PERENCANAAN TEMBOK PENAHAN A.
TEMBOK
PENAHAN
BETON
BERTULANG
TIPE
BALOK
KANTILEVER 1.
K emiring ringa an muka muka te tembok long longitudi tudina nal paling sediki dikitt 1:15
2.
L ebar ebar pelat, antara antara 0,5H 0,5H sam sampai pai 0,8H
3.
Pelat uj ujung ung diambil H/8
4.
K ondisi perencanaan: Berat isi tanah: γ s
¾
Berat isi beton bertulang: γ c
¾
K ohe ohesi tanah: c = 40 40 kN/m kN/m2
¾
5.
= 15,2 kN/m3
¾
= 24 kN/m3
= 0,6
¾
Sudut geser dalam dalamtanah: φ = 18,3o
¾
Nc = 13,349 ; (Tabel-3.2., Principles Of Foundation Engineering., 131).
¾
Nγ = 4,253 ; (Tabel-3.2., Principles Of Foundation Engineering., 131).
¾
Nq = 5,422 ; (Tabel-3.2., Principles Of Foundation Engineering., 131).
¾
Df = 1,5 m
¾
B = 3,25 3,25 m
Penaksi enaksiran ran penam penampang dian diangga ggap seperti pada pada gambarbar-1, 1, dan dan dihi dihitung tung sel selanj anjutnya per meter leba lebar.
6.
Berat Sendiri dan Tekanan Bila pen penam ampang pang diba dibagi gi seperti seperti pada gbr-2, br-2, maka perhi perhitunga tungan gaya-ga ya-gaya ya yang bekerj bekerja a dan dan momen omen terhada terhadap struktur struktur dapat pat di dilihat seperti perti pada pada tabel tabel--1. Tinggi (H (H) dida didapa pat dari dari persam persamaan di bawah ini ini::
H ′ = H1 + H 2 + H 3 = 1,5 tan10 + 5,2 + 0,8 = 6,26 m dim dimana: H’
= Tinggi tota total. (m) (m)
H1
= Tinggi nggi tana tanah di belakang kang tembok. (m)
H2
= Ting Ti nggi gi di dindi nding. ng. (m) (m)
H3
= Tinggi pelat lantai
Tabel-1. Berat sendiri struktur dan momen terhadap titik C. SEGMEN
γ (kN/m3)
A =b . h (m2)
B .h
W =A . γ (kN/m)
M =W . l (kN.m)
l (m)
1
0.5 x 0.5 x 5.2
1.3
24.0
31.20
1.08
33.70
2 3 4 5
0.5 x 5.2
2.6
24.0
62.40
1.5
93.60
0.8 x 3.25
2.6
24.0
62.40
1.625
101.40
1.5 x 5.2
7.8
15.2
118.60
2.5
296.40
0.5 x 1.5 x 0.264
0.198
15.2
3.01 PV =32.67
Σ
2.75
8.28
3.25
106.18
ΣV =310.24
ΣMR =639.56
Pembebanan yang bekerja di permukaan tanah belakang tembok akibat beban lalulintas adalah q =1 kN/m2 =10 kN/m2. ¾
Koefisien tekanan tanah menurut “Formula Rankine” adalah:
⎛
φ ⎞
⎛
K = tan ⎜⎝ 45 − 2 ⎠⎟ = tan ⎜⎝ 45 − 2
2
a
18,3 ⎞ ⎟ = 0,522 2 ⎠
φ ⎞ 18,3 ⎞ ⎛ 2 ⎛ tan 45 = + ⎜ ⎟ = tan2 ⎜ 45 + ⎟ = 1,915 K p 2 ⎠ 2 ⎠ ⎝ ⎝ ¾
Resultante tekanan tanah dan tinggi garis kerjanya adalah:
Pa2 = q.K a.H = 10× 0,522× 6,26 = 32,68 1 2
kN/m.
1 2
2 2 P a2 = .γ .K a .H = × 15,2× 0,522× 6,26 = 155,47 kN/m.
Pa = Pa1 + Pa2 = 32,68 + 155,47 = 188,15 kN/m. PV = Pa.Sin.10 = 188,15× Sin10 = 32,67 kN/m.
PH = Pa.Cos.10 = 188,15× Cos10 = 185,29 kN/m. 1
2
P p = 2.γ .D f .K p + 2c.D f . 1
2
P p = 2 × 15,2× 1,5
K p
× 1,915 + 2× 40× 1,5× 1,915 = 198,81 kN / m
7.
Analisa Kemantapan Kontrol terhadap gaya guling, gaya geser dan daya dukung, sesuai dengan buku “Principles Of Foundation Engineering”, Braja M. Das, edisi ke-2 adalah sebagai berikut: a) Kontrol terhadap guling ( Fs ≥ 1,5):
⎛ H ⎞
⎛ 6,26 ⎞ = 386,64 kN/m. ⎟ 3 ⎠
M o = Ph.⎜⎝ 3 ⎠⎟ = 185,29× ⎜⎝
M r 639,56 ∑ F s = ∑ M 0 = 386,64 = 1,65
〉1,5 → (Ok!)
b) Kontrol terhadap gelincir/geser ( Fs ≥ 1,5): Faktor reduksi (k1 dan k2) =0,5 ~0,67. Diambil (k1 dan k2) =0,5
F s= F s=
(∑ V ) Tan . (φ .k1) + B.c.k2 + Pp Pa .Cosα 310,24× Tan(18,3× 0,5) + 3,25× 40× 0,5 + 198,81 = 1,69 〉1,5 185,29
→ (Ok!)
c) Kontrol terhadap daya dukung ( 3≤ Fs ≤ 4).
d
=∑
e= q1 q2
Mr −
∑ M 0 = 639,56 − 386,64 = 0,82 m
∑V
310,24
B 3,25 −d= − 0,82 = 0,81 m. 2 2
,24 ⎛ 6× 0,82 ⎞ ⎧ }= ∑BV × ⎛ ⎜⎝ 1± 6Be ⎞ ⎠⎟ = 310 × ⎜1 ± ⎟=⎨ 3,25 ⎝ 3,25 ⎠ ⎩
(
238,21 2 kN m 47,29
) 〈Qu .
1
Qu = c.Nc + γ .D f .Nq + 2.γ .B.Nγ 1
Qu = 40× 13,349 + 15,2× 1,5× 5,422 + 2 × 15,2× 3,25× 4,235 = 762,19 F s=
Qu Qmax
=
762,19 = 3,2 238,21
≥ 3 → (Ok!)
Sesuai dengan hasil di atas, maka terlihat bahwa kemantapan tetap terjaga. 8.
Perencanaan Bagian-Bagian Penampang A. Perencanaan dinding (stem) tembok penahan tanah. Pada dinding (stem) dari tembok penahan, bekerja gaya tekanan tanah lateral secara horizontal. Momen lentur ultimit (Mu), dan kuat geser (Vu) pada jarak z dihitung dari puncak stemdengan persamaan sebagai berikut:
Mu=
1,7 × γ .z3.K a .Cosα 6
dan:
Vu =
1,7 × γ .z2.K a .Cosα 2
Luas tulangan (A s), yang diperlukan pada setiap titik stem, ditunjukan dengan persamaan sebagai berikut:
As = As =
0,85.a. f c′ .b f y
⇒
f c′ = 15 MN / m2, f y = 240 MN / m2
0,85× a × 15× 1 = 0,0531a 240
Tebal efektif stem (d) dengan tebal selimut beton ( ρ ) = 0,08 m diberikan dengan persamaan berikut:
(b1 − b2 )
d
= b2 +
d
= 0,5 +
d
= 0,42 + 0,096z
H2
− ρ
(1− 0,5) × z 5,2
− 0,08
Faktor reduksi kekuatan (φ ) =0,8 dan (A s) =0,0531a, maka luas tulangan (As) pada setiap titik pada stemdapat dihitung:
⎛ d − a ⎞ A f = × × × φ ⎜ ⎟ s y Mu ⎝ 2 ⎠ 3 M u = 0,8× (0,0531.a)× (240.10 )× (d − a2 )
M
u
= 10195,2ad − 5097,6a2
a
=
− 10195,2.d ± 10195,2.d − 20388,8.M u 10194,4
J ika dimasukan nilai (z) ke dalam persamaan-persamaan diatas, maka hasilnya dapat ditunjukan seperti dalam tabel-2:
Tabel-2. Rencana stem pada tembok penahan. z (m)
Tebal stem (m)
d (m)
Mu (kN.m)
Vu (kN/m)
a (m)
As (mm2)
0
0,50
0,42
0
0
0
0
1
0,60
0,52
2,21
6,64
0,0004
22,65
2
0,69
0,61
17,71
26,57
0,0029
152,40
3
0,79
0,71
59,78
59,78
0,0084
443,85
4
0,88
0,80
141,69
106,27
0,0174
925,25
5
0,98
0,90
276,74
166,04
0,0304
1612,71
5,2
1,00
0,92
311,30
179,59
0,0334
1775,87
Dengan asumsi bahwa nilai dari d pada jarak z berapapun adalah ekuivalen dengan ketebalan stem pada jarak z tersebut dikurangi selimut beton 0,08 m. Hal ini dapat terlihat pada tabel-2, dengan catatan bahwa pada saat z =0 ~5 m, nilai As lebih kecil dari nilai As(min) oleh karena itu maka digunakan:
As = As(min) = As(min) =
1,4 × h.b2 f y
1,4 × 1× 1= 0,0058 m2 = 5800 mm2 240
Diambil tulangan 10 φ 28 =6158 mm2 (SK SNI T-15-1991-03, Seri Beton 4), maka:
As = 0,0531a ⇔a
6158× 10−6 0,116 m. = = 0,0531 0,0531 As
dan: 2
M u = 10195,2ad − 5097,6a 2 M u = (10195,2× 0,116d) − (5097,6× 0,116 ) M u = 1182,64d − 68,59 Penentuan panjang penjangkaran tulangan ke dalampondasi, adalah sebagai berikut:
Ld = 0,019× Ab × Ld = 0,019× 616×
f y f c′ 240 15
= 725,3 mm
Pengecekan tegangan geser pada dasar dinding, adalah sebagai berikut: 1,7 × γ × H 22 × K a.Cosα 2 1,7 2 V u = 2 × 15,2× 5,2 × 0,522.Cos10 = 179,59 kN / m
Vu =
Sambungan konstruksi, biasanya 50 mm x 100 mm dipasang didasar stem. Tegangan geser pada sambungan tidak boleh melebihi nilai tegangan 0,2f c’, maka: Vu Akey
=
179,59 = 1796 〈 0,2× 0,85× 15.103 ⇔ 1796〈 2580 Ok 0,1× 1
Tulangan susut harus dipakai pada dinding, dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
As = 0,0025× daerah terluas dinding 2 As = 0,0025× 1× 1= 0,0025 m = 2500
mm2 / m dinding.
Maka diambil tulangan φ 19 dengan jarak pusat ke pusat 100 mm pada setiap permukaan dinding (As =2835 mm2) dan tulangan φ 16 dengan jarak pusat ke pusat 225 mm padapermukaan dinding bagian luar.
B.
Perencanaan pelat tumit Dalamperencanaan pelat tumit, perlu diperhitungkan hal-hal sebagai berikut: ¾
Pembebebanan (q):
Nilai pembebanan didapat dari bebean akibat tanah di atas (q1 ) ditambah beban akibat struktur itu sendiri ( q2 ), dikurangi dengan reaksi tanah dasar yang ditunjukan lewat persamaan berikut:
q =q
1
+ q2 + q3
dimana:
q = γ ×
[h2 + (h1 + h2 )] 2
1
q = γ 2
c
= 15,2×
2
= 81,05 kN / m2
× 0,8 = 24× 0,8 = 19,2 kN / m2
q =q
tumit + mx ⇒ m=
3
[5,2+ (5,464)]
q1 − q2 B
=
238,21− 47,29 = 58,74 3,25
q = 47,29+ 58,74x 3
maka didapat:
q = 81,05+ 19,2− 47,29− 58,74x = 52,96− 58,74x ¾
Gaya geser (Vx):
V
= ∫ q.dx = ∫ 52,96 − 58,74x.dx
⇔ V = 52,96x − 12 .58,74x2 + C1 dimana C1 = konstanta. J ika x =0, maka V =PV, dimana PV =32,67 kN/m2, jadi:
V
= 52,96x − 12 .58,74x2 + 32,67
J uga didapat:
M
= ∫ V.dx = 12 .52,96x2 − 16 .58,74x3 + 32,96x
⇔ M = − 16 .58,74x3 + 12 .52,96x2 + 32,67x Tititk kritis untuk gaya geser (V) dan momen (M), adalah pada jarak (x) =1,5 m. Maka diperoleh:
V dan:
= − 12 × 58,74×1,52 + (52,96×1,5) + 32,67 = 46,03 kN / m
= −(16 × 58,74×1,53 ) + (12 × 52,96×1,52 )+ (32,67× 1,5)
M M
= −33,04+ 59,58+ 49,005 = 75,55 kN.m/ m
Sebab itu diperoleh:
V
u
= 1,7.V = 1.7× 46,03 = 78,25 kN / m
dan:
M ¾
u
= 1,7.M = 1,7× 75,55 = 128,44 kN.m/ m
Pengujian Geser Struktur:
V
c
= 0,17× f c′ × b.d
dengan nilai b =1 m, dan d =0,8 – 0,08 – 0,028/2 =0,71 m, maka didapat:
V
c
= 0,17× 15×1× 0,71= 0,4675 MN / m ≈ 467,5 kN / m
jika dikali faktor reduksi (φ ), maka diperoleh: φ .Vc
= 0,85× 467,5 = 397,38 kN / m 〉 Vu = 78,25 kN / m
Sebab itu maka struktur cukup kuat menahan geser.
¾
Tulangan lentur:
⎛ d − a ⎞ . A . f . = φ ⎜ ⎟ s y Mu ⎝ 2 ⎠ Pada rancangan ini, Mu =128,44 kN.m/m, dan a =(As x f y) / (0,85 x f c’ x b), maka a =(A s x 240) / (0,85 x 15 x 1), atau As =0,0531a, jadi diperoleh: a ⎞ 3 ⎛ = × × × − 0 , 8 0 , 0531 . a 240 . 10 0 , 71 ⎜ ⎟ Mu 2 ⎠ ⎝ ⇔ 128,44 = 7238,5.a − 0,03.a2 ⇔ 0,03.a2 − 7238,5.a + 128,44 = 0 ⇔ a = 0,0177 m maka diperoleh luas tulangan: s
= 0,0531.a = 0,0531× 0,0177 = 0,00094 m2
luas tulangan di atas tidak melebihi persentase tulangan minimum. Dapat diketahui, yaitu:
=
s
As b.d
=
0,00094 = 0,0013 m2 〈 smin = 0,0018 m2 1× 0,71
J adi digunakan luas tulangan minimum, yaitu: s(min)
= smin × b.d = 0,0018×1× 0,71= 0,0013 m2
s(min)
= 1300 mm2
A A
maka dipakai tulangan φ 28 mmdengan jarak pusat ke pusat 450 mm yang memberi luas tulangan:
⎛ 1000 ⎞ × ⎛ π ⎞ × 282 = 1368 mm2 = As ⎜⎝ 450 ⎠⎟ ⎜⎝ 4 ⎠⎟ C.
Perencanaan Pelat Ujung Seperti dalam perencanaan pelat tumit, persamaan untuk menghitung pembabanan, geser, dan momen pada setiap titik dari struktur pelat ujung adalah sebagai berikut: ¾
Pembebanan (q): Nilai pembabanan didapat dari reaksi tanah dasar (q3) dikurangi dengan beban
akibat struktur itu sendiri (q2), yang ditujukan lewat persamaan berikut:
q = −q
2
+ q3
dimana:
q = γ 2
c
× 0,8 = 24× 0,8 = 19,2 kN / m2
q =q 3
′ ⇒ m= ujung − mx
q1 − q2 B
=
238,21− 47,29 = 58,74 3,25
⇔ q3 = 238,21− 58,74x′ maka didapat:
q = −19,2+ 238,21− 58,74x′ = 219,01− 58,74x′ ¾
Gaya geser (Vx):
V = ∫ q.d = ∫ 219,01− 58,74x′.dx ⇔ V = 219,01x′ − .58,74x′ x
1 2
¾
Momen(M):
2
= ∫ V.dx = 12 .219,01.x′ 2 − 16 .58,74.x′ 3
M
⇔ M = − 16 .58,74.x′ 3 + 12 .2x′ 2 Titik kritis untuk gaya geser (V) dan momen (M), adalah pada jarak (x’) =0,75 m. Maka diperoleh:
= − 12 × 58,74× 0,752 + (219,01× 0,75) = 14,74 kN / m
V dan:
= − 16 × 58,74× 0,753 + 12 × 219,01× 0,752
M M
= −4,13+ 61,60 = 57,47 kN.m/ m
sebab itu diperoleh:
V
u
= 1,7.V = 1.7×14,74 = 25,06 kN / m
dan:
M ¾
u
= 1,7.M = 1,7× 57,47 = 97,70 kN.m/ m
Pengujian geser struktur Karena nilai Vu dari rencana pelat ujung lebih kecil dari Vu rencana pelat tumit,
maka bagian ini cukup kuat menahan geser. Berikut buktinya:
V
c
= 0,17× f c′ × b.d
dengan nilai b =1 m, dan d =0,8 – 0,08 – 0,028/2 =0,71 m, maka didapat:
V
c
= 0,17× 15×1× 0,71= 0,4675 MN / m ≈ 467,5 kN / m
jika dikali faktor reduksi (φ ), maka diperoleh: φ .Vc
= 0,85× 467,5 = 397,38 kN / m 〉 Vu = 25,06 kN / m
terlihat bahwa struktur cukup kuat menahan geser.
¾
Tulangan lentur:
⎛ d − a ⎞ . A . f . = φ ⎟ s y ⎜ Mu ⎝ 2 ⎠
Seperti padarencana pelat tumit maka pada rancangan ini, Mu =97,70 kN.m/m, dan a = (A s x f y) / (0,85 x f c’ x b), maka a = (A s x 240) / (0,85 x 15 x 1), atau As = 0,0531a, jadi diperoleh: a ⎞ 3 ⎛ = × × × − 0 , 8 0 , 0531 . a 240 . 10 0 , 71 ⎜ ⎟ Mu 2 ⎠ ⎝ ⇔ 97,70 = 7238,5.a − 0,03.a2 ⇔ 0,03.a2 − 7238,5.a + 97,70 = 0 ⇔ a = 0,0135 m maka diperoleh luas tulangan: s
= 0,0531.a = 0,0531× 0,0135 = 0,00072 m2 ⇔ 720 mm2
luas tulangan di atas tidak melebihi persentase tulangan minimum. Dapat diketahui, yaitu:
=
s
As b.d
=
0,00072 = 0,0010 m2 〈 smin = 0,0018 m2 1× 0,71
J adi digunakan luas tulangan minimum, yaitu:
A A
s(min)
= smin × b.d = 0,0018×1× 0,71= 0,0013 m2
2 1300 m m = s(min)
maka dipakai tulangan φ 28 mmdengan jarak pusat ke pusat 450 mm yang memberi luas tulangan:
⎛ 1000 ⎞ ⎛ π ⎞
A = ⎜⎝ 450 ⎠⎟ × ⎜⎝ 4 ⎠⎟ × 28 s
2
= 1368 mm2
Tulangan susut harus dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
A = 0,0025× daerah terluas pelat lantai s
2 2 = × × = = 0 , 0025 1 0 , 75 0 , 0018 m 1800 m m / m pelat s
maka diambil tulangan φ 19 dengan jarak pusat ke pusat 150 mm pada setiap permukaan dinding (As = 1890 mm2). Untuk lebih jelas maka dapat dilihat pada gambar-2 dan gambar-3.
B.
TEMBOK PENAHAN TIPE BRONJONG
1.
Kondisi perencanaan:
2.
= 15,2 kN/m3.
¾
Berat isi tanah: γ s
¾
Berat isi pas. batu kosong: γ bk
¾
α = 1, (Tabel-2.3. Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi).
¾
β = 0,5 (Tabel-2.3. Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi).
¾
c =40 kN/m2.
¾
Sudut geser dalamtanah: φ = 18,3o
¾
Nc = 13,349 ; (Tabel-3.2., Principles Of Foundation Engineering.,131).
¾
Nγ = 4,253 ; (Tabel-3.2., Principles Of Foundation Engineering.,131).
¾
Nq = 5,422 ; (Tabel-3.2., Principles Of Foundation Engineering.,131).
¾
Df = 1,5 m.
¾
B = 5 m.
= 15 kN/m3
Penaksiran penampang dianggap seperti pada gbr-5, dan dihitung selanjutnya per meter lebar
3.
Berat sendiri dan tekanan tanah Bila penampang dibagi menjadi 10 segmen seperti pada gbr-5, maka jarak mendatar dari titik A ke pusat gaya berat tiap penampang akan tampak seperti pada tabel-3.
Tabel-3. Gaya irisan karena berat sendiri serta momen. SEGMEN
b. h
A =b . h
γ
W =A . γ
I
2x1
2
15
30
1
30
II III IV V VI VII VIII IX X
2x1
2
15
30
1
30
2x1
2
15
30
1.5
45
2x1
2
15
30
2
60
2x1
2
15
30
2.5
75
2x1
2
15
30
3
90
2x1
2
15
30
3.5
105
2x1
2
15
30
4
120
2x1
2
15
30
4.5
135
2x1
2
15
30
4.5
135
Σ
¾
l
M =W . l
300
825
Koefisien tekanan tanah menurut “Formula Rankine” dengan permukaan tanah di belakang tembok horizontal adalah:
⎛
φ ⎞
2
⎛
φ ⎞
2
⎛
18,3 ⎞ ⎟ = 0,522 2 ⎠
⎛
18,3 ⎞ ⎟ = 1,915 2 ⎠
K = tan ⎜⎝ 45 − 2 ⎠⎟ = tan ⎜⎝ 45 − 2
a
K = tan ⎜⎝ 45 + 2 ⎠⎟ = tan ⎜⎝ 45 + 2
p
¾
Resultantetekanan tanah dan tinggi garis kerjanya adalah:
P
a1
= q.K a .H = 13× 0,522×10 = 67,9 kN/m.
1 2 kN/m. 1 2 P a2 = 2×15,2× 0,522×10 − 2× 26,8×10× 0,522 = 9,5 2 P a2 = .γ .K a .H − 2c.H . K a
P
a
= Pa1 + Pa2 = 67,9+ 9,5 = 77,4 kN/m.
1 2 kN/m. 1 P p = 2 ×15,2×1,5×1,915+ 2× 26,8×1,5× 1,915 = 144,03
P
2 γ = . . D .K p + 2c.D f . K p f p
P
tot
= Pa − Pp = 77,4− 144,03 = −66,63 kN/m.
4.
Analisa kemantapan Gaya penampang terhadap titik A akibat beban yang bekerja terlihat pada gbr-7 dan disusun seperti Tabel-4.
Tabel-4. Ikhtisar gaya irisan terhadap titik A
Berat
Gaya
J arak
Vertikal
Mendatar
30
sendiri
Momen Tahan (Mr)
Gaya
J arak
Horizontal
Vertikal
34,16
3,05
Momen Guling (M0)
82,5
Beban pembebanan
104,19
Tekanan
-66,63
tanah horizontal
Σ
30
82,5
34,16
37,56
Kontrol terhadap gaya guling, gaya geser dandaya dukung, sesuai dengan buku “Principles Of Foundation Engineering”, Braja M. Das, edisi ke-2 adalah sebagai berikut: a.
Kontrol terhadap guling ( Fs ≥ 1,5):
∑ Fs=
Mr
∑M
b.
0
=
82,5 = 2,2 〉1,5 → (Ok!) 37,56
Kontrol terhadap gelincir ( Fs ≥ 1,5):
Faktor reduksi (k1 dan k2) =0,5 ~0,67. Diambil (k1 dan k2) =0,5
Fs= F c.
s
=
(∑ V ) Tan . (φ .k1 ) + B.c.k2 + Pp Pa .Cosα 30× Tan(18,3× 0,5) + 5× 40× 0,5+ 144,03 = 3,2 〉1,5 → (Ok!) 77,4
Kontrol terhadap daya dukung ( 3≤ Fs ≤ 4).
=∑
d
e=
Mr −
∑M
∑V
0
=
82,5− 37,56 = 0,54 m 30
B 5 − d = − 0,54 = 1,96 m. 2 2
∑
V ⎛ 6e ⎞ 82,5 ⎛ 6× 1,96 ⎞ ⎧ 55,31 q1 ⎫ ( = × ⎜1± ⎟ = × ⎜1± =⎨ kN m2 ) 〈Q . ⎟ ⎬ u q2 ⎭ B ⎝ B ⎠ 5 ⎝ 5 ⎠ ⎩ 22,31
1 2
Q
= c.Nc + γ .D f .N q + .γ .B.Nγ u 1 2
Q
= 40×13,349+ 15,2×1,5× 5,422+ ×15,2× 5× 4,235 = 818,51 u
Q
= all
Fs=
Qu Fs Qall
Qmax
=
818,51 = 204,63 4
=
204,63 = 3,7 55,31
kN/m2.
≥ 3 → (Ok!)
Sesuai dengan hasil di atas, maka terlihat bahwa kemantapan tetap terjaga.