Makna kata "hukum" dilihat dari asal kata bahasa Arab tidaklah sama dengan kata hukum yang telah menjadi bahasa Indonesia. Kata hukum ini telah mengalami perubahan dan perluasan makna sehingga tidak ti dak sesuai lagi dengan makna bahasa asalnya. asaln ya. Adapun kata yang semakna dengan hukum dalam bahasa Arab adalah syariah dan fiqh. fiqh. Syari ’at dan Fiqh memiliki ikatan yang kuat dan sulit untuk dipisahkan, namun diantara keduanya terdapat perbedaan yang mendasar. A. Pengertian Syariah dan Fiqih
Imam al-Qurthubi menyebut bahwa syarî’ah artinya adalah agama yang ditetapkan oleh Allah Swt untuk hamba-hamba-Nya yang terdiri dari berbagai hukum dan ketentuan. Hukum dan ketentuan Allah itu disebut syariat. Secara istilah “ syariat ” adalah adalah “Seperangkat norma yang mengatur masalah-masalah bagaimana tata cara beribadah kepada Allah ta'ala, ta'ala, serta bermuamalah dengan sesama manusia”. manusia”. Al-Fairuz Abady menyebutkan bahwa syariat adalah apa-apa yang disyariatkan Allah kepada para hambaNya. hambaNya .
Dalam hukum Islam dikenal pula istilah Fiqh Islam, yaitu serangkaian hukum Islam yang bersifat furu’ (cabang) yang berkaitan dengan perbuatan hamba yang digali dari dalildalil yang terperinci. Dalil-dalil yang tafsili yang dimaksud adalah berupa nash-nash al Qur’an dan As sunnah. Fiqih merupakan Ilmu tentang hukum-hukum syari’at yang berkaitan dengan perbuatan dan perkataan mukallaf (mereka yang sudah terbebani menjalankan syari’at agama). Contoh syariat dan fiqih: 1. Syariat: kewajiban puasa Ramadhan Fiqih: kapan mulai puasa dan kapan akhir Ramadhan? 2. Syariat: membasuh kepala saat berwudhu itu wajib Fiqih: sampai mana membasuh kepala itu? 3. Syariat: memulai shalat harus dengan niat Fiqih: apakah niat itu dilisankan (dengan ushalli) atau cukup dalam hati 4. Syariat: Judi itu dilarang Fiqih: apa yang disebut judi itu? apakah lottere juga judi? 5. Syariat: riba itu diharamkan Fiqih: apakah bunga bank termasuk riba? 6. Syariat: menutup aurat itu wajib bagi lelaki dan perempuan Fiqih: apa batasan aurat lelaki dan perempuan? B. Perbedaan Syariah dan Fiqih
Perbedaan dalam Objek Syariah Objeknya meliputi bukan saja batin manusia akan tetapi juga lahiriah manusia dengan Tuhannya (ibadah) Fiqih Objeknya peraturan manusia yaitu hubungan lahir antara manusia dengan manusia, manusia dengan makhluk lain
Perbedaan dalam Sumber Pokok Syariah Sumber Pokoknya ialah berasal dari wahyu ilahi atau kesimpulan-kesimpulan yang diambil dari wahyu. Fiqih Berasal dari hasil pemikiran manusia dan kebiasaan-kebiasaan yang terdapat dalam masyarakat atau hasil ciptaan manusia dalam bentuk peraturan atau UU
Perbedaan dalam Sanksi Syariah Sanksinya adalah pembalasan Tuhan di akhirat, tetapi terkadang tidak terasa oleh manusia bahwa di dunia ada hukuman yang tidak langsung
Fiqih Semua norma sanksi bersifat sekunder, dengan menunjuk megara sebagai pelaksana sanksinya.
Perbedaan dalam jangka waktu Syariah Syariah berlaku abadi karena merupakan ketetapan dari Allah SWT dan ketentuan Rasulullah SAW. Fiqih tidak berlaku abadi karena merupakan karya manusia. Fiqih dapat berubah sesuai dengan perkembangan zaman.
Perbedaan dalam sifat Syariah menunjukan kesatuan dalam Islam, dan hanya ada satu. Fiqih menunjukan keragaman, dimungkinkan melenihi dari satu a liran hukum/madzhab.
Perbedaan pokok Syari’ah
Fiqih
Berasal dari Al-Qur'an dan As-sunah
Karya Manusia yang bisa Berubah
Hukumnya bersifat Qath'i (tidak berubah)
Hukumnya dapat berubah
Hukum Syariatnya hanya Satu (Universal)
Banyak berbagai ragam
Langsung dari Allah yang kini terdapat dalam Al-Qur'an
Berasal dari Ijtihad para ahli hukum sebagai hasil pemahaman manusia yang dirumuskan oleh Mujtahid
Walaupun terdapat beberapa perbedaan antara Syariah dan Fiqih, kedua hal tersebut mempunyai persamaan yaitu Syariah dan Fiqih merupakan dua hal yang mengarahkan manusia ke jalan yang benar. Dapat disimpulkan bahwa hukum Islam adalah aturan-aturan yang datang dari Allah ta’ala melalui perantara para rasulNya yang berupa hukum-hukum yang qath’i (syariah) dan juga yang bersifat dzanni yaitu fiqh. Dengan kata lain hukum Islam adalah syariat Allah yang bersifat menyeluruh berupa hukum-hukum yang terdapat di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah serta hukum-huukm yang dihasilkan oleh para ahli hukum Islam dengan menggunakan metode ijtihad ( fiqh).