OLEH : AHMAD 102504014 PTE (S1)
Peralatan Sistem Tenaga Listrik dari Trafo Distribusi ke Konsumen Rumah Tangga
1) Daya terpasang adalah 450 VA 2) Tegangan kerja adalah 220 volt 3) MCB yang terpasang berkapasit berkapasitas as 2 A, di peroleh dari rumus :
Diketahui : P = 450 VA V = 220 V Jadi dapat di peroleh,
A
4) Peralatan – peralatan pada instalasi rumah A.
APP (Alat Pengukur dan Pembatas) adalah tempat penyambungan penyambungan penghantar konsumen.
Saluran
masuk
Pelayanan
(SMP)
ke
instalasi
APP juga digunakan untuk mengukur pemakaian energi
listrik dan pembatasan daya sesuai dengan paket pelanggan. Pada APP terpasang KWH meter dan MCB (Miniatur Circuit Breaker). a. KWH meter yaitu alat yang digunakan sebagai pengukur penggunaan energi listrik. b. MCB yaitu alat yang berfungsi sebagai pengaman terhadap gangguan arus lebih.
KWH meter
MCB
Gambar 1. APP yang terdiri dari KWH meter dan MCB
Persyaratan pemasangan APP adalah: a. APP dipasang di bagian luar rumah b. APP dipasang pada tempat yang mudah dilihat dan tidak mudah dijangkau dengan ketinggian 180 cm – 200 cm. c. Dipasang pada tempat yang tidak terkena air hujan d. Dipasang pada tempat yang tidak terkena panas matahari secara langsung
B.
Kabel IB, yaitu penghantar yang menghubungkan dari APP ke PHB utama. utama. Persyaratan untuk kabel IB adalah harus berpenampang di atas penampang kabel penghantar yang ada dalam instalasi.
Gambar 2. Kabel IB yang menghubungkan APP dengan PHB
C. Pembumian (Grounding), yaitu penghubungan suatu titik sirkit listrik atau suatu penghantar yang bukan bagian dari sirkit listrik, dengan bumi menurut cara tertentu. Fungsi pembumian adalah sebagai alat proteksi terhadap arus lebih denga cara mengalirkan arus lebih ke tanah. Material yang digunakan adalah elektroda batang, yaitu elektrode dari pipa besi, baja profil, atau batang logam lainnya yang dipancangkan ke dalam tanah. Adapun persyaratannya persyaratannya adalah pembumian menggunakan menggunakan kawat BC (tembaga)
dengan
ukuran
penampang
minimal
4
mm2
dengan
menggunakan pipa minimal sepanjang 1,25 meter Dalam instalasi ini, tidak memiliki pembumian.
D.
PHB (Perlengkapan (Perlengkapa n Hubung Bagi), yaitu peralatan yang berfungsi menerima energi listrik dari APP atau dari PHB lain kemudian mendistribusikan dan membagi serta mengontrol penyaluran energi listrik terebut. Persayaratan pemasangan PHB adalah: a. PHB dipasang di bagian dalam rumah b. PHB harus ditata dan dipasang sedemikian rupa sehingga terlihat rapi dan teratur, dan harus ditempatkan dalam ruang yang cukup leluasa c. PHB harus ditata dan dipasang sedemikian rupa sehingga pemeliharaan dan pelayanan mudah dan aman, dan bagian yang penting mudah dicapai d. Untuk instalasi inst alasi perumahan, peruma han, lemari atau kotak hubung bagi harus h arus dipasang sekurang-kurangnya 1,5 m di atas lantai.
Gambar 3. PHB
E.
Penghantar, Penghantar , yaitu bahan yang digunakan untuk mengalirkan arus listrik dari dari satu titik ke titik lain. Penghantar yang digunkan adalah kabel jenis NYA dengan luas penampang 2,5 mm 2.
Gambar 4. Pengahantar (Kabel NYA 2,5 mm 2) F.
Sakelar dan KKB, sekelar merupakan peralatan yang digunakan untuk memutuskan dan mengalirkan arus litrik dari sumber listrik ke beban. Sedangkan KKB adalah peralatan yang digunakan sebagai tempat atau sumer tegangan untuk peralatan rumah tangga lainnya.
Gambar 5. Sakelar dan KKB
5) Peralatan Sambungan Luar Pelayanan sampai ke trafo distribusi a.
Sambungan
masuk
pelayanan
(Sambungan
pada
dinding),
yaitu
penghantar yang terdapat pada Strain Hock (alat untuk pemasangan pada dinding) ke APP .
b. Peralatan sambungan rumah dengan jenis sambungan pada dinding : Paku beton Strain hock Pada instalasi ini tidak menggunakan peralatan yang disebutkan diatas.
Gambar 6. Sambungan pada dinding samping c.
Pada instalasi rumah ini, SLP-nya mengambil langsung aliran sumber dari dari tiang titik penyambungan. penyambungan.
Gambar 7. SLP mengambil langsung aliran sumber dari tiang titik penyambungan. penyambungan.
d.
Dari sambungan rumah menuju ke tiang titik penyambungan.
Gambar 8. Tiang titik penyambungan penyambungan Isolasi telur
Stainless steel Pole Bracket
Plastic strap
Gambar 9. Peralatan pada tiang titik penyambungan
e.
Kemudian dari tiang titik penyambungan di atas menuju ke trafo distribusi. Trafo distribusi berfungsi untuk menurunkan tegangan menengah berupa teganan 3 fasa 3 kawat (RST) menjadi tegangan rendah berupa tegangan 3 fasa 4 kawat (RSTN), yaitu dari 20 kV menjadi 380/220 V
JARINGAN DISTRIBUSI 20 kV
Low Voltage Cabinet
Gambar 10. Gardu Trafo Distribusi
Arrester
Cut Out
Busing trafo Fuse Link Transformator
Fuse Bus Bar
Kabel naik
Kabel turun
Gambar 11. Bagian-bagian Gardu Trafo Distribusi
Grounding
Fungsi dari bagian – bagian dari Gardu Trafo Distribusi Arrester : berfungi sebagai pengaman trafo terhadap tegangan lebih yang disebabkan oleh samabaran petir dan switching.
Gambar 12. Arrester
Transformator : berfungsi
sebagai
trafo
daya
merubah
tegangan
menengah (20 kV) menjadi tegangan rendah (380/200) Volt.
Gambar 13. Transformator Busing trafo: berfungsi sebagai konektor masukan dari JTM dan konektor keluaran ke JTR
Gambar 14. Busing Trafo
Cut Out (CO) : sebagai pengaman penyulang, bila terjadi gangguan di gardu (trafo) dan melokalisir gangguan di trafo agar peralatan tersebut tidak rusak.
Gambar 15. Cut Out
Fuse Link, yaitu fuse yang terdapat pada Cut Out yang berfungsi sebagai pengaman terhadap arus lebih.
Gambar 16. Fuse Link Kabel turun: turun: merupakan keluaran dari trafo distribusi yang terdiri dari empat kabel (RSTN) menuju kotak panel. Fasa RST dihubungkan dengan NFB dalam kotak panel sedangkan N dihubungkan dengan pembumian. Kabel naik: naik: merupakan keluaran dari NFB yang juga terdiri dari empat kabel (RSTN) menuju titik-titik penyambungan konsumen. NFB (No Fuse Breaker) : sebagai pengaman trafo terhadap arus lebih yang terpasang di sisi tegangan rendah (220 Volt), untuk melindungi trafo terhadap gangguan arus lebih yang disebabkan karena hubung singkat dijaringan tegangan rendah maupun karena beban lebih.
Fuse: Fuse: terdapat dalam kotak panel pada keluaran NFB berfungsi sebagai pengaman bagi masing-masing fasa RST.
Gambar17. Fuse Bus Bar : Bar : Sebagai terminal untuk percabangan. percabangan.
Gambar 18. Bus Bar Grounding : Grounding (Pembumian) adalah penghubungan suatu bagian dari rangkaian listrik atau bagian yang bersifat konduktor tetapi bukan bagian dari rangkaian listrik yang pada keadaan normal tidak bertegangan ke bumi. Adapun grounding yang terdapat pada gardu distribusi ialah :
Grounding Arrester : berfungsi untuk menyelurkan arus ke tanah yang disebabkan oleh tegangan lebih karena sambaran petir dan switching.
Graunding Trafo : untuk menghindari terjadi tegangan lebih pada phasa yang sehat bila terjadi gangguan satu fasa ketanah maupun yang disebutkan oleh beban tidak seimbang.
Grounding LV Panel : sebagai pengaman bila terjadi arus bocor yang mengalir di LV panel.