MATERI 9 PERILAKU ORGANISASI KONFLIK, PERUNDINGAN DAN HUBUNGAN ANTAR KELOMPOK
Oleh :
NAMA : I G. N. SATRIA BRAMANTHA NIM : 1306205148 ABSEN :
FAKULT AKULTAS EKONOMI DAN BISNIS BISN IS UNIVERSI UNIV ERSIT TAS UDA UDAANA 2014
1
PEMBAHASAN 9.1 9.1.1
Konsep Mengenai Konflik Hakekat Konflik
Konflik diyakini sebagai suatu fakta utama dalam masyarakat, baik itu masyarakat agraris maupun masyarakat modern. Konflik lebih banyak difahami sebagai keadaan tidak berfungsinya, komponen-komponen masyarakat sebagaimana mestinya atau gejala penyakit dalam masyarakat yang terintegrasi secara tidak sempurna. Tetapi, secara empiris, tidak diakui karena, orang lebih memilih stabilitas sebagai hakikat masyarakat. Sebaliknya konfik mempunyai fungsi-fungsi positif, salah satunya ialah mengurangi ketegangan tersebut tidak bertambah dan menimbulkan kekerasan yang memungkinkan terjadinya perubahan-perubahan.
9.1.2
Pengertian Konflik
Robbins (1!" dalam #$rgani%ation &eha'ior# menjelaskan baha konflik adalah suatu proses interaksi yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian antara dua pendapat (sudut pandang" yang berpengaruh atas pihak-pihak yang terlibat baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Sedang menurut )uthans (1*1" konflik adalah kondisi yang ditimbulkan oleh adanya kekuatan yang saling bertentengan. Kekuatan-kekuatan ini bersumber pada keinginan manusia. +stilah konflik sendiri diterjemahkan dalam beberapa istilah yaitu perbedaan pendapat, persaingan dan permusuhan. Konflik menjadi tidak sehat jika dihindari atau ditangani dengan dasar menang atau kalah (hanya satu pihak yang menang". kibatnya terjadi permusuhan. Kecenderungan membela pihak tertentu timbul, maka akibatnya produkti'itas sedikit demi sedikit berkurang akhirnya lenyap sama sekali. Situasi ini biasanya sulit atau bahkan tidak mungkin diperbaiki. Konflik menjadi sehat ketika pihak-pihak yang terlibat menjajaki ide-ide baru, menguji posisi dan keyakinan mereka serta konstruktif, orang-orang yang di rangsang untuk lebih kreatif, sehingga menuju ke arah pilihan tindakan yang lebih luas dan hasil yang lebih baik.
9.1.3
Cara Pandang Teradap Konflik
1" andangan tradisional, semua konflik berbahaya maka harus dihindari dengan cara apapun. /uncul kecenderungan untuk menekannya dan menyembunyikan dari permukaan dengan harapan lenyap dengan sendirinya. " andangan hubungan kemanusiaan, memandang baha konflik adalah sesuatu yang alami dan merupakan hal yang tak dapat dikesampingkan dalam kelompok, karenanya konflik tidak dapat dihindari dan berpotensi positif dalam menentukan kinerja kelompok. 0" andangan interaksionis, baha konflik tidak saja dapat menjadi kekuatan positif, bahkan mutlak diperlukan. 9.1.!
S"#$er Konflik /enurut +rfan +slamy (1*" dalam +smani (10" secara rinci mengemukakan sumber konflik sebagai berikut 1" /anusia yang agresif dan menggunakan organisasi sebagai tempat untuk menyalurkan konflik " ersaingan karena adanya sumber-sumber yang terbatas seperti modal, material, tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi. 0" danya kepentingan, hal ini dapat terjadi bila dua unit organisasi2 lebih memiliki tujuan yang berbeda-beda. 3" erbedaan fungsi2 peranan karena adanya peranan yang dilaksanakan oleh masing-masing kelompok berbeda dan secara intern berbeda satu sama lain. 4" Ketidakkompakan, terutama dalam mencapai tujuan organisasi. !" danya harapan peranan yang gagal dilaksanakan. 5" Ketidaktentuan tugas dan tanggung jaab. *" +klim organisasi yang tidak sehat. " mbisi yang berlebihan. 16" Sifat manusia yang cenderung untuk berbuat rakus.
Sedangkan menurut +ndriyo 7itosudarmo dan Sudita (15" sumber konflik adalah sebagai berikut 1" Saling ketergantungan tugas, baik ketergantungan yang dikelompokkan, ketergantungan yang berurutan maupun ketergantungan yang bersifat timbal balik. " erbedaan tujuan dan prioritas. 0" 8aktor birokratik (lini-staf". 3" Kriteria penilaian prestasi yang saling bertentangan. 4" ersaingan terhadap sumberdaya yang langka. !" Sikap menang-kalah. 9.1.%
Konflik &"ngsional dan 'isf"ngsional 1" Konflik 8ungsional (konstruktif", yaitu konflik yang mendukung tujuan kelompok dan memperbaiki kinerja kelompok.
0
8ungsionalisasi konflik dapat dilihat dari beberapa aspek berikut, yaitu a. Konflik 9menjernihkan udara2 melapangkan dada: karena melalui konflik, orang membuka pintu untuk mengeluarkan uneg-uneg yang selama ini mengganjal. b. Ketika suatu sistem steril dari ketergantungan, maka sistem tersebut akan statis dan orang mungkin sekali akan cepat bosan. c. Konflik pada tingkat yang optimal menjadi esensial bagi ino'asi, karena mampu mendorong serta memelihara interaksi antarpribadi serta tempat kerja dalam suasana yang sehat dan kreatif. d. Konflik antar kelompok, konflik ini mendorong kohesi intra kelompok apabila ada satu 9musuh: bersama dalam anggota kelompok. e. &anyak peraturan, tata tertib, prosedur dan perubahan-perubahan dari dimensi lain baik structural maupun proses dibuat sebagai akibat timbulnya situasi konflik. f. Konflik dapat juga berlaku sebagai alat keseimbangan kekuasaan. /isalnya dalam negosiasi antara manajemen dengan serikat pekerja. " Konflik ;isfungsional (;esfruktif", yaitu konflik yang merintangi kinerja kelompok. Konflik ini berkaitan dengan adanya pertentangan antara kelompok yang kemudian dapat merusak, bahkan menggagalkan tercapainya tujuan organisasi. ;alam batas-batas tertentu konflik dapat mendorong efektifitas indi'idu, kelompok maupun organisasi, namun bila berkembang berlebihan dan tanpa kendali maka cenderung akan berakibat destruktif dan dapat menyeret organisasi tersebut pada kinerja yang buruk. 9.1.(
H"$"ngan Konflik dengan Prestasi Ker)a
Kondisi
Tingkat Konflik Rendah2 ;ekat
&
$ptimal
<
Tinggi
Karakteristik erilaku patis, Stagnasi, Tidak Responsif, Kurangnya +de-ide &ersemangat +no'atif, ;orongan untuk berubah mencari solusi Kacar, Tidak
Sifat Konflik ;isfungsional
Tingkat restasi Rendah
8ungsional
Tinggi
;isfungsional
Rendah
3
ada kerjasama, Tidak ada koordinasi
9.1.*
+enis,)enis Konflik
/enurut &aden =unson (
9.1./
Taapan Konflik0Proses Konflik dala# rganisasi ondy (1!5" yang dikutif oleh +ndriyo 7itosudarmo dan Sudita (15" mengembangkan senbuah model tentang proses konflik yang disbutnya 9Conflict Episode”. da lima tahapan seja suatu konflik itu beraal yang akan dilaluinya sebagai sustu proses. )ima tahapan tersebut adalah sebagai berikut
4
1" Latent conflict (konflik di baah tanah", tahap di mana muncul faktorfaktor dalam situasi yang dapat menjadi kekuatan potensial guna mendorong konflik. " Perceived conflict (konflik dipersepsikan", tahap pada aktu mana satu pihak memandang pihak lain seperti akan menghambat atau mengancam sasarannya. 0" Felt conflict (konflik dirasakan" tahap di mana konflik tersebut tidak hanya dipandang atau dianggap ada, anmun benar-benar dirasakan dan dikenali keberadaanya. 3" Manifest conflict (konflik dimanifestasikan", tahap di ama kedua belah pihak berperilaku yang mengundang respon dari pihak lainnya. 4" Conflict Aftermath (=kor konflik", tahap sesudah konflik diatasi, tetapi masih terdapat sisa-sisa ketegangan yang tertinggal pada pihak-pihak yang bersangkutan, yang nantinya di samping hal-hal lain dapat menjadi dsar bagi “latent conflict” pada episode berikutnya. 9.1.9
'a#pak Konflik teradap Perilak" Kelo#pok 1" erubahan perilaku yang terjadi di dalam kelompok itu sendiri, seperti a. /eningkatnya kohesi'itas2keterpaduan b. /eningkatnya loyalitas c. /eningkatnya gaya kepemimpinan otokratis d. $rientasi pada akti'itas e. enilaian yang berlebihan " erubahan yang terjadi di antara kelompok a. /enurunnya komunikasi b. enyimpangan persepsi c. Stereotif yang negati'e
9.1.1 Mengelola Konflik Antar Kelo#pok
+ndriyo 7itosudarmo dan Sudito (15" mengatakan ada lima strategi yang dapat dipergunakan untuk mengurangi konflik yang terjadi dalam organisasi, yakni akan diuraikan sebagai berikut ini. 1" Strategi pengindraan, dalam hal ini tdak mepertimbangkan sumber konflik itu. dapat dilakukan dengan cara a. /engabaikan konflik b. emisahan secara fisik " Strategi inter'ensi kekusaan, ini dipaki ketika kelompok-kelompok yang bertikai tidak mampu menyelesaikannya sendiri dengan cara sebagai berikut a. /enggunakan perintah otoriatif dan penerapan peraturan b. /anu'er politik, kelompok yang bertikai masing-masing menghimpun kekuatan unuk memaksa kelompok yang lain
!
0" Strategi penggembosan, strategi ini hanya berusaha mengurangi tensi konflik, fokusnya hanya pada sisi permukaan saja tidak sampai menyentuh akar persoalan.
artono (661" menaarkan cara-cara pemecahan konflik degan pendekatan kontingesi yang secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut 1" Kolaborasi, mencakup upaya untuk bekerja sama dengan pihak lain dalam rangka mencari pemecahan yang memuaskan kedua belah pihak. Kepentingan kedua belah pihak mendapat perhatian besar, ketidaksesuaian dibahas secara rinci dan berusaha sungguh-sungguh untuk memetik kemanfaatan dari situasi tanpa menyakiti pihak lain.
5
" Kompetisi, pemecahan yang berorientasi pada kekuasaan dan cara ini digunakan dengan memanfaatkan kekuasaan apapu yang dimiliki atau ada di tangannya seperti misalnya pengetahuan, keterampilan, hubungan intim dan sebagainya yang memungkinkannya menang. indari, dilakukan apabila seseorang indi'idu bersikap tak bermusuhan dan tak juga kooperatif dalam arti baha yang bersangkutan menaruh perhatian yang amat rendah baik atas kepentingannya sendiri maupun kepentingan laan >al ini dapat dilakukan dengan mengesampingkan secara diplomatis isu yang menyulut konflik, menunda pembahasan atau ,enarik diri baik secara fisik maupun psikologis dari situasi yang dirasakan mengancam tersebut.
*
/engingat konflik yang dimensinya tidak berlebihan dan dapat dikelola dengan tepat akan dapat menjadi konflik fungsional, konflik tipe ini justru dapat mengerek kinerja ke arah yang lebih baik. /endesain konflik jenis ini dapat dilakukan melalui 1" /enciptakan persaingan, dapat dibuat melalui taaran imbalan yang lebih tinggi kepda yang kinerjanya bagus bauk indi'idu atau kelompok. +nsentif financial maupun imbalan ekstrinsik yang lain akan dapat menciptakan persaingan yang lebih ketat. " /engubah struktur organisasi, di sini struktur organisasi dapat dipakai sebagai alat untuk mendorong terciptanya situais yang lebih kondusif. 0" /endatangkan ahli dari luar, mendatangkan dari kalangan eksternal misalnya dalam mengisi jabatan tertentu dapat menaarkan suasana baru, ide-ide baru yang mengarah kepada situasi konflik yang berdimensi fungsional.
9.2 9.2.1
Konsep Mengenai Per"ndingan Pengertian Per"ndingan 4Negosiasi5
erundingan atau negosiasi adalah kegiatan yang sering mearnai organisasi yang bisa melibatkan orang per orang ataupun kelompok, seperti taar menaar kerja dengan pihak manajemen, perundingan manajer dengan anak buah, atau dengan kolega atau bisa juga dengan atasan yang lebih tinggi, bisa jga dengan pelanggan, ataupun dengan pihak pemasok atau dengan pihak-pihak lain. ;alam perkembangan lingkungan yang begitu cepat dan kompleks keterampilan berunding atau bernegosiasi menjadi cukup penting. engertian dari perundingan atau negosiasi tersebut menurut Robbins (66" adalah suatu proses dalam mana dua pihak2lebih bertukar barang2jasa dan berupaya menyepakati nilai tukar barang dan jasa tersebut. Sementara >erb
Strategi taar-menaar ada dua, yaitu 1. Taar menaar distributi'e, perundingan berusaha untuk membagi sejumlah tetap sumber daya. Situasinya kalah-menang. . Taar menaar integrati'e, perundingan yang mengusahakan satu penyelesaian atau lebih yang dapat menciptakan suatu pemecahan menang-menang. 9.2.2
Proses Per"ndingan
1. ersiapan dan perencanaan . ;efinisi aturan pasar 0. enjelasan dan pembenaran 3. Taar menaar dan pemecahan masalah 4. enutupan dan pelaksanaan 9.2.3
Masala dala# Per"ndingan
1. eran ciri kepribadian . erbedaan jenis kelamin 0. erbedaan budaya
9.3
H"$"ngan Antar Kelo#pok dan Koordinasi
8aktor yang mempengaruhi kinerja antar kelompok adalah adanya koordinasi yang baik. 8aktor yang mempengaruhi upaya koordinasi adalah sebagai berikut 1. danya saling ketergantungan . Ketidakpastian tugas antar kelompok 0. @aktu dan orientasi tujuan Sementara itu, metode untuk mengelola hubungan antar kelompok ialah sebagai berikut 1. . 0. 3. 4. !.
/enetapkan aturan dan prosedur enggunaan hirarki organisasi enggunaan perencanaan untuk mempermudah koordinasi eran penghubung Satuan tugas enggunaan tim
16
5. embentukan departemen pemandu
KES6MP78AN
Konflik merupakan hal yang tidak bisa dihindari dalam sebuah organisasi, disebabkan oleh banyak faktor yang pada intinya karena organisasi terbentuk dari banyak indi'idu A kelompok yang memiliki sifat A tujuan yang berbeda satu sama lain. Kehadiran konflik dalam suatu organisasi tidak dapat dihindarkan tetapi hanya dapat dieliminir. Konflik dalam organisasi dapat terjadi antara indi'idu dengan indi'idu, baik indi'idu pimpinan maupun indi'idu karyaan, konflik indi'idu dengan kelompok maupun konflik antara kelompok tertentu dengan kelompok yang lain. Tidak semua konflik merugikan organisasi. Konflik yang ditata dan dikendalikan dengan baik dapat berujung pada keuntungan organisasi sebagai suatu kesatuan, sebaliknya apabila konflik tidak ditangani dengan baik serta mengalami eskalasi secara terbuka dapat merugikan kepentingan organisasi. ;ari referensi tersebut maka upaya dalam penanganan konflik baik yang bersifat interpersonal, intergroup maupun interorgani%ation dapat ditanggulangi dan diselesaikan secara efektif. >al ini merupakan tantangan sekaligus sebagai peluang untuk belajar dan menambah pengalaman para pemimpin atau pengelola organisasi lembaga pendidikan saat ini maupun masa mendatang.
'aftar P"staka
1" rdana Komang, /ujiati Bi @ayan, dan yu Sriathi .. 66. Perilaku Keorganisasian Edisi 2 Cogyakarta 7raha +lmu. " http22id.ikipedia.org2iki2Konflik 0" http22galerymakalah.blogspot.com26102632makalah-tentang-konflik.html
11
1