Perbedaan Bakteriostatik dan Bakterisidal
Klasifikasi Klasifikasi antibiotika antibiotika dan kemoterapet kemoterapetika ika yang sering dianjurkan dianjurkan dan diguna digunakan kan adalah adalah berdas berdasark arkan an bagaim bagaimana ana kerja kerja antibi antibioti otika ka tersebu tersebutt terhada terhadap p kuman, yakni antibiotika yang bersifat primer bakteriostatik dan antibiotika yang bersifat primer bakterisid. Berdasarkan sifatnya (daya hancurnya) antibiotik dibagi menjadi dua: 1.
Antibiotik yang bersifat bakterisidal, yaitu antibiotik yang bersifat destruktif
2.
terhadap bakteri. Anti Antibi biot otik ik yang ang
bersi bersifat fat bakt bakter erio iost stati atik, k, yaitu aitu
anti antibi biot otik ik yang beke bekerja rja
menghambat pertumbuhan atau multiplikasi bakteri. Antibiotika yang bakterisid, yang secara aktif membasmi kuman meliputi misalnya misalnya penisilin, penisilin, sefalosporin sefalosporin,, aminogliko aminoglikosida sida (dosis besar), kotrimoksa kotrimoksazol, zol, rifam rifampi pisin sin,, ison isonia iazid zid,, ! lakt laktam am,, amin aminog ogli liko kosi side, de, kuin kuinol olon on,, dan dan lain! lain!la lain in.. Antibi Antibioti otik k yang yang mempun mempunyai yai sifat sifat bakteri bakterisid sidal al membun membunuh uh bakter bakterii target target dan cender cenderung ung lebih lebih efektif efektif serta serta tidak tidak perlu perlu mengg menggant antung ungkan kan pada pada sistem sistem imun imun manusia. "angat perlu digunakan pada pasien pas ien dengan penurunan sistem imun. "edangkan "edangkan,, yang termasuk bakteriostat bakteriostatik ik di sini misalnya misalnya sulfonamida, sulfonamida, tetrasiklin, kloramfenikol, eritromisin, trimetropim, linkomisin, klindamisin, asam paraaminosalisilat, dan lain!lain. #bat obat bakteriostatik bekerja dengan menceg mencegah ah pertum pertumbuh buhan an kuman, kuman, tidak tidak membun membunuhn uhnya ya,, sehing sehingga ga pembasm pembasmian ian kuman sangat tergantung pada daya tahan tubuh. Bakteriostatik justru bekerja menghambat pertumbuhan bakteri dan dapat memanfaatkan sistem imun inang. $embagian bakteriostatik dan bakterisid ini tidak absolut, tergantung tergantung dari konsen konsentras trasii obat, obat, spesies spesies bakter bakterii dan fase perkem perkemban bangan ganny nya. a. %anfaa %anfaatt dari dari pembagian ini berguna dalam hal pemilihan antibiotika, pada pasien dengan status imunologi yang rendah (imunosuppressed) misalnya penderita &'!A'", pada pasien pemba*a kuman (carrier), pada pasien dengan kondisi sangat lemah (debilitated)misalnya pada pasien!pasien end!stage, maka harus dipilih antibiotika bakterisid.
%anfaat dari pembagian ini dalam pemilihan antibiotika mungkin hanya terbatas, yakni pada kasus pemba*a kuman (carrier), pada pasien!pasien dengan kondisi yang sangat lemah (debilitated) atau pada kasus!kasus dengan depresi imunologik tidak boleh memakai antibiotika bakteriostatik, tetapi harus bakterisid. "ecara klasik selalu dianjurkan bah*a kombinasi antibiotik bakterisid dan bakteriostatik akan merugikan oleh karena antibiotik bakterisid bekerja pada kuman yang sedang tumbuh, sehingga kombinasi dengan jenis bakteriostatik akan memperlemah efek bakterisidnya. +etapi konsep ini mungkin tidak bisa begitu saja diterapkan secara luas dalam klinik, oleh karena beberapa kombinasi yang dianjurkan dalam klinik misalnya penisilin (bakterisid) dan kloramfenikol (bakteriostatik) justru merupakan alternatif pengobatan pilihan untuk meningitis bakterial yang umumnya disebabkan oleh kuman eisseria meningitidis, &aemophilus influenza.
A-+A $/"+AKA ahayu /tami, 0ka. 1231. Antibiotika, esistensi, dan asionalitas +erapi. %alang : "aintis. ol. 3 o.3. http:44adln.lib.unair.ac.id4files4disk345674gdlhub!gdl!s3!1236!*ijaksanai!18739! 31.bab!1.pdf http:44staff.ui.ac.id4system4files4users4kuntarti4material4farmakoterapiantiinfeksi.pd f