UJIAN TENGAH SEMESTER
PEREKONOMIAN INDONESIA
"PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MENINGKATKAN PENGANGGURAN"
Dosen: Yogi Pasca Pratama, S.E, M.E
Disusun Oleh :
Riyanti Tawangsari (F1217065)
MANAJEMEN TRANSFER
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tingkat pengangguran semakin meningkat akibat perkembangan teknologi yang semakin canggih. Semua bisa dikatakan baik jika masih dalam keadaan wajar, namun kita ketahui bahwa teknologi akan selalu maju dan berkembang. Setiap berkembangnya suatu teknologi, maka juga akan mengubah pola ekonomi dan mengakibatkan pergantian pola kerja serta percepatan proses dari yang hanya mengandalkan kekuatan dan daya kerja manusia sekarang telah menggunakan berbagai mesin canggih.
Teknologi juga membuat peran manusia merasa tergantikan posisinya karena teknologi yang dibuat sudah memiliki kemampuan seperti manusia lakukan bahkan bisa lebih baik dan cepat saat melakukan aktivitas-aktivitas tertentu. Hal tersebut berimbas pada tenaga kerja yang akan sedikit digunakan oleh perusahaan-perusahaan karena telah adanya bantuan dari teknologi yang dapat membantu efektivitas dan efisiensi pada waktu dan keuntungan perusahaan. Contohnya saja adalah mesin yang ada di stasiun-stasiun yang seharunya di jaga oleh manusia kini digantikan oleh sebuah mesin.
Seperti yang dilansir okezone.com bahwa menteri keuangan Sri Mulyani mengatakan "Sekarang ini, di Amerika Serikat (AS) ada eksperiman yang mobilnya tidak pakai sopir. Kalau nanti ekperimen berhasil dan bisa dijual maka akan muncul mobil yang tidak perlu sopir. Pekerjaan sopir termasuk yang akan hilang,". Pengangguran akan terjadi pada para sopir apabila teknologi mobil tanpa sopir telah terealisasi dengan baik. Sri Mulyani juga mengungkapkan bahwa "Indonesia termasuk yang harus paling memikirkan dampak perkembangan teknologi karena pada 15 tahun ke depan jumlah penduduk bisa mencapai 280 juta jiwa, dan bisa bertambah lagi jadi 300 juta jiwa. Apalagi, sebagian besar penduduknya di bawah usia 30 tahun". Hal ini mendasari bahwa teknologi tidak sepenuhnya menguntungkan bagi semua orang tetapi juga dapat merugikan.
Badan Pusat Statistik juga ikut memberikan penjelasanan kepada masyarakat mengenai tingkat pengangguran dari tahun 2016 ke 2017 bahwa telah mengalami peningkatan. Data tersebut dapat dilihat di tabel yang disajikan sebagai berikut:
Jumlah Pengangguran
Di Indonesia
Tahun 2016-2017
Jumlah Pengangguran
2016
2017
7,02 Juta
7,04 Juta
Sumber: www.bps.go.id
Pada tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2016 penggangguran di Indonesia berjumlah 7,02 Juta orang, Kemudian meningkat sekitar 0,2 Juta orang pada tahun 2017 yaitu menjadi 7,04. Pengangguran harus ditekan sedemikian mungkin agar tidak berdampak pada terjadinya kemiskinan dan penurunan ekonomi di Indonesia.
Pengangguran meningkat pada tahun lalu, memungkinkan terjadi karena faktor perkembangannya sebuah teknologi. Untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah pengangguran karena teknologi pada tahun 2018 ini, diperlukan pemahaman mengenai pengangguran, teknologi dan dampaknya agar kita dapat mendapatkan solusi dari pemasalan yang ada.
BAB II
RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang tersebut, dapat kita bentuk beberapa rumusan permasalan, yaitu:
Apa Pengertian dari Pengangguran?
Apa Pengertian dari Teknologi?
Bagaimana Teknologi Berdampak Pada Meningkatnya Pengangguran?
Bagaimana Solusinya Agar Teknologi Tidak Meningkatkan Pengangguran?
BAB III
KAJIAN LITERATUR
Landasan Teori
Pengangguran
Definisi Pengangguran
Menurut Sukirno (dalam jurnal Pitartono, 2012) pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang termasuk dalam angkatan kerja ingin memperoleh pekerjaan akan tetapi belum mendapatkannya.
Menurut Payaman J. Simanjutak (dalam tesis Al Ghofari, 2011), penganggur adalah orang yang tidak bekerja sama sekali atau bekerja kurang dari dua hari selama seminggu sebelum pencacahan dan berusaha memperoleh pekerjaan. Untuk mengukur tingkat pengangguran pada suatu wilayah bisa didapat dari prosentase membagi jumlah pengangguran dengan jumlah angkaran kerja dan dinyatakan dalam persen.
Akibat Buruknya Pengangguran
Beberapa akibat buruk dari pengangguran dibedakan kepada dua aspek yang di sebutkan oleh Sukirno (dalam jurnal Pramesthi, 2013) dimana dua aspek tersebut yaitu :
Akibat buruk terhadap kegiatan perekonomian
Tingkat pengangguran yang relatif tinggi tidak memungkinkan masyarakat mencapai pertumbuhan ekonomi yang tangguh. Hal ini dapat dengan jelas dilihat dari berbagai akibat buruk yang bersifat ekonomi yang ditimbulkan oleh masalah pengangguran. Akibat-akibat buruk tersebut dapat dibedakan sebagai berikut :
Pengangguran menyebabkan tidak memaksimalkan tingkat kemakmuran yang mungkin dicapainya.
Pengangguran menyebabkan pendapatan pajak pemerintah berkurang. Pengangguran diakibatkan oleh tingkat kegiatan ekonomi yang rendah, dan dalam kegiatan ekonomi yang rendah pendapatan pajak pemerintah semakin sedikit.
Pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi. Pengangguran menimbulkan dua akibat buruk kepada kegiatan sektor swasta. Yang pertama, pengangguran tenaga buruh diikuti pula oleh kelebihan kapasitas mesin-mesin perusahaan. Kedua, pengangguran yang diakibatkan oleh keuntungan kelesuan kegiatan perusahaan yang rendah menyebabkan berkurangnya keinginan untuk melakukan investasi.
Akibat buruknya terhadap individu dan masyarakat
Pengangguran akan mempengaruhi kehidupan individu dan kestabilan sosial dalam masyarakat. Beberapa keburukan sosial yang diakibatkan oleh pengangguran adalah :
Pengangguran menyebabkan kehilangan mata pencaharian dan pendapatan.
Pengangguran dapat menyebabkan kehilangan keterampilan.
Pengangguran dapat menyebabkan ketidakstabilan sosial dan politik. Kegiatan ekonomi yang lesu dan pengangguran yang tinggi dapat menimbulkan rasa tidak puas masyarakat terhadap pemerintah.
Pengangguran Teknologi
Menurut Sukirno (dalam jurnal Ngafifi, 2014) Pengangguran dapat pula ditimbulkan oleh adanya penggantian tenaga manusia oleh mesin-mesin dan bahan kimia. Racun ilalang dan rumput misalnya, telah mengurangi penggunaan tenaga kerja untuk membersihkan perkebunan, sawah dan lahan pertanian lain. Begitu juga mesin telah mengurangi kebutuhan tenaga kerja untuk membuat lubang, memotong rumput, membersihkan kawasan, dan memungut hasil. Sedangkan di pabrik-pabrik, ada kalanya robot telah menggantikan kerja-kerja manusia. Pengangguran yang ditimbulkan oleh penggunaan mesin dan kemajuan teknologi lainnya dinamakan pengangguran teknologi.
Teknologi
Definisi Teknologi
Secara harfiah teknologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu "tecnologia" yang berarti pembahasan sistematik mengenai seluruh seni dan kerajinan. Istilah tersebut memiliki akar kata "techne" dalam bahasa Yunani kuno berarti seni (art), atau kerajinan (craft). Dari makna harfiah tersebut, teknologi dalam bahasa Yunani kuno dapat didefinisikan sebagai seni memproduksi alat-alat produksi dan menggunakannya. Definisi tersebut kemudian berkembang menjadi penggunaan ilmu pengetahuan sesuai dengan kebutuhan manusia.
Menurut Elul (dalam jurnal Setiadi, 2007) menyatakan bahwa "Teknologi adalah keseluruhan dari metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri – ciri efisiensi dalam setiap bidang kegiatan manusia". Sedangkan Iskandar Alisyahbana (dalam jurnal Setiadi 2007) merumuskan lebih jelas dan lengkap tentang definisi teknologi yaitu "Teknologi merupakan cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, panca indera, dan otak manusia".
Martono (dalam jurnal Baeti, 2013) menyebutkan bahwa teknologi dapat pula dimaknai sebagai "pengetahuan mengenai bagaimana membuat sesuatu (know-how of making things) atau "bagaimana melakukan sesuatu" (know-how of doing things), dalam arti kemampuan untuk mengerjakan sesuatu dengan nilai yang tinggi, baik nilai manfaat maupun nilai jualnya.
Janji Teknologi
Martono (dalam tesis Dewi, 2010) menyebutkan ada beberapa hal yang dijanjikan teknologi.
Teknologi menjanjikan perubahan
Setiap penemuan baru akan melahirkan berbagai perubahan dalam suatu masyarakat. Ibarat sebuah subsistem, kehadiran teknologi baru sebagai subsistem baru dalam masyarakat akan membawa konsekuensi, subsistem lain dalam sistem tersebut mau tidak mau harus menyesuaikan diri akibat kehadiran teknologi tersebut. Teknologi pasti akan mengubah pola aktifitas keseharian individu.
Teknologi menjanjikan kemajuan
Teknologi merupakan simbol kemajuan. Siapa saja yang mampu mengakses teknologi, maka ia akan mengalami sedikit atau banyak kemajuan ke arah dalam bentuk apa pun. Seseorang tidak akan ketinggalan informasi apabila ia menggenggam sebuah teknologi. Teknologi telah mempengaruhi gaya hidup, dan bahkan teknologi juga telah menjadi gaya hidup itu sendiri.
Teknologi menjanjikan kemudahan
Teknologi memang diciptakan untuk memberikan kemudahan bagi individu. Orang tidak perlu susah-susah untuk menghubungi sanak keluarganya di luar kota, bahkan di luar negeri; mereka cukup menekan beberapa nomor melalui handphone. Orang tidak perlu mengantri di depan petugas teller bank untuk melakukan berbagai transaksi, kita cukup masuk ke ruang ATM dan kita dapat melakukan berbagai transaksi menggunakan mesin tersebut, mulai mengambil uang, membayar tagihan listrik, air, telepon, membeli pulsa, membeli tiket kereta api, pesawat, kapal, membayar SPP, mengirim uang ke rekening lain, sampai membayar tagihan kredit.
Teknologi menjanjikan peningkatan produktifitas
Perusahaan besar banyak memanfaatkan teknologi untuk alasan efisiensi dan peningkatan produktivitas daripada harus mempekerjakan tenaga kerja manusia yang memakan banyak anggaran untuk menggaji mereka. Teknologi juga dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dengan berlipat ganda. Teknologi juga dapat dimanfaatkan sebagai alat kontrol untuk mengevaluasi kinerja seseorang. Teknologi finger print (sistem presensi dengan memanfaatkan sidik jari) misalnya, akan dapat mengontrol tingkat kehadiran karyawan di kantor.
Teknologi menjanjikan kecepatan
Berbagai pekerjaan akan dapat diselesaikan dengan cepat apabla kita memanfaatkan teknologi. Keberadaan komputer akan membantu mempercepat pekerjaan di kantor, mempercepat pembukuan, teknologi juga akan mempercepat proses pengiriman dokumen, surat atau file, serta barang. Memasak nasi akan lebih cepat jika menggunakan rice cooker. Semua pekerjaan dan setiap kesulitan akan teratasi dengan teknologi.
Teknologi menjanjikan popularitas
Manusia dengan mudahnya muncul di layar kaca melalui internet. Situs You Tube akan memfasilitasi kita untuk bergaya, bisa menjadi narsis, menampakkan dan mempromosikan wajah dan penampilan kita di internet, hanya dengan berbekal kamera dan modem untuk dapat meng-upload rekaman gambar yang kita miliki. kita dapat bergaya sesuka hati, dan masyarakat di seluruh dunia dapat dengan mudah menonton aksi kita.
BAB IV
PEMBAHASAN
Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tidak bekerja sama sekali atau bekerja kurang dari dua hari selama seminggu sebelum pencacahan dan berusaha memperoleh pekerjaan. Sedangkan teknologi merupakan cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan dan membantu pekerjaan atau aktivitas manusia dengan bantuan alat sehingga memudahkan dan bermanfaat.
Teknologi hadir dan diciptakan dengan tujuan memberikan manfaat dan kemudahan bagi umat manusia bukan untuk menggantikan manusia sehingga manusia tidak dapat melakukan apa apa dan menjadi pengangguran. Pengangguran dapat terjadi bukan karena teknologinya, tetapi sumber daya manusianya yang belum siap dan mampu untuk menerima bahwa teknologi akan selalu berkembang sangat cepat. Manusia juga harus berkembang seiring dengan teknologi, Jika ketinggalan jaman, maka manusia akan dapat digantikan oleh mesin maupun robot dan menjadi pengangguran.
Pengangguran memang dapat terjadi karena faktor teknologi yang terlalu maju sehingga dapat menggantikan posisi manusia. Contohnya Karyawan yang di phk di perusahaan karena perusahaan telah membeli peralatan yang canggih yang bisa menggantikan mereka. Contoh lainnya adalah tukang kirim surat yang dikurangi jumlahnya(diphk) karena kurang digunakannya lagi surat karena sudah ada SMS atau BBM yang lebih canggih dan praktis. Namun jangan hanya melihat karena teknologinya, tetapi sumber daya manusianya atau tenaga kerjanya juga perlu diperhatikan. Sumber daya manusia harus ikut berkembang seiring dengan berkembangnya teknologi. Suatu teknologi tidak akan bisa berjalan dengan baik jika tanpa operator, dan teknologi tidak akan bertahan lama jika tidak ada yang merawatnya. Maka Sumber daya manusia masih sangat perlu dibutuhkan untuk menjalankan suatu teknologi.
Setiap teknologi secanggih apapun pasti punya kelemahannya, manusia perlu pelatihan dan pendidikan tentang pengetahuan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) untuk melaraskan dengan teknologi yang ada sekarang ini bahkan sampai yang akan datang. Solusi untuk mengatasi pengangguran teknologi ialah dengan cara: 1. Memberikan pelatihan khusus untuk mengasah keterampilan yang dibutuhkan di dunia modern, 2. Memberikan pengarahan pentingnya menguasai teknologi; 3. Membuka pusat pelatihan kerja sumber daya manusia untuk membantu transisi dari pekerjaan tradisional ke pekerjaan modern atau yang menggunakan mesin dan alat canggih.
Sumber daya manusia di beri pengetahuan dan pelatihan bagaimana berinovasi dan memiliki sifat trampil dan kreatif. Sehingga kualitas sumber daya manusia lebih baik dari pada penggunaan mesin. Tidak hanya hal itu, yang membedakan manusia dengan mesin atau robot adalah manusia mempunyai perasaan dan akal sehat. Teknologi sampai saat ini tidak bisa menggantikan posisi kedua hal tersebut, karena mesin hanya diciptakan untuk membantu atau memudahkan kegiatan manusia,bukan untuk menggantikan posisi manusia.
Teknologi juga dapat membuka dan menciptakan pekerjaan yang baru, seperti situs internet jual beli online yang kian marak di Indonesia. Siapapun bisa berbisnis di situs e-commerce atau marketplace. Kemudian juga ada ojek online dengan aplikasinya yang cukup membantu, yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan sangat bermanfaat sekali bagi semua orang. Hal ini juga dapat menurunkan tingkat pengangguran di Indonesia bahkan dapat membuat wirausahawan baru di bidangnya masing-masing.
BAB V
KESIMPULAN
Kesimpulan
Dapat kita simpulkan bahwa perkembangan teknologi dapat membuat meningkatnya pengangguran, apabila sumber daya manusianya juga tidak berkembang. Jika sumber daya manusia tidak berkembang, maka teknologi dapat menggeser posisinya karena kualitasnya dipikir lebih baik dari pada sumber daya manusia. Teknologi dapat memberikan manfaat yang begitu banyak bagi perkembangan ekonomi apabila dapat dikelola dengan baik oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan dapat menguasai teknologi juga. Jangan memandang kemajuan pesat teknologi itu sebagai kendala bagi perekonomian Indonesia. Tetapi pandanglah itu sebagai sebuah tantangan bagi Indonesia yang menjadi lebih baik dan maju lagi untuk perekonomiannya. Teknologi sangat membantu sekali perekonomian, mulai dari mesin canggih, transportasi, infrastruktur, komunikasi dan fasilitas.
Saran
Pemerintah harus siap memfasilitasi masyarakat untuk memberikan pelatihan dan pembelajaran bagi calon tenaga kerja, agar memiliki sifat terampil, kreatif dan skill yang cukup untuk melebihi keunggulan dari teknologi agar tidak tergantikan. Dan bagi perusahaan harus mengembangkan kembali dan menyadari bahwa mengandalkan mesin atau robot saja dalam suatu usaha tidak akan maksimal jika tidak ada operator yang mengendalikan, merawat dan mengawasi mesin.
DAFTAR PUSTAKA
Alghofari, F., & PUJIYONO, A. (2011). Analisis tingkat pengangguran di Indonesia tahun 1980-2007 (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS DIPONEGORO).
Jurnalis.(2017). Menkeu: Teknologi Pengaruhi Tingkat Pengangguran. Diakses pada:www.economy.okezone.com/read/2017/02/16/20/1620570/menkeu-perkembangan-teknologi-pengaruhi-tingkat-pengangguran (4 Januari 2018)
Baeti, N. (2013). Pengaruh Pengangguran, Pertumbuhan Ekonomi, dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pembangunan Manusia Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2007-2011. Economics Development Analysis Journal, 2(3).
Dewi, A. M. C., & SBM, N. (2010). ANALISIS TINGKAT PENGANGGURAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DI KOTA SEMARANG (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS DIPONEGORO).
Kusuma, Hendra.(2017). Pengangguran di RI Bertambah 10.000 Jadi 7,04 Juta Orang. Diakses pada: https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/3715236/pengangguran-di-ri-bertambah-10000-jadi-704-juta-orang (5 desember 2018)
Laeis, Zuhdiar.(2017). Menkeu: Perkembangan Teknologi pengaruh tingkat pengangguran. Diakses pada: https://www.antaranews.com/berita/612925/menkeu-perkembangan-teknologi-pengaruhi-tingkat-pengangguran (4 Januari 2018)
Mahendra, Setiadi. (2007). Pengaruh Teknologi Terhadap Kemajuan Ekonomi. Yogyakarta: Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol. 12,No. 3:22-32.
Ngafifi, M. (2014). Kemajuan Teknologi dan Pola Hidup Manusia dalam Perspektif Sosial Budaya. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi, 2(1).
Pitartono, R., & Hayati, B. (2012). Analisis tingkat pengangguran di Jawa Tengah Tahun 1997-2010 (Doctoral dissertation, Fakultas Ekonomika dan Bisnis).
Pramesthi, R. N., & Cahyono, H. (2013). Pengaruh Pengangguran dan Inflasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Trenggalek. Jurnal Pendidikan Ekonomi (JUPE), 1(3).
Statistik, B. P. (2016). Tingkat Pengangguran di Indonesia. Diakses tanggal 5 januari 2018.