PENGOLAHAN AIR LIMBAH MENGGUNAKAN REAKTOR AIR LIFT Yusman I skandar
Staf Pengajar Jurusan Teknik Lingkungan/UPN “Veteran” Jatim ABSTRACT
Mass Transfer coefficient influenced by diffusivity oxygen, oxygen, density condensation, Viscosity condensation, surface tension, acceleration of gravity, dimention of gas distributor , bubble column diameter, speed superficial, Organic Polutan ( using glucose as waste artificial) through into bubble column by distributor appliance with various size measure. This research sh ow that concentration of polutan ( glucose) is high, hence coefficient of transfer mass of volumetric at concentration less than 10% smaller, but the concentration bigger than 10% is increase. At the greater hole of d istributor and speed of superficial of gas increase, hence coefficient of transfer transfer mass of volumetrik will progressively mount so that assess dissolve Oxygen also will pro gressively mount Keyword : glucosa,coefisien transfer of mass volumetric pada Pengolahan Air Minum
PENDAHULUAN Perpindahan massa Oksigen-air merupakan perpindahan massa antara dua fasa yang banyak dijumpai dalam sistem pengolahan limbah cair, baik yang disertai dengan adanya reaksi kimia maupun hanya reaksi fisika saja. Laju perpindahan massa merupakan faktor penting dalam optimasi proses aerasi dalam pengolahan limbah cair. Sedangkan koefisien perpindahan massa merupakan faktor yang menentukan laju perpindahan massa. Berdasarkan kondisi di atas maka dibuat rancangan alat perpindahan massa dengan menggunakan kolom gelembung dengan tujuan untuk mempelajari pengaruh dari pollutan organik dalam limbah cair terhadap koefisien perpindahan massa volumetrik Oksigen dalam sistem dua fasa pada kolom gelembung tersebut. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai perpindahan massa volumetrik Oksigen dalam suatu polutan organik dan m,engetahui kelarutan Oksigen dalam limbah pada kolom gelembung yang sering digunakan dalam sistem aerasi, yang selanjutnya dapat digunakan sebagai acuan dalam p erancangan suatu alat aerasi. Hipotesis penelitian ini yaitu dengan adanya polutan organik tertentu di dalam air limbah diperkirakan pada sifat – sifat sifat liquida seperti densitas, viskositas, tegangan permukaan dan difusitas. Semua faktor – faktor – faktor faktor tersebut akan mempengaruhi koefiisien perpindahan massa volumetrik Oksigen dalam suatu polutan organik.
METODE PERCOBAAN
Air yang berasal dari sungai ataupun mata air lain masuk m asuk ke dalam Pre-filter Pre-filte r 5 micron. Alat ini di gunakan untuk memfilter partikel yang ada sampai ukuran 5 micron.
2. Dari Pre-filter 5 Kemudian masuk ke dalam filter 1 micron untuk memfilter partikel yang berukuran sampai dengan 1 micron (parasit)
3. Ozonisasi untuk menghilangkan bakteri Pengolahan Air Minum Cara Ozonisasi Ozon pertama kali ditemukan oleh C F Schonbein pada tahun 1840. Penamaan ozon diambil dari bahasa yunani OZEIN yang berarti smell atau bau. Ozon dikenal sebagai gas yang tidak memiliki warna. Soret pada tahun 1867 mengumunkan bahwa ozon adalah sebuah molekul gas yang terdiri tiga buah atom oksigen. Secara alamiah ozon dapat terbentuk melalui radiasi sinar ultraviolet pancaran sinar Matahari. Chapman menjelaskan pembentukan ozon secara alamiah pada tahun 1930. Di mana ia menjelaskan bahwa sinar ultraviolet dari pancaran sinar matahari mampu menguraikan gas oksigen di udara bebas. Molekul oksigen tadi terurai menjadi dua buah atom oksigen, proses ini kemudian dikenal dengan nama fotolisis. Lalu atom oksigen tadi secara alamiah bertumbukan dengan molekul gas oksigen yang ada disekitarnya, lalu terbentuklah ozon. Ozon yang terdapat pada lapisan stratosfer yang kita kenal dengan nama ozone layer (lapisan ozon) adalah ozon yang terjadi dari hasil proses alamiah fotolisis ini. Proses semacam ini terjadi pula pada smog (kabut) yang banyak kita dapati di kotakota besar yang sarat dengan polusi udara. Gas NOx dan hidrokarbon dari asap buangan kendaraan bermotor dan berbagai kegiatan industri, merupakan sumber pembawa terbentuknya ozon. Selain proses alamiah, ozon juga dapat dibuat dengan mempergunakan peralatan antara lain dengan metode electrical discharge dan sinar radioaktif. Pembuatan ozon dengan 17. Electrical discharge pertama kali dilakukan oleh Siemens pada tahun 1857 dengan mempergunakan metode dielectric barrier discharge. Pembentukan ozon dengan electrical discharge ini secara prinsip sangat mudah. Prinsip ini dijelaskan oleh Devins pada tahun 1956. Ia menjelaskan bahwa tumbukan dari electron yang dihasilkan oleh electrical discharge dengan molekul oksigen menghasilkan dua buah at om oksigen. Selanjutnya atom oksigen ini secara alamiah bertumbukan kembali dengan molekul oksigen di sekitarnya, lalu terbentuklah ozon. Dewasa ini, metode electrical discharge merupakan metode yang paling banyak dipergunakan dalam pembuatan ozon diberbagai kegiatan industri. Tahap Proses Pengolahan Tahapan roses pengolahan terdiri dari beberapa tahap yaitu: a. Netralisasi dengan pemberian kapur b. Aerasi dengan pemompaan udara. c. Koagulasi dengan pemberian tawas d. Pengendapan e. Penyaringan f. Ozonisasi
Skema pengolahan air minum metode ozonisasi 18