Perdebatan Dari Metode LIFO ( Pro IFRS or Pro US GAAP )
Metode LIFO berdasarkan IFRS sudah tidak diperbolehkan lagi untuk digunakan. IASB, juga menetapkan bahwa penggunaan metode LIFO untuk tujuan pembuatan laporan keuangan tidak diijinkan. Seara umum penggunaan perhitungan persediaan dengan metode LIFO ini bertujuan untuk perpajakan karena dengan menggunakan metode ini maka perusahaan dapat menghemat pajak seara signi!ikan. "enggunaan metode LIFO ini memang akan menimbulkan net inome dan pajak #ang relati! keil. Larangan Larangan penggunaan penggunaan metode LIFO ini sesuai sesuai dengan IASB $Internati $International onal Aounting Aounting Standard Board% suatu badan #ang mengeluarkan IFRS #ang ditaati oleh negara&negara 'ropa. (al #ang senada juga terjadi terjadi di negara kita dimana "SA) *+ reisi -/ melarang melarang penggunaan metode LIFO itu sendiri. (al ini disebabkan karena sejak tahun -/, "SA) kita mulai sedikit demi sedikit mulai mengadopsi IFRS sampai pada tahun -*- nanti seara penuh "SA) kita mengadopsi IFRS. 0amun, 1S. 2AA" #ang merupakan Standar Amerika Serikat tetap memperbolehkan penggunaan LIFO tersebut #ang dierminkan dari perusahaan&perusahaan #ang masih menggunakan metode ini. IFRS memang melarang tapi Amerika menganggap sebelah mata mengenai IFRS ini, mereka menganggap 1S. 2AA" mereka lebih maju daripada IFRS itu sendiri, mengadopsi IFRS merupakan suatu kemunduran bagi mereka.
Alasan US GAAP tetap memperbolehkan penggnaan Metode LIFO !
*.
Mer Mereka eka
bera berang ngga gapa pan n
bahw bahwaa
1S
2AA" 2AA" merek merekaa
lebi ebih
maju aju
dari daripa pada da IFRS FRS
itu
sendiri,mengadopsi IFRS adalah suatu kemunduran bagi mereka,sebab mereka menganggap apa #ang #ang ada ada di IFRS IFRS itu itu adala adalah h mere mereka ka 3 tahun tahun #ang #ang lalu lalu.. Ini Ini alas alasan an pert pertam amaa 1.S 1.S 2AA" 2AA" memperbolehkan penggunaan LIFO. -. Mereka Mereka menganggap menganggap Metode LIFO, FIFO, Aerage erage memili memiliki ki keunggula keunggulan n masing masing 4 masing masing sehingga sehingga
perusahaan perusahaan bebas memakai memakai #ang #ang mana mana saja saja sesuai dengan kebutuhan kebutuhan dan dan keadaan keadaan
perusahaan saat itu. Mereka pera#a lahirn#a setiap metode ada kelebihann#a masing&masing
#ang saling melengkapi sebagaimana dierminkan masih ban#akn#a perusahaan #ang menggunakan metode ini sesuai dengan data #ang penulis tampilkan di atas.
IAI sendiri mulai tidak lagi mengadopsi metode LIFO ini karena seiring munuln#a IFRS. Awaln#a "SA) kita mengau pada 1S. 2AA", sekarang begitu munuln#a IFRS, "SA) kita mulai mengau pada IFRS. Mulai tahun -/ Indonesia mulai perlahan&lahan mulai mengadopsi IFRS dan diharapkan tahun -*- seara penuh mengadopsi IFRS.
Adapun alasan IAI untuk tidak mengadopsi lagi Metode LIFO hampir sama dengan alasan penghapusan LIFO oleh IASB #aitu dianggap tidak adil dan tidak sesuai dengan ph#sial !low pada ken#ataann#a.
Selain itu ada beberapa alasan pelarangan LIFO dalam oleh IAI di Indonesia, #aitu 5 a.
Menurut in!ormasi dan data #ang penulis dapat di Indonesia menurut data tahun
-6 dari buku terbitan 'rsa 7ri 8ah#uni dimana perusahaan&perusahaan di Indonesia tern#ata sedikit #ang menggunakan metode LIFO. (al ini diperkuat oleh penulis #ang menoba menari data riil mengenai hal tersebut dan tern#ata memang sulit mendapatkan perusahaan #ang menggunakan metode ini di Indonesia karenajumlahn#a #ang sedikit. b.
Alasan selanjutn#a adalah di Indonesia peraturan perpajakan di Indonesia tidak
memperbolehkan penggunaan LIFO tersebut. Analis pajak mengungkapan alasan tersebut dimana seharusn#a LIFO dihapuskan.
"eberapa alasan #ang mendkng ini adalah !
*. "enggunaan LIFO lebih ban#ak dimaksudkan untuk menghindari $menunda% kewaiban pajak terutama ketika in!lasi daripada untuk kepentingan ekonomi. Seara teori memang kewajiban pajak tersebut han#a tertunda sementara, namun selama terus terjadi in!lasi, maka penundaan pajak tersebut akan tetap dan mungkin bertambah #ang kemudian akan men#ebabkan penundaan pajak menjadi permanent. (al ini juga bertentangan dengan tujuan pajak penghasilan yang menghimpun pajak atas kenaikan dari kekayaan per
tahun (tanpa melihat adanya inflasi atau tidak), bukan atas aplikasi prinsip “matching current revenues to current expenses” dari LIFO method. -. LIFO tidak digunakan dalam non&ta9 business purpose. Seperti apital budgeting. )arena meghasilkan arus ash !low #ang lebih besar karena inome ta9 #ang lebih keil, net inome akan lebih keil, asset akan terlalu rendah $tidak menerminkan urrent alue%, dan working apital serta urrent ratio akan rendah. Rata&rata perusahaan #ang menggunakan LIFO akan menantumkan !ootnote berupa selisih dengan penghitungan FIFO atas persediaan $LIFO resere%. Ini menjadi kritik dari para analis pajak #ang berpikir bahwa perusahaan pun sebenarn#a mengetahui bahwa metode FIFO akan menghasilkan atatan #ang lebih baik untuk kepentingan bisnis daripada LIFO. lalu kenapa masih maksa menggunakan LIFO: ;. LIFO sebagai suatu pertahanan atas in!lasi #ang terjadi dinilai kurang relean, karena han#a digunakan untuk sebagian asset $inentor# saja, red.%, dan bukan untuk penilaian seluruh asset #ang ada dari perusahaan. +.
Manajemen inentori !isik dari LIFO dinilai buruk, karena pada dasarn#a perusahaan berusaha untuk menegah adan#a LIFO li
3. LIFO Resere #ang disajikan dalam laporan keuangan sering kali dinilai lebih rendah dari #ang sebenarn#a terjadi. Ada indikasi keurangan #ang dinilai oleh para analis pajak. (al ini men#ebabkan LIFO semakin dinilai han#a mengejar keuntungan ta9&saing. Oleh karena itu, para analis pajak tersebut, berpendapat bahwa LIFO sebaikn#a dihapuskan.
"ada ken#ataann#a, kebijakan !iskal di Indonesia meminta agar setiap persediaan akan dinilai
berdasarkan
historial&ost
n#a.
1ndang&undang
perpajakan
Indonesia
han#a
memperbolehkan penilaian persediaan barang untuk penghitungan harga pokok dengan metode FIFO atau metode weighted aerage.
0amun, dari data #ang sa#a temukan, terdapat suatu waana tentang perubahan #ang terjadi pada e9possure dra!t $'=% "SA) *+ $Reisi ->% #ang penerapann#a berlaku untuk laporan keuangan #ang terjadi pada atau setelah * ?anuari -/ atas "SA) *+ $*//+% mengenai persediaan.
Pada PSAK 14 (1994) dikatakan bahwa persediaan dapat dinilai dengan metode FIFO, IFO, dan weighted a!erage" Sedangkan pada #$ PSAK 14 (re!isi %&&') manatakan bahwa persediaan dinilai dengan FIFO dan a!erage method saa" Segala ketentuan penilaian pada '=
"SA) *+ $reisi ->% ini tidak berlaku untuk 5 A.
"ekerjaan dalam proses kontrak konstruksi
B.
"ersediaan #ang berhubungan dengan real estate
@.
Instrumen keuangan
=.
Aset biologik terkait dengan aktiitas agrikultur dan produk agrikultur pada saat panen
'.
Aset biologik terkait dengan hasil hutan
F.
(asil tambang umum dan hasil tambang min#ak dan gas bumi
2.
"engukuran persediaan bagi pialang&pedagang komoditi #ang mengukur persediaann#a pada nilai wajar setelah dikurangi bia#a untuk menjual, sesuai dengan praktik #ang berlaku pada industri.
Lalu, pada akhirn#a, LIFO tetap boleh digunakan untuk penghitungan inentor# perusahaan. "enggunaan LIFO ini diiinkan untuk keperluan analisa keuangan sebagai perbandingan dari kemampuan $kredibilitas% #ang benar&benar sesuai dengan kondisi keuangan atau perekonomian #ang terjadi pada saat tertentu antara suatu perusahaan dengan perusahaan lainn#a dalam satu industri. Menurut IRS apabila LIFO digunakan untuk pelaporan pajak, maka LIFO juga harus digunakan untuk pelaporan keuangan $LIFO on!ormit# rule%. 0amun, perlu diingat bahwa perusahaan tidak dapat merubah metode penilaian persediaan setiap saat sebelum mendapat iin dari otoritas pajak.