PERKA PERKAW WINAN INAN DI BAW BAWAH UMUR UMUR MENUR MENURUT UT HUKUM HUKUM ISLAM ISLAM dan UU No. 1 TAHUN 1974
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakan
Anak sebagai generasi muda, merupakan potensi dan penerus cita-cita perjuangan bangsa. Anak Anak meru merupa paka kan n moda modall pemb pemban angu guna nan n yang yang akan akan mempe mempert rtaha ahank nkan an,, meme memelih lihara ara dan dan meng mengem emba bang ngka kan n hasi hasill pemb pemban angu guna nan n yang yang ada. ada. Oleh Oleh karen karenaa itu, itu, anak anak meme memerlu rluka kan n perlindungan dalam rangka menjamin pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental dan sosial sosial secara secara utuh, utuh, serasi serasi dan seimban seimbang. g. Kedudu Kedudukan kan anak anak dalam dalam hukum hukum adalah adalah sebaga sebagaii suby subyek ek huku hukum m dite ditent ntuk ukan an dari dari bent bentuk uk dan dan siste sistem m terh terhad adap ap anak anak sebag sebagai ai kelo kelomp mpok ok masyarakat dan tergolong tidak mampu atau di bawah umur (UU o. !" #ahun !$$!%. &alam 'ukum ositif )ndonesia, mengatur tentang perkawinan yang tertuang di dalam UU o.* #ahun #ahun *+ menyatakan bahwa erkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan sesorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (/umah #angga% #angga% yang bahagia dan kekal berdasarkan berdasar kan Ketuhanan 0ang 0ang 1aha 2sa3. 4agi perkawinan tersebut tentu harus dapat diperbolehkan bagi mereka yang telah memenuhi batasan usia untuk melangsungkan perkawinan seperti dalam asal as al ayat * UU o.* #ahun #ahun *+ yang tertera bahwa, batasan usia untuk melangsungkan perkawinan itu pria sudah berusia *+ (5embilan belas% #ahun dan wanita sudah s udah mencapai usia *6 (2nam belas% #ahun. #ahun. 5ecara eksplisit ketentuan tersebut dijelaskan bahwa setiap perkawinan yang dilakukan oleh calon pengantin prianya yang belum berusia *+ tahun atau wanitanya belum berusia *6 tahun disebut sebagai erkawinan di bawah umur3. 4agi perkawinan di bawah umur ini yang belum memenuhi batas usia perkawinan, pada hakikatnya di sebut masih berusia muda (anakanak% yang ditegaskan dalam asal 7* ayat ! UU o.!" #ahun !$$!, 4ahwa anak adalah seseorang yang belum berusia *7 (delapan belas% tahun dikategorikan masih anak-anak, juga termasuk termasuk anak yang masih dalam kandungan, kandungan, apabila melangsungk melangsungkan an perkawinan perkawinan tegas dikatakan adalah perkawinan di bawah umur. &an itu merupakan pemangkasan kebebasan hak anak dalam memperoleh 'ak hidup sebagai remaja yang berpotensi berpotensi untuk tumbuh, berkembang berkembang dan berpotensi secara positif positif sesuai apa yang digaris bawahi agama. 8ika anak masih berusia muda bisa dikatakan kekerasan dan diskriminasi terhadap anak-anak seperti yang telah dijelaskan asal 7* ayat ! UU o.!" #ahun !$$!. &imana jelas bagi orang tua berkewajiban untuk mencegah adanya perkawinan pada usia muda. #etapi perkawinan di bawah umur merupakan peristiwa yang dianggap wajar dalam suatu masyarakat )ndonesia, namun perkawinan di bawah umur bisa menjadi isu yang menarik perhatian publik dan berlanjut menjadi kasus hukum seperti terlihat dalam kasus perkawinan 5yekh uji dengan 9ut:iana ulfa (yang berusia *! tahun%, di mana muncul kontro:ersi terhadap kasus perkawinan di bawah umur ini.
B. R!"!#an Ma#ala$
*. !. ". . <.
4agaimana hukum hukum perkawinan di di bawah umur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di )ndonesia; 4agaimana hukum hukum perkawinan anak di di bawah bawah umur umur menurut pandangan )slam; 4agaimana hukum hukum perkawinan perkawinan di bawah umur umur menurut menurut pandangan 'ukum Adat; Apa sajakah dampak dampak yang yang ditimbulkan ditimbulkan dari perkawinan di bawah umur; 4agaimana upaya mencegah terjadinya perkawinan di bawah umur;
BAB II PEMBAHASAN
)ndonesia merupakan egara 'ukum, dimana warga )ndonesia harus mematuhi aturanaturan yang telah dibuat oleh yang berwenang. &i sinilah terdapat beberapa penilaian dari faktor faktor hukum, hukum, adat, adat, adany adanyaa dampak dampak terjadi terjadinya nya perkaw perkawinan inan di bawah bawah umur umur dan upaya upaya mencegah terjadinya erkawinan di bawah umur.
1. H!k!" H!k!" Perka%&nan Perka%&nan D& Ba%a$ U"!r Men!r! Men!r!tt Perat!ran Perat!ran Per!ndan Per!ndan'!n '!ndan danan an (an Berlak! D& Indone#&a
4erdasarkan UU o. * tahun *+ tentang perkawinan. UU ini menjelaskan syaratsyarat yang wajib dipenuhi calon mempelai sebelum melangsungkan pernikahan, menurut asal 6 ayat * UU no.* tahun *+ = perkawinan harus didasarkan atas persetujuan kedua calon mempelai, asal 6 ayat ! UU o.* #ahun *+ = untuk melangsungkan perkawinan seseorang seseorang yang belum mencapai umur !* (duapuluh (duapuluh satu% tahun harus mendapat ijin kedua orang tua, asal UU o.* #ahun *+ = perkawinan hanya diijinkan jika pihak pria sudah mencapai umur *+ tahun dan pihak wanita sudah mencapai umur *6 tahun. 5edangkan menurut negara pembatasan umur minimal untuk kawin bagi warga negara pada prinsipnya dimaksudkan agar orang yang akan menikah diharapkan sudah memiliki kematan kematangan gan berpik berpikir, ir, kematan kematangan gan jiwa jiwa dan kekuat kekuatan an fisik fisik yang yang memadai memadai.. Keuntu Keuntunga ngan n lainnya lainnya yang diperoleh adalah kemungkina kemungkinan n keretakan keretakan rumah tangga yang berakhir berakhir dengan dengan perceraian dapat dihindari, karena pasangan tersebut me miliki kesadaran dan pengertian yang lebih matang mengenai mengenai tujuan perkawinan perkawinan yang menekankan menekankan pada aspek kebahagiaan kebahagiaan lahir dan batin. 5elain itu juga 4erdasarkan 4erdasarkan UU o. !" tahun !$$! mencegah adanya perkawinan perkawinan pasa usia anak-an anak-anak ak yaitu yaitu dimana dimana dalam dalam asal asal * tentan tentang g perlin perlindun dungan gan anak, anak, defini definisi si anak anak adalah adalah seseorang yang belum berusia *7 tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. 5etiap anak mempunyai hak dan kewajiban seperti yang tertuang dalam asal UU o. !" tahun !$$! = setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, asal + ayat * UU o.!" #ahun !$$! = 5etiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya, asal ** UU o.!" #ahun !$$!= setiap anak berhak untuk beristirahat dan memanfaatkan waktu luang, bergaul dengan anak yang sebaya, bermain, berekreasi sesuai dengan minat, bakat, dan tingkat kecerdasannya demi pengembangan diri, asal *" ayat * UU o.!" #ahun #ahun !$$! = setiap anak selama dalam pengasuhan orang tua, wali, atau pihak lain manapun yang bertanggung jawab atas pengasuhan, berhak mendapat perlindungan perlindungan dari perlakuan =
(a% diskriminasi (b% eksploitasi, baik ekonomi maupun seksual (c% penelantaran (d% kekejaman, kekerasan, dan penganiayaan (e% ketidakadilan (f% perlakuan salah lainnya. 5elain itu orang tua dan keluarganya mempunyai kewajiban dan tanggung jawab terhadap anak seperti yang tertulis di asal !6 ayat * UU no. !" tahun !$$! = orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab untuk = (a% mengasuh, memelihara, mendidik, dan melindungi anak (b% menumbuhkembangkan anak sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minatnya (d% mencegah terjadinya perkawinan pada usia anak-anak.
). H!k! H!k!" " Perka%&na Perka%&nan n D& Ba%a$ Ba%a$ U"!r Men!r Men!r!t !t Pandana Pandanan n H!k!" I#la" I#la"
5ebagai muslim, merupakan kewajiban untuk merujuk sumber utama dari ajaran )slam, yakni Al->ur?an. Apakah Apakah Al->ur?an mengi@inkan atau melarang perkawinan di bawah umur; erkawinan adalah suatu aad yang sangat kuat (misaan ghali@an% untuk menaati perintah Allah swt dan melaksanakannya merupakan suatu ibadah. 0ang 0ang bertujuan untuk mewujudkan rumah tangga yang sakinah mawaddah wa rahmah. &an hukumnya dapat berubah sesuai berubahnya illah3, ayaitu dapat sunnah, makruh, haram dan wajib. 5eba 5ebaga gaim iman anaa terli terliha hatt dalam dalam 'adi 'adist st beri beriku kutt “ …… sed sedangk angka an aku meni menika kah, h, maka aka barangsiapa tidak suka sunnah (petunjukku), maka bukan dari golonganku 3. erintah dan anjuran melakukan pernikahan, tidak memberikan batasan umur, namun ditekankan perlunya kedewa kedewasaan saan seseora seseorang ng melaku melakukan kan pernik pernikaha ahan n untuk untuk menceg mencegah ah kemudh kemudharat aratan an (hal-h (hal-hal al buruk%. 5ehingga kedewasaan secara psikologis dan biologis secara implicit di anjurkan melalui beberapa 'adist dan yang tertera dalam ayat Al->ur?an. amun, muncul kontro:ersi menyangkut batasan kedewasaan seseorang untuk boleh menikah, yang berimplikasi terhadap tidak ada keberatan atas pernikahan di bawah umur dari pandangan )slam.
*. H!k!" H!k!" Perka%&na Perka%&nan n D& Ba%a$ Ba%a$ U"!r Men!r Men!r!t !t Pandana Pandanan n H!k!" Adat Adat 'ukum adat tidak menentukan batasan umur tertentu bagi orang untuk melaksanakan perkawinan. 4ahkan hukum adat membolehkan perkawinan anak-anak yang dilaksanakan ketika anak masih berusia kanak-kanak. 'al ini dapat terjadi karena di dalam 'ukum Adat perkawinan bukan saja merupakan persatuan kedua belah mempelai tetapi juga merupakan persatuan dua buah keluarga kerabat. Adanya perkawinan di bawah umur atau perkawinan kanan-kanak tidak menjadi masalah di dalam 'ukum Adat karena kedua suami isteri itu akan tetap dibimbing dibimbing oleh keluarganya, keluarganya, yang dalam hal ini telah menjadi dua keluarga, keluarga, sehingga 'ukum Adat tidak melarang perkawinan kanak-kanak.
4. Da"+ak Da"+ak Te Ter,ad&n(a r,ad&n(a Perka Perka%&nan %&nan D& Ba%a$ Ba%a$ U"!r U"!r
Apapun Apapun alasannya, alasannya, perkawinan tersebut dari tinjauan tinjauan berbagai berbagai aspek sangat merugikan merugikan kepentingan anak dan sangat membahayakan kesehatan anak akibat dampak perkawinan dini atau perkawinan di bawah umur. 4erbagai dampak pernikahan dini atau perkawinan dibawah umur dapat dikemukakan sbb. •
Da"+ak ter$ada+ $!k!"
Adanya pelanggaran terhadap " Undang-undang di negara kita yaitu= a. UU No. No. 1 ta$!n ta$!n 1974 1974 tenta tentan n Perka Perka%&n %&nan an
asal (*% UU o.* #ahun *+ = erkawinan hanya dii@inkan jika pihak pria sudah mencapai umur *+ tahun dan pihak wanita sudah mencapai umur *6 tahun.
asal 6 (!% UU o.* #ahun *+ = Untuk melangsungkan perkawinan seorang yang belum mencapai umur !* tahun harus mendapat i@in kedua orang tua.
asall !6 (*% (*% Oran Orang g tua tua -. UU No. No. )* ta$!n ta$!n )) tenta tentan n Perl&n Perl&nd! d!n nan an Anak Anak , asa berkewajiban dan bertanggung jawab untuk= untuk=
•
mengasuh, memelihara, mendidik dan melindungi anak menumbuh kembangkan anak sesuai dengan kemampuan, bakat dan minatnya mencegah terjadinya perkawinan pada usia anak-anak.
Da"+ak -&olo
Anak secara biologis alat-alat reproduksinya masih dalam proses menuju kematangan sehingga belum siap untuk melakukan hubungan seks dengan lawan jenisnya, apalagi jika sampai hamil kemudian melahirkan. 8ika dipaksakan justru akan terjadi trauma, perobekan yang luas dan infeksi yang akan membahayakan organ reproduksinya sampai membahayakan jiwa anak. atut dipertanyakan apakah hubungan seks yang demikian atas dasar kesetaraan dalam hak reproduksi antara isteri dan suami atau adanya kekerasan seksual dan pemaksaan (penggagahan% terhadap seorang anak.
•
Da"+ak P#&kolo
5ecara psikis anak juga belum siap dan mengerti mengerti tentang hubungan seks, sehingga sehingga akan menimbulkan trauma psikis berkepanjangan dalam jiwa anak yang sulit disembuhkan. Anak akan murung dan menyesali hidupnya yang berakhir pada perkawinan yang dia sendiri tidak
mengerti atas putusan hidupnya. 5elain itu, ikatan perkawinan akan menghilangkan hak anak untuk memperoleh pendidikan (Bajar + tahun%, hak bermain dan menikmati waktu luangnya serta hak-hak lainnya yang melekat dalam diri anak. •
Da"+ak So#&al
Cenomena sosial ini berkaitan dengan faktor sosial budaya dalam masyarakat patriarki yang yang bias bias gender gender,, yang yang menemp menempatk atkan an peremp perempuan uan pada pada posisi posisi yang yang rendah rendah dan hanya hanya dianggap pelengkap seks laki-laki saja. Kondisi ini sangat bertentangan dengan ajaran agama apapun termasuk agama )slam yang sangat menghormati perempuan (/ahmatan lil Alamin%. Kondisi ini hanya akan melestarikan budaya patriarki yang bias gender yang akan melahirkan kekerasan terhadap perempuan.
•
Da"+ak +er&lak! #ek#!al "en(&"+an
Adanya prilaku seksual yang menyimpang yaitu prilaku yang gemar berhubungan seks dengan dengan anak-a anak-anak nak yang yang dikenal dikenal dengan dengan istilah istilah pedofi pedofilia. lia. erbua erbuatan tan ini jelas jelas merupa merupakan kan tindakan tindakan ilegal (menggunakan (menggunakan seks anak%, anak%, namun namun dikemas dikemas dengan dengan perkawinan perkawinan se-akan! menjadi legal. 'al ini bertentangan dengan UU.o.!" tahun !$$! tentang erlindungan Anak Anak khususnya pasal 7*, ancamannya pidana penjara maksimum *< tahun, minimum " tahun dan pidana denda maksimum "$$ juta dan minimum 6$ juta rupiah. Apabila tidak diambil tindak tindakan an hukum hukum terhada terhadap p orang orang yang yang menggu menggunak nakan an seksua seksualita litass anak anak secara secara ilegal ilegal akan akan menyebabkan tidak ada efek jera dari pelaku bahkan akan menjadi contoh bagi yang lain. ara ara sarja sarjana naDa Dahl hlii huku hukum m berp berpen enda dapat pat fakt faktor or-- fakto faktorr yang yang mempe mempeng ngar aruh uhii terja terjadi diny nyaa perkawinan dalam usia muda = a. Keinginan Keinginan untuk untuk segera mendapatkan mendapatkan tambahan tambahan anggota anggota keluarga keluarga b. #idak adanya pengertian mengenai akibat buruk perkawinan terlalu muda, baik bagi mempelai itu sendiri maupun keturunannya. c. 5ifat kolot kolot orang jawa jawa yang tidak tidak mau menyimpan menyimpang g dari ketentuan ketentuan adat. Kebanya Kebanyakan kan orang desa mengatakan bahwa mereka itu mengawinkan anaknya begitu muda hanya karena mengikuti adat kebiasaan saja. #erjadinya #erjadinya perkawinan usia muda disebabkan oleh= a. 1asal 1asalah ah eko ekono nomi mi kel kelua uarg rga. a. b. Orang tua dari gadis meminta masyarakat kepada keluarga laki-laki apabila mau mengawinkan anak gadisnya. c. 4ahwa dengan dengan adanya perkawinan anak-anak tersebut, maka dalam keluarga gadis akan berkurang satu anggota keluarganya yang menjadi tanggung jawab (makanan, pakaian, pendidikan, dan sebagainya%.
5elain 5elain menuru menurutt para para sarjana sarjanaDah Dahli li hukum hukum di atas, atas, ada beberap beberapaa faktor faktor yang yang mendor mendorong ong terjadinya perkawinan usia muda yang sering dijumpai di lingkungan masyarakat kita yaitu = a . Ekono"& erkawinan usia muda terjadi karena keadaan keluarga yang hidup di garis kemiskinan, untuk meringankan beban orang tuanya maka anak wanitanya dikawinkan dengan orang yang dianggap mampu.
-.
Pend&d&kan /endahnya tingkat pendidikan maupun pengetahuan orang tua, anak dan masyarakat, menyebabkan adanya kecenderungan mengawinkan anaknya yang masih dibawah umur.
/. 0aktor oran t!a Orang tua khawatir kena aib karena anak perempuannya berpacaran dengan laki-laki yang sangat lengket sehingga segera mengawinkan anaknya. d.
Med&a "a##a Eencarnya ekspose seks di media massa menyebabkan remaja modern kian ermisif terhadap seks. e.
0aktor adat erkawinan usia muda terjadi karena orang tuanya takut anaknya dikatakan perawan tua sehingga segera dikawinkan.
. U+a(a U+a(a Men/ea$ Men/ea$ Te Ter,ad&n(a r,ad&n(a Perka Perka%&nan %&nan D& Ba%a$ Ba%a$ U"!r U"!r
ernikahan anak di bawah umur merupakan suatu fenomena sosial yang kerap terjadi khususnya khususnya di )ndonesia. )ndonesia. Cenomena pernikahan pernikahan anak di bawah umur bila diibaratkan seperti fenomena gunung es, sedikit di permukaan atau yang terekspos dan sangat marak di dasar atau di tengah tengah masyarak masyarakat at luas. luas. &alih &alih utama utama yang yang diguna digunakan kan untuk untuk memulu memuluska skan n jalan jalan melakukan pernikahan dengan anak di bawah umur adalah mengikuti sunnah abi 5AB. amun, dalih seperti ini bisa jadi bermasalah karena masih terdapat banyak pertentangan pertenta ngan di kalangan umat muslim tentang kesahihan informasi mengenai pernikahan di bawah umur yang dilakukan abi 5AB dengan FAisyah r.a. . 5elain itu peraturan perundang-undangan yang berlaku di )ndonesia dengan sangat jelas menentang keberadaan pernikahan anak di bawah umur. 8adi tidak ada a da alasan a lasan lagi bagi pihak-pihak tertentu terte ntu untuk melegalkan tindakan mereka yang berkaitan dengan pernikahan anak di bawah umur. emerin emerintah tah harus harus berkom berkomitme itmen n serius serius dalam dalam menegak menegakkan kan hukum hukum yang yang berlak berlaku u terkait terkait pernikahan anak di bawah umur sehingga pihak-pihak yang ingin melakukan pernikahan dengan anak di bawah umur berpikir dua kali terlebih dahulu sebelum melakukannya. 5elain itu, pemerintah harus semakin giat mensosialisasi mensosialisasikan kan UU terkait pernikahan pernikahan anak di bawah umur beserta sanksi-sanksinya bila melakukan pelanggaran dan menjelaskan resiko-resiko
terburu terburuk k yang yang bisa bisa terjadi terjadi akibat akibat pernik pernikaha ahan n anak anak di bawah bawah umur umur kepada kepada masyarak masyarakat, at, diharapkan dengan upaya tersebut, masyarakat tahu dan sadar bahwa pernikahan anak di bawah umur adalah sesuatu yang salah dan harus dihindari. Upaya pencegahan pernikahan anak di bawah umur dirasa akan semakin maksimal bila anggota masyarakat turut serta berperan aktif dalam pencegahan pernikahan anak di bawah umur yang ada di sekitar mereka. 5inergi antara pemerintah dan masyarakat merupakan jurus terampuh sementara ini untuk mencegah terjadinya pernikahan anak di bawah umur sehingga kedepannya diharapkan tidak akan ada lagi anak yang menjadi korban akibat pernikahan tersebut dan anak-anak )ndonesia bisa lebih optimis dalam menatap masa depannya kelak. &ari uraian tersebut tersebut jelas bahwa pernikahan pernikahan dini atau perkawinan perkawinan dibawah umur (anak% lebih banyak mudharat daripada manfaatnya. Oleh karena itu patut ditentang. Orang tua harus disadarkan untuk tidak mengi@inkan menikahkanDmengawinkan anaknya dalam usia dini atau anak anak dan dan haru haruss memaha memahami mi perat peratur uran an peru perund ndan ang-u g-und ndan anga gan n untu untuk k meli melind ndun ungi gi anak anak.. 1asyarakat 1asyarakat yang peduli terhadap terhadap perlindung perlindungan an anak dapat mengajukan mengajukan class-action kepada pelaku, melaporkan kepada Komisi erlindungan Anak )ndonesai (KA)%, (KA)%, 951 peduli anak a nak lainny lainnyaa dan para para penega penegak k hukum hukum harus harus melakuk melakukan an penyel penyelidi idikan kan dan penyi penyidik dikan an untuk untuk melihak adanya pelanggaran terhadap perundangan yang ada dan bertindak terhadap pelaku untuk dikenai pasal pidana dari peraturan perundangan yang ada. (UU o.!" tahun !$$! tentang erlindungan Anak%.
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
ernikahan merupakan suatu perbuatan yang sangat sakral. Untuk menjaga kesakralan terse tersebu butt hend hendak akny nyaa pern pernik ikah ahan an dila dilaku kuka kan n deng dengan an sebai sebaikk-ba baik ikny nyaa dan dan sesua sesuaii deng dengan an peraturan yang berlaku baik peraturan agama maupun peraturan negara tempat berlangsungnya pernikahan tersebut. ernikahan anak di bawah umur masih menjadi kontro:ersi di tengah masyarakat. 'al ini dapat terjadi karena adanya perbedaan pandangan diantara pihak-pihak terkait dalam hal menyika menyikapi pi pernik pernikaha ahan n anak anak di bawah bawah umur. umur. emeri emerintah ntah sebaga sebagaii pemega pemegang ng kekuas kekuasaan aan tertinggi di negara )ndonesia diharapkan bisa menjadi penengah diantara pihak-pihak yang berselisih dan mampu menegakkan regulasi terkait pernikahan anak di bawah umur. 5inergi antara dua belah pihak yaitu pemerintah dan masyarakat merupakan jalan keluar terbaik yang bisa diambil sementara ini agar pernikahan anak di bawah umur bisa dicegah dan ditekan seminimal mungkin keberadaannya di tengah masyarakat.
DA0TAR PUSTAKA
5oedharyo 5oimin, 5', 'ukum Orang dan Keluarga, 5inar Erafika, 8akarta, *++! &rs. 1. #hahir 'i. 5alim, 1', 4ahan Ajar 'ukum erdata, !$$+ http=DDsosiologihuku.blogspot.com http=DDwww.kikil.org Kitab Undang-undang 'ukum erdata