1
BAB I PENDAHULUAN
Pada masa kehamilan kehamilan payudara sudah selayaknya menjadi perhatian bagi ibu ibu khus khusus usny nyaa kebe kebersi rsiha han n payud payudara ara dan dan bentu bentuk k putt puttin ing g susu susu.. Putt Puttin ing g susu susu dikatakan normal bila menonjol, namun dapat pula dijumpai putting susu yang mend mendat atar ar atau atau terbe terbena nam. m. Putt Puttin ing g susu susu yang yang mend mendat atar ar atau atau terb terben enam am akan akan mempersulit proses meyusui. Hal ini dapat diatasi jika ibu mengetahuinya sejak dini. Perawatan Perawatan perineum perineum adalah pemenuhan pemenuhan kebutuhan kebutuhan untuk menyehatkan menyehatkan daerah antara paha yang dibatasi vulva dan anus pada ibu yang dalam masa antara kelahiran placenta sampai dengan kembalinya organ genetik seperti pada waktu sebelum hamil. Dalam masa nifas alat-alat genitalia interna maupun eksterna akan berangsur-angsur pulih seperti keadaan sebelum hamil, untuk membantu mempercepat proses penyembuhan pada masa nifas,maka ibu nifas membutuhkan pendidikan kesehatan health education seperti personal hygiene. !igi dan gusi harus mendapatkan perawatan preventif tambahan selama kehamilan. !usi dapat dipengaruhi oleh hormon-hormon kehamilan dalam darah sehingga mengalami kelainan "hipertrofi# sampai taraf tertentu$ infeksi dan iritasi bagian tepi gusi dapat terjadi jika kelainan tersebut dibiarkan. %ebiasaan makan dan ngemil yang baru dapat memicu kerusakan gigi. Pentin Pentingny gnyaa keseha kesehatan tan gigi gigi sebaga sebagaii bagian bagian dari kesehat kesehatan an tubuh tubuh secara secara umum harus ditegaskan, dan wanita hamil dianjurkan untuk memeriksakan gigi pada awal kehamilannya. &a harus memberitahukan kepada dokter gigi mengenai keham kehamila ilann nnya ya sehin sehingg ggaa tind tindak akan an yang yang dipe diperlu rluka kan n dapa dapatt diatu diatur, r, term termas asuk uk pemakaian obat-obatan selama kehamilan. Dalam Dalam makalah makalah ini akan akan dibahas dibahas beberap beberapaa hal yang yang harus harus diperh diperhatik atikan an dalam perawatan payudara, vulva dan gigi pada ibu hamil.
'
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.I.
Perawatan Payudara Masa Antenatal
2.1.1. Anato! "!s!olo#! Payudara
Payudara terletak secara vertikal diantara kosta && dan &( secara hori)ontal mulai sternum sampai linea aksilaris medialis. Payudara bentuknya bervariasi menurut
aktifitas
fungsionalnya.
Pembesaran
disebabkan
oleh
karena
pertumbuhan stroma jaringan penyangga dan penimbunan lemak. Payudara terdiri dari beberapa bagian yakni * a. %alang Payudara +etaknya mengelilingi putting susu, warna kegelapan, mengandung kelenjar kelenjar Montgomery yang menghasilkan kelenjar sebum yang bertindak sebagai pelumas selama kehamilan dan sepanjang masa postpartum. b. Puting usu erdiri dari jaringan yang erektil, terdapat lubang-lubang kecil merupakan muara dari duktus laktiferus, ujung-ujung serat syaraf, pembuluh getah bening, serat-serat
otot
polos
yang
memiliki
kerja
seperti
spincter
dalam
mengendalikan aliran susu. c. +obus yang terdiri dari 1/ sampai '0 lobus, masing-masing lobus terdiri dari '0-0 lobulus , tiap lobulus terdiri dari 10-100 alveoli. d. Alveoli 2engandung sel-sel acini yang menghasilkan susu serta dikelilingi oleh selsel mioepitel yang berkontraksi mendorong susu keluar dari alveoli. e. Laktiferus sinus/Ampula 3ertindak sebagai waduk sementar bagi air susu. Payudara mendapat pasokan darah dari arteri mammary internal dan eksternal serta bercabang dari arteriarteri intercostalis. (enanya diatur dalam bentuk bundar disekeliling puting susu. 4airan limfa mengalir bebas keluar diantara payudara dan terus ke nodenode limfa didalam axial dan mediastinum.
5
f. 3entuk luar payudara 1. %orpus mammae %orpus mamae terdiri dari * a. Parenkin * duktus laktiferus uktus, duktulus (dukutuli), lobus, alveoli. b. Stroma * 6aringan ikat, jaringan lemak, pembuluh darah, syaraf, pembuluh limpa "7eyeh. '011#
2.1.2. De$en!s! Perawatan Payudara Masa Antenatal
Perawatan payudara pada kehamilan " Breast are Antenatal # adalah usaha untuk memperlancar aliran 8&, dan mencegah masalah-masalah yang mungkin muncul pada saat menyusui seperti puting nyeri atau lecet, payudara bengkak, saluran susu tersumbat. Perawatan payudara tidak hanya dilakukan sebelum melahirkan tetapi juga dilakukan setelah melahirkan. Perawatan payudara dilakukan sehari dua kali saat mandi dan bila ada masalah dengan menyusui juga dilakukan dua kali sehari "oetjiningsih. 199:#. aat seorang wanita hamil, pada tubuhnya terjadi perubahan perubahan yang memang secara alamiah antara lain perubahan berat badan, perubahan pada kulit dan perubahan payudara ";onald. '010. hlm. 15<# Payudara telah dipersiapkan sejak mulai terlambat datang bulan sehingga pada waktunya dapat memberikan 8& dengan sempurna. =ntuk dapat melancarkan pengeluaran 8& dipersiapkan sejak awal kehamilan dengan melakukan perawatan payudara yaitu masase, menghilangkan kerak pada puting susu sehingga duktusnya tidak tersumbat "&da. '010. hlm. 19#. %eberhasilan proses menyusui sangat ditentukan oleh struktur puting susu dan areola. Pada puting susu dan areola mamae terdapat ujung ujung saraf sensori yang mendukung proses refleks menyusui. Puting susu mengandung otot yang berkontraksi saat rangsangan menyusui muncul. ecara normal putting susu menonjol keluar, akan tetapi kadang kadang dijumpai puting susu yang datar dan masuk kedalam. %ondisi seperti ini dapat menyebabkan kegagalan menyusui. Dengan demikian seorang ibu harus memperoleh perawatan payudara sebelum masa laktasi ";onald. '010#.
2.1.%. Man$aat Perawatan Payudara Masa Antenatal
Perawatan payudara merupakan hal yang penting yang harus diperhatikan sebagai persiapan menyusui karena mempunyai bebrapa manfaat antara lain * a. 2erangsang kelenjar-kelenjar air susu sehingga produksi 8& banyak dan lancar. b. 2enjaga kebersihan payudara, terutama kebersihan putting susu. c. 2elenturkan dan menguatkan putting susu sehingga memudahkan bayi untuk menyusu. d. 2empersiapkan mental " psikis# ibu untuk menyusui. 3ila seorang ibu hamil tidak melakukan perawatan payudara dengan baik dan hanya melakukan perawatan menjelang melahirkan atau setelah melahirkan, sering dijumpai kasus-kasus yang akan merugikan ibu dan bayi. %asus-kasus yang terjadi antara lain * a. 8ir susu ibu tidak keluar. &nilah yang sering terjadi, air susu ibu keluar setelah hari kedua atau lebih. b. Putting susu tidak menonjol sehingga bayi sulit mengisap. c. Produksi 8& sedikit sehingga tidak cukup dikonsumsi bayi. d. &nfeksi pada payudara, yaitu payudara bengkak atau bernanah e. 2uncul benjolan di payudara ";onald. '010#.
2.1.&. Perawatan Payudara 'ada Uur Ke(a!lan % Bulan
Periksa putting susu untuk mengetahui apakah putting susu datar atau masuk kedalam, dengan cara memijat dasar putting susu secara perlahan. Putting susu yang normal akan keluar.
8pabila putting susu tetap datar atau masuk kedalam, maka sejak hamil 5 bulan harus dilakukan perbaikan agar bisa menonjol. 4aranya adalah dengan menggunakan dua jari telunjuk atau ibu jari, daerah di sekitar puting susu diurut kearah berlawanan menuju ke dasar payudara sampai semua daerah payudara. Dilakukan sehari dua kali selama < menit.
/
2.1.). Perawatan Payudara 'ada Uur Ke(a!lan *+, Bulan
%edua telapak tangan dibasahi dengan minyak kelapa
Putting susu sampai areola mamae "daerah sekitar putting dengan wrna lebih gelap# dikompres dengan meinyak kelapa selama '-5 menit. ujuannya untuk memperlunak kotoran atau kerak yang menempel pada putting susu sehingga mudah dibersihkan.
6angan membersihkan dengan alkohol atau yang lainnya yang bersifat iritasi karena dapat menyebabkan putting susu lecet.
%edua putting susu dipegang lalu ditarik, diputar kearah luar "searah dan berlawana dengan jarum jam#
Pangkal payudara dipegang dengan kedua tangan lalu diurut kearah putting susu sebanyak 50 kali sehari.
Pijat kedua areola mammae hingga keluar 1-' tetes.
%edua putting susu dan sekitarnya dengan handuk kering dan bersih.
Pakailah 3H yang tidak ketat dan bersifat menopang payudara, jangan memakai 3H yang ketat dan menekan payudara. 3ila 3H sudah mulai tersa sempit, diganti dengan 3H yang pas dan sesuai dengan ukuran dan bentuk payudara untuk memberikan kenyamanan dan juga support yang baik bagi payudara. 8pabila memakai 3H yang tidak sesuai dengan ukuran payudara bisa menyebabkan infeksi seperti mastitis "suatu infeksi pada kelenjar susu payudara# ">eni. '009#.
2.1.*. Se-res! 'en#eluaran/ ASI Post'artu
8& keluar setelah ari-ari atau plasenta lepas. Plasenta mengandung hormon penghambat prolaktin ( hormon plasenta# yang menghambat pementukan 8&. etelah plasenta lepas, hormon plasenta tersebut tidak diproduksi lagi, sehingga air susu pun keluar. 1. Fisiologi Laktasi
<
%emampuan laktasi setiap ibu berbeda-beda. ebagian mempunyai kemampuan yang lebih besar dibanding dengan yang lain. Dua faktor yang diatur oleh hormon terlibat dalam fisiologi laktasi, yaitu * a#. Prolaktin yang mengatur produksi air susu ibu Dalam fisiologi laktasi prolaktin suatu hormon yang disekresi oleh glandula pituitaria anterior, penting utuk produksi air susu ibu, tetapi walaupun kadar hormon ini didalam sirkulasi maternal meningkat selama kehamilan, kerja hormon ini dihambat oleh hormon plasenta. Dengan lepas atau keluarnya plasenta pada akhir proses persalinan, maka kadar estrogen dan progesteron berangsur-angsur turun sampai tingkat dapat dilepaskannya dan diaktifkannya prolaktin. b#. !ksitosin yang mengatur pengeluaran air susu ibu Dua faktor yang terlibat dalam mengalirkan air susu dari sel-sel sekretorik ke papila mammae, yakni * 1. ekanan dari belakang ekanan globuli yang baru terbentuk didalam sel akan mendorong globuli tersebut kedalam tubuli laktifer dan pengisapan oleh bayi akan memacu sekresi air susu lebih banyak. '. ;efleks neuro"ormonal 8pabila bayi disusui, maka gerakan mengisap yang berirama akan menghasilkan rangsangan saraf yang terdapat didalam glandula pituitaria posterior. 8kibat refleks ini adalah dikeluarkannya oksitosin dari pituitaria posterior. Hal ini akan menyebabkan sel-sel mioepitel disekitar alveoli akan berkontraksi dan mendorong air susu masuk kedalam pembuluh la#tifer dan dengan demikian lebih banyak air susu yang mengalir kedalam ampullae "ylvia. '005#.
2.1.0. Horon+(oron yan# terl!at dala 'roses 'eentu-an ASI
Progesteron 2empengaruhi pertumbuhan dan ukuran alveoli.
$strogen
:
2enstimulasi sistem saluran 8& untuk membesar. %adar estrogen dalam tubuh menurun saat melahirkan dan tetap rendah untuk beberapa bulan selama tetap menyusui.
Prolaktin 3erperan dalam membesarnya alveoli pada masa kehamilan.
!ksitosin 2engencangkan otot halus dalam rahim pada saat melahirkan dan setelahnya. etelah melahirkan, oksitosin juga mengencangkan otot halus disekitar alveoli untuk memeras 8& menuju saluran susu.
%uman Plan#etal La#togen (%PL) ejak bulan kedua kehamilan, plasenta mengeluarkan banyak HP+ yang berperan dalan pertumbuhan payudara, puting susu dan areola sebelum melahirkan. Pada bulan kelima dan keenam kehamilan, payudara siap memproduksi 8& " itti. '009. hlm. 15#.
2.1.. Man$aat ASI
a. 3agi 3ayi
Dapat membantu memulai kehidupannya dengan bauk
2engandung 8ntibodi
8& mengandung komposisi yang tepat
2emberi rasa nyaman bagi bayi dan adanya ikatan antara ibu dan bayi
8& meningkatkan kecerdasan bagi bayi
2embantu perkembangan rahang dan merangsang pertumbuhan gigi karena gerakan menghisap mulut bayi pada payudara.
erhindar dari alergi b. 3agi &bu
8spek kontrasepsi
8spek kesehatan ibu
8spek penurunan berat badan
8spek psikologis
?
c. 3agi %eluarga
8spek ekonomi
8spek psikologis
8spek kemudahan
d. 3agi @egara
2enurunkan angka kesakitan dan angka kematian bayi
2enghemat devisa @egara
2engurangi subsidi untuk rumah sakit
Peningkatan kualitas generasi penerus "8mbarwati. '009. hlm. 1:#.
2.1.,. Pers!a'an Me'erlan3ar Pen#eluaran ASI
3erikut adalah persiapan yang perlu dilakukan untuk memperlancar pengeluaran 8&. a. 2embersihkan putting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang lepas tidak menumpuk. b. Putting susu ditarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk memudahkan isapan bayi. c. 3ila putting susu belum menonjol, dapat menggunakan pompa susu atau dengan jalan operasi.
2.1.14. Hal+Hal yan# Me'en#aru(! Produ-s! ASI
a# 2akanan =ntuk membentuk produksi 8& yang baik, makana ibu harus memenuhi jumlah kalori, protein, lemak dan vitamin serta mineral yang cukup. b# %etenangan jiwa dan pikiran Produksi 8& sangat dipengaruhi oleh faktor kejiwaan . &bu yang selalu dalam tertekan, sedih, kurang percaya diri dan berbagai ketegangan emosional akan menurunkan produksi 8&. c# Perawatan payudara
9
Dengan merangsang buah dada akan mempengaruhi hypofise untuk mengeluarkan hormon progesteron dan estrogen lebih banyak dan hormon oksitosin. d# Penggunaan alat kontrasepsi Pemakain kontrasepsi yang tidak tepat dapat mempengaruhi produksi 8& e# 8natomi payudara 3ila jumlah lobus dalam buah dada berkurang, lobulus pun berkurang. Dengan demikian produksi 8& juga berkurang. f# Aaktor istirahat 3ila kurang istiraha kan mengalami kelemahan dalam menjalankan fungsinya dengan demikian pembentukan dan pengeluaran 8& berkurang. g# Aaktor isapan anak 3ila ibu menyusui anak segera jarang dan berlangsung sebentar maka hisapan anak berkurang dengan demikian produksi 8& pun berkurang. h# Aaktor obat-obatan Diperkirakan obat-obatan yang mengandung hormon mempengaruhi hormon prolaktin dan oksitosin yang berfungsi dalam pembentukan dan pengeluaran 8& "8mbarwati. '009. hlm. ':-'9#.
2.1.11. A!r Susu Iu Menurut Stad!u La-tas!
6enis air susu yang dikeluarkan oleh ibu memilki tiga stadium yang memiliki kandungan berbeda. 8ir susu ini memilki tiga stadium yang terdiri dari kolostrum, air susu transisiperalihan, dan air susu matur "mature#. a. Kolostrum
%olostrum adalah air susu yang pertama kali keluar. %olostrum ini disekresi oleh kelenjar payudara pada hari pertama sampai hari ke empat pasca persalinan. %olostrum merupakan cairan dengan viskositas kental, lengket dan berwarna kekuningan. %olostrum mengandung tinggi protein, mineral, garam, vitamin 8, nitrogen, sel darah putih dan antibodi kyang tinggi daripada 8& matur. elain itu, kolostrum masih mengandung rendah lemak dan laktosa. Protein utama pada kolostrum adalah imunoglobulin "&g!, &g8 dan &g2#, yang digunakan
10
sebagai )at antibodi untuk mencegah dan menetralisir bakteri, virus, jamur dan parasit. 2eskipun yang keluar sedikit menurut ukuran kita, tetapi volume kolostrum yang ada dalam payudara mendekati kapasitas lambung bayi yang berusia 1-' hari. (olume kolostrum antara 1/0-500 ml' jam "2armi. '01'. hlm. 5'#. b. ASI transisi atau peralihan
4iri dari air susu pada masa peralihan adalah sebagai berikut * 1. 2erupakan 8& peralihan dari kolostrum sampai menjadi 8& yang matur '. Disekresi dari hari ke- sampai hari ke-10 dari masa laktasi, tetapi ada pula pendapat yang mengatakan bahwa 8& matur baru terjadi pada minggu ke-5 sampai minggu ke-/. 5. %adar protein makin rendah, sedangkan kadar karbohidrat dan lemak makin tinggi. . (olumenya juga akan makin meningkat.
c. ASI Matur
8dapun ciri-ciri dari air susu matur adalah sebagai berikut * 1. 2erupakan 8& yang disekresi pada hari ke-10 da seterusnya, komposisi relatif konstan "ada pula yang mengatakan bahwa komposisi 8& relatif konstan baru dimulai pada minggu ke-5 sampai minggu ke/#. '. Pada ibu yang sehat, maka produksi 8& untuk bayi akan tercukupi 8& ini merupakan makanan satu-satunya yang paling baik dan cukup untuk bayi sampai usia < bulan. 5. 2erupakan suatu cairan berwarna putih keku ning-kuningan yang diakibatkan warna dari garam kalsium #aseinat, riboflavin, dan karoten yang terdapat didalamnya.
11
. idak mengumpul jika dipanaskan. /. erdapat antimikrobial faktor "itti. '009. hlm. '0-'1#.
2.2.
Perawatan 5ul6a Pada Iu Ha!l
8lat reproduksi merupakan bagian yang penting dalam menunjang kehidupan di dunia ini, maka dari itu kita harus benar-benar menjaga kebersihannya, khususnya
organ reproduksi
seorang
wanita yang habis
melahirkan harus benar-benar dibersihkan,cara membersihkan organ kewanitaan yang baru melahirkan dinamakan vulva hygiene.Perawatan adalah proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia "biologis, psikologis, sosial dan spiritual# dalam rentang sakit sampai dengan sehat "8)i), '00#.vulva hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada pasien wanita yang sedang nifas atau tidak dapat melakukannya sendiri.Perineum adalah daerah antara kedua belah paha yang dibatasi oleh vulva dan anus "Danis, '000#. Post Partum adalah selang waktu antara kelahiran placenta sampai dengan kembalinya organ genetik seperti pada waktu sebelum hamil "2ochtar, '00'#. Perawatan perineum adalah pemenuhan kebutuhan untuk menyehatkan daerah antara paha yang dibatasi vulva dan anus pada ibu yang dalam masa antara kelahiran placenta sampai dengan kembalinya organ genetik seperti pada waktu sebelum hamil. Dalam masa nifas alat-alat genitalia interna maupun eksterna akan berangsur-angsur pulih seperti keadaan sebelum hamil, untuk membantu mempercepat proses penyembuhan pada masa nifas,maka ibu nifas membutuhkan pendidikan kesehatan health education seperti personal hygiene. %ebersihan vulva pada masa nifas harus dilakukan, karena pada masa nifas banyak darah dan kotoran yang keluar dari vagina.vagina merupakan daerah yang dekat dengan tempat buang air kecil maupun besar, dan merupakan organ terbuka sehingga memudahkan kuman yang berada di daerah tersebut menjalar ke rahim.infeksi dapat terjadi karena ibu nifas kurang melakukan perawatan pasca
1'
persalinan.ibu biasanya takut untuk menyentuh luka luka yang ada di perineum sehingga memilih tidak membersihkannya, padahal dalam keadaan luka perineum rentan terhadap kuman dan bakteri sehingga mudah terjadi infeksi."ali sungkar, '00:#. Bleh karena itu kebersihan daerah vulva dan perineum pada masa nifas sangat penting untuk menghindari terjadinya infeksi.disamping itu kebersihan vulva dan perineum akan memberikan perasaan nyaman pada ibu nifas dan akan mencegah timbulnya iritasi.
2.2.1. De$!n!s!
(ulva hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada wanita yang sedang nifas tidak dapat melakukan sendiri . Pasien yang harus istirahat di tempat tidur "misalnya, karena hipertensi, pemberian infus,section caesarea# harus dimandikan setiap hari dengan pencucian daerah perineum yang dilakukan dua kali sehari dan pada waktu sesudah selesai membuang hajat. 2eskipun ibu yang akan bersalin biasanya masih muda dan sehat, daerah yang tertekan tetap memerlukan perhatian serta perawatan protektif "im Depkes#. (ulva hygiene adalah membersihkan alat genitalia atau vulva dan daerah sekitarnya pada pasien wanita yang sedang masa nifas atau pasien tidak bisa melakukan sendiri. etelah ibu mampu mandi sendiri "idealnya, dua kali sehari#, biasanya daerah perineum dicuci sendiri dengan menggunakan air dalam botol atau wadah lain yang disediakan khusus untuk keperluan tersebut. "2ochtar, '00'#. (ulva hygiene adalah tindakan keperawatan pada alat kelamin perempuan, yaitu perawatan diri pada organ eksterna yang terdiri atas mons veneris, terletak didepan simpisis pubis, labia mayora yang merupakan dua lipatan besar yang membentuk vulva, labia minora, dua lipatan kecil di antara atas labia mayora, klitoris, sebuah jaringan eriktil yang serupa dengan penis laki-laki, kemudian juga bagian yang terkait di sekitarnya seperti uretra, vagina, perineum, dan anus. "Danis, '000#.
15
2.2.2. Tu7uan 5ul6a Hy#!ene
=ntuk mencegah terjadinya infeksi didaerah perineum maupun didalam uterus
=ntuk menyembuhkan luka perineum
=ntuk kebersihan perineum dan vulva
2enangani dengan lembut pada jaringan yang terkena trauma
2encegah kontaminasi dari rectum
2embersihkan semua keluaran yang menjadi sumber bakteri dan bau
2emberikan rasa nyaman pada daerah vulva
2.2.%. Masala( yan# t!ul 7!-a t!da- d!la-u-an 6ul6a (y#!ene
!atal-gatal pada vagina
(agina terasa panas
imbul jamur "kandidiasi#
%eluaran cairan pada vagina
(agina berbau
@yeri Perasaan tidak nyaman
2.2.&. Penya-!t yan# d!t!ul-an
(ulvititis "inflamasi vulva#
%ondididiasi
(aginitis
1
(aginosis bakterialis
2.2.). Da'a- Dar! Perawatan Lu-a Per!n!u
Perawatan perineum yang dilakukan dengan baik dapat menghindarkan hal berikut ini * a& 'nfeksi %ondisi perineum yang terkena lokia dan lembab akan sangat menunjang perkembangbiakan bakteri yang dapat menyebabkan timbulnya infeksi pada perineum.
b& omplikasi 2unculnya infeksi pada perineum dapat merambat pada saluran kandung kemih ataupun pada jalan lahir yang dapat berakibat pada munculnya komplikasi infeksi kandung kemih maupun infeksi pada jalan lahir. #& ematian ibu post partum Penanganan komplikasi yang lambat dapat menyebabkan terjadinya kematian pada ibu post partum mengingat kondisi fisik ibu post partum masih lemah "uwiyoga, '00#.
2.2.*. Lan#-a(+lan#-a( 'erawatan 6ul6a (y#!ene
iapkan alat- alat seperti * kapas, alas pantat, handuk besar ' buah, air hangat dan dingin dalam baskom, botol cebok berisi larutan desinfektan sesuai dengan kebutuhan, betadin dan kasa, bengkok. 1.
iapkan air steril "air yang sudah direbus# dan gunakan sabun pembersih, bersihkan vulva dari depan ke belakang dari daerah vulva bagian atas kedaerah vulva bagian bawah sampai dengan anus sampai bersih
1/
'.
%eringkan vulva dengan tisu
5.
6ika ada luka episiotomy, berikan betadine dengan menggunakan kassa yang dicelupkan ke betadine
.
4uci tangan
/.
8lat-alat dirapikan
2.2.0. 8a-tu Perawatan
2enurut Aeerer "'001#, waktu perawatan perineum adalah * 1. aat mandi Pada saat mandi, ibu post partum pasti melepas pembalut, setelah terbuka maka ada kemungkinan terjadi kontaminasi bakteri pada cairan yang tertampung pada pembalut, untuk itu maka perlu dilakukan penggantian pembalut, demikian pula pada perineum ibu, untuk itu diperlukan pembersihan perineum. '. etelah buang air kecil Pada saat buang air kecil, pada saat buang air kecil kemungkinan besar terjadi kontaminasi air seni padarektum akibatnya dapat memicu pertumbuhan bakteri pada perineum untuk itu diperlukan pembersihan perineum. 5. etelah buang air besar. Pada saat buang air besar, diperlukan pembersihan sisa-sisa kotoran disekitar anus, untuk mencegah terjadinya kontaminasi bakteri dari anus ke perineum yang letaknya bersebelahan maka diperlukan proses pembersihan anus dan perineum secara keseluruhan.
2.%.
Perawatan 9!#! Pada Iu Ha!l
1<
!igi dan gusi harus mendapatkan perawatan preventif tambahan selama kehamilan. !usi dapat dipengaruhi oleh hormon-hormon kehamilan dalam darah sehingga mengalami kelainan "hipertrofi# sampai taraf tertentu$ infeksi dan iritasi bagian tepi gusi dapat terjadi jika kelainan tersebut dibiarkan. %ebiasaan makan dan ngemil yang baru dapat memicu kerusakan gigi. Pentingnya kesehatan gigi sebagai bagian dari kesehatan tubuh secara umum harus ditegaskan, dan wanita hamil dianjurkan untuk memeriksakan gigi pada awal kehamilannya. &a harus memberitahukan kepada dokter gigi mengenai kehamilannya sehingga tindakan yang diperlukan dapat diatur, termasuk pemakaian obat-obatan selama kehamilan. 3eberapa langkah-langkah merawat gigi selama masa kehamilan, diantaranya * 1. 8pabila ibu hamil merasa mual dan air liur terasa banyak, berkumurlah dengan air hangat yang dibubuhi garam atau berkumurlah dengan air hangat saja. Hal ini bertujuan untuk membersihkan sisa-sisa lemak yang menempel pada sela gigi, gusi dan rongga mulut, '. 2emilih sikat gigi dengan tekstur lembut dan dengan ukuran yang sesuai. elain itu, pilih pasta gigi dengan aroma segar yang tidak membuat mual serta tidak merangsang terjadinya alergi terutama alergi akibat gusi sensitif, 5. 2elakukan penyikatan gigi secara benar 'C sehari, dengan gerakan sikat melingkar dengan hati-hati pada sela-sela gigi. ikatlah gigi bagian atas dengan arah ke bawah dan sikatlah gigi bagian bawah dengan arah ke atas, . 2emperbanyak konsumsi makanan yang mengandung banyak kalsium dan buah-buahan berserat yang banyak mengandung vitamin 4 dan vitamin 31'. elain itu, kurangi konsumsi makanan yang terlalu manis atau terlalu asam yang dapat menyebabkan kerusakan gigi, /. 8pabila memiliki gigi palsu, lakukan perawatan gigi palsu secara teratur, <. 2emakai dental floss "benang gusi# apabila diperlukan untuk membersihkan sisa-sisa makanan pada sela gigi, :. 8pabila terdapat gangguan pada gigi yang mengharuskan menggunakan obat kumur, bacalah indikasi dan kontraindikasi penggunaan pada &bu
1:
hamil di label obat kumur. ebaiknya penggunaan obat kumur atas anjuran dokter gigi, ?. 8pabila sudah terlanjur mengalami gangguan gigi dan mulut selama kehamilan, segeralah menemui dokter gigi setempat untuk dilakukan tindakan segera.
8dapaun pencegahan untuk gangguan kesehatan gigi pada masa kehamilan, yakni beberapa tindakan yang dapat dilakukan, diantaranya * 1. 2enghindari kebiasaan menusuk lubang pada gigi dengan alat yang tidak bersih, bila terdapat lubang segera konsultasikan kepada dokter gigi agar segera dilakukan tindakan penambalan gigi, '. 2enghindari makanan terlalu panas terlalu dingin dan makanan dengan rasa yang terlalu asam manis serta bertekstur keras yang dapat menyebabkan kerusakan gigi, 5. 8pabila terdapat plak atau karang gigi, bersihkan ke dokter gigi secara teratur minimal enam bulan sekali. elain itu untuk pasangan yang hendak menikah, sebaiknya cek dan periksa kesehatan gigi dan mulut, hal ini menghindari resiko kerusakan gigi di kemudian hari terutama saat kehamilan, . 2enghindari kebiasaan merokok "terutama saat kehamilan#, karena kandungan nikotin yang terdapat dalam rokok dapat menyebabkan lapisan gigi mudah terkelupas.
1?
DA"TA: PUSTAKA
1. 8mbarwati >ulandari. "'00?#. Asu"an ebidanan ifas. 7ogyakarta* 2itra 4endekia Press. '. %ristiansari, >eni. "'009#. AS', Menyusui dan Sadari. 7ogyakarta* @uha 2edika. 5. ;onald, H. . "'010#. Pedoman Pera*atan e"amilan yang Se"at dan Menyenangkan& 3andung * @uansa 8ulia. . (erralls, ylvia. "'005#. Anatomi + isiologi -erapan dalam ebidanan. 6akarta* E!4. /. 7eyeh, 7ulianti 2eida. "'011#. Asu"an Masa ifas. 6akarta* rans &nfo <. :. ?. 9.
2edia. 2ochtar.'00'.8suhan %ebidanan . 6akarta* Prima 2edika Danis. '000. 8suhan %eperawatan 2aternitas. 6akarta* E!4. Aee)er. '001.Pelayanan %esehatan 2aternal. 3ina Pustaka*6akarta. ungkar, 8li. '00:. 3uku Panduan Praktis Pelayanan %esehatan 2aternal
dan @eonatal. 6akarta * 7ayasan 3ina Pustaka. 10. 8limul, 8)is. '00. Pengantar %ebutuhan Dasar 2anusia. alemba 2edika* 6akarta.
19
11. Helen A. Perawatan 2aternitas. Pendidikan Penyulu"an Antenatal& 6akarta* E!4 1'. Persis 2. Dasar-Dasar %eperawatan 2aternitas. Pera*atan Prenatal . 6akarta* E!4 15. "ttp.//"ealt"&detikom/read/012/11/13/143315/515326/462/ waspada-perawatan-gigi-seperti-ini-yang-tidak-boleh-dilakukan-ibuhamil 1. "ttp.//"ealt"&kompasom/read/01/10/14/17320071/6 8lasan.Pentingnya.&bu.Hamil.6aga.%esehatan.!igi