Permasalahan transportasi di simpang 3 Batu Ampar Jalan Soekarno-Hatta
Transportasi didefinisikan sebagai kegiatan pemindahan penumpang dan barang dari suatu tempat ke tempat lain, dimana didalamnya terdapat unsur pergerakan (movement). Transportasi sangat memegang peranan penting dalam pembangunan dan pengembangan infrastruktur kawasan perkotaan. Suatu interaksi yang baik dan ideal antara komponen-komponen transportasi (penumpang, barang, sarana dan prasarana) membentuk suatu sistem transportasi yang komprehensif, efisien dan efektif sehingga diharapkan mampu mengoptimalkan fungsi transportasi dalam suatu kawasan perkotaan.
Sebagai salah satu infrastruktur dasar di suatu wilayah, sarana dan prasarana transportasi diharapkan dapat menjadi pemicu akan adanya perkembangan suatu wiayah. Namun ada kalanya ketika perkembangan suatu kota menjadi lebih cepat apabila dibandingkan dengan fasilitas transportasi yang tersedia. Hal itu kemudian menjadi penyebab timbulnya permasalahn transportasi. Permasalahan transportasi selalu terjadi hampir diseluruh kota-kota besar didunia, dan bahkan sudah dalam keadaan yang sangat kritis. Mulai terbatasnya sarana dan prasarana transportasi, urbanisasi yang cepat, tingkat kedisipinan lalu lintas yang rendah, semakin jauh pergerakan manusia setiap harinya, dan mungkin juga sistem perencanaan transportasi yang kurang baik merupakan beberapa penyebab dari permasalahan transportasi yang muncul. Akibatnya kemacetan, tundaan, kecelakaan, gangguan kesehatan, dan permasalahan lingkungan yang tidak dapat dihindari lagi (Tamin, 2000).
lalu lintas adalah sarana untuk bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain, oleh karena itu lalu lintas merupakan salah satu masalah penting. Apabila arus lalu lintas terganggu atau terjadi kemacetan, maka mobilitas masyarakat juga akan mengalami gangguan. Gangguan-gangguan ini akan berdampak negatif pada masyarakat.
Masalah lalu lintas merupakan suatu masalah sulit yang harus dipecahkan bersama dan sangat penting untuk segera diselesaikan. Apabila masalah lalu lintas tidak terpecahkan, maka semua kerugian yang timbul akibat masalah ini akan ditanggung oleh masyarakat itu sendiri, dan apabila masalah ini dapat terpecahkan dengan baik, maka masyarakat sendiri yang akan mendapatkan manfaatnya.
Sebagai salah satu negara sedang berkembang, Indonesia seperti negara sedang berkembang lainnya mengalami permasalahan-permasalahan lebih kompleks dibandingkan dengan negara-negara maju, mulai dari pertumbuhan penduduk yang tinggi, kesenjangan sosial, hingga kurangnya sarana dan prasarana yang menunjang pembangunan itu sendiri. Kemacetan adalah salah satu diantaranya.
Kemacetan lalu lintas sangat sulit untuk dihilangkan, paling tidak hanya dapat dikurangi kepadatannya. Hal ini disebabkan karena kemacetan lalu lintas dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling berkaitan satu sama lainnya. Banyak pengguna jalan yang tidak menaati peraturan serta rambu-rambu yang tidak berfungsi adalah beberapa contoh penyebab permasalahan itu bisa terjadi.Untuk mengatasi atau paling tidak mengurangi kemacetan lalu lintas perlu kita ketahui terlebih dahulu hal-hal yang menjadi penyebab timbulnya kemacetan lalu lintas, apa dampak negatif yang timbul akibatnya dan bagaimana upaya yang dapat kita lakukan bersama agar dapat mengurangi terjadinya kemacetan lalu lintas tersebut
Arti kemacetan sendiri adalah keadaan tersendatnya atau terhentinya aktifitas lalu lintas yang disebabkan oleh beberapa hal salah satunya adalah karena traffic light yang mati ataupun kapasitas jalan yang tidak sesuai dengan jumlah kendaraan yang melintas
Saat ini Kemacetan lalu lintas menjadi hal yang biasa dirasakan oleh masyarakat di Balikpapan terutama di kawasan simpang 3 batu ampar jalan soekarno hatta kilometer 4. Kawasan ini merupakan kawasan perdagangan dan jasa di sepanjang jalan kita dapat melihat orang-orang melakukan aktifitas perdagangan dan jasa. Kawasan simpang 3 terminal batu ampar ini merupakan kawasan jalan arteri primer, jalan atreri primer sendiri memiliki arti yaitu menghubungkan secara berdaya guna antarpusat kegiatan nasional atau antara pusat kegiatan nasional dengan pusat kegiatan wilayah. Sistem jaringan jalan primer disusun berdasarkan rencana tata ruang dan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk pengembangan semua wilayah di tingkat nasional, dengan menghubungkan semua simpul jasa distribusi yang berwujud pusat-pusat kegiatan sehingga wajar bila jalan ini banyak di lalui oleh kendaraan berkapasitas kecil maupun besar. Dulunya jalan ini merupakan jalan yang sering di lalui oleh pengguna kendaraan bermotor untuk menuju pusat kota, tetapi karena kondisi jalannya yang semakin lama semakin memburuk membuat banyak pengendara yang memilih untuk melalui jalan MT.Haryono untuk menuju pusat kota. Selain menghubungkan ke kawasan pusat kota jalan ini juga menghubungkan jalan menuju pelabuhan semayang sehingga banyak kendaraan kendaraan besar yang melalui jalan ini . lokasi ini cukup di bilang strategis untuk melakukan kegiatan tetapi sayangnya lokasi ini tidak di tunjang dengan kondisi lalu lintas dan jalan yang tidak memadai.
Penggunaan lahan di sekitar koridor jalan soekarno-hatta kilometer 4 simpang 3 batu ampar ini didominasi oleh perdagangan dan jasa. Kegiatan di lokasi ini umumnya adalah toko kelontong, rumah makan selain itu juga ada hotel yaitu hotel beriman. Dan rata-rata tinggi bangunannya 1-2 lantai.
Seperti yang telah di bahas sebelumnya jalan sokerno-hatta kilometer 4 simpang 3 batu ampar merupakan jalan arteri primer dengan status jalan sebagai jalan provinsi jalan ini memiliki perkerasan aspal yang kurang baik karena banyak jalan yang tidak rata serta memiliki pergerakan dua jalur. Adapun jenis moda yang melewati jalan ini beragam mulai dari kendaraan roda dua sepeda motor, mobil sedan, truk barang, pick up, dan beberapa jenis moda lain yang termasuk dalam kendaraan bermotor moda ringan.
Secara umum, pola pergerakan pada jalan soekrano-hatta kilometer 4 simpang 3 terminal batu ampar sangat berkaitan erat dan dipengaruhi oleh bagaimana jenis kegiatan yang berada pada koridor jalan ini. koridor jalan soekarno-hatta kilometer 4 simpang 3 terminal batu ampar didominasi oleh kegiatan perjas seperti toko kelontong dan berbagai jasa lainnya. Serta adanya pom bensin.selain itu juga terdapat terminal bus dan angkutan umum batu ampar yang akses menuju lokasinya harus melewati jalan sokearno-hatta kilometer 4. Apabila dilihat dari jenis kegiatan tersebut, terindikasi bahwa pola pergerakan orang (kendaraan) yang terjadi pada jalan soekarno-hatta kilometer 4 simpang 3 batu ampar dapat berupa pergerakan eksternal internal maupun internal external serta internal internal. Pergerakan eksternal internal berarti bahwa pergerakan yang berasal dari luar jalan soekarno-hatta kilometer 4 simpang 3 batu ampar dengan tujuan untuk melakukan pergerakan ke lokasi disekitar jalan tersebut seperti pom bensin atau kegiatan perjas lainnya .Sedangkan pergerakan Internal eksternal dapat berupa pergerakan yang terjadi dari adanya hotel beriman yang merupakan pergerakan penghuni hotel menuju lokasi kegiatan diluar jalan sokearno-hatta kilometer 4 simpang . Pergerakan eksternal-eksternal juga sangat mungkin terjadi mengingat jalan ini merupakan jalan pemisah yang menghubungkan berbagai pusat kegiatan di Kota Balikpapan seperti contohnya jalan ini terhubung dengan jalan jend ahmad yani selain itu juga menghubungkan jalan kapten pattimura yaitu jalan tempat dimana terminal batu ampar berada.
Permasalahan kemacetan yang terjadi di simpang 3 batu ampar jalan soekarno hatta merupakan permasalahan yang bisa di bilang cukup besar karena berdampak kepada beberapa aktifitas seperti akses pengendara yang ingin menuju ke pelabuhan menjadi terhambat sehingga pergerakan ekonomi juga akan menjadi melambat. Selain itu juga kepada para pengguna jasa angkutan umum dan bus antar kota sehingga mereka tidak sampai ke tujuan mereka dengan tepat waktu. Hal semacam ini harus segera d selesaikan agar masyrakat tidak menjadi korban atas kemacetan tersebut
Fasilitas pendukung transportasi yang ada pada ruas jalan antara lain berkaitan dengan keberadaan angkutan umum serta rambu-rambu lalu lintas. dilewati oleh beberapa angkutan umum dengan rute tertentu.
Jalan soekarno-hatta kilometer 4 ini merupakan jalan yang berhubungan langsung dengan beberapa jalan yaitu jalan jend ahmad yani, MT Haryono dan kapt pattimura.bebrapa permasalahan di Jalan soekarno hatta yang paling disorot adalah yang menuju kapt pattimura karena di jalan ini traffic lightnya mati sehingga membuat arus kedaraan menjadi tidak teratur.
Peak hour merupakan suatu periode waktu dimana kegiatan atau aktivitas manusia mengalami titik tertinggi yang dapat dilihat dari volume kendaraan Berdasarkan pengamatan lapangan yang dilakukan, waktu peak hour adalah sekitar pukul 07.00 – 08.00, 09.00 - 10.00, 11.30 – 12.30 dan 17.00 – 18.00. Pada sekitar jam-jam tersebut, volume kendaraan sangat padat dan kemacetan tidak dapat dihindari. Pada dasarnya jam-jam tersebut merupakan jam-jam arus pergi dan pulang ke tempat tujuan maupun asal. Maka tidak dapat dihindari terjadinya kemacetan pada jam-jam tersebut dan hal ini tentu berimplikasi pada buruknya kondisi jalan. Jumlah kendaraan terbanyak terjadi saat pukul 17.00-18.00
Secara umum permasalahan utama dari adanya gangguan pada sistem kegiatan dan sistem pergerakan adalah kemacetan. Komponen sistem jaringan dalam hal ini mengindikasikan terdapat permasalahan karena secara umum dari sisi perkerasan jalan soekarno-hatta kilometer 4 sudah memiliki kualitas yang kurang memadai
Jalan soekarno-hatta kilometer 4 merupakan salah satu akses menuju pusat Kota Balikpapan yang disana terdapat berbagai macam pusat perdagangan dan jasa beserta fasilitas umum. Hal ini dapat dikatakan sebagai potensi karena dapat menjadi faktor penarik masyarakat untuk melalui Jalan soekarno-hatta kilometer 4 simpang 3 batu ampar sehingga terjadi peningkatan kebutuhan pergerakan pada jalan ini. Namun, dikarenakan kebutuhan masyarakat akan pergerakan yang tinggi sementara jalan yang disediakan tidak bertambah lebar, akhirnya menimbulkan kemacetan. Hal ini dikarenakan adanya berbagai hambatan samping dan volume kendaraan yang cukup tinggi serta tidak berfungsinya rambu-rambu lalu lintas sehingga mengakibatkan penurunan kecepatan tempuh kendaraan dan penurunan kinerja yang berpengaruh pada tingkat pelayanan jalan (Level of Servive).
Beberapa penyebab permasalahan itu bisa terjadi antara lain dikarenakan hambatan samping, seperti banyaknya angkutan kota yang berhenti sembarangan di pinggri jalan padahal untuk angkutan umum sudah di sediakan terminal untuk mereka menunggu tetapi masih banyak saja angkutan umum yang berhenti sembarangan di pinggir jalan. Kemudian faktor tata guna lahan Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tata guna lahan merupakan salah satu akar masalah dari adanya kemacetan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa beberapa komponen tata guna lahan merupakan faktor penyebab dari timbulnya permasalahan kemacetan tersebut. Tentunya hal ini berkaitan dengan seberapa besar skala kegiatan disekitar jalan , jenis kegiatan maupun berkaitan dengan akomodasi ruang jalan untuk bermanuver bagi kendaraan-kendaraan besar. Karena adanya terminal,perdagangan dan jasa membuat banyak kendaraan yang datang menuju jalan soekarno-hatta kilometer 4. Selain itu jalan yang rusak juga membuat banyak kendaraan yang menghentikan atau memperlambat kendaraannya secara tiba-tiba itulah yang membuat hambatan di jalan raya. Jenis kendaraan yang melintas tidak sesuai dengan ruang manfaat jalan, jenis kendaraan seperti truk-truk besar menuju pelabuhan melalui jalan soekarno-hatta kilometer 4 yang lebar ruang manfaat jalan hanya sekitar 6 meter dan yang terakhir adalah karena traffic light yang mati, hal ini tentunya membuat keadaan jalan menjadi tidak teratur, banyak kendaraan yang tidak mau mengalah sehingga terjadilah kemacetan yang cukup panjang beberapa penyebab tadi tentunya tidak bisa di hilangkan secara instan tentunya butuh proses
Beberapa rekomendasi yang dapat di lakukan guna menyelesaikan permasalahan yang terjadi di jalan soekarno-hatta kilometer 4 antara lain, menertibkan angkutan kota yang berhenti sembarangan bahkan menindak tegas para opnum yang melanggar. Kemudian perbaikan jalan-jalan yang rusak, hal ini akan bermanfaat guna menghindarkan pengendara dari berhenti secara mendadak. Dan juga melakukan pelebaran jalan sehingga truk-truk besar juga bisa berjalan secara lancer. Dan yang terakhir adalah di aktifkannya kembali traffic light sehingga kedaraan bisa menjadi teratur.
Daftar Pustaka
Departemen Pekerjaan Umum. 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia. Jakarta : Ditjen Bina Marga.
Morlok, Edward Klient. 1978. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi, Terjemahan Yani Sianipar. Jakarta : Erlangga.
Ofyar Z, Tamin. 1998. Perencanaan dan Permodelan Transportasi. Bandung : Jurusan Teknik Sipil ITB.