam), sedangkan banjar tengah tetap di tempat.

Bagian kedelapan jalan ditempat Pasal 10 Gerakan Gerakan jalan jalan ditempa ditempat: t: (1)

Ketentuan um umum. Jalan ditempat ditempat diawali diawali dari posisi berdiri sikap sempurna. “JALAN DI TEMPAT= G ERAK”. Aba-aba jalan ditempat adalah “JALAN DI

(2) (2)

Urut Urutan an pela pelaks ksan anaa aan n jala jalan n dite ditemp mpat at.. a. SaatSetelah Saat Setelah aba-aba pelaksanaan kaki kiri dan kanan diangkat secara bergantian dimulai dengan kaki kiri. b. Posisi paha pahalutut lutut dan badan badan membent membentuk uk sudut sudut 90º(hori 90º(horizont zontal). al). c. Ujung ka kaki me menuju ke kebawah. d. Temp mpo o lan lang gka sam sama a de dengan lang angkah biasa. asa. e. Badan te tegak pa pandangan ma mata lurus ke de depan. f. Lengan lurus dirapatkan pada badan dengan tidak dilenggangkan.

(3)

“HENTI = G ERAK”. Aba- aba “HENTI a. AbaAba-ab aba a pel pelak aksa sana naan an dibe diberi rika kan n pad pada a wak waktu tu kaki kaki kana kanan/ n/ki kiri ri jatuh ditanah ditanah lalu ditambah ditambah satu langkah. langkah.































14 c.

Pelaksanaan: 1. Setelah aba-aba pelaksanaanKaki kiri dilangkahkan ke depan dengan lutut lurus telapak kaki diangkat sejajar dengan dengan tanah tanah setingg setinggii ± 20 cm. 2. Tangan kanan dilenggangkan lurus ke depan membentuk sudut 90º sejajar dengan bahu, jari tangan kanan menggenggam dengan punggung ibu jari menghadap ke atas. 3. Tangan kiri dilenggangkan ke belakang dengan sudut 30º, jari tangan kiri menggenggam menggenggam dengan punggung ibu jari menghadap ke bawah. 4. Kaki kiri dihentakkan, selanjutnya kaki kanan dilangkahkan ke depan setelah kaki kiri tepat pada posi posisi siny nya, a, untu untuk k ayun ayunan an tan tanga gan n sete setela lah h lang langka kah h pert pertam ama a ke depan 45º ke belakang 30. 5. Demikian seterusnya secara bergantian antara kaki kiri dan kaki kanan. Pasal 12

Gerakan Gerakan langkah langkah berjalan berjalan:: (1)

Langkah biasa. a. Dari sikap sempurna. b. Aba-aba:“MAJU MAJU = JALA JALAN N”. c. Pelaksanaan. 1. Settel Se ela ah ab abaa-ab aba a pe pellak aks san ana aan anL Langkah pertama kaki kiri dih t kk k ki l t l k k ki di k t ± 20 20































15 2.

(3)

(4)

Gerakan berikutnya kaki kiri dan kaki kanan dila di lang ngka kahl hlka kan n be berg rgan anti tian an.. i Langkah selanjutnya dilakukan secara bergantian, kaki kan kanan dihentakkan, lutut lurus, telapak kaki rata dan sejajar dengan tanahdiangkat ± 20 cm, be bersamaan it itu lengan kiri dilenggangkan lurus ke depan membentuk sudut 90º sejajar dengan bahu, punggung ibu jari menghadap ke atas, lengan kiri dil ile enggangkan ke belakang bela kang denga dengan n sudu sudutt 30º.

LangkahPerlahan. Langkah perlahan adalah untuk berkabung dalam rangka menghantar jenazah dalam dalam upacara militerdan militerdan pada acara pedang pedang pora. a. Darisikap sempurna. PERLAH RLAHAN AN MAJU MAJU = JALAN”. b. Aba-aba: “LANGKAH PE c. Pelaksanaan. 1. Setelah aba-aba pelaksanaanKaki kiri dilangkahkan ke depan, depan, setel setelah ah kaki kiri menapak menapak di tanah segera segera disus disusul ul den dengan kaki aki kana anan dita ditari rik k ke depan epan dan dan dit ditah ahan an seben bentar disebela disebelah h mata mata kaki kaki dengan dengan ujung ujung sepatu sepatu menye menyentuh ntuh tanah kemudian dilanjutkan ditapakkan di depan kaki kiri. 2. Lang Langka kah h sela selanj njut utny nya a dila dilaku kuka kan n seca secara ra ber berga gant ntia ian. n. 3. Kedua lengan tetap rapat di sampingbadan tidak melenggang,apabila melenggang,apabila memegang memegang benda, benda, tangan disesuaikan. disesuaikan. Langkah Ke Samping. a Darisikap se sempurna































16 b. c.

JALAN.” Aba-aba: “……LANGKAH KEDEPAN = JA Pelaksanaan: 1. SetelahPada Setelah Padaa aba-aba pelaksanaan dimulai kaki kiri melang melangkah kah ke ke depan depan bergan bergantia tian n dengan dengan kaki kaki kan kanan an melangkah sesuai jumlah langkah yang diperintahkan.

2.

Lengan tidak boleh dilenggangkan dan sikap badan seperti dalam sikap sempurna. Pasal 13

(1) (1)

Gera Geraka kan n lang langka kah h berl berlar arii dari dari sika sikap p semp sempur urna na.. Aba-aba:”LARI MA MAJU = JALAN“. a. b. Pelaksanaan: 1. SetelahPada Setelah Padaab aba a-aba -aba perin ringata gatan n kedua edua tan tangan dike ikepal palkan kan den dengan lema mas s dan dan di letakk takkan an dip dipingga ggang sebe ebelah depan, pan, punggung tangan menghadap keluar, kedua siku sedikit kebelakang 2. Badan agak di dicondongkan ke kedepan. 3. Pada aba-aba pelaksanaan, dimulai menghentakkan kaki kiri dan selan selanjutn jutnya ya lari lari dengan dengan cara kaki kaki diangk diangkat at secara secara bergantian dan sedikit melayang, selanjutnya kaki diletakkan dengan ujung telapak kaki te terlebih dahulu, lengan dilenggangkan secara tidak kaku.

(2) (2)

Gera Geraka kan n lang langka kah h berl berlar arii dari dari lang langka kah h bias biasa. a. Aba-aba”LARI = JALAN“. a. b. Pelaksanaan:

































17 (1)

Langkah merdeka. a. Dari langkah biasa. Aba-aba: ”LANGKAH MERDEKA = JALAN“. JALAN “. b. c. Pelaksanaan. 1. Anggota berjalan bebas tanpa terikat dengan ketentuan baik panjang, macam, dan tempo langkah. 2. Atas pertimbangan Komandan segera dapat diijinkan untu untuk k berb berbua uatt sesua esuatu tu dan dan dalam alam kead keadaa aan n lain ain terla erlara ran ng (antara lain: berbicara, buka topi, dan menghapus keringat). 3.

4.

5.

Langkah merdeka biasanya dilakukan untuk menempuh jalan jauh/lapangan jauh/lapangan yang tidak rata.Anggota tetap dilarang meninggalkan barisan. Kembali ke langkah biasa.Untuk melaksanakan gerakan ini lebih dahulu harus diberikan petunjuk “SAMAKAN LANGKAH”. Setelah langkah barisan sama, Komandan dapat memberikan aba-aba peringatan dan pelaksanaan.

































18 5. 6.

Pada saat datang ditempat komandan serta kembali tidak menyampaikan penghormatan. Bent Bentuk uk meng mengik ikat at juml jumlah ah saf saf tida tidak k meng mengik ikat at..

3 Langkah

































19 (2)

Berkumpul. a. Berkumpul formasi be bersaf. 1. Dari istirahat bebas. “.“SEL ESAI”. 2. Aba-aba:”BERSAF KUMPUL = MULAI “. 3. Pelaksanaan: a) Komandan/pemimpin memanggil satu orang sebagai penjuru.Contohnya: NJURU” NJUR U”.. “KOPDAJEFRISEBAGAIPE b) Kopda Jefri menghadap penuh ke arah pemanggil, mengambil sikap sempurna dan mengulangi katakata pemanggil. anggil. “SIAP KOPDA JE JEFRI SEBAGAI NJUR U”.. PE NJURU” c) Mengambil sikap berlari menuju pemanggil dan berhenti ± 6 langkah di depannya menghadap penuh. d) Komandan/Pimpinanmemberi aba-a a-aba petunjuk dan KUMPUL”, secara “PELETON I - BERSAF KUMPUL” peringatan“PELETON serentak seluruh personel mengambil sikap sempurnadan menghadap penuh.

































20 d)

e)

f)

g)

h)

Komandan/Pimpinan memberi aba-aba petunjuk “PELETON I BERBANJAR KUMPUL”, danperingatan “PELETON secara secara serentak serentak seluru seluruh h personel personel mengambi mengambill sikap sempurnadan menghadap penuh “MULAI AI”” seluruh Setelah aba-aba pelaksanaan “MUL personel personel mengambi mengambill sikap berla berlari ri kemudian kemudian berlari berlari menuju kepenjuru. Selanjutnya masing-masing personel menempatkan diri di samping kiri dan belakang penjuru, membentu membentuk k formasi formasi berbanja berbanjar. r. Penjuru mengucapkan “LURUSKAN”, engucapkan “LURUSKAN”, personel personel yang lainnya secara serentak untuk yang dikiri penjuru melaksanakan lencang kanan dan memalingkan kepala kekanan kemudian menurunkan tangan menghadap kedepan sedangkan yang dibelakang penjuru melaksanakan lencang depan untuk meluruskan. Sete etelah oran orang g yang ang palin aling g belak elakan ang g/ban banjar jar kana anan li bela belaka ka liha liha bari bari sudah sudah l

































21 1.

2.

3. (4) (4)

Untuk hadap kanan henti, apabila aba-aba pelaksanaan jatuh pada kaki kiri, ditambah satu langkah. langkah. Selanjutnya Selanjutnya apabila dengan aba-aba pelaksanaan jatuh pada kaki kanan kanan ditambah ditambah dua langka langkah. h. Untuk hadap kirihenti, apabila aba-aba pelaksanaan jat jatuh pada pada kaki kaki kiri kiri,, dita ditamb mbah ah dua dua lang langka kah. h. Selan elanju jutn tnya ya apab apabil ila a dengan aba-aba pelaksanaan jatuh pada kaki kanan ditambah satu langkah. Gerak eraka an selanj anjutn utnya sep seperti erti gera erakan kan hadap adap kan kanan/k n/kiri dan sikap sempurna.

Hada Hadap p sero serong ng kana kanan/ n/ki kiri ri berh berhen enti ti.. a. Dari berjalan. b. Aba-aba:“HADAPSER HADAPSERONG ONG KANAN/KIRI KANAN/KIRIHENT HENTI= I= G G ERAK”. c. Pelaksanaan: 1. Untuk hadap serong kanan henti, apabila aba-aba pelaksanaan jatuh pada kaki kiri, ditambah satu langkah. Selanjut Selanjutnya nya apabil apabila a dengan dengan aba-aba aba-aba pelaksana pelaksanaan an jatuh jatuh pada kaki kanan ditambah dua langkah.



































22

2.

(3)

Balik a. b. c.

Pada hitungan ketiga kaki kiri/kanan tidak dirapatkan langsung dilangkahkan seperti gerakan maju jalan.

kanan. Dari Sikap sempurna. “BALIK KANAN MAJU =JALAN”. Aba-aba:“BALIK Pelaksanaan: 1. Membuat gerakan balik kanan. 2 Pada hitungan ketiga kaki kiri tidak dirapatkan langsung



































23 (1)

Hadap kanan/kiri. a. Dari berjalan. b. Aba-aba:“HADAP KANAN/KI KANAN/KIRI RIMAJU MAJU=JALAN =JALAN”. c. Pelaksanaan: 1. Untuk hadap kanan aba-abapelaksanaan jatuh pada waktu kaki kiriditambah satu langkah, Selanjutnya apab apabil ila a abaaba-ab aba a pela pelaks ksan anaa aan n jatu jatuh h pada pada kaki kakikiri kirikanan kanan jatuh ditambah satudua satu dua langkah, kemudian melaksanakan gerakan hadap kanan/kiri. 2 Pada hitungan ke empatkaki kiri/kanantidak dirapatkan



































24 2. 3. 4.

(5)

Penjuru depan merubah arah 90º ke kanan/kiri atau hadap kanan/kiri. Pada hitungan ke empat kaki kiri/kanan tidak dirapatkan langsung dilangkahkan dilangkahkan seperti gerakan maju maju jalan. Prajurit-prajurit lainnya belok setibanya di tempat penjuru belok.

Dua ka kali belok kanan/kiri. a. Dari berjalan. b Aba-aba:“DUA DUA KALI KALI BELOK BELOK KANAN/KI KANAN/KIRI=J RI=JALA ALAN N”.



































25

Pasal 19 Perubaha Perubahan n arah pada waktu waktu berlari: berlari: (1)

Hadap kanan/kiri Lari. a. Dari berlari. b. Aba-aba:“HADAP KANAN/KI KANAN/KIRI RILA LARI RI MA MAJU JU=JALAN =JALAN”. c. Pelaksanaan: 1 Untuk hadap kanan aba abapelaksanaan jatuh pada



































26 1.

2. 3. 4.

(5)

Untuk be belok kanan aba-aba pelaksanaan ja jatuh pada ka kaki kiri kiri ditam ditambah bah tiga tiga langka langkah. h. Selanj Selanjutn utnya ya apabil apabila a aba-ab aba-aba a pelaksanaan jatuh pada kaki kiri ditambah ditambah empat empat langkah. langkah. Penjuru de depan mengubah ar arah 90 90º ke ke ka kanan/kiri atau hadap kanan/kiri. Kegi Kegiat atan an sela selanj njut utny nya a belo belok k kiri kiri/k /kan anan an dan dan berl berlar ari. i. Prajurit-prajurit lainnya belok setibanya di tempat penjuru belok.

Dua kali ali bel belok kan kanan/ki /kiri lari lari





































27 (1)

Gerakan haluan kanan/kiri hanya dilakukan dalam bentuk bersaf





































28





































29 3

Pasukan me melaksanakan ha haluan kiri/kanan yaitu penjuru





































30 5

Setelah penjuru kanan/kiri depan melihat safnya lurus





































31





















































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































62 3. 4. 5. 6. 7. 8.

9. 10. 10. 11.

Tanga angan n kir kirii dip dipin inda dah h mem memeg egan ang g lad lade e bag bagia ian n baw bawah ah.. Tang angan kan kanan dipi ipindah ke hulu ulu popor opor.. Senjata diangkat hingga pegangan tangan kiri sejajar dengan pundak. Tangan kanan diturunkan melewati antara badan dan senjata dengan telapak tangan terlebih dahulu. Tangan kanan diputar ke kanan dan memegang hulu popor. Senjata diputar ke ka kanan dengan poros pe pegangan tangan kan kanan, an, untu untuk k mele elepask paskan an tali ali sand andang ang dari dari kalun alung gaan aan di leher, senjata kembali ke depan badan dengan magazen ke arah bawah. Senjata jata diput putar 90º hi hingga mag magaz aze en me mengara arah ke de depan. an. Kedu Kedua a sik siku u tan tanga gan n men menem empe pell rap rapat at di badan badan.. Perut ditarik, dagu ditarik dan pandangan mata lurus mendatar ke depan, bernapas sewajarnya.

(10) (10)

Dari Dari posi posisi si sen senjat jata a dijin dijinji jing ng seb sebela elah h kiri. kiri. a. Aba-aba:''DEPAN SENJATA = GERAK''. b. Pelaksanaan: 1. Setelah aba-aba pelaksanaan, laras senjata dinaikkan rata-rata air, disambut disambut tangan kanan memegang memegang lade. lade. 2. Senjata dibawa ke depan badan dengan po posisi tegak lurus ke atas, jarak satu kepal dari badan, magazen mengarah ke depan dan ujung laras sejajar dengan pandangan mata. 3. Tang angan ka kanan dipi ipindahka ahkan n me memega egang hul hulu pop popo or. 4. Tangan kiri pindah ke lade. 5. Senjata diputar 45º ke kiri hingga menyilang di depan badan, dengan posisi magazen mengarah ke depan. 6. Ked Kedua siku tan tangan me menemp mpe el rap rapa at di di ba badan. dan. 7. Perut ditarik, dagu ditarik dan pandangan mata lurus mendatar ke depan, bernapas sewajarnya.

(11) (11)

Dari Dari a. b. c.

posi posisi si sen senjat jata a diji dijinj njin ing g sebel sebelah ah kana kanan. n. Dari jinjing kanan senjata. Aba-aba:''DEPAN SENJATA = GER GERAK''. Pelaksanaan: 1. Setelah aba-aba pelaksanaan, laras senjata dinaikkan rata-rata air, disambut tangan kiri memegang lade. 2. Senjata dibawa ke depan badan dengan posisi tegak lurus ke atas atas,, jar jara ak sat satu u kep kepal dari ari ba badan dan, magaz agazen en men mengara arah ke depan dan ujung laras sejajar sejajar dengan dengan pandangan pandangan mata. 3. Tangan gan ka kanan di dipin pindahk ahkan mem memegan gang hul hulu pop popor or.. 4. Senjata diputar 45º ke kiri hingga menyilang di depan badan, dengan posisi magazen mengarah ke depan. 5. Kedua siku tangan menempel rapat di badan. 6 Per t ditarik dag ditarik dan pandangan mata l r s































63 Bagian keduabelas Lepas/Pasang Magasen Pasal 34 (1) (1)

Lepa Lepas s ma maga gase sen n Senj Senjat ata a SS1/ SS1/M1 M16A 6A.1 .1 dari dari sika sikap p semp sempur urna na di samp sampin ing g badan. a. Aba-aba: Aba-aba: ''LEPAS ''LEPAS MAGAZEN MAGAZEN = GERAK GERAK”. b. Pelaksanaan: 1 Setelah aba-aba peringatan, senjata diputar pada ujung popor bagian depan, mulut laras dibawa ke depan badan. 2. Badan dibungkukkan 90º bersamaan dengan itu tangan kiri memegan memegang g rumah magazen magazen.. 3. Telunjuk tangan kiri menekan tombol magazen sehingga maga ma gaze zen n lepa lepas s dari dari peng pengun unci cian an,, sela selanj njut utny nya a tang tangan an kiri kiri memegang penuh magazen. 4. Setelah aba-aba pelaksanaan "GERAK" selanjutnya tangan kiri mencabut magazen dibawa ke arah arah samping samping kiri 30º. 5. Tangan kiri lurus ke depan membawa magazen ke depan bada badan n deng engan ketin tinggian mulut ulut ma mag gaze azen sej sejajar ajar den dengan pandangan mata (memastikan ada tidaknya munisi dalam magazen). 6. Badan dibungkukkan 90º bersamaan dengan itu tangan kiri menyimpan magazen digepit dua paha dengan mul mulut magazen mengarah ke depan. 7. Badan ditegakkan bersamaan dengan itu tangan kiri kembali ke samping badan membentuk sikap sempurna. 8. Untu Untuk k per perik iks sa lar laras as ma maga gaze zen n dis disiimp mpan an pada pada kope kopell bag bagia ian n kiri depan. 9. Maga Magaze zen n disi isimpan pan di saku aku ce celana ana kiri kiri..

(2) (2)

Pasa Pasang ng ma maga gaze zen. n.Se Senj njat ata a SS1/ SS1/M1 M16A 6A.1 .1 dari dari sika sikap p sem sempu purn rna a senj senjat ata a di samping kanan badan. a. Aba-aba:''PASANG MAGAZEN = GERAK”. b. Pelaksanaan: 1. Setelah aba-aba peringatan, badan dibungkukkan 90º bersamaan dengan itu tangan kiri memegang magazen. 2. Badan ditegakkan be bersamaan ta tangan ki kiri lu lurus ke de depan memb membaw awa a ma maga gaze zen n ke ke depa depan n bada badan n deng dengan an keti keting nggi gian an mulut magazen sejajar dengan pandangan mata (memastikan ada tidaknya munisi dalam magazen). 3. Badan dibungkukkan 90º bersamaan dengan senjata diputar pada ujung popor bagian depan, mulut laras dibawa ke depan badan, tangan kiri memasukkan magazen ke rumah magazen. 4. Kelima jari tangan kiri rapat terbuka menempel di dasar































64 (3) (3)

Lepa Lepas s mag magaz azen en Senj Senjat ata a SS1/ SS1/M1 M16A 6A.1 .1 dika dikalu lung ngka kan n popo poporr tid tidak ak dili dilipa pat. t. a. Aba-aba:''LEPAS MAGAZEN = GERAK”. b. Pelaksanaan: 1. Setelah ab aba-aba peringatantangan kiri memegang lade, lade , senjata senjata diputar diputar 90º hingga hingga dasar dasar magaze magazen n mengh menghadap adap ke depan. 2. Tangan ka kanan me memegang ma magazen dengan ib ibu ja jari mene meneka kan n tom tombo boll mag magaz azen en hing hingga ga ma mag gazen azen lepa lepas s dari dari penguncian. 3. Setelah aba-aba "GERAK" tangan kanan mencabut magazen dibawa ke arah depan ba badan den dengan ketinggian mulu mulutt mag magaz azen en seja sejaja jarr den denga gan n panda pandang ngan an ma mata ta (memastikan ada tidaknya munisi dalam magazen). 4. Bad Badan dibungkukkan 90º bersamaan den dengan itu tangan kanan kanan menyi menyimpan mpan magazen magazen digepit digepit dua paha dengan dengan mulut magazen mengarah ke depan. 5. Badan ditegakkan bersamaan dengan itu tangan kanan memegang hulu popor. popor. 6. Tan ang gan ki kiri kem emb bal alii ke kesik ikap ap sem emp pur urn na.

(4) (4)

Pasa Pasang ng ma maga gaze zen. n.Se Senj njat ata a SS1/ SS1/M1 M16A 6A.1 .1 dika dikalu lung ngka kan n popo poporr tid tidak ak dilipat. a. Aba-aba:''PASANG MAGAZEN = GERAK”. b. Pelaksanaan: 1. Setelah aba-abaperingatan tangan kiri memegang lade, badan badan dibungku dibungkukkan kkan 90º 90º bersamaan bersamaan dengan dengan itu tangan tangan kanan memegang magazen. 2. Badan ditegakkan, magazen dibawa ke arah depan badan dengan ketinggian mulut magazen se sejajar dengan pandangan mata (memastikan ada tidaknya munisi dalam magazen) bersamaan senjata diputar 90º hingga rumah magazen menghadap ke depan. 3. Maga Magaze zen n dimas imasuk ukk kan ke rum rumah magaz agaze en. 4. Tangan kanan dipindahkan dengan kelima jari rapat terbuka menempel di dasar magazen. 5. Setelah aba-aba "GERAK" tangan kanan mendorong magazen hingga terkunci. 6. Tangan kanan kembali memegang hulu popor. 7. Tangan Tanga n kiri kembali kembali kesikap sempurna. sempurna.

Bagian ketigabelas Kosongkan Senjata































65 1. 2.

3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 10. 11. 12. 12. 13. 13. 14.

15. 15.

16.

(2)

Posisi sikap sempurna, senjata di samp mpiing kanan badan dan magazen sudah terlepas. Setelah aba-aba pelaksanaan, senjata diangkat menyilang di depan badan dengan rumah magazen menghadap ke bawah, tangan kiri memegang lade. Tangan ka kanan me memegang hu hulu po popor. Tangan kanan dipindahkan ke tangkai penegang, dengan ibu jari dan telunjuk memegang tangkai penegang. Tangan kanan menarik tangkai penegang dan mengantar kembali berturut turut sebanyak sebanyak 3 kali. kali. Tangan kanan pindah memegang pistol grip, jari telunjuk lurus menempel pelindung picu. Ibu jari membuka ku kunci pengaman. Kepala dipalingkan ke kiri melihat ujung laras, dilanjutkanmenarik picu. Kepala kembali ke depan. Ibu Ibu jari jari kemb kembal alii meng mengun unci ci kunc kuncii peng pengama aman. n. Tangan kanan dipindahkan ke bagian atas rumah magazen menutup pelindung debu. Tanga angan n kan kanan an pind pindah ah meme memega gang ng hulu hulu popo popor. r. Tanga angan n kana kanan n pind pindah ah mem memeg egan ang g lade lade bag bagia ian n atas atas.. Senjata di diturunkan ke sa samping ba badan de dengan po posisi tegak lurus ke kelima jari tangan kiri rapat menempel di ujung laras untuk mengantar senjata. Senj Senjat ata a dih dihen enta takk kkan an deng dengan an tida tidak k menim menimbu bulk lkan an suar suara, a, popor dile diletakk takkan an di tanah tanah,, ujung ujung popor sejaj sejajar ar dengan dengan ujun ujung g kaki kaki (sep (sepat atu) u),, peje pejera ra meng mengar arah ah ke bela belaka kang ng,, keli kelima ma jari tangan kiri rapat terbuka menempel di ujung laras mengantar senjata. Tangan kiri kembali ke samping badan membentuk sikap sempurna.

Senjata SS1/FNC. a. Dari Darisi sika kap p sem sempu purn rna, a, sen senja jata ta di samp sampin ing g kan kanan an bada badan. n. b. Aba-aba: ''''KOSONGKAN SE SENJATA ATA = GERA GERAK K". c Pelaksanaan: 1. Posisi sikap sempurna, senjata di samp mpiing kanan badan dan magazen sudah terlepas. 2. Setelah aba-aba pelaksanaan, senjata diangkat menyilang di depan badan dengan rumah magazen menghadap ke bawah, tangan kiri memegang lade. 3. Tangan ka kanan me memegang hu hulu po popor. 4. Tanga angan n kana kanan n dipi dipind ndah ahka kan n ke tang tangka kaii pene penega gang ng,, deng dengan an empat jari rapat rapat menggepit menggepit tangkai penegang penegang antara antara lekukan ibu jari dan telunjuk. 5. Tanga angan n kana kanan n men menar arik ik tang tangka kaii pene penega gang ng dan dan meng mengan anta tarr































66 8. 9. 10. 11. 11. 12. 12. 13.

14. 14.

15.

Kepala dipalingkan ke ke kiri melihat ujung laras, dilanjutkan menarik picu. Kepala ke kembali ke ke depan. Tangan kanan kembali memegang kas bagian atas untuk mengunci pengaman. Tang angan kan kanan kem kembali bali memeg megang ang hulu ulu pop popor. or. Tanga angan n kana kanan n pind pindah ah mem memeg egan ang g lade lade bag bagia ian n atas atas.. Senjata diturunkan ke samping badan dengan posisi tegak lurus kelima jari tangan kiri rap rapat menempel di ujung laras untuk mengantar senjata. Senj Senjat ata a dih dihen enta takk kkan an deng dengan an tida tidak k men menim imbu bulk lkan an suar suara, a, popor diletakk diletakkan an di tanah tanah,, ujung ujung popor sejajar sejajar dengan dengan ujun ujung g kaki kaki (sep (sepat atu) u),, peje pejera ra meng mengar arah ah ke bela belaka kang ng,, keli kelima ma jari tangan kiri rapat terbuka menempel di ujung laras mengantar senjata. Tangan kiri kembali ke samping badan membentuk sikap sempurna. Bagian keempatbelas Periksa Kamar Pasal 36

(1)

Senjata M1 M16A.1. a. Darisikap sempurna, senjata di samping kanan badan dan magazen sudah terlepas. “P ERIKSA KAMAR = GER b. Aba-aba: “PE GERAK”. c. Pelaksanaan: 1. Setelah aba-aba pelaksanaan, senapan diangkat serong ke kiri atas melalui dep depan ba badan dengan pe pegangan tangan kanan setinggi bahu kiri, bersamaan dengan itu tangan kiri memegang lade bagian bawah. 2. Tanga angan n kana kanan n dit ditur urun unka kan n meme memega gang ng hulu hulu popo popor. r. 3. Tangan kiri memegang rumah magazen, ibu jari kiri menekan pal penutup. 4. Tangan kanan menarik tangkai pemegang penegang kebelakang sehingga penutup tertahan dibelakang. 5. Lekukan ibu jari dan jari telunjuk diletakkan ke popor bagian atas menempel pada tangkai penegang untuk mendorong tangkai penegang ke depan. 6. Tang angan kiri kiri dipi ipindahka ahkan n ke lade ade bag bagian bawa awah. tangan n kana kanan n menek enekan an pal pengaman pada “Safe”. Ibu jari jari tanga 7. 8. Tangan kanan me m engepal jari kelingking lurus dan dimasukkan ke dalam kamar senjata untuk memeriksa ada tidaknya munisi. 9 Tangan kanan memegang alat jinjing dari atas dengan

































67 13. 13. 14. 14. 15. 16. 16. 17. 17. 18.

19.

20.

(2)

Kep Kepala ala kem kembali ali ke depan epan.. Ibu Ibu jari jari kemb kembal alii meng mengun unci ci kunc kuncii pengaman pada “Safe”. Tangan kanan dipindahkan ke bagian atas rumah magazen menutup pelindung debu. Tanga angan n kan kanan an pind pindah ah meme memega gang ng hulu hulu popo popor. r. Tanga angan n kana kanan n pind pindah ah mem memeg egan ang g lade lade bag bagia ian n atas atas.. Senjata diturunkan ke samping badan dengan posisi tegak lurus ke kelima jari tangan kiri rapat menempel di ujung laras untuk mengantar senjata. Senjata dihentakkan dengan tidak menimbulkan suara, popor dile diletakk takkan an di tanah tanah,, ujung ujung popor sejajar sejajar dengan dengan ujun ujung g kaki kaki (sep (sepat atu) u),, peje pejera ra meng mengar arah ah ke bela belaka kang ng,, keli kelima ma jari tangan kiri rapat terbuka menempel di ujung laras mengantar senjata. Tangan kiri kembali ke samping badan membentuk sikap sempurna.

SenjataSS1/FNC. a. Darisikap sempurna, senjata di samping kanan badan dan magazen sudah terlepas. “P ERIKSA KAMAR = GER b. Aba-aba: “PE GERAK”. c. Pelaksanaan: 1. Setelah aba-aba pelaksanaan, senjata diangkat menyilang di depan badan dengan rumah magazen menghadap ke bawah, tangan kiri memegang lade. 2. Tangan ka kanan me memegang hu hulu po popor. 3. Tang angan ka kanan meme emegang ang pe penuh tang angkai pene enegang ang. 4. Tangan kanan menarik tangkai penegang ke belakang hingga terkait. 5. Tangan kanan me m engepal jari kelingking lurus dan dimasukkan ke dalam kamar senjata untuk memeriksa ada tidaknya munisi. 6. Tangan kanan memegang tangkai penegang untuk melepas dari kaitan diantar ke depan. 7. Tangan kanan kembali memegang kas bagian atas untuk membuka kunci pengaman. 8. Tangan kanan pindah memegang pistol grip, jari telunjuk































68 16.

(3)

Tangan kiri kembali ke samping badan membentuk sikap sempurna.

Senjata Mi Minimi. a. Darisikap sempurna, senjata di samping kanan badan dan magazen sudah terlepas. b. Aba-aba:”PE GERAK”. :”PERIKSA KAMAR = GER c. Pelaksanaan: 1. Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri dilangkahkan ke depan, bersamaan dengan itu badan dibongkokan dengan tangan kiri membuka kaki topang (kuda-kuda). 2. Kaki kanan ditekuk kemudian berlutut, bersamaan dengan itu itu senjata senjata diletakan diletakan di atas tanah. 3. Tangan kiri memegang pelindung tangan, punggung tangan menghadap ke atas dan ibu jari menempel disamping kanan senjata. 4. Tangan kanan me membuka tu tutup ba bagian ata atas s. 5. Tangan kanan menarik pemegang penegang penuh ke belakang. 6. Ibu jari tangan kanan menekan pal pengaman ke kanan sampai berbunyi klik. 7. Tangan kanan membuka landasan ban peluru, kemudian jari kelingking kelingking memeriksa memeriksa kamar. 8. Tangan kanan menekan penutup bagian atas ke bawah sampai berbunyi klik. 9. Tangan kanan mengembalikan pemegang penegang ke depan. 10. Ibu jari tangan kanan menekan pal pengaman ke kiri hingga berbunyi klik. 11. Tangan kanan dipindahkan memegang pegangan pistol grif, kemudian telunjuk tangan kanan menarik picu (senjata diarahkan ke tempat aman). 12. Tangan kanan dipindahkan memegang pelindung tangan bagian atas depan tangan kiri. 13. Badan berdiri tegak dengan tangan kanan membawa senjata, bersamaan dengan itu tangan ki kiri melipat kaki topang (kuda-kuda).































69

2.

3. 4. 5. 6. 7.

8. 9. 10.

11.

12. 13.

14. 15. 15. 16. 17. 17. 18. 18. 19.

tertua dalam barisan memberi aba-aba kosongkan senjata. Setelah aba- aba PERIKSA SENJATA = GERAK”, senjata diang diangkat kat meny menyila ilang ng di di depan depan badan badan denga dengan n rumah rumah magazen menghadap ke bawah, tangan kiri memegang lade. Tangan ka kanan me memegang hu hulu po popor. Tangan kiri dipindahkan ke rumah magazen, ibu jari menekan pal penahan pelocok bagian bawah. Tangan kanan dipindahkan ke tangkai penegang dengan ibu jari dan jari jari telunjuk memegang memegang tangkai tangkai penegang. penegang. Tang angan ka kanan mena enarik rik tan tang gkai pen penegang ang ke be belaka lakan ng. Lekukan ibu jari dan jari telunjuk diletakkan ke popor bagian atas menempel pada tangkai penegang untuk mendorong tangkai penegang ke depan. tangan n kana kanan n menek enekan an pal pengaman pada “Safe”. Ibu jari jari tanga Tang angan kiri kiri dipi ipindahka ahkan n ke lade ade bag bagian bawa awah. Komandan Pasukan/barisan pada saat memeriksa di depan Personel maka Personel yang diperiksa mengucap mengucapkan kan "Senjata "Senjata siap diperiks diperiksa", a", kemudian kemudian senjata senjata di dorong ke depandiberikan depandiberika n kepada komandan. Setelah senjata diperiksa komandan, senjata diterima kembali kembali dengan dengan kedua kedua tanga tangan n dan dan membentu membentuk k sikap sikap depan senjata. Setelah komandan berdiri didepan orang ke tiga sebelah kiri/kanannya. Tangan kanan memegang al alat ji jinjing dari atas de dengan keempat keempat jari jari rapat rapat lurus, lurus, ibu jari menekan menekan pal pal penahan penahan penegang bagian atas. Tangan kanan memegang pistol grip, jari telunjuk lurus menempel pelindung picu. Ibu Ibu jar jarii mem membu buka ka kunc kuncii pen penga gama man n pada”semi”. Kepala dipalingkan ke kiri melihat ujung laras, dilanjutkan menarik picu. Kep Kepala ala kem kembali ali ke depan epan.. Ibu Ibu jari jari kemb kembal alii meng mengun unci ci kunc kuncii peng pengam aman an.. Tangan kanan dipindahkan ke bagian atas rumah „ ‟































70 c

Pelaksanaan: 1. Sebelum me memberikan aba-a a-aba pe periksa senjata te terlebih dahulu oleh komandan yang memeriksa senjata/yang

2.

3. 4. 5. 6. 7.

8.

9. 10. 11. 12. 13. 14. 14. 15.

tertua dalam barisan memberi aba-aba kosongkan senjata. Setelah aba-aba PERIKSA SENJATA = GERAK”, senjata diangkat menyilang di depan badan dengan rumah magazen menghadap ke bawah, tangan kiri memegang lade. Tangan ka kanan me memegang hu hulu po popor. Tang angan ka kanan meme emegang ang pe penuh tang angkai pene enegang ang. Tangan kanan menarik tangkai penegang ke belakang hingga terkait. Tangan kanan kembali memegang hulu popor. Komandan Pasukan/barisan pada saat memeriksa di depan Personel, maka Personel yang diperiksa mengucap mengucapkan kan "Senja "Senjata ta siap diperiks diperiksa",k a",kemud emudian ian senjata senjata di dorong ke depandiberikan depandiberik an kepada komandan. „ ‟

Setelah senjata diperiksa komandan ,senjata diterima kembali kembali dengan dengan kedua kedua tanga tangan n dan dan membentu membentuk k sikap sikap depan senjata. Setelah komandan berdiri didepan orang ke tiga sebelah kiri/kanannya. Tangan kanan memegang tangkai penegang untuk melepas dari kaitan diantar ke depan. Tangan kanan kembali memegang kas bagian atas untuk membuka kunci pengaman pada”semi”. Tangan ka kanan pindah memegang pistol grip, ja jari te telunjuk lurus menempel pelindung picu. Kepala dipalingkan ke kiri melihat ujung laras, dilanjutkan menarik picu. Kep Kepala ala kem kembali ali ke depan epan.. Tangan ka kanan kembali memegang ka kas bagian at atas untuk































71

Bagian keenambelas Periksa Laras Pasal 38 (1)

Senjata M16 A1. a Darisikap sempurna, senjata di samping kanan badan dalam kadaan aman. b. Aba-aba: PERI PERIKS KSA A LARA LARAS S = GERA GERAK K”. c. Pelaksanaan: 1. Sebelum memberikan aba-aba periksa senjata terlebih dahulu oleh komandan yang memeriksa senjata/yang tertua dalam barisan memberi aba-aba kosongkan senjata. 2. Setelah aba- ab aba a PERIKSA LARAS = GERAK”, senjata dian diangk gkat at meny menyil ilan ang g di depa depan n bada badan n deng dengan an ruma rumah h magazen menghadap ke bawah, tangan kiri memegang lade. 3. Tangan ka kanan me memegang hu hulu po popor. 4. Tangan kiri dipindahkan ke rumah magazen, ibu jari menekan pal penahan pelocok bagian bawah. 5. Tangan kanan dipindahkan ke tangkai penegang dengan ibu jari dan jari telunjuk memegang memegang tangkai tangkai penegang. penegang. 6. Tangan gan ka kanan mena enarik rik tan tang gkai pen penegang ang ke be belaka akang. 7. Lekukan ibu jari dan jari telunjuk diletakkan ke popor bagian atas menempel pada tangkai penegang untuk mendorong tangkai penegang ke depan. tangan n kana kanan n menek enekan an pal pengaman pada “Safe”. Ib u jari tanga 8. 9. Tangan gan kiri kiri dipin pindahk ahkan ke lade ade bagi bagia an baw bawah. ah. 10. Komandan Pasukan/barisan pada saat memeriksa di depan Personel maka Personel yang diperiksa men mengucap ucapk kan "Lar "Laras as senjata ata siap dip diperi eriksa", a", kem kemudia udian n kaki kiri dilangkahkan ke depan bersam ama aan tangan kiri „ ‟

„ ‟

































72 18.

Tangan kanan dipindahkan ke bagian atas rumah magazen magazen menutup menutup pelindun pelindung g debu. 19. 19. Tanga angan n kan kanan an pind pindah ah meme memega gang ng hulu hulu popo popor. r. 20. 20. Tanga angan n kana kanan n pind pindah ah mem memeg egan ang g lade lade bag bagia ian n atas atas.. 21. Senja Senjata ta ditur diturunk unkan an ke sampin samping g badan badan denga dengan n posisi posisi tegak lurus kelima jari tangan kiri rapat menempel di ujung laras untuk untuk mengantar mengantar senjata. senjata. 22. 22.

23.

(2)

Senj Senjat ata a dih dihen enta takk kkan an deng dengan an tida tidak k men menim imbu bulk lkan an suar suara, a, popor diletakkan di tanah, ujung popor sejajar dengan ujung kaki (sepatu), pejera mengarah ke belakang. Tangan kiri kembali ke samping badan membentuk sikap sempurna.

Senjata SS1/FNC. a Darisikap sempurna, senjata di samping kanan badan dalam kadaan aman. b. Aba-aba: PERIKSA PERIKSA LARAS = GERAK GERAK”. c Pelaksanaan: 1. Sebelum memberikan aba-aba pe periksa senjata te terlebih dahulu oleh komandan yang memeriksa senjata/yang tertua dalam barisan memberi aba-aba kosongkan senjata. 2. Setelah aba-ab aba a PERIKSA LARAS = GERAK”, senjata diangkat menyilang di depan badan dengan rumah magazen menghadap ke bawah, tangan kiri memegang lade. „ ‟

„ ‟































73 14. 15. 15. 16. 16. 17.

18.

19.

Tangan kanan kembali memegang kas bagian atas untuk mengunci kunci pengamanpada “Safe”. Tang angan kan kanan kem kembali bali memeg megang ang hulu ulu pop popor. or. Tanga angan n kana kanan n pind pindah ah mem memeg egan ang g lade lade bag bagia ian n atas atas.. Senjata diturunkan ke samping badan dengan posisi tegak lurus kelima jari tangan kiri rapat menempel di ujung laras untuk mengantar senjata. Senjata dihentakkan dengan tidak menimbulkan suara, popor diletakkan di tanah, ujung popor sejajar dengan ujun ujung g kak kakii (se (sepa patu tu), ), peje pejera ra men menga gara rah h ke bela belaka kang ng,, keli kelima ma jari tangan kiri rapat terbuka menempel di ujung laras mengantar senjata. Tangan kiri kembali ke samping badan membentuk sikap sempurna. Bagian ketujuhbelas Kalungkan Senjata Pasal 39

(1) (1)

Dari Dari sik sikap ap sem sempu purn rna a senj senjat ata a samp sampin ing g kana kanan. n. a. Aba-aba:”KALUNGKAN SENJATA = GERA GERAK' K''' b Pelaksanaan: 1. Setelah aba-aba pelaksanaantangan kanan megangkat senj senjat ata a sero serong ng ke kiri kiri atas atas seti seting nggi gi bahu bahu kiri kiri mela melalu luii depa depan n badan, senjata berada kurang lebih satu kepal di depan badan, tangan ki kiri me memegang senja njata pa pada ti titik perimbangan perimbangan (lade bagian bawah).































74 5)

6) 7)

8)

9)

(2)

Senjata diputar ke kanan dengan poros pegangan tangan kanan, untuk melepas paskan tali sandang da dari kalungan di leher, senjata kembali ke depan badan dengan magazen azen ke arah bawah. Tangan kanan memegang la lade. Senjata diturunkan ke samping badan dengan posisi posisi tegak tegak lurus kelima kelima jari tangan tangan kiri rapat menempel di ujung laras untuk mengantar senjata. Senjata dihentakkan dengan tidak menimbulkan suara, popor diletakkan di tanah, tanah, ujung ujung popor sejajar sejajar dengan dengan ujung ujung kaki (sepatu), pejera mengarah ke belakang, kelima jari tangan kiri rapat terbuka menempel di ujung laras mengantar senjata . Tangan kiri kembali ke samping badan membentuk sikap sempurna.

Dari sikap depan senjata. a. Aba-aba:”KALUNGKAN SENJATA = GERA GERAK' K''. '. b. Pelaksanaan: 1. Setelah aba-aba pelaksanaan, senjata tetap menyilang di depan badan, dengan posisi magazen mengarah ke bawah, tangan kiri memegang lade bagian bawah. 2. Tangan kanan turun mengambil tali sandang dengan posisi telapak tangan ke atas sejajar jar dengan dagu, didorong ke depan.































75

5) 6) 7)

posisi posisi tangan tangan kanan kanan memegan memegang g tali di di bagian bagian belakang belakang leher. Tangan kanan melepas pegangan tali sandang dipindahkan memegang hulu popor. Kedua si siku ta tangan ra rapat di di ba badan. Perut ditarik, dagu ditarik dan pandangan mata lurus mendatar ke depan, bernapas sewajarnya. sewajarnya.

(4) (4)

Dari Dari sik sikap ap pun punda dak k kana kanan n senj senjat ata( a(ta tali li san sanda dang ng sud sudah ah dik diken endo dork rkan an). ). a. Aba-aba:”KALUNGKAN SENJATA = GERA GERAK' K''. '. b. Pelaksanaan: 1. Setelah aba-aba pelaksanaan, tangan kiri memeganglade bagian bawah, tangan kanan memegang kehulu popor. 2. Senjata diturunkan menyilang di depan badan, dengan posisi magazen mengarah ke bawah. 3. Tangan kanan mengambil tali sandang dengan posisi telapak tangan menghadap ke atas sejaj jajar dengan bahu, didorong ke depan. 4. Selanjutnya tali sandang dikalungkan antara bahu kiri dan baw bawah ke ketiak kan kanan melalui alui atas atas ke kepal pala dengan pos posisi tangan kanan memegang tali di bagian belakang leher. 5. Tangan kanan melepas pegangan tali sandang dipindahkan memegang hulu popor. 6. Kedua si siku tangan rapat di di badan. 7. Perut ditarik, dagu ditarik dan pandangan mata lurus mendatar ke depan, bernapas sewajarnya.

(5)

Dari ari sik sikap ap sand andang ang ki kiri senjata jata.. Ab b :”KALUNGKAN SENJATA

GER GERAK”.































76

(6) .

Dari ari sik sikap ap sand andang ang ka kanan senj enjata. ata. :”KALUNGKAN SENJATA= GERAK”. a. Aba-aba:”KALUNGKAN SENJATA b. Pelaksanaan: 1. Setelah aba-aba pelaksanaan, tangan kanan mendorong tali tali sand andang ang ke dep depan hingga senjata jata mirin ring memb embent entuk sudut 45º bersamaan dengan itu tangan kiri memegang lade bagian bawah. 2. Senjata dibawa menyilang di depan dada dengan laras serong ke kiri atas, tangan kiri memegang lade, magazen meng mengar arah ah ke bawa bawah. h. 3. Tangan kanan dipindahkan memegang lade, tangan kiri pindah ke lade bagian atas dengan tal tali sandang ber berada di dalam. 4. Tangan kanan turun mengambil tali sandang dengan posi posisi si tela telapa pak k tan tanga gan n ke atas atas,, dido didoro rong ng ke atas atas seh sehin ingg gga a sejajar dengan dagu. 5. Senjata diangkat bersamaan tali sandang dikalungkan antara bahu kiri dan bawah ketiak kanan melalui atas kapala dengan posisi tangan kanan memegang tali di bagian belakang leher. 6. Tangan kanan melepas pegangan tali sandang dipin dipindah dahkan kan memega memegang ng hulu hulu popor popor denga dengan n siku siku kanan kanan sejajar dengan badan. 7. Tangan kiri kembali ke samping badan membentuk sikap sempurna, siku tangan kanan diajukan sejajar dengan badan. 8 Perut ditarik dagu ditarik dan pandangan mata lurus

































77 8.

9.

10.

(8) .

Tangan kanan melepas pegangan tali sandang dipin dipindah dahkan kan memega memegang ng hulu hulu popor popor denga dengan n siku siku kanan kanan sejajar dengan badan. Tangan kiri kembali ke samping badan membentuk sikap sempurna, siku tangan kanan diajukan sejajar dengan badan. Perut ditarik, dagu ditarik dan pandangan mata lurus mendatar ke depan, bernapas sewajarnya.

Dari sikap Jinjing kanan senjata.(tali sandang dalam keadaan kendor). a. Aba-aba:”KALUNGKAN SENJATA = GER GERAK” b. Pelaksanaan: 1. Setelah aba-aba pelaksanaan, laras senjata dinaikkan rata-rata air, disambut tangan kiri memegang lade. 2. Senjata dibawa ke depan badan dengan po posisi tegak lurus ke atas, jarak satu kepal dari badan, magazen mengarah ke depan dan ujung laras sejajar dengan pandangan mata. 3. Tangan kiri pindah ke lade bagian bawah dan mengubah

































78 6.

7.

8.

9. 10.

(10) (10)

Tangan kanan turun mengambil tali sandang dengan posi posisi si tela telapa pak k tan tanga gan n ke atas atas,, dido didoro rong ng ke atas atas seh sehin ingg gga a sejajar dengan dagu. Senj Senjat ata a dia dian ngkat gkat bers bersam amaa aan n tal talii san sanda dang ng dika dikalu lun ngkan gkan antara bahu kiri dan bawah ketiak kanan melalui atas kapala kapala dengan dengan posisi posisi tangan tangan kanan kanan memega memegang ng tali tali di bagian belakang leher. Tang angan kanan anan mele elepas pas pega egangan gan tali ali sand andang ang dipi dipind ndah ahka kan n meme memega gang ng hulu hulu popo popor, r, siku siku kana kanan n diaj diajuk ukan an sejajar dengan badan. Tangan kiri kembali ke samping badan membentuk sikap sempurna. Perut ditarik, dagu ditarik dan pandangan mata lurus mendatar ke depan, bernapas sewajarnya.

Dari Dari sika sikap p pun pungg ggun ung g sen senja jata ta.. a. Aba-aba:”KALUNGKAN SENJATA = GER GERAK”. b. Pelaksanaan: 1. Setelah aba-aba pelaksanaan, tangan kiri memegang tali

































79 6. 7. (2)

Tangan kanan diluncurkan memegang hulu popor seperti posisi sikap sempurna. Tanga angan n kir kirii dit ditur urun unka kan n mer merap apat at disa disamp mpin ing g bad badan an..

Buka popor. a. Aba-aba:''BUKA POPOR= GERAK''. b. Pelaksanaan: 1. Pada aba-aba peringatan tangan kiri memegang lade bagian atas. 2. Pangkal ibu jari tangan menekan hulu popor ke bawah, bersamaan dengan itu jari tengah tangan kanan mendorong tombol pengunci popor ke belakang. 3. Lipatan popor diputar ke kanan sehingga membentuk siku-siku. 4. Telapak tangan kanan diluncurkan mendekati dasar popor den dengan ibu ibu jari ari menemp empel diatas atas popor opor,, jar jarii lain ainnya rap rapat memegang popor bagian bawah, punggung tangan menghadap ke kanan. 5. Pada aba-aba pelaksanaan GERAK kanan tangan ‟ ‟

‟ ‟

































80

2)

3) 4)

5)

6)

bersamaan bersamaan dengan dengan itu tanga tangan n kiri memegan memegang g lade bagian bawah. Senjata diturunkan ke depan badan dengan posisi tegak lurus ke atas, ta tangan ka kanan melepas tali sandang selanjutnya memegang hulu hulu pop popor or,, maga magaze zen n meng mengar arah ah ke depan depan dan dan ujung laras sejajar dengan pandangan mata. Tangan kanan dipindahkan ke lade bagian atas dengan ditepuk. Senjata diturunkan ke samping kanan badan tidak tidak menyentuh menyentuh tanah tanah dengan dengan jarak jarak dua jari, jari, tang angan kiri kiri meng engant antar senjata ata deng engan kel kelima jari rapat terbuka terbuka menempel menempel di ujung laras. Senjata dihentakkan dengan tidak menimbulkan suara, popor diletakkan di tanah, ujung popor sejajar dengan uju ujung kaki (sepatu), pejera mengarah ke belakang. Tangan kiri kembali ke samping badan membentuk sikap sempurna.

































81 4.

Senjata diturunkan ke samping kanan badan tidak menyentuh menyentuh tanah dengan jarak dua dua jari, jari, tangan tangan kiri kiri meng mengant antar ar senj senjata ata deng dengan an kelima kelima jari rapat terbuka terbuka menempel menempel di ujung laras. 5. Senjata dihentakkan dengan tidak menimbulkan suara, popor diletakkan di tanah, tanah, ujung ujung popor sejaja sejajarr dengan dengan ujung kaki kaki (sepatu), pejera mengarah ke belakang. 6. Tangan kiri kembali ke samping badan membentuk sikap sempurna. 7. Perut ditarik, dagu ditarik dan pandangan mata ma ta luru lurus s men menda data tarr ke depa depan, n, bern bernap apas as sewajarnya

Bagian keduapuluh Punggung Senjata Pasal 42



































82 2) 3) 4) 5) 6)

7)

Tangan kan kanan dan tan tangan kiri iri me menari arik sen senjata ata hingga posisi menyilang didepan badan. Tang angan kanan anan memeg megang ang hulu ulu popor opor.. Tangan kiri memegang lade. Senj enjata didoro doron ng ked kedepan epan ± sat satu ke kepal pal dari ari badan Tanga angan n kana kanan n dima dimasu sukk kkan an dian dianta tara ra senj senjat ata a dan bedan dengan telapak tangan terlebih dahulu. Tang angan kanan anan memeg megang ang hulu ulu popor opor..



































83

2.

3.

4.

sudut 45º bersamaan dengan itu tangan kiri memegang lade bagian bagian bawah. bawah. Senjata dibawa menyilang di depan dada dengan laras sero serong ng ke kiri kiri atas atas,, tang tangan an kiri kiri meme memega gang ng lade lade,, mag magaz azen en meng mengar arah ah ke bawa bawah. h. Tangan kanan dipindahkan memegang lade, tangan kiri pindah ke lade bagian atas dengan tal tali sandang ber berada di dalam. Tangan kanan turun mengambil tali sandang dengan posi posisi si tela telapa pak k tan tanga gan n ke atas atas,, dido didoro rong ng ke atas atas sehi sehing ngga ga



































84

10.

(5) (5)

menyilang di belakang badan (punggung) dengan laras mengarah serong ke kanan bawah. Tangan kanan dan tangan kiri kembali ke samping badan membent membentuk uk sikap sempurna. sempurna.

Dari Dari pund pundak ak kiri kiri senj senjat ata a den denga gan n tal talii san sanda dang ng kead keadaa aan n di di ken kendo dork rkan an.. aba: “PUNGGUNG SENJATA = G ERAK''. Aba- aba: “PUNGGUNG a. b. Pelaksanaan: 1. Setelah aba-aba pelaksanaan, tangan kanan memegang kehulu popor



































85

9.

(7)

meny menyil ilan ang g di bela belaka kang ng bad badan an (pun (pungg ggun ung) g) deng dengan an lara laras s mengarah serong ke kanan bawah. Tangan kanan dan tangan kiri kembali ke samping badan membentuk sikap sempurna.

Dari kalungkan senjata. aba: “PUNGGUNG SENJATA = G ERAK'' . Aba-aba: “PUNGGUNG a. b. Pelaksanaan: 1. Sete Setela lah h aba aba-a -aba ba pela pelaks ksan anaa aan, n, tang tangan an kiri kiri meme memega gang ng lade lade.. 2. Tanga angan n kan kanan an pind pindah ah meme memega gang ng lade lade bagi bagian an atas atas..



































86 b.

Pelaksanaan: 1. Sete Setela lah h aba aba-a -aba ba pela pelaks ksan anaa aan, n, tang tangan an kiri kiri meme memega gang ng lade lade . 2. Senjata dibawa ke depan badan dengan po posisi tegak lurus ke atas, magazen mengarah ke depan dan ujung laras sejaja sejajarr denga dengan n pandan pandanga gan n mata. mata. 3. Leng Lengan an kiri kiri dipi dipind ndah ahka kan n ke lade lade bagi bagian an bawa bawah. h. 4. Len Lengan kanan anan dipin pindahk ahkan kehu ehulu pop popor. or. 5. Senjata disilangkan ke kiri 45º bersamaan aan senjata diputar hingga magazen mengarah ke bawah, tangan kiri mengubah pegangan hingga tali sandang sandang berada berada di bagian





































87 8.

Lengan

ka kanan

melepas

pe pegangan

tali

sa sandang





































88 1.

Aba-aba: "JINJING KIRI SENJATA ATA = GERA GERAK K".





































89 b)

Tangan

kiri

dipindahkan

ke

alat

jinjing





































90 e)

Tangan kanan

kembali samping kanan badan





































91 e)

Tangan kanan

kembali samping kanan badan





















































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































122 CARA CARA PENGG PENGGUNA UNAAN AN BENDE BENDERA RA PENJU PENJURU RU

Bagian pertama sikap sempurna dan istirahat Pasal 58 (1)

Sikap sempurna. “S IAP = G ERAK”. a. Aba-aba: “SIAP b. Pelaksanaan: 1. Pada aba-aba peringatan tangan kanan dipindahkan/diluncurkan ke bawah kira-kira 1 atau 2 lebaran tangan. 2. Pada aba-aba pelaksanaan, mengambil/melakukan sikap sempurna, tiang bendera penjuru rapat pada badan dipegang tangan kanan seperti seperti memegang memegang senapan senapan jari-jari jari-jari rapat.

(2)

Istirahat di di te tempat. “ ISTIRAHAT HAT DITEMPAT DITEMPAT = G ERAK”. RAK”. a. Aba-aba: “ISTIRA b. Pelaksanaan: 1. Pada aba-aba peringatan tangan kanan dipindahkan/dilunc dipindahkan/diluncurkan urkan ke atas ± 1 atau atau 2 lebar tangan. 2. Pada aba-aba pelakanaan dilakukan gerakan seperti istirahat bersenjata senapan.

Bagian kedua gerakan berjalan dan berhenti Pasal 59 Gerakan Gerakan berjalan berjalan dan berhenti berhenti:: (1)

Langkah biasa a. Dari Dari sikap kap semp mpur urn na ke lang angkah kah bias biasa. a. b. Aba-aba: “MAJU = JALAN”. c. Pelaksanaan: 1. Pada aba-aba peringatan:”MAJU” . a) Tiang bendera penjuru diangkat oleh tangan kanan setinggi ± 10 cm, bersamaan dengan itu diterima oleh tangan kiri diatas tangan kanan. b) Tangan kiri membentuk sudut ± 90º. c) Selanjutnya tangan kanan diturunkan da n memegang memegang tiang tiang bendera, bendera, pungg punggung ung tangan tangan kanan kanan menghadap ke depan telunjuk tangan kanan lurus ke bawah merapat tiang bendera. d) Tang angan kiri iri kem kemb bali ali dal dalam am sik sikap sem sempurn purna a. 2. Pada aba-aba pelaksanaan:”JALAN” . a) Kaki kiri diajukan ke depan, lutut lurus satu tapak































123 (2)

Berhenti. a. b. c.

(3)

Dari langkah biasa. “HENTI = G ERAK”. Aba-aba: “HENTI Pelaksanaan: 1. Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan kanan/ki /kiri ri jatu jatuh h di tanah tanah dita ditambah mbah satu satu langka langkah, h, sela selanj njut utny nya a kaki kaki kana kanan/ n/ki kiri ri dira dirapa patk tkan an kemu kemudi dian an tang tangan an kiri memegang tiang bendera rapat pada badan siku-s u-siku mem memben bentuk tuk sud sudut ut ± 90º, 90º, ta tangan kan kanan meme emegang ang ti tiang ang bendera dari belakang di bawah tangan kiri ± satu atau dua lebaran tangan, punggung tangan menghadap ke samping. 2. Selanjutnya tiang bendera diletakan di atas tanah dengan diantar diantar oleh oleh tangan tangan kiri, kiri, tiang tiang bendera bendera segari segaris s dengan dengan ujung kaki. 3. Tang angan kiri kem kembal bali ke ke si sikap semp empurn urna.

Dari berjalan ke berjalan. a. Dari langkah biasa ke langkah tegap. Aba-aba: “ LANGKA 1. LANGKAH H TEGAP TEGAP = JALAN”. 2. Pelaksanaan: a) Pada aba-aba peringatan tangan kiri memegang tian tiang g bend bender era a deng dengan an siku siku-s -sik iku u memb memben entu tuk k sudu sudutt ± 90º rap rapat pada pada badan adan,, kemud mudian kedud dudukan ukan tang tanga an kanan kanan dipin dipindahk dahkan an memeg memegang ang tiang tiang bendera bendera dari dari belakang, tangan tetap luruske bawah, punggung tangan menghadap ke samping kanan. kanan . b) Pada aba-aba pelaksanaan jatuh pada kaki kiri ditambah satu langkah, langkah berikutnya melaksanakan langkah tegap. c) Tangan tidak melenggang. b.

Dari Dari lang angkah tegap egap ke langkah gkah biasa. asa. Aba-aba: “ LANGKA 1. LANGKAH H BIASA BIASA = JALAN”. 2. Pelaksanaan: a) Aba-aba peringatan tangan kanan memegang tiang bendera dari depan, punggung tangan menghadap ke depan, telunjuk tangan kanan lurus ke bawah merapat tiang bendera. b) Aba-aba pelaksanaan jatuh pada kaki kiri/kanan setelah ditambah satu langkah kemudian melaksanakan melaksanakan langkah biasa bersamaan dengan itu tangan kiri dilenggangkan.































124 UKURAN UKURAN BENDER BENDERA A PENJURU PENJURU * *

G A B

* E C

Keterangan : A = 3

cm

B

= 2

cm

C

= 50

cm

D

= 150 cm

*

F(ø tiang) = 3

cm

G

cm

= 4

Catatan :

D

F

Warna dan gambar dari bendera penjuru dapa dapatt dise disesu suaik aikan an deng dengan an warna arna dan dan gam gambar bar Lam Lambang bang/S /Sim imbo boll dari dari Kom Kompi masing-masing.

BAB BAB VII VIII BARIS BERBARIS KOMPI

Bagian pertama kekuatan pasukan dan kedudukan komandan kompi Pasal 60 (1)

Kekuatan/SusunanPasukan. a. Kompi terdiri atas tiga peleton, satu peleton terdiri atas 30 orang ditambah seorang Komandan peleton, dan satu regu terdiri terdiri atas sepuluh orang. b. Untu Untuk k bari bariss-be berb rbar aris is,, semu semua a angg anggot ota a berse bersenj njat ata a serag seragam am/s /sam ama, a, terkecuali untuk untuk para Komandan Komandan Peleton Peleton ke atas yang yang bersenjata bersenjata pedang. c. Untuk satuan setingkat Kompi yang melakukan pemindahan dengan berjalan kaki kekuatan dan persenjataan sesuai dengan ketentuan Satuan Organisasinya.

(2)

Tempat komandan kompi. a. Dallam Da lat atih iha an baris bar is--be berb rbar aris isKo Kom mpi, Koman Kom anda dan n Komp Kom pi menemp men empatk atkan an diri diri di tem tempat pat dim dimana ana ia dapat dapat mem memimp impin in dan dan































125 Bagian kedua bentuk dasar pasukan Pasal 61 BentukDasarPasukan: a.

SUSUNAN PELETON ±

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0

Lengkap ±

0 0 0

0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0

Kurang satu ±

0 0 0

0

0

0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0

Kurang dua

Gambar 1

b.

KOMPI DALAM BENTUK SAF BERSAF ±

00000000000 0 00000000000 00000000000

00000000000 0 00000000000 00000000000

Jarak 6 langkah langkah

Jarak 6 langkah langkah

0 0 0 0 00 0 0 00 0 0 00000000000 00000000000































126 c.

KOMPI DALAM BENTUK SAF BERBANJAR ±

0

0 0 0 0 0 0

0

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0

0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0

Jarak se an an an el eton 0 ditambah 6 langkah langkah eton ditambah 6 langkah

Keterang Keterangan an : Tempat empat Dan Ki Ki dimana dimana ia dapat memim memimpin pin pasuka pasukanny nnya. a.

d.

KOMPI DALAM BENTUK BANJAR BERSAF o

± o o o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

± o

± o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

Jarak sepanjang peleton

Jarak sepanjang sepanjang peleton ditambah 6 langkah

o o

































127 e.

KOMPI DALAM BENTUK BANJAR BERBANJAR o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o o o o o o

o o o o o o

o o o o o o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

± o

Jarak 6 langkah. ± o

± o

Jarak 6 langkah.































128 f.

KOMPI DALAM BENTUK SAF SAFBERBANJAR TERTUTUP ±

o o o o o o o o o o o

±

o

o o o o o o o o o o o o o o o

o o o o o

Jarak 6 langkah. langkah.

±

o o o o o o o o o

o

o

o o o o o o o o o o o o o o o

o o o o o

Jarak 6 langkah.

±

o o o o o o o o o o

o

o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o

g.

KOMPI DALAM BENTUK SA SAFBERBANJAR ME MERAPAT ± o o o oo o o o oo o

± o

o o oo o o o oo o o o oo o o o oo o

Jarak 1 lengan 2 kepal.

± o

oooooooooo oooooooooo oooooooooo

Jarak 1 lengan 2 kepal.

o o oo o o o oo o

± o

oooooooooo oooooooooo

h.

KOMPI DALAM BENTUKBANJAR BERSAF TERTUTUP ± o

o

± oo o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o o

± o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o o o o

± o































129 i.

KOMPI DALAM BENTUKBANJAR BERSAF MERAPAT ± o

o

± o o

o

o

o

o

o

o

o

o

± o o

o

o

o

o

o

± o o o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

Jarak 1 lengan

Jarak 1 langkah.

Jarak 1 lengan

Bagianketiga aba-aba Kompi Pasal 62 Aba-aba Kompi: (1)

Untuk menggerakan tiap-tiap Peleton satu gerakan serentak, maka aba petun petunjuk juk deng dengan an “TIAP-TIAP Koma Komand ndan an Komp Kompii memb member erik ikan an aba-aba PELETON”.

(2)

Untuk menggerakan ti tiap-tiap Peleton berturut-turut satu gerakan, maka Komandan Kompi memberikan aba-aba petunjuk dengan perkataan: “Berturut-turut” seb sebelum elum aba-aba peringatan.Aba-aba diulangi oleh Komandan Peleton dua dan tiga pada saat akan































130 (4)

Haluan kanan/kiri hanya dilakukan dari bentuk saf bersaf dan saf berb berban anja jar, r, dan dan pela pelaks ksan anaa aann nnya ya untu untuk k bentu entuk k saf saf bers bersaf af dila dilaks ksan anak akan an selalu serentak oleh tia-tiap Peleton sedang untuk bentuk saf berba rbanjar jar dap dapat dil dilaks aksanak anakan an sere erentak atau tau bertur rturut ut--tur turut ole oleh tiap tiap Peleton.

(5)

Mel Melint intang ang kanan anan/k /kiiri hanya anya dil dilakuka ukan dari ari bent entuk ban banjar berba erban njar atau banjar bersaf, dan pelaksanaannya oleh tiap Peleton selalu serentak. Bagian keempat cara berkumpul kompi Pasal 63

Cara Berkumpul: (1) (2)

Aba- aba: “KOMPI (form (formasi yang yang dikehe dikehenda ndaki) ki) “KUMPUL = MULAI”. Pelaksanaan: a. Sebelum Komandan Kompi memberikan aba-aba Petunjuk, memerintahkan erintahkan sebagai sebagai berikut: berikut: “Pen jur juru Pelet leton 1 sebagai

b.

c.

Car mel

Patokan” kem kemudian udian diulan diulangi gi oleh oleh Penju enjuru ru Peleto eleton n 1 sebagai berikut : “Siap Penjuru Penjuru Peleton Peleton 1 sebagai Patokan” selanjutnya lari lari men menuju uju ± 4 lan langka gkah h di depan depan Komand Komandan an Kompi. Kompi. Pada aba-aba peringatan penjuru-penjuru dari Ton lainnya mengam mengambil bil tempa tempatt denga dengan n jarak jarak sesuai sesuai keten ketentua tuan( n(men menye yesua suaik ikan an ketentuan jarak pada formasi yang dikehendaki Danki). Bersamaan dengan itu seluruh anggota mengambil sikap sempurna menghadap menghadap ke arah arah penjuru Ton masing-masing masing-masing.. Pada aba-aba pelaksanaan seluruh anggota mengambil sikap lari dilanjut dilanjutkan kan lari lari menuju menuju Tonnya onnya masing-mas masing-masing, ing, meluru meluruskan skan diri. diri. Seper Seperti ti tata cara berkumpu berkumpull Peleton, Peleton, komandan Peleton berada di sebelah kanan penjuru peletonya. Contoh: Danru 1 dari tiap-tiap Ton bertindak sebagai penjuru Tonnya masing-masing. Bagian kelima cara melurukan Pasal 64 ska































131 e.

Setelah penjuru Peleton patokan menganggap lurus, ia menyerukan “Lurus”, selanjutnya pen penjur juru Peleto leton n lain lain memainkan kepalanya ke depan.

f.

Komandan Kompi memeriksa apakah ketiga orang itu merupakan satu barisan lurus atau atau tidak. tidak. Pada aba-aba:”LENC LENCAN ANG G KANA KANAN/ N/KI KIRI RI = GERA GERAK K ” dari dari Koman Komandan dan Kompi, Kompi, maka Peleton Peleton menempat menempatkan kan diri disebel disebelah ah kiri/kan kiri/kanan an dan meluruskan diri pada penjuru, masing-masing dengan gerakan lencang kanan atau kiri. Koma Komand ndan an Kom Kompi pi meme memeri riks ksa a kelu keluru rusa san n dari dari Kom Kompi piny nya. a. Pada aba-aba:” TEGAK TEGAK = GERAK” dari dari Koman Komanda dan n Komp Kompi, i, selu seluru ruh h Kompi kembali dalam sikap sempurna.

g.

h. i.

(2)

Saf Berbanjar. Seperti pada bentuk saf bersaf, tetapi perintah sesudah i: “Penjuru menunju menunjuk k penjuru Peleton Peleton yang menjadi menjadi patokan, patokan, berbuny i: tengah h dan dan belaka elakang ng luruskan”. kanan/kiri Peleton tenga

(3)

Banjar Bersaf.Bila Kompi dalam bentuk yang lain, maka Komandan Pada Pada Peleton Peleton Patokan Patokan “Betulkan arah”, Kompi memberi petunjuk. lalu tiap-tiap tiap-tiap Prajurit Prajurit membetulkan membetulkan arah samping dan dan ke depan depan tanpa “LENCANG – DEPAN: mengangkat tangan, selanjutnya aba-aba : “LENCANG GERAK”. Catatan: Tidak selamanya meluruskan barisan seperti dalam ayat 1 ad a, b dan c di atas, atas, akan akan tetapi tetapi Komandan Komandan Kompi/ Kompi/Koma Komandan ndan aba- aba: “LENCANG “L ENCANG pasukan dapat langsung memberikan GERAK” atau “LENCANG – DE DEPAN = G ERAK”. KANAN/KIRI = GERAK”

(4)

Banjar Berbanjar.Komandan Kompi memberikan petunjuk. Pa Pada Peleton Peleton depan depan sebaga sebagaii patoka patokan n luruskan luruskan.. Tiap-tiap iap-tiap Peleton Peleton melur meluruska uskan n diri. Bagian keenam tempat komandan kompi Pasal 65

Tempatt komandan kompi: Tempa

































132 (1)

Gelar pasukan merupakan sebuah kegiatan pengecekan kesiapan pasukan beserta perlengkapanny perlengkapannya a dalam rangka melaksanakan melaksanakan tugas. tugas.

(2)

Gelar perlengkapan dilaksanakan oleh pasukan yang mengenakan ransel untuk mengeluarkan semua perlengkapan yang ada didalam nya yang diawali dengan menanggalkan perlengkapan. Untuk melaksanakan gelar perlengkapan, dibutuhkan tempat yang cukup dengan cara diadakan dua kali buka barisan.

(3)

a.

Gela Gelarr per perle leng ngka kapa pan n dia diawa wali li deng dengan an tang tangga galk lkan an perl perlen engk gkap apan an sebagai berikut: 1. Dari berdiri sikap sempurna. 2. Aba-aba:“ TANGGALKAN TANGGALKAN PERLENGKAPAN = MULAI”. 3 Pelaksanaan: a) Pada Pa da ab abaa-ab aba a per perin inga gata tan n sen senja jata ta di dipu puta tarr kek kekan anan an.. b) Pada aba-aba pelaksanaankaki kiridilangkahkan ke depa de pan n dan dan kak kakii kan kanan an ber berlu lutu tutt pah paha a luru lurus, s, bersamaa bers amaan n dengan dengan itu senja senjata ta dileta diletakan kan di di tanah tanah samping samp ing kana kanan n badan. badan. c) Ransel dilepaskan dari punggung melalui kanan badan bad an dan di dilet letaka akan n di di depa depan n den dengan gan sak saku u rans ransel el menghadap kedepan. d) Tan ang gan kir irii lur lurus us me men ngepa pall di diat atas as lu lutu tutt. e) Tangan kanan lurus serong memegang lade bagian atas dengan dengan magazen magazen menghada menghadap p kebawah. kebawah. “SE f) Aba-aba “S EL ESAI berdiri kembali ke sikap sempurna senjata disamping badan. ‟































133 4. 3

Aba-aba :“KENAK KENAKAN AN PERLEN PERLENGKA GKAPAN PAN = MULAI”. Pelaksanaan: h) Pada aba-aba pelaksanaankaki kiri dilangkahkan ke depan dan kaki kanan berlutut paha lurus i) Kedua tangan menyilang memgang tali ransel, tangan kiri dibawah tangan kanan diatas. j) Mengangkat Mengangk at ransel ke punggung lewat sebelah kiri badan, bada n, bersama bersama den dengan gan itu kedua kedua tan tangan gan masuk masuk ketali ransal dan diletakkan dipunggung. k) Tangan kanan lurus memegang lade bagian atas dengan magazen menghadap kebawah. berd erdiri iri ke kem mbali ke sikap “SELESAI ELESAI”” l) Aba-aba “S sempurna. BAB IX KETENT KETENTUAN UAN PERALIHAN

Pasal 67 Pada saat berlakunya Peraturan Panglima TNI in ini, semua Keputusan Pang Pangli lima ma TNI yang yang ber bersi sifa fatt meng mengat atur ur dan dan suda sudah h ada ada sebe sebelu lumn mnya ya,, haru harus s dibaca sebagai peraturan dan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan bertentangan dan belum belum diganti berdasarkan peraturan ini. ini.

BAB X KETENT KETENTUAN UAN PENUTUP

Pasal 68

Perpang Tni No. 46 Th. 2014

Recommend Documents