LAPORAN KEGIATAN KEGIATAN
F.1 F.1 Upaya Promosi P romosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyaraat
!IPERTEN"I
#is$s$n O%eh& dr. Katarina ' #inda "M
P$sesmas "a%ati(a Periode No)ember *+1, - Maret *+1 Internsip #oter Indonesia Kota "a%ati(a Periode No)ember *+1, - No)ember *+1
0
!ALAMAN PENGE"A!AN
Laporan Usaha Kesehatan Masyaraat /UKM0 Laporan F.1 Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyaraat
Topi& !IPERTEN"I
Diajukan dan dipresentasikan dalam rangka praktik klinis dokter internsip sekaligus sebagai bagian dari persyaratan menyelesaikan program internsip dokter Indonesia di Puskesmas Cebongan Kota Salatiga
Te%ah diperisa dan diset$$i pada tan((a%
Mengetahui, Dokter Internship,
dr. Katarina B Dinda SM
Dokter Pendamping
dr. aluh !jeng "endrasti #IP. $%&'$0$( '0$00$ ' 0$)
$
A. LATAR 'ELAKANG
"ipertensi atau tekanan darah tinggi masih menjadi masalah pada hampir semua golongan masyarakat baik di Indonesia maupun diseluruh dunia. Di seluruh dunia , peningkatan tekanan darah diperkirakan menyebabkan ),* juta kematian, sekitar $',&+ dari total kematian di seluruh dunia. Di Indonesia, prealensi masyarakat yang terkena hipertensi berkisar antara -$*+ dari total penduduk. "ipertensi merupakan suatu penyakit sistemik yang dapat mempengaruhi kinerja berbagai organ. "ipertensi juga menjadi suatu /aktor resiko penting terhadap terjadinya penyakit seperti penyakit jantung koroner, gagal jantung dan stroke. !pabila tidak ditanggulangi seara tepat, akan terjadi banyak kerusakan organ tubuh. "ipertensi disebut sebagai silent killer karena dapat menyebabkan kerusakan berbagai organ tanpa gejala yang khas. Penderita hipertensi yang tidak terkontrol se1aktu1aktu bisa jatuh ke dalam keadaan ga1at darurat. Diperkirakan sekitar $&+ penderita hipertensi berlanjut menjadi 2krisis hipertensi3 dan banyak terjadi pada usia sekitar 40)0 tahun. #amun, krisis hipertensi jarang ditemukan pada penderita dengan tekanan darah normal tanpa penyebab sebelumnya. Pengobatan yang baik dan teratur dapat menegah insiden krisis hipertensi maupun komplikasi lainnya menjadi kurang dari $+. '. PERMA"ALA!AN Dari sekian banyak pasien yang datang ke Puskesmas "eletia, masih banyak pasien
dengan penyakit hipertensi. Keadaan ini tentunya sudah tidak asing dijumpai, mengingat pola hidup masyarakat yang masih jauh dari pola hidup sehat seperti mengkonsumsi makanan berkolesterol, kurangnya olahraga dan merokok. "ipertensi dapat membahayakan apabila tidak diobati. 5amakelamaan dapat mennyebabkan
komplikasi
lintas
organ
penyakit
kardioaskuler,
renal
bahkan
erebroaskuler 6 stroke7. Kurangnya pengetahuan masyarakat akan hipertensi menyebabkan masyarakat rajin untuk memeriksakan tekanan darahnya tanpa mengetahui halhal apa saja yang perlu dilakukan untuk mempertahankan dan menurunkan tekanan darahnya. Masih banyak pasien yang merasa malu untuk .bertanya ataupun tidak 1aspada terhadap komplikasi yang dapat disebabkan oleh hipertensi ini
2. PEREN2ANAAN #AN PEMILI!AN INTER3EN"I 1. Ke(iatan
'
Strategi atau pendekatan yang ditempuh yaitu pemberdayaan 6empowerment 7. Pemberdayaan ini dilakukan dengan memberikan kemampuan kepada indiidu 6sasaran7 melalui penyuluhan yang dibarengi dengan kegiatan Posyandu 5ansia. Pesanpesan pokok materi penyuluhan "ipertensi antara lain 8 de/inisi dari hipertensi, penyebab, tanda dan gejala, kriteria hipertensi, penegahan, penatalaksanaan dan komplikasi dari hipertensi. *. Menent$an "asaran Sasaran yang dipilih pada kegiatan penyuluhan "ipertensi ini adalah sasaran primer orang dengan lanjut usia yang sangat berisiko terhadap hipertensi, yakni anggota Posyandu 5ansia Puskesmas "eletia 4. Menetapan T$$an 9ujuan umum adalah mengurangi angka kejadian penyakit hipertensi dan segala penyakit yang berkaitan dengan hipertensi. 9ujuan khusus adalah memberikan penjelasan yang lebih rini tentang penyakit hipertensi untuk memberikan bekal ilmu pengetahuan sehingga dapat diamalkan untuk diri sendiri maupun kerabatnya. 5. Menetapan Metode dan "a%$ran Kom$niasi KIE Metode komunikasi yang digunakan berupa penyuluhan pada kelompok posyandu lansia. Media atau saluran komunikasi yang digunakan adalah leaflet. #. PELAK"ANAAN KEGIATAN Kegiatan 8 Penyuluhan tentang "ipertensi 9ujuan 8 Meningkatkan pengetahuan anggota Posyandu 5ansia tentang
"ipertensi Peserta 8 !nggota Posyandu 5ansia berjumlah 40 orang. :aktu dan 9empat8 8 pukul $0.40$4.00 :IB di Posyandu 5ansia Metode 8 Pemberian materi melalui leaflet yang berisi materi de/inisi dari hipertensi,
penyebab,
tanda
dan
gejala,
kriteria
hipertensi,
penegahan, penatalaksanaan dan komplikasi dari hipertensi. Dilanjutkan dengan sesi tanya ja1ab Penanggung ;a1ab8 Dokter internsip dan petugas PKM "eletia
E. MONITORING #AN E3ALUA"I
Saat pemberian penyuluhan, peserta menyimak dengan tenang dan terlihat antusias 1alaupun peserta terlihat sudah tidak asing lagi dengan penyakit darah tinggi atau hipertensi ini karena kebanyakan dari peserta pun mempunyai penyakit hipertensi sejak ukup lama. Setelah penyuluhan peserta antusias menanyakan berbagai maam hal seputar hipertensi. Pada umumnya para peserta ingin mendapat kejelasan yang benar
4
seputar penegahan dan ara mempertahankan tekanan darah di posisi aman mulai dari sisi /armakologis dan non /armakologis. Monitoring dan ealuasi dilakukan dengan melihat seberapa banyak para peserta memahami dan mampu menja1ab pertanyaan pertanyaan sederhana seputar materi yang telah disampaikan. Monitoring dan ealuasi dilakukan dengan pengeekan pemahaman peserta penyuluhan dengan mengajukan pertanyaanpertanyaan seputar materi yang telah disampaikan. Pada kali ini penyuluhan memberikan pertanyaan kasus tentang hipertensi, ontoh #y. < berusia ** th mempunyai tekanan darah $40=%0 dan tidak punya penyakit ginjal maupun DM. !pakah tensi #y.< tinggi> Para peserta pun menja1ab bah1a tensi $40=%0 pada usia diba1ah -0 tahun merupakan tensi yang normal. Pertanyaan yang dija1ab dengan benar oleh peserta penyuluhan merupakan bukti keberhasilan bah1a penyuluhan yang telah dilakukan mampu diterima dan dipahami oleh peserta sehingga ukup membantu untuk mengontrol tekanan darah masingmasing peserta.. Dengan adanya pemahaman tersebut diharapkan mampu untuk memberikan in/ormasi yang telah diberikan kepada anggota keluarga, tetangga, dan 1arga lainnya. Selain itu, monitoring dan ealuasi selanjutnya perlu kerjasama dari pihak kader posyandu lansia dan petugas Puskesmas Cebongan. Selain pertanyaan kasus dari tim penyuluh, ada beberapa pertanyaan juga yang diajukan oleh para peserta, antara lain 8 Makanan apa yang harus dihindari untuk menjaga tensi> • ? makanan yang berlemak 6otak, jeroan, gorengan7, makanan dan minuman kaleng, makanan yang dia1etkan, bumbubumbu penyedap termasuk garam •
•
dan makanan yang mengandung alohol. Makanan apa yang bagus dikonsumsi untuk pengidap tensi> ? Seledri, mentimun, pare dan ba1ang lanang. !pakah benar makanan asin harus dihindari> ? Iya benar, karena asin didapatkan dari garam dimana garam 6natrium7 didalam tubuh enderung mengikat air yang dapat menambah beban jantung. Cara mensiasatinya, rasa ta1ar dapat ditambahkan gula merah atau ba1ang , bubuhkan garam saat diatas meja makan dan tidak lebih dari setengah sendok
•
teh, dapat menggunakan garam yang rendah natrium. !pakah obat hipertensi harus diminum terus menerus> ? Sesuai dengan pengukuran tekanan darah yang 1ajib dilakukan minimal satu bulan sekali, jika tekanan darah terkontrol obatnya tetap dipertahankan dengan dosis minimal selama satu bulan jika sudah stabil boleh lepas obat namun pada bulan berikutnya tetap harus dikontrol dan pola hidup tetap dijaga. (
•
!pakah hipertensi dapat sembuh> ? "ipertensi tidak dapat disembuhkan namun dapat dikontrol sampai ke ukuran tekanan darah stabil, tidak menutup kemungkinan tekanan darah dapat
tinggi kembali. Kesimpulan dari penyuluhan ini, semua peserta paham akan penyakit "ipertensi. Diharapkan setelah penyuluhan ini, peserta mulai sadar diri untuk menjaga pola hidup agar tehindar dari penyakit "ipertensi dan segala maam penyakit yang dapat disebabkannya. Penyuluhan rutin ulangan perlu dilakukan agar pemahaman yang ada dapat selalu diingat. F.
TIN6AUAN PU"TAKA !IPERTEN"I #e7inisi "ipertensi dide/inisikan sebagai peningakatan tekanan darah sistolik sedikitnya
$(0 mm"g atau tekanan diastolik sedikitnya %0 mm"g untuk usia diba1ah -0 tahun dan tekanan darah sistolik sedikitnya $*0 mm"g dan tekanan diastoli sedikitnya %0 mm"g menurut ;#C @III.
Fisio%o(i Re($%asi Teanan #arah 9ekanan darah ditentukan oleh ' /aktor utama, yaitu urah jantung 6ardia
output7 dan resistensi asular peri/er 6peripheral asular resistane7. Curah jantung merupakan hasil kali antara /rekuensi denyut jantung dengan isi sekunup 6stroke olume7, sedangkan isi sekunup ditentukan oleh aliran balik ena 6enous return7 dan kekuatan kontraksi miokard. Aesistensi peri/er ditentukan oleh tonus otot polos pembuluh darah, elastisitas pembuluh darah dan iskositas darah. Semua parameter tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa /aktor, antara lain8 system sara/ simpatis dan parasimpatis, system renninangiotensin aldosteron 6SA!!7 dan /aktor loal berupa bahanbahan asoakti/ yang diproduksi oleh sel endotel pembuluh darah. Sistem sara/ simpatis bersi/at presi/ yaitu meningkatkan tekanan darah dengan meningkatkan /rekuensi denyut jantung, memperkuat kontraktilitas miokard, dan meningkatkan resistensi pembuluh darah. Sistem parasimpatis justru kebalikannya yaitu bersi/at de/resi/. !pabila terangsang, maka akan menurunkan tekanan darah karena menurunkan /rekuensi denyut jantung. SA!! juga bersi/at presi/ karena dapat memiu pengeluaran angiotensin II yang memiliki e/ek asokonstriksi pembuluh darah dan aldosteron yang menyebabkan retensi air dan natrum di ginjal sehingga meningkatkan olume darah. Sel endotel pembuluh darah juga memegang peranan penting dalam terjadinya hipertensi. Sel endotel pembuluh darah memproduksi berbagai bahan asoakti/ yang *
sebagiannya bersi/at asokonstriktor seperti endotelin, tromboksan !' dan angiotensin II loal. Sebagian lagi bersi/at asodilator seperti endotheliumderied relaing /ator 6DA7, yang dikenal juga sebagai nitrit oide 6#E7 dan prostasiklin 6PI'7. Selain itu jantung terutama atrium kanan memproduksi hormone yang disebut atriopeptin 6atrial natriureti peptide, !#P7 yang enderung bersi/at diureti, natriuretik dan asodilator
yang enderung menurunkan tekanan darah.
'
Epidemio%o(i Data epidemiologi menunjukkan bah1a dengan meningkatnya populasi usia lanjut
maka jumlah pasien dengan hipertensi kemungkinan besar juga bertambah, di mana baik hipertensi sistolik maupun kombinasi hipertensi sistolik dan diastolik sering timbul pada lebih dari separuh orang yang berusia F -* tahun. Selain itu, laju pengendalian tekanan darah yang dahulu terus meningkat dalam dekade terakhir tidak menunjukkan kemajuan lagi 6pola kura mendatar7 dan pengendalian tekanan darah ini hanya menapai 4(+ dari seluruh pasien hipertensi.
-
Sampai saat ini, data hipertensi yang lengkap sebagian besar berasal dari negara maju. Data dari The National Health and Nutrition Examination Survey 6#"#S7 menunjukkan bah1a dari tahun ke $%%%'000, insiden hipertensi pada orang de1asa adalah sekitar '%4$+ yang berarti terdapat *&-* juta orang hipertensi di !merika dan terjadi peningkatan $* juta dari data #"#S III tahun $%&&$%%$. "ipertensi esensial sendiri merupakan %*+ dari seluruh kasus hipertensi. 4 Kriteria
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dapat diklasi/ikasikan menjadi hipertensi esensial= primer dan hipertensi sekunder. "ipertensi esensial=primer adalah hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya disebut sebagai hipertensi esensial. Sedangkan hipertensi sekunder adalah hipertensi yang terjadi karena ada suatu penyakit yang melatarbelakanginya. Menurut The Seventh of The Joint National Committee on Prevention, ete!tion, Evaluation, and Treatment of Hi"h #lood Pressure 6;#C )7 klasi/ikasi tekanan darah pada orang de1asa terbagi menjadi kelompok normal, prehipertensi, hipertensi derajat $, dan hipertensi derajat '.( K%asi7iasi Teanan
K%asi7iasi Teanan #arah men$r$t 6N2 8 T#" /mm!(0
T## /mm!(0
#arah
#ormal Prehipertensi "ipertensi derajat $ "ipertensi derajat '
G $'0 $'0$4% $(0$*% H $-0
Dan !tau !tau !tau
G &0 &0%0 %0%% H $00
Pasien dengan prehipertensi berisiko mengalami peningkatan tekanan darah menjadi hipertensi, yang tekanan darahnya $40$4%=&0&% mm"g sepanjang hidupnya memiliki ' kali risiko menjadi hipertensi dan mengalami penyakit kardioaskuler daripada yang tekanan darahnya lebih rendah. Pada orang yang berumur lebih dari *0 tahun, tekanan darah sistolik F $(0 mm"g merupakan /aktor risiko yang lebih penting untuk terjadinya penyakit kardioaskuler daripada tekanan darah diastolik. 4,* •
Aisiko penyakit kardioaskuler dimulai pada tekanan darah $$*=)* mm"g, meningkat
•
' kali dengan tiap kenaikan '0=$0 mm"g. Aisiko penyakit kardioaskuler bersi/at kontinyu, konsisten, dan independen dari /aktor risiko lainnya.
K%asi7iasi
"ipertensi berdasarkan etiologi = penyebabnya dibagi menjadi ' 8 )
•
!ipertensi Primer ata$ Esensia%
"ipertensi primer atau yang disebut juga hipertensi esensial atau idiopatik adalah hipertensi yang tidak diketahui etiologinya=penyebabnya. %0+ dari semua penyakit hipertensi merupakan penyakit hipertensi esensial. •
!ipertensi "e$nder
"ipertensi sekunder adalah hipertensi yang terjadi sebagai akibat suatu penyakit, kondisi dan kebiasaan. Karena itu umumnya hipertensi ini sudah diketahui penyebabnya. 9erdapat $0+ orang menderita apa yang dinamakan hipertensi sekunder. Skitar *$0+ penderita hipertensi penyebabnya adalah penyakit ginjal 6stenoisarteri renalis, pielone/ritis, glomerulone/ritis, tumor ginjal7, sekitar $'+ adalah penyakit kelaian hormonal 6hiperaldosteronisme, sindroma ushing7 dan sisanya akibat pemakaian obat tertentu 6steroid, pil KB7.Fator Risio aktor enetika 6Ai1ayat keluarga7 "ipertensi merupakan suatu kondisi yang bersi/at menurun dalam suatu keluarga. •
!nak dengan orang tua hipertensi memiliki kemungkinan dua kali lebih besar untuk menderita hipertensi daripada anak dengan orang tua yang tekanan darahnya normal. Aas Erang orang yang hidup di masyarakat barat mengalami hipertensi seara merata •
yang lebih tinggi dari pada orang berkulit putih. "al ini kemungkinan disebabkan karena tubuh mereka mengolah garam seara berbeda. Jsia "ipertensi lebih umum terjadi berkaitan dengan usia, Khususnya pada masyarakat •
yang banyak mengkonsumsi garam. :anita pre menopause enderung memiliki tekanan darah yang lebih tinggi daripada pria pada usia yang sama, meskipun perbedaan diantara jenis kelamin kurang tampak setelah usia *0 tahun. Penyebabnya, sebelum menopause, 1anita relati/ terlindungi dari penyakit jantung oleh hormon estrogen. Kadar estrogen menurun setelah menopause dan 1anita mulai menyamai pria dalam hal penyakit jantung ;enis kelamin Pria lebih banyak mengalami kemungkinan menderita hipertensi dari pada 1anita. •
"ipertensi berdasarkan jenis kelamin ini dapat pula dipengaruhi oleh /aktor &
psikologis. Pada pria seringkali dipiu oleh perilaku tidak sehat 6merokok, kelebihan berat badan7, depresi dan rendahnya status pekerjaan. Sedangkan pada 1anita lebih berhubungan dengan pekerjaan yang mempengaruhi /aktor psikiskuat Stress psikis Stress meningkatkan aktiitas sara/ simpatis, peningkatan ini mempengaruhi •
meningkatnya tekanan darah seara bertahap. !pabila stress berkepanjangan dapat berakibat tekanan darah menjadi tetap tinggi. Seara /isiologis apabila seseorang stress maka kelenjer pituitary otak akan menstimulus kelenjer endokrin untuk mengahasilkan hormon adrenalin dan hidrokortison kedalam darah sebagai bagian homeostasis tubuh. Penelitian di !S menemukan enam penyebab utama kematian karena stress adalah P;K, kanker, paruparu, keelakan, pengerasan hati dan bunuh diri. Ebesitas Pada orang yang obesitas terjadi peningkatan kerja pada jantung untuk memompa •
darah agar dapat menggerakan beban berlebih dari tubuh tersebut. Berat badan yang berlebihan menyebabkan bertambahnya olume darah dan perluasan sistem sirkulasi. Bila bobot ekstra dihilangkan, 9D dapat turun lebih kurang 0,)=$,* mm"g setiap kg penurunan berat badan. Mereduksi berat badan hingga *$0+ dari bobot total tubuh dapat menurunkan resiko kardioaskular seara signi/ikan. !supan garam #a Ion natrium mengakibatkan retensi air, sehingga olume darah bertambahdan •
menyebabkan daya tahan pembuluh meningkat. ;uga memperkuat e/ek asokonstriksi noradrenalin. Seara statistika, ternyata bah1a pada kelompok penduduk yang mengkonsumsi terlalu banyak garam terdapat lebih banyak hipertensi daripada orang orang yang memakan hanya sedikit garam.) Aokok #ikotin dalam tembakau adalah penyebab tekanan darah meningkat. "al ini karena •
nikotin terserap oleh pembuluh darah yang keil dalam paru paru dan disebarkan keseluruh aliran darah. "anya dibutuhkan 1aktu $0 detik bagi nikotin untuk sampai ke otak. Etak bereaksi terhadap nikotin dengan memberikan sinyal kepada kelenjer adrenal untuk melepaskan e/inephrine 6adrenalin7. "ormon yang sangat kuat ini menyempitkan pembuluh darah, sehingga memaksa jantung untuk memompa lebih keras diba1ah tekanan yang lebih tinggi. %
Konsumsi alohol !lkohol memiliki pengaruh terhadap tekanan darah, dan seara keseluruhan semakin •
banyak alkohol yang di minum semakin tinggi tekanan darah. 9api pada orang yang tidak meminum minuman keras memiliki tekanan darah yang agak lebih tinggi dari pada yang meminum dengan jumlah yang sedikit.
Pato7isio%o(i 9 !ipertensi primer Beberapa teori patognesis hipertensi primer meliputi 8 • • • •
•
!ktiitas yang berlebihan dari sistem sara/ simpatik !ktiitas yang berlebihan dari sistem A!! Aetensi #a dan air oleh ginjal Inhibisi hormonal pada transport #a dan K mele1ati dinding sel pada ginjal dan pembuluh darah Interaksi kompleks yang melibatkan resistensi insulin dan /ungsi endotel Sebab sebab yang mendasari hipertensi esensial masih belum diketahui. #amun
sebagian besar disebabkan oleh resistensi yang semakin tinggi 6kekakuan atau kekurangan elastisitas7 pada arteri arteri yang keil yang paling jauh dari jantung 6arteri peri/eral atau arterioles7, hal ini seringkali berkaitan dengan /aktor/aktor genetik, obesitas, kurang olahraga, asupan garam berlebih, bertambahnya usia, dll. & 9 !ipertensi "e$nder Pato7isio%o(i hipertensi se$nder "ipertensi sekunder disebabkan oleh suatu proses penyakit sistemik yang
meningkatkan tahanan pembuluh darah peri/er atau ardia output, ontohnya adalah renal askular atau parenhymal disease, adrenoortial tumor,/eokromositoma dan obatobatan. Bila penyebabnya diketahui dan dapat disembuhkan sebelum terjadi perubahan struktural yang menetap, tekanan darah dapat kembali normal. Mani7estasi K%inis Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala 1alaupun
seara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan diperaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi. ejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, 1ajah kemerahan, dan kelelahan yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal. ;ika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut8 $0
•
Sakit kepala Kelelahan Mualmuntah Sesak napas elisah Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata,
•
jantung, dan ginjal Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma
• • • • •
karena terjadi pembengkakan otak disebut ensefalopati hipertensif yang memerlukan penanganan segera #ia(nosis $. !namnesis !namnesis yang perlu ditanyakan kepada seorang penderita hipertensi meliputi8 a. 5ama menderita hipertensi dan derajat tekanan darah b. Indikasi adanya hipertensi sekunder Keluarga dengan ri1ayat penyakit ginjal 6ginjal polikistik7 !danya penyakit ginjal, in/eksi saluran kemih hematuri, pemakaian oba
obatan analgesi dan obat= bahan lain. pisode berkeringat, sakit kepala, keemasan palpitasi 6/eokromositoma7. . aktor/aktor resiko 6ri1ayat hipertensi= kardioaskular pada pasien atau
keluarga pasien, ri1ayat hiperlipidemia, ri1ayat diabetes mellitus, kebiasaan merokok, pola makan, kegemukan, insentitas olahraga7 d. ejala kerusakan organ Etak dan mata8 sakit kepala, ertigo, gangguan penglihatan, transient • ishemi attaks, de/isit neurologis ;antung8 Palpitasi,nyeri dada, sesak, bengkak di kaki • injal8 Poliuria, nokturia, hematuria • e. Ai1ayat pengobatan antihipertensi sebelumnya '. Pemeriksaan isik a. Memeriksa tekanan darah Pengukuran rutin di kamar periksa • Pasien diminta duduk dikursi setelah beristirahat selam * menit, kaki di
lantai dan lengan setinggi jantung Pemilihan manset sesuai ukuran lengan pasien 6de1asa8 panjang $'
$4, lebar 4* m7 Stetoskop diletakkan di tempat yang tepat 6/ossa ubiti tepat diatas
arteri brahialis7 5akukan penngukuran sistolik dan diastoli dengan menggunakan
suara Korotko// /ase I dan @ Pengukuran dilakukan ' dengan jarak $* menit, boleh diulang kalau pemeriksaan pertama dan kedua bedanya terlalu jauh. $$
Pengukuran '( jam 6!mbulatory Blood Pressure Monitoring!BPM7 "ipertensi borderline atau yang bersi/at episodi "ipertensi o//ie atau 1hite oat "ipertensi sekunder Sebagai pedoman dalam pemilihan jenis obat antihipertensi ejala hipotensi yang berhubungan dengan pengobatan antihipertensi Pengukuran sendiri oleh pasien • b. aluasi penyakit penyerta kerusakan organ target serta kemungkinan •
hipertensi sekunder Jmumnya untuk penegakkan diagnosis hipertensi diperlukan pengukuran tekanan darah minimal ' kali dengan jarak $ minggu bila tekanan darah G $-0=$00 mm"g. % 4. Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan penunjang pasien hipertensi terdiri dari8 9es darah rutin 6hemoglobin, hematokrit, leukosit, trombosit7 Jrinalisis terutama untuk deteksi adanya darah, protein, gula Pro/il lipid 6total kolesterol 6kolesterol total serum, "D5 serum, 5D5 serum, •
•
•
•
•
•
•
•
• • •
•
•
•
•
•
trigliserida serum7 lektrolit 6kalium7 ungsi ginjal 6Jreum dan kreatinin7 !sam urat 6serum7 ula darah 6se1aktu= puasa dengan ' jam PP7 lektrokardiogra/i 6K7 Beberapa anjurantest lainnya seperti8 kokardiogra/i jika diduga adanya kerusakan organ sasaran seperti adanya 5@" Plasma rennin a!tivity 6PA!7, aldosteron, katekolamin urin Jltrasonogra/i pembuluh darah besar 6karotis dan /emoral7 Jltrasonogra/i ginjal jika diduga adanya kelainan ginjal Pemeriksaaan neurologis untuk mengetahui kerusakan pada otak unduskopi untuk mengetahui kerusakan pada mata Mikroalbuminuria atau perbandingan albumin=kreatinin urin oto thora.$0
*.8 Tata%asana 9ujuan pengobatan pasien hipertensi adalah8 $. 9arget tekanan darah usia G-0th 8 G $(0=%0 mm"g dan usia F-0 th 8 G$*0=%0 mm"g,
untuk indiidu berisiko tinggi 6diabetes, gagal ginjal proteinuria7 G $40=&0 mm"g '. Penurunan morbiditas dan mortalitas kardioaskuler 4. Menghambat laju penyakit ginjal proteinuria
#AFTAR PU"TAKA
$'
$. una1an, "ipertensi, ;akarta8 P9 ramedia, '00$L $0. '. :orld "ealth Erganiation. 9he :orld "ealth Aeport '00'8 Aisk to "ealth '00'. enea8 :orld "ealth Erganiation. 4. 9homas M. "abermann, , !mit K. hosh. Mayo Clini Internal Mediine Conise 9etbook. $st edition. Canada8 Mayo oundation /or Medial duation and Aesearh8'00&. (. Staessen ! ;an, ;iguang :ang, iuseppe Bianhi, :.". Birkenhager, Essential Hypertension, 9he 5anet,'004L $-'%$-4*. *. Soenarta !nn !rieska, Konsensus Pengobatan "ipertensi. ;akarta8 Perhimpunan "ipertensi Indonesia 6Perhi7, '00*L *). -. Co1ley !: ;r. 9he geneti dissetion o/ essential hypertension. #at Ae enet. '00 #oL)6$$78&'%(0. NPMID8 $)044-')O ). Chobanian !@ et al. 9he Seenth Aeport o/ the ;oint #ational Committee on Preention, Detetion, aluation, and 9reatment o/ "igh Blood Pressure8 the ;#C ) report. ;!M!. '004 May '$L'&%6$%78'*-0)'. &. Kasper, Braun1ald, aui, et al. "arrisons priniples o/ internal mediine $)th edition. #e1 Qork8 Mra1"ill8'00& %. MPhee, Stephen ;, et al . Current Medial Diagnosis and 9reatment '00%. #e1 Qork8 Mra1"ill8 '00% $0. #orman M. Kaplan. KaplanRs Clinial "ypertension % th edition. Philadelphia, JS!8 5ippinott :illiams :ilkins8'00-
$4