29
29
PENTINGNYA BERIMAN KEPADA HARI AKHIR
Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
Hari akhir atau hari kiamat adalah hari berakhirnya seluruh proses kehidupan makhluk hidup di dunia.
Beriman kepada hari akhir (hari kiamat) artinya mempercayai dengan sepenuh hati bahwa hari kiamat itu pasti akan datang dan seluruh ummat manusia akan kembali dibangkitkan dari alam kubur untuk menerima pengadilan dari Allah swt sebagai hakim yang Maha Adil.
Beriman kepada hari akhir atau hari kiamat termasuk rukun iman yang kelima. Orang Islam harus meyakini terhadap adanya hari akhir/kiamat. Meyakini terhadap hari akhir bagi orang beriman hukumnya wajib. Orang yang tidak mempercayai adanya hari akhir berarti imannya tidak sempurna. Hal tersebut sama juga tidak mempercayai terhadap kebenaran Al-Qur'an, sedangkan Al-Qur'an adalah kalamullah yang kebenarannya bersifat mutlak (pasti benar). Dengan demikian dapat juga dikatakan sebagai orang yang mengingkari Allah SWT., sedangkan ingkar termasuk dosa besar.
Hari akhir / kiamat pasti datang dan tidak diragukan lagi seperti dalam Q.S Al-Hajj ayat 7 :
Artinya : "dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur."
Tentang kapan datangnya hari kiamat itu tidak ada seorang pun yang mengetahuinya karena semua adalah rahasia Allah SWT. Bahkan Rasulullah SAW. ketika ditanya oleh sahabat, beliau pun tidak mengetahuinya, namun sebelum datang saatnya hari kiamat itu ada tanda-tanda besar.
Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Keadaan Ketika Hari Akhir (Hari Kiamat)
Gambaran kedahsyatan hari kiamat bisa menyebabkan wanita menyusui melalaikan anak yang disusuinya, ibu hamilpun melahirkan anaknya seketika, seperti dilukiskan dalam surat :
Q.S Al-Hajj : 1-2 :QS.Al-Hajj [22]:1-2
Artinya: "Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat kerasnya" (QS.Al-Hajj [22]:1-2)
Q.S Al Qaari'ah: 1-5
Artinya:"Hari Kiamat. Apakah hari Kiamat itu? Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran. Dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan." (QS Al-Qori'ah [101]:1-5).
Tidak Seorang pun yang mengetahui kapan terjadinya kiamat selain Allah swt. Firman Allah swt dalam surat Al 'Araf : 187.
Artinya : Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba." Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." (Q.S Al 'Araf : 187).
Proses Terjadinya Kiamat
Proses kejadian kiamat dibedakan menjadi dua, yaitu kiamat sughra dan kiamat kubra.
Kiamat Sughra (kiamat kecil) adalah peristiwa berakhirnya setiap makhluk yang bernyawa dan hancurnya sebagian alam seperti terjadinya kematian, banjir, longsor, gempa bumi, dan lain-lain. Firman Allah dalam surat Al-Qashash ayat 88, yang berbunyi:
Artinya : Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, tuhan apapun yang lain. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nyalah segala penentuan, dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan. (Q.S Al 'Qashash : 88).
Kiamat Sughra (kiamat kecil) yang sering terjadi dalam kehidupan manusia yaitu kematian. Setelah mati roh seseorang akan berada di alam barzah atau alam kubur yang merupakan alam antara dunia dan akhirat.
Seperti kita yakini bahwa hari kiamat itu pasti terjadi dan pasti datang tidak ada seorang pun yang mengetahui kapan datangnya hari kiamat kecuali Allah SWT. sendiri. Adapun kiamat sugra dimulai dengan adanya mati kemudian masuk ke alam kubur atau alam barzakh.
Setiap makhluk yang bernyawa pasti mengalami mati. Seperti dalam Al-Qur'an Allah telah berfirman.
Artinya : Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (Q.S Ali Imran: 185).
Di dalam surah lain Allah juga berfirman :
Artinya : Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)." Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah." Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun?. (Q.S. An-Nisa': 78).
Kedua ayat tersebut menjelaskan bahwa meskipun mati itu dibenci oleh manusia yang masih hidup namun tak ada seorang pun yang dapat menghindarinya.
Kemudian kapan datannya mati atau maut? Mengenai datangnya mati tidak ada seorang pun yang mengetahuinya. Mati itu di tangan Allah saja dan termasuk perkara gaib. Makhluk yang bernyawa akan mati setelah sampai pada batas waktu (ajal) yang telah ditentukan oleh allah SWT. Allah berfirman dalam Al-Qur'an:
Artinya :Jikalau Allah menghukum manusia karena kezalimannya, niscaya tidak akan ditinggalkan-Nya di muka bumi sesuatupun dari makhluk yang melata, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai kepada waktu yang ditentukan. Maka apabila telah tiba waktunya (yang ditentukan) bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukannya. (Q.S An-Nahl: 61).
Tanda-tanda yang kecil hari kiamat adalah sebagai berikut :
Budak wanita melahirkan tuannya.
Orang yang berpakaian compang-camping, telanjang kaki, miskin, pengembala kambing, gelandangan dan pengemis berlomba-lomba dalam membangun gedung.
Ilmu agama dianggap tidak penting.
Tersebarnya perzinaan karena memperoleh izin penguasa.
Minuman keras merajalela.
Jumlah wanita lebih banyak dengan perbandingan 50 : 1.
Adanya dua golongan besar yang saling membunuh yang sama-sama memperjuangkan Islam.
Lahirnya dajjal (tukang dusta).
Banyak terjadi gempa bumi.
Fitnah muncul dimana-mana.
Pembunuhan merajalela.
Banyak manusia yang menginginkan mati.
Kiamat Kubra (kiamat Besar) adalah peristiwa hancurnya seluruh alam semesta
sehingga alam ini berganti dengan alam yang lain, yaitu alam akhirat.
Peristiwa yang terjadi saat kiamat kubro merupakan peristiwa yang sangat dahsyat, diawali dengan tiupan sangkakala yang pertama. Setelah itu bumi terangkat dan bergoncang hebat, gunung-gunung terlepas dari tempatnya, berterbangan dan bertabrakan seperti kapas yang ditiup angin, dan bumipun mengeluarkan isi perutnya.
Firman Allah dalam Al Qur'an :
Artinya:"Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup, dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur, Maka pada hari itu terjadilah hari kiamat, Dan terbelahlah langit, Karena pada hari itu langit menjadi lemah".(Q.S. Al-Haqqah[ 69]: 13-16).
Berakhirnya seluruh kehidupan makhluk secara serempak atau hancur musnahnya alam semesta beserta segala isinya. Perinstiwa terjadinya hari akhir atau hari kiamat banyak diberitakan oleh Allah SWT.
Datangnya hari kiamat kubra dirahasiakan oleh Allah SWT., dan tidak ada satu pun manusia yang tahu. Suatu ketika Baginda Rasulullah SAW. pernah ditanya oleh orang kafir tentang kapan terjadinya hari kiamat itu, kemudian Allah menurunkan Q.S An-Nazi'at : 42 – 45 berikut:
Artinya : "orang-orang kafir itu sama bertanya kepadamu – wahai Muhammad – kapan saat tibanya Hari Kiamat itu? Bagaimana engkau dapat mengetahui perkara ini? Puncak persoalannya hanyalah ada di hadirat Tuhanmu. Sebenarnya, engkau itu hanyalah juru pemberi peringatan belaka terhadap orang yang takut kepada Hari Kiamat itu."(Q.S An-Nazi'at: 42 – 45).
Tanda-tanda besar Kiamat :
Matahari terbit dari barat.
Munculnya binatang ajaib yang bisa berbicara.
Lenyapnya Al-Qur'an.
Seluruh manusia menjadi kafir.
Keluarnya bangsa Yakjuj Makjuj ialah kaum yang gemar membuat kerusakan di muka bumi.
Turunnya Nabi Isa a.s.
Allah mengakhiri semua ini dengan menerbitkan matahari dari barat. Orang-orang jahat setelah menghancurkan Ka'bah menjadi kaget, kenapa matahari terbit dari sana! Akhirnya mereka sadar bahwa ini merupakan tanda yang jelas di depan mata mereka, bahwa kiamat sudah ditentukan waktunya.
Mereka beramai-ramai minta ampun, tapi sikap mereka tidak ada gunanya, sebab dengan naiknya matahari dari barat menandakan tobat sudah ditutup oelh Allah. Barang siapa yang bertobat pada waktu itu sudah tidak diterima oleh Allah.
Iblis yang dulunya ingkar dan memusuhi Adam, melihat matahari terbit dari barat langsuk hendak bertobat. Tapi Allah menolaknya.
Sudah tidak ada keraguan lagi bagi setiap orang yang beragama bahwa hari kiamat pasti terjadi. Kiamat kubra yaitu suatu peristiwa yang amat besar yang akan dialami oleh setiap manusia, mereka akan menerima balasan sesuai dengan amal perbuatannya masing-masing. Allah SWT. berfirman di dalam Q.S At-Takwir ayat 1 – 14:
Artinya : "ketika matahari telah digulung dan suram, ketika bintang-bintang telah jatuh berhamburan, ketika gunung-gunung telah dijalankan – dihilangkan –. Ketika unta-unta betina yang bunting telah ditinggalkan – tidak lagi dipelihara oleh pemilik-pemiliknya –. Ketika binatang-binatang liar telah dikumpulkan. Ketika lautan telah dinyalakan – menjadi lautan api –. Ketika nyawa telah diperjodohkan – dengan tubunya –. Ketika anak-anak gadis yang dikubur hidup-hidup telah ditanya, karena dosa apakah ia dibunuh. Ketika buku catatan amal telah dibuka – dibeberkan –. Ketika langit telah dibuka tabirnya. Ketika neraka Jahim telah dinyalakan apinya. Ketika surga telah didekatkan – untuk para calon penghuninya –. Ketika itulah setipa diri dapat mengerti amalan apa yang telah dilaksanakan dahulunya. (Q.S At-Takwir: 1 – 14).
Periode Hari Akhir
Setelah alam semesta hancur total dan kehidupan semua makhluk Allah berakhir, maka mulailah menjalani tahapan kehidupan baru dan proses menuju alam baqa'.
Beberapa tahapan atau proses kehidupan yang harus dilalui oleh manusia.
Yaumul Ba'ats/hari bangkit
Yaumul Hasyr/hari berkumpul di padang mahsyar.
Yaumul Hisab/hari perhitungan (amal)
Yaumul Mizan/hari penimbangan amal
Yaumul fashal/Yaumul Jaza' yaitu hari pembalasan
As-Sirat/As-Siratal Mustaqim, yaitu jalan atau jembatan lurus
Surga atau Neraka
Penjelasan dari beberapa tahapan di atas ialah sebagai berikut.
Yaumul Ba'ats / Hari bangkit
Hari bangkit ialah saat-saat semua manusia dibangkitkan dari kubur untuk dikembalikan seperti semula. Hari bangkit disebut juga "Yaumul Ba'as" atau "Yaumum Nasy'i".
Pada hari berbangkit itu manusia akan dikembalikan tubuhnya yang sudah hancur menjadi tubuh yang utuh kembali seperti semula. Allah SWT. berfirman :
Artinya : "Apakah manusia mengira, bahwa kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya? Bukan demikian, Sebenarnya kami Kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna."(Q.S Al-Qiyamah: 3 – 4).
Allah SWT. berfirman :
Artinya : "Dan Sesungguhnya hari kiamat itu Pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur." (Q.S Al-Hajj: 7).
Yaumul Hasyr / Hari berkumpul
Yaumul Hasyr adalah hari berkumpulnya manusia setelah dibangkitkan dari kubur. Kemudian mereka semuanya dihalau di suatu tempat yang disebut "makhsyar". Allah SWT. berfirman :
Artinya : "Dan (ingatlah), hari yang di waktu itu kami menghimpun mereka semuanya. Kemudian kami Berkata kepada orang-orang musyrik: "Di manakah sembahan-sembahan kamu yang dulu kamu katakan (sekutu-sekutu) kami?." (Q.S Al-An'am: 22).
Allah SWT. berfirman :
Artinya : Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak kami tinggalkan seorangpun dari mereka. (Q.S Al-Kahfi: 47).
Tentang keadaan makhluk yang ada di makhsyar itu sukar sekali disifati, semuanya dalam keadaan gelisah kebingungan dan takut. Mereka akan mempertanggungjawabkan semua perbuatan yang telah dilakukan selama di dunia. Allah berfirman :
Arrinya : "Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: "Aduhai celaka kami, Kitab apakah Ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang Telah mereka kerjakan ada (tertulis). dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun." (Q.S Al-Kahfi: 49)
Pada waktu itu manusia meminya syafa'at kepada para nabi, tetapi semua nabi menyatakan tidak dapat. Akibatnya Muhammad-lah yang menyampaikan permohonan kepada Allah untuk segera mengadilinya. Peristiwa inilah yang disebut syafaat kubra.
Yaumul Hisab
Hisab adalah pada waktu Allah memperlihatkan semua amal-amal manusia untuk diperhitungkan yang baik maupun yang buruk secara terperinci, dari semua perbuatan manusia yang besar sampai yang sekecil-kecilnya. Firman Allah SWT :
Artinya : "Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitakan-Nya kepada mereka apa yang Telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu, padahal mereka Telah melupakannya. dan Allah Maha menyaksikan segala sesuatu." (Q.S Al-Mujadillah: 6)
Kemudian semua amal perbuatan mereka diperlihatkan oleh Allah SWT. yang meliputi perbuatan yang baik dan buruk. Firman Allah SWT :
Artinya : "Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula." (Q.S Al-Zalzalah: 6-8)
Dalam memperhitungkan amal perbuatan itu anggota tubuh mereka sendiri yang menjadi saksi Allah SWT. berfirman :
Artinya : "Pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan." (Q.S An-Nur: 24).
Yaumul Mizan
Yang dimaksud dengan mizan ialah timbangan untuk menimbang amal-amalnya semua makhluk yang lengkap dengan perinciannya. Tiap-tiap orang mempunyai mizan sendiri-sendiri yang sudah disiapkan di depannya, dan tidak ada seorang pun yang merasa dirugikan. Firman Allah :
Artinya : "Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, Maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. dan jika (amalan itu) Hanya seberat biji sawipun pasti kami mendatangkan (pahala)nya. dan cukuplah kami sebagai pembuat perhitungan." (Q.S Al-Anbiya: 47)
Yaumul Fasal atau Yaumul Jaza
Yang dimaksud dengan "Yaumul Fasal atau Yaumul Jaza" ialah suatu hari di mana semua manusia mendapatkan balasan terakhir. Balasan yang diterimanya adalah sesuai dengan amal perbuatannya selama hidup di dunia, sebagaimana firman allah SWT :
Artinya : "Pada hari Ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat cepat hisabnya." (Q.S Al-Mu'min: 17)
Dalam surah lain Allah berfirman :
Artinya : Apakah orang-orang yang membuat kejahatan itu menyangka bahwa Kami akan menjadikan mereka seperti orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, yaitu sama antara kehidupan dan kematian mereka? Amat buruklah apa yang mereka sangka itu. (Q.S Al-Jasiyah: 21).
As-Sirat
As-Sirat adalah jembatan yang membentang di atas neraka dan menuju ke surga. Dalam hadis banyak disebut sifat-sifat As-Sirat ini, yaitu seperti jalan yang amat halus, lebih halus daripada rambut yang dibelah tujuh. Baranng siapa yang dapat melaluinya dengan selamat maka ia akan sampai ke surga. Sedang mudah atau sukar dalam malalui As-Sirat tergantung amalnya ketika masih hidup di dunia.
Sebagian ulama berpendapat bahwa As-Sirat itu adalah merupakan perumpamaan yang menggambarkan betapa mudahnya bagi orang-orang yang banyak amal kebaikannya untuk mencapai pintu surga, sebaliknya betapa sukarnya bagi orang-orang yang jahat untuk mencapai pintu surga itu. Dan hakikat sebenarnya As-Sirat hanya Allah sendiri yang lebih mengetahui.
Surga Atau Neraka
Dari mahsyar, manusia menuju surga atau neraka melalui shiraath. Sementara ulama berpendapat shiraath merupakan jembatan yang harus dilalui setiap orang menuju surga, di mana di bawahnya terdapat neraka dengan segala tingkatannya. Masing-masing orang akan melewatinya sesuai dengan kualitas ketakwaannya masing-masing. Ada yang dapat melaluinya secepat kilat, ada yang secepat laju kuda, ada yang berjalan, ada yang merangkak. Namun ada pula yang gagal melaluinya dan terjatuh ke neraka. Merekalah orang-orang kafir, yang akan jatuh ke neraka sesuai dengan tingkat kedurhakaan mereka.
SURGA
Pengertian Surga
Surga itu adalah tempat kehidupan di akhirat yang penuh dengan kenikmatan yang hakiki dan abadi sebagai balasan bagi orang yang bertakwa, beriman dan beramal saleh , yang telah dijanjikan oleh Allah swt. Surga itu sesuatu yang belum pernah dialami selama di dunia oleh siapapun dan tidak dibayangkan keadaannya oleh pikiran dan gambaran dalam hati.
Sebagaimana disebutkan dalam hadis sebagai berikut yang artinya :
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a Rasulullah saw bersabda : Allah Ta'ala berfirman " Aku telah menyediakan untuk hambaku yang saleh sesuatu yang belum pernah dilihat mata dan belum pernah didengar telinga serta belum pernah tergoreskan dalam hati manusia. (HR.Bukhari Muslim)
Surga itu tempat yang telah dijanjikan Allah untuk orang-orang yang bertakwa, sebagaimana firmannya :
Artinya:
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (Q.S. ali Imran :133)
Dan dalam firman allah yang lainnya :
Artinya:
"Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam surga (taman-taman) dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir). (Dikatakan kepada mereka): "Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera lagi aman. Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan.Mereka tidak merasa lelah di dalamnya dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan daripadanya.". (QS.Al-Hijr:45-48).
Dalam al-Qur'an (Islam), konsep surga dimaksudkan terjemahan dari kata bahasa arab, jannah – jamak dari Jinan – yang berarti "kebun, taman". Ia adalah tempat yang kekal di akhirat dan diperuntukkan bagi hamba-hamba Allah Swt yang beriman dan beramal shaleh, tempat yang memberikan kenikmatan yang belum pernah dirasakan ketika hidup di dunia dan sebagai balasan jerih payah memenuhi perintah dan menjauhi larangannya.
Dari arti "kebun" itu, tampaknya sangat sesuai ketika Al-Qur'an melukiskan Al-Jannah (surga) sebagai sebuah tempat yang indah, dipenuhi pohonn-pohon rindang, sungai yang airnya mengalir jernih dan segala keindahan lainnya. Hal tersebut dimaksudkan dan juga sejumlah penafsir menggarisbawahi bahwa keadaan di surga, begitu indah dan nikmatnya sampai tidak terbayangkan oleh manusia.
Di dalamnya terdapat segala sesuatu yang memikat dan menyenangkan hati serta pandangan, di dalamnya terdapat segala sesuatu yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinga dan belum pernah terpikirkan oleh akal pikiran. Oleh karena itu, Allah subhanahu wata'aala berfirman:
Artinya : "Seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan." (As Sajdah: 17).
Sebagaimana diungkap di atas, surga dan neraka merupakan kelanjutan alami dari perbuatan baik dan jahat manusia. Secara logis manusia memerlukan keduanya sebagai balasan amal mereka. Jika beramal sholeh balasannya adalah surga dan sebaliknya neraka adalah buat orang kafir dan ingkar terhadap ayat-ayatnya. Ini lebih menjelaskan lagi bahwa surga merupakan tempat yang bagus dan sebaliknya dengan neraka.
Tingkatan Dan Nama-Nama Surga
Al Qur'an banyak bercerita tentang sebuah kehidupan setelah mati di surga untuk orang yang selalu berbuat baik. Surga itu sendiri sering di jelaskan dalam Al-Qur'an surat Ar-Ra'du ayat 35:
Artinya:
"Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang takwa ialah (seperti taman). mengalir sungai-sungai di dalamnya; buahnya tak henti-henti, sedang naungannya (demikian pula). Itulah tempat kesudahan bagi orang-orang yang bertakwa; sedang tempat kesudahan bagi orang-orang kafir ialah neraka." (Ar-Ra'du 13:35)
Abu Musa r.a. berakata: Rasulullah saw. bersabda : Ada dua buah Surga yang terbuat dari perak beserta wadah dan segala isi kandungannya, dan dua buah Surga yang terbuat dari emas beserta wadah dan segala isi kandungannya. Penghalang ahli Surga untuk memandang Rabb mereka hanyalah hijab Keagungan pada Wajah-Nya di Surga Adn.
(HR. Bukhari, Muslim).
Sahl bin Saad r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda : Pasti akan masuk surga dari umatku tujuh puluh ribu atau tujuh ratus ribu (periwayat ragu, 70.000 atau 700.000) bersama-sama yang satu memegang yang lain, tidak masuk yang pertama sehingga masuk juga yang akhir, wajah mereka bagaikan bulan purnama. (HR. Bukhari, Muslim).
Tingkatan Surga :
Surga Firdaus
Mengenai surga firdaus ini, dalam Al Qur'an, surat Al Kahfi ayat 107 Allah swt. telah menegaskan:
"sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh bagi mereka adalah 'surga firdaus menjadi tempat tinggal".
Juga penegasanya dalam Al Qur'an, surat Al Mu'minuun ayat 9-11.
"Dan orang-orang yang memelihara shalat: Mereka itu adalah orang - orang yang akan mewarisi (yaitu) yang bakal mewarisi surga firdaus, mereka kekal di dalamnya".
Dijadikan dari emas yang merah. Dalam Al-Mukminun, dijelaskan bahwa surga ini untuk orang-orang yang khusyuk sholatnya, menjauhkan diri dari perbuatan sia-sia, aktif menunaikan zakat, menjaga kemaluannya, memelihara amanah, menepati janji, dan memelihara sholatnya.
Surga Adn
Surga 'Adn ini telah banyak sekali dijelaskan dalam Al Qur'an. yaitu sebagai berikut: Firman Allah swt. di dalam surat Thaaha, tepatnya ayat 76.
"(Yakni) surga 'Adn yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, didalamnya mereka kekal. dan itulah (merupakan) balasan bagi orang yang ( dalam keaddan ) bersih ( saat didunianya dari berbagai dosa )".
Firman-nya lagi didalam surat Shaad, ayat 50 :
" (Yaitu) surga'Adn yang pintu - pintunya terbuka bagi mereka".
Surga 'Adn ini diciptakan oleh Allah Swt dari intan putih. Calon penghuni Surga 'Adn antara lain:
1. Orang yang bertakwa kepada Allah Swt.
"(Yaitu) surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa. (Yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka), 'Salaamun'alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan.'" (Q.S. An-Nahl [16]: 31-32)
2. Orang yang benar-benar beriman dan beramal saleh.
"Dan barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh telah beramal saleh, mereka itulah orang-orang yang memperoleh tempat-tempat yang tinggi (mulia). (Yaitu) surga Adn yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Dan itu adalah balasan bagi orang yang bersih (dari kekafiran dan kemaksiatan)." (Q.S. Thaahaa : 75-76)
3. Orang yang banyak berbuat baik.
"Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan di antara mereka ada (pula) yang lebih cepat berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar. (Bagi mereka) surga Adn, mereka masuk ke dalamnya, di dalamnya mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas, dan dengan mutiara, dan pakaian mereka di dalamnya adalah sutera." (Q.S. Fathir [35]:32-33)
4. Orang yang sabar, menginfakkan hartanya dan membalas kejahatan dengan kebaikan.
"Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik). (Yaitu) surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu." (Q.S. Ar Ra'd [13]: 22-23).
Surga Na'iim
Dalam Al Qur'an surat al Hajj, ayat 56. Allah swt. telah menegaskan :
" Maka orang - orang beriman dan mengerjakan amal shaleh ada di dalam surga yang penuh kenikmatan".
Firman-nya lagi dalam surat Al Luqman, ayat 8 :
"Sesungguhnya orang - orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh, bagi mereka bakal mendapat surga yang penuh kenikmatan".
Surga Na'im diciptakan oleh Allah Swt. dari perak putih. Calon penghuninya adalah orang-orang yang benar-benar bertakwa dan beramal saleh. Sebagaimana firman Allah Swt. berikut ini:
"Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa (disediakan) surga-surga yang penuh kenikmatan di sisi Tuhannya." (Q.S. Al-Qalam [68]: 34).
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, bagi mereka surga-surga yang penuh kenikmatan" (Q.S. Luqman [31]: 8).
"Kekuasaan di hari itu ada pada Allah, Dia memberi keputusan di antara mereka. Maka orang-orang yang beriman dan beramal saleh adalah di dalam surga yang penuh kenikmatan." (Q.S. Al-Hajj [22]: 56).
Surga Ma'wa
Banyak sekali didalam Al Qur'an dijelaskan, antara lain Surat As Sajdah, ayat 19 Allah swt. menegaskan:
"Adapun orang - orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh. maka bagi mereka mendapat surga - surga tempat kediaman, merupakan pahala pada apa yang telah mereka:kerjakan".
Firman-nya lagi didalam surat An Naazi'aat, ayat 41:
"Maka sesungguhnya surga ma'walah tempat tinggal(nya)".
Surga Ma'wa diciptakan oleh Allah Swt dari zamrud hijau. Calon penghuninya adalah:
1. Orang-orang yang benar-benar beriman dan beramal saleh.
"Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, maka bagi mereka surga-surga tempat kediaman, sebagai pahala terhadap apa yang telah mereka kerjakan." (Q.S. As-Sajdah [32]: 19).
2. Orang-orang yang takut pada kebesaran Allah Swt. dan menahan diri dari hawa nafsu buruk.
"Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya. Maka sesungguhnya surga tempat tinggal(nya)." (Q.S. An-Naazi'aat [79]: 40-41).
Surga Darussalam
Mengenai surga Darussalam ini, telah banyak dijelaskan didalam Al Qur'an, diantaranya ialah : Dalam surat Yunus, ayat 25 :
"Dan allah meriyeru (manusia) ke Darussalam (yakni surga), dan memimpin orang yang dikhendaki-nya kepada jalan yang lurus".
Surga Darussalam diciptakan oleh Allah Swt dari yakut merah. Calon penghuninya adalah orang-orang yang kuat iman dan Islamnya, mengamalkannya ayat-ayat Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari, serta mengerjakan amal saleh lainnya karena Allah Swt. Firman-Nya,
"Bagi mereka (disediakan) darussalam (surga) pada sisi Tuhannya dan Dialah Pelindung mereka disebabkan amal-amal saleh yang selalu mereka kerjakan." (Q.S. Al-An'aam [6]: 127).
Surga Daarul Muqoomah
Surga Darul Muqamah diciptakan oleh Allah Swt. dari permata putih. Calon penghuninya adalah orang-orang yang melakukan banyak kebaikan.
Sesuai dengan penegasan allah swt. di dalam Al Qur'an, surat Faathir, ayat 34-35:
"Dan berkatalah mereka : Segala puji bagi allah yang telah mengapus (rasa) duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami adalah Maha Pengmpun lagi Maha Mensyukuri: Yang memberi tempat kami di dalam tempat yang kekal (surga) dan karunia-nya".
Surga maqoomul Amiin
Surga Al-Maqaamul adalah surga yang diciptakan oleh Allah Swt. dari emas. Calon penghuninya adalah orang-orang yang sangat beriman (muttaqien), yaitu yang benar-benar bertakwa kepada Allah Swt. Sesuai dangan penegasan Allah swt. didalam Al Qur'an, surat Ad Dukhan, ayat 51:
"sesungguhnya orang - orang yang bertawakal tinggal didalam tempat yang aman (surga)".
Surga Khuldi
Surga Khuldi adalah surga yang diciptakan oleh Allah Swt. dari marjan merah dan kuning. Calon penghuninya adalah orang-orang yang taat menjalankan perintah Allah Swt. dan menjauhi segala larangan-Nya. Firman-Nya Di dalam Al Qur'an tepatnya surat Al Furqaan, ayat 15, Allah swt. telah menegaskan :
"Katakanlah : "Apa (siksa) yang seperti itu yang baik, atau surga yang kekal, yang telah dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa, sebagai balasan dan kediaman kembali mereka".
Surga Menurut Surat Al-Waqiah Dan Ar-Rahman
Dalam Al-Quran dijelaskan keadaan surga dalam surat Al-Waqiah dan Ar-Rahman.
Dalam surat Ar-Rahman
Ada dua surga, yang memiliki pepohonan dan buah-buahan dan didalamnya, terdapat segala macam buah-buahan yang berpasangan, buah-buahan di kedua surga itu dapat dipetik dari dekat, ada dua buah mata air yang mengalir, terdapat permadani ang sebelah dalamnya terbuat dari sutra, ada bidadari-bidadari yang sopan menunduk pendangannya, seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan.
Selain dua surga itu ada surga lagi yang kelihatan hijau tua warnanya, didalamnya ada dua buah mata air yang memancar, ada macam-macam buah-buahan dan kurma serta delima, ada bidadari yang jelita, putih bersih, yang dipingit dalam rumah, mereka bertelakan bantal-bantal yang hijau dan permadani-permadani indah.
Dalam surat Al-Waqiah
Ada dipan yang bertahta emas dan permata, dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda dengan membawa gelas, cerek dan minuman yang diambil dari air yang mengalir, ada buah-buahan yang mereka pilih,buah-buahan yang banyak yang tidak berhenti berbuah dan tidak terlarang mengambilnya, terdapat bidadari-bidadari yang bermata jeli laksana mutiara yang tersimpan baik, ada pohon bidara yang tidak berduri dan pohon pisang yang bersusun-susun buahnya, dan naungan yang terbentang luas dan air yang tercurah dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk, dan diciptakan bidadari dan dijadikan gadis-gadis perawan penuh cinta lagi sebaya umurnya.
Calon-Calon Penghuni Surga
Berdasarkan Al Quran dan hadits Nabi Saw, Ada sepuluh golongan yang akan menjadi penghuni Surga. Kesepuluh golongan itu diantaranya:
Para Nabi, orang-orang yang jujur, syuhada, dan orang-orang yang shalih.
Allah berfirman: Dan barangsiapa yang menta'ati Allah dan Rasul-(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi ni'mat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. (QS. An-Nisa [4]: 69).
Orang-orang yang berbuat baik (al-Abrar)
Allah berfirman: Sesungguhnya orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam keni'matan yang besar (surga). (QS. Muthafifin [83]: 22).
Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan, minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur. (Yaitu) mata air (dalam surga) yang daripadanya hamba-hamba Allah minum, yang mereka dapat mengalirkannya dengan sebaik-baiknya. Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana. Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. Sesungguhnya Kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih. Sesungguhnya Kami takut akan (azab) Tuhan kami pada suatu hari yang (di hari itu) orang-orang bermuka masam penuh kesulitan. Maka Tuhan memelihara mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka kejernihan (wajah) dan kegembiraan hati. Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabaran mereka (dengan) surga dan (pakaian) sutera. (QS. Al-Insan [76]: 5-12).
Orang-orang yang terdahulu (masuk islam) yang didekatkan kepada Allah.
Allah berfirman: Dan orang-orang yang paling dahulu beriman, merekalah yang paling dulu (masuk surga). Mereka itulah orang yang didekatkan (kepada Allah). Berada dalam surga keni'matan. (QS al-Waqiah [56]: 10 –12).
Ashhabul Yamin yaitu orang-orang yang menerima buku catatan amal dari sebelah kanan. Allah berfirman: Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu. Berada di antara pohon bidara yang tidak berduri, dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya), dan naungan yang terbentang luas, dan air yang tercurah, dan buah-buahan yang banyak, yang tidak berhenti (buahnya) dan tidak terlarang mengambilnya, dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk. Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung, dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya, (Kami ciptakan mereka) untuk golongan kanan. (QS. al-Waqiah [56]: 27-38).
Al-Muhsinun yaitu orang-orang yang senantiasa berbuat baik dengan ikhlas dan sesuai dengan aturan syariat. Allah berfirman: Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. (QS. Yunus [10]: 36).
Ash-Shabirun, yaitu orang-orang yang bersabar. Allah Swt berfirman:(yaitu) surga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (sambil mengucapkan): "Salamun `alaikum bima shabartum". Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu. (TQS. Ar-Ra'd [13]: 23-24).
Orang yang takut saat menghadap Tuhannya. Allah berfirman: Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga. (QS. Ar-Rahman [55]: 46).
Al-Muttaqun yaitu orang-orang yang bertakwa. Allah berfirman : Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam syurga (taman-taman) dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir). (QS. Al-Hijr [15]: 45).
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam tempat yang aman, (yaitu) di dalam taman-taman dan mata-air-mata-air; (QS. Ad-Dukhan [44]: 51-52).
Itulah surga yang akan Kami wariskan kepada hamba-hamba Kami yang selalu bertakwa. (QS. Maryam [19]: 63).
Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang takwa ialah (seperti taman). mengalir sungai-sungai di dalamnya; buahnya tak henti-henti, sedang naungannya (demikian pula). Itulah tempat kesudahan bagi orang-orang yang bertakwa; sedang tempat kesudahan bagi orang-orang kafir ialah neraka. (TQS. Ar-Ra'd [13]: 35).
Orang-orang yang beriman dan beramal shalih. Allah berfirman : Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal, mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah daripadanya. (QS. Al-Kahfi [18]:107-108).
Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik. (TQS. Ar-Ra'd [13] :29).
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, mereka diberi petunjuk oleh Tuhan mereka karena keimanannya, di bawah mereka mengalir sungai-sungai di dalam surga yang penuh keni`matan. (TQS. Yunus [10]: 9).
(Yaitu) orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami dan adalah mereka dahulu orang-orang yang berserah diri. Masuklah kamu ke dalam surga, kamu dan isteri-isteri kamu digembirakan. (QS. Az-Zukhruf [43]: 69-70).
Kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal saleh; mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar. (QS. Hud [11]: 23).
At-Taaibun, yaitu orang-orang yang bertaubat. Allah berfirman: Kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh, maka mereka itu akan masuk surga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikitpun. (QS. Maryam [19]: 60).
Hikmah Beriman kepada Hari Akhir
Dengan beriman kepada hari akhir maka akan banyak sekali hikmahnya, diantaranya:
Menyadari semua makhluk akan rusak dan akan ada kehidupan yang abadi di akhirat.
Menyadari bahwa seluruh kehidupan manusia baik ataupun buruk akan menerima balasan dari Allah Swt.
Meningkatkan sikap disiplin dalam beribadah kepada-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Memberikan ketenangan dan ketentraman; dengan kepasrahan, dan kesabaran serta keyakinan bahwa kebaikan dibalas dengan kenikmatan; dan kejahatan akan dibalas dengan azab.
Mengendalikan diri agar tidak mudah terpengaruh dengan keindahan dunia dan lebih lebih mengutamakan kepentingan akhirat.
Perilaku beriman kepada Hari Akhir dalam kehidupan sehari-hari
Orang yang beriman kepada hari akhir itu berperilaku sebagai berikut:
Senantiasa meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT yaitu dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Menyayangi dan membantu fakir miskin yang diwujudkan dengan sikap, ucapan, perbuatan dan bantuan yang ikhlas.
Menyayangi dan memelihara anak yatim, piatu, dan yatim piatu dengan mengasuh, menyantuni, dan mendidiknya.
Bersikap atau berakhlak baik (akhlakul karimah) kepada sesama.
Patuh dan menghormati orang tua agar dapat menjadi seorang anak yang sholeh atau sholehah.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.masuk-islam.com/pengertian-surga-dan-neraka-lengkap.html
http://petanidakwahmenulis.blogspot.com/2010/08/nama-surga-tingkatan-dan-calon-calon.html
http://fachryiqoh.blogspot.com/2013/12/makalah-iman-kepada-hari-akhir.html
.