Dinding Penahan Tanah merupakan salah satu materi dalam mata kuliah Mekanika Tanah, jurusan Teknik Sipil
merencanakan dpt
dinding penahan tanah
Deskripsi lengkap
dinding penahan tanahFull description
DPTFull description
Tugas Harian Mata Kuliah Dinding Penahan TanahDeskripsi lengkap
DINDING PENAHAN TANAHFull description
Tugas Harian Mata Kuliah Dinding Penahan TanahFull description
Deskripsi lengkap
dinding penahan tanahDeskripsi lengkap
Dinding Penahan Tanah merupakan salah satu materi dalam mata kuliah Mekanika Tanah, jurusan Teknik Sipil
geoFull description
Turap penahan tanah
Turap penahan tanah
PENDAHULUAN
Dind Dindin ing g Pena Penaha han n Tana Tanah h adal adalah ah dind dindin ing g yang yang dibangun untuk menahan massa tanah di atas struktur atau bangunan yang dibuat.
Bangu Banguna nan n dindin dinding g penaha penahan n umumn umumnya ya terbua terbuatt dari bahan kayu, pasangan batu, beton hingga baja.
Dindin Dinding g penaha penahan n tanah tanah merup merupaka akan n kompone komponen n struktur bangunan penting utama untuk jalan ray raya dan dan bang bangun unan an ling lingku kung ngan an lain lainny nya a yang yang berhubungan tanah berkontur atau tanah yang memiliki elevasi berbeda.
K LASIFI LASIFIK ASI
DINDING PENAHAN
TANAH Berdasarkan bentuk dan penahanan terhadap terhadap tanah, tanah, dinding penahan dapat klasifikasikan ke dalam tiga bentuk, yakni: Dinding gravity atau dinding berbotot (gravitiy wall) merupakan dinding penahan tanah yang mengandalkan berat bahan sebagai penahan tanah umumnya berupa pasangan batu atau bronjong batu ( gabion). Dinding semi gravity / dinding dind ing kantilever (cantilever wall) dinding semi gravity selain mengandal mengandalkan kan berat sendiri, sendiri, memanfaatkan berat tanah tertahan untuk kestabilan struktur. dinding non gravity / dinding kantilever berusuk ( Counterfort Walls) dinding non gravity mengandalkan konstruksi dan kekuatan bahan untuk kestabilan.
K LASIFI LASIFIK ASI
TANAH
DINDING PENAHAN
PERENCANAAN DINDING PENAHAN TANAH Untuk pelaksanaan perencanaan dinding penahan tanah adapun langkah-langkah kegiatan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Memperkirakan ukuran atau dimensi dari dinding penahan tanah. 2. Mencari besarnya tekanan tanah,baik secara analitis maupun secara grafis berdasarkan cara yang sesuai dengan tipe dinding penahan tanahnya. 3. Lebar dasar dinding penahan tanah harus cukup untuk memobilisasi daya dukung tanahnya. 4. Perhitungan kekuatan struktur dari konsruksi penahan tanah,yaitu dengan memeriksa tegangan geser dan dan tekanan tekan yang di ijinkan dari dinding penahan tanah. 5. Dinding penahan harus aman dari stabilitas gesernya(sliding stability) 6. Dinding penahan harus aman dari stabilitas gulingnya(overtuning stability) 7. Tinjauan terhadap lingkungan lokasi dari penempatan dinding penahan.
TEKANAN L ATERAL T ANAH
Untuk dapat memperkirakan dan menghitung kestabilan dinding penahan, diperlukan menghitung tekanan ke arah samping (lateral). K arena arena massa tanah berupa butiran, maka saat menerima tegangan normal ,baik akibat beban yang diterima tanah maupun akibat berat kolom tanah di atas kedalaman atau duga tanah yang kita tinjau, akan menyebabkan tekangan tanah ke arah tegak lurus atau ke arah samping. Tekanan tanah lateral dibedakan menjadi tekanan tanah lateral aktif dan tekanan lateral pasif. Tekanan lateral aktif adalah tekanan lateral yang ditimbulkan d itimbulkan tanah secara aktif pada struktur yang kita selenggarakan. Sedangkan tekanan lateral pasif merupakan tekanan yang timbul pada tanah saat menerima beban struktur yang kita salurkan pada secara lateral. Besarnya tekanan tanah sangat sangat dipengaruhi oleh fisik tanah, sudut geser, dan kemiringan tanah terhadap bentuk struktur dinding penahan.
TEKANAN L ATERAL T ANAH
BESARAN TEK ANAN TANAH LATERAL
KOEFISIEN
TEK ANAN LATERAL TANAH A K K TIF TIF
KESTABILAN DINDING PENAHAN T ANAH
Besaran tekanan lateral ini menjadi salah satu faktor utama yang diperhitungkan untuk perancangan kestabilan dinding penahan tanah.
Tekanan lateral tersebut dapat menyebabkan dinding penahan terguling (overturning ) atau bergeser (slidding ). ).
Pola struktur dan faktor pelaksanaan kontruksi juga mempengaruhi besaran tekanan lateral kestabilan dinding penahan.
Buruknya pemadatan tanah tertahan di belakang dinding penahan merupakan penyebab keruntuhan undermining.
ERUNTUHAN K ERUNTUHAN
DINDING PENAHAN
KESTABILAN TERHADAP GULING Untuk pendekatan keamanan terhadap bahaya guling dari dinding penahan yang yang me meng ngan anda dalk lkan an berat berat ( grav dapatt gravity ity wall wall)) dan semi semi grav gravit ity y wall wall,, dapa digunakan kriteria sebagaimana ditunjukkan pd gambar dibwh
ESTABILAN LAN UNTU UNTUK K DIND DINDING ING PENAH PENAHAN AN KESTABI GRAVITY DAN SEMIGRAVITY
STABILISASI DINDING PENAHAN TANAH SECARA MEK ANIS ( M ECHANICALLY STABILIZED E ARTH W ALL /MSE )
MSE dibuat dari beberapa elemen bahan yang dimaksudkan untuk penguatan dan perbaikan tanah dengan menggunakan plat baja ( steel strip) atau bahan polymeric grid ), geotekstil ( geotextile geotextile) yang grid polimer ( polymeric kuat menahan tarikan dan beban bahan di atasnya. K euntungan euntungan dinding dinding ini dibandingkan dibandingkan dinding
konvensional dari bahan pasangan dan beton bertulang adalah: 1. Fleksibel terhadap adanya kemungkinan penurunan 2. Cukup murah 3. Cukup efisien terhadap waktu pemasangan 4. K apabilitas apabilitas yang cukup baik untuk terjadinya drainase (drainage)
STRUKTUR DINDI INDING NG DENG DENGAN AN P AKU
Struktur dinding ini diselenggarakan diselenggarakan bersama-sama dengan pekerjaan penggalian atau pemotongan tanah ( excavation). Tanah diperkuat saat dilakukan pemotongan. Perkuatan dengan paku ini menggunakan batang yang ditanam satu dengan yang lain dengan sudut miring ke bawah sebesar 38o dari bidang datar tanah Penanaman paku dilakukan dari atas ke bawah Penyelenggaraan dinding yang relatif tipis dilakukan dari bawah ke atas Pemasangan ini sangat tergantung dari: (1) pemilihan tanah yang cocok untuk penanaman paku, (2) penggunaan bahan yang berkualitas, berkualitas, dan kelengkapan peralatan yang cocok. Tanah yang cocok umumnya berupa tanah kohesif, pasir yang diperkeras, atau batu pecah yang dipadatkan.