Tugas Mata Kuliah : Sejarah Dan Peradaban Islam Dosen Pembina : H. Moh. Nurhasan, SH., MH. Oleh : Ahmad Fuad Abdul Baqi
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER STUDI ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA TAHUN 2012
i
KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan rahmat, hidayah, kasih sayang-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Peradaban Islam Rasulullah Periode Makkah” ini. Salawat serta salam semoga selalu terlimpah kepada Baginda kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan kepada orang-orang yang mengikuti jejak beliau sampai akhir zaman, Amin. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam. dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca yang budiman pada umumnya. Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini. Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.
Probolinggo, 6 Januari 2012 Penulis
ii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
……………………………………………………
i
KATA PENGANTAR
……………………………………………………
ii
DAFTAR ISI
……………………………………………………………. iii
BAB I. PENDAHULUAN A.
Latar Belakang
…………………..……………………………
1
………………………………………………………..
1
……………………………………………………
1
B. Rumusan Makalah
C. Tujuan Pembuatan Makalah BAB II. PEMBAHASAN
…………………………………………..
1
...........................................................................
2
A. Peradaban Arab Sebelum Islam
...........................................................
2
B. Dakwah Nabi Muhammad SAW
...........................................................
3
a. Substansi dakwah Nabi Muhammad Saw. periode Makkah b. Strategi dakwah Nabi Muhammad saw pada periode Makkah
BAB III. PENUTUP A. Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA
………..
3
………
3
.............................................................................. 11 .................................................................................. 11 ........................................................................ 11
iii
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sejak awal perkembangan Islam tumbuh dalam pergumulan dengan pemikiran dan peradaban umat manusia yang dilewatinya, karena terlibat dalam proses drasetika yang didalamnya terjadi pengambilan dan pemberian cikal bakal pertumbuhan dan pembentukan peradaban islam dibangun dengan menjadikan agama Islam sebagai dasar pembentukannya. Makalah yang tak kalah seriusnya yaitu moral masyarakat jahiliyah yang pada saat itu masih buta akan sebuah kebenaran. Melihat realitas peradaban Islam sebelumnya sudah mengenal kehidupan politik, sosial, ekonomi, bahasa, dan seni tapi semua itu masih sangat sederhana dan sangat ironis. Akan tetapi setelah Islam datang yang merupakan Rahmatal lil ‘Alamin (Rahmat bagi seluruh alam). Dan kehidupan umat pun pada waktu itu makin terarah. B. RUMUSAN MAKALAH 1. Bagaimana peradaban masyarakat Arab pra islam? 2. Bagaimana system dakwah Rosululloh Saw. di Makkah? 3. Bagaimana pembentukan system sosial di Makkah? C. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH Adapun tujuan dari pembuaan makalah yang berjudul peradaban Islam Rosululloh SAW periode makkah adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui peradaban-peradaban masyarakat arab sebalum Islam datang di Makkah 2.
Mengetahui bagaimana cara Rosululloh SAW menyampaikan dakwahnya ketika di Makkah
3. Mengenal sistem-sistem sosial di Makkah
1
BAB II PEMBAHASAN A. PERADABAN ARAB SEBELUM ISLAM Sebelum peradaban Islam muncul, bangsa Arab telah mengenai kehidupan politik, sosial, ekonomi, bahasa, seni, dan penggunaan metode berpikir meskipun masih sangat sederhana. Kehidupan sosial ekonomi masyarakat Arab sangat ditentukan oleh kondisi dan letak geografis. Masyarakat pedalaman Suku Badui hidup dari sektor pertanian, terutama yang mendiami Oase. Sedangkan masyarakat perkotaan kehidupannya ditentukan oleh keahlian mereka dalam perdagangan. Oleh karena itu, suku Quraisy terkenal dalam dunia perdagangan. Mereka melakukun perjalanan dagang dua musim dalam setahun, yaitu musim panas ke Syam, dan musim dingin ke Yaman. Makkah bukan saja merupakan pusat perdagangan lokal, melainkan sudah menjadi jalur jalur perdagangan dunia yang penting pada saat itu, karena posisinya yang sangat setrategis, yang menghubungkan antara utara (Syam), selatan (Yaman), timur (Persia), dan barat (Mesir dan Abessinia). Di Makkah, pusat perdagangan perdagangan terleta di pasar Ukaz, yang di buka pada bulan Dzuqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram. Dalam bidang sosial politik, Arab Jahiliyah tidak memiliki pemerintahan yang mapan. Pemimpin mereka disebut “Syaikh” atau “Amir”, yang mengurusi masalah perang dan pembagian harta hasil perang. Di luar itu, Syaikh tidak berhak mengatur anggota kabilahnya. Bangsa Arab sebelum islam juga mengembangkan ilmu astronomi (ilmu perbintangan) dari penemuan bangsa Babilonia yang indah ke Arab karena diserang oleh Bangsa Persi. Bangsa Arab juga sudah mengenal ilmu pengobatan yang disebut “Thabib”. Ilmu ini berasal dari orang-orang Kaidan yang kemudian dikembangkan oleh orang-orang Arab. B. DAKWAH NABI MUHAMMAD
2
a. Substansi dakwah Nabi Muhammad Saw. periode Makkah Substansi Mekkah dakwah Nabi Muhammad Saw. periode Mekkah terkandung dalam 89 surat Makkiyah dan hadits-hadits peride Mekkah. Antara lain berisi tentang : 1.
Ke-Esa-an Allah Swt.
2. Hari kiamat sebagai hari pembalasan 3. Kesucian jiwa 4. Persaudaraan dan Persatuan Tujuan dari dakwah periode Mekkah ini diantara lain agar masyarakat arab meninggalkan kejahiliyahannya di bidang agama, moral, dan hukum. Setelah itu, menjadi umat yang meyakini kebenaran kerasulan Nabi Muhammad saw. dan ajaran islam yang disampaikannya, kemudian mengamalkanya dalam kehidupan sehari-hari. b. Strategi dakwah Nabi Muhammad Saw pada periode Makkah Nabi Muhammad dilahirkan pada hari senin tanggal 12 Rabiul awal, tahun gajah, kira-kira 571 masehi. Dinamakan tahun Gajah karena pada waktu kelahiran beliau, ada seorang gubernur dari keraan Nasrani Abisinia yang memerintah di Yaman bermaksud menghancurkan Ka’bah dengan bala tentaranya yang mengendarai Gajah. Belum tercapai tujuannya tentara tersebut, Allah telah menghancurkan mereka dengan mengirimkan burung Ababil. Karena pasukan itu menggunakan Gajah, maka tahun tersebut dinamakan tahun Gajah. Disamping tidak pernah berbuat dosa (ma’shum), nabi Muhammad SAW juga selalu beribadah dan berkhalwat di gua Hira. Sehingga pada tanggal 17 Ramadhan, beliau menerima wahyu pertama kali yaitu surat Al-Alaq ayat 1-5. Pada saat itu pula Nabi dinobatkan sebagai Rasulullah atau utusan Allah SWT kepada seluruh umat manusia untuk menyampaikan risalah-Nya. Ini terjadi menjelang usia Rasulullah yang ke 40 tahun. Setelah sekian lama wahyu kedua 3
tidak muncul, timbul rasa rindu dalam dada Rasulullah SAW. Akan tetapi tak lama kemudian turunlah wahyu yang kedua yaitu surat al-Mudatsir ayat 1-7. Dengan
turunnya
surat
tersebut
mulailah
Rasulullah
berdakwah.
Dakwah pertama beliau adalah pada keluarga dan teman-temannya. Dengan turunnya wahyu ini, maka jelaslah apa yang harus Rasulullah kerjakan dalam menyampaikan risalah-Nya yaitu mengajak umat manusia menyembah Allah SWT yang maha Esa, yang tiada beranak dan tidak pula diberanakkan serta tiada sekutu bagi – Nya. Nabi Muhammad Saw. pada periode Mekkah menggunakan strategi dakwah,antara lain : 1. Dakwah secara sembunyi-sembunyi Cara ini ditempuh karena beliau begitu yakin bahwa masyarakat arab jahiliyah masih sangat kuat mempertahankan kepercayaan dan tradisi warisan leluhur. Mereka bersedia berperang dan rela mati dalam mempertahankanya demi tradisi leluhurnya tersebut. Ketika wahyu pertama turun, Nabi belum diperintah untuk menyeru umat manusia menyembah dan mengesakan Allah SWT. Jibril tidak lagi datang untuk beberapa waktu lamanya. Pada saat sedang menunggu itulah kemudian turun wahyu yang kedua (Qs. Al-Mudatstsir:1-7) yang menjelaskan akan tugas Rasulullah SAW yaitu menyeru ummat manusia untuk menyembah dan mengesakan Allah SWT. Dengan perintah tersebut Rasulullah SAW mulai berdakwah secara sembunyi-sembunyi. Dakwah pertama beliau adalah pada keluarga dan sahabat-sahabatnya. Orang pertama yang beriman kepada-Nya ialah Siti Khodijah (isteri Nabi), disusul Ali bin Abi Thalib (putra paman Nabi) dan Zaid bin Haritsah (budak Nabi yang dijadikan anak angkat). Setelah itu beliau menyeru Abu Bakar (sahabat karib Nabi). Kemudian dengan perantaraan Abu Bakar banyak orang-orang yang masuk Islam. 2. Dakwah secara terang-terangan
4
Penyiaran secara sembunyi-sembunyi berlangsung selama 3 tahun, sampai kurun waktu berikutnya yang memerintahkan dakwah secara terbuka dan terangterangan.3 Ketika wahyu tersebut beliau mengundang keluarga dekatnya untuk berkumpul dibukit Safa, menyerukan agar berhati-hati terhadap azap yang keras di kemudian hari (Hari Kiamat) bagi orang-orang yang tidak mengakui Allah sebagai tuhan
Yang
Maha
Esa
dan
Muhammad
sebagai
utusan-Nya.
Tiga tahun lamanya Rasulullah SAW melakukan dakwah secara rahasia. Kemudian turunlah firman Allah SWT, Surat Al-Hijr: 94 ;
“
Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang
diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik. Yang memerintahkan agar Rasulullah berdakwa secara terang terangan. Pertama kali seruan yang bersifat umum ini beliau tujukan pada kerabatnya, kemudian penduduk Makkah baik golongan bangsawan, hartawan maupun hamba sahaya. Setelah itu pada kabilah-kabilah Arab dari berbagai daerah yang datang ke Makkah untuk mengerjakan haji. Sehingga lambat laun banyak orang Arab yang masuk Agama Islam. Demikianlah perjuangan Nabi Muhammad SAW dengan para sahabat untuk meyakinkan orang Makkah bahwa agama Islamlah yang benar dan berasal dari Allah SWT, akan tetapi kebanyakan orang-orang kafir Qurais di Mekkah menentang ajaran Nabi Muhammad SAW tersebut. Dengan adanya dakwah Nabi secara terang-terangan kepada seluruh penduduk Makkah, maka banyak penduduk Makkah yang mengetahui isi dan kandungan al-Qur’an yang sangat hebat, memiliki bahasa yang terang (fasihat) serta menarik. Sehingga lambat laun banyak orang Arab yang masuk Agama Islam. Dengan usaha yang serius pengikut Nabi SAW bertambah sehingga pemimpin kafir Quraisy yang tidak suka bila Agama5Islam menjadi besar dan kuat berusaha keras
6
untuk menghalangi dakwah Nabi dengan melakukan penyiksaan-penyiksaan terhadap orang mukmin. Banyak hal yang dilakukan para pemimpin Quraisy untuk mencegah dakwah Nabi. Pada mulanya mereka mengira bahwa kekuatan Nabi terletak pada perlindungan dan pembelaan Abu Thalib. Mereka mengancam dan menyuruh Abu Thalib untuk memilih dengan menyuruh Nabi berhenti berdakwa atau menyerahkannya pada orang kafir Quraisy. Karena cara–cara diplomatik dan bujuk rayu gagal dilakukan, akhirnya para pemimpin Quraisy melakukan tindakan fisik yang sebelumnya memang sudah dilakukan namun semakin ditingkatkan. Apabila orang Quraisy tahu bahwa dilingkungannya ada yang masuk Islam, maka mereka melakukan tindakan kekerasan semakin intensif lagi. Mereka menyuruh orang yang masuk Islam meskipun anggota keluarga sendiri atau hamba sahaya untuk di siksa supaya kembali kepada agama sebelumnya (murtad). Kekejaman yang dilakukan oleh peduduk Mekkah terhadap kaum muslimin mendorong Nabi SAW untuk mengungsikan sahabat–sahabatnya keluar Makkah. Sehingga pada tahun ke 5 kerasulan Nabi Muhammad SAW menetapkan Habsyah (Etiophya) sebagai negeri tempat untuk mengungsi, karena rajanya pada saat itu sangat adil. Namun kafir Quraisy tidak terima dengan perlakuan tersebut, maka mereka berusaha menghalangi hijrah ke Habsyah dengan membujuk raja Habsyah agar tak menerima kaum muslimin, namun gagal. Ditengah-tengah sengitnya kekejaman itu dua orang kuat Quraisy masuk Islam yaitu Hamzah dan Umar bin khattab sehingga memperkuat posisi umat Islam. Hal ini memperkeras reaksi kaum Quraisy Mereka menyusun strategi baru untuk melumpuhkan kekuatan Muhammad SAW yang bersandar pada perlindungan Bani Hasyim. Cara yang ditempuh adalah pemboikotan. Mereka memutuskan segala bentuk hubungan dengan suku ini. Persetujuan dilakukan dan ditulis dalam bentuk piagam dan disimpan dalam ka’bah. Akibatnya Bani Hasyim mengalami kelaparan, kemiskinan dan kesengsaraan yang tiada bandingnya. Hal ini terjadi pada tahun ke –7 ke Nabian dan berlangsung selama 3 tahun yang merupakan tindakan paling menyiksa dan melemahkan umat Islam. Pemboikotan ini berhenti setelah para pemimpin Quraisy
sadar terhadap tindakan mereka yang terlalu. Namun selang beberapa waktu Abu Thalib meninggal Dunia, tiga hari kemudian istrinya, Siti Khodijah pun wafat. Tahun itu merupakan tahun kesedihan bagi Nabi (Amul Huzni). Sepeninggal dua orang pendukung tersebut kaum Quraisy tak segan–segan melampiaskan amarahnya. Karena kaum Quraisy tersebut Nabi berusaha menyebarkan Islam keluar kota, namun Nabi malah di ejek, di sorak bahkan dilempari batu hingga terluka di bagian kepala dan badan. Untuk menghibur Nabi, maka pada tahun ke – 10 keNabian, Allah mengisra’mi’rajkannya. Berita ini sangat menggemparkan masyarakat Makkah. Bagi orang kafir hal itu dijadikan sebagai propaganda untuk mendustakan Nabi, namun bagi umat Islam itu merupakan ujian keimanan. Setelah peristiwa ini dakwah Islam menemui kemajuan, sejumlah penduduk Yastrib datang ke Makkah untuk berhaji, mereka terdiri dari suku Khozroj dan Aus yang masuk Islam dalam tiga golongan : 1. Pada tahun ke –10 keNabian. Hal ini berawal dari pertikaian antara suku Aus dan Khozroj, dimana mereka mendambakan suatu perdamaian. 2.Pada tahun ke -12 ke-Nabian. Delegasi Yastrib (10 orang suku Khozroj, 2 orang Aus serta seorang wanita) menemui Nabi disebuah tempat yang bernama Aqabah dan melakukan ikrar kesetiaan yang dinamakan perjanjian Aqabah pertama. Mereka kemudian berdakwah dengan ini di temani seorang utusan Nabi yaitu Mus’ab bin Umar. 3.Pada musim haji berikutnya. Jama’ah haji Yastrib berjumlah 73 orang, atas nama penduduk Yastrib mereka meminta Nabi untuk pindah ke Yastrib, mereka berjanji untuk membelah Nabi, perjanjian ini kemudian dinamakan Perjanjian Bai’ah Aqabah II. Setelah mengetahui perjanjian tersebut, orang kafir Quraisy melakukan tekanan dan intimidasi secara lebih gila lagi terhadap kaum muslimin. Karena hal inilah, akhirnya Nabi memerintahkan 7 sahabat–sahabatnya untuk hijrah ke Yastrib. Dalam waktu dua bulan, ± 150 orang telah meninggalkan kota Makkah. Hanya Ali dan Abu Bakar yang tetap bersama Nabi, akhirnya ia pun hijrah ke Yastrib
bersama mereka karena kafir Quraisy sudah merencanakan pembunuhan terhadap Nabi SAW. Adapun cara-cara yang dilakukan orang Quraisy dalam melancarkan permusuhan terhadap Rasulullah SAW dan pengikutnya sebagai berikut: a. Mengejek, menghina dan menertawakan orang-orang Muslim dengan maksud melecehkan kaum muslimin. b. Mengejek ajaran Nabi, membangkitkan keraguan, menyebarkan anggapananggapanyang menyangsikan ajaran Nabi. c. Melawan Al-Qur’an dengan dongeng-dongeng orang-orang terdahulu. d. Menyodorkan beberapa tawaran pada orang Islam yang mau menukar keimanannya dengan kepercayaan orang kafir Quraisy. Menurut Ahmad Syalabi, ada lima faktor yang menyebabkan orang-orang kafir Quraisy berusaha menghalangi dakwah Islam yaitu: Pertama, Orang kafir Quraisy tidak dapat membedakan antara keNabian dan kekuasaan. Mereka menganggap bahwa tunduk pada seruan Muhammad berarti tunduk kepada kepemimpinan bani Abdul Muthallib. Kedua, Nabi Muhammad SAW menyerukan persamaan antara bangsawan dan hamba sahaya. Ketiga, Para pemimpin Quraisy tidak dapat menerima adanya hari kebangkitan kembali dan hari pembalasan di akhirat. Keempat, Taklid pada nenek moyang adalah kebiasaan yang berakar pada bangsa Arab. Kelima, Pemahat dan penjual patung menganggap Islam sebagai penghalang rezeki mereka. Dalam dakwah secara terang-terangan Rosullullah dengan tahapan sebagai berikut: a. Mengundang kaum kerabat keturunan dari bani Hasyim, untuk menghadiri jamuan makan dan mengajak mereka masuk islam b. Mengumpulkan para penduduk Mekkah terutama yang berada di tempat tinggal 8 Shofa. disekitar ka’bah untuk berkumpul di Bukit c. Menyampaikan seruan dakwah kepada para penduduk diluar kota Mekkah .
Kaum Qurausyi merasa terancam dengan berkembangnya dakwah islam. Mereka berusaha menghalang-halangi dakwh islam dengan berbagai cara,diantaranya dengan mem,utuskan hubungan antara kaum muslimin dan suku Quraisy, menyiksa Mereka yang lemah sampai-sampai ada yang dibunuh. Kaum Quraisy menolak dan berusaha mengehentikkan dakwah rosul; dengan berbagai cara antara lain sebagai berikut : a.
Terhadap budak-budak yang telah masuk islam,tuan-tuanya wajib untuk menghukum dan menyiksanya
b.
Melempari Nabi Muhammad Saw. dengan kotoran dan isi perut kambing.
c.
Mengusulkan kepada Nabi Muhammad Saw. agar permusuhan dihentikan dengan cara suatu saat orang kafir Quraisy mengikuti ibadah orang islam, tetapi orang islam dilain waktu harus mengikuti ibadah mereka. Namun semua itu tidah berhasil menghentikan dakwah rosul bahkann
tantangan-tantangan yang berat lagi dilakukan oleh kaum Quraisy untuk menghentikan dakwah Rosullullah Saw. Diantaranya adalah Pemboikotan dan upaya pembunuhan terhadap Rosullullah Saw. Dengan cacatan sejarah, Kaum Quraisy tidak berani menyakiti nabi Muhammad Saw. karena beliau mendapatkan perlindungan dari pamanya Abu Thalib yang sangat disegani oleh kaum Quraisy. Abu Thalib memiliki pribadi yang sangat khas yaitu di satu sisi membenarkan islam membela keponakaanya. Namun pada kenyataanya tidak pernah mengikuti apa yang dibelanya sampai ia meninggal.setelah istrinya Khodijah meninggal dunia demikian juga pamannya. Kaum Quraisy meningkatkan perlawananya terhadap dakwah nabi Muhammad Saw. Tahun itu disebut dengan tahun kesedihan atau ‘Amul Khuzni. Kaum Quraisy memboikot kaum muslimin dengan menggantungakan piagam diatas ka’bah, agar mereka tidak berhubungan dengan kaum muslimin. Setelah kaum Quraisy melihat Nabi Muhammd Saw. tanpa perlindungan yang 9 di caci maki oleh penduduk setempat. Nabi di segani, Muhammad Saw. dihina dan Muhammad Saw. mulai mengalihkan strategi dakwahnya dengan lebih baik untuk menyebarkan ajaranya ketika menjumpai sekelompok kecil dari jamaah haji yang
berasal dari Yatsrib. Penduduk kota ini terdiri dari Bani Aus, Bani Khazraj, Suku Yahudi dan Bani Quraisy dan Nadhir. Mereka memeluk agama islam sebagai juru dakwah islam sehingga ajaran baru ini cepat tersebar dari rumah ke rumah bahkan sampai suku ke suku yang lain. 2 tahun setelah musim haji, sekelompok jamaah dari yatsrib mengajak nabi Muhammad untuk hijrah atau mengunjungi kota mereka.Mereka akn setia kepasdanya (bersumpah setia kepadanya sebagai atasan atau pimpinan mereka) disebut dengan Bai’ah Aqobah.
BAB III PENUTUPAN 10 A. Kesimpulan Bangsa arab sebelum datang mereka mengembangkan ilmu astronomi (ilmu perbintangan) dari penemuan bangsa babilonia yang pindah ke Arab karena di serang oleh bangsa Persia .Bangsa Arab juga mengenal ilmu pengobatan yang disebut tabib
.ilmu ini berasal dari orang-orang kaidan yang di kembangkan oleh orang-orang arab.Maka dari itu pantaslah kalau kita sebut masih sangat jahiliyah.Kemudian setelah islam datang yang merupakan agama rahmatan lil ‘alamin (rahmat bagi seluruh alam) yang membawa pencerahan bagi seluruh penduduk kota mekkah dan seluruh alam.Halangan dan rintangan yang dialami Rosullullah merupakan hal yang sangat luar biasa dan memilukan .Karena hinaan dan cacian yang dialami beliau diluar batas. Daftar Pustaka : Amstrong, Karen, Sejarah Tuhan, 2006, Bandung :Mizan Fazlur Rahman, Islam, 2000, Bandung : Penerbit Pustaka Hodgson, Marshall G.S, The Venture Of Islam, 2002, Jakarta : Penerbit Paramadina Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam, 1998, Jakarta : Rajawali Pers [1] Karen Amstrong, Sejarah Tuhan, , 2006, Mizan [2] Fazlur Rahman, Islam¸ 2000, Penerbit Pustaka
11