TUGAS PENGGANTI KUIS TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN PANGAN I
PEMBENTUKAN VARIETAS JAGUNG HIBRIDA DAN BERSARI BEBAS
Oleh: Widya Widya Erja Erja Syai!ri Syai!ri "#"$%" "#"$%"" "" " Te'()l)*i Pr)d+',i Ta(a-a( Pa(*a( I Kela, A
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI .AKULTAS .AKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG %$"&
PENDAHULUAN Di Indonesia, jagung (Zea mays L.) merupakan bahan pangan penting sebagai sumber karbohidrat kedua setelah beras, sebagai bahan makanan ternak dan bahan baku industri. Sebagian besar petani di Indonesia mengusahakan varietas jagung hibrida daripada varietas jagung lokal maupun varietas jagung bersari bebas. Salah satu karakteristik varietas jagung hibrida adalah sifat tanggapnya terhadap pemupukan dan hanya ook ditanam di lahan subur seperti lahan sa!ah dengan produktifitas tinggi (Sudaryono et al. , "##$). %arietas hibrida merupakan generasi pertama hasil persilangan antara tetua berupa galur inbrida. %arietas hibrida dapat dibentuk pada tanaman menyerbuk sendiri maupun menyerbuk silang. &agung merupakan tanaman pertama yang dibentuk menghasilkan varietas hibrida seara komersial, dan telah berkembang di 'merika Serikat sejak "#an (*allauer and +iranda "#-). ini benih jagung hibrida telah ditanam di sebagian besar areal jagung di dunia. %arietas jagung hibrida di Indonesia pertama kali dilepas pada tahun "# yang dihasilkan oleh /0 1ISI, yaitu varietas 23" yang merupakan hibrida silang punak (topross hybrid), yaitu persilangan antara populasi bersari bebas dengan silang tunggal dari 2argill. Selanjutnya pada tahun "#an /0 1ISI melepas 2/I3 ", /ioneer melepas hibrida /3" dan /34, dan I/1 melepas hibrida I/135. /ada a!alnya hibrida yang dilepas di Indonesia adalah hibrida silang ganda atau double ross hybrid, namun sekarang lebih banyak hibrida silang tunggal dan modifikasi silang tunggal. *ibrida silang tunggal mempunyai potensi hasil yang tinggi dengan fenotipe tanaman lebih seragam daripada hibrida silang ganda atau silang punak. 1enih jagung hibrida yang dikembangkan petani mampu memberi hasil $3- t6ha. *al ini berarti peningkatan produksi jagung di Indonesia lebih banyak ditentukan oleh peningkatan produktivitas daripada perluasan areal tanam. Sejak tahun "##7 penanaman varietas jagung hibrida di Indonesia mengalami perkembangan pesat. Data 8ugraha et al. (44), menunjukkan, luas areal tanam jagung varietas unggul telah menapai -79 (59 besari bebas, 4-9 hibrida). Dari data tersebut
nampak bah!a sebagian besar petani masih menggunakan benih jagung bersari bebas. *al ini terkait dengan harga benih jagung bersari bebas lebih murah daripada benih jagung hibrida, atau karena benih hibrida sukar diperoleh, terutama di daerah terpenil. /enanaman satu varietas dalam
skala
luas seara terus3menerus
menyebabkan penurunan hasil. /rogram pemuliaan diarahkan untuk menghasilkan varietas yang beradaptasi spesifik pada !ilayah dengan iklim dan jenis tanah tertentu. /ergiliran varietas diperlukan untuk mempertahankan ketahanan varietas terhadap hama dan penyakit tertentu. :leh karena itu akan dibahas mengenai varietas jagung hibrida dan varietas jagung bersari bebas.
PEMBAHASAN
A/ Varie!a, Ja*+(* Hi0rida
". Sumber ;enetik /ada a!al penggunaan jagung hibrida, varietas yang dilepas adalah hibrida silang punak ganda, namun sekarang lebih banyak hibrida silang tunggal. /embentukan galur inbrida berasal dari materi populasi dasar berupa varietas bersari bebas, hibrida, varietas lokal, dan plasma nutfah introduksi. 4. /erbaikan /opulasi Langkah a!al dalam program hibrida adalah menari populasi3populasi superior yang merupakan pasangan heterotik (heteroti pattern) dan atau melakukan pembentukan populasi baru. /embentukan populasi dan program seleksi bertujuan untuk memaksimalkan karakter penting, selain mempertahankan karakter lain pada tingkat yang sama, atau di atas standar minimum untuk diterima sebagai varietas komersial. +isalnya, kalau karakter hasil yang menjadi tujuan utama, maka populasi harus memiliki daya hasil yang beragam, tetapi karakter lainnya seperti saat berbunga, umur panen, ketahanan terhadap penyakit, dan kualitas hasil harus lebih seragam. *al tersebut dapat diapai dengan prosedur berikut< a.
/ersilangan dilakukan hanya di antara populasi yang terseleksi, yakni populasi dengan fenotipe sama untuk karakter kedua (saat berbunga, umur panen, dan lain3lain), tetapi dengan fenotipe yang berbeda untuk karakter yang diutamakan (seperti hasil).
b. /ersilangan antarpopulasi dibatasi oleh individu3individu dari populasi tetua yang mempunyai fenotipe yang sama, dengan memperhatikan karakter kedua terpenting. . +emperbaiki populasi3populasi asal yang berbeda dalam karakter kedua terpenting sebelum dilakukan persilangan di antara populasi tersebut, kemudian dilanjutkan dengan program utama seleksi. . Seleksi 1erulang 0imbal 1alik /rosedur seleksi berulang timbal balik adalah sebagai berikut< M+,i- ": Pe-0+a!a( *al+r S"
Dimulai dengan penanaman populasi dasar '(2) dan 1(2), masing3masing 37 ribu tanaman, dibuat silang diri atau selfing sebanyak 735 tanaman yang mempunyai karakter yang diinginkan (tegap, berbunga sinkron, tahan hama penyakit). /ada saat panen dipilih tongkol dari hasil silang diri yang masih memenuhi karakter yang diinginkan, dan masing3masing tongkol dipipil terpisah. 'pabila populasi dasar memiliki keragaman yang besar (populasi belum pernah diperbaiki), jumlah silang diri lebih dari 5 tanaman. M+,i- %: Pe-0+a!a( ,ila(* 1+(2a' 3!)12r),,4
0anaman galur S" populasi ' digunakan sebagai tetua betina, ditanam masing3 masing satu baris dengan " tanaman dalam blok terisolasi. /ada tiap empat baris tetua betina ditanam populasi 1(2) sebagai tetua jantan. emudian dibuat persilangan S" populasi 1 dengan populasi '(2) dalam blok terisolasi. Dipilih 4347 galur tetua betina yang berpenampilan baik dan hasil bijinya ukup untuk evaluasi silang punak. 1ersamaan dengan pembuatan silang punak ditanam galur3galur S" ' dan 1 masing3masing satu baris dengan "3"7 tanaman. Dibuat silang diri 37 tanaman dari tiap galur yang mempunyai karakter diinginkan. /ada !aktu panen dipilih "3 tongkol dari hasil silang diri untuk setiap galur terpilih. 0ongkol terpilih dipipil dan diampurkan biji dari tiap galur sehingga diperoleh galur S4 bulk. M+,i- #: E5al+a,i ,ila(* 1+(2a'
Sebanyak 4347 hasil silang punak yang penampilan galurnya baik dan memiliki benih S4 dievaluasi dalam perobaan berulangan. =valuasi dilakukan pada "3 lokasi. 1ersamaan dengan evaluasi silang punak dibuat galur S bulk seperti pada musim 4. M+,i- 6: Re')-0i(a,i *al+r !er1ilih
1erdasarkan hasil evaluasi silang punak dipilih "734 galur yang memiliki kombinasi yang baik dengan populasi pasangannya. >ekombinasi galur terpilih menggunakan galur S bulk. Dibuat persilangan diallel antara galur terpilih. ?ntuk memperoleh populasi baru, '(2")@" dan 1(2")@" diampur dengan jumlah benih yang sama dari hasil persilangan. >ekombinasi dapat dilakukan dengan silang aak (random mating, open pollination), galur3galur ditanam sebagai tetua betina, masing3masing satu baris "347 tanaman. 0etua jantan adalah
ampuran biji dari galur3galur yang digunakan sebagai tetua betina. /ada saat berbunga diabut malai bunga jantan dari tetua betina sebelum menghasilkan tepung sari. M+,i- &: Pe-0+a!a( *al+r S"
Ditanam benih '(2")@" dan 1(2")@" dan dibuat persilangan seperti pada musim pertama. /ada musim kelima dapat dilakukan persilangan dalam populasi untuk memperoleh benih @4 dan baru pada musim keenam dilakukan persilangan S", sehingga satu daur seleksi memerlukan lima musim, dan apabila menggunakan benih @" hanya memerlukan empat musim. &ika pembuatan galur S4 bulk dan S bulk tidak dilakukan maka rekombinasi mengunakan galur S". ;alur S bulk diteruskan untuk mendapatkan galur murni dengan metode baku. 5. +etode Seleksi ;alur Sele',i Ma,,a 3Ma,, Sele2!i)(4
Seleksi massa adalah pemilihan individu seara visual untuk karakter3karakter yang diinginkan. Seleksi massa tidak melibatkan evaluasi famili. Seleksi massa dapat dijadikan dasar untuk domestikasi tanaman menyerbuk silang dan dasar pemeliharaan bentuk asal (true type) dari spesies ta naman yang menyerbuk silang, sebelum dikembangkan program perbaikan tanaman. Sele',i Sa!+ T)(*')l Sa!+ Bari, 3Ear7!)7R)84
Seleksi satu tongkol satu baris pada jagung, yang pada tanaman lain disebut head3 to3ro!, atau satu malai satu baris, merupakan halfsib seletion yang a!alnya diranang oleh *opkins ("##) dalam Dahlan ("##5) di ?niversitas Illinois untuk menyeleksi kandungan minyak dan protein pada jagung. 0eknik seleksi ini merupakan modifikasi dari teknik seleksi massa yang menggunakan pengujian keturunan (progeny test) dari tanaman yang terseleksi, untuk membantu memperlanar seleksi yang didasarkan atas keadaan fenotipe individu tanaman. elemahan seleksi ini adalah kemungkinan terjadinya silang dalam ukup besar karena pemilihan pada satu tongkol hanya satu baris. 0imbulnya inbreeding akan mengurangi kemajuan genetik pada proses seleksi. Sele',i Pedi*ri 3Pedi*ree Sele2!i)(4
+usim "< Ditanam populasi dasar sekitar .37. tanaman, dipilih 35 tanaman dengan karakter yang dikehendaki dan dibuat silang diri untuk
menghasilkan galur S". /anen dilakukan seara terpisah dari masing3masing tanaman hasil silang diri yang mempunyai karakter yang diinginkan. +usim 4< 1iji yang diperoleh pada musim " (S") dari tiap tongkol ditanam satu baris, A47 tanaman. Seleksi seara visual dilakukan antara famili dan dalam famili (baris), dan dipilih 37 tanaman dari baris yang terpilih untuk dilakukan silang diri. /anen dilakukan seara terpisah untuk masing3masing tongkol, dipilih "3 tongkol hasil silang diri untuk tiap baris terpilih dan diperoleh biji S4. +usim < 1iji S4 ditanam satu tongkol satu baris dengan "7347 tanaman. Seleksi diteruskan antara baris dan dalam baris. /ilih 37 tanaman dari baris yang terpilih untuk dibuat silang diri. /anen dilakukan seara terpisah untuk masing3masing tongkol dan akan diperoleh biji S. +usim 5< 1iji (S) yang terpilih ditanam kembali seperti pada musim . Silang diri dilakukan sampai generasi keenam (S$) untuk memperoleh galur yang mendekati homoBigot. Dalam pembentukan galur dapat dilakukan seleksi terhadap hama dan penyakit utama dengan inokulasi buatan. Sele',i 9+rah 3B+l' Sele2!i)(4
Seleksi dengan metode urah dilakukan dengan menampurkan biji dari tongkol hasil silang diri dalam jumlah yang sama. Seleksi dilakukan sampai empat generasi dan evaluasi daya gabungnya dilakukan pada galur S5. +odifikasi dapat dilakukan dengan mengevaluasi daya gabung pada S" dan galur terpilih digunakan untuk silang diri, tetapi biji dari "3 tongkol hasil silang diri dari galur terpilih diampur dan silang diri dilanjutkan hingga menapai homoBigot. Seleksi urah dapat menghemat biaya dan dapat dilakukan dengan banyak populasi sekaligus. M)dii'a,i Sele',i Pedi*ree
+etode seleksi ini merupakan kombinasi antara seleksi pedigree dan seleksi urah. Dari populasi dasar dipilih tanaman yang diinginkan (35 tanaman), dan dilakukan silang diri. /ada saat panen dipilih tongkol yang baik dari tanaman hasil silang diri. ;enerasi selanjutnya ditanam satu baris "347 tanaman tiap tongkol, dan dipilih baris tanaman dengan karakter yang diinginkan. Dibuat silangdiri 37 tanaman dari baris terpilih. Setelah panen dari tiap baris terseleksi dipilih "3 tongkol dan diambil biji yang sama tiap tongkol untuk ditanam dalam
satu baris "347 tanaman. Seleksi urah dalam famili dilakukan beberapa generasi berikutnya. Seleksi pedigree dilakukan lagi apabila galur akan dievaluasi daya gabungnya. Dapat pula diseling antara metode seleksi pedigree dan seleksi urah. Sele',i Da1+r T+(**al 3Si(*le Hill Sele2!i)( Si(*le Seed De,2e(!4
+etode seleksi dapur tunggal berfungsi mempertahankan keragaman dan dapat digunakan untuk pembentukan >IL (>eombinant Inbred Lines). >IL digunakan untuk kajian genetik dan analisis molekuler. Dalam seleksi ini, tiap tanaman hanya diambil satu biji untuk generasi berikutnya. Dari populasi dasar dipilih tanaman yang mempunyai karakter yang diinginkan untuk disilangdirikan. Setelah panen, diambil satu biji dari tiap tongkol dan diampur menjadi satu. 1iji ampuran ini ditanam lagi dan dibuat silang diri dari masing3masing tanaman. Seleksi dilakukan tanpa membuat silang diri tanaman yang terserang hama penyakit, rebah, dan yang memiliki karakter lain yang tidak diinginkan. Setelah panen, diambil lagi satu biji dari tiap tongkol dan diampur. /ekerjaan ini dilakukan beberapa generasi sampai tahap evaluasi galur. 'pabila mula3mula dilakukan silang diri 7 tanaman, maka dari generasi ke generasi berikutnya jumlah tanaman yang berkurang hanya sedikit. Sele',i .e()!i1e Ber+la(* 3Phe()!y1i2 Re2+rre(! Sele2!i)(4
Seleksi fenotipe berulang adalah seleksi dari generasi ke generasi dengan diselingi oleh persilangan antara tanaman3tanaman terseleksi agar terjadi rekombinasi. Sparague dan 1rimhall ("#74) telah menggunakan prosedur seleksi ini dalam meningkatkan kadar minyak yang tinggi pada varietas jagung Stiff Stalk Syntheti. Langkah3langkah pelaksanaan seleksi fenotipe berulang adalah< +usim "< Ditanam A" tanaman S dan dilakukan persilangan sendiri (selfing), bijinya diuji untuk menentukan kandungan minyaknya. +usim 4< Seleksi "9 tongkol S" dengan persentase minyak tertinggi ditanam satu tongkol satu baris dan saling silang (interrossing). 1iji3biji dengan jumlah yang sama dari tiap tongkol diampur dan ditanam kembali untuk diseleksi pada generasi berikutnya. Sele',i Ber+la(* +(!+' Daya Ga0+(* U-+- 3Re2+rre(! Sele2!i)( )r Ge(eral 9)-0i(i(* A0ili!y4
Seleksi ini a!alnya disarankan oleh &enkins ("#-), dengan anggapan bah!a daya gabung dapat ditentukan sejak dini. /rosedur seleksi adalah sebagai berikut< +usim "< Dipilih tanaman dari populasi dasar dengan karakter yang diinginkan. 0anaman terpilih kemudian disilangdirikan (selfing) untuk memperoleh galur S". /ada saat panen hanya dipilih tanaman yang masih menunjukkan karakter yang diinginkan. +usim 4< Sebagian benih S" digunakan untuk pembuatan persilangan antara galur S" dengan populasi asal (silang punak). /opulasi digunakan sebagai tetua penguji. Sisa benih S" disimpan untuk digunakan dalam rekombinasi. +usim < =valuasi famili saudara tiri (silang punak) dilakukan dalam ranangan aak kelompok atau latis umum (generaliBed lattie) dengan 435 ulangan pada "3 lokasi. 1erdasarkan evaluasi ini dipilih famili superior. +usim 5< >ekombinasi famili terpilih menggunakan biji S" dengan ara disaling3 silangkan untuk membentuk populasi baru (2"). +usim 7< /opulasi hasil rekombinasi pada musim 5 dibuat silang diri seperti pada musim I untuk membentuk daur kedua (24) dan seterusnya. Sele',i Ber+la(* Ti-0al Bali' 3Re2i1r)2al Re2+rre(! Sele2!i)(4
Seleksi berulang timbal balik memerlukan lima musim tanam dengan prosedur yang sama dengan yang telah dijelaskan pada perbaikan populasi, yaitu musim "< pembuatan galur S", musim 4< pembuatan silang punak (topross), musim < evaluasi silang punak, musim 5< rekombinasi galur terpilih, musim 7< pembuatan galur S". Sele',i Sila(* Bali' 3Ba2'2r),,4
/rosedur seleksi silang balik digunakan untuk memperbaiki galur yang sudah ada tetapi perlu menambah karakter yang lain seperti ketahanan terhadap hama penyakit. ;alur yang hendak diperbaiki adalah tetua pengulang (reurrent parent), karakter3karakternya
tetap
dipertahankan,
keuali
karakter
yang
hendak
diintrogresikan dari tetua donor. ;alur ' (tetua pengulang) disilangkan dengan galur donor C, selanjutnya @" atau @4 disilangkan kembali dengan galur '. Dari beberapa silang balik dengan galur ' akan diperoleh galur ' yang karakternya sama dengan galur ', tetapi mengandung gen yang diinginkan yang berasal dari galur C. Dalam silang balik harus jelas karakter yang diinginkan sehingga dapat
diikuti selama proses seleksi. 0anaman @" mengandung 79 gen3gen galur ', silang balik " (12") -79, b4 meningkat menjadi -,79, b menjadi #,9, dan b5 meningkat menjadi #$,#9. 8amun dalam proses bak ross harus diikuti oleh kemampuan daya gabungnya agar tidak sampai berubah dari galur pasangannya dalam pembuatan hibrida. Sele',i Ga-i! 3Ga-ee! Sele2!i)(4
Seleksi gamit dianjurkan oleh Stadler pada tahun "#-5 (&ugenheimer "#7). 'pabila frekuensi Bigot p4 maka frekuensi gamit adalah p, sehingga seleksi gamit lebih efisien karena pE p4. /rosedur untuk memperbaiki galur ' adalah dengan populasi /, sehingga silang tunggal '61 memiliki karakter lebih unggul dibanding persilangan '61 sebagai berikut< +usim "< 0anaman terpilih dari populasi / dikumpulkan dan diampur tepung sarinya untuk menyerbuki tanaman galur '. Satu tongkol hasil persilangan merupakan famili tiri (half sib) dari banyak tetua jantan. +usim 4< ;unakan tepungsari tanaman @" untuk silang diri dan menyerbuki tanaman galur 1. +usim < =valuasi silang punak hasil persilangan pada musim " dengan menggunakan pembanding hibrida '61. Dipilih galur3galur yang memiliki hasil silang punak lebih tinggi dari hasil hibrida '61. +usim 5< ;alur S4 terpilih disilangdirikan, proses ini diteruskan hingga diperoleh galur murni.
B/ Varie!a, Ber,ari Be0a,
". Seleksi 1erulang /rinsip seleksi berulang adalah memilih famili yang diinginkan dan membuat persilangan antara famili terpilih (rekombinasi), dan menanam kembali benih hasil rekombinasi untuk diseleksi lagi. Dengan ara ini akan diperoleh populasi yang lebih baik dari populasi a!al. /ada umumnya satu daur seleksi memerlukan tiga musim, yaitu persilangan untuk pembuatan famili, perobaan untuk mengevaluasi penampilan famili, dan memilih famili yang dikehendaki. Selanjutnya dilakukan pembuatan persilangan antarfamili terpilih. Seleksi berulang dapat dibedakan menjadi< ". Seleksi massa< seleksi berdasarkan pengamatan seara visual individu tanaman tanpa evaluasi famili. 4. Seleksi barisan3satu3tongkol (ear3to3ro!)< modifikasi seleksi massa dengan mengevaluasi famili saudara tiri. . Seleksi saudara kandung (full3sib)< seleksi berdasarkan evaluasi famili hasil persilangan sejoli "F4, F5, 7,$ dan seterusnya dan atau timbal baliknya (resiproal). 5. Seleksi saudara tiri (half3sib)< seleksi berdasarkan evaluasi hasil persilangan galur S atau S" dengan varietas atau hibrida lain yang disebut penguji (tester). 7. Seleksi S"< seleksi berdasarkan evaluasi keturunan yang diperoleh dari satu kali persilangan3dalam (S"). $. Seleksi S4< sama dengan seleksi S", keuali seleksi dilakukan berdasarkan evaluasi keturunan yang diperoleh dari dua kali persilangan dalam (S4). -. Seleksi berulang timbal3balik< seleksi berdasarkan evaluasi hasil persilangan dua populasi, populasi yang satu digunakan sebagai tetua penguji populasi yang lain dan sebaliknya. . Seleksi saudara kandung timbal3balik< seleksi berdasarkan hasil evaluasi saudara kandung yang berasal dari persilangan dua populasi yang prolifik, populasi yang satu digunakan sebagai tetua penguji populasi yang lain dan sebaliknya. Taha1a( Sele',i Ber+la(* Sele',i Ma,,a
0ahap3tahapan seleksi ini pada dasarnya dapat dilukiskan sebagai berikut< 0anam " biji pada petak3petak keil. 0anaman yang tidak diinginkan dibuang malainya sebelum menghasilkan tepung sari. /emilihan dilakukan terhadap induk jantan dan betina, kemudian dilakukan perka!inan antara tanaman terpilih dengan membagi populasi menjadi dua grup. 0epung sari grup ' untuk menyerbuki tanaman grup 1 sehingga terhindari ka!in sendiri. Sele',i Bari,a(7Sa!+7T)(*')l 3ear !) r)84
0ahapan seleksi barisan3satu3tongkol adalah sebagai berikut< +usim "< Sama seperti seleksi massa, ditanam populasi dasar materi seleksi, dibuat persilangan half3sib. +usim 4< =valuasi famili saudara tiri dalam perobaan berulangan, pilih 43 famili. +usim < @amili3famili terpilih disilangkan sesamanya (ka!in aak) untuk membentuk famili suadara tiri baru sebagai bahan untuk dievaluasi pada daur berikutnya. Sele',i A(!ar*al+r Sa+dara Ka(d+(*
@amili saudara kandung (full sib) dibentuk dengan membuat persilangan antara tanaman dalam populasi, sehingga tanaman yang berasal dari satu tongkol memiliki tetua jantan dan betina yang sama. Seleksi ini disebut seleksi saudara kandung. 0ahapan seleksi pada dasarnya adalah sebagai berikut< +usim "< Dari tanaman populasi dasar dilakukan persilangan sejoli antara tanaman " F 4, F 5, 7 F $ dan seterusnya. Demikian juga persilangan timbal balik (4 F ", 5 F , $ F 7 dan seterusnya) untuk membentuk famili saudara kandung. Seleksi pertama dilakukan pada saat melakukan persilangan dan seleksi kedua pada saat panen. +usim 4< Sebanyak "3 famili saudara kandung dievaluasi pada perobaan berulangan, dari famili terbaik dipilih 43 famili untuk direkombinasi. +usim < Dibuat persilangan antarfamili tersebut atau rekombinasi (interross) untuk memperoleh populasi siklus " (2"). >ekombinasi dan pembentukan famili dapat disatukan sehingga mengurangi satu musim, sehingga satu daur (siklus) terdiri dari dua musim. Sele',i A(!ar*al+r Sa+dara Tiri
Seleksi saudara tiri (half sib) dilakukan berdasarkan evaluasi terhadap hasil persilangan galur3galur S (populasi a!al) atau S" dengan tetua penguji berupa varietas atau galur lain. 0ahapan seleksi saudara tiri adalah sebagai berikut< +usim "< Dari tanaman populasi dasar dibuat selfing 3$ tanaman S. Seleksi dilakukan pada saat melaksanakan persilangan sendiri saat panen. 0ongkol hasil persilangan sendiri ditanam terpisah. +usim 4< 0anam 3$ galur S" dalam petak skrining, sesuai tujuan pemuliaan. 1uat persilangan antartanaman terpilih dari galur3galur S" dengan tetua penguji. /anen tongkol hasil persilangan seara terpisah. +usim < =valuasi "34 silang3uji menggunakan pengujian berulang, kemudian pilih 43 galur S" untuk direkombinasi. /ada petak yang berlainan, disilang sendiri (selfing) galur3galur S" untuk membentuk galur S4. +usim 5< >ekombinasi galur3galur terpilih dengan menggunakan biji galur S" atau sisa benih silang uji untuk menghasilkan populasi siklus " (2") Sele',i S"
Seleksi S" menggunakan galur S", yaitu dengan membuat silang diri dari suatu populasi. 0epung sari yang digunakan untuk menyerbuki rambut tongkol berasal dari tanaman itu sendiri. %arietas yang dibentuk dari seleksi S" antara lain adalah >ama, resna, dan Sukmaraga. 0ahapan prosedur seleksi berulang S" adalah sebagai berikut< +usim "< 0anam 4. biji populasi dasar (2). Lakukan persilangan sendiri (selfing) 3$ tanaman S. Seleksi pertama di antara tanaman S dilakukan pada saat persilangan pada saat panen tongkol3tongkol S" seara terpisah untuk pengujian. +usim 4< =valuasi galur3galur S" di dua lokasi atau lebih. Dari pengujian ini, pilih 43 galur S" yang akan direkombinasi untuk membentuk populasi siklus " (2"). +usim < >ekombinasi semua galur S" yang terpilih untuk membentuk populasi siklus " (2"). 'mbil benih tiap tongkol dalam jumlah yang sama, kemudian diampur (bulk).
+usim 53$< ?lang prosedur musim "3 untuk menghasilkan populasi siklus 4 (24), dan demikian seterusnya. Sele',i S%
/ada seleksi S4, dilakukan silang diri (selfing) galur S" untuk mendapatkan galur S4. 0ujuan pembentukan galur S4 adalah membuang individu3individu galur S" yang peka terhadap hama dan penyakit utama, sebelum melakukan pengujian galur3galur S4. +ateri yang dievaluasi adalah galur3galur S4 sehingga diperlukan empat musim per daur seleksi. 0ahapannya adalah pembuatan galur S" dan galur S4, evaluasi galur3galur S4 dan rekombinasi galur S4, terpilih untuk membentuk populasi siklus " (2"). Sele',i Ber+la(* Ti-0al Bali' 3Re2i1r)2al Re2+rre(! Sele2!i)(4
Seleksi berulang berbalasan antara populasi dent omposite dan flint omposite selama tiga daur meningkatkan hasil ,79 per daur pada persilangan antara kedua populasi. /eningkatan hasil pada persilangan antara populasi >SSS2 dan >1S " selama enam daur menapai 7"9. Dalam satu daur seleksi berulang timbal balik diperlukan tiga musim tanam atau generasi untuk (") pembentukan galur S" (silang sendiri) dan silang punak dari masing3masing populasi, (4) evaluasi silang punak, dan () rekombinasi galur3galur terpilih. 0ahapan seleksi berulang timbal balik pada dasarnya adalah sebagai berikut< +usim "< /ersilangan sendiri tanaman populasi dasar untuk mendapatkan galur S" pada kedua populasi (' dan 1). /anen tongkol hasil persilangan sendiri seara terpisah. +usim 4< /ersilangan galur S" yang diinginkan dari populasi ' F 1 dan sebaliknya. Seleksi pertama dilakukan pada saat melakukan persilangan dan seleksi kedua pada saat panen. +usim < =valuasi "3 silang punak dalam perobaan berulangan, pilih 43 famili S" untuk direkombinasi. +usim 5< >ekombinasi galur famili S" terpilih untuk memperoleh populasi siklus " (2"). Sele',i Sa+dara Ka(d+(* Ti-0al7Bali' 3Re2i1r)2al .+ll7Si0 Sele2!i)(4
0ahapan seleksi ini adalah sebagai berikut<
+usim "< /ersilangan sendiri tanaman bertongkol ganda (dua) pada tongkol kedua untuk mendapatkan galur S" dan tongkol pertama diserbuki dari tanaman populasi lain untuk menghasilkan famili saudara kandung, pada kedua populasi (' dan 1). +usim 4< =valuasi "3 famili saudara kandung dalam petak berulangan, pilih 43 famili S" untuk direkombinasi. +usim < >ekombinasi famili S" terpilih untuk memperoleh populasi siklus " (2"). /rosedur selanjutnya sama dengan prosedur seleksi lainnya.
KESIMPULAN
%arietas hibrida diperoleh melalui seleksi berulang timbal balik. +etode seleksi galur diantaranya adalah seleksi massa, seleksi satu tongkol satu baris, seleksi pedigri, seleksi urah, modifikasi seleksi pedigri, seleksi dapur tunggal, seleksi fenotipe berulang, seleksi berulang untuk daya gabung umum, seleksi berulang timbal balik, seleksi silang balik, dan seleksi gamet. Sedangkan tahapan seleksi berulang dalam varietas bersari bebas adalah seleksi massa, seleksi barisan3satu3tongkol, seleksi antargalur saudara kandung, seleksi antargalur saudara tiri, seleksi S", seleksi S4, seleksi berulang timbal balik, dan seleksi saudara kandung timbal3balik.